BAB I
PENDAHULUAN
melatih. Ketiga kegiatan ini merupakan suatu tekad dan keharusan yang harus
dilaksnakan oleh guru dengan penuh tanggungj jawab.
Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan itu dapat memperoleh pengalaman
baru sebagai aplikasi dari teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan
yang ada di lapangan. Sebagaimana calon tenaga profesional, mahasiswa calon
Guru harus memperoleh kemampuan serta kesempatan melaksanakan tugas-tugas
profesi di sekolah dalam suatu kegiatan praktik pengalaman lapangan. Dengan
adanya kegiatan tersebut di harapkan calon guru memiliki bekal yang cukup dalam
tugasnya kelak sebagai seorang pendidik yang berkompetensi dan berdedikasi
tinggi memajukan pembangunan khususnya dalam bidang pendidikan.
STKIP MB pada bulan September telah melaksanakan PPL angkatan ke 2 ,
salah satu penempatannya di SD Negeri 131/II SKB Muara Bungo dengan
beranggotakan 7 orang mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa PGSD 6 dan PJKR
1 orang. Dan bimbingan dosen pembimbing lapangan yaitu bapak Deka Ismimori
Saputra, M.Pd. Dengan Kepala Sekolah bernama Muhammad Taridi, S.Pd.
2. Urgensi PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) STKIP MB merupakan pembentukan
dan peningkatan kemampuan professional mahasiswa sebagai calon pendidik atau
tenaga kependidikan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan belajar
mahasiswa yang dilaksanakan dilapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan
teori-teori yang diperoleh mahasiswa selama dikampus dengan pengalaman praktek
dilapangan sehingga target khusus yang merupakan target capaian pembelajaran
dan administrasi sekolah latihan
Kegiatan PPL ini mengarahkan ke pelatihan pengalaman profesionalisme
seorang calon guru dalam pembelajaran. Kegiatan PPL untuk mengembangkan
kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan. Program yang
dikembangkan dalam pelaksanaan PPL difokuskan pada komunitas sekolah yang
mencakup aktifitas internal sekolah. Pelaksanaan PPL mempunyai sasaran dalam
kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung
berlangsungnya pembelajaran.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus dilakukan
dalam kegiatan PPL yang menjadi konsentrasi untuk ditingkatkan kualitasnya.
3
Adapun tujuan dari PPL sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan
muhammadiyah muara bungo (STKIP MB) ialah untuk memberikan pengalaman
kepada mahasiswa serta mengembangkan kompetensi mengajar mahasiswa sebagai
calon guru/pendidik atau tenaga kependidikan. Serta memperluas wawasan,
kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan mahasiswadalam pemecahan
masalah.
Secara umum dinyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dituntut
untuk memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi yang dimaksud di atas adalah
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Hal tersebut mengacu pada undang-undang Guru dan Dosen
nomor 14 Tahun 2005, khususnya yang berkenaan dengan empat kompetensi guru,
yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Sedangkan standar kompetensi yang harus dipenuhi dalam
kegiatan PPL yaitu mahasiswa dapat memahami karakteristik peserta didik,
menguasai bidang studi, menguasai metodologi pembelajaran yang mendidik, dan
memiliki 4 kompetensi sebagai guru yang terdapat dalam undang-undang Guru dan
Dosen nomor 14 Tahun 2005.
Kegiatan PPLsekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikanmuhammadiyah
muara bungo yang dilakukan mencakup penyusunan perangkat persiapan
pembelajaran, praktik mengajar terbimbing, ujian praktik mengajar, menyusun dan
mengembangkan alat evaluasi, menerapkan inovasi pembelajaran, kegiatan lain
yang menunjang kompetensi mengajar, pengembangan media, dan kegiatan lain
yang berhubungan denganpembelajaran.Dengan dilaksanakannya PPL ini yang
dilaksanakan oleh sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan Muhammadiyah
Muara Bungo yang diharapkan dapat memberikan dampak yang bermakna untuk
semua pihak yang terkait, baik pada mahasiswa dalam rangka pengembangan
kompetensinya, maupun kepada sekolah, sekolah tinggi keguruan dan ilmu
pendidikan muhammadiyah muara bungo (STKIP MB), pemerintah daerah,
maupun Dinas Pendidikan untuk meningkatkan dan mengembangkan tugas dan
fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang tinggi dari
semua komponen yang terkait.
4
1) mampu berkomunikasi secara baik dengan orang lain (panitia PPL, dosen
pembimbing lapangan, kepala sekolah, guru pamong, guru, siswa, komite
sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar sekolah;
2) mampu bekerjasama dengan seluruh komponen sekolah latihan maupun antar
mahasiswa praktikan;
3) berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
pihak Kampus, sekolah latihan, dan kelompok praktikan;
4) selain itu, sebagai calon guru harus memahami dan berpedoman kepada kode
etik guru.
8. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup (rangkaian) dalam kegiatan PPL ini terdiri dari : Praktik Micro
Teaching, Pembekalan PPL (coaching) dan Pelaksanaan PPL, meliputi:
a. kegiatan orientasi dan observasi di sekolah latihan
b. kegiatan praktik pembelajaran di kelas
c. kegiatan administrasi sekolah dan bimbingan siswa
d. kegiatan penyusunan laporan.
B. Gambaran Umum Sekolah SD Negeri No 102/II Sungai Kerjan
Berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa sekolah SD Negeri No 102/II
Sungai Terjan salah satu sekolah unggulan yang ada di Muara Bungo terbukti dari
banyak prestasi siswa yang membawa nama sekolah baik itu tingkat Provinsi dan
Nasional. Kemudian, letak sekolah yang strategis yang berada di dekat kota Muara
Bungo dan didekat pusat perbelanjaan, membuat sekolah ini mudah dijangkau dan
menjadi favorit bagi warga masyarakat Bungo.
Keadaan Fisik Sekolah memiliki Luas tanah2.870M 2 yang dikeliling oleh
perkantoran dan sekolah disebelah kanan dan kiri sekolah, Jumlah Ruang Kelas22
Ruangan, Ukuran Ruang Kelas = 6 x7, bangunan lain yang ada, gedung A luasnya7 x
28 m2, gedung B luasnya7 x 24 m2, gedung C luasnya 7 x 28 m2, gedung D luasnya 7 x
30 m2, mushola luasnya6 x 7 m2, lapangan lingkungan sekolah, lapangan upacara
luasnya400 M2, lapangan sepak takraw luasnya14, 30 M2, lapangan badminton
luasnya14, 30 M2, lapangan bola volly luasnya17 x 8 M2, keadaan lingkungan sekolah,
jenis bangunan yang mengelilingi sekolah, sebelah kanan PAUD, sebelah kiri TK
Pertiwi II, didepan Kantor Kejaksaan Negeri Bungo, belakang perumahan warga.
10
BAB II
PEMBEKALAN
11
12
BAB III
OBSERVASI LINGKUNGAN SEKOLAH
13
14
meletakkan buku paket mata pelajaran, hasil karya siswa ditempelkan di dinding kelas
masing-masing dan Berbagai media penunjang kegiatan pembelajaran seperti mading,
gambar dan media nyata juga ada di setiap kelasnya. Siswa juga kreatif dalam menghias
ruangan dan menata meja serta kursi yang membuat pembelajaran lebih nyaman dan
kondusif.
Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, cara guru mengajar dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Ketika memasuki kelas guru menyiapkan siswa untuk berdo’a menurut keyakinan
masing-masing dan setelah itu siswa menyanyikan satu lagu wajib sebelum
memasuki materi selanjutnya,setelah itu guru melakukan absensi siswa.
2. Guru membuka pelajaran dengan cara memberi pertanyaan tentang materi kamaren
sebagai pemanasan untuk membuktikan apakah anak tersebut masih ingat dengan
materi sebelumnya yang telah diajarkan selama 10menit sebelum memasuki materi
selanjutnya.
3. Pada tahap pendahuluan yang dilakukan guru sebelum masuk dengan materi
pelajaran selanjutnya berlangsung 10 menit
4. Perhatian siswa terhadap guru cukup antusias karena dengan adanya pemanasan
dengan membreikan pertanyaan materi sebelumnya siswa menjadi aktif dalam
proses pembelajaran
5. Guru menyampaikan dengan cara metode kontekstual dan media pembelajaran yang
sesuai dengan materi supaya siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan
6. Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang kurang memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi,juga guru akan bertanya kepada siswa yang dianggap nya
lambat dalam memahami pembelajaran dan menjelaskan kembali jika siswa belum
memahmai apa yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran berlangsung Guru tidak
menargetkan berapa orang siswa yang menjawab pertanyan karena menurutnya
setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda dalam menjawab pertanyan.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami.
8. Jika ada siswa yang lambat memahami materi pelajaran, Guru menanyakan dimana
kesulitan siswa memahami materi pembelajaran setelah itu guru memberikan contoh
dan menjelaskan kembali materi yang belum di pahami langsung melibatkan siswa
dalam menyelesaikan soal.
15
9. Jika dalam proses pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang mengganggu kelas
maka guru memberi teguran sebanyak 3 kali,jikasiswa tersebut masih tetap
menggangu maka guru akan memberi hukuman.
10. Secara umum perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung aktif dan kondusif
karena guru menguasai kelas dan menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan.
Pada saat guru menyampaikan materi pada saat proses Pembelajaran berlangsung
selama 50 mneit sebelum istirahat pertama karena jam istirhat pertama jam 09.15
11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan cara bertanya kepada siswa apakah ada
materi yang belum dipahami kemudian guru akan menjelaskan kembali dan
bersama- sama dengan guru membuat kesimpulan dari pembelajaran pada materi
pelajaran.
12. Guru menilai siswa dengan cara memberi soal mengenai materi pembelajaran yang
telah berlangsung dan yang sudah dijelasakan guru.
13. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan alhamdulilah secara bersama-
sama sebelum memasuki pembelajaran selanjutnya dengan cara memberi tugas
rumah(PR). Kegiatan penutup pembelajaran berlangsubg 10 menit. Demikian hasil
observasi pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 03 September sampai 08
September.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN
16
17
seorang guru ialah berdoa bersama-sama dengan siswa setelah itu dilanjutkan dengan
melakukan absensi siswa atau mengecek kehadiran siswa pada hari dan pada mata
pelajaran pada hari tersebut adalah contoh telah melakukan administrasi dan manajemen
sekolah yang mengatur sekolah baik dari segi peraturan maupun aturan pada saat proses
pembelajaran. Disaat pelaksanaan PPL telah mengikuti aturan-aturan yang ada
disekolah minsalnya datang tepat waktu dan membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran dan mengikutia aturan-aturan yang
ada disekolah. Dengan hal tersebut telah menjalankan manajemen sekolah dan telah
melakukan administrasi yang ada disekolah.
Manajemen dan administrasi disekolah sangat penting, berjalannya aturan-aturan
sekolah tergantung yang membuat aturan dan bagaimana cara menyampaian dengan
anak-anak dan seluruh guru supaya berjalan dengan baik.
C. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakuriler adalah kegiatan yang diluar jadwal sekolah atau diluar jam
pelajaran minsalnya yang sudah dilaksanakan disekolah SD Negeri 102/II Sungai
Terjan pada tanggal 25 September yaitu perkemahan Pamang Merah Indonesia yang
dilaksanakan selama 4 hari di candika dan juga acara keagamaan disetiap pagi Jumat
selama pelaksanaan PPL setiap hari Jumat terus dilaksanakan kegiatan keagamaan
tersebut. Kegaitan PMI dicandika PPL dari STKIP MB yang disekolah tempat
pelaksanaan PPL mendapat tugas menjaga anak-anak selama pelaksanaan perkemahan.
Dan pada saat perkemahan bergantian pulang kerumah supaya selalu ada yang
diperkemahan agar anak-anak terkontrol dengan baik.
Kegiatan Parade Drumband yang dilaksanakan dari depan rumah dinas bupati
sampai lapangan pusparagam dipasar bawah muara bungo sampai dengan selesai acara
yaitu pada pengumuman juara pada. Kegiatan sekolah model EXPO yang dilaksanakan
pada tanggal 22 November 2018 ialah kegiatan yang dilaksanakan untuk yang petama
kalinya dilaksanakan oleh sekolahyang di kabupaten Bungo. Pada hari kamis dihadiri
oleh kepala bidang pendidikan Muara Bungo dan pembimbing sekolah model dan juga
dihadiri oleh manjelis guru dan anak-anak PPL lain dan juga sekolah lain yang ikut
berpartipasi dalam kegiatan sekolah model. Dalam kegiatan Pelaksanaan EXPO ada
beberapa tampil dari siswa-siswa sekolah dan juga ada pembuatan kerajinan tangan
dari barang bekas dan menyanyam tikar dari bahan umbai dan pembuatan batik dari
karya siswa-siswa sekolah SD Negeri 102/II Sungai Terjan.
18
19
20
b. Pihak STKIP MMB dapat memberikan bekal yang lebih baik bagi mahasiswa
calon guru sekolah dasar sebelum melaksanakan PPL. Disisi lain, bimbingan dari
pihak kampus hendaknya juga dilakukan disekolah tempat praktik mengajar agar
lebih intensif lagi.
c. Keberhasilan dalam pelaksanaan PPL merupakan tanggung jawab bersama antara
mahasiswa praktikan, sekolah tempat praktik, maupun pihak kampus dan
pendukung lainnya. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kualitas program
PPL ini kiranya diperlukan kerjasama yang baik dan harmonis antara semua pihak
2. Pihak Sekolah
a. Dalam kaitannya dengan upaya kualitas PPL, kiranya perlu adanya rancangan
atau program untuk mengoptimalkan fungsi dan peran mahasiswa praktikan bagi
pengembangan dan peningkatan pendidikan disekolah yang bersangkutan tanpa
mengesampingkan tujuan utama dari PPL tersebut.
b. Fasilitas pembelajaran yang ada di sekolah, misalnya media pembelajaran,
hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa, sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yang implikasinya akan berdampak pada
tingginya prestasi siswa.
3. Mahasiswa PPL
a. Perlu peningkatan penguasaan materi pelajaran, sehingga dalam praktek mengajar
dapat berjalan dengan baik dan supaya tidak bingung dalam menjelaskan materi.
b. Mencari metode dan media pembelajaran yang tepat, sehingga memotivasi siswa
belajar meningkat, siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
c. Menjaga nama baik diri sendiri, terutama nama baik kampus, dan memiliki
kepribadian yang baik
d. Bersikap disiplin dan tetap mengikuti kegiatan PPL, sampai penarikan kembali
mahasiswa PPL.