Anda di halaman 1dari 24

1.

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama : LUH Putu Mila Arsani Program Keahlian: Busana
Asal Sekolah : SMK Marsudirini Negara Jumlah Pesdik: 6 Orang
Alokasi Waktu : 1 x 3 (@ 45')
Kelas :X

B. KOMPETENSI AWAL
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Dunia Industri dan perkembangan Mode Pada akhir fase E, peserta didik mampu
(DIPM) menjelaskan dengan kreatif tentang ekosistem
mode dan overview fashion industry, gaya dan
selera sesuai dengan perkembangan fashion dan
trend dan memahami karya desainer dan konsep
sustainable fashion (Dunia Industri dan
perkembangan Mode)

KOMPETENSI
 Peserta didik mampu mendeskripsikan ekosistem mode dan overview fashion industry,
 Peserta didik mampu mendeskripsikan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan
fashion
dan trend
 Peserta didik mampu memahami karya desainer dan konsep sustainable fashion
(Dunia Industri dan perkembangan Mode)

D.SARANA DAN PRASARANA


C. PROFIL PELAJAR PANCASILA: Pesertadidikakanmengembangkan kemampuan beriman bertaqwa kepada
Jaringan Internet, gawai, laptop, infocusmedia cetak (brosur, Kora

TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular : mengeksplorasi materi dan identifikasi peta konsep yang diberikan
Peserta didik dengan kesuliatan belajar : mengeksplorasi materi dan identifikasi peta konsep secara berulang
Peserta didik dengan pencapaian tertinggi : mengeksplorasi dan mengembangkan materi serta peka konsep dari b

F. MODEL PEMBELAJARAN:
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Kontekstual (CTL). Metode : Diskusi, presentasi, eksplorasi
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Peserta didik mampu mendeskripsikan ekosistem mode dan overview fashion industry
 Mendeskripsikan ekosistem mode dan overview fashion industry
 Menjelaskan peta ekosistem mode
 Menjelaskan komponen peta ekosistem mode
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion
dan trend
 Menjelaskan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion dan trend
 Menjelaskan perubahan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion dan
trend
3. Peserta didik mampu memahami karya desainer dan konsep sustainable fashion (Dunia
Industri dan perkembangan Mode)
 Mengenal nama – nama desainer
 Mengenal karya desainer dan produk fashion
 Mengenal karya desainer dan produk fashion
 Menjelaskan implementasi konsep sustainable fashion dalam perkembangan mode

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Industri busana meliputi kreasi, produksi dan marketing.


Trend fashion semakin berkembang sejalan dengan perkembangan mode
Penggiat fashion fokus kepada konsep sustainable fashion (fashion berkelanjutan)

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Apa yang kamu ketahui tentang industri busana?


Apa trend busana saat ini?
Siapa desainer yang kamu ketahui?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Inti (30 Menit)
Kegiatan pendahuluan ( 10 menit )
Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
Pesertadidikdisapadanmelakukan Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan
Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
Ekosistem mode dan overview fashion industry
pemeriksaan kehadiran guru. bersama dengan Peta ekosistem mode
Komponen peta ekosistem mode
Peserta
Peserta didik melakukan ice breaking sesuai dengan jadwal piket didik
setiapdiberikan kesempatan
hari secara bergilir. untuk melakukan diskusi kelompok d
Ekosistem yang
Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan modeakan
dan diterapkan
overview fashion
dalam industri
pembelajaran daring dan luring.
Peserta
Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali didik mempresentasikan hasilnyakepada kelompok lain menggun
pertemuan
mengikuti pembelajaran Peserta lain memberi tanggapannya kepada penyaji
Peserta didik melaporkan hasil diskusinya dan presentasinya kepada gur
Peserta didik diminta untuk mengerjakansoal latihan

ke depan akan secara daring hari ini adalah

dan/atau luring, dan materi


kemampuan yang mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran di busana. Dengan demikian wajib dikuasai Peserta didik dan dim
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
Apakah kamu tahu tentang perkembangan proses produksi pada industri busana (fesyen)?

