Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

Program Pengalaman Lapangan (PPL)merupakan pembentukan dan


peningkatan kemampuan profesional. Kegiatan yang mencakup PPL diarahkan ke
pelatihan pengalaman profesionalisme pembelajaran. Kegiatan PPL ini untuk
mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga
kependidikan. Program yang dikembangkan dalam pelaksanaan PPL difokuskan
pada komunitas sekolah yang mencakup civitas internal sekolah. Pelaksanaan PPL
ini mempunyai sasaran dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun
kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran.

Usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses


pembelajaran terus dilakukan dalam kegiatan PPL yang menjadi konsentrasi
untuk ditingkatkan kualitasnya.Ada tujuan dari PPL ini yaitu, untuk memberikan
pengalaman kepada siswa dan mengembangkan kompetensi mengajar mahasiswa
sebagai calon guru/ pendidik atau tenaga kependidikan. Serta memperluaskan
wawasan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam pemecahan
masalah.

Secara legal telah dinyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan


dituntut untuk memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi yang dimaksud di atas
adalah kompetensi pedagogik,kompetensi kepribadian,kompetensi profesional,
dan kompetensi sosial. Hal tersebut mengacu pada undang- undang Guru dan
Dosen nomor 14 tahun 2005, khususnya yang berkenan dengan empat kompetensi
guru, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Sedangkan standar kompetensi yang harus
dipenuhi dalam kegiatan PPL yaitu mahasiswa dapat memahami karakteristik
peserta didik, menguasai bidang studi, menguasai metodologi pembelajaran yang
mendidik, dan memiliki 4 kompetensi sebagai guru yang terdapat dalam undang-
undang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005.

1
2

Kegiatan PPL yang dilakukan mencakup penyususnan perangkat persiapan


pembelajaran, praktik mengajar terbimbing, ujian praktik mengajar, menyusun
dan mengembangkan alat evaluasi, menerapkan inovasi pembelajaran, kegiatan
lain yang menunjang kompetensi mengajar, pengembangan media, dan kegiatan
lain yang berhubungan dengan pembelajaran.

Dengan dilaksanakannya program PPL diharapkan dapat memberikan


dampak yang bermakna untuk semua pihak yang terkait, baik pada mahasiswa
dalam rangka pengembangan kompetensinya, maupun kepada sekolah, lembaga
klub, universitas, pemerintah daerah, maupun dinas pendidikan untuk
meningkatkan dan mengembangkan tugas dan fungsinya masing- masing. Oleh
karena itu, diperlukan komitmen yang tinggi dari semua komponen yang terkait.

Ada hal penting yang dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dimana merupakan salah satu muara program yang
memberikan kesempatan emas kepada mahasiswa FKIP/PGSD untuk
memantapkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, profesional dan
sosial dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajran di kelas.
Beranjak dari sebuah ungkapan lama “pengalaman adalah guru yang paling baik”
sangat tepat untuk memaknai pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
ini dimana mahasiswa FKIP/PGSD belajar bekerja dengan bimbingan di sekolah
melalui peranan kepala sekolah, guru pamong, para guru kelas dan guru mata
pelajaran juga karyawan sekolah. Sebagaimana layaknya seorang guru harus
bekerja, sehingga dapat menimba pengalaman dan keterampilan yang berkaitan
dengan empat kompetensi guru.

Menjadi guru adalah realisasi panggilan dan pilihan hidup, sehingga


merupakan suatu profesi. Dalam konteks profesionalitas, mahasiswa PGSD
dituntut belajar untuk hidup sejalan dengan motto Universitas Nusa Nipa
Maumere “Non Scholae Sed Vitae Discimus” dan untuk mencapainya, mereka
harus memiliki kecerdasan dan kharakter yang baik sesuai motto FKIP UNIPA
“Kecerdasan dan Kharakter adalah Tujuan Sejati Pendidikan”. Program
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu cara bagi mahasiswa
3

praktikan meraih kecerdasan dan kharakter yang memadai menuju


profesionalisme keguruan.

Dalam melaksanakan tugas profesioanal, seorang guru diharapkan untuk


meningkatkan tujuan-tujuan pendidikan nasional yang membentuk manusia
Indonesia yang berkualitas diperlukan para penyelenggara pendidikan yang
mampu mengembangkan tugasnnya yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan
dan tugas kemanusiaan dengan penuh tanggung jawab. Untuk bergelut dalam
dunia pendidikan, mahasiswa calon guru tidak cukup hanya dengan pengetahuan
teoritis saja. Mahasiswa calon guru hendaknya dibekali dengan pengalaman yang
tidak kalah pentingnya untuk pengalaman baru sebagai aplikasi teori yang pernah
diperoleh dengan kenyataan dilapangan.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu syarat yang


harus dipenuhi oleh mahasiswa strata I PGSD dalam rangka membentuk calon
guru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan. Untuk
mencapai profesionalisme guru, seorang calon guru hendaknya sedini mungkin
mempersiapkan diri dengan menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan
sehingga dapat melaksanakan tugas kependidikan yang akan diembannya dimasa
yang akan datang dengan baik. Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada
hakikatnya bukan mengajar melainkan mencakup semua tugas kependidikan di
sekolah.

A. Pengertian, Landasan, Tujuan dan Status PPL


1. Pengertian
Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang
dirancang untuk melatih para calon guru agar memiliki kompetensi
keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi
kompetensi, (1) Penerapan kurikulum dan pembelajaran secara kreatif dan
inofatif, (2) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan (3) penilaian proses dan hasil belajar. Pelaksanaan PPL dilaksanakan
4

sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam berbagai


bidang yang berkaitan dengan pemantapan kepribadian sebagai guru, serta
berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan untuk mengembangkan
keprofesionalannya secara berkelanjutan.
2. Landasan
a. UU No. 20 Tahun 2003, Tentang Sisdiknas;
b. UU No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen;
c. PP No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasioanl Pendidikan;
d. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2008, Tentang Guru;
e. Permendiknas No.16 tahun 2007, Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.

3. Tujuan
Tujuan umum penyelenggaraan PPL adalah agar mahasiswa sebagai
calon guru memiliki perangkat pengetahuan, sikap dan keterampilanyang
dapat menunjang tercapainnya penguasaan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesioanal.
Tujuan diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengenal lingkungan sekolah secara cermat dan menyeluruh dan
terintegrasi meliputi aspek fisik, tata administrasi, serta tata
kurikuler dalam kegiatan kependidikan.
2. Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan
terintegrasi dalam situasi nyata dibawah bimbingan guru pamong
dan dosen pembimbing lapangan.
3. Mengambil manfaat dan pengalaman melaksanakan PPL agar
semakin memiliki kecakapan keguruan secara profesional.

4. Status
PPL merupakan mata kuliah wajib lulus dengan bobot 4 SKS dan nilai
akhir minimal B.
5

B. Tempat PPL
PPL dilaksanakan di Sekolah Dasar Inpres Wairotang, Jalan Raya Maumere-
Larantuka, Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka.

C. Waktu PPL
PPL dilaksnakan pada semester ganjil selama enam bulan di SDI Wairotang,
terhitung mulai tanggal 17 Juli - 18 Desember 2019.

D. Persiapan Program Kegiatan


1. Di kampus
Persiapan program kegiatan yang diselenggarakan di kampus meliputi:
a. Pembekalan
Sebelum diterjunkan langsung di sekolah latihan untuk melaksanakan
kegiatan program pengalaman lapangan, mahasiswa wajib mengikuti
pembekalan terlebih dahulu tentang pelaksanaan program
pengalaman lapangan tujuan untuk memperoleh gambaran umum
berkaitan dengan hal-hal yang akan dilaksanakan selama PPL.
Pelaksanaan pembekalan PPL diselenggarakan pada hari/tanggal
Senin, 15 Juli 2019bertempat diruang Auditorium Nawa Cita Kampus
Unipa Maumere.
b. Pelepasan Mahasiswa PPL
Pelepasan mahasiswa PPL pada hari Senin, 15 Juli 2019 diruang
Auditorium Nawa Cita Kampus Unipa Maumere.
c. Penerjunan Kesekolah Latihan
Penerjunan mahasiswa PPL dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 17
Juli 2019 di sekolah latihan yakni SDI Wairotang. Mahasiswa
praktikan diserahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan kemudian
diterima oleh kepala sekolah SDI Wairotang.
6

2. Di Sekolah
a. Pada hari Sabtu, tanggal 27 Juli 2019 praktikan menghadiri
pertemuan singkat dengan guru pamong mengenai jadwal orentasi
kegiatan belajar mengajar di sekolah latihan.
b. Melaksanakan kegiatan observasi selama 3 (tiga) hari dengan tujuan
untuk mengetahui dan mengenal kondisi SDI Wairotang baik dari
segi fisik lingkungn, para tenaga pendidik maupun para peserta didik,
juga kegiatan akademik, dan non akademik.
c. Praktik mengajar
Dalam melaksanakan praktik mengajar di kelas rendah dan kelas
tinggi, praktikan sebagai calon guru sekolah dasar harus menyiapkan
administrasi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang digunakan
di sekolah.
7

BAB II

HASIL OBSERVASI

A. Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Inpres


Wairotang
Sekolah Dasar Inpres Wairotang beralamat di jalan raya Maumere-
Larantuka, Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, mulai
berdiri pada tanggal 1 Oktober 1976. Sekolah ini merupakan salah satu
Sekolah Dasar Negeri yang memiliki NSS/NPSN : 1012240806005/50302479
dengan SK Akreditasi : BAN S/M 2007, tanggal SK : 14 Desember 2007

Saat ini SDI Wairotang dipimpin oleh Ibu Lusia Da Opa, S.Pd, dan
telah mengalami banyak kemajuan dalam bidang akademik maupun non
akademik. SDI Wairotang memiliki visi, misi dan tujuan sekolah antara lain
sebagai berikut:

1. Visi
Visi SDI Wairotang adalah “SISWA/SISWI SDI WAIROTANG
UNGGUL DALAM BERPRESTASI YANG DISADARI IMAN DAN
TAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN BERAKHLAK
MULIA”
2. Misi
Misi SDI Wairotang adalah :
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi
semua siswa.
b. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah
c. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi diri.
d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut.
e. Menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sehingga menjadi
sumber kearifan dalam bertindak.
8

3. Tujuan Sekolah
Tujuan SDI Wairotang adalah :
a. Meningkatkan pencapaian KKM setiap mata pelajaran di setiap kelas.
b. Menghasilkan siswa yang mampu bersaing dalam lomba mata
pelajaran tingkat gugus, kecamatan, dan kabupaten.
c. Menghasilkan sekelompok siswa yang terampil dan handal dalam
seni suara dan seni tari.
d. Meningkatkan kepatuhan warga sekolah terhadap norma (aturan)
yang berlaku di sekolah.
e. Meningkatkan sikap semangat setai kawan, disiplin, peduli serta
menjadi contoh dalam kehidupan sehari- hari, baik sekolah, keluarga,
maupun masyarakat.

B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SDI Wairotang


Sekolah Dasar Inpres Wairotang adalah jenjang paling dasar pada
pendidikan formal. Sekolah ini ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari
kelas I sampai kelas VI. Siswa kelas VI diwajibkan mengikuti ujian Nasional
sebagai suatu persyaratan kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar kemudian
dapat melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.
Sistem pendidikan di SDI Wairotang menggunakan sistem semester.
Sistem semester ini diharapkan mampu menciptakan keefektifan dari suatu
pembelajaran serta dapat mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan.

