Anda di halaman 1dari 29

TUGAS AKHIR PEMBUATAN BUSANA CUSTOM MADE

Disusun oleh:

Azizah Ariani, S.Pd

19156069810047

Asal sekolah SMPN 8 Banjarmasin

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 4

https://ppgspada.brightspace.com/d2l/home/18571

2019
KATA PENGANTAR

Bismillah hirahmanirahim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat taufik dan hidayahNya, saya bisa
menyelesaikan Perencanaan TUGAS AKHIR PEMBUATAN BUSANA CUSTOM MADE. Tidak lupa
pula saya ucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dra. Marniati SE.MM sebagai instruktur
daring PPG dalam jabatan tahap 4 tahun 2019 Tata Busana yang telah memberi masukan
masukan dan bimbingan kepada kami.

Di dalam perencanaan ini berisi tentang desain, analisis desain, desain produksi I dan II,
Daftar ukuran, pola dasar, pecah pola, rancangan harga dan bahan, peletakkan bahan,
pemotongan dan pemberi tanda jahitan,penjelujuran,evaluasi proses I, penjahitan,dan evaluasi
proses II. Dengan perencanaan ini saat praktik kita bisa bekerja secara sistematis tanpa ada
yang tertinggal atau lupa dan dengan adanya perencanaan bahan kita bisa membeli kain sesuai
dengan kebutuhan bahan yang diperlukan.

Saya sebagai penulis mohon maaf apabila ada yang kurang berkernan. Semoga
perencanaan ini dapat berguna bagi semuanya khususnya peserta PPG dalam jabatan angkatan
4 tahun 2019 Tata Busana dan semoga dapat menambah perbendaharaan kita semua.

Banjarmarmasin, Juli 2019

Penyusun
Desain Busana Kerja
Tampak depan
Desain Busana Kerja
Tampak belakang
Analis Desain

Jas Kerja Wanita :


 Panjang jas sejajar dengan pergelangan tangan.
 Garis hias princess pada bagian belakang
 Menggunakan krah setali .
 Opening dengan kancing jas besar 1 diatas, 5 kancing jas kecil tersembunyi
di bawahnya.
 Lengan panjang two set in dengan variasi kancing 4
 Full furing/lining

b. Rok :
 Rok bungkus (pola draping)
 Sisi depan rok menggunakan kancing
 Full furing/lining
 Menggunakan ban pinggang 2,5 cm
Desain Produksi I

Kerah setali

Lengan two set in

Kancing
g jas
Kerah setali
setali

Ban pinggang

kancing

Rok kurung tumpuk


setali
Bagian belakang
Kerah setali

Tengah belakang

Bukaan

Ban pinggang

Rok bungkus

ng
Desain Produksi II

12cm

56cm

2,5cm

50cm
Bagian belakang

56cm

15cm

56cm
PENDAHULUAN

PROSES PEMBUATAN COSTUME MADE

A. Tujuan

Dengan disiapkan perencanaan diharapkan dapat membuat costume made dengan


prosedur yang benar diantaranya dapat :

 Menyusun rancangan bahan


 Menghitung kalkulasi harga
 Menata pola di atas bahan
 Menggunting bahan sesuai tanda pola
 Menjelujur bagian bagian busana wanita
 Fitting
 Menjahit busana kerja wanita
 Finishing busana kerja wanita

B. Rasional Teori
Costume-made adalah busana yang dibuat dengan sistem tailor maupun couture
untuk perorangan bsesuai dengan ukuran pemesan dengan desain yang
ekslusive. Namun menurut perkembangan yang dimaksud dapat dilakukan
berdasarkan pesanan secara individu/perorangan.
Sumber modul 5
Perencanaan pembuatan busana custom made yang pertama adalah membuat
busana kerja (jas). Busana kerja yang akan dipraktekkan adalah jas single
breasted dikerjakan dengan teknik tailoring. Ciri-ciri busana tailoring adalah sebagai
berikut: a) Desain sederhana dan anggun, b) Siluet H, I, dan A, c) Klasik dan selalu up
to date, d) Hiasan diperoleh dari permainan garis hias, garis pas, garis princess,
garis empire, dan gabungan, e) Bentuk kerah pada umumnya tailor/ jas.
Sumber modul 5 KB 1 tata busana
Jas adalah busana yang dikerjakan atau digunakan pada kesempatan tertentu,
dengan model lengan panjang, bersaku dengan menggunakan kerah jas yang
dikerjakann dengan teknik tailoring dan pemakaiannya di luar celana.
Didalam membuat busana telah dikenal berbagai macam teknik menjahit
busana seperti teknik konfeksi, dan semi tailoring. Adapun busana yang akan saya
praktikkan adalah jas dengan sistem tailoring. Yang dimaksud menjahid busana secara
tailoring adalah sistem menjahit yang paling dan dapat dikatakan berkualiatas prima
(no. 1) karena didalam menjahit busana tailoring semua penyelesaiannya berlapis dan
semua kampuh kampuh yang ada tidak terlihat meskipun dari bagian dalam.
Jadi semua kampuh baik itu kampuh sisi, kampuh bahu, kampuh kerung
lengan dan kelim bawah sama sekali tidak terlihat karena baik kampuh pada bahan
dasarnya maupun kampuh pada bahan pelapisnya berada ditengah tengah dan dijepit
di antara bahan dasar dan bahan pelapis.
Teknik menjahit tailoring juga diperlukan keterampilan ketelitian serta
kerapihan dalam menjahitnya, seperti membuat lubang kancing dilakukan dengan
tangan tidak dengan mesin.

C. Peralatan yang dibutuhkan


Alat:
 Mesin jahit
 Alat pressing atau alat setrika dan papan setrika
 Gunting biasa dan gunting zigzag
 Meja untuk menggunting bahan
 Pita ukur
 Pensil merah biru
 Kapur jahit
 Jarum pentul
 Jarum jahit tangan
 Jarum jahit mesin
 Penggaris pola

D. Bahan penunjang dan bahan tambahan

Bahan penunjang (under laining) adalah bahan yang digunakan untuk busana
tailoring, di bawah bahan utama.

a. Interfacing adalah bahan pengeras atau tenunan rambut kuda yang digunakan
untuk membentuk supaya jahitan lebih rapi. Biasanya untuk bagian kerah
b. Interlanning lapisan yang terletak diantara bahan dasar dengan bahan pelapis.
c. Lanning adalah lapisan yang paling luar yang langsung menyentuh kulit kita, atau
disebut furing.

Bahan tambahan

a. Pedding adalah semacam bantalkan yang terdapat pada bagian bahu yang
berfungsi untuk membentuk bahu agar letaknya baik.
b. Pita penguat adalah semacam pita katun yang berfungsi untuk mencegah pada
bagian tertentu agar tidak berubah bentuk seperti pada kerah, bagian badan dan
garis pinggang.

Benang

a. Benang jahit
b. Benang jelujur
c. Benang nilon

Bubut
Sosis

pedding

Daftar ukuran

UKURAN
1. Lingkar leher : 36 cm
2. Lingkar badan : 84 cm
3. Lingkar panggul : 94 cm
4. Lingkar pinggang : 68 cm
5. Panjang bahu : 12 cm
6. Panjang muka : 32 cm
7. Lebar muka : 32 cm
8. Panjang punggung : 36 cm
9. Lebar punggung : 34 cm
10.Jarak dada : 16 cm
11. Tinggi dada : 14 cm
12.Lingkar kerung lengan : 45 cm
13.Tinggi puncak lengan : 12 cm
14. Lingkar siku : 28 cm
15.Panjang siku : 33 cm
16. Panjang lengan : 56 cm
17.Panjang jas dari pinggang : 29 cm
Pola dasar badan sistem Meyneke

Skala 1:4
Pola Dasar Badan Sistem Meyneke
Keterangan:
Bagian Depan
· A - B = 1/4 L. Badan + 1 cm. A-D = P. Muka
· D - E = 1/6 L. Leher + 2,5 cm
· E - F = 1/6 L. Leher + 1 cm, datar teruskan ke G
· G - H = 1/3 P. Bahu, tarik garis datar sebagai pertolongan
17
· F - L = P. Bahu, dan L harus jatuh pada garis datar pertolongan. Tara
garis F-L terus ke sisi, dapat titik L'
· L' - L" = Ukur 1/2 P. Bahu + 1 cm Sedangkan F - K diukur 1/2 P Bahu -1
cm.
· D - D' = 4 atau 5 cm
· D' - D" = 1/2 L. Muka, melampaui jarak lipit kup
· B - B' = P. Sisi
· A - A' = 1/10 L. Pinggang
· M-M' = 1/4 L. Pinggang + 1 cm dikurang A-A'. Garis lipit bahu disamakan
dengan titik K dinaikkan 0,5 cm. Lubang lengan di sisi, dapat diturunkan
untuk diperbesar 2 atau 3 cm
Bagian Belakang
· B - C = 1/4 L. Badan -1 cm
· C - N = P. Punggung
· N - N' = 1/6 L. leher + 1 cm
· N' - 0 = 1 cm
· G '- H' = 1/3 P. Bahu
· O - P = Panjang Bahu + 1 cm (boleh tidak pakai lipit di bahu belakang)
· 0 - 0' = 1/2 P. Bahu - 1 cm
· P - P' = 1/2 P. Bahu + 1 cm
· Q - Q' = 1/2 L. Punggung
· C - C' = 1/10 L. Pinggang -1 cm
· R - R' = 1/4 L. Pinggang - 1 cm dikurang R-R', bila lipit R'-C' lebih dari 2
cm, boleh dikurangi dan begitu pula di sisi
Pecah pola sesuai desain

Skala 1:4
POLA DRAPING ROK BUNGKUS

Sumber Modul Teknik Draping

Langkah kerja membuat rok bungkus adalah sebagai berikut :


1. Menyiapkan kain yang lebarnya 1 ¼ x lingkar panggul ditambah kampuh masing-
masing sisi ± 3 cm. Pangjang ditambah 3 cm untuk kelim bawah dan 2 cm untuk
kampuh pinggang.
2. Menyemat bahan yang tersedia pada sekeliling panggul dress form mulai dari TM,
mengarah ke sisi kiri melewati TB menuju sisi kanan hingga kembali lagi ke TM.
Sisa kain / over lap pada muka bagian kiri.
Teknik Draping 83
3. Kelonggaran kain pada bagian pinggang dibuat kupnat sebagai berikut :
- 2 kupnat di muka
- 2 kupnat di belakang
- 1 kupnat di sisi kanan
- 1 kupnat di sisi kiri

Dengan demikian besarnya masing-masing kupnat = selisih antara panggul dan pinggang
di bagi 6
4. Memberi tanda pola pada leher, bahu, kerung lengan, kupnat, pinggang dan TM.
5. Melepas kain dari dress form dan menyempurnakan tanda-tanda polanya.
Teknik Draping
Rancangan bahan utama

Skal 1:4
RANCANGAN BAHAN LINNING (VURING)
RANCANGAN BAHAN INTERFACING

SKALA 1:4
PERENCANGAN HARGA

NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN HARGA JUMLAH


SATUAN Rp
Rp
1 Kain bahan utama L=110 cm 200cm 25.000 75.000
P=200 cm
2 Kain vuring L=150 cm 150cm 17.000 25.500
P=130 cm
3 Kain interfacing L=90cm 100cm 18.000 18000
P= 90cm
4 Benang 1 buah 2.000 2000
5 Kancing 1 paket 3.000 3000
Besar dan kecil
6 Padding 1 pasang 7500 7500
Jumlah 131.000

Berdasrkan perhitungan kebutuhan bahan yang telah dibuat, maka dapat diperkirakan biaya
yang harus disiapkan secara lengkap. Masing masing bahan harus diperhitungkan untuk
diperkieakan biaya yang dibutuhkan dan sekaligus untuk memperhitungkn harga jualnya.
PELETAKKAN PADA BAHAN

Peletakkan pola mengacu pada pada perencanaan bahan yang telah dibuat
sebelumnya.dengan demikian proses peletakkan pola menjadi lebih efisien dan menimalkan
keselahan dalam menata pola.

Peletakkan pola pada bahan utama dilakukan dengan:

 Melipat panjang kain sejajar untuk menyamakan motif dan kilau bahan yang sama
 Mengacu pada perancangan bahan yang telah dibuat.
 Memperhatikan arah serat agar jatuhnya bahan menjadi baik
 Pemberian tanda kampuh disesuaikan dengan rancangan bahan.
PEMOTONGAN BAHAN DAN PEMBERIAN TANDA JAHITAN

 Setelah semua pola selesai ditempelkan di atas bahan dan pemberian tanda
potong untuk kampuh jahit, baru dapat dilakukan pemotongan bahan
(cutting)sesuai tanda potong
 Pemberian tanda pola untuk busana kerja wanita (jas) semuanya
menggunakan tusuk jelujur renggang
PENJELUJURAN

1. Menjelujur princes badan bagian depan dan belakang

2. Menyambung tengah belakang

3. Menyambung bahu dan sisi badan

4. Menyambung lapisan bagian depan bahan utama dan vuring

5. Menjelujur princes pada vuring

6. Menyambung bahu dan sisi vuring

7. Menjelujur lapisan lapel pada bahan utama kerah

8. Menjelujur sisi lengan pada bahan utama dan vuring

9. Memasang kerah

10.Memasang lengan bahan utama

11.Memasang pading

12.Memasang vuring

13.Membuat kelim bawah dan kelim lengan


EVALUASI PROSES I

Dilakukan pada saat fitting I.

Tujuan :

1. Mengetahui ketepatan letak busana

2. Mengatahui ketepatan ukuran busana dengan pemakai.

3. Memastikan kenyamanan busana saat dikenakan.


PENJAHITAN

Merupakan proses menggabungkan bagian-bagian busana menggunakan


teknik jahit tailor atau teknik jahit adi busana. Setiap langkah menjahit bagian-
bagian jas dilakukan pengepresan

LANGKAH MENJAHIT

1. Menjahit princes badan bagian depan dan belakang

2. Memasang saku paspoille

3. Menyambung Tengah belakang

4. Menyambung bahu dan sisi

5. Menyambung lapisan bagian depan (bahan utama dan vuring)

6. Menjelujur princes belakang dan depan vuring

7. Menyambung bahu dan sisi vuring

8. Membuat lubang kancing passepoilee

9. Menjahit lapisan lapel pada bahan utama.

10.Menyelesaikan kerah

11.Memasang Kerah

12.Menjahit sisi lengan bahan utama dan vuring

13.Memasang lengan bahan utama

14.Memasang pading
15.Memasang vuring

16.Menyelesaikan kelim bawah dan kelim lengan

17.Memasang kancing
EVALUASI PROSES II

Dilakukan setelah busana selesai dijahit minimal 90 % dari total pembuatan.

Tujuan :

1. Memastikan ketepatan letak bagian-bagian busana dan

2. Memastikan ketepatan ukuran masing-masing bagian busana.

3. Memastikan kesesuaian busana dengan disain yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai