Oleh :
1635120020
Disetujui
Pada Tanggal : …………………….
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
NIDN. 0424058805
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya berupa kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga mampu
menyelesaikan laporan magang ini. Kami menyadari bahwa terlaksananya
kegiatan magang dan penulisan laporan ini dapat diselesaikan berkat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih
kepada :
Penulis
iii
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL).....................................................2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)...................................................2
BAB II TINJAUAN UMUM...................................................................................3
2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan....................................................3
2.2. Lokasi Perusahaan....................................................................................3
2.3. Tata Letak Perusahaan...............................................................................4
2.4. Tata Letak Alat dan bahan.........................................................................4
2.5. Struktur Organisasi....................................................................................5
2.6. Pemasaran Produk.....................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................................6
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan................................................................6
3.2. Materi Pelaksanaan....................................................................................6
3.3. Metode Pelaksanaan..................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................8
4.1 Management Pemeliharaan Pedet..................................................................8
4.2. Pemeliharaan Pedet Umur 0 – 7 Hari............................................................8
4.3. Pemeliharaan Pedet Umur 7 Hari – 4 Bulan ..............................................11
4.4. Pemberian Pakan Pedet Umur 4 – 6 Bulan ................................................15
4.5. Pemberian Pakan dan Minum Pedet Umur 6 – 12 Bulan ...........................16
4.6. Pencegahan Penyakit...................................................................................18
4.7. Penyakit dan Penanganan Penyakit............................................................18
iv
4.8. Penanganan Khusus …..…………………………………………………………………………………….. 20
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 7. Penanganan Pasca Melahirkan.............................................................18
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
Lampiran 5. Foto Kegiatan Praktek Kerja lapangan..............................................28
viii
BAB I
PENDAHULUAN
UPTD BPTSP dan HPT Cikole merupakan salah satu tempat yang
memberikan kontribusi pada populasi sapi perah di Jawa Barat. UPTD
BPTSP dan HPT Berada di Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat. Dari kondisi geografis dan topografinya. Balai ini berada di
ketinggian sekitar 1200 mdpl dengan suhu udara berkisar antara 17°C-27°C.
Berada di dataran tinggi dengan suhu yang tidak terlalu panas membuat Balai
ini menjadi tempat yang cocok untuk memelihara atau mengembangkan sapi
perah.
1
reproduksi terus berlangsung. Jadi secara otomatis performa reproduksi akan
berpengaruh terhadap produksi susu.
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
UPDT BPTSP dan HPT cikole berlokasi di Jl. Raya Tangkuban Parahu
No.km.22, RW.2, Cikole, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Barat 4039. Berhadapan dengan BSIP dan Bersebelahan dengan SMKN
Peternakan lembang.
Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan Ternak
Cikole Lembang bererdasarkan kondisi geografis dan topografisnya berada
3
pada wilayah dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut sehingga
dengan suhu rata- rata 19,3 "C (13,8 "C-24,6 "C), kelembaban udara 80,5%
dan curah hujan 2.996 mm/tahun dengan evaporasi 3,4 mm/hari dan radiasi
285 cal/cm.
Luas total lahan BPTSP dan HPT Cikole Lembang seluas 57,8 Ha.
Lahan tersebut terbagi menjadi dua lokasi meliputi 9,8 Ha di Cikole dan 28
Ha berupa lahan pengembangan dan instalasi di Subang. Sub Unit Pelayanan
Subang terletak di Desa Dayeuhkolot dan Desa Sukamandi Kecamatan
Sagalaherang serta Desa Bunihayu dan Desa Tambakmekar, Kecamatan Jalan
Cagak .
4
Garasi traktor bersebelahan dengan gudang HPT guna untuk menyimpan
tarktor besar dan traktor kecil.
5. Gudang jerami
Gudang Jerami terletak di dekat gudang konsentrat yang diperuntukan
untuk penyimpanan khusus jerami padi.
6. Mes
Mes dibagi menjadi 2 titik tempat ada yang terletak di belakang kandang
dan ada yang di dekat Gudang konsentrat. Mes ini dijadikan sebagai
tempat istirahat pegawai di UPTD BPTSP dan HPT Cikole.
Kepala Balai
Amirudin S.Pt
Pengawas Mutu Pakan Ahli Muda Pengawas Bibit Ternak Ahli Muda
Amirudin, S.Pt
Asep Hermawan, S.Pt
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
6
Jenis data yang dikumpulkan selama kegiatan Praktek Kerja
Lapangan adalah :
a. Data Primer
Data ini dikumpulkan langsung oleh penulis di tempat praktek
kerja lapangan berupa hasil diskusi atau wawancara, foto-foto
kegiatan, dan hasil pengamatan atau pencatatan lapangan. Untuk
mengumpulkan data ini penulis menggunakan metode wawancara
dan observasi. Kegiatan diskusi atau wawancara ini dilakukan
langsung dengan pembimbing atau mandor di lapangan. Sedangkan
observasi yaitu melakukan pengamatan dan praktik secara langsung
ke obyek yang akan dipelajari untuk melihat kegiatan yang akan
dilakukan di lapangan.
b. Data Sekunder
Data ini dikumpulkan oleh penulis berupa studi pustaka yang
didapat dari internet dan tempat PKL.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
(WIB)
06.00 15.00
8
dan sore hari pukul 15.00 WIB dengan menggunakan ember. Pemberian
kolostrum yang diberikan pada pedet di balai menggunakan dot. Pemberian
kolostrum dapat dilihat pada Gambar 3.
9
kontaminasi pada susu dan tetap terjaga kebersihannya, Jumlah pemberian
susu pada pedet disajikan dalam Tabel 7.
Tabel 7 Pemberian Susu Pedet di UPTD BPTSP dan HPT Cikole Lembang
06.00 15.00
Target lepas sapih pada pedet di UPTD BPTSP dan HPT Cikole
Lembang yaitu pada umur 2 bulan. Namun pedet tersebut harus sudah bisa
mengkomasi pakan konsentrat (makanan formula) dengan kualitas baik
sebanyak 1.2 kg selama 3 hari berturut-turut. Selain itu kondisi pedet
tersebut juga menentukan kapan saat yang tepat pedet tersebut disapih.
Standar bobot badan pedet lepas sapih di UPTD BPTSP dan HPT Cikole
Lembang dengan umur 2 bulan yaitu 67 kg lalu untuk umur 3 bulan bobot
sapih 83 kg dengan lingkar dada sekitar 79-103 dan bobot badan 98-107.
Jenis pakan yang diberikan hay dan calf starter untuk pedet umur 7
hari- 4 bulan. Hijauan yang dijadikan hay adalah rumput Afrika dan
benggala dan calf starter yang diproduksi oleh pabrik. Tujuan diberikannya
hay adalah merangsang perkembangan rumen untuk mencerna pakan
berserat, Hay yang diberikan ke pedet sudah dicacah terlebih dahulu untuk
memudahkan pedet mengonsumsi pakan tersebut. Jumlah pemberian hay
pada pedet dilakukan secara bertahap. Jadi untuk betina di umur 80 hari
sudah dilakukan penyapihan tetapi pada pedet jantan di sapih umur 4 bulan.
Pemberian air minum pada pedet secara ad-libitum. Jumlah pemberian
pakan dan air minum yang diberikan pada pedet di UPTD BPTSP dan HPT
dapat dilihat pada Tabel 8.
10
Jenis pakan
11
4.5. Pemberian Pakan Pedet Umur 4 – 6 Bulan
Jumlah pemberian pakan pada pedet di UPTD BPTSP dan HPT
Cikole Lembang umur 4-6 bulan diberikan dua kali sehari pagi hari pukul
07.00 WIB dan sore hari pukul 14.00 WIB. Pakan yang diberikan adalah
pakan hijauan yaitu rumput gajah (Panicetumpurpureum) yang telah
dicacah/chopper dan konsentrat formula lain yang diproduksi oleh pabrik
PT Nufeed Internasional Indonesia dengan merk Nufeed. Air minum
diberikan secara ad-libitum pada pedet. Jumlah pemberian pakan dan air
minum yang diberikan pada pedet umur 4-6 bulan di UPTD BPTSP dan
HPT Cikole Lembang dapat dilihat pada tabel 9.
Jenis pakan
1. 4-6 2 15 Adlibitum
Jenis Pakan
1. 6-12 2 15 Ad libitum
12
Tindakan pencegahan penyakit yang dilakukan di UPTD BPTSP
dan HPT Cikole Lembang yaitu biosecurity, sanitasi kandang, pencucian
alat, pemberian obat baycox.
4.8.1. Biosrcurity
4.8.2. Sanitasi
13
memiliki gejala badannya kurus. Pencegahan yang dilakukan di UPTD
BPTSP dan HPT Cikole Lembang adalah dengan menjaga kebersihan
kandang, pemberian konsentrat dan hijauan yang berkualitas agar dapat
meningkatkan daya tahan tubuh pedet. Pemberian obat cacing bertujuan
agar dapat membasmi cacing pada tubuh pedet. Obat cacing pada pedet di
UPTD BPTSP dan HPT Cikole diberikan pada saat pedet berumur 3 bulan
secara oral. Obat cacing yang diberikan adalah Laganpro os sesuai dosis
dengan takaran bobot badan pedetnya.
4.9.1 Pneumonia
14
Pengobatan pneumonia yang dilakukan di UPTD BPTSP dan HPT
Cikole Lembang pada pedet yaitu dengan perlakuan memberikan obat
pneumonia dengan merek dagang Tysinol dan pemberian vitamin B12
dengan cara di suntik subkutan. Dosis pemberian obat Tysinol dan vitamin
B12 pada pedet 0,5-1 ml/10kg bobot badan dilakukan minimal 3 hari.
Gambar pengobatan pneumonia dapat dilihat pada gambar 6.
4.10.1. Dehorning
15
Penggunaan bedding pada pedet bertujuan untuk menghangatkan
tubuh peder pada saat di kandang. Penggantian alas kandang (bedding) di
UPTD BPTSP dan HPT Cikole Lembang dilakukan setiap hari untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan pedet didalam kandang. Penggantian
alas kandang dilakukan setiap hari setelah pemberian susu. Penggantian
bedding dapat dilihat pada gambar 7.
4.10.3 Penggembalaan
Gambar 8. Penggembalaan
4.10.4. Eartag
16
eartag yaitu dengan melubangi telinga menggunakan eartag aplikator yang
steril dan sudah didesinfektan. Pemasangan eartag dibagian tengah atau
sedikit kebagian ujung telinga. Eartag yang dipasangkan pada pedet ada 2
tataletaknya untuk membedakan jantan dan betina. Eartag yang di
pasangkan di telinga sebelah kiri menandakan pedet betina, sedangakan
eartag yang di pasangkan di telinga sebelah kanan menandakan pedet
Jantan.
4.11. Perkandangan
17
Pedet B Pedet umur 1-4 42 26
bulan
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan ilmu yang diperoleh selama Praktek
Kerja Lapangan, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Manajemen Reproduksi di UPTD BPTSP dan HPT Cikole sudah sesuai
dengan SOP
2. Faktor lain yang dapat mempengaruhi gangguan reproduksi ternak di
UPTD BPTSP dan HPT Cikole sudah diatasi dengan baik seperti
pemberian obat untuk indukan yang sakit.
3. Perkawinan yang digunakan di UPTD BPTSP dan HPT Cikole
menggunakan perkawinan buatan yaitu Inseminasi Buatan (IB). Semen
pejantan unggal yang digunakan adalah semen beku yang berasal dari
Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Balai Inseminasi Buatan
Singosasi (BIB SGS) selain itu Semen beku yang digunakan juga
diimpor dari berbagai negara seperti Australia dan Spanyol. untuk
menghindari terjadinya inbreeding (perkawinan sekerabat).
4. Mengetahui macam-macam gangguan reproduksi yang terdapat pada sapi
perah dan penanganannya.
5. Manfaat dan pengalaman yang didapat selama magang atau praktek di
Pesona Satwa Farm adalah dapat mengetahui jenis ternak domba dan
kambing yang potensial untuk dibudidayakan atau diusahakan sekaligus
mendapatkan keterampilan dalam memilih kriteria domba dan kambing
yang akan dijadikan bibit dan mengetahui bagaimana manajemen
pemeliharaanya dari mulai pemberian pakan yang beragam, cara
perkawinan, mendesain kandang yang baik sehingga ternak nyaman serta
cara penanganan penyakitnya, sehingga bisa mengasah keterampilan
yang tidak diproleh di dalam kelas. Selama praktek di Pesona Satwa
Farm diajarkan kedisiplinan dan sikap profesionalitas serta rasa tanggung
jawab dimana hal ini merupakan modal utama yang diperlukan dalam
dunia industri atau dunia kerja.
5.2 Saran
19
Faktor yang mempengaruhi gangguan reproduksi yaitu pakan sehingga
harus adanya perbaikan pakan untuk menjaga reproduksi dan
produktivitasnya. Sehingga akan meminimalisir gangguan reproduksi pada
sapi perah tersebut.
20
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2022. Populasi Sapi Perah Menurut Provinsi (Ekor), 2020-
2022. https://www.bps.go.id/indicator/24/470/1/populasi-sapi-perah-
menurut-provinsi.html
Dwatmadji, Tatik Suteky, Edi Sutrisno. 2017. Manajemen Reproduksi Dan Pakan
Untuk Meningkatkan Performans Ternak Di Desa Tugu Rejo-
Kabawetan, Kepahiang Bengkulu. Jurnal Dharma Raflesia Tahun XVI
Nomor 1, Juni 2017.
Moran J. 2012. Managing High Grade Dairy Cows in the Tropics. Australia (AU):
Csiro Publishing
Nurfitriani, Indri. 2015. Karakteristik Vulva dan Sitologi Sel Mucus dari Vagina
Fase Estrus pada Domba Lokal. Fakultas Peternakan. Universitas
Padjajaran. J. Unpad. 4(3): 2
21
Suharto, K. 2003. Penampilan Potensi Reproduksi Sapi Perah Frisien Holstein
Akibat Pemberian Kualitas Ransum Berbeda dan Infusi Larutan
Iodium Povidon 1% Intra Uterin. Semarang
Toelihere, M.R, 1981, Ilmu Kemajiran Pada Ternak Sapi, Edisi Pertama, Institut
Pertanian Bogor, Hal: 52-57, 76-85.
22
LAMPIRAN
23
Lampiran 1. Surat pengantar Praktek kerja lapangan
24
Lampiran 2. Surat Penerimaan dari Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan
25
Lampiran 3. Logbook kegiatan harian pkl
26
27
28
29
30
31
32
33
Lampiran 4. Layout di UPTD BPTSP dan HPT Cikole
Kandang exercise
Keterangan :
Kandang pedet
Mes Gudang Kandang melahirkan
jerami Kandang dara
Gudang konsentrat Kandang laktasi 1
Gudang hpt Saung
Rumah silase Kebun HPT
Kandang forestall Garasi
Umbaran Ersecise tanah dan cor
34
Lampiran 5. Foto Kegiatan Praktek Kerja lapangan
35
Sanitasi tempat pakan dan minum Pemberian susu
36
Penyuntikan Pemotongan hay
Diskusi Palpasi
37