GITA WULANDARI
GITA WULANDARI
Disetujui oleh:
Pembimbing Akademik
Faranita Ratih L, S.H, M.H
Pembimbing Lapangan
Sanah
Diketahui oleh:
Public Relation
Rangga Wicaksana
NIP. 19870814201021003
Tanggal disetujui :
i
PRAKATA
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmant serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan magang
mandiri berjudul “Penyelenggaraan Makanan Non Komersial untuk Siswa
Vokasional di Sentra Terpadu Inten Soeweno” sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Pembuatan laporan ini berdasarkan hasil magang mandiri yang telah
dilakukan di Dapur Produksi Sentra Terpadu Inten Soeweno.
Laporan ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Sentra Terpadu Inten
Soeweno, Kepala Dapur Sentra Terpadu Inten Soeweno dan seluruh staff yang
bertugas. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Faranita Ratih L,
S.H, M.H, selaku dosen pembimbing yang telah sabar dalam membimbing,
memberikan saran dan nasihat dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan mohon
maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, sekian terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... vii
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat................................................................................... 2
1.4 Metode Pengambilan Data....................................................................... 2
2 PENYELENGGARAAN MAKANAN SECARA UMUM
2.1 Deskripsi Sentra Terpadu Inten Soeweno.............................................. 4
2.1.1 Sejarah........................................................................................... 4
2.1.2 Visi Misi........................................................................................ 4
2.1.3 Keadaan Umum Sentra Terpadu Inten Soeweno.......................... 5
2.1.4 Keadaan Umum Dapur Produksi...................................................6
2.1.5 Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................. 8
2.2 Pengadaan dan Penyimpanan Bahan Makanan.................................... 11
2.2.1 Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan................................... 11
2.2.2 Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan............................... 12
2.2.3 Penerimaan Bahan Makanan....................................................... 12
2.2.4 Penyimpanan Bahan Makanan.................................................... 13
2.2.5 Analisis Masalah Pengadaan dan Penyimpanan......................... 15
2.3 Produksi Hidangan............................................................................... 16
2.3.1 Jenis Hidangan............................................................................ 16
2.3.2 Pemorsian Hidangan................................................................... 16
3 PENYELENGGARAAN MAKANAN SISWA VOKASIONAL
3.1 Deskripsi Umum Siswa Vokasional..................................................... 17
3.1.1 Keadaan Umum Siswa Vokasional............................................. 17
3.1.2 Keadaan Umum Ruang Makan Siswa Vokasional......................18
3.2 Produksi Hidangan Siswa Vokasional.................................................. 20
3.2.1 Contoh Hidangan.........................................................................20
3.2.2 Tahap Persiapan Hidangan..........................................................20
iii
3.2.3 Prosedur Pengolahan................................................................... 20
3.3 Penyajian Hidangan.............................................................................. 23
3.4 Kandungan Gizi.................................................................................... 25
3.4.1 Kandungan Gizi Makan Pagi...................................................... 25
3.4.2 Kandungan Gizi Makan Siang.................................................... 25
3.4.3 Kandungan Gizi Makan Malam.................................................. 26
3.5 Analisis Masalah Produksi dan Penyajian............................................ 27
4 KESIMPULAN
4.1 Simpulan............................................................................................... 28
4.2 Saran..................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................30
LAMPIRAN...................................................................................................... 31
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1 PENDAHULUAN
1
menyajikan laporan yang berjudul “Penyelenggaraan Makanan Non Komersial
untuk Siswa Vokasional di Sentra Terpadu Inten Soeweno”
1.2 Tujuan
Tujuan umum penulisan laporan ini adalah mengkaji penyelenggaraan
makanan di Sentra Terpadu Inten Soeweno untuk siswa vokasional. Tujuan
khusus penulisan laporan ini sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi keadaan umum Sentra Terpadu Inten Soeweno
2. Mengidentifikasi pengadaan dan penyimpanan bahan makanan di dapur
produksi Sentra Terpadu Inten Soeweno
3. Mengidentifikasi jenis hidangan yang ada di dapur produksi Sentra Terpadu
Inten Soeweno
4. Mengidentifikasi kandungan gizi makanan yang ada di dapur produksi Sentra
Terpadu Inten Soeweno
2
Tabel 1. Data, Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data Jenis Data Metode Pengumpulan Data
Deskripsi Lokasi Primer dan Sekunder Pengamatan secara langsung dan
Kegiatan pengumpulan data melalui website
sentra
Pengadaan dan Primer Pengamatan secara langsung dan
Penyimpanan Bahan wawancara dengan koordinator dapur
Makanan di Dapur
Produksi
Produksi Hidangan Primer Partisipasi secara langsung dan
wawancara dengan staff dapur produksi
Higiene, Sanitasi, Primer dan Sekunder Pengamatan secara langsung,
Keselamatan dan wawancara dengan staff dapur produksi
Kesehatan Kerja di dan pengumpulan data melalui jurnal
Dapur Produksi pendukung
3
2 PENYELENGGARAAN MAKANAN SECARA UMUM
4
2. Menyelenggarakan rehabilitasi sosial secara bersih, akuntabel, efektif dan
efisien
3. Meningkatkan pelayanan publik yang ramah dan responsif
4. Membangun sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan
tinggi dan kelompok pemerhati kesejahteraan sosial
5
Lapangan BBRVPD pada umumnya digunakan untuk kegiatan upacara
staff dan siswa vokasional, apel hari jumat dan senam yang diikuti semua
penerima manfaat (PM). Lapangan BRSPDI biasa digunakan untuk kegiatan
upacara ODGJ dan lansia pada hari senin. Aula pada umumnya digunakan
untuk kegiatan sosialisasi dan acara yang berasal dari instansi luar untuk
penerima manfaat. Asrama digunakan untuk tempat tinggal para penerima
manfaat selama mereka berada di STIS. Fasilitas setiap kamar asrama terdiri
dari kasur, lemari, meja dan kursi.
Sentra Terpadu Inten Soeweno juga memiliki kegiatan workshop
keterampilan untuk penerima manfaat. Workshop keterampilan di BBRVPD
ditujukkan untuk para siswa vokasional sedangkan workshop di BRSPDI
ditujukkan untuk para penyandang disabilitas mental, terutama untuk ODGJ.
Workshop siswa vokasional terdiri dari, komputer, desain grafis, kelas
menjahit, pekerjaan logam, call center dan elektro. Workshop untuk ODGJ
terdiri dari pembuatan telur asin dan anyaman keset. Mushola yang berada di
area BRSPDI biasanya digunakan oleh para ODGJ dan staff untuk beribadah,
sedangkan masjid yang berada di area BBRVPD digunakan untuk beribadah
siswa vokasional dan staff BBRVPD.
6
Gambar 3. Tampak Samping Dapur Produksi
Dapur produksi makanan untuk penerima manfaat berada di area
BBRVPD. Dapur produksi ini digunakan untuk menyiapkan, memproduksi
dan menyajikan makan pagi, makan siang dan makan malam untuk penerima
manfaat. Dapur produksi Sentra Terpadu Inten Soeweno berada di bagian
belakang gedung utama BBRVPD, bagian depannya adalah ruang makan
untuk siswa vokasional yang dibatasi dengan dinding sehingga dapur
produksi tidak terlihat langsung dari ruang makan. Pada bagian antara dapur
produksi dan ruang makan terdapat selasar panjang dengan wastafel, meja
penyimpanan kotak makan dan meja panjang yang digunakan untuk
meletakkan makanan dan minuman siswa vokasional saat waktu makan telah
tiba.
Dapur produksi juga berada diantara ruang penyimpanan bahan makanan
dan peralatan. Dapur produksi memiliki kitchen equipment dan kitchen utensil.
