Oleh :
S y a f w a n A l b i , S.P d,
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Hasil Observasi Praktik
Pengalaman Lapangan I (PPL 1) yang kami laksanakan di SMP Negeri 38 Medan Penulisan
laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PPL I.
Laporan ini berisi hasil pengamatan terhadap karakteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen dan lingkungan belajar di SMP Negeri 38
Medan. Pengamatan dilakukan dalam kurun waktu selama satu minggu yang dimulai pada 2
Januari sampai dengan 7 Januari 2023. Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
Mahasiswa PPL 1
Syafwan Albi
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
D. SasaranObservasi ..............................................................................................2
B. Refleksi .......................................................................................................... 16
LAMPIRAN ...................................................................................................................18
DOKUMENTASI ...........................................................................................................37
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang sifatnya
wajib dilaksanakan bagi setiap mahasiswa yang menempuh program studi kependidikan
salah satunya dalam program PPG Prajabatan. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini
diharapkan dapat membentuk pengalaman awal proses pembelajaran akademis maupun
nonakademis yang nyata di lapangan bagi calon guru professional. Sesuai dengan
Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat
9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program PPG untuk
mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra. PPL dilaksanakan
selama 2 (dua) semester, di mana pada Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing)
dan pada Semester II dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri).
Kegiatan PPL pada semester 1 ini dilaksanakan secara terbimbing, sebelum
memulai kegiatan mahasiswa PPG melakukan kegiatan awal berupa proses orientasi
pengenalan sekolah dan penyerahan mahasiswa PPL ke sekolah mitra oleh Dosen
Pembimbing Lapangan. Setelah itu, mahasiswa PPG melaksanakan kegiatan observasi
serta pembekalan PPL sebelum mahasiswa melakasanakan praktik mengajar langsung di
Sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakna guna menambah pemahaman dan penghayatan
mahasiswa tentang proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah serta untuk mencapai
CPMK 1, 2, dan 3. Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah tempat
PPL I.
Pada kegiatan observasi di PPL 1 mahasiswa PPG melakukan proses observasi
mulai dari observasi karakteristik peserta didik, observasi perangkat pembelajaran,
observasi pelaksanaan pembelajaran, observasi menajemen sekolah dan observasi
lingkungan belajar. Oleh karena itu sebelum melakukan observasi, mahasiswa perlu
mendapatkan pembekalan tentang bagaimana melakukan observasi yang baik.
1
Pembekalan materi observasi ini dilakukan oleh pengelola PPG sebelum mahasiswaterjun
ke sekolah. Hasil yang diperoleh oleh mahasiswa kemudian dibuat dalam bentuk laporan
hasil observasi.
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di SMP Negeri 38 Medan yang
beralamat di Jl. Marelan VII No 99, Terjun, Kec. Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera
Utara. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, mahasiswa mendapat data mengenal
kondisi, situasi dan potensi yang dimiliki sekolah. Hasil dari observasi itu digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan PPL.
B. Tujuan Observasi
Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan observasi ini adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik sebagai acuan dalam perancangan
pembelajaran
2. Untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran
3. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dalam kelas
4. Untuk mengetahui manajemen sekolah serta pengaruhnya terhadap proses
pembelajaran
5. Untuk mengetahui lingkungan belajar
C. Manfaat Observasi
Adapun manfaat dari kegiatan observasi adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang lingkungan belajar, karakteristik peserta didik, manajemen sekolah, danperangkat
dan pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 38 Medan sebagai informasi bagi
mahasiswa PPL untuk melakukan Praktek Pengalaman Lapanngan.
D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi dalam kegiatan PPL 1 mencakup:
1. Karakteristik peserta didik
Data hasil observasi karakteristik peserta didik digunakan sebagai bahan untuk
menyusun rencana pembelajaran. Aspek yang diobservasi mencakup budaya sekolah,
2
budaya kelas, keterlibatan peserta didik, identifikasi kesiapan siswa, perkembangan
emosi, perkembangan sosial serta perkembangan moral/spiritual peserta didik
2. Perangkat pembelajaran
Observasi dilakukan pada perangkat pembelajaran berupa modul ajar yang disusun
oleh guru pamong yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Aspek yang
diobservasi mencakup analisis ketepatan dan kelengkapan pada komponen-komponen
dari modul ajar yang disusun serta kesesuaian dengan prinsip modul ajar yaitu esensial
dan bermakna, berkesinambungan, kontekstual, serta sederhana
3. Pelaksanaan pembelajaran
Observasi ini dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
pamong dan peserta didik. Aspek yang diobservasi mencakup analisis proses belajar
mengajar, dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran, serta penggunaan
modul ajar.
4. Manajemen sekolah
Observasi ini dilakukan terhadap manajemen sekolah di SMP Negeri 38 Medan. Aspek
yang diobservasi mencakup manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, sistem informasi dan menajemen
ketatalaksanaan disekolah.
5. Lingkungan belajar di sekolah
Observasi ini dilakukan untuk memahami lingkungan belajar bagaimana situasi dan
kondisi sekolah seperti Latar belakang sosial-ekonomi peserta didik, kualitas
pembelajaran di kelas, refleksi perbaikan proses pembelajaran, iklim keamanan,
kebinekaan, kesetaraan gender serta Dukungan orangtua dan peserta didik terhadap
program satuan pendidikan
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
Setelah melakukan observasi terhadap karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah dan lingkungan belajar disekolah kami
menemukan beberapa hal berikut :
1. Karakteristik Peserta didik
Hasil observasi terhadap karakteristik peserta didik berdasarkan proses belajar-
mengajar terlihat bahwa suasana sekolah kurang mendukung pembelajaran yang optimal,
kondisi sekolah yang sedang di renovasi dan juga kondisi lingkungan sekolah yangkurang
mendukung karena faktor alam. Profil pelajar Pancasila dihidupkan dalam sekolah Secara
umum profil pelajar pancasila telah dihidupkan dalam sekolah. Dalam proses pembelajaran
terlihat penekanan nilai-nilai profil pelajar pancasila kepada peserta didik dengan
melakukan doa sebelum belajar, belajar dengan kelompok, diskusi, dan mampu
menampilkan hasil ke depan kelas.
Sebelum pembelajaran dimulai terlihat guru mengecek kesiapan peserta didik
dengan mengabsen peserta didik kemudian bertanya alasan apabila ada peserta didik yang
tidak hadir dan juga bertanya apakah siswa mengingat pembelajaran sebelumnya. Guru
membuat kelompok belajar agar peserta didik dapat saling bekerjasaama dalam belajar,
peserta didik yang sudah padam membantu temannya yang kurang paham. Guru
melakukan pendekatan, guru menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik, guru membagi kelompok, peserta didik belajar mandiri dalam kelompok darisumber
materi manapun, guru melakukan pengawasan.
Guru memberikan perhatian khusus utuk siswa yang memiliki kemampuan awal
yang rendah seperti lebih fokus ke siswa tersebut. Guru mendatangi satu-satu kelompok
untuk melihat sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. Kelas dan ruang
pembelajaran lainnya masih kurang mendukung untuk menjadi ruang ekspresi diri yang
sehat untuk peserta didik, karena lingkungan sekolah yang kurang nyaman akibat dari
faktor alam dan juga karena adanya renovasi bangunan sekolah.
4
Guru mengarahkan siswa yang belum bisa mengekspresikan diri. Pada saat proses
diskusi dan presentasi berlangsung guru menciptakan suatu atmosfer saling menghargai
dan berinteraksi dan berkounikasi dengan memberikan tepuk tangan sebagai bentuk
apresiasi terhadap teman yang sedang presentasi, memberikan ruang untuk meberikan
saran. Untuk memfasilitasinya guru memberikan ruang dan mendampingi siswa dalam
kerja kelompok dan menanamkan ruang kolaborasi di kelompok tersebut.
5
Segi Assesmen, assesmen yang termuat untuk mencapai tujuan pembelajaran, ada
umpan balik berupa kegiatan reflektif serta sudah tertera dengan jelas kriteria untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
b. Prinsip berkesinambungan, dimana pada modul ajar kegaiatan pembelajaran yang
dilakukan sudah jelas dan sistematis dari awal hingga akhir pembelajaran, terdapat
pertanyaan kunci untuk kegiatan refleksi, serta assesmen sudah selaras dengan kegiatan
pembelajaran
c. Prinsip kontekstual dimana modul ajar bisa memenuhi kebutuhan belajar berbeda di
antara peserta didik
d. Prinsip sederhana, modul ajar menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
Jadi, modul ajar mengenai sistem pencernaan yang dikembangkan oleh guru pamong
sudah memenuhi standar komponen modul ajar dan juga memenuhi prinsip prinsip sebuah
modul ajar dalam pembelajaran
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran diperoleh bahwa
peserta didik dalam pembelajaran PJOK membahas materi tentang teknik dasar permainan
bola basket, dalam PBM semua peserta didik benar-benar telah belajar tentang materi yang
dipelajari tetapi tidak untuk peserta didik yang tidak membawa pakaian olahraga. PBM
dilakukan dengan metode pembagian kelompok terhadap peserta didik dan setiap
kelompok disuruh untuk mendiskusikan materi tentang topik yang dipelajari dan setelah
itu setiap kelompok diminta untuk mempersentasekan dan mempraktekan hasil diskusi
mereka didepan kelompok lain. Dapat penyusun lihat bahwasannya dengan metode
pembelajaran tersebut semua peserta didik terlibat aktif dan memahami materi yang
dipelajari.
