Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR

KONSENTRASI KEAHLIAN
DESAIN DAN PRODUKSI BUSANA

Menjahit Produk Busana

Oleh : Desi Ma’rivatika S. Pd


A. TUJUAN PEMBELAJARAN

6.1 Memahami Teknik menjahit sesuai dengan prosedur, trimming dan pressing.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
6.1.1 Peserta didik mampu menjahit sesuai dengan prosedur.
6.1.2 Peserta didik mampu melakukan trimming sesuai dengan lembar kerja.
6.1.3 Peserta didik mampu melakukan pressing sesuai dengan lembar kerja menjahit.

B. 1.
LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 dan 2
1. Kegiatan Pembukaan
2) Apersepsi diberikan melalui pertanyaan pemantik yang sekaligus merupakan asessmen
awal.
a) Siapa yang pernah menjahit baju sendiri ?
b) Apa saja yang harus dipersiapkan dalam melakukan trimming dan pressing?
c) Bagaimana teknik trimming dan pressing ?
2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik membaca LKPD yang telah diterima sehari sebelumnya, dilanjutkan dengan
pemaparan materi menjahit sesuai dengan prosedur oleh guru.
2) Peserta didik mengamati video proses membuat busana. Pada link
https://www.youtube.com/watch?v=bFQDaOa2hT4.
3) Peserta didik mengamati cara menjahit bagian-bagian busana yang dipraktikkan oleh
guru, kemudian secara mandiri diminta praktik menjahit suatu produk busana sesuai
dengan LK.1 setelah terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan untuk menjahit suatu
produk. (Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sesuai tujuan dimasa depan-Dimensi
mandiri dari P3).
4) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok tentang kesulitan yang dihadapi saat menjahit
busana, hasil diskusi dipresentasikan didepan kelas, yang lain menanggapi
5) Hasil presentasi dan jahitan difoto, di unggah pada media social kemudian dikumpulkan
sebagai portofolio sekaligus bahan pertimbangan guru dalam menentukan komperensi
siswa. Bagi siswa yang dinyatakan kompeten, diberi pengayaan berupa mendampingi
teman yang belum kompeten.
3. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan materi dan guru memberikan penguatan.
2) Peserta didik mendengarkan pertanyaan refleksi yang diajukan oleh guru:
 Bagaimana pengalaman menjahit peserta didik?
 Apakah peserta didik puas dengan hasil jahitannya?
 Adakah materi yang belum dipahami oleh peserta didik?
Pertemuan 3
1. Kegiatan Pembukaan
1) Apersepsi awal sebagai apersepsi disampaikan dengan mengingatkan peserta didik
terkait hasil menjahit dipertemuan sebelumnya untuk dikaitkan dengan materi yang
akan disampaikan pada hari ini.
2) Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran untuk hari ini yang disampaikan guru.
2. Kegiatan Inti
1) Peserta didik mengamati video proses trimming dan pressing pada busana. Pada link
www.youtube.com/watch?v=mF51_H_oa_g dan
https://www.youtube.com/watch?v=0oYwCGwnMEI
2) Peserta didik mengamati cara trimming dan pressing bagian-bagian busana yang
dipraktikkan oleh guru dan menyiapkan alatnya.
3) Peserta didik secara mandiri melakukan trimming dan pressing suatu produk busana
sesuai dengan LK.2 (Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sesuai tujuan dimasa
depan-Dimensi mandiri dari P3).
4) Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mendiskusikan kesulitan yang
dihadapi saat trimming dan pressing suatu busana, dilanjutkan dengan presentasi,
yang lain menanggapi.
5) Hasil presentasi produk trimming dan pressing difoto, di unggah pada media social
kemudian dikumpulkan, untuk digunakan portofolio sekaligus bahan pertimbangan
guru dalam menetapkan kompetensi peserta didik. Bagi peserta didik yang
dinyatakan belum kompeten diminta untuk praktek ulang (remidi) dengan didampingi
oleh temannya yang sudah dinyatakan kompeten sebagai pengayaan.
3. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan materi kemudian guru memberikan penguatan
dilanjutkan dengan saling memberikan refleksi:
 Seberapa menarik kegiatan pembelajaran yang diterima peserta didik.
 Materi apa yang paling menarik antara trimming dan pressing.
 Materia apa yang belum di kuasai peserta didik.
2) Menyampaikan informasi
Peserta didik menerima informasi dari guru terkait kebutuhan pada pertemuan
berikutnya.

C. ASESSMEN

1. Asessmen Awal : a. Siapa yang pernah menjahit baju sendiri ?


b. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam melakukan
trimming dan pressing?
c. Bagaimana teknik trimming dan pressing ?
2. Asessmen Proses : a. Diskusi dan presentasi LKPD1
b. Praktek LKPD 2
3. Asessmen Akhir : Unjuk Kerja
D. LAMPIRAN

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan
bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan
dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit.Orang yang bekerja
menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit
pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh dikursus menjahit atau
sekolah mode. Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian dan lenan rumah tangga, seperti
tirai, seprai, taplak dan sebagainya. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera,
tenda, sepatu, tas, dan sampul buku. Menjahit pakaian di industri garmen, semua dilakukan
memakai mesin jahit.Di rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin
jahit.Pekerjaan ringan yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan
jahitan yang terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancingyang terlepas.
a. Prosedur teknik menjahit Busana Secara Custom Made
Dalam menjahit busana secara custom made, perlu memperhatikan berbagai macam
teknik jahit agar busana yang diciptakan menjadi pantas dan nyaman untuk dikenakan,
dibuat dengan system tailor maupun couture untuk perorangan sesuai dengan ukuran
pemesan dengan desain yang ekslusif.
b. Prosedur teknik menjahit busana secara industri
Menjahit busana industri merupakan salah satu proses penjahitan busana yang
dilakukan secara masal di industri, baik industri yang berbasis koveksi maupun garment
Menjahit memiliki peranan penting karena nilai dari produk sebuah busana tergantung dari
teknik penjahitan yang di dalamnya. menerapkan jaminan mutu ( quality control) yang
tinggi. Perkembangan mesin-mesin industri membuat proses produksi menjadi lebih cepat
tetapi harus disertai penguasaan pemakaian mesin tersebut. Saat ini, standarisasi pemuatan
busana industri telah mencapai kemajuan dengan hasil produksi dengan skala besar,
dengan adanya perkembangan bermacam-macam mesin, mesin otomatis yang bermutu
tinggi, telah membuka pintu bagi industry busana (garmen) untuk dapat membuat busana
industri dengan kualitas yang baik dan terstandar. Proses penjahitan pakaian dilakukan
dengan menjahit bagian-bagian yang telah dipotong satu demi satu. Bermacam-macam cara
telah diperkenalkan pada proses ini, dan pekerjaannya dibagi-bagi berdasarkan produksi
perakitan. Pembagian kerja memungkinkan penyederhanaan dan pengkhususan dari
pekerjaan dan memungkinkan pekerja menguasai Teknik-teknik dalam waktu yang pendek,
dengan peningkatan efisiensi yang sebanding. Proses penjahitan tidak hanya memerlukan
peralatan yang sesuai/cocok untuk memperoleh hasil yang dimaksud, yaitu sesuai bahan
dan desain
serta penyusunannya dilakukan secara efektif.dalam penjahitan busana industri perlu
memperhatikan jenis-jenis setikan dan penyelesaian tepi pakaian dengan menggunakan
mesin-mesin industri, berikut di jelaskan tentang berbagai setikan mesin jahit industri.
Alat dan bahan yang digunakan dalam menjahit yaitu:
 Mesin jahit
Berfungsi untuk menjahit kain, pakaian atau busana dengan cukup cepat tertata dan rapi.
Baik secara manual maupun high speed. Ada beberapa jenis mesin jahit sesuai
kebutuhan.
- Mesin jahit manual
Merupakan jenis mesin klasik, mesin jahit pertama yang ditemukan. Mesin ini masih
menggunakan karet yang dihubungkan dengan bagian bawah yang fungsinya adalah
memutar.

- Mesin jahit high speed


Mesin ini menggunakan kecepatan tinggi untuk proses penjahitannya. Dengan
kecepatan yang dimilikinya tersebut tentu waktu pengerjaan akan lebih cepat selesai
dan pakaian yang dihasilkan akan jauh lebih rapi.
- Mesin jahit digital
Mesin jahit digital merupakan mesin jahit yang dilengkapi dengan sistem komputer di
dalamnya serta menggunakan kecepatan tinggi untuk prosesnya. Biasanya juga
mesin jahit digital mempunyai banyak fitur yang akan membantu Anda dalam
membuat pakaian.

- Mesin obras
Mesin jahit obras merupakan jenis mesin jahit berkecepatan tinggi yang memiliki
fungsi untuk merapikan tepi pakaian dengan cara mengobras ( overock) dalam sekali
pergerakan. Jika mesin jahit hanya menggunakan dua benang dalam
penggunaannya, mesin obras menggunakan tiga benang atau lebih.

 Pita ukur/Metlin
Mengukur badan sebagai acuan untuk membuat pola sebelum busana dibuat sehingga
nantinya akan sesuai dengan badan yang diukur.
 Jarum mesin jahit
Untuk menjahit berbagai pakaian atau busana atau juga membuat sesuatu yang berkaitan
dengan kain dalam jahit menjahit.

 Jarum tangan
Untuk menjahit pakaian atau kain secara manual menggunakan tangan.

 Jarum pentul
Untuk menyematkan kain satu dengan kain yang lainnya agar posisinya tidak berubah.

 Spool dan skoci


Spool dan skoci untuk tempat benang bagian bawah (setikan jahitan bagian bawah/benang
bawah)
- Spool

- Skoci

 Benang
Benang Jahit Benang jahit merupakan jenis benang yang sengaja diciptakan secara
khusus untuk menjahit pakaian. Benang yang digunakan untuk menjahit juga dibedakan
menjadi beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan

 Gunting kain
Untuk memotong kain dengan ukuran yang cukup tebal.
 Pendedel
Pendedel benang digunakan sebagai pembuka jahitan yang salah, selain itu dapat juga
digunakan untuk memotong lubang kancing yang dibuat dengan mesin.

c. Trimming (Pembuangan benang pada busana)


Trimming adalah membuang tiruan sisa benang yang masih melekat pada busana.
Bagian trimming bertugas membersihkan pakaian dari sisa-sisa benang hasil proses
penjahitan. Bagian ini membutuhkan ketelitian dalam pembuangan benang.
Alat yang biasa digunakan untuk trimming yaitu:
 Gunting benang
Gunting benang merupakan gunting khusus yang dipergunakan untuk menggunting
benang atau bagian-bagian yang sulit digunting dengan gunting besar.

d. Teknik Pengepresan
Pengepresan dapat diartikan sebagai proses pengubahan struktur geometrik kain dengan
memberikan perlakuan dengan menggunakan panas, uap, maupun tekanan secara
terkendali. Tidak semua produk busana boleh mendapat perlakuan pengepresan. 1)
Kategori Pengepresan Pengepresan dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok: a)
No pressing. Pada kategori ini, produk busana tidak boleh di pressing atau di seterika
(ironing). Contohnya underwear, pakaian renang, dan pakaian dari bahan rajut b)
Minimum pressing. Pada kategori ini proses pressing dengan menggunakan uap
(steam).
Proses minimum pressing ini biasa diterapkan pada gaun malam, rajutan, T-shirt. c)
Under pressing . Kategori pressing ini dilakukan pada tahap penyelesaian. Ditujukan agar
memudahkan proses dan memperoleh bentuk yang indah dengan memberikan efek
lipatan sebelum dijahit. Proses under pressing ini biasa diterapkan pada produksi mantel,
jaket, dan celana panjang. d) Final pressing. Kategori ini dilakukan setelah produk
busana selesai dikerjakan. e) Permanent pressing. Proses ini ditujukan untuk membentuk
pakaian dalam kondisi tertentu. Contoh, untuk mempertahankan pleat tidak berubah
setelah dicuci, maka jenis pressing yang dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi dan
uap. 2) Pengaturan Suhu Pengepresan Pengepresan merupakan tahapan penting dalam
penyelesaian akhir. Pada saat akan melakukan pengepresan harus dilihat lebih dahulu
jenis bahan baku dari kain yang akan dipress untuk menentukan temperatur yang tepat,
agar hasil pengepresan 9 memenuhi standar kualitas. Berikut ini pengaturan suhu sesuai
dengan jenis kain. Tabel
1. Pengaturan Suhu Sesuai Dengan Jenis Kain No Jenis Kain Suhu Simbol 1 Polyester
Maksimal 110° c 2 Cotton (denim, muslin, calico, chints) Maksimal 200°C 3 Wool
(cashmere, flannel) Maksimal 150°C c. Teknik Pelipatan dan Pengemasan 1) Teknik
Pelipatan Pelipatan suatu produk garmen dimaksudkan supaya efisien.
Dalam proses pengepresan busana setidaknya dikenal beberapa macamalat yang
dapat digunakan. Peralatan yang dimaksud diantaranya berupa setrika biasa, setrika
uap, mesin press/ streamer, crocodile (penjepit), meja setrika atau meja press,
bantalan setrika dan balok kayu. Alat yang biasa digunakan dalam pengepressan yaitu:
 Setrika Biasa (Setrika Rumah Tangga)
Setrika rumah tangga biasanya lebih banyak digunakan untuk pengepresan busana
saat proses penjahitan berlangsung. Pengeoresan dilakukan pada bagian-bagian
pakaian yang sudah dijahit atau disambung, seperti badan belakang kemeja dengan
bahu, sambungan lengan dengan manset, dan saku kemeja.

Tujuan utama dari pengepresan busana dengan setrika biasa ini salah satunya agar
hasil lipitan tampak rapi dan licin.
 Mesin press (streamer)
Merupakan mesin yang biasa digunakan untuk mengepres bagian-bagian pakaian
yang menggunakan kain keras (pelapis). Berdasarkan jenis dan tujuan
penggunaanya mesin press sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa macam
seperti mesin press kerah, mesin press kerah datar, maupun mesin press bidang
datar kapasitas besar.

 Meja setrika atau meja press


Keberadaan meja setrika atau meja press diperlukan sebagai tempat untuk
melakukan pengepresan. Penggunaan meja setrika ini dimaksudkan untuk
memudahkan seseorang dalam melakukan kegiatan pengepresan supaya tidak
mengalami kendala atau hambatan yang berarti.

 Bantalan setrika dan balok kayu


Bantalan setrika dibuat dalam berbagai bentuk dan digunakan untuk membentuk
bagian-bagian pakaian. Sementara fungsi balok kayu disini yaitu untuk mematikan
hasil setrikaan.
E. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 1 dan 2


Nama Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas :
Diskusikan kesulitan yang dihadapi saat menjahit produk seperti desain dibawah ini,
silahkan jelaskan langkah-langkah menjahitnya.
Kesulitan Yang Dihadapi dan
Gambar Desain
Langkah-Langkah Menjahit
Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 3
Nama Kelompok :
Nama Anggota :

Kelas :
Perhatikan gambar dibawah ini, diskusikan mana kelengkapan alat dan bahan yang
digunakan untuk menjahit, trimming dan pressing.
No. Alat dan Bahan Digunakan Untuk
1.

2.

3.

4.

5.
6.

7.

8.

9.

10.

11.
F. INSTRUMEN PENILAIAN

1) Diskusi dan Presentasi


 Instrumen Aktivitas Peserta Didik Dalam Kegiatan Diskusi

Kemampuan
Nilai
Nama Kemampuan Kemampuan Menjawab
No. Ketrampilan
Peserta Didik Menjelaskan (*) Bertanya (*) /argumentasi
(**)
(*)

2) Penilaian Asessmen Akhir

Skor
Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian > 70- 80- 90- Ket
79 89 100 Perbaikan Pencapaian
70
Persiapan
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan tempat kerja
Rata-rata skor =
Skor Nilai (N1)

Skor
Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian > 70- 80- 90- Ket
Perbaikan Pencapaian
70 79 89 100
Menjahit Busana
1. Kebersihan
2. Kerapian
3. Ketepatan Ukuran
4. Ketepatan Waktu
Rata-rata skor =
Skor
Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian > 70- 80- 90- Ket
Perbaikan Pencapaian
70 79 89 100
Trimming dan Pressing
1. Kebersihan
2. Kerapian
3. Ketepatan Waktu
Rata-rata skor =
1. Penilaian Tampilan Keseluruhan

Skor
Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian > 70- 80- 90- Ket
Perbaikan Pencapaian
70 79 89 100

1. Tampilan Keseluruhan
2. Kualitas Hasil
3. Jatuhnya pakaian pada
tubuh
4. Ketepatan tanda jahitan,
penyelesaian kelim dan
aksesoris busana
Skor Nilai (N2)
2. Penilaian Sikap Kerja

Skor
> 70 80 90- Nilai Analisis
NO Aspek Penilaian Ket
70 - - 100 Perbaikan Pencapaian
79 89
1. Disiplin
2. Tanggung Jawab
Menyelesaikan Tugas
3. Mengikuti Prosedur Kerja
4. Menyelesaikan Pekerjaan
Tepat Waktu.
5. Menerapkan K3
Skor Nilai (N3)

3. Nilai Keseluruhan

Paraf
Nilai Paraf
Persiapan Proses Hasil Tanggal Orang Tanggal
Akhir Guru
Tua
Bobot
15% 50% 35%
N1 N2 N3
Simpulan Penilaian Simpulan Penilaian Simpulan Penilaian Keseluruhan
Observasi Observasi Oleh Peserta
Didik Lain
5. Rambu-Rambu Penilaian
Aspek Rubrik Penilaian
NO >70 70-79 80-89 90-100
Penilaian
a. Persiapan
1. Persiapan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan bahan
alat dan tidak sesuai kurang lengkap lengkap, tetapi lengkap
bahan ada beberapa alat
yang rusak.

2. Persiapan Persiapan Ada beberapa Butuh sedikit Persiapan


tempat kurang poin yang harus penyesuaian pada tempat kerja
kerja disesuaikan areal kerja sesuai

Aspek Rubrik Penilaian


NO
Penilaian >70 70-79 80-89 90-100

b. Proses
1. Menjahit busana

Kebersihan Lokasi sekitar Lokasi sekitar Lokasi sekitar Lokasi sekitar


tempat tempat menjahit tempat menjahit tempat
menjahit tidak kurang bersih cukup bersih menjahit
bersih sangat bersih

Kerapian Hasil jahitan Hasil jahitan Hasil jahitan Hasil jahitan


busana tidak busana kurang busana cukup rapi busana sangat
rapi rapi rapi

Ketepatan Hasil jahitan Hasil jahitan Hasil jahitan Hasil jahitan


Ukuran busana tidak busana kurang busana cukup busana sangat
sesuai ukuran sesuai ukuran sesuai ukuran sesuai ukuran

Ketepatan Busana selesai Busana selesai Busana selesai Busana selesai


Waktu tidak tepat kurang tepat cukup tepat sangat tepat
waktu. waktu. waktu. waktu.

2. Trimming dan pressing

Kebersihan Busana yang Busana yang Busana yang Busana yang


dihasilkan tidak dihasilkan dihasilkan cukup dihasilkan
bersih dari sisa kurang bersih bersih dari sisa sangat bersih
benang dan dari sisa benang benang dan dari sisa
tidak rapi. dan kurang rapi. cukup rapi. benang dan
sangat rapi.

Kerapian Hasil trimming Hasil trimming Hasil trimming Hasil trimming


dan pressing dan pressing dan pressing dan pressing
tidak rapi kurang rapi cukup rapi sangat rapi
Ketepatan Trimming dan Trimming dan Trimming dan Trimming dan
Waktu pressing pressing busana pressing busana pressing
busana tidak kurang tepat cukup tepat busana sangat
tepat waktu. waktu. waktu. tepat waktu.

Aspek Rubrik Penilaian


NO
Penilaian >70 70-79 80-89 90-100
c. Tampilan Keseluruhan
1. Tampilan Tampilan tidak Tampilan Tampilan cukup Tampilan
keseluruhan bagus kurang bagus bagus sangat bagus
2. Kualitas Kualitas tidak Kualitas kurang Kualitas cukup Kualitas sangat
hasil bagus bagus bagus bagus
3. Jatuhnya Busana yang Busana yang Busana yang Busana yang
pakaian sudah selesai sudah selesai sudah selesai sudah selesai
pada tubuh tidak pas pada kurang pas cukup pas pada sangat pas
tubuh. pada tubuh. tubuh. pada tubuh.
Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan tanda Ketepatan
tanda tanda jahitan, tanda jahitan, jahitan, tanda jahitan,
4. jahitan, penyelesaian penyelesaian penyelesaian penyelesaian
penyelesaia kelim dan kelim dan kelim dan kelim dan
n kelim dan aksesoris aksesoris aksesoris busana aksesoris
aksesoris busana tidak busana kurang cukup bagus. busana sangat
busana. bagus. bagus. bagus.

Aspek Rubrik Penilaian


NO
Penilaian >70 70-79 80-89 90-100
d. Sikap (Profil Pelajar Pancasila)
1. Disiplin Tidak Disiplin Kurang Disiplin Cukup Disiplin Disiplin
2. Tanggung Jawab Tidak Kurang Cukup Tanggung
Menyelesaikan tanggung tanggung tanggung jawab
Tugas jawab jawab jawab menyelesaikan
menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan tugas
tugas tugas tugas
3. Mengikuti Prosedur kerja Prosedur kerja Prosedur kerja Prosedur kerja
Prosedur Kerja tidak diikuti kurang diikuti cukup diikuti diikuti dengan
dengan baik dengan baik dengan baik baik

4. Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan


Pekerjaan Tepat pekerjaan pekerjaan pekerjaan pekerjaan
Waktu. terlalu lama tidak terlalu cukup waktu tepat waktu
lama
5. Menerapkan K3 Tidak Kurang Cukup Tepat
menerapkan menerapkan menerapkan menerapkan
K3 pada setiap K3 pada setiap K3 pada setiap K3 pada setiap
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan

G. GLOSARIUM

- Trimming : membuang sisa benang pada busana menggunakan gunting trimming


- Pressing : menyetrika busana secara keseluruhan sampai licin
- Finishing : Merupakan proses akhir dari produksi pakaian.

H. DAFTAR PUSTAKA

- Agustin Rinartati, S. Pd, Heni Mustofani, S. Pd, Pembuatan Busana Industri Tata Busana.
Ikatan Penata Busana Indonesia, School of Fashion & Garment Production
- Budiastuti, Emi, 2019, Teknik Menjahit. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
- “5 Macam Alat Yang Biasa Digunakan Dalam Pengepresan Busana”, Fitinline.com. 09
Febuari 2017 08.00 [diakses 02 September 2022]. https://fitinline.com/article/read/5- macam-
alat-yang-biasa-digunakan-dalam-pengepresan-busana/.

Anda mungkin juga menyukai