Disusun Oleh:
ALPIANNOR
1610912110003
2019
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan pelaksanaan magang di
BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan pada Subbidang Bina Ketahanan Remaja.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan terutama Bidang KS/PK dan
Subbidang Bina Ketahanan Remaja yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk dapat belajar lapangan dengan sangat baik.
Prof. Dr. dr. Zairin Noor Helmi, sp.OT, K-SPINE, MM, FICS selaku dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Fauzie Rahman, SKM, MPH selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Prof. Dr. Husaini, SKM, M.Kes selaku Koordinator magang Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Ayu Riana Sari, SKM, M.Kes selaku pembimbing di Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan magang.
Nita Pujianti, S.Farm, Apt, MPH selaku penguji di Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Muhammad Ardani, S.Sos, MIP selaku pembimbing instansi di BKKBN
Provinsi Kalimantan Selatan yang telah memberikan bimbingan dan arahannya
dalam menyelesaikan laporan magang ini.
Kedua orangtua saya Bapak H.Astono dan Ibu Hj.Raudah serta kakak
saya Marzuki, S.Farm, Apt dan Rahimah serta adik saya Muhammad Rizal yang
sangat banyak memberikan semangat, motivasi, arahan, dan selalu
mendoakan keberhasilan dan kesuksesan serta keselamatan dalam
menempuh pendidikan.
Sahabat dan teman di Keluarga Besar Program Studi Kesehatan
Masyarakat angkatan 2016 yang telah banyak membantu, memberikan
iii
semangat, memberikan inspirasi, dan motivasi sehingga terselesaikannya
laporan ini.
Penulis berharap semoga gagasan dari laporan ini mampu memberikan
informasi yang bermanfaat. Kritik dan saran yang positif sangat diharapkan
untuk menambah kesempurnaan laporan ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 50
B. Rekomendasi..................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 52
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Logo BKKBN .................................................................................... 7
2. Lokasi Magang sesuai Maps (Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel) 10
3. Gedung Dinas Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel ......................... 10
4. Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel ................ 11
5. Diagram Tulang Ikan ....................................................................... 26
6. Logo Generasi Berencana ............................................................... 40
7. Kegiatan Intervensi Sharing antar kelompok BKR ........................ 40
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Uraian Kegiatan Magang Perminggu ...............................
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah untuk menjelaskan
gambaran pelaksanaan kegiatan/program kerja subbidang bina ketahanan
remaja pada bidang KS/PK di Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan magang ini adalah:
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis situasi dan
permasalahan di Sub bidang Bina Ketahanan Remaja (BKR), Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan.
4
C. Manfaat Magang
1. Mahasiswa
a. Mengevaluasi hasil program yang dilaksanakan institusi tempat magang
melalui telaah dan kajian ilmiah berdasarkan data yang ditemukan pada
Sub bidang Bina Ketahanan Remaja (BKR), Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Selatan.
b. Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu kesehatan masyarakat, sehingga
5
A. Profil Organisasi
1. Gambaran Umum Organisasi
7
8
mengatur jarak kelahiran anak yang ideal dengan promosi dan perlindungan
sesuai dengan hak reproduksi menggunakan cara, alat, dan obat kontrasepsi.
upaya pengendalian pertumbuhan penduduk yang dilakukan melalui
program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga
dalam rangka mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera,
diharapkan juga dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan kuantitas
penduduk yang ditandai dengan perubahan jumlah, struktur, komposisi dan
persebaran penduduk yang seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan.
Sesuai dengan arah pembangunan pemerintahan periode 2015-2019,
badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (bkkbn) merupakan
salah satu kementrian/lembaga (K/L) yang diberi mandat untuk mewujudkan
agenda prioritas pembangunan (nawa cita), terutama pada agenda prioritas
nomor 5 (lima), yaitu “meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia”
melalui “pembangunan kependudukan dan keluarga berencana”. kemudian di
dalam strategi pembangunan nasional 2015-2019 (dimensi pembangunan),
BKKBN berada pada Dimensi Pembangunan Manusia, yang didalamnya
berperan serta pada upaya mensukseskan Dimensi Pembangunan Kesehatan
serta Mental/Karakter (Revolusi Mental). BKKBN bertanggungjawab untuk
meningkatkan peran keluarga dalam mewujudkan revolusi mental.
Menurut Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, Provinsi
Kalimantan Selatan memiliki penduduk sebanyak 3.984.315 juta jiwa.
Sementara laju pertumbuhan penduduk (LPP) Provinsi Kalimantan Selatan
pada periode 2010-2015 sebesar 1,90% per tahun, jauh di atas LPP nasional,
yaitu 1,43% per tahun. Tingkat kesertaan ber-KB (CPR) modern di Provinsi
Kalimantan Selatan sebesar 64,4% (SDKI 2017), jauh diatas rata-rata nasional
sebesar 57,9%. Menurut SDKI 2017, angka kelahiran total (total fertility
rate/TFR) Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 2,4 anak per wanita. Kondisi ini
9
a) Workshop PPKBR bagi remaja puteri sbg calon ibu bagi kelompok
BKR
b) Pembinaan dan fasilitasi kegiatan kelompok BKR
c) Peningkatan kapasitas pengelola BKR
d) Pembinaan kelompok BKR dan PIK Remaja
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
terpenuhi (Unmetneed) need)
7 Terlaksananya Program
Kependudukan, Keluarga
Berencana dan
Pembangunan Keluarga
diseluruh tingkatan
wilayah
Jumlah cakupan sinkronisasi 100% (13
(penyerasian) kebijakan Kab/Kota)
Pengendalian Penduduk pembangunan daerah dengan
Provinsi kebijakan pengendalian
kuantitas penduduk diseluruh
tingkatan wilayah
Persentase Kab/Kota yang 100
mengimplementasikan
kebijakan dan strategi
pengendalian penduduk
(Grand Design,
Profil/paremeter dan Proyeksi
Penduduk)
Jumlah Kabupaten/Kota yang 62
memanfaatkan Analisis
Dampak Kependudukan
sebagai pendukung kebijakan
Pembangunan berwawasan
kependudukan
16
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
Jumlah pembinaan 1
implementasi pendidikan
kependudukan di Tk. Provinsi
dan Kabupaten/Kota (formal,
non formal, informal)
Jumlah Bimbingan Teknis, 1
Monitoring dan Evaluasi
Bidang Pengendalian
Penduduk
Keluarga Berencana dan Cakupan pembinaan kesertaan 100
Kesehatan Reproduksi ber-KB dan peningkatan
Provinsi kualitas pelayanan KB yang
sesuai dengan standarisasi
pelayanan KB diseluruh
tingkatan wilayah
Jumlah penggerakan 2.206
pelayanan KB MKJP
Jumlah penggerakan 3 frek/th/kab
pelayanan KB dan KR di Daerah
Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan terluar (DTPK),
wilayah miskin perkotaan dan
sasaran khusus
Persentase Faskes dan 85
jejaringnya (diseluruh
tingkatan wilayah) yang
bekerjasama dengan BPJS dan
memberikan pelayanan KBKR
sesuai dengan standarisasi
pelayanan
Persentase Faskes yang 85
melakukan promosi dan
konseling Kesehatan dan hak-
hak Reproduksi di Provinsi dan
Kab/Kota
17
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
Jumlah Pembinaan, 1
Monitoring, evaluasi dan
Fasilitasi kegiatan Bidang KBKR
di Kabupaten dan Kota
Ketahanan Keluarga dan Pembinaan Keluarga Sejahtera 1 Provinsi dan
Pemberdayaan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga 13
Provinsi diseluruh tingkatan wilayah Kab/Kota
Jumlah pelaksanaan sosialisasi 1 Provinsi dan
dan diseminasi kebijakan 13 Kab/Kota
Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga
(Pembangunan Keluarga)
diseluruh tingkatan wilayah
Persentase Kabupaten/Kota 100
yang mengembangkan
kegiatan BKB Holistic
Integrative
Persentase Kabupaten/Kota 100
yang melaksanakan
Pembinaan Genre (PIK-R/M
dan BKR)
Persentase Kabupaten/Kota 100
yang melaksanakan
pembinaan BKL
Persentase Kabupaten/Kota 100
yang melaksanakan
pembinaan PEK dan
pembentukan kelompok
UPPKS
Jumlah Pembinaan, 1
Monitoring, evaluasi dan
Fasilitasi kegiatan Bidang KSPK
Persentase Stakeholders/mitra 80
kerja dan masyarakat diseluruh
Advokasi, Penggerakan
tingkatan wilayah yang
dan Informasi Provinsi
mendapat Pembinaan
Advokasi dan KIE program
18
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
KKBPK
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
KB, dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) di
Provinsi
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
10 Terselenggaranya
kegiatan pelatihan,
penelitian dan
pengembangan di Provinsi
Pelatihan Pengembangan Jumlah SDM provinsi (SDM 186
Provinsi Aparatur dan tenaga
Fungsional,
termasuk Fungsional Penyuluh
Keluarga Berencana -
PLKB/PKB) yang mendapatkan
pembinaan dan
pengembangan kapasitas
Jumlah Pembinaan dan 1
Pengembangan SDM (SDM
Aparatur dan tenaga
Fungsional)
Penelitian dan Jumlah hasil penelitian dan 3 Dokumen
Pengembangan Provinsi pengembangan program penelitian
KKBPK (KKBPK dan
di Provinsi yang dimanfaatkan RPJMN) /
Prov
Jumlah hasil-hasil penelitian 3
dan pengembangan program
KKBPK (KKB) yang
dimanfaatkan
C PROYEK PRIORITAS NASIONAL (PRO PN)
11 Tersedianya Alokon di Pemenuhan Ketersediaan 348
Fasilitas Kesehatan Alokon di Faskes
12 Terlaksanannya promosi Promosi dan Konseling 1.048
dan konseling kesehatan Kesehatan Reproduksi melalui
reproduksi melalui Kelompok Kegiatan
Kelompok Kegiatan
21
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
13 Meningkatnya Keluarga yang Memiliki Baduta 12.861
pengetahuan keluarga Terpapar 1000 HPK
yang memiliki Baduta
tentang 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK)
14 Meningkatnya Penguatan Peran PIK Remaja 617
pengetahuan Remaja Putri dan BKR dalam Edukasi Kespro
sebagai calon ibu tentang dan Gizi bagi Remaja Putri
edukasi Kespro dan Gizi sebagai Calon Ibu
melalui peran Pusat
Informasi Konseling (PIK)
Remaja dan Bina
Ketahanan Remaja
(BKR)
D INDIKATOR STRATEGIS DI LUAR RENSTRA
15 Terlaksananya penetapan Persentase BMN yang telah 100
BMN berdasarkan ditetapkan status
status penggunaannya penggunaannya
16 Meningkatnya Penilaian mandiri level 3.0 (Level 1-5)
akuntabilitas kinerja maturitas Sistem Pengendalian
program dan anggaran Intern Pemerintah (SPIP)
17 Meningkatnya Persentase Kampung KB yang 65
pengelolaan Kampung KB telah memiliki Kelompok Kerja
melalui Kelompok Kerja (POKJA) Kampung KB
(POKJA) Kampung KB
18 Terbentuknya Kampung Jumlah Kampung KB 13
KB Percontohan Tingkat Percontohan Tingkat
Kabupaten dan Kota Kabupaten dan Kota
19 Terlaksanannya Persentase Kabupaten dan 50
Pembinaan Pusat Kota yang melaksanakan
Pelayanan Keluarga Pembinaan PPKS secara
Sejahtera (PPKS) Komprehensif di Kecamatan
Komprehensif di
Kecamatan oleh
Kabupaten dan Kota
20 Terdatanya Kepala Persentase Kepala Keluarga 90
Keluarga (KK) dalam (KK) terdata dalam Pendataan
22
TARGET
No. SASARAN INDIKATOR KINERJA KINERJA
TAHUN 2019
Pendataan Keluarga Keluarga
B. Desain/Rancangan Intervensi
1. Permasalahan Program
Rancangan Intervensi di identifikasi dari masalah program sub bidang
bina ketahanan remaja berdasarkan hasil program bina ketahanan remaja
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019 yang dimana masih
beberapa kabupaten tidak sesuai target kinerja (kuantitatif) tahun 2019. Oleh
karena itu, identifikasi masalah dilihat pada inikator kinerja pada Persentase
Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pembinaan Genre (PIK-R/M dan BKR)
yang sebesar 100% (Sub bidang bina ketahanan remaja, 2019).
Tabel 2.2 Persentase pembinaan kelompok bina keluarga remaja (BKR)
Provinsi Kalimantan Selatan pada Januari 2019
KELUARGA MENJADI
JML. KELUARGA
No KABUPATEN/KOTA ANGGOTA BKR
SASARAN BKR
JUMLAH %
1 Tanah Laut 6197 1339 21,61%
2 Kotabaru 3114 1272 40,85%
3 Banjar 20374 2634 12,93%
4 Barito Kuala 12364 2910 23,54%
5 Tapin 3614 1535 42,47%
6 Hulu Sungai Selatan 2432 1736 71,38%
7 Hulu Sungai Tengah 1889 1366 72,31%
8 Hulu Sungai Utara 32442 21560 66,46%
9 Tabalong 10851 5403 49,79%
10 Tanah Bumbu 34944 5937 16,99%
23
KELUARGA MENJADI
JML. KELUARGA
No KABUPATEN/KOTA ANGGOTA BKR
SASARAN BKR
JUMLAH %
11 Balangan 11554 5128 44,38%
12 Kota Banjarmasin 9972 1678 16,83%
13 Kota Banjarbaru 518 253 48,84%
Sumber: Laporan Dalap BKKBN
Pada Tabel 2.2 Dapat dilihat bahwa persentase jumlah keluarga yang
menjadi anggota BKR terendah di kabupaten banjar (12,39%) dan tertinggi di
kabupaten Hulu Sungai Tengah (72,31%).
Berikutnya pada tabel 2.3 berikut ini akan memaparkan data pencapaian
presentase pembinaan kelompok BKR yang ada di Kalimantan Selatan di
Kabupaten Banjar pada tahun 2019.
Tabel 2.3 Persentase pembinaan kelompok bina keluarga remaja (BKR)
Kabupaten Banjar pada Januari 2019
KELUARGA MENJADI
JML. KELUARGA
No KECAMATAN ANGGOTA BKR
SASARAN BKR
JUMLAH %
1 Aluh Aluh 1820 20 1,10%
2 Kertak Hanyar 1820 20 1,10%
3 Gambut 0 0 0,00%
4 Sungai Tabuk 68 42 61,76%
5 Martapura 612 337 55,07%
6 Karang Intan 4080 1368 33,53%
7 Astambul 5059 257 5,08%
8 Simpang Empat 75 65 86,67%
9 Pengaron 172 98 56,98%
10 Sei Pinang 723 50 6,92%
11 Aranio 34 26 76,47%
12 Mataraman 2800 45 1,61%
13 Beruntung Baru 702 110 15,67%
14 Martapura Barat 113 22 19,47%
15 Martapura Timur 1657 89 5,37%
16 Sambung Makmur 75 18 24,00%
17 Paramasan 36 26 72,22%
24
KELUARGA MENJADI
JML. KELUARGA
No KECAMATAN ANGGOTA BKR
SASARAN BKR
JUMLAH %
18 Telaga Bauntung 491 10 2,04%
19 Tatah Makmur 12 8 66,67%
20 Cintapuri Darussalam 25 23 92,00%
Sumber: Laporan Dalap BKKBN
Pada Tabel 2.3 Dapat dilihat bahwa persentase jumlah keluarga yang
menjadi anggota BKR terendah di Kabupaten Banjar terdapat di Kecamatan
Gambut (0%) dan tertinggi di Kecamatan Cintapuri Darussalam (92%).
Selanjutnya pada tabel 2.4 berikut ini akan memaparkan data kelompok
BKR yang ada di Kecamatan Gambut.
Tabel 2.4 Persentase pelaporan kelompok BKR di Kecamatan Gambut Januari
2019
KELOMPOK BKR
KECAMATAN
Yang ada yang lapor %
Gambut 0 2 0,00%
Sumber: Laporan Program KB Nasional BKKBN
Pada tabel 2.4 diatas ada permasalahan yang terdapat di kecamatan
gambut. Yakni belum adanya pergerakan yang dilaksanakan oleh Kecamatan
Gambut dalam kelompok BKR yang ada. Untuk itu permasalahan yang diambil
yaitu di Kecamatan Gambut dalam pembinaan kelompok BKR yang ada.
Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditentukan sebelumnya,
selanjutnya akan dilakukan identifikasi faktor penyebab masalah. Melihat
faktor penyebab dapat menggunakan diagram sebab akibat atau disebut
tulang ikan (Fish Bone Diagram). Hasil dari data yang didapatkan adalah
kurangnya kepesertaan kelompok BKR untuk itu dilaksanakan pembinaan
pada kelompok BKR. Setelah itu, dilanjutkan dengan identifikasi faktor
penyebab masalah. Mengidentifikasi faktor penyebab dapat menggunakan
diagram sebab akibat atau disebut Diagram Ishikawa/diagram tulang ikan (Fish
25
Bone Diagram). Oleh karena itu, diagram tulang ikan dari permasalahan
pembinaan BKR dapat dilihat pada gambar 5 berikut.
26
SDM METODE
Belum ada pelaksanaan
Kurangnya tenaga Penyuluh KB Belum adanya pembinaan pada orang tua yang
untuk membina kelompok BKR penggunaan media diwadahi oleh kelompok BKR
promosi untuk kelompok
Tidak adanya pelatihan kader BKR
BKR Belum ada pelaksanaan
Kurangnya Pembinaan
Kelompok BKR
Belum adanya
media promosi
yang membantu
dalam
pelaksanaan
pembinaan
kelompok BKR SARANA & PRASARANA
SEBAB AKIBAT/MASALAH
2) Metode
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka, dilakukan pemecahan
masalah yang menjadi prioritas utama yaitu pembinaan BKR yang diambil dari
masukan pembimbing magang yaitu sharing BKR dengan menggunakan
metode on & off the job training.
Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) dan pendekatan kepada orang
tua yang memiliki remaja yang dilaksanakan melalui pengembangan kelompok
bina keluarga remaja (BKR). Dari sisi pengembangan kelompok BKR, dinilai
penting untuk mengaktifkan kelompok ini, karena para orang tua yang
tergabung dalam kelompok BKR dapat berdiskusi tentang teknik
berkomunikasi dan cara mendampingi anak remaja mereka (BKKBN, 2016).
Berdasarkan data dalap 2019, jumlah kelompok bina keluarga remaja (BKR)
adalah 44.740 (Dalap, 2019).
Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah wadah kegiatan yang
beranggotakan keluarga yang mempunyai remaja usia 10–24 tahun. BKR
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan
anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang remaja, dalam rangka meningkatkan kesertaan , pembinaan, dan
kemandirian ber KB bagi anggota kelompok (BKKBN, 2012).
Hasil dari pembinaan kelompok BKR menunjukkan bahwa keluarga
menjadi anggota BKR yaitu sebesar 13,41% di kabupaten banjar terendah dari
kabupaten lainnya dan pada kecamatan gambut yaitu sebesar 0% (Dalap,
2019). Hal ini masih jauh dari capaian kerja institusi yaitu sebesar 100% untuk
pelaksanaan pembinaan genre yang ada di kabupaten/kota (BKKBN, 2019).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu upaya intervensi Untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan kelompok BKR tersebut perlu
dikembangkan suatu kegiatan yang memacu kelompok untuk lebih maju dan
mandiri. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Bina BKR. Pembinaan
tersebut diharapkan akan mendorong setiap Kelompok BKR untuk berusaha
meningkatkan kualitas dan kapasitasnya. Kelompok BKR yang menjadi
unggulan sebagai model, tempat rujukan, studi banding, dan magang bagi
kelompok BKR, dan membina BKR lainnya yang masih kurang dari target yang
ada.
30
b. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kelompok BKR baik dari segi
pengelolaan maupun pelaksanaan kegiatannya, dan siap untuk menjadi model,
tempat rujukan, tempat studi banding, dan tempat magang bagi kelompok
BKR yang lain.
b. Tujuan khusus
a. Meningkatnya kemampuan kelompok BKR dalam mengembangkan
materi dan isi pesan Program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan
berkeluarga bagi remaja.
b. Meningkatnya kemampuan kelompok BKR dalam mengembangkan
kegiatan yang lebih inovatif dan kreatif.
c. Meningkatnya kemampuan kelompok BKR dalam memperluas dukungan
dan jejaring kerja.
d. Meningkatnya minat orang tua yang memiliki remaja dalam kegiatan dan
pengelolaan Kelompok BKR.
c. Metode
Metode yang dilakukan dengan menggunakan on the job training dan
off the job training:
1. On The Job Training
a) Job Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan) memberikan
petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan
terutama digunakan untuk melatih para pekerja tentang cara-cara
pelaksanaan pekerjaan sekarang.
b) Job Rotation (Rotasi Pekerjaan) pekerja diberikan kesempatan untuk
mendapatkan pengetahuan pada bagian-bagian organisasi yang berbeda
dan juga praktek berbagai macam keterampilan dengan cara berpindah
dari satu pekerjaan atau bagian ke pekerjaan atau bagian lain.
31
Terlaksana
Pokok
No Kegiatan Rincian Tida PJ
acara Ya
k
sarana dan
prasarana yang
diperlukan
Mempersiapkan
tempat
pelaksanaan
Melaksanaka Sharing BKR sesuai
n persiapan kesepakatan.
pada Mempersiapkan
pelaksanaan sarana pembinaan
pembinaan Kader, termasuk
Kader media KIE.
Melakukan
pembagian tugas
antar mahasiswa
Pembukaan
1. Pengisian daftar
hadir
2. Mengisi lembar
Pre-test
Pelaksanaan KIE
1. Semua peserta Petugas
Pelaksana yang berhadir Penyuluh
2
an mengikuti KB,
penyuluhan tentang Mahasiswa
BKR
Melaksanaka 2. Setelah
n tugas pada dilaksanakan
hari penyuluhan lalu
pelaksanaan mengisi lembar
pembinaan Post-test
Kader Sharing BKR
1. Semua peserta
yang berhadir
mengikuti sharing
BKR
2. Peserta aktif
dalam pelaksanaan
sharing BKR
3. Pengisian lembar
Lembar sharing
antar BKR
Penutupan
34
Terlaksana
Pokok
No Kegiatan Rincian Tida PJ
acara Ya
k
Melakukan
pencatatan hasil
pembinaan BKR
70% kader BKR
kec.gambut
berhadir
100% Ketua
Melaksanaka kelompok BKR
n evaluasi berhadir
pada hari 100% Pre dan post
3 Evaluasi Mahasiswa
pelaksanaan test diikuti oleh
pembinaan semua peserta yang
Kader berhadir
100% peserta yang
berhadir mengisi
lembar sharing
antar BKR
4. Monitoring dan Pengisian Lembar Kader BKR Mahasiswa 1. Tercapainya Tidak ada
evaluasi kegiatan lembar evaluasi sasaran
“Pembinaan evaluasi berdasarkan
Kelompok BKR” uraian kegiatan
“Pembinaan
Kelompok BKR”
2. 70% kader BKR
berhadir
3. 100% ketua
kelompok BKR
berhadir
4. 100% pre dan
38
A. Implementasi Intervensi
40
41
Mempersiapkan sarana
pembinaan Kader, Terealisasi
termasuk media KIE.
Melakukan pembagian Terealisasi
tugas antar mahasiswa
Pembukaan
1. Pengisian daftar
Terealisasi
hadir
2. Mengisi lembar Pre-
Terealisasi
test
Pelaksanaan KIE
1. Semua peserta yang
berhadir mengikuti
Terealisasi
penyuluhan tentang
BKR
2. Setelah dilaksanakan
penyuluhan lalu
Melaksanakan Terealisasi
mengisi lembar Post-
tugas pada hari test
pelaksanaan Sharing BKR
pembinaan Kader
1. Semua peserta yang
berhadir mengikuti Terealisasi
sharing BKR
2. Peserta aktif dalam
pelaksanaan sharing Terealisasi
BKR
3. Pengisian lembar
Lembar sharing antar Terealisasi
BKR
Penutupan
Melakukan pencatatan
Terealisasi
hasil pembinaan BKR
70% kader BKR
Terealisasi
kec.gambut berhadir
100% Ketua kelompok Tidak
BKR berhadir Terealisasi
Melaksanakan
evaluasi pada hari 100% Pre dan post test
3 Evaluasi
pelaksanaan diikuti oleh semua Terealisasi
pembinaan Kader peserta yang berhadir
Tabel 3.3 Persentase Tingkat Kehadiran Ketua Kader BKR Kecamatan Gambut
Kategori Jumlah Presentase
Berhadir 1 50%
Tidak Berhadir 1 50%
Total 2 100%
Sumber: Pelaksanaan Intervensi Sharing BKR di Kecamatan Gambut.
Berdasarkan tabel 3.3 di atas, dapat diketahui bahwa Ketua kader BKR
yang berhadir adalah 1 orang (50%) dan kader BKR yang tidak berhadir adalah 1
orang (50%). Berdasarkan wawancara ketidakhadiran ketua kader dikarenakan
adanya musim panen untuk itu ketua kader tidak dapat berhadir dalam
pertemuan yang dilaksanakan.
45
sarana dan prasarana yang diperlukan, waktu dan tempat untuk melakukan
diskusi intervensi yang akan dilakukan.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan intervensi ini meliputi:
a) Pelaksanaan persiapan tempat pelatihan
Pelaksanaan persiapan dibantu oleh pihak desa guntung papuyu dan
juga PKB Kecamatan Gambut dalam mempersiapkan peserta sahring antar
BKR tersebut.
b) Pengisian kuesioner tentang BKR
Dalam hal ini untuk menilai tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh kader
BKR yang ada di Kecamatan Gambut, mahasiswa membantu dalam persiapan
dan pelaksanaan pre-post yang dilakukan
c) Pelaksanaan Sharing antar BKR
Pelaksanaan sharing dilaksanakan dengan baik dengan memandu dalam
acara sharing yang dilakukan dengan memberikan arahan serta memberikan
stimulasi untuk keaktifan dalam pelaksanaan sharing yang dilaksanakan.
3. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi didapat dari hasil peningkatan pengetahuan dan juga
keaktifan dalam pelaksanaan diskusi yang dilakukan oleh kader BKR
kecamatan Gambut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja magang yang dilakukan di Subbidang Bina
Ketahanan Remaja BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan diketahui kendala yang
dihadapi ketika akan tidak adanya pembinaan yang dilakukan untuk kelompok
BKR di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Berdasarkan diskusi yang
dilakukan bersama Kepala Subbidang Bina Ketahanan Remaja, didapatkan
intervensi yaitu pembinaan kelompok BKR. Rencana kegiatan (plan of action)
yang dilakukan dimulai dari tahap persiapan dengan melakukan diskusi
bersama Kepala Subbidang Kesehatan Reproduksi mengenai metode apa yang
digunakan dalam pelaksanaan pembinaan BKR. Pelaksanaan kegiatan
intervensi yaitu pelaksanaan pembinaan kelompok BKR mawar dan kasih ibu
dengan metode on & off the job training, hingga monitoring dan evaluasi
adalah bahwa tercapainya kader BKR yang berhadir adalah 15 orang (75%) dan
diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dari pengetahuan rendah
26,67% setelah dilaksanakan intervensi pengetahuan yang rendah berkurang
menjadi 13,33%. Dalam hal ini, artinya kader BKR telah memahami apa yang
disampaikan oleh promotor, serta terjadinya feedback berupa saran yang
diberikan oleh peserta yang berhadir untuk kemajuan pelaksanaan kelompok
BKR yang ada di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.
B. Rekomendasi
Ada pun rekomendasi yang dapat diberikan yaitu :
1. Kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan dapat melakukan
penambahan media informasi lain seperti booklet atau video yang
berkaitan dengan kelompok bina ketahanan remaja yang dapat
menunjang pelaksanaan kelompok bina keluarga remaja.
50
51
52
53