BAMBANG RIWAYANTO
04.01.22.1412
BAMBANG RIWAYANTO
04.0.1.22.1.412
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “Rancangan Penyuluhan
Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebagai Pemenuhan Kebutuhan Pangan Keluarga di
Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek”.
Penyusunan laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan kerjasama dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Malang, 12 Oktober
2023
Penulis
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERUNTUKAN...................................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS...........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING............................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI.....................................................................v
RINGKASAN.........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR............................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................................3
1.4 Manfaat..........................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................5
2.1 Penelitian Terdahulu.....................................................................................................5
2.2 Aspek Sosial..................................................................................................................7
2.2.1 Partisipasi...........................................................................................................7
2.2.2 Kelompok Tani Subur Makmur .. .........................................
2.2.3 Karakteristik Anggota Kelompok Tani Subur.................................................11
2.2.4 Peran Pemerintah Desa....................................................................................15
2.2.5 Perternakan.......................................................................................................17
2.2.6 Program Pengelolaan limbah Ternak...............................................................19
2.3 Aspek Penyuluhan.......................................................................................................20
2.3.1 Pengertian Penyuluhan.....................................................................................20
2.3.2 Tujuan Penyuluhan...........................................................................................21
2.3.3 Sasaran Penyuluhan.........................................................................................21
2.3.4 Materi Penyuluhan...........................................................................................22
2.3.5 Metode Penyuluhan..........................................................................................24
2.3.6 Media Penyuluhan............................................................................................25
2.3.7 Evaluasi Penyuluhan........................................................................................28
2.3.8 Pengetahuan.....................................................................................................29
2.3.9 Keterampilan....................................................................................................30
2.3.10 Sikap..............................................................................................................30
2.4 Alur Pikir..............................................................................................................31
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
PENDAHULUAN
Kelompok tani dan petani di Desa Ketro adalah yang paling terdampak oleh
krisis ini. Kelompok tani dan petani yang mengandalkan pupuk bersubsidi
untuk usaha pertanian mereka.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Mengatasi keterbatasan pasokan pupuk bersubsidi di Desa Ketro.
Pupuk merupakan salah satu input utama dalam pertanian modern. Mereka
menyediakan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang sehat dan
hasil yang maksimal. Pupuk bersubsidi, seperti urea dan NPK, telah menjadi tulang
punggung pertanian di banyak daerah, termasuk Indonesia (Kementerian Pertanian RI,
2017). Penelitian telah menunjukkan bahwa pemakaian pupuk yang tepat dapat
meningkatkan produktivitas tanaman secara signifikan (Sylvester et al., 2016).
2.2.1 Partisipasi
Partisipasi anggota Kelompok Tani Subur Makmur di Desa Ketro adalah elemen
kunci dalam upaya mengatasi krisis pupuk bersubsidi. Berbagai definisi tentang
partisipasi memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana anggota
kelompok ini terlibat dalam program-program yang relevan
16
17
1) Partisipasi adalah keikutsertaan seorang maupun sekelompok orang (komunitas)
secara aktif, sadar, dan sukarela dalam proyek pembangunan dimana mereka terlibat
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi. (Normina, 2016)
2) Partisipasi adalah suatu proses kerjasama dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan itu sendiri di kemudian hari antara dua
pihak atau lebih. (Puspaningsih, 2002)
3) Partisipasi adalah keikutsertaan baik aktif maupun tidak aktif anggota dalam kegiatan
dalam suatu masyarakat. (Murdiyanto, 2011)
4) Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam proses pembangunan yang diwujudkan
secara langsung maupun tidak langsung, seperti keterlibatan dalam memberikan buah
pikiran, saran masukan, ide-ide baru, tenaga, waktu, keterampilan, dan materi dengan
sukarela serta nantinya juga ikut memanfaatkan dan merasakan hasil pembangunan.
(Sumaryadi, 2010)
5) Partisipasi merupakan bentuk keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap
tahapan kegiatan, yaitu pengambilan keputusan, melaksanakan program yang
dicanangkan. Dari partisipasi tersebut, masyarakat juga dapat menikmati manfaat
program serta turut melakukan evaluasi. (Mulyadi, 2009)
Dengan partisipasi yang kuat dari anggota kelompok ini, diharapkan program-
program yang dirancang untuk mengatasi krisis pupuk bersubsidi di Desa Ketro akan
menjadi lebih efektif, relevan dengan kebutuhan mereka, dan berdampak positif pada
pertanian yang berkelanjutan dan kesejahteraan petani di desa ini.
Salah satu kelompok tani yang memegang peran penting dalam mengembangkan
pertanian di Desa Ketro adalah Kelompok Tani Subur Makmur (disingkat sebagai
KTSM). KTSM adalah kelompok tani yang didirikan dengan semangat solidaritas dan
kerja sama antara para petani. Mereka bertujuan untuk mengembangkan potensi pertanian
di wilayah mereka dan menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan produktif.
Meskipun KTSM tidak muncul sebagai respons langsung terhadap krisis pupuk
bersubsidi, mereka telah menjelma sebagai entitas yang memainkan peran penting dalam
mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh petani Desa Ketro. Melalui berbagai
inisiatif mereka, termasuk promosi penggunaan pupuk organik, pelatihan petani, dan
kerja sama dalam pengelolaan lahan, KTSM telah berhasil meningkatkan produktivitas
pertanian dan meningkatkan kesejahteraan para petani di wilayah tersebut.
1) Umur:
Umur anggota KTSM mencakup kisaran usia mereka sejak lahir hingga saat penelitian
dilakukan.
2) Pendidikan Formal:
Pendidikan formal mencakup jenjang pendidikan resmi yang pernah ditempuh oleh
anggota KTSM.
4) Pendapatan:
Pendapatan merujuk pada hasil finansial yang diperoleh anggota KTSM melalui kegiatan
peternakan dan sumber lainnya dalam periode tertentu.
6) Usaha Perternakan:
Pendukung Program:
Pemerintah Desa Ketro memiliki peran penting dalam mendukung program penyuluhan
ini. Mereka menyediakan dukungan berupa perijinan, alokasi sumber daya, serta
fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran program. Pemerintah Desa Ketro
memastikan tersedianya fasilitas, seperti aula desa atau tempat pertemuan, untuk
kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan lokakarya.
Fasilitator Program:
Pemerintah Desa Ketro berperan sebagai fasilitator dalam program ini. Mereka
menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan, termasuk dukungan fisik dan non-fisik,
yang akan meningkatkan partisipasi petani dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk
produksi pupuk organik. Pemerintah Desa juga membantu dalam menjembatani
kepentingan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan program berjalan
dengan lancar.
2.2.5 Perternakan
22
Jenis perternakan yang umum di Desa Ketro mencakup pemeliharaan hewan
seperti sapi, kambing, ayam, dan berbagai jenis hewan ternak lainnya. Perternakan
memainkan peran sentral dalam pemenuhan kebutuhan pangan, pendapatan, dan sumber
daya di desa ini. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menerapkan praktik
pertanian berkelanjutan dalam usaha perternakan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam konteks
penyuluhan pertanian berkelanjutan terkait dengan usaha perternakan di Desa Ketro:
Usaha perternakan memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan
ekonomi di Desa Ketro. Dengan penyuluhan yang tepat tentang praktik pertanian
berkelanjutan, peternak dapat meningkatkan produktivitas mereka, mendapatkan manfaat
ekonomi, dan sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Semua ini akan membantu
mencapai tujuan penyuluhan dengan judul Anda, “Pupuk Organik dari Limbah Kotoran
Peternakan: Solusi Krisis Pupuk di Desa Ketro.
Tujuan Program:
Kegiatan Program:
Memastikan penggunaan peralatan dan prosedur keamanan yang benar dalam pengolahan
limbah ternak.
24
2. Pendirian Pusat Pengolahan Limbah Ternak:
Membangun pusat pengolahan limbah ternak di lokasi yang strategis di Desa Ketro.
Memasok peralatan dan infrastruktur yang diperlukan untuk pengolahan limbah kotoran
ternak.
4. Pendidikan Masyarakat:
Mendorong petani untuk menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia.
Kelompok Tani Serba Usaha (KSTM) akan memainkan peran penting dalam program
ini. Mereka akan:
Terlibat dalam pengolahan limbah ternak dan produksi pupuk organik. Mengedukasi
anggota kelompok dan masyarakat tentang manfaat pupuk organik. Membantu dalam
Rancangan penyuluhan ini diharapkan dapat mengatasi krisis pupuk di Desa Ketro sambil
mendukung pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Program ini akan menciptakan manfaat ganda untuk petani dan lingkungan.
Sasaran penyuluhan adalah individu atau kelompok yang menjadi fokus dari
program penyuluhan. Sasaran penyuluhan dapat bervariasi tergantung pada konteksnya,
tetapi mereka harus memiliki kepentingan atau keterlibatan dalam topik penyuluhan.
Sasaran bisa mencakup petani, pelajar, masyarakat pedesaan, atau kelompok-kelompok
tertentu seperti ibu rumah tangga, anak-anak, atau pengusaha.
Media penyuluhan adalah alat atau sarana yang digunakan untuk mendukung
penyampaian materi penyuluhan. Media ini bisa berupa buku, brosur, slide presentasi,
video, perangkat lunak komputer, atau bahkan aplikasi seluler. Pemilihan media
penyuluhan juga harus mempertimbangkan kemampuan sasaran dalam mengakses dan
menggunakan media tersebut.
2.3.8 Pengetahuan
2.3.9 Keterampilan
2.3.10 Sikap
Sikap mengacu pada sikap mental atau emosional individu terhadap topik yang
dibahas dalam penyuluhan. Tujuan penyuluhan juga dapat mencakup perubahan sikap,
seperti meningkatkan kesadaran akan isu-isu lingkungan atau mengurangi stigma sosial
terkait topik kesehatan. Penyuluhan berusaha memengaruhi sikap sasaran melalui
penyampaian informasi dan perangsang emosional.
29
2.4 Alur Pikir
Alur pikir adalah gambaran dari tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian. Akur pikir tugas akhir disajikan pada gambar
2.1 berikut.
30
Perma salaha n
1Kelangkaan Pupuk Bersubsidi: Hampir 60% penduduk Desa Ketro mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi, yang
mengancam produktivitas pertanian dan pendapatan petani.
2Keterbatasan Partisipasi dalam Pengelolaan Limbah Peternakan: Partisipasi petani
Kajian
Mengkaji berbagai teknik pengelolaan limbah peternakan yang ramah lingkungan dan berpotensi menghasilkan pupuk
Rancangan Penyuluhan
Pada penelitian ini diawali dengan melakukan IPW yaitu mengumpulkan data
primer dari petani dan mengumpulkan data sekunder dari programa
31
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Sampel Penelitian:
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel akan dilakukan dengan
metode purposive sampling. Sampel akan dipilih secara selektif dari populasi
yang relevan. Kriteria pemilihan sampel akan mencakup:
Jumlah sampel yang akan diambil akan disesuaikan dengan kebutuhan analisis
dan kemampuan riset, namun akan mencakup keragaman dalam usia, jenis
tanaman yang ditanam, dan tingkat pengalaman pertanian. Semua petani yang
menjadi sampel akan memberikan wawancara dan berpartisipasi dalam
program penyuluhan yang direncanakan.
1. Data Kuantitatif: Data kuantitatif adalah data berupa angka dan jumlah
yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel tertentu. Dalam
penelitian ini, data kuantitatif akan digunakan untuk mengukur ketersediaan
pupuk bersubsidi, penggunaan pupuk bersubsidi, produktivitas pertanian,
pendapatan petani, dan variabel-variabel lain yang relevan. Data ini dapat
dianalisis menggunakan metode statistik.
2. Data Kualitatif: Data kualitatif adalah data berupa deskripsi dan informasi
verbal yang digunakan untuk memahami konteks, persepsi, dan
pengetahuan petani tentang masalah krisis pupuk bersubsidi. Data kualitatif
akan diperoleh melalui wawancara, diskusi kelompok, dan observasi
lapangan.
3. Data Sekunder: Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-
sumber yang telah ada sebelumnya, seperti literatur, laporan pemerintah,
dan data statistik. Data sekunder akan digunakan untuk mendukung analisis
dan pemahaman lebih lanjut tentang masalah krisis pupuk bersubsidi di
Desa Ketro.
Penggunaan berbagai jenis data ini akan membantu dalam merinci dan
memahami masalah krisis pupuk bersubsidi dengan lebih baik, serta
merumuskan solusi yang lebih efektif berdasarkan pemahaman yang mendalam
tentang situasi di lapangan.
2. Pengolahan Data: Data yang telah terkumpul akan diolah dan dimasukkan
ke dalam format yang sesuai untuk analisis lebih lanjut. Data kuantitatif
dari kuesioner akan diinput ke dalam perangkat lunak statistik untuk
diproses.
6. Penyajian Hasil: Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
dan narasi yang mudah dimengerti untuk memudahkan pemahaman oleh
pemangku kepentingan.
Analisis data ini akan memberikan wawasan yang mendalam tentang situasi
pupuk bersubsidi di Desa Ketro dan akan membantu dalam merancang program
penyuluhan yang efektif untuk mengatasi krisis tersebut.
Sasaran Utama:
Kelompok tani di Desa Ketro: Sasaran utama program penyuluhan ini adalah
petani yang mengandalkan pupuk bersubsidi untuk usaha pertanian mereka.
Mereka adalah kelompok yang paling terdampak oleh krisis pupuk bersubsidi,
dan program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik
pertanian mereka.
Materi Utama: