Anda di halaman 1dari 8

F.

MELAKUKAN EVALUASI DAN REVISI

1. Pengertian Evaluasi

evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi
dan efektivitas suatu program. Sedangkan menurut para ahli

 Hamid Hasan mengartikan evaluasi sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi


mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti
dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu. 
 Menurut Tyler menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengetahui apakah
tujuan pendidikan sudah tercapai atau terealisasikan.
 Sedangkan pengertian evaluasi menurut Rutman dan Mowbray ialah penggunaan metode
ilmiah untuk menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk
proses membuat keputusan.
 Chelimsky mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk
menilai rancangan, implementasi dan efektivitas suatu program.
 Menurut Sukmadinata Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus
menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam
mencapa tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan
efektivitas suatu program. Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.
Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dalam usaha untuk
mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
membuat keputusan akan perlu tidaknya memperbaiki sistem pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan.1

a. Tujuan dan fungsi evaluasi


 tujuan evaluasi terbagi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus

1. Tujuan umum
1
Arifin Zainal.konsep dan model pengembangan kurikulum. (Bandung: PT,Remaja Rosdakarya,2011)
 Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan bukti/
petunjuk   mengenai taraf perkembangan atau kemajuan peserta didik setelah
menempuh kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan kurikuler
dalam jangka waktu yang telah ditentukan.   
 Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari proses pembelajaran peserta didik
dan metode yang digunakan oleh pendidik.    
2. Tujuan khusus
 Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pembelajaran sehingga peserta didik dapat memperbaiki atau meningkatkan
prestasi masing-masing. 
 Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak
berhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat
dicari dan ditemukan jalan keluar untuk memperbaikinya.

Dalam keseluruhan proses pembelajaran, secara garis besar evaluasi mempunyai


beberapa fungsi penting, yaitu:
1. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai
pengetahuan atau keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
2. Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar
3. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar
4. Sebagai sarana umpan balik bagi guru, yang bersumber dari siswa
5. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa
6. Sebagai laporan hasil belajar kepada para orang tua wali siswa2

b. Prinsip Evaluasi Hasil Belajar

evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik, apabila pelaksanaannya berpegang
pada 3 prinsip:

1. Prinsip keseluruhan (comprehensive) 


Evaluasi hasil belajar harus mencakup berbagai aspek yang dapat
menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku peserta didik, sehingga

2
Purwanto,Ngalim.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.(Bandung:PT Remaja 2006)
bukan hanya ranah kognitif saja yang dievaluasi namun juga ranah afektif dan
psikomotor.
2. Prinsip Kesinambungan (continuity) 
Evaluasi belajar harus dilakukan secara teratur, terencana, dan terjadwal agar
evaluator memperoleh informasi yang dapat memberikan gambaran mengenai kemajuan
atau perkembangan peserta didik secara utuh. 
3. Prinsip obyektifitas (objectivity)
Evaluator harus senantiasa berfikir dan bertindak wajar, melaksanakan evaluasi sesuai
keadaan yang sebenarnya, dan tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan subyektif.3

2. Pengertian Revisi
Definisi revisi adalah kegiatan pemeriksaan atau peninjauan kembali yang bertujuan untuk
perbaiakan.
a. Proses revisi
1. Proses revisi dimulai dengan meringkas data yang ditemukan
2. Berikan semua data dari evaluasi kelompok kecil atau uji lapangan kepada perancang
yang akan membuat keputusan bagaimana membuat revisi pembelajaran akan selalu
jelas kelihatan dimana permasalahannya tetapi tidak selalu jelas kelihatan perubahan
apa yang harus dibuat.
3. Jika perbandingan dari berbagai pendekatan telah disertakan dalam evaluasi formatif,
maka hasilnya seharusnya menunjukkan jenis perubahan yang harus dibuat.
4. Strategi pembelajaran menyarankan untuk merevisi pengajaran dengan mengikuti
evaluasi satu-satu juga diterapkan pada point ini seperti nama, penggunaan data,
pengalaman dan prinsip belajar sebagai basis revisi.

Revisi terhadap material pembelajaran Pada waktu menyiapkan data-data,


perancang akan mulai memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kesangsian
secara garis besar material pembelajaran dan seberapa jauh perbaikan yang perlu
dilakukan.

3
Arifin Zainal,Evaluasi Pembelajaran,(2012 Direktorat Jedral Pendidikan Islam Kementerian Agama)
1. Periksa data mengenai tingkah laku dan masukan siswa. Apakah siswa dalam penilaian
formatif memiliki tingkah laku, masukan yang sudah diprediksi sebelumnya Jika
demikian, apakah siswa dianggap telah berhasil baik.
2. Tinjau kembali data pretest dan posttest. Data ini akan membantu perancang mengenali
secara tepat dimana letak masalah, bahkan dapat menyarankan perubahan apa yang mesti
dibuat dalam pengurutan pembelajaran untuk keterampilan-keterampilan tertentu.
3. Pelajari skor-skor pritest untuk menentukan seberapa jauh siswa secara perorangan dan
kelompok telah memperoleh keterampilan yang diajarkan.

Evaluasi dan revisi dilakukan untuk melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang
dipilih/digunakan terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil
evaluasi akan diperoleh kesimpulan, apakah teknologi, media dan materi yang dipilih sudah baik,
atau harus diperbaiki lagi.

Evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pembelajaran. Sebagai contoh, sebelum
proses pembelajaran, karakteristik siswa diukur guna memastikan apakah ada kesesuaian antara
keterampilan yang dimiliki siswa dengan metode dan bahan ajar yang akan digunakan. Selama
dalam proses pembelajaran, evaluasi bisa dilakukan menggunakan umpan balik, evaluasi diri
atau kuis pendek siswa. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
memiliki tujuan diagnosa yang didesain untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah
pembelajaran dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi
dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa. Evaluasi bukanlah tujuan akhir pembelajaran,
namun sebagai titik awal menuju siklus berikutnya.

Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat kembali dan mengamati hasil
data evaluasi yang telah terkumpulkan. Pengajar harus melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah dilakukan serta masing-masing komponennya.
Evaluasi dan revisi sangat penting bagi pengembangan pengajaran yang berkualitas, sehingga
evaluasi memiliki dua tujuan, yaitu:

1. Menilai prestasi belajar


Pada hakikatnya, evaluasi menurut Nasih dilakukan untuk mengetahui dan menilai
perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, guru harus menentukan terlebih dahulu tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai dari evaluasi yang dilakukan. Secara garis besar diketahui ada dua
model penilaian dalam mengukur prestasi belajar peserta didik, antara lain:
a. Penilaian autentik

Penilaian autentik menurut Nurgiyantoro dalam Abidin pada dasarnya merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa, melainkan juga
berbagai faktor yang lain seperti salah satunya kegiatan pembelajaran yang dilakukan itu sendiri.
Sedangkan menurut Johnson & Johnson juga dalam Abidin, penilaian autentik mengharuskan
siswa untuk menggunaan proses yang sesuai konten dan kemampuan yang sedang dipelajari dan
sesuai dengan bagaimana konten digunakan dalam dunia nyata penilaian autentik dalam hal ini
terdiri dari dua macam, yaitu penilaian dalam bentuk tes tertulis dan penilaian
kinerja (performance assessment). Penilaian tertulis dilakukan melalui tes secara tertulis dalam
bentuk soal, baik berupa pilihan ganda atau uraian (essay). Sedangkan penilaian kinerja
merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan simulasi di mana para peserta tes
diminta untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan ke dalam berbagai macan konteks
sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

b. Penilaian portofolio.

Portofolio menilai kemampuan siswa untuk membuat produk nyata yang menggambarkan
pencapaian mereka terkait analisis, sintesis, dan evaluasi. Komponen kunci dari portofolio
mengharuskan refleksi sendiri dari para siswa mengenai pembelajaran mereka sendiri sesuai
yang ditampilkan di produk portofolio. Penilaian portofolio dalam hal ini terdiri dari dua macam,
yaitu penilaian proyek dan penilaian sikap. Penilaian proyek ditujukan pada tugas proyek atau
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Sedangkan penilaian sikap ialah
penilaian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi
pembelajaran. Namun yang menjadi titik tekan dalam ASSURE ini terletak pada penilaian
proyek ada beberapa jenis artefak yang mungkin saja terkandung dalam sebuah portofolio adalah
sebagai berikut:
a) Dokumen tertulis, seperti puisi, cerpenatau makalah penelitian

b) Rekaman audio berupa debat, diskusi panel atau presentasi oral

c) Rekaman video berupa sandiwara, pembuatan film edukasi, dan semacamnya.

d) Proyek multimedia komputer seperti time line animasi

Jenis portofolio dibagi dua, yaitu

a. Portofolio tradisional, merupakan kumpulan fisik dari karya para siswa. Yang biasanya dijilid
atau dijepit atau dibendel

b. Portofolio elektronik, merupakan koleksi digital. Berupa data word, power point4

2. Mengevaluasi dan merevisi strategi, teknologi, dan media

Salah satu komponen evaluasi dan revisi sebuah mata pelajaran adalah beberapa masukan
terkait strategi, teknologi, dan media yang digunakan. Mungkin saja dari pengamatan yang
sedang berlangsung, diamati siswa lebih suka belajar mandiri daripada belajar kelompok atau
sebaliknya, atau para siswa merasa seharusnya belajar dari banyak rekaman video

Kesimpulan Dari penjelasan mengenai revisi materi pembelajaran, dapat disimpulkan


beberapa hal seperti berikut:
a. Revisi pembelajaran adalah kegiatan memperbaiki kelemahan dari suatu rancangan
pembelajaran berdasarkan data dari serangkaian evaluasi yang telah dilakukan
sebelumnya.
b. Tujuan merevisi bahan pembelajaran yaitu untuk menyempurnakan bahan pembelajaran
tersebut sehingga lebih menarik, efektif bila digunakan dalam pembelajaran, sehingga
memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Revisi pembelajaran dilakukan melalui prosedur pengambilan data evaluasi formatif
yaitu penilaian perseorangan, penilaian kelompok kecil, dan uji lapangan.

4
Afandi Muhammad dan Badarudi, Perencanaan belajar, ( Bandung : Alfabeta ) 2011
d. Ada dua revisi yang perlu dipertimbangkan yaitu revisi terhadap isi atau sustansi bahan
pembelajaran dan revisi terhadap cara-cara yang dipakai dalam menggunakan bahan
pembelajaran.
e. Ada 4 macam keterangan pokok yang menjadi sumber dalam melakukan revisi yaitu ciri
peserta didik, masukan, tanggapan langsung terhadap pembelajaran termasuk tes sisipan,
dan jawaban terhadap kuesionar.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainal.konsep dan model pengembangan kurikulum. (Bandung: PT,Remaja
Rosdakarya,2011)
Purwanto,Ngalim.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.(Bandung:PT Remaja
2006)
Arifin Zainal,Evaluasi Pembelajaran,(2012 Direktorat Jedral Pendidikan Islam
Kementerian Agama)

Anda mungkin juga menyukai