Anda di halaman 1dari 64

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PENGGUNAAN E-COMMERCE DALAM PENJUALAN PRODUK


HASIL PRAKTIK SISWA TATA BUSANA SMK NEGERI 5
KENDAL

Disusun oleh:
Nama : Faridatul Anisah, S.Pd
NIP : 19940330 201902 2 008
Angkatan/ No. Presensi : CCXIV / 38
Jabatan : Guru Tata Busana Ahli Pertama
Unit Kerja : SMK Negeri 5 Kendal
Coach :
Mentor : Drs. Yulianto, M.Pd

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH
2019
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PENGGUNAAN E-COMMERCE DALAM PENJUALAN PRODUK HASIL


PRAKTIK SISWA TATA BUSANA SMK NEGERI 5 KENDAL

Disusun oleh:
Nama : Faridatul Anisah, S.Pd
NIP : 19940330 201902 2 008
Angkatan/ No. Presensi : CCXIV / 38
Jabatan : Guru Tata Busana Ahli Pertama
Unit Kerja : SMK Negeri 5 Kendal
Coach :
Mentor : Drs. Yulianto, M.Pd

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH
2019

i
PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan judul
“Penggunaan E-Commerce Dalam Penjualan Produk Hasil Prakteksiswa
Tata Busana SMK Negeri 5 Kendal” dengan baik. Laporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau
selanjutnya disebut PNS ini bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS di SMK Negeri 5 Kendal melalui Penggunaan E-
Commerce dalam penjualan produk hasil praktik siswa tata busana.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan
dan dorongan serta doa dari banyak pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa mencurahkan Nikmat dan
Karunia-Nya.
2. Bapak Ganjar Pranowo, S.H., M.IP, selaku Gubernur Jawa Tengah.
3. Bapak Drs. Gatoto Bambang Hastowo, M.Pd, selaku Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Kepala BPSDMD beserta jajarannya yang telah yang memberikan
fasilitas dan layanan yang maksimal.
5. Keluarga besar SMK Negeri 5 Kendal, yang telah mendukung seluruh
rencana aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN.
6. Bapak Drs. Yulianto, M.Pd, selaku mentor yang telah memberikan ijin,
arahan, saran, dan bimbingan untuk melaksanakan aktualisasi dan
habituasi.
7. Bapak --., selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini.
8. Bapak/ Ibu selaku narasumber yang bersedia memberikan masukan
dan bimbingannya.

ii
9. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi;
10. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
11. Keluarga besar peserta Diklatsar CPNS Golongan III Angkatan CCXIV
Tahun 2019 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi
bersama selama proses Diklatsar.
Penulis sadar bahwa Laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis berharap saran dan masukan dari
berbagai pihak yang membuat laporan ini menjadi lebih baik agar laporan
ini dapat dijadikan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
PNS, serta memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Semarang, September 2019


Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Identifikasi Isu, Dampak Isu dan Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan .......................................................................... 6
D. Manfaat ........................................................................ 6

BAB II PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA


A. Profil Organisasi .......................................................... 8
B. Tugas dan Jabatan Peserta Diklat ............................... 21
C. Role Model................................................................... 24

BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ................................................... 25
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi ................................... 34
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala .............. 35

BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai

iv
Dasar ANEKA ............................................................. 36
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai
ANEKA ........................................................................ 53

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................... 56
B. Rekomendasi ............................................................... 57
C. Rencana Aksi ............................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 61

LAMPIRAN 1. DATAR RIWAYAT HIDUP ........................................ 63


LAMPIRAN 2. KARTU BIMBINGAN MENTOR ................................ 65
LAMPIRAN 3. KEGIATAN AKTUALISASI........................................ 72
LAMPIRAN 4. HASIL KEGIATAN AKTUALISASI ........................... 87

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu ................................................................. 3


Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL ................................. 4
Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Metode USG .................................. 5
Tabel 2.1 Data Siswa SMK Negeri 6 Purworejo ............................... 20
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi...................................... 26
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ....................... 34
Tabel 3.3 Antisipasi Mengahadapi Kendala Aktualisasi ................... 35
Tabel 4.1 Kegiatan 1 ........................................................................ 37
Tabel 4.2 Kegiatan 2 ........................................................................ 39
Tabel 4.3 Kegiatan 3 ........................................................................ 42
Tabel 4.4 Kegiatan 4 ........................................................................ 44
Tabel 4.5 Kegiatan 5 ........................................................................ 45
Tabel 4.6 Kegiatan 6 ........................................................................ 47
Tabel 4.7 Kegiatan 7 ........................................................................ 49
Tabel 4.8 Kegiatan 8 ........................................................................ 51
Tabel 4.6 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi
Nilai–Nilai ANEKA ............................................................................ 53
Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai
Dasar ASN ....................................................................................... 58

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo SMK Negeri 5 Kendal .................................................. 8


Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 5 Kendal ........................... 11

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Revolusi industri kini telah memasuki babak baru, yakni telah
berada pada revolusi 4.0. Dimana industri ini merupakan proses produksi
diseluruh dunia yang mengkombinasikan tiga unsur penting yakni
manusia, mesin/robot, dan big data. Kombinasi tiga unsur itu akan
menggerakkan seluruh produksi menjadi lebih efisien serta lebih cepat
dan massif. Kemjuan teknologi ini menuntut manusia untuk beradaptasi
dengan lebih cepat. Adaptasi yang perlu dilakukan adalah dengan
meningkatkan daya saing dan kualitas tenaga kerja dalam negeri agar
dapat menyesuaikan dengan perubahan pasar kerja.
SMK sebagai lembaga pendidikan formal yang berperan dalam
mencetak tenaga kerja dan wirausahawan juga harus bersiap dalam
menghadapi tantangan revolusi 4.0. Mengingat era revolusi 4.0
menerapkan digitalisasi dan otomatisasi disegala bidangnya. Dengan itu,
SMK harus menghasilkan lulusan calon tenaga kerja dan wirausahawan
yang terampil dan terdidik mengikuti perkembangan era revolusi 4.0. Hal
ini sejalan dengan visi SMK Negeri 5 Kendal yang bertujuan untuk
menghasilkan siswa yang unggul,berkarakter, berbasis teknologi,
berwawasan lingkungan dan berjiwa entrepreneur. Upaya yang dilakukan
SMK Negeri 5 Kendal untuk mewujudkan tercapainya visi tersebut adalah
dengan menerapkan kurikulum 2013 serta berupaya agar tersambung dan
sesuai (link and match) dengan industri.
Namun, dalam pelaksanaan pencapaian visi SMK Negeri 5 Kendal
yang telah disebutkan diatas, ada beberapa kendala yang dihadapi.
Beberapa kendala tersebut antara lain: kurang disiplinya pendidik dan
tenaga pendidik dilingkungan SMK Negeri 5 Kendal, belum tersedianya
lab/bengkel dengan jumlah alat yang memadai untuk siswa, belum
tersedianya mesin bordir yang memadai untuk mendukung pembelajaran,
belum optimalnya distribusi produk hasil praktik siswa, dan belum

1
terserapnya lulusan SMK Negeri 5 Kendal yang bekerja di dunia industri
sesuai dengan kompetensi keahlianya dengan optimal. Berdasarkan
beberapa isu kendala yang dihadapi SMK Negeri 5 Kendal, penulis
melakukan analisis APKL dan USG, dan dipilihlah isu yaitu belum
optimalnya distribusi produk hasil karya siswa.
Belum optimalnya distribusi produk hasil karya siswa yang
dimaksud disini adalah kurangnya promosi yang dilakukan sehingga
produk hasil praktik siswa tidak terjual dengan maksimal. Siswa belum
menemukan media promosi yang tepat untuk mendapatkan pasar.
Keadaan dilapangan siswa hanya menjual produk kepada orang-orang
didekatnya misal teman, saudara atau tetangga. Penjualan produk juga
dipasarkan melalui event pameran, namun upaya tersebut belum
mendapatkan hasil penjualan yang maksimal. Sisa hasil praktik siswa
yang belum laku terjual hanya diletakkan di bengkel ataupun dibawa
pulang. Masalah distribusi dan promosi ini tentunya harus bisa
diselesaikan agar sesuai dengan salah satu visi SMK 5 Kendal yaitu
menghasilkan siswa yang berjiwa entrepreneur. Siswa tidak hanya dituntut
untuk dapat menghasilkan produk barang tapi juga harus bisa menjualnya.
Sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan salah
satu aset penting negara seperti yang tercantum dalam Undang-Undang
RI nomor 5 tahun 2014, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan,
pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Untuk mendukung
fungsi ASN tersebut perlu dilakukan peningkatkan kualitas SDM guna
menghadapi revolusi industri 4.0. ASN harus memiliki sifat terbuka,
inovasi, menyederhanakan proses kerja, dan mampu memanfaatkan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Berkaitan dengan
fungsi ASN dan isu yang ada di SMK Negeri 5 Kendal penulis membuat
rancangan aktualisasi yang judul “Penggunaan E-Commerce Dalam
Penjualan Produk Hasil Praktik Siswa Tata Busana SMK Negeri 5
Kendal”.

2
B. Identifikasi Isu, Dampak Isu, dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di
SMK Negeri 5 Kendal Kabupaten Kendal sesuai dengan nilai-nilai
dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan prinsip-prinsip
kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dapat diidentifikasi isu-isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi.
Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek Manajemen ASN, Whole of Government
(WoG), dan Pelayanan Publik. Hasil pengamatan penulis selama
berada di SMK Negeri 5 Kendal ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan antara lain terkait dengan SDM yang ada dilingkungan
SMK Negeri 5 Kendal yang meliputi pendidik tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana sekolah, serta lulusan dari SMK Negeri 5
Kendal.
Rendahnya kedisiplinan pendidik dan tenaga kependidikan
yang ada di SMK Negeri 5 Kendal merupakan salah satu isu yang
ada di SMK Negeri 5 Kendal saat ini. Rendahnya kedisiplinan ini
terlihat dari seringnya terjadi jam kosong saat KBM tanpa adanya
tugas terstruktur untuk siswa, padahal guru yang bersangkutan ada
dilingkungan sekolah. Indikasi rendahnya kedisiplinan juga terlihat
dari ada beberapa pendidik dan tenaga kependidikan yang sering
terlambat masuk ke sekolah serta ketidak ikut sertaan beberapa
pendidik dan tenaga kependidikan dalam acara apel pagi atau
upacara bendera. Beberapa pendidik dan tenaga kependidikan di
SMK Negeri 5 Kendal juga menerapkan budaya “kapal selam”,
yakni datang pagi untuk absen masuk, pergi meninggalkan sekolah

3
saat jam kerja tanpa keterangan yang jelas, lalu kembali lagi saat
jam absen pulang.
Isu sarana dan prasarana di SMK Negeri 5 Kendal yang
penulis amati adalah belum tersedianya bengkel/ lab tata busana
dengan jumlah mesin jahit yang mencukupi untuk jumlah siswa. Hal
ini terlihat pada saat jam pembelajaran Pembuatan busana Industri
kelas XII dan Pembuatan Busana Custome Made kelas XI, kedua
kelas ini menggunakan 1 bengkel yang sama dalam waktu yang
sama pula. Jumlah siswa kelas XI dan XII tersebut jika dijumlahkan
ada 72 siswa padahal hanya ada 40 unit mesin jahit yang tersedia .
Keadaan ini membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif,
sehingga penyampaian materi pembelajaran menjadi tidak
maksimal.
Begitu pula yang terjadi di bengkel 2 Tata busana, disana
hanya tersedia 18 unit mesin jahit manual dan 4 unit mesin jahit
border yang digunakan untuk siswa kelas X yang berjumlah 35-36
siswa. Kekurangan jumlah mesin jahit ini tentunya juga berdampak
pada pembelajaran. Siswa harus menggunakan mesin secara
kelompok dan bergantian, membuat pembelajaran memakan waktu
yang lebih lama dan suasana kelas yang kurang kondusif.
Isu yang lainnya adalah belum terdistribusikan dengan
maksimal hasil praktik siswa seperti yang telah dijabarkan pada
latar belakang masalah dan yang terakhir adalah isu belum
terserapnya secara maksimal lulusan SMK Negeri 5 Kendal yang
bekerja sesuia dengan kompetensi keahliannya, hal ini terlihat dari
banyaknya lulusan Tata busana yang bekerja sebagai pelayan
toko, palayan restoran, dan SPG.

4
Identifikasi isu yang menjadi temuan di SMK Negeri 5 Kendal
dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Isu
Keterkaitan Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Dengan Mata Kondisi Saat Ini Diharapkan
Pelatihan
1. Rendahnya Managemen - Sering adanya Pendidik dan
kedisplinan pendidik ASN jam kosong tenaga pendidik
dan tenaga pendidik saat KBM tanpa yang disiplin
SMK N 5 Kendal tugas terstruktur
dari pendidik
- Terdapat
pendidik dan
tenaga pendidik
yang datang
terlambat
- Banyak
pendidik dan
tenaga pendidik
yang tidak
mengikuti
upacara
bendera dan
apel pagi.
2. Belum tersedianya Pelayanan Jumlah mesin Jumlah mesin jahit
bengkel/lab dengan Publik jahit manual yang sesuai dengan
jumlah alat yang tidak sesuai jumlah siswa
memadai untuk siswa dengan jumlah
siswa.
3. Belum tersedianya Pelayanan Jumlah mesin Jumlah mesin
mesin jahit border Publik border tidak border sesuai
yang memadai untuk sesuai dengan dengan jumlah
mendukung jumlah siswa siswa.
pembelajaran
4. Belum optimalnya Pelayanan Produk hanya Promosi yang luas
distribusi hasil praktik Publik dijual kepada sehingga dapat
siswa orang terdekat menjangkau pasar
saja tanpa ada yang lebih luas
promosi yang luas juga.

