Anda di halaman 1dari 6

1.

APA ITU TITRASI

JAWAB : Titrasi ialah salah satu metode kimia untuk dapat menentukan konsentrasi suatu larutan
dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan itu terhadap sejumlah volume larutan lain yang
konsentrasinya itu sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya itu sudah diketahui disebut dengan
larutan baku.

2. JELASKAN APA ITU :

Jawab

A. Titran (Larutan Standar).

Titran yaitu suatu zat yang digunakan sebagai agen penitrasi atau biasa disebut larutan standar dimana
larutan ini telah diketahui kadarnya secara pasti dan akan digunakan dalam penentuan kadar zat yang
tidak diketahui. Dalam titrasi, kemurnian titran ini sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya
kesalahan penentuan.

B. Titrat (Sampel Analit)

Titrat yaitu lawan dari titran dimana titrat merupakan zat yang tidak diketahui kadar atau
konsentrasinya. Titrat ini akan dititrasi dengan titran sehingga dapat dihitung konsentrasinya.

C. Titik Ekuivalen

Dalam titrasi asam basa, ketika larutan telah mengalami penetralan dengan sempurna itu berarti semua
mol titrat atau sampel telah habis bereaksi dengan titran yang ditambahkan. Pada kondisi tersebut
disebut dengan titik ekuivalen, dengan kata lain titik ekuivalen adalah titik dimana mol sampel yang
bereaksi sama dengan mol titrat yang digunakan.

D. Indikator

Indikator ini merupakan zat eksternal yang ditambahkan ke dalam titrat atau sampel yang bertujuan
untuk mengetahui kapan suatu titrasi harus dihentikan, pada umumnya indikator bekerja melalui
perubahan warna.

Indikator titrasi juga terdapat banyak macamnya berdasarkan rentang pH atau trayek pHnya, sebagai
contoh Fenolftalein atau PP merupakan indikator yang memiliki trayek pH 8.3-10 sehingga ketika suatu
titrasi asam dengan basa kuat telah melalui titik ekuivalen dan menuju pH sekitar 8.3 maka indikator ini
akan berubah warna menjadi merah muda, pada saat tersebut titrasi sudah harus dihentikan.

E. Titik Akhir Titrasi

Titik akhir titrasi merupakan kondisi dimana titrasi sudah harus dihentikan. Titik akhir titrasi berbeda
dengan titik ekuivalen dimana pada titik akhir titrasi ini pada umumnya ditandai dengan indikator yang
berubah warna. Jika pada kondisi ini titrasi tidak dihentikan maka yang akan terjadi yaitu titran berlebih
sehingga hasil perhitungannya akan menjadi tidak tepat.

3. JELASKAN TENTANG APA ITU TITRASI ARGENTOMETRI DAN JELASKAN PERBEDAAN KETIGA METODE
NYA (Volhard, Mohr, dan Fayans).

Jawab : Titrasi argentometri adalah titrasi pengendapan, Dasar titrasi argentometri adalah
pembentukaqn endapan yang tidak mudah larut antara titran dengan analit. Titrasi argentometri
merupakan teknik khusus yang digunakan untuk menetapakan perak dan senyawa halida. Penetapan
kadar zat analit didasari oleh pembentukan endapan.

- Metode Volhard

Metode volhard adalah metode yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1874 oleh Jacobus
Volhard, yang merupakan seorang ahli kimia dari Jerman. Metode volhard pada titrasi argentometri
larutan standar AgNO3 berlebih ditambahkan ke dalam larutan yang didalamnya terkandung ion
halogen (contohnya Cl-). Kelebihan dari ion Ag+ dalam keadaan asam dititrasi dengan standar garam
tiosianat (NH4SCN atau KSCN) menggunakan indikator larutan Fe3+. Hingga titik ekivalen, terjadi sebuah
reaksi antara titran dan Ag+ membentuk sebuah endapan putih. Jika titran kelebihan maka dapat
menyebabkan reaksi dengan indikator membentuk senyawa kompleks tiosianato ferrat (III) yang
warnanya merah.

- Metode Mohr

Temukan PengertianTemukan Pengertian

Temukan pengertian apa saja di sini

Home
Daftar Isi

Ikuti ×

Home Kimia Pengertian Titrasi Argentometri, Faktr-faktornya & Metodenya

Pengertian Titrasi Argentometri, Faktr-faktornya & Metodenya

Pengertian Titrasi Argentometri - Salah satu jenis dari titrasi pengendapan yang telah lama dikenal yaitu
melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida (Cl-, I-, Br-) dan ion perak Ag+. Biasanya titrasi ini
dikenal dengan sebutan Titrasi Argentometri. Dasar darti titrasi argentometri yaitu pembentukan
endapan yang tidak mudah untuk larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang paling banyak
digunakan ialah titrasi penentuan NaCL dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari
analit membentuk garam AgCl yang tidak mudah larut. Lalu apa apa itu titrasi argentometri? Sudah
tahukah kamu apa yang dimaksud dengan titrasi argentometri? Untuk teman-teman yang belum tahu
maka di sini kami akan memberikan penjelasan tentang definisi titrasi argentometri.

Pengertian Titrasi argentometri

Menu Pembahasan

1. Pengertian Titrasi Argentometri

2. Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan Dalam Titrasi Pengendapan

3. Macam macam Metode Titrasi Argentometri

3.1 Titrasi Argentometri Metode Mohr

3.2 Titrasi Argentometri Metode Volhard

3.3 Titrasi Argentometri Metode Fajans

4. Cara Penetapan Titik Akhir dalam Reaksi Pengendapan (Argentometri)

5. Perbedaan Metode Mohr Volhard dan Fajans Pada Argentometri

Pengertian Titrasi Argentometri

Argentometri merupakan istilah yang diturunkan dari bahasa latin yaitu Argentum yang artinya perak.
Titrasi Argentometri sering kali disebut sebagai Titrasi Pengendapan. Jadi argentometri itu merupakan
salah satu cara yang digunakan untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
tritasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag. Lalu apa itu titrasi argenometri? Titrasi
argentometri adalah teknik khusus yang digunakan untuk menetapkan perak dan senyawa halida.
Penetapan kadar zat analit didasari oleh pembentukan endapan.

Atau definisi titrasi argentometri yaitu penetapan kadar zat yang didasari atas adanya reaksi
pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran larutan titer perak nitrat. Atau yang
dimaksud titrasi argentometri ialah titrasi yang melibatkan pembentukan endapan dari garam yang tidak
gampang larut antara titran dengan analit.

Kembali ke Menu Pembahasan ↑

Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan dalam Titrasi Pengendapan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan dalam titrasi pengendapan/ titrasi
argentometri.

Temperatur, kelarutan akan bertambah jika temperatur mengalami kenaikan.

Efek ion sejenis, kelarutan endapan dalam air berkurang apabila larutan itu mengandung satu dari ion-
ion yang menyusun endapan.

Sifat pelaut, garam anorganik lebih larut di dalam air, berkurangnya kelarutan di dalam organik bisa
dipakai sebagai dasar dalam pemisahan dua zat.

Pengaruh pH, larutan garam dari asam lemah itu bergantung dari pH larutannya.

Efek ion-ion lain, endapan dapat bertambah kelarutannya jika dalam larutan ada garam yang beda
dengan endapan.

Pengaruh kompleks. Kelarutan dari garam yang sedikit larut adalah fungsi konsentrasi zat lain yang
membentuk kompleks dengan kation garam tersebut.

Pengaruh hidrolisis, apabila garam dari asam lemah dilarutkan ke dalam air, maka dapat menghasilkan
(H), kation dari spesies garam akan mengalami hidrolisis sehingga kelarutannya bertambah.

Kembali ke Menu Pembahasan ↑

Macam macam Metode Titrasi Argentometri


Terdapat macam macam metode titrasi argentometri yang dikembangkan, yaitu metode Mohr, Volhard,
dan FAjans.

1. Titrasi Argentometri Metode Mohr

Metode mohr pada titrasi argentometri yaitu metode yang terbatas untuk lartutan dengan nilai pH
sekitar 6 hingga 10. Perak oksida akan meengndap dalam larutan yang lebih basa.

Kegunaan dari metode Mohr adalah sebagai penetapan kadar Bromida atau Klorida. Prinsip
penetapannya larutan bromida atau klorida dalam keadaan netral atau agak alkalis diitrasi dengan
larutan perak nitrat dengan indikator kromat. Jika ion bromida atau klorida sudah habis diendapkan oleh
ion perak, maka ion kromat akan bereaksi dengan ion perak membentuk endapan perak kromat yang
warnanya coklat meerah sebagai titik akhir titrasi. Larutan standarnya ialah larutan perak nitrat dengan
indikator larutan kalium kromat.

- Metode Fajans

Metode fajans dalam argentometri sama halnya dengan pada metode Mohr, perbedaannya hanya pada
jenis indikator yang dipakai. Indikator yang dipakai dalam metode fajans yaitu indikator adsorpsi seperti
fluonescein atau cosine menurut macam anion yang diendapkan oleh Ag+. Titrannya yaitu AgNO3
sampai suspensi violet menjadi merah. pH tergantung dari macam anion dan indikator yang digunakan.
Indikator adsorpsi yaitu zat yang bisa diserap oleh permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya
warna. Pengendapan tersebut bisa diatur supaya terjadi di titik ekuivalen antara lain dengan cara
menentukan macam indikator yang digunakan dan PH. Sebelum titik ekuivalen dapat tercapai, ion Cl-
ada dalam lapisan primer dan sesudah tercapai ekuivalen maka akan kelebihan sedikit AgNO3 yang
menyebabkan ion Cl- digantikan Ag+ sehingga ion Cl- berada dalam lapisan sekunder.

4. JELASKAN PERBEDAAN TITRASI IODOMETRI SECARA LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG :

- Secara langsung

Suatu titrasi langsung dimana titrasi menggunakan kanji di awal penitaran. Sebagai larutan standar
digunakan I2. Penambahan indikator kanji di awal di karenakan kanji tidak akan mengadsorbsi I2 dalam
larutan. Zat-zat yang mungkin dititrasi dengan metode ini adalah zat yang merupakan pereaksi
pereduksi (reduktor) yang cukup kuat dititrasi secara langsung dengan menggunakan larutan Iodium
diantaranya adalah Tio (Na2S2O3), Arsenat (III), Antimon (III), Sulfida, Sulfit, Timah-Putih (II) dan
Ferisianida (Fe(CN)2.

- Secara Tidak Langsung

Proses Iodometri adalah suatu titrasi tidak langsung dimana titrasi menggunakan larutan standar
Na2S2O3 sebagai penitar. Penambahan indikator kanji di akhir di karenakan kanji akan mengadsorbsi I2
dalam larutan. Sehingga I2 tidak dapat bereaksi dengan Na2S2O3.

Anda mungkin juga menyukai