OLEH :
NAMA : SULASTRI
NIM : 22021141083
KELAS : 22.2 IPA
BIDANG STUDI : PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Laporan hasil observasi ini disusun atas dasar kegiatan Observasi Sekolah di
SMP Negeri 10 Madiun pada tanggal 8 Mei sampai 15 Juli 2023 sebagai salah
satu tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II pada Program
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang II Tahun 2022.
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 31 Mei 2023
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Mengesahkan,
Kepala SMP N 1 Ngariboyo
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmad dan hidayah kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil
observasi ini sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan
I. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada NabiMuhammad SAW yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat untukkesuksesan dunia dan akhirat.
Penyusunan laporan ini tentunya menghadapi berbagai hambatan
danrintangan namun dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga saya
dapatmenyelesaikan tugas ini dalam waktu yang telah ditentukan. Saya menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna sehingga saya
meminta maaf atas kekurangan yang saya lakukan. Saya mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan Observasi..............................................................................2
C. Manfaat Observasi............................................................................2
D. Sasaran Observasi............................................................................2
BAB II HASIL OBSERVASI............................................................................3
A. Hasil Observasi................................................................................3
B. Analisis Hasil Observasi..................................................................8
C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi.............13
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
A. Simpulan Hasil Observasi................................................................14
B. Refleksi............................................................................................14
C. Rencana Tindak Lanjut....................................................................14
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan ini merupakan program
pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi
lulusan Sarjana maupun Diploma IV, baik dari kependidikan maupun
nonkependidikan bagi calon guru untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada
program ini mahasiswa menempuh pendidikan selama 2 semester atau satu tahun.
Tentunya, sebagai upaya mencetak guru yang professional tidak hanya perlu
kematangan dari segi teori yang akan diperoleh selama perkuliahan, tetapi juga
memerlukan wadah untuk mengaplikasikan dari teori yang telah dipelajari melalui
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan dilaksanakan di sekolah
mitra dari LPTK penyelenggara selama 2 tahap.
Pada kegiatan PPL, mahasiswa diberi wadah untuk melakukan eksplorasi
diri tentang performa dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara
langsung dengan menerjunkan mahasiswa ke sekolah-sekolah mitra untuk
melakukan proses pembelajaran bersama peserta didik melalui sistem lesson study,
yang mana diharapkan mahasiswa dapat menjadi guru yang memiliki kebiasaan
untuk terus berinovasi melakukan peningkatan performa dalam proses
pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memerlukan berbagai informasi, yang
berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah mutra Informasi tersebut akan
menjadi acuan, untuk menentukan langkah-langkah yang tepat yang akan dilakukan
ketika pelaksanaan PPL Informasi yang dimaksud harus dipersiapkan sebelum
mahasiswa melaksanakan PPL Informasi tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan
observasi pra-PPL.
Kegiatan observasi pra-PPL penting untuk dilakukan, guna mempermudah
mahasiswa dalam beradaptasi dengan lingkungan belajar. Selain itu. melalui
kegiatan observasi ini. mahasiswa memiliki gambaran awal mengenai lingkungan
belajar yang akan ja tempati Dengan demikian mahasiswa akan mengetahui baik
potensi potensi maupun permasalahan permasalahan yang ada di lingkungan
tersebut. Hal ini akan
1
memudahkan mahasiswa mengambil langkah awal yang tepat serta mudahkan
membuat rancangan kegiatan yang tepat untul dilaksanakan
B. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan
menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama
proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah
tempat PPL tahap 1. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau
perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera.
C. Manfaat Observasi
Manfaat melakukan observasi sebelum PPL ialah mahasiswa bisa
mengetahui bagaimana kondisi sekolah dan proses pemelajaran yang berlangsung
di sekolah dengan sesungguhnya serta sebagai acuan dalam menentukan langkah-
langkah dan strategi yang akan ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran.
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi pra-PPL ialah sebagai berikut.
1. Karakteristik peserta didik
2. Perangkat pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
4. Manajemen sekolah
5. Lingkungan belajar di sekolah
2
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Observasi Lingkungan Belajar
Observasi lingkungan belajar dilakukan di SMPN 10 Madiun. Hasil
observasi menunjukkan beberap hasil. Pertama, latar belakang peserta didik
jika dilihat dari latar belakang sosialnya ialah mayoritas orang tua bekerja
sebagai TKI/TKW. Sebesar 25 % merupakan anak dari Pegawai Negeri Sipil,
dan sisanya wiraswasta. Kedua, dilihat dari kualitas pembelajaran, SMPN 10
Madiun menggunakan sistem pengelompokan berdasarkan kemampuan dan
cara belajar peserta didik yang berbeda. Namun, sekolah masih terkendala
terkait antusiasme peserta didik di kegiatahn belajar mengajar. Kebanyakan
dari mereka masih belum aktif secara maksimal, sehingga guru masih menjadi
senter di kelas. Ketiga, dilihat dari refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh
guru ialah guru melakukan lesson study setiap guru mata pelajaran setiap mata
pelajaran terdapat empat model. Hasil refleksi biasanya disampaikan setelah
do/see. Melakukan sharing antar rekan juga menjadikan acuan perbaikan
sebagai inspirasi. Keempat, kepemimpinan instreuksional di SMPN 10 Madiun
ialah melalui RAPBS, pembentukan visi misi sekolah, serta pelaksanaan raker
setiap satu tahun sekali oleh komite sekolah beserta staf.
Kelima, SMPN 10 Madiun menjamin keamanan warga sekolah dari
hukuman fisik, kekerasan seksual, dan narkotika melalui kerjasama dengan
Dinas Sosial setempat serta Polsek terdekat. Keenam, di SMPN 10 Madiun
toleransi sangat terasa kental dan kuat di tengah-tengah banyaknya perbedaan
yang ada. Perbedaan dari segi usia, ras, suku, agama, dan lainnya. Ketujuh,
dalam menentukan sebuah keputusan atau memandang segala hal, SMPN 10
Madiun menggunakan acuan potensi dan hal yang berkaitan, bukan
mementingkan atau mengacu pada gender.
Kedelapan, SMPN 10 Madiun mempunyai beberapa peserta didik yang
berkebutuhan khusus. Sekolah dalam menghadapi ini ialah dengan selalu
memberi motivasi, bantuan, penerimaan yang baik. Terakhir, terhadap
kegiatan-
3
kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah selalu mendapat dukungan secara
moral dan material dari wali murid.
5
4. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, peserta didik belum belajar sepenuhnya,
karena pada saat poses pembelajaran berlangsung masih terdapat peserta didik
yang belum membawa buku. Juga terdapat peserta didik laki – laki yang belum
mengikuti aktivitas pembelajaran, bahkan saat aktivitas belajar ada peserta
didik yang hanya menunduk tidak memperhatikan, ada juga yang bermain HP
dan beralasan sakit. Dalam hal ini, usaha yang dilakukan oleh guru model
adalah mendorong peserta didik yang tidak aktif dengan menunjuk secara
langsung dan memberi pertanyaan sesuai materi. Usaha yang dilaksanakan oleh
guru model berhasil mendorong peserta didik menjadi aktif .Namun
pembelajaran belum berjalan secara efektif karena banyak peserta didik yang
belum membawa buku pelajaran, tetapi guru tetap berusaha mencoba
melibatkan peserta didik ketika pembelajaran dengan metode demosntrasi.
Setiap pembelajaran, kemungkinan adanya peserta didik yang
mengalami kesulitan mencapai tujuan pasti ada. Dalam hal ini, guru model
mengatasi dengan selalu memberi stimulus untuk memancing mereka
memperoleh pemahaman.Di dalam kelas juga belum terdapat peserta didik
yang lebih cepat dari rata- rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran .
Selanjutnya, dalam menghadapi berbagai hal yang terjadi di kelas, guru selalu
melakukan modifikasi terhadap modul ajar/RPP.
6
sesuai dengan misi SMPN 10 Madiun, yaitu melaksanakan kegiatan
pengembangan diri peserta didik yang mampu meningkatkan prestasi non
akademik.
b. Manajemen Kurikulum
Di SMPN 10 Madiun, dalam mengelola pembelajarannya dengan
menggunakan 2 kurikulum, yaitu 2013 dan kurikulum Merdeka.
Pembagiannya ialah, kurikulum 2013 digunakan pada kelas 8 dan 9,
sementara kurikulum Merdeka dipakai untuk kelas 7. Pembagian
kurikulum tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan peserta didik. Proses
perencanaan dan desain kurikulum dilakukan di awal semester. Setiap
tahun dilaksanakan PKKS untuk memeriksa dokumen dari tenaga pendidik
mencakup 8 standar.
c. Manajemen SDM
SDM di SMPN 10 Madiun mencakup 2 jenis, yaitu Pegawai Negeri
Sipil dan Tenaga Upahan. Tenaga upahan direkrut oleh dinas pendidikan
setempat yang kemudian ditempatkan di satuan pendidikan yang
membutuhkan tenaga pendidik. Kemudian, sekolah memberikan
pembekalan khusus, berupa IHT persemester, workshop lokal dan dinas,
serta seminar atau webinar.
d. Manajemen Sarana dan Prasarana
Data yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana belajar dan penunjang ialah dengan melihat kebutuhan kelas dan
pembelajaran diusulkan kepada Kepala Sekolah untuk pemenuhan
kebutuhan. Sejauh ini, penggunaan sarana dan prasarana sudah efektif,
seperti adanya LCD di setiap kelas sebagai penunjang proses
pembelajaran. Selain itu, sekolah juga memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada di sekitar sekolah untuk menunjang pembelajaran, contohnya,
setiap hari Jumat, sekolah bekerja sama dengan lingkungan untuk
pembinaan keagamaan. Selain itu, lapak-lapak yang ada di sekitar sekolah
dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
7
e. Manajemen Anggaran
SMPN 10 Madiun menggunakan RAK untuk APBD, dan untuk
dana BOS. Pengajuan dana BOS dan APBD dilaksanakan setiap bulan
sesuai dengan instruksi dinas.
f. Manajemen Sistem Informasi
Data yang digunakan SMPN 10 Madiun untuk mendukung proses
pembelajaran yaitu dokumen kurikulum, data Sumber Daya Guru (PTK).
Sistem Informasi yang digunakan untuk mendapat data siswa yaitu PPDB
kota secara online. Sistem informasi kurikulum merdeka yang digunakan
untuk pembelajaran diunduh melalui kemendikbud, yaitu PMM (Platform
Merdeka Mengajar) mulai dari aturan dasar hingga proses pembelajaran.
Sekolah ini termasuk sekolah yang menggunakan kurikulum Merdeka
Mandiri Berubah, tidak termasuk sekolah penggerak.
Informasi data penilaian dikelola melalui e-raport yang masing-
masing guru juga masih mempunyai data manual. Beberapa masih
menggunakan Microsoft tim 365 berbasis domine. Sebesar 85 % guru
sudah bisa mengakses dan menggunakan data untuk mendukung proses
pembelajaran.
g. Manajemen Ketatalaksanaan
Sistem administrasi di SMPN 10 Madiun menggunakan bantuan
aplikasi SIPLAH. Aplikasi SIPLAH khusus digunakan untuk mengelola
dana BOS. Selain itu, sekolah menggunakan aplikasi SIPD untuk
mengelola APBD.
8
Selain itu, kualitas pembelajaran dikelas sudah baik sehingga guru
melakukan refleksi pada setiap pembelajaran dan guru selalu berusaha
menerapkan proses pembelajaran yang lebih baik kedepannya. Kemudian,
setiap guru memperlakukan setiap kelas itu berbeda. Tergantung dari
kemampuan siswa itu sendiri. Namun dengan begitu, tujuan pembelajaran
dapat dicapai 99%. Iklim keamanan di satuan pendidikan snagat kuat kuat
dimana tidak terdapat perundungan baik secara fisikmaupun batin. Pihak
sekola sudah bekerja sama dengan Dinas Sosil dan Polsek setempat untuk
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga sekolah. Bagi peserta
didik yang melakukan hak-hal negatif, maka peserta didik hanya diberikan
hukuman biasa.
Hukuman fisik dan mental tidak dilakukan di sakolah ini.
Di sekolah SMPN 10 Madiun, terdapat kesetaraan gender untuk
pengembangan kompetensi. Sekolah ini dipimpin oleh seorang perempuan.
Alasannya karena potensi, bakat, dan minat tidak memandang gender. Siapa
yang memiliki kompetensi yang baik, kemampuan yang mempuni, dia berhak
menjadi seorang pemimpin.
Bahkan di SMPN 10 Madiun ini memiliki guru yang bergama non
islam sebanyak 2 orang. Meskipun begitu, mereka tetap saling toleransi, saling
menghargai satu sama lain sehingga masih memegang prinsip kebhinekaan.
Selain itu, orang tua peserta didik selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Sekolah. Baik secara finansial maupun non finansial untuk
peningkatan kemampuan peserta didik. Misalnya kegiatan literasi, kegiatan
sedekah buku, dan kegiatan program-program lainnya.
10
Alur kegiatan disusun secara runtut, sistematis, dan sudah sesuai
dengan alokasi waktu. Bahkan rangkaian kegiatan sudah berorientasi pada
penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Selain itu, di
dalam modul ajar/RPP belum disertakan asesmen mulai dari awal maupun
dikhir pembelajaran dan belum dicantumkan remidial maupun pengayaan.
11
itu, kebutuhan peserta didik tercermin dalam tujuan satuan pendidikan yaitu
sudah sesuai dengan misi SMPN 10 Madiun yaitu melaksanakan kegiatan
pengembangan diri peserta didik yang mampu meningkatkan prestasi akademik
maupun akademik.
Kurikulum yang digunakan di SMPN 10 Madiun menggunakan 2 jenis
kurikulum yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Kurikulum 2013
digunakan dan diterapkan di kelas VII, sedangkan kurikulum merdeka
digunakan dan diterapkan di kelas VIII. Pembagian kurikulum dibagi sudah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Proses perencanaan kurikulum
dilaksanakan di awal semester, adapun untuk supervisi dan monitoring
dilakukan setiap 1 semester sekali. Pelaksanaan evaluasi yang dilaksanakan
pegawai adalah mengecek dokumen dari Bapak/Ibu Guru yang mencakup
standar.
Sumber Daya Manusia yang mencakup guru ASN dan guru upahan.
Pegawai ASN sudah diberikan gaji dan tunjangan oleh pemerintah/
Kemendikbud. Guru upahan harus melaksanakan test terlebih dahulu yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Guru upahan ini langsung dibagikan ke
sekolah yang membutuhkan formasi.
Data yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
untuk belajar, fisik, dan penunjang yakni dengan melihat kebutuhan kelas.
Selain itu, pembelajaran diusulkan ke Kepala Sekolah untuk pemenuhan
kebutuhan. Penggunaan sarana dan prasarana sudah efektif digunakan.
Contohnya setiap terdapat LCD dan standar lain yang telah dipenuhi.
Kemudian, terdapat sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dimanfaatkan
untuk mendukung pembelajaran. Contohnya setiap hari jumat, bekerja sama
dengan lingkungan untuk pembinaan keagamaan. Selain itu, lapak-lapak yang
ada di sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Sistem dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengatur anggaran
dan penggunaannya yakni dengan menggunakan RAK untuk APBD dan
schedule untuk dana bos. Untuk pengajuan dana bos dilaksanakan setiap bulan,
sedangkan untuk APBD dilaksanakan setiap bulan juga dengan format
pengajuan dananya sudah disesuaikan/ ditentukan oleh dinas.
12
Data yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran yaitu
dokumen kurikulum dan Data sumber daya guru (PTK). Sistem informasi yang
digunakan untuk mendapat data peserta didik yaitu Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) secara online. Sistem informasi kurikulum merdeka yang
digunakan untuk pembelajaran diunduh dari kemendikbud yaitu Platform
Merdeka Belajar (PMM). Mulai dari aturan dasar sampai proses pembelajaran.
SMPN 10 Madiun termasuk sekolah yang memakai kurikulum merdeka
mandiri berubah, tidak termasuk sekolah penggerak. Informasi data penilaian
sekolah dikelola melalui “e-raport” yang masing-masing guru menggunakan
komputer dan internet. Guru tertentu ada yang menggunakan atau
memanfaatkan microsoft fiwi 365 berbasis domine. Sekitar 85% guru bisa
mengakses dan menggunakan data untuk mendukung proses pembelajaran
karena sudah mengenal teknologi.
Manajemen ketatalaksanaan berupa aplikasi yakni untuk dana bos
menggunakan aplikasi SIPLAH dan untuk APBD menggunakan aplikasi SIPD.
Aplikasi SIPLAH adalah aplikasi yang digunakan hanya untuk pembelanjaan
sekolah, seperti alat tulis kantor. Kendala terkait penggunaan aplikasi SIPLAH
yaitu terkait dengan revisi pengajuan dananya. Untuk aplikasi SIPD terdapat
kendala pada bagian RAK nya. Rencana ke depan, nantinya ada aplikasi baru
untuk penganggaran dana APBD yakni penggunaan “e-katalog”.
13
BAB III
PENUTUP
B. Refleksi
Selama kegiatan observasi, saya menemukan beberapa hal yang perlu saya
perbaiki guna menghasilkan informasi yang lebih banyak. Yang pertama, ialah
dengan membuat daftar pertanyaan di luar daftar pernyataan acuan yang sudah ada.
Kedua, melakukan riset awal yang dapat digunakan sebagai acuan saat observasi.
Terakhir, lebih peka terhadap situasi sekitar sehingga penggalian informasi dapat
berjalan dengan maksimal.
14
LAMPIRAN
Dokumentasi
15
16
Lembar Observasi
17
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
18
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi
19
Kesimpulan : karakteristik peserta didik di SMPN 10 Madiun memiliki latar
belakang menengah kebawah. Peserta didik dengan berbagai karakter dan
kemampuan yang berbeda-beda, guru memberikan pembelajaran disesuaikan
dengan karakter dan budaya sekolah. Di SMPN 10 ini juga memberlakukan
pembiasaan yang baik, seperti sholat berjamaah, baca tulis Al-Qur’an, dan lain
sebagainya.
Mengetahui,
20
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
NIM : 22021141083
Kelas : IX
Kelengkapan komponen Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Sudah lengkap, dalam
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan RPP sudah tercantum
asesmen pembelajaran yang jelas? dengan jelas terkait
tujuan pembelajaran,
Langkah-langkah dan
asesmen pembelajaran.
21
pembelajaran yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju?
Apakah konsep utama yang akan
dipelajari, pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap yang akan
dipelajari tertera secara jelas?
Apakah konten yang dipelajari sudah
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi.
Apakah terdapat pertanyaan bermakna
dan pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti?
Kegiatan Sudah
Apakah alur kegiatan disusun secara Sudah
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi Belum tercantum
waktu? dalam modul
Apakah rangkaian kegiatan berorientasi ajar/RPP
pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi?
Apakah modul ajar/RPP menyertakan
berbagai kegiatan (termasuk remedial
dan pengayaan) yang berpusat pada
siswa/ menjadikan siswa peserta aktif?
Asesmen
Apakah ada asesmen awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya untuk
mengecek kesiapan siswa?
Apakah asesmen yang termuat secara
jelas mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?
22
Apakah asesmen yang tertera di modul pembelajaran.
ajar/RPP selaras dengan kegiatan
pembelajaran?
Kesimpulan : sebelum mulai proses pembelajaran, pendidik diwajibkna membuat modul ajar/RPP yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dan assesmen yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik. Dari observasi tersebut, kami menemukan beberapa perangkat yang belum
terpenuhi dan catatan penting sebagai bahan belajar kami.
Mengetahui,
Madiun, 11 Januari 2023
23
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
Apakah semua peserta didik Belum, Proses pembelajaran Hal yang akan saya lakukan
benar-benar telah belajar tentang berjalan dengan lancar meskipun yaitu mengingatkan mereka
topik pembelajaran hari ini? masih banyak siswa yang tidak supaya pembelajaran selanjutnya
Bagaimana proses mereka membawa buku. membawa buku, dan telah
belajar? membaca materi terlebih dahulu
di rumah.
Peserta didik mana yang tidak Terdapat beberapa peserta didik Jika saya menjadi guru saya
dapat mengikut kegiatan yang belum mengikuti akan memberikan pengarahan.
pembelajaran pada hari ini? pembelajaran.
Mengapa peserta didik tersebut Peserta didik ada yang hanya Agar siswa antusias disediakan
tidak dapat belajar dengan baik? menunduk tidak memperhatikan, ice breaking membuat apresiasi
Menurut Anda apa penyebabnya ada juga yang bermain hp dan semenarik mungkin.
dan bagaimana alternatif beralasan sakit, solusinya adalah
solusinya? dengan menunjuk peserta
tersebut agar lebih aktif serta
memotivasi peserta didik supaya
percaya diri.
Bagaimana usaha guru model Usaha guru model dalam Bila saya menjadi guru saya
dalam mendorong peserta didik mendorong peserta didik yang akan melakukan hal yang sama,
yang tidak aktif untuk belajar? tidak aktif dengan menunjuk karena siswa akan lebih fokus
24
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?
Apakah usaha tersebut berhasil langsung siswa dan memberi jika terlibat langsung oleh guru.
pertanyaan sesuai materi. Usaha
tersebut berhasil.
Apakah pembelajaran berjalan Belum, karena masih banyak Menasehati siswa agar
dengan efektif? (Semua kegiatan siswa yang belum membawa membawa buku,
yang diberikan bermakna untuk buku pelajaran guru mencoba Menggunakan permainan agar
peserta didik, semua peserta tetap melibatkan siswa Ketika siswa lebih aktif.
didik terlibat aktif dan tidak ada pembelajaran dengan metode
yang idle) demonstrasi.
Bagaimana usaha guru Guru, mencoba memberikan Saya akan melakukan hal yang
membantu peserta didik yang pertanyaan pemantik dan sama, yaitu dengan memberikan
mengalami kesulitan dalam mendorong siswa untuk berfikir pertanyaan pendorong.
mencapai tujuan pembelajaran? atas pertanyaan tersebut,
(Memberikan stimulus).
Bagaimana usaha guru dalam Dalam kelas tersebut tidak ada Jika ada siswa yang lebih cepat
memfasilitasi peserta didik yang peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas dalam
lebih cepat dari rata-rata kelas dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran
dalam mencapai tujuan mencapai tujuan pembelajaran. maka saya akan menerapkan
pembelajaran? pembelajaran tutor sebaya.
Apakah guru melakukan Tidak, guru tidak melakukan Jika memang diperlukan
modifikasi dari modul ajar/RPP? modifikasi RPP. modifikasi RPP untuk
Apakah modifikasi tersebut menyesuaikan situasi kelas maka
merupakan keputusan guru saya akan melakukan hal
untuk merespons situasi kelas tersebut untuk mencapai tujuan
dan peserta didik? pembelajaran.
