Nim : 12211193098
Kelas : Tafis 5A
Cari penerapan Persaman Euler pada kasus fisika baik dalam penjabaran rumus atau dapat
berupa penerapan dalam kasus soal!
Jawaban :
Metode Euler
Euler memperkenalkan metode ini dalam tiga jilid karyanya Institutiones Calculi Integralis pada
tahun 1768-1770. Metode Euler merupakan salah satu metode numeris tertua yang dapat
menyelesaikan persamaan diferensial dengan waktu diskrit. Diberikan persamaan diferensial
biasa seperti berikut :
dx
=x′ (t) = f (x(t),t) t > t∘
dt
x (t∘) = x∘
1 2
𝑥 (𝑡 + ℎ) = 𝑥 (𝑡) + ℎ𝑥′ (𝑡) + h x” (t) + …. ( 2.3 )
2!
1 2
Jika 𝑅1 (𝑡) = h x” (l ¿ dengan (l ϵ ¿ (t,t + h ), maka persamaan ( 2.3 ) di atas dapat di tulis
2!
sebagai berikut :
Jika terdapat sebuah bilangan positif 𝑀 sedemikian sehingga |𝑥′′(𝑡)| ≤ 𝑀, ∀ 𝑡𝜖(𝑡0,𝑡𝑓), maka akan
diperoleh:
1
|𝑅1(𝑡)| ≤ 𝑀ℎ2 , 𝑅1 (𝑡) = Ο (ℎ2)
2
Selanjutnya, jika persaaan (2.2) disubstitusikan ke dalam persamaan (2.4), maka kita akan
memperoleh persamaan (2.5) berikut:
dengan, 𝑅1(𝑡) adalah kesalahan pemotongan lokal. Nilai 𝑅1(𝑡) cukup kecil karena pengambilan
nilai ℎ yang cukup kecil. Ketika nilai 𝑡 = 𝑡𝑖 dengan 𝑡𝑖 = 𝑡0 + 𝑖ℎ,
𝑖 = 1:𝐼 dan 𝐼 = (𝑡𝑓 − 𝑡0)/ℎ adalah jumlah langkah ℎ yang tidak lebih dari 𝑡 = 𝑡𝑓.
dengan kondisi awal 𝑥 (𝑡0) = 𝑥0. Karena nilai 𝑅1 (𝑡) = Ο (ℎ2) cukup kecil (dengan pengambilan
ℎ = 𝑡𝑖 + 1 − 𝑡𝑖 yang cukup kecil), sehingga ketika diabaikan kita akan memperoleh metode Euler
sebagai berikut:
maka dengan menerapakan metode Euler untuk sistem persamaan tersebut akan
diperoleh:
Persamaan Euler
Tinjau integral :
x2
dy
𝐼 = ∫ f (𝑥, 𝑦, y′)𝑑𝑥, dengan 𝑦′ = (3.1)
x1
dx
Persoalannya adalah bagaimana menentukan y(x) agar I stasioner (ekstrem, minimum atau
maksimum). Kita definisikan Y(x) :
dengan y(x) adalah nilai ekstrem yang dicari, 𝜖 adalah sebuah parameter, dan 𝜂(x) sebagai
fungsi dari x, yang nilainya nol pada x1 dan x2. Juga diperoleh :
x2
dl (ϵ )
= 0, bila 𝜖 = 0. Mengingat bahwa Y dan Y’ sebagai fungsi dari 𝜖, diferensiasi 𝐼(𝜖) terhadap
dϵ
𝜖, diperoleh :
x2
dl ∂F ∂Y ∂F ∂Y
=∫ ( ¿ + )dx ¿
dϵ x1 ∂ y ∂ ∈ ∂ Y ' ∂∈
x2
dl
) = ( ∂ F ¿ −d ∂ F )¿𝜂(𝑥)𝑑𝑥 = 0
d ∈ 𝜖=0 ∫
(
x1 ∂ y dx ∂ y '
∂F d ∂F
Karena 𝜂(𝑥) sembarang, pernyataan ( - ) haruslah sama dengan nol.
∂ y dx ∂ y '
d ∂ F ∂F
Atau : - =0 (3.2)
dx ∂ y ' ∂ y
Contoh
Tuliskan dan pecahkan persamaan Euler yang membuat integral berikut stasioner (geodesic
x2
Jawab :
x2
Kita lakukan penyederhanaan ∫ √ 1+ y ' 2 dx
x1
∂F y' ∂F
= dan =0
∂ y ' √ 1+ y ' 2 ∂y
d ∂ F ∂F d y'
Dan dengan pers.(3.2) yaitu persamaan Euler ( - = 0), memberikan : ( )=
dx ∂ y ' ∂ y dx √ 1+ y ' 2
0
y' =
konstan,
√ 1+ y ' 2
Atau y’ = konstan. Jadi slope y (x) adalah konstan, sehingga y (x)adalah berupa sebuah garis
lurus sebagaiman yang diinginkan.
Sumber :
Boas, Mary L., 1983, Mathematical Methods in The Physical Sciences, John Wiley & Sons, Inc.
New York.
Frank A. Jr.; Philip A. S. (Alih bahasa : Alit Bondan), 2004, Matematika Universitas,Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Hans J. Wospakrik, 1993, Dasar-dasar Matematika untuk Fisika, Intitut Teknologi Bandung,
Bandung.