Anda di halaman 1dari 52

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I

LAPORAN OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SMK TELKOM MAKASSAR

Oleh:
Deasy Dita Sugianto 229020485002
Velin Violine 229020485004
Anindyka Alif Pratiwi 229020485013
Ainun Khaerani Achmad 229020485017
Anggia Patabang 229020485026
Magfiratul Hidayah 229020485031

BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas
karunia dan segala nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
observasi peserta didik dan lingkungan belajar PPL – PPG prajabatan gelombang 2
Tahun 2022 sebagai pertanggungjawaban dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
yang dilakukan. Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini disusun berdasarkan
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di SMK Telkom Makassar yang
beralamat di Jl. A.P. Pettarani No 4 Gunung Sari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan PPL I ini tentunya di dukung oleh beberapa pihak dan tidak lupa
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga kegiatan observasi PPL dapat terlaksana dengan baik.
2. Prof. Dr. Farida Aryani., M. Pd dan Prof. Dr. Abdul Saman, M.Si., Kons selaku
DPL yang telah memberikan bimbingan dan arahan agar kegiatan dapat
terlaksana.
3. Drs. Abdul Halim Samad, MM selaku kepala SMK Telkom Makassar yang telah
memberikan dukungan dan arahan agar kegiatan observasi PPL dapat terlaksana.
4. Abu Ali, S.Pd., Gr selaku Guru Pamong yang telah memberikan bimbingan dan
arahan agar kegiatan observasi dapat terlaksana.
5. Bapak dan Ibu guru serta Staf Tata Usaha SMK Telkom Makassar yang telah
memberikan bantuan dan dukungan baik moral maupun spiritual pada saat
pelaksanaan observasi.
6. Seluruh pihak yang turut membantu terlaksananya observasi PPL di SMK
Telkom Makassar.

ii
Demikian, semoga laporan observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual dalam
bidang pendidikan. Semoga laporan observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
penulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk penulis sendiri.

Makassar, 1 Maret 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 2
C. Manfaat ............................................................................................................. 3
D. Sasaran .............................................................................................................. 4
BAB II HASIL OBSERVASI ..................................................................................... 5
A. Hasil Observasi ................................................................................................. 5
B. Analisis Hasil Observasi ................................................................................ 29
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi ................... 41
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 43
A. Simpulan Hasil Observasi ............................................................................. 43
B. Refleksi ............................................................................................................ 44
C. Rencana Tindak Lanjut................................................................................. 45
LAMPIRAN ............................................................................................................... 46

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan memperkuat
kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah.
PPL I dilakukan dengan sistem terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori. PPL I
dilaksanakan pada semester 1 dalam PPG. Proses pengembangan kemampuan
mengajar para calon guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki
Hajar Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan). Dalam pelaksanaan PPL ini mahasiswa PPG belajar
mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan
pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik
mata kuliah inti lainnya. Sesuai dengan Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang
Standar Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan
mahasiswa peserta Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam
pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama dua semester, di mana pada
Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan
PPL II (PPL Mandiri). Berdasarkan hal tersebut, maka pelaksanaan praktik lapangan
pendidikan sangatlah penting bagi mahasiswa calon guru agar mempersiapkan diri
menjadi tenaga pendidik yang profesional dalam bidangnya. Dalam melaksanakan
tugas professional, seorang guru diharapkan dengan kegiatan pendidik, mengajar dan
melatih. Ketiga kegiatan ini merupakan suatu tekad dan keharusan yang harus
dilaksanakan oleh guru dengan penuh tanggungj jawab.

Dari sudut pandang kurikulum, PPL merupakan praktek proses pemberian layanan
yang dipersyaratkan dalam pendidikan profesi guru, agar memiliki atau menguasai
kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga dapat mengemban tugas dan

1
tanggung jawab secara profesional. Praktik pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa
PPG bimbingan dan konseling dirancang sebagai proses mendapatkan pengalaman
praktis dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, menyusun instrumen
asesmen, serta menyusun perangkat pemberian layanan bimbingan dan konseling.
Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG Prajabatan, maka
dilakukan beberapa kegiatan seperti observasi peserta didik dan lingkungan belajar,
observasi asesmen kebutuhan, observasi terhadap layanan, dan praktik layanan BK
meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan
dukungan sistem. Laporan ini dibuat sebagai acuan bagi Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), Mahasiswa PPG, Guru Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah, atau mitra program
PPG terkait bukti nyata pelaksanaan program tersebut.

Oleh karena itu melalui laporan ini, diperoleh gambaran terkait gambaran
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan manajemen sekolah di SMK
Telkom Makassar, yang nantinya akan didiskusikan di dalam kelas bersama dosen
terkait kondisi ideal dari masing-masing aspek tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Program PPL adalah memberi bekal mahasiswa calon guru agar
menjadi pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan
profesional secara utuh.

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus observasi dalam praktik pengalaman lapangan adalah
sebagai berikut:

a. Memperoleh gambaran terkait karakteristik peserta didik yang meliputi aspek


budaya sekolah, budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan
peserta didik, perkembangan emosi, sosial, moral, fisik, dan kognisi peserta
didik.

2
b. Memperoleh gambaran terkait manajemen sekolah yang meliputi aspek
manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya
manusia, manajemen sarana dan prasarana, manajemen anggaran, manajemen
sistem informasi, manajemen ketatalaksanaan.
c. Memperoleh gambaran terkait lingkungan belajar peserta didik yang meliputi
aspek latar belakang sosial-ekonomi peserta didik, kualitas pemberian
layanan, refleksi dan evaluasi oleh guru bimbingan dan konseling,
kepemimpinan instruksional, iklim keamanan dan kebhinekaan di satuan
pendidikan, iklim kesetaraan gender, iklim inklusivitas, serta dukungan orang
tua dan peserta didik terhadap satuan pendidikan.

C. Manfaat
Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan bermanfaat bagi
mahasiswa, SMK Telkom Makassar, dan Universitas Negeri Makassar.

1. Manfaat bagi Mahasiswa


Memperoleh pengalaman mengenai penghayatan bagaimana karakteristik
peserta didik yang berbeda- beda yang ada dilingkungan sekolah, memperoleh
pengalaman mengenai informasi bagaimana lingkungan belajar peserta didik,
memperoleh pengalaman serta perumusan mengenai manajemen sekolah

2. Manfaat bagi SMK Telkom Makassar


a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara SMK Telkom
Makassar dan Universitan Negeri Makassar
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru yang
berdedikasi dan professional.
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah

3
d. Berkolaborasi dengan Guru BK dalam pemberian layanan bimbingan &
konseling, melakukan asesmen serta menyusun program pemberian layanan
bimbingan & konseling.
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Makassar
Dengan pelaksanaan Pratik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dapat mencetak
lulusan guru professional yang dapat berdampak positif dalam kemajuan dan
pemerataan pendidikan di Indonesia. Serta, membina jaringan kerjasama dengan
SMK Telkom Makassar dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan
antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya
manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan pendidikan masyarakat.

D. Sasaran
Sasaran dalam observasi ini yaitu berkaitan dengan beberapa aspek yang di
observasi yakni:
1. Karakteristik peserta didik meliputi aspek budaya sekolah, budaya kelas,
keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan peserta didik, perkembangan
emosi, sosial, moral, fisik, dan kognisi peserta didik.
2. Manajemen sekolah meliputi aspek manajemen kesiswaan, manajemen
kurikulum, manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana dan prasarana,
manajemen anggaran, manajemen sistem informasi, manajemen ketatalaksanaan.
3. Lingkungan belajar meliputi aspek latar belakang sosial-ekonomi peserta didik,
kualitas pemberian layanan, refleksi dan evaluasi oleh guru bimbingan dan
konseling, kepemimpinan instruksional, iklim keamanan dan kebhinekaan di
satuan pendidikan, iklim kesetaraan gender, iklim inklusivitas, serta dukungan
orang tua dan peserta didik terhadap satuan pendidikan.

4
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi

1. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik

Tanggal Aspek yang Diobservasi Hasil Observasi

Jumat, 27 Budaya sekolah ● Suasana sekolah mendukung


Januari ● Apakah suasana sekolah proses pemberian layanan BK
2023 mendukung proses pemberian dengan disediakannya jam BK
layanan Bimbingan dan dari kurikulum sekolah dan
Konseling kepada peserta didik terfasilitasi dengan ruangan
dengan optimal? kelas yang nyaman seperti
● Secara umum, apakah profil sapras yang lain TV LED di
pelajar Pancasila dihidupkan kelas dan aplikasi Stelker untuk
dalam sekolah? siswa sehingga pemberian
layanan dapat berjalan dengan
optimal.
● Secara umum di sekolah ini
telah menjalankan kurikulum
merdeka terlihat dari pemberian
tugas-tugas dalam bentuk
proyek kegiatan dan untuk
Profil Pelajar Pancasila terlihat
dihidupkan pada hari Jumat
dimana siswa difokuskan untuk
mengikuti literasi dan ekskul

Jumat, 27 Budaya kelas ● Untuk pemberian layanan di


Januari ● Bagaimana guru BK (konselor) kelas secara klasikal terlah
2023 dan peserta didik melakukan terjadwal sehingga peserta didik

5
kesepakatan dalam proses telah mengetahui kapan waktu
pemberian layanan di kelas pemberian layanan BK, dimana
(klasikal) pemberian layanan BK
● Bagaimana guru BK difokuskan pada hari Jumat
menekankan nilai-nilai profil setelah jam literasi.
pelajar Pancasila kepada ● Guru BK meneankan nilai-nilai
peserta didik. profil Pancasila kepada peserta
didik seperti memberikan
kegiatan yang melibatkan kerja
sama antar teman kelas dalam
pemberian layanan BK.
Jumat, 27 Keterlibatan peserta didik ● Keterlibatan peserta didik
Januari ● Apakah peserta didik terlibat aktif dalam proses pemberian
2023 dalam proses pemberian layanan? layanan yaitu dalam bentuk
Dalam bentuk apa saja keterlibatan berpartisipasi dengan baik saat
peserta didik? guru BK memberikan dalam
● Jika iya, bagaimana guru BK pemberian layanan Bimbingan
memotivasi peserta didik untuk Konseling.
terlibat dalam proses layanan BK? ● Motivasi yang diberikan guru
● Jika tidak, mengapa peserta didik BK dalam melibatkan peserta
tidak termotivasi dalam proses didik dalam proses layanan
layanan Bimbingan dan bimbingan dan konseling
Konseling? dengan mengadakan ice
● Apakah Anda menangkap breaking yang menarik serta
antusiasme dari para peserta didik pemilihan metode serta teknik
terhadap proses layanan BK di yang menarik dalam proses
sekolah? layanan bimbingan konseling.
● Apakah peserta didik aktif ● Dan dalam hasil observasi,
merespon pertanyaan guru BK tidak didapati peserta didik
selama proses layanan BK yang tidak termotivasi dalam

6
berlangsung? proses layanan bimbingan dan
konseling.
● Hal yang ditangkap antusiasme
dari peserta didik terhadap
proses layanan Bimbingan dan
Konseling di SMK Telkom
Makassar yaitu dengan peserta
didik yang terus menanyakan
kapan layanan bimbingan
konseling dilakukan lagi oleh
guru, dan terlihat jelas bahwa
ada perubahan pada peserta
didik.
● Peserta didik sangat aktif dalam
merespon pertanyaan guru BK
selama proses layanan BK
berlangsung.
Jumat, 27 Identifikasi kesiapan peserta didik ● Di awal pemberian layanan guru
Januari ● Apakah di awal pemberian BK mengamati atau mengecek
2023 layanan, guru BK mengamati kesiapan peserta didik baik
atau mengecek kesiapan secara kondisi peserta didik
peserta didik baik secara maupun secara jenis layanan
kondisi peserta didik maupun yang diberikan dengan bantuan
secara jenis layanan yang dari guru pamong yang telah
diberikan? mengetahui peserta didik dan
● Bagaimana cara guru BK memberikan kepada calon guru
memahami karakter peserta BK untuk melaksanakan
didik yang beragam? layanan sesuai dengan
● Bagaimana guru BK kebutuhan peserta didik.
memberikan layanan yang

7
dapat mengoptimalkan potensi ● Cara guru BK memahami
peserta didik? karakter peserta didik yang
beragam dengan cara
menggunakan metode
pemberian layanan BK yang
tepat untuk menghadapi
karakter yang beragam, tentunya
guru bk dapat menggunakan
metode pemberian layanan yang
dapat memadukan beberapa
karakter yang menonjol dari
semua peserta didik di kelas.
Sehingga semua peserta didik
dapat melakukan kegiatan
belajar dengan, karena merasa
yang disampaikan oleh guru Bk
dapat diterima dengan baik.
● Cara guru Bk dalam
memberikan layanan yang dapat
mengoptimalkan potensi peserta
didik dengan cara mendekati
peserta didik tersebut dan
menganjurkan peserta didik
tersebut untuk ikut bergabung ke
dalam ekstrakulikuler yang ada
di sekolah tersebut. Agar potensi
atau bakat yang dimiliki peserta
didik tersebut Nampak atau
muncul dan bisa bersaing di
lingkungan luar sekolah dengan
yang lainnya.

8
Jumat, 27 Perkembangan emosi  Ruang BK telah menjadi ruang
Januari ● Sejauh mana ruang BK menjadi ekspresi diri yang sehat bagi
2023 ruang ekspresi diri yang sehat peserta didik, yang ditandai
untuk peserta didik? dengan kondisi ruang BK yang
● Bagaimana guru BK merespons telah difasilitasi dengan sarana
peserta didik yang belum bisa dan prasarana yang mendukung
mengekspresikan diri dengan proses layanan seperti ruangan
tepat? yang sejuk, kursi yang nyaman,
serta ruangan yang privat bagi
peserta didik.
 Cara guru BK dalam merespon
peserta didik yang belum bisa
mengekspresikan diri adalah
dengan memberikan penguatan
dan motivasi terhadap peserta
didik, memberikan kesan
sebagai guru yang bersahabat
dan menyenangkan, selain itu
dengan memberikan layanan
dasar berupa bimbingan
klasikal yang dapat
mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam
mengekspresikan diri secara
sehat dan positif.
Jumat, 27 Perkembangan sosial  Dalam membangun atmosfer
Januari ● Secara umum, bagaimana guru yang mendukung peserta didik
2023 BK membangun atmosfer yang untuk mengembangkan
mendukung peserta didik untuk kemampuan bersosialisasinya
mengembangkan kemampuan guru BK melaksanakan

9
bersosialisasi? misalnya peka pemberian bimbingan klasikal
terhadap situasi sekitar, dengan memberikan materi
berempati, saling menghargai, berpikir dan bersikap sosial.
serta berinteraksi dan Dimana dengan materi tersebut
berkomunikasi? guru BK mengharapkan agar
● Bagaimana guru BK peserta didik dapat menjalin
memfasilitasi peserta didik hubungan antar peserta didik
dalam mengembangkan baik di dalam kelas maupun di
keterampilan sosial peserta luar kelas serta lingkungan
didik dalam pemberian layanan sekolah. Sedangkan untuk
BK (contoh, bimbingan individu peserta didik, guru BK
klasikal, bimbingan kelompok, bekerja sama dengan wali kelas
konseling kelompok)? agar memposisikan siswa yang
sulit bersosialisasi dengan
peserta didik yang aktif,
sehingga peserta didik tersebut
dapat terbiasa dan memiliki
kemauan untuk berinteraksi.
● Menfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan
keterampilan sosial guru BK
memberikan layanan
bimbingan klasikal, mengajak
peserta didik untuk duduk
bersama bercerita mengenai
pemasalahan sosial yang
dialami, dan memberikan
wadah diskusi kepada peserta
didik untuk dapat belajar
bersosialisasi serta

10
membiasakan diri terhadap
lingkungan sosial.
Jumat, 27 Perkembangan moral/spiritual ● Dalam membangun nilai-nilai
Januari 2023 ● Apa saja yang dilakukan integrasi dan nilai spiritual
guru BK dalam membangun peserta didik, guru BK
nilai-nilai integritas dan mendampingin ketika jam
spiritual peserta didik? literasi (jam keagamaan)
● Apa saja yang dilakukan dimana guru BK memberikan
peserta didik dalam pemahaman terkait bacaan yang
membangun sikap spiritual? telah dibaca oleh peserta didik,
bagaimana cara
mengimplementasikan,
bersikap dan bertindak sesuai
dengan pemahaman
keagamaan. Sehingga
diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan spiritualnya
secara optimal.
● Dalam membangun sikap
spiritual peserta didik, guru BK
berperan dalam mengingatkan
peserta didik untuk beribadah
ketika waktunya telah tiba,
kemudian gueu BK
memfasilitasi peserta didik
melakukan kegiatan di hari-hari
keagamaan seperti maulid,
tarwih bersama, buka puasa
bersama serta melakukan
kegiatan berbagi. Yang dimana

11
kegiatan tersebut diharapkan
peserta didik dapat
menumbuhkan sikap
spiritualnya.
Jumat, 27 Perkembangan Fisik  Dalam menghadapi masa
Januari 2023  Bagaimana guru mendampingi pubertas peserta didik, guru BK
peserta didik dalam menghadapi
bertugas untuk memahami dan
masa pubertasnya? mengetahui perilaku dan
 Apa yang dilakukan guru dalam memberikan layanan konseling
membantu peserta didik kepada siswa dalam membantu
memahami perubahan fisik dan mengatasi permasalahanya.
hormonnya?
 Guru BK membantu peserta
didik melalui layanan klasikal,
dimana diberikannya materi
mengenai pengenalan diri terkait
masa remaja dan segala
perubahan yang dialaminya.
Jumat, 27 Perkembangan Kognisi  Dalam membangun sikap
Januari 2023  Apa yang dilakukan guru dalam
berpikir abstrak dan kritis pada
membangun sikap berpikir peserta didik, guru memberikan
abstrak dan kritis pada peserta
kesempatan pada peserta didik
didik? untuk bertanya ataupun
 Bagaimana bentuk keaktifan menjawab pertanyaan yang
peserta didik dalam mengikuti diberikan. Selain itu guru
program layanan? memberikan proyek yang
 Apa yang dilakukan guru untuk menuntut peserta didik untuk
membangkitkan rasa dapat terlibat aktif dalam
keingintahuan peserta didik? kelompok dan mencari solusi
untuk setiap tugas yang
diberikan

12
 Dalam membentuk keaktifan
peserta didik dalam mengikuti
layanan, guru BK membentuk
dinamika kelompok yang
dimana peserta didik melakukan
diskusi terkait topik yang
diberikan, selain itu guru BK
memanfaatkan teknologi dalam
pemberian layanan.
Memberikan pernyataan
pemantik untuk mendorong rasa
ingin tahu peserta didik,
memberikan variasi dalam
pemberian layanan dengan
menyelipkan permainan (game)
yang melibatkan peserta didik.
Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk berani dan
mau bertanya sehingga
mendorong peserta didik untuk
ingin lebih tau.

2. Hasil Observasi Manajemen Sekolah


Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi

Selasa, 24 Manajemen Kesiswaan  Kebutuhan siswa yang

Januari ● Apa saja kebutuhan diprioritaskan pada peralatan

2023 siswa yang menjadi ekstrakulikuler kegiatan yang


prioritas sekolah? berhubungan dengan lomba disaat
● Apa yang sudah diupayakan membutuhkan sarana dan prasarana.
satuan pendidikan untuk Yang terkait dengan salah satu
memenuhi kebutuhan kegiatan ekskul lomba olahraga

13
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
tersebut? basket dalam artian peralatan yang
● Bagaimana kebutuhan siswa diperlukan seperti bola basket,
ini tercermin dalam analisis kostum yang sebenarnya tersedia,
karakteristik satuan namun dipisahkan peralatan yang
pendidikan? digunakan untuk lomba dan ekskul
● Bagaimana kebutuhan peserta itu berbeda. Misalnya juga untuk
didik ini tercermin dalam tujuan pramuka peralatan yang diperlukan
satuan pendidikan? seperti tenda, tali-temali, peralatan
itu dipersiapkan untuk prioritas.
 Untuk mempersiapkan kegiatan
tersebut, sekolah menyiapkan
rencana anggaran jadi tahun 2022,
sekolah menyiapkan rencana untuk
kegiatan di tahun 2023, semuanya
dilist, dan list tersebut ditanyakan
pada pembina bidang kesiswaan,
peralatan tersebut
dipersiapkan(dibeli) kemudian
untuk kegiatan yang ada dilist
tersebut di usahakan diadakan
karena dalam perencanaan tersebut
disediakan dana-dana perbulan.
Kemudian untuk rencana yang sulit
diadakan itu biasanya menggunakan
dana hibah atau misalnya
sumbangan. Itu untuk momentum
itu tidak dianggarkan, karena
anggaran sudah habis.
 Ada analisis dan yang menganalisis
itu rekan-rekan kesiswaan. Dan

14
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
ekskul disekolah ini sangat aktif dan
momentumnya itu saat siswa
bertanya tentang peralatan itu ada
atau tidak. Dari ketidak adaan
tersebut kesiswaan menganalisis
untuk ditahun depan. Setiap
kebutuhan tidak langsung diadakan
tapi dianalisis kapan bisa diadakan.
Seperti lomba karate (KWSN)
mengikutkan karate dan taekondo
membutuhkan peralatan latihan dan
baru mengaktifkan kegiatan ekskul.
Tidak ada ekskul tersebut dan ingin
(mengharuskan ikut) hal tersebut
dianalisis untuk anggaran 2023
februari disediakan untuk pembelian
alat-alat agar lebih siap mengikuti
KWSN di tahun 2023.
 Tujuannya disesuaikan dengan visi
yayasan, dimana arahnya kepada
perkembangan karakter siswa dan
untuk memenuhi visi itu anggaran
untuk kesiswaan itu digalangkan
diperbanyak, bidang kesiswaan
merumuskan/mengimplementasikan
kebutuhan tersebut terhadap visi
yayasan harus sejalan dengan visi
sekolah untuk pengembangan
karakter siswa, kita harus memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kegiatan

15
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
pendidikan karakter salah satunya
kegiatan ekstrakulikuler.

Selasa, 24 Manajemen Kurikulum  Kolaborasi guru BK guru bidang

Januari ● Bagaimana satuan studi khususnya wali kelas,

2023 pendidikan berkolaborasi berkolaborasi terkait anak walinya


dengan guru Bimbingan dan yang mengalami kendala seperti
Konsleing dalam kehadiran, keterlambatan, terkait
melaksanakan program tugas yang tidak dikumpulkan,
layanan? atribut, poin pelanggaran. Guru BK
● Bagaimana proses membantu wali kelas dalam hal ini
perencanaan dan desain melakukan layanan konseling dan
kurikulum? bimbingan. Sebagai contoh siswa
● Seberapa jauh/rutin sekolah yang sudah hampir mencapai poin
melakukan monitoring 100 yang perlu menanganan terkait
terhadap pelaksanaan konseling dan bila diperlukan
kurikulum? melakukan pemanggilan orang tua.
● Seberapa jauh penggunaan Selanjutnya kolaborasi guru BK
data dalam proses refleksi dengan guru mata pelajaran
kurikulum? melakukan koordinasi terkait
pengamatan di dalam kelas kepada
guru BK jika ada siswa yang
mempunyai masalah. Jadi guru BK
dalam pelaksanaan program di
sekolah selalu melakukan
kolaborasi dalam penyelesaian
masalah siswa.
 Di awal tahun ajaran wajib semua
guru termasuk guru BK memonitor
perangkat layanan dikumpulkan di
awal tahun ajaran, dan dalam hal ini

16
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
kurikulum mengatur jam pelayanan
BK di sekolah
 Sistem monitoring kurikulum
dilakukan setiap hari melalui cctv,
jurnal, supervisi guru terjadwal,
audit internal dan audit eksternal
yang tercover di sistem manajemen.
Dalam supervisi BK ada pedoman
yang diberikan misalnya kesesuaian
RPL dengan praktek yang
dilakukan. Sepervisi guru dilakukan
persemester baik ganjil dan genap,
dan sebelum melakukan supervisi di
informasikan jauh sebelum
dilakukan supervisi.
 Refleksi dilakukan berdasarkan
hasil supervise yang telah dilaukan
sebagai bahan perbaikan.

Selasa, 17 Manajemen Sumber Daya Manusia  Kalau prosesnya sama semua

Januari ● Bagaimana proses dengan proses penerimaan dengan

2023 penerimaan guru Bimbingan guru yang lain, juga dengan


dan konseling dalam satuan pegawai. Hiring, untuk diumumkan
pendidikan? keluar, baik melalui medsos, lisan,
● Apakah ada kegiatan khusus dari mulut kemulut baik keluarga,
untuk membekali guru tetangga sesuai dengan kualifikasi
bimbingan dan konseling yayasan yang ada/dibutuhkan.
yang baru? Memberikan syarat sesuai dengan
● Apakah ada kegiatan khusus kebutuhan. Untuk Guru Bk:
untuk pengembangan Minimal S1 Bimbingan Konseling,

17
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
profesional guru bimbingan Menerima berkas yang masuk,
dan konseling? kemudian dipilah yang memenuhi
syarat administrasi yayasan, panggil
satu persatu untuk mengikuti seleksi
selanjutnya, seleksi berkas, seleksi
microteaching (mengikuti
kurikulum, silabus, RPP/RPL)
dengan tahap-tahap yang ada. Dan
akan dipanggil kembali untuk tes
terakhir yaitu psikotes baik guru atau
pegawai melalui psikotes karena
yayasan harus tau bagaimana
orangya, bagaimana kalau sudah
bergabung dengan yayasan bisa
mengikuti ritme (dari pagi sampai
sore, apalagi guru Bk ada sebelum
siswa dan pulang sebelum siswa
pulang) Bk Full Time.
 Ada kegiatan khusus untuk
membekali guru BK yang baru,
semua guru/pegawai yang masuk
disini harus ada pembekalan.
Sebelum memulai tahun ajaran
selesai semester, kurikulum
mengadakan Workshop kurikulum
mau memulai tahun ajaran itu
dikumpulkan baik guru baru maupun
guru lama dipertemukan semua.
Baik disampaikan maupun
diingatkan untuk kelengkapan

18
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
administrasi pengajar. Guru yang
Baru masuk harus bertemu
kurikulum untuk dijelaskan apa-apa
yang harus dipenuhi, dipersiapkan
(administrasi RPP/RPL, dan silabus)
baru boleh masuk kelas, dan untuk
sosialisasi kesiswa itu diperlukan
dengan disampaikan bahwa disini
ada guru baru(pada saat upacara)
harus mengikuti pembekalan lalu
sosialisasi. Kecuali kalau
penerimaan saat ditengah semester
sementara berjalan tiba-tiba ada
yang resign itu dia diarahkan sendiri
karena sudah dimulai dan
diperkenalkan sendiri.
 Ada, yang dilaksanakan oleh
yayasan cuman tidak semua karena
kalau yang sudah baru itu kadang
ikut pelatihan MGBK/MGMP yang
dikhususkan untuk guru BK,
yayasan memberikan pelatihan,
mengumpulkan semua guru BK baik
SD, SMP, SMK diprioritaskan SMP
dan SMK. Yayasan Pendidikan
Telkom. Ada beberapa puluh
sekolah. ada workshop semua
diikutkan tapi tidak sekaligus SMP
dulu, atau SMA dulu. Dengan
yayasan yang ada di Bandung yang

19
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
tersebar di seluruh Indonesia.
Dimana ada telkom disitu ada satuan
pendidikan baik TK, SD,SMP,dan
SMK. Tergantung kebutuhan daerah
tersebut. Dan yang paling lengkap
ada di Makassar namanya OFES
yang menaungi empat unit. Dengan
universitas di Bandung dan ada
pembelajaran jarak jauh bagi
pegawai. Yang sangat terfasilitasi
oleh yayasan telkom. Dengan
pengembangan guru Bk yang
langsung dari pusat yayasan, karena
semuanya terpusat dan bermohon.

Selasa, 24 Manajemen sarana & prasarana  Data yang digunakan dalam

Januari ● Apa saja data yang digunakan perencanaan sarana dan prasaranan

2023 untuk perencanaan sarana merupakan data yang berupa data


dan prasarana? infentaris, dimana di dalamnya
● Apakah penggunaan sarana mencangkup mengenai barang-
dan prasarana sudah efektif barang yang kurang pada bagian-
untuk mendukung proses bagian tertentu. Kemudian data
layanan BK? dapat berupa usalan dari berbagai
● Apakah ada sarana dan manajemen-manajemen yang ada
prasarana di sekitar sekolah dalam lingkup sekolah. Setelah
yang dapat dimanfaatkan mendapatkan usulan dari berbagai
untuk mendukung proses manajemen yang ada di sekolah
layanan BK? kemudian meambuat daftar
kebutuhan infentaris tahun
selanjutnya.

20
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
 Penggunaan sarana dan prasarana
sudah efektif untuk mendukung
berbagai aspek yang ada di lingkup
sekolah, dan begitu pula dalam
mendukung keterlaksanaan layanan
BK. Adapun contoh sarana dan
prasarana dalam mendukung
keterlaksanaan BK yaitu pengadaan
komputer untuk ruangan BK,
menciptakan aplikasi yang dapat
mempermudah pelayanan BK, dan
membuat daftar hadir online khusus
guru yang dimana agar guru BK
dapat melihat mana saja guru-guru
yang berhalangan untuk hadir di
sekolah. Dengan kontribusi tersebut
diharapkan guru BK dapat
melaksanakan layanan BK dengan
baik dan sesuai dengan
kebutuhannya.
 Penggunaan komputer yang
kompatibel untuk mendukung
proses layanan BK, sejauh ini guru
BK hanya membutuhjan komputer
untuk dimanfaatkan dalam proses
layanan BK.

Selasa, 24 Manajemen anggaran  Sebelum perencanaan anggaran,

Januari  Apakah satuan pendidikan diundang Wakasek, Kaprodi

2023 memiliki sistem dalam diundang semua, mengusulkan

21
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
merencanakan, melaksanakan, semua anggaran kurikulum untuk
dan memonitor anggaran dan kegiatannya selama satu tahun apa
penggunaannya? kebutuhannya, apa yang akan di
jadikan rencana selama satu tahun.
Ketika sudah diusulkan yang akan
menjadi rencana saat proses
semester berjalan. Mengusulkan
kegiatan rencana yang sudah
diusulkan dan sulit untuk diusulkan.
Karena tidak ada dalam anggaran
seperti ada kegiatan kurikulum. Ada
ujian-ujian tengah/akkhir, praktek
butuh peralatan apa. Dan bulan apa
dibutuhkan dalam tahun itu.
Semester itu dianggarkan. Seperti
workshop kurikulum itu
dianggarkan dan dilakukan diawal
semester. Dijadwalkan dalam
aplikasi, jatah untuk bidang
kesiswaan. Buat permintaan/
memonitor anggaran dan juga
dingatkan untuk buat anggaran
permintaan sesuai dengan kegiatan
yang akan dilakukan dan sebelum
waktu kegiatan. RK (Rencana
Kegiatan) anggaran dari bulan 1-12.
Dibuatkan proposal mengajukan,
dan dicek oleh bidang keuangan.
Setelah kegiatan harus ada laporan
hasil kegiatan.

22
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi

Selasa, 24 Manajemen Sistem Informasi  Informasi atau data yang

Januari ● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan ialah aspek

2023 dikumpulkan dalam kedisiplinan yang dimuat dalam


mendukung proses layanan (Poin Pelanggaran) yang menjadi
BK? salah satu cara untuk
● Bagaimana informasi mengidentifikasi pelanggaran yang
dikelola sehingga proses bisa menjadi gejala awal siswa
layanan BK bisa dilakukan bermasalah yang dimuat dalam
berbasis data? aplikasi. Dari aplikasi itu dapat
● Sejauh mana guru bisa dilihat mana yang perlu dan menjadi
mengakses dan prioritas yang akan diberikan
menggunakan data tersebut layanan konseling individu ataupun
untuk mendukung proses kelompok.
layanan BK?  Informasi dikelola melalui JIWA
(jurnal aktivitas siswa) yang dimuat
dalam aplikasi JIWA menjadi hal
yang wajib bagi siswa sebagai syarat
kenaikan kelas seperti kegiatan,
lomba, kepanitiaan memiliki poin
masing-masing dan di input dalam
aplikasi JIWA. Hal ini berkaitan
dengan pelayanan BK misalnya
siswa yang mempunyai pelanggaran
yang pada akhirnya dikonseling
dapat menjadi bahan pertimbangan
karena dari sisi non akademik siswa
misalnya lebih aktif.
 Nilai JIWA yang dimiliki siswa
dijadikan sebagai bahan

23
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
pertimbangan guru dalam
menindaklanjuti pada proses
layanan BK.

Selasa, 24 Manajemen Ketatalaksanaan Sekolah Telkom adalah Sekolah IT,


Januari  Apa saja yang dimiliki satuan semua sistem-sistem yang ada disekolah
2023 pendidikan untuk membantu ini, dibebaskas dari kertas semua
sistem administrasi Bimbingan berbasis non kertas dan diibuatkan
dan Konseling? aplikasi jurnal seperti lms, aplikasi BK,
aplikasi kesiswaan, perpustakaan.
Khususnya Bk melamporkan kepada
sistem informasi BK ingin dibuatkan
aplikasi seperti apa, fitur yang
dibutuhkan seperti apa. Sekolah bantu
dengan menyiapkan orang untuk
membuatkan aplikasi dan user (pemilik
atau yang akan mengoperasikan aplikasi
BK tersebut) harus datang developper
bagian pengembangan IT. Dan semua
unit dibantu dengan aplikasi termasuk
Bk. Dan terhubung/tercakup kesemua
unit seperti data pribadi, poin
pelanggaran, hasil konsultasi,
komunikasi orangtua/wali, surat
pernyataan, surat perjanjian. Konten
tersebut dibuat oleh user.

3. Hasil Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah

24
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi

Senin, 30 1. Latar belakang sosial-ekonomi Berdasarkan data di kesiswaan,


murid karena ini sekolah swasta yang
Januari
2023 pembiayaan murni dari siswa, latar
Murid dengan kondisi sosial-
belakang siswa berasal dari
ekonomi yang berbeda
ekonomi menengah ke atas.
memiliki hak yang sama dalam
Walaupun ada beberapa siswa
mengakses dan memperoleh
yang ekonomi ke bawah juga,
layanan pendidikan yang
sebagai contoh pernah ada siswa
berkualitas, seperti tingkat
yang orang tuanya tukang parkir
pendidikan orang tua dan
tapi tetapi tukang parkir yang
fasilitas belajar yang tersedia di
telaten sehingga dapat lancar
rumah.
membayar uang semester dan
anaknya berprestasi, dan
direkomendasikan mendapat
beasiswa. Kecendrungan atau rata-
rata siswa memiliki fasilitas
belajar leptop dan gadget yang
menjadi salah satu syarat
perlengkapan yang wajib di punyai
setiap siswa.

Senin, 30 2. Kualitas Pemberian Layanan Pemberian layanan berjalann


Januari Seluruh kegiatan layanan dalam jam BK yang terjadwal
bimbingan dan konseling,
2023 setiap hari Jumat, untuk kualitas
mencakup layanan dasar,
layanan perencanaan individual, pemberian layanan sudah lumayan
layanan responsif dan dukungan bagus terlihat dengan kesesuaian
sistem.
RPL dengan kegiatan yang
dilaksanakan akan tetapi untuk

25
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
kuantitas pemberian layanan
masih kurang. Pemberian layanan
BK juga terfasilitasi dengan
ruangan yang nyaman seperti
sapras yang lain TV LED di kelas
dan aplikasi Stelker untuk siswa.

Senin, 30 3. Refleksi dan evaluasi oleh guru Refleksi dan evaluasi oleh guru
BK
Januari dilakukan melalui rapat koordinasi
Kemampuan pengembangan
2023 antar guru BK, saling berbagi
guru untuk terus meningkatkan
pengetahuan terkait pelayanan BK.
kompetensi melalui belajar
Hal apa yang harus dikembangkan
mandiri dengan merefleksi
dan diperbaiki sehingga pelayanan
praktik layanan yang telah
BK dapat berjalan lebih efektif
diterapkan dan juga belajar dari
rekan guru BK.

Senin, 30 4. Kepemimpinan Instruksional Kepala sekolah dalam menyusun


Januari Kemampuan kepalasatuan dan mengkomunikasikan visi,

2023 pendidikan dalam menyusun dan misi, program, dan kebijakan yang
mengkomunikasikan visi, misi, mendukung guru BK dalam
program, dan kebijakan yang meningkatkan mutu pelayanan di
mendukung guru BK dalam sekolah dengan melalui rapat kerja
meningkatkan mutu pelayanan di diadakan di setiap awal semester
satuan pendidikan. dimana semua guru dikumpulkan
untuk membahas hal tersebut.

Senin, 30 5. Iklim Keamanan Di Satuan Kami punya kecendrungan terkait


Pendidikan
Januari kasus bullying yang sering terjadi
2023 ialah bully di sosial media, kami

26
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi

Satuan pendidikan yang kiblatnya/kecendrungan ke

memiliki kebijakan, pelaporan, ketika ada yang

pemahaman, dan program terkait melapor kami tindak lanjuti. Salah


perundungan, hukuman fisik, satu kasus yang pernah diproses
kekerasan seksual dan narkotika dengan melakukan kolaborasi
sehingga memberikan dengan wali kelas, orang tua duduk
perlindungan dan rasa aman bagi bersama mencari solusi

warga satuan pendidikan, baik pemecahan masalah bersama

secara fisik maupun psikologis. sehingga dapat diselesaikan secara


kekeluargaan. Tata tertib menjadi
acuan diterapkan untuk menjaga
iklim keamanan sekolah.

Senin, 30 6. Iklim Kebinekaan Di Satuan Terkait keberagaman yang ada di


Pendidikan
Januari sekolah dapat dilihat dari sikap
Lingkungan satuan pendidikan
2023 saling menghargai/ bertoleransi
yang menghargai keragaman
dengan perbedaan yang ada,
agama maupun sosial-budaya
kebudian diberikan ruang atau
dan dukungan kesetaraan hak.
kebebasan sesuai dengan porsinya
masing-masing misalnya ada jam
dan kelas keagamaan, selain itu
pengadaan kegiatan terkait
keagamaan yang akan dilakukan
selalu didukung dan itu semua di
cover oleh kesiswaan. Misalnya
kegiatan keagamaan yang menjadi
kegiatan ekskul agama protestan,
khatolik, muslim, dll. Dapat dilihat

27
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
dari kegiatan yang dilakukan
setiap hari jumat ialah literasi
keagamaan.

Senin, 30 7. Iklim Kesetaraan Gender Selalu diberikan ruang dan

Januari Bagaimana lingkungan satuan kesempatan antara perempuan dan

2023 pendidikan berperilaku adil, laki-laki, misalnya pencalonan


memberikan kesempatan yang ketua osis, menjadi ketua kelas
sama bagi warga satuan yang dimana siapapun diberikan
pendidikan, baik laki- laki kesempatan untuk bisa terlibat.
maupun perempuan dalam
menjalankan peran publik.
Seperti dukungan kepala
satuan Pendidikan dan guru
atas kesetaraan gender.

Senin, 30 8. Iklim inklusivitas Sejauh ini di SMK Telkom


Januari Pengetahuan, penerimaan dan Makassar belum ada siswa
2023 dukungan guru terhadap murid disabilitas.
dengan disabilitas serta murid
cerdas istimewa dan murid
bakat istimewa.

Senin, 30 9. Dukungan Orangtua Dan Terkait dukungan orang tua


Murid Terhadap Program
Januari misalnya dilakukan pertemuan
Satuan Pendidikan
2023 orang tua yang terjadwal. Setiap
Partisipasi orangtua dalam
kali semester, sebagai contoh
kegiatan satuan pendidikan,
setelah selesai MPLS melakukan
dan partisipasi murid dalam
pertemuan dengan orang tua siswa
baru tentang penyampaian dan

28
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
penyusunan program satuan arahan terkait iklim sekolah,
pendidikan. kemudian pertemuan orang tua
pada saat penerimaan rapor, yang
dari pertemuan itu yang dimana
terjadi interaksi atau komunikasi
terkait lingkungan sekolah,
mengingatkan terkait aturan sistem
sekolah akademik dan non
akademik.

B. Analisis Hasil Observasi


1. Hasil Observasi karakteristik peserta didik
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMK Telkom Makassar
mulai pada tanggal 27 Januari didapatkan bahwa dari hasil observasi mengenai
karakteristik peserta didik pada aspek budaya sekolah menunjukkan bahwa
suasana sekolah sangat mendukung dalam proses pemberian layanan BK, dimana
tersedia jam pelayanan BK setiap hari jum’at, dan fasilitas berupa ruang kelas yang
nyaman, dengan TV LED dan aplikasi stalker untuk siswa sehingga pemberian
layanan dapat optimal, serta penerapan kurikulum merdeka yang ditandai dengan
proyek kegiatan sebagai pengaplikasian profil pelajar Pancasila.
Pada budaya kelas ditemukan bahwa pemberian layanan BK di kelas secara
klasikal telah terjadwalkan sehingga peserta didik telah mendapatkan informasi
mengenai waktu pemberian layanan BK secara terjadwal, selain itu guru BK juga
telah menanamkan nilai-nilai profil Pancasila kepada peserta didik dengan
pemberian kegiatan yang melibatkan kerja sama antar teman kelas dalam layanan
BK.

29
Keterlibatan peserta didik dalam proses pemberian layanan tercermin baik
dalam bentuk partisipasi peserta didik yang antusias dalam mengikuti pemberian
layanan BK dengan baik. Selain itu guru BK memotivasi peserta didik dalam
mengikuti layanan BK dengan mengadakan ice breaking dan menggunakan teknik
atau metode yang menarik dalam pemberian layanan sehingga dapat meningkatkan
minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pelayanan yang diberikan. Dari
hasil observasi yang diperoleh ditemukan bahwa tidak didapatkan peserta didik
yang tidak termotivasi setelah diberikankan layanan BK, hal ini dibuktikan dengan
antusiasme peserta didik yang tinggi dimana ketika proses pelayanan BK diberikan
peserta didik selalu menanyakan kapan pemberian layanan diberikan lagi oleh
guru BK, dan terlihat jelas bahwa ada perubahan yang terjadi kepada peserta didik
setelah diberikan layanan. Selain itu peserta didik juga aktif dalam merespon
pertanyaan yang diberikan oleh guru BK selama proses layanan berlangsung.

Identifikasi kesiapan peserta didik. Dalam identifikasi kesiapan peserta didik


diawal pemberian layanan guru BK melakukan pengamatan atau mengecek
kesiapan peserta didik dengan melihat kondisi peserta didik baik secara fisik dan
mental atau kondisi psikologi peserta didik mengenai jenis layanan yang diberikan.
Dimana dalam pemberian layanan ini guru BK selaku guru pamong
memperlihatkan proses pemberian layanan bimbingan klasikal kepada peserta
didik yang kemudian mahasiswa PPG mengamati dan mencermati pemberian
layanan tersebut, dimana ditemukan bahwa pemberian layanan dilakukan sudah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu guru BK memahami karakter
peserta didik yang beragam dengan cara menggunakan metode pemberian layanan
BK yang tepat dalam menghadapi karakter peserta didik yang beragam sehingga
pemberian layanan dapat dipahami dan tersampaikan dengan baik. Adapun cara
yang digunakan oleh guru BK untuk mengoptimalkan potensi peserta didik adalah
dengan melakukan pendekatan persuasif dimana guru BK mendekati peserta didik
dan menganjurkan peserta didik tersebut untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler

30
yang sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga dapat mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya dan dapat bersaing di dalam maupun di luar sekolah.

Perkembangan emosi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ruang BK


telah menjadi ruang yang digunakan peserta didik untuk dapat mengekpresikan
dirinya. Ruang BK menjadi ruang ekspresi diri yang sehat bagi peserta didik, hal
ini ditandai dengan kondisi ruang BK yang telah difasilitasi dengan sarana dan
prasarana yang mendukung dalam proses pemberian layanan, seperti ruangan yang
sejuk, kursi yang nyaman, serta ruang yang dapat menjaga privasi peserta didik.
Walaupun ruangan belum sesuai dengan standart Depdiknas (2008), yakni 3 x 3
m. Dalam menciptakan ruang BK yang sehat guru BK merespon peserta didik yang
belum dapat mengekspresikan diri dengan memberikan penguatan dan motivasi
terhadap peserta didik, guru BK memberikan kesan yang bersahabat dan
menyenangkan, sehingga peserta didik dapat mengekspresikan diri secara sehat
dan positif.

Perkembangan sosial. Dalam membangun atmosfer yang mendukung


peserta didik yang dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi peserta didik,
guru BK melaksanakan pemberian layanan bimbingan klasikal dengan
memberikan materi berpikir dan bersikap sosial. Dimana materi tersebut
digunakan guru BK agar peserta didik dapat menjalin hubungan baik antar peserta
didik di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah. sedangkan untuk individu
peserta didik, guru BK bekerjasama dengan wali kelas untuk memberikan
penanganan dalam pengembangan sosial dengan cara memposisikan tempat duduk
peserta didik yang sulit bersosialisasi dengan peserta didik yang aktif, sehingga
diharapkan peserta didik dapat terbiasa dan memiliki kemampuan untuk dapat
berinteraksi dan bersosialisasi dengan peserta didik lainnya. Oleh karena itu dalam
mengembangkan hal tersebut guru BK melakukan layanan klasikal, mengajak
peserta didik untuk duduk bersama dan curah pendapat mengenai permasalahan
sosial yang mereka alami, dan memberikan wadah diskusi kepada peserta didik

31
agar dapat belajar bersosialisasi serta dapat membiasakan diri dengan lingkungan
sosial di sekolah.

Perkembangan moral dan spiritual. Dalam membangun nilai-nilai moral dan


spiritual peserta didik guru BK melakukan penanaman nilai-nilai integrasi dan
nilai spiritual peserta didik dengan melakukan pendampingan ketika jam literasi
(jam keagamaan) dimana guru BK menyelipkan pemberian pemahaman mengenai
bacaan yang telah dibaca oleh peserta didik dengan memberikan contoh-contoh
tindakan yang sesuai dan mengingatkan peserta didik untuk beribadah ketika telah
memasuki waktu untuk beribadah, sehingga peserta didik dapat bertingkah laku,
dan mengimplementasikan kedalam kehidupannya. Sehingga diharapkan peserta
didik dapat mengembangkan nilai spiritualnhya secara optimal.

Perkembangan fisik. Dalam menghadapi perkembangan fisik peserta didik


khususnya dalam menghadapi masa pubertas, guru BK bertugas untuk
mendampingi peserta didik agar peserta didik dapat memahami dan mengetahui
cara berperilaku sesuai dengan tahap perkembangan yang sedang mereka alami,
dengan memberikan layanan konseling kepada siswa dalam membantu mengatasi
permasalahannya. Dimana guru BK membantu peserta didik melalui pemberian
layanan klasikal dengan memberikan materi mengenai pengenalan diri terkait
dengan pembahasan masa remaja dan segala perubahan yang dialaminya.
Sehingga peserta didik dapat mengetahui bahwa perubahan yang terjadi adalah
perubahan yang telah sesuai dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan remaja
yang sesuai dengan jenjang usianya.

Perkembangan kognisi. Dalam membangun sikap berpikir abstrak dan kritis


pada peserta didik, guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu guru
memberikan proyek yang menuntut peserta didik untuk dapat terlibat aktif dalam
kelompok dan mencari solusi untuk setiap tugas yang diberikan, sehingga dapat

32
membentuk keaktifan peserta didik dalam mengikuti layanan. Selain itu guru BK
juga berkontribusi untuk menumbuhkan sikap berpikir abstrak dan kritis peserta
didik dengan menumbuhkan keaktifan peserta didik dengan melakukan kegiatan
yang dapat membentuk dinamika kelompok yang dimana peserta didik melakukan
diskusi terkait dengan topik yang akan diberikan, selain itu guru BK
memanfaatkan teknologi dalam pemberian layanan. Dalam proses tersebut guru
BK memberikan pertanyaan pematik untuk mendorong rasa ingin tahu peserta
didik, memberikan variasi dalam pemberian layanan dengan menyelipkan ice
breaking yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik, sehingga peserta
didik dapat memberanikan diri untuk bertanya dan mengungkapkan apa yang ada
dalam pikirannya. Sehingga dapat mendorong peserta didik untuk ingin lebih tahu
mengenai permasalahan yang dialami dan cara untuk mengatasi permasalahan
tersebut.

2. Hasil Observasi Manajemen Sekolah

Berdasarkan hasil observasi mengenai manajemen sekolah ditemukan


bahwa kebutuhan yang diperlukan peserta didik adalah pada pemenuhan peralatan
ekstrakulikuler kegiatan yang berhubungan dengan lomba sehingga sarana dan
prasarana berperan untuk memenuhi hal tersebut. Seperti pada ekstrakulikuler
basket, peralatannya terbagi antara peralatan yang digunakan untuk kegiatan
latihan dan peralatan yang digunakan untuk lomba. Seperi bola basket dan
seragam. Kemudian untuk ekstrakulikuler pramuka memerlukan peralatan seperti
tenda, tali-temali, dan peralatan lainnya yang telah dipersiapkan dan dijadikan
sebagai prioritas.

Untuk mempersiapkan kegiatan tersebut, sekolah menyiapkan rencana


anggaran, misalnya sekolah membuat anggaran pada tahun 2022 yang merupakan
anggaran untuk tahun 2023, dimana semua hal yang dibutuhkan untuk
kelengkapan dan pemenuhan kebutuhan sekolah, kemudian di list, dan list tersebut

33
ditanyakan kepada bidang kesiswaan yang kemudian nantinya kabutuhan tersebut
akan diadakan (dibeli) sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
dana atau anggaran yang dibutuhkan. Adapun rencana yang sulit untuk diadakan
biasanya akan menggunakan dana hibah atau sumbangan.

Dalam pemenuhan tersebut dilakukan analisis dan analisis tersebut


dilakukan oleh kurikulum kesiswaan. Sebab ekstrakulikurel di sekolah ini sangat
aktif dan siswa bertanya mengenai kelengkapan peralatan. Sehingga jika tidak
lengkap maka kesiswaan akan menganalisis hal tersebut untuk tahu depan. Setiap
kebutuhan tidak langsung diadakan namun dianalisis kapan kebutuhan tersebut
bisa diadakan. Misalnya ketika peserta didik mengikuti lomba karate (KWSN) dan
taekondo membutuhkan peralatan latihan dan baru mengaktifkan kegiatan ekskul
tersebut sehingga akan dianggarkan dan disediakan kebuthan tersebut pada tahun
2023.

Berdasarkan analisis di atas, hal tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan


peserta didik dan telah dicerminkan dalam tujuan sekolah yang sesuai dengan visi
sekolah (yayasan), dimana tujuan visi sekolah (yayasan) yaitu untuk
mengembangkan karakter peserta didik dan untuk memenuhi visi tersebut maka
anggaran untuk kesiswaan diperbayak, dan kesiswaan merumuskan atau
mengimplementasikan kebutuhan tersebut guna untuk pengembangan peserta
didik, serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhan peserta didik akan pendidikan
karakter dan kegiatan ekstrakulikuler.

Manajemen kurikulum. Dalam satuan pendidikan, guru BK melakukan


kolaborasi dalam melaksanakan program layanaan, kolaborasi yang dilakukan
oleh guru BK dengan melibatkan, guru bidang studi, kurikulum kesiswaan dan
khususnya wali kelas, ketika terkait dengan peserta didik yang mengalami kendala
atau mengalami permasalahan, misalnya kendala terkait kehadiran peserta didik,
keterlambatan, tugas yang tidak dikumpulkan atau tidak dikerjakan, atribut

34
sekolah yang tidak lengkap, dan point pelanggaran peserta didik. Guru BK
melakukan kolaborasi dalam membenatu wali kelas untuk mengatasi hal-hal
tersebut dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling. Misalnya untuk
mengatasi jumlah point pelanggaran peserta didik yang telah mencapai 100 point,
maka peserta didik tersebut perlu dilakukan penanganan terkait layanan konseling
dan jika diperlukan guru BK melakukan pemanggilan orang tua. Sehingga guru
BK dalam melakukan layanan selalu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak
yang ada di sekolah.

Oleh karena itu di awal tahun ajaran baru semua guru termasuk guru BK
akan dilakukan monitoring terkait dengan kinerja yang dilakukan seperti
monitoring dalam pemberian layanan yang dikumpulkan pada awal tahun ajaran,
dan kurikulum kesiswaan bertugas untuk mengatur jam layanan BK di sekolah.
Sistem monitoring kurikulum dilakukan setiap hari melalui CCTV, jurnal,
supervise guru terjadwal, audit internal dan audit eksternal yang tercover di sistem
manajemen. Dalam supervise yang dilakukan terdapat pedoman yang diberikan
seperti untuk BK diberikan supervise yang melihat kesesuaian RPL dengan
praktek yang dilakukan. Supervise pada guru dilakukan persemester baik ganjil
dan genap, dan sebelum melakukan supervisi maka akan di informasikan jauh
sebelum dilakukannya supervise. Setelah dilakukannya supervise maka akan
dilakukan refleksi sebagai bahan perbaikan.

Manajemen sumber daya manusia. Proses penerimaan guru BK di sekolah


sama dengan proses penerimaan guru atau pegawai pada umumnya, dan di
sesuaikan dengan kebutuhan sekolah. dimana untuk guru BK minimal lulusan dari
S1 Bimbingan dan Konseling, memenuhi syarat yang ditentukan, kemudian
mengikuti seleksi, melaksanakan microteaching (mengikuti kurikulum, silabus
dan RPL/RPP), kemudian akan dipanggil kembali untuk tes terakhir hingga
dinyatakan lulus sebagai guru BK di sekolah. Setelah di terima guru BK yang baru
diberikan kegiatan khusus sebagai bekal untuk dapat menyesuaikan dengan

35
lingkungan baru khususnya di sekolah seperti, mengadakan workshop untuk
memberikan pengetahuan mengenai sistem di sekolah namun kegiatan ini juga
melibatkan guru lama. Selain kegiatan tersebut terdapat pula kegiatan khusus
lainnya yang digunakan untuk pengembangan profesional guru BK yaitu
mengikuti pelatihan MGBK/MGMP, workshop, OFES, dan pembelajaran jarak
jauh yang dilakukan oleh yayasan untuk guru BK.

Manajemen Sarasan dan Prasarana. Dalam manajemen ini data yang


digunakan untuk perencanaan sarana dan prasaranan adalah berupa data infentaris,
yang didalamnya mencangkup mengenai barang-barang yang kurang disetiap
bagian, data juga dapat berupa usulan dari berbagai manajemen yang ada di
sekolah kemudian dibuatkan daftar kebutuhan infentaris untuk tahun selanjutnya.
Hal ini tentunya sangat efektif untuk pelaksanaan layanan BK. Dimana dalam hal
ini manajemen sarana dan prasarana mendukung keterlaksanaan layanan BK
seperti menyediakan kebutuhan BK seperti pengadaan komputer yang lebih
menunjang untuk guru BK, kelengkapan ruangan yang memadai, dan menciptakan
aplikasi konselor yang dapat digunakan guru BK sehingga mempermudah
pelayanan BK, serta membuat daftar hadir online khusus guru, untuk itu dengan
disediakannya berbagai fasilitas tersebut diharapkan guru BK dapat menjalankan
tugasnya dengan baik dan efektif. Selain itu sarana dan prasarana di sekolah yang
digunakan untuk mendukung proses layanan BK adalah dengan memanfaatkan
kegunaan komputer yang kompetibel.

Manajemen anggaran. Dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitor


anggaran dan penggunaan tentunya dibutuhkan sistem. Dalam hal menyusun
anggaran, wakasek, kaprodi dan kepala sekolah di undang untuk mengususlkan
semua anggaran yang telah dibicarakan sebelumnya untuk kegiatan selama satu
tahun. Kemudian selanjutnya diproses pada saat semester berjalan. Adapun usulan
yang sulit untuk direalisasikan maka akan kembali dibicarakan untuk mencari cara
agar dapat direalisasikan secara bersama-sama. Selain itu beberapa kegiatan

36
seperti workshop kurikulum dianggarkan dan dilakukan di awal semester. Adapun
untuk berebagai kegiatan yang akan dilakukan di sekolah maka harus membuat
permintaan atau memonitor anggaran sesuai denga napa yang akan dilakukan
dengan membuat RK (Rencana Kegiatan) dan membuat proposal pengajuan,
kemudian akan di cek oleh bidsng keuangan. Dan setelah kegiatan, harus membuat
laporan terkait hasil kegiatan yang telah dilakukan sebagai bukti bahwa telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal yang telah diajukan.

Manajemen Sitem Informasi. Informasi atau data yang dikumpulkan untuk


mendukung pemberian proses layanan BK adalah dengan mengumpulkan data
terkait dengan aspek kedisiplinan peserta didik yang dimuat dalam bentuk point
pelanggaran. Dimana hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi pelanggaran yang
dapat dijadikan sebagai data awal peserta didik yang memiliki masalah, yang
dimuat dalam aplikasi konselor di sekolah. Dari aplikasi tersebut dapat terlihat
siswa yang memerlukan pelayanan, baik layanan konseling individu maupun
layanan konseling kelompok. Informasi tersebut dikelola melalui JIWA (jurnal
aktivitas siswa) yang terdapat dalam aplikasi konselor guru BK, dimana hal
tersebut wajib dipenuhi oleh peserta didik agar menjadi syarat untuk kenaikan
kelas, selain itu peserta didik juga wajib untuk mengikuti berbagai kegiatan di
sekolah, seperti mengikuti lomba, bertugas dalam kepanitiaan, dan lain
sebagainya. Dengan melihat hasil tersebut maka guru BK dapat membuat
keputusan terkait layanan yang dapat diberikan. Guru BK dapat menggunakan data
tersebut untuk mendukung proses layanan, sebab dalam data tersebut sudah
tercantum data yang menunjukkan peserta didik yang banyak melakukan
pelanggaran sehingga berpotensi untuk diberikan layanan, selain itu dari data
tersebut guru BK dapat melakukan pemberian tindak lanjut layanan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.

Manajemen keterlaksanaan. Dalam manajemen keterlaksanaan di sekolah


Telkom, sangat membantu sistem administrasi guru BK, karena sekolah

37
merupakan sekolah yang berbasis IT, sehingga semua sistem yang ada
menggunakan teknologi dan meminimalisir penggunaan kertas. Seperti
penyediaan aplikasi konselor, aplikasi jurnal untuk guru dan siswa (jurnal lms),
sehingga pengadaan tersebut tentunya dapat mempermudah proses guru BK dalam
mengimput, mengelola dan mengumpulkan data peserta didik. Selain itu seluruh
aspek dan bidang kepegawaian di sekolah sangat membantu guru BK dalam
pemberian layanan akibat dari kolaborasi yang dilakukan. Sehingga setiap layanan
yang dilakukan oleh guru BK kepada peserta didik dapat terlaksana dengan baik
dan efektif.

3. Hasil Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah.

Hasil observasi mengenai lingkungan belajar di sekolah di mulai pada hari


senin tanggal 30 januari 2023. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa
latar belakang sosial ekonomi peserta didik berasal dari kalangan ekonomi
menengah ke atas. Hal ini disebabkan karena sekolah tersebut merupakan sekolah
swasta yang pembiayaannya murni dari peserta didik. Akan tetapi ditemukan pula
beberapa peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
Perbedaan strata sosial tersebut tidak menjadi pembeda karena semua peserta didik
mendapatkan hak dan kewajiban yang sama serta mendapatkan akses dan fasilitas
yang sama-sama berkualitas. Hal ini ditunjukkan dengan peserta didik yang berada
di ekonomi menengah kebawah dengan pekerjaan orang tua sebagai tukang parkit
dapat membayar uang sekolah tepat waktu, dan dapat berprestasi di sekolah
sehingga mendapatkan beasiswa. Sedangkan rata-rata pendidikan orang tua
peserta didik beradap pada jenjang S1, dan terdapat beberapa orang tua peserta
didik yang berapa pada jenjang SMA, namun memiliki pekerjaan yang tetap
sehingga dapat menunjang dan mendukung kegiatan sekolah anaknya. Selain itu
orang tua peserta didik juga menunjang ketersediaan fasilitas belajar peserta didik
di rumah dengan memberikan atau menyediakan lapotop, handphone dan wifi
(jaringan) yang dpaat menunjang proses belajar peserta didik selama berada di

38
rumah. Selain itu orang tua juga memberikan perhatian dan bantuan kepada
anaknya ketika mengalami kesulitan dalam proses belajarnya.

Pemberian layanan diberikan pada jam BK yang terjadwal setiap hari Jumat,
dan kualitas pemberian layanan sudah lumayan bagus terlihat dengan kesesuaian
RPL dengan kegiatan yang dilaksanakan akan tetapi untuk kuantitas pemberian
layanan masih kurang. Pemberian layanan BK juga terfasilitasi dengan ruangan
yang nyaman seperti sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan layanan
seperti pengadaan TV LED di kelas dan aplikasi Stelker untuk siswa.

Refleksi dan evaluasi oleh guru dilakukan melalui rapat koordinasi antar
guru BK, dimana hal tersebut dilakukan untuk saling berbagi pengetahuan terkait
pelayanan BK. Dalam refleksi dan evaluasi tersebut mencangkup hal apa yang
harus dikembangkan dan diperbaiki sehingga pelayanan BK dapat berjalan lebih
efektif.

Dalam pemberian layanan guru BK, harus melibatkan beberapa komponen


administrator yang ada di sekolah. misalnya keterlibatan Kepala sekolah sebagai
pemimpin instruksional yang memmonitoring guru BK dalam menyusun dan
mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru BK
dalam pemberian layanan kepada peserta didik sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan di sekolah dengan melalui rapat kerja diadakan yang diadakan di setiap
awal semester dimana semua guru dikumpulkan untuk membahas hal tersebut.

Iklim keamanan di lingkungan sekolah. Sekolah SMK Telkom tentunya


memiliki kebijakan, pemahaman dan program yang digunakan untuk menangani
permasalahan peserta didik yang terkait dengan perundungan (bullying), hukuman
fisik, kekerasan seksual, dan narkotika. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan
perlindungan dan rasa aman bagi peserta didik serta seluruh aspek yang ada di
lingkungan sekolah. Misalnya ketika terjadi kasus bullying yang sering terjadi di
sekolah misalnya bully di sosial media yang dilakuka oleh peserta didik, maka

39
guru BK melakukan tindakan pencegahan atau tindakan penyelesaian masalah
bully tersebut jika ada peserta didik yang melapor. Salah satu kasus yang pernah
diproses dengan melakukan kolaborasi dengan wali kelas, orang tua duduk
bersama mencari solusi pemecahan masalah bersama sehingga dapat diselesaikan
secara kekeluargaan. Tata tertib menjadi acuan diterapkan untuk menjaga iklim
keamanan sekolah.

Terkait keberagaman di sekolah SMK Telkom. Di sekolah tersebut peserta


didik berasal dari berbagai daerah, suku, sosial budaya, dan agama yang berbeda
namun di dominasi oleh suku bugis makassar, akan tetapi hal tersebut tidak
membuat perbedaan sehingga peserta didik mendapatkan dukungan dan
kesetaraan hak yang sama di sekolah. Hal tersebut tercermin dan dapat dilihat dari
sikap saling menghargai/ bertoleransi peserta didik terkait perbedaan yang ada,
kemudian peserta didik diberikan ruang atau kebebasan sesuai dengan porsinya
masing-masing misalnya ada jam dan kelas keagamaan, selain itu pengadaan
kegiatan terkait keagamaan yang akan dilakukan selalu didukung dan itu semua di
atur oleh kesiswaan. Misalnya kegiatan keagamaan yang menjadi kegiatan ekskul
agama protestan, khatolik, muslim, dll. Dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan
setiap hari jumat ialah literasi keagamaan.

Iklim kesetaraan gender. Dalam hal ini sekolah tidak membeda-bedakan


antara peserta didik laki-laki dengan peserta didik perempuan. Mereka selalu
diberikan ruang dan kesempatan yang sama baik antara perempuan dan laki-laki,
misalnya pencalonan ketua osis, menjadi ketua kelas yang dimana siapapun
diberikan kesempatan untuk bisa terlibat.

Iklim inklusivitas. Dalam hal ini di sekolah SMK Telkom Makassar belum
terdapat siswa yang memiliki keterbatasan, baik keterbatasan fisik maupun
keterbatasan mental (Psikologi). Sehingga seluruh peserta didik yang ada
merupakan peserta didik yang sehat jasmani dan rohami.

40
Dukungan orang tua dan murid terhadap program sekolah. Terkait dukungan
orang tua misalnya dilakukan pertemuan orang tua yang terjadwal dimana orang
tua peserta didik selalu hadir dan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Setiap
kali semester, sebagai contoh setelah selesai MPLS melakukan pertemuan dengan
orang tua siswa baru tentang penyampaian dan arahan terkait iklim sekolah,
kemudian pertemuan orang tua pada saat penerimaan rapor, yang dari pertemuan
itu yang dimana terjadi interaksi atau komunikasi terkait lingkungan sekolah,
mengingatkan terkait aturan sistem sekolah akademik dan non akademik.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi


1. Faktor Penghambat

Pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG Prajabatan yang sudah


berlangsung selama kurang lebih 2 minggu sejak penerimaan sebagai mahasiswa
PPL dan melakukan observasi di SMK Telkom Makassar, ada beberapa hambatan
yang dialami dalam mengumpulkan data observasi. Adapun hambatan yang kami
alami yakni dalam penyusunan pedoman observasi membutuhkan waktu yang lama
karena dilakukan beberapa kali revisi hingga akhirnya dapat digunakan. Selain itu,
kami mengalami kesulitan waktu temu dengan narasumber yang akan di
wawancarai. Walaupun mengalami beberapa hambatan, kami tetap bisa melakukan
observasi dengan maksimal.

2. Faktor Pendukung

Faktor pendukung ketika mengumpulkan data observasi adalah, kami selalu


mendapat dukungan penuh baik dari Kepala Sekolah, Guru Pamong dengan
memberikan gambaran mengenai kurikulum, sistem penilaian, program sekolah dan
lain sebagainya, tidak hanya itu kami juga selalu dilibatkan secara langsung pada
kegiatan yang dilakukan sekolah, seperti pertemuan dengan orang tua, tes minat
bakat, dan kegiatan yang lain. Selain guru Pamong kami juga mendapat dukungan
dari guru BK yang ada di sekolah yang membimbing dan mengajari kami terkait

41
pelaksanaan asesmen dan penanganan masalah siswa. Kemudian, kami juga
mendapat dukungan dari guru mata pelajaran yang mengajar di dalam kelas untuk
melakukan observasi, kami melihat bagaimana implementasi kurikulum merdeka
belajar secara khusus pada peserta didik kelas X.

42
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil observasi karakteristik peserta didik diberbagai aspek seperti: pada aspek
budaya sekolah, suasana sekolah sangat mendukung dalam proses pemberian
layanan BK, dapat dilihat dari layanan klasikal yang terjadwal. Kesiapan dan
keterlibatan peserta didik sudah cukup baik tercermin dalam keaktifan dan
antusias peserta didik dalam proses layanan. Selain itu, guru BK dan seluruh
masyarakat sekolah sangat mendukung dalam mewujudkan tugas
perkembangan sehingga dapat berkembang sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik, baik itu pada perkembangaan emosi, sosial,
moral dan spiritual, fisik, kognisi peserta didik.
2. Sistem manajemen sekolah yang diterapkan di sekolah SMK Telkom sudah
sangat jelas dan terstruktur sehingga terpenuhinya kebutuhan yang diperlukan
peserta didik sehingga menghasilkan pendidikan yang baik, siswa yang
berprestasi dan sarana dan prasarana yang sangat memadai. Pada manajemen
kurikulum, dilakukan sistem monitoring yang dilakukan setiap hari melalui
CCTV, jurnal, supervis guru terjadwal, audit internal dan audit eksternal yang
tercover di sistem manajemen. Pada manajemen sumber daya manusia
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Pada manajemen sarana dan prasarana
sudah sangat baik dalam mendukung terlaksananya layanan BK, manajemen
anggaran sangat terstruktur dengan tahap perencanaan pelaksanaan,
monitoring anggaran dan penggunaan yang dianggarkan di awal semeseter.
Pada sistem informasi, data terkait peserta didik dikumpulkan untuk
mendukung pemberian layanan. SMK Telkom yang berbasis IT sangat
membantu pada sistem administrasi BK dimana penggunaan aplikasi

43
counselor, jurnal LMS yang mempermudah guru BK sehingga program
layanan dapat terlaksana dengan baik dan efektif.
3. Lingkungan belajar di sekolah, memberikan pengaruh cukup besar terhadap
proses belajar, hasil belajar dan efektifits tercapainya tujuan pengajaran. Guru
BK dan seluruh masyarakat sekolah selalu berusaha untuk menciptakan
suasana lingkungan belajar yang kondusif. Guru BK dengan layanan yang
diberikan, dibantu dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan dukungan dari
orang tua.

B. Refleksi
Dalam pelaksanaan PPL 1 ini praktikan tidak hanya menggunakan observasi
dalam mengumpulkan data, akan tetapi juga melakukan observasi pengamatan
terhadap guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah serta dokumentasi. Data yang
diambil meliputi data tentang karakteristik peserta didik, sistem manajemen
sekolah, dan keadaan lingkungan belajar yang ada di SMK Telkom Makassar.
Praktikan juga melakukan observasi di dalam kelas untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan proses layanan BK dan proses belajar mengajar secara langsung. Dari
kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh pengetahuan/informasi baru mengenai
kemampuan diri melakukan observasi. Pada PPL 1 ini, praktikan mendapatkan
pengetahuan baru mengenai praktek langsung di lapangan. Pada kegiatan ini
praktikan melakukan observasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
sekolah baik dari segi keadaan fisik sekolah, siswa, guru, fasilitas, sarana dan
prasarana,dll. Secara umum kemampuan praktikan untuk menerapkan teori yang
telah didapat dibangku kuliah belum dapat diukur secara maksimal. Kemampuan
praktikan dalam menerapkan teori-teori dalam pemberian layanan masih kurang jika
dibandingkan dengan guru-guru BK di SMK Telkom Makassar. Kekurangan yang
cukup menonjol adalah kurang baik dalam pengelolaan kelas pada saat melakukan
proses layanan bimbingan dan konseling. Selama kegiatan PPL 1 ini, praktikan juga
belajar mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan kepala sekolah, guru, siswa

44
serta penjaga sekolah. Guru-guru cukup banyak memberikan pengalaman yang
nyata bukan hanya sekedar teori saja menjadi nilai tambah yang diperoleh
mahasiswa dalam melakukan observasi. Praktikan juga memperoleh gambaran
mengenai karakteristik siswa serta pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

C. Rencana Tindak Lanjut


Kami menyadari bahwa observasi yang telah dilakukan masih menemui
kekurangan dan observasi yang dilakukan masih dapat dikembangkan sehingga
kami menyarankan kepada observer selanjutnya untuk melakukan observasi yang
lebih mendalam dan secara detail agar hasil observasi yang di dapatkan dapat lebih
komprehensif.

45
LAMPIRAN

Gambar 1. Wawancara bersama dengan Kurikulum

Gambar 2. Wawancara bersama dengan SDM

46
Gambar 3. Wawancara bersama dengan Kesiswaan

Gambar 4. Wawancara bersama dengan Sarana Prasarana

47
Gambar 5. Wawancara bersama dengan Guru BK

48

Anda mungkin juga menyukai