Anda di halaman 1dari 33

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
SETIA Walisembilan Semarang merupakan salah satu lembaga
pendidikan tinggi yang bertanggung jawab untuk mencetak guru Agama
Islam yang professional yang akan melaksanakan tugas sucinya sebagai
pendidik Agama Islam di lingkungan SMP/MTs maupun SMA/MA/SMK.
Agar dalam melaksanakan tugas itu dapat mencapai sasaran secara
efektif dan efisien maka mahasiswa Jurusan PAI SETIA WS dibekali dengan
seperangkat ilmu yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Ilmu yang bersifat teoritis sebanyak 132 sks yang terdiri atas ilmu agama
islam, ilmu bahasa, ilmu kependidikan, psikologi, ilmu keguruan, serta
ilmu penunjang lainnya.
2. Ilmu yang bersifat praktis, untuk mempraktikkan ilmu di lapangan
sebanyak 14 sks yang terdiri dari PPL, KKN dan penulisan skripsi untuk
program S1 PAI.
3. PPL merupakan program Akademi Jurusan PAI dengan bobot 4 sks.
Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dan
memperluas cakrawala mahasiswa dalam rangka pembentukan kompetensi
bagi calon pendidik, baik kompetensi professional, personal, maupun
social, sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas kependidikan di
sekolah dengan baik.
Tugas kependidikan tersebut secara umum antara lain terbagi pada:
a. Tugas administratif
b. Tugas edukatif
c. Tugas pelayanan atau bimbingan
Agar mahasiswa dapat menjalankan tugas-tugas tersebut dengan baik,
mereka perlu pula mengetahui kebijakan umum dan kebijakan dasar
pemerintah tentang kependidikan, dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.

1
Mahasiswa juga perlu mengenali medan kependidikan utamanya
adalah medan sosio-psikologis peserta didik, sehingga mereka dapat bergaul
dengan siswa secara dekat tanpa harus menghilangkan eksistensinya sebagai
seorang pendidik. Dengan demikian para praktikan mampu membimbing,
mendorong dan membangkitkan semangat dan motifasi peserta didik dalam
belajar dan dalam mengatasi problem hidupnya.
PPL Mahasiswa jurusan PAI memiliki kekhususan dibandingkan
dengan mahasiswa LPTK lainnya. Sebab tujuan pendidikan Agama Islam
tidak semata-mata memberikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
melaksanakan ibadah agama saja, tetapi juga menanamkan rasa keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mengembangkan
kepribadian peserta didik menjadi manusia yang memiliki akhlakul karimah.
B. Pengertian PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program Akademi
Jurusan PAI dengan bobot 4 sks. Program ini bertujuan untuk memberikan
pengalaman nyata dan memperluas cakrawala mahasiswa dalam rangka
pembentukan kompetensi bagi calon pendidik, baik kompetensi professional,
personal, maupun social, sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas
kependidikan di sekolah dengan baik.
C. Tujuan PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan mempunyai
tujuan, fungsi dan manfaat.
a. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1. Membimbing mahasiswa kearah terbentuknya pribadi yang memiliki
nilai dan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam
membentuk profesi guru Agama Islam
2. Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai calon guru Agama yang
berkualitas prima, serta kepada profesinya menguasai dan mampu
menerapkan prinsip-prinsip ilmu keguruan dan keislaman searah
dengan tuntutan zaman.

2
3. Melatih mahasiswa agar dapat trampil melaksanakan tugas-tugas
kependidikan baik yang bersifat administrative, edukatif, maupun
layanan bimbingan keagamaan dan kesiswaan.
b. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berfungsi memberikan bekal
kepada mahasiswa agar memiliki kompetensi professional, paedaogik,
kepribadian dan social.
c. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1. Bagi Mahasiswa
- Memperoleh pengalaman factual tentang proses pembelajaran dan
kependidikan dalamm situasi nyata.
- Memperoleh bekal pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola
sekolah
- Memperoleh seperangkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang
dapat menunjang tercapainya kompetensi pendidikan.
2. Bagi SETIA WS
- Sebagai umpan balik dalam upaya menyempurnakan system
pendidikan di lingkungan SETIA WS sesuai dengan kebutuhan
pembangunan dibidang pendidikan.
- Mempererat dan meningkatkan kerjasama antara SETIA WS
sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
pendidikan dan instansi pendidikan terkait.
3. Bagi sekolah latihan
- Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan
dalam pengembangan sekolah.
- Memperoleh bantuan dan fikiran dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan administrasi maupun akademik.

3
D. Status PPL
Pelaksanaan PPL ini resmi berlandaskan pada peraturan serta
perundang undangan yang berlaku. Landasan pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 60 Tahun 1999 Tentang Perguruan Tinggi
3. Permenag No. 30 Tahun 1987 tentang PTAIS
4. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
6. Statuta SETIA Walisembilan Semarang
7. Kurikulum Jenjang S.1 untuk LPTK
8. Pedoman Akademik SETIA Walisembilan Semarang
E. Metode Pembahasan
a. Jenis kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini meliputi beberapa
kegiatan:
1. Kegiatan Orientasi Kampus.
Kegiatan orientasi kampus ini dikoordinir oleh panitia penyelenggara
PPL. Kegiatan tersebut meliputi :
a. Pembekalan ketrampilan dasar mengajar pra PPL dlaksanakan di
Kampus SETIA WS dengan kegiatan berupa micro teaching. Salah
satu syarat agar mahasiswa dapat mengikuti PPL jika memperoleh
nilai minimal 2,0 (C) untuk micro teaching.
b. Pembekalan PPL berupa :
- Penyegaran kembali masalah-masalah keguruan, antara lain :
penyusunan program satuan pelajaran, kode etik keguruan
pengetahuan kompetensi profesional, sopan santun, dan
berbusana pantas dan latihan mengajarnatau micro teaching.
- Informasi tentang sekolah latihan dengan berbagai
permasalahannya.
- Penyajian materi administrasi dan supervisi pendidikan.