25
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi
tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program,
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang
mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
26
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
pengembangan dari peserta didik yang
mampu meningkatkan prestasi non
akademik.
27
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
dilakukan tes setelah itu di distribusikan ke
sekolah dilakukan oleh dinas Pendidikan
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi:
Apa saja data yang digunakan untuk Data yang dibutuhkan untuk memenuhi
perencanaan sarana dan prasarana? kebutuhan sarana dan prasarana belajar,
Apakah penggunaan sarana dan prasarana fisik, penunjang yaitu dengan melihat
sudah efektif untuk mendukung proses kebutuhan kelas dan pembelajaran
pembelajaran? diusulkan ke kepala sekolah untuk
Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar pemenuhan kebutuhan.
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk Penggunaan sarana dan prasarana sudah
mendukung pembelajaran? efektif digunakan contohnya setiap
kelas terdapat LCD dan standar lain
telah terpenuhi.
Terdapat sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran contohnya
setiap jumat bekerjasama dengan
lingkungan untuk pembinaan
keagamaan selain itu lapak-lapak yang
ada di sekitar sekolah dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi : Penggunaan
sarana dan prasarana sudah efektif
digunakan contohnya setiap kelas terdapat
LCD.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
Apakah satuan pendidikan memiliki Sistem dalam merencanakan,
sistem dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitor anggaran
melaksanakan, dan memonitor anggaran dan pengguanaanyya yakni menggunakan
dan penggunaannya? RAK untuk APBD dan schedule untuk
dana BOS.
Interpretasi Hasil Observasi
Untuk waktu pengajuan dana BOS tiap
bulan dengan format pengajuan danaya
sudah disesuaikan / ditentukan oleh dinas.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi:
Apa saja informasi/data yang dikumpulkan Data yang digunakan untuk mendukung
dalam mendukung proses pembelajaran? proses pembelajaran yaitu dokumen
Bagaimana informasi dikelola sehingga kurikulum, data sumber daya guru
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? (PTK)
- Sistem informasi yang digunakan
untuk mendapat data siswa yaitu
PPDB kota secara online.
28
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Sejauh mana guru bisa mengakses dan - Sistem informasi kurikulum merdeka
menggunakan data tersebut untuk mendukung yang digunakan untuk pembelajaran
proses pembelajaran? di unduh dari kemendikbud yaitu
PMM (platform merdeka mengajar)
mulai dari aturan dasar sampai proses
pembelajaran. Di SMPN ini termasuk
sekolah yang memakai kurikulum
merdeka mandiri berubah. Tidak
termasuk sekolah penggerak.
Informasi data penilaian dikelola
melalui e-raport yang masing-masing
guru juga masih mempunyai data
manual tidak semua guru menggunakan
Komputer dan internet, guru tertentu
ada yang menggunakan atau
memanfaatkan microsoft tim 365
berbasis domine.
85% guru bisa mengakses dan
menggunakan data untuk mendukung
proses pembelajaran karena sudah
mengenal teknologi.
Interpretasi Hasil Observasi : Penggunaan
system informasi sudah lebih maju,
tergantung dengan penggunanya.
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk Berupa aplikasi yakni untuk dana BOS
membantu sistem administrasi? menggunakan aplikasi SIPLAH dan untuk
APBD menggunakan SIPD
Interpretasi Hasil Observasi
Aplikasi SIPLAH adalah aplikasi yang
digunakan hanya untuk pembelanjaan
sekolah seperti atk dan sebagainya.
Kendala terkait penggunaan aplikasi
SIPLAH yaitu terkait dengan revisi
pengajuan dananya. Sedangkan untuk
aplikasi SIPD terdapat kendala pada
bagian RAK nya. Renaca kedepan ada
aplikasi baru untuk penggunaan dana
APBD yakni menggunakan E-learning.
