LEMBAR PENETAPAN
i
Konsentrasi Desain dan Produksi Fashion Tahun 2023/2024
Penyusun : MGMP Tata Busana Provinsi Jawa Tengah
Deskripsi : Kumpulan ATP dan Modul Ajar Fase F
Semester : Gasal dan Genap
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan Alur Tujuan Pembelajaran dan
Modul Ajar pada Fase F Program Keahlian Tata Busana, Konsentrasi Keahlian Desain
dan Produksi Ffshion ini dengan tepat waktu.
ii
Laporan ini berisi pengembangan Tujuh Elemen pada Fase F berupa Alur Tujuan
Pembelajaran dan Modul Ajar Program Keahlian Tata Busana. Kami berharap
dokumen ini dapat digunakan sebagai referensi dan dapat dikembangkan sesuai
kondisi sekolah masing-masing dalam menyususn ATP dan Modul Ajar.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh Tim penyusun demi
kesempurnaan dalam penulisan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam terlaksananya kegiatan ini, di antaranya:
1. Ibu Dr. Uswatun Hasanah, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
2. Bapak Nasikin, S.IP Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah .
3. Bapak Ainur Rojik, M.Pd. Eng Kabid SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
4. Bapak Drs. Subagyono, S.Pdi, M.Pdi, Ketua Korwas SMK Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
5. Bapak Drs. Samiran, M.T Ketua MKKS SMK Prov Jawa Tengah selaku
Pembimbing dan pengarah.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan Program Keahlian Tata Busana
dalam menyusun ATP dan Modul Ajar dakam imlementasi kurikulum merdeka di
sekolah masing-masing..
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu,
semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan kalian. Amin.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
iii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN ............................................................................1
1. Rasional Mata Pelajaran Desain dan Produksi Busana............................1
2. Tujuan Mata Pelajaran Desain dan Produksi Busana...............................2
3. Karaktristik Mata Pelajaran Desain dan Produksi Busana.........................2
4. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Desain dan Produksi Busana......3
B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................4
C. MODUL AJAR................................................................................................. 17
1. Penyusunan Koleksi Busana...................................................................18
2. Teknikal Drowing.....................................................................................34
3. Gaya dan Pengembangan Mode.............................................................62
4. Pembuatan Figure Sesuai Jenis Kelamin Dan Umur...............................76
5. Gambar Mode..........................................................................................95
6. Gambar Teknis..................................................................................110
7. Gaya dan Pengembangan Disain..........................................................116
8. Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan................................................122
9. Menjahit busana.....................................................................................166
10. Menyusun Koleksi Busana........................................................187
iv
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Rasional Mata Pelajaran Desain dan Produksi Busana
Ekonomi kreatif mengandalkan sumber daya insani sebagai modal utama,
terutama proses penciptaan, kreatifitas, keahlian dan talenta individual. Salah satu
subsektoral dari industri kreatif adalah bidang fesyen yaitu usaha kreatif yang
berhubungan dengan desain dan produksi busana. Bidang Keahlian Busana (Fesyen)
sangat dibutuhkan saat ini karena menjadi salah satu elemen penting darigaya hidup
yang diperlukan manusia modern di era global ini.
Desain dan Produksi Busana merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki dalam penguasaan keahlian busana
(fesyen) yang mencakup pemahaman selera dan gaya hidup yang kemudian
diterjemahkan dalam desain dan produksi busana.
Mata pelajaran ini berisi pilihan elemen-elemen yang terkait dalam
penguasaan keahlian pengembangan desain dan produksi busana. Desain dan
Produksi Busanaini lebih menitik beratkan pada pembentukan karakter kerja,
pengetahuan dan keahlian desain dan produksi busana yang mencakup proses
pembuatan busana mulai dari membuat desain, membuat pola, dan menjahit hingga
quality control yang disesuaikan dengan selera dan gaya hidup. Mata pelajaran
Desain dan Produksi Busana meliputi proses pengamatan, eksplorasi serta
eksperimen untuk menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis,
menemukan bentuk visual yang inovatif dan imajinatif disesuaikan dengan
pemahaman konsep dan trend yang dikerjakan baik secara individual maupun dalam
kelompok kerja.
Peserta didik juga diajak untuk mengamati fenomena alam dan kehidupan
melalui pendekatan sustainable fashion yang menjadi dasar industri fashion global.
Masing-masing materi memuat soft skill antara lain berpikir kritis dan pemecahan
masalah kreativitas dan inovasi, kerjasama, keterampilan komunikasi, serta sadar
mutu produk; dan hard skill, yaitu penguasaan kompetensi spesifik sesuai dengan
pekerjaan di dunia kerja dan integritas yaitu jujur, pekerja keras, menginspirasi, sehat,
akhlak mulia, bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
dengan model belajar Project-based Learning, peserta didik didorong untuk
menemukan fakta-fakta, membangun konsep, melakukan eksplorasi secara
prosedural, serta membangun nilai-nilai baru secara mandiri yang bertujuan untuk
membangun konsep berpikir kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan gotong royong
sebagai bagian dari profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
1
2. Tujuan Mata Pelajaran Desain dan Produksi Busana
Rangkaian mata pelajaran Desain dan Produksi Busana bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hardskill dan
softskill) meliputi:
1. memahami gambar mode;
2. memahami gambar teknis (technical drawing)
3. memahami gaya dan pengembangan desain;
4. memahami eksperimen tekstil dan desain hiasan;
5. memahami persiapan pembuatan busana;
6. memahami menjahit produk busana; dan
7. memahami penyusunan koleksi busana.
No Elemen Diskripsi
2
4 Eksperimen Tekstil Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan
dan dan sikap kerja dalam pengembangan desain dan olah
tekstil yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan
Desain Hiasan kebudayaan daerah (printing/ batik/tenun/ mengolah bahan)
dan membuat desain hiasan (renda/sulaman/kancing
hias/bordir)
No Elemen Diskripsi
1 Gambar Mode Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat figure
sesuai jenis kelamin dan umur, mengembangkan figure
dengan gaya dan gerakan tubuh (gesture) serta penerapan
figure berpakaian.
2 Gambar Teknis Pada akhir fase F, peserta didik mampu menggambar datar
(flat drawing) secara digital dan manual sesuai dengan
(Technical proporsi dan detail rancangan tampak depan dan belakang
Drawing) untuk kebutuhan produksi (technical drawing)
3
Desain fashion, membuat tema desain busana sesuai yang
disepakati, baik berupa desain busana berbasis
kreasi/berbasis industri/custom made
6 Menjahit produk Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjahit sesuai
dengan prosedur, trimming, pressing, dan mengawasi mutu
Busana produk busana, serta melaksanakan penyelesaian akhir
busana.
4
B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
IDENTITAS
Alur Tujuan Pembelajaran
Konsentrasi Keahlian Tata Busana
5
6
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Gambar Pada akhir fase F, peserta didik 1. Memahami pembuatan figure TAHAP DESAIN
Mode mampu membuat figure sesuai sesuai jenis kelamin dan umur 1.1. Memahami pembuatan figure sesuai
jenis kelamin dan umur, 2. Memahami pengembangan figure jenis kelamin dan umur
dengan gaya dan gerakan tubuh 1.2. Memahami pengemba-ngan figure
mengembangkan figure dengan
(gesture) dengan gaya dan gerakan tubuh
gaya dan gerakan tubuh 3. Memahami penerapan figure (gesture)
(gesture) serta penerapan figure berpakaian 1. 3. Memahami penerapan figure
berpakaian berpakaian
2. Gambar Pada akhir fase F, peserta didik 1. Memahami Teknik menggambar 2. 1. Memahami Teknik menggambar
Teknis mampu menggambar datar (flat datar (flat drawing) secara digital datar (flat drawing) secara digital
(Technical drawing) secara digital dan dan manual sesuai dengan dan manual sesuai dengan proporsi
Drawing) proporsi 2.2. Memahami pembuatan detail
manual sesuai dengan proporsi
2. Memahami pembuatan detail rancangan tampak depan dan
dan detail rancangan tampak rancangan tampak depan dan belakang untuk kebutuhan produksi
depan dan belakang untuk belakang untuk kebutuhan (technical drawing)
kebutuhan produksi (technical produksi (technical drawing) 3.1. Memahami pngungkapan karya dan
drawing) pengembangan desain dalam satu
konsep gaya (style)
3. Gaya dan Pada akhir fase F, peserta didik 1. Memahami pngungkapan karya 3.2. Memahami penerapan trend
Pengemban mampu mengungkapkan karya dan pengembangan desain 3.3. Memahami penerapan sustainable
gan Desain dalam satu konsep gaya (style) fashion
dan mengembangkan desain
2. Memahami penerapan trend 3. 4. Memahami pembuatan tema desain
dalam satu konsep gaya (style), busana sesuai yang disepakati, baik
3. Memahami penerapan sustainable
menerapkan trend, menerapkan fashion berupa desain busana berbasis
sustainable fashion, membuat
7
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
tema desain busana sesuai yang 4. Memahami pembuatan tema kreasi/berbasis industri/ custom
disepakati, baik berupa desain desain busana sesuai yang made
busana berbasis kreasi/berbasis disepakati, baik berupa desain
busana berbasis kreasi/berbasis TAHAP TEKTIL
industri/ custom made
industri/ custom made 4.1. Mengembangkan desain dan olah
tekstil yang disesuaikan dengan
4. Eksperimen Pada akhir fase F, peserta didik 1. Mengembangkan desain dan kebutuhan industri dan kebudayaan
Tekstil dan mampu mengembangkan desain olah tekstil yang disesuaikan daerah
Desain dan olah tekstil yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan (printing/batik/tenun/mengolah
Hiasan kebudayaan daerah bahan)
dengan kebutuhan industri dan
(printing/batik/tenun/mengolah 4.2. Membuat desain hiasan
kebudayaan daerah bahan)
(batik/tenun/motif (renda/sulaman/kancing hias/bordir)
2. Membuat desain hiasan
printing/mengolah bahan), (renda/sulaman/kancing TAHAP POLA
membuat desain hiasan hias/bordir) 5.3. Memahami pengambilan ukuran
(renda/sulaman/ kancing 5.4. Memahami pembuatan pola
hias/bordir) 5.5. Memahami pemotongan bahan
5.6. Memahani penghitungan biaya dan
5. Persiapan Pada akhir fase F, peserta didik 1. Memahami pembuatan lembar penentuan harga produk
Pembuatan mampu menyiapkan pembuatan kerja sampel sesuai dengan
Busana spesifikasi desain TAHAP MENJAHIT
busana yang meliputi pembuatan
2. Memahami pembuatan langkah 5.1. Memahami pembuatan lembar kerja
lembar kerja sesuai dengan sampel sesuai dengan spesifikasi
kerja pembuatan sampel
spesifikasi desain, membuat 3. Memahami pengambilan ukuran desain
langkah kerja produksi, 4. Memahami pembuatan pola 5.2. Memahami pembuatan langkah kerja
mengambil ukuran, membuat 5. Memahami pemotongan bahan pembuatan sampel
pola, memotong bahan, 6. Memahani penghitungan biaya 6.1. Memahami Teknik menjahit sesuai
menghitung biaya dan dan penentuan harga produk dengan prosedur
6.2. Memahami trimming
menentukan harga produk
6.3. Memahami pressing
8
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
6. Menjahit Pada akhir fase F, peserta didik 1. Memahami Teknik menjahit
produk mampu menjahit sesuai dengan sesuai dengan prosedur
Busana prosedur, trimming, pressing, 2. Memahami trimming
3. Memahami pressing
dan mengawasi mutu produk
4. Memahami pengawasan mutu
busana, serta melaksanakan produk busana
penyelesaian akhir busana 5. Memahami pelaksanaan
penyelesaian akhir busana
7. Penyusunan Pada akhir fase F, peserta didik 1. Memahami perencanaan projek
Koleksi mampu merencanakan projek pembuatan koleksi busana secara
Busana pembuatan koleksi busana kelompok
2. Memahami presentasi koleksi
secara kelompok dan melakukan
secara kelompok
presentasi koleksi secara
Kelompok
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di
dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara
linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP. Alur Tujuan
Pembelajaran mata pelajaran Desain dan Produk Busana (Fesyen) SMK Kelas XI dapat diuraikan sebagai berikut:
9
SEMESTER 3
SEMESTER 3
10
kreasi/berbasis industri/ Peserta didik mampu pressing lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
custom made Peserta didik mampu mengawasi mutu desain
produk busana rumah Membuat langkah kerja
TAHAP TEKSTIL Peserta didik mampu merencanakan
4.1.Mengembangkan desain dan teknik menjahit sesuai dengan prosedur
projek pembuatan koleksi busana secara
olah tekstil yang disesuaikan trimming
kelompok
dengan kebutuhan industri pressing
dan kebudayaan daerah Peserta didik mampu mempresentasikan
koleksi secara kelompok pengawasan mutu produk busana rumah
(printing/batik/tenun/mengol
ah bahan) Perencanaan projek pembuatan koleksi busana
4.2.Membuat desain hiasan Sumatif: secara kelompok
(renda/sulaman/kancing Tes tertulis presentasi koleksi secara kelompok
hias/bordir) Formatif: BUSANA ANAK 3
Peserta didik berkelompok membuat figure sesuai jenis kelamin dan umur perte
TAHAP POLA desain busana anak dengan satu konsep muan
5.3. Memahami pengambilan pengembangan figure dengan gaya dan gerakan
gaya sesuai trend dengan teknik
ukuran tubuh (gesture)
menggambar datar (flat drawing) secara
5.4. Memahami pembuatan pola digital dan manual sesuai proporsi dengan fgure berpakaian Busana anak
5.5. Memahami pemotongan detail rancangan busana anak tampak teknik menggambar datar (flat drawing) secara
bahan depan dan belakang serta dilengkapi digital dan manual sesuai dengan proporsi
5.6. Memahani penghitungan desain produksinya detail rancangan Busana anak tampak depan
biaya dan penentuan harga Peserta didik berkelompok membuat dan belakang untuk kebutuhan produksi
produk desain hiasan untuk busana anak (technical drawing)
Peserta didik menentukan ukuran busana pngungkapan karya dan pengembangan desain
TAHAP MENJAHIT anak
5.1. Memahami pembuatan lembar dalam satu konsep gaya (style)
Peserta didik membuat pola busana anak
kerja sampel sesuai dengan trend Busana anak
Peserta didik mampu memotong bahan
spesifikasi desain busana anak sustainable fashion (Busana anak)
5.2. Memahami pembuatan langkah desain produksi Busana anak
Peserta didik mampu menghitung biaya
kerja pembuatan sampel
dan menentukan harga produk busana desain dan olah tekstil yang disesuaikan dengan
6.1. Memahami Teknik menjahit
anak kebutuhan industri dan kebudayaan daerah
sesuai dengan prosedur
Peserta didik mampu menghitung biaya (printing/batik/tenun/mengolah bahan)
6.2. Memahami trimming
dan menentukan harga produk busana desain hiasan (renda/sulaman/kancing
6.3. Memahami pressing
anak hias/bordir)
6.4. Memahami pengawasan
mutu produk busana Peserta didik mampu membuat langkah pengambilan ukuran Busana anak
kerja
11
Peserta didik mampu menjahit sesuai pola Busana anak
TAHAP KOLEKSI BUSANA dengan prosedur Memotong bahan Busana anak
7.1. Memahami perencanaan Peserta didik mampu me-trimming
projek pembuatan koleksi penghitungan biaya dan penentuan harga
Peserta didik mampu pressing
busana secara kelompok produk Busana anak
Peserta didik mampu mengawasi mutu
7.2. Memahami presentasi produk busana anak lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
koleksi secara kelompok desain
Peserta didik mampu merencanakan
projek pembuatan koleksi busana secara langkah kerja
kelompok teknik menjahit sesuai dengan prosedur
Peserta didik mampu mempresentasikan trimming
koleksi secara kelompok pressing
pengawasan mutu produk Busana anak
Sumatif: projek pembuatan koleksi busana secara
Tes tertulis kelompok
koleksi secara kelompok
Formatif: BLUS 4
Peserta didik berkelompok membuat figure sesuai jenis kelamin dan umur perte
desain blus dengan satu konsep gaya muan
pengembangan figure dengan gaya dan gerakan
sesuai trend dengan teknik menggambar
tubuh (gesture)
datar (flat drawing) secara digital dan
manual sesuai proporsi dengan detail fgure berpakaian Blus
rancangan blus tampak depan dan teknik menggambar datar (flat drawing) secara
belakang serta dilengkapi desain digital dan manual sesuai dengan proporsi
produksinya detail rancangan Blus tampak depan dan
Peserta didik berkelompok membuat olah belakang untuk kebutuhan produksi (technical
tekstil ecoprint untuk blus drawing)
Peserta didik menentukan ukuran blus pngungkapan karya dan pengembangan desain
Peserta didik membuat pola blus dalam satu konsep gaya (style)
Peserta didik mampu memotong bahan trend Blus
blus
Peserta didik mampu menghitung biaya sustainable fashion (Blus)
dan menentukan harga produk blus desain produksi Blus
Peserta didik mampu menghitung biaya desain dan olah tekstil yang disesuaikan dengan
dan menentukan harga produk blus kebutuhan industri dan kebudayaan daerah
12
Peserta didik mampu membuat langkah (printing/batik/tenun/mengolah bahan)
kerja desain hiasan (renda/sulaman/kancing
Peserta didik mampu menjahit sesuai hias/bordir)
dengan prosedur
mengambil ukuran Blus
Peserta didik mampu me-trimming
Peserta didik mampu pressing pola Blus
Peserta didik mampu mengawasi mutu Memotong bahan Blus
produk blus penghitungan biaya dan penentuan harga
Peserta didik mampu merencanakan produk Blus
projek pembuatan koleksi busana secara lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
kelompok desain
Peserta didik mampu mempresentasikan langkah kerja
koleksi secara kelompok teknik menjahit sesuai dengan prosedur
trimming
Sumatif: pressing
Tes tertulis pengawasan mutu produk Blus
projek pembuatan koleksi busana secara
kelompok
presentasi koleksi secara kelompok
Formatif: CELANA 3
Peserta didik berkelompok membuat figure sesuai jenis kelamin dan umur perte
desain celana dengan satu konsep gaya muan
pengembangan figure dengan gaya dan gerakan
sesuai trend dengan teknik menggambar
tubuh (gesture)
datar (flat drawing) secara digital dan
manual sesuai proporsi dengan detail fgure berpakaian Celana
rancangan celana tampak depan dan teknik menggambar datar (flat drawing) secara
belakang serta dilengkapi desain digital dan manual sesuai dengan proporsi
produksinya detail rancangan Celana tampak depan dan
Peserta didik berkelompok membuat belakang untuk kebutuhan produksi (technical
desain hiasan untuk celana drawing)
Peserta didik menentukan ukuran celana pngungkapan karya dan pengembangan desain
Peserta didik membuat pola celana dalam satu konsep gaya (style)
Peserta didik mampu memotong bahan trend Celana
celana
13
Peserta didik mampu menghitung biaya sustainable fashion (Celana)
dan menentukan harga produk celana desain produksi Celana
Peserta didik mampu menghitung biaya
desain dan olah tekstil yang disesuaikan dengan
dan menentukan harga produk celana
kebutuhan industri dan kebudayaan daerah
Peserta didik mampu membuat langkah
(printing/batik/tenun/mengolah bahan)
kerja
Peserta didik mampu menjahit sesuai desain hiasan (renda/sulaman/kancing
dengan prosedur hias/bordir)
Peserta didik mampu me-trimming mengambil ukuran Celana
Peserta didik mampu pressing pola Celana
Peserta didik mampu mengawasi mutu Memotong bahan Celana
produk celana penghitungan biaya dan penentuan harga
Peserta didik mampu merencanakan produk Celana
projek pembuatan koleksi busana secara lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
kelompok desain
Peserta didik mampu mempresentasikan langkah kerja
koleksi secara kelompok
teknik menjahit sesuai dengan prosedur
trimming
Sumatif:
pressing
Tes tertulis
pengawasan mutu produk Celana
projek pembuatan koleksi busana secara
kelompok
Presentasi koleksi secara kelompok
Formatif: ROMPI/BOLERO 4
Peserta didik berkelompok membuat figure sesuai jenis kelamin dan umur perte
desain rompi/bolero dengan satu konsep muan
pengembangan figure dengan gaya dan gerakan
gaya sesuai trend dengan teknik
tubuh (gesture)
menggambar datar (flat drawing) secara
digital dan manual sesuai proporsi dengan fgure berpakaian Rompi/Bolero
detail rancangan rompi/bolero tampak teknik menggambar datar (flat drawing) secara
depan dan belakang serta dilengkapi digital dan manual sesuai dengan proporsi
desain produksinya detail rancangan Rompi/Bolero tampak depan
Peserta didik berkelompok membuat dan belakang untuk kebutuhan produksi
desain hiasan untuk rompi/bolero
14
Peserta didik menentukan ukuran (technical drawing)
rompi/bolero pngungkapan karya dan pengembangan desain
Peserta didik membuat pola rompi/bolero dalam satu konsep gaya (style)
Peserta didik mampu memotong bahan trend Rompi/Bolero
rompi/bolero
Peserta didik mampu menghitung biaya sustainable fashion (Rompi/Bolero)
dan menentukan harga produk desain produksi Rompi/Bolero
rompi/bolero desain dan olah tekstil yang disesuaikan dengan
Peserta didik mampu menghitung biaya kebutuhan industri dan kebudayaan daerah
dan menentukan harga produk (printing/batik/tenun/mengolah bahan)
rompi/bolero desain hiasan (renda/sulaman/kancing
Peserta didik mampu membuat langkah hias/bordir)
kerja mengambil ukuran Rompi/Bolero
Peserta didik mampu menjahit sesuai
pola Rompi/Bolero
dengan prosedur
Peserta didik mampu me-trimming Memotong bahan Rompi/Bolero
Peserta didik mampu pressing penghitungan biaya dan penentuan harga
Peserta didik mampu mengawasi mutu produk Rompi/Bolero
produk rompi/bolero lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
Peserta didik mampu merencanakan desain
projek pembuatan koleksi busana secara langkah kerja
kelompok teknik menjahit sesuai dengan prosedur
Peserta didik mampu mempresentasikan trimming
koleksi secara kelompok
pressing
pengawasan mutu produk Rompi/Bolero
Sumatif:
projek pembuatan koleksi busana secara
Tes tertulis
kelompok
Presentasi koleksi secara kelompok
15
SEMESTER 4
16
kreasi/berbasis industri/ Peserta didik mampu me-trimming lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
custom made Peserta didik mampu pressing desain
Peserta didik mampu mengawasi mutu langkah kerja
TAHAP TEKSTIL produk busana pesta wanita
4.3.Mengembangkan desain dan teknik menjahit sesuai dengan prosedur
Peserta didik mampu merencanakan
olah tekstil yang disesuaikan trimming
projek pembuatan koleksi busana secara
dengan kebutuhan industri kelompok pressing
dan kebudayaan daerah pengawasan mutu produk Busana pesta wanita
(printing/batik/tenun/mengol Peserta didik mampu mempresentasikan
ah bahan) koleksi secara individu projek pembuatan koleksi busana secara
4.4.Membuat desain hiasan kelompok
(renda/sulaman/kancing Sumatif: Presentasi koleksi secara kelompok
hias/bordir) Tes tertulis
Formatif: BUSTIER 5
TAHAP POLA Peserta didik berkelompok membuat perte
5.3. Memahami pengambilan figure sesuai jenis kelamin dan umur
desain bustier dengan satu konsep gaya muan
ukuran pengembangan figure dengan gaya dan gerakan
sesuai trend dengan teknik menggambar
5.4. Memahami pembuatan pola tubuh (gesture)
datar (flat drawing) secara digital dan
5.5. Memahami pemotongan manual sesuai proporsi dengan detail fgure berpakaian Bustier
bahan rancangan bustier tampak depan dan teknik menggambar datar (flat drawing) secara
5.6. Memahani penghitungan belakang serta dilengkapi desain digital dan manual sesuai dengan proporsi
biaya dan penentuan harga produksinya detail rancangan Bustier tampak depan dan
produk Peserta didik berkelompok membuat belakang untuk kebutuhan produksi (technical
desaiin hiasan untuk bustier drawing)
TAHAP MENJAHIT Peserta didik menentukan ukuran bustier
5.1. Memahami pembuatan lembar pngungkapan karya dan pengembangan desain
Peserta didik membuat pola bustier dalam satu konsep gaya (style)
kerja sampel sesuai dengan
Peserta didik mampu memotong bahan trend Bustier
spesifikasi desain
bustier
5.2. Memahami pembuatan langkah sustainable fashion (Bustier)
Peserta didik mampu menghitung biaya
kerja pembuatan sampel desain produksi Bustier
dan menentukan harga produk bustier
6.5. Memahami Teknik menjahit
sesuai dengan prosedur Peserta didik mampu menghitung biaya desain dan olah tekstil yang disesuaikan dengan
6.6. Memahami trimming dan menentukan harga produk bustier kebutuhan industri dan kebudayaan daerah
6.7. Memahami pressing Peserta didik mampu membuat langkah (printing/batik/tenun/mengolah bahan)
6.8. Memahami pengawasan kerja desain hiasan (renda/sulaman/kancing
mutu produk busana Peserta didik mampu menjahit sesuai hias/bordir)
dengan prosedur
17
Peserta didik mampu me-trimming mengambil ukuran Bustier
TAHAP KOLEKSI BUSANA Peserta didik mampu pressing pola Bustier
7.3. Memahami perencanaan Peserta didik mampu mengawasi mutu
projek pembuatan koleksi Memotong bahan Bustier
produk bustier
busana secara kelompok penghitungan biaya dan penentuan harga
Peserta didik mampu merencanakan
7.4. Memahami presentasi produk Bustier
projek pembuatan koleksi busana
koleksi secara kelompok lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
Peserta didik mampu mempresentasikan
desain
koleksi secara individu
langkah kerja
Sumatif: teknik menjahit sesuai dengan prosedur
Tes tertulis trimming
pressing
pengawasan mutu produk Bustier
projek pembuatan koleksi busana secara
kelompok
Presentasi koleksi secara kelompok
Formatif: KEBAYA 5
Peserta didik berkelompok membuat figure sesuai jenis kelamin dan umur perte
desain kebaya dengan satu konsep gaya muan
pengembangan figure dengan gaya dan gerakan
sesuai trend dengan teknik menggambar
tubuh (gesture)
datar (flat drawing) secara digital dan
manual sesuai proporsi dengan detail fgure berpakaian Kebaya
rancangan kebaya tampak depan dan teknik menggambar datar (flat drawing) secara
belakang serta dilengkapi desain digital dan manual sesuai dengan proporsi
produksinya detail rancangan Kebaya tampak depan dan
Peserta didik berkelompok membuat belakang untuk kebutuhan produksi (technical
desain hiasan untuk kebaya drawing)
Peserta didik menentukan ukuran kebaya pngungkapan karya dan pengembangan desain
Peserta didik membuat pola kebaya dalam satu konsep gaya (style)
Peserta didik mampu memotong bahan trend Kebaya
kebaya
Peserta didik mampu menghitung biaya sustainable fashion (Kebaya)
dan menentukan harga produk bustier desain produksi Kebaya
Peserta didik mampu menghitung biaya desain dan olah tekstil yang disesuaikan dengan
18
dan menentukan harga produk kebaya kebutuhan industri dan kebudayaan daerah
Peserta didik mampu membuat langkah (printing/batik/tenun/mengolah bahan)
kerja desain hiasan (renda/sulaman/kancing
Peserta didik mampu menjahit sesuai hias/bordir)
dengan prosedur
mengambil ukuran Kebaya
Peserta didik mampu me-trimming
Peserta didik mampu pressing pola Kebaya
Peserta didik mampu mengawasi mutu Memotong bahan Kebaya
produk kebaya penghitungan biaya dan penentuan harga
Peserta didik mampu merencanakan produk Kebaya
projek pembuatan koleksi busana lembar kerja sampel sesuai dengan spesifikasi
Peserta didik mampu mempresentasikan desain
koleksi secara individu langkah kerja
teknik menjahit sesuai dengan prosedur
Sumatif: trimming
Tes tertulis pressing
pengawasan mutu produk Kebaya
projek pembuatan koleksi busana secara
kelompok
Presentasi koleksi secara kelompok
19
C. MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN BUSANA
PENYUSUNAN DAN KOLEKSI BUSANA
ELEMEN 1
17
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Busana (Fesyen)
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Elemen : Penyusunan Koleksi Busana
Fase/ Kelas : F/ XI
Nama Penyusun : ………………………………
Instansi : SMK
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada fase F, peserta didik mampu merencanakan projek pembuatan koleksi busana
secara kelompok dan melakukan presentasi koleksi secara kelompok
TUJUAN PEMBELAJARAN
18
ALOKASI WAKTU
36 Jam Pelajaran
KOMPETENSI PRASYARAT
Peserta didik memahami tentang manfaat adanya pembuatan beragam brosur bergambar
untuk mempromosikan produk.
RENCANA ASESMEN
Asesmen awal pembelajaran :
1. Wawancara/ Tanya jawab pertanyaan pemantik ( Lampiran 3, Lembar penilaian)
Asesmen Formatif
1. Instrumen asesemen : (Lampiran 2, LKPD KKTP-1)
2. Instrumen asesmen : (Lampiran 2, LKPD KKTP-2)
3. Instrumen asesmen : (Lampiran 2, LKPD KKTP-2)
4. Kegiatan presentasi : (Lampiran 3, Lembar Penilaian KKTP-1)
5. Kegiatan presentasi : (Lampiran 3, Lembar Penilaian KKTP-2)
6. Kegiatan praktik : (Lampiran 3, Lembar Observasi KKTP-2)
7. Kegiatan presentasi: (Lampiran 3, Lembar Penilaian KKTP-3)
Asesmen Sumatif
1. Instrumen asesmen: (Lampiran 2, LKPD KKTP-3)
2. Kegiatan Praktik : ( Lampiran 3, Lembar Observasi KKTP-3)
PERTEMUAN-1
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIAT
DESKRIPSI
AN
1. Peserta didik dan Guru melakukan tanya jawab sebagai asesmen awal
AWAL
pembelajaran melalui pertanyaan pemantik:
Perhatikan pernyataan berikut ini:
a. Pohon kelapa
b. Mawar
c. Teratai
d. Balon
e. Ekor kuda
f. Langit
g. Matahari
h. Gelombang
i. Kura-kura
19
j. Semangka
https://www.google.com/search?
q=cara+membuat+papan+moodboard&oq=cara+membuat+papan+
moodboard&aqs=chrome..69i57.11870j0j9&sourceid=chrome&ie=
INTI
UTF-8
Jika tidak terdapat jaringan maka Guru dapat mengajak peserta
didik untuk melakukan observasi di tempat praktik/laboratorium
sekolah atau Guru dapat memberikan gambar peralatan dan bahan
pembersih
3. Peserta didik mendiskusikan video/gambar /hasil observasi dalam
kelompok
4. Peserta didik mampu mencari informasi melalui internet/buku di
perpustakaan
5. Peserta didik berkolaborasi dan berdiskusi untuk mengidentifikasi
tentang Bagian-bagian Busana. (Lampiran 2, LKPD KKTP-1)
6. Peserta didik tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dalam
bentuk PPT/Gambar/Narasi (Lampiran 3, Lembar Penilaian KKTP-1)
20
PERTEMUAN-2 dan 3
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI
1. Peserta didik dan Guru melakukan tanya jawab sebagai
pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang Anda ketahui tentang macam-macam
benda yang bisa dipakai sebagai moodboard
b. Mengapa perlu membuat moodboard untuk
memproduksi busana?
AWAL Berdasarkan hasil asesmen formatif-1, dalam proses
pembelajaran peserta didik dibentuk dalam kelompok
kecil yang terdiri dari peserta didik yang telah memenuhi
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran sebagai Tutor
Sebaya bagi peserta didik yang belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari
4 orang di setiap kelompok
2. Peserta didik melakukan kerjasama dengan
menerapkan metode tutor sebaya dalam pembuatan
tugas pada setiap kelompok belajar siswa.
3. Peserta didik mendiskusikan gambar /hasil observasi
dalam kelompok dengan melakukan analisa dan
pengamatan yang cermat bagian-bagian anatomi
tubuh.
INTI 4. Peserta didik mencari informasi melalui internet/buku
di perpustakaan
5. Peserta didik berkolaborasi dan berdiskusi untuk
mengidentifikasi tentang bagian-bagian busana
(Lampiran 2, LKPD KKTP-2)
6. Peserta didik dalam kelompok menyampaikan hasil
diskusi dalam bentuk PPT/Gambar/Narasi (Lampiran
3, Lembar Penilaian KKTP-2)
21
Lampiran-1: Rangkuman Materi
1. KKTP-1
MENGAPLIKASIKAN PEMBUATAN FIGUR PEREMPUAN DAN LAKI-
LAKI
22
Secara sederhana, pembuatan moodboard adalah mengumpulkan beragam gambar,
warna, ataupun objek lain dalam satu wadah.
Menurut 99designs, dalam membuat moodboard seseorang bebas mengekspresikan
dirinya, apakah ingin membuatnya secara digital ataupun dalam bentuk fisik.
a. Moodboard digital
Untuk membuat moodboard digital sebenarnya tidak terlalu sulit. Terlebih,
saat ini ada beberapa situs web yang memungkinkan desainer untuk
membuat moodboard secara langsung.
Misalnya, Pinterest, SampleBoard, Moodboard Lite, Milanote, dan lain-lain.
Dari Pinterest, dapat langsung mengambil gambar untuk dimasukkan ke
dalam moodboard digital. Biasanya, lewat Pinterest gambar-gambar telah
disesuaikan dengan koleksimu sehingga mudah untuk ditemukan.
Sementara itu, apabila lewat SampleBoard, akan langsung
menemukan tool untuk membuat moodboard secara langsung.
Di situs resminya langsung tertera beberapa proyek yang bisa dibuat
seperti desain interior, wedding planner, dan lain-lain.
b. Moodboard fisik
Jika lebih tertarik untuk membuat moodboard dengan bentuk fisik, persiapkan
segala bahannya, misalnya, papan sebagai alas, gambar, dan lain-lain.
Moodboard fisik adalah sesuatu yang bisa dilakukan secara langsung, berbeda
dengan digital. Oleh karena itu, bisa dimasukkan koleksi gambar dari majalah,
koran, atau bahkan koleksi gambar sendiri.
Cara membuat moodboard fisik sebenarnya lebih menguras tenaga
dibandingkan dengan digital. Pasalnya, harus menemukan koleksi-koleksi
gambar yang banyak dengan wujud fisik serta menempelkannya ke papan
yang telah disediakan.
Moodboard merupakan basic atau dasar berupa kumpulan ide. Salah satu
fungsinya untuk membantu menemukan sebuah karya baru dengan
mengembangkan ide-ide yang telah tertata dalam siteplan sehingga dapat
teraplikasi dengan baik. Moodboard merupakan analisis trend visual yang
dibuat oleh para designer dari komposisi gambar-gambar berupa foto,
kliping, atau sketsa yang memuat suasana, warna dan tema hingga menjadi
suatu karya. Moodboard dapat diartikan sebagai suatu alat yang digunakan
designer untuk mendapatkan ide yang akan dipakai sebagai referensi desain.
23
d. Susun elemen pembuatan mood board berdasarkan tema yang telah
ditentukan
e. Melihat situs web lain
Tujuan untuk melihat situs web adalah untuk dijadikan sebagai inspirasi
dalam membuat moodboard. Ada banyak sekali contoh-
contoh moodboard yang bisa ditemui di internet. Setelah melihat-lihat
semua yang bisa menjadi inspirasi, segera buat moodboardnya
f. Meminta feedback
Setelah moodboard terbentuk dengan menambahkan font, warna atau
gambar yang banyak, segera minta feedback hasilnya kepada rekan kerja
atau bahkan atasanmu. Jika ada masukkan atau saran, segera lakukan
perubahan agar moodboard-mu terlihat lebih cantik.
Sumber
Mood Board
How to make a mood board for your brand
What Is a Mood Board, and How Can It Influence My Website Design?
Make beautiful, shareable moodboards in minutes with Milanote
24
2. KKTP-2
MELAKUKAN PRESENTASI KOLEKSI SECARA KELOMPOK
25
26
Lampiran-2: Instrumen Asesmen
2. ………………………
3. ………………………
4. ………………………
Kelas : ……………………………
Hari/Tanggal : …………………………....
Langkah Kerja
1. Diskusikan dengan kelompok
2. Jawablah pertanyaan berikut ini:
Pertanyaan Jawaban
27
3. Kemudian presentasikan hasil diskusi dalam bentuk PPT
2. ………………………
3. ………………………
4. ………………………
Kelas : ……………………………
Hari/Tanggal : …………………………....
Langkah Kerja
1. Diskusikan dengan kelompok
2. Identifikasikan jenis pembersihan area kering dan basah dengan melengkapi
pertanyaan berikut
Bagaimanakah langkah
sederhana pembuatan
moodboard?
28
Lembar Penilaian
1. Asesmen Awal
Berikan tanda centang (Ö) pada ketercapaian kemampuan peserta didik
Memahami pemilihan makhluk Memahami pemilihan benda
hidup yang bisa dijadikan ide mati yang bisa dijadikan ide
No Nama Peserta Didik moodboard moodboard
Terpenuh Terpenuh
Belum terpenuhi Belum terpenuhi
i i
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
2
1.
2
2.
2
3.
2
4.
2
5.
2
6.
2
7.
2
8.
2
9.
29
3
0.
3
1.
3
2.
3
3.
3
4.
3
5.
3
6.
RUBRIK PENILAIAN
N Hasil
Aspek Penilaian
o Terpenuhi Belum Terpenuhi
Memahami pemilihan Mampu mengelompokan Mampu
1 makhluk hidup yang bisa ≤ 2 benda-benda untuk mengelompokkan ≥
dijadikan ide moodboard materi moodboard 3
Memahami pemilihan Mampu menjelaskan ≤ 2 Mampu
benda mati yang bisa tujuan mengelompokkan ≥
2
dijadikan ide 3
moodboard
Lembar Penilaian
2. Asesmen Formatif-Lembar Penilaian Presentasi KKTP-1
2. ………………………
3. ………………………
4. ………………………
Kelas : ……………………………
Hari/Tanggal : …………………………....
Ceklis
No Aspek Penilaian
1 2 3 4
30
Menyebutkan aneka bunga yang bisa
1
dijadikan ide moodboard
Menyebutkan aneka warna yang indah dari
2 benda mati yang ada di sekitar dan bisa
dijadikan ide moodboard
RUBRIK PENILAIAN
N Aspek Ceklis
o Penilaian 1 2 3 4
Menyebutkan Mampu Mampu Mampu Mampu
aneka bunga menyebutk menyebutka menyebutk menyebutka
1 yang bisa an ≤ 2 n 3-5 nama an 6-8 n 10-12
dijadikan ide nama bunga nama nama bunga
moodboard bunga bunga
Menyebutkan Mampu Mampu Mampu Mampu
aneka warna menyebutk menyebutka menyebutk menyebutka
yang indah an ≤ 2 n 4 nama an 6 nama n 8 nama
dari benda nama bunga bunga bunga
2 mati yang ada bunga
di sekitar dan
bisa dijadikan
ide
moodboard
Menyjelaskan Mampu Mampu Mampu Mampu
tujuan menyebutk menyebutka menyebutk menyebutka
3
pembuatan an 1 tujuan n 2 tujuan an 3 tujuan n 4 tujuan
moodboard
Mampu Mampu Mampu Mampu
memilih memilih memilih memilih
Menjelaskan
warna- warna- warna- warna-
cara
warna warna untuk warna warna untuk
pengelompok
untuk busana untuk busana
an warna
busana rumah dan busana rumah,
4 dalam
rumah rekreasi rumah, busana
pembuatan
busana rekkreasi ,
busana
rekkreasi busana
menurut
dan busana kerja dan
kesempatan.
kerja busana
pesta
31
Lembar Penilaian
2. Asesmen Formatif-Lembar Penilaian Presentasi KKTP-2
Ceklist
No Aspek Penilaian
1 2 3 4
Menyebutkan aneka benda yang dijadikan
1
moodboard dalam presentasinya
Menjelaskan kelebihan dari benda-benda yang
2 telah dipilih dan yang dikumpulkan dalam papan
moodboard
Menjelaskan alasan mengapa memilih dari salah
3 satu kesempatan busana dalam akan ditampilkan
dalam penyajian presentasinya.
Menjelaskan sumber ide yang telah dipilih ke
4
dalam penuangan style busananya.
RUBRIK PENILAIAN
32
N Aspek Ceklist
o Penilaian 1 2 3 4
Menyebutka Mampu Mampu Mampu Mampu
n aneka menyebutk menyebutka menyebutka menyebutka
benda yang an ≤ 2 n 3-5 nama n 6-8 nama n 10-12
dijadikan nama benda benda benda nama benda
1
moodboard
dalam
presentasiny
a
Menjelaskan Mampu Mampu Mampu Mampu
kelebihan menjelaska menjelaska menjelaskan menjelaskan
dari benda- n≤1 n 2 nama 3 nama 4nama
benda yang kelebihan bunga bunga bunga
telah dipilih benda yang kelebihan kelebihan kelebihan
2
dan yang dipilih benda yang benda yang benda yang
dikumpulka dipilih dipilih dipilih
n dalam
papan
moodboard
Menjelaskan Mampu Mampu Mampu Mampu
alasan menjelaska menjelaska menjelaskan menjelaskan
mengapa n 1 alasan n 2 alasan 3 alasan 4 alasan
memilih dari
salah satu
kesempatan
3 busana
dalam akan
ditampilkan
dalam
penyajian
presentasiny
a.
Mampu Mampu Mampu Mampu
Menjelaskan menjelaska menjelaska menjelaskan menjelaskan
sumber ide n 1 sumber n 2 sumber 3 sumber ide 4 sumber ide
yang telah ide ide yang telah yang telah
dipilih ke yang telah yang telah dipilih ke dipilih ke
4 dipilih ke dipilih ke dalam dalam
dalam
penuangan dalam dalam penuangan penuangan
style penuangan penuangan style style
busananya. style style busananya. busananya.
busananya. busananya.
33
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
34
Bidang Keahlian: Seni dan Ekonomi Kreatif Program Keahlian: Busana
Mata Pelajaran: Desain dan Produksi Busana
Fase: F
Nama Penyusunan:
Elemen : Teknikal Drowing
35
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
36
Capaian Tujuan Alur Tujuan Alokasi
Elemen
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Waktu
2. Gambar 1. Memahami
Pada akhir fase F, Teknik 2.1. memahami 36 JP
Teknis peserta didik menggambar teknik
(Technical mampu datar (flat menggambar
Drawing) menggambar drawing) secara datar (flat
datar (flat digital dan drawing) secara
drawing) secara manual sesuai digital dan
digital dan manual dengan proporsi manual sesuai
sesuai dengan 2. Membuat detail dengan proporsi
proporsi dan rancangan
tampak depan 2.2. membuat detail
detail rancangan
dan belakang rancangan
tampak depan
untuk kebutuhan tampak depan
dan belakang produksi
untuk kebutuhan dan belakang
(technical
produksi untuk
drawing)
(technical kebutuhan
drawing) produksi
(technical
drawing)
37
MODUL AJAR
ELEMEN 2
GAMBAR TEKNIS /
TECHNICAL DRAWING
38
Disusun oleh : Sih Lestari, S.Pd., Susi Purwanti, S.Pd.T., Lidya Ike, Krisnawati, S.Pd.,
Laili Saputriani, Maretta Bella R, S.Pd., Avinda S.Pd.
39
I. INFORMASI UMUM
Kegiatan Pembelajaran
40
Alokasi waktu: 2 X Pertemuan @18 JP
18 JP=> 1X18=18X45= 810 Menit
Pokok Materi:
Menggambar datar (Flat Drawing) secara digital dan manual dengan proporsi dan detail
rancangan tampak depan dan belakang untuk kebutuhan produksi (technical drawing)
Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis gambar datar (Flat Drawing) secara digital dan manual dengan proporsi dan
detail rancangan tampak depan dan belakang untuk kebutuhan produksi (technical
drawing) secara kritis.
5) Pembuktian
Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan
hasil pengamatan,membaca dan diskusi tentang maeri
gambar datar untuk keperluan produksi.
Guru mengevaluasi hasil presentasi peserta didik
dan memberi kesempatan kepada peserta didik
41
lainnya untuk memberikan komentar mereka
terhadap hasil presentasi tiap kelompok.
Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-
hal yang belum jelas sehingga informasi menjadi
benar dan tidak terjadi kesalah pahaman terhadap
materi yang sedang dipelajari.
Peserta didik secara individu menganalisis dan
menyiapkan peralatan menggambar datar untuk
keperluan produksi dengan teknik yang benar.
6) Menarik kesimpulan
Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta didik
pada kesimpulan mengenai materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
c. Penutup Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah 25 Menit
dipelajari dengan membuat catatan materi.
Peserta didik membersihkan dan merapikan tempat
kerja masing-masing secara gotong royong.
Guru menutup pelajaran dengan salam.
Menggambar datar (Flat Drawing) secara digital dan manual dengan proporsi dan detail
rancangan tampak depan dan belakang untuk kebutuhan produksi (technical drawing).
Tujuan Pembelajaran:
1. Membuat gambar datar(Flat Drawing) secara digital dan manual dengan proporsi dan
detail rancangan tampak depan dan belakang untuk kebutuhan produksi (technical
drawing)dengan tepat..
6) Menarik kesimpulan
Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta didik
pada kesimpulan mengenai materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
c. Penutup Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah 25
dipelajari dengan membuat catatan materi. Menit
Peserta didik membersihkan dan merapikan tempat
kerja masing-masing secara gotong royong.
Guru menutup pelajaran dengan salam
LEMBAR KERJA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis gambar datar (Flat Drawing) secara digital dan manual dengan
proporsi dan detail rancangan tambernalar pak depan dan belakang untuk
kebutuhan produksi (technical drawing) secara kritis.
ALAT DAN BAHAN
Alat
Penggaris
Pensil 2B/mekanik
Penghapus
Drawing pen
Bahan
Buku gambar A3
Cat air
ClipArt
B. BAHAN AJAR
44
ANALISA DESAIN BUSANA
1. Desain
Desain adalah dapat diartikan sebagai rancangan yang merupakan susunan dari garis,
bentuk, ukuran, warna serta value dan benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
desain (kata benda).
Definisi desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya
benda yang dirancang, mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan
2. Analisa Desain
Analisa desain yaitu pemahaman konsep desain. Yang dimaksud pemahaman disini
adalah pemahaman perbandingan bagian-bagian dan bentuk keseluruhan dari suatu model
pakaian supaya dapat disesuaikan dengan bentuk tubuh orangyang akan menggunakannya.
Misalnya : Menentukan letak dan besar saku, menentukan besar/lebar kerah
Lihat gaya berdiri dari model. Umumnya desain digambarkan dengan gaya berdiri
menghadap ke depan atau miring tiga per empat. Perbandingan letak bagian=bagian
busana pada sikap berdiri model akan lebih memudahkan kita memahami desain
pakaian yang akan dibuat.
Pahami gambar bagian-bagian busana pada desain.
Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain dapat dilihat dari letak jatuh pakaian
pada badan. Hal ini dapat diamati pada bagian sisi atau bagian bawah pakaian. Jika
dilihat pada bagian sisi, bahan yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku dapat
diperkirakan bahannya tebal dan kaku.
45
Sebaliknya jika jatuh bahan mengikuti bentuk tubuh berarti bahan yang digunakan
bahan yang tipis atau melangsai. Begitu juga jika dilihat pada bagian bawah
rok/pakaian. Bagian bawah rok yang terlihat agak bergelombang, maka bahan yang
digunakan tipis atau melangsai sebaliknya bagian bawah yang lurus dan terlihat agak
kaku, berarti menggunakan bahan yang agak tebal dan kaku.
6. Kriteria analisis desain
a) Style / volume / siluet :
b) Detail :
Contoh : berkerah setengah tegak, berlengan licin, dll
c) Belahan / opening :
Contoh : Apakah pembuka di samping / didepan / dibelakang, memakai kancing / tutup
tarik.
d) Bahan (fabrik)
Bahan yang digunakan, misalnya: katun polyster dll
e) Kesempatan
Contoh : pakaian kerja, pesta, rekreasi, santai dll
7. Cara menganalisa desain
46
Referansi yang mendukung (majalah, gambar-gambar yang berhubungan dengan desain
struktural) sebagai bahan untuk mendapatkan informasi tambahan.
C. LANGKAH KERJA
1 Siapkan alat dan bahan untuk menggambar (spidol warna hitam, pensil 2B
yang
3 cm dibagi untuk identitas, nilai dan ttd guru dan ortu dengan
lebar bebas sesuai kebutuhan seperti skema dibawah ini!
3
ANALISIS DESAIN BUSANA
Nama : Nilai : TTD TTD
D. TUGAS
1. Buat salinan gambar busana dari majalah atau internet bagian depan dan belakang
2. Buat detail busana sesuia gambar yang telah dibuat.
3. Analisis busana yang telah dibuat sesuia dengan prosedur.
E. PENILAIAN
47
2. Proses
- Sikap 5
- Kebersihan lingkungan 5
- Keaktifan bertanya 5
Total 15 15
3. Hasil
- Teknik menggambar 5
- Kerapihan 5
- Hasil analisis gambar 5
- Penyelesaian 5
20 20
48
LEMBAR KERJA 2
A. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Membuat gambar datar(Flat Drawing) secara digital dengan proporsi dan detail rancangan
tampak depan dan belakang untuk kebutuhan produksi (technical drawing)..
Alat
- Penggaris
- Pensil 2B/mekanik
- Penghapus
- Pensil warna
Bahan
- Buku gambar A3
C. BAHAN AJAR
Desain berasal dari Bahasa Inggris design yang berarti rancangan, rencana atau reka rupa. Sketsa
berasal dari bahasa Inggris yaitu sketching yang memiliki arti lukisan awal yang kasar, ringan,
semata-mata garis besar ataupun belum selesai, sering kali digunakan sebagai percobaan atau
sebagai tanda yang digunakan dalam gambar biasa, catatan singkat tanpa bagian-bagian kecil
yang mengemukakan gagasan tentang sesuatu.
Design sketching adalah teknik menggambar desain berupa sketsa gambar yang digambar pada
kertas dengan menuangkan ide-ide yang muncul. Atau penyajian gambar design dengan cara
menampilkan rancangan busana berupa skets. Design sketching ini biasanya digunakan oleh para
perancang mode untuk mengembangkan ide, seperti sillhoutte, detail, tekstur, hiasan busana
dan lain-lain.
49
Langkah Membuat desain sketsa :
1. Tentukan pose yang di inginkan.
2. Buat proporsi tubuh dengan garis tipis pada kertas skets. Pastikan bahwa proporsi yang dibuat
sudah benar perbandingannya dan seimbang kedudukannya.
3. Mulailah membuat rancangan busana pada proporsi tubuh, dimulai dari bagian atas busana
turun ke bawah sesuai dengan pose.
4. Isi busana dengan drape pada bagian-bagian yang terlipat sesuai dengan bentuk busana dan
pose.
5. Lengkapi detail-detailnya seperti; wajah, rambut, asesoris, motif dan setikan-setikannya.
6. Hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan.
7. Pertebal rancangan dengan pensil 4B.
Production sketching adalah suatu sketsa sajian gambar atau koleksi yang digunakan untuk
produksi suatu busana.
Desain produksi adalah desain busana yang menerangkan secara detail beserta ukurannya. Untuk
membuat production sketching pose dibuat tampak depan dan belakang dengan detail digambar
jelas. Dilengkapi juga urutan kerja (pada sebuah industri pakaian), sehingga perlu juga production
sheet (lembar produksi).
50
Gam
bar desain produksi
Presentation drawing adalah suatu sajian gambar atau koleksi yang ditunjukkan kepada
pelanggan. Desain sajian digunakan untuk tujuan promosi, di buat dengan warna sesuai
keinginan yang dilengkapi dengan contoh bahan dan perlengkapannya. Desain sajian digambar
dengan menggunakan corak dan warna yang sesungguhnya pada pose tubuh tertentu.
Desain ini digunakan untuk pembuatan busana perorangan atau perusahaan garmen untuk
presentasi pada klien yang akan memesan busana dengan produksi masal.
51
Desain Ilustrasi (Fashion Illustration)
Fashion illustration adalah menggambar desain busana dengan menggunakan perbandingan atau
proporsi tubuh secara ilustrasi sebagai media promosi.
Dalam penyajian fashion ilustration proporsi tubuh dibuat lebih panjang, kira-ira 10 ½ (sepuluh
setengah) kali panjang (tinggi) kepala, bagian-bagian tubuh digambar tidak lengkap, seperti
mata digambar satu bagian, rambut hanya sillhuetutnya saja. Walaupun digambar tidak lengkap
fashion illustration kelihatan menarik.
Desain ilustrasi digunakan untuk mempromosikan mode. Sebagai penarik para pembeli di toko-
toko tekstil atau pada peserta undangan fashion.
52
Penampilan promo ini bisa berbeda satu dengan lainnya tergantung pada tema yang dipilih. Misal
toko kain yang menjual bahan untuk pakaian kerja maka desain yang disajikan adalah busana
kerja dengan model yang menarik. Alat promosi harus dapat memberikan informasi yang jelas
kepada konsumen.
Biasanya tujuan membuat ilustrasi mode adalah untuk iklan, sampul undangan, majalah mode,
dan untuk pembuatan desain yang lebih menarik perhatian karena menggunakan proporsi yang
ilustratif.
Three dimention drawing merupakan suatu penyajian gambar yang menampilkan ciptaan desain
busana dengan bahan sebenarnya yang dibuat dalam tiga dimensi.
Tujuan pembuatan desain tiga dimensi adalah sebagai pameran hasil desain busana, yang
diselesaikan dengan bahan yang sesungguhnya dan dijahit sesuai dengan model busana.
Disamping itu juga berguna untuk promosi ditoko-toko kain, yang mana kain tidak digunting
53
melainkan dipasangkan pada gambar yang dilengkapi bentuk badan yang timbul sehingga terlihat
kenampakan tiga dimensi.
Gam
bar Desain Tiga Dimensi
54
Kolase Mode
Kolase mode berarti kumpulan dari berbagai sumber ide dalam mencipta suatu busana. Hasil dari
pengamatan dari berbagai gambar kemudian dituangkan dalam desain busana. Tujuan dari
pembuatan desain dengan kolase mode adalah mengembangkan ide dari berbagai koleksi
gambar atau karya lain dan diwujudkan menjadi desain busana.
Gamba
r Kolase Mode
55
A. LANGKAH KERJA
1 Siapkan alat dan bahan untuk menggambar (spidol warna hitam, pensil 2B yang
runcing/mekanik, penggaris, penghapus, croquis book)
2 Buat garis tepi sekeliling kertas gambar menggunakan spidol hitam dengan
lebar 1 cm dengan posisi portrait atau berdiri, kolom untuk judul 2 cm, kolom
untuk identitas 3 cm dibagi untuk identitas, nilai dan ttd guru dan ortu dengan
lebar bebas sesuai kebutuhan seperti skema dibawah ini!
3 Gambarlah teknik penyajian busana secara kreatif, nalar dan kritis
Kelas :
56
B. TUGAS
C. PENILAIAN
= Jumlah nilai X 2 50 X
NILAI 2
=
100
3. Glosarium
Anatomi : Berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία
anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang
berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang
mempelajari struktur dan organisasi dari bagian-
bagian tubuh makhluk hidup yang saling berhubungan
satu sama lain.
57
Desain : Rancangan suatu karya yang disusun berdasarkan unsur –
unsur dan prinsip – prinsip desain
Proporsi : Perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain
Proporsi tubuh : Ukuran perbandingan yang berbentuk garis – garis
pertolongan yang membagi tubuh manusia dalam ukuran
perbandingan tertentu dengan berpedoman pada ukuran
panjang kepala, sehingga mengahasilkan gambar bentuk
proporsi tubuh yang proporsional.
2. Daftar Pustaka
https://fitinline.com/article/read/5-teknik-desain-busana/
https://repositori.kemdikbud.go.id/10403/1/DASAR%20DESAIN%201.pdf
http://kursusjahityogya.blogspot.com/2017/05/1-kegiatan-belajar-1-
menganalisis-desain.html
https://id.scribd.com/document/429962704/analisis-desain
58
ASESMEN DIAGNOSTIK
1. Non Kognitif
2. Kognitif
Pertanyaan Jawaban
59
ASESMEN FORMATIF
a. Materi 1
1 2 3
b. Materi 2
60
61
ASESMEN SUMATIF
1. Desain yang digunakan untuk tujuan promosi atau menarik perhatian, digunakan teknik
penyajian gambar…
a. Production sketching/desain produksi
b. Sketching design/desain sketsa
c. Presentation drawing/desain sajian.
d. dimention drawing/desain 3 dimensi.
e. Fashion illustration/desain ilustrasi
2. Desain secara umum dibagi menjadi dua, yaitu.......
a. Desain struktur dan desain siluet
b. Desain hiasan dan desain siluet
c. Desain struktur dan desain hiasan
d. Desain dekorasi dan desain hiasan
e. Desain siluet dan desain variasi
3. Di bawah ini yang bukan termasuk unsur-unsur desain adalah.....
a. Irama
b. Tekstur
c. Warna
d. Siluet
e. Ukuran
4. Desain gaun berikut berdasar panjangnya adalah….
a. Mini
b. Kini
c. Midi
d. Maksi
e. Long dress
5. Unsur desain ada bentuk garis, yang termasuk unsur garis dalam desain adalah.....
62
a. Vertikal, horizontal dan abstrak
b. Hosizontal, abstrak dan diagonal
c. Abstrak, diagonal dan garis lengkung
d. Garis lengkung, abstrak dan garis kusut
e. Vertikal, horizontal dan diagonal
6. Garis lurus mempunyai sifat kaku dan memberi kesan kokoh, namun dengan adanya arah
sifat,garis dapat berubah. Garis yang memberikan kesan tenang adalah....
a. Garis lurus tegak
b. Garis lurus mendatar
c. Garis lurus miring
d. Garis lurus diagonal
e. Garis lurus vertikal
Kunci Jawaban
1. C 11. B
2. C 12. A
3. A 13. C
4. E 14. E
5. E 15. C
6. B 16. B
7. B 17. B
8. A 18. B
9. D 19. D
10. A 20. A
63
MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA
64
Kata Kunci Perangkat pembelajaran ini dapat
: Produk digunakan oleh :
Gambar Peserta didik regular/tipikal
teknis, Alat Peserta didik dengan
bantu jahit, kesulitan belajar
Quality Peserta didik dengan
Control pencapaian tingkat
Pertanyaan :
1. Sebutkan alat dan bahan
menggambar
2. Bagaimana cara menggambar
dengan benar
3. Sebutkan bagian desain anatomi
tubuh
4. Bagaimana cara menggambar
anatomi tubuh
65
PERTEMUAN 1 (2 jp / 45 MENIT)
1. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu
sesuai dengan kepercayaan masing-masing
2. Peserta didik disapa dilanjutkan dengan pengecekan kehadiran
3. Peserta didik dan guru membuat kesepakatan dalam pembelajaran yang akan
dilakukan
4. Maindfullness (kesadaran diri)
5. Peserta didik diberikan penjelasan mengenai pembelajaran yang akan dilakukan
dalam 1 kali pertemuan ( 2 jp/ 45 menit) secara luring mengenai “Langkah
desain dan anatomi tubuh”. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik sebagai berikut ini :
a. Apa yang kamu ketahui tentang alat dan bahan mendesain?
b. Apa yang kamu ketahui tentang anatomi tubuh?
c. Bagaimana cara menggambar anatomi tubuh?
66
Kegiatan Penutup ( 10 menit)
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
dan belum bisa dipraktikkan sesuai SOP dalam mendesain anatomi
2. Peserta didik menyampaikan kendala-kendala yang ditemui selama proses
pembelajaran (mendesain anatomi)
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
4. Guru memberikan tugas project untuk pertemuan berikutnya
5. Guru menyampaikan salam penutup
Referensi :
Buku Desain Busana SMK Kelas XI
RINGKASAN MATERI
Mendesain aneka macam anatomi tubuh menggunakan alat dan bahan yang sesuai serta
sikap kerja saat menggambar yang sesuai SOP.
67
7. Menebalkan garis sketsa arsiran tipis pada desain anatomi tubuh
8. Menghapus sisa garis sketsa arsiran kasar pada desain anatomi tubuh
9. Membuat tepi bayangan pada garis sketsa pada desain anatomi tubuh
10. Memberi warna pada desain anatomi tubuh
11. Memberi keterangan pada desain anatomi tubuh
12. Memberi keterangan identitas pada desain anatomi tubuh
13. Merapihkan sisa-sisa garis pensil pada desain anatomi tubuh
14. Mengumpulkan desain anatomi tubuh
Petunjuk :
1. Tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok!
2. Lakukanlah petunjuk berikut.
Amatilah penjelasan guru langkah-langkah mendesain
Amatilah demontrasi guru pada saat menggambar anatomi tubuh
Tulis dan membagi project pada anggota kelompok sesuai langkah kerja
menggambar anatomi tubuh
Masukan data pengamatan ke dalam table berikut :
No Nama Kegiatan Sikap kerja Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Kesimpulan :
68
Jelaskan langkah-langkah menggambar anatomi tubuh!
Sikap saja yang harus dipunyai saat mendesain?
LATIHAN SOAL
No Jawaban Skor
1 Kertas/Buku gambar 25
Pensil contoh yang digunakan untuk adalah
pensil berukuran 2H, 2B, dan HB
Penghapus
Penggaris
Pensil Warna
69
6. Membuat tepi bayangan pada garis
sketsa pada desain anatomi tubuh
7. Memberi warna pada desain anatomi
tubuh
8. Memberi keterangan pada desain
anatomi tubuh
70
dan K3 (kesehatan K3 (kesehatan K3 (kesehatan K3 (kesehatan
keselamatan) dan dan dan dan keselamatan)
keselamatan) keselamatan) keselamatan)
menggambar Peserta didik Pesertadidik Peserta didik Peserta didik
anatomi tubuh tidak mampu sedikit mampu mampu sangat mampu
sesuai dengan menggambar menggambar menggambar menggambar
SOP (standar anatomi tubuh anatomi tubuh anatomi tubuh anatomi tubuh
operasioanal sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
prosedur)dan SOP (standar SOP (standar SOP (standar SOP (standar
memperhatikan operasioanal operasioanal operasioanal operasioanal
K3 (kesehatan prosedur)dan prosedur)dan prosedur)dan prosedur)dan
dan memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
keselamatan) K3 (kesehatan K3 (kesehatan K3 (kesehatan K3 (kesehatan
dan dan dan dan keselamatan)
keselamatan) keselamatan) keselamatan)
Proses Peserta didik Pesertadidik Peserta didik Peserta didik
menggambar tidak mampu sedikit mampu mampu sangat mampu
anatomi tubuh menggambar menggambar menggambar menggambar
sesuai dengan anatomi tubuh anatomi tubuh anatomi tubuh anatomi tubuh
SOP (standar sesuai dengan kemeja sesuai busana kemeja sesuai dengan
operasioanal SOP (standar dengan SOP sesuai dengan SOP (standar
prosedur)dan operasioanal (standar SOP (standar operasioanal
memperhatikan prosedur)dan operasioanal operasioanal prosedur)dan
K3 (kesehatan memperhatikan prosedur)dan prosedur)dan memperhatikan
dan K3 (kesehatan memperhatikan memperhatikan K3 (kesehatan
keselamatan) dan K3 (kesehatan K3 (kesehatan dan keselamatan)
keselamatan) dan dan
keselamatan) keselamatan)
Proses Peserta didik Pesertadidik Peserta didik Peserta didik
melaksanakan tidak mampu sedikit mampu mampu sangat mampu
penyelesaian melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
akhir penyelesaian penyelesaian penyelesaian penyelesaian
menggambar menggambar akhir akhir akhir
anatomi tubuh anatomi tubuh menggambar menggambar menggambar
sesuai dengan sesuai dengan anatomi tubuh anatomi tubuh anatomi tubuh
SOP (standar SOP (standar sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
operasioanal operasioanal SOP (standar SOP (standar SOP (standar
prosedur)dan prosedur)dan operasioanal operasioanal operasioanal
memperhatikan memperhatikan prosedur)dan prosedur)dan prosedur)dan
K3 (kesehatan K3 (kesehatan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
dan dan K3 (kesehatan K3 (kesehatan K3 (kesehatan
keselamatan) keselamatan) dan dan dan keselamatan)
keselamatan) keselamatan)
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi.
71
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten
MATERI GAYA DAN PENGEMBANGAN DESAIN
Baju rumah menjadi pakaian favorit karena nyaman dipakai meskipun dikenakan
seharian. Selain itu, busana rumah juga dapat digunakan untuk bekerja dari rumah bagi orang
yang bekerja secara Work From Home (WFH). Berikut pilihan baju rumah terbaik yang dapat
dikenakan untuk bekerja dari rumah.
72
1. Setelan Baju Rumah Tie Dye
Pakaian tie dye sedang tren saat ini, mulai dari kaus, jaket, sampai celana. Bahkan,
gaun rumah tie dye telah banyak bermunculan dan memiliki peminat yang cukup
banyak. Tie dye ini menjadi item busana yang memiliki kombinasi warna dan motif yang
menarik bergantung pada cara pembuatannya. Bagi orang yang menginginkan
suasana kerja di rumah lebih ceria, dapat memilih busana rumah tie dye dengan
nuansa light atau pastel. Bagi orang yang menginginkan suasana kerja santai, tetapi
serius, dapat memilih warna gelap seperti biru navy atau hitam.
2. Dress Polos
73
Setelan baju rumah linen juga menjadi salah satu item fashion yang populer selain
setelan baju rumah tie dye. Bahan linen memiliki sifat yang lembut dan adem ketika
dipakai karena terbuat dari serat alami tanaman rami. Setelan baju rumah ini memiliki
banyak model, mulai dari kemeja dengan celana pendek sampai atasan lengan
pendek dengan celana panjang. Baju linen cocok untuk bersantai atau bekerja di
rumah. Busana ini akan sangat cocok dipakai apabila udara di sekitar panas.
4. Set Piyama
Busana rumahan kini tidak hanya dikenakan saat beraktivitas di dalam rumah, seperti
piyama. Tren menggunakan piyama untuk hang out telah menjadi tren sejak tahun
2020. Memilih set piyama dari bahan katun tanpa motif atau satin dapat memberikan
kesan tampilan semiformal. Set piyama yang dapat dipilih tidak hanya model kemeja
dengan celana, namun piyama dengan model kimono. Untuk membuatnya terlihat
sempurna, piyama dapat dipadukan dengan kaus atau tank top polos, lalu kenakan
set piyama kimono. Selain menjadi tampak lebih stylish, bahan piyama juga sangat
nyaman bahkan digunakan sepanjang hari di rumah.
74
langkah- langkah membuat desain produksi 1.
a. Buat desain sketsa yang sudah direalisasikan sebagai order di atas proporsi
tubuh.
b. Selesaikan desain sketsa dengan pena gambar (drawing pen) atau boxi hitam
ukuran 1 dan 2.
c. Beri keterangan semua bagian bagian busana pada desain sketsa secara
detail.
Gambar 1.43 Desain Produksi 1 Busana Rumah Tampak Depan Sumber: Utik Suprihatin
Gambar 1.44 Desain Produksi 1 Busana Rumah Tampak Belakang Sumber: Utik Suprihatin
2. Desain Produksi 2
Desain produksi 2 dilengkapi dengan keterangan ukuran bagian atau detail gaun.
Pada bagian yang sulit, gambar diperbesar sebagai perhatian bagian pola,
pemotongan, dan penjahitan. Berikut langkah-langkah membuat desain produksi 2.
a. Kutip desain sketsa lakukan seperti membuat desain produksi 1.
b. Kutip bagian-bagian yang sulit, untuk diperbesar.
c. Lingkari bagian bagian yang diperbesar agar lebih jelas.
75
d. Berilah keterangan ukuran pada setiap bagian busana pada desain busana
secara terperinci.
e. Selesaikan tanda tanda dan keterangan dengan pena gambar (drawing pen)
atau boxi berwarna hitam.
76
Tugas Mandiri
1. Carilah informasi atau sumber belajar lain pada internet dan buku yang membahas
tentang busana rumah.
2. Analisislah kriteria atau ciri-ciri dari busana rumah.
3. Analisis juga bahan pakaian yang sesuai untuk busana rumah.
Refleksi
Berilah tanda centang (√) sesuai dengan tingkat pemahaman pada masing-masing indikator
pencapaian kompetensi.
Tingkat Pemahaman
No Indikator Pencapaian Kompetensi
25% 50% 75% 100%
1. Memahami tren busana rumah.
Menerapkan sustainable fashion busana
2.
rumah.
3. Membuat desain produksi busana rumah.
77
MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN
DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA
78
A. Tujuan Pembelajaran
B. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Pembuka
1. Peserta didik merespon apersepsi yang di lakukan oleh guru melalui penyampaian
tujuan pembelajaran, di lanjutkan menjawab pertanyaan pemantik sebagai asesmen
awal tentang kata figure yang ada di benak peserta didik, figure menurut jenis
kelamin, figure menurut tingkatan umur dan perbandingan figure ilustrasi. Jawaban
peserta didik di gunakan sebagai dasar guru menentukan pembelajaran diferensiasi.
Kegiatan Inti
2. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang figure, jenis kelamin, tingkatan umur
dan perbandingan figure ilustrasi, kemudian ditampilkan tayangan video tutorial
tentang cara menggambar figure menggunakan laptop dan LCD dengan link sebagai
berikut:
1. https://www.youtube.com/watch?v=ra5H_0_ZDuw
2. https://www.youtube.com/watch?v=86Vmxzvwb3E
3. https://www.youtube.com/watch?v=N7PGRaFFoZk
4. https://www.youtube.com/watch?v=pW0LdPjtokQ
5. https://www.youtube.com/watch?v=58KPrb0AKjk
6. https://www.youtube.com/watch?v=UF7riqJb7OA
7. https://www.youtube.com/watch?v=H2eMF-ocDUE
3. Peserta didik membentuk 7 kelompok untuk mendiskusikan tayangan video
sesuai dengan LKPD 1
79
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan kelompok
lainnya memberi tanggapan. (Dimensi P3 : Bergotong – royong, membangun tim dan
mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan).
5. Setelah melihat dan mendiskusikan tayangan video, Peserta didik menyiapkan alat dan
bahan (penggaris, pensil, penghapus dan sketchbook) untuk membuat gambar figure
sesuai jenis kelamin, tingkatan umur, dan perbandingan figure.
6. Peserta didik menerima LKPD 2 sesuai ketentuan yang dibuat oleh guru, dilanjutkan
membuat gambar figure sesuai jenis kelamin, tingkatan umur, dan perbandingan
figure.
7. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil diskusi dan gambar figure sesuai jenis
kelamin, tingkatan umur, dan perbandingan figure.
8. Peserta didik yang belum selesai diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya
dengan konsultasi guru, bagi peserta didik yang sudah selesai dan mahir dalam
membuat figure dapat membantu temannya.
Kegiatan Penutup
9. Peserta didik secara bersama-sama dengan bimbingan guru menyimpulkan materi
pembelajaran pada hari ini, kemudian saling memberikan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
10. Peserta didik memperoleh penguatan atas kesimpulan secara keseluruhan yang
dipelajari dan guru memberikan umpan balik terkait proses dan hasil pembelajaran
serta informasi terkait dengan pertemuan selanjutnya.
C. Asesmen:
1. Asesmen Awal
Asesmen awal dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam memasuki pembelajaran
80
2. Asesmen Proses
1) LKPD 1
Keaktifan diskusi
Pembuatan peta konsep
Pembuatan laporan
Presentasi
2) LKPD 2
Kelengkapan alat dan bahan
Hasil figure
3. Asesmen Akhir
1) Unjuk Kerja
D. Lampiran
Instruksi :
1. Buatlah 7 kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik
2. Perhatikan video yang di tayangkan
3. Diskusikan bagaimana proses pembuatan figure sesuai pengelompokan kelompok di
bawah ini:
Kelompok 1 : proses pembuatan figure anak umur 1-3 tahun
Kelompok 2 : proses pembuatan figure anak umur 4-6 tahun
Kelompok 3 : proses pembuatan figure anak umur 7-9 tahun
Kelompok 4 : proses pembuatan figure anak umur 10-13 tahun
81
Kelompok 5 : proses pembuatan figure wanita dewasa
Kelompok 6 : proses pembuatan figure pria dewasa
Kelompok 7 : proses pembuatan ilustrasi perbandingan figure ilustrasi
4. Hasil diskusi dibuat dalam bentuk peta konsep pada kertas, tempelkan
pada tempat yang sudah ditentukan.
5. Lakukan window shopping
6. Rangkumlah hasil diskusi, masukan dan tanggapan dari kelompok lain
sebagai laporan
7. Presentasikan laporan tersebut.
Instruksi :
1. Tulisklah nama dan kelas pada kolom yang tersedia
2. Perhatikan tugas dengan cermat
3. Kerjakan tugas menggambar figure di bawah ini dalam waktu 210 menit:
1) Buatlah figure anak umur 1-3 tahun
2) Buatlah figure anak umur 4-6 tahun
3) Buatlah figure anak umur 7-9 tahun
4) Buatlah figure anak umur 10-13 tahun
5) Buatlah figure wanita dewasa
6) Buatlah figure pria dewasa
7) Buatlah perbandigan figure ilustrasi
4. Gunakan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
5. Sebelum dikumpulkan fotolah gambar kalian kemudian aploud ke media sosial.
82
2. Rubrik Penilaian
1 √ √ √ √
Diana √ √ √
83
2) Penilaian pelaksanaan
Membuat Figure
Nama Aplod
Pesert Anak Hasil
a Didik Wanita Pria Ilustrasi Gambar
Umur
1-3 4-6 7-9 10-13
Tahun Tahun Tahun Tahun
Anisa √ √ √ √ √ √ √ √
3) Penilaian Hasil
84
c. Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
1) Penilaian Persiapan
Nama Peserta Didik Alat Bahan Tempat
Diana √ √ √
2) Penilaian pelaksanaan
Membuat Figure
Nama
Pesert Anak
a Didik Wanita Pria Ilustrasi
Umur
1-3 4-6 7-9 10-13
Tahun Tahun Tahun Tahun
Diana √ √ √ √ √ √ √
85
3) Penilaian Hasil
86
3. Materi ajar
A. Figure
Figure atau proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain. Jadi proporsi tubuh adalah ukuran perbandingan yang berbentuk garis –
garis pertolongan yang membagi tubuh manusia dalam ukuran perbandingan tertentu
dengan berpedoman pada ukuran panjang kepala, sehingga mengahasilkan gambar
bentuk proporsi tubuh yang proporsional.
Kategori umur atau kelompok usia menyajikan informasi mengenai distribusi usia
penduduk berdasarkan kelompok kesejahteraannya. Indikator ini bertujuan untuk
melihat apakah kelompok kesejahteraan tertentu didominasi oleh kelompok usia yang
relatif produktif atau didominasi oleh kelompok usia non-produktif seperti anak-anak
atau lanjut usia.
Menurut kriteria yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan RI (2009) setidaknya
ada 9 (sembilan) kelompok umur yakni:
1. masa balita (usia 0-5 tahun);
2. masa kanak-kanak (usia 5-11 tahun);
3. masa remaja awal (usia 12-16 tahun);
4. masa remaja akhir (usia 17-25 tahun);
5. masa dewasa awal (usia 26-35 tahun);
6. masa dewasa akhir (usia 36-45 tahun);
7. masa lansia awal (usia 46-55 tahun);
8. masa lansia akhir (usia 56-65 tahun) dan
9. masa manula (usia 65 tahun ke atas).
87
Figure Anak Umur 1 – 3 Tahun
Untuk umur 1 - 3 tahun memiliki panjang anatomi 4x tinggi kepala. Detail sebagai
berikut:
Jika tinggi kepala terhitung 3 cm maka panjang anatomi tubuh adalah 12 cm.
lebar kepala adalah 3/4 tinggi kepala
letak mula rambut pada garis 1/3 tinggi kepala
pada mata pada garis 2/3 tinggi kepala
tinggi dan lebar leher 1/3 tinggi kepala
lebar bahu 1x tinggi kepala, terletak pada garis 1 1/5
pinggang 3/4 tinggi kepala, terletak pada garis 2
panggul 1x tinggi kepala, terletak pada garis 2,5
lutut terletak pada garis 3
ujung tumit pada garis 3 2/3
ujung jari kaki pada garis 4
Berikut adalah gambar
figurenya:
88
lebar bahu 1x tinggi kepala, terletak pada garis 1 1/5
pinggang 3/4 tinggi kepala, terletak pada garis 2
panggul 1x tinggi kepala, terletak pada garis 2 3/4
lutut terletak pada garis 3 2/3
ujung tumit pada garis 4 2/3
ujung jari kaki pada garis 5
Berikut adalah gambar
figurenya:
90
alis mata pada garis 2/3 tinggi kepala
tinggi dan lebar leher 1/3 tinggi kepala
lebar bahu 1,25 x tinggi kepala, terletak pada garis 1 1/3
pinggang 3/4 tinggi kepala, terletak pada garis 2 1/2
panggul 1,5 x tinggi kepala, terletak pada garis 3 1/2
lutut terletak pada garis 5
ujung tumit pada garis 6 1/2
ujung jari kaki pada garis 7
91
Berikut adalah gambar figurenya:
92
panggul pada garis 4, Lebar panggul = Lebar bahu
lutut pada garis 5 2/3, Lebar lutut = Lebar Kepala= Lebar pinggang
kedua mata kaki pada garis 8, Lebar kedua mata kaki = Lebar Lutut
Ujung kaki pada garis 8,5 Lebar kedua ujung kaki = Lebar kedua Mata kaki
93
tinggi leher pada garis 1 s/d 1.5
lebar leher 1/3 TK
bahu pada garis 1.5 Lebar bahu 5/3 Lebar Kepala
pinggang pada garis 3, Lebar pinggang = Tinggi Kepala
panggul pada garis 4, Lebar panggul = 2x Lebar Kepala
lutut pada garis 5 2/3, Lebar lutut = Lebar pinggang
kedua mata kaki pada garis 8, Lebar kedua mata kaki = LebarPinggang
Ujung kaki pada garis 8,5 Lebar kedua ujung kaki = Lebar Pinggang
Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang
dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala
bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara
ilustrasi. Dan selengkapnya bisa di lihat pada link sebagai berikut:
https://fitinline.com/article/read/6-cara-praktis-menggambar-anatomi-tubuh-
untuk- fashion-desain/
94
4. Glossarium
95
5. Daftar Pustaka
- Midiani, Tee Dina, Dasar Desain dan Pengembangannya, kreasi 03, PT. Ditali
Cipta Kreasi
- Sigit, Amalia, Menggambar Mode, Kreasi 04, PT. Ditali Cipta Kreasi.
- Internet
Kategori umur atau kelompok usia https://www.banjarsari-
labuhanhaji.desa.id/artikel/2022/6/10/kelompok-umur-balita-kanak-kanak-
remaja-dewasa- dan-lanjut-usia2022,15.05WIB
Perbandingan figure anak
http://iwanamirbadui.blogspot.com/2018/06/perbandingan- anatomi-tubuh-
anak.html2022,15.05WIB
96
MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN
DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA
97
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F/ XI / 1 (ganjil)
Elemen : Gambar Mode
Alokasi Waktu : 4 JP x @45 Menit
Model : Project Based Learning
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu mendiskripsikan busana berdasarkan usia dan jenis kelamin.
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis dan buku,
LCD proyektor.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
98
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Tujuan mempelajari figure busana adalah …
2. Figure busana dibuat berdasarkan ….
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
Pertemuan 3 dan 4
1. Peserta didik melakukan studi fashion gesture/pose
2. Peserta didik menjawab pertanyaan reflektif terkait materi fashion
gestur/pose
3. Peserta didik berdiskusi tentang fashion gesture/pose
4. Peserta didik melakukan refeksi tentang bagaimana menerapkan
fashion gesture/pose sesuai dengan jenis kelamin dan busana yang
akan dibuat/dikenakan.
99
(20 menit) dilakukan
3. Peserta didik menyimak intruksi guru bahwa untuk pertemuan
selanjutnya peserta didik diminta untuk mmembawa alat untuk
menggambar.
4. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak referensi
5. Doa penutup
4. Kegiatan Luring
pembelajaran
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
asesmen
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
Jenis
No Elemen CP Indikator
Penilaian
1 Gambar Pada akhir fase F, peserta didik - Peserta didik Soal esai
Mode mampu membuat figure sesuai memahami pembuatan
jenis kelamin dan umur, figure sesuai jenis
mengembangkan figure dengan kelamin dan umur
gaya dan gerakan tubuh - Peserta didik
(gesture) serta penerapan memahami
pengembangan figure
figure berpakaian.
dengan gaya dan
gerakan tubuh (gesture)
Soal
100
Kunci Jawaban
1. Fesyen figure atau disebut juga dengan template atau proporsi tubuh merupakan gambar
proporsi yang dibuat sebelum kita menggambar disain busana.
2. Fashion figure memiliki peran penting dalam menggambar disain. Karena untuk
menggambar disain kita harus menyesuaikan untuk siapa dan berapa usianya
3. Yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan figure adalah, apa jenis busananya, untuk
pria atau wanita, anak remaja dewasa atau usia lanjut.
4. Fashion gesture merupakan pengembangan dari fashion figure. Karena proporsi tidak
hanya dibuat secara basic namun sudah dibuat dengan beragam pose layaknya foto
model sedang berpose di atas catwalk. Fungsi menggambar fashion gesture adalah untuk
menguatkan tema busana yang digambar. Apakah kasual, feminin, sporty atau sexy.
5. Cara mengaplikasikan fashion gesture dalam desain adalah :
- Tetapkan style busana yang akan dibuat untuk menentukan bentuk dari gesture.
- Gesture/ pose dengan kaki terbuka cocok digunakan untuk busana dengan style
kasual atau sporty.
- Gesture/pose dengan kaki tertutup dan salah satu kaki berada di depan dengan
sedikit berjinjit sangat cocok digunakan untuk busana dengan style feminin dan sexy
- Pada dasarnya pembuatan fashion figure lah yang harus menyesuaikan style apa yang
akan kita buat dalam gambar disain. Karena gesture ini akan menguatkan karakter
dari busana yang digambar.
NORMA ASESMEN
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
N Tidak Kurang
Soal Lengk
o Lengka Lengka
ap (3)
p (1) p (2)
Apakah yang disebut dengan fashion
1 5 10 20
figure?
Mengapa kita perlu mempelajari fashion
2 5 10 20
figure?
Untuk membuat disain dengan
3 menggunakan fashion figure, apa yang 5 10 20
perlu kita perhatikan/pertimbangkan?
4 Apa fungsi dari fashion gesture? 5 10 20
Bagaimana cara mengaplikasikan fashion
5 5 10 20
gestur pada gambar disain?
Skor Perolehan (SP) 25 50 100
Skor Total Perolehan (STP)
101
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100
2 70 – 84 Kompeten Pengayaan
A. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi
B. REFLEKSI PESERTA DIDIK
1. Refleksi Guru :
a. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang
diberikan.?
b. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
c. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
102
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Fashion figure dan fashion gesture memiliki peranan penting untuk membuat disain
busana karena figure dan gesture dapat memberi kesan atau menguatkan karakter
busana dalam gambar. Lantas bagaimana menggambar figure dan gesture yang tepat
untuk menggambar disain busana?
Sebelumnya apakah perbandingan tubuh itu? Perbandingan tubuh adalah ketentuan yang di pakai
untuk menggambar ukuran tubuh manusia, berpedoman pada ukuran panjang kepala sehingga dapat
digambar bentuk tubuh yang sempurna (Disain Busana, Dra. Chodijah dan Dra. Wisri A
Mamdy,Depdikbud 1982)
Kita mulai dari anatomi tubuh anak. Anatomi tubuh anak di bagi menjadi 4 yaitu:
umur 1 - 3 tahun
umur 4 - 6 tahun
umur 7 - 9 tahun
umur 10 - 13 tahun
Untuk umur 1 - 3 tahun memiliki panjang anatomi 4x tinggi kepala. Detail sebagai berikut:
Untuk umur 4 - 6 tahun memiliki panjang anatomi 5x tinggi kepala. Detail sebagai berikut:
103
letak mula rambut pada garis 1/3 tinggi kepala
pada mata pada garis 2/3 tinggi kepala
tinggi dan lebar leher 1/3 tinggi kepala
lebar bahu 1x tinggi kepala, terletak pada garis 1 1/5
pinggang 3/4 tinggi kepala, terletak pada garis 2
panggul 1x tinggi kepala, terletak pada garis 2 3/4
lutut terletak pada garis 3 2/3
ujung tumit pada garis 4 2/3
ujung jari kaki pada garis 5
Untuk umur 7 - 9 tahun memiliki panjang anatomi 6x tinggi kepala. Detail sebagai berikut:
Untuk umur 10 - 13 tahun memiliki panjang anatomi 7x tinggi kepala. Detail sebagai berikut:
104
Ujung kaki terletak pada angka 8 ½ .
GESTURE/ POSE
Gerakan tubuh pada disain disebut juga dengan gestur atau movement. Fungsi diterapkannya gerakan
tubuh ini tidak lain adalah untuk menambah keindahan tampilan desain karena tidak mungkin seorang
disainer baju menuangkan idenya hanya pada proporsi mentah/ basic.
Beberapa hal yang wajib diperhatikan dalam mempelajari gerak tubuh diantaranya :
Perhatian titik tumpu tubuh apakah kaki kiri kanan atau kedua kaki
Perhatikan arah garis bahu, garis pinggang dan garis panggul. Biasanya garis tersebut selalu
mengikuti arah garis tulang punggung sebagai gerak garis tubuh.
Perhatikan pula arah gerak tangan dan keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
Untuk memudahkan dalam membuat gestur/pose, kita bisa menggunakan rangka sebagai berikut:
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips
Rangka benang dan balok dapat digunakan untuk memperhatikan rancangan busana yang menghadap
kedepan, sedangkan rangka elips dapata digunakan untuk memperhatikan rancangan busana dari arah
samping.
Rangka Benang
105
Rangka Balok
Rangka Elips
C. GLOSARIUM
Figure : proporsi atau gambar anaomi tubuh manusia secara keseluruhan
Gesture : gerakan anggota tubuh yang menghasilkan pose tertentu yang memiliki makna atau
karakter tertentu
D. DAFTAR PUSTAKA
Nataamelia.blogspot.com
106
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F/ XI / 1 (ganjil)
Elemen : Gambar Mode
Alokasi Waktu : 12 JP x @45 Menit
Model : Project Based Learning
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu mendiskripsikan busana berdasarkan usia dan jenis kelamin.
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis dan buku,
LCD proyektor.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
1. Menyajikan gambar fashion figure berdasarkan usia dan jenis kelamin
107
2. Menyajikan gambar fashion gesture sesuai dengan style busana yang dibuat
G. PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa mengetahui macam-macam fashion figure dan gesture yang sesuai untuk style busana.
H. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Tujuan menggambar figure busana adalah …
2. Tujuan membuat fashion gesture adalah ….
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal Persiapan (5 menit)
(20 menit) 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi
Pertemuan 11 s/d 16
1. Peserta didik melakukan mempersiapkan tema atau jenis busana yang
akan dibuat sesuai dengan style/look yang diinginkan
2. Peserta didik menentukan proporsi/figure yang akan dibuat sesuai
style.
3. Peserta didik mulai menggambar proporsi/figure dengan gesture yang
108
cocok dengan style/look yang akan digambar di atas kertas gambar
4. Peserta didik menggambar disain busana di atas gambar figure
dengan gesture sesuai dengan style/look yang diinginkan
5. Peserta didik melakukan teknik pewarnaan gambar yang sesuai
J. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
asesmen
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
Jenis
No Elemen CP Indikator
Penilaian
1 Gambar Mode Pada akhir fase F, peserta didik - Peserta didik Soal esai
mampu membuat figure sesuai menyajikan
jenis kelamin dan umur, pembuatan figure
mengembangkan figure dengan sesuai jenis kelamin
gaya dan gerakan tubuh dan umur
(gesture) serta penerapan - Peserta didik
menyajikan
figure berpakaian.
pengembangan
figure dengan gaya
109
dan gerakan tubuh
(gesture)
Soal
1. Buatlah gambar disain busana kasual untuk pria bertemakan “summer time”!
2. Buatlah gambar disain busana pesta untuk wanita dengan style sexy aluring untuk koleksi
spring summer menggunakan gestur yang sesuai!
2 70 – 84 Kompeten Pengayaan
C. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi
110
modul ajar ini?
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Fashion figure dan fashion gesture memiliki peranan penting untuk membuat disain
busana karena figure dan gesture dapat memberi kesan atau menguatkan karakter
busana dalam gambar. Lantas bagaimana menggambar figure dan gesture yang tepat
untuk menggambar disain busana?
B. GLOSARIUM
Figure : proporsi atau gambar anaomi tubuh manusia secara keseluruhan
Gesture : gerakan anggota tubuh yang menghasilkan pose tertentu yang memiliki makna atau
karakter tertentu
C. DAFTAR PUSTAKA
Nataamelia.blogspot.com
111
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F/ XI / 1 (ganjil)
Elemen : Gambar Teknis
Alokasi Waktu : 16 JP x @45 Menit
Model : Project Based Learning
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu mendiskripsikan proporsi dan teknik menggambar disain.
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis dan buku,
LCD proyektor.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
1. Memahami teknik menggambar datar (flat drawing) secara manual dan digital sesuai
112
dengan proporsi.
2. Menyajikan pembuatan gambar disain busana dengan teknik flat drawing secara
manual dan digital sesuai proporsi
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa mengetahui tata cara dari menggambar busana secara manual dan digital.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Tujuan mempelajari teknik menggambar flat drawing adalah ….
2. Apa saja aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat gambar busana secara digital?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
113
3. Kegiatan 1. Peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
Akhir/Penutup dilakukan
(160 menit) 2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan
3. Peserta didik menyimak masukan masukan dari guru.
4. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak referensi
dan banyak berlatih secara mandiri.
5. Doa penutup
4. Kegiatan Luring
pembelajaran
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
asesmen
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
Jenis
No Elemen CP Indikator
Penilaian
1 Gambar Teknis Pada akhir fase F, peserta - Peserta didik Soal esai
didik mampu menggambar memahami teknik
datar (flat drawing) secara menggambar datar
digital dan manual sesuai (flat drawing) secara
dengan proporsi dan detail manual dan digital
rancangan tampak depan sesuai dengan
proporsi.
dan belakang untuk
- Peserta didik
kebutuhan produksi
menyajikan gambar
(tehnical drawing). disain dengan teknik
menggambar datar
(flat drawing) secara
manual dan digital
sesuai dengan
proporsi.
Soal
1. Apakah saja alat yang digunakan untuk membuat desain busana secara manual?
2. Apa saja aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat gambar disain secara digital?
3. Bagaimana urutan membuat gambar disain yang tepat?
114
Kunci Jawaban
1. Kertas gambar, pensil, penghapus, penggaris, drawing pen, pensil warna watercolor.
2. Corel draw, ibisPaint dan Canva.
3. Urutan membuat desain busana :
- Menentukan tema atau style yang akan dibuat
- Menjiplak atau membuat figure dan gestur
- Menggambar busana di atas figure yang dibuat
- Mewarnai bagian kulit yang tidak tertutup busana
- Mewarnai rambut dan tata rias wajah
- Mewarnai busana beserta detailnya
Norma Asesmen
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
N Tidak Kurang
Soal Lengk
o Lengka Lengka
ap (3)
p (1) p (2)
Apakah saja alat yang digunakan untuk membuat
1 10 20 30
desain busana secara manual?
Apa saja aplikasi yang bisa digunakan untuk
2 10 20 35
membuat gambar disain secara digital?
Bagaimana urutan membuat gambar disain yang
3 10 20 35
tepat?
Skor Perolehan (SP) 30 60 100
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100
2 70 – 84 Kompeten Pengayaan
E. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi
115
F. REFLEKSI PESERTA DIDIK
1. Refleksi Guru :
a. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang
diberikan.?
b. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
c. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Fashion figure dan fashion gesture memiliki peranan penting untuk membuat disain
busana karena figure dan gesture dapat memberi kesan atau menguatkan karakter
busana dalam gambar. Lantas bagaimana menggambar figure dan gesture yang tepat
untuk menggambar disain busana?
116
mempertimbangkan rating dan review pengguna. Produk kami urutkan berdasarkan
popularitasnya di Google Play dan App Store.
TopHatch, Inc
Atur sendiri alat gambar sekaligus jenis
3 Concepts: Sketch, Note,
kanvas yang Anda gunakan
Draw
ArtFlow Studio
9 Fiturnya basic, performanya sangat tinggi
ArtFlow
C. GLOSARIUM
Figure : proporsi atau gambar anaomi tubuh manusia secara keseluruhan
Gesture : gerakan anggota tubuh yang menghasilkan pose tertentu yang memiliki makna
atau karakter tertentu
Gambar digital : Gambar yang dibuat dengan teknologi komputerisasi menggunakan aplikasi yang
terintal baik di perangkat komputer atau handphone dengan fitur fitur yang disesuaikan dengan
kebutuhan penggunanya.
D. DAFTAR PUSTAKA
Nataamelia.blogspot.com
117
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F/ XI / 1 (ganjil)
Elemen : Gaya dan Pengembangan Disain
Alokasi Waktu : 16 JP x @45 Menit
Model : Project Based Learning
B. KOMPETENSI AWAL
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis dan buku, LCD proyektor.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
118
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa mengetahui konsep pengembangan style busana yang sesuai trend dan sustainable.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Yang bisa saya dapatkan dengan mempelajari cara mengembangkan style sesuai trend dan
sustaineble adalah …..
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal Persiapan (5 menit)
(160 menit) 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi
119
pembelajaran
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis Asesmen : formatif dan sumatif
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
N Jenis
Elemen CP Indikator
o Penilaian
1 Gaya dan Pada akhir fase F, - Peserta didik mampu Soal esai
Pengembang peserta didik mampu memahami
an Disain mengungkapkan karya pengungkapan karya
dan mengembangkan dan pengembangan
desain dalam satu desain dalam satu
konsep gaya (style), konsep gaya (style),
menerapkan trend, penerapan trend dan
menerapkan sustainable sustainable fashion
fashion, membuat tema - Peserta didik mampu
desain busana sesuai menyajikan gambar
yang disepakati, baik disain dengan
berupa desain busana pengembangan desain
berbasis kreasi/berbasis dalam satu konsep
industri/ custom made. gaya (style),
penerapan trend dan
sustainable fashion
Soal
1. Apa yang dimaksud style?
2. Apa yang dimaksud trend?
3. Apa yang dimaksud sustainable fashion?
Kunci Jawaban
1. Style adalah gaya yang berkembang sesuai dengan karakteristik pemakainya. Style sendiri terdiri
dari 6 look. Classic Elegant, Sporty casual, Feminin romantic, Exotic dramatic, sexy aluring dan art of
beat.
2. Trend adalah sesuatu yang sedang menarik dan booming di masyarakat luas. Trend fashion selalu
berubah dipengaruhi banyak hal. Seperti hoby masyarakat, musik yang sedang diminati atau
drama/film yang sedang viral.
3. Sustainable fashion adalah fashion ramah lingkungan, baik dari bahan yang dipakai, maupun
pembuatannya yang cenderung minimal sisa perca/limbah. Sustainable fashion bisa juga disebut
dengan slow fashion.
120
Norma Asesmen
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
N Tidak Kurang
Soal Lengk
o Lengka Lengka
ap (3)
p (1) p (2)
1 Apa yang dimaksud style? 10 15 25
2 Apa yang dimaksud trend? 15 25 25
3 Apa yang dimaksud sustainable fashion? 15 25 50
Skor Perolehan (SP) 40 65 100
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100
F. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi
121
d. Apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
e. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan kalian setelah
mempelajari modul ajar ini?
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Mengapa trend fashion ssat ini mulai bergeser dari fast fashion menjadi
sustainable fashion? Bagaimana cara menciptakan trend fashion di
masyarakat?
Trend fashion adalah style atau gaya berbusana yang berada dalam posisi
puncak, dan paling disukai oleh masyarakat. Trend fashion tidak lepas dari dasar-
dasar pendidikan fashion design, hanya saja ditambah dengan kepekaan atau
kepedulian terhadap lingkungan sekitar merupakan faktor yang sangat penting
sehingga kita bisa menggabungkan ilmu dan kepekaan untuk membaca trend
fashion.
Trend fashion adalah style atau gaya berbusana yang berada dalam posisi
puncak, dan paling disukai oleh masyarakat. Sehingga penerimaan style oleh
masyarakat mengalami perubahan dari masa ke masa. Faktor yang mempengaruhi
trend fashion adalah sosial media, dunia entertainment, media internet, dunia
bisnis, dunia musik, gaya hidup dan karakter masyarakat. Demikian dikatakan Afif
Ghurub Bestari, M.Pd dan Kusminarko Warno, M.Pd dalam studi independent yang
dilaksanakan secara daring dan luring di Fakultas Teknik UNY, Kamis (3/3).
Menurut Afif dalam dunia fashion seseorang yang dapat memprediksi trend
untuk masa depan disebut sebagai Fashion Forecaster yaitu seseorang yang dapat
meramalkan trend yang akan datang berdasarkan insting dan didukung dengan
122
analisa terhadap kehidupan sehari-hari. “Biasanya seorang fashion forecaster
membaca trend fashion dengan cara melakukan riset pasar terhadap sebuah busana
yang telah dikeluarkan ditahun-tahun sebelumnya” katanya. Selain itu fashion
forecaster juga mengumpulkan banyak informasi yang berkaitan semua aspek
kehidupan bukan hanya tentang fashion design tetapi juga tentang interior,
lingkungan hidup, tempat favorit, berita aktual, teknologi, musim dan lain-lain.
C. GLOSARIUM
Gesture: gerakan anggota tubuh yang menghasilkan pose tertentu yang memiliki
makna atau karakter tertentu
D. DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………………………………………..
123
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F / XI / 1 (ganjil)
Elemen : Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu mendiskripsikan desain hiasan busana
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis
dan buku, LCD proyektor.
Klasikal, peserta didik dari kelas XI Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan
Peserta didik regular, tidak ada kesulitan mencerna dan memahami materi ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
124
2. Menjelaskan prinsip desain hiasan
3. Menjelaskan macam-macam desain hiasan
4. Membuat desain hiasan (Renda/sulaman/ kancing hias/bordir)
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Hiasan busana selalu melekat dalam pembuatan busana, bisa di anggap hiasan sebagai pelengkap
keindahan dalam busana, dengan ide-ide desain hiasan yang kreatif dan variatif dapat membuat busana lebih
menarik dan mampu menaikkan harga jual.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
125
Menggali pengetahuan yang berkait materi (70 menit)
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan tentang desain hiasan
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan tentang prinsip desain
hiasan
3. Peserta didik berdiskusi dan menyatukan persepsi tentang
apa yang telah mereka peroleh kemudian membuat intisari
dari pengetahuan tentang desain hiasan pada bahan tekstil
4. Guru mendorong dan membimbing untuk menggali
keingintahuan peserta didik tentang desain hiasan pada bahan
tekstil dan macamnya.
5. Peserta didik menuliskan essay dengan kata-kata sendiri
berdasarkan pemahamannya tentang materi desain hiasan
pada bahan tekstil.
6. Guru menjelaskan dan menyimpulkan kembali tentang materi
desain hiasan pada bahan tekstil.
7. Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi
bersama tentang desain hiasan pada bahan tekstil dan
macamnya
Asesmen (30 menit)
Peserta didik mengerjakan soal formatif
Kegiatan a. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada
Akhir/Penutup guru
(15 menit)
b. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
c. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
d. Peserta didik menerima informasi tentang persiapan
pembelajaran selanjutnya
e. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam/ berdoa
Kegiatan Luring
pembelajaran
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
126
asesmen
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
N Jenis
Elemen CP Indikator
o Penilaian
Soal
Kunci Jawaban
1. Desain hiasan adalah rancangan gambar untuk membuat hiasan pada busana
2. Desain adalah rancangan gambar untuk membuat suatu produk.
3. Meletakkan renda, melekatkan benang, aplikasi, melekatkan pita hias/ biku, tusuk silang, sulam
fantasi, sulam inkruisi, sulam aplikasi
127
4. Busana yang dapat dihias adalah rok, blus, celana.
Norma Asesmen
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
Tidak Kurang Leng
No Soal
Lengkap Lengka kap
(1) p (2) (3)
Jelaskan yang dimaksud dengan desain
1 5 10 20
hiasan!
2 Apakah yang dimaksud desain? 5 10 20
2. Asesmen Sumatif
Skor Jawaban
No Soal Bena Salah
r (1) (0)
1
2
3
4
5
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
N
Nilai Predikat Tindak Lanjut
o
128
1 0 – 69 Belum Kompeten Remidial
2 70 - 84 Kompeten Pengayaan
G. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 70 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 70 diadakan remidiasi
H. REFLEKSI PESERTA DIDIK
1. Refleksi Guru :
a. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua
tugas yang diberikan.?
b. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
c. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Untuk membuat hiasan busana apa yang perlu diperhatikan?apakah semua
129
busana perlu diberikan hiasan busana?jika iya dimanakah peletakannya?
B. Lembar Kerja
1. Alat
Pada kegiatan menggambar macam-macam hiasan busana alat-alat yang digunakan, adalah
sebagai berikut.
a. Pensil hitam .
b. Karet penghapus pensil.
c. Penggaris panjang 30 cm.
d. Pensil warna
2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk kegiatan menggambar busana adalah:
a. Kertas skets.
b. Kertas gambar/ kertas linen.
c. Kertas milimeter.
3. Kesehatan dan Keselamat Kerja
a. Pada waktu menggambar usahakan sikap badan tegak dan jangan membungkuk.
130
b. Jarak mata jangan terlalu dekat dengan kertas kerja.
c. Gunakan pensil yang runcing dan pemakaiannya jangan ditekan.
4. Langkah Kerja
a. Menggambar Macam-Macam Hiasan Busana
1) Menggambar ragam hias renda
a) Menentukan letak renda: tengah, pinggir, dan isi. (Lihat Gambar 1.1, 1.2, 1.3).
b) Menentukan bentuk ragam untuk renda: tengah, pinggir dan isi (Lihat Gambar 1.1, 1.2 ,
1.3).
131
d) Menentukan tempat tusuk hias yang digunakan.
e) Memindahkan ragam hias dengan tusuk hias pada kertas gambar.
• Mewarnai ragam hias dan tusuk hias dengan kombinasi warna
harmonis. (Lihat Gambar 1.5).
Gambar 1.4
Rancangan bentuk ragam hias benang
Gambar 1.5
Gambar ragam hias melekatkan benang
3) Menggambar ragam hias melekatkan pita biku
a) Menentukan bentuk dan ukuran pita. (Lihat Gambar 1.6).
b) Menciptakan ragam hiasan pita biku pada sketsa. (Lihat Gambar 1.7).
c) Menentukan ragam tusuk hias yang digunakan.
d) Memindahkan ragam hias biku dengan tusuk hias pada kertas gambar.
e) Memberi warna dengan penyelesaian warna kering. (Lihat Gambar 1.8).
Gambar 1.6
Rancangan bentuk pita biku
132
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Desain hiasan melekatkan pita biku
4) Menggambar ragam hias aplikasi
(a) Menentukan ragam hias aplikasi yang akan digunakan dapat bersumber dari bentuk alam.
(b) Menentukan ukuran dan bentuk pola hias. (Lihat Gambar 1.9).
(c) Merancang ragam bentuk aplikasi pada kertas sketsa.
(d) Menentukan tusuk hias yang digunakan untuk meletakkan. (Lihat Gambar 1.10).
(e) Memindahkan ragam dan tusuk hias pada kertas gambar.
(f) Memberi warna yang sesuai, warna harmonis dengan teknik penyelesaian secara kering.
133
menentukan warnanya.
c) Memindahkan ragam hias pada kertas millimeter. (Lihat Gambar 1.11)
Gambar 1.11
Memindahkan gambar pada kertas milimeter
d) Mengubah bentuk garis ragam hias pada gambar dengan tanda silang dan garis patah
sesuai garis-garis pada kertas milimeter. (Lihat Gambar 1.12).
Gambar 1.12
Memberi garis silang dan tanda patah
e) Memberi warna ragam hia dengan penyelesaian kering menggunakan pensil warna,
sesuai dengan garis ragam pada kertas milimeter. (Lihat Gambar 1.13).
f) Mengubah bidang kotak-kotak dengan garis/ tusuk silang. (Lihat Gambar 1.14).
134
a) Menentukan bentuk dan ukuran benda yang akan dihias.
b) Menentukan tempat hiasan dengan memperhatikan bentuk dan fungsi benda.
c) Merancang ragam hias pada kertas buram dan menentukan warnanya. (Lihat Gambar
1.15).
d) Memindahkan ragam hias pada kertas gambar menggunakan meja jiplak dengan pensil
tipis-tipis dan usahakan tidak salah
e) Memberi warna ragam hias sulaman fantasi dengan kombinasi warna yang harmonis.
(Lihat Gambar 1.16).
f) Penyelesaian hiasan sulaman fantasi. (Lihat Gambar 1.17)
Gambar 1.17
Desain hiasan sulaman fantasi
C. DAFTAR PUSTAKA
Nataamelia.blogspot.com
135
MODUL AJAR GENAP
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F/ XI / 1 (ganjil)
Elemen : Gambar Mode
Alokasi Waktu : 19 JP x @45 Menit
Model : Project Based Learning
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu mendiskripsikan figure dan gesture
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis dan buku,
LCD proyektor.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
136
II. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
1. Mendiskripsikan pembuatan figure sesuai jenis kelamin dan umur
2. Mendiskripsikan pengembangan figure dengan gaya dan gerakan tubuh
(gesture)
3. Melakukan pekerjaan membuat gambar figure sesuai jenis kelamin dan umur
4. Melakukan pekerjaan membuat pengembangan figure dengan gaya dan
gerakan tubuh (gesture)
5. Melakukan pekerjaan menggambar disain dengan penerapan fashion figur
dan gestur yang sesuai.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa mengetahui macam-macam fashion figure dan gestur sesuai usia dan jenis
kelamin.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Tujuan mempelajari figure busana adalah …
2. Figure busana dibuat berdasarkan ….
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
137
busana yang akan dibuat sesuai dengan style/look yang
diinginkan
2. Peserta didik menentukan proporsi/figure yang akan dibuat
sesuai style.
3. Peserta didik mulai menggambar proporsi/figure dengan
gesture yang cocok dengan style/look yang akan digambar di
atas kertas gambar
4. Peserta didik menggambar disain busana di atas gambar figure
dengan gesture sesuai dengan style/look yang diinginkan
5. Peserta didik melakukan teknik pewarnaan gambar yang sesuai
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
asesmen
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
Jenis
No Elemen CP Indikator Penilaia
n
1 Gambar Pada akhir fase F, peserta - Peserta didik Memahami Soal
Mode didik mampu membuat penerapan figure esai
figure sesuai jenis kelamin berpakaian.
dan umur, mengembangkan - Peserta didik menyajikan
figure dengan gaya dan gambar disain dengan
gerakan tubuh (gesture) menerapkan fashion
serta penerapan figure figure dan gestur yang
berpakaian. tepat
138
Soal
1. Apakah yang disebut dengan fashion figure?
2. Mengapa kita perlu mempelajari fashion figure?
3. Untuk membuat disain dengan menggunakan fashion figure, apa yang
perlu kita perhatikan/pertimbangkan?
4. Apa fungsi dari fashion gesture?
5. Bagaimana cara mengaplikasikan fashion gestur pada gambar disain?
Kunci Jawaban
1. Fesyen figure atau disebut juga dengan template atau proporsi tubuh
merupakan gambar proporsi yang dibuat sebelum kita menggambar disain
busana.
2. Fashion figure memiliki peran penting dalam menggambar disain. Karena
untuk menggambar disain kita harus menyesuaikan untuk siapa dan berapa
usianya
3. Yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan figure adalah, apa jenis
busananya, untuk pria atau wanita, anak remaja dewasa atau usia lanjut.
4. Fashion gesture merupakan pengembangan dari fashion figure. Karena
proporsi tidak hanya dibuat secara basic namun sudah dibuat dengan beragam
pose layaknya foto model sedang berpose di atas catwalk. Fungsi menggambar
fashion gesture adalah untuk menguatkan tema busana yang digambar.
Apakah kasual, feminin, sporty atau sexy.
5. Cara mengaplikasikan fashion gesture dalam desain adalah :
- Tetapkan style busana yang akan dibuat untuk menentukan bentuk dari
gesture.
- Gesture/ pose dengan kaki terbuka cocok digunakan untuk busana dengan
style kasual atau sporty.
- Gesture/pose dengan kaki tertutup dan salah satu kaki berada di depan
dengan sedikit berjinjit sangat cocok digunakan untuk busana dengan style
feminin dan sexy
- Pada dasarnya pembuatan fashion figure lah yang harus menyesuaikan
style apa yang akan kita buat dalam gambar disain. Karena gesture ini akan
menguatkan karakter dari busana yang digambar.
139
Norma Asesmen
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
N Tidak Kurang Leng
Soal
o Lengka Lengka kap
p (1) p (2) (3)
1 Apakah yang disebut dengan fashion figure? 5 10 20
Mengapa kita perlu mempelajari fashion
2 5 10 20
figure?
Untuk membuat disain dengan
3 menggunakan fashion figure, apa yang perlu 5 10 20
kita perhatikan/pertimbangkan?
4 Apa fungsi dari fashion gesture? 5 10 20
Bagaimana cara mengaplikasikan fashion
5 5 10 20
gestur pada gambar disain?
Skor Perolehan (SP) 25 50 100
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100
3 PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi
140
menjawab beberapa pertanyaan berikut :
a. Apa yang kalian pelajari dari pengalaman mempelajari materi
fashion figur dan fashion gesture?
b. Apa tantangan yang kaian rasakan selama mempelajari fashion
figure dam fashion gesture?
c. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran ?
d. Apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
e. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan kalian
setelah mempelajari modul ajar ini?
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Fashion figure dan fashion gesture memiliki peranan penting untuk membuat
disain busana karena figure dan gesture dapat memberi kesan atau menguatkan
karakter busana dalam gambar. Lantas bagaimana menggambar figure dan
gesture yang tepat untuk menggambar disain busana?
Contoh penggunakan fashion figure dan gestur untuk gambar disain dengan look classic
elegan
141
Contoh penggunaan fashion figure dan gestur untuk gambar disain dengan look feminin
romantic
C. GLOSARIUM
Gesture : gerakan anggota tubuh yang menghasilkan pose tertentu yang memiliki
D. DAFTAR PUSTAKA
Nataamelia.blogspot.com
142
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F/ XI / 1 (ganjil)
Elemen : Gambar Teknis
Alokasi Waktu : 19 JP x @45 Menit
Model : Project Based Learning
B. KOMPETENSI AWAL
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis dan buku, LCD
proyektor.
Peserta didik regular, tidak ada kesulitan mencerna dan memahami materi ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
143
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa mengetahui tata cara dari menggambar busana secara manual dan digital.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Tujuan membuat gambar produksi adalah ….
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
144
telah dilakukan
3. Peserta didik menyimak masukan masukan dari guru.
4. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak
referensi dan banyak berlatih secara mandiri.
5. Doa penutup
Kegiatan Luring
pembelajaran
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
asesmen
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
Jenis
N
Elemen CP Indikator Penilaia
o
n
1 Gambar Pada akhir fase F, Peserta didik mamahami Soal esai
Teknis peserta didik mampu pembuatan detail
menggambar datar (flat rancangan tampak depan
drawing) secara digital belakang/desain
dan manual sesuai produksi secara manual
dengan proporsi dan dan digital
detail rancangan Peserta didik menyajikan
tampak depan dan gambar desain
belakang untuk pembuatan detail
kebutuhan produksi rancangan tampak depan
(tehnical drawing). belakang/ desain
produksi secara digital
Soal
4. Apa pengertian disain produksi?
5. Apa fungsi membuat disain produksi?
6. Bagaimana langkah membuat desain produksi?
Kunci Jawaban
145
1. Disain produksi adalah gambar disain yang dibuat tampak depan dan belakang
dengan detail penjelasan bagian dari busana tersebut. Baik ukuran, bahan,
garniture maupun hiasannya.
2. Fungsi membuat disain produksi adalah untuk memudahkan pelanggan untuk
mengetahui detial dari busana yang dirancang. Memudahkan bagian pola dan
sewing untuk melakukan perjaannya karena disain produksi berfungsi sebagai
gambar kerja.
3. Langkah menggambar disain produkai :
- Menentukan tema atau style yang akan dibuat
- Menjiplak atau membuat figure dan gestur tampak depan dan belakang
- Menggambar busana di atas figure yang dibuat tampak depan belakang
- Mewarnai bagian kulit yang tidak tertutup busana
- Mewarnai rambut dan tata rias wajah
- Mewarnai busana beserta detailnya
- Memberikan keterangan singkat pada setiap detail busana, baik bahan,
bukaan kancing/resleting, garnitur dan hiasan
Norma Asesmen
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
N Tidak Kurang Leng
Soal
o Lengka Lengka kap
p (1) p (2) (3)
Apakah saja alat yang digunakan untuk
1 10 15 25
membuat desain busana secara manual?
Apa saja aplikasi yang bisa digunakan untuk
2 15 25 25
membuat gambar disain secara digital?
Bagaimana urutan membuat gambar disain
3 15 25 50
yang tepat?
Skor Perolehan (SP) 40 65 100
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100
N
Nilai Predikat Tindak Lanjut
o
1 0 – 69 Belum Kompeten Remidial
2 70 – 84 Kompeten Pengayaan
3 85 – 100 Sangat Kompeten -
146
H. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Fashion figure dan fashion gesture memiliki peranan penting untuk membuat
disain busana karena figure dan gesture dapat memberi kesan atau menguatkan
karakter busana dalam gambar. Lantas bagaimana menggambar figure dan
gesture yang tepat untuk menggambar disain busana?
Production Sketching
Semua sketsa yang akan digunakan untuk tujuan produksi suatu busana dan membantu
pembuatan pola dalam menjalankan tugasnya.
147
Cara Membuat
a. Semua detail digambar jelas dan disertai keterangan yang lengkap.
b. Sikap/pose depan dan belakang, pproporsi sebenarnya
c. Hati-hati dengan penetapan bagian-bagian busana karena berkaitan dengan busana
yang akan diproduksi
d. Disain bagian belakang harus ada
e. Detail yang rumit digambar tersendiri
f. Disain Production Sheet, yaitu keterangan tentang disain yang tidak dapat dijelaskan
dengan gambar
C. GLOSARIUM
Gesture: gerakan anggota tubuh yang menghasilkan pose tertentu yang memiliki makna
atau karakter tertentu
D. Daftar Pustaka
……………………………………
148
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F/ XI / 1 (ganjil)
Elemen : Gaya dan Pengembangan Disain
Alokasi Waktu : 19 JP x @45 Menit
Model : Project Based Learning
B. KOMPETENSI AWAL
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas/outdoor, komputer/laptop/gawai, jaringan internet, alat tulis dan buku, LCD
proyektor.
Peserta didik regular, tidak ada kesulitan mencerna dan memahami materi ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
149
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa mengetahui konsep pembuatan tema untuk disain busana berbasis kreasi atau
industri atau custom made.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.Kegiatan awal Persiapan (5 menit)
(160 menit) 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk
berdoa sebelum memulai kegiatan.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik dan melakukan
presensi
150
(160 menit) 2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
3. Peserta didik menyimak masukan masukan dari guru.
4. Peserta didik diminta untuk mempelajari lebih banyak
referensi dan banyak berlatih secara mandiri.
5. Doa penutup
6. Kegiatan Luring
pembelajaran
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
Jenis
N
Elemen CP Indikator Penilaia
o
n
1 Gaya dan Pada akhir fase F, Memahami Soal esai
Pengemban peserta didik mampu pembuatan
gan Disain mengungkapkan karya tema desain
dan mengembangkan busana berbasis
desain dalam satu kreasi/ berbasis
konsep gaya (style), industri/ custom
menerapkan trend, made.
menerapkan Menyajikan
sustainable fashion, pembuatan
membuat tema desain tema desain
busana sesuai yang busana berbasis
disepakati, baik kreasi/ industri/
berupa desain busana custom made
berbasis
kreasi/berbasis
industri/ custom
made.
Soal
1. Bagaimana cara menemukan tema/sumber ide?
2. Apa yang dimaksud busana berbasis kreasi?
3. Apa yang dimaksud busana berbasis industri?
4. Apa yang dimaksud busana berbasis custom made?
151
Kunci Jawaban
1. Cara membuat tema adalah dengan mengumpulkan ide ide berupa gambar busana
dan gambar lainnya yang mendukung penciptaan gambar busana. Cari kesamaan
diantara semua gambar tesebut dan susun menjadimoodboard. Setelah tema
tercipta maka kita tinggal menuangkan tema tersebut menjadi sebuah gambar
desain.
2. Busana berbasis kreasi biasanya adalah busana ready to wear dan tidak dibatasi ide
idenya atau temanya karena disainer bebas mengekpresikan gambar disain.
3. Busana berbasis industri adalah busana yang dibuat secara massal dan trend
dikalangan masyarakat luas, mudah diterima oleh masyarakat luas dan diciptakan
dengan ukuran standar industri.
4. Busana berbasis custom made adalah busana yang dibuat berdasarkan request
perorangan, biasanya body fit karena ukuran dibuat berdasarkan model sehingga
produksinya pu sangat terbatas, atau limited.
Norma Asesmen
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
N Tidak Kurang Leng
Soal
o Lengka Lengka kap
p (1) p (2) (3)
1 Apa yang dimaksud style? 10 15 25
2 Apa yang dimaksud trend? 15 25 25
3 Apa yang dimaksud sustainable fashion? 15 25 50
Skor Perolehan (SP) 40 65 100
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100
N
Nilai Predikat Tindak Lanjut
o
1 0 – 69 Belum Kompeten Remidial
2 70 – 84 Kompeten Pengayaan
3 85 – 100 Sangat Kompeten -
J. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 80 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 80 diadakan remidiasi
152
K. REFLEKSI PESERTA DIDIK
1. Refleksi Guru :
a. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua
tugas yang diberikan.?
b. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
c. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
A. B. C. D.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Mengapa trend fashion ssat ini mulai bergeser dari fast fashion menjadi
sustainable fashion? Bagaimana cara menciptakan trend fashion di
masyarakat?
Trend fashion adalah style atau gaya berbusana yang berada dalam posisi puncak,
dan paling disukai oleh masyarakat. Trend fashion tidak lepas dari dasar-dasar
pendidikan fashion design, hanya saja ditambah dengan kepekaan atau kepedulian
terhadap lingkungan sekitar merupakan faktor yang sangat penting sehingga kita bisa
menggabungkan ilmu dan kepekaan untuk membaca trend fashion.
153
Trend fashion adalah style atau gaya berbusana yang berada dalam posisi puncak,
dan paling disukai oleh masyarakat. Sehingga penerimaan style oleh masyarakat
mengalami perubahan dari masa ke masa. Faktor yang mempengaruhi trend fashion
adalah sosial media, dunia entertainment, media internet, dunia bisnis, dunia
musik, gaya hidup dan karakter masyarakat. Demikian dikatakan Afif Ghurub Bestari,
M.Pd dan Kusminarko Warno, M.Pd dalam studi independent yang dilaksanakan secara
daring dan luring di Fakultas Teknik UNY, Kamis (3/3).
Menurut Afif dalam dunia fashion seseorang yang dapat memprediksi trend untuk
masa depan disebut sebagai Fashion Forecaster yaitu seseorang yang dapat meramalkan
trend yang akan datang berdasarkan insting dan didukung dengan analisa terhadap
kehidupan sehari-hari. “Biasanya seorang fashion forecaster membaca trend fashion
dengan cara melakukan riset pasar terhadap sebuah busana yang telah dikeluarkan
ditahun-tahun sebelumnya” katanya. Selain itu fashion forecaster juga mengumpulkan
banyak informasi yang berkaitan semua aspek kehidupan bukan hanya tentang fashion
design tetapi juga tentang interior, lingkungan hidup, tempat favorit, berita aktual,
teknologi, musim dan lain-lain.
C. GLOSARIUM
Gesture: gerakan anggota tubuh yang menghasilkan pose tertentu yang memiliki makna
atau karakter tertentu
154
MODUL AJAR
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran : Desain dan Produksi Busana
Fase/Kelas/Semester : F / XI / 1 (ganjil)
Elemen : Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik memilih dan membuat desain dari (Renda/sulaman/ kancing hias/bordir) pada
bahan tekstil
D. SARANA PRASARANA
Ruang kelas, alat tulis, buku,alat jahit.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendapatkan pemaparan tentang macam-macam desain hiasan pada
bahan tekstil
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Hiasan busana selalu melekat dalam pembuatan busana, bisa di anggap hiasan sebagai pelengkap
keindahan dalam busana, dengan ide-ide desain hiasan yang kreatif dan variatif dapat membuat busana lebih
menarik dan mampu menaikkan harga jual.
155
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Dari pembahasan pada pertemuan sebelumnya, adakah yang dapat menyebutkan Ragam desain
hiasan pada bahan tekstil?
3. Coba sebutkan salah satunya dan cara pembuatannya !
4. Menurut pendapat kalian perlukah menentukan model desain hiasan ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
3. Kegiatan a. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
156
Akhir/Penutup b. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
(15 menit)
c. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
d. Peserta didik menerima informasi tentang persiapan pembelajaran selanjutnya
e. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam/ berdoa
4. Kegiatan Luring
pembelajaran
E. ASSESMEN
1. Jenis Asesmen
Jenis : formatif dan sumatif
Asesmen
2. Prinsip Asesmen
Prinsip : Terpadu, adil, proporsional, valid dan reliable.
asesmen
3. Perangkat Asesmen
Kisi-kisi Asesmen
Jenis
No Elemen CP Indikator
Penilaian
157
Norma Asesmen
1. Asesmen Formatif
Skor Jawaban
Kura
Tidak
N ng Leng
Soal Leng
o Leng kap
kap
kap (3)
(1)
(2)
Jelaskan yang dimaksud dengan desain 10
1 5 20
hiasan!
10
2 Apakah yang dimaksud desain? 5 20
20
Sebutkan 8 macam hiasan yang dapat
3 digunakan pada busana! 10 40
10
Jenis busana apa sajakah yang dapat
4 dihias? 5 20
2. Asesmen Sumatif
Skor Jawaban
N
Soal Bena Salah
o
r (1) (0)
1
2
3
4
5
Skor Perolehan (SP)
Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM)
Nilai = (STP/SM) x 100
158
3, Tindak lanjut asesmen
N
Nilai Predikat Tindak Lanjut
o
2 70 - 84 Kompeten Pengayaan
I. PENGAYAAN / REMEDIAL
Peserta didik yang memperoleh nilai di atas 70 diadakan pengayaan
Peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 70 diadakan remidiasi
J. REFLEKSI PESERTA DIDIK
1. Refleksi Guru :
a. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas
yang diberikan.?
b. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
c. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?
A. B. C. D.
159
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Ayo Berdiskusi!
Untuk membuat hiasan busana apa yang perlu diperhatikan?apakah semua
busana perlu diberikan hiasan busana?jika iya dimanakah peletakannya?
Desain hiasan pada busana dapat diterapkan pada rok, yaitu: (1) bagian sudut
kanan dan kiri bawah, (2) bagian muka, (3) bagian sisi miring (Lihat Gambar 2.1).
Diterapkan pada blus antara lain: (1) bagian dada, (2) saku, (3) lengan, (4) kerah, (5)
badan, (6) pinggang. (Lihat Gambar 2.2). Dan diterapkan pada celana yaitu pada
bagian: (1) bagian sisi bawah pipa, (2) bagian sisi pada saku, (3) bagian panggul. (Lihat
Gambar 2.3).
A. LEMBAR KERJA
1. Alat
Alat-alat yang digunakan untuk menggambar hiasan pada busana, yaitu.
2. Bahan
Bahan yang disiapkan untuk kegiatan menggambar hiasan pada busana, adalah:
160
c. Usahakan badan tegak dan tidak membungkuk waktu menggambar.
d. Jarak mata jangan terlalu dekat dengan kertas kerja anda.
4. Langkah Kerja
a. Penerapan Hiasan Pinggiran pada Bawah Rok dengan Teknik Melekatkan Renda.
1) Siapkan pola rok bagian muka dan belakang. (Lihat Gambar 2.1).
2) Jiplaklah pola bagian bawah rok muka.
3) Menentukan letak hiasan pada pola rok bagian bawah
4) Menentukan bentuk dan ukuran ragam hias.
5) Merancang ragam hias untuk pinggiran pada rok bagian bawah dengan kertas
buram. (Lihat Gambar 2.2).
6) Memindahkan ragam hias pinggiran rok pada pola rok dari kertas roti.
7) Memberi warna ragam hias sesuai yang diinginkan.
b. Penerapan Hiasan Busana dengan Teknik Melibatkan Benang pada Pinggiran Bawah Rok
ragam hias (Lihat Gambar 2.4)
1) Siapkan ½ pola rok bagian muka dan belakang ukuran M (Sesuai yang telah
161
diprakktikkan pada pembuatan pola desain rok).
2) Jiplak pola rok muka dan belakang bagian sisi bawah pada kertas roti (gambar 2.3).
3) Menentukan letak hiasan pada pinggiran rok.
4) Menentukan bentuk dan ukuran
162
Gambar 2.4 Gambar 2.5
Rancangan ragam hias teknik melekatkan Desain teknik melekatkan
benang benang pada pinggiran bawah rok pada pinggiran bawah rok
c. Penerapan Hiasan Busana pada Tengah Muka Rok dengan Teknik Melekatkan Pita
Gambar 2.6
Menentukan ukuran ragam hias
5) Merancang ragam hias pita dan tusuk hias yang digunakan pada kertas sketsa
6) Memindahkan ragam hias pada tengah muka pola rok dengan kertas roti/ kertas pola tipis.
(Lihat Gambar 2.7
7) Memberi warna hiasan melekatkan pita sesuai kombinasi warna harmonis dengan pensil
warna. (Lihat Gambar 2.8)
163
Gambar 2.7 Gambar 2.8
Gambar 2.9
Ragam hias melekatkan aplikasi pada blus
6) Memindahkan ragam hias pada pola blus tengah muka pola rok dengan kertas roti (Lihat
Gambar 2.10)
7) Memberi warna hiasan aplikasi sesuai kombinasi warna harmonis dengan pensil warna.
(Lihat Gambar 2.11).
164
Gambar 2.10 Gambar 2.11
Pola blus dengan pola ragam Pola blus dengan
ragam hias aplikasi hias aplikasi
Gambar 2.12
Letak ragam hias sulaman fantasi pada dada blus
165
4) Menentukan ukuran ragam hias sulaman fantasi untuk blus
5) Merancang ragam hias dan tusuk hias yang digunakan pada kertas sketsa (Lihat
Gambar 2.13).
6) Memindahkan ragam hias pada bagian dada blus dengan kertas roti. (Lihat Gambar 2.14)
7) Memberi warna hiasan sulaman fantasi sesuai kombinasi warna harmonis dengan
pensil warna
Gambar 2.15
Letak dan bentuk pola hias sulaman tusuk silang
4) Menentukan lebar ukuran ragam hias dengan memindahkan pola saku dan pipa
bagian muka celana pada kertas milimeter (Lihat Gambar 2.16 dan Gambar 2.17)
166
Gambar 2.16 Gambar 2.17
Bentuk ragam hias tusuk silang Ukuran pola ragam hias
ditusuk silang pada saku dan pipa celana Yankee pada saku dan pipa
celana Yankee
5) Merancang ragam hias dan tusuk hias yang digunakan pada kertas sketsa (Lihat
Gambar 2.17)
6) Memindahkan ragam hias pada pipa bagian muka pola celana dengan kertas
milimeter (Lihat Gambar 2.18)
167
MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN
DESAIN DAN PRODUKSI
BUSANA
Nama Sekolah:
Bidang Keahlian: Seni dan Ekonomi Kreatif Program
Program Keahlian: Busana
Kompetensi Keahlian: Desain dan Produksi Busana
Fase: F
Elemen: Menjahit busana
Nama Penyusun:
168
Memahami Teknik
A. TUJUAN menjahit sesuai dengan prosedur, trimming dan pressing.
PEMBELAJARAN
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjahit sesuai dengan prosedur.
2. Peserta didik mampu melakukan trimming sesuai dengan lembar kerja.
3. Peserta didik mampu melakukan pressing sesuai dengan lembar kerja menjahit.
Pertemuan 1 dan 2
1. B.Kegiatan
LANGKAH PEMBELAJARAN
Pembukaan
2) Apersepsi diberikan melalui pertanyaan pemantik yang sekaligus merupakan asessmen
awal.
a) Siapa yang pernah menjahit baju sendiri ?
b) Apa saja yang harus dipersiapkan dalam melakukan trimming dan pressing?
c) Bagaimana teknik trimming dan pressing ?
2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik membaca LKPD yang telah diterima sehari sebelumnya, dilanjutkan dengan
pemaparan materi menjahit sesuai dengan prosedur oleh guru.
2) Peserta didik mengamati video proses membuat busana. Pada link
https://www.youtube.com/watch?v=bFQDaOa2hT4.
3) Peserta didik mengamati cara menjahit bagian-bagian busana yang dipraktikkan oleh guru,
kemudian secara mandiri diminta praktik menjahit suatu produk busana sesuai dengan LK.1
setelah terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan untuk menjahit suatu produk.
(Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik sesuai tujuan dimasa depan-Dimensi mandiri dari P3).
4) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok tentang kesulitan yang dihadapi saat menjahit
busana, hasil diskusi dipresentasikan didepan kelas, yang lain menanggapi
5) Hasil presentasi dan jahitan difoto, di unggah pada media social kemudian dikumpulkan
169
sebagai portofolio sekaligus bahan pertimbangan guru dalam menentukan komperensi
siswa. Bagi siswa yang dinyatakan kompeten, diberi pengayaan berupa mendampingi
teman yang belum kompeten.
3. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan materi dan guru memberikan penguatan.
2) Peserta didik mendengarkan pertanyaan refleksi yang diajukan oleh guru:
Bagaimana pengalaman menjahit peserta didik?
Apakah peserta didik puas dengan hasil jahitannya?
Adakah materi yang belum dipahami oleh peserta didik?
Pertemuan 3
1. Kegiatan Pembukaan
1) Apersepsi awal sebagai apersepsi disampaikan dengan mengingatkan peserta didik
terkait hasil menjahit dipertemuan sebelumnya untuk dikaitkan dengan materi yang
akan disampaikan pada hari ini.
2) Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran untuk hari ini yang disampaikan guru.
2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik mengamati video proses trimming dan pressing pada busana. Pada
link www.youtube.com/watch?v=mF51_H_oa_g
Dan https://www.youtube.com/watch?v=0oYwCGwnMEI
2) Peserta didik mengamati cara trimming dan pressing bagian-bagian busana yang
dipraktikkan oleh guru dan menyiapkan alatnya.
3) Peserta didik secara mandiri melakukan trimming dan pressing suatu produk busana
sesuai dengan LK.2 (Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sesuai tujuan dimasa
depan-Dimensi mandiri dari P3).
4) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mendiskusikan kesulitan yang dihadapi
saat trimming dan pressing suatu busana, dilanjutkan dengan presentasi, yang lain
menanggapi.
5) Hasil presentasi produk trimming dan pressing difoto, di unggah pada media social
kemudian dikumpulkan, untuk digunakan portofolio sekaligus bahan pertimbangan
guru dalam menetapkan kompetensi peserta didik. Bagi peserta didik yang dinyatakan
belum kompeten diminta untuk praktek ulang (remidi) dengan didampingi oleh
temannya yang sudah dinyatakan kompeten sebagai pengayaan.
170
3. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan materi kemudian guru memberikan penguatan
dilanjutkan dengan saling memberikan refleksi:
Seberapa menarik kegiatan pembelajaran yang diterima peserta didik.
Materi apa yang paling menarik antara trimming dan pressing.
Materia apa yang belum di kuasai peserta didik.
2) Menyampaikan informasi
Peserta didik menerima informasi dari guru terkait kebutuhan pada
pertemuan berikutnya.
C.1.ASESSMEN
Asessmen Awal : a. Siapa yang pernah menjahit baju sendiri ?
b. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam melakukan
trimming dan pressing?
c. Bagaimana teknik trimming dan pressing ?
2. Asessmen Proses : a. Diskusi dan presentasi LKPD1
b. Praktek LKPD 2
3. Asessmen Akhir : Unjuk Kerja
D. LAMPIRAN
171
a. Prosedur teknik menjahit Busana Secara Custom Made
Dalam menjahit busana secara custom made, perlu memperhatikan berbagai
macam teknik jahit agar busana yang diciptakan menjadi pantas dan nyaman
untuk dikenakan, dibuat dengan system tailor maupun couture untuk perorangan
sesuai dengan ukuran pemesan dengan desain yang ekslusif.
b. Prosedur teknik menjahit busana secara industri
Menjahit busana industri merupakan salah satu proses penjahitan busana
yang dilakukan secara masal di industri, baik industri yang berbasis koveksi
maupun garment Menjahit memiliki peranan penting karena nilai dari produk
sebuah busana tergantung dari teknik penjahitan yang di dalamnya. menerapkan
jaminan mutu ( quality control) yang tinggi. Perkembangan mesin-mesin industri
membuat proses produksi menjadi lebih cepat tetapi harus disertai penguasaan
pemakaian mesin tersebut. Saat ini, standarisasi pemuatan busana industri telah
mencapai kemajuan dengan hasil produksi dengan skala besar, dengan adanya
perkembangan bermacam-macam mesin, mesin otomatis yang bermutu tinggi,
telah membuka pintu bagi industry busana (garmen) untuk dapat membuat
busana industri dengan kualitas yang baik dan terstandar. Proses penjahitan
pakaian dilakukan dengan menjahit bagian-bagian yang telah dipotong satu demi
satu. Bermacam-macam cara telah diperkenalkan pada proses ini, dan
pekerjaannya dibagi-bagi berdasarkan produksi perakitan. Pembagian kerja
memungkinkan penyederhanaan dan pengkhususan dari pekerjaan dan
memungkinkan pekerja menguasai Teknik-teknik dalam waktu yang pendek,
dengan peningkatan efisiensi yang sebanding. Proses penjahitan tidak hanya
memerlukan peralatan yang sesuai/cocok untuk memperoleh hasil yang
dimaksud, yaitu sesuai bahan dan desain serta penyusunannya dilakukan secara
efektif.dalam penjahitan busana industri perlu memperhatikan jenis-jenis setikan
dan penyelesaian tepi pakaian dengan menggunakan mesin-mesin industri,
berikut di jelaskan tentang berbagai setikan mesin jahit industri.
Alat dan bahan yang digunakan dalam menjahit yaitu:
Mesin jahit
Berfungsi untuk menjahit kain, pakaian atau busana dengan cukup cepat
tertata dan rapi. Baik secara manual maupun high speed. Ada beberapa jenis
mesin jahit sesuai kebutuhan.
172
Mesin jahit manual
Merupakan jenis mesin klasik, mesin jahit pertama yang ditemukan.
Mesin ini masih menggunakan karet yang dihubungkan dengan bagian bawah
yang fungsinya adalah memutar.
173
Mesin obras
Mesin jahit obras merupakan jenis mesin jahit berkecepatan tinggi yang
memiliki fungsi untuk merapikan tepi pakaian dengan cara mengobras
( overock) dalam sekali pergerakan. Jika mesin jahit hanya menggunakan dua
benang dalam penggunaannya, mesin obras menggunakan tiga benang atau
lebih.
Pita ukur/Metlin
Mengukur badan sebagai acuan untuk membuat pola sebelum busana dibuat
sehingga nantinya akan sesuai dengan badan yang diukur.
Jarum tangan
Untuk menjahit pakaian atau kain secara manual menggunakan tangan.
Jarum pentul
Untuk menyematkan kain satu dengan kain yang lainnya agar posisinya tidak
berubah.
175
Spool dan skoci untuk tempat benang bagian bawah (setikan jahitan bagian
bawah/benang bawah)
Spool
Skoci
Benang
Benang Jahit Benang jahit merupakan jenis benang yang sengaja diciptakan
secara khusus untuk menjahit pakaian. Benang yang digunakan untuk menjahit
juga dibedakan menjadi beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan
Gunting kain
Untuk memotong kain dengan ukuran yang cukup tebal.
176
Pendedel
Pendedel benang digunakan sebagai pembuka jahitan yang salah, selain itu
dapat juga digunakan untuk memotong lubang kancing yang dibuat dengan
mesin.
177
d. Teknik Pengepresan
Pengepresan dapat diartikan sebagai proses pengubahan struktur geometrik kain
dengan memberikan perlakuan dengan menggunakan panas, uap, maupun tekanan
secara terkendali. Tidak semua produk busana boleh mendapat perlakuan
pengepresan. 1) Kategori Pengepresan Pengepresan dapat dikategorikan menjadi
beberapa kelompok: a) No pressing. Pada kategori ini, produk busana tidak boleh di
pressing atau di seterika (ironing). Contohnya underwear, pakaian renang, dan
pakaian dari bahan rajut b) Minimum pressing. Pada kategori ini proses pressing
dengan menggunakan uap (steam).
Proses minimum pressing ini biasa diterapkan pada gaun malam, rajutan, T-shirt. c)
Under pressing . Kategori pressing ini dilakukan pada tahap penyelesaian. Ditujukan
agar memudahkan proses dan memperoleh bentuk yang indah dengan memberikan
efek lipatan sebelum dijahit. Proses under pressing ini biasa diterapkan pada
produksi mantel, jaket, dan celana panjang. d) Final pressing. Kategori ini dilakukan
setelah produk busana selesai dikerjakan. e) Permanent pressing. Proses ini
ditujukan untuk membentuk pakaian dalam kondisi tertentu. Contoh, untuk
mempertahankan pleat tidak berubah setelah dicuci, maka jenis pressing yang
dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi dan uap. 2) Pengaturan Suhu
Pengepresan Pengepresan merupakan tahapan penting dalam penyelesaian akhir.
Pada saat akan melakukan pengepresan harus dilihat lebih dahulu jenis bahan baku
dari kain yang akan dipress untuk menentukan temperatur yang tepat, agar hasil
pengepresan 9 memenuhi standar kualitas. Berikut ini pengaturan suhu sesuai
dengan jenis kain. Tabel
1. Pengaturan Suhu Sesuai Dengan Jenis Kain No Jenis Kain Suhu Simbol 1 Polyester
178
Maksimal 110° c 2 Cotton (denim, muslin, calico, chints) Maksimal 200°C 3 Wool
(cashmere, flannel) Maksimal 150°C c. Teknik Pelipatan dan Pengemasan 1) Teknik
Pelipatan Pelipatan suatu produk garmen dimaksudkan supaya efisien.
Dalam proses pengepresan busana setidaknya dikenal beberapa macamalat
yang dapat digunakan. Peralatan yang dimaksud diantaranya berupa setrika biasa,
setrika uap, mesin press/ streamer, crocodile (penjepit), meja setrika atau meja
press, bantalan setrika dan balok kayu. Alat yang biasa digunakan dalam
pengepressan yaitu:
Setrika Biasa (Setrika Rumah Tangga)
Setrika rumah tangga biasanya lebih banyak digunakan untuk pengepresan
busana saat proses penjahitan berlangsung. Pengeoresan dilakukan pada bagian-
bagian pakaian yang sudah dijahit atau disambung, seperti badan belakang
kemeja dengan bahu, sambungan lengan dengan manset, dan saku kemeja.
Tujuan utama dari pengepresan busana dengan setrika biasa ini salah
satunya agar hasil lipitan tampak rapi dan licin.
179
Meja setrika atau meja press
Keberadaan meja setrika atau meja press diperlukan sebagai tempat untuk
melakukan pengepresan. Penggunaan meja setrika ini dimaksudkan untuk
memudahkan seseorang dalam melakukan kegiatan pengepresan supaya tidak
mengalami kendala atau hambatan yang berarti.
Kelas :
Perhatikan gambar dibawah ini, diskusikan mana kelengkapan alat dan bahan yang
digunakan untuk menjahit, trimming dan pressing.
No. Alat dan Bahan Digunakan Untuk
181
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
182
8.
9.
10.
11.
F. INSTRUMEN PENILAIAN
1) Diskusi dan Presentasi
Instrumen Aktivitas Peserta Didik Dalam Kegiatan Diskusi
Kemampuan Nilai
No. Nama Kemampuan Kemampuan Menjawab Ketrampilan
Peserta Didik Menjelaskan (*) Bertanya (*) /argumentasi
(*) (**)
183
2) Penilaian Asessmen Akhir
Skor
> 70- 80- 90- Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian Ket
70 79 89 100 Perbaikan Pencapaian
Persiapan
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan tempat kerja
Rata-rata skor =
Skor Nilai (N1)
Skor
> 70 70- 80- 90- Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian Ket
79 89 100 Perbaikan Pencapaian
Menjahit Busana
1. Kebersihan
2. Kerapian
3. Ketepatan Ukuran
4. Ketepatan Waktu
Rata-rata skor =
Skor
> 70 70- 80- 90- Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian Ket
79 89 100 Perbaikan Pencapaian
Trimming dan Pressing
1. Kebersihan
2. Kerapian
3. Ketepatan Waktu
Rata-rata skor =
Skor
NO Aspek Penilaian Nilai Ket Analisis
> 70- 80- 90-
70 79 89 100 Perbaikan Pencapaian
1. Tampilan Keseluruhan
2. Kualitas Hasil
3. Jatuhnya pakaian pada
tubuh
4. Ketepatan tanda jahitan,
penyelesaian kelim dan
aksesoris busana
Skor Nilai (N2)
184
Skor
> 70 70 80 90- Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian Ket
- 79 - 89 100 Perbaikan Pencapaian
1. Disiplin
2. Tanggung Jawab
Menyelesaikan Tugas
3. Mengikuti Prosedur Kerja
4. Menyelesaikan Pekerjaan
Tepat Waktu.
5. Menerapkan K3
Skor Nilai (N3)
Nilai Keseluruhan
Paraf
Nilai Paraf
Persiapan Proses Hasil Tanggal Orang Tanggal
Akhir Guru
Tua
Bobot
15% 50% 35%
N1 N2 N3
Simpulan Penilaian Simpulan Penilaian Simpulan Penilaian Keseluruhan
Observasi Observasi Oleh Peserta
Didik Lain
185
Rambu-Rambu Penilaian
187
Waktu. terlalu lama tidak terlalu cukup waktu tepat waktu
lama
5. Menerapkan K3 Tidak Kurang Cukup Tepat
menerapkan K3 menerapkan K3 menerapkan K3 menerapkan K3
pada setiap pada setiap pada setiap pada setiap
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
- Agustin Rinartati, S. Pd, Heni Mustofani, S. Pd, Pembuatan Busana Industri Tata
H. DAFTAR PUSTAKA
Busana.
Ikatan Penata Busana Indonesia, School of Fashion & Garment Production
- Budiastuti, Emi, 2019, Teknik Menjahit. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
- “5 Macam Alat Yang Biasa Digunakan Dalam Pengepresan Busana”, Fitinline.com.
09 Febuari 2017 08.00 [diakses 02 September 2022].
https://fitinline.com/article/read/5- macam-alat-yang-biasa-digunakan-dalam-
pengepresan-busana/.
188
189
MODUL AJAR
2. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Berpikir Kritis dapat dimanfaatkan dalam memecahkan masalah yang muncul
dikemudian hari
b. Pemahaman tentang prinsip dasar dalam membuat koleksi busana dapat membantu
siswa untuk dapat mengukur tubuh sesuai etika
3. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Apakah kamu pernah melihat fashion show baik di youtube atau melihat secara
190
langsung ?
b. Apa yang kamu lihat pada rancangan para desainer tersebut ?
c. Apakah busana yg ditampilkan pada fashion show tersebut terlihat mempunyai detail
dan tema yang sama ?
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan 1) Guru dan peserta didik berdoa bersama (Beriman dan bertaqwa
( 30 menit ) kepada Tuhan YME serta Berakhlak Mulia )
2) Ice Breaking/ stretching/circle time
3) Memberi pertanyaan pemantik sesuai tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti Guru
( 405 menit) 1) Menayangkan gambar /video fashion show
2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
3) Memberikan instruksi pada siswa untuk mengamati &
menganalisis video fashion show yang baru saja ditayangkan
4) Memberikan tugas berupa pembuatan moodboard pada siswa
secara berkelompok
5) Memantau dan memberikan feedback positif pada hasil pekerjaan
siswa
6) Guru memberikan asesmen formatif pada setiap peserta didik di
akhir pembelajaran
7) Guru memberikan pengayaan atau remedial sesuai kelompok
tingkat kompetensi peserta didik (kondisional)
Peserta Didik:
1) Mengamati gambar /video fashion show (Mandiri, bernalar kritis)
2) Bersama kelompok berdiskusi membahas video fashion show yang
telah ditayangkan (gotong royong, Kritis)
3) Secara berkelompok membuat moodboard sesuai dengan tema
yang telah disepakati bersama ( kerjasama, bernalar krirtis )
4) Mempresentasikan hasil moodboard di depan kelas ( mandiri,
percaya diri)
c. Penutup 1) Guru dan Peserta didik menyampaikan refleksi kegiatan
(15 menit) pembelajaran
2) Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran
5. ASESMEN
a. Jenis Asesmen :
1) Asesmen Diagnostik
2) Asesmen Formatif
3) Asesmen Sumatif
Aspek Asesmen :
Aspek Asesmen Objek Teknik Instrumen Penilaian
Penilaian Penilaian
Keterampilan (Skill) Performa Tes Lembar Observasi Performa
kerja Performa Kerja
191
6. PENGAYAAN DAN REMIDIAL
a. Bentuk Pengayaan : Pemberian Pengetahuan / Kompetensi yang lebih tinggi
b. Bentuk Remidial : Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan
pembelajaran remedial, penugasan, dan tutor sebaya berdasarkan indikator
pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik
7. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
a. Refleksi Peserta Didik
1) Apakah ada kendala dalam kegiatan pembelajaran ?
2) Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran ?
3) Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4) Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
b. Refleksi Guru
1) Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
2) Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
3) Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
C. LAMPIRAN
A B C D E
(b) Apakah kamu tadi sarapan sebelum berangkat ke sekolah ?
(c) Lalu apa yang kalian gunakan saat berangkat sekolah ?
(d) Jika kamu tidak sarapan maka apa yang kamu rasakan terhadap tubuhmu?
(e) Apakah kamu memiliki kekuatan untuk menaiki sepeda / berjalan kaki ke sekolah?
(f) Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang materi koleksi busana ?
192
b. Perangkat Asesmen Formatif
1) Lembar Penilaian Sikap
N Na Disiplin Kerjasama Teliti Nilai
o ma 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Akhir
1
2
3
Indikator Aspek Penilaian Keterangan
Disiplin :
❖ Tertib mengikuti instruksi
Aspek penilaian
No Nama Perencanaa Proses Hasil ( Sikap ( Waktu Nilai Perbaik
siswa n (maks 10) ( maks maks maks (maks an
40 ) 30 ) 10) 10)
1
2
3
2) Lembar Penilaian Keterampilan (presentasi kelompok )
3. Glosarium
a. Forecasting :
b. Moodboard :
c. ….
d. ……
4. Daftar Pustaka
Verifikator
……………………………………. ………………………………………….
Mengetahui,
Kepala Sekolah
…………………………………………
NIP …………………………………..
194