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SDI Wairotang


Saat ini kurikulum yang berlaku pada sistem satuan pendidikan SDI
Wairotang adalah Kurikulum 2013 (K13).
9

D. Organisasi Satuan Pendidikan SDI WAIROTANG


1. Struktur Organisasi SDI WAIROTANG

9
10

2. Wewenang dan tanggung jawab masing-masing unsur adalah sebagai


berikut:
a. Kepala Sekolah
1) Membagi program kerja tahunan
2) Membagi program kalender pendidikan
3) Mengeluarkan surat keputusan pembagian tugas guru dan
pegawai
4) Mengkoordinir semua kegiatan administrasi
5) Memimpin rapat baik rutin maupun temporal.
b. Kepala Urusan Kesiswaan
1) Mengelola dan mengatur pembagian tugas guru
2) Memberikan penilaian
3) Mengatur kegiatan ekstrakurikuler
4) Merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa baru
5) Mengatur tata tertib kesiswaan.
c. Kepala Urusan Humas
1) Bekerja sama dengan komite sekolah dan orangtua murid
2) Mengkoordinasi semua urusan kekeluargaan
3) Mengatur notulen rapat komite sekolah.
d. Tata Usaha
1) Menangani administrasi kantor
2) Menangani administrasi kepegawaian
3) Menangani administrasi keuangan
4) Menangani administrasi sekolah
e. Wali Kelas
1) Melakukan pembinaan kepada siswa
2) Melaksanakan pengelolaan kelas
3) Membuat daftar pembagian tugas siswa
4) Dilakukan setiap hari/sepanjang tahun ajaran
f. Guru-Guru
1) Melaksanakan tugas pokok yaitu mengajar

10
11

2) Membantu membina atau mendidik siswa


3) Membuat daftar nilai siswa
4) Menyusun RPP dan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran.

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SDI Wairotang


1. Jumlah Guru/Tenaga Kependidikan
Jumlah guru di SDI Wairotang sebanyak 19orang, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Guru PNS : 12 orang
b. Guru Honorer/Tenaga Honorer : 7 orang
2. Karyawan sekolah
Jumlah karyawan di SDI Wairotang adalah sebagai berikut:
a. Tata usaha merangkap operator : 1 orang
b. Penjaga sekolah/security : 1 orang
3. Riwayat golongan/kepangkatan

No Nama Guru Golongan/Pangkat


1. Lusia Da Opa, S.Pd IV/B
Nip : 19610220 198202 2 005
2. Maria Irene A.Ma.Pd IV/A
Nip :19621231 198311 2 017
3. Katharina Bela, A.Ma.Pd IV/A
Nip : 19621231 198311 2 017
4. Germana Yudeska III/C
Nip : 19640225 199903 2 002
5. Sitti Habiba, S.Ag III/C
Nip : 19730818 200801 2 011
6. Linus Mitan, S.Pd III/B
Nip : 19650923 199903 1 003
7. Meriana Dua Gokun, S.Pd.SD III/B
Nip : 19820789 201001 2031
12

8. Meliksia Mikaela III/A


Nip : 19661225 200604 2 016
9. Maria Sensiana, S.Pd III/A
Nip : 19810325 201001 2 018
10. Adrianus Andi S.Pd III/ A
NIP : 19820614 200903 1 006
11. Susmiyati, S.Pd III/A
Nip : 19860227 201406 2 002
12. Kalista Adinda, A.Md II/D
Nip : 19740424 201406 2 003
13. Selvina Motong, S.Pd Honor
14. Febronia Lidia Erniati Honor
15. Hamdan Arsyad, S.Pd Honor
16. Norviriana M. Antona S.Pd Honor
17. Anastasia Y. D. Santi, S.Pd Honor
18. Patrisius Rikardus Siga Operator /Tata Usaha
19 Muhamad Toyib Security

4. Sistem Perekrutan
Sistem perekrutan guru/tenaga kependidikan yang selama
ini berlaku pada SDI Wairotang adalah mengacu pada keputusan
kepala sekolah dan komite sekolah sesuai dengan kebutuhan
sekolah tersebut. Proses perekrutan diawali dengan tes wawancara
dari sekolah oleh kepala sekolah. Sistem perekrutan guru/tenaga
kependidikan seperti ini hanya berlaku untuk non PNS. Sistem
perekrutan disusun berdasarkan penerapan standar kependidikan
yang sesuai dengan undang-undang yakni:
a. Melihat ijasah terakhir seorang guru
b. Skill/kemampuan yang ada pada seorang guru
c. Pengalaman kerja
13

d. Ketenagakerjaan antara lain: kekurangan ketenagakerjaan,


kelebihan jam mengajar.

F. Siswa Satuan Pendidikan SDI Wairotang


Jumlah siswa di SDI Wairotang secara keseluruhan adalah
330orang, dengan perincian seperti terdapat pada tabel berikut:
Tabel Jumlah Siswa SDI Wairotang

Rombongan Belajar Jenis Kelamin Jumlah


Laki-Laki Perempuan
IA 17 15 32
IB 17 15 32
II A 14 10 24
II B 15 12 27
III A 16 10 26
III B 14 14 28
IV A 17 10 27
IV B 13 15 28
VA 15 17 32
VB 19 12 31
VI A 10 11 21
VI B 12 10 22
Total 179 151 330

G. Kondisi Fisik Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SDI Wairotang


Secara umum keadaan lingkungan SDI Wairotang dapat diuraikan sebagai
berikut:
14

1. Kondisi Gedung dan Lingkungan SDI Wairotang


a. Kondisi Bangunan
Gedung SDI Wairotang terdiri dari 4 unit bangunan permanen, yang
bangunannya berbentuk persegi panjang dengan batas wilayahnya
sebagai berikut:
1) Utara : Berbatasan dengan laut Flores
2) Selatan : Berbatasan langsung dengan Jln.Maumere
Larantuka
3) Timur : Berbatasan dengan perumahan warga
4) Barat : Berbatasan dengan perumahan warga
b. Halaman sekolah
Halaman SDI Wairotang cukup luas dan gersang, namun saat ini
didepan halaman setiap kelas ada tanaman bunga dengan tingkat
kebersihan pada halaman sekolah cukup bersih.
c. Kamar kecil
SDI Wairotang memiliki 4 kamar kecil yang permanen baik
digunakan untuk para guru, pegawai dan siswa. Ketersediaan air
bersih pun cukup.
d. Kantin
SDI Wairotang tidak mempunyai kantin tersendiri, namun ada
warga sekitar sekolah berinisiatif menjajakan barang jajanan di
halaman belakang sekolah.

2. Ruang Kelas, Kantor, dan Sumber Belajar


a. Ruang Kelas
SDI Wairotang mempunyai 12 ruang kelas yang kondisi fisiknya
baik dengan ukuran masing-masing ruang kelas kira-kira 7x8 meter,
dengan fasilitas dan pencahayaan yang baik.
b. Keadaan dan fasilitas belajar
Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar dikelas tersedia
berbagai sarana dan prasarana yang memadai.
15

c. Kantor
Bangunan kantor di SDI Wairotang merupakan bangunan yang
permanen. Terdapat kantor untuk kepala sekolah dan juga kantor
untuk para guru dan tata usaha. Sementara untuk ruang BP, BK
belum tersedia.
d. Alat penunjang pendidikan
Selain ruangan yang disebutkan diatas, di SDI Wairotang terdapat
pula alat atau sarana penunjang pendidikan guna memperlancar dan
mempermudah proses belajar mengajar, antara lain: peta, papan
presensi, kalender, jadwal pelajaran, jadwal piket, lemari buku, dan
lain-lain.
e. Sumber belajar
Untuk mempermudah dan mendukung proses belajar mengajar, SDI
Wairotang memiliki fasilitas pendukung seperti kurikulum sebagai
dapur pendidikan sekolah tersebut, tersedianya alat peraga dan
media pembelajaran, dan beberapa sumber belajar lainnya.

H. Proses Belajar Mengajar Satuan Pendidikan SDI Wairotang


Proses pembelajaran merupakan kegiatan inti dan utama dalam sebuah
lembaga pendidikan formal seperti pada SDI Wairotang. Tujuan pembelajaran
adalah menciptakan pembelajaran yang bermakna secara teratur dan terarah
agar mereka mengerti dan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Oleh
karena itu, proses pembelajaran ini merupakan serangkai kegiatan antara guru
dan murid yang berlangsung dalam situasi edukatif, untuk mencapai hasil
yang optimal, yaitu perubahan tingkah laku pada siswa.
Dalam optimalisasi hasil belajar, ada beberapa komponen yang harus
diperhatikan agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan
efisien, antara lain:
1. Menyiapkan pelajaran
Dalam menyiapkan pelajaran, guru menggunakan kurikulum K13.
Sebelum menyajikan meteri pembelajaran, guru hendaknya
16

menyiapkan perangkat pembelajaran juga hal-hal yang menunjang


kegiatan pembelajaran seperti media, alat dan sumber belajar.
2. Kegiatan pra pembelajaran
Sebelum proses KBM berlangsung, guru harus memeriksa kesiapan
ruangan, media dan alat pembelajaran serta memriksa kesiapan siswa.
3. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan melakukan kegiatan apersepsi yang
terdiri dari dua bentuk yaitu mengulang meteri pertemuan
sebelumnya atau melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari. Guru juga bisa memberikan
motivasi untuk membangkitkan semangat dan minat siswa untuk
belajar.
4. Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini, guru menggunakan berbagai model, metode dan
pendekatan pembelajaran dalam menyampaikan materi. Guru
merancang pembelajaran semenarik mungkin, berperan sebagai
fasilitator dan siswa berperan aktif dalam pembelajaran, memberikan
kesempatan untuk menemukan sendiri apa yang akan dipelajari,
memecahkan masalah serta bertanya jika mengalami kesulitan.
5. Menutup pelajaran
Pada bagian akhir, sebelum menutup pelajaran guru memberikan
evaluasi berupa post test untuk mengecek dan mengetahui seberapa
besar pemahaman siswa akan materi yang sudah dipelajari. Selain itu,
guru juga mengajak siswa bersama-sama merangkum materi dan
memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa penugasan. Hal
terakhir yakni menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya, dan menutup pembelajaran dengan doa.
17

I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan


Berdasarkan hasil observasi, dapat dikatakan bahwa SDI Wairotang
terdapat berbagai fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar di sekolah
tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimaksud adalah terdapat
LCD/proyektor, laptop, alat peraga, media pembelajaran dan peralatan
olahraga.

J. Komite Sekolah
Untuk mengkoordinir aspirasi, harapan dan kebutuhan stakeholders
sekolah maka dipandang perlu adanya suatu wadah yang disebut komite
sekolah. Komite sekolah merupakan suatu badan yang dibentuk berdasarkan
musyawah yang demokratis antara stakeholders pendidikan ditingkat sekolah
sebagai representasi dari berbagai unsur yang bertanggung jawab terhadap
peningkatan kualitas proses dan hasil belajar.Komite sekolah terdiri dari
unsur-unsur orangtua, siswa, wakil guru-guru, kepala sekolah, wakil tokoh
masyarakat, wakil masyarakat setempat dan utusan pejabat pendidikan.

K. Hubungan Antara satuan Pendidikan SDI Wairotang dengan Instansi


Lain
Hubungan antara SDI Wairotang dengan instansi-instansi lain baik instansi
pemerintah maupun dengan instansi swasta berjalan dengan baik. Karena
dilandasi oleh rasa saling membutuhkan dan kerjasama satu dengan yang
lainnya. Hubungan antara SDI Wairotang dengan instansi-instansi tersebut
dipandang penting bagi keberlangsungan lembaga pendidikan itu sendiri,
misalnya dengan pemerintah Desa Wairkoja, Camat Kewapante, Dinas PPO,
Kapolsek Kewapante, Rumah Sakit dan Puskesmas terdekat.

L. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan


Berdasarkan hasil observasi, SDI Wairotang sudah berusaha melakukan
berbagai kegiatan dalam kaitan dengan peningkatan kualitas lulusan seperti
dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan
18

kharakter dan kemampuan siswa dan juga kegiatan pembelajaran yang lain,
yakni:
1. Mengadakan les pada sore hari
2. Membentuk kelompok belajar.
BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

A. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SDI Wairotang harus sesuai dengan
kurikulum yang digunakan di sekolah yakni kurikulum 2013 (K13). Oleh
karena itu, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai
calon guru wajib mengkonsultasikan perangkat pembelajaran maupun materi
yang akan disampaikan, sumber belajar yang akan digunakan. Selain itu, guru
juga harus menggali informasi mengenai keadaan kelas, serta perkembangan
peserta didik kemudian selanjutnya melaksanakan kegiatan pembelajarn di
kelas.
1. Mata pelajaran yang diampuh
Dalam melaksanakan pembelajaran, mahasiswa PPL diberi
kesempatan untuk mengajar pada kelas rendah dan kelas tinggi. Hal ini
bertujuan untuk memberikan bekal dan pengalaman bagi mahasiswa
PPL sekiranya setelah pelaksanaan PPL ini mahasiswa dapat
mengetahui pembelajaran baik dikelas rendah maupun kelas tinggi.
Adapun mata pelajaran yang diajarkan selama melaksanakan PPL
disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan yakni kurikulum 2013
(K13).
2. Mendiagnosis kesulitan belajar
Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, praktikan
menemukan sebagian siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
Padahal materi pembelajaran yang disampaikan oleh para guru sudah
sangat bagus ditunjang dengan penggunaan media dan alat peraga yang
sesuai dengan materi yang diajarkan.
3. Peta kerawanan kelas
Pembelajaran di kelas rendah khususnya kelas II A dengan jumlah
siswa 24 orang. Dari sekian banyak siswa dapat disimpulkan yang

19
20

memiliki daya serap materi pembelajaran yakni 18 orang, sedangkan


yang belum menguasai materi sebanyak 5 orang dikarenakan kesulitan
membaca, menulis dan berhitung.
4. Analisis soal
Dalam proses pembelajaran di kelas, analisis sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar karena termasuk dalam administrasi
pembelajaran. Analisis soal harus sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Analisis soal
bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa/mendiagnosis siswa
sudahkah mereka memahami materi yang telah diajarkan.
5. Alat peraga dan media pembelajaran
Agar tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
mengatasi kesulitan belajar siswa, maka diperlukan inovasi
pembelajaran yakni kreativitas menciptakan alat peraga dan media
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa
pada saat KBM berlangsung. Media yang disajikan berupa benda-
benda kongkrit, gambar-gambar serta alat peraga yang sesuai dengan
mater pembelajaran.
6. Kegiatan ko-kurikuler
Adanya kunjungan dari para medis yang berkaitan dengan pemberian
imunisasi, memberi obat cacing vilaria, dan 6 langkah cara mencuci
tangan.

B. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pramuka
Ekstrakurikuler pramuka SDI Wairotang dilaksanakan pada setiap hari
Jumad yakni senam pramuka dan diikuti oleh seluruh guru dan siswa,
yang dilaksanakan dihalaman sekolah.
2. Olahraga
Ekstrakurikuler olahraga meliputi sepak bola, bola kasti, dll
21

3. Drum band
Drum band di SDI Wairotang diikuti oleh siswa kelas I-VI.
4. Kesenian
Ekstrakurikuler kesenian meliputi latihan tari-taian/kesenian
tradisional.

C. Kegiatan Administrasi dan Pengelola Perpustakaan


1. Kegiatan administrasi
Di SDI Wairotang, kegiatan administrasi bagi mahasiswa PPL
adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan
ajar dan evaluasi.
2. Pengelola perpustakaan
Belum ada ruangan khusus untuk perpustakaan, oleh karena itu lemari-
lemari buku diletakan berdekatan dengan ruang guru dan sebagian
buku pelajaran disimpan di lemari disetiap kelas.

D. Kegiatan Lain-Lain
1. Piket
Dalam pelaksanaan piket harian, mahasiswa PPL tidak mendapat
giliran piket akan tetapi membantu guru piket mengkoordinir para
siswa untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekolah.
2. Pemeliharaan dan pendayagunaan sarana pembelajaran
Ikut terlibat dalam pemeliharaan saran pembelajaran seperti buku
pelajaran dan alat peraga lainya.
3. Pertemuan dengan guru pamong
Mahasiswa PPL bertemu dan berkonsultasi dengan guru pamong
dalam hal pembagian jadwal observasi, pembagian kelas mengajar,
penyusunan RPP, bahan ajar dan soal evaluasi. Adanya supervisi klinis
dan evaluasi oleh guru pamong berkaitan dengan kelengkapan
administrasi dan kegiatan pembelajaran.
22

4. Rapat sekolah
Mengahadiri rapat sekolah yang dilaksanakan pada hariSelasa,13-8-
2019 dan Rabu,28-8-2019 yakni rapat kegiatan KKG.
5. Upacara Bendera
Selama pelaksanaan kegiatan PPL, mahasiswa PPL selalu mengikuti
upacara apel bendera pada setiap hari Senin, upacara HUT RI, dan
upacara apel mengenang meninggalnya mantan presiden yang ke. 3.
6. Menyusun laporan
Laporan pelaksanaan PPL di SDI Wairotang disusun oleh mahasiswa
PPL berdasarkan hasil observasi serta beberapa data yang diperoleh
dari pihak sekolah baik berupa data primer dan data sekunder.
Mahasiswa PPL membagi waktu untuk menyusun laporan dengan
harapan bahwa penyusunan laporan PPL ini akan selesai dengan baik
dan lancar serta selesai tepat pada waktunya.
23

BAB IV

REFLEKSI

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
penyelenggaraan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan
lancar. Bagi penulis, Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
kesempatan berharga dimana mahasiswa praktikan dapat mengaktualisasikan
berbagai teori yang diperoleh selama masa perkuliahan. Program Pengalaman
Lapangan (PPL) dimaknai sebagai rangkaian kegiatan edukatif yang dilaksanakan
secara terpadu dan holistik serta terintegrasi dengan bak.

Dalam kegiatan PPL ini, Sekolah Dasar Inpres Wairotang merupakan


salah satu lembaga pendidikan dasar yang dipilih oleh Universitas Nusa Nipa
Maumere, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dimana kedua
lembaga ini mulai menjalin hubungan kerjasama yang baik untuk menciptakan
calon guru yang berkualitas.

Selama melaksanakan kegiatan PPL di sekolah latihan, penulis telah


belajar banyak hal yang menyangkut kehidupan dunia pendidikan, baik yang
terjadi didalam maupun diluar kelas dalam seluruh kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu, penulis membuat sebuah refleksi kegiatan berdasarkan apa yang
dialami dan dirasakan selama kegiatan PPL ini berlangsung, diantaranya adalah
sebagai berikuut:

A. Manfaat PPL Bagi Praktikan


Selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah
latihan yakni SDI Wairotang, penulis sebagai mahasiswa praktikan
memperoleh banyak manfaat, antara lain:
1. Melalui PPL, penulis dapat memperoleh keterampilan dalam
menyajikan materi pembelajaran dengan penggunaan teknik dan
metode yang tepat, benar dan efektif sesuai dengan kebutuhan belajar
siswa.
24

2. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan kegiatan pendidikan


di sekolah dasar sebagai pelengkap dari ilmu pengetahuan yang
diperoleh dibangku kuliah dalam hal penyusunan administrasi
pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah
latihan.
3. Memiliki mental yang kuat untuk berani tampil mengajar di kelas dan
bersosialisasi dengan siswa, para guru dan karyawan serta kepala
sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan tersebut.
4. Memiliki kepribadian, sikap dan tingkah laku sebagai seorang guru.
5. Menerapkan teori-teori keguruan dan ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama berada dibangku kuliah pada situasi yang real di SDI
Wairotang.
6. Mengembangkan kreativitas sebagai seorang guru yang profesioanal
dan berkhlak mulia serta ikut serta terlibat aktif di sekolah secara
holistik.

B. Hambatan Yang Dihadapi


Setiap kegiatan yang dilakukan tentu tidak luput dari hambatan dan
rintangan. Demikian halnya dengan kegiatan PPL yang dilaksanakan selama
ini terdapat beberapa faktor penghambat antara lain:
1. Terdapat perbedaan antara ilmu-ilmu atau teori-teori yang diperoleh
selama proses perkuliahan dengan masalah yang ditemukan di sekolah.
2. Membutuhkan kesabaran dan teknik yang tepat dalam pengelolaan kelas
khususnya pada siswa kelas rendah agar tidak menggangu kelancaran
proses KBM di kelas.
3. Dalam mengajar belum terlalu menguasai kelas.

C. Kelebihan yang Ditemukan Pada Diri Sendiri Sebagai Calon Guru


Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama melakukan kegiatan PPL
di SDI Wairotang, penulis dapat mengetahui kelebihan yang dimiliki pada diri
sendiri yang akan menunjang tugas sebagai guru dikemudian hari. Namun,
25

kelebihan yang dimilki bukanlah menjadi ajang untuk menjadi manusia yang
hebat melainkan selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan diri
untuk menjadi yang lebih baik pada masa-masa yang akan datang.
Sebelum melaksanakan PPL, penulis telah menempuh berbagai mata
kuliah umum dan mata kuliah prasyarat sehingga bekal akan meteri dirasa
cukup. Selain itu, dengan mengadakan observasi kegiatan belajar mengajar
pada sekolah latihan baik yang dilakukan oleh guru pamong, guru kelas, dan
guru mata pelajaran sehingga penulis sebagai praktikan dapat melaksanakan
proses KBM dengan baik dan lancar.
Melalui pengamatan juga, penulis dapat melaksanakan pembelajaran
dengan efektif dimana penulis sudah mulai memiliki kemampuan dalam hal
penguasaan materi, penguasaan diri, dan pengelolaan kelas dengan baik.

D. Kelemahan Sendiri Sebagai Calon Guru


Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL), penulis
menemukan juga kelemahan-kelemahan sebagai calon guru. Dari kelemahan-
kelemahan tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengubah diri
kearah yang lebih baik. Berikut kelemahan yang dimiliki sebagai calon guru,
antara lain:
1. Kesulitan untuk mengkodisikan kelas khususnya pada tingkat
kelas rendah sehingga mengakibakan kegiatan pembelajaran
menjadi kurang efektif
2. Pengorganisasian waktu yang belum maksimal dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Datang sekolah belum tepat waktu.

E. Usaha-Usaha Yang Perlu Dilakukan Untuk Mengatasinya.


Setiap manusia belajar dari kesalahan dan kelemahan untuk memperbaiki
diri dan meningkatkan kualitas hidupnya sama halnya dengan PPL ini. Penulis
menyadari akan kekurangan yang dimiliki. Untuk itu, perlu dilakukan upaya-
26

upaya/ usaha-usaha yang bisa mengatasi hal tersebut. Adapun usaha-usaha


yang perlu dilakukan sebagai calon guru, yakni:
1. Selalu berusaha untuk mengintropeksi diri dan memperbaiki kesalahan
yang pernah dilakukan.
2. Membangun relasi dan senantiasa menjalin hubungan komunikasi
yang baik dengan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini lembaga
pendidikan beserta seluruh stakeholders yang ada.
3. Lebih banyak belajar dari para guru-guru yang profesional dan
berkompeten serta berani bertanya jika mengalami kesulitan baik
menyangkut pelaksanaan pembelajaran maupun kelengkapan
administrasi.
4. Berusaha lebih banyak sabar untuk mengatasi segala situasi yang
terjadi di lingkungan sekolah.
5. Hal yang paling utama adalah berdoa kepada Tuhan.
27

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang
dirancang untuk melatih para mahasiswa calon guru agar memiliki
kompetensi kepribadian/kompetensi keguruan secara lengkap dan terintegrasi.
Tujuan pelaksanaan PPL ini adalah agar mahasiswa sebagai calon guru
memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat
menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesioanal.
Pelaksanaan PPL di SDI Wairotang, Kecamatan Kewapante
diselenggarakan pada semester ganjil terhitung dari bulan Juli 2020 sampai
dengan bulan Desember 2020. Dalam kegiatan ini mahasiswa PPL diberi
kesempatan untuk mengajar dikelas sebanyak 20 kali pertemuan, membuat
administrasi pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum yang digunakan
di sekolah latihan.
Dalam proses belajar mengajar, mahasiswa PPL harus menerapkan
model, metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa serta kreativitas dan keterampilan yang cukup memadai dalam
mengelola suatu pembelajaran yang bermakna baik didalam kelas maupun
diluar kelas.
Selama kegiatan PPL ini berlangsung, mahasiswa dilatih dan dibimbing
oleh guru pamong yakni Ibu Meriana Dua Gokun, S.Pd.SD dan Ibu
Susmiyati, S.Pd selaku supervisor serta dibina oleh Ibu Sonya Kristiani
Maria, S. Pd., M.Hum selaku dosen pembimbing lapangan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Nusa Nipa Maumere.
28

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan PPL di SDI Wairotang, maka ada beberapa
saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebgai berikut:
1. Bagi Pihak Sekolah SDI Wairotang
Terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam
bidang akademik dan nonakademik agar selalu mampu bersaing
dengan sekolah-sekolah lain sehingga selalu mampu bersaing dengan
sekolah-sekolah lain sehingga selalu memberikan hasil yang
membanggakan
2. Unit Pengelola PPL
Kegiatan PPL di sekolah-sekolah latihan harus selalu ditingkatkan dari
tahun ketahun untuk mencapai eptimalisasi hasil belajar dan
memberikan output bagi mahasiswa yang baik dan berkualitas.
3. Bagi Prodi PGSD
Untuk selanjutnya, mahasiswa yang akan diterjunkan ke lapangan
adalah mahasiswa yang benar-benar siap untuk mengikuti program
PPL, penjelasan tentang kurikulum diharpakan lebih maksimal agar
tidak mempersulit praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL di
sekolah latihan.
4. Bagi Rekan-Rekan Mahasiswa PGSD
Untuk rekan-rekan seperjuangan, jadikanlah PPL ini sebagai
pengalaman yang paling berharga dan maknailah kegiatan ini sebagai
suatu kesemptan emas dimana kita bisa belajar dan dibentuk untuk
menjadi seorang guru. Dan bagi adik-adik mahasiswa, belajarlah
dengan tekun dan persiapkan diri sebaik mungkin agar menjadi pribadi
dan calon guru yang siap diterjunkan kelapangan. Jadilah calon guru
yang inofativ, kreatif, serta inspiratif.
Lampiran 01

LEMBARAN OBSERVASI

PENGENALAN LAPANGAN

Nama Mahasiswa / Calon Guru : Yuliana Nona Ota

NIM : 081170077

Nama Sekolah yang Diamati : SDI Wairotang

Tanggal Pengamatan : 17-18 2020

Amati keadaan sekolah yang anda kunjungi dengan cermat. Untuk mendapatkan
informasi yang akurat. Anda dapat melakukan wawancara dengan guru, pegawai
dan para siswa. Catat hasil pengamatan anda dengan melengkapi format berikut
ini atau menuliskan di tempat lain bila tempat yang tersedia tidak mencukupi.

A. Keadaan fisik
1. Luas Tanah : 2195 m2
2. Jumlah Ruang Kelas : 12
3. Ukuran Ruang Kelas : 56 m2 (8 m x 7 m)
4. Bangunan lain yang ada :
a. Ruang Kepala Sekolah luasnya : 14 m2
b. Ruang Guru luasnya : 72 m2
c. Ruang UKS luasnya : 28 m2
d. Toilet luasnya : 4 m2
5. Lapangan Olah Raga (jenis ukuran) luasnya : (100 m x 60 m)

B. Keadaan Lingkungan Sekolah


1. Jenis Bangunan yang mengelilingi sekolah
Utara : Perumahan warga
Timur : Pagar sekolah
Selatan : Pagar sekolah
Barat : Perumahan warga
2. Kondisi Lingkungan Sekolah : permanen

C. Fasilitas Sekolah (tuliskan jenis, kuantitas dan kualitasnya).

No Jenis Fasilitas Kuantitas/jumlah Kualitas


1. Perpustakaan - -
2. Laboratorium - -
3. Ruang BP - -
4. Ruang serba guna 1 Cukup
5. Ruang Tata Usaha 1 Baik
6. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
7. Ruang guru 1 Baik

D. Penggunaan Sekolah
1. Jumlah Sekolah yang menggunakan bangunan ini : Hanya 1 Sekolah
Dasar Inpres(SDI)
2. Jumlah “siswa tiap hari” : Tidak tetap tergantung pada kehadiran
siswa.

E. Guru dan Siswa


1. Jumlah Guru : 19 orang
2. Jumlah Kelas : 12 Ruangan
3. Jumlah siswa perkelas : Kelas 1 A : 32 orang
Kelas I B : 32 orang
Kelas II A : 24 orang
Kelas II B : 27 orang
Kelas III A : 26 orang
Kelas III B : 28 orang
Kelas IV A : 27 orang
Kelas IV B : 28 orang
Kelas V A : 32 orang
Kelas V B : 31 orang
Kelas VI A : 21 orang
Kelas VI B : 22 orang
4. Jumlah siswa seluruhnya :330 orang

F. Interaksi Sosial
1. Hubungan guru-guru
Hubungan guru yang satu dengan yang lain sangat kompak dan mau
saling membantu dan juga tampak para guru saling menghargai.
2. Hubungan guru-siswa
Baik, tampak adanya kepedulian guru terhadap siswa
3. Hubungan siswa-siswa
Hubungan siswa dengan siswa saling berinteraksi satu sama yang lain.
Mereka tidak ada yang saling membedakan, tetapi selalu saling
menghargai antara suku yang satu dengan yang lain, agama yang satu
dengan yang lain. Adanya rasa persaudaraan yang cukup tinggi namun
terkadang rasa persaudaraan yang ada disalah gunakan untuk hal-hal
yang kurang bermanfaat selain itu ada juga beberapa siswa yang sering
bertengkar dikarenakan masalah pribadi mereka, dalam hal ini
khususnya laki-laki.
4. Hubunganguru-pegawai tata usaha
Baik, adanya kerja sama yang baik saat urusan administrasi sekolah
5. Hubungan sosial secara keseluruhan
Hubungan sosial secara keseluruhan yang ada di lingkungan SDI
Wairotang pada umumnya akrab dan bersahabat.Hubungan terjalin
sangat erat sehingga semua perangkat sekolah,siswa dan pegawai bisa
saling membantu mengawasi proses pembelajaran di sekolah.
G. Tata tertib
1. Untuk siswa :
 Setiap hari pelajaran dimulai pukul 07.30 WIB kecuali hari Senin
07.00 WIB.
 Lima belas menit sebelum pelajaran di mulai, semua siswa harus
sudah ada di sekolah.
 Siswa yang terlambat datang harus melapor kepada kepala
sekolah atau guru piket/ guru kelas.
 Pada waktu pelajaran berlangsung siswa tidak diperkenankan
keluar masuk ruangan kelas, kecuali telah mendapat izin dari guru
kelas.
 Siswa yang berhalangan mengikuti pelajaran, apapun alasannya,
orang tua, walinya harus memberitahukan secara tertulis atau
lisan ke sekolah.
 Setiap siswa wajib berpakaian seragam sekolah sesuai dengan
ketentuannya, yaitu :
a. Hari senin-selasa berpakaian merah putih
b. Hari rabu-kamis berpakaian batik
c. Hari jumad berpakaian olahraga
d. Sabtu berpakaian pramuka
 Siswa tidak boleh memakai perhiasan yang berlebihan di sekolah
untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan .
 Siswa harus selalu berpakaian sopan dan rapi, baik disekolah
maupun di luar sekolah.
 Setiap siswa wajib bersikap hormat kepada kepala sekolah, semua
guru, serta penjaga sekolah lainnya.
 Setiap siswa wajib mengikuti salah satu kegiatan sekolah, seperti
upacara bendera, senam kesegaran jasmani, kepramukaan, praktik
olahraga.
2. Untuk guru :
 Setiap hari pelajaran dimulai pukul 07.30 WIB kecuali hari
senin 07.00 WIB.
 Lima belas menit sebelum pelajaran dimulai, semua guru harus
sudah ada disekolah.
 Guru/ karyawan yang berhalangan hadir wajib memberitahu
baik lisan maupun tulisan kepada kepala sekolah.
 Tata tertib pakaian untuk guru/ karyawan :
a. Hari senin sampai rabu berpakaian PSH PEMDA Kab.
Sikka.
b. Hari kamis berpakaian daerah Sikka.
c. Hari jumad berpakaian olahraga
d. Hari sabtu berpakaian pramuka
e. Setiap tanggal 17 berpakaian seragam KOPRI.

H. Kesan Umum
Kesan yang saya dapat dari kegiatan observasi ini yaitu bahwa SDI
Wairotang adalah sekolah yang bersahabat dan sangat ramah. Saat pertama
kali memasuki sekolah ini saya bersama teman-teman menerima sambutan
yang hangat dari kepala sekolah dan guru-guru. Selain itu, kami secara
tidak langsung telah diajari tentang bagaimana pendidikan itu secara nyata.
Oleh karena itu, kesan ini sangat bermakna bagi kami sebagai calon
pendidik.Saya berharap ilmu yang telah saya dapat dari kegiatan observasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat saya salurkan bagi anak
didik, setelah saya menjadi guru atau pendidik yang sebenarnya. Harapan
saya SDI Wairotang dapat terus mempertahankan dan meningkatkan
prestasi yang telah diraih, baik dari kegiatan pendidikan danjuga
ekstrakurikuler. SDI Wairotang luar biasa.
Mengetahui, Mengetahui,
Guru Pamong Dosen Pembimbing

Susmiyati Maria Angelina Fransiska


Mbari,S.Pd, MPd
Nip : 19860227 201001 2 032 NIDN : 0801098801

Praktikan

Yuliana Nona Ota


NIM : 081170077

Anda mungkin juga menyukai