Anda di halaman 1dari 163

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


KEMENDIKBUDRISTEK
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
2023
CAKUPAN MATERI

A.PENGANTAR
B.KEUNGGULAN KURIKULUM MERDEKA
C.STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
D.STRUKTUR DAN SPEKTRUM KK SMK
E. KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
F. PRINSIP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
G.PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
H.PENYUSUNAN PERANGKAT AJAR
A. PENGANTAR
Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas

Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka:

1 Penyederhanaan konten, fokus pada materi


esensial.

2 Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif,


aplikatif, dan lintas mata pelajaran.
Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan
3 jam pelajaran yang memberi fleksibilitas untuk
merancang kurikulum operasional dan
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta
didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Beberapa Kebaruan dalam Kurikulum Merdeka

Profil Pelajar Pancasila sebagai Capaian Pembelajaran (CP) Pembelajaran sesuai tahap
kompetensi umum atau karakter sebagai kompetensi yang dituju capaian (teaching at the right level)
yang perlu ditanamkan dan dalam setiap mata pelajaran sebagai pendekatan untuk
dikembangkan dalam diri setiap (intrakurikuler) untuk setiap fase memastikan setiap peserta didik
pelajar sejak usia dini pembelajaran mendapatkan hak belajar yang
memberikan mereka kesempatan
mencapai kompetensi minimum
Projek penguatan profil pelajar Pengembangan kurikulum
Pancasila sebagai kokurikuler operasional satuan pendidikan
untuk menguatkan pembelajaran secara merdeka dimana Penguatan asesmen formatif
karakter dalam profil pelajar pengorganisasian pembelajaran, untuk mendukung pembelajaran
Pancasila melalui kegiatan projek alur tujuan pembelajaran, tema sesuai tahap capaian dan umpan
untuk projek penguatan profil balik untuk peningkatan kualitas
pelajar Pancasila, metode pembelajaran
Platform Merdeka Mengajar pembelajaran terdiferensiasi
untuk guru mempelajari kurikulum sesuai tahap capaian peserta Contoh-contoh dan Perangkat
dan pembelajaran efektif, didik dikembangkan di tingkat ajar yang disediakan untuk
mendapatkan beragam perangkat satpen agar kontekstual, relevan, pendidik yang masih dalam tahap
ajar, dan saling berbagi karya & dan bermakna awal atau belum mampu
metode pembelajaran mengembangkan kurikulum dan
pembelajarannya secara mandiri
Adopsi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap
Satuan pendidikan mempelajari Kurikulum Merdeka, melakukan penilaian diri dan
menentukan pilihan implementasi Kurikulum Merdeka sesuai kesiapan satuan pendidikan
masing-masing.
Ada 3 pilihan implementasi yang dapat dijalankan oleh Satuan Pendidikan:

Mandiri Belajar Mandiri Berubah Mandiri Berbagi


Menerapkan beberapa bagian Menerapkan Kurikulum Menerapkan Kurikulum
dan prinsip Kurikulum Merdeka menggunakan Merdeka dengan
Merdeka, tanpa mengganti perangkat ajar yang sudah mengembangkan sendiri
kurikulum satuan pendidikan disediakan pada satuan berbagai perangkat ajar di
(K-13) yang sedang diterapkan
pendidikan. satuan pendidikan.
pada satuan pendidikan.
B. KEUNGGULAN
KURIKULUM MERDEKA
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.

9
Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian


dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.

10
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara
aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

11
C. ENAM STRATEGI
DUKUNGAN IMPLEMENTASI
KURKULUM MERDEKA
Bagaimana strategi Kemendikbudristek dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka?
1. Guru dan kepala sekolah belajar mandiri melalui
Platform Merdeka Mengajar

2. Guru dan kepala sekolah belajar Kurikulum Merdeka


dengan mengikuti Seri Webinar
6 STRATEGI /
DUKUNGAN 3. Guru dan kepala sekolah belajar Kurikulum Merdeka
KEMENDIKBUDRISTEK di dalam komunitas belajar
DALAM IKM* SECARA
MANDIRI 4. Guru dan kepala sekolah belajar praktik baik melalui
narasumber yang sudah direkomendasikan
5. Guru dan kepala sekolah memanfaatkan Pusat
Layanan Bantuan (Helpdesk) untuk mendapatkan
informasi lebih
6. Guru dan kepala sekolah bekerja sama dengan
mitra pembangunan untuk implementasi Kurikulum
Merdeka
*Implementasi Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


Ekosistem Implementasi Kurikulum Merdeka

Pusat UPT Dinas Pendidikan Satuan Pendidikan

koordinasi
3
pendampingan
bimtek cara belajar Komunitas belajar
sosialisasi dan bimtek
parsial 4
belajar bersama 6
Penyediaan narasumber
Mitra
pembangunan

1 Platform Merdeka Mengajar

2 Seri Webinar

5 Helpdesk (Pusat Layanan Bantuan)

15
1

Guru dan kepala sekolah belajar


mandiri melalui Platform Merdeka
Mengajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Secara umum, strategi Satuan Pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka

1.Platform Merdeka Mengajar


3. Strategi Komunitas Belajar
(PMM) adalah wadah di mana merupakan strategi yang
2. Untuk memperkuat pemahaman
guru dan kepala satuan terkait Kurikulum Merdeka,guru dan memberdayakan dan menguatkan
pendidikan bisa mempelajari kepala satuan pendidikan dapat ekosistem guru. Pada komunitas
mengikuti Seri Webinar yang membahas belajar, guru dapat saling belajar,
bagaimana memahami seputar Kurikulum Merdeka. mengkonfirmasi pemahaman dan
Kurikulum Merdeka, dengan diskusi dari bahan PMM, webinar, atau
panduan, serta berbagi praktik baik.
cara mengakses pelatihan
mandiri, mengakses dokumen
Kurikulum Merdeka,
perangkat ajar, asesmen, serta
praktik baik.
5. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk) dapat
4. Untuk memperoleh inspirasi 6. Bagi wilayah atau satuan pendidikan yang
guru atau kepala satuan pendidikan akses
tentang bagaimana penerapan berada di bawah binaan mitra pembangunan,
untuk mendapatkan jawaban yang tepat dan
Kurikulum Merdeka, guru, kepala guru dan kepala satuan pendidikan dapat
cepat jika mendapat kendala atau hal yang
satuan pendidikan, atau menjadikan mitra pembangunan sebagai
tidak ditemukan solusinya dalam panduan,
penggerak komunitas dapat fasilitator belajar yang dapat membantu
PMM, komunitas belajar, atau FAQ yang
mengundang narasumber untuk dalam menerapkan Kurikulum Merdeka
tersedia.
berbagi praktik baik ke komunitas
belajar maupun ke satuan
pendidikan.

17
Bagaimana Platform Merdeka Mengajar (PMM) membantu guru dan kepala satuan pendidikan
dalam implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri?

