Anda di halaman 1dari 13

TURUNAN FUNGSI KOMPLEKS

Pertemuan Ke : 4

Identitas Penyusun : 1. Cania Nur Azizi Ginting 4213311022


2. Deviona Caroline Pelawi 4213311059
3. Mhd. Khori Aulia 4213111033
Materi :

A. Turunan
Konsep turunan, yang merupakan inti dari kalkulus diferensial, awalnya didefinisikan sebagai tingkat perubahan suatu fungsi.
Awalnya, konsep ini diperkenalkan dalam konteks masalah geometris untuk menemukan gradien dari garis singgung sebuah kurva di
titik tertentu. Kemudian, konsep ini diterapkan dalam masalah fisika untuk menghitung kecepatan sebuah objek pada suatu waktu.
pada fungsi variabel kompleks, turunan memiliki interpretasi yang mirip dengan turunan dalam kalkulus diferensial. Namun, dalam
konteks variabel kompleks, turunan mengacu pada laju perubahan fungsi terhadap perubahan variabel kompleks. Ini memungkinkan
kita untuk memahami bagaimana fungsi kompleks berubah dalam bidang kompleks. Konsep ini memiliki aplikasi yang luas dalam
berbagai bidang, termasuk analisis kompleks, teori bilangan, fisika, dan rekayasa. Turunan dari fungsi variabel kompleks juga memiliki
sifat-sifat yang menarik dan kompleksitas tersendiri dalam perhitungannya, membuka pintu untuk eksplorasi matematika yang lebih
mendalam.
Definisi 3.1

Jika f(z) bernilai tunggal dalam suatu daerah R di bidang z, maka turunan fungsi f(z) didefinisikan sebagai

( ) ( )
𝑓 (𝑧) = lim nilai limitnya ada dan tunggal serta kontinu di ℎ → 0

1. Definisi Turunan
Turunan fungsi 𝑓 di 𝑧 , ditulis dengan 𝑓′(𝑧 ) didefenisikan sebagai berikut:
( ∆ ) ( )
𝑓 (𝑧 ) = lim ∆
jika limitnya ada.
∆ →

Notasi untuk turunan 𝑓 di 𝑧 adalah 𝑓 (𝑧) = 𝑓(𝑧)

2. Aturan Turunan
Adapun beberapa aturan turunan, yaitu

1. (𝑐) = 0

2. (𝑧) = 1

3. [𝑐(𝑓(𝑧)] = 𝑐𝑓′(𝑧)

4. (𝑧 ) = 𝑛𝑧 , 𝑧 ≠ 0, 𝑛 ∈ 𝑍

5. [𝑓(𝑧) + 𝑔(𝑧)] = 𝑓 (𝑧) + 𝑔 (𝑧)


( ) ( ) ( ) ( ) ( )
6. ( )
= [ ( )]

Contoh soal:

Tentukan turunan dari fungsi berikut:

1. 𝑓(𝑧) = (2𝑧 + 𝑖)
( )
2. 𝑓(𝑧) = pada i
Penyelesaian:

1. Tentukan turunan dari fungsi 𝒇(𝒛) = (𝟐𝒛𝟐 + 𝒊)𝟒 dengan menggunakan aturan rantai!
 Dengan menggunakan aturan 4 diperoleh 𝑓 (𝑧) = 4(2𝑧 + 𝑖) . 4𝑧 = 16𝑧(2𝑧 + 𝑖)
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
 Dengan menggunakan aturan 7 diperoleh 𝑓 (𝑧) = [ ( )]
= ( )
=( )

Sehingga untuk 𝑧 = 1 diperoleh 𝑓 (𝑖) = ( )


= =− 𝑖

 Aturan Rantai
Misalkan f mempunyai turunan di 𝑧 , dan 𝑔 mempunyai turunan di 𝑓(𝑧 ). Maka fungsi 𝐹(𝑧) = 𝑔[𝑓(𝑧)] mempunyai turunan di
𝑧 , dan 𝐹 (𝑧 ) = 𝑔′[𝑓(𝑧 )]. 𝑓′(𝑧 )
Dengan kata lain, jika 𝑤 = 𝑓(𝑧) dan 𝑊 = 𝑔(𝑤) = 𝐹(𝑧), maka menurut aturan rantai
𝑑𝑊 𝑑𝑊 𝑑𝑤
=
𝑑𝑧 𝑑𝑤 𝑑𝑧
2. Tentukan turunan dari fungsi 𝑓(𝑧) = (2𝑧 + 𝑖) dengan menggunakan aturan rantai!
Misalkan 𝑤 = 2𝑧 + 𝑖 dan 𝑊 = 𝑤 . Maka menurut aturan rantai
𝑑𝑊 𝑑𝑊 𝑑𝑤
= = (5𝑤 )(𝑧) = 20𝑧(2𝑧 + 𝑖)
𝑑𝑧 𝑑𝑤 𝑑𝑧
B. Turunan Fungsi Kompleks
Definisi: 𝐷 ⊆ C : Himpunan Terbuka
𝑧 ∈𝐷
𝑓: 𝐷 → 𝐶 adalah fungsi kompleks
( ) ( )
Turunan dari 𝑓 di 𝑧 didefinisikan dengan 𝑓 (𝑧 ) = lim

Misalkan 𝑧 − 𝑧 = ∆𝑧. Diperoleh 𝑧 = 𝑧 + ∆𝑧 dan 𝑧 → 𝑧 jika dan hanya jika ∆𝑧 → 0, turunan fungsi 𝑓 di 𝑧 dapat ditulis
( ∆ ) ( )
𝑓 (𝑧 ) = lim ∆
∆ →

Misalkan 𝑧 + ∆𝑧 = 𝑤, maka ∆𝑧 = 𝑤 − 𝑧. Karena ∆𝑧 → 0 jika dan hanya jika𝑤 → 𝑧, sehingga definisi turunan diatas dapat ditulis
dalam bentuk
𝑓(𝑤) − 𝑓(𝑧)
𝑓 (𝑧) = lim
∆ → 𝑤−𝑧
Misalkan 𝑧 + ∆𝑧 = 𝑤, maka ∆𝑧 = 𝑤 − 𝑧. Karena ∆𝑧 → 0 jika dan hanya jika 𝑤 → 𝑧, sehingga definisi turunan diatas dapat ditulis
dalam bentuk
( ) ( )
𝑓 (𝑧) = lim

Misalkan ∆𝑤 = 𝑓(𝑧 + ∆𝑧) − 𝑓(𝑧), maka definisi turunan diatas dapat ditulis dalam bentuk

𝑓 (𝑧) = lim =
→ ∆

Misalkan 𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦, maka 𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 dan ∆𝑧 = ∆𝑥 + 𝑖∆𝑦.


𝑓[(𝑥 + 𝛥𝑥) + 𝑖(𝑦 + 𝛥𝑦)] − 𝑓(𝑥 + 𝑖𝑦 )
𝑓 (𝑧) = lim
( )→ 𝛥𝑥 + 𝑖𝛥𝑦
Contoh:
Misalkan fungsi f didefinisikan dengan 𝑓(𝑧) = 𝑧 , carilah 𝑓 (𝑧).
Penyelesaian :
( ) ( )
Jelas 𝑓 (𝑧) = lim

= lim

( )( )
= lim

= lim (𝑤 + 𝑧)

= 2𝑧
Teorema B.1
Diberikan fungsi 𝑓 terdefinisi pada region 𝐷 ⊆ 𝐶 dan 𝑧 ∈ 𝐷 . Jika 𝑓 (𝑧 ) ada, maka 𝑓 kontinu di 𝑧 .
Bukti:
( ∆ ) ( )
Karena 𝑓 (𝑧 ) = lim ada , diperoleh

( ∆ ) ( )
lim 𝑓(𝑧) = lim (𝑧 − 𝑧 ) + 𝑓(𝑧 )
→ →
( ∆ ) ( )
= lim . lim (𝑧 − 𝑧 ) + lim 𝑓(𝑧 )
→ → →

= 𝑓 (𝑧 ). 0 + 𝑓(𝑧 )
= 𝑓(𝑧 )
Jadi lim 𝑓(𝑧) = 𝑓(𝑧 )

Terbukti bahwa 𝑓 kontinu di 𝑧 .


Teorema diatas menyatakan bahwa jika 𝑓 tidak kontinu di 𝑧 , maka 𝑓 (𝑧 ) tidak ada. Syarat kekontinuan 𝑓 di 𝑧 hanyalah syarat
perlu agar 𝑓 dapat diturunkan di 𝑧 , tetapi syarat ini tidak cukup. Meskipun 𝑓 kontinu di 𝑧 belum tentu 𝑓 dapat diturunkan di 𝑧 .

