Oleh:
Deasy Dita Sugianto 229020485002
Velin Violine 229020485004
Anindyka Alif Pratiwi 229020485013
Ainun Khaerani Achmad 229020485017
Anggia Patabang 229020485026
Magfiratul Hidayah 229020485031
ii
Demikian, semoga laporan observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual dalam
bidang pendidikan. Semoga laporan observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
penulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk penulis sendiri.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan memperkuat
kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah.
PPL I dilakukan dengan sistem terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori. PPL I
dilaksanakan pada semester 1 dalam PPG. Proses pengembangan kemampuan
mengajar para calon guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki
Hajar Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan). Dalam pelaksanaan PPL ini mahasiswa PPG belajar
mengembangkan identitas guru dan proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan
pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik
mata kuliah inti lainnya. Sesuai dengan Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang
Standar Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan
mahasiswa peserta Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam
pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan selama dua semester, di mana pada
Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan
PPL II (PPL Mandiri). Berdasarkan hal tersebut, maka pelaksanaan praktik lapangan
pendidikan sangatlah penting bagi mahasiswa calon guru agar mempersiapkan diri
menjadi tenaga pendidik yang profesional dalam bidangnya. Dalam melaksanakan
tugas professional, seorang guru diharapkan dengan kegiatan pendidik, mengajar dan
melatih. Ketiga kegiatan ini merupakan suatu tekad dan keharusan yang harus
dilaksanakan oleh guru dengan penuh tanggungj jawab.
Dari sudut pandang kurikulum, PPL merupakan praktek proses pemberian layanan
yang dipersyaratkan dalam pendidikan profesi guru, agar memiliki atau menguasai
kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga dapat mengemban tugas dan
1
tanggung jawab secara profesional. Praktik pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa
PPG bimbingan dan konseling dirancang sebagai proses mendapatkan pengalaman
praktis dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, menyusun instrumen
asesmen, serta menyusun perangkat pemberian layanan bimbingan dan konseling.
Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG Prajabatan, maka
dilakukan beberapa kegiatan seperti observasi peserta didik dan lingkungan belajar,
observasi asesmen kebutuhan, observasi terhadap layanan, dan praktik layanan BK
meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan
dukungan sistem. Laporan ini dibuat sebagai acuan bagi Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), Mahasiswa PPG, Guru Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah, atau mitra program
PPG terkait bukti nyata pelaksanaan program tersebut.
Oleh karena itu melalui laporan ini, diperoleh gambaran terkait gambaran
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan manajemen sekolah di SMK
Telkom Makassar, yang nantinya akan didiskusikan di dalam kelas bersama dosen
terkait kondisi ideal dari masing-masing aspek tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Program PPL adalah memberi bekal mahasiswa calon guru agar
menjadi pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan
profesional secara utuh.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus observasi dalam praktik pengalaman lapangan adalah
sebagai berikut:
2
b. Memperoleh gambaran terkait manajemen sekolah yang meliputi aspek
manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya
manusia, manajemen sarana dan prasarana, manajemen anggaran, manajemen
sistem informasi, manajemen ketatalaksanaan.
c. Memperoleh gambaran terkait lingkungan belajar peserta didik yang meliputi
aspek latar belakang sosial-ekonomi peserta didik, kualitas pemberian
layanan, refleksi dan evaluasi oleh guru bimbingan dan konseling,
kepemimpinan instruksional, iklim keamanan dan kebhinekaan di satuan
pendidikan, iklim kesetaraan gender, iklim inklusivitas, serta dukungan orang
tua dan peserta didik terhadap satuan pendidikan.
C. Manfaat
Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan bermanfaat bagi
mahasiswa, SMK Telkom Makassar, dan Universitas Negeri Makassar.
3
d. Berkolaborasi dengan Guru BK dalam pemberian layanan bimbingan &
konseling, melakukan asesmen serta menyusun program pemberian layanan
bimbingan & konseling.
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Makassar
Dengan pelaksanaan Pratik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 dapat mencetak
lulusan guru professional yang dapat berdampak positif dalam kemajuan dan
pemerataan pendidikan di Indonesia. Serta, membina jaringan kerjasama dengan
SMK Telkom Makassar dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan
antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya
manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan pendidikan masyarakat.
D. Sasaran
Sasaran dalam observasi ini yaitu berkaitan dengan beberapa aspek yang di
observasi yakni:
1. Karakteristik peserta didik meliputi aspek budaya sekolah, budaya kelas,
keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan peserta didik, perkembangan
emosi, sosial, moral, fisik, dan kognisi peserta didik.
2. Manajemen sekolah meliputi aspek manajemen kesiswaan, manajemen
kurikulum, manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana dan prasarana,
manajemen anggaran, manajemen sistem informasi, manajemen ketatalaksanaan.
3. Lingkungan belajar meliputi aspek latar belakang sosial-ekonomi peserta didik,
kualitas pemberian layanan, refleksi dan evaluasi oleh guru bimbingan dan
konseling, kepemimpinan instruksional, iklim keamanan dan kebhinekaan di
satuan pendidikan, iklim kesetaraan gender, iklim inklusivitas, serta dukungan
orang tua dan peserta didik terhadap satuan pendidikan.
4
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
5
kesepakatan dalam proses telah mengetahui kapan waktu
pemberian layanan di kelas pemberian layanan BK, dimana
(klasikal) pemberian layanan BK
● Bagaimana guru BK difokuskan pada hari Jumat
menekankan nilai-nilai profil setelah jam literasi.
pelajar Pancasila kepada ● Guru BK meneankan nilai-nilai
peserta didik. profil Pancasila kepada peserta
didik seperti memberikan
kegiatan yang melibatkan kerja
sama antar teman kelas dalam
pemberian layanan BK.
Jumat, 27 Keterlibatan peserta didik ● Keterlibatan peserta didik
Januari ● Apakah peserta didik terlibat aktif dalam proses pemberian
2023 dalam proses pemberian layanan? layanan yaitu dalam bentuk
Dalam bentuk apa saja keterlibatan berpartisipasi dengan baik saat
peserta didik? guru BK memberikan dalam
● Jika iya, bagaimana guru BK pemberian layanan Bimbingan
memotivasi peserta didik untuk Konseling.
terlibat dalam proses layanan BK? ● Motivasi yang diberikan guru
● Jika tidak, mengapa peserta didik BK dalam melibatkan peserta
tidak termotivasi dalam proses didik dalam proses layanan
layanan Bimbingan dan bimbingan dan konseling
Konseling? dengan mengadakan ice
● Apakah Anda menangkap breaking yang menarik serta
antusiasme dari para peserta didik pemilihan metode serta teknik
terhadap proses layanan BK di yang menarik dalam proses
sekolah? layanan bimbingan konseling.
● Apakah peserta didik aktif ● Dan dalam hasil observasi,
merespon pertanyaan guru BK tidak didapati peserta didik
selama proses layanan BK yang tidak termotivasi dalam
6
berlangsung? proses layanan bimbingan dan
konseling.
● Hal yang ditangkap antusiasme
dari peserta didik terhadap
proses layanan Bimbingan dan
Konseling di SMK Telkom
Makassar yaitu dengan peserta
didik yang terus menanyakan
kapan layanan bimbingan
konseling dilakukan lagi oleh
guru, dan terlihat jelas bahwa
ada perubahan pada peserta
didik.
● Peserta didik sangat aktif dalam
merespon pertanyaan guru BK
selama proses layanan BK
berlangsung.
Jumat, 27 Identifikasi kesiapan peserta didik ● Di awal pemberian layanan guru
Januari ● Apakah di awal pemberian BK mengamati atau mengecek
2023 layanan, guru BK mengamati kesiapan peserta didik baik
atau mengecek kesiapan secara kondisi peserta didik
peserta didik baik secara maupun secara jenis layanan
kondisi peserta didik maupun yang diberikan dengan bantuan
secara jenis layanan yang dari guru pamong yang telah
diberikan? mengetahui peserta didik dan
● Bagaimana cara guru BK memberikan kepada calon guru
memahami karakter peserta BK untuk melaksanakan
didik yang beragam? layanan sesuai dengan
● Bagaimana guru BK kebutuhan peserta didik.
memberikan layanan yang
7
dapat mengoptimalkan potensi ● Cara guru BK memahami
peserta didik? karakter peserta didik yang
beragam dengan cara
menggunakan metode
pemberian layanan BK yang
tepat untuk menghadapi
karakter yang beragam, tentunya
guru bk dapat menggunakan
metode pemberian layanan yang
dapat memadukan beberapa
karakter yang menonjol dari
semua peserta didik di kelas.
Sehingga semua peserta didik
dapat melakukan kegiatan
belajar dengan, karena merasa
yang disampaikan oleh guru Bk
dapat diterima dengan baik.
● Cara guru Bk dalam
memberikan layanan yang dapat
mengoptimalkan potensi peserta
didik dengan cara mendekati
peserta didik tersebut dan
menganjurkan peserta didik
tersebut untuk ikut bergabung ke
dalam ekstrakulikuler yang ada
di sekolah tersebut. Agar potensi
atau bakat yang dimiliki peserta
didik tersebut Nampak atau
muncul dan bisa bersaing di
lingkungan luar sekolah dengan
yang lainnya.
8
Jumat, 27 Perkembangan emosi Ruang BK telah menjadi ruang
Januari ● Sejauh mana ruang BK menjadi ekspresi diri yang sehat bagi
2023 ruang ekspresi diri yang sehat peserta didik, yang ditandai
untuk peserta didik? dengan kondisi ruang BK yang
● Bagaimana guru BK merespons telah difasilitasi dengan sarana
peserta didik yang belum bisa dan prasarana yang mendukung
mengekspresikan diri dengan proses layanan seperti ruangan
tepat? yang sejuk, kursi yang nyaman,
serta ruangan yang privat bagi
peserta didik.
Cara guru BK dalam merespon
peserta didik yang belum bisa
mengekspresikan diri adalah
dengan memberikan penguatan
dan motivasi terhadap peserta
didik, memberikan kesan
sebagai guru yang bersahabat
dan menyenangkan, selain itu
dengan memberikan layanan
dasar berupa bimbingan
klasikal yang dapat
mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam
mengekspresikan diri secara
sehat dan positif.
Jumat, 27 Perkembangan sosial Dalam membangun atmosfer
Januari ● Secara umum, bagaimana guru yang mendukung peserta didik
2023 BK membangun atmosfer yang untuk mengembangkan
mendukung peserta didik untuk kemampuan bersosialisasinya
mengembangkan kemampuan guru BK melaksanakan
9
bersosialisasi? misalnya peka pemberian bimbingan klasikal
terhadap situasi sekitar, dengan memberikan materi
berempati, saling menghargai, berpikir dan bersikap sosial.
serta berinteraksi dan Dimana dengan materi tersebut
berkomunikasi? guru BK mengharapkan agar
● Bagaimana guru BK peserta didik dapat menjalin
memfasilitasi peserta didik hubungan antar peserta didik
dalam mengembangkan baik di dalam kelas maupun di
keterampilan sosial peserta luar kelas serta lingkungan
didik dalam pemberian layanan sekolah. Sedangkan untuk
BK (contoh, bimbingan individu peserta didik, guru BK
klasikal, bimbingan kelompok, bekerja sama dengan wali kelas
konseling kelompok)? agar memposisikan siswa yang
sulit bersosialisasi dengan
peserta didik yang aktif,
sehingga peserta didik tersebut
dapat terbiasa dan memiliki
kemauan untuk berinteraksi.
● Menfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan
keterampilan sosial guru BK
memberikan layanan
bimbingan klasikal, mengajak
peserta didik untuk duduk
bersama bercerita mengenai
pemasalahan sosial yang
dialami, dan memberikan
wadah diskusi kepada peserta
didik untuk dapat belajar
bersosialisasi serta
10
membiasakan diri terhadap
lingkungan sosial.
Jumat, 27 Perkembangan moral/spiritual ● Dalam membangun nilai-nilai
Januari 2023 ● Apa saja yang dilakukan integrasi dan nilai spiritual
guru BK dalam membangun peserta didik, guru BK
nilai-nilai integritas dan mendampingin ketika jam
spiritual peserta didik? literasi (jam keagamaan)
● Apa saja yang dilakukan dimana guru BK memberikan
peserta didik dalam pemahaman terkait bacaan yang
membangun sikap spiritual? telah dibaca oleh peserta didik,
bagaimana cara
mengimplementasikan,
bersikap dan bertindak sesuai
dengan pemahaman
keagamaan. Sehingga
diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan spiritualnya
secara optimal.
● Dalam membangun sikap
spiritual peserta didik, guru BK
berperan dalam mengingatkan
peserta didik untuk beribadah
ketika waktunya telah tiba,
kemudian gueu BK
memfasilitasi peserta didik
melakukan kegiatan di hari-hari
keagamaan seperti maulid,
tarwih bersama, buka puasa
bersama serta melakukan
kegiatan berbagi. Yang dimana
11
kegiatan tersebut diharapkan
peserta didik dapat
menumbuhkan sikap
spiritualnya.
Jumat, 27 Perkembangan Fisik Dalam menghadapi masa
Januari 2023 Bagaimana guru mendampingi pubertas peserta didik, guru BK
peserta didik dalam menghadapi
bertugas untuk memahami dan
masa pubertasnya? mengetahui perilaku dan
Apa yang dilakukan guru dalam memberikan layanan konseling
membantu peserta didik kepada siswa dalam membantu
memahami perubahan fisik dan mengatasi permasalahanya.
hormonnya?
Guru BK membantu peserta
didik melalui layanan klasikal,
dimana diberikannya materi
mengenai pengenalan diri terkait
masa remaja dan segala
perubahan yang dialaminya.
Jumat, 27 Perkembangan Kognisi Dalam membangun sikap
Januari 2023 Apa yang dilakukan guru dalam
berpikir abstrak dan kritis pada
membangun sikap berpikir peserta didik, guru memberikan
abstrak dan kritis pada peserta
kesempatan pada peserta didik
didik? untuk bertanya ataupun
Bagaimana bentuk keaktifan menjawab pertanyaan yang
peserta didik dalam mengikuti diberikan. Selain itu guru
program layanan? memberikan proyek yang
Apa yang dilakukan guru untuk menuntut peserta didik untuk
membangkitkan rasa dapat terlibat aktif dalam
keingintahuan peserta didik? kelompok dan mencari solusi
untuk setiap tugas yang
diberikan
12
Dalam membentuk keaktifan
peserta didik dalam mengikuti
layanan, guru BK membentuk
dinamika kelompok yang
dimana peserta didik melakukan
diskusi terkait topik yang
diberikan, selain itu guru BK
memanfaatkan teknologi dalam
pemberian layanan.
Memberikan pernyataan
pemantik untuk mendorong rasa
ingin tahu peserta didik,
memberikan variasi dalam
pemberian layanan dengan
menyelipkan permainan (game)
yang melibatkan peserta didik.
Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk berani dan
mau bertanya sehingga
mendorong peserta didik untuk
ingin lebih tau.
13
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
tersebut? basket dalam artian peralatan yang
● Bagaimana kebutuhan siswa diperlukan seperti bola basket,
ini tercermin dalam analisis kostum yang sebenarnya tersedia,
karakteristik satuan namun dipisahkan peralatan yang
pendidikan? digunakan untuk lomba dan ekskul
● Bagaimana kebutuhan peserta itu berbeda. Misalnya juga untuk
didik ini tercermin dalam tujuan pramuka peralatan yang diperlukan
satuan pendidikan? seperti tenda, tali-temali, peralatan
itu dipersiapkan untuk prioritas.
Untuk mempersiapkan kegiatan
tersebut, sekolah menyiapkan
rencana anggaran jadi tahun 2022,
sekolah menyiapkan rencana untuk
kegiatan di tahun 2023, semuanya
dilist, dan list tersebut ditanyakan
pada pembina bidang kesiswaan,
peralatan tersebut
dipersiapkan(dibeli) kemudian
untuk kegiatan yang ada dilist
tersebut di usahakan diadakan
karena dalam perencanaan tersebut
disediakan dana-dana perbulan.
Kemudian untuk rencana yang sulit
diadakan itu biasanya menggunakan
dana hibah atau misalnya
sumbangan. Itu untuk momentum
itu tidak dianggarkan, karena
anggaran sudah habis.
Ada analisis dan yang menganalisis
itu rekan-rekan kesiswaan. Dan
14
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
ekskul disekolah ini sangat aktif dan
momentumnya itu saat siswa
bertanya tentang peralatan itu ada
atau tidak. Dari ketidak adaan
tersebut kesiswaan menganalisis
untuk ditahun depan. Setiap
kebutuhan tidak langsung diadakan
tapi dianalisis kapan bisa diadakan.
Seperti lomba karate (KWSN)
mengikutkan karate dan taekondo
membutuhkan peralatan latihan dan
baru mengaktifkan kegiatan ekskul.
Tidak ada ekskul tersebut dan ingin
(mengharuskan ikut) hal tersebut
dianalisis untuk anggaran 2023
februari disediakan untuk pembelian
alat-alat agar lebih siap mengikuti
KWSN di tahun 2023.
Tujuannya disesuaikan dengan visi
yayasan, dimana arahnya kepada
perkembangan karakter siswa dan
untuk memenuhi visi itu anggaran
untuk kesiswaan itu digalangkan
diperbanyak, bidang kesiswaan
merumuskan/mengimplementasikan
kebutuhan tersebut terhadap visi
yayasan harus sejalan dengan visi
sekolah untuk pengembangan
karakter siswa, kita harus memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kegiatan
15
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
pendidikan karakter salah satunya
kegiatan ekstrakulikuler.
16
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
kurikulum mengatur jam pelayanan
BK di sekolah
Sistem monitoring kurikulum
dilakukan setiap hari melalui cctv,
jurnal, supervisi guru terjadwal,
audit internal dan audit eksternal
yang tercover di sistem manajemen.
Dalam supervisi BK ada pedoman
yang diberikan misalnya kesesuaian
RPL dengan praktek yang
dilakukan. Sepervisi guru dilakukan
persemester baik ganjil dan genap,
dan sebelum melakukan supervisi di
informasikan jauh sebelum
dilakukan supervisi.
Refleksi dilakukan berdasarkan
hasil supervise yang telah dilaukan
sebagai bahan perbaikan.
17
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
profesional guru bimbingan Menerima berkas yang masuk,
dan konseling? kemudian dipilah yang memenuhi
syarat administrasi yayasan, panggil
satu persatu untuk mengikuti seleksi
selanjutnya, seleksi berkas, seleksi
microteaching (mengikuti
kurikulum, silabus, RPP/RPL)
dengan tahap-tahap yang ada. Dan
akan dipanggil kembali untuk tes
terakhir yaitu psikotes baik guru atau
pegawai melalui psikotes karena
yayasan harus tau bagaimana
orangya, bagaimana kalau sudah
bergabung dengan yayasan bisa
mengikuti ritme (dari pagi sampai
sore, apalagi guru Bk ada sebelum
siswa dan pulang sebelum siswa
pulang) Bk Full Time.
Ada kegiatan khusus untuk
membekali guru BK yang baru,
semua guru/pegawai yang masuk
disini harus ada pembekalan.
Sebelum memulai tahun ajaran
selesai semester, kurikulum
mengadakan Workshop kurikulum
mau memulai tahun ajaran itu
dikumpulkan baik guru baru maupun
guru lama dipertemukan semua.
Baik disampaikan maupun
diingatkan untuk kelengkapan
18
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
administrasi pengajar. Guru yang
Baru masuk harus bertemu
kurikulum untuk dijelaskan apa-apa
yang harus dipenuhi, dipersiapkan
(administrasi RPP/RPL, dan silabus)
baru boleh masuk kelas, dan untuk
sosialisasi kesiswa itu diperlukan
dengan disampaikan bahwa disini
ada guru baru(pada saat upacara)
harus mengikuti pembekalan lalu
sosialisasi. Kecuali kalau
penerimaan saat ditengah semester
sementara berjalan tiba-tiba ada
yang resign itu dia diarahkan sendiri
karena sudah dimulai dan
diperkenalkan sendiri.
Ada, yang dilaksanakan oleh
yayasan cuman tidak semua karena
kalau yang sudah baru itu kadang
ikut pelatihan MGBK/MGMP yang
dikhususkan untuk guru BK,
yayasan memberikan pelatihan,
mengumpulkan semua guru BK baik
SD, SMP, SMK diprioritaskan SMP
dan SMK. Yayasan Pendidikan
Telkom. Ada beberapa puluh
sekolah. ada workshop semua
diikutkan tapi tidak sekaligus SMP
dulu, atau SMA dulu. Dengan
yayasan yang ada di Bandung yang
19
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
tersebar di seluruh Indonesia.
Dimana ada telkom disitu ada satuan
pendidikan baik TK, SD,SMP,dan
SMK. Tergantung kebutuhan daerah
tersebut. Dan yang paling lengkap
ada di Makassar namanya OFES
yang menaungi empat unit. Dengan
universitas di Bandung dan ada
pembelajaran jarak jauh bagi
pegawai. Yang sangat terfasilitasi
oleh yayasan telkom. Dengan
pengembangan guru Bk yang
langsung dari pusat yayasan, karena
semuanya terpusat dan bermohon.
Januari ● Apa saja data yang digunakan perencanaan sarana dan prasaranan
20
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
Penggunaan sarana dan prasarana
sudah efektif untuk mendukung
berbagai aspek yang ada di lingkup
sekolah, dan begitu pula dalam
mendukung keterlaksanaan layanan
BK. Adapun contoh sarana dan
prasarana dalam mendukung
keterlaksanaan BK yaitu pengadaan
komputer untuk ruangan BK,
menciptakan aplikasi yang dapat
mempermudah pelayanan BK, dan
membuat daftar hadir online khusus
guru yang dimana agar guru BK
dapat melihat mana saja guru-guru
yang berhalangan untuk hadir di
sekolah. Dengan kontribusi tersebut
diharapkan guru BK dapat
melaksanakan layanan BK dengan
baik dan sesuai dengan
kebutuhannya.
Penggunaan komputer yang
kompatibel untuk mendukung
proses layanan BK, sejauh ini guru
BK hanya membutuhjan komputer
untuk dimanfaatkan dalam proses
layanan BK.
21
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
merencanakan, melaksanakan, semua anggaran kurikulum untuk
dan memonitor anggaran dan kegiatannya selama satu tahun apa
penggunaannya? kebutuhannya, apa yang akan di
jadikan rencana selama satu tahun.
Ketika sudah diusulkan yang akan
menjadi rencana saat proses
semester berjalan. Mengusulkan
kegiatan rencana yang sudah
diusulkan dan sulit untuk diusulkan.
Karena tidak ada dalam anggaran
seperti ada kegiatan kurikulum. Ada
ujian-ujian tengah/akkhir, praktek
butuh peralatan apa. Dan bulan apa
dibutuhkan dalam tahun itu.
Semester itu dianggarkan. Seperti
workshop kurikulum itu
dianggarkan dan dilakukan diawal
semester. Dijadwalkan dalam
aplikasi, jatah untuk bidang
kesiswaan. Buat permintaan/
memonitor anggaran dan juga
dingatkan untuk buat anggaran
permintaan sesuai dengan kegiatan
yang akan dilakukan dan sebelum
waktu kegiatan. RK (Rencana
Kegiatan) anggaran dari bulan 1-12.
Dibuatkan proposal mengajukan,
dan dicek oleh bidang keuangan.
Setelah kegiatan harus ada laporan
hasil kegiatan.
22
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
23
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
pertimbangan guru dalam
menindaklanjuti pada proses
layanan BK.
24
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
25
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
kuantitas pemberian layanan
masih kurang. Pemberian layanan
BK juga terfasilitasi dengan
ruangan yang nyaman seperti
sapras yang lain TV LED di kelas
dan aplikasi Stelker untuk siswa.
Senin, 30 3. Refleksi dan evaluasi oleh guru Refleksi dan evaluasi oleh guru
BK
Januari dilakukan melalui rapat koordinasi
Kemampuan pengembangan
2023 antar guru BK, saling berbagi
guru untuk terus meningkatkan
pengetahuan terkait pelayanan BK.
kompetensi melalui belajar
Hal apa yang harus dikembangkan
mandiri dengan merefleksi
dan diperbaiki sehingga pelayanan
praktik layanan yang telah
BK dapat berjalan lebih efektif
diterapkan dan juga belajar dari
rekan guru BK.
2023 pendidikan dalam menyusun dan misi, program, dan kebijakan yang
mengkomunikasikan visi, misi, mendukung guru BK dalam
program, dan kebijakan yang meningkatkan mutu pelayanan di
mendukung guru BK dalam sekolah dengan melalui rapat kerja
meningkatkan mutu pelayanan di diadakan di setiap awal semester
satuan pendidikan. dimana semua guru dikumpulkan
untuk membahas hal tersebut.
26
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
27
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
dari kegiatan yang dilakukan
setiap hari jumat ialah literasi
keagamaan.
28
Tanggal Sasaran Observasi Hasil Observasi
penyusunan program satuan arahan terkait iklim sekolah,
pendidikan. kemudian pertemuan orang tua
pada saat penerimaan rapor, yang
dari pertemuan itu yang dimana
terjadi interaksi atau komunikasi
terkait lingkungan sekolah,
mengingatkan terkait aturan sistem
sekolah akademik dan non
akademik.
29
Keterlibatan peserta didik dalam proses pemberian layanan tercermin baik
dalam bentuk partisipasi peserta didik yang antusias dalam mengikuti pemberian
layanan BK dengan baik. Selain itu guru BK memotivasi peserta didik dalam
mengikuti layanan BK dengan mengadakan ice breaking dan menggunakan teknik
atau metode yang menarik dalam pemberian layanan sehingga dapat meningkatkan
minat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pelayanan yang diberikan. Dari
hasil observasi yang diperoleh ditemukan bahwa tidak didapatkan peserta didik
yang tidak termotivasi setelah diberikankan layanan BK, hal ini dibuktikan dengan
antusiasme peserta didik yang tinggi dimana ketika proses pelayanan BK diberikan
peserta didik selalu menanyakan kapan pemberian layanan diberikan lagi oleh
guru BK, dan terlihat jelas bahwa ada perubahan yang terjadi kepada peserta didik
setelah diberikan layanan. Selain itu peserta didik juga aktif dalam merespon
pertanyaan yang diberikan oleh guru BK selama proses layanan berlangsung.
30
yang sesuai dengan bakat dan minatnya, sehingga dapat mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya dan dapat bersaing di dalam maupun di luar sekolah.
31
agar dapat belajar bersosialisasi serta dapat membiasakan diri dengan lingkungan
sosial di sekolah.
32
membentuk keaktifan peserta didik dalam mengikuti layanan. Selain itu guru BK
juga berkontribusi untuk menumbuhkan sikap berpikir abstrak dan kritis peserta
didik dengan menumbuhkan keaktifan peserta didik dengan melakukan kegiatan
yang dapat membentuk dinamika kelompok yang dimana peserta didik melakukan
diskusi terkait dengan topik yang akan diberikan, selain itu guru BK
memanfaatkan teknologi dalam pemberian layanan. Dalam proses tersebut guru
BK memberikan pertanyaan pematik untuk mendorong rasa ingin tahu peserta
didik, memberikan variasi dalam pemberian layanan dengan menyelipkan ice
breaking yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik, sehingga peserta
didik dapat memberanikan diri untuk bertanya dan mengungkapkan apa yang ada
dalam pikirannya. Sehingga dapat mendorong peserta didik untuk ingin lebih tahu
mengenai permasalahan yang dialami dan cara untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
33
ditanyakan kepada bidang kesiswaan yang kemudian nantinya kabutuhan tersebut
akan diadakan (dibeli) sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
dana atau anggaran yang dibutuhkan. Adapun rencana yang sulit untuk diadakan
biasanya akan menggunakan dana hibah atau sumbangan.
34
sekolah yang tidak lengkap, dan point pelanggaran peserta didik. Guru BK
melakukan kolaborasi dalam membenatu wali kelas untuk mengatasi hal-hal
tersebut dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling. Misalnya untuk
mengatasi jumlah point pelanggaran peserta didik yang telah mencapai 100 point,
maka peserta didik tersebut perlu dilakukan penanganan terkait layanan konseling
dan jika diperlukan guru BK melakukan pemanggilan orang tua. Sehingga guru
BK dalam melakukan layanan selalu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak
yang ada di sekolah.
Oleh karena itu di awal tahun ajaran baru semua guru termasuk guru BK
akan dilakukan monitoring terkait dengan kinerja yang dilakukan seperti
monitoring dalam pemberian layanan yang dikumpulkan pada awal tahun ajaran,
dan kurikulum kesiswaan bertugas untuk mengatur jam layanan BK di sekolah.
Sistem monitoring kurikulum dilakukan setiap hari melalui CCTV, jurnal,
supervise guru terjadwal, audit internal dan audit eksternal yang tercover di sistem
manajemen. Dalam supervise yang dilakukan terdapat pedoman yang diberikan
seperti untuk BK diberikan supervise yang melihat kesesuaian RPL dengan
praktek yang dilakukan. Supervise pada guru dilakukan persemester baik ganjil
dan genap, dan sebelum melakukan supervisi maka akan di informasikan jauh
sebelum dilakukannya supervise. Setelah dilakukannya supervise maka akan
dilakukan refleksi sebagai bahan perbaikan.
35
lingkungan baru khususnya di sekolah seperti, mengadakan workshop untuk
memberikan pengetahuan mengenai sistem di sekolah namun kegiatan ini juga
melibatkan guru lama. Selain kegiatan tersebut terdapat pula kegiatan khusus
lainnya yang digunakan untuk pengembangan profesional guru BK yaitu
mengikuti pelatihan MGBK/MGMP, workshop, OFES, dan pembelajaran jarak
jauh yang dilakukan oleh yayasan untuk guru BK.
36
seperti workshop kurikulum dianggarkan dan dilakukan di awal semester. Adapun
untuk berebagai kegiatan yang akan dilakukan di sekolah maka harus membuat
permintaan atau memonitor anggaran sesuai denga napa yang akan dilakukan
dengan membuat RK (Rencana Kegiatan) dan membuat proposal pengajuan,
kemudian akan di cek oleh bidsng keuangan. Dan setelah kegiatan, harus membuat
laporan terkait hasil kegiatan yang telah dilakukan sebagai bukti bahwa telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal yang telah diajukan.
37
merupakan sekolah yang berbasis IT, sehingga semua sistem yang ada
menggunakan teknologi dan meminimalisir penggunaan kertas. Seperti
penyediaan aplikasi konselor, aplikasi jurnal untuk guru dan siswa (jurnal lms),
sehingga pengadaan tersebut tentunya dapat mempermudah proses guru BK dalam
mengimput, mengelola dan mengumpulkan data peserta didik. Selain itu seluruh
aspek dan bidang kepegawaian di sekolah sangat membantu guru BK dalam
pemberian layanan akibat dari kolaborasi yang dilakukan. Sehingga setiap layanan
yang dilakukan oleh guru BK kepada peserta didik dapat terlaksana dengan baik
dan efektif.
38
rumah. Selain itu orang tua juga memberikan perhatian dan bantuan kepada
anaknya ketika mengalami kesulitan dalam proses belajarnya.
Pemberian layanan diberikan pada jam BK yang terjadwal setiap hari Jumat,
dan kualitas pemberian layanan sudah lumayan bagus terlihat dengan kesesuaian
RPL dengan kegiatan yang dilaksanakan akan tetapi untuk kuantitas pemberian
layanan masih kurang. Pemberian layanan BK juga terfasilitasi dengan ruangan
yang nyaman seperti sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan layanan
seperti pengadaan TV LED di kelas dan aplikasi Stelker untuk siswa.
Refleksi dan evaluasi oleh guru dilakukan melalui rapat koordinasi antar
guru BK, dimana hal tersebut dilakukan untuk saling berbagi pengetahuan terkait
pelayanan BK. Dalam refleksi dan evaluasi tersebut mencangkup hal apa yang
harus dikembangkan dan diperbaiki sehingga pelayanan BK dapat berjalan lebih
efektif.
39
guru BK melakukan tindakan pencegahan atau tindakan penyelesaian masalah
bully tersebut jika ada peserta didik yang melapor. Salah satu kasus yang pernah
diproses dengan melakukan kolaborasi dengan wali kelas, orang tua duduk
bersama mencari solusi pemecahan masalah bersama sehingga dapat diselesaikan
secara kekeluargaan. Tata tertib menjadi acuan diterapkan untuk menjaga iklim
keamanan sekolah.
Iklim inklusivitas. Dalam hal ini di sekolah SMK Telkom Makassar belum
terdapat siswa yang memiliki keterbatasan, baik keterbatasan fisik maupun
keterbatasan mental (Psikologi). Sehingga seluruh peserta didik yang ada
merupakan peserta didik yang sehat jasmani dan rohami.
40
Dukungan orang tua dan murid terhadap program sekolah. Terkait dukungan
orang tua misalnya dilakukan pertemuan orang tua yang terjadwal dimana orang
tua peserta didik selalu hadir dan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Setiap
kali semester, sebagai contoh setelah selesai MPLS melakukan pertemuan dengan
orang tua siswa baru tentang penyampaian dan arahan terkait iklim sekolah,
kemudian pertemuan orang tua pada saat penerimaan rapor, yang dari pertemuan
itu yang dimana terjadi interaksi atau komunikasi terkait lingkungan sekolah,
mengingatkan terkait aturan sistem sekolah akademik dan non akademik.
2. Faktor Pendukung
41
pelaksanaan asesmen dan penanganan masalah siswa. Kemudian, kami juga
mendapat dukungan dari guru mata pelajaran yang mengajar di dalam kelas untuk
melakukan observasi, kami melihat bagaimana implementasi kurikulum merdeka
belajar secara khusus pada peserta didik kelas X.
42
BAB III
PENUTUP
43
counselor, jurnal LMS yang mempermudah guru BK sehingga program
layanan dapat terlaksana dengan baik dan efektif.
3. Lingkungan belajar di sekolah, memberikan pengaruh cukup besar terhadap
proses belajar, hasil belajar dan efektifits tercapainya tujuan pengajaran. Guru
BK dan seluruh masyarakat sekolah selalu berusaha untuk menciptakan
suasana lingkungan belajar yang kondusif. Guru BK dengan layanan yang
diberikan, dibantu dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan dukungan dari
orang tua.
B. Refleksi
Dalam pelaksanaan PPL 1 ini praktikan tidak hanya menggunakan observasi
dalam mengumpulkan data, akan tetapi juga melakukan observasi pengamatan
terhadap guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah serta dokumentasi. Data yang
diambil meliputi data tentang karakteristik peserta didik, sistem manajemen
sekolah, dan keadaan lingkungan belajar yang ada di SMK Telkom Makassar.
Praktikan juga melakukan observasi di dalam kelas untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan proses layanan BK dan proses belajar mengajar secara langsung. Dari
kegiatan PPL 1 ini, praktikan memperoleh pengetahuan/informasi baru mengenai
kemampuan diri melakukan observasi. Pada PPL 1 ini, praktikan mendapatkan
pengetahuan baru mengenai praktek langsung di lapangan. Pada kegiatan ini
praktikan melakukan observasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
sekolah baik dari segi keadaan fisik sekolah, siswa, guru, fasilitas, sarana dan
prasarana,dll. Secara umum kemampuan praktikan untuk menerapkan teori yang
telah didapat dibangku kuliah belum dapat diukur secara maksimal. Kemampuan
praktikan dalam menerapkan teori-teori dalam pemberian layanan masih kurang jika
dibandingkan dengan guru-guru BK di SMK Telkom Makassar. Kekurangan yang
cukup menonjol adalah kurang baik dalam pengelolaan kelas pada saat melakukan
proses layanan bimbingan dan konseling. Selama kegiatan PPL 1 ini, praktikan juga
belajar mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan kepala sekolah, guru, siswa
44
serta penjaga sekolah. Guru-guru cukup banyak memberikan pengalaman yang
nyata bukan hanya sekedar teori saja menjadi nilai tambah yang diperoleh
mahasiswa dalam melakukan observasi. Praktikan juga memperoleh gambaran
mengenai karakteristik siswa serta pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
45
LAMPIRAN
46
Gambar 3. Wawancara bersama dengan Kesiswaan
47
Gambar 5. Wawancara bersama dengan Guru BK
48