Anda di halaman 1dari 13

MATERI AJAR

MATA PELAJARAN
Desain Busana
KELAS XI SMKN 24 JAKARTA

Oleh :
Sinta Khomariah

SMK NEGERI 24 JAKARTA

KOMPETENSI KEAHLIAN TATA BUSANA

2021
BAHAN AJAR HANDOUT

Sekolah : SMK Negeri 24 Jakarta


Mata Pelajaran  : Desain Busana
Materi : Menerapkan Desain Tunik Sesuai Dengan
Konsep Colase
Kelas/Semester  : XI/Ganjil
alokasi waktu : 1 pertemuan (3JP x 30 menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 dan KI 2
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 KI 4
Memahami,menerapkan, Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
tentang pengetahuan faktual, memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Tata
konseptual, operasional dasar, dan Busana. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
metakognitif sesuai dengan bidang mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
dan lingkup kerja Tata Busanapada kompetensi kerja.
tingkat teknis, spesifik, detil, dan Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengetahuan, teknologi, seni, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
budaya, dan humaniora dalam terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
konteks pengembangan potensi sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
diri sebagai bagian dari keluarga, bawah pengawasan langsung.
sekolah, dunia kerja, warga Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
masyarakat nasional, regional, dan meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
internasional. alami dalam ranah konkre terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.9.1Mengidentifikasi perkembangan tunik dari


masa ke masa
Menerapkan Desain Tunik Sesuai
3.9.2 Menjelaskan pengertian tunik
Dengan Konsep Colase
3.9 3.9.3 Menjelaskan jenis – jenis tunik
3.9.4 Menentukan jenis kain yang tepat untuk
tunik

C. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi diatas, maka siswa di harapkan dapat :


a) Mengidentifikasi perkembangan tunik dari masa ke masa
b) Menjelaskan pengertian tunik
c) Menjelaskan jenis – jenis tunik
d) Menentukan jenis kain yang tepat untuk tunik

D. Materi Pembelajaran

A. Perkembangan tunik dari masa ke masa

Sebelum masuknya Yunani ke Roma, pria dan wanita Romawi mengenakan lembaran
wol yang besar sebagai pakaian untuk menutupi  tubuh mereka. Lalu setelah kerajaan
Yunani menguasai Kekaisaran Romawi dan Romawi Kuno(616-509), pakaian masyarakat
Romawi mulai beralih dari yang hanya lembaran kain wol yang besar menjadi sebuah tunik.
Romawi menyebut pakaian dasar mereka “tunica” atau biasa disebut tunic atau tunik yang
berarti jubah. Tunik adalah pakaian dengan ukuran yang lebih longgar dari model pakaian
seperti biasanya sehingga mampu menutupi dada, bahu dan punggung. Pakaian ini memiliki
potongan yang sangat sederhana.
Dalam sejarahnya, tunik mulai digunakan oleh bangsa Romawi sebagai pakaian lelaki 3
tahun sebelum Masehi. Pakaian ini biasanya digunakan untuk acara formal. Pada masa itu,
panjang tunik menunjukkan status sosial seseorang. Prajurit dan pekerja biasanya
mengenakan tunik dengan panjang selutut. Sedangkan kalangan dengan tingkat yang lebih
tinggi biasanya memakai tunik sebetis.

 Kelas Sosial

        Dari zaman Kekaisaran Romawi, tunik dipakai oleh siapa saja, seperti: pria
muda, prajurit, budak, petani, sampai kaum bangsawan. Pria muda dan prajurit
mengenakan tunik berwarna putih yang panjangnya hanya sampai lutut. Laki-laki
berumur, bangsawan, dan hakim mengenakan tunik hingga sampai di pergelangan
kaki. Rakyat biasa mengenakan tunik yang dibuat dari kain wol berwarna putih
dihiasi pinggiran merah. Tidak ada seorang pun dari kalangan rakyat biasa yang
diizinkan mengenakan tunik berwarna ungu, karena warna ungu merupakan warna
untuk kaisar. Tunik dipakai sehari-hari oleh pria maupun wanita sampai tahun
1300an.

Sumber : https://isi-dps.ac.id/perkembangan-tunik-dari-masa-ke-masa/

 Abad-20

            Pada awal abad ke-20 bentuk dasar tunik kembali populer di dunia mode.
Paul Poiret(1879-1944), seorang perancang busana dari Perancis mengambil
inspirasi rancangannya dari tunik bergaya oriental. Koleksinya yang paling
menonjol adalah celana harem baggy yang dikenakan dibalik tunik kap lampu
(lampshade tunic).dinamakan begitu karena bagian bawahnya dipasangi kawat
yang melingkar mengelilingi tubuh menyerupai kap lampu. Rancangan Poiret
menarik perhatian karena menggunakan kain-kain eksotis yang mahal seperti
sutra, brokat, dan beludru.

Sumber : https://isi-dps.ac.id/perkembangan-tunik-dari-masa-ke-masa/

 Gaya 60-an
          Tunik rok mini(mini-skirted tunic) menjadi mode paling top sepanjang
periode 60-an. Tunik ini biasanya dipadukan dengan blus atau sweater pas
badan yang terbuat dari rajutan halus(skinny rib). Terbuat dari kain sintetis
terbaru pada saat itu, seperti crimplene dan nilon, tunik rok mini memiliki garis-
garis yang tegas dan kaku.

Sumber : https://isi-dps.ac.id/perkembangan-tunik-dari-masa-ke-masa/

 Tahun 2000 an

Pada zaman modern ini, tunik selain dibuat longgar juga kebanyakan dibuat
lebih panjang bukan hanya sampai di pinggul, paha, bahkan sampai di lutut dan
dikenakan oleh para wanita dalam kesempatan santai. Di Indonesia pada masa
sekarang ini tunik lebih banyak diproduksi sebagai model busana muslim, karena
ukurannya yang longgar dengan membuat variasi baru yang lebih mengikuti
perkembangan jaman. Hal ini menjadikan tunik sebagai busana yang multi fungsi
karena dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan formal maupun non formal.
Dalam kebudayaan Barat, tunik yang panjangnya sampai di pergelangan kaki
dikenakan oleh rohaniwan dan anggota sekte keagamaan.

Sumber : https://wolipop.detik.com Sumber : https://id.pinterest.com/

B. Pengertian Tunik

Tunik pada dasarnya merupakan pakaian yang berbahan longgar yang menutupi dada,
bahu dan punggung. Jenisnya bisa berlengan atau tanpa lengan. Ciri dari koleksi tunik
biasanya atasan tertutup dengan panjang dari bawah pinggul hingga betis.
Tunik memiliki beragam bentuk, desain, dan aksen. Beberapa variasi yang ditawarkan
oleh tunik adalah variasi pada kerah, lengan, dan bagian bawah tunik. Pengunaan tunik
cenderung lebih fleksibel untuk dipakai oleh siapa saja dan dipadukan dengan apa saja.

C. Jenis - jenis Tunik

1. Simple Tunik

Tunik model simple, tidak terlalu memiliki banyak aksen dan cocok untuk digunakan
sehari-hari bisa juga ke acara formal dan semi formal dengan menambahkan beberapa
aksesoris pendukung.
Sumber : https://id.pinterest.com/ Sumber : https://www.hijup.com/id

2. Tunik chiffon
Tunik yang dibuat dengan bahan chiffon yang memiliki tekstur yang tipis, ringan, bahkan
cenderung transparan.Bahan chiffon yang soft banyak dipilih untuk dijadikan baju tunik.
Ditambah dengan motif dan degradasi warna yang cocok, membuat tunik chiffon akan
tampak semakin hits.

Sumber:https://shopee.co.id/Gaia- Sumber: Sumber:https://www.zalora.co.id/brillian


Tunic-Top-brand-Ria-Miranda https://shopperboard.com/FloralChiffon- t-grill-chiffon-printed-layer-tunic-black-
i.241971351.5933772261 Tunic-Dress RK083019/product/1050115 multi-2401198.html
3. Tunik Peplum
Tunik peplum adalah jenis tunik yang memiliki sebuah aksen busana dengan bentuk
mengembang di bagian bawah. Tunik peplum bisa dipadukan dengan jeans atau celana
bahan yang cocok dugunakan sebagau style sehari – hari.

Sumber : https://www.hijup.com/id Sumber:


https://www.zalora.co.id/trendyol-
peplum-tunic-shirt-navy-2912035.html

4. Tunik asimetris
Tunik asimetris adalah tunik yang memiliki pola atau bentuk yang tidak sama antara sisi
kanan dan kiri. Tunik terlihat fashionable jika di desain dan di padu padankan dengan baik.

Sumber : https://www.hijup.com/id Sumber : https://www.blibli.com


5. Tunik vest atau tunik ala rompi

Tunik vest merupakan tunik dengan akdsen tambahan busana tanpa lengan yang di
gunakan pada bagian luar pakaian. Aksen vest pada tunik akan membuat pemakai
terlihat elegan.

Sumber : https://www.google.com Sumber : https://www.reitmans.com


 Berikut ini macam – macam model desain tunik lainnya, diantaranya :

Sumber : https://id.pinterest.com/ Sumber : https://id.pinterest.com/

Sumber : https://id.pinterest.com/
D. Jenis kain pembuatan Tunik

Tidak semua jenis kain bisa dijadikan baju tunik. Untuk penggunaan baju tunik yang
nyaman dikenakan, Anda sebaiknya cermat dalam memilih jenis kain yang akan dijadikan
baju tunik. Namun setidaknya ada 5 jenis kain yang bisa Anda jadikan baju tunik berikut ini :

1. KAIN WOLFIS

Bahan wolfis adalah kain yang terbuat


dari 100% polyester. Karakteristik utamanya
adalah jika diraba, akan terasa halus, sedikit
tipis, tapi tidak menerawang. Kain wolfis Tidak
mudah kusut, Kainya nyaman dipakai dan tidak
panas, Serat bahan yang rapat dan halus, dan
Mudah untuk disetrika.
Jika suka dengan kain yang bertekstur tebal,
Sumber : https://www.google.com jenis kain wolfis dapat dipilih. Meski tebal, bahan kain
wolfis tetap nyaman dipakai. Warna kain wolfis
didominasi warna-warna netral.

2. KAIN KATUN
Kain katun terbuat dari serat alami yaitu
kapas atau Gossypium. Jenis kain katun sangat
mudah ditemukan dan cocok dijadikan baju tunik,
karena nyaman dipakai dan mampu meyerap
keringat dengan baik. Warna kain katun juga
dinilai awet. Anda bisa memberikan motif sesuai
selera, mulai dari pola bunga, kotak-kotak, garis-
garis, polos hingga abstrak.

Sumber : https://www.google.com
Kain supernova merupakan jenis perpaduan
antara katun dengan polyester. Bahan supernova
juga adem dipakai dan tidak mudah timbul bulu,
sehingga lebih awet dan terlihat mengesankan.

Sumber : https://www.google.com

4. KAIN SIFON atau CERUTTI


Kedua jenis kain ini juga bisa dijadikan baju tunik.
Meski memiliki sifat yang sama, tapi jenis kain cerutti
cenderung lebih lembut dan mudah dibentuk jika
dibandingkan dengan kain sifon. Kain sifon memiliki
tekstur yang lebih licin. Jenis kain ini tipis, sebaiknya
menambahkan lapisan furing di dalamnya atau bisa
juga menggunakan manset ketika memakainya.
Sumber:
https://id.aliexpress.com/item/32831484964.html

5. KAIN MAXMARA
Kain maxmara memiliki banyak motif yang unik
dan menarik, serta memiliki tekstur yang halus dan
lembut, sehingga menjadi salah satu kain yang banyak
diminati para wanita dengan berbagai rentang
usia. Baju tunik yang dibuat dari kain maxmara akan
jatuh ketika dikenakan. Teksturnya yang mengkilat
akan cocok dikenakan untuk acara formal maupun non
formal.
Sumber: https://olympics30.com/kain-maxmara/
E. Rangkuman

Tunik merupakan pakaian yang berbahan longgar yang menutupi dada, bahu dan
punggung. Jenisnya bisa berlengan atau tanpa lengan. Ciri dari koleksi tunik biasanya
atasan tertutup dengan panjang dari bawah pinggul hingga betis.
Dalam sejarahnya, tunik mulai digunakan oleh bangsa Romawi sebagai pakaian lelaki 3
tahun sebelum Masehi. Pakaian ini biasanya digunakan untuk acara formal. Pada masa itu,
panjang tunik menunjukkan status sosial seseorang.
Macam – macam tunik diantaranya, yaitu : Simple Tunik, Tunik chiffon, Tunik peplum,
Tunik asimetris, dan Tunik Vest. Kemudian jenis kain yang cocok dalam pembuatan tunik
agar nyaman digunakan terdapat 5 jenis kain, diantaranya : Kain Wolfis, katun, supernova,
siffon atau ceruti, dan maxmara.

F. Daftar Pustaka

Mustika Indria. 2020. DESAIN BUSANA. Malang : PT Kuantum Buku Sejahtera


https://isi-dps.ac.id/perkembangan-tunik-dari-masa-ke-masa/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tunik
https://www.misterunik.com/2019/03/mengenal-baju-tunik-dan-kelebihannya.html
https://id.pinterest.com
https://kumparan.com/berita-hari-ini/bahan-wolfis-pilihan-terbaik-untuk-busana-
muslimah-1swnD4ZotHv/3

Anda mungkin juga menyukai