OLEH :
ADITYA WAHYUDI
OLEH :
ADITYA WAHYUDI
Disetujui Oleh
Ketua, Pembimbing,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dengan judul “Teknik Pemeliharaan Dan Pematangan Gonad Induk Ikan Bawal
kritik dan saran dari semua pihak yang bertujuan membangun dan perbaikan
usululan tersebut. Semoga Usulan Praktek Magang ini dapat menjadi panduan
bagi penulis dalam melaksanakannya dan juga dapat berguna untuk bai rekan-
Aditya Wahyudi
5
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................4
DAFTAR ISI...............................................................................................5
DAFTAR GAMBAR..................................................................................7
DAFTAR TABEL......................................................................................8
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................9
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................10
1.2. Tujuan Praktek Magang................................................................11
1.3. Manfaat Praktek Magang..............................................................11
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Bawal Bintang(Trachinotus
Blochii)...........................................................................................
2.2. Habitat Ikan Bawal Bintang...........................................................12
2.3. Reproduksi ....................................................................................14
2.4. Kebiasaan Makan...........................................................................16
2.4.1. Dosis Pemberian Pakan.......................................................17
2.4.2. Teknik Pemberian Pakan.....................................................18
2.5. Pemeliharaan Induk........................................................................18
2.5.1. Persiapan Kolam Induk........................................................19
2.5.2. Seleksi Induk........................................................................19
2.6. Pematangan Gonad........................................................................19
2.7. Kualitas Air....................................................................................21
2.8. Hama Dan Penyakit.......................................................................22
III. METODE PRAKTEK
3.1. Waktu dan Tempat........................................................................24
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................25
3.3. Metode Praktek ............................................................................25
3.3.1. Metode Studi Pustaka..........................................................25
3.3.2. Metode Partisipatif..............................................................25
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
BPBL Batam...........................................................................................24
Batam......................................................................................................26
Batam......................................................................................................26
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Outline sementara...............................................................................38
5. Daftar kuisioner.................................................................................. 41
10
I. PENDAHULUAN
mandiri.
ketersediaan benih, yang mana dalam pemenuhan kebutuhan akan benih banyak
dengan adanya komoditas baru, baik melalui hybridisasi maupun introduksi dari
negara lain. Salah satu komoditas baru ikan budidaya di Indonesia adalah ikan
bawal bintang (Trachinotus blochii) yang telah memiliki potensi besar untuk
dikembangkan dan pasar yang cukup menjanjikan, baik dalam maupun luar
negeri. Pada tahun 2007, pembenihan ikan bawal bintang sudah berhasil di Balai
Perikanan Budidaya Laut Batam untuk pertama kali di Indonesia dan dibeberapa
11
daerah lainnya seperti Kepulauan Seribu, daerah Situbondo, dan Jawa Timur. Ikan
bawal bintang memiliki rasa yang gurih, daging tebal, pertumbuhan yang cepat,
pemakan segala (omnivora), perenang aktif, permintaan pasar untuk ikan ini
cukup tinggi, mulai dari tingkat lokal, hingga internasional seperti di Taiwan,
Hongkong, dan Singapura. Selain nilai ekonomisnya tinggi, ikan bawal bintang
juga tahan penyakit dan mudah dalam pemeliharaan (Retnani dan Abdulgani,
2013).
Kebutuhan akan benih ikan bawal bintang untuk keperluan budidaya dan
restocking saat ini sudah dapat dipenuhi, namun belum optimal karena jumlah dan
kualitas benih yang dihasilkan masih sangat minim dan bevariasi. Selama ini
induk berasal dari penangkapan di alam, akhir-akhir ini tidak efisien lagi. Melihat
permasalahan ini solusi paling tepat adalah melakukan upaya penelitian dalam
dan keterampilan dalam teknik pemeliharaan dan pematangan gonad induk ikan
Manfaat yang diharapkan saat praktek magang ini adalah dapat menambah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Carangidae
Genus : Trachinotus
Bentuk ikan bawal bintang bisa dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut.
Ikan bawal bintang termasuk ikan predator perenang cepat. Saat juvenil ikan
hidup bergerombol di daerah muara sungai dan berkarang namun setelah besar
hidup soliter di daerah karang maupun laut lepas. Bawal bintang berbentuk sangat
13
gepeng dan ramping (much comressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh
bagian lateral dan ventral bewarna putih keperakan sedangkan bagian dorsal abu-
abu kehijauan. Mulut sub terminal dan bisa dikatup sembulkan, dengan dilengkapi
gigi beludru halus (feliform teeth). Permukaan tubuh ditutupi sisik kecil bertipe
sisir (stenoid) dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melekang mengikuti profil
punggung dan tersusun dari 130-140 keping sisik. Ikan dewasa (matang gonad)
berukuran lebih dari 1 kg dengan panjang lebih dari 25 cm. Ukuran dewasa
biasanya berumuran sekitar 2 sampai 3 tahun. Ikan bawal bintang memiliki nama
Sirip dubur (anal fin) memiliki 2-3 jari-jari keras, tepat dibelakang
urognetalia dan disambung dengan 16-18 jari-jari lemah yang memanjang hingga
pangkal ekor. Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat berada di bawah
sirip dada (pectoral fin) yang menyerupai bendera dan tumbuh tepat di belakang
insang utama (operculum Ikan bawal bintang tergolong ikan perenang aktif dan
mampu hidup dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Saat berumur di bawah 10
hari bentuknya lonjong, bewarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian
badan tertentu. Namun selanjutnya bentuk dan warna akan berubah secara
Bawal bintang memiliki nama inggris yaitu Subnose Dart. Ikan ini memiliki
tubuh gepeng, hidung mancung serta sirip punggung dan sirip dada yang panjang.
Ikan ini memiliki warna perak dan agak muda dibagian bawah. Sirip dubur
berwarna oranye dengan warna kecoklatan pada batas anteriornya.Ikan ini dapat
Ikan Bawal bintang tergolong ikan perenang aktif dan mampu hidup dengan
tingkat kepadatan cukup tinggi. Pada saat berumur dibawah 10 hari, bentuknya
lonjong, berwarna hitam dengan titik kuning (spot) pada bagian badan tertentu.
ini dapat memijah sepanjang tahun dan biasanya mengikuti fase bulan terang
dengan air pasang. Telur bawal bintang bersifat planktonis dan menetas di
padang lamun atau celah-celah akar bakau dan kembali ke laut lepas. Sampai saat
ini belum diketahui dan diperoleh data akurat mengenai daerah penyebaran bawal
Menurut Huet (1971), bawal bintang banyak hidup didaerah laut, sedikit
didaerah pantai, terutama Atlantic, Indian and Pacific Oceans. Habitat bawal
bintang adalah pada masa juvenile yaitu di dasar perairan berpasir dangkal atau
perairan dekat mulut sungai yang lumpur berpasir. Pada saat dewasa akan
bergerak kearah terumbu karang. Cara hidupnya bergerombol saat juvenile dan
2.3 Reproduksi
termasuk dalam kegiatan budidaya. Hal-hal yang perlu dilakukan pada proses
pembenihan antara lain, pengadaan induk yang meliputi karantina dan perawatan
induk. Hal tersebut perlu dilakukan bertujuan untuk memilih induk berkualitas
baik. Biasanya induk-induk yang berasal dari alam memiliki kualitas yang kurang
kualitas induk.
yang memegang peranan penting dalam melakukan pemijahan ikan adalah sifat
telur yang dipijahkan, sifat ikan yang akan dipijahkan, keadaan kematangan induk
ikan yang akan dipijahkan, kualitas air dan cuaca, faktor penentu yang dapat
berasal dari luar yaitu suhu, siklus bulan, bahan sarang dan lainnya.
Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil memang sulit.
Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina memiliki tubuh yang lebih
gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing dan warna merah pada
perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang gonad, perut betina akan terlihat
gendut dan gerakannya lamban. Bawal jantan selain agresif juga akan
mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus. Ikan bawal
memijah pada awal dan selama musim hujan. Di Brazil dan Venezuela, pemijahan
ikan bawal terjadi pada bulan Juni dan Juli. Di negara-negara lainnya, pemijahan
bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia pemijahan bawal
Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan mencari
tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan. Daerah yang paling disukai
adalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau kering, sedangkan pada
musim hujan tergenang. Daerah yang seperti ini memberikan rangsangan dalam
memijah. Saat pemijahan berlangsung, induk jantan akan mengejar induk betina.
Induk betina kerap kali akan membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala
induk jantan. Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan
telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma. Telur yang telah keluar akan
memotong dan menghancurkan pakan, seperti halnya ikan Grass carp dan
Piranha sehingga ikan ini mampu beradaptasi terhadap segala jenis makanan,
saeca yang didalamnya terjadi proses pencernaan enzimatis seperti halnya pada
usus dan lambung. Bagian akhir dari usus terjadi diferensiasi usus yang lebih
lebar yang disebut rectum.Pada bagian ini tidak lagi terjadi pencernaan, fungsinya
kegiatan budidaya. Biaya yang digunakan untuk pemberian pakan pada ikan
17
mencapai 60-70% dari total biaya produksi (Febrianti et al., (2016). Mahalnya
harga pakan komersil menjadi salah satu kendala yang paling sering dikeluhkan
oleh para pembudidaya ikan (Ardita et al., 2015). Oleh karena itu, perlu adanya
strategi pemberian pakan yang efektif dalam upaya mengurangi biaya produksi.
bobot perhari, pemberian pakan dalam waktu siang dan sore hari. Pakan yang
perut, untuk waktu pemberian pakan disesuaikan dengan lamanya waktu mulai
dari makan sampai pengeluaran feses (Ghufran et al., 2010). Dalam penyusunan
ransum makanan ikan perlu diperhatikan keseimbangan antara protein dan energy.
faktornya antara lain ukuran ikan, suhu, jumlah pakan yang dimakan, ketersediaan
Menurut Febrianti et al., (2016), nilai efisiensi pakan yang baik harus lebih
dari 50%. Selama penelitian terhadap ikan bawal bintang (Trachinotus blochii).
Rendahnya efisiensi pakan ikan yang dipuasakan dapat disebabkan oleh ikan yang
diberi pakan kembali setelah pemuasaan satu hari, berusaha memperoleh pakan
dahulu secara maksimal. Sehingga lambung ikan mengalami kepenuhan. Hal ini
diberikan pakan dengan interval lebih lama. Hal ini sesuai dengan penyataan
onversi dan efisiensi pakan erat kaitannya dengan nilai kecernaan. Semakin besar
nilai kecernaan suatu pakan maka semakin banyak nutrisi dalam pakan yang
dengan frekuensi yang lebih sering akan menunjukkan pertumbuhan yang lebih
baik. Hal ini diduga karena jumlah pakan yang diberikan mendekati kapasitas
tampung lambung ikan sehingga pakan yang diberikan dapat dikonsumsi dan
Induk adalah aset utama dalam pembenihan ikan bawal bintang, karena
induk akan menghasilkan telur yang merupakan tahap awal dari pembenihan.
Tanpa induk yang dapat menghasilkan telur, pembenihan tidak akan berjalan. Hal
bak resirkulasi. Kepadatan induk yang dipelihara adalah 1-3 ekor/m3 air media.
melakukan pengurutan pada perut (stripping) untuk induk jantan dan kanulasi
pada betina. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merekayasa
jantan yang siap memijah ditandai dengan keluarnya cairan putih sperma saat
dilakukan pengurutan. Sedangkan induk betina ditandai dengan adanya telur saat
dilakukan kanulasi. Induk betina yang siap dipijahkan mempunyai diameter telur
0,400 mm.
gonad sebelum dan sesudah ikan itu berpijah perkembangan gonad yang semakin
pegendapan telur kuning telur pada tiap-tiap individu telur ikan. Perkembangan
gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum
terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju pada
berikut:
12. Tidak masak. Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan. Penampang
gonad pada ikan jantan pipih dengan warna kelabu. Penampang gonad ikan
13. Permulaan masak. Gonad mengisi seperempat rongga tubuh. warna gonad
pada ikan jantan kelabu atau putih dan berbentuk pipih, sedangkan pada ikan
betina berwarna kemerahan atau kuning dan berbentuk bulat, telur tidak
tampak.
14. Hampir masak. Gonad mengisi setengah rongga tubuh. Gonad pada ikan
jantan berwarna putih, pada ikan betina kuning. Bentuk telur tampak melalui
dinding ovari.
15. Masa gonad mengisi tiga perempat rongga tubuh. Gonad jantan berwarna
putih berisi cairan berwarna putih. Gonad betina berwarna kuning, hampir
pada perutnya maka akan ada yang menonjol pada lubang pelepasannya.
16. Salin. Hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad jantan
perkembangan gonad. Umumnya berat gonad pada ikan betina adalah 10-25% dan
pada ikan jantan 5-10% dari berat tubuh. Perkembangan ovarium sering
gonadnya yang pertamma terpaksa dipercepat, sehingga ukuran ikan menjadi kecil
(Kordi, 2010).
Perkembangan gonad ikan secara garis besar dibagi atas dua tahap
mencapai tingkat dewasa kelamin dan tahap pematangan produk seksual (gamet).
Tahap pertama berlangsung sejak telur menetas atau lahir hingga mencapai
dewasa kelamin dan tahap kedua berlangsung setelah ikan dewasa. Proses kedua
bahan kimia, baik yang terlarut maupun dalam bentuk partikel. Kualitas air bagi
perikanan didefenisikan sebagai air yang sesuai untuk mendukung kehidupan dan
pertumbuhan ikan, dan biasanya hanya ditentukan dari beberapa parameter, sperti
parameter fisika, kimia dan biologi (Ratnaningdiah, 2000). Unsur kualitas air
yang paling berpengaruh terhadap kehidupan ikan antara lain suhu, oksigen
suhu air diperlukan dalam rangka penyebaran oksigen, sehingga dengan adanya
22
stratifikasi suhu air lapisan dasar tidak terjadi anaerob. Hickling (1971)
menyebutkan bahwa keadan pH air yang bersifat netral atau basa akan lebih baik
serta produktif bila dibandingkan dengan air yang bersifat masam. Pada pH air
yang kecil dari 5,5 akan menjadi racun (toksik) bagi kebanyakan ikan di kolam
and pH di atas 9 berbahaya sekali bagi kehidupan ikan (Huet, 1975). Boyd (1982)
Nilai kualitas air yang dapat menunjang pertumbuhan optimal bagi ikan
bawal bintang untuk manajemen air media pemeliharaan, pergantian air optimal
adalah 400% dalam 24 jam dengan kualitas air tetap terjaga pada pH 6-8, DO 5-7
Istilah hama dapat digunakan untuk semua organisme, tetapi dalam praktik paling
sering dipakai hanya kepada hewan. Hama yang sering ditemui ditempat budidaya
berbagai penyebab yang dapat mematikan ikan. Secara garis besar penyakit yang
(penyakit menular) dan non infeksi (penyakit tidak menular). Menurut Djarijah
(1994) Jenis parasit yang menyerang ikan ada beberapa macam yaitu endoparasit
dan ektoparasit. Jenis parasit yang termasuk dalam endoparasit antara lain adalah
Februari 2022 yang bertempat di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam.
Adapun alat dan bahan yang digunakan selama praktek magang di Balai
Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2
dibawah ini.
Kamera Dokumentasi
Metode yang digunakan pada praktek magang ini adalah metode studi
Metode studi pustaka adalah suatu metode atau cara untuk menganalisis
diamati.
Batam
atau kegiatan tanya jawab dengan karyawan maupun pekerja yang ada di Balai
proses kegiatan teknik pemeliharaan dan pematangan gonad induk ikan bawal
bintang.
Adapun data primer yang akan diambil selama praktek magang dapat
Tabel 3. Asal Induk Ikan Bawal Bintang yang Digunakan di Balai Perikanan
Budidaya Laut (BPBL) Batam
Jenis induk Sumber
Jantan
Betina
Berdasarkan Tabel 3 dapat diperoleh data asal induk yang baik digunakan
dalam teknik pemeliharaan induk dan pematangan gonad ikan bawal bintang.
Jantan
Betina
Berdasarkan Tabel 4 dapat diperoleh data wadah dan ukuran wadah yang
cocok untuk pemeliharaan induk ikan bawal bintang dan jumlah padat tebar ikan
Betina
Jantan
Berdasarkan Tabel 5 dapat diperoleh data jenis pakan apa yang tepat untuk
Berdasarkan Tabel 6 dapat diperoleh data kualitas air yang baik bagi
pematangan gonad.
Data yang diperoleh dari wawancara ditabulasikan dalam tabel. Data yang
diperoleh dianalisis dan akan ditarik kesimpulan. Adapun tabel yang diperlukan
HONORER
Jumlah
Berdasarkan Tabel 7. dapat diketahui status kepegawaian dan jumlah
pegawai yang ada di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL )Batam. Status
kepegawaian yang didata meliputi PNS, kontrak, dan honorer. Dari tabel ini juga
dapat diketahui jumlah keseluruhan pegawai yang ada di Balai Perikanan Laut
(BPBL) Batam.
di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Ini berguna untuk mengetahui
Tabel 9. Jumlah dan Luas Kolam di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL)
Batam
No Jenis Kolam Jumlah Ukuran Bentuk Luas Total
29
Jumlah
Dari Tabel 9 dapat diketahui jenis kolam, berapa jumlah, bentuk, ukuran,
dan luas kolam yang ada dan perkembangannya di Balai Perikanan Budidaya Laut
(BPBL) Batam.
Tabel 10. Jumlah dan Luas Keramba di Balai Perikanan Budidaya Laut
(BPBL) Batam
ukuran, dan luas kolam yang ada dan perkembangannya di Balai Perikanan
Tabel 11. Keadaan Sarana dan Prasarana di Balai Perikanan Budidaya Laut
(BPBL) Batam
Luas
No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit) Keadaan
(m2)
1
2
3
4
5
30
6
Jumla
h
Berdasarkan Tabel 11. dapat diketahui jumlah dan keadaan sarana dan
prasarana yang ada di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Sarana dan
prasarana yang ada merupakan fasilitas yang dapat mendukung semua kegiatan
secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E. dan EE. Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.
Yogyakarta: Kanisius.
pertama.PT.Gramedia. Jakarta.
31
Bittner, A. 1989. Budidaya Air. Yayasan Bogor Indonesia. Jakarta. 265 hal.
Intensif.Kanasius.Yogyakarta.Hal 87.
90(1): 101-128.
4 hal.
67-74.
Hoar, W.S., Randall, D.J. and Brett, J.R., 1979.Fish Physiology. Vol VIII.
Kadarini, T,. Lili, S,. Dan Marendra. G. 2010. Pengaruh Padat Tebar Terhadap
59 (3) : 95-98.
Kordi, et,al. 2010. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Lam,T.J. 1985. Induced Spawning in Fish In C.S. Lee and I.C.Liao (Eds)
Indonesia.Yogyakarta.hal. 54-55,193-194.
Apung).
Jakarta
34
Bogor.
Taufiq, Firdaus, dan Imelda Arisa. 2016. Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air
355-365.
LAMPIRAN
36
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kampar
2. Dosen Pembimbing
Universitas Riau
Alamat :
37
1. Biaya Persiapan
Rp. 215.000
2. Biaya pelaksanan
Rp. 2.500.000
Rp. 710.000
Rp. 4.125.000
Total Biaya ”Empat Juta seratus dua puluh lima Ribu Rupiah”
38
Lampiran 3.
OUTLINE SEMENTARA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
II. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktek Magang
1.3. Manfaat Praktek Magang
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.5. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Bawal Bintang(Trachinotus
Blochii)...........................................................................................
2.6. Habitat Ikan Bawal Bintang
2.7. Reproduksi
2.8. Kebiasaan Makan
2.4.1. Dosis Pemberian Pakan
2.4.2. Teknik Pemberian Pakan
2.5. Pemeliharaan Induk
2.5.1. Persiapan Kolam Induk
2.5.2. Seleksi Induk
2.6. Pematangan Gonad
2.7. Kualitas Air
2.8. Hama Dan Penyakit
III. METODE PRAKTEK
3.5. Waktu dan Tempat
3.6. Alat dan Bahan
3.7. Metode Praktek
3.3.1. Metode Studi Pustaka
3.3.2. Metode Partisipatif
3.3.3. Metode Wawancara dan Observatif
39
Praktek magang ini direncanakan selama 1 bulan. Adapun jadwal praktek dari
Bulan
No Kegiatan Desember Januari Febuari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan √ √ √ √
2 Pelaksanaan praktek √ √ √ √
3 Penyelesaian Laporan √ √ √
41
QUISIONER
……………………ºBT……………………….. ºBT
4. BATAS DAERAH :
- Sumber listrik yang dipakai berasal dari ……….. biaya per bulan ………….
- Asal induk.........................................................................................................
9. Pemeliharaan Larva
pemeliharaan larva............................................................................................
43
- Jenis penyakit dan hama yang sering menyerang induk dan larva bawal.......
- Bahan makanan.................................................................................................
- Parameter kualitas air yang diukur: suhu…….. ºC, salinitas …………… ppt
- Apa saja kendala yang dihadapi dalam Teknik pemijahan ikan bawal