BUSANA INDUSTRI
Untuk Kalangan SMK Tata Busana Kelas X1
Bismillahirohmanirrohim
Pada halaman ini saya mengucapkan terimakasih yang teramat dalam untuk semua pihak
yang telah bersedia dalam membantu proses pembuatan modul ini.
Ucapan terimakasih yang utama saya sampaikan kepada orang tua saya tercinta, karena
doanya saya dapat berkarya menulis sebuah buku teks yang diharapkan dapat berguna bagi
banyak pihak yang menggunakannya. Selanjutnya saya ucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah perencanaan pembelajaran Dr. Lutfiyah Hidayati. S.Pd., M.Pd. yang
telah memberika ilmunya mengenai kurikulum dan penulisan buku teks secara mendalam.
Akhir kata saya ucapkan selamat membaca kepada semua pihak yang bersenang hati
menambah ilmu dan wawasannya melalui buku teks ini. Saya berharap semoga modul ini
bermanfaat untuk kehidupan kita. Amin.
17050404041
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional tersebut serta
Kurikulum SMK Edisi 2013 khususnya bidang keahlian Kepariwisataan. Dengan demikian
modul ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam proses pembelajaran dalam upaya
mencapai ketuntasan penguasaan siswa atas kompetensi-kompetensi sebagaimana dituntut
oleh dunia kerja.
Buku ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak, terutama dosen pengampu
mata kuliah perencanaan pembelajaran Dr. Lutfiyah Hidayati, S.Pd., M.Pd. yang telah
membantu dalam proses pengetikan dan pemrosesan akhir naskah. Untuk itu, Direktorat
Pendidikan Menengah Bidang Tata Busana, Program keahlian tata busana iii, kejuruan
menyampaikan uacapan terimakasih dan penghargaan yang setnggi-tingginya. Mudah-
mudahan modul ini dapat memberikan konstribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan,
khususnya pendidikan menengah kejuruan, dan kepada mereka yang telah berjasa semoga
memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amiin .
17050404041
GLOSARIUM
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
Siswa sekalian, ruang lingkup modul ini terdiri atas peletakan pola kemeja pria,
memotong bahan kemeja pria, prosedur dan teknik menjahit krah kemeja, prosedur
dan teknik menjahit belahan manset prosedur dan teknik menjahit saku, prosedur dan
teknik menjahit bagian-bagian kemeja, prosedur dan teknik penyelesaian kemeja pria.
B. ALOKASI WAKTU
Alokasi waktu pembuatan kemeja pria secara industri 7 jam pelajaran x 4 minggu =
28 Jam Pelajaran
C. PRASAYARAT
Modul ini kalian pelajari setelah kalian memiliki kemampuan
mendeskripsikan tentang kemeja pria, mengambil ukuran, membuat pola kemeja pria
serta membuat kemeja pria sesuai desain
D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Bacalah dengan seksama tujuan akhir dan tujuan antara untuk mengetahui apa
yang akan diperoleh setelah mempelajari modul ini
2. Modul ini memuat informasi tentang apa yang harus peserta didik lakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran
3. Pelajari dengan seksama materi tiap kegiatan belajar, jika ada informasi yang
kurang jelas, atau mengalami kesulitan dalam mempelajari
4. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan modul ini adalah 28 jam pelajaran
5. Kerjakan latihan-latihan serta tugas-tugas yang terdapat pada akhir uraian materi.
Diskusikan dengan teman untuk mengetahui jawaban mana yang mengandung
kemungkinan benar atau salah
6. Kerjakan evaluasi tanpa melihat uraian bagian sebelumnya. Setelah semua butir
evaluasi dikerjakan barulah membandingkan membandingkan jawaban dengan
uraian materi untuk mengetahui kebenarannya. Gunakan kunci jawaban atau
diskusikan dengan teman dan guru pengajar jika kunci jawaban tidak tersedia
E. KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis Pembuatan Kemeja
4.11 Membuat Kemeja
G. TUJUAN
Dalam pembelajaran dengan menggunakan modul ini mempunyai tujuan
1. Siswa dapat merinci prosedur pembuatan kemeja pria secara industri dengan tepat
2. Siswa dapat menganalisis pembuatan kemeja pria dengan tepat
3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi prosedur pembuatan kemeja dengan
baik
4. Siswa dapat menyiapkan alat pembuatan kemeja pria dengan tepat
5. Siswa dapat memyiapkan bahan pembuatan kemeja pria dengan tepat
6. Siswa dapat meletakkan pola kemeja pria pada bahan secara indutri dengan benar
7. Siswa dapat memotong bahan kemeja pria secara industri dengan gunting potong
8. Siswa dapat membuat krah kemeja dengan benar
9. Siswa dapat membuat belahan manset dengan benar
10. Siswa dapat membuat kemeja pria secara industri dengan tepat
N Pertanyaan Y Tida
o a k
URAIAN MATERI
Pembuatan busana industri adalah busana jadi dan perlengkapannya yang diproduksi
secara massal menggunakan peralatan modern seperti mesin jahit highspeed, cutting machine,
dan lain-lain, termasuk didalamnya ada perancangan, memproses, dan memasarkan.
Karakteristik pembuatan busana secara industri yaitu Dalam industri busana satu model
busana diproduksi secara massal artinya diproduksi dalam jumlah besar. Untuk satu produk
bisa dibuat satu ukuran atau beberapa ukuran dengan ukuran standart (S,M,L, dan XL) atau
dengan nomer 14, 15, 16, dan seterusnya. Dalam satu hari bisa menghasilkan baju hingga
ratusan bahkan ribuan buah baju, dan memotong dalam jumlah banyak.
gambar 2.1
Sumber : http://kursusjahityogya.blogspot.com/2017/05/macammerancangbahan.html
Macam-macam marker layout
1. Nap one way : Peletakkan komponen pola searah semua
2. Nap either way ( open ) Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen
pola yang sama saling berhadapan
3. Nap either Way ( close ) Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen
pola bebas/tidak harus sama saling berhadapan
Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/fabric-cutting-table-
11052682633.html
b) Kertas alas yang berfungsi untuk mentukan batas gelaran dan menandai
sambungan kain.
c) Isolasi digunakan untuk untuk menahan kertas alas supaya tidak bergeser.
d) Besi pemberat yang digunakan untuk menahan kain supaya tidak bergeser
Sumber : https://fitinline.com/article/read/fungsi-pemberat-paper-weights-pada-
proses-pembuatan-pakaian/
2) Alat yang digunakan pada proses spreading otomatis :
a) Spreader, adalah salah satu alat penggelar bahan dengan cara otomatic atau semi
automatic
Sumber : Youtube
Cara peletakan kain pada proses gelar susun dapat dibedakan menjadi tiga:
1. Face up Yaitu cara meletakkan kain dengan cara arah depan semua menghadap keatas.
Sumber : https://www.amazon.com/Reliable-1500FR-Octagonal-High-power-
Automatic/dp/B00TUWF8ZG
D. Memberi tanda dan proses penomeran (numbering)
Numbering yaitu proses pemberian nomor pada bagian komponen busana sesuai
dengan urutannya saat penggelaran kain lembar demi lembar menjadi tumpukan banyak.
Numbering berfungsi untuk menghindari terjadinya warna yang berbeda atau belang
pada satu set potong garmen. Contohnya komponen hasil potong kemeja lengan pendek
adalah badan depan kanan dan kiri, badan belakang, lengan kiri dan kanan, kantong,
daun kerah, serta kaki kerah.
Proses penomeran (numbering) memerlukan ketelitian yang tinggi, karena pekerjaan
ini sangat beresiko apabila terjadi kesalahan. Pekerjaan ini tidak boleh dianggap sepele
karena kesalahan kecil yang dilakukan seperti salah meletakkan satu komponen atau
bagian pakaian saja dapat berakibat fatal dalam suatu produksi.
E. Pengikatan (bundling).
Pengikatan berujuan mempermudah dalam pengangkutan potongan / komponen
pakaian ke bagian penjahitan. Komponen pakaian dikelompokkan dan diikat
berdasarkan warna dan ukuran yang sama. Proses pengikatan / Bundeling
dikelompokkan menjadi 2 kegiatan yaitu :
1) Memilah potongan potongan kain
Memilah atau mengelompokkan komponen pakaian berdasarkan ukuran dan warna
kain, dengan tujuan untuk memudahkan pekerjaan penomeran / pelabelan dan
pengikatan. Setiap pakaian memiliki komponen yang berbeda tergantung dari
desainnya, sehingga hal ini sangat beresiko akan terjadi kesalahan dalam proses
penjahitan.
2) Mengikat / Membundel (Bundling)
Mengikat atau membudel adalah, suatu proses pekerjaan menyatukan potongan
potongan dalam satu desain busana yang telah dikelompokkan sesuai dengan
warna dan ukuran yang sejenis.
Pengikatan bertujuan untuk mempermudah dalam pengiriman atau pengangkutan ke
bagian penjahitan. Kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam pengikatan antara
lain :
a) Dalam satu ikatan komponen pakaian tidak lengkap
b) Aksesoris tidak sesuai atau tidak lengkap
c) Salah satu komponen dalam ikatan cacat atau rusak
d) Tidak ada tiket sehingga informasi proses kerja tidak jelas
e) Salah satu komponen tertukar dengan komponen ikatan yang lain
Sumber : http://blog.londasfiles.com/ponte-vogue-jacket-step-step-sewing-technique/
F. Pemasangan Label dan tiket
Label adalah gantungan pada bahan yang menyebutkan nama pabrik, ukuran, jenis
bahan, asal Negara dan instruksi pencucian pakaian. Sedangkan tiket (work ticket)
adalah informasi mengenai proses-proses yang harus dilalui oleh potongan bahan saat
proses penjahitan. Tiket juga disertai dengan informasi tentang jumlah tiap bandel,
nomor ukuran (size), warna tiap bandel, tanggal pengiriman, tanggal selesai dan nama
operator
Sumber :
G. Membuat krah kemeja pria
Menjahit kerah kemeja, Kerah merupakan bagian terpenting dari kemeja karena dapat
menentukan kualitas kemeja yang akan dihasilkan. Industri garment dengan brand atau
merk ternama, sangat memperhatikan cara membuat kerah yang baik dengan
memperhatikan proses pembuatannya. Untuk menentukan kualitas kerah yang baik
dilihat dari hasil fusing dan hasil press kerah.
2) Menjahit daun kerah bagian atas kerah dengan bagian bawah sehingga merupakan
kantong dengan menggunakan cetakan
Sumber :
3) Membalik daun kerah dan membentuk ujungnya dengan menggunakan alat khusus
untuk sudut kerah agar runcing dan rapi.
Sumber :
4) Menyeterika daun kerah dengan seterika uap agar hasilnya lebih baik
Sumber :
5) Membuat jahitan tepi kerah (top stitch)
Setelah kerah diseterika maka buatlah jahitan sekeliling tepi kerah kurang lebih 0,5
cm dari tepi kerah
Sumber :
6) Lekatkan kain keras pada kaki kerah (bord)
Sumber :
7) Lakukan pemeriksaan mutu pada kerah untuk mengetahui apakah tidak ada kesalahan
jahit, bila menemukan kesalaha kesalahan pada penjahitan maka kerah perlu
dilakukan perbaikian
Sumber :
2) Balik manset masukkan manset kedalam alat, bentuk sudutnya
Sumber :
3) Lakukan pemeriksaan mutu manset untuk memastikan bahwa ukuran panjang atau
lebarnya kerah sama, jahitan tidak terlepas. Kegiatan ini dilakukan sebelum
pekerjaan selanjutnya
Sumber :
Langkah menjahit belahan kemeja:
1) Siapkan belahan manset sesuai dengan kebutuhan produksi. Tentukan belahan
dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kertas karton, gunting sudut belahan
Sumber :
2) Jahit belahan pada kedua lengan
Sumber :
I. Menyambung yoke bagian belakang (pas punggung)
Siapkan pas punggung dan badan belakang, jahit dan sambung pas punggung dengan
badan bagian belakang
Sumber :
Sumber :
K. Menempelkan vleselin pada bagian badan depan
Siapkan vleselin dan badan bagian depan lipatlah tepi kain kanan kiri sehingga simetris,
lekatkan vleselin dengan seterika kemudian jahit dari bagian dalam. Periksa kembali
apakan setelah vleselin dilekatkan mempengaruhi serak kain menjadi berkert atau tidak
rata
Sumber :
L. Menjahit lengan kemeja, Bagian lengan kemeja merupakan salah satu bagian yang
mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi dalam proses menjahitnya. Oleh karena itu,
beberapa orang mengalami kesulitan untuk mendapatkan kemeja yang sesuai dengan
bentuk tubuh. Jenis kemeja lengan pendek sangat sesuai dengan acara casual sedangkan
untuk kemeja lengan panjang lebih identik dengan acara formal.
M. Menggabungkan Komponen Kemeja
Menggabungkan komponen-komponen kemeja, Penggabungan atau dalam industri biasa
disebut assembling merupakan kegiatan utama dalam proses mewujudkan kemeja
1) Menyambung bahu muka belakang
Satukan bahu bagian muka dan satu bagian bahu belakang, .
Sumber :
2) Memasang / menjahit kerah dengan bagian badan, lanjutkan dengan memasang
label pada bagian kaki kerah (bord) bagian dalam. Lakukan pemeriksaan apakah
kerah telah benar benar rapi tidak ada jahitan yang terlewat atau jahitan terputus, bila
terjadi kesalah atau kerusakan jahitan pada kerah segera kembalikan kepada bagian
penjahitan untuk diperbaiki kembali.
Sumber :
Sumber :
4) Menyambung manset ke bagian lengan
Sumber :
5) Menjahit kelim bagian bawah kemeja
Sumber :
6) Membuat lubang kancing
Beri tanda lubang kancing bagian badan sebelah kanan (untuk wanita), kaki kerah
(bord), dan manset, gunakan mesin khusus untuk membuat lubang kancing
Sumber :
Pasang kancing dibagian badan sebelah kiri, kaki kerah (bord) dan manset, gunakan
mesin pasang kancing
N. Pemeriksaan mutu tahap Akhir
Lakukan pengecekan (Quality control) tahap akhir untuk memastikan bahwa semua
ukuran sesuai sampel, kemeja dalam keadaan baik tanpa cacat. Bila ukuran tidak sesuai
dan ada cacat pada kemeja maka buat cacatan dan beri tanda pada bagian yang rusak
untuk selanjutnya diperbaiki
Sumber :
P. Pengemasan
Pengemasan untuk kemeja setelah proses finishing, setelah diberi label kemeja dilipat
dan dimasukkan kedalam plastik.
Rangkuman :
BAB III
EVALUASI
Kelas/Semester : XI /2
1. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis Pembuatan Kemeja
4.11 Membuat Kemeja
3. Tujuan
Dalam pembelajaran dengan menggunakan modul ini mempunyai tujuan
1. Siswa dapat merinci prosedur pembuatan kemeja pria secara industri dengan
tepat
2. Siswa dapat menganalisis pembuatan kemeja pria dengan tepat
3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi prosedur pembuatan kemeja
dengan baik
4. Siswa dapat menyiapkan alat pembuatan kemeja pria dengan tepat
5. Siswa dapat memyiapkan bahan pembuatan kemeja pria dengan tepat
6. Siswa dapat meletakkan pola kemeja pria pada bahan secara indutri dengan
benar
7. Siswa dapat memotong bahan kemeja pria secara industri dengan gunting
potong
8. Siswa dapat membuat krah kemeja dengan benar
9. Siswa dapat membuat belahan manset dengan benar
10. Siswa dapat membuat kemeja pria secara industri dengan tepat
4. Petunjuk Belajar
a. Pelajarilah Modul ini dan kerjakanlah tugas-tugas yang ada.
b. Pelajarilah bahan ajar yang ada.
c. tanyakan pada guru apabila ada materi yang kurang jelas
Alat :
a. Meja potong
b. Gunting mesin
c. Pemberat pola
Bahan :
a. Kain Utama
b. Viselin
c. Kain Keras
d. Kancing
6. Langkah Kerja
a. Siapkan bahan dan alat yang digunakan untuk memotong bahan utama
b. Gelarlah bahan diatas meja potong
c. Buatlah Marker Layout berdasarkan pola yang sudah dibuat
d. Guntinglah bahan yang sudah dibuat marker layoutnya
e. Berilah nomor setiap bagian potongan kemeja
f. Ikatlah pola sesuai dengan bagian kemeja masing-masing
g. Jahitlah krah kemeja
h. Jahitlah manset dan belahan manset
i. Jahitlah yoke pada pas punggung
j. Gabungkanlah komponen-komponen kemeja mulai dari bahu, krah, manset
k. Lakukan pressing pada setiap komponen kemeja
l. Masukkan dalam kemasan kemeja yang sudah dibuat
7. Penilaian
Nama Siswa Nilai Paraf Guru
8. Tugas
Kalian telah menyelesaikan materi tentang pembuatan kemeja Berikut tugas yang
harus kalian selesaikan
1. Buatlah Kemeja pria sesuai dengan ukuran standard, lalu
selesaikan dengan cara industri (garmen) !
BAB IV
PENUTUP
Modul ini berisi tentang materi ajar pembuatan kemeja secara industri yang
mana ini merupakan materi lanjutan pada mata pelajaran pembuatan busana industri .
Pada modul ini berisi materi mulai dari mengggelar bahan, memotong sampai dengan
proses menjahit komponen-komponen kemeja .
Ada evaluasi yang harus kalian kerjakan agar dapat mengevaluasi diri sejauh
mana modul ini telah dipahami oleh yang bersangkutan. Baik ditugasi atau tidak,
kalian wajib mengerjakan evaluasi tersebut. Pencapaian sasaran belajar dapat dinilai
oleh guru yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/56942/1/TA%20Skripsi_Yashinta%20Ajeng%20Setyaayu
%20Raharjanti_13513244007.pdf
http://eprints.uny.ac.id/30619/1/Mita%20Septia%20Sari%2013513247002.pdf
http://eprints.uny.ac.id/60968/1/TAS-14513241004-LISTIA%20WULANDARI.pdf
https://www.scribd.com/document/360029070/Marker-Layout
https://fitinline.com/article/read/teknik-memasang-kerah-bagian-5---habis/