4
- Informasi tentang langkah-langkah Praktek Pengalaman
Lapangan
2. Kegiatan Observasi dan Orientasi di Sekolah Latihan.
Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari. Kegiatan ini dikoordinir oleh
Kepala Sekolah latihan atau tenaga kependidikan lainnya yang ditunjuk,
meliputi :
a. Pengenalan berbagai hal yang ada disekolah latihan yang meliputi :
- Bangunan Fisik
- Personalia
- Organisasi Sekolah
- Administrasi Kelas
- Kurikulum Sekolah
- Perpustakaan Sekolah
- Hubungan lingkungan sekolah dan laboratorium sekolah
b. Observasi terhadap bangunan fisik sekolah, administrasi sekolah,
administrasi kelas, perpustakaan seklah dan laboratorium sekolah.
c. Observasi pengajaran model yang dilakukan oleh guru pamong yang
bersangkutan.
d. Observasi mengajar terhadap teman yang sedang mengajar.
3. Kegiatan Pengajaran model meliputi:
a. Informasi dari guru pamong tentang mengajar dan permasalahannya.
b. Informasi dari guru pamong tentang mekanisme observasi
pengajaran model.
c. Pelaksanaan observasi pengajaran model
d. Mendiskusikan hasil observasi yang telah mereka lakukan.
4. Kegiatan praktik mengajar
a. Kegiatan praktik mengajar di sekolah latihan dilaksanakan minimal
6 (enam) kali termasu ujian akhir
b. Kegiatan ini meliputi penerimaan tugas, penyusunan persipaan,
pelaksanaan dan pesan-pesan tentang hasil kegiatan tersebut.

5
5. Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ini dikoordinir oleh Kepala Sekolah Latihan, meliputi:
a. Kegiatan Pramuka, Usaha Kesehatan Sekolah dan Kesenian
b. Mengikuti upacara-upacara sekolah
c. Mengikuti rapat-rapat yang diselenggarakan oleh sekolah atas ijin
Kepala Sekolah
d. Melaksanakan tugas-tugas administrasi sekolah/ kelas atas ijin
Kepala Sekolah.
6. Kegiatan Penyusunan Laporan
a. Penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
dilakukan oleh mahasiswa praktikan baik secara individual maupun
kolektif
b. Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dibuat rangkap 4
(untuk dosen pembimbing, ketua jurusan, sekolah latihan dan yang
bersangkutan) diketik dengan jarak 1,5 spasi pada kertas ukuran
kwarto.
c. Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diserahkan selambat-
lambatnya satu minggu setelah ujian akhir Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
d. Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai persyaratan
yudisium.
e. Sistematika laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah :
- Pendahuluan
- Orientasi Kampus
- Observasi lingkungan sekolah
- Observasi pengajaran model
- Real Teaching
- Penutup
- Lampiran-lampiran

6
b. Personal Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Personal Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari: Mahasiswa
Praktikan, Dosen Pembimbing, Guru Pamong dan Kepala Sekolah/
Madrasah latihan.
1. Mahasiswa Praktikan
i. Mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan adalah
mahasiswa yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Terdaftar sebagai peserta PPL
- Telah mencapai kredit sekurang-kurangnya 100 sks dengan IP
kumulatif sekurang-kurangnya 2,00
- Telah dinyatakan lulus mengikuti micro teaching
- Telah lulus mata kuliah:
 Administrasi/ Manajemen pendidikan
 Perencanaan Sistem Pengajaran PAI
 Pengembangan Kurikulum PAI
 Materi PAI
 Pengembangan Sistem Evaluasi PAI
ii. Mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan berkewajiban:
- Mematuhi semua peraturan yang ditentukan oleh SETIA
Walisembilan Semarang.
- Melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dengan tertib dan penuh kesungguhan yang meliputi:
 Kegiatan orientasi kampus
 Upacara pemberangkatan ke sekolah/ madrasah latihan, di
kampus
 Acara penyerahan mahasiswa di sekolah/ madrasah latihan
 Kegiatan orientasi dan observasi di sekolah madrasah latihan
 Kegiatan pengajaran model yang terjadwal
 Latihan dan ujian praktik mengajar yang dijadwalkan

7
 Kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler
 Pemanfaatan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dalam
rangka meningkatkan mutu profesinya.
 Membantu kelancaran informasi daru jurusan ke sekolah/
madrasah latihan
 Mentaati semua peraturan/ tata tertib yang berlaku di sekolah/
madrasah
 Menyusun laporan Praktik Pengalaman Lapangan secara
kolektif selambat-lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan.
 Membentuk pengurus kelompok praktikan di sekolah/
madrasah latihan
 Pakaian/ busana
 Upacara pembukaan
 Pria
- Berbaju putih lengan panjang
- Celana panjang warna hitam
- Berdasi dan jaket almamater
- Sepatu pantofel
 Wanita
- Berbaju putih lengan panjang
- Rok panjang warna hitam
- Jaket almamater
- Jilbab warna putih
- Sepatu pantofel
 Harian
 Pria
- Berbaju putih lengan panjang
- Celana panjang warna hitam
- Berdasi dan jaket almamater
- Sepatu pantofel

8
 Wanita
- Berbaju putih lengan panjang
- Rok panjang warna hitam
- Jaket almamater
- Jilbab warna putih
- Sepatu pantofel
2. Dosen Pembimbing Lapangan
i. Dosen Pembimbing Lapangan adalah para dosen yang ditunjuk
sebagai Dosen Pembimbing Lapangan dan bersedia membimbing
mahasiswa dengan tertib dan bersungguh-sungguh
ii. Dosen pembimbing lapangan harus melaksanakan tugas sebagai
berikut:
- Menghadiri rapat-rapat koordinasi pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan
- Mengikuti upacara pemberangkatan di kampus, wajib mengantar
dan meyerahkan serta menarik mahasiswa praktikan di sekolah
latihan.
- Bersama guru pamong memberikan bimbingan kepada
mahasiswa bimbingannya
- Melaporkan nilai Praktik Pengalaman Lapangan kepada Panitia
Penyelenggara selambat-lambatnya satu minggu setelah ujuan
akhir
- Mengisi presensi/ daftar hadir yang telah disediakan di sekolah
latihan oleh ketua praktikan
- Pembimbing sekurang-kurangnya hadir ke lokasi 3 kali
- Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan antara SETIA WS dan sekolah latihan
3. Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan
i. Menghadiri rapat-rapat koordinasi pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan

9
ii. Melakukan koordinasi berkenaan dengan penerimaan dan
penarikan mahasiswa PPL
iii. Membantu mengendalikan pelaksanaan PPL di Sekolah
iv. Melakukan monitopring pelaksanaan PPL di sekolah minimal 2
kali
v. Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan antara SETIA WS dan sekolah latihan.
4. Guru Pamong
i. Guru pamong adalah guru-guru bidang studi pada sekolah latihan
yang diusulkan oleh Kepala SEkolah/ madrasah yang bersangkutan
kepada SETIA WS dengan bidang studi yang diampunya:
ii. Tugas guru pamong adalah:
- Bersama kepala sekolah (bila diminta) mengikuti rapat-rapat
koordinasi PPL
- Bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan membimbing
mahasiswa praktikan bimbingannya
- Menilai dan menguji mahasiswa praktikan dalam mengajar atau
kegiatan lainnya.
5. Kepala Sekolah/ Madrasah (Koordinator Guru Pamong)
i. Kepala sekolah latihan adalah kepala sekolah yang sekolahnya
sebagai tempat PPL
ii. Tugas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:
- Bersama seorang guru yang ditunjuk mengikuti rapat-rapat
koordinasi yang diselenggarakan oleh jurusan PAI
- Bersama guru pamong menyelenggarakan rapat koordinasi
persiapan Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa di
sekolahnya.
- Mengelola dan mengawasi pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan mahasiswa di sekolahnya.

10
- Memberikan laporan kepada Kajur PAI tentang pelaksanaan
dan permasalahan Praktik Pengalaman Lapangan yang timbul
di sekolahnya.
- Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah
bertanggungjawab kepada ketua jurusan di lingkungan
SETIA Walisembilan Semarang.
c. Penilaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Penilaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi :
1. Penilaian kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan oleh
dosen pembimbing dan guru pamong
2. Komponen-komponen yang dinilai meliputi:
i. Komponen professional oleh Dosen Pembimbing dan guru pamong
yang meliputi:
- Persiapan tertulis (P)
- Pelaksanaan mengajar (M)
ii. Komponen personal atau kepribadian (K)
iii. Komponen kemasyarakatan (S)
3. Interval penilaian
Interval Bobot
Simbol
Nilai Kualitas
81 – 100 A 4,0
71 – 80 B+ 3,6 – 3,9
66 – 70 B 3,0 – 3,4
61 – 65 C+ 2,5 – 2,9
56 - 60 C 2,0 – 2,4
51 – 55 D+ 1,5 – 1,9
46 - 50 D 1,0 – 1,4
0 - 45 E 0,0
Penilaian Praktik Pengalaman Lapangan diatur melalui 2 tahap:
i. Penilaian saat latihan
ii. Penilaian saat ujian
4. Penilaian meliputi beberapa komponen
i. Komponen professional meliputi:
- Persiapan tertulis (P) dengan bobot 3

11
- Pelaksanaan mengajar (Q) dengan bobot 6
ii. Komponen personal (R) dengan bobot 2
iii. Rumus penilaian Praktik Pengalaman Lapangan adalah:
- Nilai Rata-Rata = Jumlah nilai setiap pertemuan
3
- Nilai Akhir = Jumlah nilai rata-rata setiap pertemuan
2
Seorang mahasiswa praktikan dinyatakan lulus Praktik Pengalaman
Lapangan apabila mencapi apabila mencapai Nilai Akhir (NA)
sekurang-kurangnya 56 (2,0) dan setinggi-tingginya 95 (4,0).
5. Mahasiswa praktikan yang belum lulus, dapat mengulang pada tahun
berikutnya
d. Waktu, tempat, peserta dan pelaporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL)
1. Waktu Pelaksanaan
Waktu yang diperlukan untuk PPL adalah selama bulan Oktober 2021
dengan perincian sbb:
i. Pembekalan: 09 Oktokber 2021
ii. Pelaksanaan PPL: tanggal 10 September – 31 Oktober 2021
iii. Pengumpulan Laporan PPL: tanggal 17 November 2021 (paling
akhir)

2. Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Pelaksanaan Praktik Pengalaman lapangan bertempat di:
- MA Solihiyah Kalitengah - MA Hadirul Ulum Ulujami
Mranggen Pemalang
- Smp Nurul Ulum Karangroto - MA Wiradesa Pemalang
Genuk Semarang - MTS Al-Islam Limpung
- MTS Hidayatus Syuban Kab.Batang
Karangroto Genuk Semarang - MTS Mambaul A’la Jagalan
- MTS Al Muayyad Tegowanu Purwodadi
Grobogan - MTS Al Ishlah Pulokulon

12
- MTS Sholihiyyah Kalingah Grobongan
Mranggen Demak - MTS Yarobi Grobogan
- MA NU Mranggen Demak - MTS Miftahul Huda Kuripan
- MA Banin Tajul Ulum Brabo Purwodadi
Tanggungharjo Grobogan - MTS Nuril Huda Tarub
- MTS Banin Tajul Ulum Brabo - MA Yapim Penawangan
Tanggungharjo Grobogan - MTS Darul Amanah Sukerejo
- MA Banat Tajul Ulum - MA Nu 10 Payerruyung
Tnaggungharjo Grobongan - MTS Darul Islah Genting
- MTS Fathul Huda Sidorejo Sukerejo
Sayung Demak
- MA Fathul Huda Sidorejo
Sayung Demak
- MA Nu Demak
- MTS Miftahussalam
Wonosalam Demak
Peserta dan Biaya
Peserta PPL adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan
sebagaiman disebutkan dengan rincian sbb:
Jumlah Mahasiswa
No Kelas
S1
1 Purwodadi 98
2 Genuk 27
3 Demak 32
4 Gringsing 11
5 Sukorejo 11
6 Pekalongan 13
7 Sayung 20
8 Induk 13
9 Buaran 5
10 Brabo 76
Jumlah 336

