A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu melakukan penyelesaian akhir
busana (finishing) pada proses pembuatan busana wanita (blus), dan kompetensi yang
tercakup di dalamnya, seperti :
Elemen 1. Mampu mencuci busana
Elemen 2. Mampu menyeterika busana
Elemen 3. Mengemas busana
Elemen 4. Mampu menyimpan busana
C. Aktivitas Pembelajaran
Elemen 1. Pencucian Busana
a. Identifikasi Bahan Tekstil
Bahan utama adalah bahan baku berupa bahan tekstil/kain yang dipakai untuk pembuatan
busana. Bahan tekstil berasal dari benang yang terbuat dari berbagai serat alam maupun
buatan melalui proses yang bermacam-macam cara dengan ditenun, dirajut yang dikerjakan
secara manual atau dikerjakan dengan mesin.
Masyarakat pada umumnya masih belum memahami tentang bahan tekstil/kain, dipasaran
seringkali terjadi seseorang salah menyebut nama jenis bahan yang berkilau selalu
disebutkan dengan bahan sutera/silk padahal kemungkinan bahan tersebut berasal dari serat
polyester yang berpenampilan seperti bahan sutera.
Bahan tekstil yang terbuat dari serat alam memiliki karakteristik yang berbeda dengan serat
tumbuh-tumbuhan atau serat buatan. Oleh karena itu kita perlu mempelajari dan mengenal
asal serat dan jenis bahan tekstil yang dapat kita jumpai di pasaran.
HEWAN
(protein)
1. ALAM
TUMBUHAN
(sellulosa)
SERAT BAHAN
TEKSTIL ORGANIK
2. BUATAN
SINTETIS
3. CAMPURAN
2) Serat buatan
Serat buatan adalah serat tekstil yang dibuat dari bahan-bahan kimia. Ada dua
jenis serat yang dibuat dari bahan-bahan kimia antara lain :
• Serat organik. Adalah serat tekstil yang menghasilkan rayon yaitu serat
buatan pertama dari sellulosa yang diperdagangkan. Bahan pokoknya
adalah sellulosa kayu (kayu cemara). Rayon menyerupai sutera tetapi
kilaunya lebih tajam, dipasaran rayon sering disebut dengan sutera tiruan.
Sifatnya kurang kenyal, kurang kuat, kurang menyerap air makanya dalam
pemakaian terasa agak panas
• Serat sintetis. Di pasaran serat ini dikenal dengan bahan Nylon, Polyester,
Acrilic, Vinylon dan lainnya.
3) Serat Campuran.
Serat campuran adalah serabut tekstil yang terbuat dari campuran serabut alam
dan serabut buatan atau serabut sintetis. Bahan/kain serabut campuran biasanya
tertera keterangan komposisi serabut misalnya tetoron 65 % katun 35 % atau
polyester 65 % katun 35 %. Serat campuran ini dibuat dengan tujuan membuat
bahan tekstil menjadi lebih baik mutunya sehingga sifat-sifat yang kurang dari
salah satu serat dapat di tutupi dengan serat lainnya.
Bahan tekstil/kain memiliki sifat dan karakter yang berbeda beda tergantung dari
asal dari asal serabut. Konstruksi benang dan juga cara penyempurnaan bahan
tekstil tersebut. Beberapa sifat atau karakter bahan tekstil yang perlu diketahui
sebelum memilih atau membeli bahan tekstil antara lain :
Bahan tekstil yang terbuat dari serabut protein (hewan) memiliki sifat
sebagai berikut :
• Serat kain kuat dan lebih padat dari serabut yang lain
• Mudah kusut
• Mudah menghisap air (higroscopis)
• Terasa dingin bila dipakai karena bersifat penghantar panas yang baik
• Tahan panas atau seterika dengan temperatur tinggi, kain dapat direbus
• Tidak tahan cendawan atau ngegat, jangan menyimpan kain dalam
keadaan basah
• Tidak tahan asam, noda pada kain harus cepat dihilangkan
• Mudah terbakar karena api.
