Anda di halaman 1dari 31

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM
“PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN”

OLEH:

NAMA : FAZHTI FITHRI FAUZI


STAMBUK : 15020220017
KELAS : C1
KELOMPOK : 2 (DUA)
ASISTEN : AMITA HASYIM

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua
atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut
zat terlarut (solute), sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut (solvent). Dalam Ilmu
Kimia, konsentrasi merupakan suatu ukuran yang menggambarkan
jumlah zat berada dalam suatu pelarut. Konsentrasi larutan adalah
suatu metode yang dapat menyatakan jumlah zat terlarut dan pelarut
dalam sebuah larutan.
Kelarutan adalah suatu keadaan senyawa baik dalam bentuk
padat, cair, ataupun gas berada dalam fase terlarut atau tercampur
seluruhnya sehingga membentuk suatu larutan homogen yang baru.
Kelarutan juga dapat diartikan sebagai suatu besaran kuantitatif
konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh dan berada pada suhu
konstan. Dalam kelarutan dikenal juga istilah solvent (pelarut) dan
solute (zat terlarut). Kelarutan menjadi salah satu indikator yang
memiliki peranan strategis dalam memprediksi sifat absorpsi obat
dalam saluran pencernaan.
Kelarutan memilki peran penting dalam menentukan bentuk
sediaan dan untuk menentukan konsentrasi yang dicapai pada sirkulasi
sistemik untuk menghasilkan respon farmakologi. Obat-obatan dengan
tingkat kelarutan yang kecil dalam air tandanya memiliki kecepatan
disolusi serta ketersediaan hayati rendah, dimana hal tersebut menjadi
tahap penentu pada absorpsi obat.
Tujuan dilakukannya penimbangan suatu bahan agar kita dapat
mendapatkan nilai yang akurat dalam pertimbangan dan mencapai nilai
suatu besaran massa sekaligus menghindari pengukuran yang tidak
pasti dan ketidaksesuaian dalam data atau hasil.

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum ini adalah mampu menghitung
larutan dengan konsentrasi tertentu dan membuat pengenceran larutan
dan dapat membedakan macam-macam konsentrasi yaitu persen,
molaritas, molalitas, normalitas, fraksi mol dan ppm.

1.3 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi larutan dan membuat


larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Mahasiswa mampu menghitung pengenceran dan membuat
pengenceran larutan

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua


atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut
pelarut. Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan
diaduk dengan baik, maka campuran tersebut pada dasarnya akan
seragam (sama) di semua bagian (Styarini, L. W. 20012).
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan
komposisinya. Untuk menyatakan komposisi larutan tersebut maka
digunakan istilah konsentrasi larutan yang menunjukkan perbandingan
jumlah zat terlarut terhadap pelarut (Khikmah, N. 2015)
Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan
jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan
dapat kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik
jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi
tertentu suatu larutan dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari
pada dalam keadaan jenuh (Adha, S. D. 2015)
Larutan adalah campuran homogen, disebut campuran karena
terdiri atas dua atau lebih senyawa, dan disebut homogen karena
komposisi dan sifat-sifatnya seragam, artinya masing-masing
komponen tidak dapat dilihat secara sendiri-sendiri. Biasanya
digunakan istilah pelarut untuk komponen larutan yang jumlahnya lebih
besar dan menentukan wujud dari larutan. Zat terlarut adalah
komponen larutan yang jumlahnya lebih kecil dan disebut larut dalam
pelarut. Untuk beberapa larutan, seperti campuran gas, istilah pelarut
dan zat terlarut tidak berarti. (Petrucci. 1985)

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Zat yang jumlahnya banyak biasanya disebut sebagai pelarut,


sedangkan zat yang jumlahnya sedikit biasanya disebut sebagai
terlarut. Berdasarkan wujud dari pelarutnya, suatu larutan dapat
digolongkan ke dalam larutan padat, cair ataupun gas. Hal ini diperkuat
dengan pernyataan (Khoerunnisa, dkk. 2008) yang menyatakan bahwa
larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari zat (solute)
dan pelarut (solvent). Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan
dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran tersebut pada
dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian (Styarini, L. W.
20012).
Larutan dapat dibagi tiga, yaitu larutan gas, larutancair, dan
larutan padat. Dalam larutan gas tidak banyak interaksi atau
pengaruhsuatu komponen terhadap yang lain, karena partikelnya
sangat berjauhan. Sifat larutan sedikit menyimpang dari sifat pelarut,
karena adanya zat terlarut. Penyimpangan itu makin besar jika
komposisi zat terlarut ditambah. Untuk menyatakan komposisi larutan
secara kuantitatif disebut konsentrasi. Konsentrasi adalah
perbandingan jumlah zat terlarut dengan pelarut. Beberapa satuan
konsentrasi, yaitu fraksi mol, molar, molal, dan normal, serta ditambah
dengan persentase massa, persen volume, dan ppm. (Syukri, 1999)
Ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi dalam suatu
larutan, yaitu :
a) Mol (n) Mol adalah unit jumlah zat dalam pengetahuan kimia
dimaksuddengan mol. Satu mol zat memiliki kandungan partikel
yang jumlahnya sama jugadengan jumlah mol dengan
membaginatara gram dan massa moleku relative. Dengan Rumus :
n = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 (𝑔𝑟) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙.
b) Molaritas (M) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter
larutan. Dengan Rumus : M = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝑜𝑙) 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
(𝐿).

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

c) Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlaarut dalam 1000 gram
pelarut. Dengan Rumus: m = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
(𝑘𝑔).
Jika Mm adalah massa molar (g mol -1). Maka:
𝑚 (𝑧𝑎𝑟𝑢𝑡)
Kemolalan (m) = 𝑀𝑚 𝑥 𝑘𝑔 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (Rusman, 2018)

d) Normalitas (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah


memperhitungkan kation dan anion yang dikandung sebuah larutan.
Dan menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter
larutan. Dengan Rumus : M = 𝑀𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑥 𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒.
e) % berat (b/v) atau (w/v) adalah jumlah berat (gram) zat terlarut
dalam setiap 100 ml larutan. Dengan Rumus : % 𝑤 𝑣 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡
𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔) 100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑥 100%.
f) % volume (v/v) persentase (v/v) adalah jumlah volume (ml)zat
terlarut dalam tiap 100 ml larutan. Dengan rumus : % 𝑣 𝑣 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑙 100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑥 100%.
g) Fraksi mol (x) adalah perbandingan antara jumlah mol suatu
komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat
dalam larutan. Dengan Rumus : x = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙) 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡
𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙)+𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙).
h) Part Per Million (ppm) satuan konsentrasi ini digunakan untuk
menghitung jika larutan sangan encer dalam hitungan persejuta.
Dengan Rumus :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
ppm = × 1.000.000
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

Kadar suatu zat atau senyawa dalam suatu sampel bahan atau
campuran bahan dalam jumlah yang sangat kecil akan sulit dalam
penulisan, Penulisan angka dibelakang koma biasanya maksimum
empat angka, dan angka dibelakangnya sering dihilangkan atau
dibulatkan. Sebenarnya, dalam menyatakan kadar yang sangat
kecil suatu racun atau logam berat yang terkandung dalam air yang
tercemar misalnya, angka yang dihilangkan atau dibulatkan

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

tersebut sangat penting nilainya. Untuk menghindari hal-hal yang


tidak diinginkan, kadar yang sangat kecil dinyatakan dalam PPM
(Parts Per Million) .
i) Part Per Billion (ppb) satuan ini juga digunakan untuk menghitung
jika larutan sangat encer tetapi dalam hitungan permilliar. Dengan
Rumus : ppb = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (µ𝑔) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑘𝑔) . Jadi, itu
adalah beberapa cara dalam menyatakan konsentrasi dalam suatu
larutan. (Muliansyah,2014)

2.2 Uraian Bahan

1. NaOH ( DitjenPOM, 1979: 412)


Nama resmi : SODIUM HYDROXIDE
Nama lain : Natrium Hidroksida
RM/BM : NaOH / 40,00 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Putih atau praktis putih, butiran
massa hablur atau keping, kering,
keras, rapuh dan menunjukkan
susunan hablur; putih, mudah
meleleh basah. Sangat alkalis dan
korosif. Segera menyerap
karbondioksida
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan
dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan :` Zat tambahan

2. HCl ( DitjenPOM, 1979: 53)


Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Nama lain : Asam Klorida


RM/BM : HCl / 36,46 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Tidak berwarna; berasap, bau
merangsang. Jika diencerkan
dengan 2 bagian air, asap dan bau
hilang.
Kelarutan : Larut dalam etanol, asam asetat,
tidak larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan penggunaan :` Zat tambahan.

3. NaCl ( DitjenPOM, 2014: 917)


Nama resmi : SODIUM CHLORIDE
Nama lain : Natrium klorida
RM/BM : NaCl / 58,44 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur bentuk kubus; tidak
berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih
mudah larut dalam etanol air
mendidih; larut dalam gliserin;sukar
larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan :` Zat tambahan.

4. KCL ( DitjenPOM, 1979: 329)


Nama resmi : KALII CHLORIDUM

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Nama lain : Kalium Klorida


RM/BM : KCl / 74,55 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur berbentuk kubus atau
berbentuk prisma; tidak berwarna
atau serbuk butir putih; tidak berbau;
rasa asin, mantap di udara.
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air; sangat
mudah larut dalam air mendidih;
praktis tidak larut dalam etanol
mutlak P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan penggunaan :` Sumber ion kalium

2.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah (Anonim, 2022) :

1. Prosedur kerja larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L


Alat : Labu takar 10 mL, corong, cawan porselin, gelas kimia 50 mL,
batang pengaduk, sendok tanduk, pipet tetes, dan timbangan analitik
Bahan: NaOH dan aquades
Cara kerja:
• Disiapkan alat dan bahan
• Ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,01 gram menggunakan
cawan porselin
• Masukkan bahan NaOH ke dalam gelas kimia dan larutan dengan
aquades. Aduk menggunakan batang pengaduk
• Pindahkan larutan ke dalam labu takar 10 mL menggunakan
corong (bilas gelas kimia dengan aquades dan memasukkan ke
labu takar)

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

• Tambahkan aquades menggunakan corong sampai volume


sedikit dibawah skala
• Lanjutkan penambah aquades tetes demi tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda
• Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutannya
2. Prosedur kerja larutan HCl 0,2 N sebanyak 0,01 L
Alat: Labu takar, corong, pipet skala 1 mL, bulk, pipet tetes dan lemari
asam
Bahan: HCl dan aquadest
Cara kerja:
• Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam
(pengerjaan dilakukan di lemari asam)
• Dipipet larutan HCl pekat sebanyak 0,169 mL menggunakan
pipet volume 1 mL dan bulk.
• Masukkan larutan HCl kedalam labu takar 10 mL
• Bilas pipet volume dengan mengalirkan aquadest pada dinding
pipet
• Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
• Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan
larutannya
• Setelah homogen, pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutan.
3. Prosedur kerja larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,025 L = 0,2 gr
Alat: Timbangan analitik, kertas saring, sendok tanduk, sendok
plastic, tabu takar 10 mL, gelas kimia 50 mL, corong, botol semprot,
batang pengaduk.
Bahan: NaCl, aquadest
Cara kerja:

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

• Siapkan alat dan bahan


• Bilas alat dengan aquades kemudian dikeringkan menggunakan
tisu
• Tuang bahan (NaCl) ke gelas beaker
• Ambil aquades menggunankan pipet scalar, kemudian diteteskan
sedikit ke NaCl didalam gelas beaker kemudian diaduk
• Masukkan sampel yang telah dilarutkan kedalam labu ukur
menggunakan corong
• Kemudian tutup labu ukur dan homogenkan
4. Prosedur kerja larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 mL
Alat: Labu takar 10 mL, gelas kimia 10 mL, corong, pipet tetes, kertas
timbang, batang pengaduk dan timbangan analitik
Bahan: KCl dan aquadest
Cara kerja
• Disiapkan alat dan bahan
• Ditimbang bahan KCl sebanyak 0,1 mg menggunakan kertas
timbang
• Masukkan bahan KCl ke dalam gelas kimia dan larutkan
dengan aquadest 5 ml, aduk menggunakan batang pengaduk
• Pindahkan larutan ke dalam tabu takar 10 ml menggunakan
corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan masukkan ke
labu takar)
• Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
• Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes
menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar
dan homogenkan larutannya
• Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang
telah diberi label nama dan konsentrasi larutan

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

5. Prosedur kerja larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml dan larutan HCl 0,2
M
Alat: Labu takar 10 ml, corong, pipet volume, bulk, dan pipet tetes
Bahan: HCl dan aquadest
Cara kerja:
• Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Dipipet larutan HCl sebanyak 10 ml menggunakan pipet volume
dan bulk
• Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10 ml
• Bilas pipet skala dengan mengalirkan aquadest pada dinding
pipet
• Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
• Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan
larutannya
• Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutan.

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 3

METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu takar
10 mL, corong, cawan porselin, gelas kimia 50 mL, batang pengaduk,
sendok tanduk, sendok plastik, pipet tetes, pipet volume, dan
timbangan analitik, pipet skala 1 mL, bulk, lemari asam, kertas saring,
botol semprot, gelas kimia 10 mL.

3.2 Bahan Praktikum

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah NaOH,


HCl, NaCl, KCl

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah menyiapkan alat dan
bahan. Ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,01 gram menggunakan
cawan porselin. Kemudian masukkan bahan NaOH ke dalam gelas
kimia dan larutan dengan aquades. Aduk menggunakan batang
pengaduk. Setelah itu pindahkan larutan ke dalam labu takar 10 mL
menggunakan corong (bilas gelas kimia dengan aquades dan
memasukkan ke labu takar). Tambahkan aquades menggunakan
corong sampai volume sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan
aquades tetes demi tetes menggunakan pipet tetes sampai batas
tanda, tutup labu takar dan homogenkan larutannya. Setelah
homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label
nama dan konsentrasi larutannya.

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam


(pengerjaan dilakukan di lemari asam). Dipipet larutan HCl pekat
sebanyak 0,169 mL menggunakan pipet volume 1 mL dan bulk.

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Kemudian masukkan larutan HCl kedalam labu takar 10 mL. Setelah


itu bilas pipet volume dengan mengalirkan aquadest pada dinding pipet.
Kemudian tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes
menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan
homogenkan larutannya. Setelah homogen, pindahkan larutan ke botol
pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.
Disiapkan alat dan bahan. Kemudian bilas alat dengan aquades
kemudian dikeringkan menggunakan tisu. Setelah itu tuang bahan
(NaCl) ke gelas beaker. Ambil aquades menggunankan pipet scalar,
kemudian diteteskan sedikit ke NaCl didalam gelas beaker kemudian
diaduk. Kemudian masukkan sampel yang telah dilarutkan kedalam
labu ukur menggunakan corong. Kemudian tutup labu ukur dan
homogenkan.
Disiapkan alat dan bahan. Kemudian timbang bahan KCl sebanyak
0,1 mg menggunakan kertas timbang. Masukkan bahan KCl ke dalam
gelas kimia dan larutkan dengan aquadest 5 ml, aduk menggunakan
batang pengaduk. Setelah itu pindahkan larutan ke dalam tabu takar 10
ml menggunakan corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan
masukkan ke labu takar). Kemudian tambahkan aquadest
menggunakan corong sampai volume sedikit dibawah skala. Lanjutkan
penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan pipet tetes
sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan larutannya.
Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi
label nama dan konsentrasi larutan
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet larutan
HCl sebanyak 10 ml menggunakan pipet volume dan bulk. Kemudian
masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10 ml. Setelah itu bilas pipet
skala dengan mengalirkan aquadest pada dinding pipet. Kemudian
tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume sedikit
dibawah skala. Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan
homogenkan larutannya. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol
pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari praktikum ini, yaitu:

Larutan Nama Konsentrasi Jumlah Bentuk Rumus


n Bahan yang akan larutan bahan konsentrasi
dibuat yang
akan
dibuat
NaOH Natrium 0,1 M 40 ml Kristal Molaritas
Hidroksi BM x M x V
da
HCL Asam 0,2 N 0,016 Cair Molaritas
Klorida 5 ml pengenceran
10 𝑥 % 𝑥 𝐵𝐽
=
𝐵𝑀
M1V1=M2V2

NaCl Natrium 2% 200 Padat b/v =


Klorida mg 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
X 100%

KCl Kalium 10ppm 0,1 mg Kristal Ppm=


Klorida 1 𝑔𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
1000 𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

HCl Asam 0,1 M 5 ml Cair Pengenceran


Klorida =V1.M1=V2.
M2

No Perhitungan Konsentrasi Larutan Jumlah timbangan atau


dipipet (satuan mg atau
mL)
1. Larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,04 gr / 40 mg
0,01 L

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

2. Larutan HCL 0,2 N sebanyak 0,01 0,165 mL


L

3. Larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,2 gr / 200 mg


0,01 L

4. Larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 0,1 mg


ml

5. Larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml 5 mL


dan larutan HCl 0,2 M

4.2 Perhitungan

• Larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L


M NaOH = 0,1 M
Volume= 0,001 M
Mol = Massa (gr) x BM NaOH
Massa = BM x M x V
= 40 x 0,1 x 0,01
= 4 x 0,01
= 0,04 gram
• Larutan HCL 0,2 N sebanyak 0,01 L
M = 0,2
V = 0,01 L = 10 mL
M = 10 x 37 x 1,19 / 36,5
= 12,6
M1 x V1 = M2 x V2
12,06 N = 0,2. 10 mL
V1 = 2/12,06 = 0,16 mL

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

• Larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,01 L NaCl 2% b/v = 2/100 mL x


0,01 L
= 2/100 x 10 mL
= 2/100
= 0,2 gram
• Larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 ml Dik: KCl 10 ppm
= 10 mg/100mL x 10 mL
= 100/1000
= 0,1 mg
• Larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml dan larutan HCl 0,2 M
M1 x V1 = M2 x V2 V1
= M2 x V2/ M1
V1 = 0,01 x 10/ 0,2 = 5 mL

4.3 Pembahasan

Pada praktikum kali ini kita mencoba untuk membuat larutan baru
dengan cara mengencerkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat
daripada konsentrasi larutan yang kita inginkan. Setelah larutan
tersebut berhasil dibuat maka kita akan mencoba menentukan
konsentrasi larutan yang talah kita buat tersebut. Jumlah zat sebelum
dan sesudah pengenceran adalah sama dan memenuhi persamaan.
Pada penentuan konsentrasi larutan HCI melalui metode pengenceran
didapatkan konsentrasi larutan HCI (larutan B) adalah sebesar 0,1 M
dan pada penentuan konsentrasi larutan NaOH melalui pengenceran
didapatkan konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,5 M.

Dalam menghitung konsentrasinya dapat dinyatakan dengan


molaritas, molalitas, normalitas, part per millon (ppm), dan fraksi mol.
Dalam pembuatan larutan juga perlu menggunakan ketelitian yang
tinggi karena jika teradi kesalahan yang kecil saja larutannya tidak akan
menjadi larutan yang diinginkan

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Percobaan pembuatan larutan dan pengenceran larutan, kita


menggunakan beberapa alat yang akan membantu kita dalam
melaksanakan percobaan ini. Seperti neraca analitik yang berfungsi
untuk menimbang bahan secara akurat. Berikutnya adalah labu takar,
pada praktikum kali ini, alat ini digunakan pada percobaan pembuatan
larutan dan pengenceran larutan. Labu takar juga bisa digunakan
sebagai wadah untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel
dengan menggunakan pipet. Pipet tetes digunakan untuk membantu
memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lainnya
dalam jumlah yang sangat kecil. Pada percobaan ini, pipet tetes
digunakan untuk memindahkan aquades ke dalam labu takar agar
jumlah aquades di dalam labu takar mencapai tanda batas dalam labu
takar selanjutnya, ada pipet volume yang digunakan untuk mengukur
larutan. Hal ini berarti, pipet volume digunakan sebagai alat ukur
kuantitatif dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi

Ada hal penting untuk pengamanan yang diperhatikan jika suatu


larutan/senyawa pekat diencerkan. Kadang-kadang sejumlah panas
dilepaskan. Jumlah zat yang ditimbang harus diperkirakan dapat
membentuk larutan lewat jenuh yang ditandai masih terdapat zat yabg
tidak larut didasar wadah setelah dilakukan pengocokan dan
didiamkan. Setelah terjadi kesetimbangan antara zat padat yang
terlarut dan yang tidak larut lalu disaring dan ditimbang selisih berat
awal dan berat padatan yang tidak larut.

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut


(solute) dan pelarut (solvent). Larutan adalah campuran homogen
antar dua atau lebih zat berbeda jenis. Pelarut merupakan komponen
yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan
komponen minornya merupakan zat terlarut. Fase larutan dapat
berwujud gas, padat ataupun cair. Konsentrasi larutan didefinisikan
sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut
atau cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut
dengan pelarut. Beberapa satuan konsentrasi yang sering digunakan
antara lain persen, molaritas, molalitas, normalitas, fraksi mol dan
ppm.

5.2 Saran

Saran saya yaitu dalam menghitung jumlah larutan sebaiknya


harus lebih berhati-hati dan teliti agar hasilnya tepat dan benar.

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen , POM. 1979. Farmakope Indosenesia. Edisi III. Departemen

Kesehatan RI.Jakarta.

Khikmah N. 2015. Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Laju Air pada

Penentuan Kreatinin Dalam Urin Secara Sequential Injection

Analysis. Kimia Student Journal .Vol.1 (1) : 613-615

Putri L, M, A. Prihandono T, Supriadi. 2017. Pengaruh Konsentrasi

larutan Terhadap Laju Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal

Pembelajaran Fisika, Vol 6

Styarini, L. W. 2012. Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi

Larutan Gula Menggunakan Metod Difrakasi. Jurnal Teknik

Pomits. Vol 1 (1) : 1-5

Syukri, S, 1999. Kimia Dasar Jilid 2. ITB : Bandung

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

LAMPIRAN

Lembar Kerja

LEMBAR KERJA
PERCOBAAN III

PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

NAMA : FAZHTI FITHRI FAUZI

STAMBUK : 15020220017
KELAS : C1
KELOMPOK : 2 (DUA)

ASISTEN : AMITA HASYIM

1. Pengumpulan Data dan Informasi


Larutan Nama Konsentrasi Jumlah Bentuk Rumus
n Bahan yang akan larutan bahan konsentrasi
dibuat yang
akan
dibuat
NaOH Natrium 0,1 M 40 ml Kristal Molaritas
Hidroksi BM x M x V
da
HCL Asam 0,2 N 0,016 Cair Molaritas
Klorida 5 ml pengenceran
10 𝑥 % 𝑥 𝐵𝐽
=
𝐵𝑀
M1V1=M2V2

NaCl Natrium 2% 200 Padat b/v =


Klorida mg 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
X 100%

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

KCl Kalium 10ppm 0,1 mg Kristal Ppm=


Klorida 1 𝑔𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
1000 𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

HCl Asam 0,1 M 5 ml Cair Pengenceran


Klorida =V1.M1=V2.
M2

2. Pencatatan dan Pelaporan

No Perhitungan Konsentrasi Larutan Jumlah timbangan atau


dipipet (satuan mg atau
mL)
1. Larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L 0,04 gr / 40 mg
2. Larutan HCL 0,2 N sebanyak 0,01 L 0,16 mL

3. Larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,01 L 0,2 gr / 200 mg

4. Larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 ml 0,1 mg


5. larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml dan 5 mL
larutan HCl 0,2 M

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

Skema Kerja

1. Pembuatan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,01 L

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,01 gram menggunakan


cawan porselin

Masukkan bahan NaOH ke dalam gelas kimia dan larutan


dengan aquades. Aduk menggunakan batang pengaduk

Pindahkan larutan ke dalam labu takar 10 mL menggunakan


corong (bilas gelas kimia dengan aquades dan memasukkan ke
labu takar)

an

Tambahkan aquades menggunakan corong sampai volume


sedikit dibawah skala

Lanjutkan penambah aquades tetes demi tetes menggunakan


pipet tetes sampai batas tanda

Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang


telah diberi label nama dan konsentrasi larutannya

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

2. Pembuatan larutan HCL 0,2 N sebanyak 0,01 L

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam


(pengerjaan dilakukan di lemari asam)

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dilemari asam


(pengerjaan dilakukan di lemari asam)

n
Masukkan larutan HCl kedalam labu takar 10 mL

Bilas pipet volume dengan mengalirkan aquadest pada dinding


pipet

Tambahkan aquades menggunakan corong sampai volume


sedikit dibawah skala

Lanjutkan penambah aquades tetes demi tetes menggunakan


pipet tetes sampai batas tanda

Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang


telah diberi label nama dan konsentrasi larutannya

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

3. Pembuatan larutan NaCl 2% b/v sebanyak 0,01 L

Siapkan alat dan bahan

Bilas alat dengan aquades kemudian dikeringkan


menggunakan tisu

Tuang bahan (NaCl) ke gelas beaker

Ambil aquades menggunankan pipet scalar, kemudian


diteteskan sedikit ke NaCl didalam gelas beaker kemudian
diaduk

Masukkan sampel yang telah dilarutkan kedalam labu ukur


menggunakan corong

Kemudian tutup labu ukur dan homogenkan

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

4. Pembuatan larutan KCl 10 ppm sebanyak 10 ml

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang bahan KCl sebanyak 0,1 mg menggunakan kertas


timbang

n
Masukkan bahan KCl ke dalam gelas kimia dan larutkan
dengan aquadest 5 ml, aduk menggunakan batang pengaduk

Pindahkan larutan ke dalam tabu takar 10 ml menggunakan


corong (bilas gelas kimia dengan aquadest dan masukkan ke
labu takar)

Tambahkan aquades menggunakan corong sampai volume


sedikit dibawah skala

Lanjutkan penambah aquades tetes demi tetes menggunakan


pipet tetes sampai batas tanda

Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang


telah diberi label nama dan konsentrasi larutannya

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

5. Pembuatan larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml dan larutan HCl 0,2 M

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dipipet larutan HCl sebanyak 10 ml menggunakan pipet


volume dan bulk

Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10 ml

Bilas pipet skala dengan mengalirkan aquadest pada dinding


pipet

Tambahkan aquades menggunakan corong sampai volume


sedikit dibawah skala

Lanjutkan penambahan aquades tetes demi tetes


menggunakan pipet tetes sampai batas tanda

Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang


telah diberi label nama dan konsentrasi larutannya

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN

FAZHTI FITHRI FAUZI AMITA HASYIM


15020220017

Anda mungkin juga menyukai