Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA

“LARUTAN-1”

Dosen Pengampu:
 Muhammad Isa Siregar,S.Si,M.Pd
 Dr. Ajat Sudrajat,M.Si
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
NAMA : NIM:
AGRYANI ROSMAIDA SITOMPUL (4213311057)
DEVIONA CAROLINE PELAWI (4213311059)
JOHANNA DAMERIA GRACIA SILALAHI (4213111036)

KELAS : PSPM B 2021

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
A. Tujuan Pratikum
Tujuan Pratikum Kimia Dasar dengan materi pembuatan larutan yaitu
membuat larutan dengan konsentrasi yang diketahui atau tertentu serta
mengetahui molaritas suatu zat.

B. Manfaat
Manfaat dari mempelajari cara pembuatan suatu larutan adalah kita dapat
mengetahui cara pembuatan larutan dengan benar.serta kita tau cara menghitung
dalam sebuah larutan .kita tau bahwa materi pembelajaran ini sangat
penting,karena ini materi dasar yang dimana nanti kita akan diaplikasikan pada
saat pratikum yang berhubungan dengan larutan.

C. Landasan Teori
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat
terjadikarena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul
atau lain-lain yang bercampur baur.Larutan dapat berupa padat,cair atau gas.
Namunlazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua
komponen yaitu pelarut dan zat terlarut (Harjadi, 2000).Larutan adalah campuran
karena terdiri dari dua bahan yang disebuthomogeny karena sifat-sifatnya sama
dengan sebuah cairan. Karena larutan adalahcampuran molekul yang biasanya
molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalamlarutan bila dibandingkan dalam
larutan murni (Wahyudi. 2000).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering
dihasilkankonsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi
yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan
dengan titrasi. Zat-zat yangdidalam jumlah yang relative besar disebut pelarut
(David, 2001).
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua
ataulebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atausolut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat
lain dalam larutandisebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutandinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau
solvasi (Chang, 2003).
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi
larutanselain molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan
jumlah mol zatyang terlarut dalam Iiter larutan ( james. E. Brady, 2000).
Larutan merupakan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebihkomponen
yang bercampur dalam homogen. Bisa di sebut juga campuran secarahomogen
dari dua jenis zat atau lebih. Zat yang jumlahnya lebih sedikit yang adadidalam
larutan itu (zat) solut atau terlarut, sedangkan zat yang memiliki jumlahzat lebih
banyak dibandingkan dengan zat-zat lain dalam larutan juga disebutsolven atau
pelarut. Takaran atau komposisi zat terlarut serta pelarut dalam sebuhlarutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, dan sedangkan proses campuran zatterlarut
dan pelarut disebut pelarutan (solvasi). Contohnya larutan seperti garamatau gula
dilarutkan dalam air (Wolke, 2003).Konsentrasi larutan adalah komposisi yang
menunjukkan dengan jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Di
ketahui konsentrasi larutanakan tinggi (pekat) bila zat terlarutnya banyak dan zat
pelarutnya sedikit. Dankonsentrasi larutan akan rendah (encer) bila zat terlarutnya
sedikit dan zat pelarutnya banyak (Adha, 2015).
Ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi dalam suatu larutan,
yaitu:a). Mol (n) Mol adalah unit jumlah zat dalam pengetahuan kimia
dimaksuddengan mol. Satu mol zat memiliki kandungan partikel yang jumlahnya
sama jugadengan jumlah mol dengan membagi anatara gram dan massa moleku
relative.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡(𝑔𝑟)
Dengan rumus : n=𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
b.molaritas (M)menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter
𝑚𝑜𝑙𝑧𝑎𝑡𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡(𝑚𝑜𝑙)
larutan.Dengan rumus M= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛(𝐿)
c. molalitas(m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram
𝑚𝑜𝑙𝑧𝑎𝑡𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡(𝑚𝑜𝑙)
pelarut.dengan rumus: m= 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡(𝑘𝑔)
d.normalitas (N)merupakan satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan
kation dan anion yang dikandung sebuah larutan.dan menyatakan jumlah mol
𝑚𝑜𝑙𝑧𝑎𝑡𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑥 𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛
ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.dengan N= .
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

D. Alat Praktikum
 Gelas Beaker
 Corong Gelas
 Labu Ukur
 Pengaduk Kaca
 Spatula
 Neraca
 Botol Semprot
 Wadah

E. Bahan Praktikum
 CuC𝑙2 sebanyak 0,5ml
 Larutan zat padat sebanyak 500ml
 Air Secukupnya.

F. Prosedur Kerja
1) Tentukan konsentrasi atau molaritas yang diperlukan. Dengan cara variabel
rumus molaritas dikalikan silang dan untuk memecahkan mol kalikan mol dengan
berat rumus yaitu CuC𝑙2 .
2) Kemudian timbang larutan zat padat dengan menggunakan neraca sampai 500ml.
3) Tambahkan air secukupnya kedalam labu ukur.
4) Lalu tambahkan larutan zat padat kedalam tabung ukur tersebut dengan
menggunakan corong gelas.
5) Bersihkan wadah larutan zat padat dengan menggunakan botol semprot agar tidak
ada yang tersisa didalam wadah.
6) Aduk labu ukur tersbut samapi volume larutan yang tepat tercapai.

G. Hasil Praktikum
Larutan merupakan campuran yang sifatnya homogen (homogen mixture).
Dikatan bersifat homogen karena komposisinya dan juga sifatnya yang seragam,
dan disebut campuran karena mengandung dua atau lebih zat yang proporsinya
bisa saja bervariasi. Pelarut (solvent) adalah komponen yang kuantitasnya
terbesar atau yang menentukan wujud materi larutan. Komponen larutan lainnya
dinamakan zat terlarut (solute), dikatakan terlarut dalam pelarut. Larutan pekat
memiliki kuantitas zat terlarut yang relatif tinggi dan larutan encer relatif rendah.
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan.
Untuk mengetahui perubahan warna dipakailah suatu indikator. Indikator ini
adalah suatu zat yang warnanya berbeda dalam suatu lingkungan yang sifatnya
berlainan. Pada titrasi ini digunakan indikator berupa asam basa. Indikator asam
basa adalah senyawa organik golongan pewarna yang mampu memberikan
perubahan warna apabila PH dari suatu larutan berubah.

Molaritas adalah ukuran jumlah bahan mol dilarutkan dalam satu liter larutan.
𝑀 = 𝑚𝑜 , persamaan ini yaitu molaritas sama dengan mol dibagi liter.
Selanjutnya tentukan volume larutan yang dibutuhkan untuk prakikum. Pastikan
volumenya diukur dalam liter akhirnya apa rumus kimia bahan yang dibutuhkan
dari rumus massa molar dapat ditentukan

Dalam cairan dan padatan, molekul2 saling terikat akibat adanya tarik-menarik
antarmolekul. Gaya ini juga memainkan peranan penting dalam pembentukan
larutan. Bila suatu zat (zat terlarut) larut dalam zat lainnya (pelarut), partikel zat
terlarut akan menyebar ke seluruh pelarut. Partikel zat terlarut ini menempati
posisi yang biasanya ditempati oleh molekul pelarut. Kemudahan partikel zat
terlarut menggantikan molekul pelarut bergantung pada kekuatan relative dari
tiga jenis interaksi yaitu interaksi pelarut-pelarut, interaksi zat terlarut-zat terlarut,
dan interaksi pelarut-zat terlarut

H. Kesimpulan
1. Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari pelarut dan zat
terlarut yang membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat
yang membentuk larutan tidak berubah.
2. Pada dasarnya larutan memiliki tiga fase yaitu padat, cair, dan gas
3. Komposisi larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut
4. Pembuatan larutan dari bahan padatan, hal pertama yang haru dilakukan
adalah pelarutan terlebih dahulu sebelum dicampur dengan air. Begitu juga
dengan pelarutan dari bahan cairan harus dilakukan pengenceran namun hal ini
hanya berlaku untuk cairan yang bersifat pekat.
5. Cara – cara untuk menyatakan konsentrasi ada bebrapa cara seperti dengan
mencari molaritasnya, molalitas, fraksi mol, dan perbandingan massa serta
perbandingan volume
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.


David. W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Erlangga, JakartaHarjadi, W. 2000.
ILKU KIMIA ANALITIK. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai