KELAS X
MENGGAMBAR MODE
INFORMASI
UMUM
IDENTITAS MODUL
TAHUN 2022
KELAS X
Judul Elemen
Menggambar Mode
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja dalam menggambar mode. Memahami anatomi tubuh
Deskripsi
dan dasar ilustrasi, mencampur warna, implementasi desain dan
detail ke anatomi tubuh, serta gambar teknis secara digital.
Kelas
X
Alokasi Waktu
(1X6X45) Luring (1X6X30) Daring
Jumlah Pertemuan
3 x pertemuan
Fase Capaian
E
Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak
Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis dan kreatif, Bergotong royong.
Model Pembelajaran
Projek BaseLearning ( PJBL )
Moda Pembelajaran
Daring / Kombinasi daring dan luring
Metode Pembelajaran
Diskusi, demonstrasi, simulasi praktik ( unjuk kerja )
Bentuk Penilaian
Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif
Sumber Pembelajran
Buku paket, Modul, Internet
Bahan Pembelajaran
Kertas, Pena, Spidol
Alat Praktik Pembelajaran Peralatan Menggambar, seperti kertas gambar, alat desain yaitu
pensil
biasa, pensil sket, pensil warna, alat-alat tulis, spidol, cat air dan
palet.
Media Pembelajaran
LCD, Video pembelajaran, Internet, Power point, Modul
Peserta didik reguler/tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam
mencerna dan memahami materi ajar.
Peserta didik dengan kesulitan belajar : memiliki gaya belajar
yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio.
Memilikikesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar,
Target Peserta Didik kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan
memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan
berfikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin.
1. Peserta didik mampu membuat gambar anatomi tubuh untuk
diterapkan dalam implementasi desain dan detail dengan
kreatif dan mandiri ke anatomi tubuh serta membuat desain
teknis secara digital.
Tujuan Pembelajaran 2. Peserta didik mampu membuat dasar ilustrasi untuk
diterapkan dalam implementasi desain dan detail dengan
kreatif dan mandiri ke anatomi tubuh serta membuat desain
teknis secara digital.
3. Peserta didik mampu mencampur warna untuk diterapkan
dalam implementasi desain dan detail dengan kreatif dan
mandiri ke
anatomi tubuh serta membuat desain teknis secara digital.
Pemahaman Bermakna Mode, Proporsi ; perbandingan secara anatomi tubuh, secara
ilustrasi, dan secara desain busana
Bagaimana saya dapat menerapkan pembuatan gambar anatomi
Pertanyaan Pematik
tubuh sesuai ilustrasi dalam implementasi desain yang ada?
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan Ke 1
Luring ( 270 Menit ) ( 6 x 45 Menit ) Daring ( 180 Menit ) ( 6x30 Menit)
Kegiatan awal ( 45 Menit ) Kegiatan Inti ( 165 Menit )
1. Peserta didik dan guru mengawali 1. Guru menayangkan video tentang gambar
pembelajaran dengan berdo’a bersama anatomi tubuh pada screen melalui LCD
2. Guru Melakukan pemeriksaan kehadiran 2. Siswa melihat dan mengamati video yang
siswa (Presensi) ditayangkan oleh guru dengn seksama serta ,
3. Guru menyampaikan Capaian Pembelajaran guru meminta siswa menganalisa video
dan tujuan pembelajaran kepada siswa tersebut dan menyiapkan beberapa pertanyaan
4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan untuk ditanyakan kepada guru.
diajarkan dan menjadi aktivitas 3. Setelah video selesai ditayangkan, guru dan
pembelajaran pada pertemuan hari ini dan siswa melakukan diskusi / Tanya jawab ( Guru
sesuai dengan waktu yang ditentukan. memberi kesempatan bagi siswa untuk
5. Guru melakukan asesmen diagnostic bertanya mengenai video tersebut )
dan pertanyaan pematik. 4. Guru membagikan Hand out yang berisi materi
gambar anatomi tubuh.
5. Guru memaparkan materi dengan media power
point. Siswa memperhatikan sambil membaca
materi yang dipaparkan dengan hand out yang
sudah diterima dari guru.
6. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi
7. Guru memberi tugas dengan mengarahkan
siswa untuk membuat kelompok kecil yang
beranggotakan minimal 4 orang. Siswa
melakukan tugas praktik membuat gambar
anatomi tubuh sesuai tugas yang tertera pada
lembar kerja di Hand out / modul.
8. Siswa melaksanakan arahan dari guru dan
berkelompok untuk melakukan tugas praktik
yang diberikan oleh guru sesuai arahan yang
ada pada LK di Hand out/modul
9. Guru mengamati kegiatan siswa sambil
membimbing dan mengarahkan apabila siswa
melakukan kesalahan.
10. Siswa mengumpulkan hasil tugas kelompok
yang diberikan oleh guru.
Kegiatan Penutup ( 60 Menit ) Referensi
1. Guru memberikan quiz kepada siswa 1. Modul Ajar Desain Busana ( Depdikbud,
2. Guru dan siswa mengevaluasi 1991)
hasil kegiatan pada pertemuan 2. Modul Tata Busana
hari ini 3. Internet
3. Siswa diminta menyampaian kendala,
hal yang belum dipahami dan kesulitan
yang dialami selama melaksanakan
tugas yang diberikan oleh guru.
4. Guru memberikan apresiasi dan
motivasi kepada siswa.
Pembelajaran Remidial
1. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta< 20 % Tugas individu, mengerjakan tugas praktek
yang sudah diberikan
2. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta 20 % - 50 % Tugas kelompok, Membuat rangkuman
tentang materi pokok atau materi tertentu
3. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta> 50 % Pembelajaran Ulang, menjelaskan kembali
materi pokok dengan memberikan soal yang baru.
Bentuk penilaian :
1. Nilai yang asalnya di bawah nilai KKM, akan disesuaikan dengan nilai yang sewajarnya
tidak melebihi nilai yang tidak mendapatkan Remidial.
2. Peserta didik yang nilainya masih kurang, akan dilakukan remidial dengan diberikan bentuk
soal yang sederhana sesuai dengan tingkat pemahamannya. Sampai nilainya mencapai KKM
Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
literasi melalui Sumber Lain (Internet) yang terkait dengan materi pembelajaran dengan
berbagai informasi yang terkait.
2. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
melalui Buku Siswa yang sudah memiliki tingkat soal HOTS.
3. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata dapat menjadi tutor
sebaya bagi peserta didik yang nilainya di bawah rata-rata.
Bentuk penilaian :
1. Nilai di rapot sudah dipastikan akan mendapatkan nilai memuaskan.
2. Diberikan penghargaan khusus bagi peserta didik yang mendapatkan pengayaan
1. Apakah ada kendala pada Lembar observasi membuat gambar anatomi tubuh
kegiatan pembelajaran ?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran ?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran
?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik ?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini ?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi ?
Pertemuan Ke 2
Luring ( 270 Menit ) ( 6 x 45 Menit ) Daring ( 180 Menit ) ( 6x30 Menit)
Kegiatan awal ( 45 Menit ) Kegiatan Inti ( 165 Menit )
1. Peserta didik dan guru mengawali 1. Guru menayangkan video tentang dasar
pembelajaran dengan berdo’a bersama ilustrasi pada screen melalui LCD
2. Guru Melakukan pemeriksaan kehadiran 2. Siswa melihat dan mengamati video yang
siswa (Presensi) ditayangkan oleh guru dengn seksama serta ,
3. Guru menyampaikan Capaian guru meminta siswa menganalisa video
Pembelajaran dan tujuan pembelajaran tersebut dan menyiapkan beberapa pertanyaan
kepada siswa untuk ditanyakan kepada guru.
4. Guru menyampaikan kompetensi yang 3. Setelah video selesai ditayangkan, guru dan
akan diajarkan dan menjadi aktivitas siswa melakukan diskusi / Tanya jawab ( Guru
pembelajaran pada pertemuan hari ini dan memberi kesempatan bagi siswa untuk
sesuai dengan waktu yang ditentukan. bertanya mengenai video tersebut )
5. Guru melakukan asesmen diagnostic 4. Guru membagikan Hand out yang berisi materi
dasar ilustrasi
5. Guru memaparkan materi dengan media power
point. Siswa memperhatikan sambil membaca
materi yang dipaparkan dengan hand out yang
sudah diterima dari guru.
6. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi
7. Guru mengarahkan siswa untuk membuat
kelompok kecil yang beranggotakan minimal 4
orang untuk melakukan praktik membuat dasar
ilustrasi sesuai tugas yang tertera pada lembar
kerja di Hand out / modul.
8. Siswa melaksanakan arahan dari guru dan
berkelompok untuk melakukan tugas praktik
yang diberikan oleh guru sesuai arahan yang
ada pada LK
di Hand out/modul (Mandiri dan diskusi
kelompok)
9. Guru mengamati kegiatan siswa sambil
membimbing dan mengarahkan apabila siswa
melakukan kesalahan.
1. Guru memberikan quiz kepada siswa 1. Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana
2. Guru dan siswa mengevaluasi hasil 2. Buku LKS SMK
kegiatan pada pertemuan hari ini 3. Internet
3. Siswa diminta menyampaian kendala,
hal yang belum dipahami dan kesulitan
yang dialami selama melaksanakan
tugas yang diberikan oleh guru.
4. Guru memberikan apresiasi dan
motivasi kepada siswa.
Asesmen Asesmen Diagnostik ( sebelum pembelajaran )
Asesmen Formatif ( selama proses pembelajaran )
Asesmen Sumatif ( akhir pembelajran )
Pembelajaran Remidial
1. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta< 20 % Tugas individu, mengerjakan tugas praktek
yang sudah diberikan
2. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta 20 % - 50 % Tugas kelompok, Membuat rangkuman
tentang materi pokok atau materi tertentu
3. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta> 50 % Pembelajaran Ulang, menjelaskan kembali
materi pokok dengan memberikan soal yang baru.
Bentuk penilaian :
1. Nilai yang asalnya di bawah nilai KKM, akan disesuaikan dengan nilai yang sewajarnya
tidak melebihi nilai yang tidak mendapatkan Remidial.
2. Peserta didik yang nilainya masih kurang, akan dilakukan remidial dengan diberikan bentuk
soal yang sederhana sesuai dengan tingkat pemahamannya. Sampai nilainya mencapai KKM
Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
literasi melalui Sumber Lain (Internet) yang terkait dengan materi pembelajaran dengan
berbagai informasi yang terkait.
2. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan
melalui Buku Siswa yang sudah memiliki tingkat soal HOTS.
3. Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata dapat menjadi tutor
sebaya bagi peserta didik yang nilainya di bawah rata-rata.
Bentuk penilaian :
1. Nilai di rapot sudah dipastikan akan mendapatkan nilai memuaskan.
2. Diberikan penghargaan khusus bagi peserta didik yang mendapatkan pengayaan
Refleksi Lembar Kegiatan
Pertemuan Ke 3
Luring ( 270 Menit ) ( 6 x 45 Menit ) Daring ( 180 Menit ) ( 6x30 Menit)
Kegiatan awal ( 45 Menit ) Kegiatan Inti ( 165 Menit )
1. Peserta didik dan guru mengawali 1. Guru menayangkan video tentang warna pada
pembelajaran dengan berdo’a bersama screen melalui LCD
2. Guru Melakukan pemeriksaan 2. Siswa melihat dan mengamati video yang
kehadiran siswa (Presensi) ditayangkan oleh guru dengn seksama serta ,
3. Guru menyampaikan guru meminta siswa menganalisa video
Capaian Pembelajaran dan tujuan tersebut dan menyiapkan beberapa pertanyaan
pembelajaran kepada siswa untuk ditanyakan kepada guru.
4. Guru menyampaikan kompetensi yang 3. Setelah video selesai ditayangkan, guru dan
akan diajarkan dan menjadi aktivitas siswa melakukan diskusi / Tanya jawab ( Guru
pembelajaran pada pertemuan hari ini memberi kesempatan bagi siswa untuk
dan sesuai dengan waktu yang bertanya mengenai video tersebut )
ditentukan. 4. Guru membagikan Hand out yang berisi materi
5. Guru melakukan asesmen diagnostic warna
5. Guru memaparkan materi dengan media power
point. Siswa memperhatikan sambil membaca
materi yang dipaparkan dengan hand out yang
sudah diterima dari guru.
6. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi
7. Guru mengarahkan siswa untuk membuat
kelompok kecil yang beranggotakan minimal
4
orang untuk melakukan praktik mencampur
warna yang diterapkan dalam implementasi
desain sesuai tugas yang tertera pada lembar
kerja di Hand out / modul.
8. Siswa melaksanakan arahan dari guru dan
berkelompok untuk melakukan tugas praktik
yang diberikan oleh guru sesuai arahan yang
ada pada LK di Hand out/modul (Mandiri dan
diskusi kelompok)
9. Guru mengamati kegiatan siswa sambil
membimbing dan mengarahkan apabila siswa
melakukan kesalahan.
Kegiatan Penutup ( 60 Menit ) Referensi
Pembelajaran Remidial
1. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta< 20 % Tugas individu, mengerjakan tugas praktek
yang sudah diberikan
2. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta 20 % - 50 % Tugas kelompok, Membuat rangkuman
tentang materi pokok atau materi tertentu
3. Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta> 50 % Pembelajaran Ulang, menjelaskan kembali
materi pokok dengan memberikan soal yang baru.
Bentuk penilaian :
1. Nilai yang asalnya di bawah nilai KKM, akan disesuaikan dengan nilai yang sewajarnya
tidak melebihi nilai yang tidak mendapatkan Remidial.
2. Peserta didik yang nilainya masih kurang, akan dilakukan remidial dengan diberikan bentuk
soal yang sederhana sesuai dengan tingkat pemahamannya. Sampai nilainya mencapai KKM
Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan literasi melalui
Sumber Lain (Internet) yang terkait dengan materi pembelajaran dengan berbagai informasi yang terkait.
Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata diberikan tambahan melalui Buku
Siswa yang sudah memiliki tingkat soal HOTS.
Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik yang nilainya di atas rata-rata dapat menjadi tutor sebaya bagi
peserta didik yang nilainya di bawah rata-rata.
Bentuk penilaian :
Nilai di rapot sudah dipastikan akan mendapatkan nilai memuaskan.
Diberikan penghargaan khusus bagi peserta didik yang mendapatkan pengayaan
Ilustrasi merupakan cara penyajian desain busana untuk tujuan promosi dan
menggunakan proporsi ( 9-11 x tinggi kepala). Penyelesaian dapat menggunakan natural
atau anatural, terlihat bagian-bagian yang sulit. Desain ilustrasi digunakan untuk
mempromosikan mode. Promosi mode dapat berupa promosi untu penarik pembeli pada
toko-toko tekstil ataupun pada undangan fashion. Penampilan pada jenis promo ini berbeda
satu dengan yang lainnya tergantung dari tema yang dipilihnya. Misalnya sebuah toko
kain/tekstil yang menyediakan bahan untuk jenis pakaian kerja maka desain yang disajikan
adalah busana kerja dengan model yang menarik. Sehingga alat promosi tersebut dapat
memberikan informasi yang jelas kepada konsumen.
Tujuan ilustrasi mode : Untuk iklan, sampul undangan, majalah model, untuk
pembuatan desain lebih menarik perhatian karena menggunakan proporsi yang illustrative.
Langkah pembuatan ilustrasi mode
1. Membuat proporsi ilustrasi
2. Membuat desain di atas hasil sket yang telah dibuat
3. Memberi warna diarsir dengan warna-warna yang
cocok. Syarat pembuatan ilustrasi mode
1. Proporsi lebih dari 9-11 x tinggi kepala
2. Penyelesaian kulit dan rambut dapat natural atau anatural
3. Bentuk bagian tubuh bias dengan teknik lukis
4. Desain harus dapat dibaca
Hal yang paling penting dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain adalah
kita harus memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan ukuran tubuh
seperti ukuran kepala, badan dan anggota badan yang lainnya. Perbandingan tubuh secara
ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya tertentu
yaitu perbandingan antara 9 sampai dengan 12 kali tinggi kepala. Proporsi tubuh secara
ilustrasi dimaksudkan bahwa proporsi tidak sama dengan ukuran manusia sebenarnya
melainkan dengan perpanjangan dengan menggunakan perbandingan 9 -12 kali tinggi
kepala. Berikut akan dipelajari proporsi tubuh wanita dengan perbandingan 9 x TK, 10 x
TK, dan 11 x TK. Proporsi tubuh secara ilustrasi letak dan perbandingan dimulai dari titik
kepala sampai panggul sama dengan proporsi menurut desain busana, perbedaannya
dimulai pada garis panggul sampai ke tumit.
Tabel 1.1 Daftar Perbandingan Tubuh Wanita Secara Ilustrasi
Table1.2 Daftar Perbandingan Tubuh Pria Secara llustrasi
6 Letak 2 mm 2 mm 2 mm
pinggang diatas diatas diatas
angka 3 angka 3 angka 3
7 Lebar T. kepala ¾ T. kepala ¾ T. Kepala
pinggang
70-7 Z
tehzat
Tinggi kepala M IN 1 TK
% TK
Letak mata
Letak dagu 1
Letak bahu 1 1/5 1/3 1 1/3
Lebar bahu M
Lebar lehw BLK
Letak pinggang 2
Lebar pinggang mTK
1 £etak panggul 2¥ 4h
0
1 panggul M \ 1/BTk l#T¥
1
1 Ujung jari tangan 2 '4/S TK 4h
2
IZ Ujung yri kaki 7
HAND OUT
WARNA
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang
dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera
penglihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang.
Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu
bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang
elektromagnetik. Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang
gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut
dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spektrum
atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga,
hingga merah. Di luar cahaya ungu/violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar
X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang/sinar
inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang,
yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV.
Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu
benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah
warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna
merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda
tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena
sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. Sebagai bagian dari
elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan
memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan
corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih
lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol
grafis untuk mempertegas maksud dari simbol- simbol tersebut . Sebagai contoh adalah
penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk
traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan.
Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat
dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek
tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang
warna sebagai berikut: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat
diamati saja, warna itu mempengaruhi.
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna
menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan
suasana perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat
dan watak yang berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu
warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup, dan warna
cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau,
orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna
lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga
dengan watak warna. Warna- warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat
dan menyusutkan bentuk. Oleh karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang,
hendaklah disesuaikan dengan orang tersebut. Misalnya orang yang bertubuh gemuk
hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu cerah atau warna- warna redup karena
warna ini dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut.
Teori warna (English: Color theory) adalah ilmu dan seni dalam menggunakan
warna. Ini menjelaskan bagaimana manusia memandang warna; dan efek visual dari
bagaimana warna bercampur, kecocokan atau kontras warna satu sama lainnya. Teori
warna juga melibatkan pesan warna yang dikomunikasikan; dan metode yang
digunakan untuk mereplikasi warna.
Dalam teori warna, warna disusun pada roda warna dan dikelompokkan menjadi
3 kategori: warna primer, warna sekunder dan warna tersier. Lebih lanjut tentang itu
akan kita bahas nanti.
Memahami Warna
Pengelompokan warna
Ada bermacam-macam teori yang berkembang mengenai warna, di antaranya teori
Oswolk, Mussel, Prang, Buwster, dan lain-lain. Dari bermacam-macam teori ini yang
lazim dipergunakan dalam desain busana dan mudah dalam proses pencampurannya
adalah teori warna Prang karena kesederhanaannya. Prang mengelompokkan warna
menjadi lima bagian, yakni warna primer, sekunder, intermedier, tertier, dan kuarter.
Macam-macam lingkaran warna
Warna primer/warna pokok, warna ini disebut juga dengan warna dasar atau
pokok karena warna ini tidak dapat diperoleh dengan pencampuran hue lain.
Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, dinamakan warna primer
karena warna ini dihasilkan dari penggunaan pigmen, pigmen adalah bahan
organic dan bahan an organic untuk pewarna yang banyak digunakan dalam
industri tinta dan kertas. Warna primer ini tidak bisa dibuat dengan campuran
warna lain.
Gambar Warna primer 1) Warna primer
M : Merah.
K
K : Kuning.
B : Biru.
M B
J H
Warna Analogus/Berdekatan
Warna analogus adalah warna yang dihasilkan dari percampuran antara satu
warna primer dengan satu warna sekunder, yang letaknya bersebelahan pada
lingkaran warna. Warna-warna analogus atau warna- warna antara ini pada
umumnya adalah warna-warna yang tidak jenuh (tidak banyak unsur putihnya).
Dalam lingkaran warna, warna antara atau warna analogus ini letaknya bisa
diketahui dari contoh gambar di atas.
3) Warna intermediet, warna ini dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu
dengan mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang
berdekatan dalam lingkaran warna atau dengan cara mencampurkan dua
warna primer dengan perbandingan 1:2.
Piring Warna
Adalah sederetan warna-warna yang
disusun secara melingkar, terdiri atas
tiga warna pokok (merah, kuning, dan
biru) yang diletakkan pada titik-titik
sudut segitiga sama sisi dan diapit
oleh warna-warna yang dihasilkan
oleh campuran dua warna yang
bersebelahan. Selanjutnya, pada
lintasan lingkran antara kuning dan
biru,
akan terlihat warna-warna keluarga hijau, yaitu warna-warna yang dihasilkan
apabila kuning dicampur dengan biru. Pada lintasan antara kuning dengan merah
tampak sederetan warna yang termasuk keluarga oranye, yaitu warna- warna yang
dapat dihasilkan dari campuran kuning dengan merah. Dan pada lintasan antara
merah dan biru, terdapat sederetan warna yang termasuk keluarga ungu, yaitu
warna-warna yang dapat dihasilkan dari campuran merah dengan biru. Dalam
praktiknya, piring warna atau lingkaran warna itu hanyalah suatu alat peraga yang
dapat memperlihatkan macam warna secara lebih dekat dengan macam warna yang
dikehendaki. Untuk mengetahui termasuk keluarga warna yang mana, warna yang
dikehendaki tersebut, dapat diketahui dengan membuat campuran dari kedua warna
pokoknya.
5) Warna Kuartier
Warna kuartier adalah warna yang dihasilkan dari warna campuran warna-warna
tertier yaitu warna kecoklatan.
Kombinasi Warna
Dari berbagai warna yang sudah ada, besar kemungkinan belum ditemui warna yang
diinginkan. Oleh sebab itu, warna ini perlu dikombinasikan. Mengkombinasikan warna
berarti meletakkan dua warna atau lebih secara berjejer atau bersebelahan.
1) Kombinasimonokromatiatau
kombinasis satu warnayaitu
kombinasi satuwarna dengan value
yangberbeda.Misalnyamerah
muda dengan merah, hijaumuda
3) Kombinasi
warna komplementer
yaitu kombinasi warna
yang bertentangan
letaknya dalam
lingkaran warna,
seperti merah dengan
hijau, biru dengan
orange dan kuning
5) Kombinasi warna
dengan ungu.
double komplementer yaitu
4) Kombinasi warna
kombinasi sepasang warna
split komplementer
yang berdampingan dengan
yaitu kombinasi
sepasang komplementernya.
warna yang terletak
Misalnya kuningorange dan
pada semua titik yang
biru ungu.
membentuk
huruf Y pada lingkaran
warna. Misalnya
kuning dengan merah
keunguan dan biru
keunguan, biru dengan
merah keorangean
dan kuning
keorangean, dan
lain-lain.
6) Kombinasi warna segitiga yaitu kombinasi warna yang membentuk
segitigadalam lingkaran warna. Misalnya merah, kuning dan biru.
Orange, hijau, danungu. Kombinasi warna monokromatis dan kombinasi
warna analogus di atas disebut kombinasi warna harmonis, sedangkan
kombinasi warna komplementer, split komplementer, double
komplementer dan segitiga disebut juga kombinasi warna kontras.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna busana yang tepat
yaitu:
Busana dengan menggunakan bahan satu warna membuat si pemakai terlihat
lebih tinggi, terutama dengan desain maxi dan celana panjang.
Umumnya warna-warna gelap akan membuat si pemakai terlihat lebih kurus
dari pada warna-warna terang dan warna yang menyolok. Warna gelap akan
menyerap penglihatan, warna terang dan menyolok akan memantulkan.
Seorang wanita akan menutupi kekurangannya dengan memakai celana dan
jas dengan warna gelap.
Bahan berwarna terang akan memberi pengaruh pada bagian muka, yaitu
bagian muka bertambah cerah. Bila bahan terang dikombinasikan dengan
bahan berwarna gelap akan menjadi lebih cerah, misalnya penggunaan kerah
putih pada busana yang berwarna gelap. Warna kerah putih ini akan
memberikan pengaruh pada bagian muka si pemakai, sehingga terlihat lebih
cerah.
Pilihan warna yang sedang populer pada waktu itu. Dengan adanya warna bahan
yang sedang populer dapat membuat si pemakai lupa untuk mengontrol keadaan
dirinya. Tapi cobalah tentukan warna yang benar-benar berkenan dihati, jadi jangan
hanya karena berpatokan dengan warna yang sedang trend atau pengaruh
lingkungan dimana Anda berada. Ketentuan itu ditekankan karena bila pilihan
disesuaikan dengan kata hati, maka dalam mengenakannyapun Anda lebih
mempunyai percaya diri, dan keberadaan seperti itu sudah menambah nilai tambah
pada penampilan Anda. Penggunaan bahan dengan warna yang menyolok kurang
tepat untuk orang yang sudah berumur dan orang yang berbentuk tubuh besar.
Kalaulah ingin tetap menggunakan warna tersebut,
pakailah pada bagian-bagian kecil dari busana sebagai pemanis, seperti pada
bagian kerah, vest saku, manset lengan.
Pengaruh iklim dan lingkungan dalam penggunaan warna. Orang yang tinggal
di daerah panas, biasanya mempunyai kulit berwarna agak gelap, lebih sesuai
memakai warna-warna yang cerah dan terang.
Pemilihan warna bahan sesuai dengan umur dan pribadi pemakai. Remaja yang
penuh semangat dan bergairah sesuai dengan jiwa mudanya akan memilih warna
bahan yang terang dan menyolok. Orang dewasa dan berumur/lanjut usia,
memerlukan banyak ketenangan, kebanyakan warna bahan yang dipilih adalah
warna yang tenang dan gelap.
Monokromatik adalah perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan
nilai dan intensitas yang berbeda. Misalnya saja, warna dasar ungu yang semakin lama
intensitas warnanya semakin berkurang sehingga menjadi violet, pink, kemudian baby
pink. Warna-warna tersebut berasal dari satu warna dengan intensitas berbeda yang
menghasilkan perpaduan yang cocok dan pas.
2. Kombinasi dari warna analog atau saling bersebelahan akan menciptakan efek
harmoni yang baik, karena memiliki kemiripan atau kedekatan warna
warna analog via hipwee.com
Warna analog adalah warna-warna yang saling bersebelahan dalam roda warna.
Contohnya adalah warna hijau dan kuning. Warna-warna seperti itu akan terlihat cocok
karena unsur kedekatannya dalam roda warna.
3. Jika kamu suka tabrak warna, coba trik kombinasi warna komplementer atau yang
saling berseberangan
4. Kombinasi warna-warna yang saling membentuk sudut 90 derajat pada roda warna
juga bisa jadi acuanmu selanjutnya
Cara menentukannya adalah antara warna yang satu dengan warna lain memiliki jarak
dua lengan (membentuk sudut 90 derajat) pada roda warna. Contohnya adalah,
kombinasi warna pink atau ungu dengan warna biru. Nah, perpaduan warna seperti ini
akan terlihat lebih menantang dibandingkan pilihan sebelumnya.
warna 90 derajat
5. Memadukan warna-warna yang ada pada roda warna sehingga kombinasinya
membentuk huruf T
Perpaduan ini lebih kaya warna lagi dibanding dengan pilihan trik sebelumnya.
Kombinasi huruf T dalam roda warna ini akan membentuk 3 warna. Contohnya, padu
padan warna baju yang menggunakan kombinasi warna merah, biru, dan hijau. Atau
pilihan lain adalah paduan warna oranye, pink, dan biru.
6.Kombinasi warna-warna yang membentuk huruf X pada roda warna akan
menghasilkan perpaduan yang lebih kaya lagi karena terdiri atas 4 warna
Untuk mengombinasikan warna-warna ini, kamu nggak hanya berkutat pada pakaian
saja, tapi juga bisa diaplikasikan pada tas, sepatu, syal, topi atau aksesoris yang kamu
kenakan. Sebagai contoh, kamu bisa memadukan warna kuning-hijau, oranye,
merah- ungu dan warna biru.
Glosarium
1. Anatomi = ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan
mulai dari kepala sampai ujung kaki
2. Anatomi model = perbandingan menurut desain busana
3. Ilustrasi = perbandingan tubuh yang biasanya digunakan untuk desain yang
dipublikasikan atau gaya tertentu
Desain = rancangan
Daftar Pustaka
Buku Soekarno, dan Lanawati Basuki, Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana, PT Kawan
Pustaka, Jakarta
Soal Quiz : Asesmen Sumatif
1. Jelaskan pengertian anatomi tubuh!
2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran ideal!
3. Jelaskan jenis perbandingan tubuh yang biasa dipakai dalam menggambar perbandingan tubuh untuk
desain pakaian!
4. Sebutkan alat dan bahan untuk membuat gambar anatomi tubuh!
5. Jelaskan tujuan mempelajari anatomi tubuh!
6 Letak 2 mm 2 mm diatas 2 mm
pinggang diatas angka 3 diatas
angka 3 angka 3
7 Lebar T. kepala ¾ T. kepala ¾ T. Kepala
pinggang
1. Warna sebagai salah satu unsure penting dalam desain busana. Warna
berfungsi memperindah suatu desain dengan memberikan kesan-kesan
tertentu.
2. Yaitu warna-warna yang member kesan dingin apabila dipandang
contohnya seperti hijau, biru dan ungu.
3. Warna analogus adalah percampuran dari satu warna primer dan satu
warna sekunder yang letaknya bersebelahan pada lingkaran warna.
4. Agar kita tidak asal saja memadukan warna sehingga desain yang kita buat
enak dipandang.
5. Warna kuartier adalah warna yang dihasilkan dari campuran warna tertier
KRITERIA PENILAIAN TUGAS KELOMPOK ( Asesmen Formatif )
NILAI
N ASPEK PENILAIAN NILAI YANG DI CAPAI
MAKSIM
O
UM
1 Persiapan Menggambar mode 20 10 7 5
Alat dan bahan menggambar:
Pensil
Boxi hitam/pena hitam/drawing pen
Bahan kertas gambar A4
2 Proses Menggambar 30 10 7 5
Ketepatan prosedur membuat gambar
anatomi tubuh
Ketepatan prosedur membuat gambar
secara ilustrasi
3 Hasil menggambar 40 20 16 12
Desain sesuai dengan model yang
ditentukan secara anatomi, ilustrasi
4 Kerapian 10 5 3 1
Kebersihan gambar
Keselamatan kerja
Jumlah 100
1. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu ?
2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah?
3. Apa harapan kamu saat mempelajari tentang menggambar mode ?
Kriteria Penilaian Praktek
1. Persiapan 10
Alat menggambar : 5
Pensil
Pensil warna
Bahan :
2. Proses 40
Pembuatan variasi garis, 15
bidang, bentuk dan warna
Penguasaan pengarsiran 15
warna (gelap-terang)
3. Hasil 50
Ketegasan bentuk 10
Kemeruangan bentuk (gelap- 10
terang)
Keharmonisan penataan 10
unsur seni rupa
Keseimbangan penataan 10
Jumlah 100
LEMBAR KERJA I
MEMBUAT LINGKARAN WARNA
LEMBAR KERJA Ii
MEMBUAT KOMBINASI WARNA