INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama : LUH Putu Mila Arsani Program Keahlian: Busana
Asal Sekolah : SMK Marsudirini Negara Jumlah Pesdik: 6 Orang
Alokasi Waktu : 1 x 3 (@ 45')
Kelas :X
B. KOMPETENSI AWAL
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Dunia Industri dan perkembangan Mode Pada akhir fase E, peserta didik mampu
(DIPM) menjelaskan dengan kreatif tentang ekosistem
mode dan overview fashion industry, gaya dan
selera sesuai dengan perkembangan fashion dan
trend dan memahami karya desainer dan konsep
sustainable fashion (Dunia Industri dan
perkembangan Mode)
KOMPETENSI
Peserta didik mampu mendeskripsikan ekosistem mode dan overview fashion industry,
Peserta didik mampu mendeskripsikan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan
fashion
dan trend
Peserta didik mampu memahami karya desainer dan konsep sustainable fashion
(Dunia Industri dan perkembangan Mode)
F. MODEL PEMBELAJARAN:
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Kontekstual (CTL). Metode : Diskusi, presentasi, eksplorasi
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Peserta didik mampu mendeskripsikan ekosistem mode dan overview fashion industry
Mendeskripsikan ekosistem mode dan overview fashion industry
Menjelaskan peta ekosistem mode
Menjelaskan komponen peta ekosistem mode
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion
dan trend
Menjelaskan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion dan trend
Menjelaskan perubahan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion dan
trend
3. Peserta didik mampu memahami karya desainer dan konsep sustainable fashion (Dunia
Industri dan perkembangan Mode)
Mengenal nama – nama desainer
Mengenal karya desainer dan produk fashion
Mengenal karya desainer dan produk fashion
Menjelaskan implementasi konsep sustainable fashion dalam perkembangan mode
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
diidentifikasi pembelajaran?
pada kegiatan
Sikap
Teknik Penilaian : observasi
Instrumen Penilaian Sikap
Jumlah
Profil Pelajar Pancasila Skor
Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes tertulis
2. Tes Tertulis
No Soal Kunci Jawaban Skor
Rinda salmun
Tokyo
3. Jelaskan yang Ramah lingkungan 40
ananda ketahui (Mengurangi pencemaran lingkungan)
tentang
sustainable Pakaian dapat digunakan dalam jangka
fashion waktu yang lama
(fashion
berkelanjutan)? Membuat busana dari kain yang sudah
pernah dipakai
Mengurangi pemakaian bahan kimia
1 1. 20
1 2. 20 Nilai perolehan KD
pengetahuan :
1 3. 20
Rata-Rata dari nilai
4. IPK =
5. (60/100)*100 = 60
Jumlah 60
2. Soal essai
Kunci jawaban Soal essai:
Indikator Penilaian Soal essai
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai :
Nilai 20 : Jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban
Nilai 15 : Jika jawaban sesuai kunci jawaban.
Nilai 10 : Jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban.
Nilai 5 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban.
1 1. 30 Nilai perolehan KD
pengetahuan :
1 2. 30
Rata-Rata dari nilai
2 3. 40
IPK =
Jumlah 100 (100/100)*100 = 100
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Remedial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum mencapai
KKM
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD / Indikator) :
KKM :
Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai
dan melebihi KKM,tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai
dan atau peserta didik dengan daya nalar yang tinggi diberikan lemabar kerja mandiri
untuk tugas yang tersetruktur. Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
3. LAMPIRAN
b.
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
...................................................................................................... ..........
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
RINGKASAN MATERI
A. Ekosistem Mode
industri busana (fesyen) adalah ekosistem industry fesyen yang meliputi kreasi, produksi
dan marketing.
1. KREASI
Proses kreasi adalah kegiatan yang menunjukkan kemampuan untuk mengembangkan ide – ide baru
serta menemukan cara – cara baru dalam melihat masalah dan peluang.
Kreasi memiliki sifat – sifat pengelolaan estetika (aesthetics organizing), menemukan (inventing),
mendorong batas (boundary pushing) dan menembus batas (boundary breaking). Hasil kreasi tertinggi
adalah perpaduan kegiatan menemukan (inventing) dan menembus batas (boundary breaking).
Aktivitas utama
Riset perubahan gaya hidup konsumen
Konsep produk berdasarkan tujuan pasar
a. Inovasi, eksplorasi dan interpretasi
b. Desain
Pelaku utama
Desainer
Lembaga trend forecasting
Konsultan
Desainer / stylist sampling
Tim eksperimen
Tim produksi sampling
Tim finishing sampling
Tim pengendali mutu
Aktivitas Pendukung
Pemilihan tekstil, pengembangan tekstil, spesifikasi bahan, bahan baku, pengembangan motif,
warna dan serat.
Pengembangan desain busana dan perlengkapannya
Pemahaman budaya dan sejarah
Pemahaman pasar, observasi selera yang berlaku saat ini, riset perubahan pola pikir masyarakat
2. PRODUKSI
Proses produksi merupakan tahapan kedua dalam rantai nilai kreatif ekosistem subsektor mode yang
terdiri atas: praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Jika di tahap kreasi akhirnya adalah sample
produk, yang siap ditawarkan kepada buyer atau siap untuk diproduksi sesuai target market suatu
perusahaan, tujuan akhir dari proses produksi adalah menghasilkan produk siap pakai, dalam jumlah
massal untuk didistribusikan ke berbagai tujuan pasar. Penentuan jumlah produksi tergantung dari
model bisnis yang dipakai. Jika sampel dari hasil kreasi ditawarkan lebih dahulu kepada buyer, jumlah
produksi berartisesuai dengan PO (purchase order) dari buyer. Jumlah produksi dapat pula ditentukan
oleh in house merchandiser perusahaan, jika konsep bisnisnya adalah pengadaan stock baru, kemudian
dipasarkan. Dari sampel yang dihasilkan oleh proses kreasi maka dianalisis dan dibuat perkiraan target
penjualan untuk menjadi patokan penentuan jumlah produksi.
AKTIVITAS UTAMA
Pembuatan sampel produksi
Perencanaan produksi
a. Pattern grading
b. Marker making
c. Persiapan dan pembelian bahan baku
Perhitungan biaya produksi
Bulk production
a. Cutting
b. Sorting/bundling
c. Sewing
PELAKU UTAMA
Merchandiser production/MD
Production planning and inventory control (PPIC)
Pattern maker
Marker maker
Cutters
Production sample
Operator mesin
Quality control (QC)
Craftsmen
CMT (Cutting-Making-Trimming)
OEM (Original Equipment Manufacturing)
ODM (Original Design Manufacturing)
OBM (Original Brand Manufacturing)
AKTIVITAS PENDUKUNG
Persiapan logistik
Penentuan line of production
Penentuan tenaga kerja
Pemasti mutu
3. DISTRIBUSI
Proses distribusi secara umum mencakup kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian
barang dari produsen kepada konsumen atau dengan kata lain, sebuah aktivitas yang mampu menciptakan
nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran dan memperlancar arus saluran pemasaran tersebut.
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat
dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan
produk dari pabrikan atau manufaktur kepada pengecer atau retailer. Setelah suatu produk dihasilkan suatu
pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut
kemudian menjual produk tersebut atau pelanggan yang merupakan proses pengadaan produk untuk
dikonsumsi oleh konsumen akhir atau business user secara langsung ataupun tidak langsung dengan
perantara.
PELAKU UTAMA
Fashion merchandiser
Buying agent
4. PENJUALAN
Setelah melalui proses kreasi, produksi dan distribusi, seluruh produk mode akhirnya mengalami proses
penjualan sebelum dapat digunakan oleh konsumen akhir. Pada awalnya produk mode dapat ditemui di
seluruh tempat, berisi dengan produk yang dipajang dan melibatkan interaksi langsung antara penjual dan
pembelinya. Namun dengan berkembangnya era internet di dunia, penggunaan saluran baru ini akhirnya
dapat menjadi salah satu channel yang patut diperhitungkan dalam proses penjualan.
AKTIVITAS UTAMA
Trade event
Pameran retail
Trunk show
Fashion show
Fashion week
Katalog/buku
Social media
E-commerce
Distribution outlet/distro
Factory outlet
Showroom
Department store
Speciality store
Brand endorser
Brand ambassador
Media cetak/elektronik
PELAKU UTAMA
Sales promotion boy (SPB)/sales promotion girl (SPG)
Manajer penjualan/manager marketing
Pret a porter
- Prada
- Donna Karan
- Iwan tirta
- Peter sie
- Non kawilarang
Desainer senior
- Prayudi
- Lili salim
- Kasoon harto
- Ghea sukasah
- Susan budiardjo
Desainer muda
- indonesia Fashion Chamber, tersebar di 11 provinsi
- IPMI
- APPMI
Desainer Independen
Hijabers
Distro
PEMBAGIAN PRODUK
- Snob
- Trend setter
- Pengikut mode pasif
- Pengikut mode aktif
- Tidak ikut mode
Info trend
- Premiere vision
- Fashion show S/S dan A/W
- Pameran Dagang Internasional
- Institusi mode: peclers, carlin international, promostyle, cotton Inc, Nelly Rodi
- On the store & street
C. SUSTAINABLE FASHION
Tren fashion selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan gaya hidup manusia. Oleh
karena itu, tiap tahun terdapat prediksi tren yang diluncurkan untuk menjadi pedoman
para desainer dan penggiat fashion dalam berbusana. Dalam acara 23 Fashion District,
Bandung (6/12). Fashion Researcher, Dini Midiani dan Taruna Kusmayadi membagikan
gambaran tren fashion tahun 2020/2021.
1. Tren 2019/2020 lebih berfokus ke teknologi dengan tema 'singularity' sedangkan tema
2020/2021 kembali ke alam
Tahun 2019/2020 ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi. Semakin
banyak teknologi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang
memudahkan manusia. Oleh karena itu, Indonesia Trend Forecasting meluncurkan
tema 'singularity' sebagai lambang tren untuk tahun 2019/2020.
Mengapa bisa begitu? Coba bayangkan, celana jins dan t-shirt yang kita pakai sehari-
hari diproduksi dengan membuang 20 ribu liter air berbahan kimia. Lebih sedihnya,
menurut Ellen MacArthur Foundation rata-rata pengguna fashion hanya memakai
pakaian tujuh hingga sepuluh kali pemakaian lalu dibuang begitu saja. Padahal
pembuatannya sangat boros air dan mencemarkan lingkungan, tapi ternyata
dipakainya gak lama. Tentu sayang sekali, bukan?
By Amanda Zahra
Mari kita jabarkan arti fesyen terlebih dahulu. Secara sederhana arti fesyen adalah
penampilan yang meliputi aksesoris, tas, sepatu, tata rias, gaya rambut dan yang paling
utama: pakaian. Kembali kepada fungsi pakaian sebagai kebutuhan primer manusia dalam
kategori “sandang”. Tak peduli apakah kamu seorang fashionista atau bukan, pakaian akan
selalu menjadi kebutuhan utama. Fesyen berkelanjutan sudah harus menjadi tanggung
jawab kita semua, bukan hanya ahli lingkungan, perancang busana, si kaya atau si miskin,
tapi seluruh umat manusia. Penikmat fesyen atau bukan, sudah saatnya konsep fesyen
berkelanjutan diimplementasikan dalam setiap lapisan kehidupan.
“Fesyen berkelanjutan adalah praktik dalam fesyen yang mengedepankan nilai-nilai dari
berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, khususnya lingkungan dan kemanusiaan.
Bagaimana agar fesyen apapun bentuknya mulai dari gaya hidup pribadi hingga ranah
bisnis selayaknya memakmurkan dan meninggalkan kerugian seminim mungkin.”
Tujuan dari fesyen berkelanjutan adalah untuk menyatukan berbagai kalangan di industri
fesyen: perancang, produsen, distributor, hingga konsumen (pemakai) untuk bekerja sama
demi mengubah cara suatu itemfesyen bersumber, diproduksi, dan dikonsumsi ke arah
yang lebih baik.
FOKUS PADA PAKAIAN
Kenapa? Karena pakaian adalah salah satu penyumbang polusi terbesar pada lingkungan.
10% emisi karbondioksida global dihasilkan oleh industri fesyen, sedangkan industri aviasi
(penerbangan) menghasilkan 2%. Pencemaran air, perubahan iklim, dan sederet isu
lingkungan lainnya. Belum lagi isu-isu kemanusiaan seperti upah buruh pekerja dibawah
standar atau eksploitasi anak. Hal ini erat hubungannya dengan fesyen cepat (fast fashion).
Pada praktiknya tidak ada fesyen yang 100% berkelanjutan. Alasan sederhananya karena
memiliki pakaian artinya harus mencucinya juga. Sebagian besar pakaian yang beredar
dipasaran berbahan dasar plastik. Dimana mencuci pakaian dapat melepaskan serat mikro
(microfibers). Artinya serat mikro plastik tersebut mengalir di air hingga berakhir ke
sungai dan lautan. Tentunya hal ini membahayakan ekosistem yang berada didalamnya.
Contohnya serat mikro termakan oleh ikan dan ikan dijadikan bahan pangan manusia. Ya,
manusia secara tidak langsung sebenarnya mengkonsumsi plastik.
Walau tidak bisa 100%, ada banyak cara bagi kita semua untuk belajar fesyen
berkelanjutan dan mengimplementasikannya semaksimal dan semampu yang kita bisa.
2 PERSPEKTIF
Sisi konsumen:
Setiap individu secara sadar membeli, memakai (mengkonsumsi), memiliki pakaian yang
sesuai dengan nilai fesyen berkelanjutan. Mengetahui nilai mana yang diri kita dukung,
selalu ada dampak positif maupun negatif bagi keberlangsungan lingkungan dan
kemanusiaan dalam setiap pilihan kita dalam berpakaian.
Kuncinya ada ditanganmu. Jadilah konsumen yang bijak!
Sisi produsen (pemilik merek, pelaku industri, pebisnis):
Memproduksi pakaian dengan memperhatikan dampak bagi lingkungan dan kemanusiaan,
tujuan utamanya adalah agar dalam proses produksi jejak karbon yang dihasilkan dapat
ditekan seminim mungkin.
IMPLEMENTASI
Fesyen berkelanjutan dapat dimulai dengan langkah-langkah sederhana berikut:
Merawat pakaian yang sudah dimiliki. Ini merupakan hal paling mendasar dan sederhana.
Menjaga pakaian agar berumur panjang adalah pilihan hidup berkelanjutan yang
utama. The most sustainable item is the one you already own.
Membeli baju baru adalah pilihan terakhir. Terapkan Hirarki Pembelian Kebutuhan sebelum
memutuskan membeli pakaian baru. Seringkali kita menginginkan memiliki pakaian baru
untuk mengikuti tren yang berkembang. Padahal ada banyak cara pakaian baru dapat
dimiliki tanpa harus membelinya. Urutannya adalah memakai pakaian yang sudah ada,
pinjam, tukar, sewa, beli bekas, buat, dan beli.
Investasi pada pakaian yang berkualitas baik. Berkualitas baik disini tidak hanya dari segi
ketahanan bahan pakaian namun juga tingkat kenyamanan yang diberikan. Pada umumnya
pakaian yang dijual dengan harga yang terlampau murah terbuat dari bahan yang kurang
nyaman bagi tubuh dengan bahan dan kualitas jahit rendah sehingga cepat rusak. Ada
harga ada rupa!
“Siapa yang membuat pakaianku?” Who Made My Clothes? Kampanye global Fashion
Revolution yang dilatarbelakangi oleh runtuhnya Rana Plaza (sebuah gedung di
Bangladesh dimana pekerja garmen menjahit pakaian dari berbagai merek fesyen cepat) di
tahun 2013 yang memakan lebih dari 1000 korban jiwa dan 2500 korban luka-luka.
Dengan peduli untuk mengetahui siapa yang membuat pakaian kita, melatih kita untuk
lebih peka terhadap isu kemanusiaan. Sudahkah pekerja yang membuat pakaian kita
dibayar dengan upah yang layak? Lingkungan kerja yang aman dan nyaman? Sudahkah
kita turut andil dalam mensejahterakan mereka?
Memilih bahan pakaian alami. Memilih bahan pakaian alami seperti katun dan linen,
daripada bahan sintetis seperti nilon dan spandeks yang berbahan dasar plastik. Hal ini erat
pada proses pemakaian saat mencuci baju dimana adanya pelepasan serat mikro ke sungai
atau lautan yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
Tipe merek. Jika harus membeli pakaian baru, alangkah baiknya jika membeli dari merek
fesyen lambat (slow fashion) yang didasarkan atas produksi dan pemakaian pakaian
dengan rentang waktu yang lama, daya tahan dan kualitas yang tinggi, proses produksi
yang beretika serta ramah lingkungan. Tidak berfokus pada kecepatan produksi massal
layaknya fesyen cepat. Dalam fesyen lambat, prioritas adalah kualitas, bukan kuantitas.
C. GLOSARIUM