Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK PENANGKAPAN CUMI-CUMI OLEH NELAYAN DI DESA

SUKADANA KABUPATEN LOMBOK UTARA

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

HAMZAN WADI

2020154246007

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS 45 MATARAM

2023
TEKNIK PENANGKAPAN CUMI-CUMI OLEH NELAYAN DI DESA
SUKADANA KABUPATEN LOMBOK UTARA

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Oleh:

HAMZAN WADI

NIM : 2020154246007

Diajukan sebagai salah satu sayrat dalam mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN

UNIVERSITAS 45 MATARAM

2023

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul proposal : TEKNIK PENANGKAPAN CUMI-CUMI OLEH


NELAYAN DI DESA SUKADANA KABUPATEN
LOMBOK UTARA
Nama Mahasiswa : HAMZAN WADI
NIM : 2020154246007
Program Studi : Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan
Fakultas : Perikanan
Tanggal Pengesahan :

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

I Gede Nano Septian, S.Pd., M.Si L. Achmad Tan Tilar WSK, S.Si., M.Sc

NIDN. 0824099022 NIDN. 0804108702

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Praktek Kerja
Lapanganan yang berjudul ” Studi Perakitan dan Perawatan Armada Penangkap
Ikan di KUB Geger Gati Desa Sukadana Kabupaten Lombok Utara ”

Penulis berharap proposal ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi ilmiah dalam analisis kinerja dalam perakitan dan perawatan armada
penangkapan perikanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penyusunan proposal ini
juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang membantu proses penyusunan proposal ini, yaitu:

1. Lalu Achmad Tan Tilar WSK, S.Si., M.Sc, selaku dosen pembimbing.
2. I.Gede Nano Septian, S.Pd., M. Si , selaku Ketua Program Studi
Pemanfaatan Sumberdaya Periknan.
3. Kedua orang tua dan yang selalu memberikan do’a dan dukungan.
4. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat.
5. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebut satu persatu

Akhirnya, penulis berharap semoga proposal ini berguna bagi pembaca dan
kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang perikanan.

Mataram,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................2
1.3 Manfaat.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Sumber Daya Cumi-Cumi Di Indonesia....................................................4
2.2 Teknik Penangkapan Cumi-cumi..............................................................5
2.3 Potensi Perikanan Kabupaten Lombok Utara...........................................6
BAB III METODE.................................................................................................7
3.1 Waktu Dan Tempat...................................................................................7
3.2 Alat Dan Bahan.........................................................................................7
3.3 Metode Pengambilan Data........................................................................9
3.3.1 Jenis Data..........................................................................................9
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................9
3.3.3 Rencana Kegiatan...........................................................................10
3.4 Jadwal Pelaksanaan...............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Peta lokasi kegiatan PKL................................................................................7

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1 Alat dan Bahan.................................................................................................8
2 Alat Pengambilan Data.....................................................................................8
3 Jadawal kegiatan PKL....................................................................................11

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perairan Sukadana, yang terletak di Kabupaten Lombok Utara, merupakan


wilayah yang kaya akan sumber daya kelautan, termasuk keberadaan cumi-cumi.
Kegiatan penangkapan cumi-cumi telah menjadi salah satu sektor ekonomi utama
bagi masyarakat setempat. Dalam konteks ini, Praktek Kerja Lapangan (PKL)
bertema "Teknik Penangkapan Cumi di Perairan Sukadana Kabupaten Lombok
Utara" bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang teknik
penangkapan cumi-cumi, berfokus pada aspek-aspek ekologis dan sosio-ekonomi
yang terkait dengan kegiatan ini.

Melalui PKL ini, diharapkan peserta dapat menggali pengetahuan praktis


mengenai alat tangkap, strategi penangkapan, dan keberlanjutan sumber daya cumi-
cumi. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan keterampilan
praktis para peserta, tetapi juga untuk memastikan bahwa kegiatan penangkapan
cumi-cumi dilakukan secara berkelanjutan demi menjaga keseimbangan ekosistem
perairan Sukadana (Aafini Harahap et al., 2023) .

Selain itu, PKL ini juga akan melibatkan interaksi langsung dengan nelayan
lokal dan pihak terkait dalam industri perikanan. Ini memberikan kesempatan bagi
peserta PKL untuk memahami secara mendalam aspek sosial dan ekonomi dari
kegiatan penangkapan cumi-cumi, termasuk dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat lokal, keberlanjutan ekonomi, dan kebijakan pengelolaan perikanan.

Dengan menggabungkan pendekatan teori dan praktik, PKL "Teknik


Penangkapan Cumi di Perairan Sukadana Kabupaten Lombok Utara" diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan pemahaman dan
keterampilan peserta terkait manajemen sumber daya perairan. Selain itu,
diharapkan PKL Dengan menggabungkan pendekatan teori dan praktik, PKL "Teknik
Penangkapan Cumi di Perairan Sukadana Kabupaten Lombok Utara" diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan pemahaman dan

1
keterampilan peserta terkait ini dapat merangsang diskusi dan penelitian lebih lanjut
terkait penangkapan cumi-cumi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif
bagi masyarakat lokal dan lingkungan perairan Sukadana secara keseluruhan.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui dan mendeskripsikan bahan dan alat yang digunakan oleh


nelayan dalam menangkap cumi-cumi di perairan Sukadana Kabupaten
Lombok Utara.
2. Mengetahui dan mendeskrpsikan tehnik penangkapan cumi-cumi di perairan
Sukadana Kabupaten Lombok Utara.
3. Mengetahui dan mendeskripsikan hasil tangkapan cumi-cumi di perairan
Sukadana Kabupaten Lombok Utara.

1.3 Manfaat

1. Pengembangan Keterampilan Praktis: Mahasiswa yang mengikuti kegiatan


PKL "Teknik Penangkapan Cumi di Perairan Sukadana Kabupaten Lombok
Utara" akan memperoleh keterampilan praktis dalam teknik penangkapan
cumi-cumi. Pengalaman langsung di lapangan akan memungkinkan mereka
untuk memahami secara mendalam proses penangkapan, penggunaan alat
tangkap, dan strategi yang diterapkan oleh nelayan lokal. Keterampilan ini
tidak hanya berkontribusi pada peningkatan keahlian mahasiswa di bidang
perikanan, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang penerapan
teknologi dalam konteks nyata.
2. Pemahaman Ekosistem dan Konservasi: Peserta PKL akan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem perairan Sukadana dan
dampak kegiatan penangkapan cumi-cumi terhadap lingkungan. Melalui
observasi langsung, mahasiswa dapat mengidentifikasi aspek-aspek ekologis
yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan sumber daya perikanan. Hal
ini akan memberikan dasar yang kuat untuk kontribusi mahasiswa dalam
upaya konservasi perairan, dengan mempertimbangkan keberlanjutan sumber
daya cumi-cumi dan meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem.
3. Keterlibatan Sosial dan Interaksi dengan Masyarakat Lokal: Kegiatan PKL ini
juga akan memberikan mahasiswa pengalaman keterlibatan sosial melalui
interaksi langsung dengan nelayan lokal dan komunitas perikanan. Melalui
dialog dengan mereka, mahasiswa dapat memahami dinamika sosial,
2
ekonomi, dan budaya yang terkait dengan kegiatan penangkapan cumi-cumi.
Keterlibatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga
membuka peluang bagi mahasiswa untuk memberikan kontribusi positif dalam
pengembangan solusi berkelanjutan yang mempertimbangkan kepentingan
masyarakat setempat..

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Daya Cumi-Cumi Di Indonesia

Cumi-cumi merupakan salah satu bahan baku sektor perikanan yang sangat
diminati dan diharapkan dapat menambah devisa negara. Permintaan pasar ekspor
cenderung meningkat dan sumber daya yang melimpah di Indonesia menawarkan
peluang pengembangan yang sangat besar. Tingginya permintaan pasar terhadap
cumi-cumi sebagai produk ekspor di Indonesia menjadikannya salah satu produk
perikanan andalan selain ikan dan lobster, namun di sisi lain pengetahuan
masyarakat mengenai kelompok cumi-cumi masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai penangkapan cumi-cumi di
Indonesia dan upaya peningkatan hasil tangkapannya (Mulyanto et al., 2022) .

Salah satu sumber daya perikanan yang penting secara ekonomi adalah
cephalopoda kelas , yang terdiri dari spesies cumi-cumi (squid), sotong (cuttlefish),
dan gurita (octopus), namun masyarakat setempat Cumi-cumi dan sotong sering
disebut dengan istilah cumi-cumi atau suntung. Metode penangkapan ikan secara
horizontal atau pukat cumi biasa digunakan oleh nelayan untuk menangkap cumi-
cumi dan sotong di perairan. Namun cara penangkapan ikan ini masih tradisional
dan melibatkan penarikan alat tangkap di belakang perahu sambil mendayung.
Eksploitasi sumber daya cumi-cumi masih mengandalkan nelayan dengan
menggunakan jig buatan sendiri atau buatan pabrik dengan umpan buatan yang
menyerupai bentuk udang. Jig adalah alat pancing yang dirancang khusus untuk
menangkap cumi-cumi, atau udang, ikan, atau cumi-cumi bentuk lainnya yang
mempunyai banyak kait di bagian ekornya tetapi tidak ada kaitnya (Daris et al., 2021)

Cumi-cumi (Loligo sp.) merupakan sumber daya alam yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi, menduduki peringkat ketiga setelah ikan dan udang di Indonesia.
Potensi penangkapan cumi-cumi di Laut Jawa (WPP RI 712) sebesar 5000 ton per
tahun (Kepmen KP No. 45 Tahun 2011). Penangkapan ikan cumi-cumi (Loligo sp.) di
Indonesia dilakukan dengan menggunakan berbagai alat tangkap seperti payang,
beach seine, tank bag, boat bag, trap, dan purse seine. Akibat aktifnya aktivitas
penangkapan ikan, populasi cumi-cumi (Loligo sp.) semakin berkurang di perairan
Teluk Banten. Oleh karena itu, informasi mendasar mengenai biologi perikanan dan
4
dinamika populasi perlu dikaji untuk mendukung upaya pengelolaan stok cumi-cumi
(Loligo sp.) yang berkelanjutan dan membangun perikanan yang berkelanjutan dan
ramah lingkungan (Puspitasari & Fahrudin, 2019).

2.2 Teknik Penangkapan Cumi-cumi

Hand fishing merupakan salah satu alat pancing cumi yang banyak
digunakan oleh nelayan tradisional di Prefektur Takara untuk menangkap cumi di
laut, karena merupakan cara penangkapan cumi yang pasif dan ramah lingkungan.
Pengoperasian alat pancing sendiri tidak lepas dari alat bantu penangkapan ikan
yang menggunakan cahaya untuk menarik perhatian cumi-cumi. Hal ini dikarenakan
cumi-cumi merupakan salah satu jenis makhluk air yang tertarik pada cahaya
(fototaksis positif). Penerangan yang digunakan pada saat penangkapan cumi
dengan alat tangkap adalah lampu pijar, lampu karbit dan petromax
(Daris et al., 2021)
.

Nelayan di Kota Belawan sebagian besar adalah nelayan skala kecil dan
besar. Nelayan kecil bekerja memancing cumi-cumi menggunakan kapal berukuran
<5 GT dengan alat tangkap pancing cumi (squid jigg). Penangkapan dilakukan
secara one day fishing sejauh 5-15 mil dari pinggir pantai, menggunakan kapal
berukuran 9-12 meter, mesin utama dongfeng berkekuatan 23 PK dan memuat 2
ABK, dilengkapi dengan alat bantu berupa lampu sebanyak 8-10 berukuran 50 watt
untuk setiap lampu. Sifat cumi-cumi yang fototaksis positif adalah alasan utama
penggunaan bantuan cahaya, karena saat memancing di malam hari, lampu terang
di sekitar perahu akan menarik perhatian cumi- cumi (Harahap et al., 2023)

Penangkapan cumi-cumi masih dilakukan oleh nelayan tradisional dengan


hasil tangkapan yang terbatas. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan di
daerah Pangkalpinang, untuk menangkap cumi-cumi seringkali masyarakat atau
nelayan hanya menggunakan jaring karung, kartu perahu, pancing ulur dan ada pula
yang menggunakan pancing cumi namun hasil tangkapannya masih sedikit. Cara
penangkapan ikan ini tetap merupakan penangkapan cumi tradisional. Selain joran
tradisional, ada juga joran cumi mekanis dan otomatis. Alat pancing cumi otomatis
telah dikembangkan di Jepang . Di Jepang, penangkapan ikan cumi-cumi merupakan
salah satu perikanan Jepang yang sudah lama ada. Squid Jigging merupakan alat
pancing cumi yang dikembangkan dari alat pancing tradisional. Seperti halnya hand

5
fishing, mancing cumi juga dilengkapi dengan penarik (lure) untuk menangkap cumi.
Pemanfaatan penangkapan cumi-cumi dilakukan pada kapal besar atau pada kapal
khusus untuk menangkap cumi-cumi dalam jumlah banyak (Kamalludin et al., n.d.) .

2.3 Potensi Perikanan Kabupaten Lombok Utara

Kawasan TWP Gili Matra mempunyai potensi sumber daya alam yang tinggi,
termasuk biota laut, baik hewan laut maupun darat. Mengenai sumber daya ikan
karang di kawasan TWP Gili Matra, biomassa ikan karang berkisar antara 541,85
kg/ha hingga 818,3 kg/ha (Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi NTB, 2015). Dari
survei visual yang dilakukan Suharti (2014), teridentifikasi 84 spesies dan 16 ordo
ikan karang (Siti et al., 2018) .

Kerang, rumput laut, lobster dan kerapu merupakan produk perikanan laut
yang mempunyai peranan penting sebagai produk ekspor dan keempat produk
tersebut dibudidayakan di Kabupaten Lombok Utara walaupun masih dalam skala
kecil dan sederhana. Pasar domestik dan internasional terus berkembang setiap
tahunnya (Junaidi et al., 2018) . Produksi cumi-cumi kabupaten lombok utara pada
tahun 2022 mencapai 68,5 ribu kilogram. Volume tersebut ekuivalen dengan nilai
produksi sebesar 3,5 juta rupiah (Stastiktik KKP,2023).

6
BAB III
METODE

3.1 Waktu Dan Tempat

Kegiatan praktik kerja lapangan ini dilaksanakan pada kelompok nelayan


yang menangkap cumi-cumi di perairan laut flores. Kegiatan PKL dimulai pada
minggu ke-4 bulan Desember 2023 sampai dengan minggu ke-4 bulan Januari
2024.

Gambar 1. Peta lokasi kegiatan PKL

3.2 Alat Dan Bahan

Pelaksanaan kegiatan PKL ini sangat bergantung pada kecukupan peralatan


yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pelaksanaan PKL. Persyaratan alat dan cara penggunaannya dapat disajikan pada
tabel berikut.

7
Tabel 1 Alat dan Bahan
No Jenis Satuan Jumlah Fungsi/Kegunaan
Alat
1 pancing ulur Unit 1 alat untuk menangkap
cumi-cumi.
2 Perahu/kapal kecil Unit 1 Membawa alat tangkap
ke lokasi dan
mengoprasikan alat
tangkap
Bahan
1 BBM (Bensin) Liter 1 Sebagai bahan bakar
perahu/kapal
2 Umpan buatan set 1 Sebagai penarik
kehadiran cumi-cumi

Tabel 2 Alat Pengambilan Data


No Jenis Satuan Jumlah Fungsi/kegunaan
1 Alat tulis Unit 1 Mencatat hasil observasi
dan studi pengoprasian
alat tangkap selama
proses PKL berlangsung
2 Smartphone Unit 1 Untuk dokumentasi
selama proses PKL
berlangsung dan
penandaan lokasi
Fishing Ground
3 Buku Unit 1 Mempelajari prosedur
petunjuk/Referensi oprasional yang tepat
sebelum dan selama
PKL

8
3.3 Metode Pengambilan Data

3.3.1 Jenis Data


Jenis data yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan
langsung dan penelitian lapangan yang dilakukan di perairan laut flores dengan
melibatkan langsung para nelayan dalam kegiatan penangkapan cumi-cumi
dengan menggunakan alat tangkap pancing ulur untuk memperoleh data dan
informasi yang akurat. Mengamati objek secara cermat berdasarkan kejadian yang
ada.
Data pokok yang dikumpulkan selama kegiatan PKL adalah: 1) Data
konstruksi alat tangkap pancing ulur, 2) Data konstruksi armada penangkapan
cumi-cumi, 3) Data teknik penangkapan cumi-cumi dengan pancing ulur, 4) Data
lokasi penangkapan cumi-cumi, 5) data jumlah hasil tangkapan cumi-cumi. Data
sekunder digunakan sebagai data pendukung/pelengkap data primer. Data
sekunder diperoleh dari literatur ilmiah berupa buku atau majalah yang berkaitan
dengan pengoperasian alat penangkapan ikan sejenis. Dengan memadukan data
primer dan sekunder, laporan penelitian mampu memberikan gambaran utuh
mengenai cara kerja alat tangkap pancing ulur.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data


1. Pengamatan langsung (Observasi)
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
observasi yang disertai dengan pencatatan keadaan atau perilaku khalayak
sasaran (Joesyiana, 2018) Pengamatan dilakukan dengan mengamati dan
mencatat penggunaan dan pengoperasian alat tangkap mini seine pada saat
penangkapan ikan.

2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya
jawab verbal satu arah, artinya pertanyaan datang dari pewawancara dan

9
jawabannya diberikan oleh orang yang diwawancarai (Hansen, 2020)
Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data yang tidak dapat diperoleh
melalui observasi,

3. Studi Literatur/pustaka
Penelitian perpustakaan atau sastra adalah serangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan metode pengumpulan data perpustakaan, membaca,
mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Penelitian sastra juga dapat
mempelajari berbagai referensi karya dan temuan-temuan penelitian
terdahulu yang sejenis yang berguna untuk memperoleh landasan teori yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti (Assyakurrohim et al., 2022)

3.3.3 Rencana Kegiatan


1) Survey Lokasi
2) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat penggunaan alat
penangkapan cumi-cumi menggunakan pancing ulur.
3) Pindah ke daerah pemancingan.
4) Melaksanakan kegiatan penangkapan cumi-cumi menggunakan pancing ulur,
termasuk menurunkan (menyesuaikan) alat tersebut sampai dilepas.
5) Mencatat hasil tangkapan dan menganalisis hasil tangkapan secara kuantitatif
dan kualitatif.
6) Menyusun laporan hasil kegiatan PKL.

10
3.4 Jadwal Pelaksanaan

Secara umum, kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini jadwalkan pada tabel
berikut:

Tabel 3 Jadawal kegiatan PKL


Waktu Pelaksanaan

Oktober Nov. Des. Jan.


No Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survei lapangan dan


persiapan

2 Penyusunan proposal
PKL

3 Pelaksanaan PKL dan


pengumpulan data

4 Penyusunan Laporan

11
DAFTAR PUSTAKA

Aafini Harahap, W. J., Zairion, Z., Mukhlis Kamal, M., Adrianto, L., Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan, P., & Pertanian Bogor, I. (2023). Evaluation of
Small-Scale Squid Fish Management with an Ecosystem Approach in Medan
Waters, North Sumatra Oleh. Marine Fisheries, 14(1).
Assyakurrohim, D., Ikhram, D., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2022). Metode
Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan
Komputer, 3(01), 1–9. https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1951
Daris, L., Massiseng, A. N. A., Jaya, J., & Irsandi, I. (2021). The influence of
fishing tools using different feed towards variation of Loligo sp. catches in
the Takalar Sea of South Sulawesi, Indonesia. Agrikan: Jurnal Agribisnis
Perikanan, 14(1), 25–32. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.14.1.25-32
Hansen, S. (2020). Investigasi Teknik Wawancara dalam Penelitian Kualitatif
Manajemen Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil, 27(3), 283.
https://doi.org/10.5614/jts.2020.27.3.10
Joesyiana, K. (2018). PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
OBSERVASI LAPANGAN (OUTDOR STUDY) PADA MATA KULIAH
MANAJEMEN OPERASIONAL (Survey pada Mahasiswa Jurusan
Manajemen Semester III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda).
PEKA, 6(2), 90–103.
https://journal.uir.ac.id/index.php/Peka/article/view/2740
Junaidi, M., Marzuki, M., Cokrowati, N., Rahman, I., & Studi Budidaya
Perairan Universitas Mataram, P. (2018). Identifikasi Lokasi Perairan
Untuk Pengembangan Budidaya Laut di Kabupaten Lombok Utara.
Jurnal Biologi Tropis, 18(1).
Kamalludin, I., Rosa, F., Jurusan, S., Mesin, T., Teknik, F., Bangka, U., Desa
Balunijuk, B., Merawang, K., & Bangka, K. (n.d.). RANCANG BANGUN
MESIN PANCING CUMI-CUMI OTOMATIS. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat.
Mulyanto, I. A., Rahmani, U., & Telussa, R. F. (2022). Analisis Ekonomi
Usaha Penangkapan Cumi di Laut Aru. Jurnal Ilmiah Satya Minabahari,
7(1), 20–30. https://doi.org/10.53676/jism.v7i1.138
Puspitasari, R. K., & Fahrudin, A. (2019). Population Dynamic of Squid
(Loligo, sp) In the Banten Bay, Banten Province: Dinamika Populasi
Cumi-Cumi (Loligo sp.) di Perairan Teluk Banten, Provinsi Banten.
12
Journal of Tropical Fisheries Management, 3(2), 36–44.
https://doi.org/10.29244/jppt.v3i2.30560
Siti, *, Suryawati, H., Soejarwo, A., Muliawan, I., Firdaus, M., Besar, B.,
Sosial, R., Kelautan, E., Gedung, P., Kp, B., Lt, I., Pasir, J., Nomor, P., &
Timur, A. (2018). VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA TERUMBU
KARANG DAN MANGROVE DI KAWASAN TAMAN WISATA
PERAIRAN (TWP) GILI MATRA, LOMBOK UTARA, NUSA TENGGARA
BARAT Economic Valuation of Coral Reef and Mangrove Resources in
The Gili Matra Marine Tourism Park Area, Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat. J. Kebijakan Sosek KP .

13

Anda mungkin juga menyukai