Anda di halaman 1dari 50

Nama Penyusun Aprilia Fitri S.

Pd

Institusi SMK Negeri 2 Lhokseumawe

Tahun Disusun 2023

Kelas / Semester X Tata Busana / Genap

Domain/Topik /Tema Pengoperasian Mesin jahit, dan Membuat Busana Sederhana

Alokasi Waktu 3 x 12 = 36 JP

Fase E

Judul Elemen Teknik Dasar Menjahit (TDM)

Edutechnopreneur HR. Ahmad ''Aisyah meriwayatkan, bahwa ia ditanya tentang


apa yang dilakukan Rasulullah di rumahnya. ‘Aisyah
menjawab. “Beliau menjahit pakaiannya dan memperbaiki
sandalnya sendiri.” Aisyah menambahkan, “Beliau juga
senantiasa mengerjakan apa yang dikerjakan para lelaki di
rumah mereka'')

Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan cara
mengoperasikan dan memperbaiki mesin jahit dan mesin
penyelesaian, memahami teknik menjahit sesuai dengan jenis-
jenis bahan, memahami standar kualitas dan finishing hasil
jahitan dan menjahit busana sederhana dengan kreatif, baik
secara mandiri maupun bergotong royong.

Model Pembelajaran Discovery Learning dengan pembelajaran Tatap Muka

Target Peserta Didik a. Peserta didik regular / tipikal


b. Peserta didik dengan kesulitan belajar
c. Peserta didik dengan pencaapaian tinggi

Tujuan Pembelajaran a. Pada akhir fase E Peserta Didik Menjelaskan sikap kerja
dalam menjahit
b. Peserta Didik Membedakan mesin jahit dengan mesin
penyelesaian
c. Peserta Didik Mengoperasikan mesin jahit dan mesin
penyelesaian
d. Peserta Didik Mengaplikasikan teknik menjahit
e. Peserta Didik Menganalisis jenis - jenis bahan
f. Peserta Didik Menciptakan busana sederhana
Pengetahun Prasyarat Terlampir dalam rencana kegitan

Pemahaman Bermakna Setelah pembelajaran ini peserta didik dapat membuat


laporan pembelajaran tentang sikap kerja menjahit,
membedakan mesin jahit dengan mesin penyelesaian,
mengoperasikan mesin,serta laporan membuat busana
sederhana.

Pertanyaan Pemantik a. Pernahkah kalian melihat mesin jahit?


b. Pernahkan kalian menjahit sebelumnya?
c. Tahukah kamu alat dan bahan untuk membuat busana
sederhaa ?
d. Pernahkah kalian membuat busana sedehana?
Indikator Keberhasilan Tersirat dalam rubric Asesmen

Aspek Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap ( Terlampir )

Sarana dan Prasarana Sumber Belajar :


Pembelajaran
 Buku Siswa Dasar-Dasar Busana Kelas X Semester 1.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan 2021
Sarana/media :
 E-Book, Modul PPG, Labtop, Android, LCD,
Internet, Youtube, Power point, Media digital, Papan
tulis, Penghapus, Spidol

Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
I a. Pada akhir fase E Peserta Didik Kegiatan awal
Menjelaskan sikap kerja dalam
menjahit  Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah
satu peserta didik untuk mempimpin berdoa.
b. Peserta Didik Membedakan mesin jahit
 Guru memeriksa kehadiran siswa.
dengan mesin penyelesaian  Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat
dalam mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
Kegiatan inti

a. Mulai Diri
 Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi yg akan
diajarkan
 Guru menanyakan apakah peserta didik mengenal mesin jahit
sebelumnya
 Guru menanyakan apa pengertian dari mesin jahit dan mesin
jahit penyelesaian
 Guru menanyakan perbedaan mesin jahit denganmesin jahit
penyelaian

Guru membagikan kertas kepada peserta didik agar


menuliskan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan:
 Yang pernah atau tidak pernah ...
 Mesin jahit adalah..
 Mesin jahit penyelasian adalah..
 Perbedaannya adalah...

(semua jawaban anak ditulis pada kertas double folio dan


langsung ditempelkan di papan tulis, tidak semua murid mau
maju menuliskan jawabannya).

b. Eksplorasi konsep
 Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
 Guru menjelaskan aturan-aturan yang ada pada mata
pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
 Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
secara regular dan high.
 Peserta didik mengamati video dan gambar-gambar
tentang pengenalan mesin jahit dan mesin penyelesaian

c. Ruang kolaborasi
 Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan
anggota masing – masing kelompok 6 orang. Guru membagi
kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai 6 dan
meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing
atas dasar kesamaan nomor.
 Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan hasil
pengamatan video dan gambar-gambar tentang pengenalan
mesin jahit dan mesin penyelesaian Guru mengamati diskusi
peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan.

d. Demonstrasi kontekstual
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
pengenalan mesin jahit dan mesin penyelesaian ke depan
secara bergantian.

e. Refleksi terbimbing
 Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan membagikan
kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu
siswa untuk berani mengajukan pertanyaan seputar materi
pelajaran.
 Apa yang seru dari pelajaran hari ini?
 Apa satu kalimat yang paling kamu ingat dari pelajaran hari
ini?
 Mana saja dari pelajaran tadi yang malah bikin pusing?
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
 Apa penjelasan yang paling diingat tapi belum paham
maksudnya?
 Guru meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan
atas pertanyaan dari temannya.
 Guru memberikan penjelasan terkait pernytaan/pertanyaan
siswa yang disampaikan sebagai akibat dari menjawab
kartu refleksi tadi dan belum mendapatkan penjelasan dari
teman yang lain.

Penutup

 Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan


tentang pengenalan mesin jahit dn mesin penyelesaian
 Guru memberikan gambaran nyata dalam kehidupan sehari-
hari tentang pengenalan mesin jahit dn mesin penyelesaian.
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
menyampaikan informasi terkait materi untuk pertemuan
mendatang.

Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
2 c. Peserta Didik Mengoperasikan mesin Kegiatan awal
jahit dan mesin penyelesaian
d. Peserta Didik Mengaplikasikan teknik  Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
menjahit satu peserta didik untuk mempimpin berdoa.
 Guru memeriksa kehadiran siswa.
 Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat
dalam mengikuti pembelajaran secara tatap muka.

Kegiatan inti

a. Mulai Diri
 Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi
pertemuan sebelumnya.
 Guru menanyakan apakah peserta didik sudah pernah
mengoperasikan mesin jahit?

b. Eksplorasi konsep
 Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
 Guru menjelaskan aturan-aturan yang ada pada mata
pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
 Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik
secara regular dan high.

c. Ruang kolaborasi
 Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan
anggota masing – masing kelompok 6 orang. Guru membagi
kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai 6 dan
meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing
atas dasar kesamaan nomor.
 Guru memerintahkan sisa untuk duduk dimesin yang telah
dibagikan sesuai kelompok agar bisa berlatih mendayung dan
mengoperasikannya.
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu

d. Demonstrasi kontekstual
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
Pengoperasian mesin jahit dan mesin penyelesaian ke depan
secara bergantian.

e. Refleksi terbimbing
 Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan membagikan
kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu
siswa untuk berani mengajukan pertanyaan seputar materi
pelajaran.
 Apa yang seru dari pelajaran hari ini?
 Apa satu kalimat yang paling kamu ingat dari pelajaran hari
ini?
 Mana saja dari pelajaran tadi yang malah bikin pusing?
 Apa penjelasan yang paling diingat tapi belum paham
maksudnya?
 Guru meminta peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan atas pertanyaan dari temannya.
 Guru memberikan penjelasan terkait pernytaan/pertanyaan
siswa yang disampaikan sebagai akibat dari menjawab
kartu refleksi tadi dan belum mendapatkan penjelasan dari
teman yang lain.

Penutup

 Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan


tentang Pengoperasian mesin jahit dan mesin penyelesaian.
 Guru memberikan gambaran nyata dalam kehidupan sehari-
hari tentang Pengoperasian mesin jahit dan mesin
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
penyelesaian.
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
menyampaikan informasi terkait materi untuk pertemuan
mendatang.

Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
3 e. Peserta Didik Menganalisis jenis - Kegiatan awal
jenis bahan
f. Peserta Didik Menciptakan busana  Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah
satu peserta didik untuk mempimpin berdoa.
sederhana
 Guru memeriksa kehadiran siswa.
 Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat
dalam mengikuti pembelajaran secara tatap muka.

Kegiatan inti

a. Mulai Diri
 Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi
pertemuan sebelumnya.
 Guru menanyakan apakah peserta didik sudah pernah melihat
jenis- jenis bahan tekstil untuk pembuatan busana?
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
 Guru menanyakan apakah peserta didik sudah bisa atau sudah
pernah menjahit busana sederhana sebelumnya?

b. Eksplorasi konsep
 Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
 Guru menjelaskan aturan-aturan yang ada pada mata
pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
 Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik
secara regular dan high.

c. Ruang kolaborasi
 Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan
anggota masing – masing kelompok 6 orang. Guru membagi
kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai 6 dan
meminta peseta didik untuk bergabung ke kompok masing –
masing atas dasar kesamaan nomor.
 Guru memerintahkan peseta didik untuk duduk dimeja yang
telah dibagikan sesuai kelompok agar bisa menganalisi bahan
tekstil yg dipelihatkan oleh guru.
 Guru meminta peseta didik untuk menunjukkan pola dasar
badan sederhana yang telah dipelajari pada elemen dasar pola.
 Guru membagikan bahan sesuai desain yang telah dibuat
masing-masing kelompok.
 Peserta didik mulai duduk dimesin jahit dan menjahit busana
sederhana.

d. Demonstrasi kontekstual
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
menganalisi bahan tekstil ke depan secara bergantian.
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu

e. Refleksi terbimbing
 Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan membagikan
kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu
siswa untuk berani mengajukan pertanyaan seputar materi
pelajaran.
 Apa yang seru dari pelajaran hari ini?
 Apa satu kalimat yang paling kamu ingat dari pelajaran hari
ini?
 Mana saja dari pelajaran tadi yang malah bikin pusing?
 Apa penjelasan yang paling diingat tapi belum paham
maksudnya?
 Guru meminta peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan atas pertanyaan dari temannya.
 Guru memberikan penjelasan terkait pernytaan/pertanyaan
peserta didik yang disampaikan sebagai akibat dari
menjawab kartu refleksi tadi dan belum mendapatkan
penjelasan dari teman yang lain.

Penutup

 Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan


tentang menganalisi bahan tekstil dan membuat busana
sederhana
 Guru memberikan gambaran nyata dalam kehidupan sehari-
hari tentang menganalisi bahan tekstil dan membuat busana
sederhana.
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa .
REFLEKSI GURU
a. Apakah siswa sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang di berikan?
Bagaimana skor yang mereka peroleh?
b. Guru melakukan penilaian laporan praktik/ jobsheet
c. Guru melakukan penilaian dari lembar performance assessmen
d. Guru melakukan penilaian pembuatan desain produk
e. Guru melakukan penilaian dari produk yang dihasilkan

Dengan melakukan penilaian, guru akan tahu apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau
belum. Pembelajaran tersebut bias dikatakan berhasil apa bila skor perolehan siswa selama
pembelajaran tersebut sudah di atas KKM

KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN


ASSESSMENNYA (ASSESSMEN FORMATIF)
a. Guru membuat kriteria penskoran dari instrument performanc eassessmen yang dibuat
b. Guru membuat kriteria penskoran penilaian normative dari laporan praktik/ jobsheet siswa
c. Guru membuat kriteria penskoran kemampuan ide menjual dari label yang dibuat
d. Guru membuat kriteria penskoran produk yang diuat setelah mencoba menggunakannya.

PERTANYAAN REFLEKSI UNTUK SISWA


a. Apakah kalian merasa senang melaksanakan praktik membuat projek nyata sendiri yang bisa
dipakai maupun dijual?
b. Apakah kalian puas dengan produk yang di hasilkan?
c. Di bagian mana yang paling sulit saat mengerjakan lembar kerja?
d. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan mengerjakan lembar
GLOSARIUM
Mesin jahit penyelesaian =
Bahan tekstil
Busana sederhana

DAFTAR PUSTAKA

Buku siswa Dasar-dasar Busana Kelas X Semester 1, Kementrian Pendidikan, Riset dan
Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Sekoah Menengah Kejuruan 2021.

https://www.youtube.com/watch?v=X9GpdUpDeIQ

https://www.youtube.com/watch?v=QfvCFUjXa0

Lhokseumawe, Juli 2022

Mengetahui

Kepala SMKN 2 Lhokseumawe Guru Mata Pelajaran

Dra. Suharyati Aprilia Fitri.S.Pd

Nip.19670101 199303 2019 Nip.


ASESMEN

Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif.

Assesmen Diagnostic

1. Baju kurung putih yang kalian pakai hari senun dan selasa, dijahit sendiri, atau tukang jahit
atau beli?
2. Apabila dijahit ditukang jahit, kamu pernah perhatikan alat- alat apa saja yang ada disekitar
tukang jahit tersebut?
3. Alat-alat yang kalian lihat itu, menurut kalian apa fungsinya?

Assesmen Formatif
1. Selama mengoperasikan mesin jahit apa saja kendala yang kalian rasakan!
2. Selama mengoperasikan mesin penyelesaian apa saja kendala yang kalian rasakan!
3. Hal menarik apa saja yang kalian rasakan setelah mempelajari materi ini!

Assesmen Sumatif
1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis mesin jahit?
2. Uraikan kerusakan-kerusakan ringan pada mesin jahit high speed!
3. Sebut dan jelaskan kegunaan jenis-jenis mesin penyelesaian?
4. Uraikan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan ringan pada mesin obras high
speed!
BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

MATERI PROSEDUR K3
A. Pengertian dan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat
dan sehat, serta agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien. Norma (standar)
yang menjadi pegangan pokok adalah:
1. Norma keselamatan kerja meliputi: keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan.
2. Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi
derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan
tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi
syarat hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk mencegah penyakit, baik sebagai akibat
pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan bagi perumahan untuk
tenaga kerja.
3. Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu kerja,
sistim pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang muda, tempat kerja, perumahan,
kebersihan, kesusilaan, ibadah dan kepercayaan masing-masing yang diakui pemerintah,
kewajiban sosial/kemasyarakatan dan sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja
yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama.
4. Tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan/atau menderita penyakit akibat pekerjaan berhak
atas ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi. Dan apabila seorang tenaga kerja meninggal
dunia akibat kecelakaan dan/penyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak menerima ganti
kerugian.

B.DasarHukum
Ada 4 dasar hukum yang menjadi acuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yaitu:
1. Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce.
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang Keselamatan dan
pasal 86 dan 87.
4. Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kera RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, befungsi sebagai Pedoman
penerapan sistem manajemen K-3 (SMK3).

C. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Tenaga Kerja/Pekerja/Siswa. Tenaga Kerja/Pekerja/Siswa di perusahaan/organisasi atau


sekolah harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan/keamanan kerja
dapat dicapai melalui: (1) Mempelajari dan melaksanakan instruksi/tata cara kerja dengan
benar. (2) Melatih diri dan meningkatkan minat dan kemampuan bekerja. (3) Pemakaian alat
pelindung diri yang dianjurkan/diperintahkan
2. Pekerjaan. Usaha mencegah/memperkecil kecelakaan, dapat dilakukan dengan cara: (1)
Menerapkan peraturan lamanya kerja/sekolah sesuai perundang-undangan yang berlaku. (2)
Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan pengaturan jadwal kerja (jam
kerja dan istirahat yang sesuai). (3) Menerapkan rolling kerja (shif/jam kerja), untuk
menghindari kejenuhan/kebosanan yang mengakibatkan kecelakaan. (4) Pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian dalam penyelesaiannya membutuhkan jam kerja yang lebih pendek
dan membutuhkan istirahat yang yang cukup.
3. Tempat bekerja. Kenyamanan tempat bekerja di industri, perusahaan atau organisasi maupun
sekolah harus diperhatikan. kebersihan, kerapian ruang kerja, hubungan antarpersonal
mempengaruhi kenyamanan di tempat kerja.

D. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
1. Melindungi pekerja/praktikan dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi
akibat kecerobohan pekerja.
2. Memelihara kesehatan pekerja/praktikan untuk memperolah hasil pekerjaan yang optimal.
3. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
4. Mencegah timbulnya penyakit menular atau penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh
sesama pekerja.
5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
7. Mencegah dan mengurangi kerugian/kerusakan yang diderita semua pihak karena terjadinya
kecelakaan/kebakaran.
8. Pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) sebagai langkah pemberian
pertolongan awal dalam penanggulangan kecelakaan yang terjadi di laboratorium/bengkel
kerja.

E. Prinsip-prinsip/Langkah-langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja adalah:


1. Setiap pekerja/praktikan berhak mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Tempat
kerja/laboratorium/bengkel kerja wajib menyediakan alat-alat atau fasilitas yang dapat
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: (1) Tersedianya alat pemadam
kebakaran, (2) Tersedianya Kotak PPPK (P3K) lengkap beserta isinya, (3) Ada petugas yang
melayani kesehatan kerja. (4) Alat-alat praktek dalam keadaan aman/mudah digunakan dan
tidak menimbulkan bahaya.
2. Setiap pekerja/praktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat pelindung diri pada
waktu bekerja/melakukan praktikum, seperti, baju kerja/celemek, kacamata, sarung tangan
dan sebagainya.
3. Setiap pekerja/praktikan harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, antara lain: Bekerja sesuai prosedur/langkah
kerja tertentu. Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya. Melakukan perawatan
terhadap kebersihan dan keindahan tempat kerja. Setiap pekerja/praktikan harus memahami
situasi laboratorium/bengkel kerja dalam kaitannya tindakan menyelamatan jika terjadi
kecelakaan.

F. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Praktek Menjahit


Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian sendiri, ini terjadi karena bekerja
dengan terburu-buru, kurang memahami kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari pekerjaan yang
dilakukannya, kerusakan alat ataupun hal lain. Dalam pekerjaan/praktek menjahit beberapa
kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi dan upaya pencegahannya antara lain:

No. Jenis Kecelakaan Pencegahan

1. Tertusuk Jarum tangan. Konsentrasi saat menjahit Pakailah bidal/tudung


jari/pelindung jari.

2. Tertusuk jarum mesin jahit Konsentrasi saat menjahit, Tidak meletakkan kaki saat
memasang/melepas jarum mesin, Matikan mesin saat
memasang/melepas jarum.
3. Terkena gunting Tidak meletakkan gunting di atas meja mesin atau
dipangkuan saat menjahit. Letakkan gunting di laci mesin,
atau kantong alat yang tersedia di mesin.

4. Terpeleset Tidak terburu-buru saat berjalan. Hindarkan air, minyak, atau


benda yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Usahakan lantai tempat bekerja dalam keadaan kering.

5. Tersandung Tidak terburu-buru saat berjalan. Tidak meletakkan benda


yang menghalangi jalan. Hindari pemasangan kabel yang
mengganggu jalan

6. Terkena strum listrik Mengunakan alas kaki saat menjahit. Menggunakan kabel
sesuai kebutuhan. Memastikan kabel yang digunakan dalam
keadaan baik.

Logo keselamatan kerja

G. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah bantuan atau tindakan awal yang diberikan kepada
korban cidera maupun penyakit mendadak sebelum datangnya bantuan ambulan, dokter atau
petugas terkait lain jadi tidak merupakan suatu tindakan yang menjadi akhir penanganan
terhadap korban maupun pasien yang mengalami gangguan fisik yang mendadak dan gawat.

No. Jenis Kecelakaan Pencegahan

1. Tertusuk Jarum tangan. 1. Segera cuci tangan dengan alkoh*l 70% serta betadin.
2. Guyur luka dibawah air yang mengalir selama 3 menit.
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar
virus/kuman ikut keluar bersama darah)
4. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang
bersih
5. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan
menggunakan kain kasa
6. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
2. Tertusuk jarum mesin1. Matikan sumber aliran listrik ke mesin jahit.
2. Laporkan kepada guru pembimbing praktek di workshop
jahit
3. Buka jarum mesin dari mesin jahit
4. Cabut jarum mesin dari jari/tangan yang tertusuk
5. Lakukan penekanan pada bekas tusukan jarum, biarkan darah
keluar beberapa menit untuk membersihkan bekas tusukan
dari penyebab infeksi
6. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang
bersih
7. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan
menggunakan kain kasa
8. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
3. Terkena gunting 1. Pastikan lukanya kecil atau besar
2. Biarkan luka kecil atau besar berdarah bebas beberapa menit
untuk membersihkannya dari penyebab infeksi
3. Bersihkan luka dengan bahan yang bersih
4. Jika lukanya kecil tempelkan kasa steril anti septik dan balut
dengan kain kasa
5. Jika lukanya besar atau dalam, mintalah pertolongan dokter
4. Terpeleset 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah
agar korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
5. Tersandung 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah
agar korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
6. Terkena strum listrik 1. Matikan sumber aliran listrik ke alat yang rusak atau bila
tidak mungkin hindarkan korban dari aliran listrik, dengan
cara menyentuh pada punggung telapak tangan, kalau anda
merasakan kejutan kecil, ini menunjukkan masih ada arus
listrik, doronglah atau tarik kuat atau jauhkan korban dari
tempat semula.
2. Pindahkan korban hanya bila dia dalam bahaya dari
kebakaran, listrik, benda jatuh atau sumber bahaya lain. Bila
korban harus dipindahkan mintalah bantuan orang lain untuk
memindahkannya.
3. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah
agar korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
4. Topanglah anggota badan yang terluka.
5. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran, bila
sesaat korban berhenti bernafas, bila dia pingsan, berdarah,
muntahan, gigi lepas atau gigi palsu patah kemungkinan
tertelan dan menyumbat jalannya pernafasan, atau kalau
korban terlentang, lidah kebelakang dan menghalangi
jalannya nafas. Pembengkokan leher akut ke depan pada
korban yang pingsan mungkin pula menghalangi jalan
pernafasan.(Segera minta tolong dokter, bila perlu).

Usaha untuk menciptakan kondisi yang aman dan sehat diperlukan kesadaran tentang sikap
kerja yaitu kewaspadaan terhadap penggunaan alat yang selalu digunakan oleh pekerja itu sendiri
misalnya:

a. Memasang kabel listrik pada mesin terlebih dahulu dipasang pada stop kontak, menjaga agar
tidak terjadi sengatan listrik pada waktu memegang mesinnya

Pada saat memasang di perhatikan dengan cara memegang steker bukan kabelnya. Lalu
masukkan pada lubang stop kontak. Begitu pula yang dilakukan pada saat anda melepasnya.

b. Menjaga lingkungan kerja agar tetap bersih dan rapi, dapat menyebabkan pekerja merasa aman
dan sehat. Bersih sebagai bagian dari iman. Sediakan tempat sampah untuk membuang potongan
benang atau guntingan bahan dan tempat produk

c. Bekerja dengan memperhitungkan/menggunakan waktu seefisien mungkin, sehingga pekerjaan


selalu selesai tepat pada waktunya. Tidak berlambat-lambat dalam bekerja.

d. Gunakan alas kaki. Alas kaki tidak boleh dilepas selama bekerjaKadang karena belum terbiasa,
pada saat praktik tanpa menggunakan alas kaki padahal alas kaki yang baik memiliki sifat bukan
penghantar listrik yang baik(karet) sehingga dapat terlepas dari sengatan listrik atau kecelakaan
kerja apa bila terinjak jarum yang ada di lantai.
e. Pada saat praktik yang berkaitan dengan aliran listrik, perhatikan anggota badan atau alas kaki
tidak dalam keadaan basah

f. Menggunakan baju kerja. Agar pekerjaan selalu kelihatan rapi, bersih dan nyaman perlu
memakai celemek (baju kerja). Selain itu juga dapat
menghindari kotoran selama bekerja.

g. Sikap waktu bekerja. Pada saat duduk di kursi di


depan mesin jahit. Usahakan badan tegap tidak
membungkuk. Sikap kerja yang tepat dan benar
selalu disertai dengan cara bekerja yang teliti,
misalnya:

a. Cara menggunakan alat dengan tepat sesuai fungsinya

- Bekerja sesuai urutan kerja yang sudah dirancang sebelumnya


- Sikap badan harus tegak sehingga tidak mengganggu pernapasan
- Mata jangan terlalu dekat dengan pekerjaan sehingga tidak
melelahkan dan merusak mata
b. Rambut panjang harus diikat, sebab kalau dibiarkan terurai ada kemungkinan dapat
tersambar mesin

Beberapa factor penyebab timbulnya kecelakaan kerja, antara lain karena faktor :

 Lingkungan fisik tenaga kerja, seperti mesin, gedung, ruang, peralatan


 Kelalaian manusia
 Ketidakserasian kombinasi factor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan.
Cara mengantisipasi kecelakaan kerja
Menerapkan prosedur bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure)
Seluruh unsur yang ada harus mengetahui sarana, peraturan kesehatan dan prosedur keamanan
organisasi.
b) Seluruh staf bekerja sesuai dengan tugas atau kewajibannya
c) Tenaga kerja yang tidak dapat melakasanakan kewajiban harus melapor kepada pihak yang
berwenang agar ada antisipasi jika timbul masalah.

(Ilustrasi aspek-aspek K3 di ruang praktek busana)

Tes Formatif

Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!.
1. Jelaskan apa yang dimaksud K3?
2. Apa tujuan menerapkan K3 dalam menjahit?
3. Agar tidak terpeleset saat bekerja apa yang harus kita upayakan?
4. Bagaimana cara menerapkan K3 dalam menjahit?
5. Jelaskan tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)?

Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Yang dimaksud K3 adalah perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain yang berada di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaanselamat dan sehat,
serta agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien.

2. Tujuan menerapkan K3 dalam menjahit adalah:


Memberi pertolongan pada kecelakaan.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau jadian-
kejadian lain yang berbahaya.
Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis
peracunan, infeksi dan penularan
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya.
Menyesuaikan dan menyempurnakan pada pekerja yangbahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi dan lain-lain.

3. Agar tidak terpeleset saat bekerja, yang harus kita upayakan adalah: Tidak terburu-buru
saat berjalan.
Hindarkan air, minyak, atau benda yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Usahakan lantai tempat bekerja dalam keadaan kering.

4. Cara menerapkan K3 dalam menjahit adalah:


- Sikap tenang dan serius, tidak terburu-buru dalam bekerja.
- Menjaga lingkungan kerja selalu bersih dan rapi.
- Tempat kerja tidak licin, baik oleh air/minyak.
- Ruang cukup cahaya dan ventilasi.
- Memakai pakaian kerja/celemek sebelum menjahit.
- Memakai alas kaki saat menjahit.
- Mengikat rambut yang panjang dan tidak dibiarkan terurai yang dapat mengganggu
bekerja.
- Pemakaian masker hidung, kaca mata atau alat pelindung lain yang sesuai.
- Saat bekerja tangan selalu bersih.
- Posisikan duduk tegak saat menjahit.
- Memastikan aliran listrik/kabel disekitar kita aman.
- Dan lain-lain.

5. Tujuan pertolongan pertama dapat dirinci sebagai berikut:


-Mempertahankan penderita agar tetap hidup.
-Membuat keadaan korban/perderita tetap stabil.
-Mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan dan rasa cemas korban.
-Meminimalisasi derajat kecacatan.
-Memantau proses penyembuhan.

MATERI PENGENALAN MESIN JAHIT


Alat Menjahit Pokok
Dalam membuat sebuah busana, diperlukan beberapa peralatan menjahit, agar pekerjaan
membuat busana tersebut dapat berjalan dengan lancar. Tanpa adanya peralatan menjahit tersebut,
maka pekerjaan membuat busana tidak akan tercapai. Peralatan untuk menjahit tersebut meliputi
mesin jahit dan peralatan pendukung lainnya. Semua peralatan jahit-menjahit sering disebut dengan
piranti menjahit yaitu semua peralatan yang dipakai dalam suatu kegiatan jahit-menjahit.
Berdasarkan penggunaannya, peralatan menjahit dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu alat menjahit
pokok dan alat menjahit pendukung
Alat menjahit pokok merupakan peralatan menjahit utama yang pertama kali harus
dipersiapkan karena digunakan secara langsung pada proses menjahit. Contoh peralatan menjahit
pokok diantaranya adalah :

Mesin Jahit Manual


Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang mengunakan kaki untuk menggerakkan
mesinnya. Mesin jahit ini terdiri dari mesin jahit engkol tangan dan mesin jahit manual yang
menggunakan gerakan kaki. Mesin jahit engkol tangan yaitu mesin engkol pada roda mesin, lalu
diputar dengan tangan, ini adalah mesin yang tertua, sekarang sudah jarang digunakan kecuali untuk
orang-orang yang bermasalah dengan kaki.
Mesin jahit manual denga gerakan kaki yaitu diputar dengan injakan kaki, mesin ini masih
banyak dipakai di rumah tangga dan disekolah-sekolah. Mesin ini apabila menggunakan dinamo
atau motor listrik maka penggeraknya adalah tenaga listrik, selain lebih cepat juga tidak
melelahkan. Mesin jahit manual sering disebut mesin jahit setik lurus karena fasilitas yang
dimilikinya terbatas, yaitu hanya untuk menjahit setikan lurus saja. Untuk membuat beberapa
penyelesaian dan setikan hias lainnya, maka diperlukan alat-alat bantu lainnya.

Mesin Jahit Manual

Mesin Jahit Engkol Tangan

1. Mesin Jahit Semi Otomatis


Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit serba guna yang memiliki berbagai macam
fasilitas, dan mesin ini digerakan dengan menggunakan motor listrik. Mesin ini memiliki fasilitas
yang lebih lengkap dibandingkan dengan mesin jahit manual. Dengan demikian, mesin ini selain
digunakan untuk menjahit lurus, juga dapat menjahit berbagai
macam setikan hias yang dilengkapi dengan berbagai macam
sepatu mesin jahit dengan berbagai fungsi. Mesin jahit ini
dikatakan semi otomatis karena untuk pembuatan berbagai
macam setikan hiasnya masih memerlukan peralatan (cam) lain
yang sesuai dengan motif yang diinginkan. Bila menggunakan
berbagai macam bentuk hiasan, maka camnya pun harus diganti
sesuai dengan motifnya. Mesin jahit semi otomatis ini terdapat 2
macam bentuk, yaitu bentuk lemari / cabinet dan portable atau
tanpa menggunakan meja.
(Mesinsemiotomatis
2. Mesin Jahit Otomatis
Mesin jahit otomatis ini biasanya berbentuk portable
atau tanpa menggunakan meja. Kegunaan mesin jahit ini
hampir sama dengan mesin jahit semi otomatis.
Perbedaannya adalah mesin jahit ini memiliki komponen
yang lebih praktis. Hal ini terutama terletak dalam
menggunakan fasilitas bermacam-macam hiasan. Pada
mesin jahit tersebut cukup menekan tombol saja sesuai
dengan motif yang diinginkan.

(Mesin Jahit otomatis)

3. Mesin Jahit Industri


a. Mesin Jahit Jarum 1 (High Speed, Single Nedle)
Mesin jahit dengan menggunakan satu jarum ini
berfungsi untukmenghasilkan setikan lurus dengan satu
lajur. Mesin high speed ini tidakdigunakan untuk
menjahit kain yang mulur (stretch), seperti kaos,
misalnyatetapi digunakan untuk menjahit semua jenis
pakaian dengan jenis kaintipis, sedang, dan tebal. Mesin
ini mempunyai kecepatan 4000 sti/min atauantara 4000 -
5500 jpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DB x 1 atauDB×1 #16~#23.

b. Mesin Jahit Lockstitch dengan Pisau Pemotong Tepi (High


Speed, 1Needle, Lockstitch Machine with Edge Trimmer)
Mesin jahit lockstitch dengan 1 jarum ini menghasilkan jahitan
dengan tipe jeratan kunci (lockstitch). Dengan menggunakan jarum
tunggal mesin ini sangat cocok dipakai untuk menjahit bahan yang mulur/stretch, seperti bahan
kaos dan bahan mulur lainnya. Mesin ini digunakan untuk menjahitkomponen sekaligus
merapikan tepi dengan pisau pemotong pada mesin jahit. Mesin jahit lockstitch dapat digunakan
untuk jahit kerah, kaki kerah, dan lain sebagainya. Mesin ini mempunyai kecepatan di atas 4500
jpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DB x 1

c. Mesin Jahit Jarum 2 (High Speed, 2 Needles, Lockstitch Machine)


Mesin dengan menggunakan 2 jarum ini menghasilka setikan rangkap/2lajur. Mesin ini
digunakan untuk menjahit semua jenis kain dengan kecepatan 2000 rpm atau di atas 3500 jpm.
Tipe jarum yang digunakan adalah DP x 5 atau berukuran 135×17 (Nm160) Nm125~Nm180.

(Mesin High speed 2 jarum)

Cara mengoperasikan mesin jahit manual :

Mengoperasikan Alat Menjahit Pokok

Alat menjahit pokok terdiri-dari berbagai macam merk mesin jahit. Untuk mengoperasikan alat
menjahit pokok ini, siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan-bahan yang dibutuhkan di
antaranya adalah; bahan / kain untuk mencoba, benang jahit, dan buku petunjuk kerja.

Macam-macam alat menjahit pokok diantaranya adalah mesin jahit manual, mesin jahit semi
otomatis, mesin jahit otomatis, mesin penyelesaian/ obras, dan mesin jahit high speed setik lurus.
Adapun jenis alat menjahit pokok yang akan dibahas di bawah ini, cara mengoperasikannya adalah
mesin jahit manual dan mesin jahit penyelesaian (mesin obras), agar tidak salah dalam
mengoperasikannya.

1) Mesin Jahit Manual


Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk menggerakan
mesinnya. Adapun langkah-langkah dalam mengoperasikannya adalah sebagai berikut ;

a) Mempersiapkan mesin jahit


Untuk mempersiapkan mesin jahit manual ini, hal yang dilakukan adalah membuka
penutup mesin jahit bagian atas, dengan cara mengangkat atau mengeluarkan kepala mesin
jahit ke atas, memasang tali roda, dan mengatur posisi injakan kaki.
( Mengangkat kepala Mesin Ke Atas)

b) Mengisi kumparan / spul


Sebelum menjahit biasanya kumparan diisi terlebih dahulu, kecuali bila kumparan
tersebut telah berisi benang yang sama dengan benang yang akan digunakan. Dalam mengisi
kumparan jangan terlalu penuh dan harus rata, agar tidak mengganggu pada saat menjahit.
Cara mengisi kumparannya adalah sebagai berikut ;

Ambil anak kumparan (sekoci) masukkan ketempat pemintalan atau penggulung benang di
dekat roda.
Putarlah sampai masuk pada penguncinya.

( Cara memasukkan Sekoci Ketempat Pemintala)

Tekan tiang penyanggah tempat roda sehingga anakkumparan terkunci atau tidak biaslepas.
Perhatikan gambar dibawah ini.

( Cara Menekan Tiang Penyanggah


Hingga Terkunci
Kemudian pasanglah benang pada tiang sampai ke anak sekoci. Selanjutnya putarlah benang
pada anak sekoci melewati pada pengait benang atas dan pengait benang bawah, kemudian isi
sedikit kumparan dengan gulungan benang, agar mesin berputar dan sekoci tidak lepas.

(Cara Memasang Benang Pada Tiang Sampai Anak Sekoci)

Selanjutnya injaklah untuk menggerakan mesin tersebut. Isi kumparan jangan terlalu penuh
dan harus rata. Setelah itu, hentikan menjalankan mesinnya dan lepaskan kumparan dari
penggulung benang, lalu gunting.

c) Memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan


Setelah kumparan dilepas, maka masukkanlah kumparan tersebut ke dalam rumahkumparan
dengan menyisakan ujung benangnya. Hal ini maksudkan agar bisa dimasukkan pada celah-
celah yang harus dilalui rumah kumparan tersebut. Sisakan ujung benangnya lebih kurang 10
cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat uraian berikut ini ;

Sekoci berada ditangan kiri dan anak sekoci berada di tangan kanan. Arah benang ke
bawah bertolak belakang dengan arah masuk benang pada sekoci.

( Cara memasukkan Kumparan Ke Dalam Rumah Kumparan)

Masukkan anak sekoci kesekoci dan tarik benang memasuki arah jalur benang seperti pada
gambar

(Cara memasukkan Kumparan Ke Dalam Rumah Kumparan)


d) Memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin
Untuk memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin, jangan lupa memegang ujung tuas
rumah kumparan, agar kumparan tidak lepas. Caranya peganglah sekoci / kumparan dengan
tangan kiri sambil memegang tuasnya / pelatuknya, dan masukkan ke sarang sekoci / rumah
kumparan sampai berbunyi klik dan harus pas, dan usahakan ujung tangkai rumah kumparan
menunjuk ke atas. Jika sekoci atau rumah kumparan masih belum masuk ke tempat sarangnya,
maka sekoci akan jatuh apabila mesin berputar.

(Cara Memasukkan Rumah Kumparan Ke Dalam Mesin)

e) Mengatur tegangan benang Memasang jarum


Pengatur tegangan benang pada mesin ada dua yaitu pengatur tegangan benang atas dan
pengatur tagangan benang bawah. Yang pertama terletak di sebelah kiri mesin jahit dan biasanya
bernomor. Tegangan benang yang kedua adalah pada sekrup rumah kumparan. Untuk menjahit
biasanya menggunakan nomor 3-4, makin besar nomornya, makin kencang dan makin kecil nomor
makin longgar.

(Cara Memasang Jarum)

(Pengatur Tegangan Benang Bawah)


(Pengatur tegangan benang atas)

f) Memasang benang atas


Jarum mesin ada dua bagian yaitu bagian yang rata dan bagian yang cembung. Caranya
adalah angkat tiang pengangkat jarum setinggi-tingginya, kemudian sekrup jarum dilonggarkan.
Selanjutnya jarum dimasukkan dan sekrup dikencangkan kembali. Perhatian bagian mendatar /
pipih jarum menghadap kebatang / tiang jarum sehingga pada waktu memasukkan benang ke
lubang jarum dilakukan dari arah samping. Gunakan nomor jarum sesuai dengan ketebalan
bahan.

g) Mengeluarkan benang atas


Cara memasang benang atas mesin jahit manual adalah sebagai berikut ; pertama masukkan
benang pada tiang kelos benang atas, kedua lewatkan pada pengait benang di belakang, ketiga
lewatkan pada pinggiran benang, keempat masukkan pada lubang pengungkit benang, kelima,
masukkan pengait-pengait benang di bawahnya, dan keenam masukkan benang ke dalam lubang
jarum.

(Cara Memasang Benang Atas)

h) Mengeluarkan benang bawah


Untuk mengeluarkan benang bawah, caranya adalah menaikkan tiang jarum,
kemudian ujung benang atas dipegang dengan tangan kiri dan jangan ditarik. Roda mesin
dijalankan, sehingga jarum membuat satu setikan. Ketika jarum naik, benang bawah terkait
oleh benang atas dan kemudian benang bawah dapat di ambil. Benang atas dan benang
bawah, diletakkan di bawah sepatu mesin, mengarah ke belakang.
(Cara Mengeluarkan Benang Bawah)

i) Mengatur jarak setikan


Pengatur jarak setikan terletak di sebelah kanan mesin dan bernomor. Makin ke
bawah jarak setikan, maka setikan makin panjang. Bila pengatur jarak setikan dinaikkan ke
atas sekali, maka jahitan akan mundur dan ini dapat dipergunakan untuk penguat ujung
jahitan. Untuk menentukan setikan yang paling tepat, waktu menjahit sehelai bahan kita
harus mencoba terlebih dahulu setikannya. Apabila setikannya tidak tepat, maka jahitan
akan bergelombang, yang mengakibatkan bahan tertarik atau berkerut, walaupun disetrika,
hasilnya tidak akan baik.

(Cara Mengatur Jarak Setikan)

j) Memulai menjahit
Setelah langkah-langkah tersebut selesai, berikutnya adalah memulai untuk menjahit.
Untuk itu lakukan langkah-langkah sebagai berikut ;
Naikkan sepatu mesin, dan selanjutnya tarik kedua benang ke belakang jarum.
Letakkan bahan di bawah sepatu mesin, terlebih dahulu tusukkan jarum pada bahan.
(Cara Meletakkan Bahan Di Bawah Sepatu Mesin)

Aturlah posisi kaki, putarlah roda ke arah dalam bersamaan dengan menggerakkan injakkan
kaki.
Selanjutnya cobalah dengan membuat beberapa setikan. Bagi yang masih belajar, berlatihlah
menjahit dengan bentuk setikan yang bermacam-macam seperti setikan lurus, zig-zag,
kotak-kotak, lingkaran, bentuk spiral, dan lain sebagainya, yang bertujuan untuk
memperlancar menjahit.

(Memulai menjahit Lurus)

(Bentuk Setikan Rapat)


(Bentuk Setikan Zig-Zag)

2) Mesin Jahit Dengan Motor Listrik


Menjahit dengan motor listrik ini adalah mesin jahit manual yang ditambahkan dinamo
atau motor listrik sebagai penggerak mesinnya. Dengan adanya dinamo tersebut, maka mesin
jahit manual tidak digerakkan dengan kaki, tetapi digerakkan dengan tenaga listrik. Untuk
langkah-langkah persiapannya sama seperti persiapan yang harus dilakukan pada mesin jahit
manual. Langkah-langkah berikut merupakan langkah-langkah yang ada kaitannya dengan
penggunaan motor listrik tersebut ;

a. Pasangkan motor listrik pada bagian bawah roda atas mesin jahit. Pasang pula belt
(karet) yang menghubungkan antara roda atas mesin jahit dan roda motor listrik,
kemudian kencangkan sekrupnya.

(Cara Memasang Dinamo dan Belt)

b. Letakkan pedal pengatur kecepatan (terdapat dua macam steker). Pasangkan steker
untuk ke dinamo, kemudian steker satunya ke aliran listrik. Tekan atau injak secara
perlahan-lahan hingga roda mesin berputar. Jika ingin berhenti, kurangi tekanan injakan
pada pedal. Bila pedal ditekan terlalu dalam, maka mesin akan bergerak dengan cepat
sekali.
(Cara Memasukkan Steker)
c. Untuk mengurangi atau menambah kecepatan jalannya mesin, maka putarlah sekrup
pada bagian dalam pedal (putak ke kanan untuk menambah kecepatan dan putar ke kiri
untuk mengurangi kecepatan).

(Cara Menekan Kecepatan Pedal)

(Cara Memutar Sekrup Pengatur Kecepatan Pada Pedal)

d. Mulailah menjahit dengan menggunakan dinamo. Letakkan bahan yang akan dijahit,
kemudian tarik sekali saja roda dan putar ke arah dalam. Selanjutnya injak pedalnya
secara perlahan-lahan hingga hingga roda mesin berputar. Mulailah membuat beberapa
setikan. Jika ingin berhenti, lepaskan atau kurangi tekanan pada injakan pedal. Bila
pedalnya terlalu ditekan, maka kecepatannya terlalu tinggi. Apabila pedalnya ditekan
perlahan-lahan, maka mesin akan bergerak perlahan pula.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu penggunaan mesin jahit

Sebelum menggunakan mesin jahit, dianjurkan untuk diperiksa terlebih dahulu mesin yang
akan dipakai, apakah mesin tersebut sudah distel dengan baik, sesuai dengan buku petunjuk
penggunaan mesin jahit tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mengganggu kelancarannya
pada waktu dipakai, sehingga dapat membuat kesal waktu berlangsungnya proses pembuatan
pakaian. Yang harus diperiksa atau dipelajari adalah sebagai berikut ;

a. Jarum mesin, apakah nomor jarum sudah sesuai dengan kain yang akan dijahit.

NO NO JARUM BAHAN / KAIN

1 No. 9 Sutra - satin

2 No. 11 Lenan - plastik

3 No. 13 / 14 Seprei - blacu

4 No. 16 Kasar - drill - woll

5 No. 18 Kasur

6 No. 19 Karung - terpal - dsb

b. Cara memasukkan jarum ke dalam tiang jarum, apakah sudah tepat atau belum.
c. Apakah benang sesuai dengan kain yang akan di jahit dan sesuai pula dengan jarum.

NO NO BENANG NO JARUM

1 No. 40 / 50 No. 13 – 14 - 16

2 No. 24 No. 18 – 19 - 21

Uraian Materi Mesin Jahit Penyelasaian

Kegiatan menjahit dilakukan dengan beberapa tahap, mulai dari menentukan


model, mengukur, membuat pola, menggunting bahan , memberi tanda,
menjahit/menyatukan bagian-bagian yang terpisah untuk dibentuk/dibuat
sepotong busana atau benda lain yang diinginkan. Dalam pembuatan busana,
selain digunakan mesin jahit, digunakan pula mesin-mesin lain yang
membantu proses dalam menyelesaikan sepotong benda busana, mesinmesin
inilah yang kita namakan dengan mesin penyelesaian. Nah, coba
buatlah definisi apa yang dimaksud dengan mesin penyelasaian dalam
pembuatan busana dengan kalimatmu sendiri!
Dalam materi sebelumnya kalian telah mengenal macam-macam mesin, salah
satunya adalah mesin jahit khusus, mesin jahit inilah yang dikatakan sebagai
mesin penyelesaian.

Jenis – Jenis Mesin Jahit Penyelesaian

a. Mesin obras.
Mesin jahit yang satu ini memiliki fungsi yaitu mengikat dan melindungi pinggiran
kain agar benang-benang halus penyusun kain tidak lepas/rontok sehingga hasil jahitannya
menjadi lebih rapi dan pakaian atau bahan jahitan menjadi lebih awet.

(Sumber : http://wybengamachines.com/)

Khusus untuk menjalankan mesin obras, setidaknya dibutuhkan beberapa macam alat
penting untuk membantu kelancaran proses pengoperasian mesin obras. Peralatan yang
dimaksud diantaranya berupa

 Pinset obras untuk memasukkan benang pada jarum atau pada bagian yang sulit.
 Tang kecil untuk melepaskan jarum obras.
 Benang obras berjumlah 3, 4, 5 atau 6 untuk mengobras bahan kain.
 Perca kain untuk mencoba setikan mesin obras.

(Sumber : http://conhiloytelas.blogspot.co.id/)
Berdasarkan jumlah benang yang digunakan, mesin obras dapat dibedakan dalam
berbagai macam jenis antara lain mesin obras benang tiga, mesin obras benang empat, mesin
obras benang lima dan enam. Masing-masing mesin obras dapat digunakan disesuaikan
dengan fungsi atau kebutuhannya.

(Sumber : https://www.bukalapak.com/)

Sebelum mulai menjahit cek kembali kesesuaian benang yang terpasang pada mesin
obras. Anda bisa mencobanya untuk menjahit kain perca setiap kali akan mengobras
pakaian. Jika dirasa kurang bagus periksa kembali pengeturan tegangan benang dan jalur
pemasangan benangnya. Pengaturan tegangan benang sangat mempengaruhi hasil obrasan.

(Sumber : https://maquineriabeiro.com.ar/)

Meski saat ini sudah banyak sekali mesin jahit yang dilengkapi dengan fasilitas semi
obras, namun hasil jahitnya tetap saja tidak bisa sebaik mesin obras. Salah satu alasannya
karena mesin obras selalu dilengkapi dengan pisau pemotong kain sekaligus sedangkan
mesin jahit tidak. Selain itu mesin jahit hanya bekerja dengan dua benang sementara mesin
obras dapat bekerja dengan dua benang, tiga benang, atau lebih.
Bagian Bagian Mesin Obras

1. Badan mesin. Badan mesin merupakan tempat melekatnya komponen-komponen mesin


obras. Komponen-komponen yang dimaksud antara lain Benang, jarum, pisau
pemotong dan lain-lain.
2. Jarum dan tiang jarum. Mesin obras biasanya memakai tiga jarum sekaligus. Jarum
mesin obras dipasang pada tiang jarum. Cara memasangnya antara lain dengan
melonggarkan sekrup pada tiang jarum, lalu masukkan jarum hingga keatas dengan
bantuan tang atau penjepit. Ingat, Bagian yang cembung harus berada dibelakang.
Setelah jarum terpasang dengan baik, pasang kembali sekrupnya lalu kencangkan.
3. Tension. Tension merupakan pengatur tegangan benang digunakan untuk
mengencangkan dan melonggarkan tegangan benang. Putar tension kearah kiri untuk
melonggarkan benang, atau putar ke arah kanan untuk mengencangkan benang.
4. Looper. Looper adalah lubang-lubang tempat benang dikaitkan. Umumnya terdapat dua
jenis looper, yakni over looper atau pembentuk loop atas dan under looper atau
pembentuk loop bawah.
5. Tiang benang. Tiang benang berfungsi untuk meletakkan gulungan benang obras. Setiap
mesin obras memiliki jumlah tiang benang yang berbeda-beda. Misalnya mesin obras
benang tiga memiliki tiang yang berjumlah tiga. Tiang pertama terletak dibagian bawah
depan mesin. Tiang kedua terletak di bagian atas. Sementara tiang ke tiga berada
dibagian kiri samping.
6. Pisau mesin obras. Umumnya pisau mesin obras terletak dibagian bawah, di sebelah
jarum mesin. Pisau obras berfungsi untuk memotong tepian kain obras, sehingga
pakaian tidak berjumbai.
7. Pedal. Mesin obras juga memiliki pedal sama halnya mesin jahit yang berada di bawah
meja. Pedal mesin obras berfungsi untuk menggerakkan mesin. Anda cukup
menginjakkan kaki pada pedal ini untuk membuat mesin bekerja. Namun perlu
diperhatikan, mesin obras bergerak sangat cepat. Oleh karena itu, pijaklah pedal dengan
lembut dan hati-hati agar hasil obrasan lebih bagus dan rapi.

Membuka, mamasang atau mengganti jarum mesin. Caranya yaitu:

1. Naikkan jarum pada posisi tertinggi.


2. Longgarkan baut pengikat jarum.
3. Masukkan jarum sampai batas tertinggi.
4. Kencangkan kembali baut jarum

Penyesuaian ukuran jarum mesin dan ukuran benang untuk bahan/kain:


No. Jarum Ukuran/No. Benang Bahan/kain
7-11 Katun 80 s/d 120 Ringan beratnya:
Silk 60 s/d 80 Jersey, organdy, voile, taffeta, fine
Sintetis 80 silk dan satin
11-14 Katun 50 s/d 60 Sedang beratnya:
Silk 40 s/d 50 Linen, pique, katun, corduroy,
Sintetis 50 s/d 60 velvet, twill dan drill.
14-16 Katun 30 s/d50 Sangat berat:
Silk 30 s/d 50 Gabardin, tweed, denim,Vinyl dan
Sintetis 50 curduroy.
Memasang benang pada mesin obras
Untuk mencoba mesin obras, gunakan warna benang yang berbeda untuk
mengetahui dan memudahkan dalam pengecekan hasil setikan dari benang mana yang
kurang bagus.

Keterangan gambar :
Benang 1 dan 2, menunjukkan Over looper (pembentuk loop atas)
Benang 3 dan 4, menunjukkan Over lock (jarum over lock/obras)
Benang 5, menunjukkan Under lopper (pembentuk loop bawah)

Urutan Pemasangan Benang Overlock/Obras

(Pemasangan benang over lock 1 dan 2 (Right - Left))


Untuk mengganti benang pada over locker, maka benang dicabut dari jarum. Benang
dipotong pada tempatnya dan diganti dengan warna yang diinginkan. Benang yang baru
diikat pada benang yang telah ada pada mesin dan ditarik secara perlahan, sementara tension
disc dilonggarkan agar benang dapat lepas tanpa hambatan. Yakinkan bahwa benang telah
aman dan mempunyai simpul-simpul yang cukup kecil sehingga dapat melewati looper.
Pemasangan benang over lock dimulai darilooperke-1.

Pemasangan benang safety stitch – benang 4


Jeratan dihasilkan oleh mesin jahit yang berkelanjutan dari dua baris paralel jahitan
yang terpisah, dalam jarak tertentu. Satu baris overedge (jeratan), baris lainnya adalah
jahitan, yang berarti benang ganda. Jahitan ini digunakan untuk :

1. Menggabungkan keliman garmen-garmen rajutan


2. Menggabungkan keliman pada pakaian renang
3. Keliman belakang girdles dan pakaian dalam
4. Menggabungkan dan menyempurnakan keliman pada pakaian olahraga dan pakaian
kerja
5. Menggabungkan dan menyempurnakan keliman pada garmen yang mudah kusut
6. Jahitan penutup (finish) untuk pinggiran kain

Formasi jahitan, ukuran, potongan dan jarak beragam sesuai dengan mesin-mesin
yang berbeda. Penambahan kampuh ditujukan agar supaya jahitan tidak slip.

Pemasangan benang safety stitch – benang 5


Bagian jeratan pengaman terbuat dari dua helai benang, dan untuk menjahit bagian
ini, maka dijahit dari arah kanan ke kiri. Diagram di bawah ini menunjukkan area threading
(bagian untuk pemasangan benang) untuk safetych dan overlock. Pada tahap ini jarum
underlooper, overlooper, dan overlock. Bagian yang perlu dipasang benang untuk
pembentukan jeratan pengaman adalah :

1. Chain needle (jarum rantai)


2. Chain looper (pembentuk rantai loop)

Pengoperasian Mesin Obras:

1. Hubungkan kabel dynamo dengan stop kontak.


2. Hindari untuk menyalakan mesin.
3. Angkat sepatu mesin dengan menginjak pedal sebelah kiri.
4. Letakkan bagian tepi bahan yang akan di obras, beri kelonggaran sekalian untuk
merapikan pinggiran bahan.
5. Nyalakan mesin dengan menekan tombol ON.
6. Perlahan-lahan injak dynamo mesin dengan hati-hati.
7. Perhatikan posisi tangan,tangan tidak menahan bahan/kain, tetapi mengikutinya, tangan
kiri untuk memegang kain yang telah diobras dan tangan kanan untuk bahan/kain yang
belum diobras.
8. Bila hasil obrasan kurang bagus, maka yang harus diubah adalah tegangan benangnya.
9. Untuk mengencangkan benang, maka tegangan benang diputar kekanan
10. Bila melonggarkan, tegangan benang diputar kekiri.
11. Bila hasil obrasan benang bagian depan pendek, maka tegangan benang bagian depan
dilonggarkan (diputar kekiri).
12. Bila obrasan sudah selesai, guntinglah sisa hasil obrasan tersebut dibagian pinggir
bahan.
13. Setelah selesai mencoba, cabut/lepaskan kabel dynamo, bersihkan mesin dari sisa-sisa
bahan dan benang.
14. Cabut/lepaskan benang dengan cara menggunting 25 cm dari mesin
15. Minyaki mesin dengan minyak mesin obras letakkan perca kain dibawah sepatu mesin.
16. Tutup mesin dengan penutup mesin.
Mengganti Benang pada Mesin Obras:

1. Untuk mengganti benang pada over locker, maka benang dicabut dari jarum.
2. Benang dipotong pada tempatnya dan diganti dengan warna yang diinginkan.
3. Benang yang barudiikatpadabenang yang telah ada pada mesin dan ditarik secara
perlahan, sementara tension disc dilonggarkan agar benang dapat lepas tanpa hambatan.
4. Yakinkan bahwa benang telah aman dan mempunyai simpul-simpul yang cukup kecil
sehingga dapat melewati looper. Pemasangan benang over lock dimulai dari looper ke-
1.

Peralatan yang dimaksud diantaranya berupa pinset obras, tang kecil, benang obras, serta
perca kain.

 Pinset obras untuk memasukkan benang pada jarum atau pada bagian yang sulit.
 Tang kecil untuk melepaskan jarum obras.
 Benang obras berjumlah 3, 4, 5 atau 6 untuk mengobras bahan kain.
 Perca kain untuk mencoba setikan mesin obras.

(Sumber : http://conhiloytelas.blogspot.co.id/)

Berdasarkan jumlah benang yang digunakan, mesin obras dapat dibedakan dalam berbagai
macam jenis antara lain mesin obras benang tiga, mesin obras benang empat, mesin obras
benang lima dan enam. Masing-masing mesin obras dapat digunakan disesuaikan dengan
fungsi atau kebutuhannya.
b. Mesin lubang kancing.
Biasanya tidak semua penjahit memiliki mesin khusus lubang kancing, namun
beberapa ada yang memiliki mesin jahit multi fungsi. Mesin jahit multi fungsi memiliki
banyak fasilitas yang dapat membantu pekerjaan jahit-menjahit, antara lain dapat digunakan
untuk membuat lubang kancing. Tergantung merk dan typenya, ada beberapa model lubang
kancing yang dapat dibuat. Caranya, sepatu mesin jahit harus diganti dengan sepatu yang
dirancang khusus untuk membuat lubang kancing.
Mesin jahit lubang kancing digunakan untuk membuat lubang kancing sekaligus
memotong sisa benang yang tersisa dari proses tersebut. Mesin ini memiliki harga yang
paling mahal diantara mesin jahit pakaian jadi lainnya dikarenakan kerumitan mesin tersebut
dan kesempurnaan hasil kerjanya.

Mesin Lubang Kancing

(Sumber: http://larismesin.blogspot.com)

Dengan menggunakan mesin jahit multi fungsi, pekerjaan penjahit menjadi lebih
mudah dan praktis serta hasil jahitannya menjadi lebih rapi. Mesin ini dapat menggantikan
beberapa fungsi mesin konveksi yang lain diantaranya memasang lubang kancing,
memasang kancing, menjahit lipatan pergelangan kaki, menjahit biasa, menjahit variasi
sampai fungsi bordir manual. Kelemahan mesin ini terletak pada dinamonya yang kecil
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses dibandingkan dengan mesin
jahit industri lainnya. Mesin jahit multi fungsi sudah tersedia di pasaran, ada beberapa merk
dan type silakan dipilih yang paling cocok dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan
anda.

Mesin Jahit Multi Fungsi

(Sumber: http://mesinjahit-janome.blogspot.com)
Salah satu contoh mesin jahit multi fungsi yaitu Janome SUV 1122, memiliki fungsi
yang cukup penting dan berguna banget, yaitu 1 step buttonhole. Pada mesin jahit Janome
SUV 1122 ini, cukup dengan sekali setingan bisa langsung membuat lubang kancing,
termasuk ukuran lubang kancingnya yang otomatis ditentukan oleh mesin Janome. Untuk
komparasi, jika menggunakan mesin jahit multi fungsi Yamazaki, untuk membuat lubang
kancing dibutuhkan setidaknya 4 langkah, belum termasuk memberikan tanda dan ukuran
panjang lubang kancing tersebut, biar tidak kependekan atau kepanjangan jadinya.

Mesin Jahit Multi Fungsi Janome SUV 1122

(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)

Mesin Jahit Multi Fungsi Yamazaki)

(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)

Untuk membuat lubang kancing, gunakan sepatu khusus yang digunakan pada mesin
jahit anda dan perhatikan juga settingannya. Sepatu mesin jahit yang standar adalah sepatu
untuk membuat lubang kancing (buttonhole foot), sepatu jahit ini membantu anda membuat
lubang kancing dengan mudah dan tepat ukuran tidak peduli berapa lubang kancing yang
akan kita buat. Terdapat dua jenis sepatu jahit lubang kancing yaitu sepatu jahit 1 langkah
dan sepatu jahit 4 langkah, tergantung dari jenis mesin jahit yang anda punya.
Buttonhole Foot

(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)

(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)

(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)

Mesin pasang kancing.


Ada 2 tipe mesin pasang kancing :
– Pasang kancing chainstitch
model mesin lama yang masih sangat manual. Hasil jahitannya adalah jahitan rantai yang
bila satu jahitan itu lepas maka akan sangat mudah kancing itu lepas dari jahitan.
– Pasang kancing lockstitch
model mesin terbaru yang sekarang ini menjadi trend di dunia buyer fashion dunia. Dengan
jahitan lockstitch maka kualitas jahitan akan lebih tahan lama, anti copot. Model pasang
kancing lockstitch pertama keluar langsung berbasic otomatis program computer. Teknologi
pasang kancing computer adalah : direct drive, active tension dan automatic program.
Mesin ini digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagai variasi ukuran
dan lubang mulai dari 10 - 28 mm. Jenis kancing yang dapat digunakan pada mesin ini
adalah jenis shank button, wrapped around button, snap, label, metal button, stay button.
Tipe jarum yang digunakan adalah TQ x 1 (atau dibeberapa referensi yang lain, jarum yang
digunakan adalah DP x 17).i

(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)

Mesin kelim.

Safetystitch dirancang untuk memberikan keliman yang kuat pada bahan yang tidak regang, atau
bahan-bahan yang tidak mulur, seperti bahan tenun. Pada saat bersamaan mesin ini menghaluskan
pinggiran bahan sehingga tidak bertiras/berjumbai. Dua fungsi pekerjaan mesin safetystitch adalah
menjahit kelim dan obras.

Mesin neci.
Mesin jahit ini digunakan untuk menjahit bagian tepi kain agar lebih rapih. Mesin neci
hamir sama dengan mesin obras, yang membedakan adalah hasil jahitannya.

(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
Tes Formatif 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini


1. Tuliskan pengertian mesin jahit penyelesaian?
2. Tuliskan macam - macam mesin jahit penyelesaian
3. Jelaskan fungsi dari macam-macam mesin penyelesaian!

Kunci Jawaban:
1. Pengertian mesin jahit penyelesaian adalah mesin-mesin selain dari mesin jahit yang
digunakan untuk membantu proses penyelesaian sebuah busana.
2. Macam-macam mesin jahit penyelesaian:
a. Mesin obras
b. Mesin lubang kancing
c. Mesin pasang kancing
d. Mesin kelim
e. Mesin neci
3. Fungsi macam-macam mesin jahit penyelesaian:
a. Mesin obras
Digunakan untuk mengikat dan melindungi pinggiran kain agar benang-benang halus
penyusun kain tidak lepas/rontok sehingga hasil jahitannya menjadi lebih rapi dan
pakaian atau bahan jahitan menjadi lebih awet.
b. Mesin lubang kancing
Digunakan untuk membuat lubang kancing sekaligus memotong sisa benang yang
tersisa dari proses tersebut. Mesin ini memiliki harga yang paling mahal diantara
mesin jahit pakaian jadi lainnya dikarenakan kerumitan mesin tersebut dan
kesempurnaan hasil kerjanya.
c. Mesin pasang kancing
digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagai variasi ukuran dan
lubang mulai dari 10 - 28 mm.
d. Mesin kelim
Digunakan untuk memberikan keliman yang kuat pada bahan
e. Mesin neci
Digunakan untuk menjahit bagian tepi kain agar lebih rapih.
i

MATERI PEMBUATASN BUSANA SEDERHANA

Anda mungkin juga menyukai