29
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Ketika hendak melakukan sebuah keputusan atau kebijakan hendaknya dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan berbagai pihak manajemen yang ada di sekolah supaya semua pihak mampu bekerjasama
dengan baik dan bisa mencapai tujuan akhir yang diinginkan Lembaga tersebut.
Kesimpulan :
Seluruh pihak manajemerial di SMPN 10 Madiun telah berkoordinasi dengan baik. Setiap pihak telah
melaksanakan tugas mereka berdasarkan arahan dan kebutuhan dari Lembaga sekolah, dengan begitu
maka SMPN 10 Madiun mampu mencapai visi dan misi mereka.
Mengetahui,
30
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
NIM : 22021141083
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Profesi Guru/Ilmu Pengetahuan Alam
Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid Wali murid Latar belakang peserta
wiraswasta, didik yang berbeda
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang serabutan (ekonomi dengan dominan
berbeda memiliki hak yang sama dalam menengah ke bawah) menengah kebawah.
mengakses dan memperoleh layanan
pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat
pendidikan orang tua dan fasilitas belajar
yang tersedia di rumah.
31
Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
sebagai acuan
perbaikan inspirasi.
4. Kepemimpinan instruksional Sosialisasi visi, Sosialisasi visi, misi
misi sekolah di sekolah menggunakan
Kemampuan kepala satuan pendidikan awal semester. banner, baliho, dan
dalam menyusun dan mengkomunikasikan Menggunakan setiap sudut di area
visi, misi, program, dan kebijakan yang banner. sekoah.
mendukung guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan pendidikan.
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan Ada pihak BK yang Wali kelas biasanya
selalu memantau melaporkan siswanya
Satuan pendidikan yang memiliki kebijakan, terkait kekerasan apabila ada yang
pemahaman, dan program terkait seksual maupun melakukan Tindakan
perundungan, hukuman fisik, kekerasan kenakalan remaja kurang wajar setelah
seksual dan narkotika sehingga memberikan lainnya. Selain itu itu Bk melakukan
perlindungan dan rasa aman bagi warga wali kelas juga tindak lanjut atas
satuan pendidikan, baik secara fisik maupun memiliki kebijakan konsekuensi yang
psikologis. sediri terkait tindak mereka lakukan
lanjut dalam
menghukum siswa
yang melanggar
aturan
6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan Di sekolah tersebut Adanya toleransi
terdiri dari berbagai terkait beragama dan
Llingkungan satuan pendidikan yang macam agama saling mendukung
menghargai keragaman agama maupun namun mereka untuk mendapatkan
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak. tetap hak yang sama.
melakukan apa yang
telah menjadi
kewajiban mereka
dalam agama
tersebut tanpa
mengganggu
agama lain
7. Iklim kesetaraan gender Kesetaraan jender Bukan hanya dari
dalam sekolah pihak guru saja namun
Bagaimana lingkungan satuan pendidikan tersebut bisa dilihat implementasi dalam
berperilaku adil, memberikan kesempatan dari kepala sekolah kelas terkait
yang sama bagi warga satuan pendidikan, yang mana pada kesetaraan gender
baik laki-laki maupun perempuan dalam umumnya pemimpin begitu terasa dapat
menjalankan peran publik.seperti dukungan itu seorang lelaki dilihat dari struktur
kepala satuan pendidikan dan guru atas namun dalam organisasi kelas yang
kesetaraan gender. sekolah
tersebut kepala
32
Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
sekolahnya mayoritas didominasi
perempuan oleh pihak Wanita
8. Iklim inklusivitas Guru mengikuti Dalam sekolah
workshop untuk tersebut hanya ada
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan menghadapi anak sedikit sekali yang
guru terhadap murid dengan disabilitas serta inklusi. masuk dalam kategori
murid cerdas istimewa dan murid bakat Sekolah inklusi. murid cerdas istimewa
istimewa.
Mengetahui,
33