Disusun Oleh:
EVI SIS MAYA
26030120140077
Kelompok 9
Tangkap
Kelompok :9
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Menyetejui,
Mengetahui,
Koordinator Praktikum
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan laporan praktikum
Perencanaan Industri Perikanan sebagai akhir dari rangkaian kegiatan praktikum.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mendapat banyak bantuan dari
pihak lain baik berupa arahan, infirmasi, fasilitas, kritik, saran serta masukan.
Pada kesempatan ini penyusun ingin menyamoaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, yaitu:
1. Trisnani Dwi Hapsari, S.Pi., M.Si. selaku koordinator mata kuliah
Perencanaan Industri Perikanan yang telah memberikan arahan kegiatan
praktikum;
2. Ir. Bambang Argo Wibowo, S.Pi., M.Si., Dr. Abdul Kohar Mudzakir,
S.Pi., M.Si dan Dr. Dian Wijayanto, S.Pi., M.M. M.S.E. selaku dosen
pengampu mata kuliah Perencanaan Industri Perikanan yang telah
memberikan ilmu terkait perencaan industri perikanan;
3. Nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang yang telah memberikan
informasi untuk Praktikum Peerencanaan Industri Perikanan;
4. Asisten praktikum, yang telah membimbing dan mengarahkan selama
jalannya praktikum hingga penyusunan laporan; dan
5. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritis dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
perbaikan dalam penyusunan laporan selanjutnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 4
1.3. Waktu dan Tempat ................................................................................... 4
iv
4.2.1. Keadaan Umum PPP Tawang ....................................................... 36
4.2.2. Profil Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang .................................. 37
4.2.3. Hasil Kuadran Strategi .................................................................. 38
4.2.4. Analisis SWOT ............................................................................. 41
4.2.5. Strategi Pengembangan Pemasaran .............................................. 45
V. PENUTUP..................................................................................................... 48
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 48
5.2. Saran ....................................................................................................... 49
LAMPIRAN ......................................................................................................... 55
v
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Alat yang digunakan dalam Praktikum Perencanaan Industri Perikanan .... 19
2. Bahan yang digunakan dalam Praktikum Perencanaan Industri Perikanan. 20
3. Jenis Data Praktikum Perencanaan Industri Perikanan ............................... 24
4. Analisis SWOT ............................................................................................ 26
5. Analisis Key Internal Factor ....................................................................... 28
6. Analisis Key Eksternal Factor ..................................................................... 29
7. Hasil Analisa S-W ....................................................................................... 30
8. Hasil Analisa O-T ........................................................................................ 31
9. Analisis Strategi SWOT .............................................................................. 32
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Peta Lokasi Praktikum PPP Tawang ......................................................... 55
2. Olah Data Excel ......................................................................................... 56
3. Dokumentasi bersama Nelayan ................................................................. 57
4. Dokumentasi Mengerjakan Laporan.......................................................... 58
vii
I. PENDAHULUAN
memiliki luas wilayah sebesar 1.000,23 km2 dan memiliki garis pantai sepanjang
sekitar PPP Tawang berprofesi sebagai nelayan dan usaha yang berkaitan dengan
perlu dikembangkan pula sarana dan prasarana yang mendukung usaha tersebut.
Hasil tangkapan yang didaratkan di TPI Tawang tersebut terdiri dari beberapa
jenis sumberdaya ikan yang ada di perairan Kabupaten Kendal, antara lain
sumberdaya ikan pelagis dan ikan demersal. Sumberdaya ikan pelagis terdiri dari
ikan tongkol, tengiri, kembung, selar, Jui dan teri, sedangkan sumberdaya ikan
demersal terdiri dari ikan petek, bawal, tiga waja. Selain itu terdapat pula hasil
Kabupaten Kendal memiliki potensi sumber daya perikanan laut yang cukup
1
2
Kendal yang berporofesi sebagai nelayan, penjual ikan, pengolah ikan, dan usaha
Kendal menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah untuk pengelolaan
Pelabuhan Perikanan yang ada di Kabupaten Kendal yang merupakan juga pusat
tentunya harus dilengkapi dengan fasilitas, sumber daya, dan faktor lainnya untuk
memajukan industri perikanan. Fasilitas yang ada di PPP Tawang perlu menjadi
perhatian karena beberapa fasilitas yang belum optimal dan perlu adanya
perbaikan. Selain itu, sumber daya manusia yang ada di PPP Tawang juga
Pelabuhan Perikanan yang potensial untuk bidang perikanan tangkap. TPI Tawang
merupakan salah satu TPI yang dinaungi oleh PPP Tawang. TPI Tawang
merupakan TPI yang terbesar selain TPI lainnya yang ada di Kabupaten Kendal.
memiliki peluang untuk terus dikembangkan mengingat sumber daya ikan yang
ada sangat potensial. Namun, tetap saja dalam pemanfaatan dan pengembangan
pusat kegiatan industri perikanan. Selain itu, faktor-faktor yang lain pun memiliki
sendiri sehingga semua pelaku yang ada di Pelabuhan Perikanan memiliki peranan
1.2. Tujuan
sebagai berikut:
Tempat : Dilakukan secara offline (Ruang C303 FPIK dan PPP Tawang,
Kabupaten Kendal)
II. TINJAUAN PUSTAKA
maupun tidak langsung, industri ini mulai dari penangkapan, budidaya hingga
hidup di air untuk tujuan komersial/industry baik hasil budidaya maupun hasil
tangkap. Industri pengolahan ikan namun belum adanya kajian yang membahas
terjadinya kerugian berupa biaya, mutu dan waktu pada perencanaan industri.
salah satunya dengan cara melakukan identifikasi risiko yang bertujuan untuk
menguraikan dan merinci jenis risiko yang mungkin terjadi pada aktivitas atau
5
6
adanya kebutuhan manusia akan barang dan jasa (Fattah dan Purwanti, 2017).
Tengah dan berada di pesisir Pantai Utara Jawa. Kabupaten Kendal memiliki
panjang garis pantai sepanjang 42 km2 dengan potensi perikanan dan kelautan
yang potensial untuk dikembangkan. Potensi sumber daya perikanan dan kelautan
daerah untuk penerapan Blue Economy. Sumber daya perikanan yang berlimpah
Kendal. Menurut Edhi et al. (2015) menyatakan bawah PPP tawang merupakan
Ketujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal berada di Pesisir Pantai Utara
7
Kendal berprofesi sebagai nelayan bagi masyarakat yang berada di daerah pesisir.
terletak di antara 6ᵒ55’0,3” Lintang Selatan dan 110ᵒ02’49,7” Bujur Timur. Batas-
berikut:
prasarana jalan beraspal, dari Pelabuhan Umum ± 35 km dan dari Pantai Utara
8
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kendal,
(agromarine industry).
penunjang seperti TPI Tawang yang dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tempat
PPP Tawang di antaranya adalah alur pelayaran, dermaga, dan gedung pelelangan
perannya tentunya akan dipengaruhi oleh faktor tersebut. Tidak adanya fasilitas
yang dibutuhkan, fasilitas yang sudah tidak memenuhi kapasitas serta penataan
9
Pelabuhan Perikanan. Kondisi fasilitas yang ada di PPP Tawang berada di kondisi
kurang baik. Fasilitas-fasilitas tersebut kurang terawat dan ada yang tidak sesuai
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 8 Tahun 2012, yang
salah satunya adalah luas lahan yang hanya 1,3 hektar (Mumtazah et al., 2018).
Kondisi umum dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang yang Kelola
oleh UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, dimana seluruh
asetnya baik tanah maupun fasilitas milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
03’’ LS dan 110° 02’ 49’’ BT. Lokasi PPP Tawang berada di lingkungan
sarana jalan beraspal. TPI Tawang sendiri berdiri sejak tahun 1999, TPI Tawang
sendiri merupakan salah satu fasilitas di PPP Tawang. Kondisi dari Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Tawang itu sendiri memiliki tempat tambat labuh cukup
besar yang mampu menampung banyaknya kapal arad (Fitri et al., 2021).
fasilitas pelabuhan (The International Ship and Port Facility Security Code –
10
untuk meningkatkan keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan, aturan ini
Pelabuhan merupakan suatu upaya menciptakan keadaan yang bebas dari rasa
takut, khawatir atas ancaman atau gangguan, baik secara langsung atau tidak
undang tersebut ada satu pasal khusus yaitu Pasal 123 yang membahas mengenai
TPI memiliki peran vital dalam industri perikanan agar proses yang
dilakukan di TPI dapat menjaga kualitas hasil tangkapan sehingga nilai hasil
tangkapan tetap tinggi. Salah satu kegiatan yang terdapat di TPI adalah pelelangan
pembeli, dalam hal ini nelayan sebagai penjual hasil tangkapan diwakili oleh
petugas lelang. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menjadi salah satu faktor yang
kualitas dan nilai tambah ikan yang didaratkan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
pemasaran ikan sejak turun dari kapal dan berada di bawah naungan Pelabuhan
Pelabuhan Perikanan dan perlu dikelola dengan baik agar dapat tercapai manfaat
sarana dan prasaran Pelabuhan Perikanan yang salah satu faktornya adalah dengan
12
diturunkan dari kapal dan merupakan salah satu faktor yang menggerakan dan
perahu motor tempel serta kapal motor. Tahun 2011, di Kabupaten Kendal
terdapat 1404 unit perahu motor tempel dan 26 unit kapal motor. Oleh karena itu,
dan benar sehingga dapat memberikan manfaat secara lestari dan optimal.
sekitar 80% dari potensi yang ada. Maka dari itu, terdapat indikasi bahwa tingkat
Rowosari. Potensi perikanan di PPT Tawang dinilai cukup bagus. Hal tersebut
dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti nilai produksi, jumlah ikan, dan jenis
Kendal. Akan tetapi, kegiatan penangkapan ikan di PPP Tawang yang dilakukan
secara terus menerus serta penggunaan alat tangkap yang tidak selektif akan
perlu diantisipasi karena pada dasarnya PPP Tawang memiliki potensi perikanan
yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat
daerah Tawang juga terus meningkat setiap tahunnya (Barokah et al., 2016).
Neyalan di PPP Tawang sedikit memiliki pendidikan yang layak maka dari itu
mata pencaharian utama, masih sulit mengembangkan diri untuk menjadi nelayan
Kesempatan yang diberikan oleh pemerintah diperkirakan masih kurang atau tidak
sesuai dengan kebutuhan usaha nelayan untuk berkembang menjadi nelayan yang
lebih maju. Waktu yang lebih banyak dihabiskan di laut, menyebabkan nelayan
mengalami kesulitan belajar secara normal seperti warga masyarakat lainnya yang
14
bekerja di darat. Akibat hal tersebut, nelayan kehilangan banyak waktu untuk
tangkapan perikanan adalah suatu bahan makanan yang sangat mudah menjadi
laut, karena pelabuhan perikanan merupakan pusat perekonomian mulai saat ikan
ke pedagang grosir, pengecer dan konsumen. Pola ini terjadi untuk memenuhi
adalah rangkaian kegiatan dan/atau perlakuan dari bahan baku ikan sampai
menjadi produk akhir untuk konsumsi manusia. Usaha Pengolahan Ikan adalah
usaha perikanan yang berbasis pada kegiatan pengolahan ikan. PPP Tawang
Potensi kelautan dan perikanan Kabupaten Kebumen yang cukup besar harus
dapat dikelola dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
Teknologi dan informasi dalam era globalisasi ini telah berkembang begitu
saluran pemasaran, serta kualitas dan kuantitas produk yang dibutuhkan oleh
alat perikanan atau buruh/nelayan yang mata pencahariannya ada sangkut pautnya
menjadi anggota koperasi perikanan pada setiap daerah memiliki peranan penting
dalam rangka pengelolaan sumber daya perikanan. Selain itu, masyarakat nelayan
serta adat dan budaya yang berhubungan dalam pengelolaan dan pemanafaatan
beberapa orang untuk mencapai tujuan dan keuntungan bersama yang bersifat
koperasi merupakan orang yang memiliki kepentingan yang yaitu sebagai pemilik
dan sekaligus pengguna jasa itu sendiri, yang berpatisipasi aktif untuk
semakin tidak efektif pemasaran yang dilakukan. Pemasaran yang tidak efektif
akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh oleh pelaku pemasaran ataupun
memiliki beberapa pola yaitu pertama nelayan, pedagang sedang, pedagang besar,
atau nelayan. Setelah nelayan pulang melaut, nelayan akan membawa hasil
besar di luar kota. Nelayan yang menjual hasil tangkapannya ke tengkulak akan
mendapatkan haraga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga yang akan
3.1. Materi
meliputi alat dan bahan. Alat dan bahan dibutuhkan untutk mendukung kelancaran
berikut.
19
20
Perikanan ini meliputi metode angket (Kuesioner) jenis terbuka dengan cara
data kedua yaitu dengan cara metode dokumentasi yang merupakan metode untuk
mendapatkan data atau informasi arsip, laporan, atau publikasi di website resmi.
Metode pngumpulan data yang terakhir adalah metode studi pustaka. Metode
memperoleh data yang akan diambil pada saat penelitian. Metode pengumpulan
sebagai berikut.
1. Observasi
akurat dan spesifik untuk mengumpulkan data dan mencari informasi mengenai
pengamatan langsung terhadap kondisi yang ada di lapangan dan objek penelitian
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan metode yang lain. Observasi tidak terbatas pada orang,
2. Metode Wawancara
kuisioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
Menurut Antika et al., (2014) menyatakan bahwa, data primer diperoleh secara
narasumber.
Industri Perikanan yang ketiga adalah metode studi pustaka. Metode ini
informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada seperti
berbagai jurnal ilmiah. Studi pustaka berfungsi untuk membangun konsep atau
teori yang menjadi dasar studi dalam suatu penulisan. Sebelum melakukan telaah
bahan pustaka, alangkah baiknya harus mengetahui terlebih dahulu secara pasti
tentang dari sumber mana informasi ilmiah itu akan diperoleh. Menurut Putri
(2019), Studi pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan beberapa referensi yang
tidak lepas dari literatur-literatur ilmiah. Sumber data yang diperoleh dari literatur
yang relevan seperti buku, jurnal atau artikel ilmiah yang terkait dengan topik
yang dipilih. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, makalah atau artikel,
mendalam.
4. Metode Dokumentasi
memperoleh data atau informasi. Data dan informasi yang didapatkan berasal dari
buku, arsip, dokumen, gambar, ataupun laporan. Data dan informasi yang
penelitian ini dapat memperkuat hasil penelitian. Menurut Navalina et al., (2020),
pengumpulan data yang berasal dari catatan yang sudah ada sebelumnya untuk
mendapatkan informasi atau catatan penting yang berasal dari lebaga atau
Data terdapat 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang dihasilkan langsung dari lapangan sedangkan data sekunder
merupakan data yang didapatkan dari pihak lain. Data sekunder yang didapatkan
informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh
data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting seperti
24
Perikanan adalah data primer dan data sekunder yang tertera pada Tabel 3 berikut.
2022 yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode
wawancara bersama narasumber yaitu nelayan. Selain itu, data primer juga
Perikanan 2022 yaitu berupa data informasi PPP Tawang yang didapatkan melalui
metode studi pustaka. Metode studi pustaka merupakan metode pengumpulan data
Analisis data merupakan suatu proses mengolah data yang bertujuan untuk
1. Analisis SWOT
Perikanan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan suatu cara yang
berbagai macam faktor. Analisis SWOT didasarkan pada logika dengan dapat
Maka dari itu, perencanaan pengembangan harus dianalisis sejak kondisi saat ini
ancaman yang akan dihadapi sebuah perusahaan. Analisis SWOT dilakukan untuk
Dilakukannya analisis SWOT ini dapat diketahui apa saja yang menjadi faktor
peluang yang ada serta secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan
4.1. Hasil
Hasil olah data yang telah dilakukan diperoleh hasuk analisis SWOT
Kendal.
26
27
4.2. Pembahasan
Tengah dan berada di pesisir Pantai Utara Jawa. Pelabuhan Perikanan Pantai
penduduk. PPP Tawang berada di Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa. Kabupaten
ikan, pengolah ikan, dan menjual kebutuhan pokok. TPI Tawang merupakan salah
satu TPI yang ada di Kabupaten Kendal. Fasilitas-fasilitas yang ada di PPP
umum seperti MCK dana musholla. Selain itu, di PPP Tawang juga terdapat
7o24’ LS. Kabupaten Kendal memiliki luas wilayah 1.002,23 km2. Batas wilayah
administrasi Kabupaten Kendal sebelah utara yaitu Laut Jawa, sebelah timur yaitu
Kota Semarang, sebelah barat yaitu Kabupaten Kendal, dan sebelah selatan yaitu
37
mayoritas bekerja sebagai nelayan, penjual ikan, dan pengolah ikan. Usaha
PPP Tawang didirikan pada tahun 1999, pada tahun 1999 dikenal sebagai
TPI Tawang. Tahun 2004 melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
status PPP bertanggung jawab kepada Pemerintah Daerah dan Direktur Jenderal
Februari 2004, sebelum berdirinya PPP Tawang sudah ada TPI Tawang. Maka
dari itu, status didirikan PPP Tawang sebagai wadah pelayanan masyarakat
perikanan Tawang.
Tawang juga dilengkapi oleh TPI Tawang sebagai tempat melelang ikan hasil
dan berkesinambungan.
Kabupaten Tawang termasuk dalam daerah pesisir, yakni Pantai Utara Jawa. Hal
di sektor perikanan. Kegiatan usaha itu meliputi usaha perikanan laut dan
laut di Kendal tiap tahunnya tidak kurang dari 800 ton per tahun selama 3 tahun
terakhir dengan berbagai jenis ikan laut. Berdasarkan data yang dimiliki oleh
Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang tahun 2018 jumlah kapal di PPP Tawang
adalah 9.357 unit, jenis alat tangkap tercatat antara lain; Jaring Rampus, Payang,
Cantrang, Dogol, Arad, Mini purse seine, Jaring Udang (Irsyad et al., 2017).
Hasil analisis SWOT menghasilkan empat kuadran yang terdiri dari kuadran
I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV. Kuadran menentukan suatu strategi
yang harus diterpkan dalam pengembangan suatu perusahaan, dalam hal ini
menganalisis key factors. Key factors terdiri dari internal key factors dan external
key factors. Hasil dari O-T posisitf dan S-W positif berada di kuadran I yang
memiliki startegi agresif. Hasil dari O-T positif dan S-W negatif berada di
39
kuadran II yang memiliki strategi turn around. Hasil dari O-T negatif dan S-O
positif berada di kuadran II yang memiliki strategi duversifikasi. Hasil dari O-T
negatif dan S-O negatif berada di kuadran IV yang memiliki startegi defesif. Hasil
analaisis nilai nilai dan bobot key factors yang diperoleh dari hasil O-T positif
dengan nilai 0,699 dan S-W positif dengan nilai 1,762. Berdasarkan nilai tersebut,
strategi yang digunakan yaitu pada strategi kuadran I yaitu strategi agresif.
dan perkembangan teknologi. Berdasarkan hasil olahan data yang didapatkan dari
faktor eksternal (key eksternal factor). Faktor internal terdiri atas faktor kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness). Faktor yang menjadi kekuatan PPP Tawang
sebanyak 11 faktor dan faktor kelemahan sebanyak 9 faktor. External key Factor
faktor. Key internal factor atau faktor internal yang terdiri atas kekuatan dan
0,156. Hasil dari analisa data, hasil yang didapatkan yaitu S-W adalah positif
dengan nilai 0,665 dan O-T positif dengan nilai 1,762. Berdasarkan hasil yang
telah dijelaskan, didapatkan bahwa hasil analisa berada di kuadran satu. Kuadran
40
satu dengan nilai S-W positif dan O-T positif sehingga menggunakan strategi
agresif. Menurut Agustina et al. (2019), apabila posisi perusahaan berada pada
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan untuk
Strategi agresif adalah strategi yang memaksimalkan kekuatan serta peluang yang
kelemahan, peluang, dan ancaman yang terdapat pada PPP Tawang. Responden
dari penelitian ini adalah nelayan yang ada di PPP Tawang. Kekuatan yang
dimiliki oleh PPP Tawang terdiri dari 11 faktor yang terdiri atas kondisi beberapa
umum, dan anggaran daerah. Kelemahan terdapat 9 elemen yaitu yang berkaitan
logistik. Faktor peluang terdapat 15 elemen yang berkaitan dengan kondisi SDI di
industri pengolah ikan. Ancaman terdiri atas 5 elemen yaitu yang berkaitan
dengan politik, regulasi nasional dalam bidang perikanan, wawasan dan kesadaran
permintaan ikan lokal dan internasional. Berdasarkan nilai IFAS (Internal Factor
didapatkan nilai 0,665 sedangkan hasil analisis EFAS (Eksternal Factor Analysis
Summary)/faktor eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman didapatkan nilai
1,762. Dapat disimpulkan dari nilai tersebut bahwa startegi yang didapatkan
berada pada Kuadran I yaitu pada sumbu kekuatan dan peluang (Strategy Strength
and Opportunity/ SO). Hasil analisis pada kuadran ini artinya pengelolaan PPP
Tawang difokuskan kepada strategi yang dihasilkan dari kekuatan dan peluang
pembobotan dan rating. Jika Strategi yang didapatkan berada pada sumbu
kekuatan dan peluang (strategi Strength and Opportunity/SO) pada posisi tersebut,
pengelola pelabuhan harus fokus pada strategi yang dihasilkan dari kekuatan dan
untuk dasar merancang strategi dan program kerja. Faktor internal dari penelitian
ini adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pengembangan PPP Tawang
yang berasal dari pelabuhan PPP Tawang itu sendiri. Faktor-faktor internal
tersebut terutama terkait dengan fasilitas PPP Tawang, SDM yang ada di PPP
Tawang, regulasi yang berlaku, dan layanan yang ada di PPP Tawang. Faktor
Tawang yang berasal dari luar PPP Tawang. Faktor eksternal terutama terkait
dengan sumber daya ikan 9SDI), lingkungan, SDM seperti nelayan, pengolah
ikan, penjual ikan, jumlah pengolah ikan, jumlah pedagang, dan pengolah ikan,
regulasi yang berlaku, keuangan, harga ikan, dan teknologi. Berikut ini analisis
1. Strength (Kekuatan)
perikanan
2. Weakness (Kelemahan)
c) Fasilitas IPAL
g) Layanan perijinan
1. Opportunity (Peluang)
f) Jumlah nelayan
perikanan
2. Threats (Ancaman)
lingkungan
Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang, baik yang bersumber dari faktor internal
maupun eksternal. Faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Startegi yang dibuat
kebijakan, serta pelayanan dari PPP Tawang. Faktor peluang yang ada di PPP
Tawang yaitu di antaranya adalah kondisi SDI yang masih bisa untuk
dimanfaatkan dan kualitas serta kuantitas sumber daya yang ada di PPP Tawang.
45
faktor eksternal. Faktor internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan akan
dimasukkan kepada matrik faktor strategi internal atau IFAS (Internal Strategic
Factor Analisis Summary). Faktor internal yang terdiri atas peluang dan ancaman
yang dimasukkan kepada matrik yang disebut matrik faktor strategi eksternal
untuk mengetahui faktor internal dan eksternal Perusahaan. Faktor internal yaitu
tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Matrik faktor strategi internal dan
ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang
dimiliki.
pihak-pihak yang berperan dalam pemasaran pemasaran yang ada di PPP Tawang
adalah nelayan, pengepul, pedagang ikan, pengolah ikan, dan kegiatan lelang di
bahwa pemasaran hasil tangkapan ikan masih dijual dalam skala lokal. Produk
46
perikanan yang dihasilkan di PPP Tawang bukan hanya ikan segar hasil
ikan yang dilakukan di TPI Tawang. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan,
Proses transaksi jual beli ikan di TPI Tawang diawali dengan nelayan yang setelah
melaut akan melakukan bongkar muat hasil tangkapan di dermaga kemudian ikan
akan disortir dan dimasukkan ke dalam blong ikan. Setelah ikan disortir, ikan
ikan akan ditimbang terlebih dahulu setelah itu akan dikelompokkan berdasarkan
jenisnya. Kemudian, proses lelang akan dimulai dengan penawaran harga terendah
penjualan secara lokal. Begitu pula dengan produk olahan ikan yang ada di PPP
Tawang. Produk olahan di PPP Tawang berupa ikan asin, pindang, dan asap.
tradisional. Pemasaran produk olahan ikan pun masih dalam skala lokal.
pengembangan pemasaran produksi ikan di PPP Tawang baik ikan segar maupun
produk olahan ikan. Strategi yang dapat diberikan berdasarkan hasil wawancara
yang telah dilakukan yaitu dengan memperluas wilayah pemasaran ikan. Produksi
perikanan tangkap di TPI Tawang mencapai 5 ton per harinya dan kualitas ikan
yang dihasilkan pun masih segar karena rata-rata nelayan yang ada di PPP
Tawang menggunakan sistem one day fishing. Strategi yang dapat dilakukan
peningkatan pangsa pasar dengan peningkatan penjualan ke luar kota atau bahkan
ke luar negeri dengan menambah fasilitas penjagaan mutu ikan dan penambahan
pemerintah. Selain itu, diperlukan pengembangan produk olahan ikan yang lebih
Tawang.
seperti nelayan, bakul, dan pelaku usaha ikan lainnya membutuhkan pemasaran
yang strategis. Penjualan yang dilakukan di sekitar PPP Tawang tidak hanya
penjualan ikan segar saja, tetapi juga produk olahan seperti olahan ikan asin,
olahan udang, olahan cumi, dan olahan rajungan. Strategi yang dapat diberikan
5.1. Kesimpulan
lingkungan.
alur pelayaran, kolam pelabuhan, selain itu juga meningkatkan kualitas dan
48
49
5.2. Saran
untuk mendukung pemasaran hasil perikanan yang lebih luas lagi di PPP
Adhim, A. A., dan Soesilowati, E. 2018. Analisis Pola Rantai Distribusi Alternatif
Perikanan Tangkap di Kabupaten Kendal. Economic Development
Analysis Journal. 7(4): 432-446.
Adhim, A. A., dan Soesilowati, E. 2018. Analisis Pola Rantai Distribusi Alternatif
Perikanan Tangkap di Kabupaten Kendal. Economics Development
Analysis Journal. 7(4): 432-446.
Adlina, N., Boesono, H., dan Fitri, A. D. P. 2016. Aspek Biologi Ikan Kembung
Lelaki (Rastrelliger kanagurta) sebagai Landasan Pengelolaan
Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal.
Agustina, S., Bambang, A. N., dan Triarso, I. 2019. Strategi Pengembangan PPP
(Pelabuhan Perikanan Pantai) Tegalsari Kota Tegal. Journal Of
Fisheries Resources Utilization Management And Technology. 8(1):
57-66.
Antika, M., Kohar, A., dan Boesono, H. 2014. Analisis Kelayakan Finansial
Usaha Perikanan Tangkap Dogol di Pangkalan Pendapatan Ikan (PPI)
Ujung Batu Jepara. Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology. 3(3):200-207.
Arifandy, F. P., Norsain, N., dan Firmansyah, I. D. 2020. Peran Koperasi Dalam
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Nelayan: Perspektif Modal
Kerja. Jurnal Akademi Akuntansi. 3(1), 118-132.
50
51
Barokah, L., Solichin, A., & Suprapto, D. 2016. Aspek Biologi Ikan Sebelah
(Psettodes erumei) yang Tertangkap dan Didaratkan di
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kabupaten
Kendal. Management of Aquatic Resources Journal
(MAQUARES), 5(4): 216-223.
Edhi, B.M., Ismail., dan H. Boesono. 2015. Analisis Fasilitas Dasar dan
Fungsional di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kab. Kendal
Dalam Menunjang Kegiatan Penangkapan Ikan. Journal of Fisheries
Recources Utilization Management and Technology, 4(4):148-156.
Irsyad, H., Wijayanto, D., dan Fitri, A. D. P. 2019. Analisis Teknis dan Finansial
Usaha Perikanan Tangkap Jaring Rampus (Bottom Gill Net) di
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kabupaten Kendal Jawa
Tengah. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology. 8(2): 7-15.
52
Khadijah, A., Hasanah, H., dan Suherlan, A. 2021. Pengukuran Model Scor dan
Analisis Swot pada Rantai Pasok Cumi-Cumi di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Karangantu. Jurnal Intent: Jurnal Industri Dan
Teknologi Terpadu. 4(1): 11-24.
Lina, A.M., H. Boesono., dan B.A. Wibowo. 2018. Evaluasi Tata Letak Fasilitas
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kabupaten Kendal.
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology, 7(4):74-82.
Mumtazah, L. A., Boesono, H., dan Wibowo, B. A. 2018. Evaluasi Tata Letak
Fasilitas Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kabupaten
Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology. 7(4): 74-82.
Muslim, E. B., Ismail, dan Boesono, H. 2015. Analisis Fasilitas Dasar dan
Fungsional di pelabuhan Perikanan Panatai Tawang Kab. Kendal
dalam Menunjang kegiatan Penangkapan Ikan. Journal of Fisheries
Resources Utilization Management and Technology. 4(4): 148-156.
Putri D. A., dan Safanah Dewi. 2019. Analisa Usaha Perikanan Tangkap Bolga
(Mini Purse Seine) dengan Hasil Tangkapan Teri (Engraulidae) Di
Desa Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Jurnal Ilmu
Perikanan Dan Kelautan. 1(2) : 88-103.
Rahman, D. R., & Triarso, I. 2013. Analisis Bioekonomi Ikan Pelagis pada Usaha
Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang
Kabupaten Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology, 2(1): 1-10.
Septiani, D., Triarso, I., dan Kurohman, F. 2016. Analisis Distribusi Dan Margin
Pemasaran Hasil Tangkapan Cumi-Cumi (Loligo Sp) Di Kabupaten
53
Susanti, E., Zulkarnaini, dan Hendrik. Peran Koperasi Perikanan Pantai Madani
Terhadap Kesejahteraan Anggota Koperasi Desa Pambang Pesisir
Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Jurnal
Sosial Ekonomi Pesisir. 1(4): 12-17.
Widyawati, A., Fitri, A. D. P., dan Hapsari, T. D. 2014. Analisis Teknis dan
Ekonomi Alat Tangkap Arad (Genuine Small Trawl) dan Arad
Modifikasi (Modified Small Trawl) di PPP Tawang Kendal. Journal
of Fisheries Resources Utilization Management and Technology.
3(3): 228-237.
LAMPIRAN
54
55