LEMBAR PENETAPAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) dan Modul Ajar pada Fase E Program Tata Busana ini dengan tepat waktu.
Laporan ini berisi pengembangan Sembilan Elemen pada Fase E berupa Alur Tujuan
Pembelajaran dan Modul Ajar Program Keahlian Tata Busana. Kami berharap
dokumen ini dapat digunakan sebagai referensi dan dapat dikembangkan sesuai
kondisi sekolah masing-masing dalam menyususn ATP dan Modul Ajar.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penyusun demi
kesempurnaan dalam penulisan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam terlaksananya kegiatan ini, di antaranya:
1. Ibu Dr. Uswatun Hasanah, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
2. Bapak Nasikin, S.IP Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah .
3. Bapak Ainur Rojik, M.Pd. Eng Kabid SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
4. Bapak Drs. Subagyono, S.Pdi, M.Pdi, Ketua Korwas SMK Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
5. Bapak Drs. Samiran, M.T Ketua MKKS SMK Prov Jawa Tengah selaku
Pembimbing dan pengarah.
6. Bapak Drs. Sunarto. M. M Kacabdin wilayah 7.
7. Ibu Wening dan Tim SMKN 4 Surakarta selaku nara sumber penyusunan ATP
dan Modul Ajar.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan Program Keahlian Tata Busana
dalam menyusun ATP dan Modul Ajar dakam imlementasi kuyrikulum merdeka di
sekolah masing-masing..
iii
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu,
semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan kalian. Amin.
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
6. PROSES PRODUKSI.............................................................................. 14
v
A. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
1. PROFIL TECHNOPRENEUR
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
1
membaca peluang mendiskripsikan Technopreneur masalah.
pasar dan usaha di pekerjaan atau
bidang seni dan 1.2 peserta didik profesi
ekonomi kreatif, mampu kewirausahaan di macam-macam
untuk membangun mendiskripsikan bidang busana pekerjaan atau
visi dan passion, serta pekerjaan atau (fesyen) profesi
melakukan profesi
kewirausahaan di
pembelajaran kewirausahaan di
berbasis projek nyata bidang busana
bidang busana
sebagai simulasi (fesyen)
(fesyen)
projek
kewirausahaan.
kepribadian dan
1.3 peserta didik 1.3.1 siswa mampu
menjelaskan sikap dalam
mampu
kepribadian dan sikap bekerja di bidang
menjelaskan
dalam bekerja di busana (fesyen)
kepribadian dan
bidang busana
sikap dalam
(fesyen)
bekerja di bidang
busana (fesyen)
1.4 peserta didik
mampu
menganalisis
peluang pasar dan
usaha di bidang 1.4.1 siswa mampu
seni dan ekonomi menganalisis peluang peluang pasar
kreatif untuk pasar dan usaha di dan usaha di
membangun visi bidang seni dan bidang seni dan
dan passion ekonomi kreatif untuk ekonomi kreatif
1.5 peserta didik membangun visi dan untuk
2
mampu passion membangun visi
melakukan dan passion
pembelajaran
berbasis projek 1.5.1 Siswa mampu
nyata sebagai melakukan pembelajaran
simulasi projek pembelajaran berbasis berbasis projek
kewirausahaan. projek nyata sebagai nyata sebagai
simulasi projek simulasi projek
kewirausahaan. kewirausahaan.
WK Kurikulum Penyusun
…………………………….. ……………………………
Mengetahui
Kepala Sekolah
……………………..
NIP. ………………..
3
2. DUNIA INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN MODE (DIPM)
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
4
2. Dunia Pada akhir fase 2.1 Mendeskripsikan 2.1.1 Mendeskripsikan 1) Ekosiste m 1) Bertaqwa 2 24 JP
Industri dan E, peserta didik ekosistem industri ekosistem industri industry kepada
perkembanga mampu mode dan mode dan verview mode Tuhan
n mode mendeskripsika overview fashion fashion industry 2) Model bisnis Yang
(DIPM) n ekosistem industry melalui 3) Perubah an Maha Esa
industri mode 2.2 Mendeskripsikan tayanganvideo gaya dan 2)
dan model bisnis atau tentang industri selera Perkebinek
overview jenis-jenis indutri mode 4) Karya aa n
fashion fesyen di 2.1.2 Mendeskripsikan desainer dan global
industry, lingkungan model bisnis atau produk 3) Mandiri
memahami industri fashion jenis-jenis Fashion 4) Kreatif
model bisnis di 2.3 Menganalisis industri fesyen 5) Konsep 5) Bernalar
lingkungan perubahan gaya dengan cara sustaina ble
industri dan selera sesuai menuliskan 6) Potensi local kritis 6)
fashion, dengan dengan dalam
Gotong
memahami perkembangan menggunakan produk
perubahan mode dan trend bahasa sendiri fashion royong
gaya dan 2.4 Menganalisis 2.1.3 Menganalisis
selera sesuai karya desainer dan perubahan gaya dan
dengan produk fashion selera sesuai dengan
perkembangan perkembangan mode
mode dan dan trend dengan
trend, mempresentasikan
mengenal dan didepan kelas
memahami 2.1.4 Menganalisis karya
karya desainer desainer dan produk
dan fashion melalui
produk media sosial
fashion,
memahami
konsep
sustainable
fashion,
memahami
5
3. BRANDING DAN MARKETING
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
6
3.3 Memahami pesaing dan 3.3.1 Menjelaskan pengertian
produk busana pesaing dalam produk
busana
3.3.2 Menganalisa persaingan
produk busana sesuai trend
mode
3.3.3 Membangun brand yang
kuat dengan
mempertimbangkan
kelemahan produk pesaing
…………………………….. ……………………………
NIP. ………………………… NIP. ……………………
Mengetahui
Kepala Sekolah
……………………..
NIP. ………………..
7
4. MENGGAMBAR MODE
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI
PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR KEAHLIAN BUSANA (FESYEN)
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL
ALOKASI WAKTU : 48 X 45 Menit
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
8
desain dan dan jenis kelamin dan detail ● kreatif
detail ke ke
4.2 Menggambar 4.2.1. Siswa mampu anatomi
anatomi tubuh, secara menggambar desain tubuh
dan membuat ilustrasi ilustrasi dengan
desain teknis sesuai dengan rangka bennag, ● desai
secara digital. n teknis
interpretasi elipse, dan balok
maisng- 4.2.2. Siswa mampu secara
masing siswa menggambar desain digital
ilustrasi tubuh sesuai
dengan usia dan jenis
kelamin
9
n kesesuaian 4.4.2 Siswa mampu
bentuk tubuh mengimplementasi
kan desain busana
sesuai bentuk
tubuh
10
5. DASAR FASHION DESAIN
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :-
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI ……..
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : Dasar - Dasar Keahlian Busana (Fashion)
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 48 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
11
inspirasi, kan style dan memahami style
membuat look dan look
kolase, 5.2.2. Siswa mampu
menerapkan mendiskripsikan bagian
cara mencari style dan look bagian
bentuk dan busana
mengembangka Bentuk-
n desain 5.3 Mengelompo 5.3.1. Siswa mampu bentuk
berdasarkan kkan style mengidentifikasi busana
style dan look dan look style dan look
5.3.2. Siswa mampu
mengelompokkan
style dan look
Macam-
macam
siluet
Basic
5.4.1. Siswa mampu Style dan
menemukan look
5.4 Menemukan inspirasi desain
inspirasi, busana,
Sumber ide
busana
5.5.1. Siswa mampu
mendiskripsikan
Teknik kolase
5.5 Membuat 5.5.2. Siswa mampu
kolase mendiskripsikan
alat bahan dan
Langkah Langkah
12
kolase Teknik
5.5.3. Siswa mampu konsep
menerapkan Teknik kolase
membuat kolase
5.7 Mengembang
kan desain
berdasarkan
style dan look
Membuat
desain
13
6. PROSES PRODUKSI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………….
PROGRAM KEAHLIAN : TATA BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR BUSANA (FASHION)
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 72 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI
PEMBELAJARAN AJAR WAKTU
PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR
KE
AN PEMBELAJARAN PANCASILA
1 Proses Pada akhir 1.1 Menganalisis 1.1.1 Siswa mampu Pengertian Berkebhineka 1 12 x 45
Produksi fase E, tentang K3 di menjelaskan K3 an global menit
peserta
Busana bidang busana tentang pengertian Dasar
didik 4x
(fesyen) dengan K3 dengan hukum K3
mampu pertemuan
memahami mengamati video mengamati video Ruang Mandiri
tentang K3 tentang proses tentang proses lingkup K3
di bidang produksi di produksi di garment Tujuan K3
busana garment dan dan butik APD dalam Gotong
(fesyen), butik 1.1.2 Siswa mampu bekerja di royong
proses menjelaskan
produksi industri
tentang tujuan K3
busana di busana
Industri, dengan mengamati
Prinsip- kreatif
pengetahua video tentang
prinsip K3
n tentang proses produksi di
Penerapan
aspek garmen dan butik
perawatan K3 di
1.1.3 Siswa mampu
14
peralatan, dan mejelaskan alat industri
pengelolaan Pelindung Diri (APD) busana
SDM di Industri bidang busana beserta P3K di
fungsinya dengan industri
bahasa sendiri busana
1.1.4 Siswa mampu
menganalisis dan
menangani bahaya di
tempat kerja/ industri
busana sesuai
prosedur
15
dan butik (butik dan
garment)
16
peralatan
produksi
busana
4.1 Mendeskripsikan 4.1.1 Siswa mampu Pengelolaan
pengelolaan menjelaskan SDM di
SDM di industri pengelolaan SDM di butik
industry garment Pengelolaan
dengan mengamati SDM di
video garment
4.1.2 Siswa mampu Perbedaan
menjelaskan SDM di
pengelolaan SDM di garment dan
industry butik butik
dengan mengamati
video
4.1.3 Siswa mampu
membedakan
pengelolaan SDM di
industry garment
dan butik dengan
mengamati video
17
7. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR KEJURUAN
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
18
penggunaan modern pada industri busana kreatif
aplikasi gambar dengan cara (fesyen) yang
penunjang menganalisist menggunakan alat
desain busana, ayangan /mesin dengan
penerapan video teknologi modern
teknologi digital dengan cara
dalam dunia menganalisis
industri, isu
tayangan video
pemanasan
global,
perubahan
iklim, aspek-
aspek (singkat) 1.2 1.2.1 siswa mampu Aplikasi
ketenagakerjaan Mengoperasi gambar
menjelaskan macam-
, product life kan penunjang
macam aplikasi
cycle (reuse, penggunaan desain
gambar penunjang
recycling dan busana
aplikasi desain busana dengan
reduce)
gambar menggunakan bahasa
penunjang sendiri
desain busana 1.2.2 siswa mampu
dengan memahami
mengamati penggunaan aplikasi
video tutorial gambar penunjang
desain busana dengan
mengamati video
tutorial
1.2.3 siswa mampu
mengoperasikan
aplikasi gambar
19
penunjang desain
busana dengan
mengamati video
1.3 tutorial
1.3.1 Siswa mampu Teknologi
1.4 Mengoperasi
menjelaskan macam- digital dalam
kan teknologi
macam teknologi dunia
digital dalam
digital dalam dunia industry
dunia
industry
industry
menggunakan PC
menggunakan
atau android
PC atau
1.3.2 Siswa mampu
android
mengoperasikan
macam-macam
teknologi digital
dalam dunia industry
menggunakan PC
atau android
20
factual isu pemanasan global
dan perubahan iklim
dengan melihat
tayangan video berita
factual
21
life cycle (reuse,
recycling dan
reduce) dengan
mengamati
tayangan video
1.7.3 Siswa mampu
menentukan alat
dan bahan yang
digunakan untuk
membuat product
life cycle (reuse,
recycling dan
reduce) dengan
mengamati
tayangan video
1.7.4 Siswa mampu
membuat product
life cycle (reuse,
recycling dan
reduce)
menggunakan
limbah yang ada di
lingkungan sekitar
22
8. DASAR POLA
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR POLA
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 48 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI
PEMBELAJAR PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR AJAR WAKTU
AN AN PEMBELAJARAN PANCASILA KE
8 Dasar pola Pada akhir fase 8.1 Mengelompo 81.1Peserta didik 1. Alat dan 1. Bertaqwa 8.1 84 JP
(DP) E, peserta didik kkan mendiskripsikan bahan kepada 7 Pertemuan
mampu pengukuran alat-alat untuk untuk Tuhan
memahami dan tubuh dengan mengukur tubuh menguku Yang
melakukan mengamati 81.2Peserta didik mampu r tubuh Maha Esa
pengukuran video tentang menganalisis bentuk 2. Macam- 2. Berkebine
macam
tubuh, serta ukuran tubuh tubuh manusia kaan
bentuk
menerapkan dengan tepat global
tubuh
pembuatan pola 81.3Mengelompokkan
manusia 3. Mandiri
dasar teknik macam-macam
konstruksi ukuran sesuai 3. Macam- 4. Kreatif
dengan jenis pola macam
ukuran 5. Bernalar
dasar.
tubuh kritis
23
tubuh dengan pengukuran tubuh untuk
mempraktikk membuat
an pada pola
model/custom konstruksi
er besar dan
kecil.
8.3 Menerapkan 8.3.1 Mengelompokkan
pembuatan alat dan bahan untuk 5. Macam-
membuat pola macam
pola dasar system
konstruksi besar dan
teknik pembuat
kecil
konstruksi an pola
dengan 8.3.2 Menyiapkan alat dan
bahan untuk 6. Pola
menggunakan
membuat pola besar macam-
berbagai
dan pola kecil macam
macam bagian
system busana
pembuatan 8.4.1 Membuat pola dasar
pola badan atas dengan
teknik konstruksi
dengan berbagai
system pembuatan
pola
24
system berbagai system
pembuatan pembuatan pola
pola 8.4.4 Membuat pola
macam-macam
bagian busana
dengan menerapkan
pola dasar konstruksi
25
9. TEKNIK DASAR MENJAHIT
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU : ………………………………..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ……………………………
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR PROGRAM KEAHLIAN
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GENAP
ALOKASI WAKTU : 96 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI
PEMBELAJAR AJAR WAKTU
PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR
AN KE
AN PEMBELAJARAN PANCASILA
9 Tehnik dasar Pada akhir fase 9.1 Mendiskripsik 9.1.1 Siswa mampu SOP, K3, Bertaqwa 1 12 x 45
menjahit E, peserta didik an sikap kerja mendiskripsikan Quality kepada menit
(TDM) mampu dalam pengertian sikap Control Tuhan Yang
menjelaskan menjahit kerja dalam Maha Esa
sikap kerja dengan menjahit dengan Berkebhine
dalam menjahit, mengamati menganalisis video kaan global
mengoperasikan
dan
video tentang yang ditayangkan Mandiri
memperbaiki
sikap kerja 9.1.2 Siswa mampu Gotong
mesin jahit dan menganalisis standar royong
mesein operasional prosedur Bernalar
penyelesaian, menjahit dengan kritis
memahami menganalisis video Kreatif
teknik menjahit yang ditayangkan
sesuai dengan 9.1.3 Siswa mampu
jenis-jenis menganalisis K3
bahan,
26
memahami setelah menyaksikan
standar kualitas tayangan video
dan finishing
hasil jahitan dan
menjahit busana 9.2.1 Siswa
sederhana mendiskripsikan
bagian-bagian mesin
jahit dengan bahasa
sendiri
27
you tube melihat sajian video
9.3.3 Siswa mampu
mengoperasikan
mesin penyelesaian
dengan melihat sajian
video Mesin
penyelesaian
28
mendiskripsikan
kerusakan-kerusakan
Perbaikan
kecil dengan bahasa
mesin jahit
sendiri
9.4.3 Siswa mampu
memperbaiki
kerusakan-kerusakan
kecil dengan
mengamati contoh
perbaikan mesin
penyelesaian
9.5 Memperbaiki
mesin 9.6.1 Siswa mampu
penyelesaian mendiskripsikan
dengan teknik jahit dengan
menganalisis bahasa sendiri
sajian 9.6.2 Siswa mampu
perbaikan menganalisis jenis-
mesin jenis bahan dengan
penyelesaian bahasa sendiri
9.6.3 Siswa mampu
menerapkan teknik
menjahit sesuai
dengan jenis-jenis
bahan dengan
mengamati sajian
visual teknik
menjahit Perbaikan
mesin
penyelesaian
9.7.1 Siswa mampu
29
mendiskripsikan
standar kualitas dan
finishing hasil jahitan
9.6 Mengeksplora dengan bahasa
sikan teknik sendiri
menjahit 9.7.2 Siswa mampu
sesuai dengan menerapkan standar
jenis-jenis kualitas dan finishing
bahan dengan hasil jahitan
menganalisis berdasarkan bentuk
teknik dan sajian bersumber dari
bahan internet dan youtube
30
menggunakan
bahasa sendiri
9.8 Membuat
Standar
busana
kualitas dan
sederhana
finishing
dengan
hasil jahitan
menerapkan
teknik
pembuatan
busana dari Pembuatan
video dan busana
jobsheet sederhana
31
10. MUDUL AJAR ELEMEN
1. PROFIL TECHNOPRENEUR
32
33
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : …………………………………………..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………………………….
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE :X
FASE :E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 24 JP x 45 menit
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)
34
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan kepribadian dan sikap
dalam bekerja di bidang busana (fesyen)
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menganalisis peluang pasar dan usaha di
bidang seni dan ekonomi kreatif untuk
membangun visi dan passion
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBJL DENGAN SINTAK MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu
I. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa alasan kalian masuk ke bidang keahlian busana
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu peserta didik, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu
profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu
PTM yang berada di ruang Tata Usaha
⮚ Guru memperkenalkan diri dengan peserta didik tingkat X dengan menyebutkan
nama, alamat, dan mata pelajaran yang di ampu
⮚ Memberikan ucapan selamat datang dan selamat bergabung ke SMK Negeri 3
Purwokerto
35
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
⮚ Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang belajar
b. Eksplorasi konsep
⮚ Peserta didik mengamati video lagu profil pelajar pancasila kemudian
mencatatnya agar bisa dihafalkan.
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada mata pelajaran
dasar-dasar keahlian busana
⮚ Guru menjelaskan aturan – aturan yang ada pada mata pelajaran dasar-dasar
keahlian busana
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular
dan high
⮚ Guru menjelaskan tentang kontrak belajar
c. Ruang kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing –
masing kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari
angka 1 sampai 6 dan meminta peserta didik untuk bergabung ke kelompok
masing – masing atas dasar kesamaan nomor.
⮚ Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan kontrak belajar secara
berkelompok
36
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kontrak belajar ke depan
secara bergantian
e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran di SMK Negeri 3
Purwokerto?
⮚ Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?
37
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : ………………………………
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ……………………………
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN
FASE :E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 JP
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)
38
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan kepribadian dan sikap dalam
bekerja di bidang busana (fesyen)
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menganalisis peluang pasar dan usaha di
bidang seni dan ekonomi kreatif untuk
membangun visi dan passion
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBJL DENGAN SINTAK MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendiskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan di bidang
busana (fesyen)
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kamu ketahui tentang technopreneur?
2. Dapatkah kalian menyebutkan tentang macam-macam profesi di bidang busana ?
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan.
⮚ Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang belajar
39
2. Inti (240 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum PBJL dengan sintak
MERDEKA dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru meminta peserta didik untuk menceritakan tentang teman yang sudah di
kenal baik satu kelas maupun kelas lain secara bergiliran maju ke depan selama
maximal 2 menit.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang technopreneur dan menyebutkan
macam-macam profesi di bidang busana.
⮚ Guru menyampaikan assessment diagnostik untuk dikerjakan di LMS
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menjelaskan cara penggunaan LMS dalam pembelajaran dasar-dasar bidang
keahlian busana
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar-dasar bidang keahlian
busana
⮚ Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja peserta didik dalam
mengerjakan tugas kelompok atau individu dan mengupload ke LMS
⮚ peserta didik melihat video macam-macam profesi di bidang busana
⮚ guru menjelaskan tentang macam-macam profesi di bidang busana
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam profesi di bidang busana
dengan mengisi Lembar Kerja Peserta didik pertemuan 1 dengan soal :
Membuat gambaran profesi yang akan kalian tekuni.
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.
d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta
konsep secara individu!
Jawaban pertanyaan upload di LMS
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Bagaimana langkah-langkah membuat gambaran profesi yang akan kalian
tekuni
Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS
40
⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengupload tugas ke LMS
⮚ Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama
41
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : AYU RETNO PRATIWI, S.Pd
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 3 PURWOKERTO
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 JP
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)
42
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan kepribadian dan sikap dalam
bekerja di bidang busana (fesyen)
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menganalisis peluang pasar dan usaha di
bidang seni dan ekonomi kreatif untuk
membangun visi dan passion
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBJL DENGAN SINTAK MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. peserta didik mampu menjelaskan kepribadian dan sikap dalam bekerja di bidang
busana (fesyen)
2. peserta didik mampu menganalisis peluang pasar dan usaha di bidang seni dan
ekonomi kreatif untuk membangun visi dan passion
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Dapatkah kalian jelaskan tentang kepribadian dan sikap kerja dalam di bidang busana
?
2. Jelaskan hambatan-hambatan yang akan dilalui dalam usaha yang akan kalian tekuni
dan cara pemecahan masalahnya
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik
Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara Blended learningdi masa pendemi ini
43
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
44
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN PEKERJAAN /
PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 JP
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
peserta didik mampu menyusun projek usaha masa depan dalam bentuk proposal
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu
I. PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah yang kalian ketahui tentang proposal projek
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik
Pertemuan 4
46
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
hambatan-hambatan yang akan dilalui dalam usaha yang akan kalian tekuni
dan cara pemecahan masalahnya
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang projek usaha masa depan dengan
proposal
⮚ peserta didik menyimak penjelasan DU DI
⮚ DU DI memberikan penjelasan tentang peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif dengan mengisi Lembar Kerja Peserta didik dengan soal :
Membuat proposal projek yang ingin ditekuni
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara
bergantian
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan yang ada di LMS
47
ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostik, formatif dan sumatif beserta lembar penilainnya
a. Diagnostik
1) Diagnostik non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu sekolah di SMK Negeri 3 Purworejo?
⮚ Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
Tidak Faham
3. Disajikan Faham
(gambar) Disajikan gambar : Seutuhnya
Diskripsikan Busana santai, busana
gambar busana di casual, busana padu padan) Faham
bawah ini ! Busana pesta sebagian
Tidak Faham
48
Faham
4. Warna Warna merah karena warna Seutuhnya
merupakan salah cerah melambangkan
satu unsur dari berani Faham
desain. Warna – Warna biru bersifat elegant sebagian
warna Apakah Putih mencerminkan
yang Anda kesucian Tidak Faham
sukai? Berikan
alasanmu!
Yakin
5. Pilihan Seutuhnya
kompetensi Pilihan Sendiri
busana apakah Keinginan orang tua Yakin
sesuai dengan Pengaruh teman sebagian
keinginan anda,
atau keinginan Tidak tidak
orang tua atau
pengaruh dari
teman ?
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
Tindak lanjut :
1. Melakukan pengembangan bagi peserta didik
yang sudah faham sepenuhnya
2. Melakukan penguatan bagi peserta didik
yang faham sebagian
3. Melakukan pendampingan bagi peserta didik
yang tidak faham
49
b. Sumatif
Pertemuan 2
Soal Esay
Petunjuk: jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas !
Soal:
1. Apa kelebihan bekerja di bidang fesyen?
2. Uraikan perbedaan antara perancang busana dengan perancang mode ?
3. Untuk menjadi seorang fashion designer, pengetahuan dan keterampilan apa yang
dibutuhkan?
4. Mengapa seseorang yang bekerja di bidang fesyen harus helpful ?
5. Menerima kritik dan arahan adalah salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh orang yang
bekerja di industri fesyen. Jika tidak memiliki sikap itu, apa yang terjadi ?
Kunci Jawab dan skor essay
No Kunci Jawaban Skor
1 Selain menyalurkan hobi, manfaat bisnis fashion lainnya adalah
pebisnisnya bisa tetap mengikuti trend fashion dengan menggunakan
20
produk yang dia jual. Baik produk itu adalah karyanya sendiri
ataupun bukan, biasanya orang yang berjiwa stylish selalu mau
tampil trendy dan kekinian.
2 Perancang busana berbeda dengan perancang mode. Menurut Musa
Widyamodjo dalam Okezone.com, perancang mode merujuk pada
20
orang yang menciptakan mode, sementara perancang busana adalah
orang yang mengembangkan mode jadi busana.
3 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan fashion designer
adalah :
20
▪ Jiwa Kreatif, Artistik, dan Realistis
▪ Dapat/terampil Menggambar desain
▪ Faham Tekstur, Warna dan Kain, dst (unsur dan prinsip desain)
▪ Pengetahuan tentang Detailing (detail2 busana)
▪ Kemampuan Mempraktikkan Visualisasi/ dapat mewujudkan
busana (menjahit)
▪ Keterampilan Komunikasi & Interpersonal
50
▪ Pengetahuan Bisnis.
5 Jika tidak mau di kritik dan menerima arahan orang lain, maka :
51
D. Di perusahaan ternama
E. Di perusahaan industri fesyen
2. Profesi yang mampu memperkirakan tren seperti apa yang akan berkembang nantinya dan
bisa
memprediksi tren apa saja yang akan diminati pasar di kemudian hari adalah…
A. Fashion journalist
B. Fashion Writer
C. Fashion Forecaster
D. Market researcher
E. Fashion journalist
3. Seorang merchandiser bisa bekerja sama dengan desainer untuk menghasilkan produk
fesyen yang menarik bagi pelanggan sehingga penjualan bisa meningkat, sedangkan
seorang Product Merchandiser bertugas untuk …..
A. Mempromosikan produk asesories baik di online (di took) maupun offline
B. Mempromosikan produk sepatu baik di online (di toko) maupun offline
C. Mempromosikan produk kosmestik baik di online (di toko) maupun offline
D. Mempromosikan produk fesyen dengan berbagai macam strategi baik di online (di
toko)
maupun offline
E. Mempromosikan produk tas baik di online (di toko) maupun offline
4. Bertemu dan bekerja dengan orang lain tidak bisa dihindari, sehingga orang yang bekerja di
industri fesyen harus memiliki kepribadian yang baik dan mendukung, kepribadian baik
bagi seorang yang bekerja di industri fesyen minimal adalah….
A. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), dan attentive (perhatian)
B. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), attentive (perhatian), humor
(humor), sympathy (simpati) dan enthusiast (antusias)
C. Friendly (ramah), attentive (perhatian), humor (humor), sympathy (simpati) dan
enthusiast
D. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati),dan enthusiast (antusias)
E. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), sympathy (simpati) dan
enthusiast (antusias)
5. Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari, asal seorang
wirausahawan ini mau..
A. Bersahaja, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
B. Keyakinan, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
C. Berupaya, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
D. Bekerja keras, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
E. Bekerja, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
6. Salah satu hal penting yang harus dibuat oleh perusahaan, komponen ini berperan penting
dalam menarik perhatian para pelanggan terhadap perusahaan adalah….
A. Competitive advantage
B. Profil perusahaan (Company profile)
C. Board of Director
D. Business as usual
E. Pebisnis startup
52
7. Gambaran umum mengenai perusahaan dan biasanya bertujuan untuk memberi tahu kepada
audiens terkait produk atau layanan yang ditawarkan adalah…
A. Company profile
B. Board of Director
C. Business as usual
D. Pebisnis startup
E. Competitive advantage
8. Bagian dari ekonomi kreatif, ekonomi digital, bisnis online, dan bagian dari entrepreneur
adalah …
A. Technopreneurship
B. Entrepreneurship
C. Technopreneur atau teknopreneur
D. Wirausaha teknologi
E. Pebisnis startup
9. Seorang pengusaha/pebisnis startup (usaha/bisnis rintisan) yang memanfaatkan teknologi
sebagai basis/kegiatan bisnisnya adalah…
A. Entrepreneurship
B. Technopreneur
C. Company profile
D. Fashion journalist
E. Fashion journalist
10. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk maju.
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan
harus …..
A. Berpikir secara positif dan kreatif
B. Berpikir jernih
C. Berpikir secara bijak
D. Berpikir secara efektif
E. Berpikir secara cepat dan tanggap
53
NILAI AKHIR = Skor Perolehan X 100
Skor maksimum
54
Pengamatan
Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73
55
Sumatif
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X ) pada
pilihan jawaban yang paling tepat !
1 Enterpreneur dan technopreneur A. Enterpreneur adalah wirausahawan
pada dasarnya adalah sama yaitu yang memanfaatkan teknologi yang
wirausahawan, yang membedakan berkembang pesat sebagai alat
keduanya adalah : menjalankan dan sebagai peluang
usahanya.
B. Enterpreneur adalah wirausahawan
yang menggunakan peralatan canggih
C. Technopreneur adalah wirausahawan
yang memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat sebagai alat untuk
menjalankan dan sebagai peluang
usahanya
D. Technopreneur adalah wirausahawan
yang menggunakan peralatan canggih
E. Semua jawaban benar
2 Seperti halnya dengan profesi lainnya A. Trend analyst
yang membutuhkan data, dalam dunia B. Desainer analyst
fesyen data pun juga sangat diperlukan C. Fashion stylist
untuk menganalisa tren. Profesi D. Garment technologist
tersebut dikenal dengan : E. Visual merchandiser
Pada asesmen sumatif, soal akan digabung dengan elemen yang lain (dasar - dasar busana )
hingga berjumlah 25 soal.
Skor / item jawaban benar = 4 Skor / item jawaban salah = 0
56
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. (Observasi tempat usaha )
73
L. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
No. Absen :
Berilah tanda centang () pada gambar yang menurut kalian berhubungan dengan dunia
fesyen dan tanda silang (x) pada gambar yang menurut kalian tidak berhubungan dengan
fesyen, jangan lupa berikanalasannya ya! Setelah mengisi tabel berikut, cobalah diskusikan
hasilnya dengan teman‐teman sekelas.
74
75
Penugasan :
Lembar kerja peserta didik
Pertemuan 1
Yuk, cek pengetahuan kalian dengan memperhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan dengan
teman‐teman kelompok jenis profesi dan tugas utama pada gambar tersebut
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Yuk, cek pengetahuan kalian dengan memperhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan
dengan teman‐teman sekelas jenis profesi dan tugas utama pada gambar tersebut.
Jenis
No. Gambar Tugas Utama
Profesi
1.
2.
76
4
Penilaian Presentasi
Bubuhlah tanda √ pada kolom sesuai hasil pengamatan
Presentasi
77
Keterangan :
KB Kurang Baik 50 – 65
B Baik 66 – 80
SB Sangat Baik 81 - 100
Keterangan :
81-100 = memuaskan
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
45-60 = Kurang
78
Nama siswa
No Aspek yang Dinilai
M B C K
4 Keaktifan
5 Jiwa kepemimpinan
6 Bermani peran
Keterangan :
81-100 = memuaskan
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
45-60 = Kurang
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
Profil Technopreneur
Selama kehidupan berputar, selama itu pula manusia selalu membutuhkan kebutuhan sandang ,
pangan dan papan, yang dahulu hal itu adalah kebutuhan pokok manusia. Semakin ke sini
kebutuhan tsb. sudah bergeser bukan sekedar kebutuhan pokok saja , tetapi sudah menjadi gaya
hidup manusia.
Urusan sandang, bukan lagi sekedar apa yang kita kenakan dari pagi hingga pagi lagi dengan
sesuatu yang sama, namun seiring aktifitas , situasi, kondisi sudah banyak menuntut seseorang
untuk tampil selalu berbeda dan sesuai dengansituasi dan kondisi tempat ia beraktifitas.
Pandemi covid-19 yang melanda dunia hampir 2 tahun ini berdampak besar terhadap seluruh sendi
- sendi perekonomian dunia. Dampak yang terjadi bukan hanya yang negatif saja, tetapi dampak
positifnya juga , misalnya kegiatan yang sebelumnya harus saling berBlended learning, menjadi
berBlended learningdalam dunia maya. Kita yang biasanya bisa berbelanja dengan bebas memilih,
tidak lagi bisa melakukannya lagi. Peluang inilah yang ditangkap oleh mereka yang berjiwa
wirausaha untuk bisa menjadi berantara antara produsen dengan konsumen. Dengan berbasis
teknologi mereka menjadi kurir untuk menjembatani kebutuhan keduanya. Nama- nama seperti
gojek, grab,j&t , tokopedia dan sebagainya sudah mendapatkan kawan banyak baru untuk bermain
di dunia yang berbasis teknologi ini, mereka semua juga ikut mengais rejeki di dalamnya. Peluang
pasar di Indonesia masih terbuka lebar selama kebutuhan dan gaya hidup masih menjadi prioritas.
Tokoh - tokoh technopreneur yang sukses , dan menginspirasi banyak pihak antar lain :
79
1. William Tanuwijaya
Dengan tokopedia yang didirikannya pada tahun 2009, saat menjadi marketplace no.1 di Indonesia
2. Nadiem Makarim
Technopreneur yang berhasil mengangkat ojek dari yang konvensional menjadi berbasis
teknologi , yang saat ini memimpin dunia pendidikan di Indonesia, bergerak di bidang
transportasi online, meskipun tdk harus punya armada sendiri.
3. Belva Devara
Setiap kita nonton TV, selalu ada reklame yang memberitahukan keberadaan ruang guru.
Bimbel online yang didirikan oleh Belva Devara. Anak muda inspiratif yang pernah ditunjuk
presiden Joko Widodo sebagai staf khusus milenial.
80
4. Jason Lamuda
5. Ferry Unardi
Ketika ingin memesan hotel dan tiket pasti yang diingat pertama kali adalah Traveloka baru
kemuadian jalan - jalan .
Seorang technopreneur adalah seorang wirausahawan yang melibatkan inovasi teknologi dalam
berbisnis. Bagaimana menjadi seorang technopreneur? Kunci di dalam technopreneur adalah
bukan penemuan tapi inovasi. Artinya mencari solusi untuk masalah dengan memanfaatkan
sumber daya teknologi, dan itu
berarti seorang technopreneur harus kreatif, inovatif, dinamis, yang juga paham teknologi karena
teknologi memang menjadi pusat perhatian.
Menjadi pebisnis tidak harus modal besar atau memiliki ide awal yang cemerlang. Namun, bisa
juga dimulai dari keberanian serta inovasi untuk memberikan solusi atas masalah sehari‐hari.
81
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA
Busana ( fesyen ) , bukan sekedar mesin jahit dan jarum serta benang saja. Bukan hanya profesi
Fashion Designer, Fashion Stylist, penjahit atau mungkin model yang
berlalu lalang di catwalk.
Industri busana (fesyen) menyimpan potensi
karier yang tidak hanya sebatas desainer, penjahit atau model saja melainkan banyak sekali karier
yang bisa kita gapai di sana .
1. Trend Analyst
Seperti halnya dengan profesi lainnya yang membutuhkan data, dalam dunia fesyen data pun
juga sangat diperlukan untuk menganalisa tren. Profesi tersebut dikenal dengan Trend Analyst
2. Fashion Stylist
Sumber : topcareer.id
Untuk menjadi fashion stylist, passion memang jadi hal penting. Tapi tak hanya modal passion
saja, butuh kemampuan lainnya yang bisa diasah. Berikut beberapa kemampuan yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang fashion stylist yaitu :
a) Harus paham bahwa setiap orang itu memiliki personality yang berbedabeda sehingga tak ada
rumus tetap dalam styling. Karakter masingmasing
orang itu berbeda, bisa terlihat dari visual mereka.
b) Harus membekali diri dengan trending styling atau tren busana yang up to date, jenis‐jenis
styling itu seperti apa, serta basic styling bagaimana. Jangan sampai kurang update soal fesyen
karena fashion terus berkembang.
c) Harus update dan paham soal gaya musim berdasar standar internasional, misal sesi styling
autumn, spring hingga winter. Perkaya juga dengan informasi seputar karya desainer
internasional.
d) Harus tahu basic warna, padu padan untuk mix and match. Warna itu jadi komponen penting
yang harus diketahui sebagai fashion stylist. Tak hanya warna yang jadi unsur penting dalam
fashion, tapi juga dengan aksesoris. Fashion stylist harus bisa mengkomunikasikan aksesoris
itu dalam bentuk tubuh yang berbeda‐beda. Bagaimana mampu mengaplikasikannya mulai
dari tampilan rambut sampai ke sepatu.
82
3. Merchandiser
Merchandiser merupakan salah satu pekerjaan fesyen yang sangat berhubungan dengan bisnis.
Tanpa merchandiser maka produk fesyen akan sulit untuk dikenal dan dijual ke konsumen.
Merchandiser memiliki tanggung jawab untuk memastikan produk fesyen selalu tersedia di
toko dengan jumlah dan harga yang tepat.
Seorang merchandiser bisa bekerja sama dengan desainer untuk menghasilkan produk fesyen
yang menarik bagi pelanggan sehingga penjualan bisa meningkat.
a) Product Merchandiser
Seorang Product Merchandiser bertugas untuk mempromosikan produk fesyen tersebut dengan
berbagai macam strategi baik di online (di toko) maupun offline.
b) Visual Merchandiser
Profesi ini terlihat sederhana tapi kalau serius, tidak ada keahlian yang sia‐sia. Hal yang
mudah mengatur lemari ternyata ada tenaga ahlinya yaitu seorang Visual Merchandiser,
terutama dalam industri fesyen. Di butik‐butik terkenal, keahlian ini sangat dibutuhkan.
83
Pasalnya, konsumen pasti ingin mendapat pengalaman belanja yang menyenangkan serta
fesyen yang sedang tren saat ini.
Profesi Visual Merchandiser bertugas untuk menentukan tema koleksi butik pada waktu
tertentu, serta mengatur tata letak pakaian dalam butik. Yang hobi beres‐beres serta punya
sense yang kuat dalam bidang fesyen, sangat cocok untuk mendalami di profesi ini.
4. Garment technologist
Pekerjaan di bidang fesyen yang satu ini mungkin masih tidak terlalu populer. Namun,
garment technologist menjadi salah satu pekerjaan yang penting di industri fesyen. Garment
technologist adalah pekerjaan yang inovatif karena bertanggung jawab dalam pengembangan
bahan melalui pengujian kombinasi dari benang, tekstil, dan serat.
Jadi, dalam proses pekerjaannya, seorang garment technologist harus melakukan riset untuk
mencari material yang bisa digunakan dalam pembuatan produk fesyen.
Mereka juga harus bekerja sama dengan seorang fashion designer guna menentukan material
yang paling cocok dan paling sesuai digunakan untuk membuat pakaian. Kinerja seorang
Garment Technologist ini sangat menentukan efektif atau tidaknya proses produksi sebuah
item.
5. Market researcher
Buat kalian yang memiliki kemampuan analisis yang kuat, maka bisa mencoba profesi yang
satu ini. Keberadaan market researcher di dalam industri fesyen sangatlah penting. Pasalnya,
tanpa profesi ini maka fesyen designer tidak akan tahu seperti apa tren mode yang diinginkan
oleh konsumen. Tugas utama dari market researcher mempelajari pasar mode dan mencari
tahu jenis pakaian, sepatu, atau aksesori yang diinginkan konsumen. Mereka juga harus bisa
menganalisis target pasar dan mengetahui tahu daya belinya.
6. Fashion Forecaster
Setiap desain (terutama dalam bidang fesyen) pasti memiliki periode waktu untuk bisa
dikatakan suatu tren. Seperti yang kalian pernah dengar orang sering menyebutkan model
tahun 60‐an, tahun 70‐an, tahun 80‐an dan sebagainya, maksudnya adalah desain model
tersebut sedang tren di tahun terkait. Itu adalah hal wajar, karena sebenarnya dari tahun ke
84
tahun model -model tersebut mengalami perubahan. ini harus bias memprediksi tren apa saja
yang akan diminati pasar di kemudian hari.
8. Fashion production
Fashion production dianggap sebagai garis depan dari industri fesyen itu sendiri, sehingga
diperlukan keahlian dalam memastikan kualitas serta konsistensi produk secara keseluruhan.
Dalam pekerjaan ini, kalian akan lebih dituntut juga dalam segi manajemen di industri fesyen.
Akhir‐akhir ini, inovasi dalam produksi mode berkembang pesat
9. Creative director
Profesi creative director sangat diperlukan oleh setiap brand pakaian karena mereka memiliki
tugas penting untuk menerjemahkan ide dan konsep menjadi sebuah produk fesyen.
Creative director juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan tema, model koleksi
pakaian, serta warna yang akan digunakan. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang creative
director harus melakukan riset tren dan meninjau data penjualan untuk menentukan seperti apa
model pakaian yang akan diproduksi. Selain riset tren, mereka juga harus paham visi misi
brand sehingga bisa memberikan pesan kepada konsumen lewat setiap koleksi pakaian yang
dibuat.
Peluang pasar yang ada di sekitar sangat banyak . Namun hal itu tidak bisa dilakukan di
sembarang tempat dan waktu. Perlu kajian dan survei yang mendalam terkait keuntungan dan
kerugiannya. setiap wirausahawan harus mampu melihat peluang usaha yang dimiliki agar
dapat membangun usahanya tanpa dihantui kerugian. Siswa SMK, meskipun belum lulus
sudah bisa menjadi seorang wirausaha di bidang fesyen. Dari skala usaha mikro, kecil,
menengah (UMKM) kalian bisa mengembangkannya sehingga menjadi usaha besar dengan
banyak karyawan.
Berwirausaha tentu saja sangat mudah dilakukan oleh seseorang
yang sekolah di bidang Busana (Fesyen). Bahkan, kalian bisa memilih bidang wirausaha
busana yang sesuai dengan passion kalian, contohnya bisnis fesyen, usaha menjahit
perseorangan, usaha sablon, modiste, reselier produk fesyen, membuka laundri bahkan
berjualan pakaian secara online Indonesia, dengan tingkat keragaman masyarakat yang tinggi,
jenis produk pakaian yang dijajakan sangat luas dan terus berkembang. Karena itu, untuk
85
memulai usaha ini, ada baiknya, kalian focus ke segmen pasar tertentu. Segmen pasar bisa
dibedakan berdasarkan usia, jenis kelamin dan gaya hidup. Nah, keadaan ini akan menjamin
usaha kita untuk bisa maju, dengan menjadi kebutuhan yang utama tentunya kita tidak akan
sulit untuk mencari konsumen bukan?
Kunci fokus dalam menggarap satu segmen pasar menjadi keberhasilan beberapa pengusaha
pakaian. Lihat saja, brand Gaudi yang dikembangkan oleh Nathalia Napitupulu dan Janet
Dana. Mereka sukses membangun Gaudi hingga memiliki 26 gerai, karena fokus menggarap
pasar remaja hingga pekerja muda. Dua sahabat ini pun bisa meraup omzet hingga miliaran
rupiah dari penjualan produk fashion‐nya.
Jika kalian sudah mengenal pasar dengan baik, tidak ada salahnya memiliki label dan
membuat produk fesyen sendiri. Namun, untuk menjadi produsen, ada beberapa poin yang
harus diperhatikan.
1. Pertama, kalian harus memahami benar soal pasokan bahan baku, baik kain dan aksesori
pelengkapnya. Tentu saja, kalian harus mengetahui tempat berburu bahan baku yang
berkualitas dengan harga miring.
2. Kedua, kalian harus memutuskan proses produksi ini, dengan menjahit sendiri atau
menyerahkan proses produksi ke pihak luar. Jika ingin menjahit sendiri, kalian harus
menganggarkan modal lebih besar untuk membuat konveksi. Kalian juga bisa mengadopsi
sistem maklun atau cut, make, & trim (CMT), yakni menyerahkan pakaian contoh ke
perusahaan konveksi. Tentu saja, jika memilih cara kedua, kalian harus mencari konvektor
yang mampu menggarap pakaian sesuai dengan spesifikasi kalian. Monica menerapkan
strategi maklun ini dalam menjalankan usahanya. Ia memasok bahan baku dan sampel pakaian
yang akan dibuat. Perusahaan konveksinya itu sekaligus akan membuat turunan pakaian dalam
beberapa ukuran.
O. GLOSARIUM
LAMPIRAN
GLOSARIUM
Technopreneur : dari kata techno yang artinya teknologi dan entrepreneur yang artinya
kewiraupadasahaan . Jadi jika diartikan adalah kewirausahaan yang memanfaatkan teknogi
Marketplace: merupakan pihak perantara yang menyatukan penjual dengan pembeli.
P. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemendikbudristek Ditjen Vokasi Dir SMK, 2021: Dasar - Dasar Busana,Jakarta
2. Kusmana,Dody, 2018,Produk Kreatif dan Kewirausahaan, Bogor:Yudhistira
3. Internet
86
2. DUNIA INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN MODE (DIPM)
Lifestyle.kompas.com
B. Kompetensi Awal
Sebelum kalian mempelajari modul ini, kalian sebaiknya telah mempelajari elemen
profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang busana (fesyen)
Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain berkebhinekaan global,
mandiri, kreatif, gotong royong. Berkebinekaan global (berhubungan dengan mengenal dan
menghargai budaya, gotong royong (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdiskusi dan
belajar kelompok, mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide
gagasan tari)
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran : Problem Based Learning sesuai dengan tingkat kemampuan,
dengan sintak merdeka
G. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
1.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan ekosistem industri mode dan overview fesyen
industry melalui tayangan video tentang industri mode
1.2 Peserta didik dapat mendeskripsikan model bisnis atau jenis-jenis industri fesyen
dengancara menuliskan dengan menggunakan bahasa sendiri
1.3 Peserta didik dapat menganalisis perubahan gaya dan selera sesuai dengan
perkembanganmode dan trend dengan mempresentasikan didepan kelas
1.4 Peserta didik dapat menganalisis karya desainer dan produk fesyen melalui media
sosial
1.5 Peserta didik dapat menganalisis konsep sustainable fesyen melalui media sosial
1.6 Peserta didik dapat menganalisis potensi lokal dalam produk fesyen melalui survey
pasar
1.7 Peserta didik dapat menganalisis kearifan lokal dalam produk fesyen dengan cara
mempresentasikan
89
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik mampu mengaplikasikan ekosistem mode dalam kehidupan sehari-hari,
menjaga lingkungan dan menerapkan kearifan lokal produk fesyen dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Pertanyaan Pemantik
1. Saat memilih program keahlian ini, apakah kalian sudah tahu tentang industri fesyen?
2. Apakah mengikuti gaya berpakaian adalah sesuatu yang wajib untuk kalian?
3. Memiliki selera atau gaya sendiri memang menyenangkan, karena kalian
dapat bebas mengekspresikan siapa diri kalian sesungguhnya. Tapi apakah
kalian sudah tahu kalau ternyata industri fesyen ikut ambil andil perihal
lingkungan?
4. Hal apa yang dilakukan industri fesyen sehingga berdampak pada lingkungan?
4. Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan materi pembelajaran di LMS/Media pembelajaran online
dan lembarpenilaian
2. Guru menyiapkan assessment diagnostik, formatif dan sumatif beserta
denagn lembarpenilaiannya
90
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik 15 menit
(persiapan/orientasi) danmeminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
ProfilPelajar Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar
selamapembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran (kebersihan area kerja
dangrooming)
5. Mengecek kehadiran peserta didik
ataumengabsen kehadiran siswa
b. Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri 1. Diagnostik non kognitif 240 menit
- Guru menanyakan perasaan peserta didik
- Guru menanyakan kabar orang tua atau keluarga
- Guru menanyakan Kesehatan peserta didik
91
Eksplorasi Konsep 1. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai ekosistem mode dan
overview industri fesyen
2. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai model bisnis atau jenis-jenis
industri fesyen
3. Peserta didik menerima Lembar kerja
materi ekosistem mode dan overview
industri fesyen
4. Peserta didik menerima Lembar kerja
materimodel bisnis atau jenis-jenis
industri fesyen
5. Peserta didik mengamati contoh kasus
yangdisampaikan guru
6. Peserta didik melakukan browsing materi
yangberhubungan dengan ekosistem mode
dan overview industri fesyen
7. Peserta didik melakukan browsing materi
yangberhubungan dengan model bisnis
atau jenis- jenis industri fesyen
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
8. Peserta didik memilih menulis resume
hasilbrowsing terkait materi yang di
ajarkan
9. Guru memberikan penjelasan materi
yangdiajarkan
10. Siswa menyimak penjelasan materi
ekosistem mode dan overview industri
fesyen serta modelbisnis atau jenis-jenis
industri fesyen
Ruang Kolaborasi Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
per kelompok.
Guru membantu peserta didik melakukan browsing yang
berhubungan dengan ekosistem mode dan overview
industri fesyen atau model bisnis atau jenis-jenis industri
fesyen
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah tentang ekosistem mode dan overview industri
fesyen atau
model bisnis atau jenis-jenis industri fesyen
92
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
Bagaimana pendapat kalian tentang pembukaan trift
dalamindustri fesyen yang sedang berkembang sekarang
ini?
Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS
Demonstraksi Peserta didik diskusi dan menjawab pertanyaan dalam
Kontekstual lembar
kegiatan/aktivitas belajar dan menyajikannya dalam bentuk laporan
tertulis berupa bahan presentasi
c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Penutup Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
Guru memberi salam, menutup pembelajaran
Pertemuan 2
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik dan 15 menit
(persiapan/orientasi meminta salah satu peserta didik
) untukmempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk
berdiiri untuk menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Profil Pelajar
Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar
selamapembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik
dalammengikuti pelajaran
5. Mengecek kehadiran peserta didik
ataumengabsen kehadiran siswa
93
Apersepsi / Mulai Menanyakan keadaan peserta didik pada hari ini,
dari Diri Menanyakan refkesi tentang materi pertemuan sebelumnya
Menanyakan keadaan peserta didik dikaitkan dengan
materiyang akan disampaikan
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
dihubungkan dengan pencarian solusi dalam setiap
permasalahan dalam kehidupan sehar-hari hingga
permasalahan yang akan dijadikan
proyek pembelajaran.
b. Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri Peserta didik menyampaikan asesmen diagnostik 240 menit
1. Ketika kalian memakai sebuah busana, style apa yang
sering kalian pakai?
2. Apa yang membuat kalian memilih style/gaya tersebut?
3. Bagaimana cara kita agar produk busana tersebut
tidakmenimbulkanbanyak sampah pada lingkungan kita?
Eksplorasi Konsep Guru menayangkan beberapa gambar atau video
mengenaigaya berbusana yang berkaitan dengan
perkembangan trend Mengamati
Peserta didik menerima Lembar kerja materi gaya
berbusanayang berkaitan dengan perkembangan trend
Peserta didik mengamati contoh kasus yang disampaikan
guru
Membaca
Peserta didik melakukan browsing materi yang
berhubungan dengan gaya berbusana yang berkaitan
dengan perkembangan trend
Menulis
Peserta didik Menulis resume hasil browsing terkait
gayaberbusana yang berkaitan dengan perkembangan trend
Mendengar
Guru memberikan penjelasan materi gaya berbusana
yangberkaitan dengan perkembangan trend
Menyimak
94
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Siswa menyimak penjelasan materi gaya berbusana
yang
berkaitan dengan perkembangan trend
Ruang Kolaborasi Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
per kelompok.
Guru membantu peserta didik melakukan browsing yang
berhubungan dengan gaya berbusana yang berkaitan
dengan perkembangan trend
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah tentang gaya berbusana yang berkaitan dengan
perkembangan
trend
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
Bagaimana perkembangan mode yang terjadi sekarang ini
yangberkaitan dengan dampak lingkungan?
Bagaimanakah Potensi Lokal Dan Kearifan Lokal Dalam
Industri Busana (Fesyen) ?
Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS
Demonstraksi Peserta didik membuat desain busana dengan menerapkan
Kontekstual unsur- unsur desain dan juga gaya busana dalam kertas
kerja dan menyajikannya dalam bentuk desain sajian secara
manual dan
digital
c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
95
Penutup Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
Guru memberi salam, menutup pembelajaransalam
Pertemuan 3
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik 15 menit
(persiapan/orientasi) danmeminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk
berdiiri untuk menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Profil Pelajar
Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar
selamapembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik
dalammengikuti pelajaran
5. Mengecek kehadiran peserta didik
ataumengabsen kehadiran siswa
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
dihubungkan dengan pencarian solusi dalam setiap
permasalahan dalam kehidupan sehar-hari hingga
permasalahan yang akan dijadikan
proyek pembelajaran.
96
b. Kegiatan Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri 1. Diagnostik non kognitif 240 menit
- Guru menanyakan perasaan peserta didik
- Guru menanyakan kabar orang tua atau keluarga
- Guru menanyakan Kesehatan peserta didik
Eksplorasi Konsep 1. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai perubahan gaya dan selera
sesuai dengan karya desainer dan produk
fashion sertakonsep sustainable fashion
2. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai perubahan gaya dan selera
sesuai dengan karya desainer dan produk
fashion serta konsep sustainable fashion
3. Peserta didik menerima Lembar kerja materi
4. Peserta didik mengamati contoh isu
mengenai trend dan karya desainer dan
produk fesyen yangberkembang saat ini
5. Peserta didik melakukan browsing materi
yang berhubungan dengan karya desainer
dan produkfashion serta konsep sustainable
fashion
6. Peserta didik melakukan browsing materi
yang berhubungan dengan karya desainer
dan produkfashion serta konsep sustainable
fashion
7. Peserta didik memilih menulis resume,
kemudian di presentasikan hasil browsing
terkaitmateri yang di ajarkan
8. Guru memberikan penjelasan materi
yangdiajarkan
9. Siswa menyimak penjelasan materi
karya desainer dan produk fashion
serta konsepsustainable fashion
Ruang Kolaborasi Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
perkelompok.
Guru membantu peserta didik melakukan browsing
yang
berhubungan dengan karya desainer dan produk fashion
sertakonsep sustainable fashion
97
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah karya desainer dan produk fashion serta
konsep sustainable
fashion
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
Bagaiman pendapat kalian tentang trend karya desainer
yang
sedang berkembang saat ini?
Demonstraksi Peserta didik diskusi dan menjawab pertanyaan dalam lembar
Kontekstual kegiatan/aktivitas belajar dan menyajikannya dalam bentuk
laporan
tertulis berupa bahan presentasi
c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Penutup Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
Guru memberi salam, menutup pembelajaran
98
Pertemuan 4
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik dan 15 menit
(persiapan/orientasi) meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk berdiiri
untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
Profil Pelajar Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar selama
pembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran
5. Mengecek kehadiran peserta didik atau
mengabsen kehadiran siswa
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
dihubungkan dengan pencarian solusi dalam setiap
permasalahan dalam kehidupan sehar-hari hingga
permasalahan yang akan dijadikan
proyek pembelajaran.
b. Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri 1. Diagnostik non kognitif 240 menit
- Guru menanyakan perasaan peserta didik
- Guru menanyakan kabar orang tua atau keluarga
- Guru menanyakan Kesehatan peserta didik
Eksplorasi Konsep 1. Guru menayangkan beberapa gambar atau video
mengenai potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion
2. Guru menayangkan beberapa gambar atau video
mengenai potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion
99
3. Peserta didik menerima Lembar kerja materi
4. Peserta didik survey pasar terhadap
perkembangan potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion
5. Peserta didik menulis resume hasil pengamatan
selama survey, kemudian di presentasikan
hasilnya didepan kelas
6. Guru memberikan penjelasan tanggapan
terhadap hasil presentasi
7. Siswa menyimak penjelasan guru
Ruang Kolaborasi Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
per kelompok.
Guru membantu peserta didik melakukan browsing yang
berhubungan dengan potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah
perkembangan potensi dan kearifan lokal dalam produk
fashion
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
Bagaiman pendapat kalian tentang model batik saat ini?
Demonstraksi Peserta didik diskusi dan menjawab pertanyaan dalam
Kontekstual lembar
kegiatan/aktivitas belajar dan menyajikannya dalam bentuk laporan
tertulis berupa bahan presentasi
c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Penutup Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
Guru memberi salam, menutup pembelajaran
100
6. Asesmen
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
1. Asesmen Diagnostic
Asesmen non kognitif
A B C D E
a. Coba kalian ceritakan, kegiatan apa yang kalian lakukan pada pagi tadi di rumah.
b. Tuliskan hal yang menyenangkan saat kamu berangkat ke sekolah
c. Bagaimana perasaan kalian jika bisa membuat batik
Asesmen kognitif
Identifikasi materi
yang akan Pertanyaan Kemungkinan Jawaban
diujikan
1. Peserta didik Jelaskan yang dimaksud Sebuah system yang
mampu dengan ekosistem industri meggambarkan hubungan saling
mendeskripsik fesyen ! ketergantungan (interdependent
an ekosistem relationship) setiap peran di
industri mode dalam proses penciptaan nilai
dan overview kreatif dengan lingkungan sekitar
fesyen yang mendukung terciptanya
industri nilai kreatif
101
2. Peserta didik Sebutkan model bisnis atau jenis- Jenis-jenis industry fesyen yaitu :
dapat jenis industry fesyen yang kalian 1. Butik
mendeskripsik ketahui ! 2. Garmen
an model 3. Konveksi
bisnis atau 4. Tailor
jenis-jenis 5. Modiste
industri 6. Atelier
7. Sanggar busana
fesyen di
lingkungan
industri
fashion
3. Peserta didik Perhatikan gambar berikut ini! a. Memasuki tahun 90-an, tren
dapat a. fashion bergeser ke arah dengan
menganalisis gaya yang lebih funky. Orang-
perubahan orang di masa itu senang sekali
menggunakan berbagai hiasan
gaya dan
kepala seperti headband,
selera sesuai
bandana hingga hiasan leher
dengan
chockers. Penggunaan kaus kaki
perkembanga setinggi lutut serta jaket denim
n mode dan dan cargo pants merupakan style
fashion yang menjadi ciri khas di
tahun 90-an.
trend b. b. Memasuki Fashion 2000-an atau
Analisis perubahan gaya trend pada abad milenium, style
fesyen diatas ! fashion semakin bergeser lagi dan
tren denim menjadi icon yang hits
pada masa tersebut. Unisex
menjadi aturan dalam dunia
fashion pada masa ini. Orang di
seluruh dunia menjadi lebih
berani dan berpakaian bebas
sebisa mungkin.
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
a. Pengetahuan
Soal Pilihan Ganda
1. Secara umum, ada dua macam garis yang dikenal, yaitu:
7. Daftar Pustaka
Media Internet http://www.pengertianku.net/2016/12/pengertian-sistem-
komputer-dan-komponennya.html
Dasar-dasar Busana Kelas X Semester 1, Kemendikbud Dirjen Vokasi, 2021
REFLEKSIGURU
□ Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
□ Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
□ Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
□ Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
□ Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
□ Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
104
SIS
WA
□ Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
□ Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
□ Apakah Hand Out membantu kalian memahami materi hari ini?
H. LAMPIRAN
1) Sumber Bacaan Guru dan Siswa
Dunia Industri dan perkembangan mode (DIPM)
2. Fashion 80-an
106
3. Fashion 90-an
4. ashion 2000-an
5. Fashion 2020
b. Model bisnis
Model- model bisnis fesyen diantaranya adalah :
1. Butik
2. Garment
3. Konveksi
4. Tailor
5. Modiste
6. Attelier
7. Sanggar busana
107
IDE DAN PELUANG BISNIS FASHION
Industri fashion berkembang dan membuat bisnis fashion menjadi peluang besar
bagi calon pengusaha. Ada banyak peluang bisnis dalam industri fashion yang bisa
menjadi jalan bagi Anda untuk mendapatkan uang, beberapanya adalah:
1. Fashion Designer
Jika Anda memiliki skill di bidang merancang busana, fashion designer merupakan
salah satu bisnis yang cocok untuk Anda.
2. Fashion Blogger
Apakah Anda memiliki skill menganalisa trend dan mengobservasi detail terkecil
tetapi tidak punya modal besar untuk membuka bisnis fashion dalam skala besar?
Jika iya, Anda dapat membuat blog fashion yang dapat menghasilkan uang.
Anda dapat memulai bisnis penerbitan majalah yang berfokus pada style dan tren
fashion. Tugas utama bisnis ini adalah menjaga penggemar mode untuk terus
mengikuti berita dan update terbaru dalam industri fashion.
Memiliki brand pakaian sendiri merupakan idaman bagi calon pengusaha bisnis
fashion. Sebagian orang berpikir sulit karena kita tidak memiliki latar belakang
desain atau sebagainya.
Jangan menggangap membuat brand pakaian sendiri itu sulit dikarenakan ada
banyak jasa yang dapat Anda gunakan.
Agen model adalah perusahaan yang mewakili model fashion yang bekerja dalam
industri fashion.
Jika Anda merasa cukup ahli dibidang mencari model dan membuat deal
dengan model-model tersebut.
108
6. Impor dan Ekspor Produk Fashion
Jika Anda mempunyai modal dan pengetahuan teknis, Anda bisa memulai
meng-import produk fashion dari berbagai negara.
Anda dapat menjualnya di dalam negerti serta juga memiliki kesempatan untuk
mengekspor hasil produk lokal ke negara lain.
7. Konsultan
Anda juga bisa menjadi konsultan untuk perusahaan yang bergerak di bidang
fashion.
8. Fotografer
Sebelum memulai untuk membangun usaha, lakukan riset terlebih dahulu untuk
mengetahui kebutuhan atau permintaan pasar.
Ada jenis orang yang ingin membeli pakaian dengan kualtias yang baik dan harga
terjangkau, ada juga yang ingin model yang sesuai trend masa kini.
Dua target market ini akan menentukan jenis barang yang akan Anda jual, cara
marketing, dll.
Dengan adanya riset di awal, Anda dapat menentukan bisnis fashion apa yang
109
Jika Anda ingin memproduksi produk Anda sendiri, berarti ada tambahan seperti
desain produk, menentukan brand atau merek serta budget untuk
mempromosikan merek Anda.
Tentukan jenis pakaian yang ingin Anda jual dan pelajari jenis bahan yang
diminati pembeli saat ini.
Kemudian carilah vendor atau supplier yang terpercaya karena mereka yang
akan memproduksi produk bisnis fashion Anda.
Ikuti Tren
Menjalankan bisnis fashion sedikit berbeda dengan bisnis pada umumnya. Karena
banyak pelanggan akan terus mengikuti tren yang sedang berkembang saat itu.
Oleh karena itu, sebagai pelaku bisnis fashion Anda perlu memperhatikan tren
yang sedang berkembang.
Jangan terlalu banyak menumpuk stok produk jika belum memiliki banyak
pelanggan.
Ikutilah tren mode yang sedang banyak dicari konsumen dan pergunakan tren
sebagai indikator produk yang harus cermati.
Sama halnya dengan menjalankan bisnis lain, dalam berbisnis fashion, Anda juga
perlu menggunakan strategi pemasaran yang tepat.
Banyak para pengusaha fashion membuat grup pada social media yang berisi
target pelanggan dan mem-posting gambar produk pada grup tersebut.
Cara bisnis ini cukup efektif jika Anda sudah meminta izin terlebih dahulu dari
target market yang bersangkutan.
Jangan sampai target market Anda merasa diganggu karena postingan gambar
produk Anda secara terus-menerus.
Buka Toko
Membuka toko, baik online maupun offline harus Anda miliki sebagai tempat
transaksi bisnis. Jika Anda belum memiliki cukup modal untuk membuka toko yang
besar, maka mulailah dari yang kecil namun menarik.
110
Gunakan kreativitas untuk mendesain toko Anda. Toko yang menarik akan dilihat
lebih banyak calon konsumen dan tentunya mendatangkan pembeli. Hal ini
berlaku baik untuk toko online maupun offline Anda.
Untuk memperkenalkan produk fashion yang Anda jual, Anda perlu bekerja sama
dengan influencer atau buzzer dengan profesi model maupun publik figur. Cobalah
minta model atau publik figur ini mengenakan produk tersebut dan
mempostingnya melalui social media bisnis Anda maupun social media mereka.
Hal ini tentu menjadikan promosi bisnis lebih menarik. Selain itu, jika sebuah
fashion item dikenakan oleh orang yang terkenal, maka akan ada banyak orang
yang menginginkannya. Dengan demikian, bisnis Anda akan berjalan dengan
lancar.
Berikan Diskon
Semua orang pasti menyukai diskon, apalagi wanita dalam mencari kebutuhan
fashion.
Oleh karena itu, cobalah sesekali memberikan diskon pada pelanggan agar
mereka lebih sering membeli produk Anda dan menjadikan mereka lebih loyal.
Berikan diskon di hari-hari tertentu, misalnya saat hari belanja nasional, hari
konsumen, potongan harga saat ulang tahun, dan sebagainya.
