LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Oleh :
WELDRIA WIVELTINA
2018410128
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2021
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK BABI FASE
FINISHER DI PETERNAKAN MILIK BAPAK MULYADI DI
DUSUN GANGSIRAN, DESA TLEKUNG, KECAMATAN
JUNREJO, KOTA BATU
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Oleh :
WELDRIA WIVELTINA
2018410128
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK BABI DI
PETERNAKAN MILIK BAPAK MULYADI DI DUSUN
GANGSIRAN, DESA TLEKUNG, KECAMATAN JUNREJO,
KOTA BATU
Disetujui :
Pada tanggal : ...............................
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Atas berkat dan rahmatnya sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan yang
berjudul “MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK BABI FASE
FINISHER DI PETERNAKAN MILIK BAPAK MULYADI DI DUSUN
GANGSIRAN, DESA TLEKUNG, KECAMATAN JUNREJO, KOTA
BATU” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada
kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih terutama kepada :
1. Dr. Ir. Amir Hamzah, MP. Selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang.
2. Ariani Trisna Murti,S.Pt.,MP selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan dan selaku Kepala Program Studi Peternakan.
3. Bapak Mulyadi selaku pemilih peternakan ternak babi yang telah
memberi izin PKL.
4. Serta pihak - pihak dan teman - teman yang memberikan dukungan kepada
penulis sehingga tercapainya laporan praktek kerja lapangan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
banyak kekurangan yang harus disempurnakan baik dari penyusunan dan
materinya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................4
2.1 Pengertian ternak babi....................................................................................4
2.2 Manajemen Pemilihan Bibit...........................................................................5
2.3 Manajemen Pakan..........................................................................................8
2.4 Manajemen Perkandangan...........................................................................12
2.5 Sanitasi dan Kesehatan.................................................................................15
2.6 Manajemen Limbah......................................................................................19
2.7 Manajemen Pemasaran.................................................................................22
III. METODE PELAKSANAAN.......................................................................24
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan...................................................................24
3.2 Materi Pelaksanaan.......................................................................................24
3.3 Metode Pelaksanaan.....................................................................................24
3.4 Analisis Data................................................................................................24
3.5 Matrikulasi PKL...........................................................................................25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................26
4.1 Keadaan Umum Lokasi PKL.......................................................................26
4.2 Manajemen Pemilihan Bibit.........................................................................27
4.3 Manajemen Pakan........................................................................................27
4.4 Manajemen Perkandangan...........................................................................31
4.5 Sanitasi dan Kesehatan.................................................................................32
4.6 Manajemen Limbah......................................................................................32
ii
4.7 Manajemen Pemasaran.................................................................................33
4.8 Analisis Usaha..............................................................................................33
V. PENUTUP.......................................................................................................34
5.1 Kesimpulan...................................................................................................34
5.2 Saran.............................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui manajemen yang digunakan dalam pemeliharaan ternak
babi fase finisher di Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo,
Kota Batu di peternakan milik Bapak Mulyadi.
b. Untuk mengetahui apakah ada perlakuan khusus untuk ternak babi fase
finisher di Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu di
peternakan milik Bapak Mulyadi.
3
1.4 Manfaat
a. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang
diterima di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.
b. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan wawasan
berpikir dalam menerapkan ilmu di bidang peternakan khususnya dalam
pemeliharaan ternak babi fase finisher.
c. Melihat dan memahami secara langsung proses kegiatan pemeliharaan ternak
babi fase finisher di Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo,
Kota Batu di peternakan milik Bapak Mulyadi.
4
3. Duroc
Ternak babi ini berasal dari Amerika dengan ciri-ciri kepala panjang-
panjang dan lebar, profil muka cekung, telinga sedang dan cenderung terkulai
ke depan, mata besar berwarna coklat muda, hidung pendek serta moncongnya
lebar dan panjang, badan yang kompak dan memanjang, warna bulu coklat
kemerahan (Wheindrata, 2013)
4. Pitrain
Ternak babi ini berasal dari Belgia dengan ciri-ciri memliki warna bulu
putih, tubuh besar, memiliki perototan pada bagian pantat, kaki kuat, memiliki
7 pasang puting susu dan telinga tegak
5. Landrance-Yorkshire (LY)
Babi Landrance-Yorkshire ini membawa ciri-ciri kedua babi persilangan
tersebut yakni warna bulu putih, telinga terkulai ke depan , memiliki sifat
keibuan, puting susu 6-7 pasang serta tubuh panjang dan besar.
6. Chester White
Babi Chester White bersal dari daerah Pensylvania, Amerika Serikat. Ciri-
ciri babi Chester White antara lain warna bulu dan kulitnya putih, ukuran
tubuh panjang, dalam dengan lebar yang sedang, ukuran kepala dan rahang
sedang, muka agak cekung, telinga terkulai ke depan di atas mata, punggung
berbentuk busur, keempat kaki lurus dengan paha yang padat dan berisi dan
produksi susu tinggi (Hartatik, 2019).
Selanjutnya untuk mengetahui bangsa babi tersebut termasuk tipe pedaging atau
spek, bisa diamati pada bentuk luarnya. Adapun perbandingan sifat-sifat
terpenting kedua tipe tersebut ialah :
Bentuk Luar Tipe Spek Pedaging
Bentuk badan Pendek, lebar dan dalam Panjang
Kepala Agak pendek dan rahang berat Agak panjang
Bagian tubuh Bahu lebar dalam Ringan, dada dangkal
Bagian tengah Pendek, lebar Lebar, panjang
Bagian belakang Lebar, pendek, bulat berlemak Lebar, panjang dan silang segi
empat dengan ham yang dalam
Bagian kaki Pendek, lebar Agak ringan
2.3.1 Jenis dan Komposisi pakan ternak babi (Direktorat Perbibitan dan
Produksi Ternak, 2016)
Bahan makanan yang biasa digunakan untuk pakan ternak babi, adalah :
1) Bahan makanan yang mengandung sumber protein antara lain : Tepung
ikan, Susu skim, Susu skim bubuk, Bungkil kacang kedelai, dll
2) Bahan makanan sebagai sumber energi antara lain : Jagung, Dedak Padi
dan Molases
3) Bahan makanan sumber mineral
4) Bahan makanan sumber vitamin.
9
Pengolahan bahan pakan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1) Menggiling pakan
2) Mengawetkan bahan makanan
3) Mengubah komposisi zat makanan
4) Meningkatkan cita rasa
5) Menginaktifkan racun
Untuk mencapai tujuan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu secara
mekanis, biologis dan kimiawi atau dengan cara kombinasi diantaranya.
yang dapat dicapai oleh peternak. Hal ini dikarenakan segala sesuatu yang terkait
dengan pemeliharaan ternak babi terpusat di dalam kandang.
unit ; yaitu kandang induk dan anak-anak babi, sesudah menyusui induk
Tipe lain, sedangkan anakan
pindah ke kandang Suhu
tetapoptimal
berada ˚C
disitu sampai dijual
Baru lahir
3. Kandang finisher babi 32-38
Menyusui
Kandang(2-5 kg)
merupakan salah satu kebutuhan 27-32
penting dalam peternakan.
Lepas sapih (5-20 kg) 24-30
Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk menjaga dan melindungi
Grower ( 20-55 kg) 16-27
ternak dari cuaca yang tidak menentu. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan
Finisher (55-110 kg) 10-24
oleh Parera dan
Induk babi buntingJois (2016) bahwa bangunan kandang yang baik harus dapat
10-27
memberikan
Induk menyusuijaminan hidup yang sehat dan13-27 nyaman. Bangunan kandang
diupayakan untuk melindungi ternak babi dari gangguan luar yang merugikan
seperti hujan, dingin, terik matahari serta memudahkan pemeliharaan ternak
seperti pemberian pakan dan minum, perkawinan dan pengolahan limbah
ternak seperti feses, urin dan sisa pakan yang dapat menjadi sumber penyakit.
Pembuatan kandang diusahakan harus memiliki syarat-syarat seperti sehat,
nyaman dan letak kandang harus jauh dari pemukiman agar tidak mengganggu
lingkungan, terutama masyarakat sekitar. Pernyataan tersebut lebih dikemukakan
oleh Parera dan Jois (2016) bahwa kandang yang sehat dan nyaman adalah
kandang yang bangunan biasanya disesuaikan dengan keadaan atau topografi
lahan, dengan memperhatian hal-hal seperti konstruksi kandang harus betul-betul
memadai seperti adanya ventilasi berguna untuk mengeluarkan udara kotor dari
dalam kandang dan menggantikan udara segar dari luar. Dinding kandang sebagai
salah satu pembatas (isolasi) berguna untuk :menahan angin langsung dari luar;
menahan keluarnya panas yang dihasilkan oleh tubuh hewan. Atap sebagai
pembatasan di bagian atas, berguna untuk melindungi ternak dari air hujan dan
terik matahari; mempertahankan suhu di dalam kandang pada waktu dingin.
Lantai berguna untuk menghindari kelembaban dari dalam tanah, menjaga
kebersihan ternak, dan mencegah kontaminasi parasit dari tanah. Lantai kandang
tidak boleh licin sehingga tidak melukai ternak.
Pembuatan kandang babi harus memerhatikan suhu lingkungan kandang agar
produktivitas tetap baik. Harus diusahakan agar suhu dalam kandang serasi bagi
kehidupan atau kebutuhan fisiologis babi. Bila suhu terlalu tinggi, babi akan
kehilangan panas evaporatif (berkeringat), konsumsi makanan biasanya menurun,
konsumsi air minum meningkat, berusaha mencari kesejukan, dan tingkah laku
mungkin berubah, dan faktor-faktor tersebut mengakibatkan gangguan produksi.
Temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengganggu kehidupan
babi. Babi akan bertumbuh baik di lingkungan zona termonetralnya, yakni
berkisar antara 20-26°C.
15
Tabel 3. Suhu optimal bagi ternak babi menurut Myer dan Bucklin (2012)
Tipe Suhu optimal ˚C
Baru lahir 32-38
Menyusui (2-5 kg) 27-32
Lepas sapih (5-20 kg) 24-30
Grower ( 20-55 kg) 16-27
Finisher (55-110 kg) 10-24
Induk babi bunting 10-27
Induk menyusui 13-27
3) Sanitasi
a. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait sanitasi seperti udara, air,
pakan, peralatan, lingkungan, termasuk pekerja kandang.
b. Tidak boleh ada penumpukan kotoran serta bahan dan peralatan yang
tidak terpakai seperti peralatan, sisa pakan, sampah, dan sebagainya
karena dapat menjadi sumber penyakit.
c. Penyemprotan desinfektan, pencelupan tangan dan kaki harus selalu
dilakukan pada setiap orang yang masuk maupun keluar lokasi kandang.
Jika mampu, sebelum masuk lokasi kandang harus mandi dan berganti
pakaian agar tidak membawa penyakit dari luar masuk ke area
peternakan.
d. Semua peralatan yang keluar masuk area kandang harus dipastikan sudah
melalui proses sanitasi.
e. Kandang diistirahatkan setelah pembersihan kandang minimal 14 hari
untuk memastikan desinfektan bekerja secara optimal.
4) Kontrol hama
a. Pembersihan area di sekeliling kandang (paling tidak 15 meter di luar
kandang) dilakukan termasuk pemotongan/pembersihan rumput secara
rutin agar tidak menjadi sarang penyakit karena bisa jadi agen-agen
pembawa penyakit hidup di tempat ini.
b. Dilakukan program pembasmian serangga dan tikus secara rutin misalnya
dengan fogging untuk membasmi serangga seperti nyamuk.
telah membusuk adalah pupuk kandang yang telah disimpan lama sehingga telah
mengalami proses pembusukan atau penguraian oleh jasad renik
(mikroorganisme) yang ada dalam permukaan tanah. Pada saat krisis energi saat
ini limbah ternak babi juga dapat diolah untuk menghasilkan biogas. Biogas yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif (Direktorat Budidaya
Ternak, 2012).
Jenis ternak babi yang dipelihara dipeternakan Bapak Mulyadi adalah babi
yorkshire. Yorkshire atau large white mempunyai ciri ditandai dengan
kepala/muka berbentuk seperti mangkuk, telinga tegak, badan besar panjang
dalam dan halus, warna seluruh tubuh putih, pertumbuhan yang cepat, bersifat
sebagai induk yang baik dan air susunya banyak. Jumlah ternak babi yang
dipelihara dipeternakan ini pada saat PKL sebanyak 42 ekor.
Jenis pakan yang berikan pada peternakan ini sama pada semua periode
pertumbuhan ternak babi, yaitu pakan yang berasal dari TPA berupa sisa nasi,
sayur-sayuran, buah-buahan, sisa daging dan lainnya. Namun, pada ternak fase
starter atau umur 2 bulan setelah sapih diberikan konsentrat CP551 yang bertujuan
untuk mempercepat pertumbuhan berat badan ternak babi.
Tabel 6. Perbedaan pakan babi grower dan finisher sesuai SNI 2006
Persyaratan
Persyaratan
Pakan
No Parameter Satuan pakan Finisher
Grower
(01.3914 2006)
(01.3913 2006)
1 Kadar Air % Max 14 Max 14
2 Protein Kasar % Min 13 Min 15
3 Lemak Kasar % Max 8 Max 7
4 Serat Kasar % Max 7 Max 7
5 Abu % Max 8 Max 8
6 Kalsium (Ca) % 0,90 – 1,20 0,90 – 1,20
7 Fosfor Total (P) % 0,60 – 1,00 0,60 – 1,00
8 Fosfor Tersedia % Min 0,23 Min 0,23
Energi Metabolis Kkal/kg Min 2900 Min 2900
9
(ME)
10 Total Aflatoksin μg/kg Max 50,00 Max 50,00
11 Asam Amino:
- Lisin % Min 0,70 Min 0,90
- Metionin % Min 0,30 Min 0,30
- Metionin + Sistin % Min 0,50 Min 0,60
Total keuntungan adalah Rp 51.650.000 selama satu periode pemeliharaan. Hal ini
menunjukan bahwa usaha peternakan milik Bapak Mulyadi mempunyai
keuntungan yang sangat besar dan layak untuk dikembangkan.
34
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
dilokasi Dusun Gangsiran Putuk, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu di
peternakan babi Bapak Mulyadi dapat disimpulkan bahwa
a. Pelaksanaan manajemen dalam pemeliharaan ternak babi di peternakan Bapak
Mulyadi meliputi aspek manajemen seperti pembibitan, pakan, perkandangan,
sanitasi kesehatan, limbah dan pemasaran. Pada dasarnya pemeliharaan di
peterrnakan Bapak Mulyadi sudah cukup baik karena beberapa hal sudah
memenuhi standar pemeliharaan meskipun tidak keseluruhan yang memenuhi
standar pemeliharaan.
b. Ternak babi fase finisher merupakan ternak babi yang akan dijual, untuk itu
dilakukan upaya membuat ternak mempunyai bobot yang diinginkan seperti
memperbanyak atau menyesuaikan kandungan energi pakan. Pada peternakan
ini tidak terlalu banyak perlakuan khusus pada ternak babi fase finisher. Jenis
pakan yang diberikan pada ternak fase grower dan finisher adalah sama.
Kecuali jumlah pemberian pakan, pada fase finisher jumlak pakan yang
diberikan sedikit lebih banyak.
5.2 Saran
Dari hasil pengamatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di peternakan milik
Bapak Mulyadi disarankan agar upaya pengolahan limbah dapat dikelola atau
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan berbasis ramah lingkungan. Pengolahan
limbah dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah agar menjadi biogas dan
pupuk cair/padat.
35
DAFTAR PUSTAKA
Aku, A.S., T. Saili dan Amiruddin. 2013. Sebaran, struktur populasi dan kinerja
reproduksi babi lokal di Kecamatan Tinangge Kabupaten Konawe Selatan.
Agriplus, Jurnal. 23 (03) :188-192.
Ariana, I. N. T. 2011. Pengaruh model lantai kandang dan jenis kelamin terhadap
penampilan produksi anak babi lepas sapih. Majalah ilmiah peternakan.
Bakar, A., 2012. Pedoman Teknis Pembibitan Babi. Direktorat Jendral Peternakan
dan Kesehatan Hewan. Kementerian Pertanian
Budaarsa, K. 2012. Babi Guling Bali. Dari Beternak, Kuliner, hingga Sesaji. Buku
Arti. Denpasar
Budarsa, K., Puger, A. W., dan suasta, I. M. 2016. Eksploitasi komposisi pakan
tradisionanl babai bali. Majalah ilmiah peternakan, vol. 1. Hal. 19.
Dong, H., Zhang. H., Li, K., Mehmood, K., Rehman, M.U., Nabi, F., Wang, Y.,
Chang, Z., Wu, Q. dan Li, J. 2018. Prevalence and Potential Risk Factors
For Escherichia Coli Isolated From Tibetan Piglets With White Score
Diarrhea. Pakistan Journal of Zoology, 50(1).
Gobai, F., Hartoko dan Rachmawati. 2013. Hubungan antara periode beranak
dengan litter size dan bobot lahir anak babi di perusahaan peternak babi,
Kemangkon Purbalingga. Jurnal Ilmiah Peternakan 1 (3): 1114-1119.
Hana, M., Beyleto, V. Y., dan Nurwati, M. 2016. Penampilan produksi babi jantan
peranakan VDL dari berbagai kelompok umur di kecamatan kota
kefamenanu, kabupaten timor tengah utara . JAS, 1(1), 17-19.
Mege, Revlon, Alexius, Saerang,J. L. P., Manopo,J.H., dan Maramis, A.A. 2016.
Fasilitas Peternakan Babi Berbasis Sumber Daya Lokal Bagi Masyarakat
Desa Bulude, Kabupaten Kepulauan Talaud. Prosiding Seminar Hasil
Penelitian.
Parera dan Jois. 2016. Peningkatan Manajemen Kesehatan Babi Dan Pertanian
Terpadu Di Kelompok Mawar Dan Kelompok Lorosae. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Peternakan 1(1) : 19-31.
Petrus Malo Bulu, Ewaldus Wera dan Ni Sri Yuliani. 2019. Manajemen
kesehatan pada ternak babi di Kelompok Tani Sehati Kelurahan Tuatuka,
Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang NTT. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Peternakan. Vol 4, No 2. Hal I62-176
Prasetya, H. 2012. Semakin Hoki Dengan Beternak Babi. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Wheindrata. (2013). Cara Mudah Untung Bersar dari Beternak Babi. Lily
Publisher. Surakarta. Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan Direktorat Budidaya Ternak.
TTD
Waktu
No Hari/tanggal Keterangan Petugas
kegiatan
Lapang
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
1 Senin/01-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
2 Selasa/02-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
3 Rabu/03-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
4 Kamis/04-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
5 Jumat/05-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
6 Sabtu/06-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
7 Minggu/07-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
8 Senin/08-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
9 Selasa/09-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
10 Rabu/10-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
11 Kamis/11-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
12 Jumat/12-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
13 Sabtu/13-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
14 Minggu/14-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
Pengangkatan kotoran ternak
07:00
15 Senin/15-07-2021 Pembersihan kandang ternak
15:00
Pemberian pakan
39
DOKUMENTASI
Gambar 3. Pemberian pakan pada ternak Gambar 4. Pakan yang berasal dari
babi TPA
Gambar 11. Foto bersama dengan Gambar 12. Foto terakhir PKL
Bapak Mulyadi dan Istri