Anda di halaman 1dari 24

i

PEDOMAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2
(PPL-2)

OLEH
Dra. Hj. FADILATUL ISMAH, M.Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IBNU KALDUN

BALIKPAPAN

ii
KATA PENGANTAR

Praktik Pengamalan Lapangan (PPL-2) merupakan salah satu kegiatan


intrakurikuler yang harus ditempuh mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.
PPL-2 merupakan salah satu mata kuliah kelompok PBM, dengan bobot kredit 4
SKS.

Kegiatan PPL-2 bertujuan memberikan bekal pengalaman dan


pengetahuan praktis kependidikan sebagai usaha untuk mewujudkan guru/tenaga
kependidikan yang profesional. PPL-2 ini diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana
PPL-2 dengan mengacu kepada Pedoman Akademik Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan TA. 2018/2019. Pelaksanaan PPL-2 juga merupakan wujud
pelaksanaan PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya
Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Sehubungan dengan hal di atas maka Fakultas Tarbiyah STAI


BALIKPAPAN memandang perlu membuat Juknis PPL 2. Juknis PPL 2 ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi sampai dengan pelaporan. Dengan adanya Juknis PPL-2 ini,
diharapkan setiap langkah dalam melaksanakan kegiatan PPL-2 dapat berjalan
dengan lancar, tepat sasaran, tepat waktu dan berkualitas.

Akhirnya diharapkan kepada seluruh civitas akademika Fakultas Tarbiyah


STAI Balikpapan, khususnya mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL-2,
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), guru pamong, kepala madrasah/sekolah
dapat mempergunakan buku pedoman ini dengan baik. Kepada semua pihak yang
telah membantu, disampaikan ucapkan banyak terima kasih.

Balikpapan, 1 Februari 2017

KETUA STAI BALIKPAPAN

Dr. Hj. Al Wardah, S.Pd, S.Pd.I, M.MPd

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN PPL-2

A. Pembekalan PPL-2............................................................3

B. Observasi PBM dan Persekolahan......................................3

C. Praktik Persekolahan.......................................................... 4

D. Praktik Mengajar Terbimbing............................................ 4

E. Praktik Mengajar Mandiri.................................................. 5

F. Latihan Penanganan Kasus................................................ 6

G. Latihan Penelitian tindakan kelas......................................7

H. Ujian Praktik Mengajar...................................................... 7

I. Penyusunan Laporan PPL-2............................................... 8

BAB III PENILAIAN PPL-2

A. Sifat Penilaian............................................................. 9

B. Sasaran Penilaian........................................................ 9

C. Unsusr-unsur Penilaian............................................... 11

BAB IV PETUNJUK DAN TATA TERTIB UNTUK PRAKTIKAN ..13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Petunjuk Penulisan Laporan PPL-2

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Fakultas Tarbiyah merupakan salah satu fakultas. Saat ini STAI


BALIKPAPAN memiliki 5 jurusan yakni: (a) Pendidikan Agama Islam, (b)
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (c) Ekonomi Syari’ah, (d) Perbankan
Syari’ah , (e) Hukum Pidana Islam.

PPL-2 merupakan salah satu kewajiban perkuliahan yang harus ditempuh oleh
para mahasiswa STAI BALIKPAPAN untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.
PPL-2 memiliki bobot 4 sks.Selain itu, PPL-2 merupakan kegiatan akademik
yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang meliputi praktik mengajar secara
terbimbing dan terpadu. Dipandang dari sudut kurikulum, PPL-2 merupakan
suatu program matakuliah proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam
pendidikan keguruan yang dirancang secara khusus untuk menyiapkan calon
guru agar memiliki atau menguasai profesi keguruan yang terpadu secara
utuh, sehingga mahasiswa tersebut dapat mengemban tugas dan tanggung
jawab secara profesional.

Setelah melaksanakan proses PPL-2 diharapkan para mahasiswa memiliki


bekal pengalaman dan pengetahuan yang akan menunjang profesionalitas
mereka nantinya setelah menjadi guru. Adapun pengalaman dan pengetahuan
yang dimaksud, antara lain berupa:

1. Mengenal lingkungan fisik, psikologis, administratif, akademik, dan


lingkungan sosial sekolah.

2. Memiliki pemahaman dan pengalaman tentang peserta didik, yaitu:

a. Memahami karakteristik peserta didik termasuk mengenal gejala-


gejala awal mengenai kemungkinan kelainan yang disandangnya.

b. Memahami cara belajar peserta didik dalam penggalan kelompok usia


tertentu.

2
c. Mengenal kemampuan awal peserta didik, termasuk kesulitan-
kesulitan belajar yang dihadapinya.

3. Penguasaan pembelajaran mendidik, berupa:

a. Menguasai prinsip-prinsip pembelajaran mendidik.

b. Merancang pembelajaran yang mendidik.

c. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik.

d. Menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan


utama pendidikan.

4. Mengembangkan kepribadian dan keprofesionalan, antara lain :

a. Mampu menilai kinerja sendiri yang dikaitkan dengan pencapaian


tujuan utama pendidikan.

b. Mengembangkan diri secara profesional.

c. Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan di sekolah dan


masyarakat.

d. Selalu menampilkan diri sebagai pendidik profesional.

e. Berkomunikasi dengan guru, orang tua peserta didik dan masyarakat


sebagai stakeholders dari layanan ahlinya

3
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN PPL-2

A. Pembekalan PPL-2
1. Pembekalan PPL-2 dimaksudkan untuk memberikan wawasan praktis
yang terkait dengan program PPL-2 dan mekanisme pelaksanaan PPL-
2, sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-
baiknya untuk melakukan PPL-2 di madrasah/sekolah.
2. Pembekalan dilaksanakan sebelum peserta PPL-2 berada
dimadrasah/sekolah lokasi PPL-2, dan diselenggarakan oleh tim PPL-2.
3. Materi pembekalan terdiri atas :
a. Iklim sosial dan tatakrama di madrasah/sekolah;
b. Isu-isu kontemporer yang bertalian dengan pendidikan dan
komitmen keprofesian calon guru;
c. Penguatan Kurikulum2013;
d. Mekanisme pelaksanaan PPL-2.

B. Observasi Pengenalan Perangkat Pembelajaran dan Persekolahan


1. Observasi pengenalan perangkat pembelajaran dan persekolahan
dilakukan mahasiswa sebelum melakukan praktik mengajar dan praktik
persekolahan;
2. Kegiatan observasi tersebut dimaksudkan agar mahasiswa lebih
mengenal secara dekat tempat PPL-2 baik mengenai: (a) situasi dan
kondisi fisik sekolah, (b) personil maupun keadaan sekolah, (c)
gambaran nyata pelaksanaan PBM di sekolah, (d) struktur organisasi
sekolah, (e) kurikulum sekolah, antara lain: program tahunan,
penjadwalan ulangan/tes, silabi, (f) perpustakaan sekolah, antara lain:
jenis dan jumlah buku, dan tata tertib perpustakaan (misalnya:
peminjaman buku).

4
3. Kegiatan observasi dilakukan secukupnya dan observasi lanjutan dapat
dilakukan secara simultan dengan praktik persekolahan;
4. Kegiatan pertama pada awal kegiatan PPL- 2 ini dapat
dilaksanakan antara lain dengan observasi dan wawancara atas
bimbingan guru pamong dan/atau kepala sekolah.
5. Hasil observasi dapat didiskusikan dengan DPL, guru pamong, dan
kepala sekolah.
6. Hasil observasi disusun dalam laporan singkat yang nantinya digabung
dengan laporan akhir.

