Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)


Bertolak dari asumsi bahwa PPL adalah titik kulminasi dari seluruh
program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa selama
bangku kuliah, maka PPL dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan
ajang pelatihan yang bertujuan untuk menanamkan berbagai pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan
demikian, PPL adalah suatu program yang mensyaratkan kemampuan aplikatif
dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya kedalam program
pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan
keguruan, baik kegiatan belajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan dalam bentuk micro-teaching
(pembelajaran terbatas), pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yang
diarahkan kepada terbentuknya kemampuan keguruan, yang terjadwal secara
sistematis di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong.
Dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah
proses belajar-mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru.
PPL dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru untuk memiliki atau
menguasai kemampuan keguruan yang menyeluruh dan terpadu, sehingga setelah
mahasiswa tersebut menjadi guru, mereka dapat mengemban tugas dan tanggung
jawab secara profesional.
Dipandang dari isi, PPL adalah seperangkat komponen pelatihan
prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori dan praktek secara berlapis
dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam program pelatihan
tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan tersebut selalu mengacu pada
teori yang telah dipelajari dan menuju pada praktek pelaksanaan pembelajaran
yang efektif dan efisien dalam berbagai kondisi.

1
1.2 Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pendidikan dapat dikatakan sebagai tugas kemanusiaan, dimana
didalamnya berlangsung suatu proses, yaitu pembangunan karakter ke arah yang
lebih manusiawi. Karena itulah pendidikan nasional yang berdasarkan UUD 1945
harus mampu membina dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi, kesadaran
bermasyarakat, dan kesadaran lingkungan.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) mengajar bagi mahasiswa FKIP
dirasa perlu untuk membekali mahasiswa untuk menjadi seorang guru, PPL
keguruan merupakan bagian terpadu dari kurikulum FKIP dengan bobot 4 SKS,
dimana sebelum menempuh mata kuliah kependidikan ini, mahasiswa FKIP
harus mendapatkan dan menyelesaikan (lulus) dari berbagai teori serta praktik
tentang belajar mengajar yang diberikan dalam Mata Kuliah Dasar Kependidikan
(MKDK) dan mempunyai bekal teori keilmuan yang akan diajarkan di depan
kelas dengan perangkat keterampilan mengajar.
Sekolah merupakan lembaga formal yang diselenggarakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Untuk itu yang
memegang peranan penting disini adalah guru sebagai tenaga pendidik/pengajar
yang profesional, dimana hal itu telah diprogramkan dalam PPL.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilatar belakangi oleh surat
keputusan Mendikbud RI No.021/U/1982 dan No.0122/U/1982 serta Peraturan
Pemerintah RI No.30 tahun 1990. Melalui kegiatan PPL secara tidak langsung
dapat menegembangkan kreatifitas dan kemampuan calon-calon guru, sehingga
dapat menciptakan serta membentuk guru yang profesional, berkualitas, terampil,
berwibawa menguasai lapangan pendidikan sesuai dengan tujuan dan cita-cita
pendidikan nasional Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, dan sekaligus merupakan pengabdian kepada masyarakat yang
diprogramkan melalui kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL).

2
1.3 Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pada umumnya setiap usaha yang dilaksanakan sudah tentu mempunyai
suatu tujuan yang akan dicapai. Tujuan PPL ini adalah untuk melatih mahasiswa
calon guru agar memperoleh pengalaman kegiatan kependidikan secara faktual
sehingga akan terbentuk tenaga kependidikan yang profesional, memiliki
seperangkat pengetahuan keterampilan dan sikap yang diperlukan bagi profesinya
sebagai guru, serta mampu menerapkan/memperagakan kinerja dalam situasi
nyata, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Adapun tujuan khusus PPL adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik,
dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung.
2. Mahasiswa menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.
3. Mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4. Mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan
sekolah.
5. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan selama
pelatihan melalui refleksi, serta menuangkan hasil refleksi itu dalam suatu
laporan.
Sasaran dari kegiatan PPL keguruan ini adalah untuk
membentuk kepribadian calon pendidik yaitu:

1. Memiliki kepribadian yang baik.


2. Mampu menerapkan teknik-teknik pengajaran kepada peserta didik.
3. Memiliki sikap Tut Wuri Handayani.
4. Tanggap terhadap perubahan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

1.4 Bidang Studi yang diajarkan


Bidang Studi yang diajarkan adalah mata pelajaran matematika kelas XI
IPA 1 matematika peminatan. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang
harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan mempelajari matematika, peserta didik
dapat membuka wawasan sebanyak mungkin dan mendapatkan informasi dengan
baik dan cepat serta membentuk disiplin sebagai sebagai salah satu esensi dari

3
matematika. Mengingat matematika berkaitan erat dengan kehidupan sehari –
hari, sehingga sering dijumpai masalah – masalah yang berkaitan dengan
permasalahan matematika. Selain itu, dengan menguasai pelajaran matematika
akan membantu siswa untuk memahami dan membantu siswa dalam proses
belajar mata pelajaran yang lain seperti IPA dan mata pelarajan lainnya yang
memerlukan kemampuan siswa dalam berhitung.

1.5 Tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Dalam penyusunan rencana Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pihak
fakultas dalam hal ini menyerahkan tanggung jawab untuk pelaksanaannya kepada
Unit Pelaksana Program Pengalaman Lapangan (UP3L) bersama dengan unsur-
unsur terkait yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan ikut
melibatkan berbagai pihak.
Para peserta PPL dibagi menjadi beberapa kelompok dimana tiap-tiap
kelompok terdiri dari mahasiswa dari berbagai program studi untuk ditempatkan
di sekolah-sekolah di wilayah Kota Palangka Raya baik dari tingkat TK, SD,
SMP, maupun SMA/SMK yang telah ditentukan sebelumnya.
SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya adalah lokasi sekolah yang
didapat penulis untuk melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL). Mahasiswa yang melaksanakan PPL di SMA 1 Muhammadiyah Palangka
Raya sebanyak 25 orang. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis
bersama anggota kelompok yang lain didapat gambaran mengenai kondisi dan
fasilitas yang ada di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya. Menurut penulis,
SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya merupakan sekolah dengan tingkat
kenyamanan yang bagus, baik itu dari segi lokasi sekolah dan fasilitas serta
masyarakat sekolah yang sangat bersahabat. Fasilitas yang dimiliki lumayan
lengkap dan masih dalam kondisi yang bagus, baik itu ruang kelas, laboratorium,
ruang guru, dan lain-lain. Selain itu, lingkungan sekolah juga sangat hijau dengan
banyaknya pohon-pohon rindang, dan bunga-bunga yang ditata dengan rapi.
Untuk hasil observasi selengkapnya mengenai SMA 1 Muhammadiyah Palangka
Raya dapat dilihat di Lembar Observasi yang ada di Lampiran.

4
Rencana kegiatan PPL tahun akademik 2018/2019 dimulai dari bulan
September sampai bulan Desember 2018. Kegiatan PPL ini meliputi kegiatan dari
observasi sekolah sampai ujian PPL dimana mahasiswa ditempatkan di sekolah-
sekolah yang telah ditentukan. Kegiatan tersebut antara lain:
1. Keadaan fisik sekolah.
2. Keadaan lingkungan sekolah.
3. Fasilitas sekolah.
4. Penggunaan sekolah.
5. Keadaan guru dan siswa
6. Interaksi sekolah.
7. Tata tertib sekolah.
8. Proses belajar mengajar kelas dan sebagainnya.
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta PPL di SMA 1
Muhammadiyah Palangka Raya adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Lapangan
Pengenalan lapangan merupakan proses dimana para peserta PPL
melakukan observasi atau pengamatan yang berorientasi terhadap sekolah yang
menjadi tempat berlatih dan mempraktikkan ilmu di bidang keguruan, observasi
ini terkait dengan bebagai segi sekolah baik dari segi fisik sekolah, struktur
pengorganisasian dalam bidang keguruan maupun administrasi, akademik, sosial
budaya serta dari segi lainnya yang tak kalah penting dalam terciptanya eksistensi
sekolah tersebut.
Proses observasi ini bertujuan untuk membuat mahasiswa/calon guru
menjadi akrab, terbiasa, dan bisa beradaptasi dengan dunia pendidikan, di
lingkungan sekolah serta dapat menghayati secara langsung berbagai aspek
kehidupan di lingkungan sekolah, pengetahuan tentang kondisi sekolah ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa/calon guru untuk dapat mengatur strategi
dan pendekatan yang lebih tepat dalam proses belajar mengajar dan proses
sosialisasi calon guru di sekolah tersebut.

5
2. Praktik Mengajar
Praktik mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh calon
guru dalam mengaplikasikan semua ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah dalam situasi dan kondisi yang nyata. Dengan dilaksanakannya
proses ini para peserta PPL diharapkan untuk mendapatkan pemahaman dan
pengetahuan yang lebih mendalam pada saat mengajar di sekolah. Dalam proses
ini para peserta juga dilatih untuk berdisiplin dan profesional sebagai calon guru,
dilatih untuk berperilaku yang baik sebagai cerminan moral yang baik pula karena
seorang guru merupakan contoh dan panutan bagi siswa di kelas karenanya hal-
hal di atas diharapkan akan dapat menyatu dalam diri peserta PPL selama proses
pembelajaran dan pelatihan di sekolah.
Pada waktu melaksanakan praktik mengajar di kelas mahasiswa sebagai
calon guru diberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan mengajar secara
terbatas melalui latihan yang terkait dengan cara-cara menguasai keterampilan
dasar mengajar disertai pengawasan serta bimbingan dari guru pamong maupun
dosen pembimbing. Dari proses praktek pembelajaran ini para calon guru juga
diharapkan memahami dan terampil melaksanakan tugas pokok yang berkaitan
dengan tugas-tugas keguruan lainnya.

1.6 Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL – II)


Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL – II) diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa
praktikan, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

1.    Manfaat bagi mahasiswa praktikan


a. Praktikan dapat mengetahui dan mempraktikan secara langsung mengenai
cara-cara pembuatan perangkat pembelajaran seperti Program Tahunan
(Prota), Program Semester (Promes), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dibimbing oleh guru pamong masing-masing.
b. Praktikan juga dapat mempraktikan ilmu yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan melalui proses pengajaran yang dibimbing oleh guru pamong
di dalam kelas.
c.  Mahasiswa praktikan diharapkan mempunyai bekal yang menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi profesional, personal, dan
kemasyarakatan.

6
d. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah
pendidikan yang ada di sekolah.
e. Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan dan kegiatan
pendidikan lainnya disekolah latihan.

2.     Manfaat untuk sekolah


a. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam membimbing anak-anak
didik maupun  mahasiswa PPL serta dapat menambah profesionalisme
guru di dalam proses belajar mengajar.
b. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi
yang bersangkutan.

7
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

2.1. Masalah yang di hadapi selama Praktik Pengalaman Lapangan


2.1.1. Penyusunan RPP
Kesulitan dalam Penyusunan RPP dikarenakan menggunakan kurikulum
2013, RPP Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Atas itu bagaimana ya
formatnya? Bagaimana ya susunannya? RPP Kurikulum 2013 itu seperti apa ya?
Itulah sederetan kata yang muncul dalam kepala kita ketika terlintas ide untuk
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.
Hal yang sangat wajar apabila kita kebingungan dalam menyusun sebuah
RPP yang berlandaskan Kurikulum 2013. Sosialisasi Kurikulum 2013 yang
mungkin belum mencapai target secara keseluruhan menjadi faktor yang sangat
berpengaruh terhadap ambigunya penyusunan RPP. Terkadang dalam sosialiasi
Kurikulum, pembahasan RPP belum dilakukan secara mendalam. Namun Bapak
dan Ibu Guru tidak perlu kuatir karena pada laporan ini dibahas seluk beluk
penyusunan RPP Kurikulum 2013. Pada tulisan kali ini saya ingin memberikan
gambaran secara umum terlebih dahulu tentang penyusunan RPP Kurikulum
2013.

2.1.2. Proses Pengajaran


Pengajaran adalah proses di mana kegiata-kegiatan disusun untuk pelajar
bertujuan membawa perubahan tingkah laku pada diri mereka dalam proses
pembelajaran.
Ciri ciri pengajaran:
 Pengajaran melibatkan kegiatan tertentu:
 merancang
 menentukan objektif pengajaran dan pembelajaran
 memilih strategi pengajaran dan pembelajaran
 menilai dalam satu-satu pengajaran

8
 Pembelajaran
Pembelajaran diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku yang agak
kekal akibat pengalaman atau latihan. Hubungan antara pengajaran dan
pembelajaran yang diteguhkan, pengajaran yang berkesan berlaku jika pelajar
menguasai dengan sepenuhnya pengetahuan dan kemahiran yang diajar oleh guru.
Terdapat dua jenis pengajaran iaitu pengajaran terkini dan tradisional. Dalam
pengajaran terkini, terdapat pengajaran yang memusatkan kepada murid.Dalam
pengajaran tradisional, pengajaran memusatkan kepada guru.
Agar mengenal lebih jelas tentang kondisi sekolah tempat para mahasiswa
akan melaksanakan praktik, maka dilakukan observasi sekolah, observasi
merupakan kegiatan pengamatan dan pengenalan kondisi serta situasi sekolah
tempat mahasiswa melaksanakan praktik mengajar. Hal ini bertujuan agar
mahasiswa dapat memahami kondisi fisik, administrasi, akademik, organisasi, dan
aspek sosial budaya yang terdapat di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya.
Pengetahuan tentang pendekatan yang lebih tepat dalam proses mengajar dan
proses sosialisasi mahasiswa sekolah ini.
Adapun hasil observasi yang telah dilakukan pada SMA 1 Muhammadiyah
Palangka Raya yang beralamatkan Jalan RTA Milono Km.1,5 kota Palangka Raya
Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

a. Observasi Fisik Sekolah


Observasi fisik sekolah merupakan kegiatan pengenalan ruang lingkup
sekolah, guru-guru di sekolah, staf tata usaha, fasilitas, serta sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh sekolah.

b. Observasi Proses Belajar Mengajar di Lapangan


Observasi proses belajar mengajar di lapangan adalah kegiatan dimana
mahasiswa calon guru ikut ke lapangan untuk melihat cara guru pamong mengajar
di dalam kelas dan selanjutnya berdiskusi mengenai strategi mengajar yang baik
yang bisa diterapkan di kelas selama mengajar.

9
c. Observasi Praktek Mengajar
Observasi praktek mengajar merupakan kegiatan pengamatan yang meliputi
pengamatan terhadap kurikulum, organisasi sekolah kepegawaian dan kesiswaan,
keuangan, perpustakaan, dan hubungan sekolah dengan masyarakat.

 Konsep pengajaran
Pengajaran merupakan satu proses penyampaian ilmu pengetahuan.
Pengajaran bersifat berkesan, merancang topik, objektif, serta isi dan cara
penyampaian dan penilaiannya sesuai dengan ketersediaan dan minat pelajar.
Pengajaran merupakan aktivitas intelek, yang mana ia melibatkan pemikiran
,perasaan dan penilaian.
Pengajaran merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang ditujukan kepada
pelajar-pelajar dengan harapan akan membawa perubahan tingkah laku
dikalangan pelajar-pelajar tersebut.

2.1.3. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa sekolah
atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada
pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan
ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,
dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini
diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk
merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Selama praktik pengalaman kerja
di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya untuk ekstrakurikuler tidak terdapat
masalah apapun.

2.1.4. Hubungan Sosial dengan sekolah


Hubungan sosial dengan sekolah tidak ada kesulitan, mahasiswa praktikan
dapat membangun hubungan yang baik dengan sekolah baik hubungan antara
mahasiswa praktikan dan kepala sekolah, guru pamong, guru-guru pengajar, staf
tata usaha, dan staf keamanan sekolah serta seluruh siswa dan siswi yang

10
bersekolah di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya sehingga kegiatan PPL-II
berjalan dengan lancar.
2.1.5. Proses Bimbingan
Proses bimbingan berjalan sesuai yang diinginkan. Bimbingan baik dalam
hal penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan teknis
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dilakukan mahasiswa
praktikan sebelum memulai proses belajar mengajar di kelas kepada dosen
pembimbing dan guru pamong agar kegiatan pembelajaran berjalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan dan tujuan pembelajaran tercapai.

2.2 Upaya Penanggulangan Masalah


2.2.1. Penyusunan RPP
Untuk penyusunan RPP lebih ditingkatkan maka hasilnya pun akan lebih
baik. Mahasiswa praktikan melakukan konsultasi dengan guru pamong dan dosen
pembimbing dalam hal penyusunan RPP agar materi pelajaran tersampaikan
dengan baik, tujuan pembelajaran sesuai dengan perumusan indikator, dan
pelaksanaan kegitan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan kurikulum yang
diterapkan di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya yang menggunakan
kurikulum 2013 pada siswa dan siswi kelas XI IPA 1.

2.2.2. Proses Pengajaran


Proses pengajaran dijalankan sesuai aturan maka akan menghasilkan hal
yang baik. Program pengajaran merupakan suatu bentuk perencanaan ke depan
terkait dengan mata pelajaran tertentu. Dalam program pembelajaran ada terdapat
dua jenis program namun semua tergantung kepada kebijakan sekolah. Dua jenis
program pembelajaran itu, yaitu yang mendeskrpsikan batasan pengalokasian
waktu, pertemuan, serta materi yang diajarkan.
a. Administrasi Kepegawaian
1. Pengadaan pegawai negeri sipil
Untuk memenuhi tenaga pengajar dan tenga lainnya, SMA 1
Muhammadiyah Palangka Raya bekerja sama dengan instansi terkait,
seperti Departemen pendidikan nasional dan Dinas pendidikan nasional.

11
2. Peraturan disiplin pegawai
a) Menaati peraturan perundang-undang yang berlaku pada masyarakat
dan instansinya.
b) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian
masyarakat dan tanggung jawab.
c) Menjunjung tinggi kode etik pegawai dan ketentuan nasional.
b. Permasalahan dan Pemecahan
1. Permasalahan permasalahan yang sering dihadapi guru-guru SMA 1
Muhammadiyah Palangka Raya adalah :
a) Kesulitan belajar siswa
b) Disiplin siswa
2. Pemecahan
a) Masalah kesulitan belajar siswa
 Layanan BP/BK
 Pelaksanaan
 Kegiatan pendukung
 Evaluasi pelaksanaan program
 Tindak lanjut
b) Masalah disiplin siswa
Untuk mengatasi masalah disiplin siswa, diadakan pendekatan
dengan cara berikut:
 Wawancara dengan siswa
 Pemanggilan siswa untuk berkonsultasi dengan BP/BK
 Memanggil dan mewawancarai orang tua siswa yang
bersangkutan
 Tindak lanjut, dilakukan jika tiga cara di atas tidak berhasil maka
dapat diberi skorsing atau jika masih tidak berhasil maka dapat
diberi sanksi pindah sekolah atau diberhentikan dari sekolah.

2.2.3. Ekstrakurukuler
Kegiatan siswa SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya meliputi kegiatan
ekstrakulikuler dan intrakulikuler.

12
Kegiatan ekstrakulikuler meliputi:
 Pramuka
 Palang Merah Remaja
 Olahraga
 Kesenian
 Drumband
 Pencak Silat
 Tari Daerah
 Band
 dll
Kegiatan intrakulikuler atau kengiatan belajar mengajar di SMA 1
Muhammadiyah Palangka Raya dilaksanakan mulai pagi hari hingga siang hari,
dengan ketentuan sebagai berikut:
 Senin-Jum’at, pukul 06.30-15.45
Pengelompokan siswa setiap kelas adalah sebagai beriktu:
 Kelas X terdiri dari MIA 1-MIA 5, IIS 1-IIS 5, dan IBB
 Kelas XI terdiri dari IPA 1-IPA 5, IPS 1-IPS 6 dan BHS
 Kelas XII terdiri dari IPA 1-IPA 4, IPS 1-IPS 5 dan BHS
Kegiatan praktik keguruan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa calon guru dengan tujuan agar memiliki pemahaman, pengamatan, dan
pengalaman mengajar secara faktual di kelas. Dalam kegiatan ini ada beberapa
tahapan aktivitas yang dilakukan oleh para calon guru yaitu:
a. Kegiatan Membuat Persiapan Mengajar
Kegiatan membuat persiapan mengajar adalah kegiatan membuat atau
menyusun rencana pembelajaran atau skenario pembelajaran. Rencana
pembelajaran ini wajib dibuat sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas.
Pembuatan rencana pembelajaran ini sebelumnya haruslah di konsultasikan
terlebih dahulu pada dosen pembimbing dan juga guru pamong untuk
mendapatkan tambahan-tambahan atau perbaikan.

13
b. Kegiatan Dasar Keterampilan Mengajar
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tak kalah pentingnya dari kegiatan
yang telah dibahas diatas karena kegiatan ini menjadi dasar dalam melakukan
proses mengajar di kelas, penjelasan mengenai keterampilan dasar mengajar ini
sudah dijelaskan sebelumnya, yang termasuk kegiatan dasar mengajar adalah
bagaimana guru membuka pelajaran, menyampaikan materi, mengevaluasi siswa
serta memberikan motivasi dan penguatan pada siswa.
c. Kegiatan Praktek Mengajar
Kegiatan ini adalah sebagai bentuk aktualisasi dari ilmu keguruan yang
dimiliki oleh calon guru. Kegiatan ini membuat para calon guru menjadi terbiasa
dengan situasi pada saat proses belajar mengajar dalam kelas berlangsung.
Kegiatan praktek mengajar ini dilaksanakan sebanyak 12 kali.
Kegiatan praktek mengajar ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Oktober 2018
hingga 2 Desember 2018, dengan maksimal 12 kali pertemuan tatap muka di
lapangan termasuk ujian. Adapun langkah-langkah praktik mengajar adalah
sebagai berikut:
 Mengisi/ mengabsen daftar hadir siswa
 Menerapkan prosedur dan metode mengajar yang sesuai dengan
kebutuhan proses belajar mengajar
 Menciptakan dan menggunakan media pembelajaran

2.2.4. Hubungan Sosial dengan sekolah


Hubungan sosial dengan sekolah tidak ada kesulitan, mahasiswa praktikan
dapat membangun hubungan yang baik dengan sekolah baik hubungan antara
mahasiswa praktikan dan kepala sekolah, guru pamong, guru-guru pengajar, staf
tata usaha, dan staf keamanan sekolah. Pada umumnya mahasiswa praktikan dapat
melakukan sosialisasi dan beradaptasi dengan seluruh siswa dan siswi yang
bersekolah di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya, terutama siswa dan siswa
di kelas yang dipercayakan oleh pihak sekolah melalui guru pamong kepada
mahasiswa praktikan untuk diajari dan sehingga kegiatan PPL-II berjalan dengan

14
lancar dan tidak terdapat masalah apapun yang berkaitan dengan hubungan sosial
mahasiswa praktikan dengan pihak sekolah.
2.2.5. Proses Bimbingan
Proses bimbingan berjalan sesuai yang diinginkan, mahasiswa praktikan
tidak mengalami kesulitan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dan merancang kegiatan pembelajaran seperti yang diinstruksikan oleh
guru pamong dan dosen pembimbing. Bimbingan baik dalam hal penyusunan RPP
dan pelaksanaan teknis lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
dilakukan mahasiswa praktikan sebelum memulai proses belajar mengajar di kelas
kepada dosen pembimbing dan guru pamong agar kegiatan pembelajaran berjalan
lancar sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan pembelajaran tercapai.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PPL adalah suatu program yang memprasyaratkan kemampuan aplikatif
dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program
pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan
keguruan, baik kegiatan belajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-
kegiatan tersebut diselenggarakan dalam bentuk micro-teaching (pembelajaran
terbatas), pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yang diarahkan kepada
terbentuknya kemampuan keguruan, yang terjadwal secara sistematis di bawah
bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang telah memenuhi syarat
untuk itu.

Pelaksanaan observasi fisik pada SMA 1 Muhammadiyah Palangka


Raya, meliputi pengamatan sarana dan prasarana, seperti ruang kepala sekolah,
ruang guru, ruang tata usaha, ruang siswa (kelas), ruang perpustakaan, ruang
laboratorium (IPA, Bahasa dan Komputer), ruang PSB, ruang keterampilan, ruang
olahraga, ruang aula, ruang BP/BK, ruang UKS, ruang komite, ruang kopsis,
ruang penjaga sekolah, mushola, lapangan olahraga dan beberapa ruang yang
masih dalam tahap pembangunan, secara umum masih dalam kondisi baik,
kondusif dan masih layak digunakan sebagai sarana dan prasarana dalam
melangsungkan Proses Kegiatan Belajar Mengajar.

Kegiatan PPL pada SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya bertujuan


untuk mengenal lebih jauh tentang kondisi sekolah, antara lain struktur organisasi
sekolah, kurikulum yang digunakan, administrasi, aktivitas siswa secara umum
dan hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain itu, mahasiswa praktikan dilatih
dalam tugas keguruan seperti menyusun administrasi keguruan atau yang sering
dikenal adalah kelengkapan pembelajaran seperti (RPP). Selain itu, mahasiswa
praktikan juga dibekali cara mengolah data hasil belajar siswa dan menilai hasil
belajar siswa, menganalisis hasil ulangan siswa (test formatif maupun tes blok),
maupun hal-hal lain yang berkenaan dengan menyusun kelengkapan mengajar
seperti tercantum dalam tugas seorang guru.

16
Pada kesempatan inilah, mahasiswa praktikan atau calon guru belajar
lebih dalam. Dalam praktik pengalaman lapangan ini, mahasiswa menerapkan
seluruh ilmu yang selama ini diperolehnya dari bangku kuliah. Disini mahasiswa
praktikan atau calon guru tidak hanya melakukan praktik sendiri namun juga ada
kerja sama antara guru pamong dan dosen pembimbing, yang masing-masing dari
mereka memiliki tugas dan kewajiban dalam membimbing mahasiswa praktikan
atau calon guru agar bisa memiliki kemampuan atau kompetensi layaknya seorang
guru professional seperti yang diharapkan oleh pihak penyelenggara, yakni UP3L.

3.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan menyangkut pelaksanaan
kegiatan PPL adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya para mahasiswa praktikan atau calon guru selalu menaati
peraturan yang berlaku, baik peraturan dari universitas maupun peraturan di
tempat praktik (sekolah).
2. Hendaknya kerjasama yang telah berlangsung baik selama ini, antara
pihak sekolah dan mahasiswa praktikan dapat lebih ditingkatkan lagi agar
tetap terjaga hubungan yang baik antara kedua belah pihak.
3. Hendaknya dalam kegiatan PPL ini mahasiswa benar-benar dibekali
keterampilan keguruan terutama dalam melaksanakan tugas keguruan, seperti
menyusun perangkat mengajar agar diharapkan kelak mahasiswa praktikan
atau calon guru dapat melaksanakan tugas keguruan dan tugas-tugas
kependidikan secara mandiri, mantap dan memiliki jiwa profesionalisme yang
tinggi. Oleh karena itu, diharapkan kerja sama yang solid dan koordinasi yang
baik antara pihak sekolah, UP3L dan dosen pembimbing PPL dalam
membekali mahasiswa praktikan atau calon guru yang sedang dalam proses
praktik mengajar.

4. Berusaha menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung proses


belajar mengajar sesuai dengan keadaan dan situasi komponen yang ada di

17
dalamnya dengan penataan lingkungan yang baik.
5. Tingkatkan kredibilitas dan kualitas yang sudah ada menjadi lebih baik
lagi.
6. Berilah dukungan/bimbingan serta kesempatan kepada siswa yang
mempunyai kemampuan/kompetensi dalam `berbagai bidang.

18

Anda mungkin juga menyukai