Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI

FUNGSI, ALJABAR FUNGSI, KOMPOSISI FUNGSI DAN SIFAT-SIFAT


KOMPOSISI FUNGSI

Kompotensi Dasar
3.6 Menjelaskan operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada
fungsi invers serta sifat-sifatnya serta menentukan eksistensinya
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi dan
operasi invers suatu fungsi.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada fungsi.
3.6.2 Menentukan hasil perkalian dan pembagian pada fungsi.
3.6.3 Menentukan konsep komposisi fungsi.
3.6.4 Mengidentifikasi sifat-sifat fungsi komposisi.
3.6.5 Mendefinisikan pengertian fungsi invers
4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan dan
pengurangan pada fungsi.
4.6.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi perkalian dan
pembagian pada fungsi.
4.6.3 Menyelesaikan masalah kontestual dengan menggunakan rumus fungsi
komposisi.
4.6.4 Menyelesaikan masalah dengan menggunakan sifat-sifat fungsi
komposisi
4.6.5 Menentukan domain dan range suatu fungsi invers
4.6.6 Menentukan suatu rumus fungsi invers

Sebuah produk massal biasanya dibuat melalui beberapa proses. Proses-proses


tersebut ditangani oleh mesin-mesin yang berbeda. Urutan pengerjaan produk
tersebut tentu tidak boleh tertukar. Sebagai contoh, pada sebuah pabrik sirup, mesin
pencuci buah digunakan terlebih dahulu sebelum mesin pengupas buah digunakan.
Begitu seterusnya hingga sirup dikemas.

31
Prinsip yang sama berlaku pada komposisi fungsi. Dalam bahasa yang mudah,
komposisi fungsi adalah operasi penyusunan beberapa fungsi dengan aturan tertentu
sehingga terbentuk fungsi baru. Urutan penggabungan fungsi akan berpengaruh
terhadap komposisi fungsi yang dihasilkan. Sebagai catatan, jika hasil komposisi
fungsi berupa fungsi, hasil komposisi fungsi itu disebut fungsi komposisi.
Agar lebih paham, simaklah uraian mengenai fungsi, sifat fungsi, komposisi fungsi
serta sifat-sifat komposisi fungsi berikut.

Fungsi dan Sifat-sifatnya


1. Pengertian Fungsi
Suatu relasi dikatakan sebagai fungsi jika setiap unsur di daerah asal (domain = D)
dipasangkan dengan tepat ke satu unsur di daerah kawan. Sebagai misal A dan B
masing-masing merupakan himpunan. Relasi fungsi dapat dituliskan (f) dari A ke B
atau dinotasikan (f: A → B) yang dibaca: f sebuah fungsi dari A ke B atau f
memtakan A ke B. dikatakan sebagai fungsi jika setiap anggota A dipasangkan
dengan tepat ke satu anggota B.
2. Sifat-Sifat Fungsi
Fungsi Injektif (Fungsi Satu-Satu)
Fungsi f dari A ke B merupakan fungsi injektif jika anggota B dipasangkan dengan
tepat ke satu anggota A, tetapi tidak semua anggota B harus mempunyai pasangan
dengan anggota A. Dengan kata lain, fungsi f dari A ke B merupakan fungsi injektif
jika a1 , a2 ϵ Df dengan a1 ≠ a2 maka f(a1) ≠ f(a2). Df = daerah asal fungsi f.
Fungsi surjektif (Fungsi into)
Fungsi f dari A ke B merupakan fungsi surjektif jika setiap anggota B mempunyai
pasangan dengan anggota A.
Fungsi Bijektif (Fungsi Berkorespondensi Satu-Satu)
Suatu fungsi dikatakan bijektif jika fungsi tersebut merupakan fungsi injektif
sekaligus surjektif.
3. Macam-Macam Fungsi
Fungsi Konstan
Suatu fungsi f: A → B disebut fungsi konstan, apabila setiap anggota A dipasangkan
dengan satu anggota B yang sama.
Fungsi Idenditas
Suatu fungsi f: A → B dengan A sembarang himpunan tidak kosong yang ditentukan
oleh formula f(x) = x, yaitu setiap anggota A dipetakan kepada dirinya sendiri.
Fungsi Linier

32
Suatu fungsi f: R → R yang didefinisikan dengan f(x) = ax + b, dengan a dan b
konstanta dan a ≠ 0.
Fungsi Kuadrat
Suatu fungsi f: R → R yang didefinisikan dengan f(x) = ax2 + bx = c dengan a, b dan
c konstanta (a ≠ 0) untuk semua nilai x dalam daerah asalnya.
Fungsi Nilai Mutlak
Suatu fungsi yang didefinisikan dengan f(x) = |x|, yang memasangkan setiap bilangan
real dengan nilai mutlaknya.
Fungsi Genap
Suatu fungsi disebut fungsi genap apabila grafiknya simetri terhadap sumbu Y, yaitu
f(-x) = f(x) untuk semua bilangan real x ϵ Df.
Fungsi Ganjil
Suatu fungsi disebut fungsi ganjil apabila grafiknya simetri terhadap titik asal O (0,
0) keadaan ini akan terjadi apabila f(-x) = -f(x) untuk semua bilangan real x ϵ Df.

Aljabar Fungsi
1. Jumlah Dan Selisih Dua Fungsi.

Jumlah dan selisih dua fungsi dapat dilakukan dan akan menghasilkan sebuah fungsi
baru, apabila kedua fungsi tersebut mempunyai domain yang sama atau mempunyai
domain persekutuan (irisan), secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Jika f dan g merupakan dua fungsi yang terdefinisi pada domain Df dan Dg, maka:
a. Jumlah fungsi f dan g, ditulis f + g didefinisikan dengan (f + g) (x) = f(x) +
g(x) dengan domain Df+g = Df ∩Dg.
b. Selisih fungsi f dan g, ditulis f – g didefinisikan dengan: (f – g) (x) = f(x) - f(g)
dengan domain Df-g = Df ∩Dg.

Contoh:
Jika diketahui fungsi f(x) = 2x – 1 dan g(x) = x2 – 3x – 6, Tentukanlah:
a. (f + g) (x)
b. (f – g) (x)
c. (f + g) (3)
d. (f – g) (4)

Jawab.
a. (f + g) (x) = f(x) + g(x)
(f + g) (x) = 2x – 1 + x2 – 3x – 6

33
(f + g) (x) = x2 – x – 7
b. (f – g) (x) = f(x) - g(x)
(f – g) (x) = 2x – 1 - x2 – 3x – 6
(f – g) (x) = - x2 + 5x + 5
c. (f + g) (3) = x2 – x – 7
(f + g) (3) = (3)2 – (3) – 7 = 9 – 3 – 7 = -1

d. (f – g) (4) = - x2 + 5x + 5
(f – g) (4) = - (4)2 + 5(4) + 5 = -16 + 20 + 5 = 9

Dalam masalah konstekstual adapun contoh sebagai berikut.


Seorang fotografer dapat menghasilkan
gambar yang bagus melalui dua tahap, yaitu
tahap pemotretan dan tahap editing. Biaya
yang diperlukan pada tahap pemotretan
adalah (B1) Rp. 10.000,00 per gambar,
mengikuti fungsi: B1(x) = 10.000x + 2.500
dan biaya pada tahap editing (B2) adalah
Rp. 5.000 per gambar, mengikuti fungsi
B2(x) = 5.000x + 500 dengan x adalah
banyak gambar yang dihasilkan.
a. Berapa total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan
kualitas bagus?
b. Tentrukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dan biaya pada
tahap editing untuk 5 gambar.

Diketahui: Biaya pemotretan (B1) = Rp. 10.000,00


Biaya editing (B2) = Rp. 5.000,00
Fungsi biaya pemotretan B1(x) = 10.000x + 2.500
Fungsi biaya editing B2(x) = 5.000x + 500
Ditanya:
a. Berapa total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan
kualitas bagus?
b. Tentukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dan biaya pada tahap
editing untuk 5 gambar.

Jawab:
a) Gambar yang bagus dapat diperoleh melaui 2 tahap yaitu tahap pemotretan
dan tahap editing, sehimgga fungsi biaya yang dihasilkan adalah.
B1(x) + B2(x) = (10.000x + 2.500) + (5.000x + 500)
B1(x) + B2(x) = 15.000x + 3.000

34
Total biaya untuk menghasilkan 10 gambar (x = 10) adalah.
B1(x) + B2(x) = 15.000x + 3.000
B1(10) + B2(10) = 15.000(10) + 3.000 = 150.000 + 3.000 = 153.000
Jadi, total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan
kualitas bagus adalah Rp. 153.000,00.
b) Selisih biaya tahap pemotretan dan tahap editing adalah.
B1(x) – B2(x) = (10.000 + 2.500) - (5.000x + 500)
B1(x) – B2(x) = 5.000x + 2.000
Selisih biaya pemotretan dengan biaya editing untuk 5 gambar (x = 5) adalah.
B1(x) – B2(x) = 5.000x + 2.000
B1(x) – B2(x) = 5.000(5) + 2.000 = 25.000 + 2.000 = 27. 000
Jadi, selisih biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 5 gambar dengan
kualitas bagus adalah Rp. 27.000,00.
2. Perkalian Dan Pembagian Dua Fungsi

Perkalian dua fungsi dapat dilakukan apabila kedua fungsi mempunyai domain yang
sama atau mempunyai domain persekutuan (irisan). Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
Jika f dan g merupakan dua fungsi yang terdefinisi pada domain Df dan Dg, maka:
 Hasil kali f dengan skalar k, ditulis k.f, didefinisikan dengan (k.f) (x) = k.f(x)
dengan Dkf = Df.
 Hasil kali fungsi f dan g ditulis f × g, terdefinisikan dengan (f × g) (x) = f(x) ×
g(x) dengan domain Df×g = Df ∩ Dg.

Pembagian dua fungsi jika fungsi f dan g merupakan dua fungsi yang terdefinisi pada
f
domain Df dan Dg, maka hasil bagi f dan g ditulis g didefinisikan dengan:

f f (x ) f
( x )=
 g g( x ) , g(x) ≠ 0 dan domain D g = Df ∩ Dg.

Contoh:
Jika diketahui fungsi f(x) = x + 3 dan g(x) = x2 – x – 12, Tentukanlah:
a. (f × g) (x)
f
b. ( g ) (x)
c. (f × g) (2)
f
d. ( g ) (5)

Jawab:

35
a. (f × g) (x) = f(x) × g(x)
(f × g) (x) = (x + 3) × (x2 – x – 12)
(f × g) (x) = x3 + 3x2 – x2 – 3x – 12x – 36
(f × g) (x) = x3 + 4x2 – 15x – 36
f f ( x)
b. ( g ) (x) = g (x )
f x +3
( g ) (x) =
2
x −x−12
f (x +3 ) 1
( g ) (x) = ( x+3 )( x−4 ) = ( x−4 )
c. (f × g) (2) = x3 + 4x2 – 15x – 36
(f × g) (2) = (2)3 + 4(2)2 – 15(2) – 36 = - 42
f 1
d. ( g ) (5) = ( x−4 )
f 1
=1
( g ) (5) = (5−4 )

Dalam masalah konstekstual adapun contoh sebagai berikut.


Pak budi ingin memasang keramik pada
lantai rumahnya. Ia memanggil tukang
bangunan untuk mengerjakan pemasangan
lantai tersebut. Lantai rumah Pak Budi
berbentuk persegi panjang. Jika tukang
bangunan mematok biaya pemasangan
keramik tersebut untuk panjang lantai
mengikuti fungsi: p( x )=4 x+650 dan
untuk lebar lantai mengikuti fungsi:
l( x )=3 x+350 dalam (satuan rupiah).
Tentukan biaya pemasangan keramik lantai tersebut jika Pak Budi ingin memasang
dengan x = 70 keramik?
Diketahui: Biaya pemasangan lantai yang mengikuti fungsi untuk:

Panjang lantai p( x )=4 x+650 dan untuk lebar lantai l( x )=3 x+350 .
Keramik yang dibutuhkan x = 70 keramik.
Luas lantai rumah L (x) = p (x) × l (x).
Ditanya: Berapa biaya pemasangan keramik yang harus Pak Budi bayar?
Jawab:
L (x) = p (x) × l (x)

36
⇔( 4 x +650)×(3 x+350)
2
⇔12 x +1. 400 x +1. 950 x +227 .500
2
⇔12 x +3 .350 x+ 227 .500
Biaya untuk pemasangan keramik x =70, maka diperoleh:
2
L( x )=12 x +3 .350 x +227 .500
L(70)=12(70 )2 +3 . 350(70)+227 . 500
=58 . 800+234 . 500+227 .500=520 .800
Jadi, Pak Budi harus membayar sebesar Rp. 520.800.

Komposisi Fungsi
Dalam bagian ini kita akan membahas suatu metode untuk menggabungkan fungsi
yang dikenal sebagai komposisi dari fungsi. Metode ini berdasarkan pada proses
aljabar yang sudah umum, yaitu substitusi. Sebagai contoh, perhatikan fungsi f dan g
yang didefinisikan oleh:
2
f (x )=x dan g( x)=3 x+1
Pilihan sembarang bilangan di dalam domain fungsi g, misalkan x = -2, lalu hitung g
(-2) = 3(-2) + 1 = -5.
Hasil -5 dari g diproses lagi dengan memasukan nilai g tersebut pada fungsi f,
diperoleh: f (-5) = (-5)2 = 25
Proses ini dituli sebagai f (g (-2)) = 25.
Hasil f (g (x)) dapat dinotasikan sebagai (f o g) (x) dibaca: “f bundaran g” atau “f
noktah g” atau “f komposisi g” terhadap x.

Mengamati Permasalahan

37
Suatu pabrik kertas berbahan dasar kayu memproduksi kertas melalui dua tahap.
Tahap pertama menggunakan mesin I yang menghasilkan bahan kertas setengah jadi.
Tahap kedua dengan menggunakan mesin II yang menghasilkan kertas. Dalam
produksinya, mesin I menghasilkan bahan setengah jadi dengan mengikuti fungsi
2
f (x )=0,9 x−1 dan mesin II mengikuti fungsi g( x)=0 ,02 x −2,5 x . Dengan x
merupakan banyak bahan dasar kayu dalam satuan ton. Jika bahan dasar kayu yang
tersedia untuk suatu produksi sebesar 200 ton.

Ayo Menanya
Bagaimana menentukan banyak kertas yang dihasilkan dari tahap I sampai tahap II?
Bagimana solusi alternatif untuk memecahan masalah tersebut?

Menggali Informasi
Diketahui fungsi f : R→ R dengan f (x )=3 x−4 dan fungsi g :R →R dengan
g( x )=2 x +4 , disajikan pada diagram panah sebagai berikut:

Dari diagram panah di atas diketahui anggota f


R ∩D g = {-1, 2, 5, 8, 11}. Jika dilihat
dari data tersebut yang melalui fungsi h (x) diperoleh bahwa:

38
1. Apabila anggota
Df =1 , R = Dg =f (1)=3 (1)−4=−1 . Kemudian
maka f
Rg =g (−1)=2(−1)+1=−1
2. Apabila anggota
Df =2 , maka Rf = Dg=f (2)=3 (2)−4=2 . Kemudian
Rg =g (2)=2(2 )+1=5
3. Apabila anggota
Df =3 , maka Rf = Dg=f (3)=3(3)−4=5 . Kemudian
Rg =g(5 )=2(5 )+1=11
4. Apabila anggota
Df =4 , maka Rf = Dg =f (4 )=3(4 )−4=8 . Kemudian
Rg =g (8)=2(8)+1=17
5. Apabila anggota
Df =5 , maka Rf = Dg =f (5)=3(5)−4=11 . Kemudian
Rg =g (11 )=2(11)+1=23

Jadi cara menentukan h (x) yang merupakan fungsi komposisi g dan f (ditulis (f o g)
(x) adalah dengan memsubstitusikan x kedalam nilai g (x), kemudian hasilnya
disubstitusikan kedalam nilai f (x) dapat dituliskan h (x) = (f o g) (x) = f (g (x)).

Pemecahan Masalah
Suatu pabrik kertas berbahan dasar kayu memproduksi kertas melalui dua tahap.
Tahap pertama menggunakan mesin I yang menghasilkan bahan kertas setengah jadi.
Tahap kedua dengan menggunakan mesin II yang menghasilkan kertas. Dalam
produksinya, mesin I menghasilkan bahan setengah jadi dengan mengikuti fungsi
2
f (x )=0,9 x−1 dan mesin II mengikuti fungsi g( x)=0 ,02 x −2,5 x . Dengan x
merupakan banyak bahan dasar kayu dalam satuan ton. Jika bahan dasar kayu yang
tersedia untuk suatu produksi sebesar 200 ton, berapakah kertas yang dihasilkan?
(Kertas dalam satuan ton).

Dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa tahap produksi kertas terdiri atas dua tahap.
Hasil produksi setiap tahap dapat dihitung sebagai berikut.
Hasil produksi tahap I

Rumus fungsi pada tahp I adalah f (x )=0,9 x−1 .

39
Untuk x = 200, diperoleh:

f (x )=0,9 x−1
⇔ f (200)=0,9(200)−1=179
Hasil produksi tahap I adalah 179 ton bahan kertas setengah jadi.
Hasil produksi tahap II
2
Rumus fungsi pada produksi tahap II adalah g( x )=0,02 x −2,5 x
Karena hasil produksi pada tahap I akan dilanjutkan pada produksi tahap II, maka
hasil produksi tahap I menjadi bahan dasar produksi tahap II, sehingga diperoleh.
2
g( x )=0,02 x −2,5 x
2
⇔ g(179 )=0 ,02(179) −2,5(179 )
⇔ g(179 )=640 , 82−447 ,5=193 , 32
Dengan demikian, hasil produksi tahap II adalah 193,32 ton bahan jadi kertas.
Sehingga hasil produksi yang dihasilkan pabrik tersebut jika bahan dasar kayunya
sebanyak 200 ton adalah 193,32 ton bahan jadi kertas.

Solusi Alternatif
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan cara mengkomposisikan
fungsi-fungsi diketahui dengan cara sebagi berikut.
Diketahui:

f (x )=0,9 x−1 (1)


2
g( x )=0,02 x −2,5 x (2)
Dengan mensubstitusikan fungsi (1) ke fungsi (2), diperoleh fungsi baru sebgai
berikut:

g(f (x ))=0 ,02(0,9 x−1 )2−2,5 (0,9x−1)


2
⇔ g( f ( x))=0 , 02(0,9 x−1) −2,5(0,9 x−1)
⇔ g( f ( x))=0 ,02(0,81 x 2−1,8 x+1)−2,5(0,9 x−1)
2
⇔ g( f ( x ))=0 , 0162 x −0 , 036 x+0 , 02−2, 25 x+2,5
2
⇔ g( f ( x ))=0, 0162 x −2 ,286 x+2 ,52
2
Dengan demikian, diperoleh fungsi g(f (x ))=0 ,0162 x −2 ,286 x+2, 52 .

40
2
Jika nilai x = 200 disubstitusikan ke fungsi g(f (x ))=0 ,0162 x −2 ,286 x+2, 52 maka
diperoleh:

g(f (x ))=0 ,0162 x 2−2 ,286 x+2, 52


2
⇔ g( f (200))=0 , 0162(200) −2 , 286(200 )+2,52
⇔ g( f (200))=648−457 , 2+2 ,52=193 ,32
Terlihat bahwa hasil produksi sebesar 193,32 ton. Nilai ini sama hasilnya dengan
menggunakan perhitungan cara pertama.

Nilai g(f (x )) merupakan nilai suatu fungsi yang disebut fungsi komposisi f dan g
dalam x yang dilambangkan (g o f) (x) = g (f(x)).

Menyimpulkan
Rumus Komposisi Fungsi
1. Rumus pada fungsi komposisi g dan f (ditulis (f o g) (x)) adalah dengan
mensubstitusikan x kedalam nilai g (x), kemudian hasilnya disubtitusikan
kedalam nilai f (x) dapat dituliskan: (f o g) (x) = f (g(x)).
2. Rumus pada fungsi komposisi f dan g (ditulis (g o f) (x)) adalah dengan
mensubstitusikan x kedalam nilai f (x), kemudian hasilnya disubtitusikan
kedalam nilai g (x) dapat dituliskan: (g o f) (x) = g (f (x)).

Sifat-Siafat Fungsi Komposisi


Seperti halnya operasi hitung lain, komposisi fungsi juga memiliki sifat-sifat
tertentu. Komposisi fungsi memiliki tiga sifat yaitu tidak komutatif, asosiatif, dan
memiliki elemen identitas. Sifat-sifat komposisi fungsi dapat memudahkan kita
untuk menyelesaikan masalah terkait komposisi fungsi dengan tepat. Berikut ini
adalah ketiga sifat fungsi komposisi.

1. Jika diketahui f dan g merupakan fungsi. Jika g


R ∩D ≠φ ; R ∩D ≠φ
f f g ,
maka pada operasi komposisi fungsi tidak berlaku sifat komutatif, yaitu:
(g o f) (x) ≠ (f o g) (x).
2. Jika diketahui f dan g merupakan fungsi. Jika
Rh ∩D g≠φ ;R goh ∩Df ≠φ ;R g ∩D f ≠φ ; Rh ∩Dfog ≠φ , maka pada operasi
komposisi fungsi berlaku sifat asosiatif, yaitu:
((f o g) o h) (x) = (f o (g o h)) (x).

41
R ∩D ≠φ
3. Jika diketahui f dan g merupakan fungsi. Jika f f , maka terdapat
sebuah fungsi idendits I (x) = x, sehingga pada opersai komposisi fungsi
berlaku sifat berlaku sifat identitas, yaitu
(I o f) (x) = (f o I) (x).

Mengamati Masalah

Sebuah toko propertis akan membuat pesanan kursi antik melalui 3 tahap. Tahap
pertama membuat pola kursi. Tahap kedua pemasangan bagian kursi. Tahap ketiga
adalah finishing. Dalam membuat 1 kursi pada tahap 1 membutuhkan waktu (satuan
jam) dengan mengikuti fungsi f (x )=x+ 2 , sedangkan pada tahap kedua hingga
ketiga membutuhkan waktu dengan mengikuti fungsi (g o h) (x) =2 x+ 3 , Tentukan:
a. Waktu total yang dibutuhkan untuk membuat 5 kursi antik?
b. Apabila pada tahap ketiga membutuhkan waktu dengan mengikuti fungsi
h( x )=x+1 , maka waktu yang dibutuhkan untuk membuat 3 kursi hingga tahap
pemasangan bagian kursi saja?
Penyelesaian:
Diketahui:

Waktu yang dibutuhkan dalam tahap pertama dengan fungsi f (x )=x+ 2 (dalam
satuan jam).
Waktu yang dibutuhkan dalam tahap kedua samapi ketiga mengikuti fungsi (g o h)
(x) =2 x+ 3 (dalam satuan jam).
Ditanya:
a. Waktu total yang dibutuhkan untuk membuat 5 kursi antik?
b. Apabila pada tahap ketiga membutuhkan waktu dengan mengikuti fungsi
h( x )=x+1 maka waktu yang dibutuhkan untuk membuat 3 kursi hingga tahap
pemasangan bagian kursi saja?
Jawab:

42
a. (f o g o h) (x) = f (goh( x ))=f (2 x +3 )=(2 x+3)+2=2 x +5
(f o g o h) (5) = 2(5)+5=10+5=15
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk membuat 5 kursi antik adalah 15 jam.
b. (f o g o h) (x) = f (goh( x ))=f (2 x +3 )=(2 x+3)+2=2 x +5
(f o g) o h (x) = f o (g o h) (x) = 2 x +5
⇔ (f o g) o h (x) = 2 x +5
⇔ (f o g) (x + 1) = 2 x +5
⇔ (f o g) (x + 1) = 2( x+1)+3
⇔ (f o g) (x) = 2 x +3

(f o g) (3) = 2(3)+3=6+3=9
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk membuat 3 kursi hingga tahap kedua atau
tahap pemasangan bagian kursi adalah 9 jam.

Ayo Menanya
Bagaimana menentukan waktu yang dibutuhkan untuk membuat kursi hingga tahap
pemasangan bagian kursi?

Menggali Informasi
Sifat-sifat pada operasi aljabar bilangan:
a × b = b × a (Sifat Komunikatif)
(a × b) × c = a × (b × c) (Sifat Asosiatif)
a × I = I × a (Sifat Identitas)
Menentukan fungsi komposisi:
2
Diketahui fungsi f : R→ R dengan f (x )=x +4 dan fungsi g :R →R dengan
g( x )=3 x−1 Tentukanlah:
1. (g o f) (x)
2. (f o g) (x)
Jawab:
2 2 2 2
1. (g o f) (x) = g(f (x ))=f ( x +4 )=3( x +4 )−1=3 x +12−1=3 x +11
2. (f o g) (x)
2 2 3
=f ( g( x ))=f (3 x−1 )=(3 x−1 ) +4=9 x −6 x +1+4=9 x −6 x+5

Menalar

43
Jawab:
a. (f o g o h) (5) =…?
(f o g o h) (x) = f ((g o h) (x)) =f (2 x +3 )=2 x+3+2=2 x+ 5
(f o g o h) (5) = 2(5)+5=10+5=15
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk membuat 5 kursi adalah 15 jam.
b. (f o g) (3) = …?
(f o g o h) (x) = f o ((g o h) (x)) = f ((g o h) (x)) = 2x + 5
⇔ (f o g) (h (x)) = 2x + 5
⇔ (f o g) (x + 1) = 2x + 5
⇔ (f o g) (x + 1) = 2(x +1) + 3
⇔ (f o g) (x) = 2x + 3
Sehingga nilai (f o g) (3) = 2(3) + 3 = 6 +3 = 9
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk membuat 3 kursi hingga proses
pemasangan bagian kursi adalah 9 jam.

Menentukan Sifat-Sifat Fungsi Komposisi


2
1. Diketahui fungsi f : R→ R dengan f (x )=2 x −3 dan fungsi g :R →R
dengan g( x )=x +6 Tentukanlah:
a. (g o f) (x)
b. (f o g) (x)
c. Apakah (g o f) (x) = (f o g) (x)?
Penyelesaian:
2 2 2
a. (g o f) (x) = g(f (x ))=g(2 x −3)=2 x −3+6=2 x +3
2 2
b. (f o g) (x) = f (g (x ))=f ( x+6 )=2( x+6) −3=2( x +12 x +36 )−3
2
=2 x +12 x +33
c. Berdasarkan hasil dari (g o f) (x) dan (f o g) (x), maka (g o f) (x) ≠ (f o g) (x).

2. Diketahui fungsif : R→ R dengan f (x )=2 x+2 dan fungsi g :R →R dengan


2
g( x )=x−1 dan fungsi h : R→ R dengan h( x )=x +6 Tentukanlah:
a. (f o g) (x)
b. (g o h) (x)
c. ((f o g) o h) (x)
d. (f o (g o h)) (x)
e. Apakah ((f o g) o h) (x) = (f o (g o h)) (x)?

Penyelesaian:

a. (f o g) (x) = f (g (x ))=f ( x−1)=2( x−1)+2=2 x−2+2=2 x


2 2 2
b. (g o h) (x) = g(h( x ))=g( x +6 )=( x +6 )−1=x +5

44
c. Misalkan n (x) = (f o g) (x) = 2x, maka:
2 2 2
((f o g) o h) (x) = (n o h) (x) = n(h(x)) = n( x +6 )=2( x +6)=2 x +12
d. Misalkan m (x) = (g o h) (x) = x2 + 5
2 2
(f o (g o h)) (x) = (f o m) (x) = f (m( x ))=f ( x +5)=2( x +5)+2
2 2
=2 x +10+2=2 x +12
e. Berdasarkan hasil dari ((f o g) o h) (x) dan (f o (g o h)) (x), maka:
((f o g) o h) (x) = (f o (g o h)) (x).
3. Diketahui fungsi f : R→ R dengan f (x )=x−4 dan fungsi identitas I : R→ R
dengan I( x )=x . Tentukanlah:
a. (I o f) (x)
b. (f o I) (x)
c. Apakah (I o f) (x) = (f o I) (x)?

Penyelesaian:

a. (I o f) (x) = I( f ( x))=I( x−4 )=x−4


b. (f o I) (x) = f (I ( x ))=f (x )=x−4
c. Berdasarkan hasil dari (I o f) (x) dan (f o I) (x), maka:
(I o f) (x) = (f o I) (x)

Menyimpulkan
Sifat-Sifat Fungsi Komposisi:
Diketahui bahwa untuk (g o f) (x) ≠ (f o g) (x), maka sifat komutatif pada fungsi
komposisi tidak berlaku.
Diketahui bahwa untuk ((f o g) o h) (x) = (f o (g o h)) (x), maka sifat asosiatif pada
fungsi komposisi berlaku.
Diketahui bahwa untuk (I o f) (x) = (f o I) (x), maka sifat identitas pada fungsi
komposisi berlaku.

A. Pengertian Invers Fungsi


Perhatikan gambar di samping,

fungsi f : A → B menyatakan pemetaan ∀ a ∈ A ke f ( a )=b dengan b ∈ B .


Sebaliknya, adakah fungsi g :B → A sedemikian hingga g ( b ) =a.

Jika fungsi g tersebut ada maka fungsi g disebut invers dari f dan fungsi
f adalah invers dari g dimana g=f −1

Definisi: Invers fungsi


Dua fungsi f dan g saling invers satu sama lainnya. Apabila memenuhi:

f [ g ( x ) ] =x untuk semua x dalam domain g


45
g ¿ untuk semua x dalam domain f
1
Tunjukkan bahwa fungsi f ( x )= x +2 dan g ( x )=3 x−6 saling invers.
3
Jawab:
Untuk menunjukkanya, kita diharuskan memeriksa kebenaran dari f [ g ( x ) ] =x dan
g [ f ( x ) ] =x .
1
f¿ g [ f ( x ) ] =f ( x+ 2)
3
1
¿ ( 3 x−6 ) +2
3
¿3 ( 13 x +2)−6
1 1 1
¿ .3 x− .6+2 ¿ 3. x+3 .2−6
3 3 3

B. Menentukan Formula invers Fungsi serta Domain atau Range

−1
Prosedure: Menentukan f (x) dari fungsi y=f (x )
1. Tukar x dan y dalam persamaan y=f ( x )
2. Selesaikan persamaan tersebut untuk variabel y

1
Tunjukkan bahwa fungsi g ( x )=3 x−6 adalah dari invers f ( x )= x +2
3

Tentukanlah nilai f −1 (2) dan f −1 (a)

Jawab:

Langkah 1. Tukarkan x dan y dalam persamaan y=f ( x )


1
Sehingga diperoleh y= x +2
3

Langkah 2. Selesaikan persamaan tersebut untuk variabel y


1
y= x +2
3
↔ 3 y =x+ 6 (kalikan setiap ruas dengan 3)
↔ 3 y −6=x atau x=3 y−6

sehingga f −1 ( x )=3 x−6 (Tertunjuk)

Tentukan nilai f −1 (2) f −1 (a) = ……………

Jawab : f −1 ( x )=3 x−6 46 f −1 ( x )=3 x−6


−1 −1
f ( 2 ) =3 ( 2 )−6 f ( a )=3 a−6
47

Anda mungkin juga menyukai