Dosen Pengampu:
Dr. Marniati, SE, MM
Peppy Mayasari, S.Pd, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang
senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan pembuatan “Laporan
Perencanaan Busana Wanita I” sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah pada Prodi
S1 Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendiddikan Kesejahteraan, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Surabaya.
Dalam pembuatan laporan perencanaan ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis
hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
sampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr.Sri Handajani, M.Kes Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejhateraan Keluarga
2. Dr. Marniati, SE, MM Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Busana Wanita
3. Peppy Mayasari, S.Pd, M.Pd Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Busana Wanita
4. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan selama proses awal
perkuliahan sampai dengan selesai
5. Teman-teman seangkatan yang selalu memberikan dukungan.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan
dukungan.
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan perencanaan ini masih jauh dari sempurna.
Semoga laporan perencanaan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak
khususnya di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 24
B. Saran ........................................................................................................................................ 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model baju kerja wanita termasuk jenis fashion yang perkembangannya sangat pesat.
Baju kerja ini kini sudah menjadi produk paling banyak dijual di online shop. Hal itu
menyusul karena semakin banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah. busana kerja yang
merupakan suatu busana yang dipakai untuk melakukan suatu pekerjaan yang disesuaikan
dengan profesinya masing-masing, misalnya baju kerja kantoran, baju kerja bengkel, baju
perawat dll.
Bahkan dalam setiap musim muncul mode fashion busana kerja yang sangat variatif.
Hasil kreasi para perancang busana itu bukan saja melahirkan model busana yang baru,
namun juga dengan modifikasi dari mode yang ada.
Tren fashion, apapun jenis dan modelnya, memang tak bisa dilepaskan dari
pertumbuhan industri tekstil yang mampu melahirkan banyak sekali jenis kain. Bahkan tak
sedikit bahan kain yang tak hanya nyaman dipakai, namun juga berkualitas.
Yang lebih menarik lagi, selain jenis bahannya yang semakin variatif, corak, warna,
maupun teksturnya juga semakin kaya, ketersediaan bahan kain yang variatif tentunya akan
semakin mendorong kreasi para desainer untuk menghasilkan karya baru.
1
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Agar mengetahui cara menyusun suatu perencanaan yang baik dan benar
2. Agar mahasiswa dapat merancang kebutuhan bahan dan harga yang akan diperlukan
untuk praktik busana wanita
3. Agar mahasiswa mengetahui sistematika kerja dan alokasi waktu dalam praktik
pembuatan busana wanita
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Busana
Busana merupakan kebutuhan pokok bagi manusia selain makanan dan tempat
tinggal. Busana di perlukan agar tubuh terlindung. Busana merupakan segala sesuatu yang
dari ujung kepala sampai ujung kaki yang memberikan kenyamanan si pemakai.
Busana bukanlah sebatas persoalan kain yang dikenakan seseorang, melainkan kreasi desain
yang sengaja di pilih setelah disesuaikan dengan keadaan seseorang. Oleh sebab itu tidak
akan mengenakan busana tanpa memahami atas penyataan diri berdasarkan kebiasaan atau
hukum yang berlaku di masyarakat sekitarnya. Dengan demikian busana dapat dikatakan
merupakan bagian atau simbol yang dapat menjelaskan identitas diri seseorang.
Penjelaskan identitas diri seseorang berkaitan erat dengan budaya dan adat dimana seseorang
tinggal dan berinteraksi dalam kehidupan. Busana sebagai salah satu keanekaragaman budaya
patut diperhitungkan keberadaanya. Busana merupakan ekspresi, citra dan kepribadian suatu
budaya, karena dari busana dapat tercermin norma dan nilai-nilai budaya suatu bangsa.
B. Asal-usul Busana
3
menunjukan kekuatan atau keberanian dalam melindungi diri dari roh-roh jahat dan agar selalau
dihormati. Cara lain adalah dengan menorah tubuh dan wajah dan diberi bahan pewarna yang
lebih dikenal men”tattoo”. Namun mentatto menurut Roosmy MSood dalam Dra Arifah A
Rianto, M.Pd (2003:44) bahwa semua yang dilakukan oleh masyarakat primitif belum dapat
dikatakan busana karena seni busana baru muncul setelah masyarakat mengenakan penutup
tubuh dari kuli binatang, kulit kayu atau bahan-bahan tenunan.
4
kerja. Sesuai fungsinya untuk bekerja ditempat yang formal, maka duex piece dibuat dari
bahan yang cukup baik kualitasnya dan untuk negara tropis sebaiknya mengunakan bahan
pelapis (lining) yang menghisap air/keringat (higroskopis) yaitu bahan sejenis katun, kecuali
mereka yang bekerja dalam ruangan ber-AC. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pecah model busana kerja duex piece. Karakteristik untuk busana kerja / duex piece,
diantaranya adalah :
a) Panjang blus dan rok disesuaikan dengan ukuran model.
b) Bentuk garis leher/ krah, dapat menggunakan kerah jas, bord, tegak, rebah dll.
c) Bentuk lengan pendek atau panjang dengan menggunakan lengan licin yang ditambahkan
dengan pedding.
d) Opening pada blus berada pada tengah muka
e) Garis hias yang ada princes, empire, kerutan lipit-lipit dan lainnya
f) Belahan penutup pada tengah muka single atau double breasted, serta belahan tumpang
yang terdapat pada rok/ bawahan.
g) Hiasan yang ada; saku passpoille/ vest , bisban/serip, rumah kancing, dan sebagainya
5
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
a. Rok
• Rok berukuran M
• Rok span dengan menggunakan belahan tumpang pada TB
• Rok menggunakan tutup tarik pada bagian TB b. Blus Luar
(Blezer)
• Menggunakan krah rever Panjang krah hanya 1/3 dari
panjang muka
• Garis Princes dari Kerung Lengan
• Lengan Licin
• Menggunakan 2 buah saku klep, batas saku pada kancing ke
tiga/terakhir
• Menggunakan 3 buah lubang kancing passepoille
6
3. Membuat Pola Busana Kerja Duex Piece
POLA DASAR
BADAN ATAS
7
PECAH POLA
BADAN ATAS
8
POLA DASAR
LENGAN
9
PECAH POLA LENGAN
10
POLA DASAR DAN PECAH POLA LENGAN
11
PECAH POLA
ROK
12
POLA INTERFACING
13
POLA LINING
14
4. Rancangan bahan busana Kerja / Two piece
15
RANCANGAN BAHAN
LINING
16
RANCANG BAHAN
KUVNER
Untuk kuvner yang
dibutuhkan yaitu
Panjang : 110 cm
Lebar : 90 cm
17
5. Rancangan Bahan dan harga Busana Kerja / Two piece
TOTAL Rp.
169.500
18
6. Sistematika kerja dan alokasi waktu pembuatan Busana Kerja / Two Piece
1. Persiapan
Pembuatan perencanaan 90 Menit
Pembuatan desain 10 Menit
Pembuatan pola besar 30 Menit
Pembuatan rancangan bahan 15 Menit
Pembuatan rancangan harga 15 Menit
Pembuatan alokasi waktu
15 Menit
2. Proses Pembuatan
Persiapan menata bahan 15 Menit
Meletakkan pola pada bahan 10 Menit
Memotong bahan 15 Menit
Memberi tanda pola 15 Menit
Melekatkan Viselin, kuvner 20 Menit
Menjelujur pola yang sudah dipotong
Menyetrika 1 10 Menit
Fitting I 15 Menit
19
Menjahit Busana Kerja (Rok) 15 Menit
Menjadi tengah belakang 20 Menit
Memasang resleting
20 Menit
Memasang belahan
Menggabungkan sisi rok 15 Menit
Menggabungkan sisi furing 15 Menit
Menyetrika 1 20 Menit
Memasang ban pinggang 15 Menit
Fitting 1 20 Menit
4. Penyelesaian :
30 menit
Penyelesaian kelim bagian bawah
blus + Rok
Penyelesaian kelim lengan 20 menit
Menyetrika II 20 menit
Fitting II 20 menit
20
7. Lembar penilaian busana Kerja / Two piece
(……………………………..)
NIP.
21
PENILAIAN HASIL PRAKTIK
BUSANA KERJA (TWO PIECE)
A Perencanaan 30 6 4 2
1. Ketepatan Ukuran 6
2. Pemilihan Model Desain 6
3. Pembuatan pola skala 6
4. Merancang bahan dan harga 6
5. Sistematika dan ketepatan waktu 6
B Proses Pembuatan 40 10 7 5
C Hasil 30 12 9 7
KETERANGAN
(………………………)
NIP.
22
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pembuatan perencanaan ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dengan senang hati untuk bisa
mengembangkan ketrampilan penulis.
24