Kegiatan Penutup (5 Menit) Refleksi


Siswa:
Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baikApakah ada kendala
dalam bentuk pada kegiatan pembelajaran?
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pem
Apakah kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran
Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom komentar.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan.
B. Guru :
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru. Apakahsemuasiswaaktifdalam kegiatan pembelajaran?
Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketikaberkegiatan dapat te
Apa level pencapaian rata-rata siswa dalamkegiatan pembelajaran
Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntasdalampelaksanaan pe
Pertemuan 2
Kegiatan pendahuluan ( 10 menit ) Kegiatan Inti (30 Menit)
Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiranPeserta
bersama dengan
didik guru.
mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan
Peserta didik melakukan ice breaking sesuai dengan jadwalDengan
piket setiap
metodeharitanya
secarajawab
bergilir.
guru memberikan pertanyaan mengenai:
Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
gaya danyang
seleraakan diterapkan
sesuai dalam pembelajaran
dengan perkembangan daring
fashion dan luring.
dan trend
Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan
perubahan gaya dan selera sesuai dengan perkembangan fashion dan/atau
ke depan akan mengikuti pembelajaran secara daring dan tren
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
Peserta didik diberikan kesempatan untukmelakukan diskusi kelompok de
Apakah kamu tahu tentang trend mode saat ini)? gaya dan selera sesuai dengan perkembangan
fashion dan trend
Peserta didik mempresentasikan hasilnya kepada kelompok lain menggun
Peserta lain memberi tanggapannya kepada penyaji
Peserta didik melaporkan hasil diskusinya dan presentasinya kepada gur
Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan

Kegiatan Penutup (5 Menit) Refleksi

Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam bentuk narasi/gambar/emotikon


7. Apakah ada tertentu untuk menunjukkan pem
kendalapada
Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut dalam
kegiatanpembelajaran? kolom komentar.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan.
Apakahsemuasiswaaktifdalam kegiatanpembelajaran?
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Apa saja kesulitan siswa yang dapat

diidentifikasi pembelajaran?
pada kegiatan

Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketikaberkegiatan dapat


Apa level pencapaian rata-rata siswa dalamkegiatan pembelajar
Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntasdalampelaksanaan
Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
Pertemuan 3

Kegiatan Inti (30 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahua


Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
Pesertadidikdisapadanmelakukan Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
2. pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. Mengenal nama – nama desainer
Peserta didik melakukan ice breaking sesuai denganMengenal karya
jadwal piket desainer
setiap dan produk
hari secara fashion
bergilir.
Mengenal karya desainer dan produk fashion
Menjelaskan implementasi konsep sustainable fashion dalam perkemban
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi kelompok
Perkembangan mode oleh karya desainer dan konsep sustainable fashion
Peserta didik mempresentasikan hasilnya kepada kelompok lain menggu
Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran daring dan luring.
Peserta lain memberi tanggapannya kepada penyaji.
Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama dua kali pertemuan ke depan akan mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau
Peserta didik melaporkan hasil diskusinya dan presentasinya kepada gu
Peserta didik akan menyaksikan demonstrasi
Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan

dari guru tamu tentang gastronomi


fusion
mulekular.
dan

Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:


Siapa desainer yang kamu ketahui?
Pernahkah kamu lihat rancangan desainer tersebut?
Apakah kamu tahu tentang sustainable fashion?

Kegiatan Penutup (5 Menit) Refleksi


Apakah ada kendala pada kegiatanpembelajaran?
Apakah
Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik dalam semua
bentuk siswa aktif dalam kegiatanpembelajaran?
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemah
Apa
Peserta didik dapat menuliskan pertanyaanyang ingin diketahui sajalanjut
lebih kesulitan siswa
dalam yang
kolom dapat diidentifikasi pada kegiatan pembe
komentar.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selamaApakah siswa yang memiliki kesulitan ketikaberkegiatan dapat teratasi
mengerjakan.
Peserta didik menerima apresiasi danmotivasi dari guru. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalamkegiatan pembelajaran ini?
Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembel
Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
E. ASESMEN

Sikap
 Teknik Penilaian : observasi
 Instrumen Penilaian Sikap
Jumlah
Profil Pelajar Pancasila Skor

No Nama Siswa Berakhlak Berkebinekaan


Beriman & Gotong
mulia global
bertaqwa 1- royong
(jujur) (menghargai) 1-
4 1-4
1-4 4
1
2
3
4
5

Profil Pelajar Pancasila


Indikator Sikap“Beriman dan bertaqwa”:
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.
Rubrik pemberian skor:
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
Indikator sikap “Berakhlak mulia(jujur)”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

Indikator sikap “Gotong royong”


• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Ramah dengan sesama.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
Indikator sikap “berkebinekaan global (menghargai)”
• Saling menghargai/ toleran
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

Pengetahuan
 Teknik penilaian : Tes tertulis
2. Tes Tertulis
No Soal Kunci Jawaban Skor

1. Jelaskan teknik Kreasi, produksi, dan marketing 30


dasar proses
produksi pada
industri busana Desain, mengambil ukuran, membuat pola,
yang membuat rancangan bahan dan harga,
kamuketahui menggunting, menjahit, penyelesaian,
mengepress.

Survey pasar, penyediaan bahan dan alat,


pembuatan sampel, produksi, pemasaran

2. Siapa nama Didit hediprasetyo, Iwan tirta, Prayudi, Lili salim, 30


desainer yang Kisoon harto, Ghea sukasah, Susan budiardjo, peggy
kamu ketahui di hartanto
indonesia dan Ivan gunawan, ane avanti, dian pelangi, zaskia
dimana pusat sungkar, Tex saverio, yosep sinudarsono
mode dunia?

Rinda salmun

London, Milan, New York City dan paris

Tokyo
3. Jelaskan yang Ramah lingkungan 40
ananda ketahui (Mengurangi pencemaran lingkungan)
tentang
sustainable Pakaian dapat digunakan dalam jangka
fashion waktu yang lama
(fashion
berkelanjutan)? Membuat busana dari kain yang sudah
pernah dipakai
Mengurangi pemakaian bahan kimia

Mengurangi limbah fesyen

menyatukan berbagai kalangan di industri fesyen:


perancang, produsen, distributor, hingga konsumen
(pemakai) untuk bekerja sama demi mengubah cara
suatu itemfesyen bersumber, diproduksi, dan
dikonsumsi ke arah yang lebih baik.

Memproduksi pakaian dengan memperhatikan


dampak bagi lingkungan dan kemanusiaan, tujuan
utamanya adalah agar dalam proses produksi jejak
karbon yang dihasilkan dapat ditekan seminim
mungkin
Total Nilai 100

 Instrumen Penilaian Pengetahuan


1. Soal Objective
Kunci Jawaban soal objective :
Indikator Penilaian Soal Objective:
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai :
Nilai 20 : Jika sesuai kunci jawaban
Nilai 0 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban.

Contoh pengolahan nilai Objective


IPK NO SKOR NILAI
SOAL PENILAIAN

1 1. 20

1 2. 20 Nilai perolehan KD
pengetahuan :
1 3. 20
Rata-Rata dari nilai
4. IPK =
5. (60/100)*100 = 60
Jumlah 60
2. Soal essai
Kunci jawaban Soal essai:
Indikator Penilaian Soal essai
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai :
Nilai 20 : Jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban
Nilai 15 : Jika jawaban sesuai kunci jawaban.
Nilai 10 : Jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban.
Nilai 5 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban.