C. Praktik Persekolahan
1. Praktik persekolahan dilakukan setelah mahasiswa melakukan
beberapa kegiatan observasi, kegiatan ini dapat dilakukan serempak
dengan lanjutan observasi dan praktik mengajar.
2. Praktik persekolahan mencakup:
a) Membantu mengerjakan tugas piket sekolah.
b) Membantu menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler;
c) Ikut serta menyelenggarakan upacara dan acara sekolah;
d) Ikut serta melaksanakan kegiatan-kegiatan sekolah lainnya yang
diselenggarakan saat mahasiswa PPL-2.

D. Praktik Mengajar Terbimbing


1. Praktik mengajar terbimbing dimaksudkan melakukan praktik
mengajar di kelas dalam bimbingan dan pengawasan guru pamong.
2. Praktik mengajar terbimbing dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam
mata pelajaran yang ditetapkan oleh guru pamong.
3. Sebelum melakukan praktik mengajar terbimbing, mahasiswa harus
berkonsultasi kepada guru pamong dan DPLuntuk membuat
perencanaan praktik mengajar.

5
4. Setiap kali melakukan praktik, mahasiswa harus menyusun dan
membuat perangkat pembelajaran.
5. Guru pamong dan DPL memberikan penilaian dan umpan balik
(dengan menggunakan prinsip supervisi klinis) kepada mahasiswa
mengenai proses dan hasil praktiknya.
6. Mahasiswa baru boleh lanjut ke praktik mengajar mandiri apabila
sudah dianggap layak oleh guru pamong dengan sepengetahuan DPL.
7. Mahasiswa tertentu yang dianggap belum layak praktik mengajar
mandiri, harus melakukan praktik mengajar terbimbing lagi(
melakukan remedial) sampai layak praktik mandiri.
8. Materi Latihan Mengajar Terbimbing adalah: (a) Latihan menyusun
RPP; (b) Latihan Praktik Mengajar; (c) Latihan ekstra kurikuler. (e)
Latihan menangani kasus siswa yang berkesulitan belajar (f).Latihan
membuat PTK sebagai comperasi proses pembelajaran

E. Praktik Mengajar Mandiri


1. Praktik mengajar mandiri dimaksudkan melakukan kegiatan mengajar
sebagaimana layaknya guru kelas, dari jam pertama sampai jam terakhir.
2. Praktik mengajar mandiri dilaksanakan minimal 8 (delapan) kali
tatap muka.
3. Sebelum praktik mandiri, mahasiswa berkonsultasi kepada guru
pamong dan DPL, untuk menyusun perencanaan dan melaksanakan
praktik mengajar.
4. Setiap kali akan praktik, mahasiswa harus menyusun dan membuat
perangkat pembelajaran.
5. Guru pamong dan DPL memberikan penilaian dan umpan balik
(dengan menggunakan prinsip supervisi klinis) kepada mahasiswa
mengenai proses dan hasil praktiknya.
6. Mahasiswa baru boleh lanjut ke ujian praktik mengajar apabila sudah
dianggap layak mengajar mandiri oleh guru pamong dengan
sepengetahuan DPL.

6
7. Mahasiswa tertentu yang dianggap belum layak ujian praktik
mengajar, harus melakukan praktik mengajar mandiri/terbimbing lagi
(melakukan remedial) sampai layak ujian.
8. Materi Latihan Mengajar Mandiri adalah melanjutkan materi latihan
mengajar terbimbing.

F. Latihan Penanganan Kasus


1. Latihan penanganan kasus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan
kepada peserta didik yang mengalami kasus berkaitan dengan proses
belajar mengajar (prestasi belajar rendah, lambat mengerjakan tugas,
motivasi/minat belajar rendah dsb).
2. Latihan menangani kasus dapat dilaksanakan secara simultan dengan
praktik mengajar atau praktik persekolahan setelah mahasiswa
melakukan beberapa kali observasi PBM dan menemukan kasus yang
harus ditangani.
3. Latihan penanganan kasus dilakukan dalam prosedur berikut:
a. Melakukan observasi perilaku peserta didik dalam PBM di kelas;
b. Menganalisis data dan dokumen terkait;
c. Merumuskan (menegaskan, klarifikasi) masalah yang dihadapi
peserta didik;
d. Mendiagnosis (mencari faktor penyebab) masalah yang dihadapi
peserta didik;
e. Melakukan bimbingan dengan prinsip, prosedur dan teknik
bimbingan yang tepat;
f. Mengevaluasi dan memonitor hasil bimbingan.
4. Mahasiswa selalu berkonsultasi kepada guru pamong dan dosen
pembimbing dalam proses latihan.
5. Mahasiswa membuat laporan kasus latihan penanganan kasus sesuai
dengan langkah-langkah (prosedur) latihan seperti tersebut pada butir 3.

7
G. Latihan Pembuatan penelitian Tindakan Kelas
1. Latihan pembuatan penelitian Tidakan Kelas dimaksudkan untuk
mendapatkan upaya peningkatan kwalitas proses pembelajaran yang lebih
baik secara optimal di dalam kelas.
2. Latihan pembuatan penelitian Tidakan Kelas bisa dilakukan selama proses
pembelajaran.
3. Latihan penelitian tindakan kelas dilakukan dalam prosedur berikut:
a. Mengambil 2 siklus perbandingan
b. Menentukan kelas yang di ampu
c. Siklus I bisa dilakukan langsung ketika awal tatap muka dengan
memberikan soal yang berkaitan dengan materi yang di ambil dalam
penelitian tindakan kelas
d. Siklus 2 bisa dilanjutkan dengan memakai strategi,metode atau strategi
pemebelajaran yang sudah ditentukan sesuai dengan materi ajar yang
sedang berlangsung.
4. Mahasiswa selalu berkonsultasi kepada guru pamong dan dosen
pembimbing dalam proses latihan.
5. Mahasiswa membuat laporan Penelitian tindakan kelas sesuai dengan
langkah-langkah (prosedur) latihan seperti tersebut pada butir 3.

H. Ujian PraktikMengajar
1. Mahasiswa yang telah melakukan praktik mengajar dan dianggap layak
untuk ujian, dapat menempuh ujian praktik mengajar.
2. Ujian praktik mengajar bukan satu-satunya penentu kelulusan
mahasiswa mengikuti PPL-2;
3. Ujian praktik mengajar dilakukan 2 kali

4. Sebelum ujian praktik mengajar dilaksanakan, mahasiswa harus


berkonsultasi kepada guru pamong dan DPL untuk membuat
perencanaan ujian;

8
5. Mahasiswa yang akan ujian harus sudah menyiapkan persiapan
mengajar (RPP) sebanyak 3(tiga) eksemplar, masing- masing satu
eksemplar untuk guru pamong, DPL, dan mahasiswa;
6. Ujian praktikmengajar harus dihadiri oleh guru pamong dan DPL.
7. Aspek yang dinilai dalam ujian mencakup, komponen- komponen
sebagaimana terlampir;
8. Mahasiswa yang tidak lulus ujian (nilai minimal C) dapat menempuh
ujian kembali, bahkan jika perlu mengikuti program remedial.

I. Penyusunan Laporan PPL-2


1. Pada akhir seluruh kegiatan PPL-2 ( tidak termasuk ujian praktik
mengajar), mahasiswa harus membuat laporan PPL- 2. Laporan
hendaknya sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum PPL- 2 berakhir.
2. Laporan PPL-2 mencakup seluruh kegiatan PPL-2 (pembekalan,
observasi,praktik mengajar, praktik persekolahan, dan latihan
penanganan kasus).
3. Laporan berisi paparan singkat mengenai kegiatan yang telah dilakukan
mahasiswa, disertai dengan refleksi mahasiswa atas kegiatan PPL-2,
meliputi: peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mengajar).
4. Sistematika laporan mengikuti panduan terlampir.
5. Laporan PPL-2 dinilai, dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan.
6. Laporan PPL-2 merupakan laporan kelompok yang dibuat rangkap
3(tiga),masing-masing untuk:
a. Panitia PPL-2;
b. Madrasah/Sekolah lokasi PPL-2;
c. Dosen Pembimbing Lapangan.
7. Laporan PPL-2 diserahkan paling lambat satu minggu setelah penarikan
mahasiswa dari sekolah

9
BAB III

PENILAIAN PPL-2

SIFAT, SASARAN DAN UNSUR-UNSUR PENILAIAN

A. Sifat penilaian
a. Menyeluruh yaitu meliputi aspek sikap, pengetahuan, keterampilan
dan disiplin mahasiswa;
b. Berkesinambungan yaitu melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan
PPL-2 (proses pembekalan, Praktik Pengalaman Lapangan sejak
dari awal sampai dengan akhir);
c. Edukatif yaitu mendidik dan membimbing mahasiswa praktik untuk
dapat memperbaiki kekurangannya dan meningkatkan hal-hal yang
dicapai.
B. Sasaran penilaian
a. Kompetensi Pedagogik
1) Pemahaman terhadap peserta didik.
2) Kemampuan merencanakan pembelajaran.
3) Kemampuan melaksanakan pembelajaran.
4) Kemampuan mengevaluasi hasil belajar.
5) Kemampuan mengelola pembelajaran yang dapat
mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi
yang dimiliki
b. Kompetensi personal terdiri dari :
1) Disiplin dalam tugas dan waktu.
2) Kepemimpinan dalam menghadapi tugas dan masalah yang
dihadapi.
3) Kesungguhan dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan.

10
c. Kompetensi sosial, terdiri dari:
1) Pergaulan di sekolah baik dengan kepala sekolah/madrasah,
guru, karyawan maupun peserta didik.
2) Kerjasama antara mahasiswa, guru pamong, maupun DPL.
3) Performance diri dalam bentuk cara berbusana dan penampilan,
dengan tolok ukur etika dan peraturan/tata tertib
madrasah/sekolah.
d. Kompetensi profesional terdiri dari:
1) Persiapan tertulis, meliputi:
a) Perumusan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
b) Perencanaan kegiatan pembelajaran.
c) Perencanaan penggunaan media pembelajaran.
d) Pemilihan penerapan metode pembelajaran.
e) Penyusunan alat evaluasi.
f) Kerapian tulisan dan susunan bahasa dalam perangkat
pembelajaran.

2) Pelaksanaan mengajar meliputi:


a) Penguasaan materi pembelajaran.
b) Teknik membuka dan menutup pembelajaran.
c) Gaya dan antusiasme mengajar.
d) Pengelolaan kelas.
e) Penggunaan waktu.
f) Cara mengajukan dan menjawab pertanyaan.
g) Penggunaan alat bantu mengajar.
h) Perhatian pada individu.
i) Kualitas tulisan, penjelasan yang diberikan dan pemanfaatan
papan tulis.
j) Tercapainya tujuan pengajaran.

11
C. Unsur-unsur Penilaian
Penilaian kegiatan PPL-2 meliputi keseluruhan unsur dan aspek kegiatan,
baik bersifat kuantitatif (skor) maupun kualitatif.
a. Unsur-unsurkegiatan PPL-2 yang dievaluasi dengan menggunakan
skor antara lain :
1) Praktik Penyusunan perangkat pembelajaran;
2) Praktik mengajar di kelas;
3) Kepribadian dan hubungan sosial;,PTK
4) Praktik penanganan kasus (layanan bimbingan);
b. Unsur-unsur kegiatan PPL 2 yang dievaluasi dengan cara kualitatif,
antara lain :
1) Pembekalan PPL-2;
2) Laporan PPL-2.
c. Unsur kegiatan PPL-2 yang dinilai dan tim (personil) penilai tampak
pada tabel.
d. Nilai akhir PPL-2 dan penentuan kelulusan didasarkan pada
keseluruhan unsur kegiatan PPL-2 dan ditetapkan oleh DPL.

Tabel 1: Unsur Penilaian dan Penilai PPL- 2

No. Unsur dan Aspek Penilai


Kegiatan PPL-2
1. Pembekalan PPL-2 Koordinator PPL-2
(prosentase kehadiran)
2. Praktik penyusunan Guru pamong dan DPL
perangkat pembelajaran
3. Praktik mengajar di Guru pamong dan DPL
kelas

12
4. Kepribadian dan Kepala madrasah/ sekolah
hubungan sosial
5. Praktik persekolahan dan Guru pamong dan DPL
penangaan kasus
6. Laporan PPL-2 DPL dan pamong
7. Nilai akhir dan DPL
penentuan kelulusan

Tabel 2: Acuan Interval Nilai PPL 2

Huruf Indek prestasi Angka Predikat


A+ 4.00 91-100 Cumlaude
A 3.75 86-90 Sangat Memuaskan
A- 3.50 81-85 Memuaskan
B+ 3.25 76-80 Sangat Baik
B 3.00 71-75 Baik
B- 2.75 66-70 Cukup Baik
C+ 2.50 61-65 Lebih Dari Cukup
C 2.25 56-60 Cukup
D Tidak lulus <55 Kurang

13
BAB IV
PETUNJUK DAN TATA TERTIB UNTUK PRAKTIKAN

1. Setiap mahasiswa yang namanya tercantum dalam pengumuman


penempatan,diharuskan hadir di madrasah/sekolah tempat latihan secara
rombongan pada waktu yang telah ditentukan dengan membawa berkas
penempatan dari panitia PPL-2.
2. Untuk pertama kali hadir di madrasah/sekolah tempat latihan, rombongan
mahasiswa tersebut dipimpin oleh DPL dan selanjutnya DPLmenyerahkan
rombongan mahasiswa kepada pihak madrasah/ sekolah.
3. Kelompok mahasiswa yang ditempatkan di satu madrasah/ sekolah
disebut " Unit Praktikan". Untuk setiap unit praktikan harus ada ketua
dan wakil ketua unit praktikan yang dipilih oleh dan dari anggota itu
sendiri. Selama PPL-2, Praktikan dalam unit tersebut harus mengadakan
pertemuan minimal satu minggu sekali untuk mendiskusikan hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan PPL- 2. Jika diperlukan, untuk
melaksanakan kegiatan tersebut dapat mengundang guru pamong atau DPL.
4. Setiap mahasiswa hanya mengikuti latihan praktik kependidikan pada
madrasah/sekolah dan guru pamong yang telah ditunjuk oleh panitia PPL-
2.
5. Setiap mahasiswa yang telah ditempatkan pada madrasah/sekolah tertentu
tidak diizinkan pindah lokasi tanpa seizin ketua panita PPL- 2.
6. a. Apa bi la praktikan berhalangan hadir karena sesuatu y ang dapat
dipertanggungjawabkan, harus memberitahu secara tertulis kepada kepala
madrasah/sekolah atau guru pamong yang bersangkutan.
b. Jika berhalangan lebih dari 2 kali berturut-turut, harus memberitahukan
kepada DPL.
7. Waktu/ jadwal untuk melakukan kegiatan observasi PBM dan
pelaksanaan praktikum ditentukan oleh guru pamong/kepala sekolah
yang bersangkutan.
8. Sebelum praktik dilaksanakan di kelas, RPP harus dibuat dan
dikonsultasikan serta ditandatangani oleh guru pamong dan DPL.
9. Ketentuan untuk pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan latihan performance mengajar :
a. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1) Untuk sehari - hari setiap Praktikan wajib membuat 1 ( satu)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ditulis tangan pada
buku folio bergaris. Perbaikan/komentar dari guru pamong dan
DPL.
2) DPL dibubuhkan dalam buku tersebut.`
3) Materi pelajaran dan pokok bahasan, ditentukan oleh guru pamong.
b. Performance mengajar.
Jumlah penampilan setiap Praktikan dalam seminggu minimal sesuai dengan
jumlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat.
10. Seorang praktikan baru diperkenankan ujian apabila semua persyaratan
untuk ujian telah dipenuhi. Syarat ujian antara lain:
a. Jumlah kehadiran mahasiswa praktikan di madrasah/sekolah sekurang-
kurangnya 90% dari seluruh waktu kegiatan PPL-2.
b. Jumlah persiapan mengajar harian maupun jumlah penampilan minimal 8
RPP.
c. Membuat laporan kelompok dan individual PPL-2 rangkap 2 (dua)
Hard Print diketahui Kepala Sekolah dan DPL kemudian diserahkan
kepada DPL dan sekolah/madrasah, sementara untuk panitia diserahkan
dalam bentuk pdf dicopy dalam CD room. (Petunjuk penulisan laporan
dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 26).
d. Membuat persiapan mengajar (RPP) harian untuk ujian diketik rangkap
3 (untuk mahasiswa, DPL dan guru pamong), diserahkan kepada para
penguji minimal tiga hari sebelum ujian dilaksanakan.
e. Persiapan mengajar (RPP) harian untuk ujian berupa suatu model
rancangan pembelajaran yang menunjukkan kemampuan praktikan
dalam merancang proses belajar mengajar secara profesional.

11. Beberapa ketentuan mengenai ujian, yaitu:


a. Jadwal dan waktu ujian ditentukan oleh guru pamong dengan mengacu
kepada alokasi waktu yang telah ditentukan oleh panitia PPL-2.
b. Jadwal ujian disampaikan secara tertulis ke DPL minimal tiga hari
sebelum ujian dilaksanakan.
c. Praktikan yang akan menempuh ujian harus hadir di madrasah/ sekolah
tempat latihan paling lambat 15 menit sebelum ujian dilaksanakan.
d. Praktikan lain tidak diperkenankan hadir di kelas/tempat yang sedang
dipergunakan untuk ujian.
e. Penggunaan jumlah jam pelajaran untuk ujian disesuaikan dengan
jumlah jam pelajaran pada waktu latihan sehari-hari.
f. Nilai akhir PPL-2 ditetapkan berdasarkan ketentuan terlampir.
g. Nilai akhir kelulusan untuk ujian PPL-2 setelah dirata-ratakan sekurang-
kurangnya C.
12. Setiap praktikan selama berada di madrasah/ sekolah wajib mentaati
ketentuan- ketentuan di bawah ini
a. Pakaian
1) Pakaian harus rapi, sopan, bersih, tidak ketat, tidak transparan dan
tidak mencolok atau mengundang tertawaan/cemoohan dari siswa.
2) Bagi mahasiswi diwajibkan menggunakan rok panjang/longdress.
3) Tidak diperbolehkan memakai pakaian santai, seperti jeans,
kaos oblong dsb.
b. Rambut
1) Bagi pria, tidak boleh rambut panjang/gondrong/kuncir.
2) Bagi wanita, wajib menggunakan jilbab.
c. Sepatu
Gunakan sepatu yang sopan dan pantas dipakai calon guru. Perhatikan
peraturan madrasah/sekolah.

d. Perhiasan
Tidak menggunakan perhiasan yang mencolok dan berlebihan.
e. Sikap
1) Sopan, rendah hati, dan hormat kepada semua unsur di
madrasah/sekolah.
2) Ucapkan salam saat bertemu dan berpisah.
3) Menyapa siswa dengan sebutan"anak-anak".
f. Bahasa
Menggunakan bahasa yang baku, benar dan sopan.
13. Setiap Praktikan harus mematuhi peraturan, tata tertib sekolah, peraturan
panitia PPL-2 dan menjunjung kode etik guru (sebagaimana terlampir).
Bagi mereka yang tidak mematuhi peraturan dan tata tertib dikenai sanksi
sebagai berikut :
a. Peringatan lisan.
b. Peringatan secara tertulis .
c. Penangguhan kegiatan praktik
d. Pencabutan izin praktik.
14. Setiap pihak yang ter libat dalam PPL-2 memahami posisi, fungsi, tugas
dan kewenangan masing-masing.
15. Mahasiswa mengenakan pakaian hitam-putih (pakaian atas berwarna
putih, pakaian bawah berwarna hitam/gelap) yang rapi dan bersih pada
saat melaksanakan PPL-2, serta tidak mengenakan asesoris, potongan
rambut, dan lain-lain yang kurang pada tempatnya selama PPL-2.
16. Mahasiswa wajib menggunakan jaket almamater di lingkungan
sekolah/madrasah dan pada saat praktik mengajar.
Lampiran 1.
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PPL

A. Laporan Praktik Persekolahan Isi Laporan


1. Laporan PPL-2 adalah laporan kelompok.
2. Dalam laporan ini dimuat tentang struktur organisasi dan personalia,
serta peranan/fungsi/ kontribusi individu dalam kegiatan kelompok.
3. Laporan ini dibuat dalam rangkap dua, yaitu :
a) Satu berkas untuk DPL;
b) Satu berkas untuk sekolah/lokasi PPL-2.
c) Untuk Panitia dalam bentuk pdf dicopy ke dalam CD.
4. Laporan PPL-2 harus sudah disampaikan kepada DPL seminggu setelah
pelaksanaan PPL-2 berakhir/penarikan.

Sistematika :
Bab I : Hasil Observasi
1. Peserta didik..
2. Guru-guru, kepala madrasah/sekolah dan struktur organisasi
3. Sarana/perlengkapan.
4. Perpustakaan.
5. Kondisi fisik sekolah.
6. Masyarakat sekitar.
7. Masalah-masalah yang dihadapi sekolah.
8. Kesimpulan dan saran.
Bab II : Pengalaman Praktik Mengajar
1. Satuan Pelajaran.
2. Penampilan Mengajar.
3. Tugas mengajar tanpa persiapan satuan pelajaran.
4. Masalah-masalah dan alternatif pemecahan.
5. Kesimpulan dan saran.
Bab III : Pengalaman Kegiatan Ekstrakelas
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Masalah-masalah dan alternatif pemecahan
4. Kesimpulan dan saran Lampiran-lampiran`

B. LAPORAN STUDY CASUS (dijadikan satu dengan RPP) sampul


berwarna Hijau
C. PTKA (sampul berwarna putih )
Lampiran 2
FORMAT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Materi/topik bahasan :
Kelas / Semester :
Waktu/jam Pertemuan :
Kompetensi Inti : KI-1.....
KI-2.....
KI-3.....
KI-4.....
A. Kompetensi Dasar :
B. Indikator :
C. Tujuan :
D. Materi :
1. Materi Pokok : Diambil dari silabus
2. Materi Pemb. : Diambil berbagai sumber terstandar
E. Metode :
F. Mediadan sumber :
1. Media/alat :
2. Sumber belajar :
G. Kegiatan Pemb. :
1. Kegiatan Aw al :
2. Kegiatan Inti :
3. Kegiatan Penutup :
H. Penilaian :
1. Prosedur penilaian ;
2. Teknik penilaian :
3. Instrumen dan skor :

Balikpapan, …………........
Mahasiswa/Praktikan,

…………………................
NIM.

Mengetahui:
DPL, Guru Pamong,

……………………… ……………………
NIP.

Anda mungkin juga menyukai