Karena kondisi prasarana yang kurang memadai yaitu lapangan olahraga disekolah
tersebut sudah tidak bisa digunakan sehingga membuat proses pembelajaran tidak efektif
yang dimana peserta didik tidak dapat melakukan atau mempraktekkan materi secara
langsung di lapangan. Jadi upaya guru tersebut melaksanakan proses pembelajaran di
dalam kelas kosong yang sedang dalam tahap renovasi.
6
4. Manajemen Sekolah
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan bersama bapak ibu guru yang
menjadi pemangku kepentingan/bidang di sekolah SMPN 38 Medan didapatkaninformasi
mengenai menajemen sekolah yang mencakup berbagai aspek diantaranya :
a. Manajemen Kesiswaan, kebutuhan peserta didik yang menjadi prioritas sekolah
dan diupayakan sekolah adalah kebutuhan sarana dan prasarana seperti suasana
gedung yang layak dan lapangan belajar yang aman, nyaman dan kondusif,
kebutuhan peserta didik dapat menerima pembelajaran dengan baik yang
disesuaikan dengan karakteristik, Pengembangan minat peserta didik dalam
pembelajaran dapat menerima pembelajaran dengan nyaman membuat assesmen
diagnostik terhadap siswa (non kognitif) serta menetukan gaya belajar
siswa/pemetaan kognitif.
b. Manajemen Kurikulum, satuan pendidikan mengelola pembelajarann sesuai
dengan KOSP Perencanaan pembelajaran sesuai dengan acuan permendikbudselain
kurikulum 2013 berkesinambungan dengan kurikulum merdeka belajar. Juga
didalam melaksanakan rapat kerja dewan guru, dimana setiap guru merancang
kurikulum setiap mata pelajaran lalu kurikulum yang dirancang oleh guru-guru
diperiksa oleh PKS 1, KEPSEK, PENGAWAS dan DISPENDIK. Sekolah
memonitoring dengan mengadakan supervisi 2 kali/semester pada setiap guru dan
continiue Refleksi kurikulum sepanjang data dapat terealisaasi/di evaluasi sesuai
dengan kebutuhan siswa dan minimal sekali dalam sebulan.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia, dimana adanya kegiatan untuk meningkatkan
keterampilan guru melalui pendampingan/pelatihan melalui MGMP, ada melalui
pelatihan melalui baik dari beberapa suber yang peduli terhadap pendidikan, seperti
halnya mengundang narasumber yang berkopeten kesekolah.
d. Manajemen sarana dan prasarana, berdasrkan data yang didapat dari Rencana
anggaran sekolah dan melalui APBD dan APBN Pada saat ini sarana dan prasarana
yang sudah ada sudah efektif dan mendukung proses pembelajaran, seperti halnya
perpustakaan yang memadai.
e. Manajemen anggaran, sekolah memiliki sistem dalam merencanakan,
melaksanakan, dan memonitor anggaran melalui program kerja/RKJM/RKT,
Informasi yang dikumpulkan baik melalui WA Group, Zoom meeting, GC, Gform.
7
D. Lingkungan Belajar
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada lingkungan belajar serta dengan
pemberian angket kepada peseerta didik diperoleh bahwa Latar belakang kondisi sosial-
ekonomi yang dimiliki peserta didik berbeda-beda, seperti ada peserta didik yang berasal
dari keluarga menengah keatas dan di fasilitasi belajar yang baik, namun ada peserta didik
yang memiliki keluarga biasa saja tapi tidak ada dukungan dalam proses belajar.
Dalam hal kualitas pembelajaran terlihat bahwa guru membentuk kelompok- kelompok
belajar sehingga siswa dapat berdiskusi, membudidaya do’a sebelum belajar, pembelajaran
dilakukan dengan kontekstual tetapi belum disesuaikan dengan kemampuanpeserta didik.
Selain itu, Guru juga melakukan refleksi dan perbaikan dengan terus meningkatkan
kompetensi melalui belajar mandiri dengan Youtube ataupun belajar dari rekan guru dan
refleksi praktik pengajaran serta sekolah yang menyusun dan mengkomunikasikan visi,
misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan pendidikan dengan mengkomunikasikan visi dan misi melalui
poster dinding yang ada di ruang guru dan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi oleh
banyak orang. Selain itu ada beberapa aspek dari lingkungan belajar yang terlihat pada
SMP Negeri 38 Medan yang mendukung proses pembelajaran berlangsung efektif, aman
dan nyaman yaitu :
a. Iklim keamanan di satuan pendidikan, terlihat sekolah memiliki kebijakan apabila ada
perundungan ataupun kekerasan seksual sehingga terciptanya rasa aman pada seluruh
warga sekolah.
c. Iklim kesetaraan gender, adanya kesetaraan gender terlihat bahwa ketua kelas ada yang
perempuan, dan disekolah tersebut tidak ada perbedaan-perbedaan perlakukan
d. Iklim inklusivitas, dimana masih belum ditemukan siswa yang mengalami disabilitas,
dan adanya dukungan kepada peserta didik yang cerdas istimewah dengan memberikan
les olimpiade saat lomba dan memberikan apresiasi kepada siswa yang berprestasi, dan
kegiatan pelibatan orangtua terhadap program satuan pendidikan.
8
B. Analisis Hasil Observasi
Analisis hasil observasi dibuat sesuai sasaran observasi yang terdiri dari karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah dan
lingkungan belajar peserta didik.
9
a. Prinsip Esensial dan bermakna,
Segi tujuan pembelajaran, modul sudah dilengkapi Tujuan pembelajaran yang
sudah Specific, Measurable, Achievable, Relevant, namun Time (waktu hanya
dituliskan 3 JP pada pesertemuan tanpa dijabarkan alokasi waktunya tiap
kegiatan) dan sesuai dengan Capaian Pembelajaran, konten sudah bebas dari
muatan SARA pornografi, pornoaksi dan provokasi serta sudah dilengkapi
pertanyaan bermakna dan pertanyaan pemantik
Segi kegiatan pembelajaran, sudah disusun secara runtut dan sistematis namun
pada pengalokasian waktu tidak dijelaskan pada kegiatan serta terdapat
kegiatan pengayaan dan remedial.
Segi Assesmen, assesmen yang termuat untuk mencapai tujuan pembelajaran,
ada umpan balik berupa kegiatan reflektif serta sudah tertera dengan jelas
kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
b. Prinsip berkesinambungan, dimana pada modul ajar kegaiatan pembelajaran yang
dilakukan sudah jelas dan sistematis dari awal hingga akhir pembelajaran, terdapat
pertanyaan kunci untuk kegiatan refleksi, serta assesmen sudah selaras dengan
kegiatan pembelajaran
c. Prinsip kontekstual dimana modul ajar bisa memenuhi kebutuhan belajar berbeda
di antara peserta didik
d. Prinsip sederhana, modul ajar menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami
Jadi, modul ajar mengenai sistem pencernaan yang dikembangkan oleh guru pamong
sudah memenuhi standar komponen modul ajar dan juga memenuhi prinsip prinsip
sebuah modul ajar dalam pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
Proses kegiatan belajar dan mengajar di SMP Negeri 38 Medan telah sesuai dengan
kebijakan pemerintah. Karena pembelajaran yang dilakukan oleh guru merupakan
penerapan dari pembelajaran paradigma baru yang berdasarkan Profil Pelajar Pancasila
(PPP). Guru diberikan kebebasan dalam merancang dan menyusun pembelajaran yang
sesuai dengan Profil pelajar pancasila dengan kebebasan mengembangkan modul ajar dan
10
pembelajaran yang disusun merupakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
meskipun kondisi SMP Negeri 38 Medan masih tergolong sangat kurang memadai untuk
PBM.
Dapat dilihat guru berusaha untuk meningkatkan motivasi peserta didik dengan
pemberian stimulus berupa pertanyaan. Pembelajaran yang kegiatannya telah direncanakan
oleh guru, terkadang membutuhkan modifikasi yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didiknya. Ketika berlangsungnya kegiatan pembelajaran, guru melakukan
penilaian baik itu penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan untuk melakukan refleksi agar mengetahui perkembangan dan
perbaikan yang dibutuhkan dalam pembelajaran berikutnya.
4. Manajemen sekolah
Manajemen sekolah di SMPN 38 Medan terlihat sudah di atur secara baik, dalam
penyusunan perencanaan, pengawasan serta tindakan pengelolaan dalam bidang kesiswaan
sudah terstruktur dimana seluruh peserta didik dijadikan sebagai prioritas utama dalam
pemenuhan kebutuhan yang menjadikan peserta didik lebih terarah serta terbimbing dalam
mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki dengan maksimal. Untuk mencapai
tujuan pembelajaran dengan maksimal, sekolah sudah melakukan berbagai upaya dengan
menyusun satuan kurikulum berdasarkan kurikulum merdeka dengan penanaman profil
pelajar pancasila dan sekolah memonitoring dengan mengadakan supervisi setiap bulan
pada setiap guru dan continiue Refleksi kurikulum sepanjang data dapat terealisaasi/di
evaluasi sesuai dengan kebutuhan siswa dan secara continiu serta adanya RTL.
sedangkan untuk peningkatan kemampuan yang dimilikiguru, sekolah sudah berupaya
dengan adanya program MGMP, program bimtek atau wadah lainnya. Sarana dan
prasarana sekolah sudah ada namun kurang efektif untuk mendukung proses pembelajaran
terutama pada pembelajaran olahraga. Dalam hal anggaran, sekolah juga memiliki sistem
dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitor anggaran melalui program
kerja/RKJM/RKT, Informasi yang dikumpulkan baik melalui WA Group, Zoom meeting,
GC, Gform. Selain itu, SMPN 38 Medan juga sudah melek terhadap teknologi dalam
promosi sekolah dengan memanfaatkan platform digital berupa sekolah yang sudah
dilengkapi sistem informasi dan media sosial berupa
11
Website sekolah , FB, IG/media sosial sekolah, adanya teamwork tentang pelaksanaan
pembelajaran atau team pengembang sekolah. Dalam membantu sistem administrasi
sekolah dilengkapi ruang administratif , komputer, scnner, Printer dan lain-lain.
Manajemen sekolah yang sudah terstruktur dengan baik mendukung proses pembelajaran
di SMPN 38 Medan berjalan efektif.
5. Lingkungan Belajar
Selain itu, SMP Negeri 38 Medan juga memprioritaskan agar lingkungan belajar yang aman,
nyaman dengan adanya peraturan dan kebijakan sanksi mengenai perundungan ataupun
kekerasan seksual sehingga terciptanya rasa aman pada seluruh warga sekolah., pendidikan
yang menghargai keragaman agama terlihat adanya acara maulid nabi dan diadakannya
kegiatan kebaktian agama kristen setiap hari sabtu dan kegiatan-kegiatankeagamaan lainnya
dan adanya kesetaraan gender terlih tidak ada perbedaan-perbedaan
12
perlakukan anatara perempuan dan laki-laki serta adanya dukungan kepada peserta didik
yang cerdas istimewah dengan memberikan les olimpiade saat lomba dan memberikan
apresiasi kepada siswa yang berprestasi, kegiatan pelibatan orangtua terhadap program
satuan pendidikan.Lingkungan belajar yang kurang kondusif, namun tetap aman dannyaman
akan membuat proses pembelajaran di sekolah efektif.
1. Faktor penghambat
a. Tidak adanya tanda pengenal. Hal ini mengakibatkan banyak guru yang bertanya
berulang kali tentang siapa kami dan apa tujuan kami berada di sekolah.
b. Peraturan sekolah yang melarang peserta didik untuk mempunyai peralatan elektronik
berupa handphone, sehingga tidak bisa memanfaatkan platform digital dan berbasis
teknologi berupa Google Form untuk menyebaran angket mengenai lingkungan belajar
peserta didik, namun hal tersebut teratasi dengan pembagian angket hasil print/ secara
langsung melakukan wawancara pada peserta didiknya.
2. Faktor Pendukung
Selain faktor penghambat, tentunya ada banyak faktor pendukung yang mengakibatkan
observasi ini bisa terselesaikan dengan baik, diantaranya :
a. Kepala Sekolah yang dengan sukarela bersedia diwawancara untuk membantu proses
observasi ini.
13
b. Guru-guru yang berkepentingan dibidangnya seperti halnya bagian kesiswaan,
kurikulum, sarpras dan yang laennya yang berkaitan dengan observasi kami sangat
membantu dengan menerima kami dan memberikan informasi yang jelas dan detail.
d. Lingkungan sekolah yang cukup bersahabat dan dapat menerima kehadiran kami di
sekolah selama proses observasi berlangsung.
e. Peserta didik yang juga sangat bersemangat dan welcome dengan wawancara terkait
observasi yang kami laksanakan disekolah SMPN 38 Medan, sehingga sangat
memudahkan kami mendapatkan informasi yang perlu kami dapatakan.
14
BAB III
PENUTUP
1. Karakteristik peserta didik di SMP Negeri 38 Medan sudah mencerminkan profil pelajar
pancasila dilihat dari pembiasaan-pembiasaan baik yang diterapkan disekolah.
2. Modul ajar yang dikembangkan guru pamong sudah cukup baik dan sesuai standar karena
sudah mencakup komponen modul ajar mulai dari informasi umum, kegiatan inti dan
lampiran serta juga sudah memnuhi prinsip yang bermakna dan essensial,
berkesinambungan,kontekstual dan sederhana.
3. Dalam pelaksanaan pembelajaran didalam kelas interaksi antar peserta didik dan guru
berlangsung dengan baik.
4. Manajemen sekolah di SMP Negeri 38 Medan memiliki pengelolaan yang baik, transparan
dan akuntabel. Manajemen sudah disesuai kan dengan kebutuhan siswa, kurikulum, sarana
dan prasarana, anggaran, hingga ketatalaksanaan administrasi
5. Lingkungan belajar di SMP Negeri 38 Medan memprioritaskan agar lingkungan belajar yang
aman, nyaman dengan adanya iklim keamanan disekolah, kebinekaan, kesetaraan gender dan
inklusif. Lingkungan belajar juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti
dukungan dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, orang tua peserta didik, guru- guru
bahkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidik maupun peserta didik.
15
E. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, terdapat hal-hal yang telah sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan pada umumnya yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Proses kegiatan belajar dan mengajar di SMP Negeri 38 Medan telah sesuai dengan
kebijakan pemerintah. Karena sekolah ini merupakan sekolah penggerak yang menerapkan
kurikulum merdeka, artinya pembelajaran yang dilakukan oleh guru merupakan penerapan
dari pembelajaran paradigma baru yang berdasarkan Profil Pelajar Pancasila (PPP). Guru
diberikan kebebasan dalam merancang dan menyusun pembelajaran yang sesuai dengan
Profil pelajar pancasila dengan kebebasan mengembangkan modul ajar dan pembelajaran
yang disusun merupakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sarana dan prasarana sekolah ini juga
memadai karena terdapat fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
kegiatan belajar, hanya saja, pemanfaatan sarana dan prasarana ini belum dilakukansecara
optimal. Akan lebih baik jika sarana dan prasarana yang ada kita pergunakan sebaik
mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan juga kita
dapat mengidentifikasi kekurangan dari sarana dan prasarana yang ada, lalu
mengajukannya kedalam anggaran sekolah agar kekurangan tersebut dapat segera
dilengkapi untuk menunjang proses pembelajaran yang optimal.
Secara keseluruhan proses pembelajaran sudah berjalan baik, namun selama proses
pembelajaran di kelas belum terlihat adanya proses pembelajaran berdiferensiasi, meski
peserta didik sudah dibagi kelompok namun pembelajaran yang dilakukan masih sama
untuk seluruh peserta didik, tapi proses menuju pembelajaran berdiferensiasi sudah terlihat.
Proses pembelajaran pada paradigma baru ini menuntut pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik sehingga peserta didik bisa belajar sesuai kebutuhan belajar nya, melalui
pembelajaran diferensiasi maka proses pembelajaran dapat mengakomodir kebutuhan
belajar peserta didik.
16
F. Rencana Tindak Lanjut
Setelah melakukan observasi di SMP Negeri 38 Medan, kami menyusun rencana
tindak lanjut sebagai berikut:
1. Mengomunikasikan kesulitan dan tantangan yang kami hadapi selama observasi ini
kepada guru pamong dan dosen pembimbing lapangan
2. Melakukan koordinasi dengan DPL dan GP mengenai jadwal PPL I di sekolah karena
adanya kesamaan antara jadwal PPL I dengan hari libur sekolah.
3. Mengembangkan modul ajardengan mencakup semua komponen dan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik agar pembelajaran berpusat pada peserta
didik
4. Mendukung dan berpartisipasi dalam program dan kegiatan yang ada di SMP Negeri
39 Medan agar tercipta hubungan yang baik antara mahasiswa PPL I dengan warga
sekolah.
5. Melakukan refleksi akhir program PPL. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
kekuatan yang harus ditingkatkan dan kelemahan yang harus diperbaiki untuk
mencapai visi misi guru profesional.
17
LAMPIRAN
Interpretasi:
Sarana dan Prasarana pembelajaran lebih
diperhatikan dinas pendidikan dan pemerintah
agar lebih mendukung pembelajaran yang
optimal.
18
dalam kelompok, aktif dalam pembelajaran,
mampu belajar mandiri dan saling
menghargai.
Interpretasi:
Menyarankan agar peserta didik lebih
ditekankan untuk membawa pakaian olahraga
saat pelajaran pjok.
Interpretasi:
19
melakukan pengawasan.
Interpretasi:
Interpretasi:
Akan lebih maksimal jika dikomunikasikan
dengan orangtua/wali peserta didik agar
peserta didik mampu mengekspresikan diri
dengan tepat.
20
21
Lampiran 2: Contoh Format Lembar Observasi RPP
NIM : 9223610448
Kelas : VII
Capaian Pembelajaran/KD : 3.1. Memahami gerak spesifik dalam berbagai permainan bola
besar sederhana dan atau tradisional.
4.1. Mempraktikkan gerak spesifik dalam berbagai permainan bola
besar sederhana dan atau tradisional.
Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, ● Iya , didalam Modul
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan ajar/RPP sudah ada
asesmen pembelajaran yang jelas? tujuan pembelajaran dan
asesmen yang jelas
Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran • Sangat jelas karena
memenuhi kriteria SMART (Specific, didalam Kegiatan
Measurable, Achievable, Relevant, dan pembelajaran sudah
Time) (tidak menimbulkan penafsiran menerapkan 5 kriteria
ganda dan mengandung perilaku hasil SMART didalam
belajar Modul ajar/RPP
22
Tujuan Iya, didalam modul ajar
sudah sesuai dengan
• Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan tujuan pembelajaran
pembelajaran yang sesuai selaras dengan yang selaras dengan CP.
CP yang dituju? Untuk konsep utama
yang dipelajari
• Apakah konsep utama yang akan (Inti,Ketrampilan,Sikap
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan, sudah tertera sangat
dan sikap yang akan dipelajari tertera jelas didalam Modul
secara jelas? ajar/RPP
• Apakah konten yang dipelajari sudah bebas Muatan SARA
dari muatan SARA pornografi, pornoaksi, pornografi.pornoaksi,da
dan provokasi. n provokasi sudah bebas
dalam konten
• Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan pembelajaran
pertanyaan pemantik yang menyasar Terdapat pertanyaan
konsep inti? pemantik di
pendahuluan dan inti
dalam RPP
Asesmen
23
secara jelas?
24
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer
Mata Pelajaran/Topik PJOK / Mengoper dan Menangkap Bola Dalam Permainan Bola Basket
Kompetensi Dasar 3.1. Memahami gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional.
4.1. Mempraktikkan gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar
sederhana dan atau tradisional.
Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
tersebut, hal apa yang akan
(tuliskan apa yang terjadi dan
Anda lakukan berbeda?
alasannya)
Apakah semua peserta didik Iya sudah, proses pembelajaran Saya akan melakukan hal yang
benar-benar telah belajar tentang dilakukan dengan metode sama
topik pembelajaran hari ini? pembagian kelompok terhadap
Bagaimana proses mereka peserta didik dan setiap
belajar? kelompok disuruh untuk
mendiskusikan materi tentang
topik yang dipelajari dan setelah
itu setiap kelompok diminta
untuk mempersentasekan dan
mempraktekan hasil diskusi
mereka didepan kelompok lain.
Peserta didik mana yang tidak Peserta didik yang tidak Saya akan melakukan hal yang
dapat mengikut kegiatan memakai / membawa baju sama tetapi saya akan meminta
pembelajaran pada hari ini? olahraga. peserta didik yang tidak
membawa baju olahraga tersebut
untuk memperhatikan teman-
teman yang lain dan memberi
tugas kelompok diluar jam
sekolah dan mempersentasekan
hasil diskusi mereka di
26
pertemuan selanjutnya.
Mengapa peserta didik tersebut Karena kondisi prasarana yaitu Saya akan melakukan hal yang
tidak dapat belajar dengan baik? lapangan olahraga disekolah sama karena menurut saya itulah
Menurut Anda apa penyebabnya tersebut sudah tidak bisa satu-satuya alternative solusi
dan bagaimana alternatif digunakan yang membuat proses yang bisa dilakukan.
solusinya? pembelajaran tidak efektif yang
dimana peserta didik tidak dapat
melakukan atau
mempraktekannya langsung di
lapangan. Jadi upaya guru
tersebut melaksanakan proses
pembelajaran di dalam kelas
kosong yang lagi di renovasi.
Bagaimana usaha guru model Hasil observasi saya guru model Saya akan melakukan usaha
dalam mendorong peserta didik belum melakukan usaha untuk dengan meminta peserta didik
yang tidak aktif untuk belajar? mendorong peserta didik yang tersebut untuk menjadi ketua
Apakah usaha tersebut berhasil tidak aktif untuk belajar. dalam kelompoknya agar peserta
didik tersebut merasa dilibatkan
dan diberi tanggung jawab yang
dimana akan membuatnya
termotivasi untuk lebih aktif
dalam belajar.
Apakah pembelajaran berjalan Ya, semua peserta didik terlibat Saya akan melakukan hal yang
dengan efektif? (Semua kegiatan aktif dan tidak ada yang idle sama.
yang diberikan bermakna untuk
peserta didik, semua peserta
didik terlibat aktif dan tidak ada
yang idle)
Bagaimana usaha guru Setiap murid yang mengalami Saya akan melakukan hal yang
membantu peserta didik yang kesulitan dalam mencapai tujuan sama tetapi saya akan memantau
mengalami kesulitan dalam pembelajaran dimasukan ke dan mendampingi dalam proses
mencapai tujuan pembelajaran? kelompok yang dimana rekan di diskusi tersebut agar saya bias
kelompoknya lebih cepat dalam melihat perkembangan peserta
menangkap materi pelajaran. didik yang kesulitan dalam
Dari upaya tersebut peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
yang mengalami kesulitan tersebut.
tersebut dapat belajar dan
termotivasi dengan rekan
kelompoknya yang lain.
27
Bagaimana usaha guru dalam Usaha guru model tersebut Saya akan melakukan hal yang
memfasilitasi peserta didik yang memfasilitasi peserta ddik yang sama karena menurut saya upaya
lebih cepat dari rata-rata kelas lebih cepat dalam mencapai tesrbut sangat bagus dilakukan
dalam mencapai tujuan tujuan pembelajaran dengan cara untuk memotivasi peserta didik.
pembelajaran? menjadikan peserta didik
tersebut menjadi objek
percontohan untuk
mempraktekan step by step cara
melakukan teknik dasar materi
yang dipelajari dengan benar
yang dimana peserta didik
tersebut akan selalu termotivasi
untuk belajar dan menjadi yang
terbaik dan peserta didik lainnya
akan termotivasi untuk bisa
sepertinya.
Apakah guru melakukan Ya guru model tersebut Ya saya akan melakukan hal
modifikasi dari modul ajar/RPP? melakukan modifikasi dari yang sama.
Apakah modifikasi tersebut modul ajar/RPP. Guru tersebut
merupakan keputusan guru mengambil keputusan itu karena
untuk merespons situasi kelas situasi pembelajaran tidak
dan peserta didik? efektif dikarenakan prasarana /
lapangan olahraga yang tidak
bisa digunakan.
Kesimpulan:
Dari hasil observasi saya dapat saya simpulkan bahwa pelaksanaan dan upaya guru dalam proses
pembelajaran sudah baik dan perlu ditingkatkan lagi tetapi kondisi lingkungan sekolah di SMP Negeri
39 Medan sangat tidak mendukung dalam proses pembelajaran untuk peserta didik.
28
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar peserta
didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik – guru,
interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
Dari hasil observasi saya terhadap interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta
didik antar kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media / sumber belajar
sudah cukup baik. Tetapi interaksi peserta didik – lingkungan masih kurang baik karena masih banyak
peserta didik yang mengeluh terhadap lingkungan sekolah yang belum layak digunakan dalam proses
pembelajaran.
29
Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
NIM : 9223610448
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum, atau
guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan dan
program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan kebijakan atau program.
● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi 1. Sarana dan prasarana sekolah
prioritas sekolah? yang mendukung.
● Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan 2. Mengadakan prasarana sesuai
untuk memenuhi kebutuhan tersebut kebutuhan peserta didik, seperti
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin halnya untuk olahraga.
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan? 3. Melaksanakan beberapa kegiatan
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini ekstrakulikuler yang sesuai
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? dengan kebutuhan peserta didik
4. Dengan mengikuti beberapa
kegiatan perlombaan
ekstrakulikuler yang diadakan
secara nasional maupun secara
regional.
Interpretasi Hasil Observasi
30
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
● Apa saja data yang digunakan untuk 1. Menggunkan data fisik dan data
perencanaan sarana dan prasarana? nonfisik.
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah 2. Untuk saat ini penggunaan sarana
31
efektif untuk mendukung proses pembelajaran? dan prasarana tidak efektif.
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar 3. Ada, yaitu perpustakaan, ruang
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk kelas dan yang lain lain.
mendukung pembelajaran?
Interpretasi Hasil Observasi
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk 1. Leptop. Computer, printer, kertas,
membantu sistem administrasi? infokus, papan data siswa pria san
wanita, dan lain lain.
Interpretasi Hasil Observasi
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Kesimpulan :
32
Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
NIM : 9223610448
34
2022 Kemampuan pengembangan guru untuk pengetahuan yang
terus meningkatkan kompetensi melalui baru, dan mengikuti
pelatihan yang
belajar mandiri dengan merefleksi praktik
diadakan oleh dinas
pengajaran yang telah diterapkan dan juga pendidikan.
belajar dari rekan guru.
35
baik laki-laki maupun perempuan dalam oleh guru.
menjalankan peran publik.seperti dukungan
kepala satuan pendidikan dan guru atas
kesetaraan gender.
Kesimpulan:
Latar belakang sosial-ekonomi murid tidak ada perbedaan di sekolah, kualitas pembelajaran di kelas
refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru sangat membuat kemajuan terhadap guru kepemimpinan
instruksional, iklim keamanan di satuan pendidikan murid merasa sangat nyaman dengan guru, iklim
kebinekaan di satuan pendidikan membuat murid peduli terhadap sesame walaupun banyak perbedaan
agama, suku, dan budaya iklim kesetaraan gender memiliki hak yang sama antara laki-laki dan perempuan
iklim inklusivitas Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan.
36
DOKUMENTASI
37