Pd
Alokasi Waktu 3 x 12 = 36 JP
Fase E
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan cara
mengoperasikan dan memperbaiki mesin jahit dan mesin
penyelesaian, memahami teknik menjahit sesuai dengan jenis-
jenis bahan, memahami standar kualitas dan finishing hasil
jahitan dan menjahit busana sederhana dengan kreatif, baik
secara mandiri maupun bergotong royong.
Tujuan Pembelajaran a. Pada akhir fase E Peserta Didik Menjelaskan sikap kerja
dalam menjahit
b. Peserta Didik Membedakan mesin jahit dengan mesin
penyelesaian
c. Peserta Didik Mengoperasikan mesin jahit dan mesin
penyelesaian
d. Peserta Didik Mengaplikasikan teknik menjahit
e. Peserta Didik Menganalisis jenis - jenis bahan
f. Peserta Didik Menciptakan busana sederhana
Pengetahun Prasyarat Terlampir dalam rencana kegitan
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
I a. Pada akhir fase E Peserta Didik Kegiatan awal
Menjelaskan sikap kerja dalam
menjahit Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah
satu peserta didik untuk mempimpin berdoa.
b. Peserta Didik Membedakan mesin jahit
Guru memeriksa kehadiran siswa.
dengan mesin penyelesaian Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat
dalam mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
Kegiatan inti
a. Mulai Diri
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi yg akan
diajarkan
Guru menanyakan apakah peserta didik mengenal mesin jahit
sebelumnya
Guru menanyakan apa pengertian dari mesin jahit dan mesin
jahit penyelesaian
Guru menanyakan perbedaan mesin jahit denganmesin jahit
penyelaian
b. Eksplorasi konsep
Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
Guru menjelaskan aturan-aturan yang ada pada mata
pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
secara regular dan high.
Peserta didik mengamati video dan gambar-gambar
tentang pengenalan mesin jahit dan mesin penyelesaian
c. Ruang kolaborasi
Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan
anggota masing – masing kelompok 6 orang. Guru membagi
kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai 6 dan
meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing
atas dasar kesamaan nomor.
Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan hasil
pengamatan video dan gambar-gambar tentang pengenalan
mesin jahit dan mesin penyelesaian Guru mengamati diskusi
peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan.
d. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
pengenalan mesin jahit dan mesin penyelesaian ke depan
secara bergantian.
e. Refleksi terbimbing
Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan membagikan
kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu
siswa untuk berani mengajukan pertanyaan seputar materi
pelajaran.
Apa yang seru dari pelajaran hari ini?
Apa satu kalimat yang paling kamu ingat dari pelajaran hari
ini?
Mana saja dari pelajaran tadi yang malah bikin pusing?
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
Apa penjelasan yang paling diingat tapi belum paham
maksudnya?
Guru meminta siswa lain untuk memberikan tanggapan
atas pertanyaan dari temannya.
Guru memberikan penjelasan terkait pernytaan/pertanyaan
siswa yang disampaikan sebagai akibat dari menjawab
kartu refleksi tadi dan belum mendapatkan penjelasan dari
teman yang lain.
Penutup
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
2 c. Peserta Didik Mengoperasikan mesin Kegiatan awal
jahit dan mesin penyelesaian
d. Peserta Didik Mengaplikasikan teknik Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
menjahit satu peserta didik untuk mempimpin berdoa.
Guru memeriksa kehadiran siswa.
Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat
dalam mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
Kegiatan inti
a. Mulai Diri
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi
pertemuan sebelumnya.
Guru menanyakan apakah peserta didik sudah pernah
mengoperasikan mesin jahit?
b. Eksplorasi konsep
Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
Guru menjelaskan aturan-aturan yang ada pada mata
pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik
secara regular dan high.
c. Ruang kolaborasi
Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan
anggota masing – masing kelompok 6 orang. Guru membagi
kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai 6 dan
meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing
atas dasar kesamaan nomor.
Guru memerintahkan sisa untuk duduk dimesin yang telah
dibagikan sesuai kelompok agar bisa berlatih mendayung dan
mengoperasikannya.
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
d. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
Pengoperasian mesin jahit dan mesin penyelesaian ke depan
secara bergantian.
e. Refleksi terbimbing
Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan membagikan
kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu
siswa untuk berani mengajukan pertanyaan seputar materi
pelajaran.
Apa yang seru dari pelajaran hari ini?
Apa satu kalimat yang paling kamu ingat dari pelajaran hari
ini?
Mana saja dari pelajaran tadi yang malah bikin pusing?
Apa penjelasan yang paling diingat tapi belum paham
maksudnya?
Guru meminta peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan atas pertanyaan dari temannya.
Guru memberikan penjelasan terkait pernytaan/pertanyaan
siswa yang disampaikan sebagai akibat dari menjawab
kartu refleksi tadi dan belum mendapatkan penjelasan dari
teman yang lain.
Penutup
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
3 e. Peserta Didik Menganalisis jenis - Kegiatan awal
jenis bahan
f. Peserta Didik Menciptakan busana Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah
satu peserta didik untuk mempimpin berdoa.
sederhana
Guru memeriksa kehadiran siswa.
Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat
dalam mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
Kegiatan inti
a. Mulai Diri
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi
pertemuan sebelumnya.
Guru menanyakan apakah peserta didik sudah pernah melihat
jenis- jenis bahan tekstil untuk pembuatan busana?
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
Guru menanyakan apakah peserta didik sudah bisa atau sudah
pernah menjahit busana sederhana sebelumnya?
b. Eksplorasi konsep
Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada
mata pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
Guru menjelaskan aturan-aturan yang ada pada mata
pelajaran Dasar- dasar Keahlian Busana.
Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik
secara regular dan high.
c. Ruang kolaborasi
Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan
anggota masing – masing kelompok 6 orang. Guru membagi
kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai 6 dan
meminta peseta didik untuk bergabung ke kompok masing –
masing atas dasar kesamaan nomor.
Guru memerintahkan peseta didik untuk duduk dimeja yang
telah dibagikan sesuai kelompok agar bisa menganalisi bahan
tekstil yg dipelihatkan oleh guru.
Guru meminta peseta didik untuk menunjukkan pola dasar
badan sederhana yang telah dipelajari pada elemen dasar pola.
Guru membagikan bahan sesuai desain yang telah dibuat
masing-masing kelompok.
Peserta didik mulai duduk dimesin jahit dan menjahit busana
sederhana.
d. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang
menganalisi bahan tekstil ke depan secara bergantian.
Pertemuan Alokasi
Tujuan Pembelajaran Gambaran Aktivitas Pembelajaran
ke - Waktu
e. Refleksi terbimbing
Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan membagikan
kartu- kartu berisi pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu
siswa untuk berani mengajukan pertanyaan seputar materi
pelajaran.
Apa yang seru dari pelajaran hari ini?
Apa satu kalimat yang paling kamu ingat dari pelajaran hari
ini?
Mana saja dari pelajaran tadi yang malah bikin pusing?
Apa penjelasan yang paling diingat tapi belum paham
maksudnya?
Guru meminta peserta didik lain untuk memberikan
tanggapan atas pertanyaan dari temannya.
Guru memberikan penjelasan terkait pernytaan/pertanyaan
peserta didik yang disampaikan sebagai akibat dari
menjawab kartu refleksi tadi dan belum mendapatkan
penjelasan dari teman yang lain.
Penutup
Dengan melakukan penilaian, guru akan tahu apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau
belum. Pembelajaran tersebut bias dikatakan berhasil apa bila skor perolehan siswa selama
pembelajaran tersebut sudah di atas KKM
DAFTAR PUSTAKA
Buku siswa Dasar-dasar Busana Kelas X Semester 1, Kementrian Pendidikan, Riset dan
Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Sekoah Menengah Kejuruan 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=X9GpdUpDeIQ
https://www.youtube.com/watch?v=QfvCFUjXa0
Mengetahui
Assesmen Diagnostic
1. Baju kurung putih yang kalian pakai hari senun dan selasa, dijahit sendiri, atau tukang jahit
atau beli?
2. Apabila dijahit ditukang jahit, kamu pernah perhatikan alat- alat apa saja yang ada disekitar
tukang jahit tersebut?
3. Alat-alat yang kalian lihat itu, menurut kalian apa fungsinya?
Assesmen Formatif
1. Selama mengoperasikan mesin jahit apa saja kendala yang kalian rasakan!
2. Selama mengoperasikan mesin penyelesaian apa saja kendala yang kalian rasakan!
3. Hal menarik apa saja yang kalian rasakan setelah mempelajari materi ini!
Assesmen Sumatif
1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis mesin jahit?
2. Uraikan kerusakan-kerusakan ringan pada mesin jahit high speed!
3. Sebut dan jelaskan kegunaan jenis-jenis mesin penyelesaian?
4. Uraikan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan ringan pada mesin obras high
speed!
BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
MATERI PROSEDUR K3
A. Pengertian dan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat
dan sehat, serta agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien. Norma (standar)
yang menjadi pegangan pokok adalah:
1. Norma keselamatan kerja meliputi: keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan.
2. Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi
derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan
tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi
syarat hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk mencegah penyakit, baik sebagai akibat
pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan bagi perumahan untuk
tenaga kerja.
3. Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu kerja,
sistim pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang muda, tempat kerja, perumahan,
kebersihan, kesusilaan, ibadah dan kepercayaan masing-masing yang diakui pemerintah,
kewajiban sosial/kemasyarakatan dan sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja
yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama.
4. Tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan/atau menderita penyakit akibat pekerjaan berhak
atas ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi. Dan apabila seorang tenaga kerja meninggal
dunia akibat kecelakaan dan/penyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak menerima ganti
kerugian.
B.DasarHukum
Ada 4 dasar hukum yang menjadi acuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yaitu:
1. Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce.
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang Keselamatan dan
pasal 86 dan 87.
4. Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kera RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, befungsi sebagai Pedoman
penerapan sistem manajemen K-3 (SMK3).
2. Tertusuk jarum mesin jahit Konsentrasi saat menjahit, Tidak meletakkan kaki saat
memasang/melepas jarum mesin, Matikan mesin saat
memasang/melepas jarum.
3. Terkena gunting Tidak meletakkan gunting di atas meja mesin atau
dipangkuan saat menjahit. Letakkan gunting di laci mesin,
atau kantong alat yang tersedia di mesin.
6. Terkena strum listrik Mengunakan alas kaki saat menjahit. Menggunakan kabel
sesuai kebutuhan. Memastikan kabel yang digunakan dalam
keadaan baik.
1. Tertusuk Jarum tangan. 1. Segera cuci tangan dengan alkoh*l 70% serta betadin.
2. Guyur luka dibawah air yang mengalir selama 3 menit.
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar
virus/kuman ikut keluar bersama darah)
4. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang
bersih
5. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan
menggunakan kain kasa
6. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
2. Tertusuk jarum mesin1. Matikan sumber aliran listrik ke mesin jahit.
2. Laporkan kepada guru pembimbing praktek di workshop
jahit
3. Buka jarum mesin dari mesin jahit
4. Cabut jarum mesin dari jari/tangan yang tertusuk
5. Lakukan penekanan pada bekas tusukan jarum, biarkan darah
keluar beberapa menit untuk membersihkan bekas tusukan
dari penyebab infeksi
6. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang
bersih
7. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan
menggunakan kain kasa
8. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
3. Terkena gunting 1. Pastikan lukanya kecil atau besar
2. Biarkan luka kecil atau besar berdarah bebas beberapa menit
untuk membersihkannya dari penyebab infeksi
3. Bersihkan luka dengan bahan yang bersih
4. Jika lukanya kecil tempelkan kasa steril anti septik dan balut
dengan kain kasa
5. Jika lukanya besar atau dalam, mintalah pertolongan dokter
4. Terpeleset 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah
agar korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
5. Tersandung 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah
agar korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
6. Terkena strum listrik 1. Matikan sumber aliran listrik ke alat yang rusak atau bila
tidak mungkin hindarkan korban dari aliran listrik, dengan
cara menyentuh pada punggung telapak tangan, kalau anda
merasakan kejutan kecil, ini menunjukkan masih ada arus
listrik, doronglah atau tarik kuat atau jauhkan korban dari
tempat semula.
2. Pindahkan korban hanya bila dia dalam bahaya dari
kebakaran, listrik, benda jatuh atau sumber bahaya lain. Bila
korban harus dipindahkan mintalah bantuan orang lain untuk
memindahkannya.
3. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah
agar korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
4. Topanglah anggota badan yang terluka.
5. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran, bila
sesaat korban berhenti bernafas, bila dia pingsan, berdarah,
muntahan, gigi lepas atau gigi palsu patah kemungkinan
tertelan dan menyumbat jalannya pernafasan, atau kalau
korban terlentang, lidah kebelakang dan menghalangi
jalannya nafas. Pembengkokan leher akut ke depan pada
korban yang pingsan mungkin pula menghalangi jalan
pernafasan.(Segera minta tolong dokter, bila perlu).
Usaha untuk menciptakan kondisi yang aman dan sehat diperlukan kesadaran tentang sikap
kerja yaitu kewaspadaan terhadap penggunaan alat yang selalu digunakan oleh pekerja itu sendiri
misalnya:
a. Memasang kabel listrik pada mesin terlebih dahulu dipasang pada stop kontak, menjaga agar
tidak terjadi sengatan listrik pada waktu memegang mesinnya
Pada saat memasang di perhatikan dengan cara memegang steker bukan kabelnya. Lalu
masukkan pada lubang stop kontak. Begitu pula yang dilakukan pada saat anda melepasnya.
b. Menjaga lingkungan kerja agar tetap bersih dan rapi, dapat menyebabkan pekerja merasa aman
dan sehat. Bersih sebagai bagian dari iman. Sediakan tempat sampah untuk membuang potongan
benang atau guntingan bahan dan tempat produk
d. Gunakan alas kaki. Alas kaki tidak boleh dilepas selama bekerjaKadang karena belum terbiasa,
pada saat praktik tanpa menggunakan alas kaki padahal alas kaki yang baik memiliki sifat bukan
penghantar listrik yang baik(karet) sehingga dapat terlepas dari sengatan listrik atau kecelakaan
kerja apa bila terinjak jarum yang ada di lantai.
e. Pada saat praktik yang berkaitan dengan aliran listrik, perhatikan anggota badan atau alas kaki
tidak dalam keadaan basah
f. Menggunakan baju kerja. Agar pekerjaan selalu kelihatan rapi, bersih dan nyaman perlu
memakai celemek (baju kerja). Selain itu juga dapat
menghindari kotoran selama bekerja.
Beberapa factor penyebab timbulnya kecelakaan kerja, antara lain karena faktor :
Tes Formatif
Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!.
1. Jelaskan apa yang dimaksud K3?
2. Apa tujuan menerapkan K3 dalam menjahit?
3. Agar tidak terpeleset saat bekerja apa yang harus kita upayakan?
4. Bagaimana cara menerapkan K3 dalam menjahit?
5. Jelaskan tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)?
1. Yang dimaksud K3 adalah perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain yang berada di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaanselamat dan sehat,
serta agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien.
3. Agar tidak terpeleset saat bekerja, yang harus kita upayakan adalah: Tidak terburu-buru
saat berjalan.
Hindarkan air, minyak, atau benda yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Usahakan lantai tempat bekerja dalam keadaan kering.
Alat menjahit pokok terdiri-dari berbagai macam merk mesin jahit. Untuk mengoperasikan alat
menjahit pokok ini, siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan-bahan yang dibutuhkan di
antaranya adalah; bahan / kain untuk mencoba, benang jahit, dan buku petunjuk kerja.
Macam-macam alat menjahit pokok diantaranya adalah mesin jahit manual, mesin jahit semi
otomatis, mesin jahit otomatis, mesin penyelesaian/ obras, dan mesin jahit high speed setik lurus.
Adapun jenis alat menjahit pokok yang akan dibahas di bawah ini, cara mengoperasikannya adalah
mesin jahit manual dan mesin jahit penyelesaian (mesin obras), agar tidak salah dalam
mengoperasikannya.
Ambil anak kumparan (sekoci) masukkan ketempat pemintalan atau penggulung benang di
dekat roda.
Putarlah sampai masuk pada penguncinya.
Tekan tiang penyanggah tempat roda sehingga anakkumparan terkunci atau tidak biaslepas.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Selanjutnya injaklah untuk menggerakan mesin tersebut. Isi kumparan jangan terlalu penuh
dan harus rata. Setelah itu, hentikan menjalankan mesinnya dan lepaskan kumparan dari
penggulung benang, lalu gunting.
Sekoci berada ditangan kiri dan anak sekoci berada di tangan kanan. Arah benang ke
bawah bertolak belakang dengan arah masuk benang pada sekoci.
Masukkan anak sekoci kesekoci dan tarik benang memasuki arah jalur benang seperti pada
gambar
j) Memulai menjahit
Setelah langkah-langkah tersebut selesai, berikutnya adalah memulai untuk menjahit.
Untuk itu lakukan langkah-langkah sebagai berikut ;
Naikkan sepatu mesin, dan selanjutnya tarik kedua benang ke belakang jarum.
Letakkan bahan di bawah sepatu mesin, terlebih dahulu tusukkan jarum pada bahan.
(Cara Meletakkan Bahan Di Bawah Sepatu Mesin)
Aturlah posisi kaki, putarlah roda ke arah dalam bersamaan dengan menggerakkan injakkan
kaki.
Selanjutnya cobalah dengan membuat beberapa setikan. Bagi yang masih belajar, berlatihlah
menjahit dengan bentuk setikan yang bermacam-macam seperti setikan lurus, zig-zag,
kotak-kotak, lingkaran, bentuk spiral, dan lain sebagainya, yang bertujuan untuk
memperlancar menjahit.
a. Pasangkan motor listrik pada bagian bawah roda atas mesin jahit. Pasang pula belt
(karet) yang menghubungkan antara roda atas mesin jahit dan roda motor listrik,
kemudian kencangkan sekrupnya.
b. Letakkan pedal pengatur kecepatan (terdapat dua macam steker). Pasangkan steker
untuk ke dinamo, kemudian steker satunya ke aliran listrik. Tekan atau injak secara
perlahan-lahan hingga roda mesin berputar. Jika ingin berhenti, kurangi tekanan injakan
pada pedal. Bila pedal ditekan terlalu dalam, maka mesin akan bergerak dengan cepat
sekali.
(Cara Memasukkan Steker)
c. Untuk mengurangi atau menambah kecepatan jalannya mesin, maka putarlah sekrup
pada bagian dalam pedal (putak ke kanan untuk menambah kecepatan dan putar ke kiri
untuk mengurangi kecepatan).
d. Mulailah menjahit dengan menggunakan dinamo. Letakkan bahan yang akan dijahit,
kemudian tarik sekali saja roda dan putar ke arah dalam. Selanjutnya injak pedalnya
secara perlahan-lahan hingga hingga roda mesin berputar. Mulailah membuat beberapa
setikan. Jika ingin berhenti, lepaskan atau kurangi tekanan pada injakan pedal. Bila
pedalnya terlalu ditekan, maka kecepatannya terlalu tinggi. Apabila pedalnya ditekan
perlahan-lahan, maka mesin akan bergerak perlahan pula.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu penggunaan mesin jahit
Sebelum menggunakan mesin jahit, dianjurkan untuk diperiksa terlebih dahulu mesin yang
akan dipakai, apakah mesin tersebut sudah distel dengan baik, sesuai dengan buku petunjuk
penggunaan mesin jahit tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mengganggu kelancarannya
pada waktu dipakai, sehingga dapat membuat kesal waktu berlangsungnya proses pembuatan
pakaian. Yang harus diperiksa atau dipelajari adalah sebagai berikut ;
a. Jarum mesin, apakah nomor jarum sudah sesuai dengan kain yang akan dijahit.
5 No. 18 Kasur
b. Cara memasukkan jarum ke dalam tiang jarum, apakah sudah tepat atau belum.
c. Apakah benang sesuai dengan kain yang akan di jahit dan sesuai pula dengan jarum.
NO NO BENANG NO JARUM
1 No. 40 / 50 No. 13 – 14 - 16
2 No. 24 No. 18 – 19 - 21
a. Mesin obras.
Mesin jahit yang satu ini memiliki fungsi yaitu mengikat dan melindungi pinggiran
kain agar benang-benang halus penyusun kain tidak lepas/rontok sehingga hasil jahitannya
menjadi lebih rapi dan pakaian atau bahan jahitan menjadi lebih awet.
(Sumber : http://wybengamachines.com/)
Khusus untuk menjalankan mesin obras, setidaknya dibutuhkan beberapa macam alat
penting untuk membantu kelancaran proses pengoperasian mesin obras. Peralatan yang
dimaksud diantaranya berupa
Pinset obras untuk memasukkan benang pada jarum atau pada bagian yang sulit.
Tang kecil untuk melepaskan jarum obras.
Benang obras berjumlah 3, 4, 5 atau 6 untuk mengobras bahan kain.
Perca kain untuk mencoba setikan mesin obras.
(Sumber : http://conhiloytelas.blogspot.co.id/)
Berdasarkan jumlah benang yang digunakan, mesin obras dapat dibedakan dalam
berbagai macam jenis antara lain mesin obras benang tiga, mesin obras benang empat, mesin
obras benang lima dan enam. Masing-masing mesin obras dapat digunakan disesuaikan
dengan fungsi atau kebutuhannya.
(Sumber : https://www.bukalapak.com/)
Sebelum mulai menjahit cek kembali kesesuaian benang yang terpasang pada mesin
obras. Anda bisa mencobanya untuk menjahit kain perca setiap kali akan mengobras
pakaian. Jika dirasa kurang bagus periksa kembali pengeturan tegangan benang dan jalur
pemasangan benangnya. Pengaturan tegangan benang sangat mempengaruhi hasil obrasan.
(Sumber : https://maquineriabeiro.com.ar/)
Meski saat ini sudah banyak sekali mesin jahit yang dilengkapi dengan fasilitas semi
obras, namun hasil jahitnya tetap saja tidak bisa sebaik mesin obras. Salah satu alasannya
karena mesin obras selalu dilengkapi dengan pisau pemotong kain sekaligus sedangkan
mesin jahit tidak. Selain itu mesin jahit hanya bekerja dengan dua benang sementara mesin
obras dapat bekerja dengan dua benang, tiga benang, atau lebih.
Bagian Bagian Mesin Obras
Keterangan gambar :
Benang 1 dan 2, menunjukkan Over looper (pembentuk loop atas)
Benang 3 dan 4, menunjukkan Over lock (jarum over lock/obras)
Benang 5, menunjukkan Under lopper (pembentuk loop bawah)
Formasi jahitan, ukuran, potongan dan jarak beragam sesuai dengan mesin-mesin
yang berbeda. Penambahan kampuh ditujukan agar supaya jahitan tidak slip.
1. Untuk mengganti benang pada over locker, maka benang dicabut dari jarum.
2. Benang dipotong pada tempatnya dan diganti dengan warna yang diinginkan.
3. Benang yang barudiikatpadabenang yang telah ada pada mesin dan ditarik secara
perlahan, sementara tension disc dilonggarkan agar benang dapat lepas tanpa hambatan.
4. Yakinkan bahwa benang telah aman dan mempunyai simpul-simpul yang cukup kecil
sehingga dapat melewati looper. Pemasangan benang over lock dimulai dari looper ke-
1.
Peralatan yang dimaksud diantaranya berupa pinset obras, tang kecil, benang obras, serta
perca kain.
Pinset obras untuk memasukkan benang pada jarum atau pada bagian yang sulit.
Tang kecil untuk melepaskan jarum obras.
Benang obras berjumlah 3, 4, 5 atau 6 untuk mengobras bahan kain.
Perca kain untuk mencoba setikan mesin obras.
(Sumber : http://conhiloytelas.blogspot.co.id/)
Berdasarkan jumlah benang yang digunakan, mesin obras dapat dibedakan dalam berbagai
macam jenis antara lain mesin obras benang tiga, mesin obras benang empat, mesin obras
benang lima dan enam. Masing-masing mesin obras dapat digunakan disesuaikan dengan
fungsi atau kebutuhannya.
b. Mesin lubang kancing.
Biasanya tidak semua penjahit memiliki mesin khusus lubang kancing, namun
beberapa ada yang memiliki mesin jahit multi fungsi. Mesin jahit multi fungsi memiliki
banyak fasilitas yang dapat membantu pekerjaan jahit-menjahit, antara lain dapat digunakan
untuk membuat lubang kancing. Tergantung merk dan typenya, ada beberapa model lubang
kancing yang dapat dibuat. Caranya, sepatu mesin jahit harus diganti dengan sepatu yang
dirancang khusus untuk membuat lubang kancing.
Mesin jahit lubang kancing digunakan untuk membuat lubang kancing sekaligus
memotong sisa benang yang tersisa dari proses tersebut. Mesin ini memiliki harga yang
paling mahal diantara mesin jahit pakaian jadi lainnya dikarenakan kerumitan mesin tersebut
dan kesempurnaan hasil kerjanya.
(Sumber: http://larismesin.blogspot.com)
Dengan menggunakan mesin jahit multi fungsi, pekerjaan penjahit menjadi lebih
mudah dan praktis serta hasil jahitannya menjadi lebih rapi. Mesin ini dapat menggantikan
beberapa fungsi mesin konveksi yang lain diantaranya memasang lubang kancing,
memasang kancing, menjahit lipatan pergelangan kaki, menjahit biasa, menjahit variasi
sampai fungsi bordir manual. Kelemahan mesin ini terletak pada dinamonya yang kecil
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses dibandingkan dengan mesin
jahit industri lainnya. Mesin jahit multi fungsi sudah tersedia di pasaran, ada beberapa merk
dan type silakan dipilih yang paling cocok dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan
anda.
(Sumber: http://mesinjahit-janome.blogspot.com)
Salah satu contoh mesin jahit multi fungsi yaitu Janome SUV 1122, memiliki fungsi
yang cukup penting dan berguna banget, yaitu 1 step buttonhole. Pada mesin jahit Janome
SUV 1122 ini, cukup dengan sekali setingan bisa langsung membuat lubang kancing,
termasuk ukuran lubang kancingnya yang otomatis ditentukan oleh mesin Janome. Untuk
komparasi, jika menggunakan mesin jahit multi fungsi Yamazaki, untuk membuat lubang
kancing dibutuhkan setidaknya 4 langkah, belum termasuk memberikan tanda dan ukuran
panjang lubang kancing tersebut, biar tidak kependekan atau kepanjangan jadinya.
(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
Untuk membuat lubang kancing, gunakan sepatu khusus yang digunakan pada mesin
jahit anda dan perhatikan juga settingannya. Sepatu mesin jahit yang standar adalah sepatu
untuk membuat lubang kancing (buttonhole foot), sepatu jahit ini membantu anda membuat
lubang kancing dengan mudah dan tepat ukuran tidak peduli berapa lubang kancing yang
akan kita buat. Terdapat dua jenis sepatu jahit lubang kancing yaitu sepatu jahit 1 langkah
dan sepatu jahit 4 langkah, tergantung dari jenis mesin jahit yang anda punya.
Buttonhole Foot
(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
Mesin kelim.
Safetystitch dirancang untuk memberikan keliman yang kuat pada bahan yang tidak regang, atau
bahan-bahan yang tidak mulur, seperti bahan tenun. Pada saat bersamaan mesin ini menghaluskan
pinggiran bahan sehingga tidak bertiras/berjumbai. Dua fungsi pekerjaan mesin safetystitch adalah
menjahit kelim dan obras.
Mesin neci.
Mesin jahit ini digunakan untuk menjahit bagian tepi kain agar lebih rapih. Mesin neci
hamir sama dengan mesin obras, yang membedakan adalah hasil jahitannya.
(Sumber: http://rumahjahithaifa.com)
Tes Formatif 1
Kunci Jawaban:
1. Pengertian mesin jahit penyelesaian adalah mesin-mesin selain dari mesin jahit yang
digunakan untuk membantu proses penyelesaian sebuah busana.
2. Macam-macam mesin jahit penyelesaian:
a. Mesin obras
b. Mesin lubang kancing
c. Mesin pasang kancing
d. Mesin kelim
e. Mesin neci
3. Fungsi macam-macam mesin jahit penyelesaian:
a. Mesin obras
Digunakan untuk mengikat dan melindungi pinggiran kain agar benang-benang halus
penyusun kain tidak lepas/rontok sehingga hasil jahitannya menjadi lebih rapi dan
pakaian atau bahan jahitan menjadi lebih awet.
b. Mesin lubang kancing
Digunakan untuk membuat lubang kancing sekaligus memotong sisa benang yang
tersisa dari proses tersebut. Mesin ini memiliki harga yang paling mahal diantara
mesin jahit pakaian jadi lainnya dikarenakan kerumitan mesin tersebut dan
kesempurnaan hasil kerjanya.
c. Mesin pasang kancing
digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagai variasi ukuran dan
lubang mulai dari 10 - 28 mm.
d. Mesin kelim
Digunakan untuk memberikan keliman yang kuat pada bahan
e. Mesin neci
Digunakan untuk menjahit bagian tepi kain agar lebih rapih.
i