5. Belum terserapnya WOG Banyak lulusan Lulusan bekerja


lulusan SMK N 5 yang bekerja di sesuai kompetensi
Kendal di dunia luar kompetensi keahlian yang
industri sesuai keahliannya dimiliki.
kompetensi
keahliannya secara
optimal.
(Sumber: data primer penulis, 2019)
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Layak)
Tujuan dari analisis isu adalah untuk mengetahui tingkat
kualitas penyelesaian isu. Analisis ini menggunakan metode
APKL dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,

5
kekhalayakan, dan layak. Kriteria penilaian metode APKL tediri
atas:
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak
4) Layak artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Setelah dilakukan analisis APKL, maka dipilih isu yang
layak untuk diangkat pada lingkungan unit kerja. Analisis APKL
terlihat pada tabel 1.2 sebagai berikut:
Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL
Kriteria Keterangan
No. Identifikasi Isu
A P K L
1. Rendahnya kedisplinan pendidik Memenuhi
dan tenaga pendidik SMK N 5 + + + - Syarat
Kendal
2. Belum tersedianya bengkel/lab Memenuhi
dengan jumlah alat yang + + - + Syarat
memadai untuk siswa
3. Belum tersedianya mesin jahit
border yang memadai untuk Tidak
mendukung pembelajaran - + + - Memenuhi
Syarat

4. Belum optimalnya distribusi hasil Memenuhi


praktik siswa + + + + Syarat

5. Belum terserapnya lulusan SMK Tidak


N 5 Kendal di dunia industri Memenuhi
sesuai kompetensi keahliannya
- - + +
Syarat
secara optimal.
(Sumber: data primer penulis, 2019)
Keterangan: + : memenuhi kriteria
- : tidak memenuhi kriteria
Berdasarkan analisis APKL di atas, maka dapat diketahui
bahwa isu rendahnya kedisiplinan pendidik dan tenagan
pendidik SMK N 5 Kendal, belum tersedianya bengkel/lab
dengan jumlah alat yang memadai untuk siswa, dan belum
optimalnya distribusi hasil praktik siswa menjadi isu yang

6
berkualitas untuk dibahas. Berdasarkan hasil analisis ini
kemudian dipilih berdasarkan prioritasnya menggunakan
analisis USG.
b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan Analisis USG (Usage,
Seriousness, dan Growth)
Tujuan menggunakan analisis USG adalah untuk melihat
prioritas isu yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Analisis
USG menggunakan skala likert dengan rentang penilaian 1-5
dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti nilai
kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5
berarti sangat besar. Kriteria analisis USG terdiri atas:
1) Urgency (mendesak) artinya seberapa mendesak suatu isu
harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti
2) Seriousness (penting) artinya seberapa penting/serius suatu
isu harus dibahas yang dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3) Growth (penyebaran) artinya seberapa besar memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.
Analisis USG terlihat pada Table 1.3 sebagai berikut:
Tabel 1.3 Analisis Isu dengan metode USG
Kriteria
No Identifikasi Isu Jumlah Prioritas
U S G

Rendahnya kedisplinan
1 pendidik dan tenaga pendidik 5 5 4 14 II
SMK N 5 Kendal

Belum tersedianya bengkel/lab


2 dengan jumlah alat yang 5 4 4 13 III
memadai untuk siswa

Belum optimalnya distribusi


3 hasil praktik siswa
5 5 5 15 I

(Sumber: data primer penulis, 2019)


Berdasarkan analisis USG pada tabel 1.3, maka dapat
disimpulkan bahwa isu belum optimalnya distribusi hasil praktik
siswa menjadi isu yang berkualitas untuk dibahas dan menjadi

7
isu yang layak untuk segera diselesaikan melalui kegiatan
aktualisasi.
2. Dampak Isu
Belum digunakannya E-commerce dalam promosi dan
penjualan produk hasil praktik siswa Tata busana menjadi isu ynag
harus segera diselesaikan mengingat salah satu visi SMK Negeri 5
Kendal adalah mencetak lulusan yang memiliki jiwa enterpreneur.
Apabila isu ini tidak segera diselesaikan maka kemampuan
wirausaha siswa tidak akan maksimal dalam hal menggunakan
teknologi digital dalam penjualan produk sebagai tuntutan era
revolusi industri 4.0.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis APKL dan USG maka rumusan
masalah dalam rencana aktualisasi ini adalah “Bagaimana upaya
penggunaan e-commerce dalam penjualan hasil praktik siswa tata
busana SMK Negeri 5 Kendal?”.
C. Tujuan Aktualisasi
Tujuan aktualisasi yang diharapkan adalah menggunakan e-
commerce dalam penjualan hasil praktik siswa tata busana SMK
Negeri 5 Kendal.
D. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Peserta Latsar
a. Mengembangkan kemampuan profesi guru meliputi:
kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional.
b. Mengaktualisasi nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).
2. Bagi Sekolah
a. Memiliki wadah untuk mempersiapkan siswa menjadi seorang
wirausaha yang mengikuti perkembangan teknologi.
b. Mewujudkan visi sekolah
3. Bagi Organisasi Profesi

8
a. Memberikan motivasi teman sejawat untuk bisa
mengoptimalkan penerapan teknologi digital.
4. Bagi Siswa
a. Menumbuh minat peserta didik dalam memanfaatkan teknologi
untuk kegiatan penjualan secara digital.
b. Menciptakan budaya kreatif, dan inovatif di tingkat peserta
didik.
c. Memberikan sumbangan bagi terwujudnya visi sekolah.

9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara
dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Dilihat dari segi fisik, bela negara merupakan upaya pertahanan yang
dilakukan dalam menghadapi ancaman, serangan dan agresi dari
pihak-pihak yang dapat mengancam keberadaan negara. Sedangkan
dari segi non fisik, diartikan sebagai sebagai upaya yang dilakukan
dalam rangka berperan aktif untuk memajukan bangsa dan negara,
yang dapat dilakukan melalui berbagai bidang misalnya pendidikan,
kesehatan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang ada di dalamnya.
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3,
menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Begitu pula dengan seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari warga masyarakat
tentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela
Negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945
tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.

10
Seorang ASN harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi di unit kerja masing-masing. Peran ASN dalam memajukan
bangsa dan negara melalui pelayanan di masing-masing institusi
merupakan salah satu wujud dari bela negara.

B. Nilai Dasar PNS


Didalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter.
Oleh karena itu, seorang PNS harus mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter PNS
akan kuat, sehingga berkompeten dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai
berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan
pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif
suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat

11
karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4) Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

12
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya
kepada otoritas yang lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability),
akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada
masyarakat luas.
c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu :
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is
a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is
results oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(accountability requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability
improves performance)

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini je

13
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. Etika Publik
Konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral. Etika
lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

14
a. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Mmelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepa, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
b. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
c. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu :

15
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
d. Manfaat nilai etika bagi organisasi sebagai berikut:
1) Kebersamaan
2) Empati
3) Kepedulian
4) Kedewasaan
5) Orientasi organisasi
6) Respect
7) Kebajikan
8) Integritas
9) Inovatif
10) Keunggulan
11) Keluwesan
12) Kearifan
Pelayanan publik yang professional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga
kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan
kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat menjadi cenderung tidak peka, tidak peduli dan bahkan
seringkali deskriminatif, terutama pada masyarakat tingkat
bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi
kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran,
solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktekkan
dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Dengan ditetapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat
publik harus dirubah. Pertama, berubah dari penguasa menjadi
pelayan; kedua, berubah dari wewenang menjadi peranan;
ketiga, menyadari bahwa pejabat publik adalah amanah yang

16
harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di
akhirat.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran
baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektif
Efektif dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu,
kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna dapat menjalankan tugas
dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.
Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
Optimalisasi sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada dan tidaknya
pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme keluar alur.

17
3) Inovasi
Inovasi muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga
karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal
misalnya permintaan pasar. Inovasi lahir dari imajinasi
pemikiran orang-orang kreatif, dan lahirnya kreativitas
didorong oleh munculnya ide/gagasan baru untuk keluar
dari rutinitas yang membosankan. Munculnya ide/gagasan
baru, kreativitas, dan inovasi dilatarbelakangi oleh
semangat belajar yang tidak pernah pudar, yang dijalani
dalam proses pembelajaran secara berkelanjutan.
Gagasan kreatif yang muncul dari hasil pemikiran individu
akan mendorong munculnya berbagai prakarsa, sehingga
dapat memperkaya program kerja dan memunculkan
diferensiasi produk/jasa, seiring dengan berkembangnya
tuntutan kebutuhan pelanggan.
4) Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga
dijadikan alat pembeda atau pembanding terhadap
produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga
lain sebagai pesaing. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen
untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan
tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan
menjadi puas dalam pelayanan.

18
b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan
serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus
terhadap kebutuhan pelanggan.
Alangkah baiknya apabila seluruh aparatur penyelenggara
pemerintahan dapat menampilkan kinerja yang merujuk pada nilai
dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan kepada publik.
Setiap individu aparatur turut memikirkan bagaimana langkah
perbaikan yang dapat dilakukan dari posisinya masing-masing.
Dipihak lain pimpinan melakukan pemberdayaan aparatnya
secara optimal, dan memberi arah menuju terciptanya layanan
prima yang dapat memuaskan stakeholder.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu “corruptio” yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan
asal katanya korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa
karena dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar
biasa baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang.

19
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian
keuangan negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4)
perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi. Semua jenis
tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1
ayat 1 sub C UU No.3/71).
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
a. Kejujuran
Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong,
dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat
penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat jujur pegawai
tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang
pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.
c. Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses mendewasakan
diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain untuk
mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran
akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua masalah
yang telah dilakukan.
f. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan,

20
daya tahan, tujuan jelas , daya kerja, pendirian, pengendalian
diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan
pantang mundur.
g. Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros,
hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi
semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara merupakan
parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama
karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan
sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari
keinginan yang berlebihan.
h. Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain
sebagainya.
i. Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian
keuangan negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan
yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat
jangka panjang. Fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan
kehidupan dan dikaitkan dengan tanggung jawab manusia sebagai
yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat menjadikan sarana
untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti korupsi

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka
diundangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian yang telah diubah menjadi Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. PNS memegang

21
peranan besar dalam kelaancaran pemerintahan dan pembangunan,
maka PNS memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dalam
berjalannya sistem pemerintahan serta pelayanan lembaga negara
kepada masyarakat.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu:
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan Intervensi semua Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri,
namun demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas
umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS
pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi,
semestinya sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di
kantor. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban
selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

22
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

23
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan
pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional.
Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem
Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan
karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian
dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan
pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen
Aparatur Sipil Negara, 2014).

2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) dipandang menunjukkan atau
menje kan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas
sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon
terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain,
2004).Dalam peran dan kedudukan Whole of government (WoG)
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan diupayakan
disatukan dalam upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik.

24
Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal antara lain:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga, yaitu penguatan
koordinasi yang dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga
yang dikoordinasikan masuh terjangkau dan manageable.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus, yaitu pembentukan
lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementrian.
c. Membentuk gugus tugas, yaitu bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya tidak
permanen.
d. Koalisi sosial, yaitu merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di
tataran praktek antara lain:
a. Kapasitas SDM dan institusi
b. Nilai dan budaya organisasi
c. Kepemimpinan
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati
oleh pendekatan WoG adalah:
a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik
yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang
dibutuhkan warga masyarakat.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat seperti
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan
lainnya.
c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis
barang yang dibutuhkan warga masyarakat seperti jalan,
perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.

25
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan
hukuman dan peraturan perundang-undangan maupun
kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan
masyarakat.
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat
dibedakan dalam lima macam pola pelayanan sebagai berikut:
a. Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan
publik yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai
dengan bidang, tugas, fungsi dan wewenangnya.
b. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan
secara terpadu pada suatu instansi pemerintah yang
bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing.
c. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan masyarakat
yang diberikan secara tunggal oleh satu unit kerja
pemerintahan berdasarkan pelimpahan kewenangan dari unit
kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
d. Pola pelayanan terpusat, yaitu pelayanan masyarakat yang
dilakukan oleh suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku
koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah.
Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang
merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan yang
bersifat elektronik atau on-line sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan keinginan dan kapasitas masyarakat pengguna

3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau

26
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah.
Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat
diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem,
non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya
dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma
pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public
Manajement (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service
(NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan
Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.

27
BAB III

PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Nama sekolah : SMK N 5 Kendal
NPSN : 20341010
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMK
SK Pendirian Sekolah : 420/781/2009
Tanggal SK Pendirian : 2009-11-19
Akreditasi :A
Alamat : Jalan Raya Bogosari Pageruyung
Kabupaten Kendal, Kode Pos : 51361
Telepon 0294-451581, Fax 0294-3652151
e-mail : smkn5kendal@yahoo.co.id.
Website : smknlimakendal.sch.id

2. Visi, Misi, dan Nilai Sekolah


a. Visi SMK N 5 Kendal
“Menjadi SMK yang unggul, berkarakter, berbasis teknologi,
berwawasan lingkungan, dan berjiwa entrepreneur”

b. Misi SMK N 5 Kendal


“SKEMA JAYA”
1. Selalu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan
pengembangan diri secara efektif dan efisien dalam rangka
membentuk peserta didik yang berprestasi secara akademis
maupun non akademis
2. Konsisten menumbuh kembangkan kehidupan beragama
yang toleran dan budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan
dan Santun).

28
3. Efektif dan Efisien dalam mengimplementasikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara lokal
maupun global.
4. Menciptakan suasana pendidikan yang ramah lingkungan
dan kondisi kerja yang kondusif.
5. Aktual dalam memberdayakan, mengembangkan,
melengkapi sarana prasarana dan meningkatkan
profesionalisme pendidik, tenaga kependidikan.
6. JAlin kerjasama yang intensif dengan dunia usaha/ dunia
industri, instansi terkait, alumni dan masyarakat dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha melalui kegiatan-
kegiatan usaha secara langsung
7. YAkin dalam menerapkan Sistem Penjaminan Mutu untuk
mengelola sekolah dalam mencapai 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan
c. Nilai SMK N 5 Kendal
Berdasarkan visi dan misi SMK N 5 Kendal Kabupaten
Kendal, mengandung nilai-nilai yang dikembangkan yaitu
profesional, akuntabel, inovatif, kerjasama, orientasi mutu, dan
transparan.
1. Profesional
SMK N 5 Kendal adalah lembaga pendidikan yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan
bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas
profesi.
2. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

29
3. Inovatif
SMK N 5 Kendal mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
4. Kerjasama
Sebagai lembaga pendidikan SMK N 5 Kendal menjalin
kerjasama yang baik antara personil yang ada dalam
sekolah maupun luar sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
5. Orientasi Mutu
SMK N 5 Kendal berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
6. Transparan
SMK N 5 Kendal terbuka dalam informasi tentang
penyelenggaraan pendidikan, yakni informasi tentang
kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

a. Struktur Organisasi SMK N 5 Kendal

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH


Triyoto, S.Pd. Drs. Agus Basuki, M.T.

KASUBAG TATA USAHA


Marjono

WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN WAKA SARPRAS WAKA HUMAS


Teguh Waluyo, S.Pd. Sanaji, S.Pd. Sri Joko Wuryanto, S.Pd. Drs. Yulianto

KOORDINATOR BK
Drs. Mulyono.

GURU
PESERTA DIDIK
SMK N 5 Kendal

(Sumber: SMK N 5 Kendal Kabupaten Kendal,2019)


Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK N 5 Kendal

30
b. Job Deskripsi
1) Tugas Komite Sekolah
- Memberi pertimbangan dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan
- Mendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran,
maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan
- Mengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan
2) Tugas Kepala Sekolah
1) Merencanakan Program Kerja Sekolah, Renstra, RAPBS
bersama dengan unsur pembantu Kepala Sekolah sesuai
dengan bidang tugas masing – masing.
2) Mengarahkan semua pembantu Kepala Sekolah
termasuk Pendidik dan Staff Tata Usaha untuk mencapai
tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan bidang tugas
masing – masing.
3) Mengkoordinasikan semua pembantu Kepala Sekolah
agar terjalin hubungan kerja yang baik, serasi dalam
rangka memberikan motivasi kerja kepada semua unsur /
personil sekolah hingga membangkitkan partisipasi dan
dedikasi yang sebesar-besarnya.
4) Secara terus-menerus melaksanakan pengawasan /
monitoring kepada semua personil sekolah sehingga
apabila terjadi ketimpangan / hambatan dapat segera
diketahui dan diatasi.
5) Secara berkala mengadakan supervisi kelas
6) Menyelenggarakan rapat – rapat sesuai ketentuan yang
meliputi :
a. Membicarakan rencana program untuk satu tahun
berikutnya

31
b. Membicarakan Komite Sekolah, RKAS, RAPBS,
Kenaikan Kelas, dan Kelulusan.
7) Mengadakan Evaluasi terhadap semua kegiatan sekolah
dalam rangka mengurangi hambatan – hambatan yang
ada.
8) Memberikan pembinaan kepada staf, pendidik dan
tenaga kependidikan.
9) Menjalin hubungan kerja sama dengan Dunia Usaha dan
Dunia Industri ( DU / DI )
10) Melaksanakan kegiatan pengembangan sekolah.
11) Bertanggung jawab terlaksananya manajemen mutu
12) Menetapkan kebijakan Mutu dan memastikan sasaran
mutu telah ditetapkan
13) Memimpin rapat tinjauan manajemen
14) Memastikan tersedianya sumber daya manusia
15) Membuat evaluasi pelaksanaan program kerja sekolah
16) Membuat laporan bulanan kepada Kepala Dinas Dikpora
dan pengawas sekolah.
3) Tugas Subag Tata Usaha
1) Membuat Program Kerja
2) Terselenggaranya pengarsipan surat-surat dan dokumen
sekolah secara tertib dan baik.
3) Melaksanakan administrasi kesiswaan.
4) Melaksanakan administrasi kepegawaian.
5) Melaksanakan pelayanan dan pekerjaan rumah tangga
sekolah.
6) Melaksanakan pelayanan administrasi dalam kegiatan
belajar mengajar.
7) Melaksanakan pelanyanan administrasi keuangan.
8) Melaksanakan pelayanan administrasi sarana prasarana.
9) Melaksanakan pelayanan administrasi perkantoran.
10) Membagi tugas-tugas ketata usahaan.

32
11) Mengkoordinir seluruh staf tata usaha dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
12) Melaksanakan evaluasi program kerja diakhir tahun.
13) Membuat laporan bulanan kepada Kepala sekolah.
4) Tugas Waka Kurikulum
1) Menyusun program tahunan dan semester yang
berkaitan dengan implementasi kurikulum sekolah.
2) Mengkoordinasikan kegiatan review dokumen kurikulum.
3) Mengkoordinasikan pembagian kelas diawal tahun
pelajaran bersama dengan wakasek Kesiswaan
4) Mengkoordinasikan pembuatan jadwal pelajaran/diklat.
5) Mengkoordinasikan penyusunan tugas mengajar
pendidik.
6) Mengkoordinasikan penyusunan kalender pendidikan.
7) Mengawasi kelancaran proses belajar mengajar.
8) Membantu pelaksanaan supervisi kepala sekolah.
9) Membuat kegiatan pengadaan bahan pelajaran (RPP, job
sheet, diktat dan sejenisnya)
10) Mengkoordinasikan perencanaan keperluan bahan
praktek jurusan.
11) Mengkoordinasikan kegiatan Ujian akhir Nasional dan
Ujian Akhir sekolah (UAN dan UAS).
12) Mengkoordinasikan Keseluruhan pengajaran di semua
jurusan.
13) Menyelenggarakan sinkronisasi dan validasi kurikulum
bersama wakasek Humas dan hubin.
14) Menginventarisasi kriteria unjuk kerja profil kemampuan
lulusan.
15) Melakukan perubahan dan menganalisis kurikulum
sesuai dengan perkembangan IPTEK.
16) Mengkoordinasikan administrasi pengajaran yang efektif.

33
17) Mengkoordinasikan kegiatan Diklat non reguler bersama
unsur-unsur terkait.
18) Mengadakan sertifikasi bersama Wakasek. Humas.
19) Pelayanan perpustakaan yang baik dan maksimal
20) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja diakhir tahun.
21) Membuat laporan bulanan kepada Kepala Sekolah.
5) Tugas Waka Kesiswaan
1) Menyusun Program kerja tahunan kesiswaan.
2) Melaksanakan kegiatan PPD.
3) Melaksanakan kegiatan lingkungan hidup.
4) Bekerjasama dengan Wakasek Humas dalam program
kegiatan kunjungan industri atau studi banding ke
industri.
5) Memperbaiki dan melaksanakan tata tertib sekolah.
6) Melaksanakan kegiatan masa orientasi peserta didik atau
MOS.
7) Menyeleksi calon peserta didik teladan.
8) Menyiapkan peserta didik kelas X (sepuluh) untuk
menjadi pasukan paskibra di kabupaten.
9) Mengkoordinir pelaksanakan bimbingan penyuluhan.
10) Mengkoordinir kegiatan pramuka.
11) Mengkoordinir kegiatan koperasi peserta didik.
12) Mengkoordinir kegiatan UKS.
13) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan OSIS.
14) Melaksanakan fungsi HRD yang meliputi: Job. Dis,
Kompetensi, rencana pengembangan SDM, evaluasi
SDM
15) Merencanakan Program pengembangan SDM ( Sumber
Daya Manusia )
16) Menyusun matrik Kompetensi pendidik dan Tenaga
kependidikan

34
17) Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan Tenaga
kependidikan.
18) Memeriksa jumlah tenaga mutasi dan jumlah kebutuhan
tenaga.
19) Menginventarisasi proses kepegawaian.
20) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja diakhir tahun.
21) Membuat laporan bulanan kepada Kepala
6) SekolahTugas Waka Sarana Prasarana (Sarpras)
1) Menyusun Program Kerja pengembangan sarana
prasarana sekolah dan ketenagaan
2) Pengadaan, pemeliharaan / perawatan dan mengawasi
sarana prasarana.
3) Menandatangani bukti pengeluaran dan pemasukan
sarana prasarana.
4) Pengembangan kualitas sarana prasarana sekolah.
5) Mengevaluasi Program Kerja setiap akhir tahun.
6) Membuat laporan bulanan kepada kepala sekolah
7) Tugas Waka Hubungan Masyarakat (Humas)
1) Menyusun Program Kerja Kehumasan
2) Mengkoordinir pelaksanaan program kegiatan dari :
a. Ka.pokja Prakerin.
b. Ka.pokja BKK.
3) Membina pengembangan hubungan antara sekolah
dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga
sosial yang lain.
4) Menghubungkan Industri untuk penjajakan kemungkinan
kerja sama sekolah dengan industri.
5) Mengadakan pendekatan dengan intansi-instansi yang
terkait dalam rangka pemngembangan sekolah.
6) Mendorong dan mengkoordinasikan masing-masing
kompetensi keahlian, memelihara dan memanfaatkan
kerjasama industri.

35
7) Memberikan informasi dan promosi :
a. Mengadakan pameran produksi dan jasa guna
memasarkan hasil produksi dan jasa.
b. Memasarkan lulusan atau tamatan keinstansi atau
DU/DI.
c. Mempromosikan pelatihan-pelatihan non reguler
dan reguler
8) Membantu Ka. Pokja prakerin dan menempatkan peserta
didik dalam kegiatan prakerin.
9) Mengadakan pertemuan dengan komite sekolah secara
rutin.
10) Merencanakan dan mengadakan kunjungan industri bagi
peserta didik dan studi banding bagi pendidik
bekerjasama dengan Wakasek Kesiswaan dan
ketenagaan.
11) Membantu Wakasek Kurikulum mengadakan validasi
kurikulum dan pelaksanaan sertifikasi.
12) Mengkoordinir keikut sertaan sekolah dengan kegiatan
kegiatan luar dalam rangka promosi dan pameran.
13) Membuat laporan bulanan kepada kepala sekolah
14) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja diakhir tahun
8) Tugas Bimbingan dan Konseling (BK)
1) Menyusun Program kerja bimbingan dan penyuluhan.
2) Menyusun program bimbingan karier.
3) Mengkoordinir kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
4) Melaksanakan kebijakan bimbingan yang telah di
programkan.
5) Merekap/mengumpulkan data peserta didik.
6) Menyelenggarakan pelayanan bimbingan kepada peserta
didik.
7) Membuat data/buku pribadi peserta didik.
8) Mengumpulkan data kasus.

36
9) Memanggil/konfirmasi masalah dan bimbingan.
10) Memberikan bantuan pemecahan masalah kepada orang
tua berkaitan dengan kesulitan peserta didik.
11) Mengusulkan dan melaksanakan beasiswa untuk peserta
didik.
12) Membimbing siswa untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi.
13) Membuat evaluasi pelaksanaan program kerja BP diakhir
tahun.
14) Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Wakasek
Kesiswaan.
15) Membuat laporan bulanan kepada Kepala Sekolah

Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain

a. Deskripsi SDM
Tabel 3.1 Data Guru PNS Smk N 5 Kendal
No. Nama Gol/Pangkat Jabatan
1 Drs. Agus Basuki, M.T. Pembina / IV a Guru Madya
2 Drs. Yulianto, M.Pd Penata / III c Guru Muda
3 Misran, S.Pd. Penata / III c Guru Muda
4 Sanaji, S.Pd. Penata Tk. I / III d Guru Muda
5 Teguh Waluyo, S.Pd. Penata Tk. I / III d Guru Muda
6 Tri Budi Utami, S.Pd. Penata / III c Guru Muda
7 Sri Ambarwati, S.Pd, M.Pd Penata Tk. I / III d Guru Muda
8 Masduki, S.Pd. Penata / III c Guru Muda
9 Sri Joko Wuryanto, S.Pd. Penata / III c Guru Muda
10 Makmum Muhaimin, S.Pd. Penata / III c Guru Muda
11 Muhamad Nur Cholik, S.Psi Penata / III c Guru Muda
12 Agus Kurniawan, S.Pd. Penata / III c Guru Muda
13 Adi Sutjipto, S.Pd. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
14 Netty Erawati, S.T. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
15 Siti Mufarikhatun, S.Pd. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
16 Sapto Raharjo, S.Kom Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
17 Tri Handayani, S.Pd. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
18 Dewi Apriyanti, S.Kom. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
19 Novita Marsudirini, S.Pd. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama

37
20 Benny Aries Wardiyono, S.Si Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
21 Dewi Widyaningsih, S.T. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
22 Sutarto, S.Pd. Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
23 Irwin Nugroho, S.Pd. Penata Muda / III a Guru Pertama
24 Saikhu, S.Ag Penata Muda Tk. I / III b Guru Pertama
25 Drs. Mulyono Penata Muda / III a Guru Pertama
26 Diah Mesayu P W, S.S Penata Muda / III a Guru Pertama
27 Luqman Habibi, S.Pd. I Penata Muda / III a Guru Pertama
28 Defi Purwanti, S.Pd Penata Muda / III a Guru Pertama
29 Sri Wahyuni, S.Pd Penata Muda / III a Guru Pertama
30 Siti Sarah Ermalena, S.Pd Penata Muda / III a Guru Pertama
31 Desi Ratna Wati, S.Pd Penata Muda / III a Guru Pertama
32 Faridatul Anisah, S.Pd Penata Muda / III a Guru Pertama
(Sumber: SMK N 5 Kendal Kabupaten Kendal,2019)
Tabel 3.2 Data Guru dan Tenaga Kependidikan SMK N 5 Kendal
Guru Guru Non
No Uraian Tendik PTK
PNS PNS
1 Laki – Laki 18 13 16 47
2 Perempuan 14 22 10 46
TOTAL 32 35 26 93
(Sumber: SMK N 5 Kendal Kabupaten Kendal,2019)
Keterangan:
- Singkatan :
PTK = Guru ditambah Tendik
Tabel 3.3 Data Siswa SMK N 5 Kendal

No Uraian Detail Jumlah Total


1 Kelas 10 L 277 464
P 187
2 Kelas 11 L 263 442
P 179
3 Kelas 12 L 234 398
P 164
(Sumber: SMK N 5 Kendal Kabupaten Kendal,2019.)

38
b. Sarpras dan Sumber Daya Lain
Tabel 3.3 Data Sarpras
No Uraian Jumlah

1 Ruang Kelas 26

2 Ruang Lab 1

3 Ruang Perpus 1

TOTAL 28

(Sumber: SMK N 5 Kendal Kabupaten Kendal,2019.)

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Negara;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Kewajiban ASN adalah sebagai berikut:


a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab;

39
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
Selain mempunyai tugas dan kewajiban, ASN juga memiliki
kode etik berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 5 yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

40
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN

2. Jabatan Fungsional Guru


Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009
menje kan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil.
Guru adalah pendidik profesional yang menduduki jabatan
pelaksana teknis fungsional di bidang pembelajaran/bimbingan
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Tugas Pokok dan Tugas Fungsional Guru
Guru memiliki tugas pokok dan fungsi untuk :
a. Membimbing peserta didik untuk mencari, mengolah,
menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan
informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran
proses pembelajaran;

41
b. Memfasilitasi sesama guru untuk mencari, mengolah,
menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan
informasi dalam berbagai cara untuk persiapan, pelaksanaan,
dan penilaian pembelajaran;
Tugas guru dijabarkan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru yaitu :
a. Merencanakan pembelajaran
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai dengan beban kerja guru
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Tugas guru secara lebih terperinci dije kan dalam
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

42
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di ke yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru ke )
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing siswadalam kegiatan ekstra kurikuler proses
pembelajaran
m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif
o. Melakukan presentasi ilmiah
Lebih lanjut Sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas
guru di sebutkan :
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran
c. Menganalisis hasil pembelajaran
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam
tugas guru yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat
beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin D dan E Pasal 20
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
serta poin a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
d. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi,
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

43
C. Role Model
Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang
lain dari seseorang yang menduduki status tertentu. Peranan atau
role juga memiliki beberapa bagian, salah satunya yaitu model
peranan (Role Model) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita
contoh, tiru, diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi
role model adalah Kepala SMK N 5 Kendal yaitu Bapak Drs. Agus
Basuki, M.T. Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan
rencana aktualisasi ini yaitu karena beliau adalah sosok Kepala
Sekolah yang akuntabel.

Gambar 3.2. Bapak Drs. Agus Basuki, M.T.


Kepala SMK N 5 Kendal

Seperti yang diketahui penulis, bahwa di dalam keseharian,


beliau layak dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok
pemimpin, beliau sangat adil, dapat dipercaya, berintegritas,
tanggung jawab, dan konsisten. Beliau memiliki ide-ide yang hebat
untuk memajukan SMK Negeri 5 Kendal, salah satu ide yang beliau
cetuskan adalah pembuatan Gong Prestasi. Gong Prestasi ini
adalah bentuk reward untuk siswa-siswa yang berprestasi, bagi
siswa yang berprestasi maka siswa tersebut dapat memukul gong
dan menorehkan namanya dengan tinta emas di gong tersebut.
Demi meningkatkan kedisiplinan siswa, pendidik dan tenaga
kependidikan beliau mewajibkan setiap pukul 07.00 WIB untuk
mengikuti apel hormat bendera merah putih dilapangan sekolah.

44
45
BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA
Unit Kerja : SMK N 5 Kendal Kabupaten Kendal
Identifikasi isu :
1. Rendahnya kedisplinan pendidik dan tenaga pendidik SMK N 5
Kendal
2. Belum tersedianya bengkel/lab dengan jumlah alat yang memadai
untuk siswa
3. Belum tersedianya mesin jahit border yang memadai untuk
mendukung pembelajaran
4. Belum optimalnya distribusi hasil praktik siswa
5. Belum terserapnya lulusan SMK N 5 Kendal di dunia industri sesuai
kompetensi keahliannya secara optimal.

Isu yang diangkat : Belum optimalnya distribusi hasil praktik siswa

Gagasan Penyelesaian Isu:


1. Melakukan pembelajaran (SKP)
2. Membuat akun E-Commerce (inovasi)
3. Membuat brosur produk (inovasi)
4. Membuat video paparan produk (inovasi)
5. Mempublikasikan akun E-Commerce melalui brosur online,
dan video di media social
(inovasi)

46
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Subtansi Mata Visi dan Misi
Kegiatan Nilai Organisasi
Pelatihan (ANEKA) Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan 1. Membuat perangkat Rancangan AKUNTABILITAS Membuat RPP Membuat RPP


pembelajaran administrasi Pelaksanaan berkontribusi terhadap memberikan
(SKP) pembelajaran berupa Pembelajaran Membuat perangkat MISI No 1 yaitu Selalu penguatan nilai
RPP (RPP) administrasi melaksanakan organisasi yaitu
pembelajaran kegiatan belajar Profesional SMK
sebeulm melakukan mengajar dan N 5 kendal adalah
kegiatan belajar- lembaga
pengembangan diri
mengajar pendidikan yang
secara efektif dan
merupakan wujud bekerja keras
efisien dalam rangka untuk mencapai
dari nilai membentuk peserta
konsistensi tujuan organisasi
didik yang berprestasi melalui
secara akademis penguasaan
maupun non akademis bidang tugasnya,
2. Konsultasi dengan Mendapat Etika publik untuk mendukung VISI menjunjung tinggi
mentor terkait RPP masukan dari Menjadi SMK yang etika dan integritas
mentor Melakukan unggul profesi
konsultasi dengan
mentor terkait RPP
dengan sopan dan
santun

NASIONALISME
(Sila ke-4)

47
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Subtansi Mata Visi dan Misi
Kegiatan Nilai Organisasi
Pelatihan (ANEKA) Organisasi

Melakukan
konsultasi dengan
mentor melalui
musyawarah

3. Mencetak RPP dan RPP dalam Anti Korupsi


dimintakan bentuk hardfile
pengesahan dan telah Jujur dalam
disahkan pencetakan RPP
sehingga siap
digunakan

4. Melaksanakan Tersampaikannya komitmen mutu


pembelajaran sesuai materi Dalam
dengan RPP Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran, saya
berorientasi pada
mutu yang baik

5. Melaksanakan Hasil evaluasi Anti korupsi


evaluasi Dalam pelaksanaan
evalusi dilakukan
dengan kejujuran

2. Membuat akun e- 1. Membuat akun e- Akun e- KOMITMEN MUTU Pembuatan akun e- Pembuatan akun
commerce commerce commerce commerce e-commerce
(inovasi) Melakukan inovasi berkontribusi terhadap memberikan
dengan membuat

48
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Subtansi Mata Visi dan Misi
Kegiatan Nilai Organisasi
Pelatihan (ANEKA) Organisasi

akun e-commerce MISI No 5 yaitu Aktual penguatan nilai


dalam organisasi yaitu
memberdayakan, inovatif
2. Mengisi profil akun e- Profil akun e- ANTI KORUPSI mengembangkan,
melengkapi sarana SMK N 5Kendal
commerce commerce terisi mendukung
Mengisi profil prasarana dan
dengan benar dan meningkatkan kreatifitas dan
jujur profesionalisme mengembangkan
pendidik, tenaga inisiatif untuk
kependidikan untuk selalu melakukan
mendukung VISI pembaharuan
berbasis teknologi, dalam
dan berjiwa penyelenggaraan
entrepreneur tugas dan
fungsinya

3. Membuat brosur 1. Membuat konsep Konsep brosur KOMITMEN MUTU Pembuatan brosur Pembuatan akun
produk (inovasi) brosur produk produk produk berkontribusi e-commerce
Membuat konsep terhadap Misi no 3 memberikan
brosur yang yaitu Efektif dan penguatan nilai
menarik dan kreatif efisien dalam organisasi yaitu
wujud nilai orientasi mengimplementasikan inovatif
mutu perkembangan ilmu
pengetahuan dan SMK N 5Kendal
2. Mengambil foto produk Foto produk KOMITMEN MUTU mendukung
teknologi secara local
Mengambil foto mauoun global untuk kreatifitas dan
dengan kualitas mendukung VISI mengembangkan
yang baik, kreatif, inisiatif untuk

49
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Subtansi Mata Visi dan Misi
Kegiatan Nilai Organisasi
Pelatihan (ANEKA) Organisasi

dan inovatif wujud berbasis teknologi, selalu melakukan


nilai orientasi mutu dan berjiwa pembaharuan
entrepreneur dalam
3. Membuat brosur Brosur online ANTI KORUPSI penyelenggaraan
produk produk (online) tugas dan
Bekerja keras
sampai mendapat fungsinya
konsep yang
terbaik

4. Membuat video 1. Membuat konsep Konsep video ANTI KORUPSI Pembuatan vidio Pembuatan akun
paparan produk video paparan produk paparan produk produk berkontribusi e-commerce
(inovasi) Bekerja keras terhadap Misi no 3 memberikan
sampai mendapat yaitu Efektif dan penguatan nilai
konsep vidio yang efisien dalam organisasi yaitu
terbaik mengimplementasikan inovatif
2. Mengambil foto produk Foto produk KOMITMEN MUTU perkembangan ilmu
pengetahuan dan SMK N 5Kendal
Mengambil foto teknologi secara local mendukung
dengan kualitas mauoun global untuk kreatifitas dan
yang baik, kreatif, mendukung VISI mengembangkan
dan inovatif wujud berbasis teknologi, inisiatif untuk
nilai orientasi mutu dan berjiwa selalu melakukan
entrepreneur pembaharuan
3. Membuat video Video paparan AKUNTABILITAS dalam
paparan produk produk penyelenggaraan
Membuat video tugas dan
paparan produk fungsinya
dengan jelas agar

50
Keterkaitan Kontribusi Terhadap
Output/Hasil Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Subtansi Mata Visi dan Misi
Kegiatan Nilai Organisasi
Pelatihan (ANEKA) Organisasi

mudah dipahami

5. Mempublikasikan 1. Membuat akun media Akun media KOMITMEN MUTU Pembuatan vidio Pembuatan akun
akun e-commerce social (facebook, social produk berkontribusi e-commerce
melalui brosur instagram, whatsapp) Melakukan inovasi terhadap Misi no 3 memberikan
online, dan video dengan membuat yaitu Efektif dan penguatan nilai
di media social akun media social efisien dalam organisasi yaitu
mengimplementasikan inovatif
(inovasi) perkembangan ilmu
pengetahuan dan SMK N 5Kendal
2. Mempublikasikan Upload brosur KOMITMEN MUTU mendukung
brosur online, dan online dan vide teknologi secara local
Melaksanakan mauoun global untuk kreatifitas dan
video paparan lewat
o paparan sosialisasi dengan mendukung VISI mengembangkan
media sosial
menggunakan berbasis teknologi, inisiatif untuk
media sosial dan berjiwa selalu melakukan
merupakan wujud entrepreneur pembaharuan
nilai efisien dan dalam
efektif penyelenggaraan
tugas dan
fungsinya

51
A. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SMK Negeri 5 Kendal mulai tanggal 20 September 2019 - 28 Oktober 2019.

Tabel 3.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi

September Oktober
No Nama Kegiatan Bukti Kegiatan
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 Melakukan Foto,
pembelajaran (SKP) RPP,
Catatan
2 Membuat akun e- Foto kegiatan
commerce (inovasi)
3 Membuat brosur produk Foto kegiatan,
(inovasi) brosur

4 Membuat video Foto kegiatan, video


paparan produk
(inovasi)
5 Mempublikasikan akun Foto kegiatan
e-commerce melalui
brosur online, dan video
di media social (inovasi)

Keterangan :
Libur Akhir Pekan Libur Akhir Semester Pelaksanaan Aktualisasi

52
B. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan
pada tanggal 20 September s.d. 28 Oktober 2019 pada institusi tempat
kerja. Rancangan kegiatan aktualisasi dimaksudkan agar ketercapaian
tujuan program dapat dilaksanakan secara runtut dan selesai tepat
waktu. Akan tetapi dalam sebuah perencanaan pasti memiliki
kemungkinan-kemungkinan yang menjadi kendala atau hambatan
pelaksanaan aktualisasi. Maka dibutuhkan antisipasi dan strategi
dengan melihat kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan
dihadapi. Tabel 4.3 berikut adalah antisipasi dalam menghadapi
kemungkinan kendala selama aktualisasi.
Tabel 3.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-Kendala Aktualisasi
Antisipasi Strategi
No Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
Kendala Kendala

1 Melakukan Format RPP yang Meminta saran dan Membuat RPP


pembelajaran berubah-ubah masukan kepada sesuai dengan
(SKP) Ka.Kom dan format yang
mentor dalam
sudah ada
pembuatan format
RPP
2 Membuat akun Belum semua Pembuatan akun Melakukan
e-commerce siswa memiliki e-commerce pembuatan akun di
(inovasi) handphone dilakukan secara laboratorium
android atau berkelompok Komputer
iphone

3 Membuat brosur Terbatasnya Mencari referensi Meminta bantuan


produk (inovasi) ketrampilan dalam brosur dan tutorial rekan sejawat yang
membuat brosur di internet mahir dalam
yang menarik mendesain brosur

4 Membuat video Terbatasnya Mencari referensi Meminta bantuan


paparan produk pengetahuan dan di internet rekan sejawat yang
(inovasi) keterampilan mahir dalam
membuat video membuat video
paparan paparan

5 Mempublikasikan Koneksi jaringan Menggunakan data Melakukan upload


akun e- Wifi yang terputus internet pribadi di laboratorium
commerce Komputer yang
tersedia koneksi
melalui brosur
Wifi
online, dan video
di media social
(inovasi)

53
BAB V
PENUTUP

Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan


rancangan kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu
yang telah dirumuskan melalui analisa APKL dan analisa USG. Isu
yang diangkat yaitu “Penggunaan E-Commerce Dalam Penjualan
Produk Hasil Praktik Siswa Tata Busana Smk Negeri 5 Kendal”.
Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang tertuang dalam
5 kegiatan. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut :
1. Melakukan pembelajaran (SKP)
2. Membuat akun e-commerce (inovasi)
3. Membuat brosur produk (inovasi)
4. Membuat video paparan produk (inovasi)
5. Mempublikasikan akun e-commerce melalui brosur online, dan
video di media social (inovasi)
Rancangan Aktualisasi penting dibuat karena menjadi pedoman
dan panduan untuk menyelesaikan isu melalui gagasan pemecahan
isu atau permasalahan yang tertuang dalam kegiatan yang dirancang.
Dengan membuat Rancangan Aktualisasi, penulis juga dapat
lebih memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan
aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis
juga lebih paham mengenai sikap dan perilaku yang dapat
memberikan kontribusi terhadap misi organisasi yaitu : Menjadi SMK
yang unggul, berkarakter, berbasis teknologi, berwawasan lingkungan,
dan berjiwa entrepreneur.

54
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul pendidikan dan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul pendidikan dan
pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul pendidikan dan
pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul pendidikan
dan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul pendidikandan
pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Setjen Watannas RI. Bela Negara: Pengertian, Unsur, Fungsi, Tujuan

dan Manfaat Bela Negara. Tersedia di https://www.watannas.go.id/2018/


10/19/bela-negara-pengertianunsur-fungsi-tujuan-dan-manfaat-bela-
negara (Diunduh pada 5 Juli 2019).
Wikipedia.Bela Negara. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_
negara (diunduh 5 Juli 2019).

55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri
Nama :Faridatul Anisah , S.Pd.
Jabatan : Guru Tata Busana Ahli Pertama
NIP : 19943003 201902 2 008
Tempat Tanggal Lahir : Jepara, 30 Maret 1994
Alamat
a. Dukuh : Bendowangen 1/1
b. Kelurahan/ Desa : Mayong Lor
c. Kecamatan : Mayong
d. KABUPATEN/ Kota : Jepara
e. Provinsi : Jawa Tengah
No. Telp/ HP/ Fax : 085726821100
e-Mail : farida.tul.anisah.3003@gmail.com
Instansi Kantor : SMK N 5 Kendal
Alamat Kantor : Jl. Raya Bogosari Pageruyung
Kabupaten . Kendal, Jawa Tengah
No. Telp Kantor : 0294-451581
Fax : 0294-3652151
Alamat Email Kantor : smkn5kendal@yahoo.co.id
Website : smknlimakendal.sch.id
2. Riwayat Sekolah
Nama Sekolah / Perguruan Kompetensi
No Tingkat Tinggi Tempat keahlian Lulus

1 SD SD N 1 Pelemkerep Jepara - 2006

2 SMP SMP N 1 Pecangaan Jepara - 2009

3 SMK SMK N 1 Kudus Kudus Tata Busana 2012

Universitas Negeri
4 S-1 Yogyakarta Pendidikan 2017
Yogyakarta Teknik Busana

56

Anda mungkin juga menyukai