Disusun oleh:
Puji syukur atas kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayahserta segala nikmat-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di UPTD SPF SMP
Negeri 2 Tegal. Laporan ini disusun berdasarkan data-data dan pengalaman praktik
yang di dapat selama dalam proses kegiatan PPL dilaksanakan, baik dari
pengalaman langsung, informasi dari guru pamong, informasi dari pihak Tata
Usaha, maupun dari beberapa sumber-sumber lain yang mendukung proses
pelaksanaan PPL. Tujuan dari penyusunan laporan kegiatan PPL ini adalah untuk
memberikan gambaran secara umum mengenai keseluruhan rangkaian kegiatan
UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal yang telah terlaksana.
Proses PPL dapat terlaksana dengan baik tak lain berkat bantuan dari
semua pihak, baik dari pihak LPTK Universitas Pancasakti Tegal, UPTD SPF SMP
Negeri 2 Tegal, serta beberapa pihak lainya yang bersangkutan. Tanpa bimbingan
maupun bantuan yang diberikan dari awal hingga akhir, tentunya dalam proses
pelaksanaan PPL tidak dapat membuahkan hasil yang lebih baik dari apa yang
terdapat dalam laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan PPL ini masih jauh dari kata sempurna.
Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca laporan ini
sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan lebih. Akhir kata, semoga
laporan PPL ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum W. W.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti
yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk
mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik profesional di sekolah. Proses pengembangan
kemampuan mengajar para calon guru ditempuh dengan menerapkan prinsip
yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke
(menirukan), dan nambahi (mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar
mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan
mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu
dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. Pengalaman praktik
mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan melalui
format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.
Pengalaman yang diperoleh selama PPL diharapkan dapat dijadikan
sebagai bekal untuk menjadi guru yang professional. Melihat latar belakang
yang ada, PPL dilaksanakan di tempat yang telah disetujui oleh pihak LPTK
Universitas Pancasakti tegal, yakni di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal.
Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, dilakukan kegiatan observasi terlebih
dahulu terhadap keadaan sekolah tersebut.
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan
secara langsung dan sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti.
Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data sesuai dengan
tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta
dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).
Adapun pelaksanaan observasi dilakukan untuk menganalisis karakteristik
peserta didik, pelaksanaan pembelajaran, dan ekstrakurikuler di sekolah.
B. Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari pelaksanaan observasi
ini yaitu:
1
1. Sebagai syarat wajib dalam memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
2. Mengetahui karakteristik peserta didik.
3. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
4. Mengetahui kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah
5. Mengetahui berbagai permasalahan di sekolah dan proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
6. Memberikan tanggapan tentang hal yang diobservasi.
C. Manfaat Observasi
1. Mampu mengenal secara cermat karakteristik peserta didik dan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah tempat PPL berlangsung.
2. Mampu mengetahui segala aktifitas kurikuler dan ektrakurikuler di
sekolah.
D. Sasaran Observasi
Sasaran yang ingin dicapai dari Praktik Pengalaman Lapangan II
(Observasi) secara umum adalah membentuk pribadi calon guru yang
memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap serta tingkah
laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun
di lingkungan masyarakat. Mengkaji dan mengembangkan praktik keguruan
dan kependidikan, memantapkan kemitraan LPTK Universitas Pancasakti
Tegal dengan sekolah khususnya UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal.
2
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Karakteristik Peserta Didik
Pada observasi karakteristik peserta didik di UPTD SPF SMP Negeri 2
Tegal ada beberapa aspek yang harus diobservasi antara lain:
a. Budaya Sekolah
Pada aspek budaya sekolah, bahwa suasana sekolah sudah
mendukung pembelajaran dan interaksi yang optimal antara sekolah
dan peserta didik sudah dilaksanakan dengan baik, melalui: kegiatan
sapa salam, kemudian ditindak lanjuti oleh kegiatan relaksasi oleh
peserta didik secara bergantian.
Dan secara umum nilai-nilai profil pelajar pancasila sudah
dimunculkan dalam sekolah UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal, misalnya:
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
dengan cara melaksanakan kegiatan tadarus bersama di lapangan.
2) Mandiri, peserta didik diberikan tanggungjawab untuk mencuci
tangan dan mengecek suhu tubuhnya secara mandiri, salah satu
peserta didik perwakilan kelas melakukan relaksasi dengan tema
”Amalan Bulan Ramadhan” di depan teman-temannya.
3) Gotong-royong, anggota organisasi rohis menyiapkan tadarus yang
akan dilakukan bersama-sama di lapangan.
b. Budaya Kelas
Pada aspek budaya kelas di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal, guru
sudah memberikan kebebasan agar peserta didik membuat kesepakatan
dikelas secara mandiri. Peserta didik membuat semacam peraturan
dikelas, contohnya: jika ada anak ketahuan makan di kelas akan
diberikan sanksi yang berupa hukuman memberikan makanan kepada
teman sekelas.
Cara menekankan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila kepada peserta
didik antara lain:
1) Menanamkan nilai Kepercayaan kepada Tuhan YME, contohnya:
3
mengajak pesertadidik untuk sholat dhuha.
2) Menanamkan nilai kemandirian contohnya: membuat kesepakatan
kelas.
3) Menanamkan nilai gotong-royong. Contohnya: bersama-sama
menegakkan peraturan yang sudah ditetapkan demi ketertiban kelas.
4
e. Perkembangan Emosi
Saat melakukan observasi baik kelas dan di lingkungan UPTD SPF
SMP Negeri 2 Tegal sudah menjadi ruang ekspresi diri yang sehat bagi
peserta didik karena sekolah sudah memiliki fasilitas yang memenuhi
syarat seperti perpustakaan, ruang musik, ruang multimedia, ruang
rohis, ruang osis, gazebo pojok baca dll. Adapun cara guru dalam
merespon peserta didik yang belum bisa mengekspresikan dirinya
dengan pendidik melakukan pendekatan secara personal,
mengkomunikasikan dan menanyakan kendala yang dihadapi peserta
didik tersebut.
f. Perkembangan Sosial
Pada aspek Mengembangkan kemampuan sosial anak dilakukan
dengan kegiatan relaksasi oleh peserta didik secara bergantian dengan
tema yang baru setiap harinya. Di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal guru
memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan ketrampilan
sosialnya dengan memberikan ruang relaksasi yang dilakukan di
lapangan dan di dengan oleh semua peserta didik. Kemudian anak yang
berani tampil menyampaikan relaksasi diberikan apresiasi yang besar.
g. Perkembangan Moral dan Spiritual
Pada aspek perkembangan moral dan spiritual, guru dalam
membangun nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik dengan
menegakkan aturan yang telah dibuat.Sedangkan nilai spiritual peserta
didik dengan melakukan kegiatan tadarus.
5
2. Pelaksanaan Pembelajaran
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)
Mata Pelajaran/Topik Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah/ Kelas UPT SPF SMP NEGERI 2 TEGAL
Nama Guru Model M. Zuhri, S.Pd.
Syifa Alika Putri, S.Pd.
Capaian Pembelajaran Peserta didik memahami getaran dan
gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah semua peserta didik Dalam pelaksanaan Jika saya guru dikelas
benar-benar telah belajar pembelajaran, pada tersebut yang akan saya
tentang topik pembelajaran kelas yang di ampu lakukan dalam
hari ini? Bagaimana proses oleh Pak Zuhri mengetahui pencapaian
mereka belajar? sebaian besar belajar topik adalah:
mereka sebelum 1. Memahami materi
belajar telah siap yang akan dipelajari
menerima terlebih dahulu
pembelajaran. Hal 2. Mengetahui tujuan
ini terlihat ada pembelajaran
beberapa peserta 3. Memahami
didik yang karakteristik dari
memperhatikan peserta didik
pembelajaran dan 4. Memilih metode,
6
telah membuat model, media yang
resume materi yang tepat guna
akan dipelajari. menunjang
Untuk kelas yang tercapainya
diampu oleh Bu pembelajaran yang
Syifa begitu juga, efektif, interaktif
namun untuk kelas dan menyenangkan.
8C merupakan kelas 5. Memperhatikan
unggulan menurut respon peserta didik
Guru pengampu 6. Diakhir
maka mereka justru pembelajaran
sering melontarkan melakukan
pertanyaan kritis refleksi/evaluasi
sebelum misalnya melakukan
pembelajaran. kuis, tes, proyek,
dan sebagainya.
Peserta didik mana yang Tidak ada peserta Jika pada saat ada
tidak dapat mengikut didik yang tidak peserta didik yang saat
kegiatan pembelajaran pada dapat mengikuti pembelajaran saya
hari ini? pembelajaran. berlangsung tidak dapat
mengikuti maka
tindakan yang akan
saya lakukan sebagai
guru, menanyakan
dengan temannya
alasannya kenapa, jika
memang dalam keadaan
darurat dan penting
tidak saya
permasalahkan. Namun
jika peserta didik
7
tersebut ternyata tidak
memiliki motivasi
belajar maka yang akan
saya lakukan, adalah
bertanya alasanya
kenapa tidak mengikuti
pembelajaran saya saat
itu? Apakah ada
permasalahan yang
dirasa, jika ad
permasalahan yang
dialami peserta didik,
maka saya akan
melakukan pendekatan,
kemudian membantu
mencarikan solusi dan
memotivasi peserta
didik tersebut. Setelah
itu selama pembelajaran
saya kembali, saya
berikan perhatian
khusus untuk
mengetahui progresnya.
8
guru dan akan yang telah disampaikan
diajarkan pada oleh guru. Jika jam
pertemuan kali itu. pelajaran di jam
Jam pelajaran terakhir, maka
yang terletak di tugasguru juga harus
jam terakhir bisa menggugah
membuat peserta semangat mereka
didik sudah lelah kembali walaupun sisa-
dan sulit untuk sisa tenaga,
berkonsentrasi. memfokuskan mereka
kembali agar dapat
menerima pembelajran
dengan baik.
9
semangat belajar
peserta didik.
Guru memberikan
kepada semua
peserta didik
untuk mencoba
mengerjakan soal/
mempresentasikan
hasil diksusi
kelompok
sehingga dari
masing-masing
individu dapat
memahami materi
yang disampaikan
10
dipelajari. Dengan
menyampaikan hal
hal seperti ini, guru
bukan saja telah
mencoba manarik
perhatian siswa
agar fokus pada
pelajaran, tapi
sudah mulai
mengajak siswa
untuk
menggunakan
pikiran. Karena
fungsi dan manfaat
tema adalah hasil
ulah pikir yang
akan dicerna oleh
siswa dengan
pikiran juga.
2. Mulailah pelajaran
bukan dengan
menerangkan tapi
mulailah dengan
pertanyaan.
Edarkan pertanyaan
ke seluruh kelas,
harapakan semua
siswa berpartisipasi
dalam menjawab
pertanyaan tersebut,
maka semua siswa
11
sudah tergerak
untuk berfikir
mandiri.
3. Kumpulkan semua
jawaban yang
diberikan siswa dan
diskusikan dengan
seluruh siswa
kebenaran dari
semua jawaban
yang diberikan.
Mintalah alasan
kenapa satu
jawaban bisa
diterima dan yang
lain tidak. Maka
akan terjadi sharing
pengetahuan antar
siswa, siswa saling
memberi informasi
dan semua siswa
terlibat dalam
belajar.
4. Kalau ada siswa
yang bertanya pada
anda, janganlah
anda jawab sendiri,
lemparkan ke kelas
biar dijawab oleh
siswa yang lain.
Maka siswa anda
12
tidak akan sempat
ngantuk karena
semua siswa
terdorong untuk
selalu berfikir.
5. Jaga terus atmosphir
berfikir dalam kelas
dengan melempar
lempar pertanyaan
dan jadikan suasana
belajar mengajar
anda lebih mirip
percakapan antar
siswa dengan siswa
dan dengan guru,
bukan pengajaran
yang kaku dengan
guru bercerita
murid
mendengarkan.
6. Beri waktu siswa
untuk bertanya
tentang seuatu yang
belum jelas, atau
beri mereka waktu
untuk
mengungkapkan
ide atau pandangan
mereka yang belum
terungkap.
7. Akhiri pelajaran
13
dengan meminta
mereka membuat
resume atas apa
yang mereka
pahami dan mereka
bicarakan selama
pelajaran dalam
bentuk tertulis.
Bagaimana usaha guru Usaha guru yang Jika saya menjadi guru
membantu peserta didik dilakukan ketika kelas tersebut saya akan
yang mengalami kesulitan mengalami memberikan pengajaran
dalam mencapai tujuan kesulitan dalam perbaikan (remidial),
pembelajaran? mencapai tujuan memberikan kegiatan
pembelajaran, pengulangan bahan
mengajak materi (pengayaan),
berdiskusi bersama. memberikan motivasi
belajar,
mengembangkan sikap
dan kebiasaan belajar
yang baik.
14
kembali temannya. Sehingga
pengetahuan secara peserta didik yang lain
luas dapat memperoleh
materi dengan baik.
15
kebutuhan lingkungan. Kegiatan ini di samping dilaksanakan di dalam
lingkungan sekolah dapat juga dilaksanakan di luar sekolah guna untuk
memperkarya dan menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan bakat
yang dimiliki oleh siswa-siswi tersebut.
b. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler UPTD SPF SMP N 2 Tegal dilaksanakan dua
bentuk yaitu:
1) Ekstra wajib
Ekstrakurikuler wajib adalah bentuk ekstrakurikuler yang wajib
diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, VIII dan IX. Yang termasuk ekstra
wajib adalah Pramuka
2) Ekstra pilihan :
Ekstrakurikuler pilihan adalah bentuk ekstrakurikuler yang dapat
dipilih oleh siswa kelas VII, VIII dan IX sesuai dengan bidang minat
dan bakat yang dimiliki. Yang termasuk ekstra pilihan antara lain PMR,
Basket, Bola Volly, Pencak Silat, Sepak Bola, Taekwondo, Seni Musik,
Seni Tari, PBB, KIR.
16
sangat ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman pendidik
tentang karakteristik yang dimiliki peserta didiknya. Pemahaman
karakteristik peserta didik sangat menentukan hasil belajar yang akan
dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, dan asesmen yang tepat bagi
peserta didik. Atas dasar ini sebenarnya karakteristik peserta didik harus
menjadi perhatian dan pijakan pendidik dalam melakukan seluruh
aktivitas pembelajaran. Karakteristik peserta didik meliputi: budaya
sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan
peserta didik, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan
moral dan spiritual.
Budaya sekolah didefinisikan sebagai tradisi, keyakinan, dan
norma-norma di dalam sekolah yang dapat dibentuk, diperkuat dan
dipelihara melalui pimpinan dan para guru sekolah. Budaya sekolah di
UPTD SPF SMP N 2 Tegal sudah terbentuk baik dengan penerapkan
program 5S dan penerapannya dilakukan setiap pagi peserta didik di
gerbang sekolah mengawali dengan kegiatan 5S (senyum, sapa, sopan,
santun, salam) kepada guru. Kemudian ditindak lanjuti dengan
terbetuknya budaya kelas di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal yang sudah
menumbuhkan kedisiplinan rutinitas (aturan) yang dilaksanakan sehari-
hari, tingkat interaksi maupun komunikasi antar guru dan teman, dan
kolaborasi antara peserta didik dan guru di dalam kelas dengan membuat
kesepakatan kelas hal apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam proses
pembelajaran berlangsung dan apabila melanggar akan diberikan sanksi.
Dengan demikian, nilai-nilai yang diterapkan di UPTD SPF SMP Negeri
2 Tegal saat dikelas sudah mencerminkan Profil Pelajar Pancasila.
Proses belajar mengajar seorang guru dapat melakukan dengan
keterlibatan secara langsung peserta didik baik individu maupun
kelompok. Dalam proses belajar mengajar dikelas peserta didik juga
sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran, hal tersebut dibuktikan
dengan bertanya dikelas sesuai dengan pelajaran yang diminati mereka.
Peserta didik sudah aktif dalam merespon pertanyaan guru selama
pembelajaran berlangsung. Kemudian keterlibatan peserta didik tidak
17
hanya dikelas tetapi di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal keterlibatan
peserta didik sudah berperan aktif dalam proses pembelajaran di luar
kelas dengan melaksanakan projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila) dengan melakukan kegiatan pramuka. Keterlibatan peserta
didik di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal tentu saja ada dorongan motivasi
dari guru dengan cara menanamkan nilai ketuhanan terlebih dahulu
sebelum mereka mulai proses belajar mengajar dikelas dengan cara
tadarus bersama-sama, guru memberikan kebebasan berpendapat kepada
peserta didik agar mereka lebih aktif. Oleh karena itu, dalam alam proses
kegiatan di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal sudah sesuai dengan
kurikulum merdeka karena proses pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
Pada proses pembelajaran, aspek kesiapan peserta didik juga kondisi
awal yang perlu diperhatikan karena kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran akan mendorongnya untuk dapat menyesuaikan
diri terhadap kondisi dari kegiatan pembelajaran tersebut. Sebelum
mengawali proses pembelajaran di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal guru
sudah mengecek kesiapan peserta didik baik secara kondisi maupun
kesiapan materi yang akan diajarkan. Contohnya: sebelum mulai
pembelajaran guru menanyakan kabar peserta didik kemudian
memberikan pertanyaan pemantik tentang materi yang akan diajarkan.
Kemudian cara guru di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal mengetahui
bahwa kompetensi awal peserta didik beragam dengan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, dimana guru melakukan pembagian
kelompok kecil kepada peserta didik sesuai dengan cara belajar peserta
didik. Dengan demikian, sebagai pendidik juga harus mendampingi
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan
mengoptimalkan sumber belajar dan dalam menjalankan proses
pembelajaran harus sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
Perkembangan emosi sangat berperan dalam membantu proses
pembelajaran tersebut menyenangkan atau bermakna. Pada perkembangan
emosi di UPTD SPF SMP Negeri 2 Tegal sudah memberikan ruang
18
ekspresi diri bagi peserta didik dengan memberikan fasilitas yang
memenuhi syarat seperti perpustakaan, ruang musik, ruang multimedia,
ruang rohis, ruang OSIS, gazebo pojok baca dll.
Pada aspek perkembangan sosial kemampuan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungannya, bagaimana anak tersebut memahami
keadaan lingkungan dan mempengaruhinya dalam berperilaku baik
kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Di UPTD SPF SMP
Negeri 2 Tegal pihak sekolah sudah membuat kegiatan yang mendukung
perkembangan sosial di sekolah dilakukan dengan kegiatan relaksasi oleh
peserta didik secara bergantian dengan tema yang baru setiap harinya.
Aspek perkembangan moral dan spiritual ini dijadikan sumber/acuan
untuk menilai suatu tindakan atau perilaku karena moralitas memiliki
kriteria nilai (value) yang berimplikasi pada takaran kualitatif, seperti:
baik-buruk, benar-salah, pantas-tidak pantas, wajar-tidak wajar, layak-
tidak layak, dan sejenisnya. Moralitas dalam diri peserta didik dapat
tingkat yang paling rendah menuju ke tingkatan yang lebih tinggi seiring
dengan kedewasaannya. Pendidik di samping perlu memahami
perkembangan moral peserta didiknya juga perlu dan penting memahami
perkembangan spiritualnya. Sedangkan pada penerapannya di SMP
Negeri 2 Tegal guru dalam membangun nilai-nilai integritas dan spiritual
peserta didik sudah sesuai dengan pembelajaran budi pekerti.
19
ada keperluan, dan jarang ada peserta didik yang tanpa keterangan, serta
peserta didik yang cenderung tidak siap dalam mengikuti pembelajaran.
Dari hal tersebut sebagai calon guru akan melakukan pendekatan dengan
persuasif serta personal untuk bertanya tentang bagaimana kendala yang
dihadapi peserta didik yang kurang dalam mengikuti pembelajaran, guna
mempersiapkan model pembelajaran yang tepat.
Peserta didik yang kurang bisa mengikuti pembelajaran dengan baik
adalah peserta didik yang motivasi belajarnya kurang, karena terpengaruh
gawai serta lingkungan, solusi yang digunakan oleh guru yaitu selalu
memberikan arahan kepada peserta didik agar lebih terpacu salah satunya
dengan memberikan tugas dan melakukan tanya jawab secara
kontekstual. Saya setuju dengan apa yang dilakukan guru di kelas
tersebut dengan memberikan arahan yang sesuai agar peserta didik
semakin semangat dalam proses pembelajaran tentunya dengan sedikit
penyesuaian agar tercipta pembelajaran yang berdiferensiasi.
Usaha Guru dalam mendorong keaktifan belajar peserta didik yaitu
dengan memberikan pertanyaan pemantik, memberikan tugas, dan dalam
pelaksanaan ditunjuk untuk tampil di depan kelas. Cara tersebut
cenderung berhasil dan dilakukan dengan cara pendekatan personal.
Usaha yang dilakukan guru tersebut juga akan saya lakukan dengan
mengomunikasikan lebih lanjut pada peserta didik, untuk
mengidentifikasi kendala apa yang mempengaruhi peserta didik sebagai
bahan evaluasi tambahan dalam menyiapkan pembelajaran yang lebih
menarik seperti pemanfaatan teknologi dalam menunjang pembelajaran
di dalam kelas.
Sebagian besar pembelajaran di UPTD SPF SMP N 2 Tegal berjalan
efektif dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran agar peserta
didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran agar anak tidak tertidur di
dalam kelas selama proses pembelajaran karena peserta didik merasa
bosan. Sebagai calon guru dalam menghadapi peserta didik yang
mengalamai kebosanan dalam proses belajar akan menerapkan berbagai
metode seperti TGT, PBL, PJBL, dan lain sebagainya serta
20
memanfaatkan media pembelajaran seperti platform video yang
menayangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari di
dalam kelas.
Usaha guru dalam membantu peserta didik yang mengalami kesulitan
dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan memotivasi minat
belajar peserta didik, serta memberikan masukan kepada peserta didik,
membantu peserta didik apabila ada kesulitan dalam proses pembelajaran.
Usaha yang dilakukan guru di UPTD SPF SMP N 2 Tegal sudah baik
dengan beberapa penyesuaian dengan kondisi masing-masing peserta
didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran,
karena peserta didik memiliki kemampuan masing-masing dalam
menangkap berbagai isi konten setiap mata pelajaran, dengan demikian
akan memberikan perlakuan yang berbeda pada setiap peserta didik di
dalam kelas agar semua dapat terfasilitasi.
Untuk memfasilitasi peserta didik yang lebih cepat dalam menangkap
pembelajaran serta lebih cepat dalam mencapai tujuan belajar yaitu
dengan cara mempercepat materi dengan pengayaan, dan tambahan
pembelajaran serta tugas khusus yang diberikan kepada beberapa peserta
didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata teman satu kelas.
Dengan apa yang dilakukan oleh guru dalam memfasilitasi peserta didik
yang memiliki kelebihan dalam menerima dan mencapai tujuan
pembelajaran sebagai calon guru setuju dengan hal tersebut, sehingga
peserta didik tersebut dapat lebih cepat dalam mencapai tujuan lain, serta
bisa juga dengan membagi kelompok diskusi agar peserta didik tersebut
menjadi tutor sebaya sehingga dapat membantu teman lain yang
mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran.
Guru juga melakukan beberapa penyesuaian RPP/ Modul Ajar dengan
berbagai pertimbangan pada setiap kondisi peserta didik di dalam kelas
sehingga dapat menyesuaikan metode apa yang akan digunakan.
Sehingga peserta didik dapat tertarik dan bersemangat dalam
pembelajaran, seperti ceramah, diskusi kelompok, presentasi, serta
menganalisis lingkungan dan dikaitkan dengan berita terkini yang ada di
21
Indonesia agar peserta didik lebih tertarik dengan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Saya sebagai calon guru setuju dengan yang
dilakukan oleh guru di kelas tersebut, dengan melakukan penyesuaian
dengan minat serta ketertarikan peserta didik pada kelas tersebut.
Latar belakang sosial ekonomi peserta didik di UPTD SPF SMP
Negeri 2 Tegal sangat beragam, ada peserta didik yang memiliki kondisi
sosial ekonomi rendah, sedang dan tinggi. Namun sekolah berperan
untuk menyamakan hak yang di peroleh dari semua peserta didik. Sesuai
dengan teori perbedaan latar belakang peserta didik menurut
Bronfenbrenner bahwa perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh
kondisi sosial ekonomi di lingkungan keluarganya tentu akan
menimbulkan perbedaan pribadi peserta didik. Namun UPTD SPF SMP
N 2 Tegal menyamakan hak dari semua peserta didik yang memiliki latar
belakang kondisi ekonomi yang berbeda dengan memberikan fasilitas
yangsama untuk menunjang kebutuhan belajar peserta didik.
Kualitas pembelajaran di kelas UPTD SPF SMPN 2 Tegal telah
memiliki kualitas dalam pembelajaran di kelas. Guru juga sudah
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran diferensiasi
adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi sangat
penting pengaruhnya karena, seperti yang kita ketahui bahwa setiap
peserta didik adalah individu yang unik.
Guru perlu melakukan proses evaluasi pembelajaran guna
merefleksikan peran dirinya di dalam pembelajaran. Proses evaluasi ini
penting bagi seorang guru karena untuk proses tindak lanjut pembelajaran
supaya menjadi lebih baik. Para guru di UPTD SPF SMP N 2 Tegal
selalu merefleksikan diri dan melakukan perbaikan pembelajaran di
setiap kelasnya. Hal tersebut tentunya akan mengembangkan kompetensi
yang dimiliki oleh guru. Sehingga pembelajaran di kelas akan semakin
baik dan mutu proses pembelajaran akan terus berkembang ke sisi yang
positif.
Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dari struktur organisasi
22
di sekolah, tugas kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah memiliki
kebijaksanaan dalam mengatur sekolahnya. Setiap sekolah pasti memiliki
visi yang menjadi cita-cita dan pengharapan maka dari itu kepala sekolah
harus melihat faktor-faktor yang mampu mencapai visi tersebut seperti
faktor peserta didik, guru, karyawan sekolah, peserta didik dll. Kepala
sekolah di UPTD SPF SMP N 2 Tegal memiliki sifat komunikatif yang
dimiliki oleh kepala sekolah dalam memimpin satuan pendidikan sangat
di perlukan. Hal ini dikarenakan kepala sekolah harus memimpin satuan
pendidikan, dan agar terjadi keharmonisan di kalangan warga sekolah
maka skill komunikasi sangat dibutuhkan bagi pemimpin. Selain itu,
untuk menjalankan program-program sekolah harus memiliki komunikasi
yang baik kepada guru yang lainnya, supaya dapat mencapai tujuan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Sistem keamanan di UPTD SPF SMP N 2 Tegal telah memberikan
rasa aman kepada peserta didik karena, keamanan peserta didik adalah
tanggung jawab dari pihak sekolah. Salah satu cara yang dapat di lakukan
adalah dengan menerapkan peraturan dan kebijakan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Setiap sekolah harus memiliki kebijakan atau
peraturan yang dapat melindungi, dan menjaga keamanan warga sekolah
terutama peserta didik. Dengan adanya kebijakan tersebut peserta didik
akan terhindar dan terlindungi dari perundungan, kekerasan seksual dan
narkotika. Hal tersebut telah di terapkan di UPTD SPF SMP N 2 Tegal.
Ketika sekolah menciptakan lingkungan yang aman untuk belajar maka
akanterciptanya pembelajaran yang lebih optimal.
Indonesia memiliki banyak keberagaman maka tidak jarang di sekolah
juga memiliki keberagaman peserta didik mulai dari ras, agama,
kebudayaan dan adat istiadat. Keberagaman tersebut tidak boleh menjadi
penghalang bagi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Harus diberikan ruang yang sama untuk mengekspresikan perbedaan-
perbedaan tersebut tanpa terkecuali.
Keragaman itu juga dapat di rasakan di lingkungan UPTD SPF SMPN 2
Tegal. Setiap sekolah haruslah memupuk rasa dan sikap menghargai
23
keragaman agama, sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak. Bahkan
setiap manusia haruslah saling bertoleransi. Sifat menghargai dan
toleransi yang dimiliki oleh peserta didik sangat penting. Sifat inilah yang
harus selalu ditanamkan oleh sekolah kepada siswa agar terciptanya
kepribadian yang berkarakter. Contoh kegiatan yang menghargai
perbedaan yaitu bagi peserta didik yang beraga Islam ada tadarus pagi
sedangkan Kristen dan katholik ada ibadah pagi. Meskipun banyak
keragaman di UPTD SPF SMP N 2 Tegal, peserta didik tetap
mendapatkan hak yang sama dalam proses pembelajaran.
Sebagian masyarakat menerapkan sistem sosial partriaki yaitu
menempatkan priasebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi.
Hal ini sangat tidak sesuai dengan konsep kesetaraan gender. Dimana
laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Sekolah harus mempunyai lingkungan yang menyamakan semua gender
sebagai manusia yang sama. Kesetaraan gender telah di terapkan di SMP
N 2 Tegal. Hal itu dapat di lihat bahwa SMPN 2 Tegal memiliki kepala
sekolah, ketua OSIS serta beberapa ketua kelas adalah perempuan, Ini
menunjukkan bahwa kesetaraan gender sudah merata dengan
mengedepankan kemampuan.
Sesuai dengan peraturan pemerintah setiap sekolah dapat menerima
peserta didik disabilitas serta cerdas dan bakat istimewa, namun hal
tersebut belum di terapkan di UPTD SPF SMP N 2 Tegal. UPTD SPF
SMP N 2 Tegal belum bisa menerima peserta didik cerdas dan bakat
istimewa, mereka hanya dapat menerima peserta didik dengan disabilitas.
Hal tersebut terjadi karena belum tersedianya tenaga pengajar yang
memiliki kemampuan dalam mengatasi peserta didik tersebut. Peserta
didik berkebutuhan khusus dapat mendaftar di sekolah yang bersedia
menerima peserta didik berkebutuhan khusus, contohnya adalah SMP N
9 Tegal.
Keberhasilan satuan pendidikan diperlukan peran serta dukungan
orang tua dan siswa dalam program sekolah sangat dibutuhkan. Karena
program yang disusun pastinya memiliki tujuan, dimana tujuan tersebut
24
untuk mencapai mutu pembelajaran di sekolah tersebut. Sehingga
dukungan tersebut sangat di perlukan.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru
dan pelatih sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik. Dengan
demikian kegiatan ekstrakurikuler disekolah ikut andil dalam
menciptakan tingkat kecerdasan non akademik. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler peserta didik dapat bertambah wawasan mengenai mata
pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran diruang kelas. Melalui
kegiatan ekstrakurikuler juga peserta didik dapat menyalurkan bakat,
minat, dan potensi yang dimiliki. Hal ini di UPTD SPF SMP Negeri 2
Tegal terdapat dua pilihan ekstrakurikuler yaitu wajib dan pilihan.
Ekstrakurikuler wajib adalah pramuka, sedangkan untuk ekstrakurikuler
pilihan bergantung dengan bakat dan minat peserta didik antara lain :
KIR, PMR, PBB, Volly, Basket, Silat, dan sebagainya. Kegiatan
ekstrakurikuler pramuka bersifat wajib untuk kelas VII, VIII, dan IX.
Pelaksanaan setiap hari Jumat, pukul 14.00 WIB. Sedangkan untuk
ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan bergantung dengan jadwal masing-
masing.
25
BAB III
PENUTUP
B. Refleksi
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Pada PPL I, mahasiswa diwajibkan melakukan orientasi
dan observasi terhadap sekolah praktikan terlebih dahulu. Halini ditujukan agar
mahasiswa lebih mengenal lebih dalam mengenai segala sesuatu yang ada di
sekolah mitra sebagai bekal untuk melaksanakan PPL II.
Pada kegiatan PPL I, saya melakukan orientasi dan observasi selama kurang
lebih satu minggu di sekolah mitra, yakni UPTD SPF SMP N 2 Tegal. Data yang
diambil meliputi data tentang karakteristik peserta didik, pelaksanaan
pembelajaran, dan ekstrakurikuler yang ada di UPTD SPF SMP N 2 Tegal.
Saya juga melakukan observasi di dalam kelas untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan proses belajar mengajar secara langsung.
Dari kegiatan PPL II ini, saya memperoleh pengetahuan/informasi mengenai
karakteristik peserta didik, pelaksanaan pembelajaran, dan ekstrakurikuler di
26
UPTD SPF SMP N 2 Tegal. Secara umum kemampuan mahasiswa untuk
menerapkan teori yang telah didapat dibangku kuliah belum dapat diukur secara
maksimal. Kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori-teori dalam
pembelajaran masih kurang jika dibandingkan dengan guru-guru di SMP N 2
Tegal ini. Selama kegiatan PPL II ini, masih banyak yang harus mahasiswa gali
untuk benar-benar menjadi guru yang profesional. Apalagi dengan
diterapkannya kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran
di sekolah. Selain itu, mahasiswa juga belajar mengenai cara berkomunikasi
yang baik dengan kepala sekolah, guru, siswa serta penjaga sekolah. Guru-guru
cukup banyak memberikan pengalaman yang nyata bukan hanya sekedar teori
saja.
27
LAMPIRAN
Lampiran 1
FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA
DIDIK
Interpretasi:
• Sekolah memiliki
program 5S (senyum,
sapa, sopan, santun, salam)
pada praktiknya sekolah
sudah melaksanakan kegiatan
tersebut dilakukan setiap
pagi.
Interpretasi:
Nilai-nilai tersebut sudah sesuai
dengan profil pelajar pancasila,
antara lain: Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia, mandiri,
bernalar kritis, kreatif,
bergotong-royong,
berkebinekaan global.
Interpretasi:
Dalam proses kegiatan di SMP
Negeri 2 Tegal sudah sesuai
dengan kurikulum merdeka
karena proses pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
Interpretasi:
• Sudah sesuai dengan fasilitas
ruang pembelajaran yang
menjadi ruang ekspresi diribagi
peserta didik.
• Mendiskusikan bagaimana
solusi untuk mendiskusikan
kendala yang dihadapi peserta
didik sehingga menemukan
solusi yang tepat.
Perkembangan sosial Hasil observasi:
● Secara umum, bagaimana guru • Mengembangkan kemampuan
membangun atmosfer yang sosial anak dilakukan dengan
mendukung peserta didikuntuk kegiatan relaksasi oleh peserta
mengembangkan kemampuan didik secara bergantian dengan
bersosialisasi? tema yang baru setiap harinya.
• Guru memfasilitasi peserta
didik dalam
Perkembangan moral/spiritual
● Apa saja yang dilakukan guru Hasil observasi:
dalam membangun nilai-nilai • Guru dalam membangun
integritas dan spiritual peserta nilai-nilai integritasdan
didik? spiritual
Kesimpulan :
Hasil observasi karakteristik peserta didik pada pembelajaran di UPTD SPF
SMP 2 N Tegal sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka yang
berpusat pada peserta didik.
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)
Mata Pelajaran/Topik Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah/ Kelas UPT SPF SMP NEGERI 2 TEGAL
Nama Guru Model M. Zuhri, S.Pd.
Syifa Alika Putri, S.Pd.
Capaian Pembelajaran Peserta didik memahami getaran dan
gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah semua peserta didik Dalam pelaksanaan Jika saya guru dikelas
benar-benar telah belajar pembelajaran, pada tersebut yang akan saya
tentang topik pembelajaran kelas yang di ampu lakukan dalam mengetahui
hari ini? Bagaimana proses oleh Pak Zuhri pencapaian belajar topik
mereka belajar? sebaian besar adalah:
mereka sebelum 1. Memahami materi yang
belajar telah siap akan dipelajari terlebih
menerima dahulu
pembelajaran. Hal 2. Mengetahui tujuan
ini terlihat ada pembelajaran
beberapa peserta 3. Memahami karakteristik
didik yang dari peserta didik
memperhatikan 4. Memilih metode, model,
pembelajaran dan media yang tepat guna
telah membuat menunjang tercapainya
resume materi yang pembelajaran yang
akan dipelajari. efektif, interaktif dan
Untuk kelas yang menyenangkan.
diampu oleh Bu 5. Memperhatikan respon
Syifa begitu juga, peserta didik
namun untuk kelas 6. Diakhir pembelajaran
8C merupakan kelas melakukan
unggulan menurut refleksi/evaluasi misalnya
Guru pengampu melakukan kuis, tes,
maka mereka justru proyek, dan sebagainya.
sering melontarkan
pertanyaan kritis
sebelum
pembelajaran.
Peserta didik mana yang Tidak ada peserta Jika pada saat ada peserta
tidak dapat mengikut didik yang tidak didik yang saat pembelajaran
kegiatan pembelajaran pada dapat mengikuti saya berlangsung tidak dapat
hari ini? pembelajaran. mengikuti maka tindakan
yang akan saya lakukan
sebagai guru, menanyakan
dengan temannya alasannya
kenapa, jika memang dalam
keadaan darurat dan penting
tidak saya permasalahkan.
Namun jika peserta didik
tersebut ternyata tidak
memiliki motivasi belajar
maka yang akan saya
lakukan, adalah bertanya
alasanya kenapa tidak
mengikuti pembelajaran saya
saat itu? Apakah ada
permasalahan yang dirasa,
jika ad permasalahan yang
dialami peserta didik, maka
saya akan melakukan
pendekatan, kemudian
membantu mencarikan solusi
dan memotivasi peserta didik
tersebut. Setelah itu selama
pembelajaran saya kembali,
saya berikan perhatian
khusus untuk mengetahui
progresnya.
Bagaimana usaha guru Usaha guru yang Jika saya menjadi guru kelas
membantu peserta didik dilakukan ketika tersebut saya akan
yang mengalami kesulitan mengalami memberikan pengajaran perb
dalam mencapai tujuan kesulitan dalam aikan (remidial),
pembelajaran? mencapai tujuan memberikan kegiatan
pembelajaran, pengulangan bahan materi
mengajak (pengayaan), memberikan
berdiskusi bersama. motivasi belajar,
mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik.
Bagaimana usaha guru Usaha guru dalam Jika menemukan siswa yang
dalam memfasilitasi memfasilitasi lebih cepat , maka akan saya
peserta didik yang lebih peserta didik yang berikan pengayaan kemudian
cepat dari rata-rata kelas lebih cepat dari jika sekiranya peserta didik
dalam mencapai tujuan rata-rata kelas yang lain belum mengerti
pembelajaran? dengan memberikan maka akan saya jadikan
pengayaan. siswa yang lebih unggul
Sehingga peserta tersebut untuk menjadi tentor
didik tersebut temannya. Sehingga peserta
mengkontruksikan didik yang lain dapat
kembali memperoleh materi dengan
pengetahuan secara baik.
luas
Apakah guru melakukan Penyusunan modul Seandainya saya menjadi
modifikasi dari modul /RPP didasarkan guru tersebut, saya akan
ajar/RPP? Apakah juga dengan berusaha memodifikasi
modifikasi tersebut karakteristik siswa modul ajar/RPP yang sesuai
merupakan keputusan guru dan lingkungan dengan kebutuhan dan
untuk merespons situasi sekolah. Modifikasi karakteristik peserta didik.
kelas dan peserta didik? penyusunan dapat Dimana saya tinjau dari
menjadi keputusan kebiasaan, adat istiadat
guru untuk lingkungan, karakteristik,
meresponsi situasi latar belakang peserta didik,
kelas dan peserta motivasi belajar mereka,
didik sehingga gaya belajar mereka, dan
tujuan pembelajaran perkembangan-
dapat tercpai perkembangan dari dalam
dengan baik. diri mereka.
Mengetahui,