Contoh pengolahan nilai essai


IPK NO SOAL SKOR NILAI
PENILAIAN

1 1. 30 Nilai perolehan KD
pengetahuan :
1 2. 30
Rata-Rata dari nilai
2 3. 40
IPK =
Jumlah 100 (100/100)*100 = 100
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Remedial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum mencapai
KKM
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD / Indikator) :
KKM :

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dts

Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai
dan melebihi KKM,tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai
dan atau peserta didik dengan daya nalar yang tinggi diberikan lemabar kerja mandiri
untuk tugas yang tersetruktur. Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
3. LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Mengamati gambar dibawah ini, kemudian deskripsikan pemahaman anda tentang
perkembangan mode secara global dan perkembangan teknologi yang berkaitan dengan bidang
busana pada kolom dibawah
a. c.

b.
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
...................................................................................................... ..........
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

RINGKASAN MATERI
A. Ekosistem Mode
industri busana (fesyen) adalah ekosistem industry fesyen yang meliputi kreasi, produksi
dan marketing.

1. KREASI
Proses kreasi adalah kegiatan yang menunjukkan kemampuan untuk mengembangkan ide – ide baru
serta menemukan cara – cara baru dalam melihat masalah dan peluang.
Kreasi memiliki sifat – sifat pengelolaan estetika (aesthetics organizing), menemukan (inventing),
mendorong batas (boundary pushing) dan menembus batas (boundary breaking). Hasil kreasi tertinggi
adalah perpaduan kegiatan menemukan (inventing) dan menembus batas (boundary breaking).

Aktivitas utama
 Riset perubahan gaya hidup konsumen
 Konsep produk berdasarkan tujuan pasar
a. Inovasi, eksplorasi dan interpretasi
b. Desain

Pelaku utama
 Desainer
 Lembaga trend forecasting
 Konsultan
 Desainer / stylist sampling
 Tim eksperimen
 Tim produksi sampling
 Tim finishing sampling
 Tim pengendali mutu

Aktivitas Pendukung
 Pemilihan tekstil, pengembangan tekstil, spesifikasi bahan, bahan baku, pengembangan motif,
warna dan serat.
 Pengembangan desain busana dan perlengkapannya
 Pemahaman budaya dan sejarah
 Pemahaman pasar, observasi selera yang berlaku saat ini, riset perubahan pola pikir masyarakat

2. PRODUKSI
Proses produksi merupakan tahapan kedua dalam rantai nilai kreatif ekosistem subsektor mode yang
terdiri atas: praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Jika di tahap kreasi akhirnya adalah sample
produk, yang siap ditawarkan kepada buyer atau siap untuk diproduksi sesuai target market suatu
perusahaan, tujuan akhir dari proses produksi adalah menghasilkan produk siap pakai, dalam jumlah
massal untuk didistribusikan ke berbagai tujuan pasar. Penentuan jumlah produksi tergantung dari
model bisnis yang dipakai. Jika sampel dari hasil kreasi ditawarkan lebih dahulu kepada buyer, jumlah
produksi berartisesuai dengan PO (purchase order) dari buyer. Jumlah produksi dapat pula ditentukan
oleh in house merchandiser perusahaan, jika konsep bisnisnya adalah pengadaan stock baru, kemudian
dipasarkan. Dari sampel yang dihasilkan oleh proses kreasi maka dianalisis dan dibuat perkiraan target
penjualan untuk menjadi patokan penentuan jumlah produksi.

AKTIVITAS UTAMA
 Pembuatan sampel produksi
 Perencanaan produksi
a. Pattern grading
b. Marker making
c. Persiapan dan pembelian bahan baku
 Perhitungan biaya produksi
 Bulk production
a. Cutting
b. Sorting/bundling
c. Sewing

TAHAP POST PRODUKSI


 Pengendalian mutu
 Finishing
 Packing

PELAKU UTAMA
 Merchandiser production/MD
 Production planning and inventory control (PPIC)
 Pattern maker
 Marker maker
 Cutters
 Production sample
 Operator mesin
 Quality control (QC)
 Craftsmen
 CMT (Cutting-Making-Trimming)
 OEM (Original Equipment Manufacturing)
 ODM (Original Design Manufacturing)
 OBM (Original Brand Manufacturing)

AKTIVITAS PENDUKUNG
 Persiapan logistik
 Penentuan line of production
 Penentuan tenaga kerja
 Pemasti mutu

