FAKULTAS PERTANIAN
MAKASSAR
2023
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui Oleh:
Pembimbing PKL
(Agustrai, SP.,M.Si)
NIDN:
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Rabb yang maha
kuasa yang berkat rahmat inayahnya yang dilimpahkan kepada penyusun, hingga
laporan lengkap Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini dari awal terjun ke
penyusunan laporan lengkap ini baik dari aspek materi maupun non materi. Oleh
karenai itu, penyusun sangat mengharapkan fatwahnya dan tegur sapanya atau
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak untuk perbaikan laporan ini.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................
I. PENDAHULUAN...........................................................................................
2.1 Petani.........................................................................................................5
2.2 Penyuluhan Pertanian ..............................................................................5
2.3 Peningkatan Produktivitas.........................................................................6
2.3.1 Produktivitas....................................................................................6
2.3.2 Peran Produktivitas..........................................................................7
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas...........................8
2.4 Panen dan Paca Panen...............................................................................10
2.4.1 Panen................................................................................................10
2.4.2 Pasca Panen......................................................................................10
v
III...........................................................................................................................
IV...........................................................................................................................
4.1 Visi dan Misi Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Bonto Bahari.................15
4.1.1 Visi...................................................................................................15
4.1.2 Misi..................................................................................................15
4.2 Sejarah Singkat Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Bonto Bahari..............15
4.3 Identitas Sumberdaya.................................................................................16
4.3.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan...................................................16
4.3.2 Sumberdaya Peralatan......................................................................17
4.3.3 Sumberdaya Manusia.......................................................................19
4.3.4 Sumberdaya Finansial......................................................................20
4.4 Analisis Kinerja Peningkatan Produktivitas..............................................21
4.4.1 Kinerja Proses..................................................................................21
4.4.2 Kinerja Hasil....................................................................................22
4.5 Analsisi Kinerja Penanganan Panen dan Pasca Panen..............................22
4.5.1 Kinerja Proses..................................................................................23
4.5.2 Kinerja Hasil....................................................................................23
4.6 Peta Kinerja Agrosistem Kasus.................................................................24
V...........................................................................................................................
PROBLEMATISASI......................................................................................
VI...........................................................................................................................
DESAIN TINDAKAN.....................................................................................
VII...........................................................................................................................
REFLEKSI......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
memiliki peran sangat penting di Indonesia sehingga kebutuhan akan jagung per
membutuhkan perawatan yang intensif dan dapat tumbuh pada hampir semua
jenis tanah. Bagian dari jagung hampir semua memiliki nilai ekonomis. Biji
jagung merupakan hasil utama yang dimanfaatkan untuk bahan pangan, bahan
pakan ternak, dan bahan baku industri (Rudi dan Trias, 2017).
Selama satu tahun, biasanya dilakukan penanaman dan panen raya jagung
yakni panen pertama pada bulan Februari-April, panen kedua pada bulan Juli-
juta ton. Hal ini membuat kebutuhan jagung aman sepanjang tahun 2020. Untuk
produksi jaung pakan, pada tahun 2020 ini diperkirakan produksi jagung pakan
mencapai 21,53 juta ton atau tumbuh kurang lebih 5% dari pada produksi jagung
pakan pada tahun 2019 sebanyak 20,5 juta ton. Menurut gambaran kebutuhan
jagung pakan pada tahun 2020 untuk bahan baku pabrik industry sebesar 8,5 juta
ton dan untuk bahan baku pakan ternak sebesar 3,48 juta ton. Dengan perkiraan
kebutuhan surplus jagung pada tahun 2020 di Indonesia (Kementan, 2020). Untuk
x
tetap menjaga dan meningkatkan produktivitas jagung di Indonesia dan tetap bisa
pasar, maka perlu menjaga kualitas mutu benih jagung dan adanya inovasi dalam
Indonesia sebagai negara tropis memiliki iklim dan kondisi geografis yang
sehingga bisa menanam berbagai jenis tumbuhan, salah satunya yaitu jagung
karena jagung merupakan sumber karbohidrat terbesar kedua setelah beras yang
pemipilan dan pengeringan merupakan hal yang penting. Penanganan pasca panen
tersebut harus dilakukan dengan tepat agar didapatkan jagung yang bermutu tinggi
dan menekan kehilangan hasil. Penanganan yang kurang baik akan menyebabkan
kerusakan biji sehingga menurunkan mutu dan harga jual jagung. Teknologi
pedesaan yang sangat miskin, jagung biasa dijadikan bahan pangan sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok. Oleh karena itu, jagung dapat dijadikan sumber
Selain itu, jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bagi industri
pakan ternak (Cahyono, 2007). Selain untuk bahan pangan dan pakan ternak,
Jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pakan dan pangan. Dalam
bentuk biji utuh, jagung dapat diolah menjadi beberapa produk, seperti tepung
jagung, beras jagung dan makanan ringan (contohnya pop corn dan jagung
marning). Selain itu, jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarin
dan formula makanan. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri ini dapat
tersebut.
2.1 Petani
masyarakat kita. Kita bisa makan nasi, sayur, lauk, minum teh, susu, jahe, kopi,
Mari kita baca pengertian petani berikut ini. Menurut KBBI, petani berasal
dari kata tani. Tani artinya mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam; mata
berdasi yaitu pemilik sawah (kebun) yang tidak pernah mengerjakan sendiri
tanahnya. Petani gurem ialah petani kecil (biasa memiliki lahan kurang dari 0,25
ha). Petani monokultur adalah petani yang hanya menanam satu jenis tanaman.
Petani penggarap artinya petani yang menggarap tanah orang lain dengan sistem
bagi hasil.
Penyuluhan dalam arti umum merupakan suatu ilmu sosial yang mempelajari
sistem dan proses perubahan pada individu dan masyarakat agar dengan
xiv
terwujudnya perubahan tersebut dapat tercapai apa yang diharapkan sesuai dengan
pendidikan yang bersifat non-formal atau suatu sistem pendidikan di luar sistem
dengan memuaskan sambil orang itu tetap mengerjakannya sendiri, jadi belajar
sebagai subyek pembangunan yang mandiri dan berdaya dalam beradaptasi secara
2.3.1 Produktivitas
dibagi dengan jumlah input selama periode waktu tertentu. Ada dua aspek penting
produktivitas adalah kemampuan suatu faktor produksi (misalnya luas) cari output
per satuan luas lahan. Produksi dan produksi ditentukan oleh banyak faktor,
xv
seperti kesuburan tanah, tanaman yang ditanam, penggunaan pupuk (jenis dan
dosis), ketersediaan air yang baik sistem pertanian yang lengkap dan
diberikan. Hasil yang diperoleh dari petani dan masa panen disebut produksi
produktif yang membayar keluaran. Agrobisnis yang baik adalah agribisnis yang
produktif atau bekerja dengan baik. Industri pertanian yang produktif berarti
kombinasi dari rancangan kegiatan usaha (fisik) dan hak atas tanah. Penampilan
fisik mengukur jumlah keluaran (output) yang diperoleh dari suatu barang tertentu
keluaran (input). Jika aktivitas fisik berguna untuk uang, aktivitas ekonomi akan
tanah untuk memperoleh energi dan modal untuk dapat menghasilkan output
adalah peningkatan efisiensi (usaha) dan hak atas tanah (Masnilam, 2020).
(perbaikan diri) untuk memperkuat kekayaan itu sendiri (dirinya sendiri) sehingga
dia bisa melihat pembangunan berkelanjutan (mutlak). Dalam hal ini, teknologi
xvi
menciptakan produksi yang lebih baik dan pasar. Terlepas dari teknologi,
rupa sehingga biaya tenaga kerja dapat dijaga sejalan dengan peningkatan kualitas
sementara upah tidak bisa dibiarkan bergerak lebih cepat dari tarif pengembangan
1. Luas Lahan
Salah satu faktor produksi pangan yang penting adalah ketersediaan lahan
adalah aset ekonomi dan ketersediaan relatif stabil tetapi permintaan akan terus
karena itu, tingkat pemanfaatan yang sesuai penggunaannya akan tergantung dan
diarahkan pada kegiatan yang paling tepat dan sifat fisiknya dikelola dengan baik
2. Luas Panen
xvii
dapat dianggap sebagai salah faktor pendukung penting sektor pertanian untuk
dan iklim, adalah penting yang dapat dianggap berdampak signifikan terhadap
3. Produksi Jagung
untuk membuat produk produk dan jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhan
4. Curah Hujan
Curah hujan adalah hujan yang jatuh di permukaan dunia dalam jangka
panjang. Curah hujan turun ke permukaan bumi umumnya ringan, sedang, lebat
5. Hari Hujan
Hari hujan adalah jumlah hari hujan dalam sebulan dan dihitung
berdasarkan hasil pengukuran harian. Alasan untuk cuaca ini jangan melihat hujan
yang turun di bumi tetapi jumlah hari hujan di bumi dalam sebulan (BMKG).
6. Tenaga Kerja
xviii
menjelaskan bahwa tenaga kerja adalah kemampuan siapa pun bekerja untuk
dan masyarakat.
7. Jumlah Penduduk
orang asing yang tinggal atau menetap di wilayah Indonesia setidaknya selama
satu tahun. Warga negara Indonesia dilindungi dan yang di luar negeri (BPS,
2022).
2.4.1 Panen
telah matang dari sawah atau ladang. Kegiatan panen meliputi kumpulan dari
metode atau cara yang baik agar dapat memaksimalkan hasil gabah dan
pangan kedua setelah beras yang mengandung karbodirat. (Agustian & Hartoyo,
2012). Jagung biasanya digunakan sebagai pakan ternak, sumber pangan, dan
kebutuhan benih. (Syamsia dkk, 2019). Kebutuhan Jagung akan terus bertambah
seiring berjalannya waktu dan permintaan konsumen. Jagung menjadi salah satu
komoditas pertanian yang sangat penting dan saling terkait dengan industri besar.
xix
Selain untuk konsumsi, untuk sayuran, buah jagung juga bisa diolah menjadi
aneka makanan. Selain itu pipilan keringnya dimanfaatkan untuk pakan ternak
(Anggraeni, 2015).
siap konsumsi. Tahap penyimpanan hasil panen juga merupakan unsur penting
agar kualitas tetap terjaga, seperti menempatkan hasil panen di tempat yang tidak
Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-
bijian, ubiubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama disimpan,
serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Hal ini pun berlaku untuk tanaman jagung
kualitas dan mempunyai daya simpan yang lama. Penanganan pasca panen
tanaman jagung tersebut tidak terlepas dari perilaku petani (Yahya dkk, 2022).
Mutu hasil panen jagung akan baik bila jagung dipanen dengan baik dan
benar. Penanganan pasca panen pun perlu dilakukan sesuai SOP agar benih yang
dihasilkan maksimal. Penanganan pasca panen yang tidak baik oleh petani akan
dari petani dalam efisiensi usaha tani belum diterapkan dengan baik, sehingga
produksi jagung akan terus digulirkan. Tahapan pasca panen merupakan salah satu
xx
jagung perlu disertai dengan upaya perbaikan proses pasca panen. Penanganan
susut, baik itu susut mutu dan susur bobot, sehingga kualitas jagung yang
dihasilkan oleh petani memperolah harga yang layak (Mujiadi dkk, 2022).
usahatani jagung. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa petani umumnya
memanen jagung pada musim hujan dengan kondisi lingkungan yang lembab dan
curah hujan yang masih tinggi. Hasil survei menunjukkan bahwa kadar air jagung
yang dipanen pada musim hujan masih tinggi, berkisar antara 25-35%. Apabila
Di daerah pedesaan yang sangat miskin, jagung biasa dijadikan bahan pangan
menjadikan jagung sebagai bahan makanan pokok. Oleh karena itu, jagung dapat
masyarakat. Selain itu, jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bagi
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapang ini adalah
metode partisipatif dimana penulis ikut dan bekerja di Balai Penyuluhan Pertanian
prduktivitas dan proses panen dan pasca panen. Sedangkan metode wawancara
dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada kepala dan pegawai pada Balai
dilakukan antara atasan dengan bawahan dan melihat hasil kerja karyawan
dalam setahun terakhir. Namun yang paling penting penilaian kinerja karyawan
yang bagus adalah dapat berpikir secara rasional bukan dengan perasaan.
dari hasil yang dikerjakannya, namun juga dilihat dari proses karyawan
Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang kali ini kami bertindak selaku pengamat
bukan bertindak sebagai manajer karena kami turun langsung dalam kegiatan
4.1.1 Visi
cita-cita atau nilai inti dari suatu lembaga atau organisasi. Bisa dikatakan visi
menjadi tujuan masa depan suatu organisasi atau lembaga. Ia berisi pikiran-
4.1.2 Misi
akademi.
terbentuk sejak tahun 2005 dengan nama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
sejak terbentuknya sudah beberapa kali berganti koordinator, yaitu pada tahun
xxiv
2005 Koordinator pertama Suardi, SP. MSi, 2021 dipimpin oleh Ir. Syamsuddi,
dari bentang alam (landscape) yang fisik yang meliputi pengerti lingkungan fisik
Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba dengan luas lahan 50 x 30 m². Harga lahan
menjadi penentu terjadinya efisiensi dalam proses produksi. Adapun layout Balai
a c
b
f
d
xxvi
Keterangan:
a = Rumah Dinas
melakukan pekerjaan.
c = Perpustakaan
d = Green House
Green House pada Balai Penyuluhan Pertanian sebagai bangunan yang berfungsi
tanaman.
f = Aula Pertemuan
alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan alat-
xxvii
alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan hasil dari
(Riniwatri2018).
sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut.
lurus, yaitu besarnya nilai penyusutan sama dengan nilai atau harga barang dikali
NB−NS
NPA = x Jumlah Alat
LP(Tahun)
Keterangan:
NB: Nilai Baru (Rp) adalah nilai alat saat pertama dibeli
NS: Nilai Sekarang (Rp) adalah nilai sisa alat setelah dipakai.
Racun
2. Parang 2 160.000 110.000 4 25.000
3. Cangkul 2 80.000 65.000 3 10.000
4. Sekop 1 65.000 45.000 3 60.000
5. Mesin 1 300.000 275.000 2 12.500
Pemotong
Rumput
Total 307.500
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2023.
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bonto Bahari berupa mesin pompa racun,
parang, cangkul, sekop, mesin pemotomg rumput. Adapun nilai penyusutan alat
yang dimiliki oleh Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bonto Bahari yaitu
2. Parang
xxix
Gambar . Parang
Parang merupakan alat yang digunakan untuk memotong batang atau kayu
3. Cangkul
Gambar . Cangkul
4. Sekop
Gambar . Sekop
xxx
Sekop merupakan alat yang digunakan untuk menggali tanah atau media
Sumberdaya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
karyawan bukan sebagai sumberdaya belaka melainkan lebih berupa modal atau
aset bagi institusi atau organisasi. Disini sumberdaya manusia dilihat bukan
sekadar aset sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat
1. Koordinator
2. Penyuluh
pendapatan dan belanja daerah, serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat
1. Perencanaan Awal
meninjau kondisi lahan, peralatan, sumberdaya manusia dan aset yang dimiliki
2. Pembagian tugas
mengetahui berapa jumlah pupuk cair yang dibutuhkan oleh tiap kelompok tani.
Hasil dari kegiatan pembagian pupuk cair kepada kelompok tani yang ada di
peningkatan produktivitas.
oleh koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Bonto Bahari, bantuan ini
Untuk menganalisis data dalam kinerja panen dan pasca panen penelitian ini
menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari dalam
bentuk angka yang disusun dengan tabelaris selanjutnya akan dibahas dan
Hasil dari kinerja proses pasca panen dan panen yaitu petani mulai
menerapkan jarak tanam sesuai anjuran, meski belum maksimal namun sudah ada
petani yang menerapkan jarak tanam sesuai anjuran. Pengendalian hama terbilang
masih rendah pada komoditas padi dan jagung diakibatkan karena petani kurang
Dalam proses dilakukannya panen dan pasca panen, para petani mengikuti
dengan baik dan serius meski dalam pelaksanaannya masih terdapat peserta yang
sudah lanjut usia dan ada pula yang kemampuan membacanya masih kurang
2 3 4
5
12
Sumberdaya Poktan
Proses SL
membeli.
xxxv
Penyuluhan Pertanian.
10. Investasi kembali dilarikan ke sumber daya finansial untuk digunakan dalam
finansial.
xxxvi
V. PROBLEMENTASI
kelompok masyarakat, kita akan selalu diperhadapkan pada berbagai masalah atau
persoalan. Demikian pula halnya jika kita menjalankan suatu usaha baik dalam
skala kecil, skala besar, maupun menengah, kita akan berhadapan suatu persoalan.
masalah yang dihadapi tersebut. Tujuan utama penyusunan masalah adalah untuk
yang dihadapi oleh suatu usaha serta mengantisispasi persoalan dengan tindakan
atau sebagai tanggung jawab. Persoalan yaitu masalah atau aspek tertentu yang di
kendala yaitu suatu masalah yang tidak dapat melihat situasi dalam agrosistem
pengusaha yang bertujuan untuk mengenai masalah itu yang ditemukan melalui
xxxvii
pengumpulan data, kemudian masalah itu di buat dalam struktur untuk mencari
hubungan sebab akibat antara masalah yang satu dengan masalah yang lain.
masalah tersebut.
A. Peningkatan Produktivitas
disalurkan.
Masalah utama berada pada posisi batang pohon, apa masalahnya dan
perakaran pohon atau mungkin hanya jalur tertentu. Diantara semua masalah yang
ada telah ditentukan ada masalah utama yang memiliki beberapa masalah sebab
dan akibat.
Diantara semua masalah ada salah satu masalah yang ditentukan sebagai
semua masalah yang terdapat disetiap bagian-bagian yang ada dalam usaha.
panen dan pasca panen terdapat masalah yaitu mayoritas petani belum melakukan
dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian
xxxix
hubungan sebab akibat. Pohon masalah dimulai dengan masalah utama. Sebagai
hasil analisis situasi di unit kerja, dianalisis penyebab masalah tersebut, mulailah
dengan rumusan pernyataan masalah yang dihadapi unit kerja, pikiran apa akibat
yang mungkin timbul dari masalah tersebut, diskusikan dan tuliskan sebagai
bagan pohon.
Sebab
Penyuluh Mampu Kurangnya peran penyuluh
Meningkakan dan dalam mengimplementasikan
Menerapkan Sistem GAP benih yang disalurkan
secara langsung
Gambar 4. Struktur Pohon Masalah Balai Penyuluhan Pertanian
Keterangan:
Masalah Akibat
Masalah Utama
Masalah Utama
5.2 Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem (ASPA)
masalah yang telah didentifikasi pada tahap analisis masalah. Analisis sasaran ini
dilakukan untuk memcahkan suatu masalah dengan hasil yang akan diperoleh dari
tindakan tersebut. Analisis sasaran ini akan diperoleh suatu informasi mengenai
pohon.
xl
yang hendak dicapai dan menentukan sasaran utama sebagai fokus perhatian
adalah upaya menganalisis tujuan yang akan dicapai jika masalah saat ini
akan tercapai tindakan. Masalah yang telah diidentifikasi pada tahap analisis
tinggi dari apa yang dicapai sekarang, perlu adanya sikap realistis dimana sasaran
yang ditetapkan tidak terlalu tinggi sehingga sulit untuk dijangkau. Penentuana
kemampuan sumber daya yang dimiliki untuk mencapainya dan kondisi eksternal
sasaran dimulai dengan menetapkan sasaran realistis pada sasaran utama yang
ingin dicapai sebagai titik masuk dalam menentukan sasaran-sasaran lain. (Sari et
al., 2018).
xli
Kecamatan Bonto Bahari yaitu “Proses Penyluhan Yang Maksimal”. Hal ini
dapat dicapai ketika petani mau mengikuti pelatihan dan mengikuti arahan dari
penyuluh.
dipecahkan.
Akibat
Keterangan:
xlii
Sasaran Hasil
Sasaran Utama
Sasaran Utama
xliii
pilihan hubungan tindakan hasil (rangkaian tujuan) dari analisis sasaran yang
proyek. Anlisis alternatif ini pada akhirnya mengarah akan mengarah pada salah
satu rangkaian untuk mencapai suatu tujuan. Jika kita memilih di antara beberapa
alternatif, maka harus diputuskan yang mana diantara alternatif tersebut yang
paling baik memenuhi sasaran dengan resiko yang paling kecil yang dapat
diterima.
pilihan dan hubungan tindakan hasil dari analisis sasaran yang mengarah pada
tindakan hasil tersebut dan akhirnya akan mengarah pada salah satu rangkaian
tujuan. Alternatif tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap
evaluasi, setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi criteria yang ditetapkan
xliv
segera gugur dari analisa alternatif. Analisis alternatif berguna untuk melihat
dianalisis sasaran yang mengarah pada suatu keadaan tertentu. Setelah melalui
evaluasi, maka diperlukan suatu alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk
Alternatif tindakan diakukan agar sasaran utama yang telah ditetapkan dapat
tercapai sesuatu yang dinginkan. Agar sasaran utama dapat tercapai, maka terlebih
dilakukan agar sasaran dapat tercapai, selanjutnya akan dipilih alternatif yang
paling baik memenuhi sasaran dengan resiko yang paling kecil dan dapat diterima
melalui proses analisis keputusan untuk menentukan alternatif terpilih dan analisis
yang mengarah pada suatu keadaan tertentu. Setelah melalui evaluasi maka
diperlukan suatu alternatif yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran antara
Sebab
Keterangan:
Sasaran Akibat
Sasaran Utama
Sasaran Antara
Alternatif Tindakan
pola berpikir yang digunakan dalam mengambil pilihan. Tujuan analisis keputusan
a. Pernyataan keputusan
Bobot
K1 : Pelatihan 0,70
K2 : Pengadaan bibit unggul 0,30
1,00
Bobot tertinggi diberikan kepada kriteria 1 (K1) dengan bobot 0,70 karena
produktivitasnya, sedangkan pada kriteria 2 (K2) diberi bobot 0,30 karena dengan
Bobot
A1: Menetapkan jadwal pelatihan 0,75
A2: Bibit unggul stabil 0,25
Bobot tertinggi diberikan kepada alternatif 2 (A2) yaitu 0,75 karena apabila
pengadaan bibit unggul stabil maka kegiatan yang dilakukan petani dapat berjalan
lancar, sedangkan pada alternatif 1 (A1) yaitu 0,25 dimana dengan menetapkan
peralatan di BPP (K1) diberi bobot 0,70 dan dana tersalur untuk dimasukkan
kedalam kas BPP (K2) diberi bobot 0,30. Pemberian bobot pada K1 sebesar 0,70
karena apabila dana digunakan untuk melengkapi peralatan akan jauh lebih
xlvii
efisien. K2 diberi bobot sebesar 0,30 karena dana kas masih bisa dikumpulkan
bobot yang paling besar yaitu pihak BPP mengajukan proposal permohonan
penyaluran dana pada dinas pertanian (A1) yaitu 0,75. Pemberian bobot pada A2
yaitu 0,25 karena jika hanya menunggu penyaluran dana dari dinas maka
A1 lebih tinggi dengan jumlah bobot 0,75 sedangkan A2 dengan jumlah bobot
0,25 maka yang terpilih yaitu alternatif keputusan “Pihak BPP mengajukan
1. Analisis keputusan untuk tindakan ini di lakukan oleh penyuluh agar petani
dapat mendapatkan hasil panen yang melimpah melalui benih yang di salurkan
Bobot tertinggi diberikan kepada kriteria 1 (K1) dengan bobot 0,60 karena
Produktivitas, Panen dan Pasca Panen untuk petani agar petani dapat lebih
memahami setiap materi Peningkatan Produktivitas, Panen dan Pasca Panen dan
dapat menyelesaikan sampai akhir dengan lancar dan juga sedangkan pada kriteria
IT.
Panen dan Pasca Panen petani dan IT membuat pelaksanaan penyuluhan akan
menjadi sangat efisien, sedangkan pada alternative 2 (A2) yaitu 0,20 karena tidak
dan Pasca Panen petani dan IT membuat pelaksanaan penyuluhan akan menjadi
kurang efisien.
(K1) diberi bobot 0,60 dan pelatihan IT untuk petani (K2) diberi bobot 0,40.
pengetahuan produktivitas, panen dan pasca panen dapat membuat petani lebih
mudah memahami isi dari materi tersebut. K2 diberi bobot sebesar 0,40 karena
masih banyak petani yang kurang memahami IT dan sehingga penyuluhan dengan
pengetahuan dasar peningkatan produktivitas, panen dan pasca panen (A1) yaitu
0,80. Pemberian bobot pada A2 yaitu 0,20 karena tidak dilaksanakannya pelatihan
l
pasca panen.
A1 lebih tinggi dengan jumlah bobot 0,80 sedangkan A2 dengan jumlah bobot
untuk petani.”
Bobot tertinggi diberikan kepada kriteria 1 (K1) dengan bobot 0,60 karena
akan lebih memudahkan petani untuk mengakses beni unggul tanpa kesusahan
pada persyaratan yang rumit sedangkan pada kriteria 2 (K2) diberi bobot 0,40
karena jika tidak dibuatkan SOP administrasi akan menyulitkan petani untuk
dengan SOP administrasi petani akan mudah mengakses Beni unggul maka dari
itu penyuluh harus melakukan sosialisasi terkait SOP baru tersebut, sedangkan
pada alternative 2 (A2) yaitu 0,20 karena tidak adanya pembuatan SOP petani
pernyataan keputusan yaitu membuat SOP administrasi (K1) diberi bobot 0,60 dan
(K2) diberi bobot 0,40. Pemberian bobot pada K1 sebesar 0,60 karena dengan
unggul. K2 diberi bobot sebesar 0,40 karena masih banyak petani belum bisa
susah dimengerti
bobot yang paling besar yaitu membuat SOP administrasi penerimaan beni
lii
umggul dengan) (A1) yaitu 0,80 membuat SOP administrasi penerimaan pupuk
Berdasarkan Tabel 11. Evaluasi alternatif diatas maka dapat diketahui bahwa
A1 lebih tinggi dengan jumlah bobot 0,80 sedangkan A2 dengan jumlah bobot
0,20 maka yang terpilih yaitu alternatif keputusan Membuat SOP administrasi
pengembangan usaha.
petani, Pihak BPP mengajukan proposal permohonan penyaluran dana pada dinas
1. Ketua kelompok membuat proposal untuk bantuan seperti beni unggul kepada
pertanian.
panen.
2. Membuat SOP administrasi penerimaan beni unggul ketua kelompok tani harus
bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk memenuhi sasaran antara dan
sasaran utama serta sarana biaya yang dilakukan untuk mewujudkan tindakan
tersebut.
tindakan terpilih dijabarkan dalam matriks perencanaan. Pada matriks ini yang
Tabel 13. Tindakan, Sasaran Yang Diperlukan dan Biaya Pada Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Bonto Bahari.
Tindakan Sasaran Biaya (Rp)
1. Pihak bpp mengajukan proposal Sumberdaya Finansial -
permohonan penyaluran dana pada
dinas pertanian.
2. Dilaksanaan pelatihan pengetahuan Sumberdaya Manusia 250.000
peningkatan produktivitas, panen dan Sumberdaya
dan pasca panen untuk petani Finansial
3. Membuat SOP administrasi Sumberdaya Manusa dan 100.000
penerimaan pupuk bersubsidi Sumberdaya finansial
untuk petani.
Total 350.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2023
pengetahuan dasar peningkatan produktivitas, panen dan pasca panen untuk petani
Rp.100.000.
informasi yang didapatkan dalam matriks rencana kerja tindakan yang digunakan
untuk mencapai tujuan. Rencana tindakan ini merupakan aplikasi dari tindakan-
format yang memuat siapa penanggung jawab kegiatan apa yang diharapkan dari
Pelaksanaan rencana kerja harus di daftar dalam suatu daftar kerja agar usaha
dapat berkembang dengan pesat. Penjadwalan rencana kerja proyek berguna untuk
menghimpun kegiatan yang susun berdasarkan unit kerja yang telah di terapkan
yang telah ada berikut merupakan rencana tabel tindakan pada Balai Penyuluhan
Tabel 14. Rencana Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bonto Bahari
Jadwal Bulan
No Tindakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengajuan Proposal
1 Permohonan penyaluran
dana pada dinas
pertanian
2 Pelatihan pengetahuan
dasar produktivitas
untuk petani
3 Membuat SOP
administrasi penerimaan
pupuk bersubsidi untuk
petani
Sumber: Data Primer setelah diolah, 2023
lvii
selama 1 tahun. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan suatu kemajuan untuk
memungkinkan kita memasuki masa depan dengan melihat apa yang terkandung
agrosistem dengan melihat masa depan berdasarkan apa yang saat ini untuk
Identifikasi persoalan potensial khusus adalah salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan terhadap sebab yang mungkin timbul dari setiap persoalan potensial
khusus. Stuktur tindakan sebagai upaya untuk menyusun kegiatan yang juga
A. Rencana Kegiatan 1
B. Rencana Kegiatan 2
C. Rencana Kegiatan 3
Beni unggul untuk petani agar petani dapat mengetahui jalur administrasi
2. Identifikasi tahap rawan: Masih ada petani yang kurang paham terhadap apa
bertahap.
lix
VII.REFLEKSI
dan pasca panen pada Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Bonto Bahari.
Melakukan rembuk awal, diadakan oleh penyuluh dan dihadiri oleh para
panen dan pasca panen disesuaikan dengan jadwal kegiatan para pegawai
pasca panen.
panen.
lxi
pasca panen. Mengetahui bahwa masih terdapat petani yang masih kurang
peningkatan produktivitas, panen dan pasca panen itu masih kurang efektif,
petani.
a. Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah praktikan lakukan, segala
usaha praktikan lakukan agar dapat diterima oleh pihak Balai Penyuluhan
kegiatan, senantiasa ramah dan rendah hati terhadap tenaga kerja, petani,
dan lainnya.
c. Sikap praktikan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang ini, yaitu senantiasa
taat dan patuh terhadap setiap keputusan yang ditetapkan oleh pihak Balai
d. Peiaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang berjalan dengan baik. Hal ini
didukung oleh sikap tenaga kerja yang menghargai dan menghormati satu
sama lain dan saling memberi masukan serta saran untuk pengembangan
usaha.
lxiii
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. (2007). Mengenal Lebih Dekat Varietas-varietas Unggul Jagung. Sinar Baru
Algensindo. Bandung.
Erwadi, Doli. 2012. Peran Penyuluh Pertanian Dalam Mengaktifkan Kelompok Tani Di
Kecamatan Lubuk Alung. Universitas Andalas. Padang.
Harianja, N., Patriansyah, W., Juniasih, T. E., & Lona, R. T. (2022). Strategi
Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia di Kelurahan Batunadua Jae
Padangsidimpuan. Inovator, 11(3),
Paeru, R. H., & Trias Qurnia Dewi, S. P. (2017). Panduan Praktis Budidaya Jagung.
Penebar Swadaya Grup.
Sumardjo. 2010. Model Pemberdayaan Masayarakat Dan Pengelolaan Konflik Sosial Pada
Perkebunan Kelapa Sawit Di Propinsi Riau. Riau.
Utama, S., Sumardjo, S., Susanto, D., & Gani, D. S. (2010). Dinamika kelompok tani
hutan pada pengelolaan hutan produksi bersama masyarakat di perum perhutani
unit I Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penyuluhan, 6(1).
Zaman, S. F. (2023). Teknik Panen dan Pasca Panen Jagung (Zea mays L.) Komposit Di
Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso.