Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH RNTREPRENEURSHIP

HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA PENGUSAHA


KECIL DAN MENENGAH
“USAHA TOKO DAN FOTO COPY AL-HIDAYAH DI DESA SUMBERBENING”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Entrepreneur”

Dosen Pengampu:
Ike Lusi Meilina, M.Pd.

Oleh:
Fitriani

(12211193098)

JURUSAN TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYAYYID ALLI RAHMATULLAH
(UIN 1) TULUNGAGUNG
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur hanya tercurahkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasullullah SAW, yang mana beliau yang
membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini tepat pada waktunya.
Pembuatan makalah ini disusun berdasarkan hasil dari wawancara dengan salah satu
warga Desa Sumberbening Kabupaten Trenggalek yang menekuni usaha toko dan foto copy.
Makalah ini disusun untuk memenuhi UTS mata kulian Entrepreneur.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan, tidak
mungkin penulis dapat melaksanakan observasi dan wawancara sampai dapat menyusun
makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan bantuan kepada:
1. Bapak Mafthukin, M.Pd. selaku Rektor IAIN TULUNGAGUNG.
2. Ibu Ike Lusi Meilina, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Entrepreneur
3. Informan sekaligus pemilik usaha Ibu Alfi Laila
4. Teman-teman dan berbagai pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan, makalah ini masih jauh dari
sempurna, sehingga masukan dan kritikan sangat penulis harapkan demi sempurnanya
makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Ahir kata,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.

Trenggalek, 10 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.........................................................................1
C. Manfaat Kegiatan.......................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Usaha........................................................................2
B. Toko dan Jasa Foto Copy...........................................................2
C. Desa Sumberbenng.....................................................................3
BAB III METODE KEGIATAN
A. Subjek Observasi dan Wawancara.............................................4
B. Waktu dan Tempat.....................................................................4
C. Instrumen Observasi dan Wawancara........................................4
D. Teknik Pengumpulan Data.........................................................5
BAB IV HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan.................................................6
B. Hasil Observasi dan Wawancara................................................6
C. Hasil Produksi Barang/Jasa........................................................7
BAB V PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Usaha...........................................................8
B. Modal dan Keuntungan..............................................................8
C. Manajemen Usaha......................................................................8
D. Struktur Organisasi Usaha..........................................................8
E. Proses Produksi..........................................................................8
F. Masalah dan Kendala.................................................................8
G. Strategi Pemasaran.....................................................................9
H. Target dan Strategi ke Depan.....................................................9
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................10
ii
B. Saran..........................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
RIWAYAT HIDUP

iii
Tabel 1. Data Informan DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses wawancara melalui WhatsApp dengan Bu Alfi Laila, pemilik usaha
Gambar 2. Toko tampak dari depan
Gambar 3. Alat listrik yang dijual di toko
Gambar 4. Sembako yang dijual di toko
Gambar 5. Atk yang dijual di toko
Gambar 6. mesin foto copy di toko

v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pernyataaan Keaslian Tulisan
2. Riwayat Hidup

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dewasa ini persaingan di dunia usaha sangat ketat, untuk menghadapinya semua
pihak yang terlibat di dalamnya harus melakukan kegiatan usahanya secara efektif.
Sebagai pelaku usaha harus mampu bertahan dengan kondisi tersebut.
Desa Sumberbening adalah salah satu desa di Kecamatang Dongko, Trenggalek.
Di Desa Sumberbening mayoritas pekerjaan masyarakat berbeda-beda diantaranya petani,
pegawai, pedagang, dan juga TKI. Jumlah penduduk yang banyak, terlebih pada usia
produktif menuntut lapangan pekerjaan yang banyak pula. Salah satu cara agar terbebas
dari pengangguran karena sulitnya lapangan pekerjaan, masyarakat dituntut pandai
membaca peluang untuk mendirikan usaha.
Dewasa ini teknologi semakin hari semakin berkembang. Segala kegiatan dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu teknologi yang banyak
dimanfaatkan adalah mesin fotokopi. Sebelum ada fotokopi, pekerjaan yang banyak
dilakukan untuk menggandakan suatu dokumen atau catatan hanya dapat dikerjakan
secara manual. Namun setelah adanya fotokopi, pekerjaan untuk menggandakan
dokumen dapat dikerjakan dengan cepat dan mudah tanpa harus menyalin satu per satu.
Maka dari itu penulis mencoba melakukan observasi dengan salah satu
pengusaha kecil pada sektor jasa foto copy yang menurut penulis dianggap sukses
sehingga dapat dijadikan narasumber untuk dalam hal upaya peningkatan ekonomi
dengan membuka usaha.
B. Tujuan Kegiatan
1. Mengetahui bagaimana peluang usaha kecil menengah di Desa Sumberbening
2. Mengetahui perkembangan usaha “ Toko dan Foto Copy Al-Hidayah
C. Manfaat Kegiatan

1. Mengetahui dan memahami bagaimana peluang usaha kecil menengah di Desa


Sumberbening

2. Mengetahui dan memahami perkembangan usaha “Toko dan Foto Copy Al-Hidayah”

3. Dengan dilakukannya kegiatan observasi dan wawancara diharapkan dapat memberi


bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah bisnis bagi penulis dan
pembaca.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Usaha

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Usaha adalah kegiatan dengan


mengerahkan tenaga, fikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. 1 Dalam Undang-
undang No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan, usaha adalah setiap tindakan,
perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap
pengusaha atau individu untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.2
Pendirian suatu usaha akan memberikan berbagai manfaat atau keuntungan
terutama bagi pemilik usaha. Disamping itu, keuntungan dan manfaat lain dapat pula
dipetik oleh berbagai pihak dengan kehadiran suatu usaha. Misalnya bagi masyarakat
luas, baik yang terlibat langsung dalam usaha tersebut maupun yang tinggal disekitar
usaha, termasuk bagi pemerintah.3
B. Toko dan Jasa Foto Copy

Toko adalah tempat jual beli barang atau tempat bertemunya penjual dan
pembeli dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut sebagai toko tradisional
maupun toko modern atau pusat perbelanjaan, pertokoan, pusat perdagangan maupun
sebutan lainnya.4
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk
fisik maupun tidak. Sedangkan untuk jasa foto copy sendiri adalah jasa yang melayani
pengadaan surat-surat, dimana jasa ini sering dibutuhkan dimana saja lebih-lebih di
daerah sekolah yang padat dengan siswa, selain dibutuhkan oleh para siswa, jasa ini juga
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk menggandakan surat-surat berharga. Maka dari
itu jasa ini tidak terfokus pada satu obyek jasa foto copy saja, melainkan juga terdapat
jasa pendukung seperti jasa penjilidan dan jasa-jasa pendukung lainnya.

1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Edisi ke-3, hlm.
1254.
2
Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 27
3
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 10
4
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar Tradisional dan
Penataan Serta Pengendalian Pasar Modern, (Nomor 6 tahun 2010), hlm. 90
2
C. Desa Sumberbening

Desa Sumberbening berasal dari sebuah padukuhan yakni Dukuh Kojur yang
merupakan bagian dari Desa Dongko. Pemilihan kata Sumberbening disesuaikan dengan
kondisi pada saat itu dimana di Sumberbening banyak sumber air terutama yang terdapat
di gunung Sengunglung yang terkenal dengan Pancuran atau biasa disebut Plancuran
oleh masyarakat setempat. Pancuran merupakan salah satu sumber air yang memiliki
kistimewaan dan keunikan tersendiri, sepanjang tahun airnya selalu mengalir, tidak
pernah mati dan tetap jernih baik musim hujan maupun musim kemarau panjang.
Desa Sumberbening Kecamatan Dongko adalah salah satu dari 152 desa yang
berada di wilayah Kabupaten Trenggalek. Kondisi wilayah Desa Sumberbening adalah
merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 625 meter di atas permukaan laut. Di
Desa Sumberbening mayoritas pekerjaan masyarakat berbeda-beda diantaranya petani,
pegawai, pedagang, dan juga TKI. 5

5
Anita Wahyu Albaihaqi, Skripsi: Membangun Partisipasi Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Sebagai
Upaya Penyelamatan Lingkungan di Desa Sumberbening Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek, (Surabaya: UIN Sunan
Ampel, 2018), hlm. 70

3
BAB III`
METODE KEGIATAN
A. Subjek Observasi dan Wawancara

Subjek observasi dan wawancara adalah saudara penulis yang merupakan salah
satu warga Desa Sumberbening RT. 27 RW. 06 Kecamatan Dongko Kabupaten
Trenggalek yang menekuni usaha toko dan foto copy.

Data Informan

Nama Alfi Laila

Jenis Kelamin Perempuan

Jabatan Pemilik Usaha

Tabel 1. Data Informan


B. Waktu dan Tempat

Penulis melakukan observasi pada hari kamis, 10 April 2022. Untuk wawancara,
penulis melakukan wawancara dengan narasumber pada hari Selasa, 12 April 2022 secara
online melalui WhatsApp.

C. Instrumen Observasi dan Wawancara

1. Instrumen Observasi
Instrumen observasi atau tahapan – tahapan yang dilakukan penulis ketika
observasi.
a. Penentuan tempat
b. Survei pelaku usaha
c. Prosesi wawancara
d. Pengambilan data
e. Pengolahan data
2. Instrumen Wawancara
Instrumen wawancara yang digunakan penulis adalah daftar pertanyaan dimana
sebagai batasan – batasan dalam pengambilan data selama observasi.
a. Bagaimana latar belakang usaha?
b. Bagaimana perkembangan usaha hingga saat ini?
c. Berapa modal awal dan sumber modal?

4
d. Apa barang / jasa yang dihasilkan?
e. Berapa jumlah karyawan yang anda pekerjakan?
f. Bagaimana jadwal kerja yang anda lakukan?
g. Apa saja kendala yang anda alami selama melakukan usaha?
h. Berapa omset yng dihasilkan perbulannya?
i. Apa strategi yang anda lakukan dalam menjalankan usaha ?
j. Bagaimana tips untuk menjadi pengusaha seperti anda
k. Adakah keinginan untuk membuka usaha lain?
l. Kendala apa saja yang pernah dialami?
m. Bagaimana cara mengatasi kegagalan atau kendala tersebut?
D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Observasi adalah instrumen lain yang sering di jumpai dalam penelitian
pendidikan yakni dengan cara memberikan pengamatan secara langsung pada suatu
objek penelitian. Penulis melakukan pengamatan di lokasi penelitian untuk
mendapatkan gambaran yang tepat mengenai subjek penelitian. Bentuk pengamatan
yang penulis lakukan adalah secara langsung, sehingga penulis dapat mangamati
langsung segala aspek yang terjadi di lapangan.
2. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan satu teknik pengumpulan data dalam
metode survey melalui daftar pertanyaan yang diajaukan secara lisan terhadap
responden. Wawancara yang dilakukan penulis yakni dengan cara tidak langsung
melalui media WhatsApp.
3. Dokumentasi
Metode dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita,
biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk sejarah kehidupan
misalnya pengalaman – pengalaman yang telah terjadi. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian.

5
BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan

Setelah menentukan tempat observasi, penulis membuat janji dengan pelaku


usaha sebagai narasumber. Setelah pelaku usaha bersedia untuk menjadi informan, pada
hari Kamis, 10 April 2022 penulis melakukan observasi dan dokumentasi di toko.
Kegiatan dilanjutkan pada Selasa, 12 April 2022, penulis melakukan wawancara dengan
narasumber secara online melalui WhatsApp.

B. Hasil Observasi dan Wawancara

Mulanya usaha Bu Alfi ini hanya berupa toko atk dan foto copy. Usaha ini
dipilih beliau karena kala itu di Desa Sumberbening Kecamatan Dongko Kabupaten
Trenggalek usaha foto copy masih sangat jarang. Selain itu lokasi rumah beliau sangat
strategis untuk menyediakan jasa foto copy dan menyediakan atk karena dekat dengan
sekolahan yakni SDN 1 Sumberbening. Usaha ini berdiri awal 2018. Toko yang mulanya
hanya menjual atk dan menyediakan jasa foto kopy kini berkembang dan menyediakan
sembako, alat listrik, jasa pengetikan, sampai melayani pembayaran token listrik dan
menjadi agen penyaluran bantuan warga.
Bu Alfi memaparkan modal untuk membuka toko tersebut kurang lebih 20 juta
rupiah yang berasal dari pinjaman saudara. Modal 20 juta tersebut termasuk untuk
pembelian mesin foto copy dan printer. Toko yang beliau namai dengan toko Al-Hidayah
ini dijalankan Bu Alfi bersama suami. Toko Al-Hidayah ini buka dari pukul 07.00
sampai pukul 21.00. Dari jasa dan penjualan atk, sembako dan lain-lain, toko
menghasilkan kurang lebih 4 juta dalam sebulan. Empat juta tersebut adalah pendapatan
kotor, sedangkan keuntungannya berkisar 1.000.000 sampai 1.200.000. Karena
dijalankan secara mandiri bersama suami, kendala yang dialami adalah terkadang tenaga
untuk melayani pembeli dirasa kurang sehingga tak jarang beliau meminta bantuan sang
ibu yang tinggal tidak jauh dari rumah beliau. Kendala lainnya yaitu mesin printer yang
sering rusak, oleh karena itu Bu Alfi harus ekstra hati-hati dalam menggunakan printer
agar tidak cepat rusak.
Untuk mengenalkan usahanya dan mudah diketahui Bu Alfi memasang banner
di depan toko, menambahkah tempat usaha di google map, dan tak jarang Bu Alfi
memposting beberapa barang di WhatsApp Story. Bu Alfi mengungkapkan bahwa dirinya
ingin mengembangkan usahanya dengan menyediakan jasa percetakan undangan. Di

6
akhir wawancara Bu Alfi memberikan tips untuk menjadi pengusaha yaitu harus telaten
dan sabar.
C. Hasi Produksi Barang/Jasa

1. Jasa foto copy, print


2. ATK
3. Sembako
4. Alat listrik
5. Jasa pembayaran token listrik
6. Penyaluran bantuan warga

7
BAB V
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Usaha

Mulanya usaha Bu Alfi ini hanya berupa toko atk dan foto copy. Usaha ini
dipilih beliau karena kala itu di Desa Sumberbening Kecamatan Dongko Kabupaten
Trenggalek usaha foto copy masih sangat jarang. Selain itu lokasi rumah beliau sangat
strategis untuk menyediakan jasa foto copy dan menyediakan atk karena dekat dengan
sekolahan yakni SDN 1 Sumberbening. Usaha ini berdiri awal 2018. Toko yang mulanya
hanya menjual atk dan menyediakan jasa foto kopy kini berkembang dan menyediakan
sembako, alat listrik, jasa pengetikan, sampai melayani pembayaran token listrik dan
menjadi agen penyaluran bantuan warga.

B. Modal dan Keuntungan


Bu Alfi memaparkan modal untuk membuka toko tersebut kurang lebih 20 juta
rupiah yang berasal dari pinjaman saudara. Modal 20 juta tersebut termasuk untuk
pembelian mesin foto copy dan printer. Dari jasa dan penjualan atk, sembako dan lain-
lain, toko menghasilkan kurang lebih 4 juta dalam sebulan. Empat juta tersebut adalah
pendapatan kotor, sedangkan keuntungannya berkisar 1.000.000 sampai 1.200.000.
C. Manajemen Usaha
Usaha toko dan foto copy Al-Hidayah ini dijalankan secara mandiri oleh Bu
Alfi bersama suami. Mulai dari pengecekan barang habis, pelayanan jasa, melakukan
promosi barang melalui WhatsApp Story, dan juga kasir.

D. Struktur Organisasi Usaha


Usaha toko dan foto copy Al-Hidayah ini dijalankan secara mandiri oleh Bu
Alfi bersama suami.
E. Proses Produksi
Penyediaan barang, seperti atk, sembako, dan lain-lain dilakukan sendiri oleh
Bu Alfi dan suami. Barang dibeli di toko pemasok. Tak jarang ada sales juga menitipkan
barang di toko beliau.
F. Masalah dan Kendala

Karena dijalankan secara mandiri bersama suami, kendala yang dialami adalah
terkadang tenaga untuk melayani pembeli dirasa kurang sehingga tak jarang beliau
8
meminta bantuan sang ibu yang tinggal tidak jauh dari rumah beliau. Kendala lainnya
yaitu mesin printer yang sering rusak, oleh karena itu Bu Alfi harus ekstra hati-hati dalam
menggunakan printer agar tidak cepat rusak.

G. Strategi Pemasaran
Untuk mengenalkan usahanya dan mudah diketahui Bu Alfi memasang banner
di depan toko, menambahkah tempat usaha di google map, dan tak jarang Bu Alfi
memposting beberapa barang di WhatsApp Story
H. Target dan Strategi ke Depan
Bu Alfi mengungkapkan bahwa dirinya ingin mengembangkan usahanya
dengan menyediakan jasa percetakan undangan. Strategi yang dilakukan adalah dengan
menambah baik pelayanan agar konsumen puas dengan pelayanan yang disediakan.

9
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan

Desa Sumberbening adalah salah satu desa di Kecamatang Dongko, Trenggalek.


Di Desa Sumberbening mayoritas pekerjaan masyarakat berbeda-beda diantaranya petani,
pegawai, pedagang, dan juga TKI. Jumlah penduduk yang banyak, terlebih pada usia
produktif menuntut lapangan pekerjaan yang banyak pula. Minimnya lapangan pekerjaan
di desa tersebut membuat salah satu warga bernama Alfi Laila mendirikan usaha mandiri.
Dengan membaca peluang yang ada, Bu Alfi membuka jasa foto copy.
Awalnya usaha yang dijalankan Bu Alfi hanya menyediakan jasa foto copy dan
penyediaan atk, namun kini berkembang menyediakan sembako, alat listrik, jasa
pembayaran token listrik, sampai menjadi penyalur bantuan kepada warga. Usaha yang
digeluti Bu Alfi ini dijalankan beliau sendiri bersama suami.
B. Penutup
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran untuk perbaikan
makalah ini kedepannya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk
memotivasi penulis dan pembaca untuk membangun sebuah usaha.

10
DAFTAR RUJUKAN
Albaihaqi, Anita Wahyu. 2018. Skripsi: Membangun Partisipasi Masyarakat Melalui
Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Penyelamatan Lingkungan di Desa Sumberbening
Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Surabaya. UIN Sunan Ampel.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai
Pustaka.
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta. Kencana.
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar
Tradisional dan Penataan Serta Pengendalian Pasar Modern Nomor 6 tahun 2010
Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis, Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Jakarta.
Kencana.
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Proses wawancara melalui WhatsApp dengan Bu Alfi Laila, pemilik usaha

Gambar 2. Toko tampak dari


depan
Gambar 3. Alat listrik yang dijual di toko

Gambar 4. Sembako yang dijual di


toko
Gambar 5. Atk yang dijual di toko

Gambar 6. mesin foto copy di toko


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fitriani

NIM : 12211193098
Prodi : Tadris Fisika Uin Syayyid Alli
Rahmatullah Tulungagung
Kelas : 6 A
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa makalah yang saya tulis ini benar
merupakan hasi karya sendiri.

Trenggalek, 10 April 2022

Fitriani
NIM. 12211193098
RIWAYAT HIDUP

Fitriani yang biasa dipanggil Fitri adalah seorang mahasiswa


jurusan Tadris Fisika UIN 1 Tulungagung semester 6. Dia
adalah anak ke-2 dari dua bersaudara. Lahir di Palembang, 14
Januari 2001.

Riwayat Pendidikan:
No. Nama Instansi Tahun Ajar

1. SDN Srikencana 2008-2013

2. SMPN Pandan Agung 2014-2016

3. SMA PAKET C 2017-2019

4. UIN 1 Tulungagung 2019-Sekarang

Riwayat Organisasi:
1. Anggota HMJ Tadris Fisika UIN 1 Tulungagung 2019-2020
2. Anggota PMII Rayon Al-Khawarizmi 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai