FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
“PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN”
OLEH:
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2022
PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
c) Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlaarut dalam 1000 gram
pelarut. Dengan Rumus: m = 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑚𝑜𝑙) 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
(𝑘𝑔).
Jika Mm adalah massa molar (g mol -1). Maka:
𝑚 (𝑧𝑎𝑟𝑢𝑡)
Kemolalan (m) = 𝑀𝑚 𝑥 𝑘𝑔 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (Rusman, 2018)
Kadar suatu zat atau senyawa dalam suatu sampel bahan atau
campuran bahan dalam jumlah yang sangat kecil akan sulit dalam
penulisan, Penulisan angka dibelakang koma biasanya maksimum
empat angka, dan angka dibelakangnya sering dihilangkan atau
dibulatkan. Sebenarnya, dalam menyatakan kadar yang sangat
kecil suatu racun atau logam berat yang terkandung dalam air yang
tercemar misalnya, angka yang dihilangkan atau dibulatkan
Rumus Struktur :
Pemerian : Putih atau praktis putih, butiran
massa hablur atau keping, kering,
keras, rapuh dan menunjukkan
susunan hablur; putih, mudah
meleleh basah. Sangat alkalis dan
korosif. Segera menyerap
karbondioksida
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan
dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan :` Zat tambahan
Rumus Struktur :
Pemerian : Tidak berwarna; berasap, bau
merangsang. Jika diencerkan
dengan 2 bagian air, asap dan bau
hilang.
Kelarutan : Larut dalam etanol, asam asetat,
tidak larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan penggunaan :` Zat tambahan.
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur bentuk kubus; tidak
berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih
mudah larut dalam etanol air
mendidih; larut dalam gliserin;sukar
larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan :` Zat tambahan.
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur berbentuk kubus atau
berbentuk prisma; tidak berwarna
atau serbuk butir putih; tidak berbau;
rasa asin, mantap di udara.
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air; sangat
mudah larut dalam air mendidih;
praktis tidak larut dalam etanol
mutlak P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat dan penggunaan :` Sumber ion kalium
5. Prosedur kerja larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml dan larutan HCl 0,2
M
Alat: Labu takar 10 ml, corong, pipet volume, bulk, dan pipet tetes
Bahan: HCl dan aquadest
Cara kerja:
• Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Dipipet larutan HCl sebanyak 10 ml menggunakan pipet volume
dan bulk
• Masukkan larutan HCl ke dalam labu takar 10 ml
• Bilas pipet skala dengan mengalirkan aquadest pada dinding
pipet
• Tambahkan aquadest menggunakan corong sampai volume
sedikit dibawah skala
• Lanjutkan penambahan aquadest tetes per tetes menggunakan
pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan homogenkan
larutannya
• Setelah homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah
diberi label nama dan konsentrasi larutan.
BAB 3
METODE KERJA
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu takar
10 mL, corong, cawan porselin, gelas kimia 50 mL, batang pengaduk,
sendok tanduk, sendok plastik, pipet tetes, pipet volume, dan
timbangan analitik, pipet skala 1 mL, bulk, lemari asam, kertas saring,
botol semprot, gelas kimia 10 mL.
Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah menyiapkan alat dan
bahan. Ditimbang bahan NaOH sebanyak 0,01 gram menggunakan
cawan porselin. Kemudian masukkan bahan NaOH ke dalam gelas
kimia dan larutan dengan aquades. Aduk menggunakan batang
pengaduk. Setelah itu pindahkan larutan ke dalam labu takar 10 mL
menggunakan corong (bilas gelas kimia dengan aquades dan
memasukkan ke labu takar). Tambahkan aquades menggunakan
corong sampai volume sedikit dibawah skala. Lanjutkan penambahan
aquades tetes demi tetes menggunakan pipet tetes sampai batas
tanda, tutup labu takar dan homogenkan larutannya. Setelah
homogen pindahkan larutan ke botol pereaksi yang telah diberi label
nama dan konsentrasi larutannya.
menggunakan pipet tetes sampai batas tanda, tutup labu takar dan
homogenkan larutannya. Setelah homogen pindahkan larutan ke botol
pereaksi yang telah diberi label nama dan konsentrasi larutan.
BAB 4
4.1 Hasil
4.2 Perhitungan
4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita mencoba untuk membuat larutan baru
dengan cara mengencerkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat
daripada konsentrasi larutan yang kita inginkan. Setelah larutan
tersebut berhasil dibuat maka kita akan mencoba menentukan
konsentrasi larutan yang talah kita buat tersebut. Jumlah zat sebelum
dan sesudah pengenceran adalah sama dan memenuhi persamaan.
Pada penentuan konsentrasi larutan HCI melalui metode pengenceran
didapatkan konsentrasi larutan HCI (larutan B) adalah sebesar 0,1 M
dan pada penentuan konsentrasi larutan NaOH melalui pengenceran
didapatkan konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,5 M.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan RI.Jakarta.
LAMPIRAN
Lembar Kerja
LEMBAR KERJA
PERCOBAAN III
STAMBUK : 15020220017
KELAS : C1
KELOMPOK : 2 (DUA)
Skema Kerja
an
n
Masukkan larutan HCl kedalam labu takar 10 mL
n
Masukkan bahan KCl ke dalam gelas kimia dan larutkan
dengan aquadest 5 ml, aduk menggunakan batang pengaduk