Anda di halaman 1dari 45

INFORMASI UMUM

Identitas Modul
Nama Penyusun : Luh Nusari, S.Pd.,M.Pd
2. Institusi/Sekolah : SMK Negeri 2 Singaraja
3. Tahun Disusun : 2021
4. Jenjang Sekolah : SMK
5. Kelas/Fase : X/E
6. Semester : 1/Ganjil
7. Alokasi Waktu : 12 JP (45`x 12 JP)
8. Jumlah Pertemuan : 3 x Pertemuan
:
Kompetensi Awal Mengenal alat ukur dan ukuran tubuh

Profil Pelajar Pancasila :  Kreatif


 Bernalar kritis
 Mandiri
 Gotong royong

Sarana dan Prasarana :  Sarana: LCD Proyektor, laptop,dummy,alat


ukur,buku catatan,pensil,polpen,penggaris
 Prasarana: Handout mengukur tubuh, video
tutorial mengukur tubuh wanita

Target Peserta Didik : Semua siswa dalam kelas tanpa perbedaan


kemampuan akademis dan tanpa perbedaan
tipikal siswa
Strategi Pembelajaran :  Observasi langsung
 Diskusi
 Penugasan
 Simulasi

Model Pembelajaran : Paduan antara PJJ dan PTM dengan model


pembelajaran Project Based Learning

Kode Modul : M.10.7_Nusari1_A.10.7_Nusari1


KOMPETENSI INTI
A. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu
membuat dan melakukan pengukuran tubuh,
serta menerapkan pembuatan pola dasar teknik
konstruksi secara mandiri
B. Tujuan Pembelajaran : 1) Peserta didik mampu mengelompokkan
jenis-jenis ukuran tubuh
2) Peserta didik mampu menentukkan titik
tubuh
3) Peserta didik mampu membuat garis body
line pada dummy dan melakukan
pengukuran sesuai body line
4) Peserta didik mampu membuat garis body
line pada tubuh manusia dan melakukan
pengukuran sesuai body line

C. Pemahaman : 1) Peserta didik setelah mengikuti


Bermakna pembelajaran ini, akan mengetahui dan
mampu menentukkan titik tubuh
2) Peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran ini, akan mengetahui dan
mampu membuat garis body line pada
dummy
3) Peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran ini, akan mengetahui dan
mampu mengambil ukuran pada tubuh
manusia

D. Pertanyaan Pemantik : 1) Jika kamu menjahit baju ke tukang jahit,


apakah badan kamu diukur?
2) Apakah kamu mengamati badan mana saja
yang diukur?
3) Apakah pada saat diukur, penjahit tersebut
mengikat bagian-bagian khusus dari tubuh
kalian?

E. Persiapan : Mempersiapan bahan ajar dan sarana


pembelajaran
prasarana dalam pembelajaran
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan
pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca buku dan menggali dari media sosial yang
berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan
minat baca peserta didik

Inti Aktivitas Peserta Didik


1) Pertanyaan mendasar
 Peserta didik menjawab pertanyaan asesmen diagnostik
sesuai dengan pengalamannya
 Peserta didik menyimak penjelasan tujuan, manfaat, strategi
pembelajaran secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri
dan tanggung jawab yang akan digunakan saat mempelajari
ukuran tubuh dan titik tubuh

2) Mendesain
perencanaan produk Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek (menentukkan titik tubuh)
3) Menyusun 
jadwal  Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian
pembuatan pemasangan/penentuan titik tubuh pada dummy engan
memperhatikan batas waktu yang telah ditentukkan
bersama.

4) Memonitor keaktifan  Peserta didik melakukan pembuatan proyek


dan perkembangan (pemasangan/penent uan titik tubuh pada dummy)
proyek sesuai jadwal
 Mencatat setiap tahapan
 Mendiskusikan permasalahan yang muncul selama
penyelesaian proyek dengan guru

5) Menguji hasil
 Membuat laporan proyek dalam bentuk PPT untuk
dipaparkan kepada orang lain/di depan kelas
6) Evaluasi pengalaman  Peserta didik memaparkan laporan
belajar  Peserta didik yang lain memberikan tanggapan
 Bersama guru menyimpulkan hasil proyek
Penutup (45 menit)  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu
 Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal
yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalah paham terhadap materi
 Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu
mempersiapkan PPT hasil dari praktik penentuan titik tubuh
yang akan dipresentasikan dengan menggunakan google
meet dan mencari informasi body line pada dummy
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar
 Pembelajaran diakhiri dengan salam
F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 2
Pendahuluan 1) Guru dan peserta didik bersama-sama
mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik
sambil mengingatkan pentingnya disiplin
masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk membaca buku dan
menggali dari media sosial yang berkaitan
dengan materi pelajaran untuk
meningkatkan minat baca peserta didik
Inti Aktivitas Peserta Didik
1) Pertanyaan mendasar Peserta Didik menyimak tujuan, manfaat,
strategi pembelajaran secara disiplin, rasa
ingin tahu, percaya diri dan tanggung jawab
yang akan digunakan saat mempelajari
menentukkan body line dan mengambil
ukuran pada dummy
2) Mendesain Peserta didik berdiskusi menyusun rencana
perencanaan produk pembuatan proyek ( pemasangan body line dan
mengambil ukuran pada dummy)
3) Peserta Didik Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian
Menyusun Jadwal body line dan mengambil ukuran pada dummy
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
di tentukan bersama
4) Memonitor  Peserta didik melakukan pembuatan proyek
keaktifan dan (pemasangan body line dan mengambil
perkembangan ukuran pada dummy) sesuai jadwal
proyek  Mencatat setiap tahapan
 Mendiskusikan permasalahan yang muncul
selama penyelesaian proyek dengan guru
5) Menguji hasil Peserta didik membuat laporan dalam bentuk
PPT untuk dipaparkan kepada teman lain di
depan kelas
6) Evaluasi pengalaman  Peserta didik memaparkan laporan
belajar  Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan
 Bersama guru menyimpulkan hasil proyek
Penutup  Guru membantu peserta didik untuk
menjelaskan hal-hal yang diragukan sehingga
informasi menjadi benar dan tidak terjadi
kesalah paham terhadap materi
 Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu
mencari model yang akan di pasangkan body
line dan mencatat ukuran yang diperoleh
serta menyiapkan PPT yang akan
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya
Peretemuan 3

Pendahuluan : 1) Guru mendata kehadiran peserta didik


sambil mengingatkan pentingnya disiplin
masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
2) Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk membaca buku dan
menggali dari media sosial yang berkaitan
dengan materi pelajaran untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik
Inti Aktivitas peserta didik

1. Pertanyaan mendasar Peserta didik menyimak penjelasan tujuan,


manfaat, strategi pembelajaran secara
disiplin rasa ingin tahu, percaya diri dan
tanggung jawab yang akan digunakan saat
mempelajari menentukkan body line dan
mengambil ukuran pada model
2. Mendesain
Peserta didik berdiskusi menyusun rencana
perencanaan produk pembuatan proyek ( pemasangan body line dan
mengambil ukuran pada model)
3. Menyusun jadwal Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian
pembuatan
pemasangan body line dan mengambil ukuran
pada model dengan memperhatikan batas
waktu yang telah ditentukkan bersama.
4. Memonitor  Peserta didik melakukan pembuatan
keaktifan dan proyek (pemasangan body line dan
perkembangan mengambil ukuran pada model) sesuai
proyek jadwal
 Mencatat setiap tahapan
 Mendiskusikan permasalahan yang muncul
selama penyelesaian proyek dengan guru
5. Menguji hasil Peserta didik Membuat laporan proyek dalam
bentuk PPT untuk dipaparkan kepada
teman lain/di depan kelas

6. Evaluasi pengalaman  Peserta didik memaparkan laporan


belajar  Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan
 Bersama guru menyimpulkan hasil proyek
Penutup  Guru membantu peserta didik untuk
menjelaskan hal-hal yang diragukan
sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalah paham terhadap materi
 Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu
mencari informasi tetang pembuatan pola
dasar teknik kontruksi
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar
F. Asesmen
1) Asesmen dianostik 1. Apa kalian pernah memperhatikan, alat
yang digunakan untuk mengambil ukuran
jika kalian menjahit baju?
2. Apa kalian tahu ukuran apa saja diperlukan
untuk membuat baju?
3. Apakah kalian tahu dummy?
4. Apakah kalian tahu fungsi dari peterban?
5. Apakah kalian tahu fungsi ukuran?
2) Asesmen formatif 1. Selama kalian menentukkan titik tubuh, apa
kendala kalian?
2. Pada saat kalian membuat/memasang body
line pada bagian mana kalian rasakan sulit
untuk dikerjakan?
3. Apa perbedaan membuat/memasang body
line pada dummy dan pada tubuh model?
4. menurut kalian pola dasar sistem apa yang
paling mudah?
5. Jika kalian diberi tugas untuk membuat pola
dasar sistem sederhana apakah bisa?
3) Asesmen sumatif 1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis ukuran yang
diambil secara melingkar!
2. Pada bagian mana saja diletakkan tanda titik
tubuh?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan body line!
4. Mengapa perlu mengikat tubuh model pada
saat mengukur?
5. Sebut dan jelaskan ukuran yang diperlukan
untuk membuat pola dasar badan!

Remidial dan Pengayaan

1. Pengayaan Pembelajaran pengayaan diberikan kepada


peserta didik yang telah mencapai atau
melampaui ketuntasan belajar, dilaksanakan
dengan:
1. Belajar kelompok, peserta
didik dikelompokkan dan diberi tugas
pengayaan diluar jam pelajaran sekolah
2. Belajar mandiri, peserta didik diberi
tugas pengayaan dikerjakan secara
individu

https://youtu.be/hDywfcYxeac

https://youtu.be/zrwdwZ1wRrY

https://youtu.be/J2TvSzXJ9mM

https://youtu.be/K2voJt83hPc
2. Remidial Pembelajaran remedial diberikan kepada
peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar, dilaksanakan dengan cara:
1. Memberikan pembelajaran ulang dengan
strategi dan metode pembelajatan yang
berbeda, disesuaikan dengan gaya belajar
peserta didik
2. Membimbing secara individu/perorangan
3. Memberikan tugas-tugas atau latihan-
latihan secara khusus sesuai
dengan kemampuan peserta didik
3. Dengan menerapkan model pembelajaran
tutor sebaya, peserta didik dibantu oleh
teman sekelas yang telah mencapai
ketuntasan belajar
G. Refleksi Peserta Didik dan Guru
1) Refleksi peserta didik

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah kalian merasa senang


membuat garis body line dan
mengambil ukuran?
2. Apakah kalian puas dengan project
yang kalian lakukan?
3. Bagian mana yang menurut kalian
sulit dikerjakan?
4 Apa yang kalian lakukan saat merasa
kesulitan pada saat mengerjakan
project?
2) Refleksi Guru

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah siswa sudah


memahami dan dapat
mengerjakan semua tugas
yang diberikan?bagaimana
skor yang mereka peroleh!
2. Guru melakukan penilaian
praktik

Maumere, 11 Juli 2022

Guru Mata Pelajaran Kepala Sekolah SMK. St. Gabriel Maumer

Andreas Arna Rega Bata, S.Si Stanslaus Adil, S.Pd


NIP.
LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 1
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk memberi
tanda titik point (titik tubuh). Buatlah dokumen dan upload hasil
pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui fitur
penugasan!

2. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 2


Nama :
Kelas :
No.Absen :
Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk pemasangan
garis tubuh pada boneka jahit (dummy). Buatlah dokumen dan upload
hasil pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui
fitur penugasan!

3. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 3


Nama :
Kelas :
No.Absen :
Perhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan dengan teman-teman sekelas
cara mengambil ukuran setiap gambar di bawah ini!

No. Uraian Nama Ukuran dan Cara Mengukurnya

1
2

7
8

10

4. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 4


Nama :
Kelas :
No.Absen :
Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk membuat
pola dasar badan sistem sederhana dengan menggunakan ukuran model.
Pola dilengkapi dengan tanda pola. Buatlah dokumen dan upload hasil
pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui fitur
penugasan!
5. Instrumen, Pembobotan dan Rambu-rambu Penilaian
1. Penilaian Persiapan

SKOR Nilai ANALISIS


N
ASPEK PENILAIAN > 70 - 80 - 90 - Perbaika Ket PENCAPAIA
O
70 79 89 100 n N
PERSIAPAN
Persiapan alat dan
1
bahan
2 Persiapan tempat kerja
rata-rata skor =

SKOR NILAI (N1)

2. Penilaian Proses

SKOR Nilai K
N ANALISIS
ASPEK PENILAIAN > 70 - 80 - 90 - Perb e
O PENCAPAIAN
70 79 89 100 aikan t
TITIK TUBUH
Ketepatan titik tulang
1
punggung belakang
Ketepatan titi leher
2
pada bahu
Ketepatan titik leher
3
muka
4 Ketepatan titik bahu
Ketepatan bawah
5
lengan
Ketepatan titik puncak
6
payudara
7 Ketepatan titik pinggul
rata-rata skor =
BODY LINE
Letak garis tengah
1
muka
Letak garis tengah
2
belakang
Letak garis lingkar
3
badan
Letak garis lingkar
4
pinggang
Letak garis lingkar
5
panggul
Letak garis lingkar
6
leher
Letak garis kerung
7 lengan
Letak garis bahu dan
8
sisi
Garis princes bagian
9
muka
Garis princes bagian
10 belakang

rata-rata skor =
POLA DASAR SISTEM
SEDERHANA
Menyiapkan alat dan
1
bahan
Proses pengambilan
2 ukuran
Proses membuat pola
3
dasar badan
Proses membuat pola
4
dasar lengan

rata-rata skor =
3. Penilaian Tampilan Keseluruhan

SKOR
Nilai
ASPEK 70 KETERA
NO > 80 - 90 - Perb NGAN ANALISIS PENCAPAIAN
PENILAIAN -
70 79 89 100 aikan

Titik tubuh
1 Tampak depan
Tampak
2
belakang
Tampak
3
samping
Body line
1 Tampak depan
Tampak
2
belakang
Tampak
3
samping
Pola dasar sistem
sederhana
1 Kesesuaian ukuran
Penempatan
2
tanda-tanda pola
Tampilan pola
3 dasar badan
keseluruhan
Tampilan pola
4 dasar lengan
keseluruhan

SKOR NILAI
(N2)
4. Penilaian Sikap Kerja

SKOR Nilai ANALISIS


N
ASPEK PENILAIAN > 70 - 80 - 90 - Perbaik Ket. PENCAPAIA
O
70 79 89 100 an N
1 Disiplin
Tanggung Jawab
2
Menyelesaikan tugas
Mengikuti prosedur
3
kerja
Menyelesaikan
4 pekerjaan tepat
waktu
5 Menerapkan K3

SKOR NILAI (N3)

5. Penilaian Sikap Kerja

Simpulan Penilaian Simpulan penilaian Simpulan Penilaian


Observasi observasi oleh Keseluruhan
peserta didik lain

6. Rekap Perolehan Nilai

Paraf Tanggal
Nilai Paraf
Persiapan Proses Hasil Tanggal Orang
Akhir Guru
Tua
Bobot
NO

15 % 50 % 35 %

N1 N2 N3
7. Rambu-rambu Penilaian
1) Persiapan

Aspek Rubrik Penilaian


No
penilaian < 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100
1 Persiapan Alat dan Alat dan Alat dan Alat dan
alat dan bahan bahan bahan bahan lengkap
bahan tidak kurang lengkap, tetapi
sesuai lengkap ada beberapa
alat yang
rusak
2 Pesiapan Persiapan Ada Butuh sedikit Persiapan
tempat kurang beberapa penyesuaian tempat kerja
kerja poin yang pada areal sesuai
harus kerja
disesuaikan

2) Proses

Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian < 70 70 - 80 - 89 90 – 100
79
1 Titik tubuh Penenpatan titik
tubuh sesuai
2 Body line Pemasangan body
line sesuai
3 Pengambilan Pengambilan ukuran
ukuran tepat, dan sesuai
dengan kebutuhan
4 Pembuatan pola Pembuatan pola
dasar dasar tepat sesuai
dengan ukuran
5 Kelengkapan pola Pola dibuat lengkap

3) Tampilan Keseluruhan

Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100
Tampilan
1
keseluruhan
2 Kualitas Hasil
4) Sikap

Aspek Rubrik Penilaian


No
penilaian < 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100
1 Disiplin

2 Tanggung
Jawab
Menyelesaikan
tugas
3 Mengikuti Prosedur kerja
prosedur kerja tidak didikuti
dengan baik
4 Menyelesaikan Menyelesaikan
pekerjaan pekerjaan
tepat waktu terlalu lama
5 Menerapkan Tidak
K3 menerapkan
K3 pada
setiap
kegiatan
3. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
A. Analisa Bentuk Tubuh
Macam-macam Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh adalah karakteristik dan ukuran badan seseorang,
padanan katanya adalah perawakan/bodi atau postur tubuh
seseorang. Bentuk tubuh ideal dari abad ke abad berbeda. Bentuk
tubuh seseorang dalam busana akan mempengaruhi pada pembuatan
pola dasar yang digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
tampilan kelemahan dari tubuh seseorang tersebut agar terlihat ideal.
Dengan mengetahui dari macam-macam bentuk tubuh, kita akan
dapat mengetahui lebih banyak saat memilih jenis pakaian yang
seseuai untuk tubuh kita terutama bagi para wanita, dengan
mengetahui bentuk tubuh maka kita akan dapat menyembunyikan
kekurangan dan menutupinya sehingga akan tampak lebih baik.
Setiap bentuk tubuh wanita berbeda dan ada banyak model bentuk
yang membuat kita unik untuk kita tampil berbeda. Pada
kenyataannya manusia memiliki bentuk tubuh yang bermacam-
macam, sebagian orang berpendapat bahwa bentuk tubuh
1. Bentuk geometrik tubuh

Gambar 1. Bentuk tubuh


a. Bentuk tubuh segitiga
Buah apel biasanya berbentuk kecil di atas, serta melebar di
bawah. Ciri fisik yang menonjol ialah bagian bahu sempit,
pinggang lebar, mambesar di bagian pinggul
b. Bentuk tubuh segitiga terbalik
Bentuk tubuh segitiga terbalik menonjolkan ciri fisik yang lebar
di atas dan sempit di bawah. Pemilik tubuh bentuk segitiga
terbalik ini umumnya berbahu lebar, bisa melebihi lebar
pinggulnya dengan ukuran dada yang tidak terlalu besar.
Bagian bawah lebih besar daripada bagian atasnya, bahu tidak
lebar, pinggang kecil, dan paha serta panggul yang berisi/besar
c. Bentuk tubuh persegi (rectangle)
Bentuk tubuh persegi dapat dikenali dari proporsi tubuhnya
yang tampak sama dari bagian atas hingga bawah. Hal ini
dikarenakan lebar pinggang yang nyaris sama dengan lebar
pinggul. Lebar bahunya pun hamper sama atau sama dengan
lebar pinggang dan pinggul, sehingga dapat dikatakan bentuk
tubuh persegi ini tidak memiliki lekuk tubuh yang signifikan
d. Bentuk tubuh jam pasir (hourglass)
Bentuk tubuh jam pasir ini adalah bentuk tubuh ideal, yang
dapat dikenali dari proporsi antara tubuh bagian atas dan
bawah yang seimbang. Biasanya dalam dunia dressmaking,
bentuk tubuh jam pasir ini dapat dikenali dari ukuran lingkar
badan yang sama atau hampir sama dengan lingkar panggul,
serta ukuran lingkar pinggang yang kecil
e. Bentuk berlian (diamond)
Bentuk tubuh diamond atau berlian cenderung ke arah
gemuk, tapi dengan cara berdandan yang tepat, akan dapat
terlihat cantik dan seksi
f. Bentuk tubuh oval
Bentuk tubuh oval pada bagian payudara lebih besar
daripada bagian tubuh lain. Pinggul akan sempit dan bagian
tengah tubuh akan terlihat penuh. Wanita dengan bentuk
tubuh ini cenderung menambah berat badan di perut mereka
sebelum di tempat lain
2. Bentuk perut dan punggung

Gambar 2. Bentuk Perut dan Punggung


3. Bentuk bahu

Gambar 3. Bentuk Bahu


4. Bentuk dada dan perut

Gambar 4. Bentuk Dada dan Perut


5. Bentuk punggung

Gambar 5. Bentuk Punggung

B. Anatomi Tubuh dan Titik Tubuh


Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh pada model/pelanggan
yang akan di ukur, maka perlu diperhatikan
1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan
2. Memahami titik point atau titik fokus garis batas ukuran untuk
tiap-tiap bagian tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain
dan ukuran tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang dibutuhkan
dalam pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan
bentuk tubuh dan desain model/pelanggan
Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh berdasarkan kebiasaan
berpakaian, yang perlu diperhatikan adalah
1. Menentukan teknik dan melakukan analisis sesuai letak titik
dan garis tubuh berdasarkan kebiasaan berpakaian
2. Menyesuaikan ukuran dan model/desain dengan kebiasaan
berpakaian pada model/pelanggan
3. Kekurangan dari bentuk tubuh yang disebabkan karena kebiasaan
berpakaian hendaknya dapat ditutupi dengan pemilihan model
busana yang tepat
Sikap kerja yang diperlukan dalam menganalisa bentuk tubuh. Harus
bersikap.
1. Teliti dalam menganalisa bentuk tubuh
2. Memperlihatkan sikap sopan dan santun dalam menganalisa
bentuk tubuh model, baik bahasa, tutur kata maupun perlakuan
3. Percaya diri dan fokus pada saat menganalisa bentuk tubuh model
Menentukan titik tubuh adalah langkah awal untuk menentukan garis
tubuh dalam pengambilan ukuran. Sebelum melakukan pengukuran
dan pembuatan pola busana, kita perlu mempelajari dimana letak titik
tubuh yang akan di ukur, agar pada saat menganalisa bentuk tubuh
dan pada saat mengukur tubuh, kita akan tau dimana garis tubuh
tersebut dimulai dan dimana garis tubuh itu berakhir, disamping itu
dengan mempelajari titik tubuh, kita akan mampu mengidentifikasi
tentang dimulai dari mana dan berakhir dimana suatu ukuran yang
kita ambil.
Diawali dengan mengenal titik tubuh pada boneka, kemudian kita
akan lebih mudah mencoba menentukan titik-titik tubuh tersebut pada
tubuh manusia atau model yang akan kita buatkan pola busananya.
Apabila kita akan melakukan pemberian tanda titik tubuh pada model
atau dummy, kita dapat membubuhkan tanda dengan menggunakan
alat bantu seperti spidol tekstil, kertas berwarna yang ada perekat atau
lemnya, atau alat bantu lain yang dapat digunakan untuk memberi
tanda yang dapat dilihat dengan jelas pada saat memasang bodi
line/garis tubuh.
Gambar 6. Titik Tampak Depan dan Tampak Belakang
Sumber: Pribadi

Gambar 7. Titik Tampak Samping


Sumber: Pribadi
Keterangan:
1. Titik puncak kepala
2. Titik dahi
3. Titik tulang punggung belakang
4. Titik leher pada bahu
5. Titik leher muka
6. Titik bahu
7. Titik bawah lengan bagian muka
8. Titik bawah lengan bagian belakang
9. Titik puncak (payudara)
10. Titik siku
11. Titik pergelangan tangan
12. Titik tinggi panggul
13. Titil lutut
Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh yang akan di
ukur, maka keterampilan yang diperlukan oleh seorang guru adalah
1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan
2. Memahami titik point garis batas ukuran untuk tiap-tiap bagian
tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain
dan ukuran tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang
dibutuhkan dalam pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan
bentuk tubuh dan desain model/pelanggan