3. Pelaporan

13
i. Laporan individual, laporan ini adalah berupa pengumpulan seluruh
administrasi program pengajaran yang terdiri dari:
- Program Tahunan
- Program Semester/ Promes
- RPP/ Satpel
- Dan administrasi lain yang terkait dengan kegiatan PPL

ii. Laporan kelompok, dengan sistematika laporannya sebagi berikut:


- Pendahuluan
- Keadaan Umum di sekolah/ madrasah
- Pelaksanaan PPL
- Permasalahan dan hambatan PPL
- Upaya mengatasi masalah
- Penutup
iii. Pembimbing melaporkan nilai kepada ketua jurusan PAI melalui
panitia PPL paling lambat satu minggu setelah pelaporan dari
peserta PPL

14
e. Panitia Penyelenggara
Untuk penyelenggaraan Praktik Pengalaman Lapangan ini dibentuk penitia
penyelenggara yang terdiri dari unsur akademik dan pegawai administrasi
sbb:
Penaggungjawab : Ketua SETIA WS
Supervisor : Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
KA.Unit SBM
Kabag.TU
Ketua : Khoirutin Nisa,MH
Sekretaris : Ahmad Jauhari,M.Pd
Bendahara : Munif Kholifah S,MM
Seksi-seksi
1. Koordinator DPL : Abdul Hakim,M.Pd
Uswatun Marhamah,M.Pd
2. Kesekretariatan : Moch Choirudin,M.Pd.I
Slamet Panuntun,M.S.I
M.Adib Ridwan Azizy,MH
3. Pembantu Umum : Kumaidi,M.Pd
Asibkhan Khosit, S.Pd
4. Tim Teknis : Imam Asyrofi,S.Ag,S.Pd
Junaidi Abdul Jalal,S.Pd.I
Imam Ghozali,S.Pd.I
Nur Khasan,M.Pd.I
Wahab Fahrub,S.Pd
Ahmad Mundzir,M.S.I

f. Anggaran
Anggaran Praktik Pengalaman Lapangan ini dibebankan kepada
mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan.

BAB II

15
Orientasi Singkat MA Hadirul Ulum

A. Sejarah Singkat MASS Hadirul Ulum


Madrasah yang didirikan oleh Beliau Bapak Kyai Chadirin Nur
Chaerudin Ibn Jaelani sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren MISS Hadirul
Ulum Tasikrejo juga Pembina Yayasan Pendidikan Hadirul Ulum ini
mendirikan MASS Hadirul Ulum pada tahun 2012 dengan Misi dan Visi
mencetak generasi penerus bangsa yang intelek dan Pancasilais dan juga
berakhlakul karimah dengan landasan Al-Quran, hadits, Ijma’ dan Qiyas.
Pada awal pertama berdiri sekaligus tahun ajaran yang pertama kali
MASS Hadirul Ulum bertempat di gedung MISS Hadirul Ulum dengan waktu
pembelajaran sore hari. Setelah berjalan selama dua tahun, akhirnya gedung
sementara pondok pesantren MISS Hadirul Ulum digunakan untuk kegitan
belajar dan mengajar sampai sekarang.
Awal pertama kali MASS Hadirul Ulum berdiri dipimpin oleh
Bapak Bejo Wakhito selaku Kepala Sekolah yang pertama dengan tenaga
pendidik sebanyak 5 orang yang berjuang dengan penuh keikhlasan dan tanpa
pamrih. Dari kerja keras tersebut, mereka telah sukses dalam menjalankan
amanat dari pendiri MASS Hadirul Ulum ini.
Pada bulan Januari 2015 SK Ijin Operasional MASS Hadirul Ulum
dikeluarkan oleh Keputusan Kementrian Agama Jawa Tengah. Pada waktu itu
penyerahan SK diwakili oleh Pejabat Kementrian Agama Kabupaten
Pemalang kepada pendiri MASS Hadirul Ulum. MASS Hadirul Ulum sudah
terdaftar di kementrian agama sebagai madrasah yang resmi dan diakui oleh
Negara.

16
B. Visi, Misi dan Tujuan MASS Hadirul Ulum
1. Visi
Terbentuknya muslim intelek pancasilais yang berwawasan jauh kedepan
dengan berakhlakul karimah.
2. Misi
- Mendalami dan menghayati kandungan Al-Quran, hadits, Ijma’ dan
qiyas
- Mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan umum dengan
semangat, rajin dan disiplin serta obyektif.
- Mendidik/ membiasakan dan mencontoh aktifitas para auliya,
syuhada, sholihin dan pendiri NKRI dengan menyesuaikan situasi
dan kondisi.
3. Tujuan
Tujuan atau program MASS Hadirul Ulum selanjutnya sesuai misi dan
visi yang diamanatkan pendiri MASS Hadirul Ulum bahwasanya untuk
mencetak siswa MASS Hadirul Ulum harus berlandaskan Al Quran,
Hadits, Ijma’ dan Qiyas dengan harapan mencetak generasi muslim yang
intelek berwawasan kedepan juga menjadi manusia yang taat dengan
negaranya dengan mematuhi segala aturan hukum negara, juga
mempunyai akhlakul karimah yang bisa menjadi ciri khas seorang
santriwan dan santriwati pondok pesantren MISS Hadirul Ulum. Untuk
itu MASS Hadirul Ulum mengajarkan kepada peserta didiknya tentang
hidup kesederhanaan, tidak membanggakan harta benda dan tidak juga
suka berfoya-foya, dan mengjajari tentang pengamalan ASWAJA dengan
landasan madzhab Syafi’iyah sesuai dengan nama Madrasah yaitu
MADRASAH ALIYAH SALAFIYAH SYAFI’IYAH HADIRUL
ULUM. Selain itu MASS Hadirul Ulum juga mempunyai program
kedepannya agar siswa/i setelah lulus nanti berguna bagi masyarakat
secara umum terlebih bisa menjadi panutan dalam hal berperilaku baik.
Program yang diharapkan nanti agar siswa MASS Hadirul Ulum selain
mempunyai keahlian dalam bidang agama Islam juga mempunyai skill

17
dalam hal teknologi dan informatika agar kedepannya nanti bisa bersaing
dengan yang lain. Sangatlah penting menguasai ilmu pengetahuan umum
pada era globalisasi ini agar nanti bisa mengikuti perkembangan zaman
yang semakin maju dan pesat.

C. Status MASS Hadirul Ulum


No SK Pendirian : D/Kw/MA/679/2015
Tanggal SK Pendirian : 09 Januari 2015
No. SK Ijin Operasional : 125 tahun 2015
Tanggal Ijin Operasional: 09 Januari 2015

D. Keadaan Fisik MASS Hadirul Ulum


Keadaan fisik MASS Hadirul Ulum terlampir.

E. Keadaan Guru dan Siswa


1. Struktur Organisasi MASS Hadirul Ulum
Penanggung Jawab : Ketua Yayasan Pendidikan Islam
Hadirul Ulum
Kepala Madrasah : ABU RIZAL, M.Pd
Waka Mad. Bag. Kurikulum : Asep Awaludin, M.Pd
Waka Mad. Bag. Kesiswaan : Kamal Ismail, S.Ag., M.Pd
Waka Mad. Bag. Humas : H. Warsito, S.Pd
Waka Mad. Bag. Sarpras : Khasanudin, S.Pd.I
Operator Madrasah : Ahmad Sidik, S.Pd
Tata Administrasi Madrasah : Diana Asyarotun Khasanah, S.Pd
Bendahara Madrasah : Fadhilah, S.Pd.I
Bimbingan Konseling : Damsiki, S.Ud
Penanggung Jawab Lab. Komputer : Al Wakhid
Penanggung Jawab Program Keagamaan : Khasanudin, S.Pd.I
Pembina OSIS : Khasanudin, S.Pd.I
Pembina Pramuka : Ahmad Sidik, S.Pd

18
Pembina PMR : Sari Indriani, S.Pd
Pembina Seni : Muhammad Nur, S.Pd
Wali Kelas X.IPS.1 : Sari Wijayanti, S.Pd
Wali Kelas X.IPS.2 : Dewi Mustika, S.Pd
Wali Kelas XI.IPS.1 : Siti Umikulsum, S.Pd.I
Wali Kelas XI.IPS.2 : Sriyati, S.Pd
Wali Kelas XII.IPS.1 : Khasanudin, S.Pd.I
Wali Kelas XII.IPS.2 : Sari Indriani, S.Pd
Petugas Keamanan dan Kebersihan : Sarto
2. Data Siswa MASS hadirul Ulum
Data siswa perkelas terlampir.

3. Tata Tertib Siswa MASS Hadirul Ulum


a. Waktu masuk sekolah mulai jam 07.30 s.d. 12.00 WIB.
b. Sepuluh menit sebelum bel berbunyi, murid sudah ada di lingkungan
madrasah.
c. Petugas piket harian kelas harus dating lebih awal untuk melakukan
tugasnya.
d. Setelah bel masuk berbunyi, sebelum mulai pembelajaran siswa
melakukan kegiatan pembiasaan dengan membaca doa bersama dan
hafalan Asmaul Khusna bersama-sama.
e. Berdoa bersama pada awal mulai pelajaran dan akhir pelajaran,
sebelum pulang sesuai ketentuan yang berlaku dipimpin ketua kelas.
f. Waktu istirahat, tidak diperkenankan berada dalam ruangan kelas atau
tidak boleh keluar halaman madrasah kecuali ada keperluan dengan
seizing guru BK.
g. Tiap kelas supaya dibentuk guru piket dan menjaga kebersihan
kelasnya masing-masing.
h. Jika tidak masuk (karena sakit, pergi dll), demikian juga jika
meninggalkan kelas waktu maih ada pelajaran harus minta ijin pada
guru Mapel/ guru piket/ BK.

19
i. Syarat untuk mengikuti ulangan semester, absen masuk minimal 90 %.
j. Tiap datang ke Madrasah harus berpakaian yang pantas, rapid an
bersih. Khusus bagi pelajar putri tidak diperkenankan memakai
perhiasan secara berlebihan dan juga dilarang mengaktifkan
handphone pada saat KBM berlangsung.
k. Tata tertib pakaian dan kedisiplinan siswa MASS Hadirul Ulum adalah
sebagai berikut :
- Hari Sabtu dan Ahad berseragam Pramuka lengkap, bersepatu
hitam kaos kaki putih.
- Hari Senin dan Selasa berseragam putih abu-abu (pakaian OSIS)
bersepatu hitam kaos kaki putih.
- Hari Rabu dan Kamis berseragam pakaian cirri khas MASS
Hadirul Ulum.
- Siswa perempuan wajib memakai hijab.
- Bagi yang laki-laki tidak boleh berambut panjang, harus rapi.
- Siswa dan siswi tidak boelh membawa senjata tajam kecuali
dibutuhkan pada saat KBM.
- Siswa tidak boleh merokok baik di dalam lingkungan madrasah
atau dalam ruang kelas.
- Siswa laki-laki tidak boleh memakai aksesoris.
- Siswa laki-laki wajib memakai peci selama berangkat ke Madrasah.
- Dilarang keras membawa minuman keras atau VCD porno atau
tindakan criminal lainnya yang merugikan diri sendiri maupun
pihak madrasah.
l. Jika ada guru yang belum/ tidak datang mengajar, ketua kelas harus
segera memberi tahu kepada Kepala Madrasah atau guru piket, sedang
murid lainnya harus tetap tenang.
m. Tiap guru masuk kelas atau kalau ada tamu, murid harus berdiri tegak
dipimpin ketua kelas untuk menerima atau menjawab salam.

