Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Urgensi Praktik Pengalaman Lapangan


1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial masyarakat
pada umumnya yang diharapkan mampu memberikan konstibusi yang positif pada
semua bidang pertumbuhan baik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohani.
Pendidikan secara umum diartikan sebagai proses dari suatu sistem yang
komprehensif dan berkesinambungan yang secara konsepsional dapat berlangsung
seumur hidup sehingga tujuan daripada pendidikan dalam rangka mencerdaskan
anak bangsa dapat terwujud. Untuk dapat meraih tujuan dari pendidikan tersebut,
maka perlu dicetak guru-guru handal yang profesional dan mampu diandalkan
dalam berbagai disiplin ilmu serta dapat membimbing anak didiknya dalam
keadaan bagaimanapun. Guru yang berkompeten adalah guru yang bisa
memberikan inovasi dan kreasi bagi anak didiknya, guru yang bisa menjadi
sahabat, motivator dan suri tauladan bagi para peserta didik, sehingga lahir siswa-
siswa yang memiliki kepribadian dan keterampilan sebagaimana harapan semua
pihak.
Berdasarkan undang-undang Nomor  14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,
mengamanatkan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga Profesioanal
pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan anak usia
dini, pada jalur pendidikan formal yang di angkat sesuai dengan peraturan
perundang- undangan. Peraturan pemerintah Nomor  74 tahun 2008 tentang Guru
mengamanatkan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi Akademik, Kompetensi,
sertifikat pendidik,sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Kompetensi sebagaimana dimaksud
meupakan seperangkat sepengetahuan, keterampilan, dan Prilaku yang harus
dimiliki, dihayati di kuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan
tugas keprofesional.
Berdasarkan hal tersebut, maka pelaksanaan praktik pengenalan lapangan
bertujuan untuk mahasiswa calon guru agar mempersiapkan diri menjadi tenaga
pendidik yang profesional dalam bidangnya. Dalam melaksanakan tugas
professional, seorang guru diharapkan dengan kegiatan pendidik, mengajar dan
1
2

melatih. Ketiga kegiatan ini merupakan suatu tekad dan keharusan yang harus
dilaksnakan oleh guru dengan penuh tanggungj jawab.
Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan itu dapat memperoleh  pengalaman
baru sebagai aplikasi dari teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan
yang ada di lapangan. Sebagaimana calon tenaga profesional, mahasiswa calon
Guru harus memperoleh kemampuan serta kesempatan melaksanakan tugas-tugas
profesi di sekolah dalam suatu kegiatan praktik pengalaman lapangan. Dengan
adanya kegiatan tersebut di harapkan calon guru memiliki bekal yang cukup dalam
tugasnya kelak sebagai seorang pendidik yang berkompetensi dan berdedikasi
tinggi memajukan pembangunan khususnya dalam bidang pendidikan.
STKIP MB pada bulan September telah melaksanakan PPL angkatan ke 2 ,
salah satu penempatannya di SD Negeri 131/II SKB Muara Bungo dengan
beranggotakan 7 orang mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa PGSD 6 dan PJKR
1 orang. Dan bimbingan dosen pembimbing lapangan yaitu bapak Deka Ismimori
Saputra, M.Pd. Dengan Kepala Sekolah bernama Muhammad Taridi, S.Pd.

2. Urgensi PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) STKIP MB merupakan pembentukan
dan peningkatan kemampuan professional mahasiswa sebagai calon pendidik atau
tenaga kependidikan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan belajar
mahasiswa yang dilaksanakan dilapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan
teori-teori yang diperoleh mahasiswa selama dikampus dengan pengalaman praktek
dilapangan sehingga target khusus yang merupakan target capaian pembelajaran
dan administrasi sekolah latihan
Kegiatan PPL ini mengarahkan ke pelatihan pengalaman profesionalisme
seorang calon guru dalam pembelajaran. Kegiatan PPL untuk mengembangkan
kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan. Program yang
dikembangkan dalam pelaksanaan PPL difokuskan pada komunitas sekolah yang
mencakup aktifitas internal sekolah. Pelaksanaan PPL mempunyai sasaran dalam
kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung
berlangsungnya pembelajaran.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus dilakukan
dalam kegiatan PPL yang menjadi konsentrasi untuk ditingkatkan kualitasnya.
3

Adapun tujuan dari PPL sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan
muhammadiyah muara bungo (STKIP MB) ialah untuk memberikan pengalaman
kepada mahasiswa serta mengembangkan kompetensi mengajar mahasiswa sebagai
calon guru/pendidik atau tenaga kependidikan. Serta memperluas wawasan,
kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan mahasiswadalam pemecahan
masalah.
Secara umum dinyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dituntut
untuk memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi yang dimaksud di atas adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Hal tersebut mengacu pada undang-undang Guru dan Dosen
nomor 14 Tahun 2005, khususnya yang berkenaan dengan empat kompetensi guru,
yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Sedangkan standar kompetensi yang harus dipenuhi dalam
kegiatan PPL yaitu mahasiswa dapat memahami karakteristik peserta didik,
menguasai bidang studi, menguasai metodologi pembelajaran yang mendidik, dan
memiliki 4 kompetensi sebagai guru yang terdapat dalam undang-undang Guru dan
Dosen nomor 14 Tahun 2005.
Kegiatan PPLsekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikanmuhammadiyah
muara bungo yang dilakukan mencakup penyusunan perangkat persiapan
pembelajaran, praktik mengajar terbimbing, ujian praktik mengajar, menyusun dan
mengembangkan alat evaluasi, menerapkan inovasi pembelajaran, kegiatan lain
yang menunjang kompetensi mengajar, pengembangan media, dan kegiatan lain
yang berhubungan denganpembelajaran.Dengan dilaksanakannya PPL ini yang
dilaksanakan oleh sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan Muhammadiyah
Muara Bungo yang diharapkan dapat memberikan dampak yang bermakna untuk
semua pihak yang terkait, baik pada mahasiswa dalam rangka pengembangan
kompetensinya, maupun kepada sekolah, sekolah tinggi keguruan dan ilmu
pendidikan muhammadiyah muara bungo (STKIP MB), pemerintah daerah,
maupun Dinas Pendidikan untuk meningkatkan dan mengembangkan tugas dan
fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang tinggi dari
semua komponen yang terkait.
4

3. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Bertolak dari asumsi bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik
kulminasi (puncak) dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan
dialami oleh mahasiswa dalam bangku kuliah. Oleh karena itu PPL dapat diartikan
sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan bertujuan untuk
menerapkan dan menanamkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam
rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian, maka PPL adalah
program pendidikan yang mensyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari
seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja
dari semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan belajar
mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut
diselenggarakan dalam bentuk pembelajaran terbatas (terbentuknya kemampuan
keguruan, yang terjadwal secara sistematis di bawah bimbingan dosen pembimbing 
dan guru pamong.
Apabila dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata
kuliah proses belajar-mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan
guru. PPL dirancang untuk menyiapkan calon guru untuk memiliki atau menguasai
kemampuan keguruan yang menyeluruh dan terpadu, sehingga setelah mahasiswa
tersebut menjadi guru, mereka dapat mengemban tugas dan tanggungjawabnya
secara profesional. Apabila dipandang dari sudut isi, PPL adalah seperangkat
komponen pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori dan
praktik secara berlapis dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam
program pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan tersebut
selalu mengacu pada teori yang telah dipelajari dan menuju pada praktik
pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam berbagai kondisi.
Pengertian lain mengatakan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
adalah kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan di lapangan untuk
mengintegrasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh di kampus dengan
pengalaman praktik di lapangan sehingga target khusus yang merupakan target
kompetensi program studi dapat dicapai. Kegiatan tersebut meliputi pembelajaran
dan pengelolaan administrasi di sekolah latihan. Praktik pembelajaran adalah
latihan melaksanakan kegiatan pembelajaran oleh mahasiswa di dalam kelas, mulai
dari membuat perencanaan pembelajaran atau rencana program pembelajaran
5

(RPP), pelaksanaan dan penilaian. Sedangkan praktik pengelolaan administrasi


adalah latihan melaksanakan tugas-tugas administrasi, bimbingan dan lain-lain.
Dalam melaksanakan tugas-tugas PPL ini, mahasiswa dipandu oleh pihak sekolah
(Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Kepala TU, dan Guru Pamong), dan dibimbing
oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
4. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat di bagi dua, yaitu Tujuan
Umum dan Tujuan Khusus.
a. Tujuan Umum
Sebagai aktifitas yang dilaksanakan mahasiswa, pelaksanaan program
lapangan kependidikan mempunyai tujuan. Oleh karena itu, program ini
dilaksanakan dengan tujuan:
1) Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial
psikologis sekolah.
2) Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.
3) Menerapkan berbagai kemampuan professional, keguruan serta utuh dan
terpadu di situasi nyata.
4) Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalaman selama
pelatihan melalui refleksi yang sesuai dengan profesi keguruan.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus Praktik Pengalaman Lapangan kependidikan adalah :
1) Untuk mengimplentasikan teori-teori maupun pendekatan-pendekatan yang
diperoleh di bangku kuliah untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman
dalam upaya memenuhi kebutuhan kependidikan.
2) Untuk belajar lebih dekat dengan pribadi dan gambaran mengenai bagaimana
cara setelah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menghadapi siswa
didalam kelas maupun diluar kelas atau di luar lingkungan sekolah.
3) Untuk mengetahui faktor secara lebih dekat tentang situasi dan keadaan
sekolah yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Sebagai wadah dan
gambaran awal untuk memperoleh pengalaman nyata yang berkaitan dengan
dunia Pendidikan.
6

5. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Praktik Pengalaman Lapangan pendidikan sebagai sebuah program kemitraan
yang melibatkan berbagai komponen termasuk siswa dan sekolah memiliki
berbagai manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat
tersebut sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat praktik pengalaman lapangan kependidikan bagi mahasiswa
yaitu:

1) Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses


pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
2) Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara inter
disipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam
mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah.
3) Mempertajam daya nalar dalam penelaahan, perumusan dan pemecahan
masalah pendidikan yang ada di sekolah.
4) Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial  di sekolah.
b. Bagi Sekolah
1) Memperoleh kesempatan untuk berperan serta menyiapkan dan membentuk
calon guru/calon tenaga kependidikan yang kompeten.
2) Memperoleh bantuan tenaga, ilmu dan pemikiran untuk pengembangan
sekolah.
3) Meningkatkan hubungan kemitraan antara STKIP Muhammadiyah Muara
Bungo dengan pemerintah dan sekolah.
c. Bagi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah
Muara Bungo
1) Memperoleh umpan balik (feed back) dari sekolah guna pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat civitas akademika
sebagai garda terdepan (stakeholders).
2) Meningkatkan kerjasama dengan sekolah latihan untuk pengembangan Tri
Darma Perguruan Tinggi.
3) Meningkatkan hubungan kemitraan antara STKIP Muhammadiyah Muara
Bungo dengan pemerintah dan sekolah.
7

6. Visi dan Misi PPL


a. Visi PPL
Wahana pembentukan calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional.
b. Misi PPL
1) Menyiapkan dan menghasilkan tenaga pendidik atau calon guru yang
memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan profesional.
2) Mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya
dan praktik keguruan dan atau praktik kependidikan.
3) Memantapkan kemitraan antara STKIP Muhammadiyah Muara Bungo
dengan sekolah.
7. Sasaran Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Target yang diharapkan tercapai melalui kegiatan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) ini adalah terbentuknya pribadi mahasiswa Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Muara Bungo sebagai
calon guru yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian maupun
sosial.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan 
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan kelas, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. Kompetensi ini meliputi pelaksanaan tugas-tugas
pembelajaran di dalam kelas, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, melakukan penilaian proses hasil belajar
melalui pelaksanaan sejumlah keterampilan mengajar. Dalam kompetensi ini,
target minimal yang harus dimiliki mahasiswa setelah melaksanakan PPL
adalah:
1) mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);
2) mampu melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah
disusun;
3) mampu mengelola pengorganisasian waktu dan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas secara kreatif, dinamis, dan dialogis;
8

4) mampu menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan


menyenangkan;
5) mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Target minimal yang harus
dimiliki mahasiswa praktikan setelah melaksanakan PPL adalah:
1) menguasai bidang studi/ materi yang menjadi tugas dan tanggung jawab
mahasiswa;
2) mampu mengembangkan materi pokok;
3) mampu menggunakan materi penunjang;
4) mampu merencanakan dan melaksanakan program remedial dan pengayaan;
5) Mampu mengkontekstualkan materi pokok dengan kehidupan sehari-hari
sesuai dengan bidang studi masing-masing.
c. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi personal adalah kompetensi yang berhubungan dengan sikap dan
kepribadian yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guru. Dalam
kompetensi ini, target minimal yang harus dimiliki mahasiswa setelah
melaksanakan PPL adalah:
1) menunjukkan sikap dewasa dalam berpikir dan bertindak;
2) memiliki perilaku sopan dan bertutur kata;
3) menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugas;
4) memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan kewajiban;
5) mampu menampilkan diri sebagai calon Guru Pendidikan Bahasa Inggris,
Guru SD, dan guru olahraga yang baik.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kompetensi mahasiswa sebagai calon guru yang
berhubungan dengan cara menempatkan diri dalam lingkungan sekolah latihan
maupun cara menjalin hubungan dengan orang lain. Target minimal yang
diharapkan dari mahasiswa setelah melaksanakan PPL adalah:
9

1) mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain (panitia PPL, dosen
pembimbing lapangan, kepala sekolah, guru pamong, guru, siswa, komite
sekolah, orang tua, dan masyarakat  sekitar sekolah;
2) mampu bekerjasama dengan seluruh komponen sekolah latihan maupun antar
mahasiswa praktikan;
3) berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
pihak Kampus, sekolah latihan, dan kelompok praktikan;
4) selain itu, sebagai calon guru harus memahami dan berpedoman kepada kode
etik guru.
8. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup (rangkaian) dalam kegiatan PPL ini terdiri dari : Praktik Micro
Teaching, Pembekalan PPL (coaching) dan Pelaksanaan PPL, meliputi:
a. kegiatan orientasi dan observasi di sekolah latihan
b. kegiatan praktik pembelajaran di kelas
c. kegiatan administrasi sekolah dan bimbingan siswa
d. kegiatan penyusunan laporan.
B. Gambaran Umum Sekolah SD Negeri No 102/II Sungai Kerjan
Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa sekolah SD Negeri No 102/II
Sungai Terjan salah satu sekolah unggulan yang ada di Muara Bungo terbukti dari
banyak prestasi siswa yang membawa nama sekolah baik itu tingkat Provinsi dan
Nasional. Kemudian, letak sekolah yang strategis yang berada di dekat kota Muara
Bungo dan didekat pusat perbelanjaan, membuat sekolah ini mudah dijangkau dan
menjadi favorit bagi warga masyarakat Bungo.
Keadaan Fisik Sekolah memiliki Luas tanah2.870M 2 yang dikeliling oleh
perkantoran dan sekolah disebelah kanan dan kiri sekolah, Jumlah Ruang Kelas22
Ruangan, Ukuran Ruang Kelas = 6 x7, bangunan lain yang ada, gedung A luasnya7 x
28 m2, gedung B luasnya7 x 24 m2, gedung C luasnya 7 x 28 m2, gedung D luasnya 7 x
30 m2, mushola luasnya6 x 7 m2, lapangan lingkungan sekolah, lapangan upacara
luasnya400 M2, lapangan sepak takraw luasnya14, 30 M2, lapangan badminton
luasnya14, 30 M2, lapangan bola volly luasnya17 x 8 M2, keadaan lingkungan sekolah,
jenis bangunan yang mengelilingi sekolah, sebelah kanan PAUD, sebelah kiri TK
Pertiwi II, didepan Kantor Kejaksaan Negeri Bungo, belakang perumahan warga.
10

Sekolah SD Negeri 102/II Sungai Terjan menggunakan kurikulum 2013 dimana


dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 siswa lebih aktif dan lebih dituntut belajar
sendriri, seorang guru atau pendidik hanya mangatur berjalannya proses pembelajaran,
sebagai motivator, yang mengarahkan proses berjalan pembelajaran dalam kelas.
Kondisi lingkungan sekolah baik, bangunan dalam keadaan baik tidak rusak, letak
sekolah strategis terletak ditengah kota dan dekat perkantoran serta pusat perbelanjaan.
Akses menuju kesekolah mudah dan tidak bising oleh suara kendaraan maupun hal
lain yang mengganggu kagiatan belajar mengajar. Fasilitas sekolah seperti
perpustakaan, keadaan perpustakaan di SDN 102/II Sungai Terjan dalam kondisi yang
sangat baik. Buku-buku pelajaran serta buku pengetahuan lainnya lengkap. Sehingga
anak dapat dengan mudah mencari informasi dari perpustakaan. Jumlah semua buku
yang terdapat di perpustakaan ada 800 eksemplar buku dan semua dalam keadaan baik
dan dapat gunakan.
Jumlah guru dan siswa. SD Negeri 102/II Sungai Terjan memiliki guru sebanyak
27 guru dan 4 tata usaha termasuk security sedangkan siswa berjumlah 781 siswa yang
menempati 22 ruang kelas, jumlah siswa perkelas berjumlah 28 orang sampai yang
paling banyak 53 dalam satu kelas. Itu gambaran umum sekolah SD Negeri 102/II
Sungai Terjan yang sebagai sekolah latihan bagi mahasiswa PPL Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Muara Bungo.
11

BAB II
PEMBEKALAN

A. Pembekalan PPL (Coaching)


Kegiatan pembekalan ini berlangsung selama 1 hari, yang dikoordinasikan oleh
Panitia Penyelenggara PPL. Kegiatan tersebut meliputi:
1. Penyegaran kembali masalah-masalah keguruan, antara lain: kebijakan akademik
tentang PPL, kode etik keguruan, keterampilan dasar mengajar, pembelajaran
aktif, penyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar,
serta refleksi atas pelaksanaan pembelajaran dan model evaluasi di sekolah/
madrasah latihan.
2. Penyajian materi administrasi dan supervisi pendidikan.
3. Informasi tentang sekolah dan latihan dengan berbagai permasalahannya.
4. Teknis pelaksanaan PPL.
5. Administrasi dan penyusunan laporan PPL.

B. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Jenis kegiatan dalam pelaksanaan PPL di sekolah latihan meliputi:
1. Kegiatan Pembekalan (Coaching) dan Observasi di Sekolah/Madrasah Latihan
a. Kegiatan pembekalan (coaching) dan observasi di sekolah/madrasah latihan.
Kegiatan orientasi dan observasi di sekolah/madrasah latihan berlansung
selama satu minggu.
b. Kegiatan orientasi dan observasi di kordinasikan oleh kepala sekolah/madrasah
latihan atau tenaga kependidikan lainnya yang diberi tugas, meliputi
pengenalan berbagai hal yang ada di sekolah latihan, antara lain bangunan fisik
sekolah/madrasah latihan, personalia, organisasi sekolah, administrasi dan
manajemen sekolah, administrasi kelas, kurikulum, perpustakaan, lingkungan
dan laboratorium sekolah/madrasah latihan.
2. Kegiatan Observasi Pembelajaran Model, meliputi:
a. Informasi dari guru pamong tentang pembelajaran mata pelajaran dan
permasalahannya.
b. Pelaksanaan pembelajaran model oleh guru pamong.
c. Observasi terhadap pembelajaran model yang dilakukan oleh guru pamong.

11
12

d. Mendiskusikan hasil observasi yang telah mereka lakukan.


3. Kegiatan Praktik Pembelajaran
Praktik mengajar dilakukan oleh mahasiswa praktikan di kelas yang meliputi
a. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan proses
pembelajaran dan melakukan evaluasi hasil belajar.
b. Jumlah latihan mengajar di sekolah/madrasah latihan disesuaikan dengan jenis
program. Untuk program S1 reguler, kegiatan latihan mengajar dilaksanakan
minimal 8 kali pertemuandan 1 pertemuan ujian.
c. Apabila dalam kondisi tertentu target minimal praktik mengajar tidak
terpenuhi, maka dapat ditutup dengan tugas-tugas yang lain seperti bimbingan
baca tulis Al-Qur’an, les tambahan dan lain-lain.
4. Kegiatan Administrasi Sekolah/Madrasah dan Bimbingan Siswa
Selain kegiatan edukatif, mahasiswa praktikan juga menerima tugas
administrasi sekolah dan bimbingan belajar siswa. Tugas administrasi antara lain
meliputi: penataan administrasi, perpustakaan, laboratorium, organisasi intra
siswa, kepramukaan, dan lain-lain. Sedangkan tugas-tugas bimbingan belajar
siswa meliputi: tugas-tugas bimbingan dan penyuluhan baik bimbingan yang
berhubungan mata pelajaran maupun bimbingan kesiswaan serta tugas-tugas
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler sekolah/madrasah latihan.
5. Ujian Praktik Mengajar
Ujian praktik mengajar dilaksanakan setelah kemampuan mengajar dinilai
cukup oleh guru pamong dan DPL.Teknis ujian mengajar diserahkan kepada
masing-masing guru pamong dan DPL. Mahasiswa yang akan menempuh ujian
praktik mengajar diwajibkan:
a. Menyerahkan hasil observasi yang diketahui oleh DPL, guru pamong dan
kepala sekolah satu minggu sebelum ujian dilaksanakan.
b. Mengambil tugas untuk ujian satu minggu sebelum ujian dilaksanakan.
c. Menyerahkan persiapan tertulis (RPP) kepada guru pamong dan DPL
selambat-lambatnya 2 minggu setelah PPL selesai.
13

BAB III
OBSERVASI LINGKUNGAN SEKOLAH

A. Deskripsi Umum SDN 102/II Sungai Kerjan


Sekolah Dasar Negeri 102/II Sungai Terjan ialah satu salah satu sekolah di
kabupaten Bungo. Sekolah ini terletak ditengah-tengah kota Bungo lebih tepatnya
terletak di sebelah perumahan Dinas Bupati Bungo dan juga dikelilingi Perkantoran dan
Sekolah-Sekolah lainnya seperti TK Pertiwi II yang terletak disebelah kanan sekolah
dan disebelah kiri sekolah PAUD. SD Negeri 102/II Sungai Terjan adalah salah satu
sekolah yang menjadi favorit masyarakat Bungo. Terlihat dari banyaknya siswa dari SD
Negeri 102/II Sungai Terjan dan bisa dilihat dari segi sekolah baik secara fisik maupun
fasilitasnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada minggu pertama setelah
pengantaran anggota PPL. Keadaan Fisik Sekolah dasar Negeri 102/II Sungai Terjan
Luas tanah2.870 M2Jumlah Ruang Kelas yang dimiliki oleh sekolah sebanyak 22
Ruangan yang ditempati oleh kelas 1 sampai kelas 6 yang mana kelas 1 dan 2 terdapat 3
kelas yang masuknyapun secara giliran, pagi masuk kelas1setelah pulang kelas 1 kelas 2
masuk kelas sampai jam pulang sekolah, ukuran Ruang Kelas 6 x 7jumlah satu kelas
dari kelas 1 sampai kelas 6 ialah dari 28 siswa sampai 53 siswa dalam satu kelas
Bangunan lain yang dimilik oleh sekolah Gedung A luasnya :7 x 28 m 2Gedung B
luasnya:7 x 24 m2Gedung C luasnya:7 x 28 m2Gedung D luasnya:7 x 30 m2Mushola
luasnya:6 x 7 m2sedangkan Lapangan yang dimiliki Sekolah yaitu sebagai berikut
Lapangan upacara luasnya: 400 M2Lapangan sepak takraw luasnya: 14, 30 M2Lapangan
badminton luasnya: 14, 30 M2Lapangan bola volly luasnya: 17 x 8 M2.
Lingkungan Sekolah yang dikelilingi oleh bangunan sebelah kanan PAUD,
sebelah kiri TK Pertiwi II, didepan Kantor Kejaksaan Negeri Bungo dan diBelakang
terdapat Perumahan warga. Sekolah Dasar Negeri No 102/II Sungai Terjan terletak
ditengah kota bungo dan dekat dengan perbelanjaan kota Bungo. Itu lh deskripsi umum
dari sekolah tempat PPL di sekolah Dasar Negeri 102/II Sungai Terjan.
B. Observasi Pembelajaran
Berdasarkan observasi di SD Negeri 102/II Sungai Terjan, pelaksanaan terhadap
pembelajaran di kelas 1 sampai dengan 6 sudah baik. Papan tulis yang digunakan
keseluruhannya adalah papan tulis yang menggunakan spidol. Keadaan meja dan kursi
masih bagus dan terawat. Di setiap ruangan kelas terdapat lemari yang digunakan untuk

13
14

meletakkan buku paket mata pelajaran, hasil karya siswa ditempelkan di dinding kelas
masing-masing dan Berbagai media penunjang kegiatan pembelajaran seperti mading,
gambar dan media nyata juga ada di setiap kelasnya. Siswa juga kreatif dalam menghias
ruangan dan menata meja serta kursi yang membuat pembelajaran lebih nyaman dan
kondusif.
Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, cara guru mengajar dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Ketika memasuki kelas guru menyiapkan siswa untuk berdo’a menurut keyakinan
masing-masing dan setelah itu siswa menyanyikan satu lagu wajib sebelum
memasuki materi selanjutnya,setelah itu guru melakukan absensi siswa.
2. Guru membuka pelajaran dengan cara memberi pertanyaan tentang materi kamaren
sebagai pemanasan untuk membuktikan apakah anak tersebut masih ingat dengan
materi sebelumnya yang telah diajarkan selama 10menit sebelum memasuki materi
selanjutnya.
3. Pada tahap pendahuluan yang dilakukan guru sebelum masuk dengan materi
pelajaran selanjutnya berlangsung 10 menit
4. Perhatian siswa terhadap guru cukup antusias karena dengan adanya pemanasan
dengan membreikan pertanyaan materi sebelumnya siswa menjadi aktif dalam
proses pembelajaran
5. Guru menyampaikan dengan cara metode kontekstual dan media pembelajaran yang
sesuai dengan materi supaya siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan
6. Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang kurang memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi,juga guru akan bertanya kepada siswa yang dianggap nya
lambat dalam memahami pembelajaran dan menjelaskan kembali jika siswa belum
memahmai apa yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran berlangsung Guru tidak
menargetkan berapa orang siswa yang menjawab pertanyan karena menurutnya
setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda dalam menjawab pertanyan.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami.
8. Jika ada siswa yang lambat memahami materi pelajaran, Guru menanyakan dimana
kesulitan siswa memahami materi pembelajaran setelah itu guru memberikan contoh
dan menjelaskan kembali materi yang belum di pahami langsung melibatkan siswa
dalam menyelesaikan soal.
15

9. Jika dalam proses pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang mengganggu kelas
maka guru memberi teguran sebanyak 3 kali,jikasiswa tersebut masih tetap
menggangu maka guru akan memberi hukuman.
10. Secara umum perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung aktif dan kondusif
karena guru menguasai kelas dan menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan.
Pada saat guru menyampaikan materi pada saat proses Pembelajaran berlangsung
selama 50 mneit sebelum istirahat pertama karena jam istirhat pertama jam 09.15
11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan cara bertanya kepada siswa apakah ada
materi yang belum dipahami kemudian guru akan menjelaskan kembali dan
bersama- sama dengan guru membuat kesimpulan dari pembelajaran pada materi
pelajaran.
12. Guru menilai siswa dengan cara memberi soal mengenai materi pembelajaran yang
telah berlangsung dan yang sudah dijelasakan guru.
13. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan alhamdulilah secara bersama-
sama sebelum memasuki pembelajaran selanjutnya dengan cara memberi tugas
rumah(PR). Kegiatan penutup pembelajaran berlangsubg 10 menit. Demikian hasil
observasi pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 03 September sampai 08
September.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN

A. Praktik Pembelajaran di Kelas


Praktik pembelajaran dikelas yang dilakukan selama PPL dimulai dari 18
September 2019 sampai 19 Desember 2019. Sebelum mengajar dikelas seorang guru
menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu RPP dan menyiapkan media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang diajarkan nanti. Terutama penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran setelah pembuatan RPP selesai barulah seorang guru
mengajarkan materi yang akan diajarkan.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran diawali dengan pembacaan doa secara
bersama-sama yang disiapkan oleh ketua kelas, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-
ayat pendek dan perkalian 1 sampai 10 dengan cara bersama dilanjutkan dengan
pengulangan materi yang sebelumnya karena materi yang akan diajarkan berkaitan
denngan materi yang sebelumnya. Menyuruh siswa membaca selama 10 menit tentang
materi yangakan diajarkan untuk mancing pemahaman siswa tentang materi yang akan
diajarkan setelah siswa membaca dilanjutkan menjelaskan materi pelajaran dengan
menanyakan kepada siswa tentang materi pelajaran setelah siswa paham dengan materi
yang dijelaskan dengan menggunakan media pembelajaran. Guru menanyakan kembali
kepada siswa tentang materi yang sudah diajarkan. Jika sudah paham dengan materi
yang diajarkan dilanjutkan dengan pemberian tugas kepada siswa tentang materi yang
sudah diajarkan.
Guru memantau siswa mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, setelah
selesai mengerjakan tugas dilanjutkan dengan pengoreksian secara bersama-sama
dengan siswa, dengan cara bersama-sama bertanya jawab dengan siswa menjawab soal
yang dikerjakan siswa bagi yang menjawab betul diberikan tanda betul bagi yang salah
berikan tanda silang. Setelah selesai melakukan tanya jawab bersama-sama siswa untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang sudah diikuti selama seharian. Terakhir tugas
guru ialah melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
B. Praktik Adminitrasi dan Manajemen Sekolah
Praktik administrasi dan manajemen sekolah ialah seperti pembuatan Program
tahunan dan Program semester dan juga pengisian absen siswa pada saat proses
pembelajaran. Pada awal pelakanaan proses pembelajaran dikelas pertama dilakukan

16
17

seorang guru ialah berdoa bersama-sama dengan siswa setelah itu dilanjutkan dengan
melakukan absensi siswa atau mengecek kehadiran siswa pada hari dan pada mata
pelajaran pada hari tersebut adalah contoh telah melakukan administrasi dan manajemen
sekolah yang mengatur sekolah baik dari segi peraturan maupun aturan pada saat proses
pembelajaran. Disaat pelaksanaan PPL telah mengikuti aturan-aturan yang ada
disekolah minsalnya datang tepat waktu dan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran dan mengikutia aturan-aturan yang
ada disekolah. Dengan hal tersebut telah menjalankan manajemen sekolah dan telah
melakukan administrasi yang ada disekolah.
Manajemen dan administrasi disekolah sangat penting, berjalannya aturan-aturan
sekolah tergantung yang membuat aturan dan bagaimana cara menyampaian dengan
anak-anak dan seluruh guru supaya berjalan dengan baik.
C. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakuriler adalah kegiatan yang diluar jadwal sekolah atau diluar jam
pelajaran minsalnya yang sudah dilaksanakan disekolah SD Negeri 102/II Sungai
Terjan pada tanggal 25 September yaitu perkemahan Pamang Merah Indonesia yang
dilaksanakan selama 4 hari di candika dan juga acara keagamaan disetiap pagi Jumat
selama pelaksanaan PPL setiap hari Jumat terus dilaksanakan kegiatan keagamaan
tersebut. Kegaitan PMI dicandika PPL dari STKIP MB yang disekolah tempat
pelaksanaan PPL mendapat tugas menjaga anak-anak selama pelaksanaan perkemahan.
Dan pada saat perkemahan bergantian pulang kerumah supaya selalu ada yang
diperkemahan agar anak-anak terkontrol dengan baik.
Kegiatan Parade Drumband yang dilaksanakan dari depan rumah dinas bupati
sampai lapangan pusparagam dipasar bawah muara bungo sampai dengan selesai acara
yaitu pada pengumuman juara pada. Kegiatan sekolah model EXPO yang dilaksanakan
pada tanggal 22 November 2018 ialah kegiatan yang dilaksanakan untuk yang petama
kalinya dilaksanakan oleh sekolahyang di kabupaten Bungo. Pada hari kamis dihadiri
oleh kepala bidang pendidikan Muara Bungo dan pembimbing sekolah model dan juga
dihadiri oleh manjelis guru dan anak-anak PPL lain dan juga sekolah lain yang ikut
berpartipasi dalam kegiatan sekolah model. Dalam kegiatan Pelaksanaan EXPO ada
beberapa tampil dari siswa-siswa sekolah dan juga ada pembuatan kerajinan tangan
dari barang bekas dan menyanyam tikar dari bahan umbai dan pembuatan batik dari
karya siswa-siswa sekolah SD Negeri 102/II Sungai Terjan.
18

D. Pengelolaan Sumber Belajar


Sumber belajar ialah sesuatu yang menunjang atau yang membantu guru dalam
menjelaskan suatu materi kepada siswa atau bisa disebut juga sebagai media
pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Ada beberapa
sumber belajar diantaranya buku. Buku merupakan sumber ilmu bagi pembaca.
Tanamkan sejak dini suka membaca karena buku merupakan sumber dari ilmu, dengan
memabaca buku hal tidak tahu atau hal yang tidak paham bisa menjadi paham dengan
banyak membaca buku bisa menambah wawasan siswa. Begitu juga dalam proses
pembelajaran biasakan membaca sebelum penjelasan materi karena dengan membaca
menggali pengatahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan.
Sumber belajar yang digunakan saat pelaksanaan PPL ialah Infokus dan media
praktek. Infokus merupakan alat eloktronik yang bisa menghasil yang berupa visual.
Disekolah penggunaan Infokus dalam pembelajaran untuk menjelaskan materi pelajaran
kepada siswa. Dengan ditampilkan Infokus contoh-contoh langsung dari materi
pelajaran, akan mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan
dan memanfaatkan alat yang ada diruangan kelas atau menunjukkan benda konkrit
supaya siswa lebih mengerti dengan apa yang dijelaskan. Sumber belajar belajar
Internet bisa juga sebagai sumber belajar dengan cara membaca informasi yang penting
yang berkaitan dengan apa yang diperlukan. Demikianlah pengelolaan sumber belajar
selama pelaksanaan PPL.
E. Kendala Pelaksanaan PPL.
Kendala yang dialami selama pelaksanaan program pengalaman lapangan ialah
sebagai barikut:
1. Kurang mengerti cara penyusunan RPP K13
2. Kurang memahami dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Karena selama
diperkuliah baru tahap perkenalan dalam kurikulum 2013 jadi kurang paham dalam
penerapannya.
3. Dalam sistem penilaian Kurikulum 2013 kurang memahami bagaimana sistem
penilaiannya
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pelaksanaan program pengalaman lapanagn (PPL) telah penyusun
laksanakan dan juga data-data yang diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri 102/II Sungai
Terjan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Observasi yang dilakukan disekolah baik fisik maupun nonfisik di sekolah SD
Negeri 102/II Sungai Terjan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan di sekolah tempat praktik,
dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan dan teori-teori
yang didapat selama dikampus. Hasil observasi dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanakan tindak lanjut program PPL yang akandilaksakan.
2. Program Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan disekolah SD Negeri 102/II
Sungai Terjan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama
dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan
pengembangan kompetensi yang diperlukan dalampeningkatan keterampilan,
kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkanmasalah.
3. Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat memberikan pengalaman kepada
mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah
dikuasai secara interdisipliner ke dalam pembelajaran disekolah.
4. Melalui kegiatan PPL, khususnya praktek mengajar merupakan pengalaman yang
sangat bermakna sebagai bekal bagi mahasiswa calon guru untuk kedepannya.
5. Mahasiswa PPL seharusnya dapat menguasi keterampilan dasar mengajar sehingga
dapat menyajikan proses pembelajaran yang efektif danefisien.
6. Mengajar tidak cukup hanya menguasai materi yang disampaikan tetapi juga
memiliki keterampilan dalam mengembangkan media dan melakukan inovasi dalam
pembelajaran sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dankondusif.
B. Saran
1. Pihak Kampus STKIP MMB
a. Sebagai lembaga yang mempersiapkan tenaga pendidik, diharapkan STKIP MMB
dapat lebih meningkatkan fasilitas yang berhubungan dengan kependidikannya,
sehingga semua mahasiswa mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.

19
20

b. Pihak STKIP MMB dapat memberikan bekal yang lebih baik bagi mahasiswa
calon guru sekolah dasar sebelum melaksanakan PPL. Disisi lain, bimbingan dari
pihak kampus hendaknya juga dilakukan disekolah tempat praktik mengajar agar
lebih intensif lagi.
c. Keberhasilan dalam pelaksanaan PPL merupakan tanggung jawab bersama antara
mahasiswa praktikan, sekolah tempat praktik, maupun pihak kampus dan
pendukung lainnya. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kualitas program
PPL ini kiranya diperlukan kerjasama yang baik dan harmonis antara semua pihak
2. Pihak Sekolah
a. Dalam kaitannya dengan upaya kualitas PPL, kiranya perlu adanya rancangan
atau program untuk mengoptimalkan fungsi dan peran mahasiswa praktikan bagi
pengembangan dan peningkatan pendidikan disekolah yang bersangkutan tanpa
mengesampingkan tujuan utama dari PPL tersebut.
b. Fasilitas pembelajaran yang ada di sekolah, misalnya media pembelajaran,
hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yang implikasinya akan berdampak pada
tingginya prestasi siswa.
3. Mahasiswa PPL
a. Perlu peningkatan penguasaan materi pelajaran, sehingga dalam praktek mengajar
dapat berjalan dengan baik dan supaya tidak bingung dalam menjelaskan materi.
b. Mencari metode dan media pembelajaran yang tepat, sehingga memotivasi siswa
belajar meningkat, siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
c. Menjaga nama baik diri sendiri, terutama nama baik kampus, dan memiliki
kepribadian yang baik
d. Bersikap disiplin dan tetap mengikuti kegiatan PPL, sampai penarikan kembali
mahasiswa PPL.

Anda mungkin juga menyukai