Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL I)


PPG PRAJABATAN GELOMBANG I

DI SMP NEGERI 10 MADIUN

OLEH :
NAMA : SULASTRI
NIM : 22021141083
KELAS : 22.2 IPA
BIDANG STUDI : PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL OBSERVASI

Laporan hasil observasi ini disusun atas dasar kegiatan Observasi Sekolah di
SMP Negeri 10 Madiun pada tanggal 8 Mei sampai 15 Juli 2023 sebagai salah
satu tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II pada Program
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang II Tahun 2022.

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 31 Mei 2023

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Joko Widiyanto, SPd., M,Pd Luky Rukmini, S.Si


NIDN. 0616067505 No.UKG. 201510471093

Mengesahkan,
Kepala SMP N 1 Ngariboyo

Susilo Prihayanti, S.Pd, M.Pd


NIP.19651015 200604 2 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmad dan hidayah kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil
observasi ini sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan
I. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada NabiMuhammad SAW yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat untukkesuksesan dunia dan akhirat.
Penyusunan laporan ini tentunya menghadapi berbagai hambatan
danrintangan namun dengan bantuan dari berbagai pihak sehingga saya
dapatmenyelesaikan tugas ini dalam waktu yang telah ditentukan. Saya menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna sehingga saya
meminta maaf atas kekurangan yang saya lakukan. Saya mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak.

Madiun, 5 Januari 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan Observasi..............................................................................2
C. Manfaat Observasi............................................................................2
D. Sasaran Observasi............................................................................2
BAB II HASIL OBSERVASI............................................................................3
A. Hasil Observasi................................................................................3
B. Analisis Hasil Observasi..................................................................8
C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi.............13
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
A. Simpulan Hasil Observasi................................................................14
B. Refleksi............................................................................................14
C. Rencana Tindak Lanjut....................................................................14
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan ini merupakan program
pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi
lulusan Sarjana maupun Diploma IV, baik dari kependidikan maupun
nonkependidikan bagi calon guru untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada
program ini mahasiswa menempuh pendidikan selama 2 semester atau satu tahun.
Tentunya, sebagai upaya mencetak guru yang professional tidak hanya perlu
kematangan dari segi teori yang akan diperoleh selama perkuliahan, tetapi juga
memerlukan wadah untuk mengaplikasikan dari teori yang telah dipelajari melalui
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan dilaksanakan di sekolah
mitra dari LPTK penyelenggara selama 2 tahap.
Pada kegiatan PPL, mahasiswa diberi wadah untuk melakukan eksplorasi
diri tentang performa dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara
langsung dengan menerjunkan mahasiswa ke sekolah-sekolah mitra untuk
melakukan proses pembelajaran bersama peserta didik melalui sistem lesson study,
yang mana diharapkan mahasiswa dapat menjadi guru yang memiliki kebiasaan
untuk terus berinovasi melakukan peningkatan performa dalam proses
pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memerlukan berbagai informasi, yang
berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah mutra Informasi tersebut akan
menjadi acuan, untuk menentukan langkah-langkah yang tepat yang akan dilakukan
ketika pelaksanaan PPL Informasi yang dimaksud harus dipersiapkan sebelum
mahasiswa melaksanakan PPL Informasi tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan
observasi pra-PPL.
Kegiatan observasi pra-PPL penting untuk dilakukan, guna mempermudah
mahasiswa dalam beradaptasi dengan lingkungan belajar. Selain itu. melalui
kegiatan observasi ini. mahasiswa memiliki gambaran awal mengenai lingkungan
belajar yang akan ja tempati Dengan demikian mahasiswa akan mengetahui baik
potensi potensi maupun permasalahan permasalahan yang ada di lingkungan
tersebut. Hal ini akan
1
memudahkan mahasiswa mengambil langkah awal yang tepat serta mudahkan
membuat rancangan kegiatan yang tepat untul dilaksanakan

B. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan
menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama
proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah
tempat PPL tahap 1. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau
perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera.

C. Manfaat Observasi
Manfaat melakukan observasi sebelum PPL ialah mahasiswa bisa
mengetahui bagaimana kondisi sekolah dan proses pemelajaran yang berlangsung
di sekolah dengan sesungguhnya serta sebagai acuan dalam menentukan langkah-
langkah dan strategi yang akan ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran.

D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi pra-PPL ialah sebagai berikut.
1. Karakteristik peserta didik
2. Perangkat pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
4. Manajemen sekolah
5. Lingkungan belajar di sekolah

2
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
1. Observasi Lingkungan Belajar
Observasi lingkungan belajar dilakukan di SMPN 10 Madiun. Hasil
observasi menunjukkan beberap hasil. Pertama, latar belakang peserta didik
jika dilihat dari latar belakang sosialnya ialah mayoritas orang tua bekerja
sebagai TKI/TKW. Sebesar 25 % merupakan anak dari Pegawai Negeri Sipil,
dan sisanya wiraswasta. Kedua, dilihat dari kualitas pembelajaran, SMPN 10
Madiun menggunakan sistem pengelompokan berdasarkan kemampuan dan
cara belajar peserta didik yang berbeda. Namun, sekolah masih terkendala
terkait antusiasme peserta didik di kegiatahn belajar mengajar. Kebanyakan
dari mereka masih belum aktif secara maksimal, sehingga guru masih menjadi
senter di kelas. Ketiga, dilihat dari refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh
guru ialah guru melakukan lesson study setiap guru mata pelajaran setiap mata
pelajaran terdapat empat model. Hasil refleksi biasanya disampaikan setelah
do/see. Melakukan sharing antar rekan juga menjadikan acuan perbaikan
sebagai inspirasi. Keempat, kepemimpinan instreuksional di SMPN 10 Madiun
ialah melalui RAPBS, pembentukan visi misi sekolah, serta pelaksanaan raker
setiap satu tahun sekali oleh komite sekolah beserta staf.
Kelima, SMPN 10 Madiun menjamin keamanan warga sekolah dari
hukuman fisik, kekerasan seksual, dan narkotika melalui kerjasama dengan
Dinas Sosial setempat serta Polsek terdekat. Keenam, di SMPN 10 Madiun
toleransi sangat terasa kental dan kuat di tengah-tengah banyaknya perbedaan
yang ada. Perbedaan dari segi usia, ras, suku, agama, dan lainnya. Ketujuh,
dalam menentukan sebuah keputusan atau memandang segala hal, SMPN 10
Madiun menggunakan acuan potensi dan hal yang berkaitan, bukan
mementingkan atau mengacu pada gender.
Kedelapan, SMPN 10 Madiun mempunyai beberapa peserta didik yang
berkebutuhan khusus. Sekolah dalam menghadapi ini ialah dengan selalu
memberi motivasi, bantuan, penerimaan yang baik. Terakhir, terhadap
kegiatan-

3
kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah selalu mendapat dukungan secara
moral dan material dari wali murid.

2. Observasi Karakteristik Peserta Didik


Observasi karakteristik peserta didik di SMPN 10 Madiun. Pertama
hasil observasi menunjukkan pada budaya sekolah sarana dan prasarana di
sekolah sudah mendukung aktivitas belajar peserta didik. Guru di SMPN 10
juga sudah menghidupkan profil pelajar pancasila, dengan melaksanakan
pembelajaran lingkungan hidup berdasrkan background.
Kedua dari budaya kelas dalam membuat kesepakatan kelas guru
melakukan pre test diawal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal
peserta didik. Kemudian peserta didik dikelompokkan sesuai dengan model,
maupun metode pembelajaran.
Ketiga pada saat aktivitas belajar, peserta didik terlibat aktif tergantung
dari media, sumber belajar, materi maupun model pembelajaran yang
digunakan. Peserta didik mampu menghasilkan produk dari proses
pembelajaran. Untuk memcu keaktifan peserta didik dalam belajar guru
memberikan apresiasi dalam pembelajara, sehingga peserta terlibat aktif dalam
aktivitas belajar.
Keempat untuk mengetahui kesiapan belajar peserta didik guru
memberikan apresiasi diawal pembelajaran, guru mengelompokkan peserta
didik sesuai dengan kemampuan belajar mereka, serta guru memberikan
kebebasan terhadap peserta didik sesuai dengan kemampuan belajarnya.
Kelima, kelas merupakan ruang pembelajaran sekaligus menjadi ruang
ekspresi diri peserta didik, hal ini terbukti ketika peserta didik melakukan
komunikasi dikelas dengan baik, berkolaborasi antar teman untuk
menyelesaikan proyek. Tentu terdapat peserta didik yang belum bisa
mengeskpresikan diri dengan tepat, maka langkah yang dilaksanakan oleh guru
adalah dengan melakukan pendekatan, mencari penyebab atau hambatan dari
peserta didik setelah itu mencari solusi.
Keenam, dalam membangun atmosfer yang mendukung peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi, guru berusaha mencari
informasi terkait kondisi ekonomi dari orang tua peserta didik, memberikan
motivasi. Dalam memfaslitasi peserta didik dalam mengembangkan
4
keterampilan sosial guru memberikan penugasan berupa produk pada setiap
pembelajaran.
Ketujuh, hal yang dilakukan oleh guru dalam membangun nilai- nilai
integritas dan spiritual ada;ah dengan keteladanan.

3. Observasi Modul Ajar/RPP


Observasi modul ajar atau RPP dengan menggunakan 1 sempel dari
modul ajar atau RPP IPA kelas 9 semester ganjil. Hasil observasi menunjukkan
beberapa hal. Yang pertama, dilihat dari kelengkapan komponen minimum,
yang meliputi tujuan, langkah-langkah, dan asesmen sudah lengkap. Semua
komponen terdapat di modul ajar atau RPP. Kedua, secara esensial tujuan
sudah selaras dengan capaian pembelajaran, konsep utama yang akan
dipelajari, pengetahuan inti dan keterampilan, dan sikap yang dipelajari sudah
tertera secara jelas. Isi dari yang dipelajari juga sudah terbebas dari muatan
SARA, pornografi, pornoaksi, dan provokasi. Selain itu, guru belum
menyediakan pertanyaan pemantik pada RPP, namun pada saat pelaksanaan
sudah ada.
Dari segi kegiatan, disusun secara runtut, sistematis, dan sesuai dengan
alokasi waktu. Segala kegiatan sudah mengarah pada penguatan kompetensi
dan kemampuan berpikir area tinggi, serta menyertakan kegiatan remedial dan
pengayaan. Dari segi asesmen, di awal pembelajaran guru memberikan kuis
secara lisan untuk mengukur kesiapan peserta didik. Bentuk asesmen belum
tersedia pada RPP ataupun modul ajar.
Ketiga, dilihat dari kesinambungannya, pembelajaran disusun secara
sistematis dan logis, terdapat pertanyaan kunci untuk merefleksikan kegiatan
pembelajaran di kelas, serta modul ajar atau RPP sudah selaras dengan
kegiatan pembelajaran. Keempat, secara kontekstual, modul ajar atau RPP
memuat alternatif kegiatan untuk diimplementasikan pada lingkungan sekolah
yang berbeda, dapat mengakomodir peserta didik dengan kebutuhan yang
berbeda, serta memuat kearifan lokal. Kelima, Modul ajar atau RPP disusun
dengan bahasa yang mudah dipahami. Terakhir, modul ajar atau RPP
menggunakan media pendukung, namun belum mencantumkan daftar pustaka.

5
4. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, peserta didik belum belajar sepenuhnya,
karena pada saat poses pembelajaran berlangsung masih terdapat peserta didik
yang belum membawa buku. Juga terdapat peserta didik laki – laki yang belum
mengikuti aktivitas pembelajaran, bahkan saat aktivitas belajar ada peserta
didik yang hanya menunduk tidak memperhatikan, ada juga yang bermain HP
dan beralasan sakit. Dalam hal ini, usaha yang dilakukan oleh guru model
adalah mendorong peserta didik yang tidak aktif dengan menunjuk secara
langsung dan memberi pertanyaan sesuai materi. Usaha yang dilaksanakan oleh
guru model berhasil mendorong peserta didik menjadi aktif .Namun
pembelajaran belum berjalan secara efektif karena banyak peserta didik yang
belum membawa buku pelajaran, tetapi guru tetap berusaha mencoba
melibatkan peserta didik ketika pembelajaran dengan metode demosntrasi.
Setiap pembelajaran, kemungkinan adanya peserta didik yang
mengalami kesulitan mencapai tujuan pasti ada. Dalam hal ini, guru model
mengatasi dengan selalu memberi stimulus untuk memancing mereka
memperoleh pemahaman.Di dalam kelas juga belum terdapat peserta didik
yang lebih cepat dari rata- rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran .
Selanjutnya, dalam menghadapi berbagai hal yang terjadi di kelas, guru selalu
melakukan modifikasi terhadap modul ajar/RPP.

5. Observasi Manajemen Sekolah


a. Manajemen Kesiswaan
Yang menjadi prioritas sekolah dalam memnuhi kebutuhan peserat
didik ialah memfasilitasi bakat dan minat peserta didik di SMPN 10
Madiun. Upaya yang dilakukan itu mencapai hal tersebut ialah (1)
penjaringan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, (2)
pemberian fasilitas untuk menunjang bakat dan minat peserta didik, (3)
penjadwalan dalam bentuk esktrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan
minat peserta didik, (4) keikutsertaan dalam perlombaan sebagai tolak
okur keberhasilan dalam pengembangan bakat dan minat.
Kebutuhan siswa tercermin sesuai dengan visi sekolah SMPN 10
Madiun, yaitu berprestasi dalam akademik dan non akademik. Selanjutnya,

6
sesuai dengan misi SMPN 10 Madiun, yaitu melaksanakan kegiatan
pengembangan diri peserta didik yang mampu meningkatkan prestasi non
akademik.
b. Manajemen Kurikulum
Di SMPN 10 Madiun, dalam mengelola pembelajarannya dengan
menggunakan 2 kurikulum, yaitu 2013 dan kurikulum Merdeka.
Pembagiannya ialah, kurikulum 2013 digunakan pada kelas 8 dan 9,
sementara kurikulum Merdeka dipakai untuk kelas 7. Pembagian
kurikulum tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan peserta didik. Proses
perencanaan dan desain kurikulum dilakukan di awal semester. Setiap
tahun dilaksanakan PKKS untuk memeriksa dokumen dari tenaga pendidik
mencakup 8 standar.
c. Manajemen SDM
SDM di SMPN 10 Madiun mencakup 2 jenis, yaitu Pegawai Negeri
Sipil dan Tenaga Upahan. Tenaga upahan direkrut oleh dinas pendidikan
setempat yang kemudian ditempatkan di satuan pendidikan yang
membutuhkan tenaga pendidik. Kemudian, sekolah memberikan
pembekalan khusus, berupa IHT persemester, workshop lokal dan dinas,
serta seminar atau webinar.
d. Manajemen Sarana dan Prasarana
Data yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana belajar dan penunjang ialah dengan melihat kebutuhan kelas dan
pembelajaran diusulkan kepada Kepala Sekolah untuk pemenuhan
kebutuhan. Sejauh ini, penggunaan sarana dan prasarana sudah efektif,
seperti adanya LCD di setiap kelas sebagai penunjang proses
pembelajaran. Selain itu, sekolah juga memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada di sekitar sekolah untuk menunjang pembelajaran, contohnya,
setiap hari Jumat, sekolah bekerja sama dengan lingkungan untuk
pembinaan keagamaan. Selain itu, lapak-lapak yang ada di sekitar sekolah
dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.

7
e. Manajemen Anggaran
SMPN 10 Madiun menggunakan RAK untuk APBD, dan untuk
dana BOS. Pengajuan dana BOS dan APBD dilaksanakan setiap bulan
sesuai dengan instruksi dinas.
f. Manajemen Sistem Informasi
Data yang digunakan SMPN 10 Madiun untuk mendukung proses
pembelajaran yaitu dokumen kurikulum, data Sumber Daya Guru (PTK).
Sistem Informasi yang digunakan untuk mendapat data siswa yaitu PPDB
kota secara online. Sistem informasi kurikulum merdeka yang digunakan
untuk pembelajaran diunduh melalui kemendikbud, yaitu PMM (Platform
Merdeka Mengajar) mulai dari aturan dasar hingga proses pembelajaran.
Sekolah ini termasuk sekolah yang menggunakan kurikulum Merdeka
Mandiri Berubah, tidak termasuk sekolah penggerak.
Informasi data penilaian dikelola melalui e-raport yang masing-
masing guru juga masih mempunyai data manual. Beberapa masih
menggunakan Microsoft tim 365 berbasis domine. Sebesar 85 % guru
sudah bisa mengakses dan menggunakan data untuk mendukung proses
pembelajaran.
g. Manajemen Ketatalaksanaan
Sistem administrasi di SMPN 10 Madiun menggunakan bantuan
aplikasi SIPLAH. Aplikasi SIPLAH khusus digunakan untuk mengelola
dana BOS. Selain itu, sekolah menggunakan aplikasi SIPD untuk
mengelola APBD.

B. Analisis Hasil Observasi


1. Observasi Lingkungan Belajar
Seluruh siswa memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang
berbeda, namun seluruh siswa memiliki hak yang sama dalam mendapat
pembelajaran dan fasilitas disekolah. Orang tua siswa yang berprofesi sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sekitar 25%, Wiraswasta sekitar 20%, dan orang
tua siswa yang bekerja di luar negeri (TKW) sekitar 55%. Meskipun begitu,
kualitas siswa sangat bagus sehingga mereka banyak menjuarai berbagai
kegiatan perlombaan.

8
Selain itu, kualitas pembelajaran dikelas sudah baik sehingga guru
melakukan refleksi pada setiap pembelajaran dan guru selalu berusaha
menerapkan proses pembelajaran yang lebih baik kedepannya. Kemudian,
setiap guru memperlakukan setiap kelas itu berbeda. Tergantung dari
kemampuan siswa itu sendiri. Namun dengan begitu, tujuan pembelajaran
dapat dicapai 99%. Iklim keamanan di satuan pendidikan snagat kuat kuat
dimana tidak terdapat perundungan baik secara fisikmaupun batin. Pihak
sekola sudah bekerja sama dengan Dinas Sosil dan Polsek setempat untuk
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga sekolah. Bagi peserta
didik yang melakukan hak-hal negatif, maka peserta didik hanya diberikan
hukuman biasa.
Hukuman fisik dan mental tidak dilakukan di sakolah ini.
Di sekolah SMPN 10 Madiun, terdapat kesetaraan gender untuk
pengembangan kompetensi. Sekolah ini dipimpin oleh seorang perempuan.
Alasannya karena potensi, bakat, dan minat tidak memandang gender. Siapa
yang memiliki kompetensi yang baik, kemampuan yang mempuni, dia berhak
menjadi seorang pemimpin.
Bahkan di SMPN 10 Madiun ini memiliki guru yang bergama non
islam sebanyak 2 orang. Meskipun begitu, mereka tetap saling toleransi, saling
menghargai satu sama lain sehingga masih memegang prinsip kebhinekaan.
Selain itu, orang tua peserta didik selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh Sekolah. Baik secara finansial maupun non finansial untuk
peningkatan kemampuan peserta didik. Misalnya kegiatan literasi, kegiatan
sedekah buku, dan kegiatan program-program lainnya.

2. Observasi Karakteristik Peserta Didik


Keseluruhan karakteristik peserta didik berdasarkan budaya sekolah
dalam kegitan belajar peserta dikelompokkan sesuai dengan gaya belajarnya,
pembelajaran yang dilaksanakan sudah menghidupkan profil pelajar Pancasila
dimana peserta didik terlibat aktif ketika media yang digunakan oleh guru
mendukung pembelajaran. Sarana dan prasarana disekolah juga sudah
mendukung aktivitas belajar peserta didik. Dalam aktivitas belajar dalam kela,
untuk mengawali kegiatan belajar guru melakukan pre test untuk menganalisis
kemampuan awal peserta didik. Peserta didik dikelompokkan sesuai dengan
9
model ataupun metode pembelajaran. Untuk keaktifan peserta didik tergantung
berdasarkan media, metode, materi serta sumber belajar yang digunakan oleh
guru. Supaya peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran guru memberikan
apresiasi dan diakhir pembelajaran guru memberikan tugas supaya peserta
didik menghasilkan produk. Selama pembelajaran berlangsung juga terdapat
beberapa peserta didik yang merespon pembelajaran guru.
Aktivitas pembelajaran menjadikan ruang ekspresi diri bagi peserta
didik, yaitu terbukti ketika peserta didik melakukan komunikasi dikelas dengan
baik, peserta didik berkolaborasi antar teman dalam menyelesaikan proyek.
Ketika peserta didik belum mampu mengekspresikan diri dengan tepat guru
berusaha membantu dengan cara mencari penyebab atau hambatan dari peserta
didik, setelah itu guru baru mencari solusi yang tepat. Dalam memfasilitasi
peserta didik dalam mengembangkan keterampilan sosial guru memberikan
penugasan disetiap pembelajaran, dengan tujuan supaya peserta didik menjadi
aktif dalam mengembangkan keterampilan yang dimilikinya. Dalam
pengembangan moral hal – hal yang dilakukan oleh guru adalah memberikan
sosialisasi kepada peserta didik terkait program yang sudah ditentukan oleh
sekolah seperti hafalan ayat pendek, sholat berjamaah dan INFAQ ketika hari
Jum’at.

3. Observasi Modul Ajar/ RPP


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara keseluruhan
sudah memiliki kelengkapan minimum, dimana di dalamnya sudah ada tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang
jelas. Tujuan pembelajaran sangat lengkap dan detail. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran, ada 3 tahap kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran
sudah memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant,
& Time) dan tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku
hasil belajar. Modul ajar/RPP memuat tujuan pembelajaran yang sesuai dan
selaras dengan capaian pembelajaran (CP) yang dituju. Konsep utama yang
dipelajari siswa (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sudah jelas dan tidak
mengandung muatan SARA pornografi, pornoaksi, dan provokasi.

10
Alur kegiatan disusun secara runtut, sistematis, dan sudah sesuai
dengan alokasi waktu. Bahkan rangkaian kegiatan sudah berorientasi pada
penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Selain itu, di
dalam modul ajar/RPP belum disertakan asesmen mulai dari awal maupun
dikhir pembelajaran dan belum dicantumkan remidial maupun pengayaan.

4. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran


Peserta didik sudah belajar tentang topik-topik pembelajaran dengan
cara berdiskusi. Terdapat peserta didik yang tidak dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran. Usaha yang dilakukan guru untuk membantu peserta didik
tersebut dengan cara memberikan motivasi dan toleransi agar aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan
bermakna. Semua kegiatan yang diberikan oleh guru sangat bermakna untuk
peserta didik. Jika terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
mencapai tujuan pembelajaran, maka guru memberikan motivasi dan
bimbingan kepada siswa tersebut. Bahkan jika diperlukan modifikasi RPP guru
melakukan modifikasi dari modul ajar/RPP untuk merespons situasi kelas agar
mencapai tujuan pembelajaran.

5. Observasi manajemen sekolah


Manajamen kesiswaan meliputi kebutuhan siswa yang menjadi
prioritas. Kebutuhan peserta didik yang menjadi prioritas ialah memfasilitasi
bakat dan minat siswa di SMPN 10 Madiun. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
sekolah dalam memenuhi kebutuhan peserta didik antara lain sebagai berikut :
a. Penjaringan peserta didik sesuai bakat dan minat yang dimiliki oleh setiap
peserta didik.
b. Pemberian fasilitas untuk menunjang bakat dan minat peserta didik.
c. Penjadwalan secara rutin dalam bentuk ekstrakulikuler yang sesuai dengan
bakat dan minat peserta didik.
d. Keikutsertaan peserta didik dalam perlombaan sebagai tolak ukur
keberhasilan dalam pengembangan bakat dan minat.
Semua kebutuhan peserta didik sudah tercermin sesuai dengan visi
sekolah SMPN 10 Madiun yang berprestasi akademik dan non akademik.
Selain

11
itu, kebutuhan peserta didik tercermin dalam tujuan satuan pendidikan yaitu
sudah sesuai dengan misi SMPN 10 Madiun yaitu melaksanakan kegiatan
pengembangan diri peserta didik yang mampu meningkatkan prestasi akademik
maupun akademik.
Kurikulum yang digunakan di SMPN 10 Madiun menggunakan 2 jenis
kurikulum yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Kurikulum 2013
digunakan dan diterapkan di kelas VII, sedangkan kurikulum merdeka
digunakan dan diterapkan di kelas VIII. Pembagian kurikulum dibagi sudah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Proses perencanaan kurikulum
dilaksanakan di awal semester, adapun untuk supervisi dan monitoring
dilakukan setiap 1 semester sekali. Pelaksanaan evaluasi yang dilaksanakan
pegawai adalah mengecek dokumen dari Bapak/Ibu Guru yang mencakup
standar.
Sumber Daya Manusia yang mencakup guru ASN dan guru upahan.
Pegawai ASN sudah diberikan gaji dan tunjangan oleh pemerintah/
Kemendikbud. Guru upahan harus melaksanakan test terlebih dahulu yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Guru upahan ini langsung dibagikan ke
sekolah yang membutuhkan formasi.
Data yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
untuk belajar, fisik, dan penunjang yakni dengan melihat kebutuhan kelas.
Selain itu, pembelajaran diusulkan ke Kepala Sekolah untuk pemenuhan
kebutuhan. Penggunaan sarana dan prasarana sudah efektif digunakan.
Contohnya setiap terdapat LCD dan standar lain yang telah dipenuhi.
Kemudian, terdapat sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dimanfaatkan
untuk mendukung pembelajaran. Contohnya setiap hari jumat, bekerja sama
dengan lingkungan untuk pembinaan keagamaan. Selain itu, lapak-lapak yang
ada di sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Sistem dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengatur anggaran
dan penggunaannya yakni dengan menggunakan RAK untuk APBD dan
schedule untuk dana bos. Untuk pengajuan dana bos dilaksanakan setiap bulan,
sedangkan untuk APBD dilaksanakan setiap bulan juga dengan format
pengajuan dananya sudah disesuaikan/ ditentukan oleh dinas.

12
Data yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran yaitu
dokumen kurikulum dan Data sumber daya guru (PTK). Sistem informasi yang
digunakan untuk mendapat data peserta didik yaitu Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) secara online. Sistem informasi kurikulum merdeka yang
digunakan untuk pembelajaran diunduh dari kemendikbud yaitu Platform
Merdeka Belajar (PMM). Mulai dari aturan dasar sampai proses pembelajaran.
SMPN 10 Madiun termasuk sekolah yang memakai kurikulum merdeka
mandiri berubah, tidak termasuk sekolah penggerak. Informasi data penilaian
sekolah dikelola melalui “e-raport” yang masing-masing guru menggunakan
komputer dan internet. Guru tertentu ada yang menggunakan atau
memanfaatkan microsoft fiwi 365 berbasis domine. Sekitar 85% guru bisa
mengakses dan menggunakan data untuk mendukung proses pembelajaran
karena sudah mengenal teknologi.
Manajemen ketatalaksanaan berupa aplikasi yakni untuk dana bos
menggunakan aplikasi SIPLAH dan untuk APBD menggunakan aplikasi SIPD.
Aplikasi SIPLAH adalah aplikasi yang digunakan hanya untuk pembelanjaan
sekolah, seperti alat tulis kantor. Kendala terkait penggunaan aplikasi SIPLAH
yaitu terkait dengan revisi pengajuan dananya. Untuk aplikasi SIPD terdapat
kendala pada bagian RAK nya. Rencana ke depan, nantinya ada aplikasi baru
untuk penganggaran dana APBD yakni penggunaan “e-katalog”.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi


1. Faktor Penghambat
a. Observasi dilaksanakan ketika pembelajaran belum efektif sehingga
terdapat beberapa kesulitan dalam mencari data.
b. Waktu yang disediakan singkat
2. Faktor Pendukung
a. Pihak sekolah memberi dukungan penuh
b. Pihak sekolah memberikan informasi secara maksimal
c. Komunikasi proaktif

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan Hasil Observasi


Berdasarkan hasil observasi dan analisis data, maka data ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Peserta didik di SMPN 10 Madiun memiliki berbagai macam latar belakang.
2. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran masih belum maksimal.
3. Terdapat hubungan yang harmonis di antara guru di SMPN 10 Madiun.
4. Keamanan warga sekolah dari kekerasan seksual, hukuman fisik, serta
narkotika cukup baik.
5. Modul ajar/RPP sudah disiapkan dengan baik
6. Sarana dan prasarana sudah digunakan dengan cukup efektif
7. Masih adanya tenaga pendidik yang belum memanfaatkan teknologi dengan
maksimal.
8. Manajemen anggaran sudah dikelola dengan baik melalui bantuan aplikasi.

B. Refleksi
Selama kegiatan observasi, saya menemukan beberapa hal yang perlu saya
perbaiki guna menghasilkan informasi yang lebih banyak. Yang pertama, ialah
dengan membuat daftar pertanyaan di luar daftar pernyataan acuan yang sudah ada.
Kedua, melakukan riset awal yang dapat digunakan sebagai acuan saat observasi.
Terakhir, lebih peka terhadap situasi sekitar sehingga penggalian informasi dapat
berjalan dengan maksimal.

C. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tidak lanjut atas refleksi saya iala sebagai berikut.
1. Membuat daftar pertanyaan di luar pertanyaan yang sudah menjadi acuan.
2. Melakukan riset atau observasi awal secara mandiri secara tersirat sebagai
acuan dasar observasi.

14
LAMPIRAN
Dokumentasi

15
16
Lembar Observasi

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id

LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Sulastri

Kelas Sasaran Observasi : IX

Untuk Siklus Pembelajaran ( ) Terbimbing


( ) Mandiri, siklus ke 1
*Aspek sesuai dengan kebutuhan

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung ● Kurang kondusif karena terlalu dekat
pembelajaran dan interaksi yang optimal? dengan jalan raya dan pemukiman
● Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila warga, prasarana telah mendukung
dihidupkan dalam sekolah? pembelajaran, kebijakan zonasi juga
memberikan dampak pada interaksi
yang optimal.
● Secara umum profil pelajar Pancasila
telah diterapkan di sekolah tersebut.

Interpretasi: budaya sekolah cukup


mendukung.

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik melakukan ● Guru diawal melakukan pretest untuk
kesepakatan kelas? dianalisis siswa yang memiliki
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil kemampuan pintar dan juga sedang
pelajar Pancasila kepada peserta didik, lalu dilakukan penggolongan.
● Dalam sekolah tersebut telah
menerapkan pembelajaran lingkungan

17
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

hidup, hal tersebut sudah diterapkan


berdasarkan background mereka yang
mayoritas anak petani.

Interpretasi: guru melakukan


pembelajaran sesuai dengan lingkungan
hidup siswa.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat aktif selama ● Semua tergantung dengan media,
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa sumber belajar dan materi apabila hal
saja keterlibatan peserta didik dalam tersebut cukup menarik maka siswa
pembelajaran ini? akan terlibat aktif. Keterlibatan siswa
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta bisa dilihat melalui hasil pengerjaan
didik untuk terlibat dalam pembelajaran? portofolio mereka.
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak ● Guru memotivasi peserta didik melalui
termotivasi dalam pembelajaran? apersepsi, awal karena apersepsi
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar dari sebagai kunci utama masuk kelas.
para peserta didik? ● Pasti ada beberapa siswa yang tidak
● Apakah peserta didik aktif merespon pertanyaan termotivasi karena mungkin ada
guru selama pembelajaran berlangsung? Jelaskan masalah dengan diri pribadi mereka
dengan begitu guru akan melakukan
pendekatan secara pribadi dan
dikontrol sebagian anak.
● Peserta didik cukup antusias dalam
proses pembelajaran.
● Ya, Sebagian anak merespon
pertanyaan guru selama pembelajaran,
mereka menjawab sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing.

Interpretasi: siswa cukup terlibat


langsung dalm pembelajaran sesuai
media, model, dan metode guru dalam
proses pembelajaran.

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati ● Ya, Guru memberikan apersepsi di
atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik awal pembelajaran baik secara kondisi
secara kondisi maupun secara materi yang akan maupun materi.
diajarkan ● Mengelompokkan siswa sesuai
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui dengan kemampuan mereka.
bahwa kompetensi awal peserta didik beragam? ● Guru memberikan kebebasan sesuai
● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta dengan apa yang mereka mampu.

18
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

didik agar mencapai tujuan pembelajaran? Interpretasi: pesert didik diberikan


apersepsi, dikelompokkan sesuai
kemampuan, dan diberikan kebebasan
tetapi tetap didampingi.

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran ● Ruang pembelajaran mampu menjadi
lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat ruang ekspresi diri terbukti Ketika
untuk peserta didik? siswa melakukan komunikasi di kelas
● Bagaimana guru merespons peserta didik yang dengan baik serta mampu
belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat? berkolaborasi antar teman untuk
menyelesaikan proyek.
● Guru melakukan pendekatan mencari
penyebab/hambatan dari siswa,
setelah itu mencari solusinya.

Interpretasi: guru melakukan evaluasi


pembelajaran mengenai hambatan dan
solusi yang akan diberikan.

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru membangun  Membangun empati pada diri anak,
atmosfer yang mendukung peserta didik untuk Mencari informasi terkait kondisi
mengembangkan kemampuan bersosialisasi? ekonomi dan juga munculnya
misalnya peka terhadap situasi sekitar, musibah, Memberikan contoh pada
berempati, saling menghargai, serta berinteraksi mereka, Memberi motivasi pada
dan berkomunikasi? mereka.
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik  Guru memberikan penugasan berupa
dalam mengembangkan keterampilan sosial produk setiap pembelajaran.
peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh,
kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama)? Interpretasi: guru melakukan observasi
latar belakang dan memberikan motivasi.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam membangun  Keteladanan, aturan yang harus
nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik? dibangun seperti sholat jamaah,
hafalan surat pendek, infaq, sholat
jamaah, baca tulis al qur’an.

Interpretasi: Lembaga melakukan


pembiasaan spiritual seperti sholat
jamaah, baca tulis Al-Qur’an, dan
sebagainya.

19
Kesimpulan : karakteristik peserta didik di SMPN 10 Madiun memiliki latar
belakang menengah kebawah. Peserta didik dengan berbagai karakter dan
kemampuan yang berbeda-beda, guru memberikan pembelajaran disesuaikan
dengan karakter dan budaya sekolah. Di SMPN 10 ini juga memberlakukan
pembiasaan yang baik, seperti sholat berjamaah, baca tulis Al-Qur’an, dan lain
sebagainya.

Mengetahui,

Madiun, 11 Januari 2023

Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,

Dra. Purwandari, M.Pd. Nunuk Dwi Hidyawati, S.Pd.


NIDN. 0001206601 No.UKG. 201510295126
NUPTK. 0541751653300012

20
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id

LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Sulastri

NIM : 22021141083

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Profesi Guru/Ilmu Pengetahuan Alam

Penyusun Modul ajar/RPP : Nunuk Dwi Hidyawati, S.Pd

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas : IX

Capaian Pembelajaran/KD : Menerapkan konsep kemagnetan induksi elektromagnetik dan


pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk
pergerakan atau navigasi untuk hewan mencari makan dan migrasi.
*) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen  Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Sudah lengkap, dalam
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan RPP sudah tercantum
asesmen pembelajaran yang jelas? dengan jelas terkait
tujuan pembelajaran,
Langkah-langkah dan
asesmen pembelajaran.

Esensial dan bermakna  Kejelasan perumusan tujuan  Sudah


pembelajaran memenuhi kriteria SMART  Sudah
(Specific, Measurable, Achievable,  Sudah
Relevant, dan Time) (tidak menimbulkan  Di dalam RPP tidak
penafsiran ganda dan mengandung tercantum namun di
perilaku hasil belajar) dalam
pelaksanaannya ada.
Tujuan
 Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan

21
pembelajaran yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju?
 Apakah konsep utama yang akan
dipelajari, pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap yang akan
dipelajari tertera secara jelas?
 Apakah konten yang dipelajari sudah
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi.
 Apakah terdapat pertanyaan bermakna
dan pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti?

Kegiatan  Sudah
 Apakah alur kegiatan disusun secara  Sudah
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi  Belum tercantum
waktu? dalam modul
 Apakah rangkaian kegiatan berorientasi ajar/RPP
pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi?
 Apakah modul ajar/RPP menyertakan
berbagai kegiatan (termasuk remedial
dan pengayaan) yang berpusat pada
siswa/ menjadikan siswa peserta aktif?

Asesmen
 Apakah ada asesmen awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya untuk
mengecek kesiapan siswa?
 Apakah asesmen yang termuat secara
jelas mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
 Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa?
 Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?

Berkesinambungan  Apakah urutan pembelajaran sistematis Sudah, RPP tersebut


dan logis? telah mencakup urutan
 Apakah terdapat pertanyaan kunci yang pembelajaran yang
membantu guru dan siswa untuk sistematis, logis serta
merefleksikan kegiatan pembelajaran di terdapat pertanyaan kunci
kelas? untuk merefleksi
kegiatan

22
 Apakah asesmen yang tertera di modul pembelajaran.
ajar/RPP selaras dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstual  Apakah modul ajar/RPP memuat  Dalam modul ajar /


alternatif kegiatan untuk RPP belum memuat
diimplementasikan pada lingkungan alternatif kegiatan
sekolah yang berbeda? untuk
 Apakah modul ajar/RPP dapat diimplementasikan
mengakomodir siswa dengan kebutuhan pada lingkungan.
yang berbeda?
 Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan
lokal daerah setempat?

Sederhana  Apakah modul ajar/RPP menggunakan Sudah sesuai


bahasa yang jelas dan mudah dipahami?
 Apakah bahasa/istilah yang digunakan
mudah dipahami?

Komponen pendukung  Apakah pemilihan sumber/media  Sudah sesuai


pembelajaran sesuai dengan tujuan,  Belum ada
materi, dan karakteristik peserta didik?
 Apakah ada kegiatan remedial atau
pengayaan?
 Apakah ada daftar pustaka?

Kesimpulan : sebelum mulai proses pembelajaran, pendidik diwajibkna membuat modul ajar/RPP yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dan assesmen yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik. Dari observasi tersebut, kami menemukan beberapa perangkat yang belum
terpenuhi dan catatan penting sebagai bahan belajar kami.

Mengetahui,
Madiun, 11 Januari 2023

Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,

Dra. Purwandari, M.Pd. Nunuk Dwi Hidyawati, S.Pd.


NIDN. 0001206601 No.UKG. 201510295126
NUPTK. 0541751653300012

23
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran/Topik Ilmu Pengetahuan Alam / Kemagnetan


Sekolah/ Kelas SMPN 10 Madiun / IX
Nama Guru Model Nunuk Dwi Hidyawati, S.Pd
Kompetensi Dasar Menerapkan konsep kemagnetan induksi elektromagnetik dan pemanfaatan
medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan atau navigasi
untuk hewan mencari makan dan migrasi

Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas


Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta didik Belum, Proses pembelajaran Hal yang akan saya lakukan
benar-benar telah belajar tentang berjalan dengan lancar meskipun yaitu mengingatkan mereka
topik pembelajaran hari ini? masih banyak siswa yang tidak supaya pembelajaran selanjutnya
Bagaimana proses mereka membawa buku. membawa buku, dan telah
belajar? membaca materi terlebih dahulu
di rumah.

Peserta didik mana yang tidak Terdapat beberapa peserta didik Jika saya menjadi guru saya
dapat mengikut kegiatan yang belum mengikuti akan memberikan pengarahan.
pembelajaran pada hari ini? pembelajaran.

Mengapa peserta didik tersebut Peserta didik ada yang hanya Agar siswa antusias disediakan
tidak dapat belajar dengan baik? menunduk tidak memperhatikan, ice breaking membuat apresiasi
Menurut Anda apa penyebabnya ada juga yang bermain hp dan semenarik mungkin.
dan bagaimana alternatif beralasan sakit, solusinya adalah
solusinya? dengan menunjuk peserta
tersebut agar lebih aktif serta
memotivasi peserta didik supaya
percaya diri.

Bagaimana usaha guru model Usaha guru model dalam Bila saya menjadi guru saya
dalam mendorong peserta didik mendorong peserta didik yang akan melakukan hal yang sama,
yang tidak aktif untuk belajar? tidak aktif dengan menunjuk karena siswa akan lebih fokus

24
Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah usaha tersebut berhasil langsung siswa dan memberi jika terlibat langsung oleh guru.
pertanyaan sesuai materi. Usaha
tersebut berhasil.

Apakah pembelajaran berjalan Belum, karena masih banyak  Menasehati siswa agar
dengan efektif? (Semua kegiatan siswa yang belum membawa membawa buku,
yang diberikan bermakna untuk buku pelajaran guru mencoba  Menggunakan permainan agar
peserta didik, semua peserta tetap melibatkan siswa Ketika siswa lebih aktif.
didik terlibat aktif dan tidak ada pembelajaran dengan metode
yang idle) demonstrasi.

Bagaimana usaha guru Guru, mencoba memberikan Saya akan melakukan hal yang
membantu peserta didik yang pertanyaan pemantik dan sama, yaitu dengan memberikan
mengalami kesulitan dalam mendorong siswa untuk berfikir pertanyaan pendorong.
mencapai tujuan pembelajaran? atas pertanyaan tersebut,
(Memberikan stimulus).

Bagaimana usaha guru dalam Dalam kelas tersebut tidak ada Jika ada siswa yang lebih cepat
memfasilitasi peserta didik yang peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas dalam
lebih cepat dari rata-rata kelas dari rata-rata kelas dalam mencapai tujuan pembelajaran
dalam mencapai tujuan mencapai tujuan pembelajaran. maka saya akan menerapkan
pembelajaran? pembelajaran tutor sebaya.

Apakah guru melakukan Tidak, guru tidak melakukan Jika memang diperlukan
modifikasi dari modul ajar/RPP? modifikasi RPP. modifikasi RPP untuk
Apakah modifikasi tersebut menyesuaikan situasi kelas maka
merupakan keputusan guru saya akan melakukan hal
untuk merespons situasi kelas tersebut untuk mencapai tujuan
dan peserta didik? pembelajaran.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?


Ketika proses pembelajaran maka guru harus mengenal karakteristik siswa terlebih dahulu supaya guru
bisa menentukan model pembelajaran apa yang sekiranya cocok untuk digunakan dalam kelas tersebut.
Kesimpulan:
Guru telah melakukan proses pembelajaran dengan lancer, setiap tahap dilakukan sesuai dengan RPP
yang telah disusun, siswapun cukup terkondisikan Ketika proses pembelajaran berlangsung.

25
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id

LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa : Sulastri


NIM : 22021141083
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Profesi Guru/Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah PPl : SMPN 10 Madiun

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi
tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program,
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang
mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi:
 Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi  Dengan memfasilitasi bakat dan
prioritas sekolah? minat siswa di SMPN 10 Madiun.
 Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan  Upaya-upaya yang telah dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut sekolah dalam memenuhi kebutuhan
 Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin siswa yaitu:
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan? a) Penjaringan siswa sesuai bakat dan
 Bagaimana kebutuhan peserta didik ini minat yang dimiliki siswa.
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? b) Pemberian fasilitas untuk menunjang
bakat dan minat siswa.
c) Penjadwalan dalam bentuk
ekstrakulikuler yang sesuai dengan
bakat dan minat siswa.
d) Keikutsertaan dalam perlombaan
sebagai tolak ukur keberhasilan dalam
pengembangan bakat dan minat.
 Kebutuhan siswa tercermin sesuai
dengan visi sekolah SMPN 10 Madiun
berprestasi dalam akademik dan non
akademik.
 Sesuai dengan misi SMPN 10 Madiun
yaitu melaksanakan kegiatan

26
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
pengembangan dari peserta didik yang
mampu meningkatkan prestasi non
akademik.

Interpretasi Hasil Observasi : melakukan


penjaringan bakat siswa dan keikutsertaan
dalam perlombaan sebagai tolak ukur
keberhasilan dalam pengembangan bakat
dan minat.
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
 Bagaimana satuan pendidikan mengelola  Kelas 7 menggunakan kurikulum
pembelajarannya? merdeka untuk kelas 8 dan 9
 Bagaimana proses perencanaan dan desain menggunakan K-13
kurikulum?  Proses dilakukan di awal semester,
 Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan Pembagian kurikulum dibagi sesuai
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum? kebutuhan
 Seberapa jauh penggunaan data dalam proses  Satu semester untuk supervise dan
refleksi kurikulum? monitoring
 Data evaluasi digunakan sebagai acuan
PKKS, pengawas akan mengecek
dokumen dari bapak/ibu guru yang
mencakup 8 standar.
Interpretasi Hasil Observasi :
menggunakan kurikulum K13 untuk kelas
VIII dan IX. Menggunakan kurikulum
merdeka untuk kelas VII.
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
 Bagaimana proses penerimaan guru dalam  Ada dua proses penerimaan guru
satuan pendidikan? pertama dari kemendikbud berupa tes
 Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali PNS, kedua upahan dimulai pada tahun
guru yang baru mengajar? 2018, dilakukan tes setelah itu di
 Apakah ada kegiatan khusus untuk distribusikan ke sekolah dilakukan oleh
pengembangan profesional guru? dinas Pendidikan.
 Terdapat pembekalan khusus seperti
pengembangan diri, workshop lokal dan
dinas, seminar, webinar.
 Adanya in house training.
Interpretasi Hasil Observasi : dua proses
penerimaan guru pertama dari
kemendikbud berupa tes PNS, kedua
upahan dimulai pada tahun 2018,

27
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
dilakukan tes setelah itu di distribusikan ke
sekolah dilakukan oleh dinas Pendidikan
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi:
 Apa saja data yang digunakan untuk  Data yang dibutuhkan untuk memenuhi
perencanaan sarana dan prasarana? kebutuhan sarana dan prasarana belajar,
 Apakah penggunaan sarana dan prasarana fisik, penunjang yaitu dengan melihat
sudah efektif untuk mendukung proses kebutuhan kelas dan pembelajaran
pembelajaran? diusulkan ke kepala sekolah untuk
 Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar pemenuhan kebutuhan.
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk  Penggunaan sarana dan prasarana sudah
mendukung pembelajaran? efektif digunakan contohnya setiap
kelas terdapat LCD dan standar lain
telah terpenuhi.
 Terdapat sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran contohnya
setiap jumat bekerjasama dengan
lingkungan untuk pembinaan
keagamaan selain itu lapak-lapak yang
ada di sekitar sekolah dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi : Penggunaan
sarana dan prasarana sudah efektif
digunakan contohnya setiap kelas terdapat
LCD.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
 Apakah satuan pendidikan memiliki Sistem dalam merencanakan,
sistem dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitor anggaran
melaksanakan, dan memonitor anggaran dan pengguanaanyya yakni menggunakan
dan penggunaannya? RAK untuk APBD dan schedule untuk
dana BOS.
Interpretasi Hasil Observasi
Untuk waktu pengajuan dana BOS tiap
bulan dengan format pengajuan danaya
sudah disesuaikan / ditentukan oleh dinas.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi:
 Apa saja informasi/data yang dikumpulkan  Data yang digunakan untuk mendukung
dalam mendukung proses pembelajaran? proses pembelajaran yaitu dokumen
 Bagaimana informasi dikelola sehingga kurikulum, data sumber daya guru
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? (PTK)
- Sistem informasi yang digunakan
untuk mendapat data siswa yaitu
PPDB kota secara online.

28
Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi

 Sejauh mana guru bisa mengakses dan - Sistem informasi kurikulum merdeka
menggunakan data tersebut untuk mendukung yang digunakan untuk pembelajaran
proses pembelajaran? di unduh dari kemendikbud yaitu
PMM (platform merdeka mengajar)
mulai dari aturan dasar sampai proses
pembelajaran. Di SMPN ini termasuk
sekolah yang memakai kurikulum
merdeka mandiri berubah. Tidak
termasuk sekolah penggerak.
 Informasi data penilaian dikelola
melalui e-raport yang masing-masing
guru juga masih mempunyai data
manual tidak semua guru menggunakan
Komputer dan internet, guru tertentu
ada yang menggunakan atau
memanfaatkan microsoft tim 365
berbasis domine.
 85% guru bisa mengakses dan
menggunakan data untuk mendukung
proses pembelajaran karena sudah
mengenal teknologi.
Interpretasi Hasil Observasi : Penggunaan
system informasi sudah lebih maju,
tergantung dengan penggunanya.
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
 Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk Berupa aplikasi yakni untuk dana BOS
membantu sistem administrasi? menggunakan aplikasi SIPLAH dan untuk
APBD menggunakan SIPD
Interpretasi Hasil Observasi
Aplikasi SIPLAH adalah aplikasi yang
digunakan hanya untuk pembelanjaan
sekolah seperti atk dan sebagainya.
Kendala terkait penggunaan aplikasi
SIPLAH yaitu terkait dengan revisi
pengajuan dananya. Sedangkan untuk
aplikasi SIPD terdapat kendala pada
bagian RAK nya. Renaca kedepan ada
aplikasi baru untuk penggunaan dana
APBD yakni menggunakan E-learning.

29
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

Ketika hendak melakukan sebuah keputusan atau kebijakan hendaknya dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan berbagai pihak manajemen yang ada di sekolah supaya semua pihak mampu bekerjasama
dengan baik dan bisa mencapai tujuan akhir yang diinginkan Lembaga tersebut.

Kesimpulan :

Seluruh pihak manajemerial di SMPN 10 Madiun telah berkoordinasi dengan baik. Setiap pihak telah
melaksanakan tugas mereka berdasarkan arahan dan kebutuhan dari Lembaga sekolah, dengan begitu
maka SMPN 10 Madiun mampu mencapai visi dan misi mereka.

Mengetahui,

Madiun, 11 Januari 2023

Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,

Dra. Purwandari, M.Pd. Nunuk Dwi Hidyawati, S.Pd.


NIDN. 0001206601 No.UKG. 201510295126
NUPTK. 0541751653300012

30
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
Jl. Setiabudi No. 85 Madiun 63118, Telp. (0351) 462986, Fax. (0351) 459400
Website: ppg.unipma.ac.id Email: ppg@unipma.ac.id

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa : Sulastri

NIM : 22021141083
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Profesi Guru/Ilmu Pengetahuan Alam

Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid Wali murid Latar belakang peserta
wiraswasta, didik yang berbeda
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang serabutan (ekonomi dengan dominan
berbeda memiliki hak yang sama dalam menengah ke bawah) menengah kebawah.
mengakses dan memperoleh layanan
pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat
pendidikan orang tua dan fasilitas belajar
yang tersedia di rumah.

2. Kualitas pembelajaran di kelas Kualitas Kualitas pembelajaran


pembelajaran cukup baik.
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, terkadang
mencakup indikator manajemen kelas, memanfaatkan media
dukungan afektif, pembelajaran interaktif pembelajaran yang
dan penyesuaian cara mengajar dengan ada sesuai dengan
tingkat kemampuan murid. materi.

3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran Lesson studi, Guru melakukan


oleh guru dilakukan dengan refleksi dan evaluasi
guru model, pembelajaran melalui
Kemampuan pengembangan guru untuk dilakukan secara perbaikan model,
terus meningkatkan kompetensi melalui rotasi tiap mata metode, ataupun
belajar mandiri dengan merefleksi praktik pelajaran, dan terdiri media dalam proses
pengajaran yang telah diterapkan dan juga dari 4 model. Hasil pembelajaran.
belajar dari rekan guru. refleksi disampaikan
setelah do/see

31
Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
sebagai acuan
perbaikan inspirasi.
4. Kepemimpinan instruksional  Sosialisasi visi, Sosialisasi visi, misi
misi sekolah di sekolah menggunakan
Kemampuan kepala satuan pendidikan awal semester. banner, baliho, dan
dalam menyusun dan mengkomunikasikan  Menggunakan setiap sudut di area
visi, misi, program, dan kebijakan yang banner. sekoah.
mendukung guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan pendidikan.

5. Iklim keamanan di satuan pendidikan Ada pihak BK yang Wali kelas biasanya
selalu memantau melaporkan siswanya
Satuan pendidikan yang memiliki kebijakan, terkait kekerasan apabila ada yang
pemahaman, dan program terkait seksual maupun melakukan Tindakan
perundungan, hukuman fisik, kekerasan kenakalan remaja kurang wajar setelah
seksual dan narkotika sehingga memberikan lainnya. Selain itu itu Bk melakukan
perlindungan dan rasa aman bagi warga wali kelas juga tindak lanjut atas
satuan pendidikan, baik secara fisik maupun memiliki kebijakan konsekuensi yang
psikologis. sediri terkait tindak mereka lakukan
lanjut dalam
menghukum siswa
yang melanggar
aturan
6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan Di sekolah tersebut Adanya toleransi
terdiri dari berbagai terkait beragama dan
Llingkungan satuan pendidikan yang macam agama saling mendukung
menghargai keragaman agama maupun namun mereka untuk mendapatkan
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak. tetap hak yang sama.
melakukan apa yang
telah menjadi
kewajiban mereka
dalam agama
tersebut tanpa
mengganggu
agama lain
7. Iklim kesetaraan gender Kesetaraan jender Bukan hanya dari
dalam sekolah pihak guru saja namun
Bagaimana lingkungan satuan pendidikan tersebut bisa dilihat implementasi dalam
berperilaku adil, memberikan kesempatan dari kepala sekolah kelas terkait
yang sama bagi warga satuan pendidikan, yang mana pada kesetaraan gender
baik laki-laki maupun perempuan dalam umumnya pemimpin begitu terasa dapat
menjalankan peran publik.seperti dukungan itu seorang lelaki dilihat dari struktur
kepala satuan pendidikan dan guru atas namun dalam organisasi kelas yang
kesetaraan gender. sekolah
tersebut kepala
32
Interpretasi Hasil
Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi
Observasi
sekolahnya mayoritas didominasi
perempuan oleh pihak Wanita
8. Iklim inklusivitas  Guru mengikuti Dalam sekolah
workshop untuk tersebut hanya ada
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan menghadapi anak sedikit sekali yang
guru terhadap murid dengan disabilitas serta inklusi. masuk dalam kategori
murid cerdas istimewa dan murid bakat  Sekolah inklusi. murid cerdas istimewa
istimewa.

9. Dukungan orangtua dan murid terhadap  Rembug warga di Ketika penerimaan


program satuan pendidikan awal tahun ajaran rapot orang tua
baru ketika memberikan aspirasi
Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan pembagian rapor. mereka terkait
pendidikan, dan partisipasi murid dalam  Komite program yang ada
penyusunan program satuan pendidikan. mendukung. disekolah supaya anak
mereka berkembang
sesuai dengan yang
mereka inginkan
Kesimpulan:
Lingkungan belajar di SMPN 10 Madiun sudah masuk dalam kategori cukup baik, mungkin hanya ada
beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi supaya hasil belajar lebih maksimal.

Mengetahui,

Madiun, 11 Januari 2023

Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,

Dra. Purwandari, M.Pd. Nunuk Dwi Hidyawati, S.Pd.


NIDN. 0001206601 No.UKG. 201510295126
NUPTK. 0541751653300012

33

Anda mungkin juga menyukai