Bahan tekstil yang terbuat dari serabut buatan (syntetis) memiliki sifat
sebagai berikut :
Bahan tekstil yang terbuat dari serabut campuran memiliki sifat sebagai
berikut :
Cat Noda dikikis dengan kerta tebal Seperti Seperti Seperti kapas
atau bambu. Sisa noda jangan
kapas kapas
dibersihkan denan perca/kapas memper-
yang dibasahi dengan bensin, gunakan
terpentin atau minyak tanah. bensin tetapi
Diulangi beberapa kali sampai minyak
bersih, kemudian dicuci tanah/terpenti
n
Macam Kain, Kapas, Lenan Rayon Sutera Sintetis
Noda
Cat bibir Noda digosok dengan gliserin Seperti Seperti Seperti kapas
atau Ready go, kemudian dicuci kapas kapas
Tinta Rendam noda dengan air cuka Seperti Seperti Seperti kapas
sampai bersih baru dicuci. Dapat
kapas kapas
juga noda digosok dengan kapas
yang dibasahi dengan tar go
sampai bersih. Kain dicuci. Bila
terjadi noda karat.
• Jangan biarkan noda darah mengering karena noda akan menjadi lebih sulit
dihilangkan
• Gunakan air dingin untuk membilas dan mencuci noda darah, hindari pemakaian
air hangat atau panas
• Perasan jeruk lemon atau jeruk nipis bisa menjadi alternatif untuk
menghilangkan noda darah yang baru terbentuk
Gambar 8.5 Noda darah mengering
Berikut ini tips untuk menghilangkan noda darah yang sudah lama:
• Gunakan produk penghilang noda yang mengandung hidrogen peroksida. Bahan
ini biasanya juga terdapat pada deterjen pencerah pakaian.
• Tes terlebih dulu sedikit produk penghilang noda pada bagian kecil yang
tersembunyi untuk mengetahui efeknya sebelum mengaplikasikannya pada
seluruh noda di bagian yang lebih besar dan terlihat jelas.
• Gunakan secukupnya pada noda, biarkan hingga meresap, lalu kucek perlahan
atau gosok dengan sikat gigi bekas. Hindari pemakaian pemutih kain berbahan
klorin untuk menghilangkan noda darah.
• Setelah noda hilang, diamkan pakaian selama kurang lebih lima menit agar bahan
penghilang noda bekerja maksimal.
• Cuci pakaian seperti biasa menurut petunjuk pada label pakaian dan
menggunakan deterjen berkualitas.
6) Cara menghilangkan karat di baju
Benda-benda berbahan besi di luar rumah mulai menunjukkan tanda-tanda
berkarat setelah beberapa tahun melewati musim hujan dan kemarau silih berganti.
Salah satu benda yang paling rentan berkarat adalah tiang dan kawat jemuran.
Warna karat mudah menempel pada cucian basah dan meninggalkan bercak noda
yang tidak sedap dipandang, terutama pada pakaian polos berwarna cerah.
Noda yang terbentuk karena tetesan air bercampur karat besi lebih sulit
dihilangkan. Noda jenis ini biasanya mengenai cucian basah yang dijemur di kawat
jemuran berkarat atau cucian yang dibiarkan di kawat jemuran berkarat pada saat
hujan. Produk cairan penghilang karat atau bahan lain penghilang noda baju
diperlukan untuk menghilangkannya dengan bantuan deterjen dan mesin cuci untuk
menyempurnakan hasilnya. Simak panduan berikut ini.
Produk cairan penghilang karat khusus untuk kain bisa menjadi salah satu
pilihan jika Anda bisa mendapatkannya dari toko swalayan. Produk semacam ini
mengandung bahan aktif zat asam kuat yang bereaksi memudarkan noda karat
membandel pada kain. Anda perlu memakai produk ini secara hati-hati dengan
mengikuti anjuran pemakaian pada label kemasannya, memakai sarung tangan karet
dan masker penutup hidung dan mulut.
Jika Anda tidak bisa menemukan produk penghilang karat, Anda bisa
memakai cuka putih yang sama-sama bersifat asam kuat sebagai penghilang noda
baju. Perlengkapan yang Anda perlukan adalah:
• Cuka putih
• Garam dapur
• Air
• Handuk
• Kapas putih atau kain putih lembut
• Dan tentunya dibantu dengan sinar matahari.
Ikuti langkah-langkah berikut ini:
1) Alasi bagian kain yang bernoda dengan handuk.
2) Basahi kapas putih dengan cuka putih.
3) Tepuk-tepukkan kapas basah tersebut pada noda untuk melembapkan bagian
kain yang bernoda.
4) Tutup noda dengan lapisan tipis garam dapur.
5) Gosok perlahan menggunakan jari untuk mencampur garam dan cuka putih.
Hal ini memungkinkan keduanya bereaksi memudarkan noda karat.
6) Segera jemur kain di bawah sinar matahari tanpa membilasnya terlebih dulu.
Posisikan bagian yang bernoda sehingga benar-benar menghadap matahari.
Membentangkannya di permukaan datar merupakan cara terbaik.
7) Cuci seperti biasa memakai mesin cuci dan deterjen.
8) Cara menghilangkan karat pada baju di atas perlu Anda ulang beberapa kali jika
noda sangat membandel.
Dalam proses pembuatan busana, teknik pressing sangat berpengaruh pada hasil jadi
busana. Beberapa tahap pressing kampuh pada saat proses sewing dibutuhkan alat bantu
untuk membentuk dan membuat hasil busana nampak rapi dan berkesan mewah. Alat bantu
tersebut beserta fungsinya yaitu:
• Keberadaan meja setrika atau meja press diperlukan sebagai tempat untuk melakukan
pengepresan. Penggunaan meja setrika ini dimaksudkan untuk memudahkan seseorang
dalam melakukan kegiatan pengepresan supaya tidak mengalami kendala atau
hambatan yang berarti.
• Mesin Press/Nahkoda (Streamer)
Mesin press/nahkoda (streamer) streamer merupakan mesin yang biasa digunakan
untuk mengepres bagian-bagian pakaian yang menggunakan kain keras (pelapis).
Berdasarkan jenis dan tujuan penggunaannya mesin press/nahkoda sendiri dapat
dibedakan menjadi berbagai macam varian.
Baik itu berupa mesin press kerah, mesin press kerah datar, maupun mesin press bidang
datar kapasitas besar.
Gambar 8.7 Mesin Press/Nahkoda (Streamer)
• Tailor's Ham (bantalan tailor), berguna untuk menyetrika bagian bagian kurva, seperti
lipit pantas/ kup, kampuh garis princess, kepala lengan.
• Point Presser (papan peruncing), berguna untuk membuka kampuh yang berujung
lancip/ runcing/ menyiku sebelum dibalik, seperti kampuh kerah, mangset, lapisan
singkap, ujung siku saku.
• Setrika Uap Setrika uap adalah inovasi terbaru setrika listrik. Jika setrika listrik
menggabungkan energi panas dan besi pemberat untuk meluruskan serat-serat pakaian
maka setrika uap menggabungkan energi panas dengan energi uap
Setrika uap sendiri jenisnya ada yang berbentuk portable atau lebih mirip setrika listrik
biasa, namun ada juga yang berupa setrika uap berdiri. Jika menggunakan setrika uap
berdiri maka pakaian harus digantung kemudian diuapi, bukannya diletakkan di atas
papan setrika
Gambar 8.12 Setrika Uap
• Setrika Gas Setrika boiler atau gas merupakan jenis setrika yang diperoleh dari
modifikasi setrika uap, dimana sumber panasnya tidak dihasilkan melalui energi listrik
tapi melalui energi gas. Setrika ini sangat cocok untuk penggunaan dalam skala besar
sehingga lebih sering digunakan oleh jasa penyedia laundry.
Teknik menyeterika
Penyeterikaan dan pengepresan pakaian jadi dengan tujuan menambah kerapian dan
keindahan. Langkah kerja hendaklah disesuaikan dengan desain busana, seperti contoh
berikut:
d. Penyetrikaan kemeja/blus terlebih dahulu di setrika bagian kerah kemudian
lengan dan sebagainya. Untuk kemeja/blus lengan pendek dapat disetrika dengan
melanjutkan garis bahu kelengan, tetapi untuk kemeja/blus lengan panjang
dengan menyetrika mengikuti garis belahan manset lengan. Untuk wanita
sebaiknya tidak ada garis tengah lengan, sehingga terlihat feminim.
e. Untuk penyetrikaan celana dengan cara mendempetkan kampuh sisi luar dengan
sisi dalam lalu dipress berarti patahannya ditengah muka dan tengah belakang
pipa celana. (cara ini dilakukan untuk celana yang kampuhnya terbuka)
f. Pakaian wanita seperti rok pada saat proses menjahit, kampuh dan lipit-lipitnya
sudah dilakukan pengepresan, sedangkan untuk penyetrikaan akhir, cara pertama
adalah menyetrika secara keseluruhan, kemudian bagian pinggang, bagian
kelim, khusus untuk pakaian kerja, baju kurung dan blus yang mempunyai
lengan licin (lengan suai) penyetrikaan lengan tanpa patahan dari puncak lengan
tetapi patahannya sama dengan lengan kemeja lengan panjang.
g. Blazer, penyeterikaan blazer untuk memperoleh hasil yang baik, dimulai pada
saat proses selama blazer tersebut dibuat. Mulai dari mengepres interfacing
untuk membentuk blazer, kampuh yang dgunakan, pembentukan kerah hingga
blazer tersebut selesai. Setiap langkah setelah dijahit sebaiknya dilakukan
penyeterikaan. Guna menghindari mengkilapnya bahan utama blazer tersebut,
gunakan bahan bantu sebagai alas saat menyeterika.
Keterampilan yang diperlukan dalam menyeterika busana
➢ Menyiapkan peralatan steaming
Pada saat menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk menyeterika, perhatikan
pakaian yang akan diseterika. Bila pakaian yang akan diseterika misalnya seperti
: kemeja/blus, celana panjang, gaun atau rok, maka peralatan yang diperlukan
adalah :
• Meja seterika atau meja press
• Seterika listrik atau seterika uap
• Seam roll (roll kampuh)
• Tailor’s ham
• Sleeve board (papan lengan baju)
• Lap pelembab
Namun bila yang akan diseterika adalah blazer atau busana tradisional,
disamping peralatan seterika yang disebut di atas, maka perlu ditambah dengan:
• Mesin press
• Seterika gas
• Point presser (papan peruncing)
• Wooden clapper (balok penepuk)
Pada simbol penyetrikaan, simbol pelengkapnya antara lain berupa titik, silang
dan 2 garis dengan silang di bagian bawah.
1) Melipat busana
Menyeterika dan melipat pakaian bisa jadi pekerjaan sehari-hari yang
gampang-gampang susah. Mungkin selama ini, menyetrika dan melipat
pakaian dengan cara yang sama antara baju yang satu dengan yang lain.
Padahal, setiap jenis pakaian punya cara melipat yang berbeda-beda.
Berikut cara menyeterika dan melipat baju dengan mudah:
Menyeterika kemeja juga bisa dibilang gampang tapi susah. Gunakan
semprotan dengan cairan pelicin pakaian terlebih dahulu, lalu menyetrika
bagian ujung tangan dilanjutkan dengan menyeterika lengan. Seterika kemeja
bagian depan dari arah dalam sehingga kancing tidak terkena panas. Lipat
kerah dan setrika lagi pada bagian lipatannya. Terakhir gantung baju yang
sudah rapi dengan mengancingkan kancing atas agar tetap pada posisinya. Bila
celana panjang telah selesai diseterika, maka dapat dilipat menjadi 3 bagian
atau digantung.
2) Mengemas busana
Pada perusahaan atau industri busana besar, dan untuk jenis produk tertentu,
penyeterikaan atau pressing untuk busana yang akan dikemas dilakukan
dengan cara digantung dan tidak dilipat. Pressing atau penyetrikaan dilakukan
dengan menggunakan alat yang menyerupai lemari pakaian, produk
dimasukkan pada alat pressing tersebut kemudian tinggal mengatur tombol
dan dalam waktu tertentu produk sudah licin.
Sedangkan cara pemeliharaannya dapat dilakukan dry clean atau dicuci secara
manual tanpa diperas.
Busana yang dihiasi sulaman fantasi dikemas dengan cara dimasukan polybag
kemudian disimpan dengan cara digantung atau dengan cara dilipat dan
dimasukkan kemasan bervolume, agar tidak mudah kusut, dan hiasan tidak
tertumpuk oleh busana lain.
Setelah produk dikemas kemudian dipak atau dikemas dalam wadah berupa
peti atau kotak terbuat dari kayu yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran
gantungan, atau dimasukkan langsung ke dalam kontainer.
• Pakaian Rajut, berbeda dengan jenis pakaian pada umumnya, pakaian yang dibuat
dari bahan rajutan seperti cardigan atau sweater umumnya bersifat stretch. Supaya
bentuk pakaian tidak mudah berubah akibat bahan kainnya menjadi melar
sebaiknya simpan pakaian rajut tersebut dengan cara dilipat. Masukan busana
rajut yang dibuat dari bahan khusus seperti wool ke dalam plastik agar seratnya
dapat bertahan lebih lama dan jauh dari ngengat.