C. Garis Tubuh
Menentukan titik dan letak garis tubuh harus sesuai dengan
perspektif tubuh. Untuk memudahkan mengukur dan untuk
mengetahui dengan pasti letak titik- titik dan garis tubuh yang akan di
ukur, perlu dibuat garis tubuh dengan menggunakan pita kecil atau
pita body line pada tubuh yang akan di ukur. Fungsi dari memberi
tanda garis tubuh dengan pita body line tersebut adalah untuk
mengetahui.
 Letak bagian–bagian tubuh
 Letak titik (point) dan garis tubuh, yang diperlukan untuk
pengambilan ukuran dan pembuatan pola pakaian dengan teknik
konstruksi
1. Alat dan Bahan yang Diperlukan Untuk pembuatan garis tubuh
pada boneka jahit (dres form)
a. Boneka jahit (dress form/dummy)

Gambar 8. Boneka Jahit (Dress Form/Dummy)

b. Kapur jahit

Gambar 9. Kapur Jahit

c. Body line type (pita dari bahan saten lebar 0.3-0,5 cm)
yaitu pita berperekat yang dapat digunakan langsung
menempel, atau dapat menggunakan pita biasa dan jarum
pentul sebagai penyematnya. Cara meletakan body line adalah
dengan cara ditempelkan dengan bantuan jarum pentul yang
tidak berkepala dan pendek dengan ukuran 2 cm sampai 2,5
cm. Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena
akan mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dummy.
d. Jarum pentul tanpa kepala
Digunakan untuk menyematkan pita yang tidak mempunyai
perekat

Gambar 10. Jarum Pentul Tanpa Kepala


2. Urutan Kerja Meletakkan Garis Tubuh (Body Line) pada boneka
jahit (Dummy)
Cara meletakan pita pada body line adalah dengan cara
ditempelkan langsung (body line type) pada dress form yang
menghubungkan titik point yang telah dibuat. Sedangkan pita yang
tidak berperekat dapat ditempelkan dengan bantuan jarum pentul
yang tidak berkepala (2 cm sampai 2,5 cm) sebagai penyematnya.
Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena akan
mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dress form / dummy.
Urutan kerja pemasangan body line dapat diikuti materi sebagaimana
yang dipaparkan di bawah ini.
 Menentukan Titik (poin) pada tubuh yang akan di ukur dan di
pasang body line
 Garis tengah muka (TM) atau centre front line (CF)
 Garis tengah belakang (TB) atau centre back line (CB)
 Garis lingkar badan atau bust line
 Garis lingkar pinggang atau waist line
 Garis lingkar panggul atau hip line
 Garis lingkar leher atau neck line
 Garis kerung lengan atau arm hole
 Garis bahu dan garis sisi atau shoulder line and side line
 Garis prinses bagian muka atau front princes line
 Garis prinses bagian belakang back princes line
Sebelum meletakkan body line pada dummy, yakinkan titik-titik (poin)
yang akan di ukur sudah di beri tanda dengan benar sebab tanda ini
nantinya yang akan dijadikan sebagai patokan dalam pemasangan
body line. Untuk melihat ketepatan letak garis atau titik yang telah di
pasang, lihatlah dari jarak jauh kira-kira 2 meter sampai 2,5 meter.
3. Kriteria Pemasangan Body Line
a. Ikuti urutan kerja pemasangan body line yang sudah di
tulis sebelumnya, apa bila tidak sesuai urutan, akan ada
bagian pita yang terganggu oleh pita yang lain
b. Garis lingkar harus rata apa bila dilihat dari muka sisi dan
belakang
c. Garis prinses dimulai dari pertengahan bahu melalui titik
puncak payudara dan lurus ke bawah
d. Garis bahu haruslah terlihat segaris, yang dapat di lihat dari
bagian muka dan dari bagian belakang. Apa bila garis bahu
hanya dapat di lihat dari bagian depan saja, berarti letak garis
bahu belum benar, artinya terlalu maju ke depan. Apa bila
garis atau pita hanya terlihat dari belakang saja berarti
pemasangan garis bahu belum benar, artinya terlalu ke
belakang. Seharusnya dapat dilihat dari muka dan dari
belakang
e. Garis sisi harus lurus dan segaris dengan garis bahu
f. Kerung lengan mengikuti bentuk lengan
Perlu diperhatikan sebelum melakukan pengukuran, dalam
menentukan letak titik dan garis tubuh harus berdasarkan
kebiasaan berpakaian, maka yang adaharus dilakukan adalah
posisi titik dan garis tubuh dibuat tidak berpedoman pada bentuk
tubuh normal, tetapi disesuaikan dengan kebiasaan model
dalam berpakaian, misalnya model yang tubuhnya terbiasa
miring ke kiri atau ke kanan, sehingga letak garis tengah belakang
dan garis lingkar badan, maka dalam mengukur harus
disesuaikan dengan bentuk tubuh model, tentunya tidak sama
dengan bentuk tubuh normal, karena salah satu tujuan
berpakaian adalah menutupi kekurangan si pemakai sehingga
membuat nyaman pemakainya

Gambar 11. Body Line Pada Dummy


D. Mengambil Ukuran
1. Alat Ukur
Sebelum mengukur tubuh, kita perlu menyiapkan alat yang
dibutuhkan, antara lain.
a. Buku catatan
b. Alat tulis (pulpen/pensil)
c. Peterban
d. Pita ukuran (meteran)
e. Penggaris (kalau diperlukan)
f. Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran yang
akan diambil
g. Model/orang yang akan atau pakaian jadi, yang dijadikan
pedoman untuk ukuran
h. Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat
mengukur laingkar pinggul
2. Pengukuran Pelanggan
Ukuran pada pembuatan pola busana adalah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya satuan ukuran atau satuan suatu
benda. Dalam pembuatan busana ukuran sangat diperlukan
dengan tujuan untuk pembuatan pola dan untuk melakukan
penilaian hasil akhir dari busana yang dibuat supaya dapat
diketahui hubungan antara ukuran pola, bentuk badan dan
bentuk pakaian. Fungsi ukuran adalah
 Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasar
flat pattern maupun pola pulir
 Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru
 Merupakan refrensi di dalam pengecekan pola
 Membantu didalam pengepasan
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam
mengambil ukuran tubuh. Lakukanlah persiapan sebelum
melakukan pengukuran, jagalah etika dalam mengukur
pelanggan
1) Persiapan mengukur
 Buku catatan ukuran
 Alat tulis (pulpen/pensil)
 Peterban/pita kecil
 Pita ukuran (meteran)
 Penggaris (kalua diperlukan)
 Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran
yang akan diambil
 Model/orang yang akan diukur
 Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat
mengukur lingkar panggul
Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa hal
yang perlu menjadi perhatian, sebagaimana yang tercantum
di bawah ini.
 Model yang akan di ukur sebaiknya memakai busana
yang pas badan seperti baju senam atau baju renang
atau memakai kamisol
 Sebelun mengambil ukuran pastikan model berdiri
dengan posisi yang benar, yaitu
o Badan tegak dan lurus (tidak memiringkan badan,
tidak menundukkan kepala, tidak membesarkan dada
dan juga tidak membungkuk
o Garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata
o Kedua kaki rapat
o Tangan lurus pada sisi
2) Etika mengukur
a) Posisi di depan sebelah kanan model yang di ukur
b) Ujung pita ukuran yang ber angka kecil ada di tangan
kiri
c) Bila pita ukuran di lingkarkan atau di gantung pada
leher, maka pita ukuran yang ber angka kecil, ada di
tangan kanan
d) Pastikan pita ukuran tidak terlipat atau tidak melintir
e) Mulailah mengukur dengan sopan dan teliti
f) Usahakan model tidak berpindah tempat atau
berputar mengikuti keinginan yang mengukur
g) Jangan memasang pita ukuran di sekeliling tubuh
dengan ketat, sehingga menekan otot
h) Sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang
ringan dan merata, untuk mendapatkan ukuran yang
benar
i) Akan lebih lengkap lagi apabila kita juga mengetahui
berat badan model, supaya dapat diketahui apakah
model mempunyai tubuh yang seimbang antara berat
badan dengan tinggi badan
3) Latihan mengukur
Sebelum mengukur tubuh model atau mengukur tubuh
manusia sebaiknya lakukan latihan sesering mungkin
tentang bagai mana cara mengukur dan dimana letak atau
tempat- tempat yang perlu di ukur. Untuk itu lakukan lah
latihan mengukur dengan menggunakan boneka jahit atau
dummy.
4) Persiapan mengukur

Tampak Depan Tampak Belakang


Gambar 12. Pemasangan Tali Sebelum Pengukuran
5) Meletakkan pita ukur
Perhatikan letak pita ukuran atau garis tubuh yang akan
di ukur. Pita ukuran haruslah dipasang atau diletakkan
rata dari muka sampai ke belakang. Berikut ini adalah
gambar tentang cara mengambil ukuran

Keterangan:
1. Lingkar badan 1
2. Lingkar badan 2
3. Lingkar pinggang
4. Lingkar panggul 1
5. Lingkar panggul 2

Gambar 13. Ukuran lingkar

6) Cara mengambil ukuran


a) Lingkar leher
b) Lingkar badan

c) Lingkar pinggang

d) Lingkar panggul
e) Tinggi panggul

f) Panjang punggung

g) Lebar punggung
h) Panjang sisi

Diukur dengan menyelakan


penggaris ke bawah sampai ke
bawah veter ban pinggang
dikurangi 2 sampai 3 cm.

i) Panjang muka

j) Lebar muka
k) Tinggi dada

l) Panjang bahu

Diukur dari lekuk leher di bahu


atau bahu yang paling tinggi
sampai titik bahu yang terendah
atau paling ujung.

m) Lingkar lubang lengan


n) Pajang lengan

Diukur dari puncak


lengan ke bawah
sampai panjang yang
diinginkan.

o) Lebar dada
Diukur jarak dari kedua puncak
buah dada. Ukuran ini tergantung
dari (B.H.) bustehouder atau
kutang pendek yang dipakai.
Ukuran ini tidak dipakai untuk
konstruksi pola hanya untuk
ukuran pemeriksa.

E. Pola Kontruksi Sistem Sederhana


1. Tanda-tanda Pola
Tanda dan fungsi tanda pada pola
No Nama tanda Gambar Fungsi
1 Garis lurus Memberi tanda garis
berwarna merah terluar pola bagian
muka
2 Garis lurus Memberi tanda garis
berwarna biru terluar pola bagian
belakang
3 Garis strip hitam Memberi tanda garis
bantuan yang
------
digunakan membuat
pola
4 Garis strip titik Memberi tanda
merah/biru bagian yang harus
diletakkan pada
bagian lipatan
bahan
5. Arah serat Memberi tanda pola
sudah lurus
6. Tanda kupnat Memberi tanda
kupnat pada busana
yang harus dijahit

2. Ukuran Standar M
 Lingkar leher : 36 cm
 Lingkar badan : 83 cm
 Lingkar pinggang : 65 cm
 Lingkar panggul : 88 cm
 Tinggi panggul : 18 cm
 Panjang punggung : 36 cm
 Lebar punggung : 34 cm
 Panjang sisi : 17 cm

 Panjang muka : 32 cm
 Lebar muka : 30 cm
 Tinggi dada : 14 cm

 Panjang bahu : 11 cm
 Lingkar kerung lengan : 42 cm
 Panjang lengan : 52 cm
 Lingkar pergelangan tangan : 20 cm
 Tinggi puncak : 13 cm
 Panjang blus : 65 cm

3. Pola Dasar Badan Sistem Sederhana Skala ¼

KETERANGAN POLA
TM (TENGAH MUKA) TB (TENGAH BELAKANG)
A-B : 1/6 lingkar leher + 2 cm D-I : ¼ lingkar badan -1
B-C : Panjang muka I-J : Panjang punggung
C-D : A-E (1/4 Lingkar badan J-K : 2 cm
+1 cm)
A-A1 : 1/6 Lingkar leher + 1 K-K1 : 1/6 Lingkar leher +
cm 1 cm
A1- : Panjang bahu K1- : Panjang bahu
A2 K2
A2- : Turun 4 cm K2- : Turun 3 cm
A3 K3
B-B1 : Turun 5 cm J-L : Turun 9 cm
B1- : ½ Lebar muka L-L1 : ½ Lebar punggung
B2
C-G : ½ Panjang punggung I-M : C-G (1/2 Panjang
punggung
C-C1 : ¼ Lingkar pinggang + 3 I-N : ¼ Lingkar pinggang
cm + 1 cm +3 cm+ 1 cm
C-C2 : 1/10 Lingkar pinggang + I-N1 : 1/10 Lingkar
1 cm pinggang
C2- : 3 cm (kupnat) N1- : 3 cm (kupnat)
C3 N2
Tingg : Tinggi dada- 2cm
i kup

4. Pola Dasar Lengan Sistem Sederhana Skala ¼

KETERANGAN POLA LENGAN


A-B : Panjang lengan
A-A1 : Tinggi puncak
A-A2 : A-A3 (1/2 Lingkar kerung lengan)
A-A2 : Dibagi 4
A-A3 : Dibagi 3
B-B1 : B-B2 (1/2 Lingkar lengan bawah
4. Glosarium

1. Analisis : Pemahaman konsep


2. Body line : Garis tubuh
3. Flat pattern : Pola datar
4. Peterban : Pita kecil untuk mengikat bagian tubuh sebagai
tanda letak tubuh
5. Pola pulir : Drapping
6. Refrensi : Suatu informasi yang dapat dijadikan sebagai
rujukan atau sumber acuan untuk mempertegas
suatu pernyataan yang disampaikan

5. Daftar Pustaka
Darmini Novi Ni Putu, 2020. Modul Pendampingan Rangkuman Materi Konten
E-Learning Mata Kuliah Desain dan Kontruksi Busana Wanita. Singaraja:
Program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Undiksha Singaraja.
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan . Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Prihati Sri, Modul Blus pada UpReskiling online

Anda mungkin juga menyukai