Contoh:
Perlihatkan bahwa 𝑓(𝑧) = |𝑧| kontinu di seluruh bidang kompleks , tetapi 𝑓 hanya dapat diturunkan di 𝑧 = 0.
Penyelesaian :
Karena 𝑓(𝑧) = |𝑧| = 𝑥 + 𝑦 , maka 𝑢(𝑥. 𝑦) = 𝑥 + 𝑦 dan 𝑣(𝑥, 𝑦) = 0. Fungsi u dan v keduanya kontinu di seluruh bidang
datar, maka 𝑓 kontinu di seluruh bidang kompleks. Misalkan 𝑐 ∈ 𝐷 = 𝐶, diperoleh
( ) ( ) | | | |
𝑓 (𝑐) = lim = lim
→ →

Untuk 𝑐 = 0, diperoleh
| | ̅
𝑓 (0) = lim = lim = lim 𝑧̅ = 0
→ → →

Untuk ≠ 0 , misalkan 𝑐 = 𝑎 + 𝑖𝑏, diperoleh

𝑓 (𝑐) = lim
( , )→( , ) ( ) ( )

Sepanjang y = b,

lim = lim
( , )→( , ) ( ) ( ) →

= lim (𝑥 + 𝑎)

= 2𝑎
Sepanjang x = a

lim = lim
( , )→( , ) ( ) ( ) → ( )

= lim −𝑖(𝑦 + 𝑏)

= −2𝑖𝑏
Untuk 𝑐 ≠ 0, 𝑓 (𝑐) tidak ada. Dengan demikian 𝑓 kontinu di seluruh bidang kompleks , tetapi 𝑓 hanya dapat diturunkan di 𝑧 =
0.
Teorema B.2
Jika 𝑓 dapat diturunkan di 𝑧 , 𝑔 dapat diturunkan di 𝑧 , dan 𝑘 ∈ 𝐶, maka
1. 𝑓 + 𝑔 dapat diturunkan di 𝑧
(𝑓 + 𝑔) (𝑧 ) = 𝑓 (𝑧 ) + 𝑔 (𝑧 )
2. 𝑘. 𝑓 dapat diturunkan di 𝑧
(𝑘. 𝑓) (𝑧 ) = 𝑘. 𝑓 (𝑧 )
3. 𝑓. 𝑔 dapat diturunkan di 𝑧
(𝑓. 𝑔) (𝑧 ) = 𝑓 (𝑧 ). 𝑔(𝑧 ) + 𝑓(𝑧 ). 𝑔 (𝑧 )

4. dapat diturunkan di 𝑧

𝑓 𝑓 (𝑧 )𝑔(𝑧 ) − 𝑓(𝑧 )𝑔 (𝑧 )
(𝑧 ) = , 𝑔(𝑧 ) ≠ 0
𝑔 [𝑔(𝑧 )]
Bukti:
1. Misalkan ℎ(𝑧) = ( )
, 𝑔(𝑧) ≠ 0, diperoleh
( ∆ ) ( )
ℎ (𝑧) = lim ∆
∆ →

( ∆ ) ( )
= lim ∆
∆ →
( ) ( ∆ )
= lim
∆ → ∆ . ( ∆ ). ( )
( ∆ ) ( )
= − lim ∆
. ( ∆ ). ( )
∆ →
( )
=[ ( )]

Sehingga diperoleh

= 𝑓. (𝑧)

= 𝑓 (𝑧). ( )
+ 𝑓(𝑧). 𝑓 ( )

( )
= 𝑓 (𝑧). ( )
+ 𝑓(𝑧).
( )

( ) ( ) ( ) ( )
=
( )

Jadi terbukti bahwa


( ) ( ) ( ) ( )
(𝑧) =
( )
Teorema B.3

Diberikan fungsi 𝑓 yang dapat diturunkan pada 𝐶.


a. Jika 𝑓(𝑧) = 𝑘 untuk setiap 𝑧 ∈ 𝐶 dengan 𝑘 suatu konstanta, maka 𝑓 (𝑧) = 0
b. Jika 𝑓(𝑧) = 𝑧 untuk setiap 𝑧 ∈ 𝐶, maka 𝑓 (𝑧) = 1
c. Jika 𝑓(𝑧) = 𝑧 untuk setiap 𝑧 ∈ 𝐶 , 𝑛 ∈ 𝑁 , maka 𝑓 (𝑧) = 𝑛 𝑧
d. Jika 𝑓(𝑧) = 𝑎 𝑧 + 𝑎 𝑧 + ⋯+ 𝑎 𝑧 + 𝑎 untuk setiap 𝑧 ∈ 𝐶, 𝑛 ∈ 𝑁, maka 𝑓 (𝑧) = 𝑎 𝑛𝑧 + 𝑎 (𝑛 − 1)𝑧 + ⋯+
𝑎
e. Jika 𝑓(𝑧) = 𝑧 untuk setiap 𝑧 ∈ 𝐶, 𝑛 ∈ 𝑍 , maka 𝑓 (𝑧) = 𝑛𝑧

Contoh:
 (𝑧 − 3𝑧 + 𝑧 + 2) = 3𝑧 − 6𝑧 − 4𝑧

 (𝑧 − 𝑧 )(𝑧 + 5) = (3𝑧 + 2𝑧 )(𝑧 + 5) + (𝑧 − 𝑧 )2𝑧

 = ( )

Teorema B.4 (Turunan Komposisi Fungsi)


Jika 𝑓 dapat diturunkan di 𝑧 dan 𝑔 dapat diturunkan di 𝑓(𝑧 ), maka 𝑔 ∘ 𝑓 dapat diturunkan di 𝑧 dengan (𝑔 ∘ 𝑓) (𝑧 ) =
𝑔 𝑓(𝑧 ) . 𝑓 (𝑧 ).
Bukti:
Ingat aturan rantai:
= .
( ∘ ) ( )
Jelas (𝑔 ∘ 𝑓) (𝑧 ) =
[ ( ∆ )] [ ( )]
= lim ∆
∆ →
[ ( ∆ )] [ ( )] ( ∆ ) ( )
= lim ( ∆ ) ( )
. lim ∆
∆ → ∆ →

Tulis 𝑓(𝑧 ) = 𝑢 dan 𝑓(𝑧 + ∆𝑧 ) − 𝑓(𝑧 ) = 𝑣 ⟺ 𝑓(𝑧 + ∆𝑧 ) = 𝑢 + 𝑣


Jelas ∆𝑧 ⟶ 0 ⟺ 𝑣 ⟶ 0
( ) ( )
Jadi (𝑔 ∘ 𝑓) (𝑧 ) = lim . 𝑓 (𝑧 )

= 𝑔 (𝑢). 𝑓 (𝑧 )
= 𝑔 𝑓(𝑧 ) . 𝑓 (𝑧 )
Terbukti, bahwa (𝑔 ∘ 𝑓) (𝑧 ) = 𝑔 𝑓(𝑧 ) . 𝑓 (𝑧 )

Teorema B.5 (Turunan Fungs Invers)


Jika 𝑧 = 𝑔(𝑤) adalah invers dari 𝑤 = 𝑓(𝑧), dapat diturunkan di 𝑧 dengan 𝑓 (𝑧 ) ≠ 0, maka 𝑔 dapat diturunkan di 𝑓(𝑧 ) dengan
𝑔 𝑓(𝑧 ) = ( )
.

C. Jenis-Jenis Turunan Fungsi


1. Turunan fungsi elementer
Misalkan c konstanta kompleks dan f(z) suatu fungsi kompleks yang kontinu di suatu titik pada D, maka berlaku
a. (𝑐) = 0

b. (𝑘𝑧) = 𝑘𝑓′(𝑧)

c. (𝑧 ) = 𝑛𝑧

2. Turunan fungsi eksponen dan logaritma


a. 𝑒 =𝑧

b. 𝑎 = 𝑎 ln 𝑎

c. log 𝑧 = ln 𝑧 =

d. = log 𝑧 =

e. 𝑙𝑜𝑔 𝑧 =

3. Turunan fungsi trigonometri


a. sin 𝑧 = cos 𝑧

b. cos 𝑧 = − sin 𝑧

c. tan 𝑧 = sec 𝑧

d. cot 𝑧 = − 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑧

e. sec 𝑧 = sec 𝑧 tan 𝑧

f. 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑧 = − 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑧 cot 𝑧

4. Turunan fungsi invers trigonometri


Jika 𝑧 = 𝑠𝑖𝑛 𝑤 kemudian 𝑤 = sin 𝑧 disebut dengan invers 𝑠𝑖𝑛 dari 𝑧 atau 𝑎𝑟𝑐 𝑠𝑖𝑛 dari 𝑧. Secara umum kita definisikan invers
trigonometri atau singular fungsi cos 𝑧, tan 𝑧, dan lain-lain.
a. sin 𝑧=

b. cos 𝑧=

c. tan 𝑧=

d. cot 𝑧=−

e. sec 𝑧=−

f. csc 𝑧=−

5. Turunan fungsi hiperbolik


a. sinh 𝑧 = cosh 𝑧

b. cosh 𝑧 = − sinh 𝑧

c. tanh 𝑧 = sech 𝑧

d. coth 𝑧 = − 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐ℎ 𝑧
Referensi

Dr. FX. Didik Purwosetiyono, S. M. (2023). Analisis Kompleks. Semarang: UPGRIS PRESS.
Halikin, I., & Ubaidillah, F. (2019). Analisis Kompleks. Jember: Digital Repository Universitas Jember.
Sari, P. (2018). Analisis Strategi Mahasiswa dalam Menentukan Turunan Fungsi dengan Metode Diferensiasi Logaritmik. Jurnal Riset
Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika, 2, 11-14.

Anda mungkin juga menyukai