Anda di halaman 1dari 30

Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• 2021

MODULAJAR
Dasar-Dasar Keahlian Busana
Teknik Dasar Menjahit
SMK St. Gabriel Maumere

Dimodifikasi dari Modul Ajar


Luh Nusari, S.Pd, M.Pd
SMK Negeri 2 Singaraja
2021
INFORMASI UMUM
Identitas Modul
1. Nama Penyusun : Andreas Arna Rega Bata, S.Si
2. Institusi/Sekolah : SMK St. Gabriel Maumere
3. Tahun Disusun : 2022
4. Jenjang Sekolah : SMK
5. Kelas/Fase : X/E
6. Semester : 1/Ganjil
7. Alokasi Waktu : 12 JP (45`x 12 JP)
8. Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
Kompetensi Awal :: Mengenal mesin jahit dan mesin jahit penyelesaian

Profil Pelajar Pancasila  Bergotong royong


 Kreatif
 Bernalar kritis
 Mandiri

Sarana dan Prasarana  Sarana: LCD Proyektor, laptop, mesin jahit dan mesin
penyelesaian
 Prasarana: Handout mesin jahit dan mesin penyelesaian,
video tutorial mengoperasikan mesin jahit,video tutorial
mengoperasikan mesin penyelesaian

Target Peserta Didik  Peserta didik reguler/tipikal tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar.
 Peserta didik tidak memiliki kesulitan belajar, disesuaikan
dengan gaya belajar peserta didik, yaitu melalui auditori
(dengan video tutorial),visual (dengan pemberian handout)
dan kinestetik (langsung mempraktikkan cara menggunakan
mesin jahit dan mesin penyelesaian)
Strategi Pembelajaran  Observasi langsung
 Diskusi
 Penugasan

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Kode Modul M.10.7_Nusari1_A.10.7_Nusari1


KOMPETENSI INTI
A. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan cara
mengoperasikan dan memperbaiki mesin jahit dan mesin
penyelesaian, memahami teknik menjahit sesuai dengan jenis-
jenis bahan, memahami standar kualitas dan finishing hasil
jahitan dan menjahit busana sederhana dengan kreatif, baik
secara mandiri maupun bergotong royong
B. Tujuan Pembelajaran 1) Peserta didik mampu mengklasifikasikan mesin jahit dan
mesin penyelesaian
2) Peserta didik mampu menjelaskan cara mengoperasikan
dan memperbaiki mesin jahit
3) Peserta didik mampu menjelaskan cara mengoperasikan
dan memperbaiki mesin jahit penyelesaian
C. Pemahaman Bermakna 1) Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini, akan
mengetahui dan mampu mengoperasikan dan memperbaiki
kerusakan ringan pada mesin jahit industri/high speed
2) Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini, akan
mengetahui dan mampu mengoperasikan dan memperbaiki
kerusakan ringan pada mesin penyelesaian industri/high
speed
D. Pertanyaan Pemantik 1) Jika kamu seorang penjahit, alat jahit utama apa yang
digunakan?
2) Berikan contoh alat jahit utama pada saat menjahit?
3) Apa kamu tahu selain alat jahit utama, alat apa saja yang
diperlukan oleh seorang penjahit?

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pendahuluan (15 menit) 1) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan
pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
2) Peserta didik membaca buku dan menggali dari media
sosial yang berkaitan dengan materi pelajaran selama 10
menit untuk m eningkatkan minat baca peserta didik

Inti (210 menit) Aktivitas Peserta Didik


1) Orientasi peserta didik pada  Peserta didik menjawab pertanyaan asesmen diagnostik
masalah sesuai dengan pengalamannya
 Peserta didik menyimak penjelasan tujuan, manfaat, strategi
pembelajaran secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri
dan tanggung jawab yang akan digunakan saat mempelajari
mesin jahit dan mengoperasikan mesin jahit
 Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang
disampaikan guru dengan membaca handout yang telah
diberikan
2) Mengorganisasikan peserta
 Peserta didik berdiskusi tentang jenis-jenis mesin jahit dan
didik untuk belajar cara mengoperasikannya
3) Membimbing penyelidikan  Peserta didik mengoperasikan mesin jahit dengan mencari
individu maupun kelompok tutorial cara mengoperasikan mesin jahit high speed.
4) Mengembangkan dan  Peserta didik berdiskusi untuk menghasilkan solusi
menyajikan hasil karya pemecahan masalah dan mempresentasikan kendala-
kendala yang dihadapi selama mengoperasikan mesin jahit
5) Menganalisis dan  Peserta didik melakukan presentasi
mengevaluasi proses  Peserta didik lainnya memberikan tanggapan dan apresiasi
pemecahan masalah  Peserta didik merangkum/membuat kesimpulan sesuai
Dengan masukkan yang diperoleh dari peserta didik lain
Penutup (45 menit)  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu
 Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal
yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalah paham terhadap materi
 Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencari
informasi kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada
mesin jahit high speed
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar
 Pembelajaran diakhiri dengan salam

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2

Pendahuluan (15 menit) 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan
pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca buku dan menggali dari media sosial yang
berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan
minat baca peserta didik
Inti (210 menit) Aktivitas Peserta Didik
1) Orientasi peserta didik  Pesertta didik menyimak penjelasan tujuan, manfaat, strategi
pada masalah pembelajaran secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri
dan tanggung jawab yang akan digunakan saat mempelajari
mesin jahit dan mengoperasikan mesin jahit
 Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang
disampaikan guru dengan membaca handout yang telah
diberikan

2) Mengorganisasikan peserta  Peserta didik berdiskusi tentang keruskan ringan pada mesin
didik untuk belajar jahit dan cara memperbaikinya

3) Membimbing penyelidikan
 Peserta didik memperbaiki kerusakan ringan pada mesin jahit
individu maupun kelompok
high speed dengan mencari tutorial cara memperbaiki
kerusakan ringan pada mesin jahit.
4) Mengembangkan dan  Peserta didik berdiskusi untuk menghasilkan solusi
menyajikan hasil karya pemecahan masalah dan Mempresentasikan cara
memperbaiki kerusakan ringan pada mesin jahit high speed
5) Menganalisis dan
Mengevaluasi proses pemecahan  Peserta didik melakukan presentasi
masalah  Peserta didik lainnya memberikan tanggapan dan apresiasi
 Peserta didik merangkum/membuat kesimpulan sesuai
dengan masukkan yang diperoleh dari peserta didik lain
Penutup (45 menit)  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu
 Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal
yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalah paham terhadap materi
 Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencari
informasi tentang mesin penyelesaian
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3
Pendahuluan (15 menit) 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan
pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca buku dan menggali dari media sosial yang
berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan
minat baca peserta didik

Inti (210 menit) Aktivitas Peserta Didik


1) Orientasi peserta didik pada  Peserta didik menjawab pertanyaan asesmen diagnostik
masalah sesuai dengan pengalamannya
 Peserta didik menyimak penjelasan tujuan, manfaat, strategi
pembelajaran secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri
dan tanggung jawab yang akan digunakan saat mempelajari
mesin jahit dan mengoperasikan
mesin jahit
 Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang
disampaikan guru dengan membaca handout yang telah
diberikan

2) Mengorganisasikan peserta
 Peserta didik berdiskusi tentang jenis-jenis mesin
didik untuk belajar
penyelesaian dan cara mengoperasikannya

3) Membimbing penyelidikan Peserta didik Mengoperasikan mesin penyelesaian dengan


individu maupun kelompok mencari tutorial cara mengoperasikan mesin penyelesaian

4) Mengembangkan dan  Peserta didik berdiskusi untuk menghasilkan solusi


menyajikan hasil karya pemecahan masalah dan mempresentasikan kendala-
kendala yang dihadapi selama mengoperasikan mesin
penyelesaian
5) Menganalisis dan  Peserta didik melakukan presentasi
mengevaluasi proses  Peserta didik lainnya memberikan tanggapan dan apresiasi
pemecahan masalah  Peserta didik merangkum/membuat kesimpulan sesuai
dengan masukkan yang diperoleh dari peserta didik lain
Penutup (45 menit)  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu
 Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal
yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalah paham terhadap materi
 Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencari
informasi kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada mesin
penyelesaian
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 4
Pendahuluan (15 menit) ` 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam
2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan
pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika
memasuki dunia kerja
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca buku dan menggali dari media sosial yang
berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan
minat baca peserta didik
Inti (210 menit) Aktivitas Peserta Didik
1) Orientasi peserta didik pada  Peserta didik menyimak penjelasan tujuan, manfaat, strategi
masalah pembelajaran secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri
dan tanggung jawab yang akan digunakan saat mempelajari
mesin jahit dan mengoperasikan mesin jahit
 Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang
disampaikan guru dengan membaca handout yang telah
diberikan
2) Mengorganisasikan peserta :  Peserta didik berdiskusi tentang keruskan ringan pada mesin
didik untuk belajar penyelesaian dan cara memperbaikinya
3) Membimbing penyelidikan :
 Peserta didik memperbaiki kerusakan ringan pada mesin
individu maupun penyelesaian dengan mencari tutorial cara memperbaiki
kelompok kerusakan ringan pada mein penyelesaian.
4) Mengembangkan dan :  Peserta didik berdiskusi untuk menghasilkan solusi
menyajikan hasil karya pemecaha masalah dan mempresentasikan cara
memperbaiki kerusakan ringan pada mesin penyelesaian
5) Menganalisis dan
mengevaluasi proses  Peserta didik melakukan presentasi
pemecahan masalah  Peserta didik lainnya memberikan
Tanggapan dan apresiasi.
 Peserta didik merangkum/membuat kesimpulan sesuai
dengan masukkan yang diperoleh dari peserta didik lain
Penutup (45 menit)  Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu
 Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal
yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak
terjadi kesalah paham terhadap materi
 Guru memberikan asesmen sumatif setelah pembelajaran
dan peserta didik menjawab sesuai dengan apa yang telah
dipelajari
 Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencari
informasi tentang mesin penyelesaian

G. ASESMEN
1) Asesmen dianostik 1. Baju kebaya yang kalian pakai setiap hari kamis, dijahit di
tukang jahit, dijahit sendiri atau beli?
2. Apabila dijahit ditukang jahit, kamu pernah perhatikan alat-
alat apa saja yang ada disekitar tukang jahit tersebut?
3. Alat-alat yang kalian lihat itu, menurut kalian apa fungsinya?
2) Asesmen formatif 1. Selama mengoperasikan mesin jahit apa saja kendala yang
kalian rasakan!
2. Selama mengoperasikan mesin penyelesaian apa saja
kendala yang kalian rasakan!
3. Hal menarik apa saja yang kalian rasakan setelah
mempelajari materi ini!
3) Asesmen sumatif 1 Sebut dan jelaskan jenis-jenis mesin jahit?
2 Uraikan kerusakan-kerusakan ringan pada mesin jahit high
speed
3 Sebut dan jelaskan kegunaan jenis-jenis mesin
penyelesaian?Uraikan hal-hal yang dapat mengakibatkan
kerusakan ringan pada mesin obras high speed!

H. PENGAYAAN DAN REMIDIAL


1) Pengayaan Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang
telah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar,
dilaksanakan dengan:
1. Belajar kelompok, peserta didik dikelompokkan dan diberi
tugas pengayaan diluar jam pelajaran sekolah
2. Belajar mandiri, peserta didik diberi tugas pengayaan
dikerjakan secara individu
 https://youtu.be/PPlfMs4wYHU
 https://youtu.be/kJH6dt2ALOA
 https://youtu.be/hfKfrlLZxho
 https://youtu.be/e5O54vM3Rgg
 https://youtu.be/FvwmWtfuk98

2) Remidial Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik yang


belum mencapai ketuntasan belajar, dilaksanakan dengan cara:
1. Memberikan pembelajaran ulang dengan strategi dan
metode pembelajatan yang berbeda, disesuaikan dengan
gaya belajar peserta didik
2. Membimbing secara individu/perorangan
3. Memberikan tugas-tugas atau latihan-latihan secara khusus
sesuai dengan kemampuan peserta didik
4. Dengan menerapkan model pembelajaran tutor sebaya,
peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai ketuntasan belajar

I. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya dapat menjelaskan cara


mengoperasikan mesin jahit high
speed dan mesin obras high speed
2. Saya telah memahami cara
memperbaiki kerusakan ringan pada
mesin jahit high speed
3. Saya telah memahami cara
memperbaiki kerusakan ringan pada
mesin obras high speed
Maumere, 11 Juli 2022

Guru mata pelajaran kepala sekolah


SMK St. Gabriel Maumere

Andreas Arna Rega Bata, S.Si Stanislaus Adil, S.pd


NIP.

1. Lembar Kerja Peserta Didik


Nama :
Kelas :
No.Absen :

Perhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan dengan teman-teman sekelas cara mengoperasikan
dari setiap gambar di bawah ini!

No. Alat Cara Mengoperasikan

3
4

2. Instrumen Penilaian dan Pembobotan


1) Aspek Penilaian

No Aspek Skor Nilai Analisis


Penilaian ˃ 70 70 - 80 - 90 - Perbaikan Pencapaian
79 89 100
1 Penilaian
perencanaan
2 Penilaian
proses
3 Penilaian
Sikap Kerja

2) Pembobotan
No. Perencanaan Proses Sikap Nilai Paraf Tanggal Paraf orang Tgl
kerja Akhir Guru tua
Bobot
30% 40% 30%
N1 N2 N3
3. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

KEGIATAN BELAJAR I MENGOPERASIKAN DAN


MEMPERBAIKI MESIN JAHIT

Sebelum mengoperasikan mesin, kita harus mempersiapkan alat-alat jahit serta


mengerti fungsi dari setiap alat jahit agar dalam pengoperasian mesin jahit dapat berjalan
lancar dan menghasilkan sesuatu yang baik. Alat jahit bentuknya beraneka ragam dan
senantiasa selalu berkembang, sejalan dengan lajunya perkembangan tekhnologi industri.
Alat jahit dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mesin jahit dan perlengkapannya.
Peralatan pokok yang harus ada yaitu mesin jahit. Letakkan mesin jahit pada tempat yang
datar, dengan cahaya matahari atau lampu yang cukup terang ketika menjahit.
1. Mesin Jahit Manual

'!----tOd'a .tas
ermukaan
esin

Gambar 1. Mesin jahit lurus


mur i:i-11,nur
tip pn~M

Gambar 2. Badan mesin

Mesin jahit lurus adalah mesin jahit yang hanya menghasilkan setikan lurus. Untuk
menggunakan mesin jahit tersebut, langkah-langkahnya adalah Memasang jarum mesin,
memasang benang atas, memasang benang pada spul , memasukkan spul kedalam sekoci,
memasukkan sekoci ke dalam rumah sekoci, menaikkan benang bawah, menyetel setikan
mesin, menyetik pada garis lurus, menyetik pada sudut dan mengatur setikan untuk
membuat kerutan.

a. Memasang jarum mesin


Pada pangkal jarum mesin ada bagian yang datar dan bulat. Ketika memasang
jarum harus memperhatikan pengait benang terakhir. Jika pengait benang itu terdapat
dibagian luar, maka pangkal jarum yang bulat juga harus menghadap ke luar atau ke
sebelah kiri.

Gambar 3. Memasang jarum mesin


Cara memasang jarum adalah, sekrup jepitan jarum dikendorkan dahulu,
kemudian jarum dimasukkan setinggi-tingginya dan sekrup dikencangkan kembali.

b. Memasang benang atas


Naikkan jarum mesin dan pengungkit benang, masukkan benang, ujung benang
ditarik selipkan pada sangkutan benang. Setelah itu benang tarik ke bawah selipkan
pada sekrup pengatur benang, tarik ke bawah masukkan ke sangkutan benang-benang
menuju ke pengait benang kemudian selipkan pada pengait benang. Masukkan
benang pada lubang jarum.

Gambar 4. Memasang benang atas

Keterangan :

a. Sangkutan benang
b. Penjepit benang
c. Pengait
d. pengait
e. pengangkat benang
f. cantelan
g. pengait
h. jarum
c. Memasang benang pada spul
Untuk memasang benang pada spul, letakkan spul pada tiang bagian atas.
Gulungan dipasang pada cantelan benang menurut gambar. Kemudian masukkan
ujung benang pada pada lubang kecil yang ada pada spul, agar benang tidak terlepas
dari spul . Isilah spul dengan cara menjalankan mesin. Perhatikan isi benang pada
spul jangan terlalu penuh. Lihar gambar

Gambar 5. Memasang benang pada kumparan

Gambar 6. Posisi benang dalam kumparan

d. Memasukkan spul kedalam sekoci


Sisakan benang dari kumparan kira-kira 10 cm. Peganglah sepul dengan tangan
kanan, dan sekoci dengan tangan kiri, kemudian masukkan sepul tersebut ke dalam
sekoci. Selanjutnya, sekoci yang berisi spul dimasukkan ke dalam tempat rumah
sekoci pada mesin jahit.
---------- --- -------
· --·-- -------
-- - -- ---
----

Gambar 7. Memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan

e. Memasukkan sekoci ke dalam rumah sekoci


Pertama bukalah plat tutup rumah sekoci, angkat klep sekoci dengan ibu jari dan
masukkan sekoci ke dalam rumah sekoci dengan tangkai sekoci berada di atas. Tekan
sekoci hingga berbunyi, biarkan benang tergantung kemudian tutup plat sekoci

Gambar 8. Memasukkan sekoci ke dalam rumah sekoci

f. Menaikkan benang bawah


Ujung benang atas dipegang dengan tangan kiri dan jangan ditarik. Roda mesin
dijalankan, sehingga jarum membuat satu setikan. Ketika jarum naik, benang bawah
terkait oleh benang atas dan kemudian benang bawah dapat di ambil. Kemudian
mesin dicoba dengan dua lapis bahan.
Gambar 9. Menaikkan benang bawah

g. Menyetel setikan mesin


Setikan mesin dapat diatur dengan jalan mengatur naik turunnya gigi mesin. Jika
gigi mesin terlalu turun, maka bahan yang dijahit tidak dapat berjalan. Posisi mesin
seperti ini digunakan untuk menisip dan membordir dengan mesin. Apabila kita
menjahit bahan yang tipis, gigi mesin harus dinaikkan. Tiap bahan mempunyai batas
letak tinggi gigi mesin yang berbeda. Hal ini dapat dilihat pada alat pengatur gigi
mesin.

Gambar 10. Menyetel setikan mesin


h. Menyetik pada garis lurus
Setelah benang atas dan benang bawah terpasang, maka mulailah kita menjahit.
Bahan jahitan dipegang dan jari jemari kita menuntun jahitan secara ringan mengikuti
jalannya bahan, jangan dipaksa atau ditarik dari mesin. Melepaskan bahan jahitan
dilakukan dengan menarik ke arah belakang dari sebelah kiri jarum, kemudian benang
digunting atau dipotong dengan alat yang terpasang di atas sepatu mesin pada bagian
belakang.

Gambar 11. Alat pemotong benang

Ketika menjahit busana atau benda lainnya, bagian yang lebar kita letakkan
di sebelah kiri dan yang kecil/ pendek atau yang dijahit diletakkan disebelah kanan.

Gambar 12. Menyetik pada garis lurus


i. Menyetik pada garis lengkung
Jahitan dipegang dan jari-jemari menuntun jahitan mengikuti lengkungan-
lengkungan. Jalannya mesin jangan terlalu cepat agar jari -jemari kita dapat
mengikuti garis lengkungan dengan tepat, sehingga hasil setikan baik dan rapi. Hal
ini perlu dilakukan berulang-ulang untuk memperoleh hasil lengkungan yang baik
dan rapi.

Gambar 13. Setikan lengkung

j. Menyetik pada sudut


Jahitan dipegang dan jari-jemari menuntun jahitan. Pada waktu akan menyetik
bagian sudut, jarum dihentikan dengan memegang roda mesin jahit supaya jahitan
terhenti. Kemudian putarlah bahan jahitan tersebut sesuai dengan yang diinginkan
dan diteruskan menjahit seperti biasa.

'
••

\ •
'

Gambar 14. Setikan pada sudut

k. Mengatur setikan untuk membuat kerutan


Bila akan membuat kerutan, aturlah pengatur setikan yang terdapat di sebelah
kanan mesin , dengan nomor-nomor setikan dari 1 sampai 20. Batang pengatur
ditempatkan ditengah piring nomor, dan setikan diatur dengan cara
menggerakkan batang pengatur kebawah atau ke atas, ke angka-angka yang
menunjukkan jarak setikan yang diinginkan.
Jahitan untuk kerutan dapat dibuat sebaris dan pada ujung -ujung jahitan harus
ditinggalkan benang yang panjang. Dapat juga jahitan untuk kerutan dibuat dua
baris sehingga hasilnya akan rapi.

... .. .-. ..-.p. -


l

Gambar 15. Mengatur setikan untuk membuat kerutan


2. Mesin jahit fortable
Mesin jahit jenis ini baru muncul di awal tahun 2019, sebagai salah satu terobosan
baru, yang memungkinkan mesin jahit digunakan secara berpindah-pindah atau portable


\
1,J
SINC ..

Gambar 16. Mesin Fortable


3. Mesin high speed
Mesin high speed merupakan mesin dengan kecepatan tinggi, biasa dipakai pada
industri pakaian jadi

Gambar 17. Mesin High Speed


Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang mempunyai kecepatan tinggi. Digunakan
untuk menjahit lurus. Mesin jahit industri disebut juga high speed sewing machine.
a. Komponen mesin jahit high speed

Gambar 18. Bagian-bagian Mesin High Speed

Keterangan Bagian-bagian mesin high speed


1. Skrup pengatur tekanan sepatu (foot pressure)
2. Alur benang (thread guide)
3. Pelat penutup (face plate)
4. Alur benang (thread guide)
5. Sekrup penguat jarum (needle clamp)
6. Sepatu mesin (foot machine)
7. Plat penutup (face plate)
8. Alur benang (thread guide)
9. Tiang benang (thread pin)
10. Pengecek minyak (oil check)
11. Roda mesin (hand wheel)
12. Pengatur panjang setikan (stick length selector)
13. Pengatur Maju mundur setikan (Back Tack Handle)
14. Badan mesin (body machine)
15. Alur benang (thread guide)
16. Pengatur tegangan benang (needle thread tension)
17. Alur benang (thread guide)
18. Alur benang (thread guide)
19. Skrup penguat jarum (needle clamp)
20. Plat penutup (face plate)
21. Plat mesin (plate machine)
Gambar 19. Meja dan Kelengkapan Mesin High Speed
Keterangan meja dan kelengkapan mesin high speed
1. Meja mesin (machine table)
2. Kaki mesin (machine leg)
3. Laci mesin (drawer)
4. Tempat benang (cotton holder)
5. Dinamo (motor machine)
6. Injakan kaki mesin (pedal)
7. Tombol menghidupkan dan mematikan (switch On/Off)
8. Tuas lutut (knee press)
9. Penggulung benang untuk spul (bobbin winder)

b. Pengoperasian mesin jahit


Mesin Jahit high speed adalah mesin jahit yang dijalankan oleh dynamo yang
mempunyai kecepatan tinggi. Langkah-langkah sebelum mengoperasikan mesin
antara lain menggunakan pakaian kerja yang aman, celemek dan alas kaki, bila perlu
masker hidung. Perhatikan posisi duduknya, duduk badan tegak, perhatikan jarak
pandang, dan posisi kaki. Perhatikan prosedur pengoperasian mesin sesuai standar.
1) Prosedur menghidupkan mesin jahit
a) Menyalakan stop kontak
b) Menyalakan mesin pada posisi ON, pastikan anda siap bekerja, jangan injak
pedal kalau belum siap menjahit
c) Ketika akan menjalankan mesin, posisi kaki kanan mengerem pedal, maka
akan terdengar suara dengungan mesin, bila tidak terdengar maka lakukan
cek kembali pada motor. Apabila keluar angin berarti mesin dalam keadaan
benar untuk menjahit
d) Sebelum anda mematikan mesin, periksa suaranya (masih mengeluarkan
angin atau tidak), untuk memastikan injaklah pedalnya, habiskan energi
yang tertinggal di dalamnya, setelah anda yakin tidak ada suara, maka
matikan mesin dengan segera (OFF) untuk menghindari mesin terbakar
2) Prosedur menjalankan mesin jahit
Dilakukan untuk mengecek performa mesin sebelum digunakan
a) Testing mesin untuk jalan cepat (full speed), jalan sedang (½ full), dan jalan
pelan (slow running)
b) Jalankan mesin pada kain tetapi tanpa benang
c) Mengatur langkah setikan antara 1 – 3 setikan secara berulang-ulang
3) Pemasangan jarum pada mesin jahit
a) Arah cekungan jarum berada di sebelah atas
b) Takeup mesin ada di posisi atas (putar roda keseimbangan untuk
mengangkat batang jarum)
c) Longgarkan sekrup jarum
d) Jarum disesuaikan arah depan dan belakangnya
e) Masukkan tangkai jarum hingga kedasar rongga jarum
f) Kencangkan sekrup jarum
4) Pemasangan benang pada mesin jahit
Setelah jarum terpasang dengan baik, selanjutnya pemasangan benang dapat
dilakukan dengan urutan, sebagai berikut.
a) Tarik ujung benang dari cones yang berada di penyangga benang
b) Masukkan ujung benang melalui jalur benang ke penetral benang pertama
dan kedua
c) Ujung benang dimasukkan pada tension, jalur benang, takeup dan pengaman
benang yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum)
d) Benang dimasukkan pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan
benang
e) Mengeluarkan benang bawah dengan cara tekan engkol pengatur maju
mundur setikan (back tack). Roda mesin diputar, tarik kedua benang bagian
atas dan bawah
5) Menggulung benang pada kumparan/spul dan mengeluarkan benang
Taruh kumparan pada winder yang terletak pada bagian kanan mesin. Setelah itu
benang dilewatkan melalui lubang cantelan, lilitkan benang tersebut pada
kumparan beberapa kali dengan tangan. Angkat penekan kumparan sehingga roda
berputar, kumparan mengenai ban dan mulailah kumparan terisi benang.
Sebelumnya terlebih dahulu setel sekrup pengatur benang agar isi kumparan kira-
kira 80%. Dengan sendirinya roda pemutar kumparan akan berhenti, setelah itu
penekan roda diturunkan. Spul terisi benang dan siap untuk dimasukkan kedalam
rumah kumparan (skoci). Selanjutnya untuk mengeluarkan benang, dapat
dilakukan dengan memutar roda dalam sekali putaran, yang disebut ‘memancing
benang’.
6) Mengatur jarak setikan
Untuk mengatur jarak setikan pilih pengatur jarak setikan yang sesuai dengan
hasil setikan yang diinginkan. Langkah yang perlu dikuasai untuk menggunakan
mesin industri adalah memasang benang atas dan mengisi kumparan secara cepat
dan tepat.
c. Perbaikan mesin
Mengatasi ganguan pada mesin jahit, berbagai macam jenis gangguan yang dijumpai
pada pemakaian mesin jahit harus di cari penyababnya dan diusahakan perbaikan-
parbaikan agar hasilnya memuaskan. Berikut beberapa pentunjuk untuk mengatasi
gangguan mesin jahit.
1) Mesin tidak lancar dan berisik
Penyebab dari gangguan ini terjadi karena kurang minyak pelumas pada mesin
jahit, selain itu pelumas yang digunakan tidak bermutu baik. Adanya benang-
benang yang lepas menyangkut pada mesin dan juga penumpukan debu dan
sisa serat kain pada gigi mesin. Perbaikan pada gangguan tersebut di mulai dari
membersihkan mesin dari serat-serat kain dan benang yang tertinggal dengan
kuas atau sikat. Memberikan minyak pelumas pada throat plate (penutup gigi)
dengan pelumas yang berkualitas baik
2) Benang jahitan atas sering putus
Penyebab gangguan antara lain benang jahit menyangkut karena menjahit
Benang jahitan atas sering putus dengan arah yang salah. Memasang jarum tidak
tepat pada tempatnya yang menyebabkan jarum cepat tumpul atau bengkok
sehingga ketegangan benang menjadi terlalu besar. Benang terlalu kasar atau
terlalu halus yang tidak sesuai dengan jenis kain yang digunakan. Perbaikan
pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara.
a. Menganti jarum dengan jenis yang baik
b. Menyesuaikan nomor benang dengan nomor jarum yang akan digunakan
c. Setel kembali rumah sekoci dan kendurkan tegangan dengan
memperhatikan keseimbangan dengan benang jahit bawah
d. Tarik kain kearah belakang mesin jahit
3) Benang jahit bawah sering putus
Penyebab gangguan antara lain: benang jahit tidak rapi digulung pada
spul/kumparan, tegangan benang pada sekoci (bob bin case) terlalu besar,
benang tidak sempurna lewat rumah sekoci, dan banyak debu terdapat pada
mekanisme mesin. Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan
cara.
a. Bersihkan bagian mekanisme mesin
b. Garis tengah sekoci harus rata secara keseluruhan sehingga benang lewat
pada arah yang seharusnya
c. Kurangi ketegangan dan benang dan sesuaikan dengan tegangan benang
atas
4) Benang sering putus
Gangguan terjadi karena jarum tidak pada tempatnya sehingga sering mengenai
hook dan menyebabkan jarum tumpul. Jenis jarum tidak sesuai dengan kain
yang digunakan. Setelah selesai menjahit kain ditarik kearah yang salah.
Perbaikan dapat dilakukan dengan cara.
a. Ganti jarum, sesuikan antara benang jahit, jarum dan kain
b. Pasanglah jarum pada tempat yang tepat
c. Kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan antara benang
atas dan benang bawah jahitan
Penyabab gangguan yang lain: jarum tidak tepat pada tempatnya, jarum tumpul,
ukuran benang tidak sesuai dengan jarum yang digunakan, benang atas tidak
melewati jalan yang benar. Perbaikan pada gangguan tersebut dilakukan dengan
cara.
a. Ganti jarum dengan yang tajam dan pasang pada tempat yang tepat
b. Sesuaikan bengan dengan nomor jarum
c. Pasang benang melewati jalur yang seharusnya
5) Jerat benang mengerut
Penyebab gangguan antara lain: tegangan benang terlalu kuat, benang tidak
melewati jalan yang benar, jarum terlalu besar untuk jenis kain yang digunakan,
dan benang bagian bawah tidak digulung dengan rapi. Perbaikan dapat
dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut.
a. Kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan
benang jahitan bawah
b. Sesuaikan jarum sehingga benang atas melewati jalan yang benar
c. Sesuaikan nomor jarum dengan bahan yang digunakan
6) Jerat benang kendur
Penyebab gangguan antara lain: tegangan benang atas terlalu kendur atau terlalu
kencang, pegas pengatur tegangan pada rumah sekoci terlalu besar, dan ukuran
jarum tidak sesuai dengan jenis kain. Perbaikan dapat dilakukan dengan.
a. Kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan
benang jahitan bawah
b. Sesuaikan tegangan benang atas dengan benang bawah
c. Sesuaikan antara benang jahit, jarum dan kain yang akan digunakan
7) Jalannya kain tidak lancar
Penyebab gangguan antara lain: banyaknya serat berkumpul di sekitar gigi
penyuap dan tinggi rendahnya gigi penyuap tidak sasuai Perbaikan dapat
dilakukan dengan cara.
a. Bersihkan bagian gigi penyuap kemudian beri pelumas kemudian tutup
kembali dengan cepat
b. Atur mekanisme dan knop gigi penyuap
KEGIATAN BELAJAR 2
MENGOPERASIKAN DAN MEMPERBAKI MESIN PENYELESAIAN

A. Macam-Macam Mesin Penyelesaian


Dalam pembuatan busana, selain digunakan mesin jahit, digunakan pula mesin-mesin
lain yang membantu proses dalam menyelesaikan sepotong benda busana, mesin-mesin
inilah yang kita namakan dengan mesin penyelesaian. Macam-macam mesin
penyelesaian, antara lain. Mesin obras, mesin lubang kancing, mesin pasang kancing,
mesin kelim dan mesin neci.
1. Mesin Obras (Overlock Machine)
Mesin ini digunakan untuk jahitan pengaman bahan dan mesin ini menggunakan
jumlah jarum sebanyak 1, 2, 3, dan disesuaikan dengan keperluan. Mesin ini memiliki
kecepatan kurang lebih 7000 rpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DC x 27.

Gambar 2.1 Mesin obras dan hasil obrasan


2. Mesin Jahit Lubang Kancing (Buttonholing Machine)
Mesin berkecapatan tinggi ini digunakan untuk jahitan lubang kancing dengan
berbagai ukuran yaitu 6,4 - 38,1 mm yang dilengkapi dengan pisau. Mesin ini
memiliki kecepatan kurang lebih 3600 rpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DP x
5. Pada mesin lubang kancing ini satu benang digunakan untuk membentuk sebuah
jahitan pasa sisi bagian dalam kain. Mesin ini hanya dapat membentuk satu buah jenis
lubang kancing.
Gambar 2.2 Mesin lubang kancing dan hasil lubang kancing
3. Mesin Jahit Pasang Kancing (Shape Stitch Button Sewing Machine)
Mesin ini digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagai variasi ukuran
dan lubang mulai dari 10 - 28 mm. Jenis kancing yang dapat digunakan pada mesin
ini adalah jenis shank button, wrapped around button, snap, label, metal button, stay
button. Tipe jarum yang digunakan adalah TQ x 1 (atau dibeberapa referensi yang
lain, jarum yang digunakan adalah DP x 17).

Gambar 2.3 Mesin pasang kancing dan hasil pasang kancing


4. Mesin Safetystitch
Safetystitch dirancang untuk memberikan keliman yang kuat pada bahan yang tidak
regang, atau bahan-bahan yang tidak mulur, seperti bahan tenun. Pada saat bersamaan
mesin ini menghaluskan pinggiran bahan sehingga tidak bertiras/berjumbai. Dua
fungsi pekerjaan mesin safetystitch adalah menjahit kelim dan obras.
Gambar 2.4 Mesin Overdeck/Safetystitch dan hasilnya

B. Cara Mengoprasikan dan Melakukan Perbaikan Ringan Mesin Penyelesaian


Cara mengoprasikan dan melakukan perbaikan ringan pada mesin obras
1. Cara mengoprasikan mesin obras
a. Hubungkan kabel dynamo dengan stop kontak
b. Hindari untuk menyalakan mesin
c. Angkat sepatu mesin dengan menginjak pedal sebelah kiri
d. Letakkan bagian tepi bahan yang akan di obras, beri kelonggaran sekalian
untuk merapikan pinggiran bahan
e. Nyalakan mesin dengan menekan tombol ON
f. Perlahan-lahan injak dinamo mesin dengan hati-hati
g. Perhatikan posisi tangan,tangan tidak menahan bahan/kain, tetapi
mengikutinya, tangan kiri untuk memegang kain yang telah diobras dan
tangan kanan untuk bahan/kain yang belum diobras
2. Cara melakukan perbaikan ringan pada mesin obras
a. Bila hasil obrasan kurang bagus, maka yang harus diubah adalah tegangan
benangnya
b. Untuk mengencangkan benang, maka tegangan benang diputar kekanan. Bila
melonggarkan, tegangan benang diputar kekiri. Bila hasil obrasan benang
bagian depan pendek, maka tegangan benang bagian depan
dilonggarkan (diputar kekiri).
4. Glosarium
 Cam
Peralatan
 Needle threader
Alat untuk memasukkan benang ke jarum tangan
 On
Bagian pada mesin untuk menghidupkan mesin
 Off
Bagian pada mesin untuk mematikan mesin

5. Daftar Pustaka
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan .
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
Goet Poespo. 2005. Panduan Teknik Menjahit. Kanisius. Yogyakarta
Cock, valerie I. 2000. Belajar Membuat Busana. Humaniora Utama Press. Bandung

Anda mungkin juga menyukai