20
n. Hormat dan patuh pada guru dan berbicara dengan bahasa Indonesia
atau bahasa jawa halus (kromo) serta harus tenang di dalam kelas (ada
atau tidak ada pelajaran).
o. Masuk sekolah harus membawa alat-alat sekolah lengkap, tidak
diperkenankan membawa buku-buku yang bukan buku pelajaran.
p. Jika dating terlambat, harus melapor kepada guru piket/ BK, jangan
langsung duduk.
q. Tiap masuk ke kantor Madrasah atau ke kelas lain harus minta izin
dengan mengucapkan salam.
r. Harus senantiasa menciptakan suasana indah, berseri, aman, bersih,
nyaman dan tenang sehingga tercipta “Madrasah Jannati”.
s. Setiap siswa wajib mentaati tat tertib sekolah dan peraturan lain yang
dikeluarkan oleh Kepala Madrasah.

21
4. Peraturan Akademik MASS Hadirul Ulum.
a. Bagi siswa yang akan mengikuti Ulangan Umum, baginya harus
mempunyai catatan kehadiran di Madrasah minimal 90 %.
b. Siswa dianggap bagian dari MASS Hadirul Ulum wajib mempunyai
kartu pelajar baik kelas X, XI dan XII.
c. Bagi siswa yang akan mengikuti Ulangan Umum semester ganjil
maupun genap harus melengkapi administrasi yang diberlakukan oleh
pihak Sekolah/ Madrasah.
d. Bagi siswa peserta tes harus mempunyai kartu ID/ Kartu Tes
Semesteran.
e. Bagi siswa kelas XI yang mau naik kelas XII harus membuat KTI
(Karya Tulis Ilmiah) sebagai syarat mutlak mengikuti UN-UAMBN-
UM.
f. Bagi siswa yang akan naik kelas XI dan XII harus memiliki nilai raport
diatas KKM dan atau sama dengan KKM.
g. Bagi siswa yang akan naik ke kelas XI dan XII harus mempunyai nilai
rata-rata 7,8 untuk raport.
h. Siswa harus menjaga sikap dan berakhlakul karimah.

5. Tata Tertib Guru MASS Hadirul Ulum


a. Guru wajib dating ke Madrasah tepat pada waktu yang telah ditentukan
dengan berpakaian rapi, dan berkerudung bagi guru wanita serta
bersepatu.
b. Memiliki rasa tanggungjawab terhadap ketertiban, keamanan dan
kelancaran jalannya pendidikan dan pengajaran di Madrasah.
c. Guru wajib memberikan contoh teladan yang baik dalam segala hal
kepada murid-muridnya.
d. Tidak meninggalkan kelas diwaktu bertugas kecuali ada hal-hal yang
perlu dengan seizing Kepala Madrasah.
e. Guru wajib membuat rencana pembelajaran.

22
f. Dalam hal melakukan tindakan kepada murid hendaklah satu bahasa,
selaras dengan guru lainnya (jangan sampai terjadi seorang guru
melarang melakukan sesuatu tetapi guru yang lainnya malah
mengizinkan).
g. Latihan-latihan atau ulangan-ulangan (tes formatif) agar diberikan
secara teratur dan baik. Memberikan nilai harus obyektif baik untuk
raport semester maupun kenaikan kelas.
h. Guru wajib selalu memperhatikan tentang sopan santun murid,
ketertiban dan kebersihan murid dan kelas, situasi kelas seluruhnya
serta aktifitas atau penerimaan pelajaran murid-muridnya.
i. Setelah memasuki kelas, guru member salam setelah murid berdiri siap
menerimanya.
j. Guru hendaknya senantiasa memperhatikan dan mencantumkan apakah
di papan tulis sudah tertulis Basmalah dan tanggal atau belum.
k. Demi kesopanan dan kesehatan agar sewaktu mengajar guru tidak
merokok di kelas.
l. Guru hendaknya selalu berpenampilan yang berwibawa di depan
murid-muridnya.
m. Guru hendaknya penuh tanggung jawab, cinta pada pekerjaannya,
berdedikasi tinggi dan disiplin pada tugasnya.
n. Senantiasa meningkatkan diri dalam pengetahuan.
o. Wajib menciptakan suasana sejuk, kasih saying, penuh kekeluargaan
dalam melaksanakan tugasnya.
p. Guru harus berwawasan luas.
q. Guru hendaknya senantiasa meyadari bahwa dirinya adalah menjadi
pahlawan tanpa tanda jasa, maka dalam bekerja tetap didasari tekad
penuh keikhlasan, tabah, sabar, tekun dan ulet.

23
6. Rencana Kerja Tahunan MASS Hadirul Ulum Tahun Pelajaran MT.
2021/2022.
a. Melaksankan pembelajaran tahun 2021/2022 dengan menggunakan
kurikulum KMA 183 2019 yaitu kurikulum pendidikan yang dibuat
pada awal tahun pelajaran.
b. Penentuan KKM ditentyukan melalui rapat bersama dengan guru,
kepala madrasah, wali murid dan komite sekolah pada awal tahun
pelajaran.
c. Mengadakan rapat wali murid pada awal tahun pelajaran untuk
membahas rencana kerja dan pembiayaan pada akhir tahun pelajaran.
d. Guru mengikuti kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
e. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
dibidang olahraga.
f. Segala pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan operasional di MASS
Hadirul Ulum bergantung pada dana Operasional Sekolah (BOS) tahun
anggaran 2021/2022 dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat.
g. Pengadaan sarana dan prasarana berasal dari Dana Sarana
Prasaranadari pemerintah daerah, dan apabila tidak mencukupi maka
akan dimintakan bantuan kepada wali murid dan alumni Ponpes MISS
Hadirul Ulum.
h. Materi pembelajaran di MASS Hadirul Ulum disesuaikan dengan
budaya dan lingkungan Desa Tasikrejo, Kecamatan Ulujami,
Kabupaten Pemalang.
i. Masyarakat diikut sertakan di dalam pengelolaan MASS Hadirul
Ulum, dan bersama-sama bertanggung jawab terhadap kemajuan
MASS Hadirul Ulum.
j. MASS Hadirul Ulum menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren
MISS hadirul Ulum dalam rangka menunjang kemajuan MASS
Hadirul Ulum, misalnya ikut menggunakan musholla sebagai tempat
untuk mengadakan Sholat Dhuha dan Sholat Dzuhur, mempergunakan

24
lapangan desa untuk kegiatan olahraga, TPQ dan Madrasah Diniyah
MISS hadirul Ulum yang bisa mendukung pembelajaran keagamaan.

F. Pelaksanaan KBM di MASS Hadirul Ulum


Pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar diatur sesuai jadwal
pelajaran yang sudah disusun di awal tahun pelajaran. Jadwal pelajaran
terlampir.

25
BAB III
Pelaksanaan PPL

A. Pembagian dan Penyusunan Jadwal Mengajar


Setiap peserta PPL mendapatkan tugas memegang satu mata pelajaran PAI
dan pelajaran Mulok yaitu mata pelajaran Ilmu Tafsir dan Ilmu Kalam.
Berikut pembagian tugas masing-masing peserta PPL :
Mata
No Nama Kelas Guru Pamong
Pelajaran
Milkhatul Akidah X.IPS.I Siti Umi Kulsum,
1
Rofiqoh Akhlak X.IPS.2 S.Pd.I
Akidah XI.IPS.I Kamal
2 Nur Hidayat
Akhlak XI.IPS.2 Ismail,S.Ag,M.Pd

Akidah XII.IPS.I Siti Umi Kulsum,


3 Nur Yono
Akhlak XII.IPS.2 S.Pd.I
A Saeful X.IPS.I Asep Awaludin,
4 SKI
Bahri X.IPS.2 M.Pd
Nur XI.IPS.I Asep Awaludin,
5 SKI
Kameliyah XI.IPS.2 M.Pd
XII.IPS.I Asep Awaludin,
6 Fathurrohman SKI
XII.IPS.2 M.Pd
Chusnul X.IPS.1
7 Fikih Fadhilah, S.Pd.I
Khotimah X.IPS.2
Anwarul XI.IPS.1
8 Fikih Fadhilah, S.Pd.I
Jamal XI.IPS.2
Bahasa X.IPS.1 Muhammad
9 Eri Bahri
Arab X.IPS.2 Nur,S.Pd
A Abdul Bahasa XI.IPS.1 Muhammad
10
Muid Arab XI.IPS.2 Nur,S.Pd
Quran X.IPS.I Khasanudin,
11 Mutiasih
Hadits X.IPS.2 S.Pd.I
12 Raharjo Quran XI.IPS.1 Khasanudin,

26
Hadits XI.IPS.2 S.Pd.I
Quran XII.IPS.I Khasanudin,
13 Safuwan
Hadits XII.IPS.2 S.Pd.I

B. Persiapan Pengajar
Sebelum melaksanakan pembelajaran, peserta PPL mempersiapkan perangkat
pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang ditugaskan kepadanya,
antara lain:
a. Prota (Progran Tahunan)
b. Promes (Program Semester)
c. Silabus
d. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
e. Dan administrasi lain yang terkait dengan kegiatan PPL
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Setiap peserta PPL menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sesuai dengan mata pelajaran serta disesuaikan dengan waktu atau jadwal
pelaksanaan PPL.
D. Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Peserta PPL melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan mata
pelajaran dan jadwal mengajar yang sudah disusun. Kegiatan pembelajaran
ini merupakan aplikasi dari rencana pembelajaran yang telah disusun. Dalam
kegiatan pembelajaran disamping disampaikan pelajaran juga dilaksanakan
evaluasi terhadap pelajaran yang telah disampaikan.

Jadwal mengajar peserta PPL, perangkat pembelajaran serta hasil kegiatan


pembelajaran di kelas terlampir.

27
BAB IV
Pelaksanaan dan Hambatan PPL

A. Penyusunan RPP
Terdapat hambatan-hambatan yang terjadi saat penyusunan RPP oleh peserta
PPL, antara lain:
1. Selama belajar menjadi mahasiswa hanya menerima pembelajaran secara
teori, kalaupun praktekpun tidak sesuai dengan realisasi di sekolah,
sedangkan di sekolah latihan mahasiswa harus membuat RPP sesuai
dengan mata pelajaran yang ditugaskan kepadanya.
2. Buku pegangan baru menerima dari guru pamong, sehingga hanya dengan
waktu singkat untuk mempelajari dan membuat rencana pembelajarannya.

B. Praktik Mengajar
Hambatan-hambatan yang terjadi saat praktek mengajar antara lain:
1. Peserta PPL harus bisa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan
sekolah latihan, sehingga masih muncul rasa canggung.
2. Penyesuaian dengan materi pelajaran harus langsung disesuaikan dengan
kondisi di lapangan.
3. Pengalaman yang kurang dimiliki oleh peserta PPL menjadikan kendala
sendiri saat harus langsung praktek mengajar

C. Proses Bimbingan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing


1. Guru Pamong yang mempunyai tugas di sekolah latihan terkadang
memegang lebih dari satu mata pelajaran, sehingga kadang dalam
memberikan bimbingan kepada peserta PPL terkendala dengan
kesibukannya masing-masing, belum lagi tugas-tugas yang diberikan dari
pihak sekolah latihan kepada Guru Pamong. Hal ini menjadikan Peserta
PPL mengalami kekurang informasian dan kekurangan bimbingan
sehingga harus mencari referensi lain dan lebih banyak bertanya.

28
2. Tugas Dosen Pembimbing yang tidak hanya bertugas untuk membimbing
pesrta PPL menjadikan peserta PPL mengalami banyak kekurang
informasi tentang pelaksanaan PPL, khususnya dalam hal pelaporan dan
kelengkapannya.

D. Lain-lain
Selain hambatan-hambatan diatas juga terdapat hambatan lain secara umum
antara lain:
1. Terdapat beberapa dari peserta PPL yang berdomisili cukup jauh dari
lokasi sekolah latihan
2. Adaptasi peserta PPL di sekolah latihan, karena disamping sekolah formal,
MASS Hadirul Ulum juga lembaga pendidikan Pondok Pesantren.
3. Latar belakang yang beragam dari peserta PPL yang kebanyakan sudah
bekerja juga merupakan kendala tersendiri.

29
BAB V
Upaya Mengatasi Masalah

A. Penyusunan Jadwal
Dalam hal penyusunan jadwal mengajar, diambil langkah-langkah yang
disesuaikan dengan latar belakang peserta PPL, antara lain:
1. Mata Pelajaran disesuaikan dengan kemampuan pengetahuan dari masing
masing peserta PPL terhadap mata pelajaran yang akan dipegangnya.
2. Setiap peserta PPL memegang mata pelajaran yang disesuaikan dengan
praktek mengajar minimal di sekolah lapangan.
B. Pembagian Tugas Piket
Menyesuaikan latar belakang dari peserta PPL, maka disamping dibuat
jadwal mengajar juga dibuat jadwal piket harian. Tugas piket harian ini antara
lain:
1. Menjaga kantor peserta PPL ketika yang lain masih praktik mengajar,
sehingga bisa melayani bila ada tamu atau monitoring.
2. Diatur giliran tugas pembiasaan bagi siswa di pagi hari sebelum pelajaran
dimulai, yaitu pembacaan Asmaul Husna dan praktek Khitobah.
3. Ikut membantu mengisi bila ada jam kosong karena guru berhalangan
hadir atau ada tugas lain.
C. Kegiatan Ekstra Kurikuler
MASS Hadirul Ulum adalah Madrasah atau sekolah yang berbasis pendidikan
pondok pesantren, sehingga untuk kegiatan ekstra kurikuler menyesuaikan
terhadap jadwal kegiatan yang ada di pondok pesantren.
D. Lain-Lain
Dalam menjalankan Praktik Pengamalan Lapangan, mahasiswa selalu
menjaga kekompakan, saling kerjasama dan saling mengisi terhadap
kekurangan masing-masing.

30
BAB VI
Penutup

A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan PPL adalah salah satu program yang bertujuan
untuk membimbing mahasiswa kea rah terbentuknya pribadi yang memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang mencerminkan serta pantas sebagai
calon pendidik yang professional. Selain itu kegiatan PPL juga untuk melatih
dan meningkatkan kompetensi keguruan mahasiswa agar dapat terampil
melaksankaan tugas-tugas kependidikan.
Kegiatan PPL tentu tidak lepas dari masalah yang dihadapi, faktor-
faktor penyebab masalah dan upaya penanggulangan masalah tersebut.
Dengan melaksanakan kegiatan PPL, praktikan bisa menerapkan teori yang
diperoleh dari kegiatan perkuliahan.
Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MASS
Hadirul Ulum Pemalang dapat diambil kesimpulan antara lain :
1. Seorang guru atau guru praktikan hendaknya siap dengan perangkat
pembelajaran, mampu menggali informasi dari siswa, mampu memilih
media yang tepat, mampu mengkondisikan kelas, melakukan umpan balik
kepada siswa dan melakukan evaluasi.
2. Praktikan harus mampu menjalin hubungan yang baik antara sesama
praktikan, praktikan dengan guru MASS Hadirul Ulum khususnya dengan
guru pamong masing-masing, praktikan dengan peserta didik, maupun
praktikan dengan tenaga kependidikan di MASS Hadirul Ulum secara
keseluruhan.
3. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan berjalan efektif apabila
adanya persiapan yang matang serta komunikasi yang baik antara peserta
didik dan guru.
4. Guru harus mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang
menyenangkan bagi peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.

31
5. Guru harus siap dengan segala kemungkinan yang mungkin muncul
selama proses pembelajaran dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa
membangkitkan semangat belajar siswa.
6. Selama berlangsungnya proses belajar mengajar, guru harus berperan
sebagai guru professional yang dapat melakukan tugasnya sebagai seorang
pendidik yang dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik.

B. Saran-Saran
Adapun saran-saran untuk lebih meningkatkan pelaksanaan PPL yang
dapat dilaksanakan antara lain:
1. Praktikan hendaknya dapat selalu menjaga hhubungan yang baik dengan
praktikan yang lain.
2. Praktikan dengan Dosen Pembimbing Lapangan harus sering
berkomunikasi. Tidak hanya terkait dengan penilaian, tetapi komunikasi
ini juga akan menambah pengetahuan praktikan yang sejatinya masih
butuh banyak arahan atau bimbingan.
3. Praktikan dan guru pamong harus selalu menjaga komunikasi yang baik
agar tidak muncul kesalahpahaman dalam penugasan maupun hal lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan.
4. Praktikan hendaknya tidak merasa terbebani dengan tugas-tugas dari guru
pamong. Tugas-tugas dari guru pamong justru akan melatih praktikan
untuk lebih memahami dan memberikan manfaat dikemudian hari, apalagi
kita memang dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik.
5. Untuk kegiatan sekolah, seharusnya lebih intens melakukan komunikasi
agar tidak terjadi kesalahpahaman pihak sekolah dengan pihak PPL,
meskipun kegiatan berjalan dengan lancar namun alangkah baiknya jika
kita lebih sering berkomunikasi.
6. Praktikan harus mempunyai kepribadian yang baik agar dapat dijadikan
contoh bagi para peserta didik.

32
Demikianlah laporan PPL ini kami susun yang tentunya tidak lepas dari
kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu saran serta kritik yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

33

Anda mungkin juga menyukai