PENDAHULUAN
1
1.2 Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pendidikan dapat dikatakan sebagai tugas kemanusiaan, dimana
didalamnya berlangsung suatu proses, yaitu pembangunan karakter ke arah yang
lebih manusiawi. Karena itulah pendidikan nasional yang berdasarkan UUD 1945
harus mampu membina dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi, kesadaran
bermasyarakat, dan kesadaran lingkungan.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) mengajar bagi mahasiswa FKIP
dirasa perlu untuk membekali mahasiswa untuk menjadi seorang guru, PPL
keguruan merupakan bagian terpadu dari kurikulum FKIP dengan bobot 4 SKS,
dimana sebelum menempuh mata kuliah kependidikan ini, mahasiswa FKIP
harus mendapatkan dan menyelesaikan (lulus) dari berbagai teori serta praktik
tentang belajar mengajar yang diberikan dalam Mata Kuliah Dasar Kependidikan
(MKDK) dan mempunyai bekal teori keilmuan yang akan diajarkan di depan
kelas dengan perangkat keterampilan mengajar.
Sekolah merupakan lembaga formal yang diselenggarakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Untuk itu yang
memegang peranan penting disini adalah guru sebagai tenaga pendidik/pengajar
yang profesional, dimana hal itu telah diprogramkan dalam PPL.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilatar belakangi oleh surat
keputusan Mendikbud RI No.021/U/1982 dan No.0122/U/1982 serta Peraturan
Pemerintah RI No.30 tahun 1990. Melalui kegiatan PPL secara tidak langsung
dapat menegembangkan kreatifitas dan kemampuan calon-calon guru, sehingga
dapat menciptakan serta membentuk guru yang profesional, berkualitas, terampil,
berwibawa menguasai lapangan pendidikan sesuai dengan tujuan dan cita-cita
pendidikan nasional Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, dan sekaligus merupakan pengabdian kepada masyarakat yang
diprogramkan melalui kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
2
1.3 Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pada umumnya setiap usaha yang dilaksanakan sudah tentu mempunyai
suatu tujuan yang akan dicapai. Tujuan PPL ini adalah untuk melatih mahasiswa
calon guru agar memperoleh pengalaman kegiatan kependidikan secara faktual
sehingga akan terbentuk tenaga kependidikan yang profesional, memiliki
seperangkat pengetahuan keterampilan dan sikap yang diperlukan bagi profesinya
sebagai guru, serta mampu menerapkan/memperagakan kinerja dalam situasi
nyata, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Adapun tujuan khusus PPL adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik,
dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung.
2. Mahasiswa menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.
3. Mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4. Mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan
sekolah.
5. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan selama
pelatihan melalui refleksi, serta menuangkan hasil refleksi itu dalam suatu
laporan.
Sasaran dari kegiatan PPL keguruan ini adalah untuk
membentuk kepribadian calon pendidik yaitu:
3
matematika. Mengingat matematika berkaitan erat dengan kehidupan sehari –
hari, sehingga sering dijumpai masalah – masalah yang berkaitan dengan
permasalahan matematika. Selain itu, dengan menguasai pelajaran matematika
akan membantu siswa untuk memahami dan membantu siswa dalam proses
belajar mata pelajaran yang lain seperti IPA dan mata pelarajan lainnya yang
memerlukan kemampuan siswa dalam berhitung.
4
Rencana kegiatan PPL tahun akademik 2018/2019 dimulai dari bulan
September sampai bulan Desember 2018. Kegiatan PPL ini meliputi kegiatan dari
observasi sekolah sampai ujian PPL dimana mahasiswa ditempatkan di sekolah-
sekolah yang telah ditentukan. Kegiatan tersebut antara lain:
1. Keadaan fisik sekolah.
2. Keadaan lingkungan sekolah.
3. Fasilitas sekolah.
4. Penggunaan sekolah.
5. Keadaan guru dan siswa
6. Interaksi sekolah.
7. Tata tertib sekolah.
8. Proses belajar mengajar kelas dan sebagainnya.
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta PPL di SMA 1
Muhammadiyah Palangka Raya adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan Lapangan
Pengenalan lapangan merupakan proses dimana para peserta PPL
melakukan observasi atau pengamatan yang berorientasi terhadap sekolah yang
menjadi tempat berlatih dan mempraktikkan ilmu di bidang keguruan, observasi
ini terkait dengan bebagai segi sekolah baik dari segi fisik sekolah, struktur
pengorganisasian dalam bidang keguruan maupun administrasi, akademik, sosial
budaya serta dari segi lainnya yang tak kalah penting dalam terciptanya eksistensi
sekolah tersebut.
Proses observasi ini bertujuan untuk membuat mahasiswa/calon guru
menjadi akrab, terbiasa, dan bisa beradaptasi dengan dunia pendidikan, di
lingkungan sekolah serta dapat menghayati secara langsung berbagai aspek
kehidupan di lingkungan sekolah, pengetahuan tentang kondisi sekolah ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa/calon guru untuk dapat mengatur strategi
dan pendekatan yang lebih tepat dalam proses belajar mengajar dan proses
sosialisasi calon guru di sekolah tersebut.
5
2. Praktik Mengajar
Praktik mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh calon
guru dalam mengaplikasikan semua ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah dalam situasi dan kondisi yang nyata. Dengan dilaksanakannya
proses ini para peserta PPL diharapkan untuk mendapatkan pemahaman dan
pengetahuan yang lebih mendalam pada saat mengajar di sekolah. Dalam proses
ini para peserta juga dilatih untuk berdisiplin dan profesional sebagai calon guru,
dilatih untuk berperilaku yang baik sebagai cerminan moral yang baik pula karena
seorang guru merupakan contoh dan panutan bagi siswa di kelas karenanya hal-
hal di atas diharapkan akan dapat menyatu dalam diri peserta PPL selama proses
pembelajaran dan pelatihan di sekolah.
Pada waktu melaksanakan praktik mengajar di kelas mahasiswa sebagai
calon guru diberikan kesempatan untuk menguasai keterampilan mengajar secara
terbatas melalui latihan yang terkait dengan cara-cara menguasai keterampilan
dasar mengajar disertai pengawasan serta bimbingan dari guru pamong maupun
dosen pembimbing. Dari proses praktek pembelajaran ini para calon guru juga
diharapkan memahami dan terampil melaksanakan tugas pokok yang berkaitan
dengan tugas-tugas keguruan lainnya.
6
d. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah
pendidikan yang ada di sekolah.
e. Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan dan kegiatan
pendidikan lainnya disekolah latihan.
7
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
8
Pembelajaran
Pembelajaran diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku yang agak
kekal akibat pengalaman atau latihan. Hubungan antara pengajaran dan
pembelajaran yang diteguhkan, pengajaran yang berkesan berlaku jika pelajar
menguasai dengan sepenuhnya pengetahuan dan kemahiran yang diajar oleh guru.
Terdapat dua jenis pengajaran iaitu pengajaran terkini dan tradisional. Dalam
pengajaran terkini, terdapat pengajaran yang memusatkan kepada murid.Dalam
pengajaran tradisional, pengajaran memusatkan kepada guru.
Agar mengenal lebih jelas tentang kondisi sekolah tempat para mahasiswa
akan melaksanakan praktik, maka dilakukan observasi sekolah, observasi
merupakan kegiatan pengamatan dan pengenalan kondisi serta situasi sekolah
tempat mahasiswa melaksanakan praktik mengajar. Hal ini bertujuan agar
mahasiswa dapat memahami kondisi fisik, administrasi, akademik, organisasi, dan
aspek sosial budaya yang terdapat di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya.
Pengetahuan tentang pendekatan yang lebih tepat dalam proses mengajar dan
proses sosialisasi mahasiswa sekolah ini.
Adapun hasil observasi yang telah dilakukan pada SMA 1 Muhammadiyah
Palangka Raya yang beralamatkan Jalan RTA Milono Km.1,5 kota Palangka Raya
Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:
9
c. Observasi Praktek Mengajar
Observasi praktek mengajar merupakan kegiatan pengamatan yang meliputi
pengamatan terhadap kurikulum, organisasi sekolah kepegawaian dan kesiswaan,
keuangan, perpustakaan, dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Konsep pengajaran
Pengajaran merupakan satu proses penyampaian ilmu pengetahuan.
Pengajaran bersifat berkesan, merancang topik, objektif, serta isi dan cara
penyampaian dan penilaiannya sesuai dengan ketersediaan dan minat pelajar.
Pengajaran merupakan aktivitas intelek, yang mana ia melibatkan pemikiran
,perasaan dan penilaian.
Pengajaran merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang ditujukan kepada
pelajar-pelajar dengan harapan akan membawa perubahan tingkah laku
dikalangan pelajar-pelajar tersebut.
2.1.3. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa sekolah
atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada
pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan
ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,
dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini
diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk
merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Selama praktik pengalaman kerja
di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya untuk ekstrakurikuler tidak terdapat
masalah apapun.
10
bersekolah di SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya sehingga kegiatan PPL-II
berjalan dengan lancar.
2.1.5. Proses Bimbingan
Proses bimbingan berjalan sesuai yang diinginkan. Bimbingan baik dalam
hal penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan teknis
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dilakukan mahasiswa
praktikan sebelum memulai proses belajar mengajar di kelas kepada dosen
pembimbing dan guru pamong agar kegiatan pembelajaran berjalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan dan tujuan pembelajaran tercapai.
11
2. Peraturan disiplin pegawai
a) Menaati peraturan perundang-undang yang berlaku pada masyarakat
dan instansinya.
b) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian
masyarakat dan tanggung jawab.
c) Menjunjung tinggi kode etik pegawai dan ketentuan nasional.
b. Permasalahan dan Pemecahan
1. Permasalahan permasalahan yang sering dihadapi guru-guru SMA 1
Muhammadiyah Palangka Raya adalah :
a) Kesulitan belajar siswa
b) Disiplin siswa
2. Pemecahan
a) Masalah kesulitan belajar siswa
Layanan BP/BK
Pelaksanaan
Kegiatan pendukung
Evaluasi pelaksanaan program
Tindak lanjut
b) Masalah disiplin siswa
Untuk mengatasi masalah disiplin siswa, diadakan pendekatan
dengan cara berikut:
Wawancara dengan siswa
Pemanggilan siswa untuk berkonsultasi dengan BP/BK
Memanggil dan mewawancarai orang tua siswa yang
bersangkutan
Tindak lanjut, dilakukan jika tiga cara di atas tidak berhasil maka
dapat diberi skorsing atau jika masih tidak berhasil maka dapat
diberi sanksi pindah sekolah atau diberhentikan dari sekolah.
2.2.3. Ekstrakurukuler
Kegiatan siswa SMA 1 Muhammadiyah Palangka Raya meliputi kegiatan
ekstrakulikuler dan intrakulikuler.
12
Kegiatan ekstrakulikuler meliputi:
Pramuka
Palang Merah Remaja
Olahraga
Kesenian
Drumband
Pencak Silat
Tari Daerah
Band
dll
Kegiatan intrakulikuler atau kengiatan belajar mengajar di SMA 1
Muhammadiyah Palangka Raya dilaksanakan mulai pagi hari hingga siang hari,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Senin-Jum’at, pukul 06.30-15.45
Pengelompokan siswa setiap kelas adalah sebagai beriktu:
Kelas X terdiri dari MIA 1-MIA 5, IIS 1-IIS 5, dan IBB
Kelas XI terdiri dari IPA 1-IPA 5, IPS 1-IPS 6 dan BHS
Kelas XII terdiri dari IPA 1-IPA 4, IPS 1-IPS 5 dan BHS
Kegiatan praktik keguruan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa calon guru dengan tujuan agar memiliki pemahaman, pengamatan, dan
pengalaman mengajar secara faktual di kelas. Dalam kegiatan ini ada beberapa
tahapan aktivitas yang dilakukan oleh para calon guru yaitu:
a. Kegiatan Membuat Persiapan Mengajar
Kegiatan membuat persiapan mengajar adalah kegiatan membuat atau
menyusun rencana pembelajaran atau skenario pembelajaran. Rencana
pembelajaran ini wajib dibuat sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas.
Pembuatan rencana pembelajaran ini sebelumnya haruslah di konsultasikan
terlebih dahulu pada dosen pembimbing dan juga guru pamong untuk
mendapatkan tambahan-tambahan atau perbaikan.
13
b. Kegiatan Dasar Keterampilan Mengajar
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tak kalah pentingnya dari kegiatan
yang telah dibahas diatas karena kegiatan ini menjadi dasar dalam melakukan
proses mengajar di kelas, penjelasan mengenai keterampilan dasar mengajar ini
sudah dijelaskan sebelumnya, yang termasuk kegiatan dasar mengajar adalah
bagaimana guru membuka pelajaran, menyampaikan materi, mengevaluasi siswa
serta memberikan motivasi dan penguatan pada siswa.
c. Kegiatan Praktek Mengajar
Kegiatan ini adalah sebagai bentuk aktualisasi dari ilmu keguruan yang
dimiliki oleh calon guru. Kegiatan ini membuat para calon guru menjadi terbiasa
dengan situasi pada saat proses belajar mengajar dalam kelas berlangsung.
Kegiatan praktek mengajar ini dilaksanakan sebanyak 12 kali.
Kegiatan praktek mengajar ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Oktober 2018
hingga 2 Desember 2018, dengan maksimal 12 kali pertemuan tatap muka di
lapangan termasuk ujian. Adapun langkah-langkah praktik mengajar adalah
sebagai berikut:
Mengisi/ mengabsen daftar hadir siswa
Menerapkan prosedur dan metode mengajar yang sesuai dengan
kebutuhan proses belajar mengajar
Menciptakan dan menggunakan media pembelajaran
14
lancar dan tidak terdapat masalah apapun yang berkaitan dengan hubungan sosial
mahasiswa praktikan dengan pihak sekolah.
2.2.5. Proses Bimbingan
Proses bimbingan berjalan sesuai yang diinginkan, mahasiswa praktikan
tidak mengalami kesulitan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dan merancang kegiatan pembelajaran seperti yang diinstruksikan oleh
guru pamong dan dosen pembimbing. Bimbingan baik dalam hal penyusunan RPP
dan pelaksanaan teknis lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
dilakukan mahasiswa praktikan sebelum memulai proses belajar mengajar di kelas
kepada dosen pembimbing dan guru pamong agar kegiatan pembelajaran berjalan
lancar sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan pembelajaran tercapai.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PPL adalah suatu program yang memprasyaratkan kemampuan aplikatif
dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program
pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan
keguruan, baik kegiatan belajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-
kegiatan tersebut diselenggarakan dalam bentuk micro-teaching (pembelajaran
terbatas), pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yang diarahkan kepada
terbentuknya kemampuan keguruan, yang terjadwal secara sistematis di bawah
bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang telah memenuhi syarat
untuk itu.
16
Pada kesempatan inilah, mahasiswa praktikan atau calon guru belajar
lebih dalam. Dalam praktik pengalaman lapangan ini, mahasiswa menerapkan
seluruh ilmu yang selama ini diperolehnya dari bangku kuliah. Disini mahasiswa
praktikan atau calon guru tidak hanya melakukan praktik sendiri namun juga ada
kerja sama antara guru pamong dan dosen pembimbing, yang masing-masing dari
mereka memiliki tugas dan kewajiban dalam membimbing mahasiswa praktikan
atau calon guru agar bisa memiliki kemampuan atau kompetensi layaknya seorang
guru professional seperti yang diharapkan oleh pihak penyelenggara, yakni UP3L.
3.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan menyangkut pelaksanaan
kegiatan PPL adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya para mahasiswa praktikan atau calon guru selalu menaati
peraturan yang berlaku, baik peraturan dari universitas maupun peraturan di
tempat praktik (sekolah).
2. Hendaknya kerjasama yang telah berlangsung baik selama ini, antara
pihak sekolah dan mahasiswa praktikan dapat lebih ditingkatkan lagi agar
tetap terjaga hubungan yang baik antara kedua belah pihak.
3. Hendaknya dalam kegiatan PPL ini mahasiswa benar-benar dibekali
keterampilan keguruan terutama dalam melaksanakan tugas keguruan, seperti
menyusun perangkat mengajar agar diharapkan kelak mahasiswa praktikan
atau calon guru dapat melaksanakan tugas keguruan dan tugas-tugas
kependidikan secara mandiri, mantap dan memiliki jiwa profesionalisme yang
tinggi. Oleh karena itu, diharapkan kerja sama yang solid dan koordinasi yang
baik antara pihak sekolah, UP3L dan dosen pembimbing PPL dalam
membekali mahasiswa praktikan atau calon guru yang sedang dalam proses
praktik mengajar.
17
dalamnya dengan penataan lingkungan yang baik.
5. Tingkatkan kredibilitas dan kualitas yang sudah ada menjadi lebih baik
lagi.
6. Berilah dukungan/bimbingan serta kesempatan kepada siswa yang
mempunyai kemampuan/kompetensi dalam `berbagai bidang.
18