Anda di halaman 1dari 4

ATURAN RANTAI

Aturan Rantai pada fungsi komposit (composite function) dengan satu peubah, sejauh

ini telah kita kenal dengan baik. Jika y = f(x(t)), di mana baik f maupun t adalah fungsi-fungsi

yang dapat didiferensialkan, maka

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
= 𝑑𝑥
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Di sini, tujuannya adalah menghasilkan penerapan-penerapan untuk fungsi-fungsi dengan

beberapa peubah.

Versi Pertama jika 𝓏 = f (x,y), di mana x dan y adalah fungsi-fungsi dari t, maka masuk akal

apabila kita menyatakan dz/dt, yang tentunya terdapat sebuah rumus untuk itu.

Teorema A Aturan Rantai

Misalkan x = x(t) dan y = y(t) dapat dideferensialkan di t, dan misalkan 𝓏 = f(x(t), y(t)) dapat

𝑑𝑦 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
dideferensialkan di t dan = 𝜕𝑥 + 𝜕𝑦
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

Bukti kita meniru pembuktian satu peubah pada Lampiran L.2, Teorema B. Untuk

menyederhanakan notasi, misalkan p = (x , y) ∆p = (∆x, ∆y), ∆z = f(p + ∆p) – f(p). Maka,

karena f dapat didiferensialkan,

∆z = f(p + ∆p) – f(p) = ∇f(p) ∙ ∆p + 𝜀 (∆p) ∙ ∆p

= fx(p)∆x + fy(p) ∆y + 𝜀 (∆p) ∙ ∆p

dengan 𝜀(∆p) → 0 ketika ∆p → 0.

Penjelasan yang menarik atas Analogi umum


Apakah analigi umum atas Aturan Rantai dengan satu peubha (teorema A, Subbab 3.5) juga
berlaku disini? Jawabannya adalah ya, dan terdapat penjelasan yang sangat menarik tentang
hal ini. Misalkan ℝn melambangkan ruang berdimensi-n Euclidean, g melambangkan fungsi
dari ℝ ke ℝn, dan f melambangkan sebuah fungsi dari ℝn ke ℝ. Jika g dapat didiferensialkan
di t dan f dapat didiferensialkan di g(t), maka fungsi komposit f ° g dapat didiferensialkan di
g(t) dan (f ° g)’(t) = ∇f(g(t)) ∙ g’(t)
Seluruh perangkat yang diperlukan untuk mendemonstrasikan fungsi ini telah tersediah. Anda
diharapkan dapat melakukan pembuktiannya.
Ketika kita membagi kedua ruas dengan ∆t, maka kita akan memperoleh
∆𝑧 ∆𝑥 ∆𝑦 ∆𝑥 𝑦𝑧
(1) = fx(p) + fy(p) + 𝜀 (∆𝒑) . 〈 ∆𝑡 , ∆𝑡 〉
∆𝑡 ∆𝑡 ∆𝑡
∆𝑥 𝑦𝑧 𝑑𝑥 𝑑𝑦
Selanjutnya, 〈 ∆𝑡 , ∆𝑡 〉 mendekati 〈 𝑑𝑡 , 𝑑𝑡 〉 ketika ∆𝑡 → 0. Demikian pula, ketika∆𝑡 → 0,

∆𝑥 dan ∆𝑦 mendekati 0 (ingatlah bahwa x(t) dan y(t) kontinu, dapat dideferensialkan).
Hasilnya adalah ∆𝒑 → 0, sehingga 𝜀 (∆𝒑) → 0 ketika ∆𝑡 → 0. Konsikuensinya, ketika
kita menetapkan ∆𝑡 → 0 pada (1), kita memperoleh
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑦
= fx(p) + fy(p)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

Yang merupakan hasil yang ekuivalen dengan Teorema A.


CONTOH 1
𝑑𝑧
Andaikan z = x3 y, dimana x = 2t dan y = r2. Tentukan 𝑑𝑡

Penyelesaian :
𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= + 𝜕𝑦 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡

= (3x2y)(2) + (x3)(2t)
= 6(2t)2(t2) + 2(2t)3(t)
= 40t4
Kita tetap dapat menyelesaikan contoh 1 tanpa menggunakan Aturan Rantai dengan
substitusi langsung.
z = x3y = (2t)3t2= 8t5
𝑑𝑧
sehingga 𝑑𝑡 = 40t4. Meskipun demikian, metode substitusi langsung sering kali tidak

tersedia atau tidak sesuai. Perhatikan contoh berikutnya.


CONTOH 2
Ketika sebuah silinder lingkaran tegak yang padat dipanaskan, jari-jari r dan tingginya h
akan meningkat, sehingga luas permukaannya S juga meningkat. Andaikan pada waktu
sesaat ketika r = 10 cm, dan h = 100 cm, r meningkat 0,2 cm per jam dan h meningkat 0,5
cm per jam. Seberapa cepatkah peningkatan S pada waktu tersebut?
Penyelesaian :
Rumus untuk luas permukaan total dari sebuah solinder (gambar 1) adalah
s = 2𝜋𝑟h + 2𝜋𝑟2
jadi,
𝑑𝑆 𝜕𝑆 𝑑𝑟 𝜕𝑆 𝑑ℎ
= + 𝜕ℎ 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝜕𝑟 𝑑𝑡

= (2𝜋h + 2𝜋𝑟)(0,2) + (2𝜋𝑟)(0,5)


Di r = 10 dan h = 100,
𝑑𝑆
= (2𝜋 ∙ 100+ 4𝜋 ∙ 10)(0,2) + (2𝜋 ∙ 10)(0,5)
𝑑𝑡

= 58 𝜋 cm2/jam
Hasil yang diperoleh pada Teorema A dapat diperluas untuk dengan tiga peubah,
sebagaimana ilustrasi berikut ini.
CONTOH 3
𝑑𝑤
Andaikan x = x2y + y + xz dimana x = cos 𝜃, y = sin 𝜃, dan z = 𝜃2. Tentukan , dan
𝑑𝜃
𝜋
hitunglah nilai tersebut di 𝜃 = 3 .

Penyelesaian :
𝑑𝑤 𝜕𝑤 𝑑𝑥 𝜕𝑤 𝑑𝑦 𝜕𝑤 𝑑𝑧
= + +
𝑑𝜃 𝜕𝑥 𝑑𝜃 𝜕𝑦 𝑑𝜃 𝜕𝑧 𝑑𝜃

= (2xy+z)(-sin 𝜃) + (x2+1)(cos 𝜃) + (x)(2𝜃)


= -2 cos 𝜃 sin2 𝜃 – 𝜃2 sin 𝜃 + cos3 𝜃 + cos 𝜃 + 2𝜃 cos 𝜃
𝜋
Di 𝜃 = 3 ,
𝑑𝑤 1 3 𝜋2 √3 1 1 2𝜋 1
=-2.2 .4– . + (4 + 1) 2 + .2
𝑑𝜃 9 2 3
1 𝜋 2 √3 𝜋
=-2- +3
18

Versi Kedua andaikan z = f(x,y), di mana x = x(s,t) dan y = y(s,t). Maka, masuk akal
𝜕𝑧 𝜕𝑧
untuk menanyakan 𝜕𝑠 dan 𝜕𝑡 .

Teorema B Aturan Rantai


Misalkan x = x(s,t) dan y = y (s,t) mempunyai turunan parsial pertama di (s,t), dan
misalkan z = f(x,y) dapat dideferensialkan di (x(s,t), y(s,t)). Maka z = f (x(s,t), y(s,t))
mempunyai turunan parsial pertama yang dinyatakan dengan
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
(i) = 𝜕𝑥 + 𝜕𝑦 ;
𝜕𝑠 𝜕𝑠 𝜕𝑠
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
(ii) = 𝜕𝑥 + 𝜕𝑦 .
𝜕𝑡 𝜕𝑡 𝜕𝑡

Bukti
Jika s dipertahankan bernilai tetap, maka x(s,t) dan y(s,t) menjadi fungsi-fungsi dari t itu
sendiri, yang berarti bahwa Teorema A berlaku. Ketika kita menggunakan teorema ini
dengan 𝜕 menggantikan d untuk menyatakan bahwa s tetap, maka kita akan memperoleh
𝜕𝑧 𝜕𝑧
rumus di dalam (ii) untuk . Rumus untuk diperoleh dengan cara yang serupa dengan
𝜕𝑡 𝜕𝑠

mempertahankan nilai t.

Anda mungkin juga menyukai