3. DISTRIBUSI
Proses distribusi secara umum mencakup kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian
barang dari produsen kepada konsumen atau dengan kata lain, sebuah aktivitas yang mampu menciptakan
nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran dan memperlancar arus saluran pemasaran tersebut.
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat
dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan
produk dari pabrikan atau manufaktur kepada pengecer atau retailer. Setelah suatu produk dihasilkan suatu
pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut
kemudian menjual produk tersebut atau pelanggan yang merupakan proses pengadaan produk untuk
dikonsumsi oleh konsumen akhir atau business user secara langsung ataupun tidak langsung dengan
perantara.

JENIS JARINGAN DISTRIBUSI


 Wholesale
 Retail

PELAKU UTAMA
 Fashion merchandiser
 Buying agent

4. PENJUALAN
Setelah melalui proses kreasi, produksi dan distribusi, seluruh produk mode akhirnya mengalami proses
penjualan sebelum dapat digunakan oleh konsumen akhir. Pada awalnya produk mode dapat ditemui di
seluruh tempat, berisi dengan produk yang dipajang dan melibatkan interaksi langsung antara penjual dan
pembelinya. Namun dengan berkembangnya era internet di dunia, penggunaan saluran baru ini akhirnya
dapat menjadi salah satu channel yang patut diperhitungkan dalam proses penjualan.

AKTIVITAS UTAMA
 Trade event
 Pameran retail
 Trunk show
 Fashion show
 Fashion week
 Katalog/buku
 Social media
 E-commerce
 Distribution outlet/distro
 Factory outlet
 Showroom
 Department store
 Speciality store
 Brand endorser
 Brand ambassador
 Media cetak/elektronik

PELAKU UTAMA
 Sales promotion boy (SPB)/sales promotion girl (SPG)
 Manajer penjualan/manager marketing

B. Overview Fashion Industry


Mode adalah gaya hidup, ia selalu berubah sesuai jamannya. Berbagai hal dapat menjadi pendorong
perubahan gaya hidup ini baik soaial, politik maupun perkembangan ekonomi dan teknologi
Contoh:

 Revolusi Perancis extravagant empire


 Pra Perang Dunis II new look
 Perang dunia II seragam standarisasi SML cikal bakal ready to wear
 Akhir abad 20 abad milenium gaya tekno minimalis

Pusat Mode Dunia


- Tokyo
- London
- Paris
- Milan
- New york

Pret a porter
- Prada
- Donna Karan

High fashion of Indonesia

- Iwan tirta
- Peter sie
- Non kawilarang

Desainer senior
- Prayudi
- Lili salim
- Kasoon harto
- Ghea sukasah
- Susan budiardjo

Desainer muda
- indonesia Fashion Chamber, tersebar di 11 provinsi
- IPMI
- APPMI

Desainer Independen
Hijabers
Distro

PEMBAGIAN PRODUK

Berdasarkan fungsi/kesempatan pakai:


- Casual
- Cocktail
- Evening
- Bridal
- Lingerie
- Leisure wear
- Swim wear
- Maternity
Berdasarkan usia dan jenis:
- Infant
- Toodler
- Teeneger
- Ladies

Berdasarkan kesesuaian trend:


- Avant garde
- Kontemporer/trendy
- New basic
- Basic

Menurut kecenderungan mode:

- Snob
- Trend setter
- Pengikut mode pasif
- Pengikut mode aktif
- Tidak ikut mode

Menurut selera mode/personal style:


- Sportif casual
- Feminin romantis
- Classic elegant
- Sexy alluring
- Exotic dramatis
- Arty off beat

Casual wear & city wear

- Blazer - infant’s wear - silk garment


- Blouse - jackets - skirts
- Cardigan - knitwear - suits
- Cashmere products - ladies wear - sweater
- Casual wear - men’s wear - T-shirt
- Children’s wear - pullover - Trousers
- Co-ordinates - shirts - vest
- Denim wear - shorts - sweat shirt
- Wool garment

High fashion & speciality: lingerie:


Occasional wear:
- Designer’s label - outerwear - bodysuits
- Private labels - swimwear - brassiere
- Bridal wear - bodywear - briefs
- Coctail dresses - skiwear - homewear
- Evening dresses - downcoats - men’s underwear
- raincoats - nightwear & pajamas
- tracksuits
Fashion accessories
- Backpacks - handkerchiefs - sunglasses
- Belts - hats & caps - ties
- Imitations/ - headbands
Custome jewellery - scarves
- Dress gloves - swals
- Hair ornaments/ - footwear
Accesories - shoestrings
- Handbags - socks & stockings

Info trend
- Premiere vision
- Fashion show S/S dan A/W
- Pameran Dagang Internasional
- Institusi mode: peclers, carlin international, promostyle, cotton Inc, Nelly Rodi
- On the store & street

C. SUSTAINABLE FASHION

1. Sustainable fashion untuk menjaga alam

Tren fashion selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan gaya hidup manusia. Oleh
karena itu, tiap tahun terdapat prediksi tren yang diluncurkan untuk menjadi pedoman
para desainer dan penggiat fashion dalam berbusana. Dalam acara 23 Fashion District,
Bandung (6/12). Fashion Researcher, Dini Midiani dan Taruna Kusmayadi membagikan
gambaran tren fashion tahun 2020/2021.

1. Tren 2019/2020 lebih berfokus ke teknologi dengan tema 'singularity' sedangkan tema
2020/2021 kembali ke alam
Tahun 2019/2020 ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi. Semakin
banyak teknologi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang
memudahkan manusia. Oleh karena itu, Indonesia Trend Forecasting meluncurkan
tema 'singularity' sebagai lambang tren untuk tahun 2019/2020.

Makna singularity ini kemudian diterjemahkan ke dalam 4 tema besar, yaitu:


Exuberant, Neo Medival, Svarga dan Cortex yang menjadi pedoman desainer dan
penggiat fashion dalam berbusana. Namun, kini tren beralih kembali kepada awalnya
manusia terbentuk yaitu, alam.

"Tren sebelumnya lebih ke teknologi. Yang sekarang lebih ke manusia. Teknologi


harus membantu manusia. Sustainable sudah harus kita lakukan, bukan lagi cuma
wacana. Karena itu tren ke depan adalah manusia dengan alam itu sendiri," papar
Dina.
2. Tren ini muncul karena semakin maraknya pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh industri fashion
Sebuah tren gak akan muncul tanpa adanya perubahan pola pikir. Tren kembali ke
alam ini muncul karena industri fashion dinilai semakin merusak alam. Bahkan
menurut data, industri fashion disebut menjadi pencemar lingkungan terbesar kedua
setelah industri minyak, lho!

Mengapa bisa begitu? Coba bayangkan, celana jins dan t-shirt yang kita pakai sehari-
hari diproduksi dengan membuang 20 ribu liter air berbahan kimia. Lebih sedihnya,
menurut Ellen MacArthur Foundation rata-rata pengguna fashion hanya memakai
pakaian tujuh hingga sepuluh kali pemakaian lalu dibuang begitu saja. Padahal
pembuatannya sangat boros air dan mencemarkan lingkungan, tapi ternyata
dipakainya gak lama. Tentu sayang sekali, bukan?

3. Akhirnya penggiat fashion fokus kepada konsep fashion berkelanjutan (sustainable


fashion)
Bertema kembali ke alam, penggiat fashion akhirnya mulai berfokus pada
konsep sustainable fashion atau fashion berkelanjutan. Konsep ini menawarkan
upaya untuk memakai bahan yang lebih ramah lingkungan dan dapat dipakai untuk
jangka waktu yang lama. Banyak juga desainer yang membuat gebrakan
dalam sustainable fashion dengan membuat busana dari kain yang sudah pernah
dipakai.

2. Apa Itu Fesyen Berkelanjutan (Sustainable Fashion)?

By Amanda Zahra

ZERO WASTE FASHION

Mari kita jabarkan arti fesyen terlebih dahulu. Secara sederhana arti fesyen adalah
penampilan yang meliputi aksesoris, tas, sepatu, tata rias, gaya rambut dan yang paling
utama: pakaian. Kembali kepada fungsi pakaian sebagai kebutuhan primer manusia dalam
kategori “sandang”. Tak peduli apakah kamu seorang fashionista atau bukan, pakaian akan
selalu menjadi kebutuhan utama. Fesyen berkelanjutan sudah harus menjadi tanggung
jawab kita semua, bukan hanya ahli lingkungan, perancang busana, si kaya atau si miskin,
tapi seluruh umat manusia. Penikmat fesyen atau bukan, sudah saatnya konsep fesyen
berkelanjutan diimplementasikan dalam setiap lapisan kehidupan.

“Fesyen berkelanjutan adalah praktik dalam fesyen yang mengedepankan nilai-nilai dari
berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, khususnya lingkungan dan kemanusiaan.
Bagaimana agar fesyen apapun bentuknya mulai dari gaya hidup pribadi hingga ranah
bisnis selayaknya memakmurkan dan meninggalkan kerugian seminim mungkin.”

Tujuan dari fesyen berkelanjutan adalah untuk menyatukan berbagai kalangan di industri
fesyen: perancang, produsen, distributor, hingga konsumen (pemakai) untuk bekerja sama
demi mengubah cara suatu itemfesyen bersumber, diproduksi, dan dikonsumsi ke arah
yang lebih baik.
FOKUS PADA PAKAIAN

Kenapa? Karena pakaian adalah salah satu penyumbang polusi terbesar pada lingkungan.
10% emisi karbondioksida global dihasilkan oleh industri fesyen, sedangkan industri aviasi
(penerbangan) menghasilkan 2%. Pencemaran air, perubahan iklim, dan sederet isu
lingkungan lainnya. Belum lagi isu-isu kemanusiaan seperti upah buruh pekerja dibawah
standar atau eksploitasi anak. Hal ini erat hubungannya dengan fesyen cepat (fast fashion).

Pada praktiknya tidak ada fesyen yang 100% berkelanjutan. Alasan sederhananya karena
memiliki pakaian artinya harus mencucinya juga. Sebagian besar pakaian yang beredar
dipasaran berbahan dasar plastik. Dimana mencuci pakaian dapat melepaskan serat mikro
(microfibers). Artinya serat mikro plastik tersebut mengalir di air hingga berakhir ke
sungai dan lautan. Tentunya hal ini membahayakan ekosistem yang berada didalamnya.
Contohnya serat mikro termakan oleh ikan dan ikan dijadikan bahan pangan manusia. Ya,
manusia secara tidak langsung sebenarnya mengkonsumsi plastik.
Walau tidak bisa 100%, ada banyak cara bagi kita semua untuk belajar fesyen
berkelanjutan dan mengimplementasikannya semaksimal dan semampu yang kita bisa.

2 PERSPEKTIF
Sisi konsumen:
Setiap individu secara sadar membeli, memakai (mengkonsumsi), memiliki pakaian yang
sesuai dengan nilai fesyen berkelanjutan. Mengetahui nilai mana yang diri kita dukung,
selalu ada dampak positif maupun negatif bagi keberlangsungan lingkungan dan
kemanusiaan dalam setiap pilihan kita dalam berpakaian.
Kuncinya ada ditanganmu. Jadilah konsumen yang bijak!
Sisi produsen (pemilik merek, pelaku industri, pebisnis):
Memproduksi pakaian dengan memperhatikan dampak bagi lingkungan dan kemanusiaan,
tujuan utamanya adalah agar dalam proses produksi jejak karbon yang dihasilkan dapat
ditekan seminim mungkin.

IMPLEMENTASI
Fesyen berkelanjutan dapat dimulai dengan langkah-langkah sederhana berikut:
 Merawat pakaian yang sudah dimiliki. Ini merupakan hal paling mendasar dan sederhana.
Menjaga pakaian agar berumur panjang adalah pilihan hidup berkelanjutan yang
utama. The most sustainable item is the one you already own.
 Membeli baju baru adalah pilihan terakhir. Terapkan Hirarki Pembelian Kebutuhan sebelum
memutuskan membeli pakaian baru. Seringkali kita menginginkan memiliki pakaian baru
untuk mengikuti tren yang berkembang. Padahal ada banyak cara pakaian baru dapat
dimiliki tanpa harus membelinya. Urutannya adalah memakai pakaian yang sudah ada,
pinjam, tukar, sewa, beli bekas, buat, dan beli.
 Investasi pada pakaian yang berkualitas baik. Berkualitas baik disini tidak hanya dari segi
ketahanan bahan pakaian namun juga tingkat kenyamanan yang diberikan. Pada umumnya
pakaian yang dijual dengan harga yang terlampau murah terbuat dari bahan yang kurang
nyaman bagi tubuh dengan bahan dan kualitas jahit rendah sehingga cepat rusak. Ada
harga ada rupa!
 “Siapa yang membuat pakaianku?” Who Made My Clothes? Kampanye global Fashion
Revolution yang dilatarbelakangi oleh runtuhnya Rana Plaza (sebuah gedung di
Bangladesh dimana pekerja garmen menjahit pakaian dari berbagai merek fesyen cepat) di
tahun 2013 yang memakan lebih dari 1000 korban jiwa dan 2500 korban luka-luka.
Dengan peduli untuk mengetahui siapa yang membuat pakaian kita, melatih kita untuk
lebih peka terhadap isu kemanusiaan. Sudahkah pekerja yang membuat pakaian kita
dibayar dengan upah yang layak? Lingkungan kerja yang aman dan nyaman? Sudahkah
kita turut andil dalam mensejahterakan mereka?
 Memilih bahan pakaian alami. Memilih bahan pakaian alami seperti katun dan linen,
daripada bahan sintetis seperti nilon dan spandeks yang berbahan dasar plastik. Hal ini erat
pada proses pemakaian saat mencuci baju dimana adanya pelepasan serat mikro ke sungai
atau lautan yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
 Tipe merek. Jika harus membeli pakaian baru, alangkah baiknya jika membeli dari merek
fesyen lambat (slow fashion) yang didasarkan atas produksi dan pemakaian pakaian
dengan rentang waktu yang lama, daya tahan dan kualitas yang tinggi, proses produksi
yang beretika serta ramah lingkungan. Tidak berfokus pada kecepatan produksi massal
layaknya fesyen cepat. Dalam fesyen lambat, prioritas adalah kualitas, bukan kuantitas.

C. GLOSARIUM

Industri busana ( fesyen ) Adalah ekosistem industry fesyen yang meliputi


kreasi, produksi dan marketing.

Wholesale Penjualan barang dalam jumlah besar untuk


kemudian dijual kembali secara retail oleh orang
lain.
Sustainable fashion Praktik dalam fesyen yang mengedepankan nilai –
nilai dari berbagai pihak yang terlibat didalamnya,
khususnya lingkungan dan kemanusiaan. Bagaimana
agar fesyen apapun bentuknya mulai dari gaya hidup
pribadi hingga ranah bisnis selayaknya
memakmurkan dan meninggalkan kerugian seminim
mungkin.
Busana Segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh, baik
dengan maksud melindungi tubuh maupun
memperindah penampilan tubuh, terdiri dari
pakaian pokok, milineris dan aksesoris mulai dari
ujung kepala sampai ujung kaki.

Trend Segala sesuatu yang sedang dibicarakan, disukai


bahkan digunakan oleh sebagian masyarakat pada
saat tertentu.
D. DAFTAR PUSTAKA
Referensi:
Indonesian Fashion Chamber (IFC), ekosistem mode
ditali cipta kreatif, overview fashion industry

Anda mungkin juga menyukai