Anda di halaman 1dari 30

MODUL PEMBUATAN

BUSANA INDUSTRI
Untuk Kalangan SMK Tata Busana Kelas X1

Kurikulum 2013 Revisi


PENGANTAR PENULIS

Bismillahirohmanirrohim

Pada halaman ini saya mengucapkan terimakasih yang teramat dalam untuk semua pihak
yang telah bersedia dalam membantu proses pembuatan modul ini.

Ucapan terimakasih yang utama saya sampaikan kepada orang tua saya tercinta, karena
doanya saya dapat berkarya menulis sebuah buku teks yang diharapkan dapat berguna bagi
banyak pihak yang menggunakannya. Selanjutnya saya ucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah perencanaan pembelajaran Dr. Lutfiyah Hidayati. S.Pd., M.Pd. yang
telah memberika ilmunya mengenai kurikulum dan penulisan buku teks secara mendalam.

Akhir kata saya ucapkan selamat membaca kepada semua pihak yang bersenang hati
menambah ilmu dan wawasannya melalui buku teks ini. Saya berharap semoga modul ini
bermanfaat untuk kehidupan kita. Amin.

Surabaya, 5 November 2019

Sholiha Bin Usman

17050404041
KATA PENGANTAR

Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat


menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi kehalian terstandar
serta memiliki sikap dan perilaku yang sesuai tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan hal itu,
dilakukan berbagai perubahan mendasar penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu
diantara perubahan tersebut adalah penerapan kebijakan tentang penerapan sistem.
Pendidikan dan pelatihan kejuruan berbasis kompetensi (Competency Based Vocational
Education and Training)

Buku ini disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional tersebut serta
Kurikulum SMK Edisi 2013 khususnya bidang keahlian Kepariwisataan. Dengan demikian
modul ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam proses pembelajaran dalam upaya
mencapai ketuntasan penguasaan siswa atas kompetensi-kompetensi sebagaimana dituntut
oleh dunia kerja.

Buku ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak, terutama dosen pengampu
mata kuliah perencanaan pembelajaran Dr. Lutfiyah Hidayati, S.Pd., M.Pd. yang telah
membantu dalam proses pengetikan dan pemrosesan akhir naskah. Untuk itu, Direktorat
Pendidikan Menengah Bidang Tata Busana, Program keahlian tata busana iii, kejuruan
menyampaikan uacapan terimakasih dan penghargaan yang setnggi-tingginya. Mudah-
mudahan modul ini dapat memberikan konstribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan,
khususnya pendidikan menengah kejuruan, dan kepada mereka yang telah berjasa semoga
memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amiin .

Surabaya, 5 November 2019

Sholiha Bin Usman

17050404041
GLOSARIUM
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI JUDUL
Siswa sekalian, ruang lingkup modul ini terdiri atas peletakan pola kemeja pria,
memotong bahan kemeja pria, prosedur dan teknik menjahit krah kemeja, prosedur
dan teknik menjahit belahan manset prosedur dan teknik menjahit saku, prosedur dan
teknik menjahit bagian-bagian kemeja, prosedur dan teknik penyelesaian kemeja pria.

B. ALOKASI WAKTU
Alokasi waktu pembuatan kemeja pria secara industri 7 jam pelajaran x 4 minggu =
28 Jam Pelajaran

KOMPETENSI DASAR BOBOT PERTEMUAN


SEMESTER 2
3.11 Menganalisis 4 28 JP x 45 Menit
Pembuatan Kemeja
4.11 Membuat Kemeja

C. PRASAYARAT
Modul ini kalian pelajari setelah kalian memiliki kemampuan
mendeskripsikan tentang kemeja pria, mengambil ukuran, membuat pola kemeja pria
serta membuat kemeja pria sesuai desain
D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Bacalah dengan seksama tujuan akhir dan tujuan antara untuk mengetahui apa
yang akan diperoleh setelah mempelajari modul ini
2. Modul ini memuat informasi tentang apa yang harus peserta didik lakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran
3. Pelajari dengan seksama materi tiap kegiatan belajar, jika ada informasi yang
kurang jelas, atau mengalami kesulitan dalam mempelajari
4. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan modul ini adalah 28 jam pelajaran
5. Kerjakan latihan-latihan serta tugas-tugas yang terdapat pada akhir uraian materi.
Diskusikan dengan teman untuk mengetahui jawaban mana yang mengandung
kemungkinan benar atau salah
6. Kerjakan evaluasi tanpa melihat uraian bagian sebelumnya. Setelah semua butir
evaluasi dikerjakan barulah membandingkan membandingkan jawaban dengan
uraian materi untuk mengetahui kebenarannya. Gunakan kunci jawaban atau
diskusikan dengan teman dan guru pengajar jika kunci jawaban tidak tersedia

E. KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis Pembuatan Kemeja
4.11 Membuat Kemeja

F. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.11.1 Merinci prosedur pembuatan kemeja pria secara industri
3.11.2 Menganalisis pembuatan kemeja pria
3.11.3 Mempresentasikan hasil diskusi prosedur pembuatan kemeja pria
4.11.1 Menyiapkan alat pembuatan kemeja pria
4.11.2 Menyiapkan bahan pembuatan kemeja pria
4.11.3 Meletakkan pola kemeja pria pada bahan secara industri
4.11.4 Memotong bahan kemeja pria secara industri
4.11.5 Membuat krah kemeja pria
4.11.6 Membuat belahan manset
4.11.7 Membuat kemeja pria secara industri

G. TUJUAN
Dalam pembelajaran dengan menggunakan modul ini mempunyai tujuan
1. Siswa dapat merinci prosedur pembuatan kemeja pria secara industri dengan tepat
2. Siswa dapat menganalisis pembuatan kemeja pria dengan tepat
3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi prosedur pembuatan kemeja dengan
baik
4. Siswa dapat menyiapkan alat pembuatan kemeja pria dengan tepat
5. Siswa dapat memyiapkan bahan pembuatan kemeja pria dengan tepat
6. Siswa dapat meletakkan pola kemeja pria pada bahan secara indutri dengan benar
7. Siswa dapat memotong bahan kemeja pria secara industri dengan gunting potong
8. Siswa dapat membuat krah kemeja dengan benar
9. Siswa dapat membuat belahan manset dengan benar
10. Siswa dapat membuat kemeja pria secara industri dengan tepat

H. CEK KEMAMPUAN AWAL


Isilah kotak di sebelah pertanyaan berikut dengan memberi tanda “V” jika
jawaban “ya” atau “tidak”

N Pertanyaan Y Tida
o a k

1. Sudahkah anda mengenal tanda-tanda pola, yang diperlukan dalam


pembuatan pola?

2. Sudahkah anda Melakukan mengukur tubuh sebelum melakukan


pembuatan pola?

3. Sudahkah anda mengetahui alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan


kemeja?

4. Sudahkah anda melakukan pengukuran tubuh?

5. Sudah pernakah anda melakukan praktek pembuatan pola?


BAB II

URAIAN MATERI

Pembuatan busana industri adalah busana jadi dan perlengkapannya yang diproduksi
secara massal menggunakan peralatan modern seperti mesin jahit highspeed, cutting machine,
dan lain-lain, termasuk didalamnya ada perancangan, memproses, dan memasarkan.
Karakteristik pembuatan busana secara industri yaitu Dalam industri busana satu model
busana diproduksi secara massal artinya diproduksi dalam jumlah besar. Untuk satu produk
bisa dibuat satu ukuran atau beberapa ukuran dengan ukuran standart (S,M,L, dan XL) atau
dengan nomer 14, 15, 16, dan seterusnya. Dalam satu hari bisa menghasilkan baju hingga
ratusan bahkan ribuan buah baju, dan memotong dalam jumlah banyak.

Dalam pembuatan kemeja sistem industri ada beberapa tahapan yaitu

A. Marker Layout Atau Peletakan Pola


Tahap awal dalam proses cutting adalah pembuatan marker. Marker adalah rancangan
bahan yang dibuat dengan mengutip atau memindahkan lembaran-lembaran pola dari
suatu desain busana diatas kertas atau bahan tekstil/kain. Persiapan dalam membuat
marker antara lain sebagai berikut: menganalisis desain kemeja, memerikasa break down
size pesanan kemeja, menentukan panjang marker, menentukan jumlah layer dan jenis
marker.

gambar 2.1
Sumber : http://kursusjahityogya.blogspot.com/2017/05/macammerancangbahan.html
Macam-macam marker layout
1. Nap one way : Peletakkan komponen pola searah semua
2. Nap either way ( open ) Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen
pola yang sama saling berhadapan
3. Nap either Way ( close ) Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen
pola bebas/tidak harus sama saling berhadapan

B. Spreading atau menggelar bahan kemeja


Merupakan kegiatan pembentangan atau penggelaran kain di atas meja cutting dengan
panjang dan jumlah tumpukan tertentu untuk selanjutnya dilakukan proses cutting.
Ada dua cara merelakan/membuka kain yaitu secara manual atau menggunakan alat,
berikut macam-macam alat yang digunakan :
1) Alat yang digunakan pada proses spreading manual :
a) Meja cutting, yang berfungsi sebagai tempat pengamparkan kain,

Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/fabric-cutting-table-
11052682633.html
b) Kertas alas yang berfungsi untuk mentukan batas gelaran dan menandai
sambungan kain.
c) Isolasi digunakan untuk untuk menahan kertas alas supaya tidak bergeser.
d) Besi pemberat yang digunakan untuk menahan kain supaya tidak bergeser
Sumber : https://fitinline.com/article/read/fungsi-pemberat-paper-weights-pada-
proses-pembuatan-pakaian/
2) Alat yang digunakan pada proses spreading otomatis :
a) Spreader, adalah salah satu alat penggelar bahan dengan cara otomatic atau semi
automatic

Sumber : Youtube

Cara peletakan kain

Cara peletakan kain pada proses gelar susun dapat dibedakan menjadi tiga:
1. Face up Yaitu cara meletakkan kain dengan cara arah depan semua menghadap keatas.

Ilustrasi meletakkan kain cara face up.


2. Face down Yaitu meletakkan kain dengan arah menghadap kebawah.

Ilustrasi meletakkan kain cara face down


3. Face to Face, yaitu meletakkan kain dengan arah saling menghadap.

Ilustrasi meletakkan kain cara face to face 

C. Memotong Bahan Kemeja


Cutting atau pemotongan kain adalah proses memotong kain dan interlining menjadi
komponen-komponen bahan yang sesuai dengan bentuk gambar pola. Perlakuan dan
teknik cutting setiap kain bervariasi sesuai dengan karakteristik kain. Maka diperlukan
operator yang terlatih dan berpengalaman. Bagian cutting bekerjasama dengan bagian
pola dan marker.

Sumber : https://www.amazon.com/Reliable-1500FR-Octagonal-High-power-
Automatic/dp/B00TUWF8ZG
D. Memberi tanda dan proses penomeran (numbering)
Numbering yaitu proses pemberian nomor pada bagian komponen busana sesuai
dengan urutannya saat penggelaran kain lembar demi lembar menjadi tumpukan banyak.
Numbering berfungsi untuk menghindari terjadinya warna yang berbeda atau belang
pada satu set potong garmen. Contohnya komponen hasil potong kemeja lengan pendek
adalah badan depan kanan dan kiri, badan belakang, lengan kiri dan kanan, kantong,
daun kerah, serta kaki kerah.
Proses penomeran (numbering) memerlukan ketelitian yang tinggi, karena pekerjaan
ini sangat beresiko apabila terjadi kesalahan. Pekerjaan ini tidak boleh dianggap sepele
karena kesalahan kecil yang dilakukan seperti salah meletakkan satu komponen atau
bagian pakaian saja dapat berakibat fatal dalam suatu produksi.
E. Pengikatan (bundling).
Pengikatan berujuan mempermudah dalam pengangkutan potongan / komponen
pakaian ke bagian penjahitan. Komponen pakaian dikelompokkan dan diikat
berdasarkan warna dan ukuran yang sama. Proses pengikatan / Bundeling
dikelompokkan menjadi 2 kegiatan yaitu :
1) Memilah potongan potongan kain
Memilah atau mengelompokkan komponen pakaian berdasarkan ukuran dan warna
kain, dengan tujuan untuk memudahkan pekerjaan penomeran / pelabelan dan
pengikatan. Setiap pakaian memiliki komponen yang berbeda tergantung dari
desainnya, sehingga hal ini sangat beresiko akan terjadi kesalahan dalam proses
penjahitan.
2) Mengikat / Membundel (Bundling)
Mengikat atau membudel adalah, suatu proses pekerjaan menyatukan potongan
potongan dalam satu desain busana yang telah dikelompokkan sesuai dengan
warna dan ukuran yang sejenis.
Pengikatan bertujuan untuk mempermudah dalam pengiriman atau pengangkutan ke
bagian penjahitan. Kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam pengikatan antara
lain :
a) Dalam satu ikatan komponen pakaian tidak lengkap
b) Aksesoris tidak sesuai atau tidak lengkap
c) Salah satu komponen dalam ikatan cacat atau rusak
d) Tidak ada tiket sehingga informasi proses kerja tidak jelas
e) Salah satu komponen tertukar dengan komponen ikatan yang lain

Sumber : http://blog.londasfiles.com/ponte-vogue-jacket-step-step-sewing-technique/
F. Pemasangan Label dan tiket
Label adalah gantungan pada bahan yang menyebutkan nama pabrik, ukuran, jenis
bahan, asal Negara dan instruksi pencucian pakaian. Sedangkan tiket (work ticket)
adalah informasi mengenai proses-proses yang harus dilalui oleh potongan bahan saat
proses penjahitan. Tiket juga disertai dengan informasi tentang jumlah tiap bandel,
nomor ukuran (size), warna tiap bandel, tanggal pengiriman, tanggal selesai dan nama
operator

Sumber :
G. Membuat krah kemeja pria
Menjahit kerah kemeja, Kerah merupakan bagian terpenting dari kemeja karena dapat
menentukan kualitas kemeja yang akan dihasilkan. Industri garment dengan brand atau
merk ternama, sangat memperhatikan cara membuat kerah yang baik dengan
memperhatikan proses pembuatannya. Untuk menentukan kualitas kerah yang baik
dilihat dari hasil fusing dan hasil press kerah.

Langkah-langkah menjahit krah kemeja :


1) Meletakkan kain keras pada daun kerah bawah pada cetakan kerah

2) Menjahit daun kerah bagian atas kerah dengan bagian bawah sehingga merupakan
kantong dengan menggunakan cetakan

Sumber :
3) Membalik daun kerah dan membentuk ujungnya dengan menggunakan alat khusus
untuk sudut kerah agar runcing dan rapi.
Sumber :
4) Menyeterika daun kerah dengan seterika uap agar hasilnya lebih baik

Sumber :
5) Membuat jahitan tepi kerah (top stitch)
Setelah kerah diseterika maka buatlah jahitan sekeliling tepi kerah kurang lebih 0,5
cm dari tepi kerah

Sumber :
6) Lekatkan kain keras pada kaki kerah (bord)

Sumber :
7) Lakukan pemeriksaan mutu pada kerah untuk mengetahui apakah tidak ada kesalahan
jahit, bila menemukan kesalaha kesalahan pada penjahitan maka kerah perlu
dilakukan perbaikian

H. Membuat belahan manset


Menjahit manset kemeja, Manset merupakan salah satu komponen penting dalam kemeja
yang dapat memberikan kesan yang berbeda-beda, seperti dapat memberikan kesan
formal atau rapi atau casual. Dalam menjahit manset harus cocok dalam jalur/ matching
dan seimbang/balance.
Langkah-langkah menjahit manset :
1) Lekatkan kain keras pada manset, dan jahit manset hingga membentuk kantong

Sumber :
2) Balik manset masukkan manset kedalam alat, bentuk sudutnya

Sumber :
3) Lakukan pemeriksaan mutu manset untuk memastikan bahwa ukuran panjang atau
lebarnya kerah sama, jahitan tidak terlepas. Kegiatan ini dilakukan sebelum
pekerjaan selanjutnya

Sumber :
Langkah menjahit belahan kemeja:
1) Siapkan belahan manset sesuai dengan kebutuhan produksi. Tentukan belahan
dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kertas karton, gunting sudut belahan

Sumber :
2) Jahit belahan pada kedua lengan
Sumber :
I. Menyambung yoke bagian belakang (pas punggung)
Siapkan pas punggung dan badan belakang, jahit dan sambung pas punggung dengan
badan bagian belakang

Sumber :

J. Memasang label atau merek dagang


Siapkan pola untuk memasang label, buat tanda dibagian pas punggung tandai dengan
pensil kapur, jahit label tepat tanda. Periksa apakah pemasang label posisinya sudah
tepat.

Sumber :
K. Menempelkan vleselin pada bagian badan depan
Siapkan vleselin dan badan bagian depan lipatlah tepi kain kanan kiri sehingga simetris,
lekatkan vleselin dengan seterika kemudian jahit dari bagian dalam. Periksa kembali
apakan setelah vleselin dilekatkan mempengaruhi serak kain menjadi berkert atau tidak
rata

Sumber :
L. Menjahit lengan kemeja, Bagian lengan kemeja merupakan salah satu bagian yang
mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi dalam proses menjahitnya. Oleh karena itu,
beberapa orang mengalami kesulitan untuk mendapatkan kemeja yang sesuai dengan
bentuk tubuh. Jenis kemeja lengan pendek sangat sesuai dengan acara casual sedangkan
untuk kemeja lengan panjang lebih identik dengan acara formal.
M. Menggabungkan Komponen Kemeja
Menggabungkan komponen-komponen kemeja, Penggabungan atau dalam industri biasa
disebut assembling merupakan kegiatan utama dalam proses mewujudkan kemeja
1) Menyambung bahu muka belakang
Satukan bahu bagian muka dan satu bagian bahu belakang, .

Sumber :
2) Memasang / menjahit kerah dengan bagian badan, lanjutkan dengan memasang
label pada bagian kaki kerah (bord) bagian dalam. Lakukan pemeriksaan apakah
kerah telah benar benar rapi tidak ada jahitan yang terlewat atau jahitan terputus, bila
terjadi kesalah atau kerusakan jahitan pada kerah segera kembalikan kepada bagian
penjahitan untuk diperbaiki kembali.

Sumber :

3) Menjahit lengan dan sisi


Jahit lengan dan bagian badan selanjutnya jahit Jahit sisi badan muka dan sisi badan
belakang mulai dari ujung lengan sampai dengan ujung badan dengan mesin jahit
khusus, yang menghasilkan jahitan tanpa obras dengan jahitan top stich. Periksa
jahitan kerung lengan sebelum lanjut pada proses berikutnya.

Sumber :
4) Menyambung manset ke bagian lengan

Sumber :
5) Menjahit kelim bagian bawah kemeja

Sumber :
6) Membuat lubang kancing
Beri tanda lubang kancing bagian badan sebelah kanan (untuk wanita), kaki kerah
(bord), dan manset, gunakan mesin khusus untuk membuat lubang kancing

Sumber :
Pasang kancing dibagian badan sebelah kiri, kaki kerah (bord) dan manset, gunakan
mesin pasang kancing
N. Pemeriksaan mutu tahap Akhir
Lakukan pengecekan (Quality control) tahap akhir untuk memastikan bahwa semua
ukuran sesuai sampel, kemeja dalam keadaan baik tanpa cacat. Bila ukuran tidak sesuai
dan ada cacat pada kemeja maka buat cacatan dan beri tanda pada bagian yang rusak
untuk selanjutnya diperbaiki
Sumber :

O. Penyelesaian akhir kemeja, atau biasa disebut finishing


merupakan proses penyempurnaan kemeja. Dalam proses produksi garment sangat
memperhatikan kualitas produk, keindahan dan kerapian kemeja yang menjadi fokus
kualitas kemeja.
1. Periksa dan rapikan benang-benang (trimming) yang masih tersisa pada kemeja,
untuk memudahkan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan alat khusus
2. Setrika bagian lengan kemeja dengan seterika uap
3. Setrika bagian kerah dan manset
4. Setrika bagian badan
5. Berikan label pada kemeja dan lipat kemeja masukkan dalam kemesan (plastik)

P. Pengemasan
Pengemasan untuk kemeja setelah proses finishing, setelah diberi label kemeja dilipat
dan dimasukkan kedalam plastik.

Rangkuman :
BAB III

EVALUASI

Lembar Kerja Peserta Didik

Mata Pelajaran : Pembuatan Busana Industri

Judul : Menjahit Kemeja

Kelas/Semester : XI /2

1. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis Pembuatan Kemeja
4.11 Membuat Kemeja

2. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.11.1 Merinci prosedur pembuatan kemeja pria secara industri
3.11.2 Menganalisis pembuatan kemeja pria
3.11.3 Mempresentasikan hasil diskusi prosedur pembuatan kemeja pria
4.11.1 Menyiapkan alat pembuatan kemeja pria
4.11.2 Menyiapkan bahan pembuatan kemeja pria
4.11.3 Meletakkan pola kemeja pria pada bahan secara industri
4.11.4 Memotong bahan kemeja pria secara industri
4.11.5 Membuat krah kemeja pria
4.11.6 Membuat belahan manset
4.11.7 Membuat kemeja pria secara industri

3. Tujuan
Dalam pembelajaran dengan menggunakan modul ini mempunyai tujuan
1. Siswa dapat merinci prosedur pembuatan kemeja pria secara industri dengan
tepat
2. Siswa dapat menganalisis pembuatan kemeja pria dengan tepat
3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi prosedur pembuatan kemeja
dengan baik
4. Siswa dapat menyiapkan alat pembuatan kemeja pria dengan tepat
5. Siswa dapat memyiapkan bahan pembuatan kemeja pria dengan tepat
6. Siswa dapat meletakkan pola kemeja pria pada bahan secara indutri dengan
benar
7. Siswa dapat memotong bahan kemeja pria secara industri dengan gunting
potong
8. Siswa dapat membuat krah kemeja dengan benar
9. Siswa dapat membuat belahan manset dengan benar
10. Siswa dapat membuat kemeja pria secara industri dengan tepat

4. Petunjuk Belajar
a. Pelajarilah Modul ini dan kerjakanlah tugas-tugas yang ada.
b. Pelajarilah bahan ajar yang ada.
c. tanyakan pada guru apabila ada materi yang kurang jelas

5. Alat dan Bahan

Alat :
a. Meja potong
b. Gunting mesin
c. Pemberat pola

Bahan :
a. Kain Utama
b. Viselin
c. Kain Keras
d. Kancing

6. Langkah Kerja
a. Siapkan bahan dan alat yang digunakan untuk memotong bahan utama
b. Gelarlah bahan diatas meja potong
c. Buatlah Marker Layout berdasarkan pola yang sudah dibuat
d. Guntinglah bahan yang sudah dibuat marker layoutnya
e. Berilah nomor setiap bagian potongan kemeja
f. Ikatlah pola sesuai dengan bagian kemeja masing-masing
g. Jahitlah krah kemeja
h. Jahitlah manset dan belahan manset
i. Jahitlah yoke pada pas punggung
j. Gabungkanlah komponen-komponen kemeja mulai dari bahu, krah, manset
k. Lakukan pressing pada setiap komponen kemeja
l. Masukkan dalam kemasan kemeja yang sudah dibuat

7. Penilaian
Nama Siswa Nilai Paraf Guru

8. Tugas
Kalian telah menyelesaikan materi tentang pembuatan kemeja Berikut tugas yang
harus kalian selesaikan
1. Buatlah Kemeja pria sesuai dengan ukuran standard, lalu
selesaikan dengan cara industri (garmen) !

BAB IV
PENUTUP

Modul ini berisi tentang materi ajar pembuatan kemeja secara industri yang
mana ini merupakan materi lanjutan pada mata pelajaran pembuatan busana industri .
Pada modul ini berisi materi mulai dari mengggelar bahan, memotong sampai dengan
proses menjahit komponen-komponen kemeja .
Ada evaluasi yang harus kalian kerjakan agar dapat mengevaluasi diri sejauh
mana modul ini telah dipahami oleh yang bersangkutan. Baik ditugasi atau tidak,
kalian wajib mengerjakan evaluasi tersebut. Pencapaian sasaran belajar dapat dinilai
oleh guru yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/56942/1/TA%20Skripsi_Yashinta%20Ajeng%20Setyaayu
%20Raharjanti_13513244007.pdf

http://eprints.uny.ac.id/30619/1/Mita%20Septia%20Sari%2013513247002.pdf

http://eprints.uny.ac.id/60968/1/TAS-14513241004-LISTIA%20WULANDARI.pdf

Masyihariati,Lili dkk.2016.Modul Keahlian Paket Tata Busana SMK.Jakarta:Direktorat Jenderal guru


dan tenaga kependidikan

https://www.scribd.com/document/360029070/Marker-Layout

https://fitinline.com/article/read/teknik-memasang-kerah-bagian-5---habis/

Anda mungkin juga menyukai