Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL MAGANG

PENGOPERASIAN JARING INGSANG (GILL NET) DI PERAIRAN LAUT


DESA KUALA TAMBANGAN KECAMATAN TAKISUNG
KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMATAN SELATAN

Oleh:

ARNOLD HEART DENGAH


2010713710002

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2023
PROPOSAL MAGANG
PENGOPERASIAN JARING INGSANG (GILL NET) DI PERAIRAN LAUT
DESA KUALA TAMBANGAN KECAMATAN TAKISUNG
KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMATAN SELATAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Kegiatan Magang pada
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Oleh:

ARNOLD HEART DENGAH


2010713710002

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengoperasian Alat Tangkap Rawai (Long Line) di


Desa Simpang Warga Kecamatan Aluh-Aluh.
Nama : Arnold Heart Dengah
NIM : 2010713710002
Fakultas : Perikanan dan Kelautan
Program Studi : Perikanan Tangkap
Tanggal Pelaksanaan : September - Oktober 2023

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ir. Iriansyah, M.Si. Dr. Erwin Rosadi, S.Pi, M.Si


NIP 19610815 198803 1 004 NIP.19761023 2000003 1 001

Mengetahui,

Dekan Koordinator Program Studi


Fakultas Perikanan dan Kelautan Perikanan Tangkap

Dr. Ir. Hj. Agustiana, M.P. Ir. Iriansyah, M.Si.


NIP 19630808 198903 2 002 NIP 19610815 198803 1 004
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal kegiatan magang sesuai
waktu yang dijadwalkan. Maksud dari penulisan proposal kegiatan ini adalah sebagai
panduan pelaksanaan kegiatan magang dan menjadi syarat untuk melaksanakan kegiatan
magang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir.H. Iriansyah, M.Si., selaku ketua dan
Dr.Erwin Rosadi, S.Pi, M.Si., selaku anggota dari pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga penulisan proposal kegiatan magang ini bisa selesai.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal kegiatan
magang ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
agar dapat lebih baik lagi dalam menyusun proposal kegiatan magang, semoga proposal
kegiatan magang ini dapat bermanfaat bagi semua, khususnya dalam menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan.

Banjarbaru, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................ v
DAFTAR TABEL............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan Magang ............................................................................. 2
1.3. Kegunaan Magang ........................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 4
2.1. Deskripsi Jaring Ingsang Hanyut ( Drift Gill Net)........................ 4
2.2. Kontruksi dan Desain Jaring Ingsang Hanyut ( Drift Gill Net)..... 4
2.3. Metode Pengoperasian Jaring Ingsang Hanyut (Drift Gill Net)..... 6
2.4. Daerah Penangkapan Jaring Ingsang Hanyut(Drift Gill Net)........ 6
2.5. Hasil Tangkapan Jaring Ingsang Hanyut(Gill Net)........................ 7
BAB 3. METODOLOGI MAGANG ............................................................ 8
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 8
3.2. Metode........................................................................................... 8
3.3. Jenis Data....................................................................................... 9
BAB 4. PENUTUP.......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 12
LAMPIRAN......................................................................................... 14
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Peraturan Akademik Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung


Mangkurat Nomor : 203/UN8.1.27/SP/2020 tanggal 29 Januari 2020 Pasal 22 praktik magang
adalah kegiatan di luar institusi dalam rangka perluasan wawasan yang berkaitan dengan
aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan keilmuan di program studi masing-
masing dalam kurun waktu tertentu. Pelaksanaan magang harus memenuhi ketentuan
akademis diantaranya tidak dalam keadaan mendapat sanksi akademis, tidak dalam waktu
cuti akademis, pelaksanaan magang telah menyelesaikan minimal 122 SKS dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 2,00.
Magang adalah cara penyebaran informasi yang dilakukan secara terorganisasi
(Tocharman, 2009). Menurut Rusidi (2006), magang merupakan salah satu mata kuliah yang
harus diselesaikan setiap mahasiswa sebagai cara mempersiapkan diri untuk menjadi SDM
yang profesional yang siap kerja. Menurut Sumardiono (2014), magang adalah proses belajar
dari seorang ahli melalui kegiatan dunia nyata. Selain itu, magang adalah proses
mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan problem nyata di sekitar

Jaring insang adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring empat persegi
panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring merata. Dinamakan jaring insang karena
berdasarkan cara tertangkapnya, ikan terjerat di bagian insangnya pada mata jaring. Ukuran
ikan yang tertangkap relatif seragam. Gill net sering diterjemahkan dengan “jaring insang”,
“jaring rahang”, dan lain sebagainya. Istilah “gill net” didasarkan pada pemikiran bahwa
ikan-ikan yang tertangkap “gilled-terjerat” pada sekitar operculum nya pada mata jaring.

Dalam bahasa Jepang gill net disebut dengan istilah “sasi ami”, yang berdasarkan
pemikiran bahwa tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ialah dengan proses bahwa ikan-ikan
tersebut “menusukkan diri-sasu” pada “jaring-ami”. Di Indonesia penamaan gill net ini
beraneka ragam, ada yang menyebutkan nya berdasarkan jenis ikan yang tertangkap (jaring
kuro, jaring udang dsb nya), ada pula yang disertai dengan nama tempat (jaring udang
Bayeman), dan lain sebagainya. Tertangkapnya ikan ikan-ikan dengan gill net ialah dengan
cara bahwa ikan-ikan tersebut terjerat (gilled) pada mata jaring atupun terbelit-belit
(entangled) pada tubuh jaring.
Gill net sering digunakan nelayan untuk menangkap ikan, biasanya gill net diperuntukkan
untuk menangkap ikan permukaan, ikan pertengahan, dan ikan dasar perairan

Gill net sering digunakan nelayan untuk menangkap ikan, biasanya gill net
diperuntukkan untuk menangkap ikan permukaan, ikan pertengahan, dan ikan dasar perairan.
Maka dari itu penting kiranya bagi mahasiswa perikanan untuk mempelajari alat tangkap ini.
Dengan mempelajari Gill net harapannya mahasiswa dapat mengetahui cara kerja,
komponen-komponen, maupun jenis-jenis dari Gill net.
1.2 Tujuan

Tujuan dari kegiatan magang adalah sebagai berikut :


1. Mengidentifikasi Jaring Ingsang (Gill Net) di Perairan Laut Desa Kuala
Tambangan Kecamatan Takisung Kabupaten Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Mengetahui cara pengoperasian Jaring Ingsang (Gill Net) di Perairan Laut Desa
Kuala Tambangan Kecamatan Takisung Kabupaten Laut Provinsi Kalimantan
Selatan.
3. Berpartisipan dalam Pengoperasian Jaring ingsang(Gill Net) di Perairan Laut
Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung Kabupaten Laut Provinsi
Kalimantan Selatan.
1.3 Manfaat

Kegunaan dari kegiatan magang adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan ilmu di perkuliahan pada saat di lapangan.


2. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa terhadap cara pengoperasian
Jaring Ingsang (Gill Net) di Perairan Laut Desa Kuala Tambangan Kecamatan
Takisung Kabupaten Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Jaring Ingsang (Gill Net)

Gill net sering diterjemahkan dengan “jaring insang” istilah gill net didasarkan pada
pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap “gill net” terjerat di sekitar operculumnya pada
mata jaring. Di Indonesia, penamaan gill net ini beraneka ragam, ada yang menyebutnya
berdasarkan jenis ikan yang tertangkap (jaring koro, jaring udang, dan sebagainya), ada pula
yang disertai dengan nama tempat (jaring udang bayeman), dan sebagainya (Ayodhya,
1981 ).

2.2 Desain Dan Kontruksi Jaring Ingsang (Gill Net)

1. Jaring Utama

benang yang digunakan sebaiknya warna bening atau biru laut. Tujuannya adalah supaya
ikan sulit mendeteksi keberadaan jaring di dalam perairan. Ukuran yang paling baik untuk
satu mata jaring adalah keliling jaring (mesh priemetre) harus lebih besar dari keliling
tubuh maksimum (maximum body girth) dari ikan yang dijadikan target tangkapan.

2.Tali-temali

Dalam kontruksi jaring insang terdapat tiga bagian tali dengan posisi dan fungsinya
masing – masing yaitu tali atas yang sekaligus sebagai tali pelampug, tali ris atas dan tali
pemberat. Bahan tali yang digunakan adalah bahan polyethelene

a. Tali ris atas atau tali pelampung


Tali ris atas adalah tempat untuk menggantungkan jaring utama dan tali pelampung.
Untuk menghindari agar jaring insang terbelit sewaktu dioperasikan (terutama pada
bagian tali ris atasnya) biasanya tali ris atas dibuat rangkap dua dengan arah pintalan yang
berlawanan (S – Z)
b. Tali pemberat (sinker line) dan tali ris bawah
Tali ris bawah ini berfungsi sebagai tempat melekatnya pemberat. Martasuganda (2002)
mengatakan bahwa panjang tali ris bawah lebih panjang dari tali ris atas dengan tujuan
supaya kedudukan jaring insang di perairan dapat terentang dengan baik.
c. Tali selambar
Tali selambar adalah tali yang dipasang pada kedua ujung alat tangkap untuk mengikat
ujung jaring insang pada pelampung tanda, serta ujung lainnya diikatkan pada kapal.
Panjang tali selambar yang digunakan umumnya 25-50 meter tergantung ukuran alat
tangkap dan kapal yang digunakan.

3.Pelampung

Pada jaring insang dasar, pelampung hanya berfungsi untuk mengangkat tali ris atas saja
agar jaring insang dapat berdiri tegak (vertikal) di dalam air. Untuk jaring insang
pertengahan dan jaring insang permukaan, disamping pelampung yang melekat pada tali
ris atas diperlukan juga pelampung tambahan yang berfungsi sebagai tanda di permukaan
perairan. Pelampung yang dipakai biasanya terbuat dari bahan styrofoam, polyvinyl
chloride, plastik, karet atau benda lainnya yang mempunyai daya apung. Jumlah, berat,
jenis dan volume pelampung yang dipasang dalam satu piece menentukan besar kecilnya
daya apung (buoyancy).Besar kecilnya daya apung yang terpasang pada satu piece sangat
berpengaruh terhadap baik buruknya hasil tangkapan.

4.Pemberat

Pemberat digunakan untuk menenggelamkan jaring atau memberikan daya tenggelam


pada jaring dan mengimbangi daya apung yang diberikan oleh pelampung. Pada jaring
insang umummya terbuat dari bahan timah atau benda lainnya yang dijadikan sebagai
pemberat dengan daya tenggelam dan bentuk yang berbeda-beda. Besar kecilnya daya
tenggelam yang dipakai satu piece jaring insang akan berpengaruh terhadap baik
buruknya hasil tangkapan

2.3 Daerah Penangkapan

Pada umumnya yang menjadi fishing ground atau daerah penangkapan jaring
insang atau gill net adalah daerah pantai, teluk dan muara-muara sungai. Jaring insang
atau gill net dioperasikan pada bagian permukaan kolom perairan (0-200 m). Daerah
distribusi gill net adalah seluruh daerah di Indonesia, terutama Jawa Barat dan pantai utara
Jawa (Subani dan Barus 1989).

2.4 Hasil Tangkapan

Pengertian hasil tangkapan adalah jumlah dari spesies ikan maupun binatang air
lainnya yang tertangkap saat kegiatan operasi penangkapan. Hasil tangkapan bias
dibedakan menjadi dua, yaitu hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan.
Hasil tangkapan utama adalah spesies yang menjadi target dari operasi penangkapan
sedangkan hasil tangkapan sampingan adalah spesies yang merupakan di luar dari target
operasi penangkapan (Ramdhan, 2008).

2.5 Daerah Pengoperasian

Pada umumnya yang menjadi fishing ground atau daerah penangkapan jaring insang atau
gill net adalah daerah pantai, teluk dan muara-muara sungai. Jaring insang atau gill net
dioperasikan pada bagian permukaan kolom perairan (0-200 m). Daerah distribusi gill net
adalah seluruh daerah di Indonesia, terutama Jawa Barat dan pantai utara Jawa (Subani
dan Barus 1989).
BAB 3 METEOLOGI MAGANG

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan Magang dilaksanakan dari Oktober – November 2023. Kegiatan Magang


bertempat di KUB Mandiri Putra Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Magang


No Kegiatan September Oktober November Desember
Pembuatan dan
1 Konsultasi
proposal magang
Pelaksaan
2 magang

Penulisan dan
3 konsultasi
laporan
Ujian Magang,
4 Perbaikan dan
Distribusi.

3.2 Metode

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan


untuk mengumpulkan data Metode magang dasarnya merupakan cara ilmiah utuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu . Adapun metode yang
digunakan pada magang adalah sebagai berikut :
a . Metode Observasi
Metode observasi langsung adalah pengamatan secara langsung untuk
mengambil data dengan menggunakan mata. Data yang diperoleh bersifat primer
dengan cara melakukan pencatatan dan pengamatan langsung tentang materi yang
dipelajari (Nazir, 2003).
Observasi yang dilakukan pada saat melakukan kegiatan magang adalah
dengan cara melakukan pengamatan dan melakukan secara langsung bagaimana
cara mengoperasikan Jaring Ingsang (Gill Net) serta melakukan pencatatan tentang
bagian-bagian jaring ingsang (Gill Net), menentukan daerah penangkapan, dan hasil
tangkapan Jaring ingsang (Gill Net).

b . Metode Wawancara
Wawancara merupakan proses pengambilan data atau memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya
jawab kepada pihak yang bersangkutan secara langsung. Wawancara pada
penelitian ini dilakukan secara langsung untuk memperoleh data primer (Purwanto,
Fitri dan Wibowo, 2013).
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan mewawancarai secara langsung
kepada responden/nelayan tentang jaring ingsang (Gill Net) baik pada saat
pengoperasian, daerah penangkapan hasil tangkapan maupun identifikasi alat
tangkap.

c. Metode Partisipasi
Partisipasi merupakan keikutsertaan seseorang di dalam kelompok sosial
untuk mengambil bagian dari kegiatan masyarakat yang ada, di luar pekerjaannya
Theodorson (2010) dalam Makhmudi dan Muktiali (2018)
Berdasarkan pengertian tersebut maka metode partisipatif merupakan
metode pengumpulan data dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pengoperasian lampara dasar dengan tujuan untuk mengetahui teknik pengoperasian
jaring ingsang(Gill Net).

d. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang digunakan merupakan data pendukung terhadap hasil pengamatan dan
wawancara berkaitan dengan bentuk pesan verbal dan non verbal dan juga
hambatan-hambatan yang ditemui oleh peneliti. Contohnya seperti dokumentasi
saat informan tengah melakukan komunikasi di video call Sugiyono (2016) dalam
Pratiwi (2017)
Dokumentasi yang dilakukan adalah mendokumentasikan bagian-bagian
jaring ingsang (Gill Net), hasil tangkapan, dan mendokumentasikan semua kegiatan
yang berkaitan dengan pengoperasian Jaring ingsang (Gill Net) berupa gambar,
video dan tulisan yang bertujuan untuk memperkuat hasil kerja lapangan dan
menunjang hasil dari metode wawancara yang sudah dilaksanakan oleh penulis.
3.3 Jenis Data
Data penelitian terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber
yang sudah ada.
1. Data Primer
Menurut Setyaningsih dan Abrori (2013) data primer yaitu data yang
diambil secara langsung dari objek penelitian. Data primer diperoleh dengan cara
mengamati secara langsung dengan mengidentifikasi objek penelitian.
Data primer diperoleh dengan ikut berpartisipasi langsung dalam kegiatan
magang yaitu mengidentifikasi dan ikut mengoperasikan jaring ingsang (Gill Net)
sehingga dapat mengetahui teknik pengoperasian, jenis hasil tangkapan,
penanganan hasil tangkapan, hingga mengukur alat tangkap.
2. Data Sekunder
Data sekunder ialah “sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data”. Contohnya seperti dari orang lain atau dokumen-
dokumen. Data sekunder bersifat data yang mendukung keperluan data primer. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen jurnal.
(Sugiyono, 2016) dalam Pratiwi (2017).
Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan
data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang didapat dari sebuah situs
internet berkaitan dengan pelaksanaan magang. Data sekunder yang diperoleh yaitu
dari jurnal dan situs internet yang berkaitan dengan kegiatan magang jaring ingsang
(Gill Net) seperti identifiasi jaring ingsang (Gill Net) teknik pengoperasian jaring
ingsang (Gill Net),hasil tangkapan jaring ingsang (Gill Net) daerah penangkapan
jaring ingsang (Gill Net)
BAB 4 PENUTUP

Kegiatan magang merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa


dengan tujuan untuk menerapkan semua ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
perkuliahan sehingga dapat dipelajari secara langsung pada saat di lapangan.
Usulan kegiatan magang ini disusun sebagai acuan awal pelaksanaan kegiatan
magang, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi perubahan sesuai
dengan kondisi dan situasi di lapangan. Semoga proposal magang ini dapat
memperlancar seluruh rangkaian kegiatan magang.

DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa, AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.
Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan. 2009. Alat Penangkapan Ikan.
Jakarta. Hal. 61

Rusidi, 2006. Panduan Laporan Magang. Bandung

ILHAM WAHYUDI 2022,. KONSTRUKSI DAN HASIL TANGKAPAN JARING


INSANG IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta) DI DESA TILE-
TILE KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR FAKULTAS ILMU KELAUTAN
DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Azwar E. 2019. Program Pengalaman Lapangan (Magang) Terhadap Kepercayaan Diri


Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi. Jurnal Penjaskesrek.
Vol. 6(2).
Baskoro S, Mulyono dan Agus Suherman 2007. Teknologi Penangkapan Ikan Dengan
Cahaya. Universitas Diponegoro : Semarang.
Purwanto A.A, A.D. Purnama Fitri, dan B.A. Wibowo,2013. Perbedaan Umpan Terhadap
Hasil Tangkapan Udang Galah (Macrobracrium Idea) Alat Tangkap Bubu
Bambu (Icir) Di Perairan Rawapening. Journal of Fisheries Resources
Utilization Management and Technology Volume 3(2) 72-81.

Makhmudi dan Muktiali, 2018. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Prasarana


Lingkungan Pada Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis
Komunitas (Plpbk) Di Kelurahan Tambakrejo, Kota Semarang. Jurnal
Pengembangan Kota. Volume 6(2) (108–117).
Setyaningsih, I dan Abrori, M. 2013. Analisis Kualitas Lulusan Berdasarkan Tingkat
Kepuasan Pengguna Lulusan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol 12(1).

Pratiwi N.I. 2017. Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi Komunikasi.
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial.Volume 1(2).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Magang
Lampiran 2. Lembar Konsultasi Proposal Magang
LOGBOOK MAGANG
PRORGAM STUDI PERIKANAN TANGKAP
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

NAMA : Arnold Heart Dengah


NIM : 2010713710002

NO HARI/TANGGAL KEGIATAN PARAF

4
5

Anda mungkin juga menyukai