Jika Anda ingin sukses dalam bisnis fashion, Anda harus bisa menerapkan cara
bisnis di atas. Setelah menerapkan semua cara tersebut, kesuksesan semakin
dekat dan Anda bisa menjadi pengusaha yang sukses.
Namun yang perlu dipahami, bahwa kesuksesan dalam usaha akan selalu
berkaitan erat dengan masalah keuangan.
Mustahil bagi seorang pengusaha untuk memiliki cara atau strategi apapun dalam
bisnis jika tidak diimbangi oleh pengelolaan keuangan untuk mendukung strategi
tersebut.
Selain itu, Anda juga harus melakukan pembukuan agar bisnis Anda tetap berjalan
dengan baik. Saat ini sudah banyak contoh pembukuan sederhana online shop
yang bisa Anda gunakan, salah satunya software akuntasi dari Jurnal. (diakses
melalui https://www.jurnal.id/id/blog/2018-6-cara- bisnis-agar-sukses-dalam-
bidang-fashion/ pada tanggal 5 juli 2022)
111
c. Perubahan gaya dan selera
Trend menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah bentuk nominal yang
berartikan ragam cara atau bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu (pakaian,
gaya rambut, corak hiasan, serta penggunaan jilbab dan lain sebagainya). Dalam
bahasa Inggris trend merupakan kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, selain
mendengar mungkin diantara kita pernah atau bahkan sering mengucapkan kata
trend. Trend adalah segala sesuatu yang saat ini sedang di bicarakan, diperhatikan,
dikenakan atau dimanfaatkan oleh banyak masyarakat pada saat tertentu. Dalam
hal ini, tanda-tanda suatu objek sedang menjadi trend adalah jika disaat tersebut
menjadi pusat pembicaraan, pusat perhatian dan sering sekali digunakan. Dan trend
ini terjadi pada saat tertentu saja, karena trend mempunyai masa atau umur
dimayarakat. Jadi secara garis besar trend adalah objek yang sedang menjadi pusat
perhatian di masyarakat pada saat tertentu. Jika kita kaitkan dengan fashion atau
busana. Trend adalah busana yang sedang digemari oleh sebagian besar masyarakat
pada periode waktu tertentu.
Fashion telah menjadi bagian penting dari gaya, trend dan penampilan
keseharian masyarakat. Menurut Soekanto, fashion memiliki arti suatu mode yang
hidupnya tidak lama, yang mungkin menyangkut gaya bahasa, perilaku, hobi
terhadap model pakaian tertentu Pengertian yang sama juga dikatakan oleh
Lypovettsky, Fashion merupakan bentuk perubahan yang bercirikan oleh rintikan
waktu yang cepat, sehingga fashion merupakan kekuatan dari individualitas dengan
mengizinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dalam berbusana. Ilmuan lain
juga ada yang mengatakan yaitu Polhemus dan Procter bahwa fashion digunakan
sebagai sinonim atau persamaan dari istilah dandanan, busana dan gaya di dalam
masyarakat
Fashion adalah hal penting yang mencirikan pengalamn hidup sosial seseorang.
Maka sebab itu, fashion mempunyai beberapa fungsi. Fungsi tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut: a. Sebagai sarana komunikasi, fashion dapat menyampaikan
pesan artifaktual yang bersifat non-verbal
112
Fashion akan berubah dari masa ke masa. Apabila fashion baru muncul, maka
fashion yang sebelumnya dianggap kuno dan lambat laun akan ditinggalkan. Fashion
dapat berulang kembali setelah beberapa tahun, fashion baru bertitik tolak pada
fashion sebelumnya
dan tampil kembali dengan variasi baru. Pada penampilan fashion biasanya
terlihat lebih dari satu garis fashion, karena fashion diciptakan oleh sejumlah
perancang. Hasil dari berbagai hasil rancangan itu diperoleh garis dan warna yang
banyak ditampilkan atau dominan. Garis serta warna itulah yang menentukan trend
fashion terbaru. Sebagai ciri utama fashion yaitu dengan adanya perkembangan,
sebab suatu fashion akan dapat dikatakan fashion apabila model tersebut sedang
mengalami perhatian masyarakat sebagai sesuatu yang sedang disenanginya dan
dipergunakannya. Apabila laju perkembangan dari suatu fashion itu sudah mencapai
puncaknya dan telah menjadi tradisi dalam masa yang tidak ada batasanya, fashion
itu sudah tidak dapat lagi dikatakan suatu fashion. Fashion adalah sesuatu yang
selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Fashion selalu mempunyai tempo
terhadap kepopulerannya. Terlebih lagi trend terhadap busana, busana merupakan
salah satu kebutuhan pokok yang dapat dikategorikan dalam hal yang mengalami
perubahan cepat.
Trend Fashion yaitu cara berpakaian yang baru, up to date dan mengikuti
perkembangan zaman. trend fashion juga merupakan gaya hidup seseorang yang
diaplikasikan dalam cara seseorang dalam mengenakan pakaian, aksesoris, atau
bahkan dalam bentuk model rambut hingga make up. Saat ini, perkembangan fashion
di Indonesia sudah sangat pesat, yang diikuti dengan trend yang silih berganti.
Dampak perkembangan fashion tersebut tentu saja membuat masyarakat mau tidak
mau mengikuti trend yang ada. Bahkan bukan hanya sekedar mengikuti tetapi sudah
menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat modern saat ini untuk tampil trendy dan
stylish. Dengan perkembangan media baik cetak, elektronik hingga internet yang
berperan sebagai pemberi informasi kepada masyarakat turut mempengaruhi
masyarakat dalam mengikuti trend, selain dari faktor permintaan masyarakat yang
telah menjadikan fashion sebagai suatu kebutuhan. Berdasarkan beberapa pendapat
para ahli di atas dapat disimpulkan bahawa trend fashion adalah busana atau
pakaian yangs edang dibicarakan atau di gunakan oleh banyak orang di masyarakat.
(sumber : http://etheses.iainkediri.ac.id/1428/3/bab%202.pdf )
d. Karya desainer dan produk fashion
Tak sekadar rutin menggelar fashion show di tiap musim, beberapa desainer Indonesia
ini berhasil mendapatkan tempat di hati para penikmat mode tak hanya di Indonesia tapi
juga dalam skala internasional. Perjalanan yang panjang dengan cerita pengalaman yang
menginspirasi, tangan kreatifnya berhasil membawa perubahan yang membanggakan
dalam urusan fashion Tanah Air.
Mereka juga telah menorehkan prestasi di kancah global. Ini dibuktikan dari sejumlah
desainer yang berhasil membawa pulang beragam penghargaan dunia atau yang
koleksinya dikenakan beberapa selebriti internasional.
113
1. Biyan
Desainer kelahiran Surabaya ini merupakan salah satu perancang Indonesia yang
konsisten berkarya sejak lama. Ia merintis karier sejak tahun 1983, ketika magang di
rumah mode Enrico Coveri, Florence, Italia. Sekembalinya dari studi di Eropa, Biyan
mulai merilis koleksi ready- to-wear yang diangkat dari namanya, Biyan, pada tahun
1984. Rancangan yang kaya akan detail ornamen menjadi andalannya. Koleksinya sarat
akan romantisisme, elegan, tetapi praktis dikenakan perempuan urban.
Kemudian di tahun 1995, ia meluncurkan label kedua, Studio 133 Biyan. Lewat label
keduanya ini, ia persembahkan koleksi dengan desain yang cenderung kasual dan harga
yang lebih terjangkau namun tetap menonjolkan DNA miliknya, yaitu detail bebatuan.
Sementara itu, di saat Indonesia terkena krisis ekonomi Asia pada bulan Mei tahun
1999, Biyan justru meluncurkan label yang dirancang untuk anak muda, (X)S.M.L.
Potongan asimetris dan dekonstruksi menjadi ciri khas label tersebut. Untuk
materialnya, label (X)S.M.L menggunakan bahan katun yang cocok dikenakan sehari-
hari.
Di tahun 2004, lahirlah rancangan yang dipersembahkan secara eksklusif untuk
pengantin, yaitu Biyan Bride. Melalui label ini, ia membuka layanan personalisasi gaun
yang bisa disesuaikan dengan karakter calon pengantin.
Tak hanya dari ranah fashion saja, Biyan juga menggemari produk-produk interior.
Lewat kecintaannya tersebut, ia merilis produk interior sendiri dengan nama Biyan
Living pada tahun 2006.
Perancang dengan pendidikan formal dari The London College of Fashion tahun 1981-
1983 ini selalu mengambil inspirasi dari kekayaan tropis dan keragaman suku dan
budaya Indonesia. Desainnya feminin, bersemangat global dan kekinian. Rancangan
dari label Biyan pun bisa ditemukan di berbagai kota-kota besar di Indonesia, bahkan
retail ternama internasional di Hong Kong, Taipei, maupun toko online multilabel,
seperti Moda Operandi dan Net-a-Porter.
114
2. Sebastian Gunawan
Menjadi salah satu desainer Indonesia yang berhasil memadukan kreativitas dan bisnis,
Sebastian Gunawan mengawali karier di tahun 1993 sepulangnya dari belajar fashion di
Milan. Ia memulai dengan label eponimnya, Sebastian Gunawan, yang bergaya
adibusana dan dibuat berdasarkan pesanan. Kehadiran awal Sebastian berhasil menarik
perhatian berkat rancangan yang anggundan mewah. Apalagi permainan detail seperti
kristal, sulam, dan pemakaian kain yang halus, terutama berjenis sutra kerap ia
tampilkan.
Tahun 1995, Sebastian yang dikenal akrab dengan panggilan Seba ini, merilis koleksi
siap pakai bertajuk Votum sebagai label sekundernya. Ia bekerja sama dengan sang istri
yang berasal dari Italia, Christina Panarese. Kemudian di tahun 2000, keduanya
membuat koleksi siap pakai dengan sentuhan adibusana yang diberi nama Sebastian
Red.
Karier Seba terus bergerak maju dan tahun 2006 lahirlah label Sebastian Sposa untuk
rancangan gaun pengantin. Kemudian pasangan Seba dan Christina ini mendesain baju
untuk anak-anak dengan label Bubble Girl.
Seba begitu tertarik akan dunia fashion, hingga pada tahun 1984 ia mengambil langkah
untuk kursus di Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo yang kemudian
dilanjutkan di Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, Amerika
Serikat tahun 1987 dan Istituto Artistico dell'Abbigliamento Marangoni, Milan, Italia
tahun 1989.
Sebelum memulai bisnis mode, Sebastian sempat menjadi asisten PR Manager di
perusahaan pemasok peralatan kelautan di Jakarta, kemudian menjadi asisten desainer
di Park's Tuxedo and Bridals di Los Angeles, Amerika Serikat tahun 1987-1988, dan
desainer paruh waktu di Egon von Fusternberg, Milan tahun 1990-1991. Saat ini karya
Sebastian Gunawan hadir di sejumlah mal dan memiliki butik sendiri di kawasan
Harmoni, Jakarta.
115
3. Didi Budiardjo
Pria kelahiran Malang tahun 1970 telah melalui evolusi desain dalam
perjalanan kariernya. Sepulang ke Tanah Air dari belajar mode di Atelier
Fleuri Delaporte, Paris tahun 1991, Didi memproduksi rancangan siap pakai
bergaya kontemporer yang dipasarkan melalui sejumlah department store di
Jakarta.
Sebelumnya di tahun 1989, Didi berhasil menjuarai Susan Budihardjo Designer
Contest ketika dirinya mengenyam pendidikan fashion di Lembaga Pengajaran
Tata Busana Susan Budihardjo. Rancangan yang elegan dan mengikuti lekuk
tubuh wanita menjadi identitas Didi ketika merancang gaun malam maupun
gaun pengantin.
Tak hanya glamorama dari sehelai gaun, lewat label eponimnya, Didi juga
mewujudkan kecintaannya terhadap seni dan budaya Indonesia dengan
mempersembahkan koleksi berupa kebaya.
Berbagai prestasi pun berhasil ia raih. Ia mendapatkan penghargaan Piala
Redaktur Mode 1993 sebagai New Comer Fashion Designer of the Year 1991
dari para redaktur mode Jakarta yang tergabung dalam Redmod. Kemudian,
Didi juga menerima penghargaan "Fashion Designer Awards 2000" dari Fashion
Cafe Jakarta, dan sejumlah penghargaan lainnya.
Didi juga kerap menampilkan kreasinya dengan mengikuti ajang internasional,
seperti pekan mode Hong Kong World Boutique pada tahun 2006 dan 2007,
kemudian rancangannya menjadi salah satu yang ditampilkan dalam
pembukaan Asian Games 2006 di Doha, Qatar.
123
4. Ghea Panggabean
Desainer ini mendapat julukan Ratu Etnik karena konsisten menggunakan
elemen dari suku- suku berbagai belahan dunia ke dalam desain busana dan
aksesorinya.
Setelah belajar fashion di Lucie Clayton College of Dressmaking Fashion
Design, London (1976-1978) dan Chelsea Academy of Fashion, London (1979),
Ghea kembali ke Jakarta dan langsung menarik perhatian pencinta fashion
karena karakter desainnya yang menggunakan berbagai unsur budaya
masyarakat lokal, terutama dari Indonesia.
Ghea mempopulerkan kembali jumputan dan lurik ke dalam fashion dan sampai
kini tak berhenti menggali kekayaan Tanah Air, antara lain kain simbut yang
merupakan batik kuno dri Banten, busana pengantin Jawa berupa kebaya
panjang beludru hitam dengan kutu baru, hingga aksesori dari Sumatra Barat
dan kain tenun Indonesia Timur.
Beberapa penghargaan yang telah ia terima adalah "Best Asian Designer Award"
tahun 1987 di Singapura, Apparel Trophy sebagai desainer pakaian siap pakai
terbaik Indonesia tahun 1987 dari Redaktur Mode, dan Adikarya Wisata Award
tahun 1987. Selain dipasarkan di sejumlah gerai toko di Jakarta, karya Ghea
juga dapat ditemukan di Aseana Boutique di Kuala Lumpur, Malaysia yang
kemudian dipasarkan lagi hingga ke Amerika, Prancis, dan Belgia.
Tahun 2009, Ghea memperkenalkan peralatan makan keramik bercorak
jumputan Palembang yang bekerja sama dengan Kedaung Group.
5. Didit Hediprasetyo
124
Didit belajar desain mode selama 4 tahun di Parsons School of Design, New
York dan École Parsons à Paris. Ia juga mengambil kursus melukis, fotografi,
dan sejarah seni.
Didit meraih penghargaan Silver Thimble 2006 untuk karya modenya saat
masih berstatus sebagai pelajar, dan lulus pada tahun 2007. Saat ini, karya-
karyanya rutin diperagakan di panggung Pekan Mode Paris. Ia tercatat sebagai
salah seorang perancang busana yang masuk daftar Official Calendar Paris
Fashion Week yang secara konsisten menggelar peragaan dalam ajang
tersebut, menjadi satu dari sedikit desainer Indonesia yang berhasil menembus
pagelaran mode bergengsi tersebut.
Didit juga tercatat sebagai salah seorang perancang interior mobil BMW
Inpidual Series 7. Karya rancangannya antara lain pernah dipakai oleh
penyanyi Kanada, Carly Rae Jepsen, saat menghadiri MTV Video Music Awards
2013. Sejumlah aktris Indonesia pun sering mengenakan gaun-gaun rancangan
Didit, di antaranya Anggun, Bunga Citra Lestari, dan Velove Vexia.
Gaun adibusana karya Didit juga pernah dipublikasikan oleh majalah Vogue
Inggris. Ia menjadi satu-satunya desainer Indonesia yang mencatatkan namanya
di situs majalah mode tersebut.
6. Adrian Gan
Memulai karier sejak tahun 1986, Adrian Gan memiliki karakter desain yang
kuat melalui penggunaan struktur.
Ia kerap bereksperimen dengan bentuk dan materi baru tanpa melupakan
unsur daya pakai dan penampilan yang menarik. Misalnya, membuat koleksi
yang berangkat dari teknik origami dalam pergelaran tunggal tahun 2006 dan
bentuk arsitektur rumah Padang dalam pergelaran bersama Bazaar's Fashion
Concerto tahun 2008 lalu.
Bagi desainer lulusan Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo
Jakarta ini, identitas desain adalah jati diri dari seorang desainer. Maka tak
heran jika rancangannya begitu diapresiasi.
Ia juga berhasil menerima banyak penghargaan. Salah satunya menjadi juara
pertama kompetisi siswa sekolah LPTB Susan Budihardjo tahun 1985 yang
125
membuka peluang dirinya untuk terus berkarya hingga saat ini.
Jahitan yang rapi, eksplorasi budaya, detail sulaman yang kaya membuat
Adrian banyak menerima pesanan khusus. Dan yang paling khas dari
rancangannya, ia kerap menampilkan DNA miliknya tanpa mengesampingkan
sisi idealis dirinya.
Koleksinya menjadi andalan para pengantin yang begitu jeli mengutamakan
kualitas desain.
7. Edward Hutabrat
Biasa disapa dengan sebutan Bang Edo, ia dikenal melalui rancangannya yang
selalu bersentuhan dengan budaya Indonesia. Desainer kelahiran Medan dan
berkarya di Jakarta ini belajar fashion secara otodidak. Ia pernah menjadi
finalis Lomba Perancang Mode (LPM) dan memulai karier sebagai desainer
sejak tahun 1981. Tahun 1985 ia mendalami tenun ulos dan sempat
mengadakan pameran di Belanda bersama Prajudi Atmodirdjo.
Tahun 1990, Edo mendalami songket dan batik Jambi yang membawa dirinya
untuk melakukan pameran di London pada tahun 1992. Kemudian di tahun
1996, ia membuat busana nasional Indonesia dan dikenal sebagai pembuat
kebaya berkelas. Riset atas kain tradisional dan seni kriya Indonesia melahirkan
buku Busana Nasional Indonesia tahun 1999 dan diterbitkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Meskipun bukan pembatik, kecintaannya pada batik
membuat dirinya untuk merilis buku kedua, Batik Indonesia pada tahun 2006.
Tahun 2007, ia membangkitkan kembali gairah pada busana berbahan batik
melalui rancangan bermerek Part One yang bergaya muda dan urban global
dengan memadukan batik katun atau corak kotak-kotak, bergaris, atau
berbunga yang kemudian diikuti banyak orang.
Upaya ini memberikan ia penghargaan Fashion Icon Award 2008 dari Asosiasi
Perancang Pengusaha Mode atau APPMI sebagai penggagas kembalinya batik
tenun.
126
Edo rutin berkeliling ke berbagai tempat di Indonesia, selain untuk
mempromosikan busana nasional dan pemakaian kain tradisional, terutama
batik sebagai gaya hidup sehari-hari, juga untuk bekerja sama dengan perajin
kriya di berbagai tempat.
8. Sapto Djojokartiko
Lulusan Esmod Jakarta ini dilahirkan dan dibesarkan di Solo, kota yang
memadukan antara aristokrasi dan feodalisme Jawa dan kolonialisme Belanda,
sehingga memberikan banyak pengaruh bagi seorang desainer Sapto
Djojokartiko. Kekayaan latar budaya pun kerap diangkat menjadi inspirasi
terbesarnya.
Sapto meluncurkan label dengan namanya sendiri pada tahun 2007. Semula ia
lebih banyak membuat pakaian berdasarkan pesanan, terutama kebaya.
Namun di tahun 2009, ia mulai memproduksi busana siapa pakai.
Material lace dengan sulaman bordir menjadi identitas rancangannya sejak
awal. Ia senang mengeksplorasi sisi kecantikan wanita melalui berbagai palet
warna lembut. Siluet yang rileks dan craftsmanship berkualitas tinggi diolah
secara cermat. Nuansa santun dengan keseksian yang tersirat begitu terasa
ketika melihat rangkaian koleksi siap pakainya.
Tepat 10 tahun sudah desainer ini berkarya. Jajaran busana dihadirkan dengan
mengedepankan kekuatan teknik bordir tampil semakin modern dan elegan
namun tidak berlebihan.
Sapto Djojokartiko juga banyak menggunakan material yang luwes dan ringan
mengikuti alur gerak pemakainya. Pemilihan bahan ini terasa tepat untuk
diaplikasikan ke dalam sebuah koleksi busana siap pakai, khususnya untuk
musim panas.
8. Bin House
127
Ketertarikannya pada tenun dimulai tahun 1975, bermula dari minatnya pada
benda antik dan kain tua. Bersama suaminya ketika itu, Baron Manansang, dan
seorang kerabat, Yusman Siswandi, Obin mengenalkan tenun untuk keperluan
interior dan kemudian tenun ikat sutra memakai alat tenun bukan mesin yang
melahirkan rangkaian koleksi wastra modern.
Berbekal pengalaman puluhan tahun itulah, ia piawai dalam memberi tekanan
pada struktur kain yang digunakan.
Memulai karier sejak tahun 1989, Anne Avantie dikenal berkat eksplorasinya
pada busana nasional dan kain tradisional. Bentuk dasar rancangannya dapat
dikenali dengan mudah, yaitu kebaya, meskipun banyak modifikasi yang ia
lakukan.
Anne sendiri mengatakan, ia tidak menabrak aturan baku kebaya yang
dianggap sakral. Dalam perjalanan kariernya, Anne Avantie yang belajar
fashion secara otodidak ini mendapat hati di masyarakat, terutama karena
busananya tampil mewah dengan menggunakan manik kristal, sulam, dan
bordir, hingga bulu.
Anne juga menggunakan kain batik yang diberi imbuhan kristal, tenun sutra
tradisional yang dilukis, hingga lurik.
Berbagai penghargaan diraih seperti Kartini Award 2005 dari Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia, mengikuti pergelaran di Kuala Lumpur Asia Fashion
Week 2004, dan acara pergelaran tren Asosiasi Perancang Pengusaha Mode
Indonesia (APPMI) di mana ia bergabung. Selain memenuhi permintaan
perorangan melalui karya merek Anne Avantie, ia juga memiliki produk busana
128
siap pakai memakai batik bermerek "Batiken Lawasan".
Butiknya terdapat di Grand Indonesia dan The Catwalk Mal Kelapa Gading,
Jakarta. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial, mengelola Wisma Kasih
Hyrocephalus yang kegiatannya antara lain membantu anak dengan
hidrosefalus, serta melatih pengembangan bakat untuk siswa perempuan di
beberapa sekolah kejuruan.
(Foto: Courtesy of Instagram Biyan, Sebastian Gunawan, Didi Budiardjo, Ghea
Panggabean, Bin House, Didit Hediprasetyo, Adrian Gan, Edward Hutabarat,
Sapto Djojokartiko, dan Anne Avantie) melalui
https://harpersbazaar.co.id/articles/read/4/2019/6646/10-desainer-fashion-
indonesia-paling-berpengaruh
e. Konsep sustainable
129
dengan menggunakan produk yang mengandung TENCEL™, publik telah secara
aktif berkontribusi membangun industri mode secara positif dan di waktu yang
bersamaan, menjaga keberlangsungan ekosistem. Selain itu, salah satu
keunggulan TENCEL™ yang membuatnya berbeda dari material lain adalah
durability atau ketahanan produk, lebih awet meski digunakan dalam jangka
waktu lama.
Bagi Merdi, nilai adat dan budaya yang terkandung dalam sebuah kain
tenun memiliki kisah sejarah yang wajib untuk dihormati dan diteruskan ke
generasi berikutnya. Banyak jenis
kain khas daerah tertentu yang dibuat berdasarkan cerita rakyat atau legenda
setempat, dan tidak dapat dipotong atau digunting saat akan dijahit menjadi
pakaian, karena akan bertentangan dengan etika budaya setempat. Hal seperti
ini yang harus diketahui para pelaku bisnis kecil maupun besar yang ingin
secara penuh membangun ekosistem mode yang lebih baik.
130
development bersama Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi. Dari London, Merdi meluncur ke Dhaka untuk mengikuti
Bangladesh Fashion Week 2019 dengan membawa karya yang menggunakan
kain-kain tenun dengan pewarna alam dan Teknik SIRAT atau ikat kepala
bermotif sacred geometry yang disambung-sambung menjadi satu untuk
dijadikan gaun atau mantel yang cantik. Dalam dua perhelatan akbar tersebut,
tidak hanya memperkenalkan budaya Indonesia, tetapi juga cita-citanya untuk
membangun sebuah sistem mode yang baru yang disebut dengan gerakan Re-
Thinking Fashion System.
Konsep sustainable fashion juga diterapkan oleh salah satu mitra bisnis
Lenzing yang berlokasi di Jawa Tengah. Didirikan tahun 1998 di Desa
Yamansari, Kecamatan Lebaksiu, PT Laksana Kurnia Mandiri Sejati (Lakumas)
merupakan pabrik pemintalan yang sebagian besar karyawannya adalah orang
asli Tegal. Salah satu produk unggulan dari Lakumas adalah sarung tenun
goyor, yang sangat diminati di pasar Timur Tengah dan Afrika. Sarung tenun
ini merupakan produk khas Tegal, yang kini telah diproduksi dengan
pengolahan bahan dasar lokal dan dibuat langsung oleh pengrajin asli daerah
tersebut. Selain menggunakan serat alami dari TENCEL™, konsep bisnis yang
dijalani oleh Lakumas juga ikut memberdayakan masyarakat lokal, serta
meningkatkan kualitas hidup para pekerjanya.
***
131
berteknologi inovatif. Serat-serat ini menjadi bahan dasar untuk berbagai
aplikasi tekstil dan nonwoven, juga digunakan dalam pakaian kerja dan
pakaian pelindung serta digunakan dalam sektor industri.
Kekuatan Lenzing dalam kualitas dan inovasi menjadi tolok ukur standar
global untukserat selulosa. Dengan 80 tahun pengalaman dalam memproduksi
serat, Lenzing Group merupakan satu-satunya perusahaan di dunia yang
mampu memproduksi ketiga generasi serat selulosa dalam jumlah yang besar.
Produk Lenzing dipasarkan dengan nama brand TENCEL™ untuk aplikasi dalam
industri tekstil, VEOCEL™ untuk aplikasi dalam industri nonwoven dan
LENZING™ untuk aplikasi dalam bidang industri dan produk lainnya. Inovasi
lainnya seperti REFIBRA™ yang menggunakan teknologi recycling, LENZING™
ECOVERO™ sebagai standar baru dalam eco-responsible viscose dan TENCEL™
Luxe, lyocell filament, telah menjadikan Lenzing sebuah perusahaan global
yang memimpin dalam hal inovasi.
132
Menurut Poppy Dharsono, tokoh fashion Indonesia yang tidak hanya sebagai
pengamat tapi juga praktisi, fashion adalah sebuah kecenderungan gaya yang
sedang digemari pada saat itu dan berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Ellen, owner butik Nyla, fashion adalah bagian gaya hidup yang
merupakan pilihan pribadi setiap orang, yang bisa Beberapa dekade terakhir
sudah banyak pelaku usaha lokal yang sudah dan mau memulai berkecimpung
dalam dunia fashion. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan usaha
fashion di Indonesia. Fashion merupakan subsektor Ekonomi Kreatif. Sebagai
bagian dari subsektor Ekonomi Kreatif, fashion merupakan subsektor yang
berpengaruh terhadap kenaikan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu
negara. Berikut merupakan Data Kontribusi Subsektor Ekonomi Kreatif
terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) membuat diri mereka merasa lebih
baik dan nyaman. (Savitrie, 2008: 53-54).
Contoh produk local yang dapat dikembangkan di lingkungan sekitar
misalnya batik, tenun, songket dan lain sebagainya. Berikut ini adalah brand
local batik yang terkenal di Indonesia diantaranya :
1. Danar Hadi
Telah lama berkecimpung dalam dunia batik tentu menjadikan brand lokal
satu ini layak memasuki daftar brand batik lokal terkenal. Setelah berkembang
dengan baik di Solo, kini brand tersebut merambah ke beberapa kota besar di
Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, medan, Surabaya, dan Semarang.
2. Batik Keris
Brand ini bermula dari produk batik rumahan yang kemudian berkembang
pesat dan tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Manado, Bali,
Jakarta, Palembang, Lombok, dan Balikpapan.
Menghadirkan berbagai macam kombinasi corak, motif, hingga warna, yang
masing-masing kombinasinya menyimpan cerita dan makna unik yang
tersembunyi, yang dapat membuat siapa saja takjub.
Brand batik lokal terkenal ini menyediakan produk ready-to-wear yang
dapat dipadukan dengan beragam kombinasi gaya fashion, baik itu untuk acara
formal maupun hanya untuk penampilan sehari-hari.
3. Batik Semar
Mulanya, brand dari batik ini hanya menyediakan koleksi berupa batik tulis
yang diperuntukkan bagi golongan menengah ke atas saja.
Namun seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya popularitas
batik di berbagai lapisan masyarakat, Batik Semar pun mulai mengeluarkan
produk batik dengan jenis yang lebih beragam, seperti batik kombinasi, batik
133
cap, hingga batik sablon dengan corak yang juga sangat beragam.
4. Alleira Batik
Karakteristik utama pada brand batik lokal terkenal satu ini terlihat dari
kombinasi warna serta gradasi kontemporernya, sehingga setiap produk yang
dihasillkan akan selalu terlihat unik, cantik, dan mewah.
Sementara untuk motifnya, Brand ini lebih banyak memadukan antara
budaya barat dan budaya timur, dan selalu mengeluarkan varian motif terbaru
setiap tahunnya yang mencerminkan kebanggaan terhadap budaya serta daerah
di Indonesia.
rumah adat dan kearifan local lainnya. Berikut adalah karya pengaplikasian
134
desain yang memanfaatkan kearifan lokal
Mengangkat kearifan lokal yang terinspirasi dari pohon Mangrove yang berada di Sumba,
NTT
135
3. BRANDING DAN MARKETING
MODUL AJAR
DASAR BRANDING DAN MARKETING (DBM)
A. IDENTITAS MODUL
PENYUSUN :
SATUAN PENDIDIKAN :
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X TATA BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 3 x 12 JAM (36 X 45 MENIT)
ELEMEN : DASAR BRANDING DAN MARKETING (DBM)
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
branding dan marketing, menjelaskan segmentasi pasar,
memahami DNA brand, memahami pesaing dari produk
busana, menjelaskan definisi dan konsep marketing dan
digital marketing
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang Dunia Industri dan
perkembangan mode (DIPM)
136
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran : Project Based Learning
Moda pembelajaran : Blended Learning
Sintak Belajar : Merdeka Belajar
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami segmentasi pasar.
2. Memahami DNA Brand.
3. Memahami pesaing dan produk busana
4. Menjelaskan definisi dan konsep marketing dan digital marketing
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta Didik dapat menciptakan DNA Brand ( Personal Branding)
2. Peserta Didik dapat meningkatkan penjualan Produk.
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kamu Tau tentang pengaruh Merk Dagang?
2. Mengapa suatu merk dagang ada yang disukai / tidak disukai oleh konsumen?
3. Mengapa Produk Fashion suatu saat berubah Trend nya?
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di Elearning (Clasroom) dan Youtube serta
lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic, formatif, sumatif, beserta lembar penilaiannya
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila.
⮚ Guru memperkenalkan diri dengan peserta didik tingkat X dengan menyebutkan
nama, alamat, dan mata pelajaran yang di ampu
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
137
⮚ Mengecek penampilan peserta didik (well groomed) mulai dari kerapihan dan
kelengkapan anggota badan
b. Eksplorasi konsep
⮚ Guru memimpin pembuatan kesepakatan kelas.
⮚ Peserta didik mengamati video lagu profil pelajar pancasila
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada materi tentang
analisis segmentasi pasar dan pesaing dari produk busana
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular
dan high
c. Ruang kolaborasi
⮚ Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Setiap kelompok menganalisa Vidio yang berhubungan dengan segmentasi pasar
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang analisa Vidio yang
berhubungan dengan segmentasi pasar
e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran tadi?
⮚ Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?
138
PERTEMUAN 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru memimpin pembuatan kesepakatan kelas.
⮚ Peserta didik mengamati video lagu profil pelajar pancasila
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada materi tentang
Personal Branding. (https://youtu.be/elmIMEQ0uFE )
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Setiap kelompok menganalisa Vidio yang berhubungan dengan materi tentang
personal branding
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang analisa Vidio yang
berhubungan dengan personal branding
139
e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik bagaimana
perasaanmu mengikuti pembelajaran tadi?
⮚ Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran pada hari ini:
● Belajar apa hari ini? Setiap siswa menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari hari ini.
PERTEMUAN 3
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru memimpin pembuatan kesepakatan kelas.
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada materi tentang
marketing dan digital marketing
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high
140
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Setiap kelompok menganalisa Vidio yang berhubungan dengan materi tentang
marketing dan digital marketing ( https://youtu.be/xsoxodTF2zQ )
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang analisa Vidio yang
berhubungan dengan marketing dan digital marketing
e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik bagaimana
perasaanmu mengikuti pembelajaran tadi?
⮚ Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran pada hari ini:
● Belajar apa hari ini? Setiap siswa menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari hari ini.
L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu ketika mengenakan pakaian original Brandid?
⮚ Bagaimana perasaanmu ketika mengenakan pakaian Brandid KW?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah kamu selalu berpakaian mengikuti trend?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran ini?
2) Diagnostic kognitif
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang Merk ?
⮚ Sebutkan macam – macam merk busana yang kamu ketahui?
⮚ Mengapa merk tertentu harganya bisa mahal?
141
⮚ Apakah kamu bisa menjelaskan Trend Mode saat ini?
⮚ Mengapa kebanyakan orang suka belanja online?
⮚ Apa kelebihan dan kelemahan belanja online?
b. Formatif
1) Analisalah video iklan tentang produk …. yang kamu amati!
KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika video iklan sesuai dengan produk nilai 86 – 100
Jika video iklan kurang sesuai dengan produk nilai 76-85
Jika video iklan tidak sesuai dengan produk nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Jika anda adalah seorang pemilik butik yang berkonsentrasi membuat pakaian casual
remaja, bagaimana cara anda mempromosikan produk anda?
3) Merk apa yang akan anda gunakan untuk produk anda?
KRITERIA :
142
Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65
Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73
c. Sumatif
1) Tes sumatif 1
a) Kisi – kisi tes sumatif 1
143
2 Marketing mampu Klasifikas L1 / C1 Menyebutkan macam B/S 2
(DBM) menjelaskan i system – macam jenis
segmentasi marketing marketing secara
pasar, offline atau online
memahami
3 DNA brand, Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 3
memahami contoh desain busana
pesaing dari busana tentang busana
produk casual casual remaja untuk
busana, remaja kesempatan tertentu
b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda (B/S)
2. System penjualan secara door to door merupakan jenis pemasaran secara
online (B/S)
144
3. model busana di atas adalah busana yang saat ini sedang tren dikalangan
remaja (B/S)
145
c) Kunci Jawaban tes sumatif 1
1. B
2. S
3. B
4. B
5. S
146
b) Tes Sumatif 2
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Dibawah ini merupakan hal – hal yang mempengaruhi segmentasi pasar, kecuali …
A. Segmentasi geografis
B. Segmentasi demografis
C. Segmentasi psikografis
D. Segmentasi perilaku
E. Segmentasi topografis
2. Memasarkan sebuah produk dapat melalui online maupun offline, manakah di bawah ini
yang bukan merupakan media penjualan secara online…
A. Shopee
B. Lazada
C. Tokopedia
D. Bazaar
E. Jd.id
3. Michelle membeli sepatu dengan merk “ABABA” , nomer sepatu yang dia pilih sesuai
dengan ukuran kakinya. Akan tetapi ada kelemahan dari sepatu tersebut antara lain dari
segi bahan yang kurang nyaman dan desain warna yang kurang up to date.
Apakah produk tersebut layak untuk dipilih ?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Kurang setuju
D. Agak setuju
E. Tidak setuju
4. Perhatikan logo brand di bawah ini!
147
logo di atas merupakan brand dari produk …
A. Sepatu
B. Busana pesta
C. Sportwear
D. Casual wear
E. jeans
5. z
e) Kunci Jawaban tes sumatif 1
6. B
7. S
8. B
9. B
10. S
3) Tes Sumatif 3
a) Kisi – kisi tes sumatif 3
148
1 Dasar Pada akhir Klasifikas L1 / C1 Menyebutkan Uraian
Branding fase E, i jenis – jenis
1
dan peserta didik marketing marketing
Marketing mampu
2 (DBM) menjelaskan Strategi L2 / C2 Menjelaskan Uraian 2
segmentasi pemasaran macam- macam
pasar, strategi
memahami pemasaran
DNA brand,
memahami
pesaing dari
produk
busana,
definisi dan
konsep
marketing
dan digital
marketing.
b) Tes sumatif 3
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan jenis jenis marketing produk busana yang kamu ketahui!
2. Untuk memasarkan produk busana, bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara baik online maupun offline. Jelaskan strategi marketing seperti apa yang
kalian ketahui!
149
M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN
Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum
memiliki tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca
ulang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan,
silakan lakukan pengamatan
142
O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
BAB 1
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISA PRODUK PESAING
Secara umum, terdapat empat jenis segmentasi pasar, yakni segmentasi perilaku,
demografis, psikografis, serta geografis. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen berdasarkan tingkah
lakunya terhadap produk bisnis yang ditawarkan, mulai dari sikap, pengetahuan, reaksi
atau respon, loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari seorang pelanggan. Biasanya,
jenis segmentasi ini lebih terikat dengan proses pengambilan keputusan atau decision
making konsumen.
2. Segmentasi Demografis
Jenis lainnya dari segmentasi pasar adalah segmentasi demografis, dimana pengelompokan
konsumen berfokus terhadap aspek-aspek seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, status menikah, dan lain sebagainya.
3. Segmentasi Psikografis
Berikutnya ada pula segmentasi psikografis yang lebih cenderung berhubungan dengan
aspek psikologis pelanggan. Umumnya, pelaksanaan segmentasi ini cukup rumit lantaran
Anda wajib memahami selera target konsumen secara mendalam. Untuk itu, Anda bisa
memanfaatkan survei seperti pembagian kuesioner agar dapat mengetahui preferensi
sebenarnya dari konsumen terkait, seperti gaya hidup, hobi, ketertarikan, dan semacamnya.
4. Segmentasi Geografis
Jenis terakhir segmentasi pasar adalah segmentasi geografis, yaitu pengelompokan
konsumen menurut aspek lokasi seperti tempat tinggalnya. Segmentasi satu ini tentu tidak
kalah penting dari lainnya mengingat kebutuhan maupun kegunaan suatu produk dan jasa
selalu akan berbeda-beda tergantung pada lokasi, keadaan, maupun cuaca.
143
Anda. Pasalnya, ketika Anda mengetahui segmen mana yang akan digeluti, tentu Anda
akan melihat siapa dan berapa kompetitor di dalamnya. Hal ini bisa menjadi acuan dasar
untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Anda dapat mempelajari, mencontoh
ataupun mengevaluasi berbagai taktik pemasaran dalam menarik minat pelanggan.
2. Meningkatkan Pelayanan Menjadi Lebih Baik Tujuan lainnya dari segmentasi pasar adalah
meningkatkan pelayanan menjadi jauh lebih baik. Ya, setelah mengetahui segmentasi pasar
bagi bisnis, Anda dapat menerapkan layanan yang sesuai di dalamnya.
3. Bahan Evaluasi dan Perencanaan Bisnis Segmentasi pasar juga ditujukan sebagai bahan
evaluasi ataupun perencanaan perusahaan. Anda akan jadi lebih mudah memahami dan
mempelajari setiap strategi pemasaran yang telah dilakukan, sehingga dapat membuat
rencana bisnis dengan baik dan cerdas ke depannya.
4. Meningkatkan Efektifitas Strategi Pemasaran Selain itu, tujuan segmentasi pasar adalah
untuk meningkatkan efektifitas strategi pemasaran produk maupun jasa yang ditawarkan.
Sebab, dengan adanya pengetahuan akan target konsumen, proses marketing suatu bisnis
akan jauh lebih terarah, mulai dari promosi, produksi, distribusi, dan lain sebagainya.
Dalam menjalankan strategi dan menentukan segmentasi pasar, tentu hal ini tak bisa dilakukan
sembarangan. Pada dasarnya, ada beberapa syarat dasar yang harus perusahaan atau pebisnis
penuhi, seperti:
1. Dapat diukur, artinya pembagian konsumen yang dilakukan harus terukur, entah itu dari
besar, luas, jumlah, ataupun daya belinya dalam setiap kelompok pasar.
2. Dapat dibedakan, maksudnya tiap-tiap kelompok target pasar bisa dibedakan dengan jelas.
3. Logis dan dapat dijangkau, artinya segmentasi pasar adalah hal yang mampu dilaksanakan
dan terjangkau oleh perusahaan.
4. Memiliki skala atau ruang lingkup target yang cukup besar.
5. Target pasar yang dituju berpeluang memberi keuntungan bagi bisnis.
144
F. Prosedur Melakukan Segmentasi Pasar
Lalu, bagaimanakah cara melakukan segmentasi pasar? Berikut beberapa tahapan yang harus
Anda lalui.
1. Tahap Survei
Langkah pertama ketika ingin melakukan segmentasi pasar adalah survei. Ya, Anda perlu
mengeksplorasi target konsumen terlebih dahulu untuk mengenalinya secara mendalam,
entah itu dengan membagikan kuesioner, wawancara, dan lain-lain. Tahap ini akan
membantu Anda mengumpulkan beragam jenis informasi dan data yang dibutuhkan dari
masyarakat atau sasaran pasar.
2. Tahap Analisis
Tahap kedua dari segmentasi pasar adalah menganalisis informasi. Jika Anda telah memiliki
data yang dibutuhkan, maka kemudian Anda harus melakukan analisis terhadap informasi
tersebut hingga akhirnya menarik sebuah kesimpulan. Hasil analisis nantinya digunakan
sebagai dasar pengelompokan konsumen berdasar segmennya.
3. Tahap Identifikasi
Tahap akhir dari segmentasi pasar adalah melakukan identifikasi. Setelah memiliki data
terkait konsumen dan menganalisisnya, Anda kemudian dapat mengidentifikasi setiap
kelompok target pasar tersebut. Dalam tahap ini, Anda akhirnya akan menemukan jenis
konsumen mana yang akan menjadi lahan pemasaran bisnis.
O. GLOSARIUM
Istilah Istilah yang digunakan dalam Modul ajar
Personal Branding : suatu proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek yang ada
dalam diri
Digital Marketing : pemasaran secara digital
Segmen Pasar : kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda
DNA brand :
P. DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/xsoxodTF2zQ
https://youtu.be/elmIMEQ0uFE
Redaksi OCBC NISP https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/segmentasi-pasar-adalah
145
4. MENGGAMBAR MODE
MODUL AJAR
DASAR-DASAR KEAHLIAN BUSANA
FASE E – MENGGAMBAR MODE
146
MODUL AJAR MENGGAMBAR MODE
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : …………………………
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………………
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 X 45 MENIT
ELEMEN : Menggambar Mode
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan dan
membuat gambar anatomi tubuh dan dasar ilustrasi,
mencampur warna, implementasi desain dan detail ke
anatomi tubuh, dan membuat desain teknis secara digital.
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari materi tentang perhitungan
matematika dasar dan perkembangan mode.
147
Moda pembelajaran : Blended learning
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan desain busana sesuai dengan bentuk
tubuh.
2. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan warna busana sesuai dengan warna kulit
3. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan motif bahan busana sesuai dengan
bentuk tubuh dan warna kulit.
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian pernah mendengar tentang anatomi tubuh?
2. Model busana seperti apa yang kalian sukai?
3. Apa model dan warna busana yang sedang trend saat ini?
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di elearning. dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan alat dan bahan untuk praktik pembelajaran
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic, formatit, sumatif beserta dengan lembar
penilaiannya
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
148
⮚ Kegiatan well gromed dengan mengecek kelengkapan dan kerapian berbusana
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video anatomi tubuh di https://youtu.be/H2eMF-ocDUE
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video anatomi tubuh
⮚ Guru memberikan penjelasan materi anatomi tubuh lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat desain
sesuai dengan anatomi tubuh
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan desain anatomi tubuh dengan tutor
sebaya
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
149
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil gambar anatomi tubuh
e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar anatomi tubuh?
⮚ Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat desain
ilustrasi
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan desain ilustrasi dengan tutor sebaya
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil gambar anatomi tubuh
e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain ilustrasi?
⮚ Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru
151
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA AKU BISA AKU LUAR BIASA AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama
Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang kombinasi warna di
https://youtu.be/Dt432vL3QMo
152
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video kombinasi warna
⮚ Guru memberikan penjelasan materi warna lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
linkaran warna
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan lingkaran warna dengan tutor sebaya
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan lingkaran
warna
e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar lingkaran warna?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru
153
Pertemuan 4
154
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang desain busana sesuai bentuk tubuh di
https://youtu.be/GrVrOlhA9FI
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari video pembelajaran
⮚ Guru memberikan penjelasan materi desain busana sesuai bentuk tubuh lewat
PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum
jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa
sebagai tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
linkaran warna
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dalam pembuatan desain busana sesuai bentuk
tubuh dengan tutor sebaya
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam
pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok
1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok
yaitu sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan desain
busana sesuai bentuk tubuh
e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
155
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain busana sesuai dengan
bentuk tubuh?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru
Pertemuan 5
156
3. Sebutkan kelebihan hasil gambar desain busana secara digital.
4. Pentingkah membuat desain busana secara digital.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang pembuatan desain busana secara digital di
https://youtu.be/gUVo2vc-fDM
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari video pembelajaran
⮚ Guru memberikan penjelasan pembuatan desain busana secara digital lewat
PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum
jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 6 siswa dengan 1 siswa
sebagai tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
desain busana secara digital.
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dalam pembuatan desain busana secara digital
dengan tutor sebaya.
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam
pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 6
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok
1-6
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok
yaitu sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan desain
busana sesuai bentuk tubuh
e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
157
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain busana secara digital?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru
L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
b. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu sekolah di jurusan busana?
⮚ Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran desain?
2) Diagnostic kognitif
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang menggambar mode?
⮚ Sebutkan macam – macam busana berdasarkan kesempatan?
⮚ Model busana apa saja yang kamu sukai?
⮚ Pernahkah kalian membuat desain busana?
⮚ Apa saja yang kalian amati ketika melihat sebuah desain busana?
⮚ Apakah kalian bisa membuat desain busana?
⮚ Desain busana apa saja yang pernah kalian buat?
c. Formatif
158
1) Buatlah desain anatomi tubuh manusia wanita dewasa menggunakan rangka benang!
KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika ukuran proporsi tepat sesuai dengan ketentuan nilai 86 – 100
Jika ukuran proporsi tepat kurang sesuai dengan ketentuan nilai 76-85
Jika ukuran proporsi tepat tidak sesuai dengan ketentuan nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Presentasikan hasil gambar anatomi tubuh kamu!
KRITERIA :
159
Jika ide baru nilai 86 – 100
Jika ide tari yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3
3) Pengamatan
Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73
4.
N d. Sumatif Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
o 1) Tes sumatif Pembelajaran Kognitif soal soal
1
a) Kisi – kisi
tes sumatif 1
Elemen
1 Mengambar Pada akhir ● Ga L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S
mode fase E, mbar anatomi tubuh 1
peserta manusia, peserta
anatomi
didik
tubuh didik mampu
mampu
menerapk
membenarkan atau
an dan menyalahkan
kesesuaian proporsi
160
2 membuat ● Da L3 / C5 Disajikan contoh B/S 2
gambar sar desain ilustrasi ,
anatomi peserta didik mampu
ilustras
tubuh dan
membenarkan dan
dasar
ilustrasi,
menyalahkan tentang
mencampu pengertian desain
r warna, ilustrasi
3 implement ● M L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S 3
asi desain encamp tentang lingkaran
dan detail warna, peserta didik
ur
ke
warna, mampu
anatomi
membenarkan dan
tubuh, dan
menyalahkan tentang
membuat
warna primer
desain teknis
4 Imple L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S 4
secara digital.
mentas tentang shiluet desain
i busana, peserta didik
desain mampu
dan membenarkan dan
detail menyalahkan
ke
kesesuaian bentuk
anatom
tubuh dan desain
i tubuh
busana yang
disajikan.
5 ● de L3 / C5 Disajikan macam- B/S 5
sain macam tools yang
teknis ada dalam aplikasi
secara desain digital,
digital peserta didik mampu
membenarkan dan
menyalahkan tentang
penggunaan fungsi
tools dengan benar.
b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Desain proporsi tubuh wanita dewasa secara anatomi adalah 8 ½ x tinggi
kepala. (B/S)
2. Desain ilustrasi adalah desain dengan perbandingan proporsi 9 ½ x tinggi
kepala. (B/S)
161
3. Warna primer adalah pencampuran dari warna merah, kuning, dan biru.
(B/S)
4. Motif polkadot besar cocok untuk orang bertubuh kecil. (B/S)
5. Fungsi tombol “brush” pada tools adalah untuk memberi warna.(B/S)
c) Kunci Jawaban tes sumatif 1
1. S
2. B
3. S
4. B
5. B
d) Norma penilaian tes sumatif 1
Nilai = jumlah soal yang benar x 20
= 5 x 20
= 100
162
M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN
Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum
memiliki tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca
ulang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan,
silakan lakukan penciptaan desain dengan membedakan style dan look.
163
kurus pendek gemuk gemuk
Materi Pertemuan 1
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari
kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas pada bentuk
dan gerakan tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya
persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher dan wajah harus
diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus sesuai dengan gerakan tubuh
yang sebenarnya.
Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
b. Letak bagian-bagian tubuh
c. Sikap, gaya dan gerak tubuh
d. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak bagian-
bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis-garis dengan
perbandingan tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian-bagian tubuh mulai
dari ubun-ubun sampai ujung kaki.
164
2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh
Anatomi tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang
desainer dalam menuangkan ide dan gagasannya kepada orang lain.
Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang
disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik
dibandingkan tampa anatomi tubuh. Selain itu perbandingan masing-masing ukuran
model pakaian pada anatomi tubuh lebih mudah dibaca orang yang melihatnya seperti :
a. Ukuran garis leher dan krah
b. Bentuk lengan dan panjang lengan
c. Bagian badan, pinggang dan panggul
d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian
e. Siluet blus atau model secara keseluruhan
f. Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian
165
c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan
atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala
atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.
Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani,
dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai berikut :
a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit seperti penyakit
beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak seimbang.
b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil
c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga.
166
0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm
1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala 2 = batas
ketiak / dada
3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala 4 = batas pinggul dan pergelangan
tangan, lebar panggul = 2 x lebar kepala 4 ¾ = Ujung jari tangan 5 3/4 = lutut dan jarak lutut =
lebar kepala
7 = betis 8 = pergelangan kaki 8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala 8 ½ = ujung jari kaki
dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala 220
3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan garis di
atas.
4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh sebuah
anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.
167
5. Menggambar Bagian-bagian Tubuh
a. Wajah
Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih menarik
dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga dan lainnya. Wajah terdiri atas
bagian-bagian yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut pada kepala.
Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang.
Selain itu dalam menggambarkan wajah juga perlu memahami tentang ekspresi wajah karena
ekspresi wajah juga mempengaruhi penampilan desain secara menyeluruh. Ekspresi wajah
biasanya disesuaikan dengan tema desain misalnya desain pakaian remaja ditampilkan dengan
ekspresi wajah yang ceria, untuk pakaian pesta ditampilkan dengan ekspresi yang anggun seperti
tersenyum.
Berikut ini akan dibahas dan digambarkan bagian-bagian wajah yang meliputi mata dan alis,
hidung, Bibir, telinga dan rambut.
1) Mata dan alis
Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu. Bentuk mata
seperti buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian jarak antara telinga kanan
dan kiri. Mata yang dilihat dari arah depan terlihat seluruhnya dan alis dibuat di atas mata
dengan ujung alis runcing.
2) Hidung
Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Berikut
gambar hidung jika dilihat dari beberapa arah :
3) Bibir
Bibir terletak dibawah hidung atau antara hidung dan dagu. Bentuk bibir digambarkan sesuai
ekspresi yang diinginkan seperti sedang tersenyum dan lain-lain.
4) Telinga
Posisi telinga adakalanya tertutup oleh gaya rambut, namun ada juga yang menggambarkannya
terlihat seluruhnya.
5) Rambut
Batas rambut adalah pertengahan antara puncak kepala dan alis mata. Gaya atau model rambut
dapat digambar sesuai gaya atau mode yang sedang berkembang.
168
b. Tangan
Tangan terdiri atas lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari tangan. Dalam
menggambar lengan kita perlu memperhatikan arah lengan yang digambar, tentunya disesuaikan
dengan posisi tubuh/gaya berdiri.
Gambar bahu atau pangkal lengan dibuat agak membulat, gambar lengan dari siku ke ujung
tangan dibuat agak melengkung, pergelangan tangan dibuat ramping atau mengecil dan gambar
telapak tangan dan jari disesuaikan dengan arah telapak tangan.
c. Kaki dan telapak kaki
Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki.
Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat. Besar kaki ukuran anatomi
sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. Secara umum ukuran kaki
dapat diperkirakan sebagai berikut :
1) Paha terbesar terletak pada bagian atas, ukurannya lebih kurang setengah lebar panggul, paha
akan mengecil ke bawah sampai mendekati lutut.
2) Lutut agak kecil dibanding paha
3) Betis digambar agak melengkung dan sedikit lebih besar dari lutut dan akan mengecil akan
mengecil pertengahan antara lutut dan mata kaki. Pada gambar berikut terlihat sketsa kaki
dengan beberapa gaya berdiri dan telapak kaki dilihat dari beberapa arah. Menggambar telapak
kaki disesuaikan dengan alas kaki atau sepatu yang dipakai.
Untuk desain adakalanya menggunakan sepatu yang
memakai hak tinggi seperti sepatu untuk pesta, untuk kerja dan sebagainya serta sepatu hak
rendah untuk pakaian santai, pakaian rumah, dll.
169
Ada beberapa metode yang dapat dipedomani dalam menggambar gaya dan gerak anatomi tubuh
yaitu :
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips
Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkan rancangan busana
khusus menghadap kedepan, sedangkat rangka elips untuk memperlihatkan rancangan
busana dari arah samping.
170
Materi Pertemuan 2
Desain ilustrasi adalah suatu sajian gambar dengan tujuan untuk mempromosikan suatu disain
busana. Oleh sebab itu gambar yang dibuat harus seindah dan semenarik mungkin. Dalam
pembuatannya, seringkali proporsi tubuh dibuat secara ilustrasi atau dipanjangkan pada bagian
kakinya. Proporsi yang sering digunakan biasanya 10 kali tinggi kepala atau lebih.
Seorang yang ahli membuat desain ilustrasi disebut dengan fashion illustrator. Seorang fashion
illustrator belum tentu seorang fashion designer karena hanya bertugas membuat suatu ilustrasi
busana untuk promosi.
Langkah-langkah dalam membuat fashion illustration adalah:
1) Membuat proporsi secara ilustrasi dengan pose yang menarik
2) Menggambar wajah harus cantik
3) Menggambar disain dengan menunjukkan bagian yang menjadi pusat perhatian
4) Menyelesaikan gambar bisa dengan cat air, cat air atau pensil warna
Berikut contoh desain ilustrasi
Materi Pertemuan 3
Warna merupakan unsur yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu
benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak
benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda, bahkan
mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua, warna terang, warna
gelap, warna redup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah,
biru, kuning, hijau, orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin,
warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga
dengan watak warna.
171
1. ALAT
a. Pensil
b. Penggaris
c. Penghapus
d. Kuas
e. Palet
f. Gunting
g. Jarum
2. BAHAN
a. Pewarna (pigmen warna/cat poster)
b. Kertas gambar
c. Kertas duplex
172
2. Membuat lingkaran (2 buah)
173
4. Membuat warna primer dengan cara mengusapkan warna menggunakan kuas lalu
diusapkan pada bagian lingkaran warna
a. Warna Primer
5. Membuat warna sekunder dengan mencampurkan warna primer dengan takaran yang
sama.
● Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.
● Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.
● Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.
174
❖ Biru hijau (BH)
adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu
bagian kuning (B+B+K)
175
7. Lingkaran warna sudah terbentuk
8. Membuat cetakan berbentuk lingkaran yang bagian dalamnya dilubangi sesuai dengan
jenis warna yaitu kombinasi analog, kombinasi komplementer, kombinasi split-
komplementer, kombinasi dobel-komplementer, kombinasi triad, kombinasi tretrad.
176
Kombinasi Split-Komplementer Kombinasi Dobel-
Komplementer
177
9. Membuat lingkaran monokromatik
178
12. Untuk bagian atas warnanya sama dengan lingkaran warna dan untuk yang
bawahnya dicampur dengan warna putih agar menghasilkan warna yang lebih
muda.
Materi Pertemuan 4
1. Bentuk Buah Pir
Buah pir adalah buah yang memiliki bentuk khas. Bentuk buah bagian bawah lebih besar
daripada bentuk buah bagian atas.
.
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps
179
2. Bentuk Tubuh Buah Apel
Beberapa artis yang memiliki bentuk tubuh apel adalah Kerry Katona dan Jennifer Hudson.
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps
180
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps
Contoh artis yang memliki bentuk tubuh semacam ini adalah Hillary Duff dan Nicole Kidman.
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps
Mengurangi Kekurangan bentuk tubuh Pembuatan desain busana untuk orang dengan proporsi
ideal tidaklah sulit, tetapi kenyataan bahwa sebagian kelompok orang tidak berbadan ideal,
sehingga perlu pemikiran yang serius. Pemilihan desain diharapkan dapat menutupi kekurangan
pada tubuh tersebut sehingga kelihatan sempurna. Ketepatan desainer dalam memilih desain akan
memberikan kepercayaan kepada pelanggan.
Beberapa kekurangan yang terdapat pada tubuh seseorang diantaranya:
1). Ketidakseimbangan tinggi badan,
2). berat badan ( terlalu kurus atau gemuk)
3). Ketidakseimbangan ukuran bahu, dada, pinggang, pinggul, bentuk leher, perut, punggung, kaki.
Adapun kekurangan tersebut dapat diuraikan satu persatu.
a) Ketidakseimbangan tinggi badan.
Orang yang kurang tinggi dapat diatasi dengan memilih busana dengan garis-garis
vertikal sehingga akan berkesan lebih tinggi. Garis atau aksen vertikal dapat diletakkan pada
tengah muka, garis prinses dll. Seseorang yang terlalu tinggi dapat memilih garis horisontal
untuk dapat berkesam mengurangi tinggi badan. Desain dengan potongan yang melintang daat
berkesan memendekkan misalnya dengan model yang menggunakan pas bahu, yoke, pemakaian
ikat pinggang.
b) Ketidakseimbangan berat badan.
181
Seseorang yang berbadan gemuk akan terkesan lebih lebar. Pemilihan garis vertikal akan
lebih tepat untuk mengurangi ukuran lebar. Hindari untuk memilih garis yang horisontal dan
garis lengkung karena akan menambah efek gemuk. Begitupun sebaliknya pada orang yang
berbadan kurus akan menutupi kekurangannya supaya menjadi lebih gemuk. Pemilihan busana
dengan garis horisontal. Pemilihan desain dengan kerut-kerut sehingga memberiakan efek
membesarkan badan.
c) Bahu terlalu panjang atau pendek
Bahu yang terlalu panjang memberikan kesan melebar, dapat dikurangi dengan cara
menggeser garis kerung lengan atau memilih desain tanpa garis kerung lengan, misalnya lengan
reglan atau dengan mengurangi panjang bahu.dan hindari pemakaian bantalan bahu yang
terlalu tinggi. Sedangkan bahu yang pendek akan berkesan sempit pada bagian badan, dapat
disembunyikan dengan menambahkan panjang bahu ke bagian lengan. dan diberikan bantalan
bahu sehingga terkesan lebih gagah
182
d) Dada terlalu besar atau terlalu kecil Seseorang yang memiliki dada besar dapat disembunyikan
dengan memilih model tertutup bagian depan, aksen dibahu berupa kerut atau pita, bahan yang
cocok dengan tekstur lemas. Hal yang perlu dihindari adalah model kamisol dengan kerutan
penuh di muka, bahan ketat, dan aksen pada bagian dada. Dada yang terlalu kecil dapat ditutupi
dengan blus berkerut atau draperi. Desain blus yang longgar dapat digunakan, hindari model
blus ketat.
e) Pinggul besar dan kaki besar Desain busana yang cocok adalah rok span/ suai, panjang rok
menutupi paha. Hindari penggunaan kerut-kerut pada pinggang dan rok mini.
f) Leher pendek dan gemuk Desain yang dapat dipilih orang yang mempunyai leher pendek dan
gemuk agar kelihatan lebih langsing dan mempunyai leher yang jenjang, dengan memilih model
tanpa collar. Hindari model collar tinggi/ tegak, potongan rambut menyentuh bahu.
183
h) Kaki pendek badan atas lebih panjang
Perbandingan antara badan atas dan bawah tidak proporsional, kaki yang pendek dapat
disamarkan dengan bentuk busana dengan garis pinggang yang dinaikkan, sehingga terkesan
dapat memanjangkan kaki.
184
DAFTAR PUSTAKA
185
5. DASAR FASHION DESAIN
MODUL AJAR DASAR DASAR BUSANA
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : ……..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………..
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 X 45 MENIT
ELEMEN : Dasar Fashion Desain (DFD)
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
proses penciptaan desain dengan menerapkan dasar-dasar
desain, memahami dan membedakan style dan look,
menemukan inspirasi, membuat kolase, menerapkan cara
mencari bentuk dan mengembangkan desain berdasarkan
style dan look
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang menggambar mode yang
diajarkan di tingkat sebelumnya. Setelah siswa dapat memahami materi tersebut maka siswa
dapat mempelajari bab ini. Bab ini mengupas tentang dasar fashion desain (DFD).
186
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat mengembangkan desain berdasarkan style
dan look
F. MODEL PEMBELAJARAN
Moda pembelajaran : Tatap Muka dan Daring (blanded Learning)
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan proses penciptaan desain dengan menerapkan dasar-dasar desain secara
runtut dan dengan bahasa yang tepat
2. Mendeskripsikan style dan look dengan berdasarkan pengamatan video
3. Mengelompokkan style dan look berdasarkan pengamatan video
4. Menemukan inspirasi melalui pengamatan dan eksplorasi di alam sekitar
5. Membuat kolase secara berkelompok sesuai tema yang dipilih menggunakan bahan yang
ada di alam sekitar
6. Menerapkan cara mencari bentuk busana sesuai tema yang dipilih dalam kelompok
7. Mengembangkan desain berdasarkan style dan look sesuai jenis kelamin dan kesempatan
berpakaian
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat menerapkan style dan look dan mengembangkan wawasan dalam
proses membuat desain busana
2. Peserta didik dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
belajar sebelumnya
3. Peserta didik dapat mengambil makna dari pembelajaran DFD dalam kehidupan sehari
hari terkait dengan cita cita mereka.
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah kalian melihat acara fashion show?
2. Apa yang kalian perhatikan, apa yang menarik dari fashion show?
3. Jika kamu melihat video fashion show, manfaat apa yang bisa diambil dari melihat video
tersebut?
4. Apakah kalian sudah memiliki bayangan 10 tahun ke depan tentang cita-cita kalian sesuai
jurusan?
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Guru menyiapkan materi pembelajaran di elearning…….(GC) dan lembar penilaian
Guru menyiapkan assessment diagnostic
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
187
Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada
di ruang kelas
Guru memperkenalkan diri dengan peserta didik tingkat X dengan menyebutkan
nama, alamat, dan mata pelajaran yang di ampu
Memberikan ucapan selamat datang dan selamat bergabung ke SMK …..
Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan
Ceking growming atau penampilan dan kerapian peserta didik semua. Kelengkapan
seragam jilbab dan riasan.
188
Guru menyampaikan target yang harus dicapai peserta didik secara regular dan
high dengan batas waktu tertentu.
Guru menjelaskan tentang kontrak belajar pada mata pelajaran Dasar Fashion
Desain (DFD)
Peserta didik mengeksplore berbagai desain fashion melalui kegiatan menonton
video fashion show dari perancang ternama di Indonesia contohnya Anne Avanti
dan Ali Kharisma
Guru memberikan tugas menuliskan kesan dan harapan peserta didik selama
menonton video tersebut.
189
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa dilakukan secara bergantian sehingga semua siswa mendapat giliran untuk
memimpin doa
Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan
190
d. Refleksi terbimbing (15 menit)
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
Bagaimana langkah yang bisa kalian agar dapat mengelompokkan desain busana
menurut Basic & Style?
Jawaban pertanyaan dapat diupload di GC
e. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu tentang Basic & Style!
Jawaban pertanyaan upload di GC
Pertemuan 3
191
b. Eksplorasi Konsep (45 menit)
Guru melakukan tanya jawab tentang kolase berdasarkan konsep mencari sumber
ide dengan menampilkan video keanekaragaman bentuk kolase sebagai bahan
sumber ide pembuatan desain busana.
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan Peserta didik di GC tentang
1) Konsep kolase
2) Mendiskripsikan alat bahan dan Langkah Langkah membuat kolase
3) Menerapkan Teknik membuat kolase
4) Bagai mana menemukan inspirasi desain busana dengan konsep kolase
Pertemuan 4
192
b. Eksplorasi Konsep (180 Menit)
Peserta didik mengeksplore berbagai desain fashion karnaval dengan
mendatangkan guru tamu / praktisi / fashion designer
c. Ruang Kolaborasi
Peserta didik membuat kelompok 6 orang
Peserta didik membuat replika busana karnaval
Peserta didik membuat replika busana karnaval dipandu oleh guru tamu
d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta menceritakan ide
gagasan unsurdesainnya yaitu peragaan busana karnaval
L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
Bagaimana perasaanmu sekolah di SMK ……….?
Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
Apakah hobi kamu?
Apakah kamu menyukai pelajaran seni?
2) Diagnostic kognitif
Apa yang kamu ketahui tentang desain?
Sebutkan macam – macam unsur desain?
Desain busana apa saja yang kamu sukai?
Pernahkah kaliyan melihat fashion show? Jenis busana apa saja yang kamu
lihat?
Apa saja yang kalian amati ketika melihat sebuah peragaan busana?
193
Apakah kalian dapat membuat desain busana dengan konsep kolase? Desain baju
apa saja yang bisa kalian buat?
Sebutkan nama – nama perancang yang kamu ketahui?
b. Formatif
1) Tuliskan makna basic dan style yang kamu amati!
KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika sesuai makna basic dan style dengan jenis busana nilai 86 – 100
Jika kurang sesuai makna basic dan style dengan jenis busana nilai 76-85
Jika tidak sesuai makna basic dan style dengan jenis busana nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Presentasikan ide gagasan desain kreasi kamu!
KRITERIA :
194
Jika kurang serius dalam pembawaan nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 - 65
3) Pengamatan
Gotong royong
Kebhinekaan
No Nama
mandiri
kreatif
global
Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73
c. Sumatif
1) Tes sumatif 1
a) Kisi – kisi tes sumatif 1
No Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
Pembelajaran Kognitif soal soal
1 Mengala Pada akhir fase Pengertian L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S
mi ini, peserta unsur tentang unsur desain 1
didik mampu desain peserta didik
menggali membenarkan atau
makna dan meyalahkan
simbol pada
pernyataan tersebut
195
2 unsur desain Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 2
dan kreasi ke contoh unsur desain peserta
dalam bentuk unsur didik mampu
desain busana desain membenarkan atau
menyalahkan unsur
desain tersebut
3 Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 3
contoh unsur desain peserta
unsur didik mampu
desain membenarkan atau
menyalahkan unsur
desain tersebut
4 Fungsi L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 4
seni pertunjukan
unsurdesai unsurdesain beserta
n fungsinya diharapkan
peserta didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
penggolongan fungsi
unsurdesain tersebut
5 Unsur – L3 / C5 Disajikan sebuah B/S 5
unsur seni istilah unsurdesain
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut
berdasarkan
penggolongan unsur
– unsur seni
6 Nilai L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 6
keindahan unsur desainan
unsur diharapkan peserta
desain didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut
berdasarkan nilai
keindahan unsur
desain
7 Symbol L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 7
dalam unsuresain beserta
unsur maknanya peserta
desain didik membenarkan
atau menyalahkan
196
pernyataan tersebut
berdasarkan makna
unsur desain tersebut
8 Symbol L3 / C5 Disajikan pengertian B/S 8
dalam unsur desain
unsur diharapkan peserta
desain didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
menyalahkan
pernyaatan tersebut
9 Contoh - L3 / C5 Disajikan contoh B/S 9
contoh unsur desain beserta
unsur gambarnya peserta
desain didik mampu
beserta membenarkan atau
gambarny menyalahkan
a pernyataan tersebut
10 Makna L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 10
unsur unsur desain beserta
desain maknanya
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut
b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Unsur desain adalah unsur desain yang digunaan untuk membuat desain
busana (B/S)
2. Warna merupakan salah satu unsur desain (B/S)
3. Tekstur adalah unsur desain yang dapat dikenali dengan cara diraba (B/S)
4. Keysha melihat fashion show yang dipentaskan dalam acara gelar karya
kelas dua belas. Ketika melihat peragan tersebut Keysha memahami
beberapa unsur yang mendukung sebuah busana. (B/S)
5. Ukuran merupakan salah satu pendukung dalam unsur unsur desain (B/S)
6. Yuli memahami sebuah unsur desain dengan baik, sehingga dia dapat
menerapkan pada penciptaan sebuat desain busana. (B/S)
7. Unsur desain dapat memberikan kedan yang berbeda jika diterapkan pada
sebuah desain busana. (B/S)
8. Besar kecil, tinggi pendek, vertikal horisontal adalah termasuk unsur desain
(B/S)
9. Bentuk saku termasuk unsur desain. (B/S)
197
10. Unsur desain garis tegak lurus dan tebal menggambarkan kesan gagah.(B/S)
198
Lembar Kerja Siswa pertemuan 4:
Mencari model busana kemudian tuliskan karakteristiknya tersebut dengan form di
bawah ini :
199
Gambar 4.6. garis leher V
b. Kerah(collar)
Kerah adalah penyelesaian daerah leher dengan tambahan
potongan kain. Kerah dan garis leher memiliki peran yang sama
pentingnya dalam memberikan kesan pada penampilan seseorang. Garis
leher memberi kesan santai, sedangkan kerah memberi kesan setengah
resmi. Pemilihan model kerah yang tepat akan meningkatkan
penampilan seseorang. Kesalahan pada pemilihan model kerah terhadap
bentuk wajah akan memperlihatkan ketidak proporsian tubuh pemakai.
Karena kreatifitas, menyebabkan bentuk, desain, dan ukuran
kerah menjadi beragam. Keberagaman ini dapat disimpulkan menjadi
beberapa bentuk dasar yang terdiri dari:
1) Kerah rebah (flat collar), disebut juga kerah bayi karena biasanya
kerah ini dipakai pada busana bayi dan anak-anak. Namun
perkembangan mode menjadikannya pantas untuk busana apa saja.
Kerah rebah adalah kerah yang letaknya merebah disekeliling garis
200
leher badan dan bahu tanpa menggunakan penegak. Pengembangan
bentuk kerah rebah ini adalah kerah peterpan, cape bib, dan berta.
Sumber hhtp://my.nakulastore.com
2) Kerah rol (roll collar), dikenal juga dengan kerah setengah rebah
atau setengah berdiri. Kerah setengah tegak adalah kerah yang
memiliki penegak dibagian belakang namun merebah pada bagian
muka.
Sumber hhtp://my.nakulastore.com
201
Pengembangan bentuk kerah ini adalah model kerah lapel, eton, dan
kelasi.
3) Kerah tegak (stand collar)
Kerah tegak adalah kerah yang berdiri tegak disekeliling garis leher.
Tegaknya kerah ini karena ada penegak atau kaki kerah.
Sumber hhtp://my.nakulastore.com
Kerah tegak cocok untuk orang yang memiliki leher jenjang atau
panjang. Jika orang dengan leher pendek hindari menggunakan
kerah tegak, yang tepat adalah memilih kerah rebah atau tanpa
kerah.
c. Lengan (sleeve)
Lengan adalah bagian busana yang menutupi tangan. Menurut
bentuknya lengan terdiri dari dua, yaitu;
1) Lengan yang dipasangkan (set in sleeves)
Lengan yang dipasangkan adalah lengan yang polanya tersendiri
kemudian dijahitkan atau disambungkan pada kerung lengan pada
badan.
202
Penggunaan lengan yang dipasangkan dan menyatu dengan badan
sebaiknya disesuaikan dengan bentuk tubuh seseorang. Hal ini perlu
dianalisa karena pemakaian lengan pada bentuk badan yang tidak
sesuai akan mempengaruhi penglihatan dan ketidak idealan.
Menurutu Hartatiati (2016), lengan dengan panjang yang berbeda
juga memiliki nama yang berbeda pula. Adapun nama lengan
tersebut adalah:
1) Cap Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai puncak
lengan.
203
d. Manset (cuff)
Manset merupakan penyelesaian akhir dari ujung lengan dengan
menggunakan bahan atau kain. Perkembangan bentuk manset saat ini
sangat beragam. Manset dapat dipasangkan pada semua panjang
lengan. Namun Penggunaan manset harus memperhatikan bentuk
tubuh seseorang. Bentuk tubuh besar pendek hindari penggunaan
lengan panjang yang bermanset, namun pilih lengan ¾ dengan manset
yang sama lebarnya dengan lubang lengan.
204
Sumber Armaini Rambe, 2016
205
f. Belahan (closing).
Belahan menurt Ernawati adalah pengikat dua bagian busana
menjadi satu. Penutup busana ini biasanya menggunakan kancing hias,
kancing tekan, kancing kait, resleting, perekat, sengkelit, dan gesper.
Namun sesuai perkembangan teknologi dan kreatifitas tidak
menutup kemungkinan belahan ini digunakan bahan lain.
g. Rok
Menurut Sicilia Sawitri dkk (2004) Rok adalah bagian busana yang
dikenakan pada bagian bawah blus atau kemeja. Model rok ada banyak
macamnya, namun pada dasarnya ada enam bentuk, yaitu rok suai, rok
kerut, rok lipit, rok pias, rok drapery, dan rok lingkar.
1) Rok suai/lurus
Model yang paling simple. Adalah bentuk yang sama dengan
bentuk badan bagian bawah. Rok jenis ini tepat dipakai oleh
orang bertubuh ideal karena terlihat proporsional. Contoh dari rok
lurus ini adalah; Straight Skirt, Tigh Skirt, Wrap Skirt dan lainnya.
2) Rok kerut
Rok kerut sangat sederhana karena berasal dari kain persegi
panjang yang dikerut untuk bagian pinggang sesuai besar lingkar
pinggang. Rok kerut tepat untuk bentuk tubuh ramping dan tinggi
kurus. Contoh dari rok kerut adalah; Ruffle Skirt, Over Skirt,
Tiered Skirt, Balloon Skirt
3) Rok Lipit
Rok lipit adalah rok yang memiliki lipatan-lipatan pada bagian
pinggang dan variasinya. Jumlah dan pola lipitannya juga sesuai
selera. Jenis rok lipit ini banyak tergantung lipitnya, misalnya
roklipit hadap yatu rok yang terdapat lipitnya behadapan, rok lipit
akordion berarti rok tersebut memiliki lipit banyak seperti rok
seragam anak sekolah dasar.
4) Rok Pias
Rok pias adalah rok yang bersiluet mengecil pada pinggang dan
melebar pada bagian bawah rok, dan terdiri dari bebrapa bagian
yang dijahit. Rok pias dikembangkan dengan nama sesuai berapa
helai potongan. Misalnya Pias 4, 6, 8, dan seterusnya.
206
5) Rok drapery
Rok drapery adalah rok yang mempunyai siluet besar pada bagian
pinggang dan mengecil pada bagian bawah rok.
6) Rok lingkar
Rok yang berbentuk lingkaran, di bagian pinggang dapat dikerut
atau licin, ini sesuai selera. Contoh rok lingkar adalah Semi Flare
Skirt, Flare Skirt, Circular Skirt, Bell Shape Skirt.
h. Celana
Celana merupakan bagian dari busana yang digunakan pada tubuh
bagian bawah dimulai dari pinggang sampai panjang yang diinginkan
dengan menggunakan dua pipa untuk kaki.
207
Sumber http://riraclothing.com/model-celana-berdasarkan-panjangnya/
9. Bentuk-bentuk Busana
a. Kutang
Kutang adalah bentuk busana yang menyerupai tabung yang lurus.
Kutang merupakan bentuk dasar busana yang paling tua, Bentuknya sangat
sederhana seperti tabung yang digunakan melindungi alat vital saja. Pada
saat itu kutang dibuat dari kulit kayu yang dipukul-pukul hingga kulit
terlepas dari kayu sehingga lebih lentur dan dapat dikenakan. Cara
memakainya diselubungkan pada badan dari bawah ketiak hingga panjang
yang diinginkan.
Beberapa jenis pakaian kutang yang biasa dipakai yaitu:
1. Tunik merupakan bentuk kutang yang dikenakan dari bawah payudara
sampai mata kaki dan diberi dua buah ban/tali ke bahu.
2. Kandys merupakan perkembangan kutang yang dipakai kaum pria
dengan bentuk longgar berlipat pada sisi kanan dan kiri serta lengan
berbentuk sayap.
208
3. Kalasiris yaitu pakaian wanita berbentuk kutang longgar yang
panjangnya sampai mata kaki. Pemakaiannya terkadang dengan ikat
pinggang atau lengan setali.
b. Pakaian Bungkus
Pakain bungkus adalah pakaian berbentuk lembaran kain persegi
panjang dengan cara pemakainya dililitkan pada badan dengan panjang dari
dada atau panggul sampai panjang yang diinginkan seperti celemek panggul.
Pada perkembangannya menurut Ernawaty Dkk (2008), pakaian
bungkus mengalami perubahan cara memakai sesuai daerah yang
mengembangkannya. Contoh pakaian bungkus diantaranya adakah;
1. Himation, yaitu busana bungkus yang dipakai para filosof atau pria
terhormat pada masa Yunani Kuno. Panjang kainnya sampai 12 atau 15
kaki yang dibuat dari wol atau linan putih yang seluruh bidangnya
disulam..
2. Chlamys, yaitu busana kaum pria Yunani Kuno yang berbentuk longgar
dan panjang.
3. Mantel/Shawl, yaitu busana berbentuk segi empat panjang dengan cara
pemakaiannya disampirkan pada satu bahu atau kedua bahu. Ada peniti
dibagian dada sehingga muncul lipit-lipit dan ada rumbai dikedua
ujungnya.
4. Toga, yaitu busana kehormatan yang dipakai secara resmi pada jaman
kerajaan Roma.
5. Palla, yaitu busana wanita Roma pada zaman kerajaan dipakai di atas
tunik atau stola. Pemakaiannya disampirkan pada satu atau kedua
bahu dan di semat dengan peniti.
209
6. Chiton, yaitu busana pria Yunani Kuno yang bahannya terbuat dari wol,
lenan atau rami yang diberi sulamandengan benang berwarna atau
benang emas.
c. Ponco
Ponco adalah busana penutup bagian atas yang terbuat dari
selembar kain yang dilipat melebar ditengah-tengahnya dan pada tengah
lipatan diberi lubang leher. Pada awalnya berasal dari kulit binatang, kulit
kayu, dan daun-daunan yang dilubangi bagian tengahnya untuk masuknya
kepala. Sedangkan bagian sampingnya tidak dijahit. Asal pakaian ini dari
Amerika.
210
Macam-macam ponco berdasarkan bentuknya;
1. Ponco Bahu, busana ini merupakan busana khas dari suku Indian
Amerika, Peru, Mexico, dan Tiongkok. Ponco dilubangi untuk masuknya
kepala dan menutup bagian bahu sampai panjang lutut atau sampai
betis. Panjang ponco bahu tergantung dari budaya bangsa yang
mengenakan. Untuk daerah Mexico panjang sampai lutut, untuk darah
Tiongkok menutup bagian bahu saja.
2. Ponco Panggul, busana ini menutupi bagaian pangul ke bawah
sepanjang yang diinginkan, bahkan ada yang sampai menutup mata
kaki serta bagian badan atas terbuka.
Perkembangan busana bentuk Ponco ini sangat pesat. Kita lihat saat
ini semua jenis busana yang dimasukkan dari kepala adalah bentuk
dasarnya Ponco. Sedangkan perkembangan Ponco Panggul adalah
semua busana yang dililitkan di bagian panggul.
Bentuk Kaftan
Busana bentuk kaftan merupakan perkembangan dari tunik yang
mengalami perkembangan yaitu pada bagian muka dipotong sehingga
terdapat belahan pada bagian depan pakaian. Bentuk busana ini berbentuk
baju panjang besar longgar, sisinya lurus, berlengan panjang dan ada
belahan bagian tengah baju. Di Indonesia dikenal dengan Kebaya, di
Jepang dengan nama Kimono, dan di Timur Tengah dengan nama Jubah.
Bentuk kaftan sangat khas yaitu belahan sepanjang bagian mukadan
rlengan. Pada saat mengenakannya bagian muka yang terbuka biasanya
disemat dengan peniti atau dapat juga dibiarkan terbuka lepas tidak
disemat. Pemasangan lengan tergantung pada daerah yang
mengembangkannya, untuk kebaya lengan dibuat pas lengan, untuk
kimono dibuat lebar kotak, dan pada bentuk jubah dibuat longgar dan
panjang. Hal ini dipengaruhi oleh iklim atau kondisi alam yang ada.
211
d. Celana
Celana yang kita kenal selama ini ternyata bentuk pengembangan dari
bentuk dasar busana celemek panggul.
Desain colase
1. Pengertian Kolase
Kolase berasal dari bahasa Perancis coller yang berarti merekatkan
dengan lem. Sedang dalam bahasa Inggris Kolase disebut collage yang
berarti merekat.
Kemudian menurut Susanto (2002) dipahami sebagai teknik seni
menempel berbagai macam materi selain cat, yaitu kertas, kain, kaca,
logam, dan sebagainya yang dapat juga dikombinasikan dengan cat atau
lainnya.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kolase adalah sebuah
karya seni yang dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kertas
koran, foto, pita atau benda lainnya yang ditempelkan pada latar belakang,
212
misalnya kertas polos, karton atau kain. Kolase juga dapat dibuat dengan
bahan fisik atau gambar elektronik yang ditempel pada latar belakang digital.
Kolase merupakan cara untuk bereksperimen dengan bermacam-
macam bahan agar mendapatkan hasil akhir yang menakjubkan.
Keberagaman desain sangat ditentukan oleh kreativitas dan imajinasi
pembuatnya. Kolase sangat membutuhkan kreatifitas yang tinggi dan lebih
sulit dibandingkan dengan karya seni lainnya. Pembuatan kolase dituntut
memiliki kemampuan mencari dan menemukan bahan khusus dan cocok
untuk membuat kolase kemudian bagaimana menyelaraskan antara bahan
yang berbeda menjadi satu kesatuan karya yang dapat dinikmati.
Berdasarkan definisinya, kolase dibuat dari beberapa bagian bahan
berbeda. Bagian-bagian ini dapat berupa jenis benda, seperti kertas,
benang, kain, prangko, potongan majalah, plastik, tali rafia, kertas timah,
label, tutup botol, korek api, gabus, bahan alami (kulit pohon, daun, biji,
kulit telur, ranting pohon, sayuran, dan lain sebagainya.) dapat juga dipilih
sebuah media seperti kertas atau kain, atau kombinasi klasik seperti kertas,
kancing, dan kertas timah.
Kertas biasa digunakan sebagai latar belakang. Namun dapat juga
memilih media dari bahan apa pun yang dianggap tepat. Contohnya, latar
belakang bisa dari kertas isap, karton, kain seperti goni (kain karung),
kertas koran, sampul buku lama, kayu, kulit kayu halus, plastik, dan lainnya.
Selama permukaan dapat digunakan dan benda-benda dapat ditempelkan
pada media tersebut, bahan itu dapat digunakan untuk membuat kolase.
Beberapa unsur desain yang terdapat pada kolase adalah:
1) Unsur Titik dan bintik: yaitu unsur seni rupa yang terkecil tidak
memiliki ukuran panjang ataupun lebar. Sedangkan bintik adalah titik
yang lebih besar. Unsur titik dan bintik pada kolase biasanya dalam
bentuk butiran pasir laut. Sedangkan bintik dapat berupa biji-bijian
atau kerikil kecil.
2) Unsur Garis: yaitu perpanjangan dari unsur titik yang mempunyai
ukuran panjang relative tetapi tidak memiliki ukuraan lebar. Pada unsur
kolase untuk garis ini dapat berbentuk lidi, batang korek api, kawat,
benang, dan lainnya.
3) Unsur Bidang: yaitu unsur yang terjadai karena pertemuan beberapa
garis. Aplikasi dalam kolase adalah bidang datar atau dua dimensi dan
bervolume atau tiga dimensi.
213
4) Unsur Warna: yaitu unsur yang cukup penting dalam kehidupan yang
dapat ditangkap oleh indra penglihatan manusia. Unsur warna yang
terdapat pada kolase adalah diwujudkan dari unsur cat, pita, kertas
warna, renda, dan kain.
a. Jenis Kolase
Kolase dibedakan menjadi beberapa segi, yaitu
1) Fungsi
Dari segi fungsi, kolase dapat dipahami sebagai seni murni dan
terapan. Seni murni merupakan sebuah karya yang dibuat semata
mata hanya untuk memenuhi kebutuhan estetik. Kebutuhan akan
keindahan ini tidak terbatas sejauh kreatifitas seseorang dalam
mewujudkan rasa seni dalam jiwanya. Sedangkan seni terapan atau
seni pakai merupakan karya seni rupa yang dibuat bentuk untuk
memenuhi kebutuhan praktis. Penerapannya lebih menampilkan
komposisi dengan kualitas artistik yang bersifat dekoratif.
2) Matra
Berdasarkan matra maka kolase dibedakan menjadi dua, yaiu kolase
pada permukaan dua dimensi (dwi matra) dan kolase tiga dimensi (tri
matra).
3) Corak
Menurut coraknya kolase dibagi menjadi dua jenis juga yaitu
representative dan nonrepresentatif. Representative berarti
menggambarkan wujud nyata yang bentuknya masih dapat dikenali
dengan jelas. Sedangkan non representatif berarti tidak menampakkan
bentuk nyata, bersifat abstrak, dan menampilkan komposisi unsur
visual yang indah.
4) Material
Semua bahan dapat dimanfaatkan untuk membuat kolase asalkan
ditata dalam komposisi yang menarik dan unik.Bahan kolase yang
beragam akan ditempelkan pada berbagai macam jenis permukaan,
seperti kayu, plastic, kertas, kaca, keramik, karton, dan laiannya
dengan syarat relative rata dan mudah untuk ditempeli. Secara umum
material untuk kolase ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bahan-bahan alam (daun, ranting, bunga, buah, akar, batu, biji, kulit,
214
dan lain-lain), dan bahan sintetis (plastic, serat buatan, logam, kertas,
tutup botol dan lain-lain).
215
Gambar 4.2. Kolase Metode Penataan Ulang
Sumber : wikihow
216
dikembangkan secara digital. Kelebihannya adalah dapat dilakukan dimanapun
kapanpun, yang dibutuhkan hanyalah perangkat digital.
217
Gambar 4.5. Bahan Kolase
Sumber: wikikow
218
Untuk membuat kata-kata, gunting huruf dari sumbernya dengan font
yang berbeda-beda.
219
5. Kumpulkan semua potongan sebelum ditempelkan
Walaupun bersifat opsional, ada baiknya mencoba terlebih dahulu
semua benda yang akan diletakkan di kolase. Sebarkan semua bahan
untuk merancang kolase sebelum membuatnya. Letakkan di permukaan
yang lebar seperti meja atau lantai. Susun benda-benda tersebut, dimulai
dari latar belakang dan terus sampai ke depan. Ini dapat memberikan
gambaran seperti apa hasil akhirnya sebelum menempelnya. Jika ingin
mengingatnya dengan tepat, foto saja hasil percobaan tersebut. Beberapa
ide tema kolase misalnya adalah:
Pemandangan darat, gunung atau pemandangan laut.
Tokoh dari surat kabar, gunakan cara klasik, yaitu menggunakan orang
di dalam surat kabar lalu merancangnya menjadi kolase.
Foto seseorang, seperti penyanyi pop atau seseorang yang
menggunakan pakaian atau perhiasan kepala yang bagus, seperti
mutiara.
220
Gambar 4.9. Kolase Dengan Ide Mutiara
Sumber : pinterest
221
Alfabet: potong huruf-huruf dari kertas dan buatlah alfabet atau kata-
kata di dalam kolase.
222
6. Tempel kolase dengan lem
Mulailah dari latar belakang dan terus ke depan, lem potongan-
potongan kolase ke dasarnya. Gunakan lem putih biasa, lem stik atau
karet, dan bekerjalah dengan teliti dan tepat.
Cobalah untuk menyusun kolase di satu potongan yang dirasa terlihat
mencolok atau menarik.
Ingatlah bahwa tidak semua potongan harus ditempel merata. Kita
dapat meremas atau melipat untuk mendapatkan tekstur yang
berbeda.
223
menghasilkan desain yang sangat kreatif dan menantang. Keberanian
mencoba membuat desain dengan bantuan kolase ini sangat penting. Sebab
dengan kolase yang menampilkan potongan-potongan benda nyata ataupun
abstrak dapat menghasilkan desain yang kreatif dan inovatif.
224
GLOSARIUM
225
Daftar Pustaka
Mustika, Indria. Desain Busana C3 Kelas XI. Quantum Buku Sejahtera. 2020
226
6. PROSES PRODUKSI BUSANA
DISUSUN OLEH
………………………………………..
NIP……………………………….
227
MODUL AJAR TATA BUSANA
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : ………………………………..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK …………………………….
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X TATA BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 4 x 12 x 45 MENIT
ELEMEN : PROSES PRODUKSI BUSANA
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
tentang K3 di bidang busana (fesyen), proses produksi
busana di Industri, pengetahuan tentang aspek perawatan
peralatan, dan pengelolaan SDM di Industri
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini coba kalian perhatikan mesin jahit yang ada di ruang praktek
ini. Bisakah kalian membedakan mana mesin jahit manual dan mesin jahit industri?
228
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan proses produksi busana secara
garmen dan butik
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menjelaskan proses produksi busana secara
butik
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat menjelaskan proses produksi busana secara
garmen dan butik serta mampu melakukan
perawatan alat produksi
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PJBL dengan sintak MERRDEKA
Moda pembelajaran : Tatap Muka dan gogle clasroom untuk pengiriman tugas
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis tentang K3 di bidang busana (fesyen) dengan mengamati video tentang
proses produksi di garment dan butik
2. Mendeskripsikan proses produksi busana di industry dengan mengamati video tentang
proses produksi di garment dan butik
3. Mendiskripsikan pengetahuan tentang aspek perawatan peralatan melalui tayangan video
produksi busana
4. Mengevaluasi pengelolaan SDM di industri
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa lalu
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mesin jahit apa saja yang kalian ketahui?
2. Mesin jahit mana yang sudah pernah kalian operasikan?
3. Pernahkah kalian lihat proses membuat baju di pabrik?
229
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran , sarana pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic, assesment kognitif, dan asesmen normatif dan
sumatif
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada
di ruang Tata Usaha
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
⮚ Mengecek penampilan diri/ well gromed peseta didik mulai dari kerapian,
kelengkapan atribut dan kesesuaian dengan tata tertib sekolah
230
b. Eksplorasi konsep
⮚ Peserta didik mengamati video proses pembuatan busana di garmen pada alamat
https://www.youtube.com/watch?v=WnvW-yiOUII dan video pembuatan busana
di butik https://www.youtube.com/watch?v=-ukLk-lCp-s kemudian mencatatnya
agar bisa dipahami.
⮚ Guru menyampaikan elemen proses produksi busana dan capaian pembelajaran
pada mata pelajaran dasar keahlian busana
⮚ Guru menjelaskan K3 pada proses produksi busana mata pelajaran Dasar Keahlian
Busana.
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high
⮚ Guru menjelaskan tentang kontrak belajar. Menjelaskan cara penggunaan LMS
dalam pembelajaran dasar
⮚ peserta didik membaca materi tentang pengertian, dasar hukum, ruang lingkup,
tujuan dan prinsip K3
c. Ruang kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam bahaya yang mungkin
terjadi pada saat bekerja diruang produksi busana kemudian mencari solusi cara
menangani bahaya tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.
d. Refleksi terbimbing
231
⮚ Bagaimana cara memproduksi busana dengan aman dan nyaman tanpa mengalami
bahaya/ kecelakaan? Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
⮚ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
232
Apakah di sekitarmu ada sebuah usaha busana yang sedang berkembang! Bisa
lingkup desa, kecamatan atau kota! Kalau ada apa nama usahanya! Dan tergolong
jenis usaha busana apa!
⮚ Guru menyampaikan assessment diagnostic untuk dikerjakan di kelas online
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menjelaskan cara penggunaan platform kelas online yang digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran Dasar program kejuruan busana.
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar kejuruan busana
⮚ Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok atau individu dan mengupload ke kelas Online
⮚ peserta didik membaca materi tentang jenis- jenis usaha busana dan karakteristik
usaha busana (butik dan garment)
⮚ peserta didik melihat video tentang jenis-jenis usaha busana
⮚ guru menjelaskan tentang jenis – jenis usaha busana dan karakteristik usaha
busana.
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang contoh – contoh usaha busana dan
karakteristik macam-macam usaha busana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
pertemuan 1 dengan soal :
mencari 10 nama usaha busana di daerah sekitar kemudian klasifikasikan
berdasarkan jenis dan karakteristik nya.
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di kelas online dan nilai untuk satu
kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.
233
d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Bagaimana langkah yang bisa kalian lakukan agar bisa merintis sebuah usaha
busana dilingkungan sekitarmu!
Jawaban pertanyaan dapat diupload di kelas online.
e. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu! (bagaimana langkah dalam merintis sebuah usaha busana)
Jawaban pertanyaan upload di kelas online.
2. Inti ( 60 Menit)
234
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang macam-macam mesin produksi busana dan
cara perawatannya
⮚ peserta didik melihat video cara mengopersikan mesin produksi busana dan cara
merawat atau memperbaiki bila ada kerusakan
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi cara pengopersian mesin produksi
busana dan cara merawat serta memperbaiki mesin bila ada kerusakan ringan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 4 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang cara merawat dan memperbaiki peralatan atu
mesin untuk produksi busana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 2
dengan soal :
Cara merawat dan memperbaiki mesin produksi agar produksi busana berjalan
lancar
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LSM dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
235
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara
bergantian
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan yang ada di LMS
Pertemuan 4
L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
e. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu sekolah di SMK Negeri 1 Tegal?
⮚ Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran seni?
236
2) Diagnostic kognitif
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang proses produksi busana?
⮚ Sebutkan macam – macam mesin produksi busana?
⮚ Apa saja yang kalian amati ketika melihat seseorang sedang menjahit?
⮚ Apakah kalian bisa menjahit? Mesin apa yang kalian gunakan?
f. Formatif
a) Tuliskan alur proses usaha busana garment yang kamu amati!
KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika sesuai urutan proses dan deskripsi kegiatan nilai 86 – 100
Jika kurang sesuai urutan proses dan deskripsi kegiatan nilai 76-85
Jika tidak sesuai urutan proses dan deskripsi kegiatan nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
b) Presentasikan ide gagasan tari kreasi kamu!
237
materi ide
KRITERIA :
238
Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73
g. Sumatif
1) Tes sumatif 2
a) Kisi – kisi soal tes sumatif 2
239
(butik dan peserta didik mampu
garment) membenarkan atau
menyalahkan
penggolongan jenis
usaha busana
tersebut
KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika langkah-langkah perawatan sesuai SOP nilai 86 – 100
Jika langkah -langkah perawatan kurang sesuai SOP nilai 76-85
Jika langkah -langkah tidak sesuai SOP nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
c) Presentasikan ide gagasan tari kreasi kamu!
240
KRITERIA :
Norma penilaian
6. Selalu konsisten nilai 91 – 100
7. Konsiten 81 – 90
8. Mulai konsisten 75 – 80
9. Kurang konsisten 70 – 74
241
10. Sangat kurang < 73
h. Sumatif
2) Tes sumatif 1
a) Kisi – kisi tes sumatif 1
N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
o Kognitif soal
Pembelajaran soal
242
menyalahkan
penggolongan jenis
tari tersebut
243
berdasarkan nilai
keindahan tari yang
tergabung dalam
hasta sawanda
244
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut
b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kaliyan jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Tari kreasi adalah tarian yang memiliki aturan tertentu atau baku (B/S)
2. Tarian yapong merupakan salah satu tari Kreasi (B/S)
3. Tari Srimpi adalah tarian yang termasuk ke dalam tari Klasik / Istana (B/S)
4. Keysha melihat pertunjukan tari gambyong yang dipentaskan dalam acara
pernikahan. Ketika melihat tarian tersebut Keysha merasa gembira sehingga
tari Gambyong dapat berfungsi sebagai Hiburan. (B/S)
5. Wiraga merupakan salah satu pendukung dalam unsur tari (B/S)
6. Kenzie menampilkan sebuah tari dengan baik. Dia menarikan dengan gagah
dan berani dan gerakan keluar dengan sendiri tanpa mengingat – ingat.
Kenzie menerapkan pacak dalam hasta sawanda. (B/S)
7. Gerak dalam tarian memiliki berbagai symbol. Marah dalam menari bisa di
ekspresikan dengan gerakan nuding. (B/S)
8. Gerak murni (Pure Movent) di sebut gerak wantah yaitu gerak yang disusun
dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk gerak yang artistic (keindahan)
dan tidak mempunyai maksud (B/S)
9. Tari Gambyong merupakan sebuah tarian perang yang berasal dar daerah
Jawa Tengah. (B/S)
10. Tari Merak merupakan salah satu tarian yang menggambarkan tingkah laku
burung merak yang memamerkan keindahan bulu nya.(B/S)
c) Kunci Jawaban tes sumatif 1
1. S 4. B
2. B 5. S
3. B 6. S
245
7. B 9. S
8. B 10. B
d) Norma penilaian tes sumatif 1
Nilai = jumlah soal yang benar x 10
= 10 x 10
= 100
3) Tes sumatif 2
b) Kisi – kisi soal tes sumatif 2
N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
o Kognitif soal
Pembelajaran soal
246
c) Soal tes sumatif 2
Soal: silahkan kaliyan jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Pengertian simbol gerak tari, simbol gerak tari adalah segala hal yang
terdapat dalam faktor faktor tarian (gerak, tata busana, tata rias) yang
memiliki makna atau cerita dalam sebuah tarian (B/S)
2. Tarian merak merupakan penggambaran kisah sepasang burung merak yang
sedang memamerkan keindahan sayapnya. Tari merak tergolong ke dalam
jenis tarian yang bertemakan erotis (B/S).
Garis gerak memiliki bermaam macam jenis. Jenis garis gerak antara lain gerak
d) Kunci Jawaban tes sumatif 2
1. B 6. B
2. S 7. S
3. B 8. S
4. B 9. B
5. S 10. S
247
mencari 10 nama tarian daerah kemudian klasifikasikan berdasarkan jenis tarinya dengan
form di bawah ini :
No Nama tarian Tari Kreasi Tari Tradisi Asal daerah / Nama koreografer
248
O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Ada 4 dasar hukum yang menjadi acuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yaitu:
1. Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce.
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang Keselamatan
dan pasal 86 dan 87.
4. Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kera RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, befungsi
sebagai Pedoman penerapan sistem manajemen K-3 (SMK3).
249
dengan benar. (2) Melatih diri dan meningkatkan minat dan kemampuan bekerja. (3)
Pemakaian alat pelindung diri yang dianjurkan/diperintahkan
2. Pekerjaan. Usaha mencegah/memperkecil kecelakaan, dapat dilakukan dengan cara: (1)
Menerapkan peraturan lamanya kerja/sekolah sesuai perundang-undangan yang berlaku. (2)
Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan pengaturan jadwal kerja
(jam kerja dan istirahat yang sesuai). (3) Menerapkan rolling kerja (shif/jam kerja), untuk
menghindari kejenuhan/kebosanan yang mengakibatkan kecelakaan. (4) Pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian dalam penyelesaiannya membutuhkan jam kerja yang lebih pendek
dan membutuhkan istirahat yang yang cukup.
3. Tempat bekerja. Kenyamanan tempat bekerja di industri, perusahaan atau organisasi maupun
sekolah harus diperhatikan. kebersihan, kerapian ruang kerja, hubungan antarpersonal
mempengaruhi kenyamanan di tempat kerja.
250
1. Setiap pekerja/praktikan berhak mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Tempat
kerja/laboratorium/bengkel kerja wajib menyediakan alat-alat atau fasilitas yang dapat
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: (1) Tersedianya alat pemadam
kebakaran, (2) Tersedianya Kotak PPPK (P3K) lengkap beserta isinya, (3) Ada petugas yang
melayani kesehatan kerja. (4) Alat-alat praktek dalam keadaan aman/mudah digunakan dan
tidak menimbulkan bahaya.
2. Setiap pekerja/praktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat pelindung diri pada
waktu bekerja/melakukan praktikum, seperti, baju kerja/celemek, kacamata, sarung tangan
dan sebagainya.
3. Setiap pekerja/praktikan harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, antara lain: Bekerja sesuai prosedur/langkah
kerja tertentu. Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya. Melakukan perawatan
terhadap kebersihan dan keindahan tempat kerja. Setiap pekerja/praktikan harus memahami
situasi laboratorium/bengkel kerja dalam kaitannya tindakan menyelamatan jika terjadi
kecelakaan.
251
4. Terpeleset Tidak terburu-buru saat berjalan. Hindarkan air, minyak, atau benda
yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Usahakan lantai
tempat bekerja dalam keadaan kering.
5. Tersandung Tidak terburu-buru saat berjalan. Tidak meletakkan benda yang
menghalangi jalan. Hindari pemasangan kabel yang mengganggu jalan
6. Terkena strum Mengunakan alas kaki saat menjahit. Menggunakan kabel sesuai
listrik kebutuhan. Memastikan kabel yang digunakan dalam keadaan baik.
252
Berikut ini contoh pertolongan pertama pada kecelakaan kerja praktek menjahit.
N Jenis
Pencegahan
o. Kecelakaan
1. Tertusuk Jarum 1. Segera cuci tangan dengan alkohol 70% serta betadin.
tangan. 2. Guyur luka dibawah air yang mengalir selama 3 menit.
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar
virus/kuman ikut keluar bersama darah)
4. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih
5. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan menggunakan
kain kasa
6. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
2. Tertusuk jarum 1. Matikan sumber aliran listrik ke mesin jahit.
mesin jahit 2. Laporkan kepada guru pembimbing praktek di workshop
3. Buka jarum mesin dari mesin jahit
4. Cabut jarum mesin dari jari/tangan yang tertusuk
5. Lakukan penekanan pada bekas tusukan jarum, biarkan darah
keluar beberapa menit untuk membersihkan bekas tusukan dari
penyebab infeksi
6. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih
7. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan menggunakan
kain kasa
8. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
3. Terkena gunting 1. Pastikan lukanya kecil atau besar
2. Biarkan luka kecil atau besar berdarah bebas beberapa menit
untuk membersihkannya dari penyebab infeksi
3. Bersihkan luka dengan bahan yang bersih
4. Jika lukanya kecil tempelkan kasa steril anti septik dan balut
253
dengan kain kasa
5. Jika lukanya besar atau dalam, mintalah pertolongan dokter
4. Terpeleset 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah agar
korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
5. Tersandung 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah agar
korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
6. Terkena strum 1. Matikan sumber aliran listrik ke alat yang rusak atau bila tidak
listrik mungkin hindarkan korban dari aliran listrik, dengan cara
menyentuh pada punggung telapak tangan, kalau anda
merasakan kejutan kecil, ini menunjukkan masih ada arus
listrik, doronglah atau tarik kuat atau jauhkan korban dari
tempat semula.
2. Pindahkan korban hanya bila dia dalam bahaya dari kebakaran,
listrik, benda jatuh atau sumber bahaya lain. Bila korban harus
dipindahkan mintalah bantuan orang lain untuk
memindahkannya.
3. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah agar
korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
4. Topanglah anggota badan yang terluka.
254
5. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran, bila sesaat
korban berhenti bernafas, bila dia pingsan, berdarah, muntahan,
gigi lepas atau gigi palsu patah kemungkinan tertelan dan
menyumbat jalannya pernafasan, atau kalau korban terlentang,
lidah kebelakang dan menghalangi jalannya nafas.
Pembengkokan leher akut ke depan pada korban yang pingsan
mungkin pula menghalangi jalan pernafasan.
6. (Segera minta tolong dokter, bila perlu.
255
kacanya, antara pekerjaan las asetilin dan las listrik. Kacamata las listrik lebih gelap
dibandingkan dengan kacamata las asetilin. Selain kacamata las terdapat juga kedok yang
lazim disebut helm las atau kacamata las yang dipadukan dengan topi.
2. Alat pelindung kepala
Topi adalah alat pelindung kepala secara umum, bila kita bekerja pada mesin-mesin yang
berputar, topi melindungi terpuntirnya rambut oleh putaran mesin.
3. Alat pelindung telinga/Ear plug
Alat pelindung telinga ialah alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang
bising, juga penahan bising dari letupan / letusan.
4. Pelindung hidung dan mulut
Ditempat-tempat tertentu dari bagian bengkel, udara sering dikotori terutama akibat
kimiawi, akibat gas yang terjadi, akibat semprotan cairan, akibat debu dan partikel lainnya
yang lebih kecil. Misalnya pengotoran pada pernafasan akibat debu kasar dari gerinda, kabut
dari proses pengecatan, asap yang timbul ketika pahat sedang digerinda dan asap ketika
mengelas adalah salah satu contoh pengotoran udara yang terjadi. Pemakaian alat pelindung
pernafasan ditentukan oleh jenis bahaya pengotoran udara.
a. Penahan debu
Penahan debu memberi perlindungan pernafasan dari debu, debu metalik yang kasar atau
partikel lainnya yang bercampur dengan udara. Yakinlah bahwa pemakaian pelindung ini
sudah rapat betul, sehingga udara yang dihirup melalui saringan (filter).
b. Saringan Cartridge
Pemakaian saringan cartridge bila jalannya pernafasan mendapat pengotoran dari embun
cairan berracun yang berukuran 0,5 mikron. Saringan cartridge diberi tanda oleh pabrik
guna menerangkan kegunaannya. Bila terasa pernafasan sangat sesak segera saringan
diganti. Yakinlah bahwa melekatnya alat ini pada bagian kulit muka benar-benar melekat
dengan baik. Agar tidak meragukan cobalah dengan melekatkan lembaran kertas atau
ditutup telapak tangan pada lubang udara, kemudian dihirup. Jika penghirupan terasa
sesak, berarti tidak ada kebocoran, ini menunjukkan perlekatan pada bagian kulit muka
baik.
256
Alat pelindung tangan (sarung tangan) terbuat dari bermacam-macam bahan disesuaikan
kebutuhan. Yang sering dijumpai adalah :
a. Sarung tangan kain
Digunakan untuk memperkuat pegangan. Hendaknya dibiasakan bila memegang benda
yang berminyak, bagian-bagian mesin atau bahan logam lainnya
b. Sarung tangan asbes
Sarung tangan asbes digunakan terutama untuk melindungi tangan terhadap bahaya
pembakaran api. Sarung tangan ini digunakan bila setiap memegang benda yang panas,
seperti pada pekerjaan mengelas dan pekerjaan menempa (pande besi).
c. Sarung tangan kulit
Sarung tangan kulit digunakan untuk memberi perlindungan dari ketajaman sudut pada
pekerjaan pengecoran. Perlengkapan ini dipakai pada saat harus mengangkat atau
memegang bahan tsb.
d. Sarung tangan karet
Terutama pada pekerjaan pelapisan logam seperti pernikel, perkhrom dsb. Sarung tangan
menjaga tangan dari bahaya pembakaran asam atau melindungi dari kepedasan cairan pada
bak atau panic dimana pekerjaan tersebut berlangsung. Sarung tangan karet digunakan pula
untuk melindungi kerusakan kulit tangan karena hembusan udara pada saat membersihkan
bagian-bagian mesin dengan menggunakan kompresor.
6. Alat pelindung kaki
Untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam, tertimpa benda yang
berat, terbakar oleh zat kimia, maka sebagai pelindung digunakan sepatu. Sepatu ini harus
terbuat dari bahan yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
7. Alat pelindung badan
a. Apron
Ketentuan memakai sebuah apron pelindung harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron
kulit dipakai untuk perlindungan dari rambatan panas nyala api.
b. Pakaian pelindung
Dengan menggunakan pakaian pelindung yang dibuat dari kulit, maka pakaian biasa akan
terhindar dari percikan api terutama pada waktu mengelas dan menempa. Lengan baju
jangan digulung, sebab lengan baju akan melindungi tangan dari sinar api.
257
O. GLOSARIUM
P. DAFTAR PUSTAKA
https://k3tium.wordpress.com/2013/05/15/alat-pelindung-dirri-yang-digunakan-pada-lab-busana/
https://www.mikirbae.com/2016/08/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-praktek
258
7. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI DIBIDANG FASHION
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari proses produksi busana pada elemen
sebelumnya. Setelah siswa dapat memahami materi tersebut maka siswa dapat mempelajari bab
ini. Bab ini mengupas tentang perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global pada bidang busana (fesyen)
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : MERDEKA
Moda pembelajaran : Tatap Muka
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan perkembangan proses produksi pada industri busana (fesyen) mulai dari
konvensional hingga penggunaan alat/mesin dengan teknologi modern dengan cara
menganalisis tayangan video
2. Mengoperasikan penggunaan aplikasi gambar penunjang desain busana dengan mengamati
video tutorial
3. Mengoperasikan teknologi digital dalam dunia industry menggunakan PC atau android
4. Mendeskripsikan factor-faktor pemicu isu pemanasan global dan perubahan iklim melalui
tayangan video berita factual
5. Menganalisis aspek-aspek (singkat) ketenagakerjaan dengan membaca UU ketenagakerjaan
6. Membuat product life cycle (reuse, recycling dan reduce) menggunakan limbah yang ada di
lingkungan sekitar
260
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Berpikir Kritis dapat dimanfaatkan dalam memecahkan masalah yang muncul dikemudian
hari
2. Mengikuti perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan siswa dalam proses pembelajaran
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa pendapatmu tentang perkembangan fashion saat ini ?
2. Apa yang kamu pikirkan tentang isu pemanasan global ?
3. Apa yang kamu rasakan ketika melihat sungai yang penuh sampah ?
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di google classroom dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic,formatif dan sumatif beserta lembar penilaiannya
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 ( 540 MENIT )
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
⮚ Mengecek penampilan diri ( well gromed ) mulai dari kerapian pakaian, kebersihan
kuku, kerapian rambut
2. Inti ( 510 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta berpendapat tentang gaya
busana artis idolanya selama maximal 2 menit ( secara random )
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah melihat mesin industry garment? Dimana ?
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik melihat tayangan video tentang proses produksi pada industri busana
(fesyen )
⮚ peserta didik melihat tayangan video tentang aplikasi gambar penunjang desain
busana
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi proses produksi pada industri busana
(fesyen ) dan aplikasi gambar penunjang desain busana
261
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi aplikasi gambar penunjang desain
busana
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok terdiri dari 4 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang proses produksi pada industri busana (fesyen )
dan aplikasi gambar penunjang desain busana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
pertemuan 1 dengan soal :
Menjelaskan perkembangan proses produksi pada industri busana (fesyen)
Membuat langkah kerja pengoperasian aplikasi gambar penunjang desain busana (
boleh memilih salah satu aplikasi ,misal paper draw/ibis paint, concept dll )
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di goggle classroom
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara bergantian
dengan durasi waktu maksimal 10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
⮚ Menjawab pertanyaan melalui google form
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama
262
⮚ Guru melakukan circle time dengan memberikan suatu kasus masalah social yang
sedang menjadi head line di pemberitaan media massa dan siswa diminta berpendapat
untuk menanggapi isu tersebut selama maximal 2 menit ( secara random )
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik melihat tayangan video tutorial tentang pengoperasian teknologi digital
dalam dunia industry menggunakan PC atau android
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi pengoperasian teknologi digital dalam
dunia industry menggunakan PC atau android
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok terdiri dari 3 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang cara mengoperasikan teknologi digital dalam
dunia industri dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 2 dengan soal :
Membuat video tutorial desain busana rumah dengan teknologi digital ( boleh
memilih salah satu aplikasi ,misal paper draw/ibis paint,/concept/clo3d/flash media
dll )
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di goggle classroom
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil video tutorial yang telah dibuat secara
berkelompok dengan maju ke depan secara bergantian dengan durasi waktu maksimal
10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
⮚ Menjawab pertanyaan melalui google form
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Siswa melihat tayangan video berita factual tentang factor-faktor pemicu isu
pemanasan global dan perubahan iklim
⮚ Siswa membaca UU ketenagakerjaan
⮚ Guru memberikan penjelasan materi tentang factor-faktor pemicu isu pemanasan
global dan perubahan iklim
⮚ Guru memberikan penjelasan materi tentang aspek-aspek (singkat) ketenagakerjaan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok terdiri dari 4 siswa/kelompok
⮚ Siswa mendeskripsikan tentang factor-faktor pemicu isu pemanasan global dan
perubahan iklim
⮚ Siswa menganalisis aspek-aspek ( singkat ) ketenagakerjaan
⮚ Siswa mengisi Lembar Kerja pertemuan 3 dengan soal :
a) Deskripsikan tentang factor-faktor pemicu isu pemanasan global dan perubahan
iklim
b) Buatlah analisis tentang aspek-aspek ( singkat ) ketenagakerjaan
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di goggle classroom
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis tentang aspek-aspek ( singkat)
ketenagakerjaan yang telah dibuat secara berkelompok dengan maju ke depan secara
bergantian dengan durasi waktu maksimal 10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan melalui google form
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama
264
PERTEMUAN 4
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan
2. Inti ( 510 menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan mengajak peserta didik ke lingkungan sekitar
dan meminta peserta didik mencari 1 jenis sampah yang ada di lingkungan dengan
perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2 menit.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Termasuk jenis limbah apakah yang ditemukan oleh peserta didik?
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang limbah dan pemanfaatan limbah dengan cara life
cycle
⮚ Peserta didik mengamati tentang pengertian, macam-macam limbah dan cara
pemanfaatan limbah (life cycle)
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok terdiri dari 4 siswa/kelompok
⮚ Setiap kelompok berdiskusi untuk memahami tentang produk life cycle,
mengkategorikan jenis-jenis produk life cycle, menentukan alat dan bahan pembuatan
produk life cycle serta menjelaskan langkah kerja pembuatan produk life cycle
⮚ Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan pembuatan produk life
cycle
⮚ Peserta didik membuat produk life cycle sesuai dengan bahan yang telah dipilih
dengan langkah kerja yang benar
⮚ Guru mengamati project yang dibuat peserta didik dan berkeliling membantu peserta
didik yang merasakan kesulitan.
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi da hasil karya yang telah dibuat
secara berkelompok dengan maju ke depan secara bergantian dengan durasi waktu
maksimal 10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
⮚ Bagaimana langkah yang bisa kalian lakukan untuk memilah limbah agar limbah dapat
diolah sesuai jenisnya menjadi produk life cycle!
Jawaban pertanyaan dapat dikirim ke GC
265
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama
L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu hari ini?
⮚ Apa yang membuatmu merasa bahagia?
⮚ Kejadian apa yang kamu alami seblum berangkat sekolah?
2) Diagnostic kognitif
⮚ Siapa saja designer yang kalian ketahui ?
⮚ Apa cirikhas dari designer tersebut ?
⮚ Apakah kalian sudah pernah melihat mesin jahit manual?
⮚ Apakah kalian sudah pernah melihat mesin jahit yang ada di industry garment ?
⮚ Bagaimana pendapatmu tentang perbedaan mesin jahit manual & industry ?
⮚ Apakah yang kamu ketahui tentang aplikasi penunjang
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Hal apa yang sering kamu cari di pencarian googgle ?apa alasannya?
PERTEMUAN 1
b. Formatif
KRITERIA :
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
266
8. MODUL AJAR DASAR POLA
267
268
MODUL AJAR BUSANA (FESYEN)
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN :
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X TATA BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 7 pertemuan (12 X 45 MENIT)
ELEMEN : 8. DASAR POLA
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami dan
melakukan pengukuran tubuh, serta menerapkan pembuatan
pola dasar Teknik konstruksi
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini , cobalah kalian perhatikan satuan ukuran yang terdapat pada
pita ukuran maupun mistar/penggaris. Sudahkah kalian bisa membedakan satuan inch dan
centimeter?
Setelah pelaksanaan pembelajaran, maka diharapkan karakter Pelajar Pancasila yang akan
dikembangkan adalah :
1. Beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan menganalisa bentuk tubuh dan bagian-bagian tubuh , peserta didik akan menyadari
betapa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan tubuh kita sempurna, dengan bermacam-
macam rupa dan bentuk tubuh
2. Mandiri
269
Melalui pembelajaran membaca modul dan menonton video pembelajaran, peserta didik
secara mandiri dapat mempraktikan teknik melakukan pengukuran tubuh
3. Bernalar kritis
Untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, peserta didik harus
menyiapkan sarana dan prasarana yang meliputi :
A. Sarana
- Model/Peragawati/Pelanggan yang akan diukur
- Peralatan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut
1) Meteran/pita ukuran
2) Alat tulis, misalnya boplen atau pena
3) Note book atau buku tulis untuk mencatat daftar ukuran
4) Veterban/pita/tali selebar 0,5 cm
B. Prasarana
- LMS
- Modul bahan ajar baik online maupun offline
- Media internet
- Contoh gambar atau video tentang pengukuran tubuh
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Project Base Learning
Moda pembelajaran : Tatap Muka
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengelompokkan pengukuran tubuh dengan mengamati video tentang ukuran tubuh
2. Melakukan pengukuran tubuh dengan mempraktikkan pada model/customer
3. Menerapkan pembuatan pola dasar teknik konstruksi dengan menggunakan berbagai
macam system pembuatan pola
270
4. Membuat pola dasar teknik konstruksi dengan menerapkan berbagai macam system
pembuatan pola
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
4. Dengan melakukan pengukuran yang tepat, peserta didik dapat membuat pola sesuai ukuran
5. Dengan pembuatan pola dasar peserta didik dapat membuat pola sesuai desain
I. PERTANYAAN PEMANTIK
5. Jika kamu menjahit baju ke tukang jahit apakah badan kamu diukur?
6. Apakah kamu mengamati badan mana saja yang diukur?
7. Apakah pada saat diukur, penjahit tersebut mengikat bagian-bagian khusus dari tubuh kalian?
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Guru menyiapkan materi pembelajaran , sarana pembelajaran dan lembar penilaian
Guru menyiapkan assessment diagnostik
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
4. Pendahuluan (15 Menit)
Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dipimpin
salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada di ruang Tata
Usaha
Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
d. Eksplorasi konsep
271
Peserta didik mengamati video tentang ukuran tubuh pada
https://www.youtube.com/watch?v=M09qO6Bzcy8
https://www.youtube.com/watch?v=1J_VLW2J_Rc
kemudian mencatatnya agar bisa dipahami.
Guru menyampaikan elemen Dasar Pola dan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran Dasar Keahlian Busana
Guru menjelaskan alat-alat untuk mengukur tubuh untuk yang ada pada mata
pelajaran Dasar Keahlian Busana
Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high
Guru menjelaskan tentang kontrak belajar
e. Ruang kolaborasi
Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai
6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas dasar
kesamaan nomor.
Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan kontrak belajar secara
berkelompok
Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan
f. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kontrak belajar ke depan
secara bergantian
g. Refleksi terbimbing
Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran di SMK Negeri 4 Surakarta?
Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?
Pertemuan 2
4. Pendahuluan (15 Menit)
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
272
5. Inti (375 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
f. Mulai Dari diri
Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
teman yang sudah di kenal baik satu kelas maupun kelas lain dengan perwakilan 3
orang maju ke depan selama maximal 2 menit. Anak yang maju dilakukan secara
bergantian dari minggu ke minggu.
Peserta didik menjawab pertanyaan tentang macam-macam ukuran sesuai dengan
jenis pola dasar
Peserta didik mengelompokkan macam-macam ukuran sesuai dengan jenis pola dasar
Guru menyampaikan assessment diagnostic untuk dikerjakan di LMS
g. Eksplorasi Konsep
Menjelaskan cara penggunaan LMS dalam pembelajaran dasar pola
Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar pola
Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok atau individu dan mengupload ke LMS
peserta didik membaca materi tentang macam-macam bentuk tubuh
peserta didik melihat video macam-macam bentuk tubuh
guru menjelaskan tentang macam-macam bentuk tubuh
h. Ruang Kolaborasi
Peserta didik membuat kelompok 6 orang
Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam bentuk tubuh manusia dengan
mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 1 dengan soal :
mencari 10 nama tarian daerah kemudian klasifikasikan berdasarkan jenis tarinya.
Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.
i. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
Analisis bentuk tubuh temenmu!
Jawaban pertanyaan ditulis pada kertas dan dikumpulkan.
j. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu!
Pertemuan 3
f. Eksplorasi Konsep
peserta didik membaca materi tentang membuat pola dasar teknik konstruksi dengan
berbagai system pembuatan pola
peserta didik melihat Vidio tutorial tentang pembuatan pola konstruksi system praktis
pada https://www.youtube.com/watch?v=J2TvSzXJ9mM
Guru memberikan penjelasan tentang materi alat dan bahan pembuatan pola
g. Ruang Kolaborasi
Peserta didik membuat kelompok 6 orang
Peserta didik mendiskusikan tentang kelebihan dan kekurangan dari pola dasar
system praktis pada Lembar Kerja Siswa
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan
h. Demonstrasi Kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kelebihan dan kekurangan dari
pola dasar system praktis sesuai dengan kelompok masing-masing, kelompok lain
memberikan tanggapan dan pertanyaan.
i. Refleksi terbimbing
274
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
Membuat pola dasar system praktis pada buku pola
Pertemuan 4
b. Eksplorasi Konsep
peserta didik melihat materi tentang membuat pola dasar teknik konstruksi dengan
berbagai system pembuatan pola pada video tutorial pada
https://youtu.be/yRM6_5nVkeY
peserta didik melihat Vidio pembuatan pola konstruksi system bunka pada
https://youtu.be/MqyXnkyQV0A
Guru memberikan penjelasan tentang materi alat dan bahan pembuatan pola
c. Ruang Kolaborasi
Peserta didik membuat kelompok 6 orang
Peserta didik mendiskusikan tentang kelebihan dan kekurangan dari pola dasar
system bunka pada Lembar Kerja Siswa
275
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kelebihan dan kekurangan dari
pola dasar system bunka sesuai dengan kelompok masing-masing, kelompok lain
memberikan tanggapan dan pertanyaan.
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
Membuat pola dasar system bunka pada buku pola
Pertemuan 5
f. Eksplorasi Konsep
peserta didik membuat pola bagian busana bentuk leher dan krah
276
peserta didik melihat video pembuatan pola bagian busana bentuk leher dan krah
pada https://youtu.be/pbkdbzJkn9g
Guru memberikan penjelasan tentang pola bagian busana bentuk leher dan krah
g. Ruang Kolaborasi
Peserta didik membuat kelompok 6 orang
Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam bentuk leher dengan mengisi
Lembar Kerja Siswa
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
h. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
Jelaskan perbedaan krah rever dan shiller!
Berikan 4 contoh bentuk tubuh!
Buatlah pola krah shanghai!
Buatlah pola bentuk leher bulat!
i. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang bentuk garis leher dan krah
yang kalian sukai sesuai dengan kelompok masing-masing, kelompok lain memberikan
tanggapan dan pertanyaan.
277
Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menganalisis jenis
lengan pada seragam sekolah yang dipakai temannya dengan waktu maximal 2
menit
Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Jenis lengan apa saja yang kalian ketahui? Lengan apa yang paling kalian sukai?
Guru menjelaskan cara membuat pola macam-macam lengan.
b. Eksplorasi Konsep
peserta didik membuat pola macam-macam lengan
peserta didik melihat video pembuatan pola macam-macam lengan
Guru memberikan penjelasan tentang pembuatan pola macam-mcam lengan
c. Ruang Kolaborasi
Peserta didik membuat kelompok 6 orang
Peserta didik mendiskusikan tentang kelebihan dan kekurangan dalam pembuatan
pola macam-macam lengan dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
Sebutkan perbedaan lengan Puff dan lengan gelembung!
Berikan 5 contoh lengan!
Buatlah pola lengan lonceng!
Buatlah pola lengan tulip!
e. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kelebihan dan kekurangan
dalam pembuatan pola macam-macam sesuai dengan kelompok masing-masing,
kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan.
Pertemuan 7
b. Eksplorasi Konsep
peserta didik membuat pola blus dan rok
peserta didik melihat video pembuatan pola blus dan rok
Guru memberikan penjelasan tentang pola blus dan rok
c. Ruang Kolaborasi
Peserta didik membuat kelompok 6 orang
Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam rok yang disesuaikan dengan
kesempatan pemakaian dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
Jelaskan pengertian pola blus!
Jelaskan perbedaan pola rok lipit hadap dengan pola rok sungkup!
Berikan 4 contoh jenis rok yang cocok untuk busana pesta!
Buatlah pola blus sesuai desain!
Buatlah pola rok A line!
Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang macam-macam rok yang
disesuaikan dengan kesempatan pemakaian dengan kelompok masing-masing,
kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan.
L. ASESMEN
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
1. Harapan siswa setelah mempelajari 1. Harapan apa yang kalian inginkan setelah
materi pengukuran tubuh mempelajari materi pengukuran tubuh ?
280
Untuk mengukur apa ?
a. Formatif
1. Jelaskan 3 macam bentuk tubuh yang kamu ketahui dan apa saja ciri-cirinya !
2. Jelaskan 5 titik tubuh yang sangat berpengaruh terhadap busana saat dipakai!
3. Jelaskan 3 hal yang yang kamu ketahui tentang teknik mengukur tubuh !
4. Jelaskan 3 jenis ukuran tubuh bagian atas yang kamu ketahui dan bagaimana cara
mengukurnya ?
5. Jelaskan 3 jenis ukuran tubuh bagian bawah yang kamu ketahui dan bagaimana cara
mengukurnya ?
Kunci Jawaban :
1. Diantaranya :
Bentuk apel
Tipe wanita yang memiliki badan bentuk apel, tubuh akan terlihat bulat dari atas bokong
hingga dada. Akan tetapi, kaki cenderung lebih kurus
Bentuk pir
Tanda wanita memiliki bentuk tubuh buah pir adalah ukuran pinggang yang kecil, tetapi
pinggulnya lebar.
Jam pasir
Wanita dengan bentuk tubuh jam pasir memiliki tanda ukuran pinggul dan dada yang sama.
Akan tetapi ukuran pinggang lebih kecil dan bahu terlihat agak bulat
2. Titik tubuh yang berpengaruh : Pinggang, badan, panggul, bahu, kerung lengan
281
4. Jenis ukuran badan bagian atas , diantaranya :
• Lingkar badan : diukur sekeliling badan terbesar melewati payudara diukur pas lalu
ditambah 4
• Panjang muka: Diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah sampai batas garis
pinggang
• Panjang punggung : Diukur dari tulang leher belakang yang menonjol ke bawah
sampai di garis pinggang
Kriteria Penilaian
1. Soal no 1
• Jika peserta didik menuliskan 3 atau lebih jawaban dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi yang benar 2, score 15
• Jika peserta diik menuliskan 3 jawaban tetapi yang salah 2, score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi salah semua, score 5
2. Soal no 2
• Jika peserta didik menuliskan 5 atau lebih jawaban dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik hanya menuliskan 4 jawaban dengan benar score 16
• Jika peserta didik hanya menuliskan 3 jawaban dengan benar, score 12
• Jika peserta didik hanya menuliskan 2 jawaban dengan benar, score 10
• Jika peserta didik hanya menuliskan 1 jawaban dengan benar, score 5
3. Soal no 3
• Jika peserta didik menuliskan 3 hal dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 2 hal dengan benar score 15
• Jika peserta diik menuliskan 1 hal dengan benar , score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi salah semua, score 5
4. Soal no 4
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban dan menjelaskannya dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 2 jawaban dan menjelaskannya dengan benar score 15
• Jika peserta diik menuliskan 1 jawaban dan menjelaskannya dengan benar , score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi tidak menjelaskan , score 5
5. Soal no 5
282
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban dan menjelaskannya dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 2 jawaban dan menjelaskannya dengan benar score 15
• Jika peserta diik menuliskan 1 jawaban dan menjelaskannya dengan benar , score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi tidak menjelaskan , score 5
• Total Score benar : 100
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Tuliskan jenis ukuran tubuh bagian bawah yang kamu ketahui
2) Tuliskan penjelasan cara mengambil ukuran bagian bawah yang kamu ketahui
b. Pengayaan
Cobalah ukur celana panjang milikmu di rumah, dan tentukan jenis ukuran yang
dibutuhkan
Pertanyaan :
283
284
ASESMEN MEMBUAT POLA
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif :
a. Asesmen diagnostic
1. Asesmen Diagnistic non kognitif
A B C D E
a. Tuliskan hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan saat kamu belajar di rumah !
b. Apa harapan kalian setelah selesai pembelajaran pola ?
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
1. Harapan siswa setelah mempelajari 1. Harapan apa yang kalian inginkan setelah
pembuatan pola mempelajari materi pembuatan pola ?
2. Pengalaman siswa setelah mempelajari materi 2. Membuat pola apa yang menurut kalian paling
pembuatan pola. sulit ?
b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif diambil dari hasil pembuatan pola pada buku pola melalui observasi
Observasi
285
No Pernyataan Ya Tidak
c. Asesmen Sumatif
Amati gambar blus berikut ini dan pilihlah salah satu yang kamu sukai untuk dibuat pola sesuai ukuran
1. Lingkar Badan 88 cm
2. Lingkar Pinggang 72 cm
3. Lingkar Panggul 92 cm
4. Lebar Muka 32 cm
5. Lebar Punggung 34 m
6. Lebar bahu 12 cm
7. Panjang blus 60 cm
8. Panjang lengan 52 cm
9. Lingkar Kerung lengan 45 cm
Kriteria Penilaian :
1. Ukuran Pola
a. Nilai 86 – 100 :Jika ukuran dihitung menggunakan rumus dengan benar dan tepat
b. Nilai 76 – 85 : jika ukuran dihitung menggunakan tidak menggunakan rumus tetapi tepat
286
c. Nilai 66 – 75 : Jika ukuran dihitung menggunakan rumus tetapi kurang tepat
d. Nilai 56 – 65 : Jika ukuran tidak dihitung dan tidak tepat
3. Tanda pola
a. Nilai 86 – 100 :Jika tanda pola benar dan lengkap
b. Nilai 76 – 85 : jika tanda pola benar tapi kurang lengkap
c. Nilai 66 – 75 : Jika tanda pola kurang benar dan kurang lengkap
d. Nilai 56 – 65 : Jika tidak diberi tanda pola
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Tuliskan rumus untuk menentukan besar badan depan, lalu hitunglah besar pola depan
berdasarkan ukuran tersebut
2) Tuliskan pula rumus untuk menentukan besar badan belakang, lalu hitunglah besar pola
belakang berdasarkan ukuran tersebut
3) Tuliskan rumus untuk menentukan besar pinggang depan dan belakang, lalu hitunglah
beerapa besar pola pada bagian pinggang depan dan belakang berdasarkan ukuran tersebut
b. Pengayaan
1. Carilah model untuk diukur
2. Buatlah pola dasar system meyneke sesuai dengan ukuran model tersebut
REFLEKSI
Silakan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda checklist (V) pada pertanyaan di bawah ini secara jujur
sesuai kondisi kalian masing-masing
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Saya senang belajar membuat pola
2. Saya tidak mengerti rumus yang digunakan dalam pembuatan pola
287
3. Saya sudah mengerti tetapi belum bisa menggambarnya
4. Saya tidak bisa mengikuti langkah pembuatan pola dasar
5. Menurut saya mudah sekali membuat pola dasar
M. MATERI AJAR
Untuk menghasilkan projek ini, saya telah menggunakan pelbagai bahan dan alat.
Berikut adalah beberapa alatan yang perlu ada untuk mengambil ukuran dan
kegunaannya.
1. Alat Mengukur
1. Alat Mendraf
288
Pembaris L Membuat sudut tepat
Membuat garisan lurus 90 derajat.
Penggaris ini membantu untuk membuat
garis-garis khusus dalam pola misalnya
garis kerung lengan, kerung leher dan
melengkung lainnya.
3. Alat Mendraf
289
A. Macam-macam Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh adalah karakteristik dan ukuran badan seseorang,
padanan katanya adalah perawakan/bodi atau postur tubuh seseorang.
Bentuk tubuh ideal dari abad ke abad berbeda. Bentuk tubuh seseorang
dalam busana akan mempengaruhi pada pembuatan pola dasar yang
digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tampilan kelemahan
dari tubuh seseorang tersebut agar terlihat ideal. Dengan mengetahui
dari macam-macam bentuk tubuh, kita akan dapat mengetahui lebih
banyak saat memilih jenis pakaian yang seseuai untuk tubuh kita
terutama bagi para wanita, dengan mengetahui bentuk tubuh maka
kita akan dapat menyembunyikan kekurangan dan menutupinya
sehingga akan tampak lebih baik. Setiap bentuk tubuh wanita berbeda
dan ada banyak model bentuk yang membuat kita unik untuk kita
tampil berbeda. Pada kenyataannya manusia memiliki bentuk tubuh
yang bermacam- macam, sebagian orang berpendapat bahwa bentuk
tubuh
291
a. Bentuk perut dan punggung
b. Bentuk bahu
d. Bentuk punggung
292
Gambar 5. Bentuk Punggung
293
Gambar 6. Titik Tampak Depan dan Tampak Belakang Sumber: Pribadi
Keterangan:
1. Titik puncak kepala
2. Titik dahi
3. Titik tulang punggung belakang
4. Titik leher pada bahu
5. Titik leher muka
6. Titik bahu
7. Titik bawah lengan bagian muka
8. Titik bawah lengan bagian belakang
9. Titik puncak (payudara)
10. Titik siku
11. Titik pergelangan tangan
294
12. Titik tinggi panggul
13. Titil lutut
Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh yang akan diukur, maka
keterampilan yang diperlukan oleh seorang guru adalah
1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan
2. Memahami titik point garis batas ukuran untuk tiap-tiap bagian
tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain dan
ukuran tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yangdibutuhkan dalam
pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan
bentuk tubuh dan desain model/pelanggan
C. Garis Tubuh
Menentukan titik dan letak garis tubuh harus sesuai dengan perspektif tubuh.
Untuk memudahkan mengukur dan untuk mengetahui dengan pasti letak
titik- titik dan garis tubuh yang akan di ukur, perlu dibuat garis tubuh
dengan menggunakan pita kecil atau pita body line pada tubuh yang akan di
ukur. Fungsi dari memberi tanda garis tubuh dengan pita body line
tersebut adalah untuk mengetahui.
Letak bagian–bagian tubuh
Letak titik (point) dan garis tubuh, yang diperlukan untuk
pengambilan ukuran dan pembuatan pola pakaian dengan teknik
konstruksi
Langkah-Langkahnya :
295
Gambar 8. Boneka Jahit (Dress Form/Dummy)
b. Kapur jahit
c. Body line type (pita dari bahan saten lebar 0.3-0,5 cm)
296
Digunakan untuk menyematkan pita yang tidak mempunyai
perekat
body line pada dummy, yakinkan titik-titik (poin) yang akan di ukur sudah
di beri tanda dengan benar sebab tanda ini nantinya yang akan dijadikan
sebagai patokan dalam pemasangan body line. Untuk melihat ketepatan
letak garis atau titik yang telah di pasang, lihatlah dari jarak jauh kira-
kira 2 meter sampai 2,5 meter.
298
berpakaian, maka yang adaharus dilakukan adalah posisi titik dan
garis tubuh dibuat tidak berpedoman pada bentuk tubuh normal, tetapi
disesuaikan dengan kebiasaan model dalam berpakaian, misalnya
model yang tubuhnya terbiasa miring ke kiri atau ke kanan, sehingga
letak garis tengah belakang dan garis lingkar badan, maka dalam
mengukur harus disesuaikan dengan bentuk tubuh model, tentunya
tidak sama dengan bentuk tubuh normal, karena salah satu tujuan
berpakaian adalah menutupi kekurangan si pemakai sehingga membuat
nyamanpemakainya
299
4. Mengambil Ukuran
a. Alat Ukur
Sebelum mengukur tubuh, kita perlu menyiapkan alat yang
dibutuhkan, antara lain.
a. Buku catatan
b. Alat tulis (pulpen/pensil)
c. Peterban
d. Pita ukuran (meteran)
e. Penggaris (kalau diperlukan)
f. Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran
yangakan diambil
g. Model/orang yang akan atau pakaian jadi, yang dijadikan
pedoman untuk ukuran
h. Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat
mengukur laingkar pinggul
b. Pengukuran Pelanggan
Ukuran pada pembuatan pola busana adalah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya satuan ukuran atau satuan suatu benda.
Dalam pembuatan busana ukuran sangat diperlukan dengan tujuan
untuk pembuatan pola dan untuk melakukan penilaian hasil akhir
dari busana yang dibuat supaya dapat diketahui hubungan antara
ukuran pola, bentuk badan dan bentuk pakaian. Fungsi ukuran
adalah
Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola
dasar flat pattern maupun pola pulir
Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru
Merupakan refrensi di dalam pengecekan pola
Membantu didalam pengepasan
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam mengambil
ukuran tubuh. Lakukanlah persiapan sebelum Melakukan
300
pengukuran, jagalah etika dalam mengukur pelanggan
1) Persiapan mengukur
Buku catatan ukuran
Alat tulis (pulpen/pensil)
Peterban/pita kecil
Pita ukuran (meteran)
Penggaris (kalua diperlukan)
Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran
yang akan diambil
Model/orang yang akan diukur
Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada
saat mengukur lingkar panggul
Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa hal
yang perlu menjadi perhatian, sebagaimana yang
tercantum di bawah ini.
Model yang akan di ukur sebaiknya memakai busana
yang pas badan seperti baju senam atau baju renang
atau memakai kamisol
Sebelun mengambil ukuran pastikan model berdiri
dengan posisi yang benar, yaitu
o Badan tegak dan lurus (tidak memiringkan badan,
tidak menundukkan kepala, tidak membesarkan
dada dan juga tidak membungkuk
o Garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata
o Kedua kaki rapat
o Tangan lurus pada sisi
301
2) Etika mengukur
a) Posisi di depan sebelah kanan model yang di ukur
b) Ujung pita ukuran yang ber angka kecil ada di tangan kiri
c) Bila pita ukuran di lingkarkan atau di gantung pada leher,
maka pita ukuran yang ber angka kecil, ada di tangan kanan
d) Pastikan pita ukuran tidak terlipat atau tidak melintir
e) Mulailah mengukur dengan sopan dan teliti
f) Usahakan model tidak berpindah tempat atau berputar
mengikuti keinginan yang mengukur
g) Jangan memasang pita ukuran di sekeliling tubuh dengan
ketat, sehingga menekan otot
h) Sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang ringan
dan merata, untuk mendapatkan ukuran yang benar
i) Akan lebih lengkap lagi apabila kita juga mengetahui berat
badan model, supaya dapat diketahui apakah model
mempunyai tubuh yang seimbang antara berat badan dengan
tinggi badan
3) Latihan mengukur
Sebelum mengukur tubuh model atau mengukur tubuh manusia
sebaiknya lakukan latihan sesering mungkin tentang bagai mana
cara mengukur dan dimana letak atau tempat- tempat yang perlu
di ukur. Untuk itu lakukan lah latihan mengukur dengan
menggunakan boneka jahit atau dummy.
302
4) Persiapan mengukur
Keterangan:
1. Lingkar badan 1
2. Lingkar badan 2
3. Lingkar pinggang
4. Lingkar panggul
1
5. Lingkar panggul
2
303
6) Cara mengambil ukuran
a. Lingkar leher
b. Lingkar badan
c. Lingkar pinggang
304
d. Lingkar panggul
e. Tinggi panggul
f. Panjang punggung
305
g. Lebar punggung
h. Panjang sisi
i. Panjang muka
306
j. Lebar muka
k. Tinggi dada
l. Panjang bahu
307
m. Lingkar lubang lengan
n. Pajang lengan
o. Lebar dada
Diukur jarak dari kedua puncak
buah dada. Ukuran ini
tergantung dari (B.H.)
bustehouder atau kutang
pendek yang dipakai. Ukuran ini
tidak dipakai untuk konstruksi
pola hanya untuk ukuran
pemeriksa.
308
3 Pola Kontruksi Sistem Sederhana
3.1.1 Tanda-tanda Pola
Tanda dan fungsi tanda pada pola
No Nama tanda Gambar Fungsi
1 Garis lurus Memberi tanda garis
berwarna merah terluar pola bagian
muka
2 Garis lurus Memberi tanda garis
berwarna biru terluar pola bagian
belakang
3 Garis strip hitam Memberi tanda garis
bantuan yang
------
digunakan membuat
pola
4 Garis strip titik Memberi tanda
merah/biru bagian yang harus
diletakkan pada
bagian lipatan
bahan
5. Arah serat Memberi tanda pola
sudah lurus
6. Tanda kupnat Memberi tanda
kupnat pada busana
yang harus dijahit
309
Panjang punggung : 36 cm
Lebar punggung : 34 cm
Panjang sisi : 17 cm
Panjang muka : 32 cm
Lebar muka : 30 cm
Tinggi dada : 14 cm
Panjang bahu : 11 cm
Lingkar kerung lengan : 42 cm
Panjang lengan : 52 cm
Lingkar pergelangan tangan : 20 cm
310
Tinggi puncak : 13 cm
Panjang blus : 65 cm
KETERANGAN POLA
TM (TENGAH MUKA) TB (TENGAH BELAKANG)
A-B : 1/6 lingkar leher + 2 cm D-I : ¼ lingkar badan -1
B-C : Panjang muka I-J : Panjang punggung
C-D : A-E (1/4 Lingkar badan J-K : 2 cm
+1 cm)
A-A1 : 1/6 Lingkar leher + 1 K-K1 : 1/6 Lingkar leher +
cm 1 cm
A1- : Panjang bahu K1- : Panjang bahu
A2 K2
A2- : Turun 4 cm K2- : Turun 3 cm
A3 K3
B-B1 : Turun 5 cm J-L : Turun 9 cm
B1- : ½ Lebar muka L-L1 : ½ Lebar punggung
B2
C-G : ½ Panjang punggung I-M : C-G (1/2 Panjang
punggung
C-C1 : ¼ Lingkar pinggang + 3 I-N : ¼ Lingkar pinggang
311
cm + 1 cm +3 cm+ 1 cm
C-C2 : 1/10 Lingkar pinggang + I-N1 : 1/10 Lingkar
1 cm pinggang
C2- : 3 cm (kupnat) N1- : 3 cm (kupnat)
C3 N2
Tinggi : Tinggi dada- 2cm
kup
312
N. Glosarium
O. Daftar Pustaka
Darmini Novi Ni Putu, 2020. Modul Pendampingan Rangkuman Materi Konten E-Learning
Mata Kuliah Desain dan Kontruksi Busana Wanita. Singaraja: Program studi Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Undiksha Singaraja.
Ernawti, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan . Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan,
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
313
9. ELEMEN TEHNIK DASAR MENJAHIT (TDM)
314
MODUL AJAR BUSANA ELEMEN 9
A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK …..
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 132 x 45 menit
ELEMEN : Elemen Tehnik dasar menjahit (TDM)
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan sikap
kerja dalam menjahit, mengoperasikan dan memperbaiki
mesin jahit dan mesin penyelesaian, memahami teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, memahami
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dan menjahit
busana sederhana
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang dasar pola. yang diajarkan
di tingkat sebelumnya. Setelah siswa dapat memahami materi tersebut maka siswa dapat
mempelajari bab ini. Bab ini mengupas tentang cara mengoperasikan mesin jahit, mesin
penyelesaian, memperbaiki mesin jahit dan mesin penyelesaian dan menjahit busana
sederhana.
315
sesuai dengan jenis bahan, mengimplementasikan
menjahit busana sederhana.
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat mengidentifikasi dan mengoperasikan salah
satu mesin.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : terampil dalam menjahit, mengoperasikan mesin
jahit dan mesin penyelasaian memperbaiki mesin
jahit dan mesin penyelesaian, mengeplorasikan
tehnik menjahit sesuai dengan jenis bahan,
mengimlementasikan menjahit busana sederhana.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PJBL dengan sintak MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendiskripsikan sikap kerja dalam menjahit dengan mengamati video tentang sikap kerja
2. Mengoperasikan mesin jahit dengan mengamati sajian video di you tube
3. Mengoperasikan mesin penyelesaian dengan mengamati sajian video di you tube
4. Memperbaiki mesin jahit dengan menganalisis sajian perbaikan mesin jahit
5. Memperbaiki mesin penyelesaian dengan menganalisis sajian perbaikan mesin
penyelesaian
6. Mengeksplorasikan teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan dengan menganalisis
teknik dan bahan
7. Mengimplementasikan standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan menggunakan
bahasa sendiri
8. Membuat busana sederhana dengan menerapkan teknik pembuatan busana dari video dan
jobsheet
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat tentang SOP, K3
dan Quality Qontrol dengan baik dan tepat.
2. Peserta didik dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari proses
penggunaan mesin jahit dan mesin penyelesaian serta pembuatan busana sederhana
dengan baik dan tepat.
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kamu ketahui tentang sikap kerja menjahit?
2. Macam-macam mesin apa saja yang kamu ketahui?
3. Perhatikan salah satu dari mesin jahit dan mesin penyelesaian! Apa yang kamu ketahui
dari manfaat mesin tersebut?
316
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di e-learning dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik, asseement formatif, assesment sumatif beserta
dengan lembar penilaiannya
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada
di bengkel busana
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
⮚ mengecek penampilan diri atau well gromed peserta didik mulai dari kerapihan,
kelengkapan atribut dan kesesuaian dengan tata tertib sekolah
⮚ guru memberikan kontrak belajar
⮚ Menyampaikan tujuan pembelajaran setiap pertemuan.
317
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan
⮚ Guru menayangkan video tentang sikap kerja dalam menjahit, Standart
Operasional Prosedur dalam menjahit, K3 dalam menjahit.
⮚ Guru menayangkan video tentang cara mengoperasikan mesin menjahit dan
mesin penyelesaian.
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kontrak belajar ke depan
secara bergantian
⮚ Peserta didik mempresentasikan analisis tentang tayangan vidio
e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar?
⮚ Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?
Aksi nyata
Dari apa yang dipahami atau diperoleh hasil m kolaborasi diperoleh pengetahuan
yang nyata.
Hasil aktifitas siswa.
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
318
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menjelaskan cara penggunaan LMS dalam pembelajaran Dasar-Dasar Keahlian
Busana
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam Dasar-Dasar Keahlian Busana
⮚ Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok atau individu dan mengupload ke LMS
⮚ peserta didik membaca materi tentang cara mengoperasikan mesin jahit dan mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat video cara mengoperasikan mesin jahit dan mesin
penyelesaian
⮚ guru menjelaskan tentang macam-macam mesin sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya.
c. Refleksi terbimbing
Setelah melihat tayangan video peserta didik mempraktikkan cara mengoperasikan
mesin jahit dan mesin penyelesaian.
d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu tentang Langkah kerja pengoperasian mesin jahit!
319
Pertemuan 3
320
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara
bergantian
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan yang ada di LMS
Pertemuan 4
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
b. Eksplorasi Konsep
321
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam uji coba mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat Video penggunaan mesin penyelesaian dan mesin
finishing
⮚ guru memberikan penjelasan tentang penggunaan mesin penyelesaiandan
mesin finishing
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang penggunaan mesin penyelesaian dan
mesin finishing dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 3 dengan
soal:
Mencari Teknik penggunaan mesin penyelesaian, mencari 1 teknik
menggunakan mesin penyelesaian sesuai dengan jenis penyelesaian busana,
kemudian tuliskan hasil analisa tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi
Pertemuan 5
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
322
2. Inti (510 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam perbaikan mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat Video perbaikan perbaikan mesin penyelesaian, teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan
⮚ guru memberikan penjelasan tentang perbaikan perbaikan mesin
penyelesaian, teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan
mengamati dari internet standar kualitas dan finishing hasil jahitan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang perbaikan perbaikan mesin penyelesaian,
teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan mengisi Lembar Kerja
Siswa pertemuan 3 dengan soal:
Mencari Teknik perbaikan mesin penyelesaian, mencari 1 teknik menjahit
sesuai dengan bahan, dan salah satu cara finishing hasil jahitan kemudian
tuliskan hasil analisa tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian
323
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi
pertemuan 6
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam perbaikan mesin
penyelesaian
324
⮚ peserta didik melihat Video perbaikan perbaikan mesin penyelesaian, teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan
⮚ guru memberikan penjelasan tentang perbaikan perbaikan mesin
penyelesaian, teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan
mengamati dari internet standar kualitas dan finishing hasil jahitan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang perbaikan perbaikan mesin penyelesaian,
teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan mengisi Lembar Kerja
Siswa pertemuan 3 dengan soal:
Mencari Teknik perbaikan mesin penyelesaian, mencari 1 teknik menjahit
sesuai dengan bahan, dan salah satu cara finishing hasil jahitan kemudian
tuliskan hasil analisa tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi
Pertemuan ke-7
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
325
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam mengoperasikan mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat Video mengoperasikan mesin penyelesaian, teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan
⮚ guru memberikan penjelasan tentang mengoperasikan mesin penyelesaian
dan mengamati dari internet standar kualitas dan finishing hasil jahitan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang mengoperasikan mesin penyelesaian,
teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan mengisi Lembar Kerja
Siswa pertemuan 3 dengan soal:
Mencari Teknik mengoperasikan mesin penyelesaian tuliskan hasil analisa
tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian
326
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi
327
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang pembuatan busana sederhana
⮚ peserta didik melihat video atau jobsheet pembuatan busana sederhana
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang Langkah kerja pembuatan busana
sederhana
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang Langkah kerja pembuatan busana
sederhana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 5 dengan soal:
Seandainya kalian mau membuat sebuah busana sederhana, kira-kira
kebutuhan dalam pembuatan busana rumah apa saja? Coba kalian diskusikan
dengan kelompok kemudian tuliskan hasil diskusi kalian di LMS.
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi
e. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta menceritakan
Langkah kerja pembuatan busana sederhana.
L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran busana?
2) Diagnostic kognitif
328
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang sikap kerja menjahit?
⮚ Macam-macam mesin apa saja yang kamu ketahui?
⮚ Perhatikan salah satu dari mesin jahit dan mesin penyelesaian!
⮚ Apa yang kamu ketahui dari manfaat mesin tersebut?
b. Formatif
1) Tuliskan sikap kerja dalam menjahit yang kamu amati!
KRITERIA :
Kesesuaian sikap
Jika sikap kerja sesuai SOP dalam menjahit nilai 86 – 100
Jika sikap kurang sesuai dengan SOP kerja dalam menjahit nilai 76-85
Jika tidak sesuai makna sikap kerja dalam menjahit nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Presentasikan hasil analisa pengoperasian mesin jahit!
KRITERIA :
329
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65
Kebhinekaan Gotong
No Nama mandiri kreatif
global royong
Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73
c. Sumatif
1) Tes sumatif 2
a) Kisi – kisi soal tes sumatif 2
330
dalam paling benar
menjahit, diantara pilihan
mengoperasi pernyataan
kan dan tersebut
memperbaiki
2 mesin jahit Kecelakan L3 / Disajikan PG 2
dan mesein an kerja C5 pernyataan
penyelesaian, tentang
memahami kecelakaan kerja
teknik peserta didik
menjahit mampu memilih
sesuai paling benar
dengan jenis- diantara pilihan
jenis bahan, pernyataan
memahami tersebut
standar
3 kualitas dan Kerusakan L3 / Disajikan PG 3
finishing mesin C5 pernyataan
hasil jahitan tentang
dan menjahit kerusakan mesin
busana peserta didik
sederhana mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
4 Pemelihar L3 / Disajikan PG 4
aan mesin C5 pernyataan
jahit tentang
pemeliharaan
mesin jahit
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
5 Pengopera L3 / Disajikan PG 5
sian mesin C5 pernyataan
jahit tentang
pengoperasian
mesin jahit
331
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
6 Pengopera L3 / Disajikan PG 6
sian mesin C5 pernyataan
jahit tentang
pengoperasian
mesin jahit
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
7 Jenis L3 / Disajikan PG 7
mesin C5 pernyataan
penyelesai tentang Jenis
an mesin
penyelesaian
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
8 Bagian- L3 / Disajikan PG 8
bagian C5 pernyataan
mesin tentang Bagian-
bagian mesin
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
9 Finishing L3 / Disajikan PG 9
pernyataan
332
C5 tentang Finishing
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
10 Jenis L3 / Disajikan PG 10
Busana C5 pernyataan
sederhana tentang Jenis
Busana
sederhana
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut
333
E. Pengatur setikan tidak sesuai dengan bahan
4. Pemeliharaan yang dilakukan secara periodic contohnya adalah ....
A. Membersihkan debu
B. Memberi minyak mesin
C. Menyetel baut mesin
D. Mengganti dinamo
E. Mengganti sparepart
5. Berikut ini langkah-langkah mengoperasikan mesin jahit highspeed ....
A. Mengisi kumparan, memasang benang atas, memasang jarum, mengatur jarak setikan
B. Mengisi kumparan, mengatur jarak setikan, memasang jarum, memasang benang atas
C. Mengisi kumparan, memasang jarum, memasang benang atas, mengatur jarak setikan
D. Mengatur jarak setikan, Mengisi kumparan, memasang jarum, memasang benang
atas
E. Mengatur jarak setikan, memasang benang atas, memasang jarum, mengatur jarak
setikan
6. Hasil setikan mesin mengkerut, penyebabnya adalah ....
A. Jarum mesin tidak tepat
B. Benang tidak sesuai dengan bahan
C. Tegangan benang terlalu kuat
D. Salah memasang jarum
E. Ukuran jarum tidak sesuai bahan
7. Mesin obras, mesin soom dan mesin lubang kancing termasuk ke dalam kelompok ….
A. Piranji menjahit
B. Mesin manual
C. Mesin high speed
D. Alat jahit penunjang
E. Alat jahit pokok
8. Perhatikan gambar di bawah ini!!!
334
B. Flannel
C. Festoon
D. Balut
E. Jelujur
10. Salah satu busana sederhana yang digunakan santai di dalam rumah berbentuk terusan
disebut … .
A. Daster
B. Baby doll
C. Gaun
D. Piyama
E. Kaftan
2) Tes sumatif 3
a) Kisi – kisi tes sumatif 3
335
kreasi ke mencari sumber pencarian
dalam sumber ide diharapkan
bentuk gagasan / peserta didik
karya seni ide tari mampu memilih
pertunjukka
yang tergolong ke
n
dalam sumber
pencarian ide dari
kebudayaan masa
lampau dengan
benar
336
7 Cara L1/C2 Peserta didik PG 8
menemukan mampu
ide gagasan menggolongkan ide
tari gagasan tari
berdasarkan cara
penemuan idenya
337
⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 8:
Membuat 1 busana sederhana kemudian tuliskan Analisa desain dan langkah kerja
membuat busana tersebut dengan form di bawah ini:
MATERI K3
Pengertian keselamatan berasal dari kata dasar selamat .
Selamat artinya terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan, sehat tidak kurang suatu
apapun. Dalam melakukan pekerjaan hendaknya selalu berfikir dan mengantisipasi agar
mengurangi kecelakaan dan bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan , tempat kerja dan
lingkungan serta cara-cara pekerjaan.
Keselamatan kerja adalah upaya agar pekerja selamat ditempat kerjanya sehingga terhindar dari
kecelakaan, termasuk untuk menyelamatkan peralatan serta hasil produksinya.
Kesehatan kerja adalah merupakan upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan mencegah
pencemaran di sekitar tempat kerjanya termasuk masyarakat dan lingkungannya.
1. Tujuan keselamatan dan kesehatan Kerja :
338
a. Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi
akibat kecerobohan pekerja / siswa.
b. Memelihara kesehatan para pekerja / siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
optimal.
c. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
d. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh
sesama kerja.
e. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
f. Menjamin keselamatan setiap orang berada di tempat kerja
g. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara umum dan efisien.
Sedangkan tujuan kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja serta ruang
lingkupnya adalah
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional
b. Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada ditempat dan disekitar
pekerjaan itu
c. Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaan secara aman, efisien dan
efektif
d. Menjaga keamanan hasil produksi, khusus dari segi kesehatan, mencegah dan membasmi
penyakit dari kecelakaan akibat kerja
339
- Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja
- Memberi contoh kerja aman bagi pekerja / siswa yang kurang berpengalaman
- Menunjukkan kesiapan dan minat melatih diri kerja dengan aman
- Melakukan pekerjaan secara bersungguh-sungguh
b. Pekerjaan
c. Tempat kerja
2. Undang-undang nomor 14 tahun 1969 pasal 9 mengutarakan bahwa “ Tiap tenaga kerja
berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moril kerja
serta perlakuan sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan moral agama “
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja berisi syarat-
syarat keselamatan kerja, yaitu :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian
lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya susu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psykis,
keracunan, infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan udara yang cukup.
k. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
l. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang , tanaman atau barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
340
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
4. Hal-hal yang berkaitan dengan keamanan di area kerja busana, antara lain :
PENGAWASAN Tidak diperkenankan mengoperasikan mesin tanpa
pengawasan.
SEPATU Sepatu yang sesuai (tumit rendah, tertutup) harus digunakan di
area kerja sepanjang waktu demi pengendalian dan keamanan
diri. Jangan pernah dalam kondisi apapun mengoperasikan
mesin tanpa alas kaki.
RAMBUT Rambut yang panjang harus di ikat kebelakang. Bila rambut
kurang panjang untuk di ikat, gunakan jepit atau jala untuk
mencegah rambut jatuh ke wajah.
PAKAIAN Pakailah pakaian yang pas atau tidak terlalu longgar, terutama
di daerah lengan. Jangan memakai dasi atau pita. Selendang
harus diikat dengan baik (jangan longgar).
PERHIASAN Dilanggar memakai kalung yang panjang. Tidak dianjurkan
memakai cincin, gelang atau anting jam tangan rantai.
KUKU JARI Tidak boleh terlalu panjang.
JARI Jauhkan jari dari jarum mesin dan bagian-bagiannya yang
bergerak.
TANGAN Bila memakai tangan untuk memutar roda mesin agar
seimbang, janganlah memakai jari tetapi memakai telapak
tangan.
MEMASANG Matikan mesin dan kaki diangkat dari pedal ketikamemasang
BENANG ulang benang, atau mengganti jarum atau sekoci.
PADA MESIN
PENANGANAN Penyuapan / pemasukan kain untuk dijahit ke dalam mesin
KAIN harus dari samping sepatu menggunakan jari-jari tangan bukan
dari depannya.
PEDAL Harus selalu diingat bahwa pedal juga merupakan rem.
341
Menekan bagian belakang pedal dengan tumit akan
menghentikan mesin.
MENINGGALKAN Selalu matikan mesin bila sedang tidak digunakan. Fasilitator
MESIN anda akan memberi tahu anda mengenai cara-caranya.
KEBISINGAN Jangan membuat suara keras atau gerakan mendadak yang
dapat mengejutkan orang lain yang sedang mengoperasikan
mesin, karena dapat menimbulkan kecelakaan
KECELAKAAN Jangan panik jika terjadi kecelakaan. Beritahu orang terdekat
agar dapat mencarikan bantuan.
KERUSAKAN Segera beritahu fasilitator bila terjadi kerusakan
MESIN atau ketidak beresan kerja mesin.
KERAPIHAN Jangan meninggalkan sisa-sisa potongan kain atau tas di lantai.
DANKEBERSIHAN
SIKAP DAN Selalu bertindak dengan penuh tanggung jawab. Mesin-mesin
KEBIASAAN industri sangat berbahaya.
MAKANAN DAN Jangan membawa makanan dan minuman ke dalam area kerja.
MINUMAN.
a. Pengertian keselamatan berasal dari kata dasar selamat .
Selamat artinya terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan, sehat tidak kurang
suatu apapun. Dalam melakukan pekerjaan hendaknya selalu berfikir dan mengantisipasi
agar mengurangi kecelakaan dan bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan , tempat
kerja dan lingkungan serta cara-cara pekerjaan.
Keselamatan kerja adalah upaya agar pekerja selamat ditempat kerjanya sehingga
terhindar dari kecelakaan, termasuk untuk menyelamatkan peralatan serta hasil
produksinya.
b. Kesehatan kerja adalah merupakan upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan
mencegah pencemaran di sekitar tempat kerjanya termasuk masyarakat dan
lingkungannya.
342
1) Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin
terjadi akibat kecerobohan pekerja / siswa.
2) Memelihara kesehatan para pekerja / siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
optimal.
3) Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
4) Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan
oleh sesama kerja.
5) Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
6) Menjamin keselamatan setiap orang berada di tempat kerja
7) Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara umum dan efisien.
Sedangkan tujuan kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja serta ruang
lingkupnya adalah
1) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional
2) Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada ditempat dan disekitar
pekerjaan itu
3) Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaan secara aman, efisien
dan efektif
4) Menjaga keamanan hasil produksi, khusus dari segi kesehatan, mencegah dan
membasmi penyakit dari kecelakaan akibat kerja
Ruang Lingkup keselamatan dan kesehatan kerja meliputi :
1) Setiap pekerja dalam lingkungan tempat kerja.
2) Dalam Lingkungan keluarga
3) Dalam lingkungan mayarakat
4) Penggantian kerugian atau perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan.
Ruang lingkup K3 pada prinsipnya juga meliputi 3 aspek ;
1) Pekerja / siswa
Tugas dan tanggungjawab pekerja / siswa adalah :
- Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja
- Memberi contoh kerja aman bagi pekerja / siswa yang kurang berpengalaman
- Menunjukkan kesiapan dan minat melatih diri kerja dengan aman
343
- Melakukan pekerjaan secara bersungguh-sungguh
2) Pekerjaan
3) Tempat kerja
Undang-undang nomor 14 tahun 1969 pasal 9 mengutarakan bahwa “ Tiap tenaga kerja
berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moril kerja
serta perlakuan sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan moral agama “
Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja berisi
syarat-syarat keselamatan kerja, yaitu :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya susu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi suara dan
getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psykis, keracunan, infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan udara yang cukup.
k. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
l. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang , tanaman atau
barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
344
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Hal-hal yang berkaitan dengan keamanan di area kerja busana, antara lain :
PENGAWASAN Tidak diperkenankan mengoperasikan mesin tanpa
pengawasan.
SEPATU Sepatu yang sesuai (tumit rendah, tertutup) harus digunakan di
area kerja sepanjang waktu demi pengendalian dan keamanan
diri. Jangan pernah dalam kondisi apapun mengoperasikan
mesin tanpa alas kaki.
RAMBUT Rambut yang panjang harus di ikat kebelakang. Bila rambut
kurang panjang untuk di ikat, gunakan jepit atau jala untuk
mencegah rambut jatuh ke wajah.
PAKAIAN Pakailah pakaian yang pas atau tidak terlalu longgar, terutama
di daerah lengan. Jangan memakai dasi atau pita. Selendang
harus diikat dengan baik (jangan longgar).
PERHIASAN Dilanggar memakai kalung yang panjang. Tidak dianjurkan
memakai cincin, gelang atau anting jam tangan rantai.
KUKU JARI Tidak boleh terlalu panjang.
JARI Jauhkan jari dari jarum mesin dan bagian-bagiannya yang
bergerak.
TANGAN Bila memakai tangan untuk memutar roda mesin agar
seimbang, janganlah memakai jari tetapi memakai telapak
tangan.
MEMASANG Matikan mesin dan kaki diangkat dari pedal ketikamemasang
BENANG ulang benang, atau mengganti jarum atau sekoci.
PADA MESIN
PENANGANAN Penyuapan / pemasukan kain untuk dijahit ke dalam mesin
KAIN harus dari samping sepatu menggunakan jari-jari tangan bukan
dari depannya.
PEDAL Harus selalu diingat bahwa pedal juga merupakan rem.
345
Menekan bagian belakang pedal dengan tumit akan
menghentikan mesin.
MENINGGALKAN Selalu matikan mesin bila sedang tidak digunakan. Fasilitator
MESIN anda akan memberi tahu anda mengenai cara-caranya.
KEBISINGAN Jangan membuat suara keras atau gerakan mendadak yang
dapat mengejutkan orang lain yang sedang mengoperasikan
mesin, karena dapat menimbulkan kecelakaan
KECELAKAAN Jangan panik jika terjadi kecelakaan. Beritahu orang terdekat
agar dapat mencarikan bantuan.
KERUSAKAN Segera beritahu fasilitator bila terjadi kerusakan
MESIN atau ketidak beresan kerja mesin.
KERAPIHAN DAN Jangan meninggalkan sisa-sisa potongan kain atau tas di lantai.
KEBERSIHAN
SIKAP DAN Selalu bertindak dengan penuh tanggung jawab. Mesin-mesin
KEBIASAAN industri sangat berbahaya.
MAKANAN DAN Jangan membawa makanan dan minuman ke dalam area kerja.
MINUMAN.
Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk
menggerakkan mesinnya. Terdapat berbagai macam merek mesin jahit manual, yaitu
singer, standar, butterfly. Pada dasarnya penggunaan mesin jahit manual sama, hanya
merek saja yang membedakan. Mesin jahit manual mempunyai kelebihan dan
kelemahan jika dilihat dari hasiljahitannya.
346
Kelebihannya adalah hasil jahitan yang rapat, rapi, dan kecil akan menbuat
bahan kain yang dijahit terlihat lebih bagus dan berkualitas tinggi. Namun kelemahan
dari hasil jahitan mesin jahit manual ini adalah tusuk jahitan pada kain akan mudah
lepas.
Alat dan bahan yang digunakan :
● Mesin jahit manual
● Spull atau kumparan
● Skoci
● Jarum mesin & skrup
● Sepatu mesin & skrup
● benang
a. Langkah kerja Pemasangan peralatan mesin jahit manual :
1. Menggulung benang pada kumparan / spull
Dalam mengisi kumparan jangan terlalu penuh dan harus rata agar tidak mengganggu
dalam menjahit, cara memasang benang pada kumparan: masukkan kumparan
kedalam penggulung benang sampai pada bagian kawat yang menonjol pada
penggulung benang selanjutnya penggulung benang ditekan kebawah sehingga
kumparan tidak bisa lepas. Selanjutnya pasang benang pada tiang sampai ke
kumparan.Selanjutnya mulailah mengisi kumparan dengan menginjak bagian bawah
untuk menggerakkan mesin jahit. Setelah penuh lepaskan kumpran dari penggulung
benang, lalu masukkan kumparan tersebut kedalam rumah kumparan (skoci) dengan
menyisakan ujung benang untuk diselipkan pada celah-celah skoci.
347
3. Pemasangan skoci pada mesin manual
348
7. Arahkan benang ke bawah diselipkan pada 2 piring benang menuju sangkutan
349
2. Mesin Jahit Industry (high speed)
Mesin High speed berfungsi untuk menghasilkan setikan lurus dengan satu
lajur. Mesinhigh speed ini tidak digunakan untuk menjahit kain yang mulur (stretch),
seperti kaos, tetap digunakan untuk menjahit semua jenis pakaian dengan jenis kain
tipis, sedang, dan tebal. Mesin ini banyak digunakan di industri garmen.
350
Metode Penggulungan Benang :
1. Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai tertahan.
Tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam celah pada spindle
2. Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs. Tension discs
sebaiknya disesuaikan dengan jenis benang yang digunakan. Benang halus,
tegangannya lebih besar, Benang kasar, tegangannya berkurang, Benang sintetis
mempunyai karakter cenderung untuk mulur kalau ditarik atau digulung terlalu ketat.
Benang jenis ini memerlukan tegangan yang lebih kecil.
3. Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari sisi luar.
4. Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin sudah penuh,
penggulung akan berhenti secara otomatis.
5. Jumlah benang yang digulung dapat disetel menggunakan baut-6. Untuk
memperbanyak jumlahnya maka putar sekrup searah jarum jam, untuk mengurangi
jumlahnya putaran sekrup berlawanan arah jarum jam. Hasil terbaik akan dicapai
apabila bobin digulung hingga 4/5 dari kapasitas maksimal.
6. Penggulungan yang Tidak Merata Benang digulung secara merata pada bobin seperti
yang terlihat pada gambar (A). Jika gulungan terlalu banyak pada satu sisinya seperti
pada (B) dan (C), sesuaikanlah dengan memindahkan tension bracket (7) ke kanan
atau kiri.
● Memasukkan Spul ke dalam sekoci.
Spul yang telah terisi benang dimasukkan ke dalam sekoci, kemudian selipkan benang
pada tanda A, tarik ke B sampai menuju tanda A.
351
● Pemasangan spul pada sekoci:
1. Ambil sekoci.
2. Masukkan spool pada sekoci.
3. Ujung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam.
4. Sisa ujung benang ± 10 Cm.
● Pemasangan alur benang
1. Benang dipasangkan pada tiang benang mesin jahit high speed
3. Masukkan ujung benang melalui jalur benang ke penetral benang pertama dan kedua.
352
4. Ujung benang dimasukkan pada tension, jalur benang, takeup dan pengaman benang
yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum).
5. Benang dimasukkan pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan benang
6. Mengeluarkan benang bawah dengan cara tekan engkol pengatur maju mundur setikan
(back tack). Roda mesin diputar, tarik kedua benang bagian atas dan bawah.
MATERI MACAM-MACAM MESIN PENYELESAIAN:
Dalam kegiatan menjahit, ada beberapa mesin jahit penyelesaian yang digunakan antara
lain :
1. Mesin obras (Overlock Machine)
Mesin ini digunakan untuk jahitan pengaman bahan dan mesin ini menggunakan
jumlah jarum sebanyak 1, 2, 3, dan disesuaikan dengan keperluan. Mesin ini
memiliki kecepatan kurang lebih 7000 rpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DC
x 27.
353
Fungsi utama dari mesin obras adalah untuk merapikan tiras, tetapi tidak sedikit
pula dengan pemakaian benang yang berwarna-warni hasil obrasan dapat dipakai
pula sebagai hiasan.
Jenis mesin obras :
a. Mesin Obral manual benang 3
354
Hasil setikan pada mesin jahit obras manual :
355
Penyesuaian ukuran jarum mesin dan ukuran benang untuk bahan/kain:
356
bergerak dalam bidang pembuatan jilbab, mukena, seprei, sarung bantal, serta gaun
bridal dan sejenisnya.
Mesin wolsum pada dasarnya termasuk kedalam salah satu tipe mesin obras yang
didesain khusus untuk menjahit pinggiran kain agar tidak mudah lepas. Hanya saja
jahitan yang dihasilkan oleh mesin wolsum umumnya terlihat lebih rapi, halus, dan
tipis. Tidak seperti mesin obras yang memiliki tipe jahitan lebar, besar, dan kasar.
3. Mesin Overdeck
Mesin jahit overdeck adalah salah satu mesin penunjang industri yang berfungsi
untuk merapikan jahitan dengan menutup sempurna jahitan di atas permukaan kain.
357
Mesin overdeck biasa digunakan untuk menjahit kaos dan kelim kemeja. Mesin
overdeck menggunakan benang lima untuk menghasilkan jahitan yang sempurna
358
Hasil jahitan mesin pelubang kancing
359
Hasil jahitan mesin pemasang kancing
360
PERBAIKAN KERUSAKAN MESIN JAHIT
Kerusakan mesin dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kerusakan yaitu:
a) Mesin
1) Mesin jahit macet
Mesin jahit macet tidak bisa menjahit disebabkan adanya benang kusut dan nyangkut di
needle hook (batang jarum)
2) Mesin jahit berisik
Mesin jahit bersuara keras atau berisik disebabkan karena minyak tidak menempel di
batang jarum. Hal ini terjadi karena kualitas minyak yang dipakai tidak bagus. Biasakan
untuk selalu menggunakan minyak mesin jahit yang berkualitas bagus.
b) Setikan mesin
Mesin jahit kadang mengalami gangguan pada hasil setikan. Hal yang perlu diperhatikan
apabila setikan kurang baik antara lain:
1) Tegangan benang atas terlalu kencang
Hasil setikan mesintertarik pada bagian atas menyebabkan hasil setikan tertarik sepeti
gambar di bawah ini.
361
Gambar 8.3 Mengencangkan baut skoci
3) Hasil jahitan loncat
Hasil setikan mesin pada saat kalian menjahit kadang loncat-loncat tidak terjahit hal ini
dapt disebabkan pada bagian jarum mesin dan tegangan benang. Coba kalian periksa
keadaan jarum mesinnya, kemungkinan salah memilih jarum. Jenis jarum yang
digunakan harus sesuai dengan tipe mesin yang digunakan. Perhatikan pula nomor
jarumnya. Bila nomor jarum terlalu kecil ukurannya juga akan menyebabkan setikan
terlompat-lompat.
`Apakah jarum dalam keadaan baik? Jarum tidak bengkok atau tumpul?
Jika jarum kalian tumpul atau rusak, ganti jarum baru yang berkualitas baik dan
berukuran tepat sesuai jenis bahan yang dijahit. Periksa pula pemasangan jarum harus
benar. Pemasangan jarum yang tidak benar menyebabkan jarum tidak bisa mengangkat
benang pada sekoci mesin
sehingga menyebakan setikan jahitan loncat-loncat. Lepaskan jarum dari tempatnya lalu
pasang kembali jarum secara benar sesuai petunjuk. Apabila kondisi jarum sudah baik
namun setikan mesin masih terlompatlompat kemungkinan tegangan benang atas terlalu
kencang atau
pemasangan benang atas tidak sesuai alur pemasangan benang. Apabila hal tersebut di
atas tidak dapat pula memperbaiki hasil setikan mesin, kalian harus memeriksa tekanan
sepatu mesin ke bahan kemungkinan kurang kencang/kendor.
4) Benang atas mudah putus
Putus-putus pada benang atas dapat disebabkan karena kualitas benang tidak bagus.
Pada saat memeli benang, pilihlah benang yang berkualitas baik. Sebelum menjahit
kembali, periksa tensi benang atas mungkin terlalu kencang. Tersangkutnya benang atas
362
di bagian mesin jahit, pemasangan jarum tidak benar ,juga dapat menyebabkan benang
tas mudah putus. Pada saat kalian memulai menjahit, usahakan janganlah terlalu cepat
5) Benang pada spull mudah putus
Banyak hal yang dapat menyebabkan benang pada spull mudah putus.
Beberapa hal yang menyebabkan benang mudah putus yaitu penggulungan benang pada
spul mungkin kurang tepat/rata. Pemasangan spull pada sekoci kurang tepat, untuk itu
keluarkan dahulu spull dari dalam sekoci, lalu pasang kembali ke dalam sekoci dengan
benar
6) Benang tidak terkait dengan baik/mbrudul:
Jenis kerusakan benang tidak terkait disebabkan oleh pemasangan benang yang tidak
benar, kualitas benang yang tidak bagus dan tegangan benang yang terlalu kencang atau
kendor.
c) Jarum mudah patah
Kadang kala kita lupa pada saat menjahit produk yang terbuat dari bahan dasar kain terjadi
penumpukan bahan sehingga tidak disadari bahan atau kain yang dijahit terlalu tebal
namun ukuran jarum yang digunakan terlalu kecil sehingga jarum mudah patah. Hal lain
yang menyebabkan jarum mudah patah yaitu pemasangan jarum tidak tepat, jarum
membentur sepatu sepatu mesin, kadang membentur penutup gigi mesin atau sekoci mesin.
Pada saat memasang sekoci pada rumah sekoci, kemungkinan kalian memasangnya kurang
tepat. Selain hal tersebut di atas, jarum mudah patah juga dapat disebabkan pada saat
menjahit, bahan
atau kain ditarik. Untuk itu hindari menarik bahan pada saat menjahit. Sesuaikan ukuran
jarum mesin kalian dengan ketebalan bahan yang akan dijahit. Contohnya bahan denim
menggunakan jarum ukuran 16. Bahan tipis/ringan seperti katun gunakan jarum ukuran 9
sampai dengan11.
d) Kain
1) Kain atau bahan mengkerut
Bahan berkerut tidak licin pada saat di jahit dapat disebabkan karena lebar setikan terlalu
besar, tekanan sepatu ke bahan atau kain kendor, tegangan benang atas dan benang
bawah ukuran dan jenisnya berbeda atau kain yang di jahit terlalu tipis dan lembut.
2) Kain tidak jalan saat dijahit
363
Setelah menyiapkan kain untuk dijahit ternyata waktu menjahit , kain tidak jalan. Waduh
sedihnya. Jangan kalian bingung menghadapinya. Kemungkinan ada benang yang
tersangkut di bawah kain. Lepaskan kain dari sepatu mesin lalu bersihkan gigi atau rumah
sekoci. Selain hal tersebut, dapat juga terjadi karena gigi mesin di posisi 0.
Perhatikan hal di bawah ini agar mesin jahit kalian selalu berada dalam kondisi baik:
Biasakan posisi sepatu mesin selalu dibawah sebelum menjahit. Apabila posisi sepatu
mesin berada diatas pada saat mulai menjahit akan menyebabkan benang kusut dan spull
macet.
364
MEMERIKSA HASIL JAHITAN
Untuk dapat memuaskan konsumen maka harus dipenuhi pula unsur-unsur kualitas
produk busana diantaranya:
1) Karakteristik produk,
2) Harga,
3) Pelayanan,
4) Waktu,
5) Branding.
365
Kualitas jahitan adalah jahitan yang telah memenuhi standar yang telah ditentukan,
yaitu berdasarkan dari kerapian jahitan penggunaan penomoran benang, jarak setikan
(tiap inchinya) sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Standar kualitas jahitan adalah jahitan yang telah memenuhi ukuran tertentu yang
ditentukan Standar Industri Indonesia, seperti jarak setikan, hasil setikan, kesesuaian
jahitan, dan finishing.
Kualitas Jahitan
Ciri- ciri jahitan yang berkualitas:
1) Menggunakan stik kecil/halus. Semakin kecil stik yang digunakan maka jahitan
semakin rapat dan kuat 1 cm berisi 4 – 6 stik.
2) Obrasan rapi, tidak mengkerut menggunakan mesin besar dan presisi.
3) Jahitan tidak loncat.
4) Menggunakan material yang berkualitas bagus.
5) Ketepatan dalam pengerjaan menjahit terutama pada bagian yang tampak dari luar
seperti : kerah dan lubang kancing.
6) Ketepatan penggunaan lapisan
7) Untuk bahan bermotif,seperti hanya batik potongan motif harus tepat/ketemu dan
mengerti aturan penggunaan dan posisi motif yang benar.
366
Tampilan Blus secara visual
✔ Blus harus nampak rapi, licin dan bersih tanpa kerut atau lipatan yang tidak
diinginkan.
✔ Blus bebas cacat, lobang, sobek, noda atau kotoran.
✔ Tidak terdapat tanda-tanda terpelintir/terlilit.
✔ Jahitan harus benar-benar nampak rapi.
✔ Bahan bermotif (kotak, garis, dll) harus saling bertemu/cocok pada sisi-sisinya.
✔ Arah serat bahan harus sama di tiap bagian atau sesuai dengan konstruksi
desainnya.
✔ Tidak terdapat warna belang.
✔ Desain Blus, pemilihan warna, tekstur bahan, berat/konstruksi bahan harussesuai
dengan rancangan produk untuk jenis busana dan segmentasi pasar.
Hasil Blus
✔ Hasil jahitan baik tidak terdapat setikan yang meloncat
✔ Jumlah setikan sudah sesuai standar.
✔ Warna dan jenis benang sesuai dengan bahan bahan.
✔ Jumlah setikan sesuai standar SPI.
✔ Jahitan pada pinggiran yang mendekati sambungan pada bagian bahan yang
melebar, lurus.
✔ Jahitan pada kup belakang disetik bolak-balik atau diikat sehingga benang tidak
terlepas.
Kelim (Hems)
✔ Hasil keliman halus dan rata tanpa ada belitan/pelintiran dan juga pada bagian
dalamnya.
✔ Blind Stitch harus benar-benar tidak nampak dari luar.
✔ Jenis kelim yang digunakan sesuai dengan desain serta jenis bagian busanayang
akan dikelim.
367
✔ Lebar jahitan kelim harus sama.
✔ Jahitan pada kelim harus kuat supaya awet.
Jahitan kampuh
✔ Cukup kuat untuk menahan tarikan atau gesekan yang wajar agar tidak mudah
koyak.
✔ Daya regang jahitan harus sesuai dengan bahan bahan tanpa merusak setikan.
✔ Kampuh harus bebas kerutan.
✔ Tidak diijinkan menggunakan benang monofilament.
✔ Penyelesaian pinggiran kampuh untuk mencegah bahan terurai atau melengkung
harus rapi.
368
✔ Jahitan harus bebas dari tanda kerusakan jarum.
✔ Kup harus cukup panjang dan dijahit pada titik yang benar.
✔ Kup harus melancip dengan mulus sampai pada titik akhir dan dikunci.
369
PEMBUATAN BUSANA SEDERHANA
JOBSHEET CELANA SANTAI
A. Tujuan Pembelajaran
✔ Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan alat dan bahan pembuatan
celana santai
✔ Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menguraiakan teknik spreading bahan
celana santai
✔ Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menguraiakan teknik cutting bahan celana
santai
✔ Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan teknik bundeling komponen
pola bahan celana santai
✔ Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan penomeran bundeling celana
santai
✔ Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menguraikan prosedur menjahit (sewing)
celana santai
B. Pengantar Teori
(terlampir pada hand out)
C. Keselamatan Kerja
● Periksa tempat kerja sebelum memulai pekerjaan.
● Gunakan pakaian kerja saat praktik
● Hati-hati dalam mengerjakan dan tidak boleh ceroboh.
● Cek piranti menjahit dan dan mesin jahit sebelum menjahit
● Cek aliran listrik
● Selalu gunakan alas kaki ketika menjahit
370
● Ikuti petunjuk dalam membuat produk dari job sheet
● Pada saat menjahit busana harus tertib dan teratur
● Matikan aliran listrik setelah selesai menjahit
● Membersihkan kembali tempat kerja setelah selesai menjahit busana bolero
371
E. Langkah Kerja
1. Menyiapakan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan celana
santai
2. Memotong
a. Menggunting semua pola untuk membuat busana celana santai, baik pola bahan
utama maupun bahan pelapis
b. Tempelkan pola pada bahan utama sesuai dengan rancangan bahan, beri kampuh
kemudian dipotong
c. Langkah-langkah menjahit celana santai :
❑ Menempel intercfacing pada bagian waist band dan lapisan saku sisi celana santai
372
❑ Menggabungkan sisi luar celana santai bagian depan dan belakang
373
❑ Menggabungkan pesak bagian depan, menjit ritsleting dan gulbi
374
❑ Mengobras pesak bagian belakang
❑ Menggabungkan sisi dalam dan sis luar celana bagian depan dan bagian belakang
375
376
LAMPIRAN PENILAIAN KETRAMPILAN
Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub komponen Penilaian Tidak Ya
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Menjahit
1.1 Perencanaan tempat dan alat kerja
1.2 Persiapan pola dan bahan
1.3 Tertib kerja
Skor Komponen :
II Proses Menjahit
2.1 Penggelaran bahan (spreading) dan
meletakkan pola/pattern layout
2.2 Menggunting (cutting) celana santai
2.3 bundling dan numbering
2.4 Menempel intercfacing pada bagian waist
band dan lapisan saku sisi celana santai
2.5 Menjahit kupnat bagian depan dan belakang
2.6 Menjahit saku (pocket) sisi celana santai
2.7 Menggabungkan sisi luar celana santai
bagian depan dan belakang
2.8 Mengobras bagian siis luar celana bagian
depan dan belakang
2.9 Menggabungkan pesak bagian depan,
menjit ritsleting dan gulbi
2.10 Menjahit pesak bagian belakang
2.11 Mengobras pesak bagian belakang
2.12 Menggabungkan sisi dalam dan sis luar
celana bagian depan dan bagian belakang
2.13 Menjahit ban pinggang
2.14 Menjahit kelim bawah
Skor Komponen :
III Hasil Menjahit
3.1. Penampilan keseluruhan celana santai
377
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub komponen Penilaian Tidak Ya
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
3.2. Penilaian teknik menjahit celana santai
3.3. Penilaian teknik menghias celana santai
Skor Komponen :
IV Sikap Kerja
4,1. Menerapkan K3
4.2.Disiplin
4.3 Tanggung jawab
4.4 Konsentrasi
Skor Komponen :
V Waktu
5.1.Kedatangan di tempat praktik
5.2.Penyelesaian waktu praktik
Skor Komponen :
Keterangan: Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah
dari sub komponen penilaian
Perhitungan nilai praktik (NP):
10 40 10 30 10
Bobot (%)
Skor
Komponen
NK
Keterangan:
● Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan
secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
● NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
● NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
● Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan
karakter program keahlian.
378
RUBRIK PENSKORAN
379
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola tepat 8,0-8,9
sesuai arah serat yang benar, kurang
memperhatikan efisiensi bahan,
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola 7,0-7,9
bergeser 2 mm dari arah serat yang benar,
Jumlah pola tidak sesuai desain, peletakan pola 6,0-6,9
bergeser 5 mm dari arah serat yang benar
2.2 Menggunting bahan Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola tepat 9,0-10
(utama) sesuai dengan arah serat yang benar,
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola tepat 8,0-8,9
sesuai arah serat yang benar, kurang
memperhatikan efisiensi bahan,
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola 7,0-7,9
bergeser 2 mm dari arah serat yang benar
Jumlah pola tidak sesuai desain, peletakan pola 6,0-6,9
bergeser 5 mm dari arah serat yang benar,
2.3. Mengoperasikan mesin Jahitan diperiksa, warna benang jahit sesuai, 9,0-10
jahit setikan sesuai dengan standart jahitan dan jenis
bahan, setelah digunakan semua tombol di off-
kan (dimatikan) dan aman dari bahaya listrik
Jahitan diperiksa, warna benang jahit sesuai, 8,0-8,9
setikan kurang sesuai dengan standart jahitan
jenis bahan dan benang tidak sesuai dengan
warna bahan setelah digunakan semua tombol di
off-kan (dimatikan) dan aman dari bahaya listrik
Jahitan diperiksa, warna benang jahit kurang 7,0-7,9
sesuai, setikan kurang sesuai dengan standart
jahitan jenis bahan dan benang tidak sesuai
dengan warna bahan setelah digunakan semua
tombol di off-kan (dimatikan) dan aman dari
bahaya listrik
Jahitan tidak diperiksa, warna benang jahit tidak 6,0-6,9
sesuai, setikan dan benang tidak sesuai dengan
standart jahitan dan jenis bahan, setelah
digunakan semua tombol tidak di off- kan
(dimatikan)
2.3 Menjahit bagian depan Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 9,0-10
(bahan utama) dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya sempurna
sesuai standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 8,0-8,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya baik
sesuai dengan standar jahitan.
380
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 7,0-7,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya kurang
baik dengan standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 6,0-6,9
dijahit tidak sesuai tertib kerja dan hasilnya
tidak sesuai standar
2.4 Menjahit bagian-bagian Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 9,0-10
celana santai dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya sempurna
(bahan utama) sesuai standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 8,0-8,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya baik
sesuai dengan standar jahitan.
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 7,0-7,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya kurang
baik dengan standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 6,0-6,9
dijahit tidak sesuai tertib kerja dan hasilnya
tidak sesuai standar
2.8. Menyelesaikan celana Penyelesaian kelim dan pemasangan hak kait 9,0-10
santai dengan jahit dikerjakan dengan teknik jahit yang benar,
tangan kelim dan pemasangan hak kait rapi dan bersih
Penyelesaian kelim dan pemasangan hak kait 8,0-8,9
dikerjakan dengan teknik jahit yang benar,
kelim dan pemasangan hak kait rapi namun
kurang bersih
Penyelesaian kelim pemasangan hak kait 7,0-7,9
dikerjakan dengan teknik jahit yang benar
kelim dan pemasangan hak kait tidak rapi dan
kurang bersih
Penyelesaian kelim rok dan pemasangan hak 6,0-6,9
kait tidak dikerjakan dengan teknik jahit yang
benar, kelim dan pemasangan hak kait tidak rapi
2.9. Memelihara alat jahit Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 9,0-10
yang aman, rapi, siap pakai, jika ada kerusakan
kecil bisa memperbaiki
Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 8,0-8,9
yang aman, kurang rapi, siap pakai, jika ada
kerusakan kecil bisa memperbaiki
Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 7,0-7,9
yang aman, kurang rapi, siap pakai, jika ada
kerusakan kecil tidak bisa memperbaiki
381
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 6,0-6,9
yang aman, tidak rapi, tidak siap pakai, jika ada
kerusakan kecil tidak bisa memperbaiki
382
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
4.2. Menerapkan disiplin Mematuhi peraturan, mengerjakan pekerjaan 9,0-10
berdasar tahapan yang jelas sesuai prosedur,
bertingkah laku baik, tetap bekerja di tempat
kerja
Mematuhi peraturan, mengerjakan pekerjaan 8,0-8,9
berdasar tahapan yang jelas sesuai prosedur,
bertingkah laku baik, tetap bekerja di tempat
kerja
Mengabaikan prosedur dalam membuat celana 7,0-7,9
santai , tidak tenang dalam bekerja,
Mengabaikan prosedur dalam membuat celana 6,0-6,9
santai , tidak tenang dalam bekerja
4.3. Tangung jawab Peserts uji melakukan sesuai dengan yang 9,0-10
direncanakan, berani menanggung resiko,
mengerjakan dengan sepenuh hati
Peserta uji percaya terhadap hasil kerja, mampu 8,0-8,9
untuk melakukan pekerjaan, kesediaan
menanggung resiko pekerjaan
Peserta uji percaya terhadap hasil kerja, mampu 7,0-7,9
untuk melakukan pekerjaan dengan baik, tidak
ada kesediaan menanggungresiko yang
ditimbulkan dari pekerjaa
Peserta uji tidak mampu untuk melakukan 6,0-6,9
pekerjaan, tidak ada kesediaan menanggung
resiko pekerjaan
4.4.Konsentrasi Peserta uji sangat konsentrasi dalam 9,0-10
mengerjakan tugas
Peserta uji konsentrasi dalam mengerjakan tugas 8,0-8,9
Peserta uji cukup konsentrasi dalam 7,0-7,9
mengerjakan tugas
Peserta uji tidak konsentrasi dalam mengerjakan 6,0-6,9
tugas
V Waktu
5.1.Kedatangan di tempat Peserta uji hadir15 menit sebelum kegiatan uji 9,0-10
praktik dimulai
Peserta uji hadir 5 menit sebelum kegiatan uji 8,0-8,9
dimulai
Peserta uji hadir tepat waktu dalam kegiatan uji 7,0-7,9
Peserta uji hadir terlambat lebih dari 5 menit 6,0-6,9
pada kegiatan uji
5.2.Penyelesaian waktu praktik Celana santai pesta dapat diselesaikan 30 menit 9,0-10
sebelum waktu yang ditentukan
Celana santai pesta dapat diselesaikan tepat 8,0-8,9
waktu, sesuai waktu yang ditentukan
383
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Celana santai pesta dapat diselesaikan 15 menit 7,0-7,9
sesudah waktu yang ditetapkan
Celana santai pesta dapat diselesaikan lebih dari 6,0-6,9
30 menit dari waktu yang ditetapkan
384
P. GLOSARIUM
Istilah Istilah yang digunakan dalam Modul ajar
Button hole machine : mesin lubang kancing
High speed machine : Mesin jahit industri kecepatan tinggi
Mesin neci : mesin wolsum
Mesin overdeck : mesin untuk menjahit kaos dan kelim kemeja
Needle hook : batang jarum
Overlock Machine : Mesin obras
Pocket : Saku
Sekoci : rumah spull
Single needle : mesin jahit satu jarum
Spull/ bobin : kumparan/ tempat gulungan benang
Q. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Materi
https://fitinline.com/article/read/standar-mutu-jahitan-dan-jenis-pengendalian-mutu-di-
industri-garmen/
Budiastuti emi, Kusminarko Warno, 2018, Modul 2 Diskripsi Dasar Teknologi Menjahit,
PPG Spada Brightspace Kemenristek Dikti
Ernawati, dkk. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta: 2008 Direktorat
Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
385
386