BELAJAR
Pelatihan Mandiri
Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya
secara mandiri, sehingga setiap guru mendapat kualitas pelatihan yang sama.

Video Inspirasi
Guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri
dengan akses tidak terbatas.

Komunitas
Wadah untuk belajar dan terkoneksi dengan sesama rekan guru di seluruh
Indonesia ataupun di daerah masing-masing.

MENGAJAR
Perangkat Ajar
Saat ini tersedia lebih dari 3500 referensi perangkat ajar (RPP, modul ajar,
modul projek, buku siswa) berbasis Kurikulum Merdeka
BERKARYA
Asesmen Murid
Bukti Karya Membantu guru melakukan analisis awal literasi dan numerasi dengan cepat
Guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian
inspirasi dan berkolaborasi. dan perkembangan peserta didik. Asesmen ini bisa digunakan oleh semua
mapel.
2

Guru dan kepala sekolah belajar


Kurikulum Merdeka dengan mengikuti
Seri Webinar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Secara umum, strategi Satuan Pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka

3. Strategi Komunitas Belajar


2. Untuk memperkuat merupakan strategi yang
1.Platform Merdeka Mengajar (PMM) pemahaman terkait memberdayakan dan menguatkan
ekosistem guru. Pada komunitas
adalah wadah di mana guru dan kepala Kurikulum Merdeka,guru belajar, guru dapat saling belajar,
satuan pendidikan bisa mempelajari
bagaimana memahami Kurikulum
dan kepala satuan mengkonfirmasi pemahaman dan
pendidikan dapat mengikuti diskusi dari bahan PMM, webinar, atau
Merdeka, dengan cara mengakses
panduan, serta berbagi praktik baik.
pelatihan mandiri, mengakses dokumen Seri Webinar yang
Kurikulum Merdeka, perangkat ajar,
asesmen, serta praktik baik. membahas seputar
Kurikulum Merdeka.

5. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk) dapat


4. Untuk memperoleh inspirasi 6. Bagi wilayah atau satuan pendidikan yang
guru atau kepala satuan pendidikan akses
tentang bagaimana penerapan berada di bawah binaan mitra pembangunan,
untuk mendapatkan jawaban yang tepat dan
Kurikulum Merdeka, guru, kepala guru dan kepala satuan pendidikan dapat
cepat jika mendapat kendala atau hal yang
satuan pendidikan, atau menjadikan mitra pembangunan sebagai
tidak ditemukan solusinya dalam panduan,
penggerak komunitas dapat fasilitator belajar yang dapat membantu
PMM, komunitas belajar, atau FAQ yang
mengundang narasumber untuk dalam menerapkan Kurikulum Merdeka
tersedia.
berbagi praktik baik ke komunitas
belajar maupun ke satuan
pendidikan.

20
Seri Webinar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


3

Guru dan kepala sekolah belajar


Kurikulum Merdeka di dalam
komunitas belajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Secara umum, strategi Satuan Pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka

3. Strategi Komunitas
1.Platform Merdeka Mengajar (PMM) 2. Untuk memperkuat pemahaman Belajar merupakan strategi
terkait Kurikulum Merdeka,guru dan
adalah wadah di mana guru dan kepala
kepala satuan pendidikan dapat
yang memberdayakan dan
satuan pendidikan bisa mempelajari
bagaimana memahami Kurikulum mengikuti Seri Webinar yang menguatkan ekosistem
Merdeka, dengan cara mengakses membahas seputar Kurikulum guru. Pada komunitas
pelatihan mandiri, mengakses dokumen Merdeka.
belajar, guru dapat saling
Kurikulum Merdeka, perangkat ajar,
asesmen, serta praktik baik. belajar, mengkonfirmasi
pemahaman dan diskusi
dari bahan PMM, webinar,
atau panduan, serta berbagi
praktik baik.
4. Untuk memperoleh inspirasi tentang
bagaimana penerapan Kurikulum Merdeka, 5. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk) 6. Bagi wilayah atau satuan pendidikan yang
guru, kepala satuan pendidikan, atau dapat guru atau kepala satuan berada di bawah binaan mitra pembangunan,
penggerak komunitas dapat mengundang pendidikan akses untuk guru dan kepala satuan pendidikan dapat
narasumber untuk berbagi praktik baik ke mendapatkan jawaban yang tepat menjadikan mitra pembangunan sebagai
komunitas belajar maupun ke satuan dan cepat jika mendapat kendala fasilitator belajar yang dapat membantu
pendidikan. atau hal yang tidak ditemukan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka
solusinya dalam panduan, PMM,
komunitas belajar, atau FAQ yang
tersedia.

23
Komunitas Belajar menjadi strategi utama dalam implementasi kurikulum merdeka

Narasumber Berbagi Praktik


Platform Merdeka Mengajar Komunitas Baik
(PMM) Belajar Rekomendasi dari Pusat
● Dalam satuan
pendidikan* Narasumber yang sudah dikurasi
Pembelajaran asinkronus dapat telah disediakan dalam PMM
dilakukan secara mandiri oleh ● Antar satuan
individu atau komunitas belajar pendidikan di
daerah
● Komunitas Mitra Pembangunan
daring Yang sudah bermitra
Seri Webinar
Dari Pusat dan Daerah Mendukung proses belajar
komunitas di tingkat daerah
Diselenggarakan oleh dan/atau tingkat satuan pendidikan
Kemendikbudristek (Pusat dan UPT) (bergantung pada area kerja Mitra)
Helpdesk
Saat ini helpdesk terpusat

Pertanyaan dan konfirmasi


pemahaman dari komunitas belajar *Pendidik dan pimpinan satuan pendidikan belajar
dan/atau UPT bersama sebagai komunitas, misalnya mengakses
PMM, menyaksikan webinar dan paparan narasumber
bersama

24
Komunitas belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka

● Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, komunitas belajar


dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah
pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum
Merdeka, berbagi praktik baik, serta mengkonfirmasi
pemahaman.
● Bersifat inklusif, guru/ kepala satuan pendidikan mana pun bisa
tergabung (dari berbagai kategori IKM) dalam komunitas
belajar, Sekolah Penggerak/ SMK PK, atau satuan pendidikan
yang menerapkan K13/ Darurat, selama belajar bersama untuk
perbaikan pembelajaran.
Sumber gambar: https://aisa.or.ke/resources/professional-learning-
communities/
● Tidak perlu membentuk baru, sangat dianjurkan untuk
mengaktivasi dan meng-’hidup’-kan komunitas yang sudah
ada, kecuali jika belum ada.
Tiga Jenis Komunitas Belajar

Komunitas Belajar dalam Komunitas Belajar Komunitas Belajar


Satuan Pendidikan Antar Satuan Pendidikan Daring
Apa yang bisa dilakukan dalam komunitas belajar?

Belajar bersama melalui Platform Merdeka


Mengajar dan panduan kurikulum yang
dikeluarkan BSKAP atau webinar,
mendiskusikannya, serta mengonfirmasi
pemahaman yang didapat oleh setiap anggota
komunitas

lokakarya/ in house training juga bisa


dilakukan komunitas belajar, seperti Berbagi praktik baik dan
membuat/ memodifikasi modul ajar, modul mencari solusi bersama terkait
projek, strategi pembelajaran pembelajaran. Narasumber bisa
terdiferensiasi, asesmen, dll. Kegiatan ini berasal dari sekolah penggerak/
bisa menggunakan tutorial yang ada di SMK PK, atau sekolah IKM
PMM, contoh praktik baik/ inspirasi yang mandiri yang sudah memiliki
diberikan pusat, atau narasumber praktik baik. Aktivitas ini perlu
dilakukan dengan diskusi sehingga
mengkonfirmasi apakah praktik
Sumber gambar:
https://theconversation.com/online-learning-can-prepare-students-for-a-fast-changing-future-wherever-they-are-80497
yang dilakukan sesuai dengan
https://agsci.oregonstate.edu/bioenergy-education-bioenergy-k-12-education/image-album/2017-winter-teacher-workshop prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka
https://www.shutterstock.com/search/best+practice+sharing
jejaklombok.com

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Terdapat fitur Komunitas Belajar di PMM

Guru dapat mendaftarkan komunitas belajarnya


di PMM dan mendapatkan pelatihan Penggerak
Komunitas secara daring. Melalui produk
Komunitas Belajar bisa melakukan

Melihat daftar komunitas

Bergabung ke dalam group


sosial media milik komunitas

Mengikuti webinar yang


diselenggarakan oleh komunitas
yang telah diikuti
4

Guru dan kepala sekolah belajar


praktik baik melalui narasumber yang
sudah direkomendasikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Secara umum, strategi Satuan Pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka

2. Untuk memperkuat pemahaman 3. Strategi Komunitas Belajar merupakan


1.Platform Merdeka Mengajar (PMM)
terkait Kurikulum Merdeka,guru dan strategi yang memberdayakan dan
adalah wadah di mana guru dan kepala
kepala satuan pendidikan dapat menguatkan ekosistem guru. Pada
satuan pendidikan bisa mempelajari
mengikuti Seri Webinar yang komunitas belajar, guru dapat saling
bagaimana memahami Kurikulum
membahas seputar Kurikulum belajar, mengkonfirmasi pemahaman dan
Merdeka, dengan cara mengakses
Merdeka. diskusi dari bahan PMM, webinar, atau
pelatihan mandiri, mengakses dokumen
panduan, serta berbagi praktik baik.
Kurikulum Merdeka, perangkat ajar,
asesmen, serta praktik baik.

4. Untuk memperoleh
inspirasi tentang bagaimana
penerapan Kurikulum
Merdeka, guru, kepala satuan 5. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk) 6. Bagi wilayah atau satuan pendidikan yang
dapat guru atau kepala satuan berada di bawah binaan mitra pembangunan,
pendidikan, atau penggerak pendidikan akses untuk guru dan kepala satuan pendidikan dapat
komunitas dapat mendapatkan jawaban yang tepat menjadikan mitra pembangunan sebagai
dan cepat jika mendapat kendala fasilitator belajar yang dapat membantu
mengundang narasumber atau hal yang tidak ditemukan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka
untuk berbagi praktik baik ke solusinya dalam panduan, PMM,
komunitas belajar maupun ke komunitas belajar, atau FAQ yang
tersedia.
satuan pendidikan.

30
Siapa yang bisa menjadi narasumber? Seperti apa yang disebut praktik baik?

Siapa yang dapat ● Memiliki cara baru yang inovatif namun masih sesuai prinsip- Apakah NS Berbagi
menjadi NS Berbagi prinsip dalam mengatasi suatu masalah pendidikan, Praktik Baik bisa berasal
Praktik Baik? dari Non PSP?
khususnya pembelajaran pada saat mengimplementasikan
● Bisa, selama sudah
kurikulum merdeka secara berkelanjutan.
● Guru yang telah mengimplementasikan
● Terdapat perubahan atau perbedaan yang mendasar,
memiliki praktik baik praktik baik.
sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding
terkait implementasi Apakah NS Berbagi
Kurikulum Merdeka
result). Praktik Baik adalah satu-
● Dapat menjadi model/contoh serta memberi inspirasi dalam satunya NS
● Kepala Sekolah yang implementasi Kurikulum
membuat kebijakan sekolah yang dapat diadopsi dan
telah memiliki praktik Merdeka?
dipraktikkan di sekolah lainnya.
baik kepemimpinan ● Tidak, disesuaikan
● Strategi dan cara-cara yang digunakan bersifat efektif dan
implementasi dengan kebutuhan
efisien dalam menggerakkan ekosistem sekolah dalam
Kurikulum Merdeka belajar di komunitas/
menerapkan kurikulum merdeka secara komprehensif dan
satpen
sesuai prinsip..

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


5
Guru dan kepala sekolah
memanfaatkan Pusat Layanan
Bantuan (Helpdesk) untuk
mendapatkan informasi lebih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Secara umum, strategi Satuan Pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka

2. Untuk memperkuat 3. Strategi Komunitas Belajar


1.Platform Merdeka Mengajar
pemahaman terkait Kurikulum merupakan strategi yang
(PMM) adalah wadah di mana guru
Merdeka,guru dan kepala satuan memberdayakan dan menguatkan
dan kepala satuan pendidikan bisa
pendidikan dapat mengikuti Seri ekosistem guru. Pada komunitas
mempelajari bagaimana memahami
Webinar yang membahas seputar belajar, guru dapat saling belajar,
Kurikulum Merdeka, dengan cara
Kurikulum Merdeka. mengkonfirmasi pemahaman dan
mengakses pelatihan mandiri,
diskusi dari bahan PMM, webinar, atau
mengakses dokumen Kurikulum
panduan, serta berbagi praktik baik.
Merdeka, perangkat ajar, asesmen,
serta praktik baik.

5. Pusat Layanan Bantuan


(Helpdesk) dapat guru atau
6. Bagi wilayah atau satuan pendidikan yang
4. Untuk memperoleh inspirasi kepala satuan pendidikan akses berada di bawah binaan mitra pembangunan,
tentang bagaimana penerapan untuk mendapatkan jawaban guru dan kepala satuan pendidikan dapat
Kurikulum Merdeka, guru, kepala menjadikan mitra pembangunan sebagai
satuan pendidikan, atau yang tepat dan cepat jika fasilitator belajar yang dapat membantu
penggerak komunitas dapat mendapat kendala atau hal yang dalam menerapkan Kurikulum Merdeka
mengundang narasumber untuk
berbagi praktik baik ke komunitas
tidak ditemukan solusinya
belajar maupun ke satuan dalam panduan, PMM,
pendidikan. komunitas belajar, atau FAQ
yang tersedia.

33
HELPDESK TERPADU
layanan pengaduan terpadu untuk PSP, IKM, dan PBD berbasis whatsapp terpusat pada 1
nomor HP yang sama dengan menggunakan Aplikasi Helpdesk (Omnichat)

PROGRAM
SEKOLAH PENGGERAK

HELPDESK TERPADU
IMPLEMENTASI Menggunakan Aplikasi
KURIKULUM MERDEKA Helpdesk berbasis Whatsapp
(Omnichat)

+6281281435091
PERENCANAAN
BERBASIS DATA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Dianjurkan untuk membaca panduan, PMM, dan FAQ sebelum menghubungi Pusat Layanan
Bantuan

Sebelum mengajukan pertanyaan ke Helpdesk, perlu


lakukan langkah berikut terlebih dahulu:
1. Apakah jawabannya ada dalam dokumen
kebijakan atau panduan?
2. Apakah jawabannya ada di PMM?
3. Apakah jawabannya ada dalam FAQ (Frequently
Asked Questions) IKM, Pusat Bantuan PMM,
Belajar.id ?
4. Apakah sudah didiskusikan dan dibahas dengan
rekan sejawat atau komunitas belajar?
6
Guru dan kepala sekolah bekerja
sama dengan mitra pembangunan
untuk implementasi Kurikulum
Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Secara umum, strategi Satuan Pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka

2. Untuk memperkuat 3. Strategi Komunitas Belajar


1.Platform Merdeka Mengajar
pemahaman terkait Kurikulum merupakan strategi yang
(PMM) adalah wadah di mana guru
Merdeka,guru dan kepala satuan memberdayakan dan menguatkan
dan kepala satuan pendidikan bisa
pendidikan dapat mengikuti Seri ekosistem guru. Pada komunitas
mempelajari bagaimana memahami
Webinar yang membahas seputar belajar, guru dapat saling belajar,
Kurikulum Merdeka, dengan cara
Kurikulum Merdeka. mengkonfirmasi pemahaman dan
mengakses pelatihan mandiri,
diskusi dari bahan PMM, webinar, atau
mengakses dokumen Kurikulum
panduan, serta berbagi praktik baik.
Merdeka, perangkat ajar, asesmen,
serta praktik baik.

6. Bagi wilayah atau satuan


5. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk) dapat pendidikan yang berada di
4. Untuk memperoleh inspirasi
tentang bagaimana penerapan
guru atau kepala satuan pendidikan akses bawah binaan mitra
untuk mendapatkan jawaban yang tepat dan
Kurikulum Merdeka, guru, kepala
cepat jika mendapat kendala atau hal yang
pembangunan, guru dan kepala
satuan pendidikan, atau
tidak ditemukan solusinya dalam panduan, satuan pendidikan dapat
penggerak komunitas dapat
mengundang narasumber untuk
PMM, komunitas belajar, atau FAQ yang menjadikan mitra
berbagi praktik baik ke komunitas tersedia. pembangunan sebagai
belajar maupun ke satuan
pendidikan.
fasilitator belajar yang dapat
membantu dalam menerapkan
Kurikulum Merdeka

37
Karakteristik Mitra Pembangunan yang bekerja sama terkait IKM secara mandiri

1 Self-funded dan tidak komersial

2 Diharapkan sudah ada sekolah binaan

3 Diharapkan sudah ada MoU dengan pemerintah daerah

Diharapkan sudah pernah bekerja dengan daerah binaan minimal 1


4 tahun

5 Fokus pada peningkatan proses pembelajaran

*Strategi kerja sama dengan mitra pembangunan tidak berada di semua daerah, bergantung keberadaan mitra
Mekanisme kerjasama akan asimetris, tergantung kebutuhan, mandiri, dan berkala

- Asimetris. Implementasi Kurikulum Merdeka yang didampingi oleh mitra pembangunan tidak
harus seragam. Ruang lingkup implementasi dapat disesuaikan dengan kapasitas mitra dan
pilihan satuan pendidikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
- Tergantung kebutuhan. Formalitas kerjasama tergantung kebutuhan dari mitra
pembangunan.
- Pendanaan Mandiri. Implementasi pendampingan dilakukan dengan pendanaan mandiri
oleh mitra pembangunan.
- Pertemuan berkala. Komunikasi rutin akan menjadi mekanisme operasional kerja sama.

Kerja sama dengan mitra pembangunan bersifat dinamis dan membuka peluang untuk mitra
pembangunan daerah/ lokal yang ingin bekerja sama dalam mendampingi IKM jalur mandiri
Peran Mitra Pembangunan yang diharapkan dalam mendukung implementasi Kurikulum
Merdeka secara umum:

1. Membantu dan mendukung dinas pendidikan dalam membentuk pokja/ tim


pendamping IKM
2. Membantu advokasi agar IKM masuk dalam program kerja dan kebijakan di daerah
Pemerintah
daerah
3. Menjadi konsultan daerah dalam IKM
4. Melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan
5. Bersama dinas pendidikan memantau aktivitas guru dan kepala satuan pendidikan
di PMM melalui dashboard, kemudian bersama-sama menindaklanjuti

1. Membantu mengaktivasi komunitas belajar


Komunitas Belajar
2. Membantu menyediakan Narasumber

1. Membantu proses penerapan IKM di daerah dan satuan pendidikan binaan yg


Satuan
pendidikan mendaftar IKM
2. Mendorong penggunaan PMM oleh guru dan kepala satuan pendidikan

1. Berkoordinasi secara berkala dengan UPT


UPT
2. Mencatat praktik baik dan memberikan laporannya kepada Kemendikbudristek
Ket: *bergantung pada intervensi mitra pembangunan
Peran Pemerintah Daerah yang diharapkan dalam mendukung implementasi Kurikulum
Merdeka secara umum:

1. Membentuk tim/pokja pendampingan/PMO implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri di daerah,


berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan
2. Melakukan penyesuaian, modifikasi, atau menambahkan strategi lokal yang sesuai kebutuhan daerah
dengan pendampingan dari BBPMP/ BPMP atau BBPPMPV.
3. Mengalokasikan dukungan anggaran dan kebijakan terkait Implementasi Kurikulum Merdeka, misalnya
pencetakan panduan/ perangkat ajar, mengunduhkan materi pelatihan dari PMM, dll.
4. Mendorong dan memantau aktivitas komunitas belajar sebagai wadah belajar dan berbagi praktik baik
guru dan kepala satuan pendidikan melalui Dashboard PMM.
5. Mendorong dan memantau guru dan kepala satuan pendidikan belajar mandiri melalui Dashboard PMM dan
mengikuti seri webinar
6. Dalam pengadaan buku teks, Pemda dapat mengarahkan satuan pendidikan:
a. Mendapatkan buku teks digital melalui PMM; atau
b. Mendapatkan secara cetak melalui SIPLAH, menggunakan dana BOS Reguler/ BOSDA/dana
yayasan/dana mandiri/ atau dana lainnya
7. Berkoordinasi dengan BBPMP/ BPMP atau BBPPMPV terkait mitra pembangunan dan dengan BBGP/ BGP
terkait kebutuhan narasumber berbagi praktik baik.
8. Melakukan monitoring, evaluasi, refleksi dan pembelajaran (MERL/ monitoring, evaluation, reflection,
and learning) secara berkala
Pelajari Kurikulum Merdeka lebih lanjut di:

1. Sistem Informasi Kurikulum Nasional: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/


2. Keputusan Mendikbudristek No. 262/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka
Pemulihan Pembelajaran: Link Kepmen
3. Platform Merdeka Mengajar (bisa diunduh di Google Play atau web https://guru.kemdikbud.go.id/)
a. Memahami melalui konten-konten microlearning: fitur Pelatihan Mandiri
b. Memahami Prinsip Dasar dan Penerapan Kurikulum (CP, ATP): fitur Tentang Kurikulum
Merdeka
c. Mengakses perangkat ajar: fitur Perangkat Ajar
4. Dashboard PMM terkait aktivitas belajar dan akses guru terhadap PMM bersama Dinas Pendidikan
5. Dashboard Komunitas terkait aktivitas penggerak komunitas belajar bersama Dinas Pendidikan
Untuk mengakses Platform Merdeka Mengajar dan dashboard perlu akses domain belajar.id
Referensi untuk kebijakan, panduan, serta informasi lainnya di luar PMM
dapat diakses di Sistem Informasi Kurikulum Nasional

( https://kurikulum.kemdikbud.go.id/ )
D. SPEKTRUM KEAHLIAN DAN
STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA
SMK
KERANGKA KURIKULUM MERDEKA
KURIKULUM MERDEKA
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL: UU No. 20/2003, Sisdiknas, Pasal 3

Berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang:


•beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
•berakhlak mulia,
•sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
•menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila
SPEKTRUM KEAHLIAN
KERANGKA KURIKULUM MERDEKA SMK
RINGKASAN PERUBAHAN KONSENTRASI KEAHLIAN SMK
Spektrum Keahlian SMK
Keputusan Kepala BSKAP Nomor 024/H/KR/2022

1. Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum Merdeka meliputi:


a. konsentrasi keahlian SMK/MAK; dan
b. konversi konsentrasi keahlian SMK/MAK dari Kompetensi Keahlian
2. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan kompetensi keahlian yang dikonversi
wajib melaporkan ke Disdik Provinsi/Kanwil Kemenang.

Unduh Keputusan Kepala BSKAP Nomor 024/H/KR/2022


STRUKTUR KURIKULUM
CAPAIAN PEMBELAJARAN DASAR PROGRAM KEAHLIAN
FASE E/KELAS X
Elemen Deskripsi

Pemahaman manajemen/pengelolaan Pemahaman peserta didik terhadap K3, Design For X (Dasar-dasar Mendesain
secara menyeluruh proses produksi Produk), Mata Rantai Pasok, Logistik, Proses Produksi di Industri Manufaktur,
1
(proses bisnis) barang/jasa manufaktur/ Aspek Perawatan Mesin/Peralatan, Potensi dan Kearifan Lokal, serta pengelolaan
layanan jasa. SDM.

Pemahaman perkembangan teknologi di Pemahaman peserta didik tentang perkembangan proses produksi (industri
dunia kerja terkait, isu-isu global di dunia manufaktur/layanan jasa) mulai dari teknologi konvensional sampai dengan
2 kerja terkait (wawasan tentang dunia kerja teknologi modern: misal Industri 4.0, Internet of Things, pemanfaatan Digital
terkait: industri, produksi manufaktur, Teknologi, isu pemanasan global, perubahan iklim, aspek-aspek ketenagakerjaan,
layanan jasa). Life Cycle produk industri sampai dengan re-use, re-cycling.

Pengenalan peserta didik tentang profil entrepreneur (pada keahlian terkait) yang
Pemahaman profil entrepreneur, peluang
mampu membaca peluang pasar dan usaha, profesi dalam dunia kerja terkait,
3 usaha/pekerjaan/profesi (job profile)
membangun visi dan passion, melakukan pembelajaran berbasis projek riil sebagai
sesuai keahlian yang di pelajari.
simulasi projek kewirausahaan.
Pemahaman komprehensif peserta didik melalui kegiatan praktikal yang mencukupi
untuk fase pengenalan, terkait dengan seluruh proses produksi (barang/jasa) dan
Teknis dasar proses produksi/layanan jasa teknologi yang diaplikasikan di dunia kerja terkait (misalnya praktik penggunaan
4
di dunia kerja terkait. perkakas tangan, perkakas bertenaga /pemesinan, gambar teknik, praktik
CAD/CAM-CNC, pengelasan, 3D printing, mould and dies, Plastic injection, dan
sebagainya).
E. PENGEMBANGAN KOSP
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

1. KOS dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan, mengacu kepada struktur kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Pemerintah menyediakan contoh-contoh KOS yang dapat dimodifikasi, dijadikan contoh, atau rujukan.
3. Komponen KOS:
a. karakteristik satuan pendidikan,
b. visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan,
c. pengorganisasian pembelajaran, dan
d. perencanaan pembelajaran.
4. Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat
menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah.
5. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan
kurikulum operasional satuan pendidikan.
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
Komponen 1 - Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan analisis


karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan
menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan.

Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:


● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
dokumentasi data
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi

Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan
pendidikan:
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga
masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil Pelajar
Pancasila?
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
Komponen 2 - Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan pendidikan.
Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan utama dalam merancang
pembelajaran yang berkualitas. Untuk satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan harus berpusat pada peserta didik.

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari a.Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan.
warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan b.Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. c.Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif
singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan a.Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
mencapai visi. yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi satuan pendidikan.
penyusunan program jangka pendek, menengah, dan b.Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat
jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
warga satuan pendidikan. c.Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
d.Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam a.Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan.
kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan atau b.Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik
program keahlian dengan mengacu pada karakteristik c.Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART). Untuk
dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi.
prinsip yang sudah ditetapkan.
Komponen 3 - Pengorganisasian Pembelajaran untuk SMK
Komponen 4 - Perencanaan Pembelajaran

Rencana Pembelajaran Dalam menyusun perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran, satuan pendidikan perlu
Meliputi: memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
Ruang lingkup satuan
pendidikan (Silabus), ruang
lingkup kelas (RPP). Capaian Ditetapkan oleh Pemerintah, disusun dalam
Pembelajaran fase-fase.
Dalam ruang lingkup satuan
pendidikan, perumusan dan
penyusunan tujuan
Alur pembelajaran adalah rangkaian TP yang disusun
pembelajaran (TP) dan alur
Penyusunan TP secara logis menurut urutan pembelajaran, disusun
tujuan pembelajaran (ATP)
dan ATP secara linier sebagai urutan kegiatan pembelajaran.
berfungsi mengarahkan guru
Prinsip ATP: esensial, berkesinambungan, kontekstual,
dalam merencanakan, sederhana.
mengimplementasikan, dan
mengevaluasi pembelajaran Memuat sekurang-kurangnya tujuan
Pengembangan
secara keseluruhan, agar CP pembelajaran, langkah kegiatan, dan
Perencanaan
dicapai secara sistematis, Pembelajaran (MA) asesmen untuk memeriksa apakah tujuan
konsisten, dan terukur. pembelajaran dicapai siswa.
KOMPONEN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Copy/Salin dari CP Copy/Salin dari CP •Kompetensi + Materi Tahap I (Tema)


(Analisis: Kompetensi dan Materi) •Boleh menambah di luar CP 1.1
1.1 1.2
1.2 2.1
1.3 3.1
1.4 dst

Copy/Salin dari CP Copy/Salin dari CP 2.1 Tahap II (Tema)


2.2 3.2
2.3 1.3
2.4 4.1
2.5 dst 1.4
2.4

Copy/Salin dari CP Copy/Salin dari CP 3.1 Tahap III (Tema)


3.2 3.3
3.3 2.2
3.4 dst 2.3
2.5

Copy/Salin dari CP Copy/Salin dari CP 4.1 dst


4.2
4.3 dst
MODUL AJAR
ELEMEN CP TP ATP ASESMEN

1.Ekonomi Bisnis dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu 1.1 Memahami 1.1 Mengidentifikasi Awal
mengidentifikasi permasalahan ekonomi, permasalahan permasalahan
Administrasi Umum Proses
memahami model dan pelaku ekonomi, ekonomi ekonomi Akhir
memahami kegiatan ekonomi, menerapkan
ilmu ekonomi dalam kegiatan usaha, Memahami model Memahami model
memahami administrasi serta fungsi-fungsi dan pelaku ekonomi dan pelaku ekonomi
manajemen
Memahami kegiatan Memahami kegiatan
ekonomi ekonomi

Menerapkan ilmu Menerapkan ilmu


ekonomi dalam ekonomi dalam
kegiatan usaha kegiatan usaha

1,2 Memahami 1,2 Memahami


Administrasi Administrasi

1.3 Memahami 1.3 Memahami


fungsi-fungsi fungsi-fungsi
Manajemen Manajemen

Dimensi Profil Pelajar Pancasila

PEMBELAJARAN

Langkah-langkah Pembelajaran

Media dan Materi


F. PRINSIP PEMBELAJARAN DAN
ASESMEN
Prinsip Pembelajaran

Sumber: Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Tinggalkan hal-hal berikut

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Prinsip Asesmen

Sumber: Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Tinggalkan hal-hal berikut

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
Prinsip Pengembangan ATP

1.TP adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives)
2.ATP harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan.
3.ATP dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran, oleh karena itu
sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut
4.Jika ATP dikembangkan oleh guru maka perlu adanya kolaborasi guru yang mengajar di satu fase tertentu (misalnya:
ketika akan mengembangkan ATP untuk Fase A maka sebaiknya melibatkan kolaborasi antara guru kelas I dan II)
5.Penyusunan ATP tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus)
6.Metode penyusunan ATP harus logis dan sesuai dengan urutan tingkat kesulitan suatu mata pelajaran (scope and
sequence) dari kemampuan yang mudah ke susah, sederhana ke rumit, dari fakta, konsep, prosedur sampai meta kognitif).
Scope and sequence ini sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, pendekatan mata pelajaran yang digunakan.
7.Penyajian ATP harap lebih sederhana dengan menampilkan CP, CP per elemen, diikuti alur TP yang menunjukkan
penanjakan. Dokumen proses kerja penyusunan ATP tidak perlu disertakan.
Prinsip Pengembangan ATP

8.Bagi penyusun ATP akan diberikan prosedur kerja dengan langkah-langkah: a). menentukan kata kunci (berupa
kompetensi dan materi/nilai), b). memperhatikan karakteristik mata pelajaran, c). minimal 2 TP per elemen, d). Ada alur TP per
elemen, e). TP per elemen disusun/diurutkan sehingga membentuk alur, f). alur besar dalam satu fase dirancang sesuai
dengan pendekatan/karakteristik mata pelajaran, g). pada tingkat TP dapat menggunakan KKO dari Anderson (mengingat,
memahami, mengaplikasi, dst.)
9.Karena ATP yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh yang akan diacu maka ATP dapat
bernomor/huruf/bagan alur (untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase).
10.ATP memaparkan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih).
11.ATP berfokus pada ketercapaian CP, bukan pada Profil Pelajar Pancasila, oleh karena itu dalam penulisannya tidak perlu
dilengkapi dengan pendekatan/strategi/model/metode/teknik pembelajaran (pedagogi)
12.Penggunaan alokasi waktu sifatnya prakiraan (perlu diberi tanda)
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Proses (Metode/Strategi) Diferensiasi Produk

Materi pembelajaran disesuaikan dengan Proses Pembelajaran disesuaikan dengan Penyesuaian hasil dari kegiatan
kesiapan peserta didik berdasarkan kemampuan penerimaan/keterampilan pembelajaran berdasarkan peminatan
kompleksitasnya. peserta didik. peserta didik
Misal: Misal: Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi memahami gaya dan tekanan. Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
mengurutkan dan membandingkan bilangan Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa: didapatkan dalam teks narasi (dongeng
bulat terkait dalam keseharian ●pendampingan pada praktik yang dilakukan nusantara)
Pendidik dapat melakukan diferensiasi peserta didik secara langsung Pendidik dapat melakukan diferensiasi produk
terhadap pemahaman konsep bilangan bulat hasil belajar peserta didik berupa:
●Modeling-praktik-kerja mandiri-review
peserta didik di kelas ●Bahan tayang visual (poster, slide paparan,
●Memberi pertanyaan pemantik untuk belajar
dan sejenisnya)
mandiri
●Podcast
●Review berbasis media Audio-visual
●Pagelaran drama
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
G. PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Mengapa P5 dilakukan dengan pendekatan berbasis Projek?

•Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang
dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
•Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan
•Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan,
dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran
intrakurikuler.
•Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila
Dimensi, Elemen, Sub Elemen, Capaian Akhir Fase
(Kep. BSKAP 9 th 2022)
Prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila
Pemangku kepentingan dalam pelaksanaan P5
ALUR PERENCANAAN PROJEK PROFIL
Tema Projek
Kelas Jumlah JP Jumlah Tema
SMK Kelas X 288 JP 3 Tema (2 Tema Pilihan
Tema Pilihan: dan
1.Gaya Hidup Berkelanjutan 1 Tema Wajib/Kebekerjaan)
2.Kearifan Lokal SMK Kelas XI 144 JP 2 Tema (1 Tema Pilihan
3.Bhinneka Tunggal Ika dan
4.Bangunlah Jiwa dan Raganya 1 Tema Wajib/Kebekerjaan)
5.Suara Demokrasi SMK Kelas XII 36 JP 1 Tema Wajib/Kebekerjaan
6.Rekayasa dan Teknologi
7.Kewirausahaan (untuk SMK tidak diambil) SMK Kelas XII 144 JP 1 Tema Wajib/Kebekerjaan
Tema Wajib: Program 4 Tahun
8. Kebekerjaan SMK Kelas XIII 0
Program 4 Tahun
Penghitungan Alokasi Waktu Projek Profil
Pilihan Waktu Pelaksanaan Projek Profil
Contoh model blok 2 mingguan setiap tema
Contoh pemetaan tema, dimensi dan alokasi waktu projek profil (kelas X)
Contoh Rancangan Alur Aktifitas Pojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik : Jejak Karbon, Jejak Kita di Bumi
Total Waktu : 96 JP

Tujuan dan Target:

Projek “Jejak Karbon, Jejak Kita di Bumi” yang diangkat dari tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”
menciptakan kesempatan belajar peserta didik untuk membentuk diri sesuai Profil Pelajar
Pancasila. Bertujuan untuk membentuk sikap kepedulian terhadap kondisi alam , projek dengan
metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada murid ini diharapkan memberikan pengalaman
belajar yang bermakna dalam memahami fenomena alam, bagaimana melakukan aksi nyata
bermanfaat dan bagaimana menyelesaikan pemecahan masalah berkaitan dengan jejak karbon..
Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga
dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, gotong royong dan mandiri
Alur Aktifitas/Tahap Pengembangan Desain P5
Contoh Alur 1

Mengenali dan Menggali Merumuskan peran Menggenapi proses Menyusun langkah


membangun kesadaran permasalahan di yang dapat dengan berbagi karya strategis.
peserta didik terhadap lingkungan sekitar dilakukan melalui serta melakukan
tema yang sedang yang terkait dengan aksi nyata evaluasi dan re eksi.
dipelajari. topik pembahasan
Contoh alur 2
Contoh Rancangan Alur Aktifitas Pojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan


Topik : Jejak Karbon, Jejak Kita di Bumi
Total Waktu : 96 JP
Tahap Pengenalan (Pegantar/Konsep)

No Aktifitas Modul P5 Dimensi Waktu Pengampu

1 Pengenalan terhadap Perubahan iklim: realitas Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 3 JP Guru
dan miskonsepsinya (Akhlak kepada alam/Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi)

2 Pengenalan terhadap gas efek rumah kaca: baik Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 3 JP Guru
atau buruk? (Akhlak kepada alam/Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi)

3 Pengenalan terhadap jejak karbon (carbon Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 3 JP Guru
footprint) (Akhlak kepada alam/Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi)

4 Sumber-sumber kontributor jejak karbon Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan 3 JP Guru
gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi,
dan mengolah informasi dan gagasan)

5 Sebab akibat yang dihasilkan jejak karbon Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan 3 JP Guru
gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi,
dan mengolah informasi dan gagasan)
Tahap Kontekstualisasi (eksplorasi)

No Aktifitas Modul P5 Dimensi Waktu Pengampu

6 Melihat perubahan iklim di lingkungan •Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak 3 JP Guru
sekitar dari video disertai diskusi Mulia(Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak
Mulia (Akhlak kepada alam/Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi)
•Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah
informasi dan gagasan)
7 Melihat Indonesia sebagai contributor •Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan 6 JP Guru
jejak karbon dari video disertai diskusi gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah
dan penulisan intisari video informasi dan gagasan)
•Kreatif (Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal)
Tahap Kontekstualisasi (eksplorasi)

No Aktifitas Modul P5 Dimensi Waktu Pengampu

8 Observasi jenis sumber penyumbang jumlah •Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan 6 JP Guru
jejak karbon negatif beserta alternatifnya gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi
dan gagasan)
9 Menghitung jumlah jejak karbon pribadi •Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan 6 JP Guru
gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi
dan gagasan)
10 Mengelompokan dan riset mengenai jejak •Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak 6 JP Guru
karbon diri sendiri Mulia(Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
(Akhlak kepada alam/Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi)
•Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi
dan gagasan)
Tahap Kontekstualisasi (eksplorasi)
No Aktifitas Modul P5 Dimensi Waktu Pengampu

11 Mengumpulkan hasil hitungan jejak •Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak 6 JP Guru
karbon 1 kelas Mulia(Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia (Akhlak kepada alam/Memahami
Keterhubungan Ekosistem Bumi)
•Kreatif (Menghasilkan gagasan yang original)
Tahap Aksi
Aktifitas Modul P5 Dimensi Waktu Pengampu

12 Membuat hasil riset dalam bentuk poster (Asesmen •Kreatif (menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal) 6 JP Guru
formatif)

13 Penilaian poster jejak karbon (Asesmen formatif) •Kreatif (menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal) 6 JP Guru

14 Membuat kuesioner tentang jejak karbon •Kreatif (memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi 6 JP Guru
permasalahan)

15 Pembagian kuesioner kepada warga sekolah •Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan 6 JP Guru
gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi
dan gagasan)

16 Pengumpulan hasil wawancara: kontributor umum •Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan 6 JP Guru
dan paling banyak. Presentasi setiap siswa dalam gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi
kelompok dan gagasan)

17 Riset mengenai solusi pengurangan jumlah karbon •Bernalar kritis (Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran 6 JP Guru
yang telah dijalankan kelompok atau institusi dan prosedurnya/Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran
tertentu dan prosedurnya)
Tahap Aksi
Aktifitas Modul P5 Dimensi Waktu Pengampu

18 Asesmen sumatif: “Kampanye mengurangi jumlah •Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia (akhlak 4 JP Guru
jejak karbon” kepada alam/menjaga alam lingkungan sekitar)
•Bernalar kritis (memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan/Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi
dan gagasan)
•Kreatif (Menghasilkan gagasan yang orisinal)

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut

No Aktifitas Modul P5 Dimensi Waktu Pengampu

18 Solusi cara mengurangi carbon footprint •Kreatif (memiliki keluwesan berpikir dalam mencari 4 JP Guru
alternatif solusi permasalahan)

20 Evaluasi akhir peserta didik dan kerja kelompok •Kreatif (memiliki keluwesan berpikir dalam mencari 4 JP Guru
alternatif solusi permasalahan)

TOTAL 96 JP
Dimensi, Elemen dan Sub Elemen terkait
Dimensi Profil
Sub Elemen Profil Pelajar Aktifitas
Pelajar Target Pencapaian di Akhir fase
Pancasila terkait
Pancasila
Beriman, Memahami Keterhubungan Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal dan melakukan 1,2,3,6, 10,
Bertakwa kepada Ekosistem Bumi langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan 11,12
Tuhan YME, dan menjaga keharmonisan ekosistem yang ada di lingkungannya.
Berakhlak Mulia
Menjaga Lingkungan Alam Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran peduli lingkungan alam 19
Sekitar dengan menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari permasalahan
lingkungan yang ada.
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasanvdan informasi yang 4,5,7,6,8,9,1
mengklarifikasi, dan kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang 0
mengolah informasi dan palingvrelevan dari hasil klarifikasi dan analisis
gagasan
Menganalisis dan Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan 17
mengevaluasi penalaran dan dan mencari solusi serta mengambil keputusan
prosedurnya
Dimensi, Elemen dan Sub Elemen terkait

Dimensi Profil
Sub Elemen Profil Pelajar Aktifitas
Pelajar Target Pencapaian di Akhir fase
Pancasila terkait
Pancasila

Kreatif Menghasilkan gagasan yang Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau 12,13,14,16
orisinal perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan
mempertimbangkan banyak perspektif sepertivetika dan nilai kemanusiaan ketika
gagasannyavdirealisasikan.
menghasilkan karya dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk 12,13
tindakan yang orisinal karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak
dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif.

memiliki keluwesan berpikir Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan 14, 18,20
dalam mencari alternatif sesuai dengan perubahan situasi.
solusi permasalahan
Asesmen P5
Contoh Rubrik Penilaian Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang

Memahami Belum mampu Mampu mengidentifikasi masalah Mampu mengidentifikasi masalah Mampu mengidentifikasi
Keterhubungan mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia lingkungan hidup di tempat ia tinggal masalah lingkungan hidup
Ekosistem Bumi lingkungan hidup di tempat ia tinggal dan namun belum mampu dan melakukan langkah-langkah di tempat ia tinggal dan
tinggal dan belum melakukan melakukan langkah-langkah konkret konkret yang bisa dilakukan untuk melakukan langkah-
langkah-langkah konkret yang yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga langkah konkret yang bisa
bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan keharmonisan ekosistem yang ada di dilakukan untuk
menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem lingkungannya. menghindari kerusakan
menjaga keharmonisan yang ada di lingkungannya dan menjaga
ekosistem yang ada di keharmonisan ekosistem
lingkungannya yang ada di
lingkungannya dan
mengimbaskan kepada
orang lain.

Menjaga Lingkungan Mewujudkan rasa syukur dengan


Alam Sekitar membangun kesadaran peduli
lingkungan alam dengan
menciptakan dan
mengimplementasikan solusi dari
permasalahan lingkungan yang ada.
Prinsip Rancangan Rapor Projek Profil
H. PENYUSUNAN PERANGKAT
AJAR
KERANGKA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Catatan: Dalam CP, “memahami” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menjelaskan,
menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati atas
suatu fenomena. (UndersĞanding by Design,Wiggins & Tighe (2005))
Mari Membuat Modul Ajar
KOMPONEN MODUL AJAR
KOMPONEN RPP
Apa tanggungjawab guru?

● mengenali karakteristik dan


kebutuhannya agar dapat
mengembangkan potensinya
● membantu murid memahami
materi,dan menguasai ketrampilan
sesuai dengan Kompetensi yang
diharapkan
Catatan tentang murid

● murid adalah individu yang


unik
● murid memiliki pengetahuan
awal dan keterampilan yang
dipengaruhi oleh bagaimana
ia dibesarkan dalam keluarga
dan lingkungannya
KOMPONEN MODUL AJAR

1.Identitas
Memuat identitas berikut:
● Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya modul ajar
● Program/Konsentrasi Keahlian
● Tahun ajaran
● Fase/Kelas
● Alokasi waktu (dalam menit)
● Jumlah pertemuan (dalam jam pelajaran)
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran diambil dari tujuan pembelajaranyang ada di ATP
Tujuan dapat dijabarkan merujuk pada berbagai prinsip,, namun setidaknya
memuat 2 poin penting yaitu:
a. Kompetensi yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik,
atau ditunjukkan dalam bentuk produk, Gunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati (observable skills).
b. Lingkup materi
Ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran
Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa setelah mempelajari unit
tersebut?
3. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Urutan pembelajaran sistematis dan logis memuat:
1). Kegiatan pendahuluan
●melaksanakan apersepsi,
●menjelaskan tujuan pembelajaran
●memberikan pertanyaan pemantik
●melalukan asesmen awal
2). Kegiatan inti
Kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk pembentukan pengalaman peserta
didik (menggunakan model, metode, media, alat, dan sumber belajar yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik, mengintegrasikan nilai-nilai Profil
Pelajar Pancasila).
3.) Kegiatan penutup (simpulan, refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut)
b. Pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta berpartisipasi aktif.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang konkret, disertakan
opsi/alternatif metode dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan dibuat bervariasi dan dapat dimodifikasi.
c. Berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, disajikan rinci
dalam 1 sesi pembelajaran (tatap muka, PJJ, atau blended learning)
d. Berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir aras
tinggi (HOTS)
e. Berpusat pada peserta didik dan sesuai dengan tahap kemampuan individu
f.Disertai dengan diferensiasinya untuk peserta didik dengan hambatan belajar,
berpencapaian tinggi, dan/atau dengan ketunaan.
● Untuk peserta didik yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih
jauh, kegiatan apa yang disarankan.
● Untuk peserta didik yang kesulitan belajar topik ini, apa langkah yang
disarankan.
Catatan
Pembelajaran diferensiasi meliputi diferensiasi materi, deferensiasi
metode/strategi, diferensiasi produk
4. Assesmen Pembelajaran
a. Asesmen awal dilakukan hanya terkait kesiapan peserta didik pada kompetensi yang
akan dituju/dipelajari.
Dilakukan di awal pembelajaran,
dilakukan secara natural, seperti diskusi ringan, permainan, kuis, ,atau tes sederhana

a. Asesmen formatif
Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran
Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran
Asesmen formatif terpadu dengan proses pembelajaran
Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya (misalnya melalui penilaian diri, penilaian
antarteman, dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya);
Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah, meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, sehingga dibutuhkan metode/strategi pembelajaran dan
teknik/instrument
Hasil asesmen digunakan untuk dasar pembimbingan (dilaksanakan selama proses
pembelajaran, tidak harus bentuk test tertulis, dapat berupa observasi (meliputi
seluruh KKTP), ...)

c. Asesmen sumatif
Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu lingkup materi atau periode
tertentu, misalnya satu lingkup materi, akhir semester, atau akhir tahun ajaran;
Capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah
ditetapkan
5. Refleksi Guru
Berisi pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran
di kelas, misalnya:
● Apa yang menurutmu berhasil?
● Kesulitan apa yang dialami?
● Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
● Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik? dsb
6. Refleksi Siswa
Pertanyaan kunci untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas (refleksi diri
siswa), dilakukan setiap pertemuan.
Memuat Pertanyaan dan/atau pernyataan, contoh pertanyaan
● Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
● Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
● Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
● Jika diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah dilakukan?
Contoh pernyataan
● Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
● Dengan pembelajaran hari ini hidup saya lebih bermakna (Ya/tidak)
● Setelah pembelajaran pada hari ini saya akan selalu berusaha berpikir, berkata, dan
bertindak baik (Ya/tidak)
7. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan, termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai