Identitas Modul
1. Nama Penyusun : Sarini Abdullah, S.Pd.
2. Institusi/Sekolah : SMK Negeri 2 Lubuklinggau
3. Tahun Disusun : 2022
4. Jenjang Sekolah : SMK
5. Kelas/Fase : X/E
6. Semester : 1/Ganjil
7. Alokasi Waktu : 4 JP (45`x 4 JP)
8. Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
9. Jumlah Peserta Didik : 30 Orang
Kompetensi Awal : Memahami DNA brand dan konsep marketing dan digital
marketing.
Profil Pelajar Pancasila : • Bergotong royong
• Kreatif
• Bernalar kritis
• Mandiri
Sarana dan Prasarana : • Sarana: LCD Proyektor, laptop,macam-macam gambar busana
• Prasarana: Handout gambar busana ,video pemasaran.
Target Peserta Didik : • Peserta didik reguler/tipikal tidak ada kesulitan dalammencerna
dan memahami materi ajar.
• Peserta didik tidak memiliki kesulitan belajar, disesuaikan dengan
gaya belajar peserta didik, yaitu melalui auditori (dengan video
pembelajaran),visual (dengan pemberian handout) dan kinestetik
(langsung mempraktikkan cara membuat brosur).
Strategi Pembelajaran : • Observasi langsung
• Diskusi
• Penugasan
Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung
Pembelajaran Berbasis Masalah
Kode Modul : M.10.7_Abdullah_A.10.7_Abdullah
KOMPETENSI INTI
A. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan
segmentasi pasar, memahami DNA brand, memahami
pesaing dari produk busana, definisi dan konsep marketing
dan digital marketing.
B. Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik mampu menjelaskan segmentasi pasar
b. Peserta didik mampu memahami DNA brand
c. Peserta didik mampu memahami pesaing dari produk
busana
d. Peserta didik mampu memahami definisi dan konsep
marketing dan digital marketing.
C. Alur Tujuan Pembelajaran
1) Mampu Memahami dan mendeskripsikan
segmentasi pasar
2) memahami DNA brand
3) memahami pesaing dari produk busana
4) memahami definisi dan konsep marketing dan digital
marketing
D. Pemahaman Bermakna : Explanation :
: •
Guru memantau peserta didik
5) Membimbing • Peserta didik
dalam berdiskusi
penyelidikan mendiskusikan tentang pesaing
individu maupun• Memberikan asesmen formatif
dari produk busana
kelompok selama kegiatan belajar
berlangsung
: • Guru memantau diskusi dan • Peserta didik
6) Mengembangkan dan
membimbing peserta didik dalam berdiskusi
menyajikan hasil
mendiskusikan tentang materi cara untuk membuat brosur dan
karya
membuat brosur dan pamflet pamflet dengan cara digital
dengan cara digital
yang akan di presentasikan
7) Menganalisis : • Guru membimbing presentasi • Peserta didik
dan mendorong peserta didik melakukan presentasi
dan lainnya • Peserta didik lainnya
memberikan tanggapan dan memberikan tanggapan dan
mengevaluasi proses memberikan penghargaan apresiasi Peserta didik
pemecahan masalah kepada peserta merangkum/membuat
• didik yang presentasi kesimpulan sesuaidengan
• Guru bersama peserta didik masukkan yang diperoleh
menyimpulkan pembelajaran dari peserta didik lain
Penutup (45 menit) : • Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu
• Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal yang diragukan
sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalah paham terhadap
materi
• Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencariinformasi kerusakan-
kerusakan yang dapat terjadi pada mesin jahit high speed
• Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar
• Pembelajaran diakhiri dengan salam
H. . Asesmen Jawaban pada LKPD
1) Asesmen diagnostik : 1. Apa saja yang kalian lakukan saat
belajar membuat brosur / pamflet
secara digital?
2. Kendala apa saja yang dihadapi
saat membuat brosur / pamflet
secara digital?
2) Asesmen formatif : 1. Apakah yang disebut dengan DNA
Brand?
2. Apakah yang disebut dengan
segmentasi pasar pola preferensi
tersebar?
3. Apakah yang disebut dengan
segmentasi pasar pola homogen?
4. Apakah yang disebut dengan
segmentasi pasar
polaterkelompok-kelompok?
3) Asesmen sumatif Pilihlah jawaban yang paling tepat
Pada asesmen sumatif, soal akan digabung dengan elemen yang lain (dasar - dasar busana ) hingga berjumlah 25 soal.
Skor / item jawaban benar = 4 Skor / item jawaban salah = 0
LAMPIRAN
Jawaban
KUNCI JAWABAN
1 Dalam pola ini, preferensi pelanggan sangat beranekaragam dan berbeda-beda.
2 Dalam pola ini, semua pelanggan secara kasar memiliki preferensi yang sama. Pasar tidak
menunjukkan segmen alami.
3 Pada pola ini, pasar dapat menunjukkan kelompok-kelompok preferensi terpisah pisah yang disebut
dengan segmen pasar alami.
4 sebagai pembeda antara produk yang satu dengan produk yang lain. Hal ini sama seperti DNA pada
manusia atau makhluk hidup lainnya. Brand DNA merupakan karakter atau keunikan dari suatu
produk yang menjadi ciri khas dan membedakan brand atau merek terseut dengan merek yang
lain.
A. Segmentasi Pasar
Pasar terdiri atas beberapa pembeli yang pada umumnya berbeda ciri dan sifatnya antara satu
dengan yang lain. Pembeli dapat mempunyai beragam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap
pembelian, dan praktik pembelian. Perbedaan ini menunjukkan bahwa suatu pasar tidak bersifat
homogen, melainkan heterogen. Jumlah pembeli yang terlalu banyak juga berarti bahwa terdapat
beragam kebutuhan dan keinginan yang menuntut untuk dipenuhi.
https://asset.kompas.com/crops/qmpcKqFKvaoM2HCLMd2TdW6xVzA=/6x27:1245x853/7
50x500/data/photo/2021/04/06/606c27d536091.jpeg
Realitas pasar menunjukkan bahwa produk itu bersifat heterogen bagi seluruh pasar
sehingga segmentasi menjadi upaya memetakan segmen-segmen pasar potensial ke dalam ciri-ciri
perilaku yang sama. Hal tersebut agar tercapai beberapa kondisi berikut ini.
https://asset.kompas.com/crops/GcM25E30fPtXU-
WFXyHHQ9C2Wcg=/1x0:1280x853/750x500/data/photo/2021/04/06/606c2857159bc.jpeg
KEGIATAN BELAJAR 2
B. Memahami DNA Brand
Bisnis fesyen merupakan bagian dari industri kreatif yang berkembang pesat saat ini. Hal tersebut
terjadi seiring dengan kebanggaan akan produk lokal dan market place yang akomodatif. Di lain sisi,
kondisi ini melahirkan persaingan yang ketat di antara pebisnis fesyen. Dengan demikian, hanya
brand yang kreatif, unik, dan jeli melihat pasarlah yang dapat bertahan di tengah persaingan. Dalam
bisnis fesyen, sangat penting bagi para wirausaha yang ingin melahirkan label baru untuk
menentukan brand DNA terlebih dulu.
Secara umum, DNA brand dapat diartikan sebagai pembeda antara produk yang satu dengan
produk yang lain. Hal ini sama seperti DNA pada manusia atau makhluk hidup lainnya. Brand DNA
merupakan karakter atau keunikan dari suatu produk yang menjadi ciri khas dan membedakan
brand atau merek terseut dengan merek yang lain.
Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan brand DNA-nya. Hal tersebut karena terkait
dengan kekuatan merek yang terletak dalam pikiran konsumen sehingga dapat mengubah respons
konsumen terhadap aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan. Sebuah pendekatan yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi brand DNA perusahaan yaitu dengan brand value chain (rantai
nilai merek).
Brand value chain merupakan pendekatan terstruktur untuk menilai sumber dan kekuatan
brand DNA serta mengenal tahapan-tahapan letak kegiatan pemasaran dapat memperkuat brand
DNA. Rantai nilai berdasarkan pada beberapa tahapan yang dijelaskan sebagai berikut.
1. Proses penciptaan brand DNA di kepala pelanggan diasumsikan sebenarnya sudah dimulai
saat perusahaan berinvestasi dalam program pemasaran yang membidik pelanggan potensial.
Setiap investasi program pemasaran dapat dianggap sebagai penguatan brand DNA, baik
dengan sengaja maupun tidak. Kegiatan ini dibagi dalam beberapa kategori, yaitu riset produk,
pengembangan produk baru, dukungan promosi pada channel distribusi, dan komunikasi
pemasaran.
2. Pikiran konsumen terhadap brand suatu produk diasumsikan mulai berubah saat program
pemasaran ini mulai digulirkan. Komunikasi pemasaran dilakukan untuk memengaruhi
perilaku pasar terkait cara mereka memutuskan berapa besar nominal rupiah sebuah produk
yang akan dibeli dan kapan belinya, berapa banyak mereka akan membayar, dan sebagainya.
3. Komunitas investor yang akan lebih mempertimbangkan kinerja perusahaan dengan melihat
nilai saham yang diperjualbelikan di bursa. Asumsinya yaitu jika makin sering suatu brand
diiklankan, makin besar biaya promosi yang sedang dimiliki. Dengan kata lain, profit
perusahaan tersebut pasti cukup besar karena mampu mengiklankan dengan gencar suatu
produk. Persepsi ini membuat investor makin yakin untuk membeli saham dan membuat
tinggi harga saham karena makin likuid untuk diperjualbelikan.
https://www.niagahoster.co.id/blog/wp-content/uploads/2020/07/Infografis-11-Cara-
Memulai-Bisnis-Fashion-dengan-Brand-Sendiri-1024x847.jpg
Brand value chain ini juga dapat menentukan sejauh mana nilai yang diciptakan pada satu tahap
dipindahkan ke tahap berikutnya. Terdapat tiga kelompok pengali (leverage) yang mampu
memperkuat brand DNA dari satu tahapan ke tahapan berikutnya dijelaskan sebagai berikut.
1. Program multiplier digunakan untuk menentukan apakah suatu program pemasaran dapat
memengaruhi pola pikir pelanggan setelah digulirkan, seperti apakah makin kuat brand
awareness, brand association, dan lain-lain.
2. Customer multiplier digunakan untuk menentukan sejauh mana nilai yang telah diciptakan
dalam pikiran pelanggan dapat memengaruhi kinerja pasar, seperti kenaikan omzet dan profit
margin serta market share.
3. Market multiplier digunakan untuk menentukan sejauh mana nilai yang diperlihatkan oleh
kinerja pasar sebuah merek dapat dimanifestasikan ke dalam nilai pemegang saham.
Agar brand DNA dapat melaksanakan fungsi strategisnya yang berguna dan memperkuat
program pemasaran, pebisnis harus benar-benar memahami sumber brand DNA dan bagaimana
sumber itu memengaruhi hasil yang diharapkan. Selain itu, pebisnis juga harus mengetahui
bagaimana apabila sumber-sumber dan hasil ini berubah seiring berjalannya waktu. Melakukan
audit pemasaran secara rutin dan menyeluruh dengan langkah yang terstruktur merupakan hal yang
sangat berguna. Hal tersebut karena dapat memberi arahan bagi perusahaan terkait perkembangan
industrinya, tren di pasar, dan nilai tambah yang saat ini dimiliki oleh kompetitor. Brand valuation
menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi bisnis termasuk bisnis fesyen.
Tren produk fesyen sebenarnya selalu berputar dan akan kembali pada tren yang sama pada
masa yang akan datang. Namun, dalam setiap tren akan mengalami pengembangan beberapa
variasi sehingga seolah tercipta model baru. Variasi tersebut juga dapat dilakukan dengan
permainan kombinasi bahan kain, motif, dan warna. Pebisnis fesyen tidak perlu takut kehabisan
model dan dapat selalu optimis untuk menghasilkan kreasi dan inovasi baru dengan
mengembangkan model yang sudah ada.
Suatu model baju yang jadi tren dan banyak diminati customer, biasanya akan diikuti oleh
yang lain. Hal ini tidak dapat dihindari terutama dengan terbukanya jalur penjualan via daring yang
makin mudah diakses. Bagi yang produknya dijiplak, dapat menimbulkan sakit hati dan justru akan
mengurangi daya kreativitas. Perlindungan akan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) masih belum
mampu menjadi ancaman untuk pelaku penjiplakan karya atau model baju.
Dalam bisnis apa saja, kompetitor atau persaingan usaha akan selalu ada. Dengan adanya
persaingan bisnis fesyen, tetap fokus pada bisnis masing-masing. Namun, bukan berarti Anda tidak
memperdulikan kompetitor. Anda perlu mempunyai nilai pembeda (unique selling point) sebagai
pembeda produk Anda dengan kompetitor. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan brand DNA
yang digali dari produk maupun layanan yang diberikan. Keberadaan brand DNA akan sangat
membantu produk Anda bertahan dan dapat bersaing dengan produk lainnya. Agar dapat bersaing
dengan dengan baik dalam bisnis fesyen, berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
1. Sebagai pebisnis, Anda juga harus tetap rendah hati untuk mengapresiasi produk yang dibuat
pesaing.
2. Tingkatkan kreativitas pada produk Anda sehingga berbeda dengan produk lainnya.
3. Selalu waspada dan tidak henti melakukan riset pasar.
4. Memberikan value pada produk, bahwa Anda tidak hanya sedang jualan produk, tetapi lebih
dari itu. Ada nilai yang ditambahkan termasuk adanya merek atau brand pada produk.
5. Tetap mengikuti perkembangan tren, walaupun juga sangat penting untuk menciptakan tren
fesyen.
6. Melakukan promosi yang kreatif dan efisien. Artinya, promosi yang dilakukan dapat menggaet
banyak pelanggan. Gunakan media promosi yang paling sesuai dengan produk Anda dan
memiliki jangkauan yang luas.
7. Atur strategi penjualan sebaik mungkin dengan cara menentukan segmen pasar yang potensial.
Jangan sampai strategi penjualan yang digunakan merugikan orang lain. Gunakan strategi yang
positif dan bersainglah secara positif.
KEGIATAN BELAJAR 3
D. Memahami Konsep Marketing dan Digital Marketing
Marketing merupakan proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui oleh
masyarakat. Marketing juga dapat diartikan sebagi proses pemasaran produk atau jesa mulai
dari pembuatan strategi hingga apa yang dirasakan oleh konsumen.
Perkembangan dunia bisnis saat ini membuat proses marketing ikut berkembang Salah satu
bukti perkembangannya yaitu kemunculan marketing online yang dapat diartikan sebagai
usaha perkenalan produk atau jasa lewat internet. Sebelumnya, pemasaran hanya terbatas
pada bentuk fisik, seperti papan reklame (billboard), pamflet hingga spanduk. Namun,
sekarang sudah mulai merambah dunia digital seperti di media sosial dan online advertising.
https://www.jurnal.id/wp-content/uploads/2020/04/shutterstock_685642123-1.jpg
1. Memahami Marketing
Marketing atau pemasaran merupakan proses untuk membuat masyarakat tertarik pada
produk atau jasa dari sebuah perusahaan, Dalam melakukan proses ini, peri dilakukan riset
pasar, analisis, dan pencarian pelanggan yang ideal. Definisi dari pemasaran yang amat
luas menjelaskan bagaimana proses di dalam marketing tu sendiri, Pemasaran bahkan
dimulai dari proses pengembangan produk, metode distribusi yang akan dilakukan,
penjualan produk atau jasa, dan periklanan.
Dalam sebuah bisnis, pemasaran memiliki banyak fungsi. Pemasaran tidak hanya
mampu membuat orang awam memahami produk atau jasa yang ditawarkan tetapi juga
meningkatkan penjualan hingga membuat bisnis tumbuh. Secara umum marketing
berguna untuk menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Penjual
tentu saja tahu apa saja produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi tidak dengan masyarakat
luas.
Dalam menggunakan sebuah produk atau jasa, masyarakat membutuhkan edukasi.
Oleh karena itu, pemasaran adalah cara paling efektif untuk menjelaskan sebuah produk
atau jasa kepada calon pengguna. Dalam menambah nilai plus. gunakan materi yang
menyenangkan dan menarik.
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan marketing atau
pemasaran, misalnya yang paling sederhana yaitu sekadar memberikan ucapan terima
kasih karena telah menggunakan produk atau jasa yang Anda sediakan. Selain itu, Anda
juga dapat melakukannya dengan memberikan hadiah untuk pengguna atau pembeli yang
setia. Proses ini penting karena pelanggan akan menjadikan produk atau jasa Anda sebagai
pilihan utama.
Dalam marketing dikenal istilah 4P. Keempat istilah tersebut memiliki peran yang
sangat penting. Berikut ini dijelaskan mengenal istilah tersebut.
a. Product
Produk adalah faktor pertama. Produk menjadi penting karena untuk memengaruhi
masyarakat, tidak hanya membutuhkan sebuah produk atau jasa yang sudah jadi. Akan
tetapi, bagaimana produk atau jasa tersebut ditampilkan juga menjadi hal yang penting.
Setelah itu, pemilik produk atau jasa dapat melakukan tes pasar mengenai pendapat
masyarakat mengenai produk atau jasa ini, apakah sudah menarik atau belum.
Tanpa memahami hal tersebut, produk atau jasa yang ditawarkan akan sulit diterima.
Pemahaman akan hal tersebut akan membuat pemilik terus memikirkan cara
meningkatkan kualitas produk atau jasa tanpa asumsi.
b. Price
Setelah menentukan produk atau jasa, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan
adalah harga. Dalam menentukan harga, pemilik produk atau jasa dapat memeriksa harga
kompetitor atau melihat sejauh mana calon pembeli bersedia membayar produk atau jasa
yang ditawarkan.
c. Place
Dalam konteks pemasaran, place mengacu pada proses distribusi barang atau jasa
yang Anda tawarkan. Selain prosesnya, Anda juga harus tahu seberapa luas jangkauan
produk dan jasa yang ditawarkan. Anda harus tahu betul slapa saja sasaran produk dan
jasa serta bagaimana cara terbaiknya agar masyarakat dapat memperoleh produk Anda.
d. Promotion
Faktor terakhir dalam 4P yaitu promosi. Promosi mencakup iklan, acara, atau
diskon yang dibuat untuk meningkatkan pemahaman terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan. Tidak hanya itu, promosi juga memungkinkan produk atau jasa menarik
pembeli lebih banyak.
2. Memahami Digital Marketing
Digital marketing atau pemasaran secara digital dapat didefinisikan sebagai semua
upaya pemasaran menggunakan perangkat elektronik/internet dengan beragam taktik
marketing dan media digital. Dengan digital marketing, Anda dapat berkomunikasi
dengan calon konsumen yang sedang online atau mengakses internet.
Terdapat banyak akses untuk para calon konsumen agar dapat melihat penawaran
Anda. Akses tersebut dapat berupa website, blog, dan media sosial Dalam dunia digital
marketing, Anda dapat membuat agar calon pembeli tertarik pada penawaran Anda. Anda
dapat membuat iklan, email marketing, brosur daring. dan sebagainya.
Digital marketing dapat digunakan untuk bisnis apa pun dan di industry apa pun.
Terlepas dari apa yang dijual perusahaan Anda, digital marketing masih memerlukan
persona customer (gambaran akan target penawaran customer Anda) untuk
mengidentifikasi kebutuhan calon customer dan menciptakan konten daring yang menarik
dan membantu.
https://blog.transfez.com/wp-content/uploads/2022/01/04-Strategi-Pemasaran-
Fashion-dalam-Memanfaatkan-Teknologi-Digital-by-Transfez.jpg
https://www.jurnal.id/wp-content/uploads/2020/04/shutterstock_442231249-1000x417.png
KEGIATAN BELAJAR 4
CARA MENBUAT BROSUR DENGAN CARA DIGITAL
https://youtu.be/KYCQO3QLBtY canva
https://youtu.be/WolQ4N1Ljbk canva
Customer multiplier digunakan untuk menentukan sejauh mana nilai yang telah diciptakan
dalam pikiran pelanggan dapat memengaruhi kinerja pasar
Market multiplier digunakan untuk menentukan sejauh mana nilai yang diperlihatkan
oleh kinerja pasar sebuah merek dapat dimanifestasikan ke dalam nilai
pemegang saham
PT KUANTUM BUKU SEJAHTERA , Dasar-dasar keahlian busana, Quantum Digital Media, 2022
https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-digital-marketing-konsep-dan-penerapannya/
https://asset.kompas.com/crops/qmpcKqFKvaoM2HCLMd2TdW6xVzA=/6x27:1245x853/7
50x500/data/photo/2021/04/06/606c27d536091.jpeg
https://asset.kompas.com/crops/GcM25E30fPtXU-
WFXyHHQ9C2Wcg=/1x0:1280x853/750x500/data/photo/2021/04/06/606c2857159bc.jpeg
https://www.niagahoster.co.id/blog/wp-content/uploads/2020/07/Infografis-11-Cara-
Memulai-Bisnis-Fashion-dengan-Brand-Sendiri-1024x847.jpg
https://www.jurnal.id/wp-content/uploads/2020/04/shutterstock_685642123-1.jpg
https://blog.transfez.com/wp-content/uploads/2022/01/04-Strategi-Pemasaran-Fashion-
dalam-Memanfaatkan-Teknologi-Digital-by-Transfez.jpg
https://www.jurnal.id/wp-content/uploads/2020/04/shutterstock_442231249-
1000x417.png