LAPORAN MAGANG
LAPORAN MAGANG
WAHANA LINGKUNGAN HIDUP (WALHI)
SUMATERA BARAT
Oleh:
RIDO HIDAYAT
DAMPAK TAMBAK UDANG DISEPANJANG
PANTAI PADANG PARIAMAN TERHADAP
2110232039
LINGKUNGAN SEKITAR
RIDO HIDAYAT
2110232039
DEPARTEMEN
ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
v
LAPORAN MAGANG
WAHANA LINGKUNGAN HIDUP (WALHI)
SUMATERA BARAT
Oleh:
RIDO HIDAYAT
2110232039
DosenPembimbing:
Ir. Oktanis Emalinda, MP
NIP. 196810071993032003
DEPARTEMEN
ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dengan baik.
Shalawat beriring salam disampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW
sebagai suri tauladan dalam kehidupan. Adapun judul dari laporan Kuliah Kerja
Lapangan ini adalah “Dampak Tambak Udang Disepanjang Pantai Padang
Pariaman Terhadap Lingkungan Sekitar’’
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan hingga dalam penyelesaian
laporan Magang ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Winda Dalmi Susanti, S.P selaku selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama
mengikuti kegiatan magang.
2. Direktur Walhi Subar beserta staffnya yang telah membantu selama
magang serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan
magang ini.
3. Ibu Ir. Oktanis Emalinda, MP selaku dosen pendamping magang yang
telah membimbing penulis selama kegiatan magang ini berlangsung.
4. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
menyelesaikan laporan ini dan rekan-rekan seperjuangan yang telah
membersamai penulis selama melakukan kegiatan magang.
Dalam Penulisan Laporan ini penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan kerja praktek ini. Akhir kata
penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang
membaca. Sekian dan Terima Kasih
RH
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Magang ............................................................................................... 5
1.3 Manfaat Magang ............................................................................................. 5
BAB II. METODE PELAKSANAAN MAGANG
2.1 Waktu dan Tempat .......................................................................................... 7
2.3 Prosedur Perkerjaan ........................................................................................ 7
BAB III. PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN
3.1. Deskripsi Instansi/Perusahaan ................................................................... 8
3.2 Struktur Organisasi ..................................................................................11
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kegiatan Pekerjaan Magang .........................................................12
4.2 Analisis dan Pembahasan Data .....................................................................15
4.3 Rencana dan Realisasi Kegiatan Magang .....................................................16
4.4 Perubahan Pola Pikir dalam Kegiatan Magang ............................................16
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................17
B. Saran .............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19
LAMPIRAN ..........................................................................................................20
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah tambak udang .............................................................................................. 15
2. Rencana dan Realisasi Kegiatan Magang............................................................................ 16
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Logbook Magang ...............................................................................................20
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Struktur Lembaga Walhi Sumbar ....................................................................................... 11
2. Pengenalan Lingkungan Magang ........................................................................................ 12
3. Mengikuti Sosialisasi ke Solok Selatan .............................................................................. 12
4. Melakukan Kunjungan ke KOMNAS HAM ....................................................................... 13
5. Mendokumentasikan Aksi Demonstran Warga Air Bangis ................................................ 14
6. Mengikuti Hearing di kantor DPRD Sumbar ...................................................................... 14
1
BAB I. PENDAHULUAN
3
tahun2022 di Kecamatan Batang Anai sudah terdapat tambak udang sebanyak 57
unit, dimana semua lokasi tambak tersebut berada di Kenagarian Katapiang. Dari
57 unittambak yang berada di Nagari Katapiang tersebut 34 diantaranya berada
pada sempadan pantai, 22 pada kawasan perkebunan dan 2 nya lagi pada
sempadan sungai (Hamdi dan Haryadi, 2022).
Teknologi tambak yang banyak dipakai saat ini meliputi semi intensif,
intensif dan bahkan ada yang super internsif dengan hasil panen mencapai
puluhanton udang vaname per hektar. Di Indonesia, pada umumnya menerapkan
teknologi intensif. Budidaya teknologi intensif Udang Vaname (Litopenaeus
Vannamei) dicirikan dengan padat penebaran benih tinggi, menggunakan pakan
tambahan (pelet) sebagai pakan utama (Harianja et al., 2018). Sisa pakan
merupakan faktor kunci yang mempengaruhi penurunan kualitas air tambak,
sementara udang yang mati di tambak memiliki pengaruh yang lebih kecil
dibandingkan sisa pakanmaupun feses terhadap penurunan kualitas air (Syah et
al., 2014).
Budidaya udang vaname yang dikelola secara intensif dapat meningkatkan
produksi udang vaname akan tetapi mempunyai permasalahan yang cukup serius
terkait kemungkinan terjadinya degradasi kualitas air (Gunarto et al., 2012).
Pesatnya pertumbuhan dan perluasan tambak udang juga mengakibatkan
degradasidan pencemaran lahan budidaya dan lingkungan sekitarnya. Biasanya,
lebih dari 70% input
nutrisi berakhir di sedimen, sementara hasil hanya mewakili sebagian kecil dari
produksi primer (Dien et al., 2019).
Kegiatan budidaya tambak udang yang dilakukan dengan sistem intensif
akan menghasilkan limbah budidaya yang terbuang ke lingkungan perairan, dan
secara nyata dapat mempengaruhi kualitas lingkungan perairan pesisir (Johnsen et
al., 1993 dalam Muqsith, 2014). Menurut Clark (1996), secara langsung dan tidak
langsung dampak limbah tambak terhadap perikanan yaitu menurunnya jumlah
populasi organisme, kerusakan habitat serta lingkungan perairan sebagai media
hidupnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rianto
(2022) di Sungai Carocok Anau Pesisir Selatan, dimana limbah tambak udang
intensif berpengaruh terhadap nilai TDS, DO, BOD, COD, amoniak, timbal (pb)
dan total coliform.
Melihat begitu pesatnya perkembangan tambak udang di Kecamatan
BatangAnai mengindikasikan bahwa Kecamatan Batang Anai sudah mulai jenuh
dengan tambak dan mungkin juga telah terjadi dampak terhadap lingkungan
sehingga menurunkan kualitas perairan disekitarnya. Salah satu contohnya adalah
aktifitas tambak udang intensif yang ada di Korong Gosong Nagari Katapiang.
Setidaknya di Korong Gosong Kenagarian Katapiang terdapat 531 petak tambak
udang yang dikelola secara intensif dan limbah dari aktifitas tambak tersebut
langsung dibuang ke badan Sungai Talao Bungo tanpa adanya pengolahan
terlebih dahulu. Menurut Khalil et al.,(2010), pembuangan air limbah dari tambak
udang akan mempengaruhi kondisi fisik, kimia, dan biologi lingkungan perairan
4
sekitar sebagai penerima limbah. Kualitas badan air biasanya digambarkan
dengan serangkaian variabel fisik, kimia, dan biologi yang saling terkait.
Selanjutnya Ridwan et al., (2016), menyampaikan bahwa sisa pakan, kotoran dari
budidaya organisme dan plankton yang mati serta material organik berupa
padatan tersuspensi maupun terlarut yang terangkut lewat pemasukan air
merupakan sumber bahan organik di lahan tambak sehingga hal ini akan
berdampak pada pencemaran perairan di muarasungai.
Dampak keberadaan tambak udang di Nagari Katapiang terhadap
lingkungan sudah mulai dirasakan oleh nelayan dan masyarakat sekitar. Dimana
sejak maraknya aktifitas tambak udang dalam lima tahun terakhir di Nagari
tersebut, tangkapan nelayan sudah mulai berkurang dan sering munculnya buaya
muara di sungai.
6.2 Tujuan Magang
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan mahasiswa melalui pengetahuan yang
diperoleh dengan fenomena yang ada di instansi yang relevan dengan bidang
ilmu tanah.
b. Tujuan Khusus
Mengasah kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dunia pekerjaan
Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya
lingkungan hidup
Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab di dunia kerja sehingga dapat
meningatkan softskill mahasiswa.
Memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa sesuai dengan
kompetensi.
c. Tujuan Penulisan
Meningkatkan pengetahuan dalam usaha tambak udang dan manfaat bagi
masyarakat sekitar sekaligus dapat menjadi peliuang usaha baru.
5
BAB II. METODE PELAKSANAAN MAGANG
6
BAB III. PROFIL INSTANSI/PERUSAHAAN
7
sosial dan budaya dan pada akhirnya meningkatkan ancaman kerentanan
keselamatan dan kehidupan seluruh warga negara, baik di perdesaan maupun
perkotaan.
b. Misi
Mengembangkan potensi kekuatan dan ketahanan rakyat. Mengembalikan mandat
negara untuk menegakkan dan melindungi kedaulatan rakyat. Mendekonstruksikan
tatanan ekonomi kapitalistik global yang menindas dan eksploitatif menuju ke arah
ekonomi kerakyatan. Membangun alternatif tata ekonomi dunia baru. Mendesakkan
kebijakan pengelolaan sumber-sunber kehidupan rakyat yang adil dan berkelanjutan.
3.1.3 Nilai-Nilai Dasar Organisasi
1. Menghormati Hak Asasi Manusia; Kesadaran, sikap dan tindakan yang
mengutamakan dan menilai tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia.
2. Demokratis; dimana pelibatan konstituen (rakyat) yang aktif dalam sebuah
proses pengambilan keputusan kolektif dan memberikan kesamaan hak-
hak, kesetaraan politik dan partisipasi rakyat dalam menjalankan kendali
hasil keputusan tersebut.
9
3.2 Struktur Organisasi
Direktur Eksekutif
Departemen Departemen
Departemen Advokasi Penggalangan Sumber Keuangan dan
dan Lingkungan Hidup Daya dan Manajemen Kesekretariatan
Program
Kepala
Kepala Kepala Departemen
Departemen Departemen
Administrasi
Pendidikan dan Pengembangan dan Kasir
Kaderisasi Ekonomi WKR
Kampanye Kreatif
dan Media
Pengorganisasian dan
Perlindungan WKR
1.Direktur Eksektif
Direktur Eksekutif adalah posisi kepemimpinan tingkat tinggi di Walhi
Sumbar. Direktur Eksekutif Walhi Sumbar saat ini Wengki Purwanto
2.Departemen Advokasi dan Lingkungan Hidup
Departemen advokasi dan lingkungan hidup terdiri dari kepala
Departemen, bidang pendidikan dan kaderisasi, bidang Kajian dan hukum
lingkungan, kampanye kreatif dan media serta pengorganisasian dan pendidikan
WKR.
3. Departemen Sumber Daya dan Manajemen Program
Departemen sumber daya dan manajemen program terdiri dari kepala
departemen, pengembangan ekonomi WKR dan kedai Walhi Sumbar.
4. Departemen Keuangan dan Kesekretariatan
Departemen keuangan dan kesekretariatan terdiri dari kepala departemen
dan administrasi dan kasir.
10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
11
Pertemuan ini di laksanakan di Lubuak Gadang Kecamatan Sngir
Solok Selatan. Pada pertemuan tersebut membahas mengenai pemetaan
partisipatif dan pemetaan potensial untuk mengelola hutan nagari tersebut.
Rapat tersebut melibatkan seluruh masyarakat Lubuak Gadang Kecamatan
Sangir Kabupaten Solok Selatan yang dihadiri oleh:
1. Wali Nagari
2. Bamus
3. LPHN (Lembaga Pelestari Hutan Nagari)
4. Perwakilan dari dinas Pertanian Kabupaten Sook Selatan
5. Niniak Mamak
Rapar tersebut menghasilkan keputusan bahwa hutan nagari tersebut
memiliki batasan yang nantinya di buatkan peta batasan wilayah hutan dan
peta potensial yaitu peta hutan nagari yang berisi potensi tanaman yang
akan di kembangkan.
12
Pembangunan Jalan Tol 50 Kota
Hearing ini diadakan di Kantor DPRD Sumatera Barat yang dihadiri oleh
Anggota DPRD, Walhi Sumbar, Jaringan Pembela Ham Sumbar, dan Mahasiswa
dengan narasumber Direktur Walhi Sumatera Barat yaitu Wengki Purwanto. Hearing
ini dilakukan untuk memberitahukan kepada anggota DPRD seluruh kejadian
bagaiaman awal mula terjadinya konflik agraria yang terjadi di Nagari Air Bangis.
Hearing ini menghasilkan solusi yaitu akan diadakan rapat khusus untuk
membahas solusi terkait permasalahan konflik Air Bangis. Dan pembentukam Pasus
(Panitia Khusus) untuk menanganin dan membahas permasalahan konflik tersebut.
13
Tabel 1. Jumlah tambak udang setiap tahun
Tahun Lokasi Jumlah Kolam
Melakukan kunjungan
2
ke solok selatan
Melakukan Kunjungan ke Komnas
3
Ham Padang
Melakukan kunjungan
4
ke tambak Padang Pariaman
15
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang sudah dilaksanakan di Walhi Sumbar
dapat disimpulkan bahwa magang memiliki manfaat bagi penulis diantaranya
mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang berguna saat memasuki
dunia kerja serta dapat mengetahui kekurangan dan kemampuan yang belum
dikuasai dalam dunia kerja. Selain itu manfaat lainnya melatih kemampuan dalam
sosialisasi langsung ke masyarakat.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
18
20