Kitchen equipment yaitu alat masak yang tidak mudah dipindahkan seperti
meja kerja berbahan stainless steel, meja penyimpanan kotak makan, blender,
kompor, steamer besar dan wastafel. Kitchen utensil yaitu alat masak yang
berukuran kecil dan mudah dipindahkan seperti, spatula, cutting board, pisau
dan laddle. Semua peralatan yang digunakan disimpan di ruang penyimpanan
yang berada di kiri dapur.
7
Gambar 4. Denah Dapur Produksi
Keterangan :
1. Pintu masuk dapur produksi 12. Ruang penyimpanan alat
2. Ruang penyimpanan 13. Lemari makan
3. Dapur produksi 14. Meja dengan wastafel
4. Kompor 15. Meja dengan wastafel
5. Meja kerja 16. Sekat dinding
6. Wastafel 17. Pintu masuk ruang makan
7. Wastafel 18. Tempat sampah
8. Meja dengan wastafel 19. Wastafel
9. Meja penyimpanan kotak makan 20. Ruang makan
10. Meja dengan wastafel 21. Pintu masuk ruang makan
11. Pintu belakang dapur produksi 22. Pintu masuk ruang makan
8
a. Struktur Organisasi Sentra Terpadu Inten Soeweno
Struktur organisasi merupakan gambaran dari pembagian wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan vertikal dan horizontal suatu organisasi dalam
melaksanakan aktivitasnya.
9
yang ditunjuk oleh koordinator instalasi terkait setelah mendapat persetujuan
kepala UPT. Jumlah dan jenis instalasi ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.
10
Setiap staff bekerja dari mulai pukul 07.30 untuk memproduksi makan
siang dan selesai bekerja pada jam 12.00 WIB. Staff akan beristirahat dan
memulai tugas untuk membuat makan malam pada jam 16.00 - 18.00 WIB.
Staff kemudian akan masuk kembali pada jam 04.00 - 06.30 WIB untuk
membuat makan pagi. Jika makan pagi selesai diproduksi dan didistribusikan,
maka waktu kerja staff telah usai dan dapat digantikan oleh staff yang
mendapat giliran kerja berikutnya. Setiap harinya, ada 3 orang staff yang
bertugas, 2 staff bertugas untuk mempersiapkan hingga mendistribusikan
makanan sedangkan 1 staff bertugas untuk membantu mempersiapkan bahan
makanan dan merangkap sebagai pengurus asrama ODGJ yang juga
bertanggungjawab untuk mendistribusikan makanan kepada ODGJ.
11
direncanakan harus memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan jangka
waktu pemesanan dan pembelian bahan selanjutnya.
12
dicap stempel mitra penjual. Form pembelian tersebut akan disimpan oleh
koordinator dan juga kuitansi pembelian dari mitra penjual untuk arsip dapur.
13
rak bahan makanan kering, rak peralatan, meja peralatan dan 3 lemari
pendingin.
14
Gambar 11. Chiller
Ruang penyimpanan bahan makanan basah adalah tempat penyimpanan
bahan makanan yang memiliki usia simpan singkat, yang harus disimpan pada
suhu rendah untuk menjaga kesegarannya. Penyimpanan bahan makanan
basah di Sentra Terpadu Inten Soeweno menggunakan lemari pendingin,
chiller dan freezer. Suhu lemari pendingin yang digunakan yaitu 1°C
sedangkan suhu chiller 4°C dan suhu freezer -18°C. Lemari pendingin
digunakan untuk menyimpan sayuran seperti, labu siam, kacang panjang,
wortel dan tauge. Chiller digunakan untuk menyimpan bahan nabati seperti
tempe dan buah potong. Freezer digunakan untuk menyimpan bahan hewani,
seperti daging ayam dan ikan.
15
2.3 Produksi Hidangan
Produksi adalah kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi.
Produksi hidangan adalah kegiatan mengolah bahan makanan mentah menjadi
bahan makanan matang yang kemudian disebut sebagai hidangan. Produksi
hidangan di dapur Sentra Terpadu Inten Soeweno dilakukan setiap hari dan
memproduksi hidangan makan pagi, makan siang dan makan malam. Semua jenis
hidangan diproduksi dalam satu ruangan dapur karena luas dapur tidak besar dan
tidak dibagi-bagi berdasarkan jenis hidangan. Pada proses persiapan bahan
makanan, biasanya bahan hewani dan nabati diproduksi di meja kerja sebelah kiri
sedangkan persiapan bahan sayur-sayuran diproduksi pada meja kerja sebelah
kanan. Hal ini karena bahan hewani dan nabati tidak terlalu banyak proses
persiapannya sehingga lebih cepat untuk diolah dan lebih dekat dengan tempat
pengolahan sedangkan bahan sayur-sayuran biasanya perlu persiapan lebih lama,
seperti membersihkan, mengupas dan memotong bahan.
16
3 PENYELENGGARAAN MAKANAN PADA SISWA VOKASIONAL
Gambar 12. Siswa Vokasional Call Center Gambar 13. Siswa Vokasional Elektro
Siswa vokasional merupakan para penyandang disabilitas usia produktif
yang mendapatkan pelayanan sosial berupa pelatihan keterampilan sesuai
dengan minat siswa masing-masing. Siswa vokasional diberikan pelatihan
selama 3 bulan di Sentra Terpadu Inten Soeweno dan mendapatkan pelayanan
lain berupa tempat tinggal, makanan dan seragam. Siswa vokasional berasal
dari beberapa daerah di Indonesia seperti, Bogor, Banten, Jogjakarta,
Palembang, Riau dsb. Sebelum menjadi siswa vokasional ada beberapa
tahapan prosedur sebagai berikut :
1. Pendataan mengenai para penyandang disabilitas oleh Dinas Sosial daerah,
kemudian Dinas Sosial daerah memberikan tugas pada petugas sosial
kecamatan untuk memastikan kondisi penyandang disabilitas.
2. Assesmen yang terdiri dari tes tulis, wawancara dan tes kemampuan fisik
untuk mengetahui lebih dalam keadaan siswa vokasional.
3. Pelatihan keterampilan setelah siswa vokasional dinyatakan lolos dan layak
mendapatkan pelatihan dari hasil assesmen yang sebelumnya dilakukan.
Pada bulan Mei - Agustus 2023, jumlah siswa vokasional yang diberikan
pelatihan berjumlah 51 orang. Siswa vokasional memiliki beberapa pilihan
keterampilan, seperti komputer, desain grafis dan percetakan, call center,
kelas menjahit, pekerjaan logam dan elektro. Keterampilan dipilih
berdasarkan minat siswa sehingga nantinya siswa diharapkan dapat
17
melaksanakan kegiatan dengan nyaman. Berikut tabel jumlah siswa
vokasional berdasarkan keterampilan yang dipilih.
Tabel 3. Jenis Keterampilan dan Jumlah Siswa
Jenis Keterampilan Jumlah Siswa
Komputer 7 orang
Desain Grafis dan Percetakan 7 orang
Call Center 7 orang
Penjahitan 21 orang
Pekerjaan Logam 5 orang
Elektro 4 orang
18
para siswa vokasional juga menyantap snack di ruang makan setelah kegiatan
senam pagi. Ruang makan berada di depan lapangan utama area BBRVPD
dan memiliki ukuran 40 meter x 10 meter. Ruang makan dilengkapi dengan
meja berbentuk persegi dengan 4 buah kursi dalam satu mejanya.
Pada ruang makan siswa vokasional juga terdapat meja panjang di bagian
depan. Meja panjang tersebut digunakan untuk meletakkan makanan dan
minuman sehingga ketika waktu makan telah tiba, para siswa vokasional akan
berbaris dan mengambil satu-persatu makanan dan minuman. Ruang makan
siswa vokasional juga dilengkapi wastafel untuk mencuci tangan dan mencuci
peralatan makan setelah makan selesai. Di samping wastafel terdapat tempat
sampah yang digunakan untuk membuang sampah dan sisa makanan siswa
vokasional. Setiap harinya, ada jadwal piket untuk mencuci kotak makan yang
telah digunakan. Jadwal piket ini ditempel pada dinding bagian depan ruang
makan sehingga para siswa vokasional dapat dengan mudah untuk melihatnya.
19
3.2 Produksi Hidangan Siswa Vokasional
3.2.1 Contoh Hidangan
Semua penerima manfaat di Sentra Terpadu Inten Soeweno mendapat 3
kali makan dalam sehari. Penerima manfaat mendapat makan pagi pada pukul
06.30 WIB, makan siang pada pukul 11.30 WIB dan makan malam pada
pukul 17.30 WIB. Makanan yang diproduksi sama untuk semua penerima
manfaat, baik menu maupun jumlah porsi yang disajikan. Makanan yang
diproduksi terdiri dari, makanan pokok, lauk pendamping, sayur dan buah.
Contoh hidangan makan pagi untuk penerima manfaat di Sentra Terpadu
Inten Soeweno, terdiri dari makanan pokok berupa nasi, lauk pendamping
berupa tempe goreng dan mie tumis. Contoh hidangan makan siang terdiri
dari, makanan pokok berupa nasi, lauk pendamping berupa soto daging dan
tempe goreng, buah berupa pepaya. Contoh hidangan makan malam terdiri
dari makanan pokok berupa nasi, lauk pendamping berupa rolade ayam dan
sayuran berupa sup.
20
Gambar 17. Proses Pembuatan Makan Pagi
21
Gambar 18. Proses Pembuatan Makan Siang
22
Gambar 19. Proses Pembuatan Makan Malam
23
paling kecil diisi buah. Jika ukuran lauk pendamping berukuran tidak terlalu
besar, seperti ikan lele maka diletakkan di sekat ukuran sedang. Jika buah
berukuran lebih besar dari sekatnya, maka buah disajikan dalam nampan.
Berikut foto hidangan makan pagi, makan siang dan makan malam siswa
vokasional.
24
3.4 Kandungan Gizi
3.4.1 Kandungan Gizi Makan Pagi
Berikut kandungan gizi dari makan pagi per 1 sajian (per kotak makan) yang
dihitung berdasarkan Daftar Kebutuhan Bahan Makanan (DKBM) seperti
gambar dibawah :
Tabel 5. Kandungan Gizi Makan Pagi Siswa Vokasional
Bahan Berat (g) E (Kal) P (g) L (g) KH (g)
Beras 75 270 5,1 0,5 59,2
Tempe 50 75 9,2 2 6,4
Kecap 2 1 0,1 0 0,2
Mie 15 84 1,9 2,9 12,5
Sawi 5 1 0 0 0,1
Minyak 10 90 0 10 0
Total Kandungan Gizi 521 16,3 15,4 78,4
Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam satu porsi kotak makan pagi
mengandung energi sebesar 521 kalori, protein sebesar 16,3 gram, lemak
sebesar 15,4 gram dan karbohidrat sebesar 78,4 gram. Berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) 2.150 kalori dan Angka Kecukupan Protein (AKP)
65 gram dengan kontribusi makan pagi sebesar 25% sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019, energi makan pagi sudah memenuhi
kebutuhan yang seharusnya 400 kalori. Kebutuhan protein makan pagi sendiri
sudah mencukupi dengan kebutuhan yang seharusnya 16 gram.
25
Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam satu porsi kotak makan siang
mengandung energi sebesar 542 kalori, protein sebesar 23,4 gram, lemak
sebesar 16,3 gram dan karbohidrat sebesar 75,8 gram. Berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) 2.150 kalori dan Angka Kecukupan Protein (AKP)
65 gram dengan kontribusi makan siang sebesar 30% sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019, kontribusi energi makan siang
sebesar 90% dan kontribusi protein sebesar 100% sehingga kandungan gizi
makan siang sudah mencukupi kebutuhan.
Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam satu porsi kotak makan malam
mengandung energi sebesar 540 kalori, protein sebesar 19,2 gram, lemak
sebesar 21,6 gram dan karbohidrat sebesar 63,8 gram. Berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) 2.150 kalori dan Angka Kecukupan Protein (AKP)
65 gram dengan kontribusi makan malam sebesar 30% sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019, kontribusi energi makan
malam sebesar 90% dan kontribusi protein sebesar 95% sehingga kandungan
gizi makan malam sudah mencukupi kebutuhan.
26
3.5 Analisis Masalah Produksi dan Penyajian
Produksi makanan di dapur produksi Sentra Terpadu Inten Soeweno telah
berjalan sesuai prosedur. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
produksi makanan di dapur yaitu proses pengolahan lauk hewani dan pemilihan
buah yang tidak sesuai ukuran tempat saji. Lauk hewani seperti ayam dan ikan
lele terkadang masih dalam keadaan beku karena tidak melalui proses thawing
terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk diproduksi,
menunggu bahan makanan tidak beku lagi. Dengan adanya hal tersebut, untuk
mempermudah produksi maka proses thawing dapat dilakukan pada pagi hari
sebelum menyiapkan makan siang. Penyajian makanan siswa vokasional terdapat
masalah jika buah yang disajikan memiliki ukuran yang besar sehingga tidak
dapat dimasukkan ke dalam kotak makan. Dengan demikian, buah yang berukuran
besar seperti pisang biasanya diletakkan di nampan sehingga nantinya siswa
vokasional selain mengambil kotak makan dan minuman juga mengambil buah
yang ada di nampan sebanyak 1 buah per 1 orang.
27
4 KESIMPULAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil magang mandiri di dapur produksi Sentra Terpadu Inten
Soeweno yang telah dilaksanakan dengan partisipasi aktif dalam kegiatan,
pengamatan langsung dan mengumpulkan beberapa informasi dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Sentra Terpadu Inten Soeweno dibangun pada tahun 1996 berkat kerjasama
Indonesia-Jepang dan merupakan gabungan dua balai besar yaitu Balai Besar
Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) dengan Balai
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) Ciung Wanara
berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 3 Tahun 2022.
2. Pengadaan bahan makanan di Sentra Terpadu Inten Soeweno dimulai dengan
perencanaan bahan dan pemesanan serta pembelian menggunakan form
pembelian bahan makanan kering dan form pembelian bahan makanan basah.
Penyimpanan bahan makanan juga dibedakan menjadi penyimpanan bahan
makanan kering dan penyimpanan bahan makanan basah. Bahan makanan
kering disimpan di rak berbahan kayu sedangkan penyimpanan bahan makanan
basah menggunakan lemari pendingin, chiller dan freezer.
3. Jenis hidangan yang diproduksi di Sentra Terpadu Inten Soeweno adalah jenis
hidangan utama yang meliputi makanan pokok, lauk pendamping, sayuran dan
buah.
4. Alur produksi hidangan meliputi perencanaan menu yang dibuat selama satu
tahun, perencanaan bahan mengikuti menu yang akan diproduksi nantinya,
penyimpanan bahan makanan yang dibedakan menjadi penyimpanan bahan
makanan kering dan makanan basah, persiapan yang berupa pencucian dan
pemotongan bahan, produksi dan penyajian makanan menggunakan kotak
makan berwarna biru dengan tutup berwarna bening.
28
4.2 Saran
1. Meningkatkan variasi makanan dengan bahan yang sama sehingga siswa
vokasional tidak bosan dengan menu hidangan dan biaya yang dikeluarkan tidak
besar karena harus membeli bahan makanan yang lebih beraneka ragam.
2. Mencukupi kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi di makan siang melalui waktu
makan yang lain atau melalui snack yang diberikan.
3. Melakukan penyimpanan bahan makanan dengan lebih rapi untuk bahan
makanan kering dan bahan makanan basah. Bahan makanan kering perlu
disusun sesuai jenis bahan makanan dan bahan makanan basah yang disimpan
di lemari pendingin perlu dikeluarkan dari plastik pembungkus dan disusun
dalam kontainer kecil yang muat dalam lemari pendingin.
4. Memberikan perhatian lebih dalam personal hygiene seperti penggunaan hand
glove saat memorsikan hidangan sehingga makanan tetap terjaga kebersihan dan
kualitasnya.
29
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. (2022). Apa Itu Gizi seimbang. Diskes
Kabupaten Bandung.
Eka Ananda Kusuma Dewi, P. U. T. U. (2019). Tingkat Kepuasan Klien terhadap
Makanan yang Dihidangkan di Uptd Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi
Bali (Doctoral Dissertation, Poltekkes Denpasar).
Hukor Kemenkes. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2019.
Izza, N. F. (2021). Gambaran Penyimpanan Bahan Makanan Basah di Instalasi
Gizi Rsud Wonosari (Doctoral Dissertation, Poltekkkes Kemenkes
Yogyakarta).
Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2022). Hasil TL Review LKJ Rehsos
2022. Kemensos RI.
Nurlia, N. (2019). Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Pengukuran Kualitas
Pelayanan. Meraja Journal, 2(2), 51-66.
Pratiwi, N. L. P. D. S. (2021). Menghitung Angka Kebutuhan Energi Anak Umur
1-4 Tahun dengan Ake Terkoreksi Berat Badan dan Aplikasi Perhitungan
Kebutuhan Energi Sehari Individu (Doctoral Dissertation, Poltekkes
Kemenkes Denpasar Jurusan Gizi 2021).
Rachmadhani, A. P., Setyowati, S., Lastmi, W., & Isti, S. (2018). Pengaruh
Pemberian Modifikasi Snack Ubi terhadap Kandungan Energi, Kandungan
Protein dan Daya Terima Anak Sekolah di SD Teladan
Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Susan, E. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 9(2), 952-962.
30
LAMPIRAN
31
Lampiran 2. Siklus Menu 2023
32
Lampiran 3. Jadwal Piket Cuci Kotak Makan Siswa Vokasional
33
Lampiran 4. Tata Tertib di Ruang Makan
34
Lampiran 5. Form Pembelian Bahan Makanan
35
Lampiran 6. Kuitansi Bahan Makanan dari Mitra Penjual
36
Lampiran 7. Rekapan Bahan Makanan selama 10 hari
37
Lampiran 8. Asrama Siswa Vokasional
38
Lampiran 9. Peralatan Dapur Produksi Sentra Terpadu Inten Soeweno
Jenis Peralatan Peralatan Jumlah Spesifikasi Keadaan
Alat
Kitchen utensil Baskom 5 Plastic Baik
Centong 4 Plastic Baik
Laddle 2 Stainless steel Baik
Cutting board 4 Wood Baik
Pisau 5 Stainless steel Baik
Peeler 2 Stainless steel Baik
Slicer gelombang 1 Stainless steel Baik
Kitchen Meja produksi 4 Stainless steel Baik
equipment Rak penyimpanan 1 Wood Kurang Baik
Lemari pendingin 1 Stainless steel Baik
Freezer 1 Stainless steel Baik
Chiller 1 Stainless steel Baik
Wastafel 4 Stainless steel Baik
39