Anda di halaman 1dari 376

i

LEMBAR PENETAPAN

Judul : Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar


Konsentrasi Desain dan Produksi Fashion Tahun 2022/2023
Penyusun : MGMP Tata Busana Provinsi Jawa Tengah
Deskripsi : Kumpulan Atp dan Modul Ajar Fase E
Semester : Gasal dan Genap

Disetujui untuk digunakan sebagai referensi pada Implementasi Kurikulum Merdeka di


Program Keahlian Busana, Konsentrasi Keahlian Desain dan Produksi Ffshion.

Semarang, 9 Agustus 2022

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) dan Modul Ajar pada Fase E Program Tata Busana ini dengan tepat waktu.
Laporan ini berisi pengembangan Sembilan Elemen pada Fase E berupa Alur Tujuan
Pembelajaran dan Modul Ajar Program Keahlian Tata Busana. Kami berharap
dokumen ini dapat digunakan sebagai referensi dan dapat dikembangkan sesuai
kondisi sekolah masing-masing dalam menyususn ATP dan Modul Ajar.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penyusun demi
kesempurnaan dalam penulisan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam terlaksananya kegiatan ini, di antaranya:
1. Ibu Dr. Uswatun Hasanah, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
2. Bapak Nasikin, S.IP Kabid PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah .
3. Bapak Ainur Rojik, M.Pd. Eng Kabid SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.
4. Bapak Drs. Subagyono, S.Pdi, M.Pdi, Ketua Korwas SMK Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
5. Bapak Drs. Samiran, M.T Ketua MKKS SMK Prov Jawa Tengah selaku
Pembimbing dan pengarah.
6. Bapak Drs. Sunarto. M. M Kacabdin wilayah 7.
7. Ibu Wening dan Tim SMKN 4 Surakarta selaku nara sumber penyusunan ATP
dan Modul Ajar.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan Program Keahlian Tata Busana
dalam menyusun ATP dan Modul Ajar dakam imlementasi kuyrikulum merdeka di
sekolah masing-masing..

iii
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu,
semoga Allah Swt. membalas semua kebaikan kalian. Amin.
Tim Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
A. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................ 1
1. PROFIL TECHNOPRENEUR .................................................................... 1
2. DUNIA INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN MODE (DIPM) ..................... 4
3. BRANDING DAN MARKETING ................................................................ 6
4. MENGGAMBAR MODE ............................................................................ 8
5. DASAR FASHION DESAIN ................................................................................. 11

6. PROSES PRODUKSI.............................................................................. 14

7. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ............................................................ 18

8. DASAR POLA ......................................................................................... 23

9. TEKNIK DASAR MENJAHIT ................................................................... 26

B. MUDUL AJAR ELEMEN .............................................................................. 32

1. PROFIL TECHNOPRENEUR .................................................................. 32


2. DUNIA INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN MODE (DIPM) ................... 87
3. BRANDING DAN MARKETING ........................................................... 136
4. MENGGAMBAR MODE ........................................................................ 146
5. DASAR FASHION DESAIN ................................................................... 185
6. PROSES PRODUKSI BUSANA ............................................................ 226
7. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI DIBIDANG
FASHION .............................................................................................. 257
8. DASAR POLA ....................................................................................... 256
9. TEKNIK DASAR MENJAHIT ................................................................. 312

v
A. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

1. PROFIL TECHNOPRENEUR
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

NAMA GURU : ………………………………………..


SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………………………….
PROGRAM KEAHLIAN : SENI DAN EKONOMI KREATIF
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR KEJURUAN BUSANA
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 432 Jam Pelajaran
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN PELAJAR AJAR KE WAKTU
PANCASILA
1 Profil Pada akhir fase E, 1.1 peserta didik 1.1.1 siswa mampu Pengertian beriman 1 24 x 45
technopreneur peserta didik mampu dapat mendiskripsikan profil bertakwa menit
, peluang memahami profil menjelaskan pengertian profil Technopreneur dan
usaha dan Technopreneu, profil Technopreneur berakhlak
pekerjaan/pro mendeskripsikan Technopreneur dengan mengamati mulia
fesi di bidang pekerjaan atau profesi dari video video Kreatif,
kewirausahaan di
macam-macam
busana pembelajaran 1.1.2 siswa mampu Mandiri
bidang busana profil
(fesyen) mencari konsep dan
(fesyen), menjelaskan Technopreneur
Technopreneur bernalar
kepribadian dan sikap
dengan mengamati kritis dalam
dalam bekerja di
video menyelesai
bidang busana konsep
1.2.1 siswa mampu kan
(fesyen), mampu

1
membaca peluang mendiskripsikan Technopreneur masalah.
pasar dan usaha di pekerjaan atau
bidang seni dan 1.2 peserta didik profesi
ekonomi kreatif, mampu kewirausahaan di macam-macam
untuk membangun mendiskripsikan bidang busana pekerjaan atau
visi dan passion, serta pekerjaan atau (fesyen) profesi
melakukan profesi
kewirausahaan di
pembelajaran kewirausahaan di
berbasis projek nyata bidang busana
bidang busana
sebagai simulasi (fesyen)
(fesyen)
projek

kewirausahaan.
kepribadian dan
1.3 peserta didik 1.3.1 siswa mampu
menjelaskan sikap dalam
mampu
kepribadian dan sikap bekerja di bidang
menjelaskan
dalam bekerja di busana (fesyen)
kepribadian dan
bidang busana
sikap dalam
(fesyen)
bekerja di bidang
busana (fesyen)
1.4 peserta didik
mampu
menganalisis
peluang pasar dan
usaha di bidang 1.4.1 siswa mampu
seni dan ekonomi menganalisis peluang peluang pasar
kreatif untuk pasar dan usaha di dan usaha di
membangun visi bidang seni dan bidang seni dan
dan passion ekonomi kreatif untuk ekonomi kreatif
1.5 peserta didik membangun visi dan untuk

2
mampu passion membangun visi
melakukan dan passion
pembelajaran
berbasis projek 1.5.1 Siswa mampu
nyata sebagai melakukan pembelajaran
simulasi projek pembelajaran berbasis berbasis projek
kewirausahaan. projek nyata sebagai nyata sebagai
simulasi projek simulasi projek
kewirausahaan. kewirausahaan.

Karanggayam, Juli 2022

WK Kurikulum Penyusun

…………………………….. ……………………………

NIP. ………………………… NIP. ……………………

Mengetahui

Kepala Sekolah

……………………..

NIP. ………………..

3
2. DUNIA INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN MODE (DIPM)
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

NAMA GURU : ………………………………………..


SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………………………….
PROGRAM KEAHLIAN : SENI DAN EKONOMI KREATIF
MATA PELAJARAN : DUNIA INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN MODE
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 24 Jam Pelajaran
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023

ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR TUJUAN Materi Profil Mod ALO


PEMBELAJ PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN ul KASI
AR AN WA
KTU

4
2. Dunia Pada akhir fase 2.1 Mendeskripsikan 2.1.1 Mendeskripsikan 1) Ekosiste m 1) Bertaqwa 2 24 JP
Industri dan E, peserta didik ekosistem industri ekosistem industri industry kepada
perkembanga mampu mode dan mode dan verview mode Tuhan
n mode mendeskripsika overview fashion fashion industry 2) Model bisnis Yang
(DIPM) n ekosistem industry melalui 3) Perubah an Maha Esa
industri mode 2.2 Mendeskripsikan tayanganvideo gaya dan 2)
dan model bisnis atau tentang industri selera Perkebinek
overview jenis-jenis indutri mode 4) Karya aa n
fashion fesyen di 2.1.2 Mendeskripsikan desainer dan global
industry, lingkungan model bisnis atau produk 3) Mandiri
memahami industri fashion jenis-jenis Fashion 4) Kreatif
model bisnis di 2.3 Menganalisis industri fesyen 5) Konsep 5) Bernalar
lingkungan perubahan gaya dengan cara sustaina ble
industri dan selera sesuai menuliskan 6) Potensi local kritis 6)
fashion, dengan dengan dalam
Gotong
memahami perkembangan menggunakan produk
perubahan mode dan trend bahasa sendiri fashion royong
gaya dan 2.4 Menganalisis 2.1.3 Menganalisis
selera sesuai karya desainer dan perubahan gaya dan
dengan produk fashion selera sesuai dengan
perkembangan perkembangan mode
mode dan dan trend dengan
trend, mempresentasikan
mengenal dan didepan kelas
memahami 2.1.4 Menganalisis karya
karya desainer desainer dan produk
dan fashion melalui
produk media sosial
fashion,
memahami
konsep
sustainable
fashion,
memahami

5
3. BRANDING DAN MARKETING
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

NAMA GURU : ………………………………………..


SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………………………….
PROGRAM KEAHLIAN : SENI DAN EKONOMI KREATIF
MATA PELAJARAN : BRANDING DAN MARKETING
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : Jam Pelajaran
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ALUR TUJUAN MATERI/
TUJUAN PEMBELAJARAN
. ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TOPIK JP
3 Dasar Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : - Branding 36 JP
Branding dan didik mampu menjelaskan 3.1 Memahami segmentasi 3.1.1 Menjelaskan pengertian - Marketing
Marketing segmentasi pasar, memahami pasar. segmentasi pasar - Segmentasi
(BDM) DNA brand, memahami 3.1.2 Faktor-faktor yang pasar
mempengaruhi segmentari - DNA brand
pesaing dari produk busana,
pasar penikmat busana - Digital
definisi dan konsep marketing
3.1.3 Menganalisis segmentasi marketing
dan digital marketing. pasar berdasarkan hukum
permintaan dan penawaran

3.2 Memahami DNA Brand. 3.2.1 Mendefinisikan pengertian


DNA brand
3.2.2 Memahami konsep DNA
brand
3.2.3 Menjelaskan alur untuk
memperoleh DNA Brand
3.2.4 Mengikuti alur dalam
mencipta DNA Brand yang
kuat

6
3.3 Memahami pesaing dan 3.3.1 Menjelaskan pengertian
produk busana pesaing dalam produk
busana
3.3.2 Menganalisa persaingan
produk busana sesuai trend
mode
3.3.3 Membangun brand yang
kuat dengan
mempertimbangkan
kelemahan produk pesaing

3.4 Menjelaskan definisi dan 3.4.1 Menjelaskan definisi


konsep marketing dan marketing
digital marketing 3.4.2 Menjelaskan jenis-;jenis
marketing dan digital
marketing
3.4.3 Menjelaskan fungsi
marketing dan marketing
digital
3.4.4 Mengkonsepkan marketing
di bidang busana
Karanggayam, Juli 2022
WK Kurikulum Penyusun

…………………………….. ……………………………
NIP. ………………………… NIP. ……………………
Mengetahui
Kepala Sekolah

……………………..
NIP. ………………..

7
4. MENGGAMBAR MODE
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI
PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR KEAHLIAN BUSANA (FESYEN)
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL
ALOKASI WAKTU : 48 X 45 Menit
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023

NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI


PEMBELAJAR PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR AJAR WAKTU
AN AN PEMBELAJARAN PANCASILA KE
4. Menggambar Pada akhir 4.1 Menggambar 1.1.1 Siswa mampu ● Gam ● Berkebhine 1 48 X 45
Mode (MM) fase E, anatomi tubuh menggambar bar kaan global Menit
peserta didik dengan cara bagian-bagian tubuh anatomi
mampu
mengamati 1.1.2 Siswa mampu tubuh
menerapkan
dan
video menggambar ● Dasa ● Mandiri
membuat anatomi tubuh r ilustras
gambar dengan rangka ● Men
anatomi benang, elipse, campur ● Gotong
tubuh dan balok warna, royong
dasar 1.1.3 Siswa mampu
ilustrasi, Impleme
menggambar
mencampur
anatomi tubuh ntasi
warna,
sesuai dengan usia desain
implementasi

8
desain dan dan jenis kelamin dan detail ● kreatif
detail ke ke
4.2 Menggambar 4.2.1. Siswa mampu anatomi
anatomi tubuh, secara menggambar desain tubuh
dan membuat ilustrasi ilustrasi dengan
desain teknis sesuai dengan rangka bennag, ● desai
secara digital. n teknis
interpretasi elipse, dan balok
maisng- 4.2.2. Siswa mampu secara
masing siswa menggambar desain digital
ilustrasi tubuh sesuai
dengan usia dan jenis
kelamin

4.3 Melakukan 4.3.1 Siswa mampu


pencampuran memahami
warna dengan lingkaran warna
memperhatika 4.3.2 Siswa mampu
n lingkaran mengelompokkan
warna jenis-jenis warna
4.3.3 Siswa mampu
membuat lingkaran
warna dengan
memperhatikan
komposisinya
4.4 Mengimplem
4.4.1 Siswa mampu
entasi desain
memahami
busana
macam-macam
dengan
bentuk tubuh
memperhatika
manusia

9
n kesesuaian 4.4.2 Siswa mampu
bentuk tubuh mengimplementasi
kan desain busana
sesuai bentuk
tubuh

4.5 Membuat 4.5.1 Siswa mampu


desain teknis mengoprasikan
secara digital gadget
dengan 4.5.2 Siswa mampu
memperhatika memahamai
n video berbagai macam
pembelajaran aplikasi desain
digital
4.5.3 Siswa mampu
memahami fungsi
tools di dalam
aplikasi desain
digital
4.5.4 Siswa mampu
mengoprasikan
aplikasi desain
digital

10
5. DASAR FASHION DESAIN
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :-
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI ……..
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : Dasar - Dasar Keahlian Busana (Fashion)
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 48 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023

NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKA


PEMBELAJAR AJAR KE SI
PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR
AN WAKTU
AN PEMBELAJARAN PANCASILA
5 Dasar fashion Pada akhir fase 5.1 Mendeskripsi 5.1.1. Siswa mampu  Pengetahua Berkebhinekaa 5 48 x 45
desain (DFD) E, peserta didik kan proses mendiskripsikan n desain n global menit
mampu penciptaan unsur- unsur desain busana
memahami desain 5.1.2. Siswa mampu  Macam –
proses dengan mendiskripsikan macam Mandiri
penciptaan menerapkan prinsip-prinsip unsur dan
desain dengan dasar-dasar desain prinsip
menerapkan desain 5.1.3. Siswa mampu desain Gotong royong
dasar-dasar memahami proses
desain, penciptaan desain
memahami dan dengan menerapkan kreatif
membedakan dasar-dasar desain
style dan look,
menemukan 5.2 Mendeskripsi 5.2.1. Siswa mampu

11
inspirasi, kan style dan memahami style
membuat look dan look
kolase, 5.2.2. Siswa mampu
menerapkan mendiskripsikan  bagian
cara mencari style dan look bagian
bentuk dan busana
mengembangka  Bentuk-
n desain 5.3 Mengelompo 5.3.1. Siswa mampu bentuk
berdasarkan kkan style mengidentifikasi busana
style dan look dan look style dan look
5.3.2. Siswa mampu
mengelompokkan
style dan look
 Macam-
macam
siluet
 Basic
5.4.1. Siswa mampu Style dan
menemukan look
5.4 Menemukan inspirasi desain
inspirasi, busana,

 Sumber ide
busana
5.5.1. Siswa mampu
mendiskripsikan
Teknik kolase
5.5 Membuat 5.5.2. Siswa mampu
kolase mendiskripsikan
alat bahan dan
Langkah Langkah

12
kolase  Teknik
5.5.3. Siswa mampu konsep
menerapkan Teknik kolase
membuat kolase

5.6.1. Siswa mampu


menerapkan cara
mencari bentuk
desain

5.6 Menerapkan 5.7.1. Siswa mampu


cara mencari mengembangkan
bentuk desain berdasarkan
style dan look
 Desain
Sajian

5.7 Mengembang
kan desain
berdasarkan
style dan look

 Membuat
desain

13
6. PROSES PRODUKSI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………….
PROGRAM KEAHLIAN : TATA BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR BUSANA (FASHION)
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 72 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI
PEMBELAJARAN AJAR WAKTU
PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR
KE
AN PEMBELAJARAN PANCASILA
1 Proses Pada akhir 1.1 Menganalisis 1.1.1 Siswa mampu  Pengertian Berkebhineka 1 12 x 45
Produksi fase E, tentang K3 di menjelaskan K3 an global menit
peserta
Busana bidang busana tentang pengertian  Dasar
didik 4x
(fesyen) dengan K3 dengan hukum K3
mampu pertemuan
memahami mengamati video mengamati video  Ruang Mandiri
tentang K3 tentang proses tentang proses lingkup K3
di bidang produksi di produksi di garment  Tujuan K3
busana garment dan dan butik  APD dalam Gotong
(fesyen), butik 1.1.2 Siswa mampu bekerja di royong
proses menjelaskan
produksi industri
tentang tujuan K3
busana di busana
Industri, dengan mengamati
 Prinsip- kreatif
pengetahua video tentang
prinsip K3
n tentang proses produksi di
 Penerapan
aspek garmen dan butik
perawatan K3 di
1.1.3 Siswa mampu

14
peralatan, dan mejelaskan alat industri
pengelolaan Pelindung Diri (APD) busana
SDM di Industri bidang busana beserta  P3K di
fungsinya dengan industri
bahasa sendiri busana
1.1.4 Siswa mampu
menganalisis dan
menangani bahaya di
tempat kerja/ industri
busana sesuai
prosedur

2.1 Mendeskripsikan 2.1.1.Siswa mampu


proses produksi mendiskripsikan
usaha busana di pengertian proses
butik dan produksi usaha
garment dengan busana dengan
mengamati video mengamati video
tentang proses tentang proses
produksi di produksi usaha  Pengertian
garment dan busana di butik dan proses
butik garment produksi
2.1.2. Siswa mampu busana
menjelaskan bagian-  Alur proses
bagian proses produksi
produksi di industry busana
busana dengan (butik dan
mengamati video garment).
tentang proses  Karakteristik
produksi di garment usaha busana

15
dan butik (butik dan
garment)

3.1 Mendiskripsikan 3.1.1 Siswa mampu


pengetahuan menjelaskan macam-
tentang aspek macam alat dan
perawatan mesin yang
peralatan melalui digunakan dalam
tayangan video produksi busana
produksi busana melalui tayangan
video produksi
busana
3.1.2 Siswa mampu  Pemelihara
menganalisis tujuan an alat jahit
dilakukan perawatan pra dan
produksi busana pencegahan
melalui tayangan  Alat dan
video produksi bahan
busana untuk
3.1.3 Siswa mampu perawatan
Menjelaskan jenis- peralatan
jenis perawatan produksi
peralatan produksi busana
busana dengan  Tujuan
bahasa sendiri perwatan
3.1.4 Siswa mampu peralatan
mempaktikan produksi
pemeliharaan
busana
peralatan sesuai SOP
 Langkah
kerja
perawatan

16
peralatan
produksi
busana
4.1 Mendeskripsikan 4.1.1 Siswa mampu  Pengelolaan
pengelolaan menjelaskan SDM di
SDM di industri pengelolaan SDM di butik
industry garment  Pengelolaan
dengan mengamati SDM di
video garment
4.1.2 Siswa mampu  Perbedaan
menjelaskan SDM di
pengelolaan SDM di garment dan
industry butik butik
dengan mengamati
video
4.1.3 Siswa mampu
membedakan
pengelolaan SDM di
industry garment
dan butik dengan
mengamati video

17
7. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR KEJURUAN
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023

NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI


PEMBELAJAR PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR AJAR WAKTU
AN AN PEMBELAJARAN PANCASILA KE
7 Perkembanga Pada akhir fase 1.1 Menjelaskan 1.1.1 siswa mampu Perkembang Bertakwa 1
n teknologi di E, peserta didik perkembanga menjelaskan tentang an proses kepada Tuhan
industry dan memahami n proses perkembangan produksi YME
dunia kerja perkembangan produksi proses produksi pada industri
serta isu-isu proses produksi pada industri pada industri busana busana
global pada pada industri busana (fesyen) secara (fesyen) Bernalar kritis
bidang busana busana (fesyen) (fesyen) konvensional mulai dari
(fesyen) mulai dari konvensiona
mulai dari dengan cara
konvensional l hingga Mandiri
konvensional menganalisis
hingga penggunaan
hingga tayangan video
penggunaan alat/mesin
alat/mesin penggunaan 1.1.2 siswa mampu dengan Gotong
dengan alat/mesin menjelaskan tentang teknologi royong
teknologi dengan perkembangan modern
modern, teknologi proses produksi

18
penggunaan modern pada industri busana kreatif
aplikasi gambar dengan cara (fesyen) yang
penunjang menganalisist menggunakan alat
desain busana, ayangan /mesin dengan
penerapan video teknologi modern
teknologi digital dengan cara
dalam dunia menganalisis
industri, isu
tayangan video
pemanasan
global,
perubahan
iklim, aspek-
aspek (singkat) 1.2 1.2.1 siswa mampu Aplikasi
ketenagakerjaan Mengoperasi gambar
menjelaskan macam-
, product life kan penunjang
macam aplikasi
cycle (reuse, penggunaan desain
gambar penunjang
recycling dan busana
aplikasi desain busana dengan
reduce)
gambar menggunakan bahasa
penunjang sendiri
desain busana 1.2.2 siswa mampu
dengan memahami
mengamati penggunaan aplikasi
video tutorial gambar penunjang
desain busana dengan
mengamati video
tutorial
1.2.3 siswa mampu
mengoperasikan
aplikasi gambar

19
penunjang desain
busana dengan
mengamati video
1.3 tutorial
1.3.1 Siswa mampu Teknologi
1.4 Mengoperasi
menjelaskan macam- digital dalam
kan teknologi
macam teknologi dunia
digital dalam
digital dalam dunia industry
dunia
industry
industry
menggunakan PC
menggunakan
atau android
PC atau
1.3.2 Siswa mampu
android
mengoperasikan
macam-macam
teknologi digital
dalam dunia industry
menggunakan PC
atau android

1.5 Mendeskripsi 1.4.1 Siswa mampu Factor-


kan factor- menjelaskan isu faktor
pemanasan global dan pemicu isu
faktor pemicu
perubahan iklim pemanasan
isu
dengan melihat global dan
pemanasan
tayangan video berita perubahan
global dan factual iklim
perubahan
iklim melalui 1.4.2 Siswa mampu
tayangan mendeskripsikan
video berita factor-faktor pemicu

20
factual isu pemanasan global
dan perubahan iklim
dengan melihat
tayangan video berita
factual

1.6 Menganalisis 1.5.1 Siswa mampu


memahami aspek- Aspek-aspek
aspek-aspek (singkat)
aspek (singkat)
(singkat) ketenagakerj
ketenagakerjaan
ketenagakerja aan
dengan membaca UU
an dengan
ketenagakerjaan
membaca UU
ketenagakerja 1.5.2 Siswa mampu
an menganalisis aspek-
aspek (singkat)
ketenagakerjaan
dengan membaca UU
ketenagakerjaan

1.7 Membuat Product life


1.7.1 Siswa mampu
product life cycle (reuse,
memahami product
cycle (reuse, recycling
life cycle (reuse,
recycling dan dan reduce)
recycling dan
reduce)
reduce dengan
menggunakan
mengamati
limbah yang
tayangan video
ada di
1.7.2 Siswa mampu
lingkungan
mengkategorikan
sekitar
jenis-jenis product

21
life cycle (reuse,
recycling dan
reduce) dengan
mengamati
tayangan video
1.7.3 Siswa mampu
menentukan alat
dan bahan yang
digunakan untuk
membuat product
life cycle (reuse,
recycling dan
reduce) dengan
mengamati
tayangan video
1.7.4 Siswa mampu
membuat product
life cycle (reuse,
recycling dan
reduce)
menggunakan
limbah yang ada di
lingkungan sekitar

22
8. DASAR POLA
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR POLA
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GASAL DAN GENAP
ALOKASI WAKTU : 48 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI
PEMBELAJAR PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR AJAR WAKTU
AN AN PEMBELAJARAN PANCASILA KE
8 Dasar pola Pada akhir fase 8.1 Mengelompo 81.1Peserta didik 1. Alat dan 1. Bertaqwa 8.1 84 JP
(DP) E, peserta didik kkan mendiskripsikan bahan kepada 7 Pertemuan
mampu pengukuran alat-alat untuk untuk Tuhan
memahami dan tubuh dengan mengukur tubuh menguku Yang
melakukan mengamati 81.2Peserta didik mampu r tubuh Maha Esa
pengukuran video tentang menganalisis bentuk 2. Macam- 2. Berkebine
macam
tubuh, serta ukuran tubuh tubuh manusia kaan
bentuk
menerapkan dengan tepat global
tubuh
pembuatan pola 81.3Mengelompokkan
manusia 3. Mandiri
dasar teknik macam-macam
konstruksi ukuran sesuai 3. Macam- 4. Kreatif
dengan jenis pola macam
ukuran 5. Bernalar
dasar.
tubuh kritis

4. Alat dan 6. Gotong


8.2 Melakukan 8.2.1 Melakukan bahan royong
pengukuran

23
tubuh dengan pengukuran tubuh untuk
mempraktikk membuat
an pada pola
model/custom konstruksi
er besar dan
kecil.
8.3 Menerapkan 8.3.1 Mengelompokkan
pembuatan alat dan bahan untuk 5. Macam-
membuat pola macam
pola dasar system
konstruksi besar dan
teknik pembuat
kecil
konstruksi an pola
dengan 8.3.2 Menyiapkan alat dan
bahan untuk 6. Pola
menggunakan
membuat pola besar macam-
berbagai
dan pola kecil macam
macam bagian
system busana
pembuatan 8.4.1 Membuat pola dasar
pola badan atas dengan
teknik konstruksi
dengan berbagai
system pembuatan
pola

8.4.2 Membuat pola dasar


8.4 Membuat
badan bawah dengan
pola dasar
teknik konstruksi
teknik
dengan berbagai
konstruksi
system pola
dengan
8.4.3 Membuat pola dasar
menerapkan
lengan dengan teknik
berbagai
konstruksi dengan
macam

24
system berbagai system
pembuatan pembuatan pola
pola 8.4.4 Membuat pola
macam-macam
bagian busana
dengan menerapkan
pola dasar konstruksi

25
9. TEKNIK DASAR MENJAHIT
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NAMA GURU : ………………………………..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ……………………………
PROGRAM KEAHLIAN : BUSANA
MATA PELAJARAN : DASAR PROGRAM KEAHLIAN
FASE :E
TINGKAT :X
SEMESTER : GENAP
ALOKASI WAKTU : 96 JAM
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
NO ELEMEN CAPAIAN TUJUAN ALUR MATERI PROFIL MODUL ALOKASI
PEMBELAJAR AJAR WAKTU
PEMBELAJAR TUJUAN PELAJAR
AN KE
AN PEMBELAJARAN PANCASILA
9 Tehnik dasar Pada akhir fase 9.1 Mendiskripsik 9.1.1 Siswa mampu SOP, K3,  Bertaqwa 1 12 x 45
menjahit E, peserta didik an sikap kerja mendiskripsikan Quality kepada menit
(TDM) mampu dalam pengertian sikap Control Tuhan Yang
menjelaskan menjahit kerja dalam Maha Esa
sikap kerja dengan menjahit dengan  Berkebhine
dalam menjahit, mengamati menganalisis video kaan global
mengoperasikan
dan
video tentang yang ditayangkan  Mandiri
memperbaiki
sikap kerja 9.1.2 Siswa mampu  Gotong
mesin jahit dan menganalisis standar royong
mesein operasional prosedur  Bernalar
penyelesaian, menjahit dengan kritis
memahami menganalisis video  Kreatif
teknik menjahit yang ditayangkan
sesuai dengan 9.1.3 Siswa mampu
jenis-jenis menganalisis K3
bahan,

26
memahami setelah menyaksikan
standar kualitas tayangan video
dan finishing
hasil jahitan dan
menjahit busana 9.2.1 Siswa
sederhana mendiskripsikan
bagian-bagian mesin
jahit dengan bahasa
sendiri

9.2 Mengoperasik 9.2.2 Siswa mampu


an mesin jahit menganalisis cara
dengan pengoperasian mesin
mengamati jahit dengan melihat Pengenalan
sajian video di sajian video mesin jahit
you tube 9.2.3 Siswa mampu
mengoperasikan
mesin jahit dengan
caranya sendiri

9.3.1 Siswa mampu


mendiskripsikan
macam-macam mesin
penyelesaian dengan
9.3 Mengoperasik
menggunakan bahasa
an mesin
sendiri
penyelesaian
9.3.2 Siswa mampu
dengan
menganalisis cara
mengamati
pengoperasian mesin
sajian video di
penyelesaian dengan

27
you tube melihat sajian video
9.3.3 Siswa mampu
mengoperasikan
mesin penyelesaian
dengan melihat sajian
video Mesin
penyelesaian

9.4.1 Siswa mampu


menganalisis
kerusakan mesin jahit
dengan bahasa
sendiri
9.4.2 Siswa mampu
mendiskripsikan
kerusakan-kerusakan
kecil dengan bahasa
sendiri
9.4.3 Siswa mampu
9.4 Memperbaiki
memperbaiki
mesin jahit
kerusakan-kerusakan
dengan
kecil dengan
menganalisis
mengamati contoh
sajian
perbaikan mesin jahit
perbaikan
mesin jahit
9.5.1 Siswa mampu
menganalisis
kerusakan mesin
penyelesaian dengan
bahasa sendiri
9.5.2 Siswa mampu

28
mendiskripsikan
kerusakan-kerusakan
Perbaikan
kecil dengan bahasa
mesin jahit
sendiri
9.4.3 Siswa mampu
memperbaiki
kerusakan-kerusakan
kecil dengan
mengamati contoh
perbaikan mesin
penyelesaian
9.5 Memperbaiki
mesin 9.6.1 Siswa mampu
penyelesaian mendiskripsikan
dengan teknik jahit dengan
menganalisis bahasa sendiri
sajian 9.6.2 Siswa mampu
perbaikan menganalisis jenis-
mesin jenis bahan dengan
penyelesaian bahasa sendiri
9.6.3 Siswa mampu
menerapkan teknik
menjahit sesuai
dengan jenis-jenis
bahan dengan
mengamati sajian
visual teknik
menjahit Perbaikan
mesin
penyelesaian
9.7.1 Siswa mampu

29
mendiskripsikan
standar kualitas dan
finishing hasil jahitan
9.6 Mengeksplora dengan bahasa
sikan teknik sendiri
menjahit 9.7.2 Siswa mampu
sesuai dengan menerapkan standar
jenis-jenis kualitas dan finishing
bahan dengan hasil jahitan
menganalisis berdasarkan bentuk
teknik dan sajian bersumber dari
bahan internet dan youtube

9.8.1 Siswa mampu


menganalisis macam-
macam busana
sederhana dengan
bahasa sendiri
9.8.1 Siswa mampu
membuat busana
sederhana dengan
mengamati sajian
video dan jobsheet

9.7 Mengimpleme Teknik


ntasikan menjahit
standar sesuai
kualitas dan dengan
finishing hasil jenis-jenis
jahitan dengan bahan

30
menggunakan
bahasa sendiri

9.8 Membuat
Standar
busana
kualitas dan
sederhana
finishing
dengan
hasil jahitan
menerapkan
teknik
pembuatan
busana dari Pembuatan
video dan busana
jobsheet sederhana

31
10. MUDUL AJAR ELEMEN
1. PROFIL TECHNOPRENEUR

32
33
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : …………………………………………..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………………………….
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE :X
FASE :E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 24 JP x 45 menit
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah. Bertakwa
dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa diawal dan akhir
pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain, mandiri (dituangkan dalam
tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif untuk membangun visi dan passion), bernalar kritis dalam
menyelesaikan masalah (menuangkan dalam pembelajaran berbasis projek nyata sebagai
simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANANA


1. Alat : Vidio profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di
bidang busana (fesyen), laptop, LCD
2. Prasarana : modul bahan ajar baik on line maupun off line, media Internet

34
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan kepribadian dan sikap
dalam bekerja di bidang busana (fesyen)
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menganalisis peluang pasar dan usaha di
bidang seni dan ekonomi kreatif untuk
membangun visi dan passion
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBJL DENGAN SINTAK MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat menjelaskan profil Technopreneur dari video pembelajaran

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu

I. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa alasan kalian masuk ke bidang keahlian busana

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu peserta didik, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu
profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu
PTM yang berada di ruang Tata Usaha
⮚ Guru memperkenalkan diri dengan peserta didik tingkat X dengan menyebutkan
nama, alamat, dan mata pelajaran yang di ampu
⮚ Memberikan ucapan selamat datang dan selamat bergabung ke SMK Negeri 3
Purwokerto

35
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
⮚ Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang belajar

2. Inti (240 Menit)


a. Mulai diri
⮚ Guru mengendalikan kelas dengan acara antara lain
Pagi berbagi dengan cara menanyakan ke peserta didik tingkat X agar peserta
didik menceritakan perjalanan dari rumah sampai ke sekolah untuk pertama
kali datang ke SMK Negeri 3 Purwokerto. Hal ini dilakukan secara bergantian
dengan waktu maximal masing – masing peserta didik 2 menit.
⮚ Guru membagikan post it kepada peserta didik agar menuliskan nama
panggilannya untuk ditempelkan di dada agar teman yang lain dapat membaca
nama temannya
⮚ Guru memberikan pertanyaan ke peserta didik tentang
Bagaimana perasaan kalian bisa diterima sekolah di SMK Negeri 3
Purwokerto?
Berapa kira – kira jarak rumah kalian dari rumah ke sekolah?
Dari mana asal sekolah kalian?
Dimanakah tempat tinggal kalian?
Peserta didik memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan menjawab
pertanyaan tersebut secara bergilir di depan kelas.

b. Eksplorasi konsep
⮚ Peserta didik mengamati video lagu profil pelajar pancasila kemudian
mencatatnya agar bisa dihafalkan.
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada mata pelajaran
dasar-dasar keahlian busana
⮚ Guru menjelaskan aturan – aturan yang ada pada mata pelajaran dasar-dasar
keahlian busana
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular
dan high
⮚ Guru menjelaskan tentang kontrak belajar

c. Ruang kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing –
masing kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari
angka 1 sampai 6 dan meminta peserta didik untuk bergabung ke kelompok
masing – masing atas dasar kesamaan nomor.
⮚ Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan kontrak belajar secara
berkelompok

36
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan

d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kontrak belajar ke depan
secara bergantian

e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran di SMK Negeri 3
Purwokerto?
⮚ Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?

3. Penutup (15 menit)


⮚ Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang kontrak belajar
yang dibuat selama mengikuti pembelajaran dasar-dasar bidang keahlian busana
⮚ Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

37
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : ………………………………
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ……………………………
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN
FASE :E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 JP
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah. Bertakwa
dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa diawal dan akhir
pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain, mandiri (dituangkan dalam
tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif untuk membangun visi dan passion), bernalar kritis dalam
menyelesaikan masalah (menuangkan dalam pembelajaran berbasis projek nyata sebagai
simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANANA


1. Alat : Vidio profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di
bidang busana (fesyen), laptop, LCD
2. Prasarana : modul bahan ajar baik on line maupun off line, media Internet

38
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan kepribadian dan sikap dalam
bekerja di bidang busana (fesyen)
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menganalisis peluang pasar dan usaha di
bidang seni dan ekonomi kreatif untuk
membangun visi dan passion
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBJL DENGAN SINTAK MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendiskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan di bidang
busana (fesyen)

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kamu ketahui tentang technopreneur?
2. Dapatkah kalian menyebutkan tentang macam-macam profesi di bidang busana ?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik

Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan.
⮚ Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang belajar

39
2. Inti (240 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum PBJL dengan sintak
MERDEKA dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru meminta peserta didik untuk menceritakan tentang teman yang sudah di
kenal baik satu kelas maupun kelas lain secara bergiliran maju ke depan selama
maximal 2 menit.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang technopreneur dan menyebutkan
macam-macam profesi di bidang busana.
⮚ Guru menyampaikan assessment diagnostik untuk dikerjakan di LMS

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menjelaskan cara penggunaan LMS dalam pembelajaran dasar-dasar bidang
keahlian busana
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar-dasar bidang keahlian
busana
⮚ Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja peserta didik dalam
mengerjakan tugas kelompok atau individu dan mengupload ke LMS
⮚ peserta didik melihat video macam-macam profesi di bidang busana
⮚ guru menjelaskan tentang macam-macam profesi di bidang busana

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam profesi di bidang busana
dengan mengisi Lembar Kerja Peserta didik pertemuan 1 dengan soal :
Membuat gambaran profesi yang akan kalian tekuni.
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.

d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta
konsep secara individu!
Jawaban pertanyaan upload di LMS

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Bagaimana langkah-langkah membuat gambaran profesi yang akan kalian
tekuni
Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS

3. Penutup (15 Menit)

40
⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengupload tugas ke LMS
⮚ Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

41
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : AYU RETNO PRATIWI, S.Pd
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 3 PURWOKERTO
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 JP
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah. Bertakwa
dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa diawal dan akhir
pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain, mandiri (dituangkan dalam
tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif untuk membangun visi dan passion), bernalar kritis dalam
menyelesaikan masalah (menuangkan dalam pembelajaran berbasis projek nyata sebagai
simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANANA


1. Alat : Vidio profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di
bidang busana (fesyen), laptop, LCD
2. Prasarana : modul bahan ajar baik on line maupun off line, media Internet

42
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan kepribadian dan sikap dalam
bekerja di bidang busana (fesyen)
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menganalisis peluang pasar dan usaha di
bidang seni dan ekonomi kreatif untuk
membangun visi dan passion
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBJL DENGAN SINTAK MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. peserta didik mampu menjelaskan kepribadian dan sikap dalam bekerja di bidang
busana (fesyen)
2. peserta didik mampu menganalisis peluang pasar dan usaha di bidang seni dan
ekonomi kreatif untuk membangun visi dan passion

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Dapatkah kalian jelaskan tentang kepribadian dan sikap kerja dalam di bidang busana
?
2. Jelaskan hambatan-hambatan yang akan dilalui dalam usaha yang akan kalian tekuni
dan cara pemecahan masalahnya

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik

Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara Blended learningdi masa pendemi ini

43
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti ( 240 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum PBJL dengan sintak
MERDEKA dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru meminta peserta didik untuk menceritakan tentang teman yang sudah di
kenal baik satu kelas maupun kelas lain secara bergiliran maju ke depan selama
maximal 2 menit.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
hambatan-hambatan yang akan dilalui dalam usaha yang akan kalian tekuni
dan cara pemecahan masalahnya
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang hambatan-hambatan yang akan dilalui
dalam usaha yang akan kalian tekuni dan cara pemecahan masalahnya
⮚ peserta didik menyimak penjelasan DU DI
⮚ DU DI memberikan penjelasan tentang peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif dengan mengisi Lembar Kerja Peserta didik dengan soal :
hambatan-hambatan yang akan dilalui dalam usaha yang akan kalian tekuni
dan cara pemecahan masalahnya
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara
bergantian
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan yang ada di LMS
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload tugas ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

44
MODUL AJAR PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN PEKERJAAN /
PROFESI DI BIDANG BUSANA(FESYEN)

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 JP
ELEMEN :Profil Technopreneur, Peluang Usaha Dan Pekerjaan /
Profesi Di Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN :Pada akhir fase E, Peserta didik mampu
mendeskripsikan pekerjaan atau profesi kewirausahaan
di bidang busana, membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visidan pasion, seta melakukan
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi
projek kewirausahaan

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang profil
technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di bidang busana (fesyen)

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah. Bertakwa
dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa diawal dan akhir
pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain, mandiri (dituangkan dalam
tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif untuk membangun visi dan passion), bernalar kritis dalam
menyelesaikan masalah (menuangkan dalam pembelajaran berbasis projek nyata sebagai
simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANANA


1. Alat : Vidio profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan / profesi di
bidang busana (fesyen), laptop, LCD
2. Prasarana : modul bahan ajar baik on line maupun off line, media Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan kepribadian dan sikap dalam
bekerja di bidang busana (fesyen)
45
Peserta didik dengan kesulitan belajar :dapat menganalisis peluang pasar dan usaha di
bidang seni dan ekonomi kreatif untuk
membangun visi dan passion
Peserta didik dengan pencapaian tinggi :dapat melakukan pembelajaran berbasis projek
nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBJL DENGAN SINTAK MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
peserta didik mampu menyusun projek usaha masa depan dalam bentuk proposal

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
lalu

I. PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah yang kalian ketahui tentang proposal projek
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik

Pertemuan 4

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara Blended learningdi masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti ( 240 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum PBJL dengan sintak
MERDEKA dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru meminta peserta didik untuk menceritakan tentang teman yang sudah di
kenal baik satu kelas maupun kelas lain secara bergiliran maju ke depan selama
maximal 2 menit.

46
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
hambatan-hambatan yang akan dilalui dalam usaha yang akan kalian tekuni
dan cara pemecahan masalahnya

b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang projek usaha masa depan dengan
proposal
⮚ peserta didik menyimak penjelasan DU DI
⮚ DU DI memberikan penjelasan tentang peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang peluang pasar dan usaha di bidang seni
dan ekonomi kreatif dengan mengisi Lembar Kerja Peserta didik dengan soal :
Membuat proposal projek yang ingin ditekuni
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara
bergantian

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan yang ada di LMS

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload tugas ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

47
ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostik, formatif dan sumatif beserta lembar penilainnya
a. Diagnostik
1) Diagnostik non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu sekolah di SMK Negeri 3 Purworejo?
⮚ Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?

2) Diagnostik formatif dan sumatif


Diagnostic formatif

Waktu Asesmen Durasi Asesmen

Identifikasi Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


materi yang Jawaban (Kategori) Tindak
akan diujikan Lanjut

Pengetahua 1. Apakah Anda Saya sangat yakin Yakin Pengemban


n tentang yakin menyukai menyukai dunia Fashion seutuhnya gan
Fashion dunia fesyen ? karena saya suka:
berikan 1. Mendesain Yakin
pendapatmu 2. Memadukan padankan sebagian Penguatan
busana
3. Warna busana Tidak yakin
4. Pelengkap busana dll Pendampin
2. Busana apa yang 1. Casual Faham gan
kalian sukai? 2. Tunik
Seutuhnya
Berikan alasanmu 3. Outher
4. Jeans
5. Swieter dll Faham
sebagian

Tidak Faham

3. Disajikan Faham
(gambar) Disajikan gambar : Seutuhnya
Diskripsikan Busana santai, busana
gambar busana di casual, busana padu padan) Faham
bawah ini ! Busana pesta sebagian
Tidak Faham

48
Faham
4. Warna Warna merah karena warna Seutuhnya
merupakan salah cerah melambangkan
satu unsur dari berani Faham
desain. Warna – Warna biru bersifat elegant sebagian
warna Apakah Putih mencerminkan
yang Anda kesucian Tidak Faham
sukai? Berikan
alasanmu!
Yakin
5. Pilihan Seutuhnya
kompetensi Pilihan Sendiri
busana apakah Keinginan orang tua Yakin
sesuai dengan Pengaruh teman sebagian
keinginan anda,
atau keinginan Tidak tidak
orang tua atau
pengaruh dari
teman ?

Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?

Persiapan dan pelaksanaan : Alat Tulis-Menulis


1. Menyusun jadwal pelaksanaan Lembar Soal
2. Mengidentifikasi materi yang berhubungan
Lembar Jawaban
dengan fashion
3. Menyusun pertanyaan sederhana Papan Tulis / Screen
4. Asesmen diberikan seluruh peserta didik baik
daring maupun luring. Boardmarker/Laptop/LCD

Tindak lanjut :
1. Melakukan pengembangan bagi peserta didik
yang sudah faham sepenuhnya
2. Melakukan penguatan bagi peserta didik
yang faham sebagian
3. Melakukan pendampingan bagi peserta didik
yang tidak faham

49
b. Sumatif

Pertemuan 2
Soal Esay
Petunjuk: jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas !
Soal:
1. Apa kelebihan bekerja di bidang fesyen?
2. Uraikan perbedaan antara perancang busana dengan perancang mode ?
3. Untuk menjadi seorang fashion designer, pengetahuan dan keterampilan apa yang
dibutuhkan?
4. Mengapa seseorang yang bekerja di bidang fesyen harus helpful ?
5. Menerima kritik dan arahan adalah salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh orang yang
bekerja di industri fesyen. Jika tidak memiliki sikap itu, apa yang terjadi ?
Kunci Jawab dan skor essay
No Kunci Jawaban Skor
1 Selain menyalurkan hobi, manfaat bisnis fashion lainnya adalah
pebisnisnya bisa tetap mengikuti trend fashion dengan menggunakan
20
produk yang dia jual. Baik produk itu adalah karyanya sendiri
ataupun bukan, biasanya orang yang berjiwa stylish selalu mau
tampil trendy dan kekinian.
2 Perancang busana berbeda dengan perancang mode. Menurut Musa
Widyamodjo dalam Okezone.com, perancang mode merujuk pada
20
orang yang menciptakan mode, sementara perancang busana adalah
orang yang mengembangkan mode jadi busana.
3 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan fashion designer
adalah :
20
▪ Jiwa Kreatif, Artistik, dan Realistis
▪ Dapat/terampil Menggambar desain
▪ Faham Tekstur, Warna dan Kain, dst (unsur dan prinsip desain)
▪ Pengetahuan tentang Detailing (detail2 busana)
▪ Kemampuan Mempraktikkan Visualisasi/ dapat mewujudkan
busana (menjahit)
▪ Keterampilan Komunikasi & Interpersonal

50
▪ Pengetahuan Bisnis.

4 Helpful (berguna, bermanfaat, berfaedah) ….suka menolong, tidak


sombong dst, bagi seseorang yang bekerja di bidang fesyen…
20
▪ Karena membantu menyediakan orang dalam berbusana
▪ Harus bekerja sama dengan seorang fashion designer guna
menentukan material yang paling cocok digunakan untuk
membuat pakaian
▪ Dapat menerima kritik dan arahan (satu sikap yang perlu
dimiliki)
▪ Memberika pelayanan terbaik bagi costumer, dst

5 Jika tidak mau di kritik dan menerima arahan orang lain, maka :

▪ Seorang yang bekerja di industri fesyen tidak akan dapat 20


mewujudkan /melayani

pelanggan dengan optimal, karena pekerjaan ini membutuhkan


bantuan/kerjasana
dengan orang lain (pegawai, penyedia tekstil, dll)
Akibat lebih jauh akan ditinggalkan dan kehilangan teman
diskusi, pegawai yang
membantu bahkan sampai pelanggan (costumer) akan
meninggalkan kita.

NILAI AKHIR = Skor Perolehan X 100


Skor maksimum
Soal Sumatif
Pertemuan 3
Pilihan Ganda
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Seorang fashion designer biasanya merupakan pebisnis di industri fesyen, Fashion
designer juga
bisa bekerja…..
A. Di perusahaan pembuat pakaian “ready to wear” atau brand ternama lainnya
B. Di perusahaan teksti
C. Di perusahaan bahan baku

51
D. Di perusahaan ternama
E. Di perusahaan industri fesyen
2. Profesi yang mampu memperkirakan tren seperti apa yang akan berkembang nantinya dan
bisa
memprediksi tren apa saja yang akan diminati pasar di kemudian hari adalah…
A. Fashion journalist
B. Fashion Writer
C. Fashion Forecaster
D. Market researcher
E. Fashion journalist
3. Seorang merchandiser bisa bekerja sama dengan desainer untuk menghasilkan produk
fesyen yang menarik bagi pelanggan sehingga penjualan bisa meningkat, sedangkan
seorang Product Merchandiser bertugas untuk …..
A. Mempromosikan produk asesories baik di online (di took) maupun offline
B. Mempromosikan produk sepatu baik di online (di toko) maupun offline
C. Mempromosikan produk kosmestik baik di online (di toko) maupun offline
D. Mempromosikan produk fesyen dengan berbagai macam strategi baik di online (di
toko)
maupun offline
E. Mempromosikan produk tas baik di online (di toko) maupun offline
4. Bertemu dan bekerja dengan orang lain tidak bisa dihindari, sehingga orang yang bekerja di
industri fesyen harus memiliki kepribadian yang baik dan mendukung, kepribadian baik
bagi seorang yang bekerja di industri fesyen minimal adalah….
A. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), dan attentive (perhatian)
B. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), attentive (perhatian), humor
(humor), sympathy (simpati) dan enthusiast (antusias)
C. Friendly (ramah), attentive (perhatian), humor (humor), sympathy (simpati) dan
enthusiast
D. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati),dan enthusiast (antusias)
E. Friendly (ramah), helpful (membantu dengan senang hati), sympathy (simpati) dan
enthusiast (antusias)
5. Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari, asal seorang
wirausahawan ini mau..
A. Bersahaja, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
B. Keyakinan, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
C. Berupaya, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
D. Bekerja keras, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
E. Bekerja, ulet, dan percaya kepada kemampuan sendiri
6. Salah satu hal penting yang harus dibuat oleh perusahaan, komponen ini berperan penting
dalam menarik perhatian para pelanggan terhadap perusahaan adalah….
A. Competitive advantage
B. Profil perusahaan (Company profile)
C. Board of Director
D. Business as usual
E. Pebisnis startup

52
7. Gambaran umum mengenai perusahaan dan biasanya bertujuan untuk memberi tahu kepada
audiens terkait produk atau layanan yang ditawarkan adalah…
A. Company profile
B. Board of Director
C. Business as usual
D. Pebisnis startup
E. Competitive advantage
8. Bagian dari ekonomi kreatif, ekonomi digital, bisnis online, dan bagian dari entrepreneur
adalah …
A. Technopreneurship
B. Entrepreneurship
C. Technopreneur atau teknopreneur
D. Wirausaha teknologi
E. Pebisnis startup
9. Seorang pengusaha/pebisnis startup (usaha/bisnis rintisan) yang memanfaatkan teknologi
sebagai basis/kegiatan bisnisnya adalah…
A. Entrepreneurship
B. Technopreneur
C. Company profile
D. Fashion journalist
E. Fashion journalist
10. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk maju.
Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan
harus …..
A. Berpikir secara positif dan kreatif
B. Berpikir jernih
C. Berpikir secara bijak
D. Berpikir secara efektif
E. Berpikir secara cepat dan tanggap

Kunci Jawab dan skor Pilihan Ganda


No Kunci Jawaban Skor
1 A 1
2 C 1
3 D 1
4 B 1
5 D 1
6 B 1
7 A 1
8 C 1
9 B 1
10 A 1

53
NILAI AKHIR = Skor Perolehan X 100
Skor maksimum

54
Pengamatan

mandiri kreatif Berman,b Bernalar


ertakwa kritis
dan
No Nama
berakhlak
mulia

Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73

55
Sumatif
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X ) pada
pilihan jawaban yang paling tepat !
1 Enterpreneur dan technopreneur A. Enterpreneur adalah wirausahawan
pada dasarnya adalah sama yaitu yang memanfaatkan teknologi yang
wirausahawan, yang membedakan berkembang pesat sebagai alat
keduanya adalah : menjalankan dan sebagai peluang
usahanya.
B. Enterpreneur adalah wirausahawan
yang menggunakan peralatan canggih
C. Technopreneur adalah wirausahawan
yang memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat sebagai alat untuk
menjalankan dan sebagai peluang
usahanya
D. Technopreneur adalah wirausahawan
yang menggunakan peralatan canggih
E. Semua jawaban benar
2 Seperti halnya dengan profesi lainnya A. Trend analyst
yang membutuhkan data, dalam dunia B. Desainer analyst
fesyen data pun juga sangat diperlukan C. Fashion stylist
untuk menganalisa tren. Profesi D. Garment technologist
tersebut dikenal dengan : E. Visual merchandiser
Pada asesmen sumatif, soal akan digabung dengan elemen yang lain (dasar - dasar busana )
hingga berjumlah 25 soal.
Skor / item jawaban benar = 4 Skor / item jawaban salah = 0

56
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. (Observasi tempat usaha )

Bahan diskusi pertemuan ke 3


Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
Tgl berkunjung
Nama Pemilik Tempat usaha
Nama Usaha (jika ada)
Jenis Usaha
Mulai usaha / Berdiri tahun
Latar Belakang Berdirinya
Perkembangan sampai saat ini

K. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN


A. Pendampingan
Pembelajaran pendampingan diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar, dilakukan dengan cara:
1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan
dengan gaya belajar siswa.
2. Pemberian bimbingan secara perorangan.
3. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan
sesuai dengan kemampuannya.
4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
ketuntasan belajar.
B. Pengayaan
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui
ketuntasan belajar, dilakukan melalui:
1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
bersama diluar jam pelajaran sekolah;
2. Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/individual
3. Tutor sebaya, untuk membantu teman sebaya yang perlu pendampingan
https://www.youtube.com/watch?v=‐QfvCFUjXa0
https://www.youtube.com/watch?v=X9GpdUpDeIQ
https://www.youtube.com/watch?v=1jyEiD0dGi8
https://www.youtube.com/watch?v=uGb‐35Sn_5o
https://www.youtube.com/watch?v=EN6jtHIqeTg

73
L. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kegiatan Pendahuluan Pertemuan 1


Nama :
Kelas :

No. Absen :

Berilah tanda centang () pada gambar yang menurut kalian berhubungan dengan dunia
fesyen dan tanda silang (x) pada gambar yang menurut kalian tidak berhubungan dengan
fesyen, jangan lupa berikanalasannya ya! Setelah mengisi tabel berikut, cobalah diskusikan
hasilnya dengan teman‐teman sekelas.

Gambar Berhubungan /tidak Alasan

74
75
Penugasan :
Lembar kerja peserta didik

Pertemuan 1
Yuk, cek pengetahuan kalian dengan memperhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan dengan
teman‐teman kelompok jenis profesi dan tugas utama pada gambar tersebut
Nama :
Kelas :

No. Absen:
Yuk, cek pengetahuan kalian dengan memperhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan
dengan teman‐teman sekelas jenis profesi dan tugas utama pada gambar tersebut.

Jenis
No. Gambar Tugas Utama
Profesi

1.

2.

76
4

Penilaian Presentasi
Bubuhlah tanda √ pada kolom sesuai hasil pengamatan
Presentasi

No Nama Siswa Penyaji Penguasaan Tanggapan


materi materi
1. KB B SB KB B SB KB B SB
2.
3.
4.
5. Dst

77
Keterangan :

Kode Item Pengisian Skort

KB Kurang Baik 50 – 65
B Baik 66 – 80
SB Sangat Baik 81 - 100

Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)


Kelompok …..
No Aspek yang Dinilai
M B C K
1 Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerja sama kelompok (komunkasi)
3 Hasil Tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian job
5 Sistematisasi pelaksanaan

Keterangan :
81-100 = memuaskan
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
45-60 = Kurang

Lembar Penilaian Diskusi (Individu)


Nama siswa
No Aspek yang Dinilai
M B C K
1 Berani mengemukakan pendapat
2 Berani menjawab pertanyaan
3 Inisiatif

78
Nama siswa
No Aspek yang Dinilai
M B C K
4 Keaktifan
5 Jiwa kepemimpinan
6 Bermani peran

Keterangan :
81-100 = memuaskan
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
45-60 = Kurang

M. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
Profil Technopreneur

Selama kehidupan berputar, selama itu pula manusia selalu membutuhkan kebutuhan sandang ,
pangan dan papan, yang dahulu hal itu adalah kebutuhan pokok manusia. Semakin ke sini
kebutuhan tsb. sudah bergeser bukan sekedar kebutuhan pokok saja , tetapi sudah menjadi gaya
hidup manusia.
Urusan sandang, bukan lagi sekedar apa yang kita kenakan dari pagi hingga pagi lagi dengan
sesuatu yang sama, namun seiring aktifitas , situasi, kondisi sudah banyak menuntut seseorang
untuk tampil selalu berbeda dan sesuai dengansituasi dan kondisi tempat ia beraktifitas.
Pandemi covid-19 yang melanda dunia hampir 2 tahun ini berdampak besar terhadap seluruh sendi
- sendi perekonomian dunia. Dampak yang terjadi bukan hanya yang negatif saja, tetapi dampak
positifnya juga , misalnya kegiatan yang sebelumnya harus saling berBlended learning, menjadi
berBlended learningdalam dunia maya. Kita yang biasanya bisa berbelanja dengan bebas memilih,
tidak lagi bisa melakukannya lagi. Peluang inilah yang ditangkap oleh mereka yang berjiwa
wirausaha untuk bisa menjadi berantara antara produsen dengan konsumen. Dengan berbasis
teknologi mereka menjadi kurir untuk menjembatani kebutuhan keduanya. Nama- nama seperti
gojek, grab,j&t , tokopedia dan sebagainya sudah mendapatkan kawan banyak baru untuk bermain
di dunia yang berbasis teknologi ini, mereka semua juga ikut mengais rejeki di dalamnya. Peluang
pasar di Indonesia masih terbuka lebar selama kebutuhan dan gaya hidup masih menjadi prioritas.
Tokoh - tokoh technopreneur yang sukses , dan menginspirasi banyak pihak antar lain :

79
1. William Tanuwijaya

Dengan tokopedia yang didirikannya pada tahun 2009, saat menjadi marketplace no.1 di Indonesia

2. Nadiem Makarim

Technopreneur yang berhasil mengangkat ojek dari yang konvensional menjadi berbasis
teknologi , yang saat ini memimpin dunia pendidikan di Indonesia, bergerak di bidang
transportasi online, meskipun tdk harus punya armada sendiri.
3. Belva Devara

Setiap kita nonton TV, selalu ada reklame yang memberitahukan keberadaan ruang guru.
Bimbel online yang didirikan oleh Belva Devara. Anak muda inspiratif yang pernah ditunjuk
presiden Joko Widodo sebagai staf khusus milenial.

80
4. Jason Lamuda

Berrybenka : Pendirinya bernama Jason Lamuda. Berrybenka.com merupakan website belanja


online fesyen dan kecantikan di Indonesia. Berrybenka menjual lebih dari 1000 merek baik
merek lokal maupun merek internasional, termasuk produk in‐house. Kini, BerryBenka
memiliki anak perusahaan bernama HijaBenka yang menjual busana muslim.

5. Ferry Unardi

"Traveloka dulu,. jalan - jalan kemudian !

Ketika ingin memesan hotel dan tiket pasti yang diingat pertama kali adalah Traveloka baru
kemuadian jalan - jalan .
Seorang technopreneur adalah seorang wirausahawan yang melibatkan inovasi teknologi dalam
berbisnis. Bagaimana menjadi seorang technopreneur? Kunci di dalam technopreneur adalah
bukan penemuan tapi inovasi. Artinya mencari solusi untuk masalah dengan memanfaatkan
sumber daya teknologi, dan itu
berarti seorang technopreneur harus kreatif, inovatif, dinamis, yang juga paham teknologi karena
teknologi memang menjadi pusat perhatian.
Menjadi pebisnis tidak harus modal besar atau memiliki ide awal yang cemerlang. Namun, bisa
juga dimulai dari keberanian serta inovasi untuk memberikan solusi atas masalah sehari‐hari.

81
PEKERJAAN / PROFESI DI BIDANG BUSANA

Busana ( fesyen ) , bukan sekedar mesin jahit dan jarum serta benang saja. Bukan hanya profesi
Fashion Designer, Fashion Stylist, penjahit atau mungkin model yang
berlalu lalang di catwalk.
Industri busana (fesyen) menyimpan potensi
karier yang tidak hanya sebatas desainer, penjahit atau model saja melainkan banyak sekali karier
yang bisa kita gapai di sana .

1. Trend Analyst
Seperti halnya dengan profesi lainnya yang membutuhkan data, dalam dunia fesyen data pun
juga sangat diperlukan untuk menganalisa tren. Profesi tersebut dikenal dengan Trend Analyst

2. Fashion Stylist
Sumber : topcareer.id
Untuk menjadi fashion stylist, passion memang jadi hal penting. Tapi tak hanya modal passion
saja, butuh kemampuan lainnya yang bisa diasah. Berikut beberapa kemampuan yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang fashion stylist yaitu :
a) Harus paham bahwa setiap orang itu memiliki personality yang berbedabeda sehingga tak ada
rumus tetap dalam styling. Karakter masingmasing
orang itu berbeda, bisa terlihat dari visual mereka.
b) Harus membekali diri dengan trending styling atau tren busana yang up to date, jenis‐jenis
styling itu seperti apa, serta basic styling bagaimana. Jangan sampai kurang update soal fesyen
karena fashion terus berkembang.
c) Harus update dan paham soal gaya musim berdasar standar internasional, misal sesi styling
autumn, spring hingga winter. Perkaya juga dengan informasi seputar karya desainer
internasional.
d) Harus tahu basic warna, padu padan untuk mix and match. Warna itu jadi komponen penting
yang harus diketahui sebagai fashion stylist. Tak hanya warna yang jadi unsur penting dalam
fashion, tapi juga dengan aksesoris. Fashion stylist harus bisa mengkomunikasikan aksesoris
itu dalam bentuk tubuh yang berbeda‐beda. Bagaimana mampu mengaplikasikannya mulai
dari tampilan rambut sampai ke sepatu.

82
3. Merchandiser

Merchandiser merupakan salah satu pekerjaan fesyen yang sangat berhubungan dengan bisnis.
Tanpa merchandiser maka produk fesyen akan sulit untuk dikenal dan dijual ke konsumen.
Merchandiser memiliki tanggung jawab untuk memastikan produk fesyen selalu tersedia di
toko dengan jumlah dan harga yang tepat.
Seorang merchandiser bisa bekerja sama dengan desainer untuk menghasilkan produk fesyen
yang menarik bagi pelanggan sehingga penjualan bisa meningkat.

a) Product Merchandiser
Seorang Product Merchandiser bertugas untuk mempromosikan produk fesyen tersebut dengan
berbagai macam strategi baik di online (di toko) maupun offline.

b) Visual Merchandiser
Profesi ini terlihat sederhana tapi kalau serius, tidak ada keahlian yang sia‐sia. Hal yang
mudah mengatur lemari ternyata ada tenaga ahlinya yaitu seorang Visual Merchandiser,
terutama dalam industri fesyen. Di butik‐butik terkenal, keahlian ini sangat dibutuhkan.

83
Pasalnya, konsumen pasti ingin mendapat pengalaman belanja yang menyenangkan serta
fesyen yang sedang tren saat ini.

Profesi Visual Merchandiser bertugas untuk menentukan tema koleksi butik pada waktu
tertentu, serta mengatur tata letak pakaian dalam butik. Yang hobi beres‐beres serta punya
sense yang kuat dalam bidang fesyen, sangat cocok untuk mendalami di profesi ini.

4. Garment technologist
Pekerjaan di bidang fesyen yang satu ini mungkin masih tidak terlalu populer. Namun,
garment technologist menjadi salah satu pekerjaan yang penting di industri fesyen. Garment
technologist adalah pekerjaan yang inovatif karena bertanggung jawab dalam pengembangan
bahan melalui pengujian kombinasi dari benang, tekstil, dan serat.
Jadi, dalam proses pekerjaannya, seorang garment technologist harus melakukan riset untuk
mencari material yang bisa digunakan dalam pembuatan produk fesyen.
Mereka juga harus bekerja sama dengan seorang fashion designer guna menentukan material
yang paling cocok dan paling sesuai digunakan untuk membuat pakaian. Kinerja seorang
Garment Technologist ini sangat menentukan efektif atau tidaknya proses produksi sebuah
item.

5. Market researcher
Buat kalian yang memiliki kemampuan analisis yang kuat, maka bisa mencoba profesi yang
satu ini. Keberadaan market researcher di dalam industri fesyen sangatlah penting. Pasalnya,
tanpa profesi ini maka fesyen designer tidak akan tahu seperti apa tren mode yang diinginkan
oleh konsumen. Tugas utama dari market researcher mempelajari pasar mode dan mencari
tahu jenis pakaian, sepatu, atau aksesori yang diinginkan konsumen. Mereka juga harus bisa
menganalisis target pasar dan mengetahui tahu daya belinya.

6. Fashion Forecaster
Setiap desain (terutama dalam bidang fesyen) pasti memiliki periode waktu untuk bisa
dikatakan suatu tren. Seperti yang kalian pernah dengar orang sering menyebutkan model
tahun 60‐an, tahun 70‐an, tahun 80‐an dan sebagainya, maksudnya adalah desain model
tersebut sedang tren di tahun terkait. Itu adalah hal wajar, karena sebenarnya dari tahun ke

84
tahun model -model tersebut mengalami perubahan. ini harus bias memprediksi tren apa saja
yang akan diminati pasar di kemudian hari.

7. Fashion journalist/Fashion Writer

8. Fashion production
Fashion production dianggap sebagai garis depan dari industri fesyen itu sendiri, sehingga
diperlukan keahlian dalam memastikan kualitas serta konsistensi produk secara keseluruhan.
Dalam pekerjaan ini, kalian akan lebih dituntut juga dalam segi manajemen di industri fesyen.
Akhir‐akhir ini, inovasi dalam produksi mode berkembang pesat

9. Creative director
Profesi creative director sangat diperlukan oleh setiap brand pakaian karena mereka memiliki
tugas penting untuk menerjemahkan ide dan konsep menjadi sebuah produk fesyen.
Creative director juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan tema, model koleksi
pakaian, serta warna yang akan digunakan. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang creative
director harus melakukan riset tren dan meninjau data penjualan untuk menentukan seperti apa
model pakaian yang akan diproduksi. Selain riset tren, mereka juga harus paham visi misi
brand sehingga bisa memberikan pesan kepada konsumen lewat setiap koleksi pakaian yang
dibuat.

Peluang Pasar dan Usaha di Bidang Busana

Peluang pasar yang ada di sekitar sangat banyak . Namun hal itu tidak bisa dilakukan di
sembarang tempat dan waktu. Perlu kajian dan survei yang mendalam terkait keuntungan dan
kerugiannya. setiap wirausahawan harus mampu melihat peluang usaha yang dimiliki agar
dapat membangun usahanya tanpa dihantui kerugian. Siswa SMK, meskipun belum lulus
sudah bisa menjadi seorang wirausaha di bidang fesyen. Dari skala usaha mikro, kecil,
menengah (UMKM) kalian bisa mengembangkannya sehingga menjadi usaha besar dengan
banyak karyawan.
Berwirausaha tentu saja sangat mudah dilakukan oleh seseorang
yang sekolah di bidang Busana (Fesyen). Bahkan, kalian bisa memilih bidang wirausaha
busana yang sesuai dengan passion kalian, contohnya bisnis fesyen, usaha menjahit
perseorangan, usaha sablon, modiste, reselier produk fesyen, membuka laundri bahkan
berjualan pakaian secara online Indonesia, dengan tingkat keragaman masyarakat yang tinggi,
jenis produk pakaian yang dijajakan sangat luas dan terus berkembang. Karena itu, untuk
85
memulai usaha ini, ada baiknya, kalian focus ke segmen pasar tertentu. Segmen pasar bisa
dibedakan berdasarkan usia, jenis kelamin dan gaya hidup. Nah, keadaan ini akan menjamin
usaha kita untuk bisa maju, dengan menjadi kebutuhan yang utama tentunya kita tidak akan
sulit untuk mencari konsumen bukan?
Kunci fokus dalam menggarap satu segmen pasar menjadi keberhasilan beberapa pengusaha
pakaian. Lihat saja, brand Gaudi yang dikembangkan oleh Nathalia Napitupulu dan Janet
Dana. Mereka sukses membangun Gaudi hingga memiliki 26 gerai, karena fokus menggarap
pasar remaja hingga pekerja muda. Dua sahabat ini pun bisa meraup omzet hingga miliaran
rupiah dari penjualan produk fashion‐nya.
Jika kalian sudah mengenal pasar dengan baik, tidak ada salahnya memiliki label dan
membuat produk fesyen sendiri. Namun, untuk menjadi produsen, ada beberapa poin yang
harus diperhatikan.
1. Pertama, kalian harus memahami benar soal pasokan bahan baku, baik kain dan aksesori
pelengkapnya. Tentu saja, kalian harus mengetahui tempat berburu bahan baku yang
berkualitas dengan harga miring.
2. Kedua, kalian harus memutuskan proses produksi ini, dengan menjahit sendiri atau
menyerahkan proses produksi ke pihak luar. Jika ingin menjahit sendiri, kalian harus
menganggarkan modal lebih besar untuk membuat konveksi. Kalian juga bisa mengadopsi
sistem maklun atau cut, make, & trim (CMT), yakni menyerahkan pakaian contoh ke
perusahaan konveksi. Tentu saja, jika memilih cara kedua, kalian harus mencari konvektor
yang mampu menggarap pakaian sesuai dengan spesifikasi kalian. Monica menerapkan
strategi maklun ini dalam menjalankan usahanya. Ia memasok bahan baku dan sampel pakaian
yang akan dibuat. Perusahaan konveksinya itu sekaligus akan membuat turunan pakaian dalam
beberapa ukuran.

O. GLOSARIUM
LAMPIRAN
GLOSARIUM
Technopreneur : dari kata techno yang artinya teknologi dan entrepreneur yang artinya
kewiraupadasahaan . Jadi jika diartikan adalah kewirausahaan yang memanfaatkan teknogi
Marketplace: merupakan pihak perantara yang menyatukan penjual dengan pembeli.

P. DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
1. Kemendikbudristek Ditjen Vokasi Dir SMK, 2021: Dasar - Dasar Busana,Jakarta
2. Kusmana,Dody, 2018,Produk Kreatif dan Kewirausahaan, Bogor:Yudhistira
3. Internet

86
2. DUNIA INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN MODE (DIPM)

Lifestyle.kompas.com

Modul Ajar disusun untuk Pembelajaran SMK Program Keunggulan


Program Keahlian Tata Busana ( Fesyen ) Tingkat X Fase E
Elemen 2: Dunia Industri dan Perkembangan Mode

MGMP TATA BUSANA 2022


87
A. INFORMASI UMUM
Identitas Modul
 Kode Modul Ajar : DIPM.X.BU.E.
 Kode ATP Acuan : E.2
 Nama penyusun : Kelompok 2
 Institusi : MGMP TATA BUSANA
 Tahun Pelajaran : 2022/2023
 Fase/Kelas : E/X
 Alokasi waktu : 4 X 6 JP (24 JP)
 Elemen : Dunia Industri dan Perkembangan Mode
 Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu
mendeskripsikanekosistem industri mode dan overview fesyen industri, memahami model
bisnis di lingkup industri fesyen, memahami perubahan gaya dan selera sesuai dengan
perkembangan mode dan trend, mengenal dan memahami karya desainer dan produk
fesyen, memahami konsep sustainable fesyen, memahami potensi lokal dan kearifan lokal
dalam produk fesyen.

B. Kompetensi Awal
Sebelum kalian mempelajari modul ini, kalian sebaiknya telah mempelajari elemen
profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang busana (fesyen)

C. Profil Pelajar Pancasila

Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain berkebhinekaan global,
mandiri, kreatif, gotong royong. Berkebinekaan global (berhubungan dengan mengenal dan
menghargai budaya, gotong royong (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdiskusi dan
belajar kelompok, mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide
gagasan tari)

D. Sarana dan Prasarana


Untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan kalian
harus mempersiapkan sarana dan prasarana meliputi :
a. Sarana
1) HP/Laptop/Komputer
2) LCD
b. Prasarana:
1) LMS
88
2) Modul bahan ajar baik on line maupun off line
3) Media internet
4) Video industri mode

E. Target Peserta Didik


c. Peserta didik reguler/tipikal: peserta didik dapat memahami materi dunia industri
busana
dan perkembangan mode dengan baik
d. Peserta didik dengan kesulitan belajar : Peserta didik dapat menjelaskan materi dunia
industri dan perkembangan mode sesuai dengan kemampuan mereka, termasuk siswa
inklusi.
e. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: Peserta didik dapat menganalisis dengan cepat
materi dunia industri busana dan perkembangan mode dengan baik, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
Untuk mendukung pencapaian kompetensi dari ketiga target peserta didik
diatas, maka proses pembelajaran akan dilaksanakan sesuai kemampuan
peserta didik.

F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran : Problem Based Learning sesuai dengan tingkat kemampuan,
dengan sintak merdeka

G. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
1.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan ekosistem industri mode dan overview fesyen
industry melalui tayangan video tentang industri mode
1.2 Peserta didik dapat mendeskripsikan model bisnis atau jenis-jenis industri fesyen
dengancara menuliskan dengan menggunakan bahasa sendiri
1.3 Peserta didik dapat menganalisis perubahan gaya dan selera sesuai dengan
perkembanganmode dan trend dengan mempresentasikan didepan kelas
1.4 Peserta didik dapat menganalisis karya desainer dan produk fesyen melalui media
sosial
1.5 Peserta didik dapat menganalisis konsep sustainable fesyen melalui media sosial
1.6 Peserta didik dapat menganalisis potensi lokal dalam produk fesyen melalui survey
pasar
1.7 Peserta didik dapat menganalisis kearifan lokal dalam produk fesyen dengan cara
mempresentasikan

89
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik mampu mengaplikasikan ekosistem mode dalam kehidupan sehari-hari,
menjaga lingkungan dan menerapkan kearifan lokal produk fesyen dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Pertanyaan Pemantik
1. Saat memilih program keahlian ini, apakah kalian sudah tahu tentang industri fesyen?
2. Apakah mengikuti gaya berpakaian adalah sesuatu yang wajib untuk kalian?
3. Memiliki selera atau gaya sendiri memang menyenangkan, karena kalian
dapat bebas mengekspresikan siapa diri kalian sesungguhnya. Tapi apakah
kalian sudah tahu kalau ternyata industri fesyen ikut ambil andil perihal
lingkungan?
4. Hal apa yang dilakukan industri fesyen sehingga berdampak pada lingkungan?

4. Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan materi pembelajaran di LMS/Media pembelajaran online
dan lembarpenilaian
2. Guru menyiapkan assessment diagnostik, formatif dan sumatif beserta
denagn lembarpenilaiannya

90
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik 15 menit
(persiapan/orientasi) danmeminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
ProfilPelajar Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar
selamapembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran (kebersihan area kerja
dangrooming)
5. Mengecek kehadiran peserta didik
ataumengabsen kehadiran siswa

Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran


dihubungkan dengan pencarian solusi dalam setiap
permasalahan dalam kehidupan sehar-hari hingga
permasalahan yang akan dijadikan
proyek pembelajaran.

b. Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri 1. Diagnostik non kognitif 240 menit
- Guru menanyakan perasaan peserta didik
- Guru menanyakan kabar orang tua atau keluarga
- Guru menanyakan Kesehatan peserta didik

91
Eksplorasi Konsep 1. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai ekosistem mode dan
overview industri fesyen
2. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai model bisnis atau jenis-jenis
industri fesyen
3. Peserta didik menerima Lembar kerja
materi ekosistem mode dan overview
industri fesyen
4. Peserta didik menerima Lembar kerja
materimodel bisnis atau jenis-jenis
industri fesyen
5. Peserta didik mengamati contoh kasus
yangdisampaikan guru
6. Peserta didik melakukan browsing materi
yangberhubungan dengan ekosistem mode
dan overview industri fesyen
7. Peserta didik melakukan browsing materi
yangberhubungan dengan model bisnis
atau jenis- jenis industri fesyen

Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
8. Peserta didik memilih menulis resume
hasilbrowsing terkait materi yang di
ajarkan
9. Guru memberikan penjelasan materi
yangdiajarkan
10. Siswa menyimak penjelasan materi
ekosistem mode dan overview industri
fesyen serta modelbisnis atau jenis-jenis
industri fesyen
Ruang Kolaborasi  Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
per kelompok.
 Guru membantu peserta didik melakukan browsing yang
berhubungan dengan ekosistem mode dan overview
industri fesyen atau model bisnis atau jenis-jenis industri
fesyen
 Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah tentang ekosistem mode dan overview industri
fesyen atau
model bisnis atau jenis-jenis industri fesyen
92
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
 Bagaimana pendapat kalian tentang pembukaan trift
dalamindustri fesyen yang sedang berkembang sekarang
ini?
Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS
Demonstraksi Peserta didik diskusi dan menjawab pertanyaan dalam
Kontekstual lembar
kegiatan/aktivitas belajar dan menyajikannya dalam bentuk laporan
tertulis berupa bahan presentasi

c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Penutup  Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
 Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
 Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
 Guru memberi salam, menutup pembelajaran

Pertemuan 2
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik dan 15 menit
(persiapan/orientasi meminta salah satu peserta didik
) untukmempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk
berdiiri untuk menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Profil Pelajar
Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar
selamapembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik
dalammengikuti pelajaran
5. Mengecek kehadiran peserta didik
ataumengabsen kehadiran siswa

93
Apersepsi / Mulai  Menanyakan keadaan peserta didik pada hari ini,
dari Diri  Menanyakan refkesi tentang materi pertemuan sebelumnya
 Menanyakan keadaan peserta didik dikaitkan dengan
materiyang akan disampaikan
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
dihubungkan dengan pencarian solusi dalam setiap
permasalahan dalam kehidupan sehar-hari hingga
permasalahan yang akan dijadikan
proyek pembelajaran.

b. Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri Peserta didik menyampaikan asesmen diagnostik 240 menit
1. Ketika kalian memakai sebuah busana, style apa yang
sering kalian pakai?
2. Apa yang membuat kalian memilih style/gaya tersebut?
3. Bagaimana cara kita agar produk busana tersebut
tidakmenimbulkanbanyak sampah pada lingkungan kita?
Eksplorasi Konsep  Guru menayangkan beberapa gambar atau video
mengenaigaya berbusana yang berkaitan dengan
perkembangan trend Mengamati
 Peserta didik menerima Lembar kerja materi gaya
berbusanayang berkaitan dengan perkembangan trend
 Peserta didik mengamati contoh kasus yang disampaikan
guru

Membaca
 Peserta didik melakukan browsing materi yang
berhubungan dengan gaya berbusana yang berkaitan
dengan perkembangan trend
Menulis
 Peserta didik Menulis resume hasil browsing terkait
gayaberbusana yang berkaitan dengan perkembangan trend
Mendengar
 Guru memberikan penjelasan materi gaya berbusana
yangberkaitan dengan perkembangan trend
Menyimak

94
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
 Siswa menyimak penjelasan materi gaya berbusana
yang
berkaitan dengan perkembangan trend
Ruang Kolaborasi  Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
per kelompok.
 Guru membantu peserta didik melakukan browsing yang
berhubungan dengan gaya berbusana yang berkaitan
dengan perkembangan trend
 Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah tentang gaya berbusana yang berkaitan dengan
perkembangan
trend
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
 Bagaimana perkembangan mode yang terjadi sekarang ini
yangberkaitan dengan dampak lingkungan?
 Bagaimanakah Potensi Lokal Dan Kearifan Lokal Dalam
Industri Busana (Fesyen) ?
Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS
Demonstraksi Peserta didik membuat desain busana dengan menerapkan
Kontekstual unsur- unsur desain dan juga gaya busana dalam kertas
kerja dan menyajikannya dalam bentuk desain sajian secara
manual dan
digital

c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n

95
Penutup  Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
 Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
 Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
 Guru memberi salam, menutup pembelajaransalam

Pertemuan 3
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik 15 menit
(persiapan/orientasi) danmeminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk
berdiiri untuk menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Profil Pelajar
Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar
selamapembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik
dalammengikuti pelajaran
5. Mengecek kehadiran peserta didik
ataumengabsen kehadiran siswa
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
dihubungkan dengan pencarian solusi dalam setiap
permasalahan dalam kehidupan sehar-hari hingga
permasalahan yang akan dijadikan
proyek pembelajaran.

96
b. Kegiatan Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri 1. Diagnostik non kognitif 240 menit
- Guru menanyakan perasaan peserta didik
- Guru menanyakan kabar orang tua atau keluarga
- Guru menanyakan Kesehatan peserta didik
Eksplorasi Konsep 1. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai perubahan gaya dan selera
sesuai dengan karya desainer dan produk
fashion sertakonsep sustainable fashion
2. Guru menayangkan beberapa gambar atau
videomengenai perubahan gaya dan selera
sesuai dengan karya desainer dan produk
fashion serta konsep sustainable fashion
3. Peserta didik menerima Lembar kerja materi
4. Peserta didik mengamati contoh isu
mengenai trend dan karya desainer dan
produk fesyen yangberkembang saat ini
5. Peserta didik melakukan browsing materi
yang berhubungan dengan karya desainer
dan produkfashion serta konsep sustainable
fashion
6. Peserta didik melakukan browsing materi
yang berhubungan dengan karya desainer
dan produkfashion serta konsep sustainable
fashion
7. Peserta didik memilih menulis resume,
kemudian di presentasikan hasil browsing
terkaitmateri yang di ajarkan
8. Guru memberikan penjelasan materi
yangdiajarkan
9. Siswa menyimak penjelasan materi
karya desainer dan produk fashion
serta konsepsustainable fashion
Ruang Kolaborasi  Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
perkelompok.
 Guru membantu peserta didik melakukan browsing
yang
berhubungan dengan karya desainer dan produk fashion
sertakonsep sustainable fashion

97
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
 Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah karya desainer dan produk fashion serta
konsep sustainable
fashion
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
 Bagaiman pendapat kalian tentang trend karya desainer
yang
sedang berkembang saat ini?
Demonstraksi Peserta didik diskusi dan menjawab pertanyaan dalam lembar
Kontekstual kegiatan/aktivitas belajar dan menyajikannya dalam bentuk
laporan
tertulis berupa bahan presentasi

c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Penutup  Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
 Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
 Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
 Guru memberi salam, menutup pembelajaran

98
Pertemuan 4
a. Pendahuluan
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada peserta didik dan 15 menit
(persiapan/orientasi) meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdo’a
2. Guru dan peserta didik berdiri untuk berdiiri
untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
Profil Pelajar Pancasila
3. Guru menjelaskan kontrak belajar selama
pembelajaran
4. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran
5. Mengecek kehadiran peserta didik atau
mengabsen kehadiran siswa
Motivasi Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
dihubungkan dengan pencarian solusi dalam setiap
permasalahan dalam kehidupan sehar-hari hingga
permasalahan yang akan dijadikan
proyek pembelajaran.

b. Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Mulai Diri 1. Diagnostik non kognitif 240 menit
- Guru menanyakan perasaan peserta didik
- Guru menanyakan kabar orang tua atau keluarga
- Guru menanyakan Kesehatan peserta didik
Eksplorasi Konsep 1. Guru menayangkan beberapa gambar atau video
mengenai potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion
2. Guru menayangkan beberapa gambar atau video
mengenai potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion

99
3. Peserta didik menerima Lembar kerja materi
4. Peserta didik survey pasar terhadap
perkembangan potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion
5. Peserta didik menulis resume hasil pengamatan
selama survey, kemudian di presentasikan
hasilnya didepan kelas
6. Guru memberikan penjelasan tanggapan
terhadap hasil presentasi
7. Siswa menyimak penjelasan guru
Ruang Kolaborasi  Peserta didik membentuk kelompok diskusi 4 orang
per kelompok.
 Guru membantu peserta didik melakukan browsing yang
berhubungan dengan potensi dan kearifan lokal dalam
produk fashion
 Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan,
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab untuk memecahkan
masalah
perkembangan potensi dan kearifan lokal dalam produk
fashion
Refleksi Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab
Terbimbing pertanyaan berikut secara individu
 Bagaiman pendapat kalian tentang model batik saat ini?
Demonstraksi Peserta didik diskusi dan menjawab pertanyaan dalam
Kontekstual lembar
kegiatan/aktivitas belajar dan menyajikannya dalam bentuk laporan
tertulis berupa bahan presentasi

c. Penutup
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Waktu
n
Penutup  Guru memberikan penghargaan pada peserta didik 15 menit
yangberkinerja baik
 Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah diajarkan.
 Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
 Guru memberi salam, menutup pembelajaran

100
6. Asesmen
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
1. Asesmen Diagnostic
 Asesmen non kognitif

Pilih emoji berikut untuk mewakili perasaanmu hari ini.!

A B C D E

a. Coba kalian ceritakan, kegiatan apa yang kalian lakukan pada pagi tadi di rumah.
b. Tuliskan hal yang menyenangkan saat kamu berangkat ke sekolah
c. Bagaimana perasaan kalian jika bisa membuat batik

 Asesmen kognitif

Identifikasi materi
yang akan Pertanyaan Kemungkinan Jawaban
diujikan
1. Peserta didik Jelaskan yang dimaksud Sebuah system yang
mampu dengan ekosistem industri meggambarkan hubungan saling
mendeskripsik fesyen ! ketergantungan (interdependent
an ekosistem relationship) setiap peran di
industri mode dalam proses penciptaan nilai
dan overview kreatif dengan lingkungan sekitar
fesyen yang mendukung terciptanya
industri nilai kreatif

101
2. Peserta didik Sebutkan model bisnis atau jenis- Jenis-jenis industry fesyen yaitu :
dapat jenis industry fesyen yang kalian 1. Butik
mendeskripsik ketahui ! 2. Garmen
an model 3. Konveksi
bisnis atau 4. Tailor
jenis-jenis 5. Modiste
industri 6. Atelier
7. Sanggar busana
fesyen di
lingkungan
industri
fashion
3. Peserta didik Perhatikan gambar berikut ini! a. Memasuki tahun 90-an, tren
dapat a. fashion bergeser ke arah dengan
menganalisis gaya yang lebih funky. Orang-
perubahan orang di masa itu senang sekali
menggunakan berbagai hiasan
gaya dan
kepala seperti headband,
selera sesuai
bandana hingga hiasan leher
dengan
chockers. Penggunaan kaus kaki
perkembanga setinggi lutut serta jaket denim
n mode dan dan cargo pants merupakan style
fashion yang menjadi ciri khas di
tahun 90-an.
trend b. b. Memasuki Fashion 2000-an atau
Analisis perubahan gaya trend pada abad milenium, style
fesyen diatas ! fashion semakin bergeser lagi dan
tren denim menjadi icon yang hits
pada masa tersebut. Unisex
menjadi aturan dalam dunia
fashion pada masa ini. Orang di
seluruh dunia menjadi lebih
berani dan berpakaian bebas
sebisa mungkin.

4. Peserta didik Model kebaya Anne Avantie


dapat memiliki ciri nan sangat khas,
menganalisis potongan garis lengan, leher, dan
karya desainer Analisalah panjang kebaya berekor nan begitu
desainer fesyen berani. Perpaduan-perpaduan rona
dan produk
eksperimental nan sangat tidak
fesyen
terduga, dan perpaduan antara kain
102
dan aksesoris nan total.
karya ane avante berdasarkan
gambar di atas!
5. Peserta didik Sustainable fesyen adalah Sustainable fesyen adalah sebuah
mampu sebuah langkah untuk langkah untuk mengurangi
menganalisis mengurangi limbah fesyen limbah fesyen yang kini jadi salah
konsep yang kini jadi salah satu satu penyumbang terbanyak dan
sustainable penyumbang terbanyak dan dapat merusak bumi.
fesyen dapat merusak bumi. Sustainable fesyen adalah konsep
Sebagai konsumen, apa usaha yang salah satunya memproduksi
yang sudah kalian lakukan pakaian dengan proses yang
dalam mengimplementasikan ramah lingkungan.
konsep tersebut dalam Konsep sustainable fesyen
kehidupan sehari‐hari ! dijalankan bukan hanya dalam
proses desain busananya saja,
tetapi juga dalam proses
produksi secara berkesinam-
bungan.
6. Peserta didik Analisalah potensi dan kearifan Salah satu contoh produk lokal
dapat lokal dalam produk fesyen yaitu batik, tenun, ecoprint dan
menganalisis yang ada disekitarmu ! lain sebagainya
potensi dan
kearifan lokal
dalam produk
fesyen

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
103
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

a. Pengetahuan
Soal Pilihan Ganda
1. Secara umum, ada dua macam garis yang dikenal, yaitu:

a. garis lurus dan patah


b. garis tipis dan tebal
c. garis lengkung dan pendek
d. garis lengkung dan pendek
e. garis lurus dan lengkung

7. Daftar Pustaka
 Media Internet http://www.pengertianku.net/2016/12/pengertian-sistem-
komputer-dan-komponennya.html
 Dasar-dasar Busana Kelas X Semester 1, Kemendikbud Dirjen Vokasi, 2021

REFLEKSIGURU

□ Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
□ Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
□ Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
□ Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
□ Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
□ Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

104
SIS
WA
□ Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
□ Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
□ Apakah Hand Out membantu kalian memahami materi hari ini?

H. LAMPIRAN
1) Sumber Bacaan Guru dan Siswa
Dunia Industri dan perkembangan mode (DIPM)

a. Ekosistem industry mode

Ekosistem industi mode yaitu sebuah sitem yang menggambarkan hubungan


saling ketergantungan (interdependent relationshop) antar setiap peran di dalam
perubahan gaya hidup (mode). Mode merupakan suatu penanda dari perubahan
gaya hidup pada satu periode, yang tidak dapatdipisahkan dari perkembangan
sejarah kehidupan, budaya manusia, dan kemajuan teknologiyang semakin cepat.
Mode adalah sesuatu yang menunjukkan perubahan sekaligus
menentangkeberadaan yang lalu dan menuju ke kepeloporan, bukan pengikut
(Servewright, 2007:160) Dengan demikian, mode mengedepankan pemahaman
tentang suatu yang baru dengan semangatbesar secara terus menerus. Fenomena
ini merupakan cerminan dari berbagai kejadian yangtelah diterima dan digunakan
sebagai bagian dari sejarah sosial.
Polhemus dan Procter juga menunjukkan bahwa dalam masyarakat
kontemporer Barat, istilah Fashion kerap digunakan sebagai sinonim dari
istilah dandanan, gaya dan busana, sedangkanMalcolm Barnard melihat
fashion sebagai komunikasi. Penelusuran dalam kata busana sebagaikata kerja
dirumuskan dalam arti, membusanai diri sendiri dengan “perhatian” pada
efeknya. Artinya lebih dari sekadar membusanai diri, tetapi juga berdandan
dan mengenakan perhiasan. Jadi, meski semua pakaian disebut busana, tidak
semua dandanan dapat disebut fashionable. Olehkarena itu, mode dan pakaian
merupakan cara yang paling signifikan yang dapat dipakai dalammengonstruksi,
mengalami dan memahami relasi sosial dewasa ini.Menurut Simmel, terdapat dua
kecenderungan sosial yang penting dalam membentuk fashion, yaitu kebutuhan
untuk menyatu dan kebutuhan untuk terisolasi. Bila salah satu kecenderungan
ituhilang, maka fashion tidak akan terbentuk. Masih menurut Simmel, individu
haruslah memilikihasrat untuk menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan
harus memiliki hasrat menjadisesuatu yang terlepas dari bagian itu.Selain itu,
terdapat pemahaman mengenai arti mode dan fashion menurut asal kata dan
penelusuranperubahan maknanya, antara lain:Mode berasal dari bahasa Latin,
“modus”, berarti gaya yang berlaku secara umum dalam halberpakaian atau
berperilaku. Istilah tersebut juga diserap oleh bahasa Belanda, “modus”,
yangmengacu pada bentuk produk.
105
Bagi masyarakat umum, ada pendapat bahwa mode identik dengan dunia
glamor, serba mahal dan unreachable, dunia yang berkisar pada peragaan busana,
peragawati cantik, dan perancang.Bahkan bagi siswa sekolah mode, banyak yang
memasuki dunia ini sebagai sarana menjadi selebriti,segera setelah lulus,
membuka usaha sendiri, membuat peragaan busana, dan menjadi
perancangterkenal tanpa persiapan pengembangan sisi bisnisnya. Masih banyak
pula yang beranggapanbahwa presentasi mode dalam bentuk peragaan busana
semata-mata hanya sebagai pengisi acarahiburan, berkaitan dengan dunia
entertainment, selebriti, dan sosialita.Namun sesungguhnya dunia mode
tidak sesederhana itu. Mode memiliki ruang lingkup yangsangat luas dan
pengelolaannya memiliki kerumitan tersendiri. Mulai dari bahan baku (dari
sisihulu), proses serat, menjadi tekstil, kemudian produk akhir mode, hingga tata
kelola pemasarannyadi mal atau gerai penjualan (dari sisi hilir). Keanekaragaman
produk mulai dari alas kaki hinggaujung rambut, tentu memiliki perbedaan proses
dan pangsa konsumennya.
Setiap dekade selalu menampilkan gaya berpakaian yang berbeda-beda.
Setiap tahunnya selalu ada trend fashion baru yang muncul ataupun trend lama
yang kembali muncul.
Perubahan jaman serta perubahan gaya hidup masyarakatnya sangat
mempengaruhi terhadap perkembangan tren fashionnya juga. Sehingga setiap
generasi dan dekade memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing. Mari
simak ulasan berikut mengenai perkembangan tren fashion di tiap dekadenya.
1. Fashion 70-an

Mode 70-an adalah yang paling liberal. Setiap


orang bisa mengenakan pakaian sesuai yang mereka
inginkan. Celana jeans berada di puncak ketenaran
fashion dan perempuan mulai mengenakan kemeja.

2. Fashion 80-an

Berkembangnya teknologi yang juga menyebabkan


perubahan lifestyle ditambah dengan banyaknya wanita yang
mulai menapaki dunia karier. Hal tersebut turut
mempengaruhi lahirnya model baju untuk wanita karir dan
independen.
Gaya berbusana tersebut dikenal dengan pakaian-pakaian
kantoran yang rapi dengan aksen minimalis. Salah satunya
bisa didapiat dari perpaduan antara jas dengan rok atau
celana panjang berbahan kain.

106
3. Fashion 90-an

Memasuki tahun 90-an, tren fashion bergeser ke arah


dengan gaya yang lebih funky. Orang- orang di masa itu
senang sekali menggunakan berbagai hiasan kepala seperti
headband, bandana hingga hiasan leher chockers.
Penggunaan kaus kaki setinggi lutut serta jaket denim dan
cargo pants merupakan style fashion yang menjadi ciri khas
di tahun 90-an.

4. ashion 2000-an

Pada abad milenium, style fashion semakin bergeser lagi


dan tren denim menjadi icon yang hits pada masa tersebut.
Unisex menjadi aturan dalam dunia fashion pada masa ini.
Orang di seluruh dunia menjadi lebih berani dan berpakaian
bebas sebisa mungkin.

5. Fashion 2020

Pada tahun 2020 ini, tren fashionnya belum


mengalami banyak perbedaan dari tahun-tahun
sebelumnya. Tampilan kasual masih jadi andalan
dengan penggunaan blazer ataupun cardigan
sebagai outer.
Warna monokrom juga banyak digunakan oleh
masyarakat masa kini. Tren hypebeast di tahun ini
juga diyakini masih akan berlanjut hingga akhir
tahun.

b. Model bisnis
Model- model bisnis fesyen diantaranya adalah :
1. Butik
2. Garment
3. Konveksi
4. Tailor
5. Modiste
6. Attelier
7. Sanggar busana

107
IDE DAN PELUANG BISNIS FASHION

Industri fashion berkembang dan membuat bisnis fashion menjadi peluang besar
bagi calon pengusaha. Ada banyak peluang bisnis dalam industri fashion yang bisa
menjadi jalan bagi Anda untuk mendapatkan uang, beberapanya adalah:

1. Fashion Designer

Jika Anda memiliki skill di bidang merancang busana, fashion designer merupakan
salah satu bisnis yang cocok untuk Anda.

2. Fashion Blogger

Apakah Anda memiliki skill menganalisa trend dan mengobservasi detail terkecil
tetapi tidak punya modal besar untuk membuka bisnis fashion dalam skala besar?
Jika iya, Anda dapat membuat blog fashion yang dapat menghasilkan uang.

3. Bisnis Majalah Fashion

Anda dapat memulai bisnis penerbitan majalah yang berfokus pada style dan tren
fashion. Tugas utama bisnis ini adalah menjaga penggemar mode untuk terus
mengikuti berita dan update terbaru dalam industri fashion.

4. Membuat Brand Pakaian Sendiri

Memiliki brand pakaian sendiri merupakan idaman bagi calon pengusaha bisnis
fashion. Sebagian orang berpikir sulit karena kita tidak memiliki latar belakang
desain atau sebagainya.
Jangan menggangap membuat brand pakaian sendiri itu sulit dikarenakan ada
banyak jasa yang dapat Anda gunakan.

Anda dapat menyewa desainer, konveksi dan sebagainya.

5. Bisnis Agen Model

Agen model adalah perusahaan yang mewakili model fashion yang bekerja dalam
industri fashion.

Agen model mendapatkan pemasukan dari komisi yang sudah didiskusikan


dengan model dan kepala agen.

Jika Anda merasa cukup ahli dibidang mencari model dan membuat deal
dengan model-model tersebut.

Ini merupakan salah satu bisnis yang dapat Anda jalankan.

108
6. Impor dan Ekspor Produk Fashion

Jika Anda mempunyai modal dan pengetahuan teknis, Anda bisa memulai
meng-import produk fashion dari berbagai negara.

Anda dapat menjualnya di dalam negerti serta juga memiliki kesempatan untuk
mengekspor hasil produk lokal ke negara lain.

7. Konsultan

Anda juga bisa menjadi konsultan untuk perusahaan yang bergerak di bidang
fashion.

8. Fotografer

Jika Anda memiliki ketertarikan di bidang fotografi, Anda bisa menjadi


fotografer di majalah terkemuka, iklan fashion, art photography, potret selebriti
sampai papparazi.

Bagaimana Cara Agar Sukses Dalam Bisnis Bidang Fashion?


Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar sukses menjalankan
bisnis fashion:

Lakukan Riset Pasar

Sebelum memulai untuk membangun usaha, lakukan riset terlebih dahulu untuk
mengetahui kebutuhan atau permintaan pasar.

Tentukan siapa pelanggan Anda. Dengan menentukan pelanggan di awal


memulai bisnis, Anda dapat lebih mudah dalam proses pemasaran dan
menentukan jenis produk yang ingin dipasarkan.

Ada jenis orang yang ingin membeli pakaian dengan kualtias yang baik dan harga
terjangkau, ada juga yang ingin model yang sesuai trend masa kini.

Dua target market ini akan menentukan jenis barang yang akan Anda jual, cara
marketing, dll.

Dengan adanya riset di awal, Anda dapat menentukan bisnis fashion apa yang

Anda ingin bangun. Buatlah Business Plan Berdasarkan Riset Anda


Business Plan menjadi salah satu persiapan yang dibutuhkan untuk merencanakan
hal seperti seperti anggaran, proses transaksi, pengiriman, sistem retur dan
sebagainya.

109
Jika Anda ingin memproduksi produk Anda sendiri, berarti ada tambahan seperti
desain produk, menentukan brand atau merek serta budget untuk
mempromosikan merek Anda.

Tentukan jenis pakaian yang ingin Anda jual dan pelajari jenis bahan yang
diminati pembeli saat ini.

Kemudian carilah vendor atau supplier yang terpercaya karena mereka yang
akan memproduksi produk bisnis fashion Anda.

Ikuti Tren

Menjalankan bisnis fashion sedikit berbeda dengan bisnis pada umumnya. Karena
banyak pelanggan akan terus mengikuti tren yang sedang berkembang saat itu.
Oleh karena itu, sebagai pelaku bisnis fashion Anda perlu memperhatikan tren
yang sedang berkembang.

Jangan terlalu banyak menumpuk stok produk jika belum memiliki banyak
pelanggan.

Ikutilah tren mode yang sedang banyak dicari konsumen dan pergunakan tren
sebagai indikator produk yang harus cermati.

Strategi Pemasaran yang Tepat

Sama halnya dengan menjalankan bisnis lain, dalam berbisnis fashion, Anda juga
perlu menggunakan strategi pemasaran yang tepat.

Anda bisa berpromosi dengan menggunakan online marketing maupun non-online


marketing.

Banyak para pengusaha fashion membuat grup pada social media yang berisi
target pelanggan dan mem-posting gambar produk pada grup tersebut.

Cara bisnis ini cukup efektif jika Anda sudah meminta izin terlebih dahulu dari
target market yang bersangkutan.

Jangan sampai target market Anda merasa diganggu karena postingan gambar
produk Anda secara terus-menerus.

Buka Toko

Membuka toko, baik online maupun offline harus Anda miliki sebagai tempat
transaksi bisnis. Jika Anda belum memiliki cukup modal untuk membuka toko yang
besar, maka mulailah dari yang kecil namun menarik.
110
Gunakan kreativitas untuk mendesain toko Anda. Toko yang menarik akan dilihat
lebih banyak calon konsumen dan tentunya mendatangkan pembeli. Hal ini
berlaku baik untuk toko online maupun offline Anda.

Bekerjasama dengan Influencer/Buzzer

Untuk memperkenalkan produk fashion yang Anda jual, Anda perlu bekerja sama
dengan influencer atau buzzer dengan profesi model maupun publik figur. Cobalah
minta model atau publik figur ini mengenakan produk tersebut dan
mempostingnya melalui social media bisnis Anda maupun social media mereka.

Hal ini tentu menjadikan promosi bisnis lebih menarik. Selain itu, jika sebuah
fashion item dikenakan oleh orang yang terkenal, maka akan ada banyak orang
yang menginginkannya. Dengan demikian, bisnis Anda akan berjalan dengan
lancar.

Berikan Diskon

Semua orang pasti menyukai diskon, apalagi wanita dalam mencari kebutuhan
fashion.

Oleh karena itu, cobalah sesekali memberikan diskon pada pelanggan agar
mereka lebih sering membeli produk Anda dan menjadikan mereka lebih loyal.

Berikan diskon di hari-hari tertentu, misalnya saat hari belanja nasional, hari
konsumen, potongan harga saat ulang tahun, dan sebagainya.

Jika Anda ingin sukses dalam bisnis fashion, Anda harus bisa menerapkan cara
bisnis di atas. Setelah menerapkan semua cara tersebut, kesuksesan semakin
dekat dan Anda bisa menjadi pengusaha yang sukses.

Namun yang perlu dipahami, bahwa kesuksesan dalam usaha akan selalu
berkaitan erat dengan masalah keuangan.

Mustahil bagi seorang pengusaha untuk memiliki cara atau strategi apapun dalam
bisnis jika tidak diimbangi oleh pengelolaan keuangan untuk mendukung strategi
tersebut.

Selain itu, Anda juga harus melakukan pembukuan agar bisnis Anda tetap berjalan
dengan baik. Saat ini sudah banyak contoh pembukuan sederhana online shop
yang bisa Anda gunakan, salah satunya software akuntasi dari Jurnal. (diakses
melalui https://www.jurnal.id/id/blog/2018-6-cara- bisnis-agar-sukses-dalam-
bidang-fashion/ pada tanggal 5 juli 2022)

111
c. Perubahan gaya dan selera
Trend menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah bentuk nominal yang
berartikan ragam cara atau bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu (pakaian,
gaya rambut, corak hiasan, serta penggunaan jilbab dan lain sebagainya). Dalam
bahasa Inggris trend merupakan kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, selain
mendengar mungkin diantara kita pernah atau bahkan sering mengucapkan kata
trend. Trend adalah segala sesuatu yang saat ini sedang di bicarakan, diperhatikan,
dikenakan atau dimanfaatkan oleh banyak masyarakat pada saat tertentu. Dalam
hal ini, tanda-tanda suatu objek sedang menjadi trend adalah jika disaat tersebut
menjadi pusat pembicaraan, pusat perhatian dan sering sekali digunakan. Dan trend
ini terjadi pada saat tertentu saja, karena trend mempunyai masa atau umur
dimayarakat. Jadi secara garis besar trend adalah objek yang sedang menjadi pusat
perhatian di masyarakat pada saat tertentu. Jika kita kaitkan dengan fashion atau
busana. Trend adalah busana yang sedang digemari oleh sebagian besar masyarakat
pada periode waktu tertentu.
Fashion telah menjadi bagian penting dari gaya, trend dan penampilan
keseharian masyarakat. Menurut Soekanto, fashion memiliki arti suatu mode yang
hidupnya tidak lama, yang mungkin menyangkut gaya bahasa, perilaku, hobi
terhadap model pakaian tertentu Pengertian yang sama juga dikatakan oleh
Lypovettsky, Fashion merupakan bentuk perubahan yang bercirikan oleh rintikan
waktu yang cepat, sehingga fashion merupakan kekuatan dari individualitas dengan
mengizinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dalam berbusana. Ilmuan lain
juga ada yang mengatakan yaitu Polhemus dan Procter bahwa fashion digunakan
sebagai sinonim atau persamaan dari istilah dandanan, busana dan gaya di dalam
masyarakat
Fashion adalah hal penting yang mencirikan pengalamn hidup sosial seseorang.
Maka sebab itu, fashion mempunyai beberapa fungsi. Fungsi tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut: a. Sebagai sarana komunikasi, fashion dapat menyampaikan
pesan artifaktual yang bersifat non-verbal

b. Fashion dapat merefleksikan atau mengekspresikan keadaan hati seseoarang


menggunakannya c. Fashion mempunyai suatu fungsi kesopanan (modesty function)
dan daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. d. Fashion sebagai fenomena budaya
e. Fashion dapat mengungkap mengenai identitas pemakainya f. Fashion juga bisa
digunakan untuk menunjukkan nilai sosial dan status, karena dengan melihat dari
fashion maka orang lain dapat membuat kesimpulan menganai siapa dia

112
Fashion akan berubah dari masa ke masa. Apabila fashion baru muncul, maka
fashion yang sebelumnya dianggap kuno dan lambat laun akan ditinggalkan. Fashion
dapat berulang kembali setelah beberapa tahun, fashion baru bertitik tolak pada
fashion sebelumnya
dan tampil kembali dengan variasi baru. Pada penampilan fashion biasanya
terlihat lebih dari satu garis fashion, karena fashion diciptakan oleh sejumlah
perancang. Hasil dari berbagai hasil rancangan itu diperoleh garis dan warna yang
banyak ditampilkan atau dominan. Garis serta warna itulah yang menentukan trend
fashion terbaru. Sebagai ciri utama fashion yaitu dengan adanya perkembangan,
sebab suatu fashion akan dapat dikatakan fashion apabila model tersebut sedang
mengalami perhatian masyarakat sebagai sesuatu yang sedang disenanginya dan
dipergunakannya. Apabila laju perkembangan dari suatu fashion itu sudah mencapai
puncaknya dan telah menjadi tradisi dalam masa yang tidak ada batasanya, fashion
itu sudah tidak dapat lagi dikatakan suatu fashion. Fashion adalah sesuatu yang
selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Fashion selalu mempunyai tempo
terhadap kepopulerannya. Terlebih lagi trend terhadap busana, busana merupakan
salah satu kebutuhan pokok yang dapat dikategorikan dalam hal yang mengalami
perubahan cepat.
Trend Fashion yaitu cara berpakaian yang baru, up to date dan mengikuti
perkembangan zaman. trend fashion juga merupakan gaya hidup seseorang yang
diaplikasikan dalam cara seseorang dalam mengenakan pakaian, aksesoris, atau
bahkan dalam bentuk model rambut hingga make up. Saat ini, perkembangan fashion
di Indonesia sudah sangat pesat, yang diikuti dengan trend yang silih berganti.
Dampak perkembangan fashion tersebut tentu saja membuat masyarakat mau tidak
mau mengikuti trend yang ada. Bahkan bukan hanya sekedar mengikuti tetapi sudah
menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat modern saat ini untuk tampil trendy dan
stylish. Dengan perkembangan media baik cetak, elektronik hingga internet yang
berperan sebagai pemberi informasi kepada masyarakat turut mempengaruhi
masyarakat dalam mengikuti trend, selain dari faktor permintaan masyarakat yang
telah menjadikan fashion sebagai suatu kebutuhan. Berdasarkan beberapa pendapat
para ahli di atas dapat disimpulkan bahawa trend fashion adalah busana atau
pakaian yangs edang dibicarakan atau di gunakan oleh banyak orang di masyarakat.
(sumber : http://etheses.iainkediri.ac.id/1428/3/bab%202.pdf )
d. Karya desainer dan produk fashion
Tak sekadar rutin menggelar fashion show di tiap musim, beberapa desainer Indonesia
ini berhasil mendapatkan tempat di hati para penikmat mode tak hanya di Indonesia tapi
juga dalam skala internasional. Perjalanan yang panjang dengan cerita pengalaman yang
menginspirasi, tangan kreatifnya berhasil membawa perubahan yang membanggakan
dalam urusan fashion Tanah Air.
Mereka juga telah menorehkan prestasi di kancah global. Ini dibuktikan dari sejumlah
desainer yang berhasil membawa pulang beragam penghargaan dunia atau yang
koleksinya dikenakan beberapa selebriti internasional.

113
1. Biyan

Desainer kelahiran Surabaya ini merupakan salah satu perancang Indonesia yang
konsisten berkarya sejak lama. Ia merintis karier sejak tahun 1983, ketika magang di
rumah mode Enrico Coveri, Florence, Italia. Sekembalinya dari studi di Eropa, Biyan
mulai merilis koleksi ready- to-wear yang diangkat dari namanya, Biyan, pada tahun
1984. Rancangan yang kaya akan detail ornamen menjadi andalannya. Koleksinya sarat
akan romantisisme, elegan, tetapi praktis dikenakan perempuan urban.
Kemudian di tahun 1995, ia meluncurkan label kedua, Studio 133 Biyan. Lewat label
keduanya ini, ia persembahkan koleksi dengan desain yang cenderung kasual dan harga
yang lebih terjangkau namun tetap menonjolkan DNA miliknya, yaitu detail bebatuan.
Sementara itu, di saat Indonesia terkena krisis ekonomi Asia pada bulan Mei tahun
1999, Biyan justru meluncurkan label yang dirancang untuk anak muda, (X)S.M.L.
Potongan asimetris dan dekonstruksi menjadi ciri khas label tersebut. Untuk
materialnya, label (X)S.M.L menggunakan bahan katun yang cocok dikenakan sehari-
hari.
Di tahun 2004, lahirlah rancangan yang dipersembahkan secara eksklusif untuk
pengantin, yaitu Biyan Bride. Melalui label ini, ia membuka layanan personalisasi gaun
yang bisa disesuaikan dengan karakter calon pengantin.
Tak hanya dari ranah fashion saja, Biyan juga menggemari produk-produk interior.
Lewat kecintaannya tersebut, ia merilis produk interior sendiri dengan nama Biyan
Living pada tahun 2006.
Perancang dengan pendidikan formal dari The London College of Fashion tahun 1981-
1983 ini selalu mengambil inspirasi dari kekayaan tropis dan keragaman suku dan
budaya Indonesia. Desainnya feminin, bersemangat global dan kekinian. Rancangan
dari label Biyan pun bisa ditemukan di berbagai kota-kota besar di Indonesia, bahkan
retail ternama internasional di Hong Kong, Taipei, maupun toko online multilabel,
seperti Moda Operandi dan Net-a-Porter.

114
2. Sebastian Gunawan

Menjadi salah satu desainer Indonesia yang berhasil memadukan kreativitas dan bisnis,
Sebastian Gunawan mengawali karier di tahun 1993 sepulangnya dari belajar fashion di
Milan. Ia memulai dengan label eponimnya, Sebastian Gunawan, yang bergaya
adibusana dan dibuat berdasarkan pesanan. Kehadiran awal Sebastian berhasil menarik
perhatian berkat rancangan yang anggundan mewah. Apalagi permainan detail seperti
kristal, sulam, dan pemakaian kain yang halus, terutama berjenis sutra kerap ia
tampilkan.
Tahun 1995, Sebastian yang dikenal akrab dengan panggilan Seba ini, merilis koleksi
siap pakai bertajuk Votum sebagai label sekundernya. Ia bekerja sama dengan sang istri
yang berasal dari Italia, Christina Panarese. Kemudian di tahun 2000, keduanya
membuat koleksi siap pakai dengan sentuhan adibusana yang diberi nama Sebastian
Red.
Karier Seba terus bergerak maju dan tahun 2006 lahirlah label Sebastian Sposa untuk
rancangan gaun pengantin. Kemudian pasangan Seba dan Christina ini mendesain baju
untuk anak-anak dengan label Bubble Girl.
Seba begitu tertarik akan dunia fashion, hingga pada tahun 1984 ia mengambil langkah
untuk kursus di Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo yang kemudian
dilanjutkan di Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, Amerika
Serikat tahun 1987 dan Istituto Artistico dell'Abbigliamento Marangoni, Milan, Italia
tahun 1989.
Sebelum memulai bisnis mode, Sebastian sempat menjadi asisten PR Manager di
perusahaan pemasok peralatan kelautan di Jakarta, kemudian menjadi asisten desainer
di Park's Tuxedo and Bridals di Los Angeles, Amerika Serikat tahun 1987-1988, dan
desainer paruh waktu di Egon von Fusternberg, Milan tahun 1990-1991. Saat ini karya
Sebastian Gunawan hadir di sejumlah mal dan memiliki butik sendiri di kawasan
Harmoni, Jakarta.

115
3. Didi Budiardjo

Pria kelahiran Malang tahun 1970 telah melalui evolusi desain dalam
perjalanan kariernya. Sepulang ke Tanah Air dari belajar mode di Atelier
Fleuri Delaporte, Paris tahun 1991, Didi memproduksi rancangan siap pakai
bergaya kontemporer yang dipasarkan melalui sejumlah department store di
Jakarta.
Sebelumnya di tahun 1989, Didi berhasil menjuarai Susan Budihardjo Designer
Contest ketika dirinya mengenyam pendidikan fashion di Lembaga Pengajaran
Tata Busana Susan Budihardjo. Rancangan yang elegan dan mengikuti lekuk
tubuh wanita menjadi identitas Didi ketika merancang gaun malam maupun
gaun pengantin.
Tak hanya glamorama dari sehelai gaun, lewat label eponimnya, Didi juga
mewujudkan kecintaannya terhadap seni dan budaya Indonesia dengan
mempersembahkan koleksi berupa kebaya.
Berbagai prestasi pun berhasil ia raih. Ia mendapatkan penghargaan Piala
Redaktur Mode 1993 sebagai New Comer Fashion Designer of the Year 1991
dari para redaktur mode Jakarta yang tergabung dalam Redmod. Kemudian,
Didi juga menerima penghargaan "Fashion Designer Awards 2000" dari Fashion
Cafe Jakarta, dan sejumlah penghargaan lainnya.
Didi juga kerap menampilkan kreasinya dengan mengikuti ajang internasional,
seperti pekan mode Hong Kong World Boutique pada tahun 2006 dan 2007,
kemudian rancangannya menjadi salah satu yang ditampilkan dalam
pembukaan Asian Games 2006 di Doha, Qatar.

123
4. Ghea Panggabean
Desainer ini mendapat julukan Ratu Etnik karena konsisten menggunakan
elemen dari suku- suku berbagai belahan dunia ke dalam desain busana dan
aksesorinya.
Setelah belajar fashion di Lucie Clayton College of Dressmaking Fashion
Design, London (1976-1978) dan Chelsea Academy of Fashion, London (1979),
Ghea kembali ke Jakarta dan langsung menarik perhatian pencinta fashion
karena karakter desainnya yang menggunakan berbagai unsur budaya
masyarakat lokal, terutama dari Indonesia.
Ghea mempopulerkan kembali jumputan dan lurik ke dalam fashion dan sampai
kini tak berhenti menggali kekayaan Tanah Air, antara lain kain simbut yang
merupakan batik kuno dri Banten, busana pengantin Jawa berupa kebaya
panjang beludru hitam dengan kutu baru, hingga aksesori dari Sumatra Barat
dan kain tenun Indonesia Timur.
Beberapa penghargaan yang telah ia terima adalah "Best Asian Designer Award"
tahun 1987 di Singapura, Apparel Trophy sebagai desainer pakaian siap pakai
terbaik Indonesia tahun 1987 dari Redaktur Mode, dan Adikarya Wisata Award
tahun 1987. Selain dipasarkan di sejumlah gerai toko di Jakarta, karya Ghea
juga dapat ditemukan di Aseana Boutique di Kuala Lumpur, Malaysia yang
kemudian dipasarkan lagi hingga ke Amerika, Prancis, dan Belgia.
Tahun 2009, Ghea memperkenalkan peralatan makan keramik bercorak
jumputan Palembang yang bekerja sama dengan Kedaung Group.

5. Didit Hediprasetyo

Tumbuh dan besar di Boston, Amerika Serikat, Didit Hediprasetyo memulai


kariernya sebagai perancang busana ketika dirinya tinggal di Paris, Prancis.

124
Didit belajar desain mode selama 4 tahun di Parsons School of Design, New
York dan École Parsons à Paris. Ia juga mengambil kursus melukis, fotografi,
dan sejarah seni.
Didit meraih penghargaan Silver Thimble 2006 untuk karya modenya saat
masih berstatus sebagai pelajar, dan lulus pada tahun 2007. Saat ini, karya-
karyanya rutin diperagakan di panggung Pekan Mode Paris. Ia tercatat sebagai
salah seorang perancang busana yang masuk daftar Official Calendar Paris
Fashion Week yang secara konsisten menggelar peragaan dalam ajang
tersebut, menjadi satu dari sedikit desainer Indonesia yang berhasil menembus
pagelaran mode bergengsi tersebut.
Didit juga tercatat sebagai salah seorang perancang interior mobil BMW
Inpidual Series 7. Karya rancangannya antara lain pernah dipakai oleh
penyanyi Kanada, Carly Rae Jepsen, saat menghadiri MTV Video Music Awards
2013. Sejumlah aktris Indonesia pun sering mengenakan gaun-gaun rancangan
Didit, di antaranya Anggun, Bunga Citra Lestari, dan Velove Vexia.
Gaun adibusana karya Didit juga pernah dipublikasikan oleh majalah Vogue
Inggris. Ia menjadi satu-satunya desainer Indonesia yang mencatatkan namanya
di situs majalah mode tersebut.

6. Adrian Gan

Memulai karier sejak tahun 1986, Adrian Gan memiliki karakter desain yang
kuat melalui penggunaan struktur.
Ia kerap bereksperimen dengan bentuk dan materi baru tanpa melupakan
unsur daya pakai dan penampilan yang menarik. Misalnya, membuat koleksi
yang berangkat dari teknik origami dalam pergelaran tunggal tahun 2006 dan
bentuk arsitektur rumah Padang dalam pergelaran bersama Bazaar's Fashion
Concerto tahun 2008 lalu.
Bagi desainer lulusan Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo
Jakarta ini, identitas desain adalah jati diri dari seorang desainer. Maka tak
heran jika rancangannya begitu diapresiasi.
Ia juga berhasil menerima banyak penghargaan. Salah satunya menjadi juara
pertama kompetisi siswa sekolah LPTB Susan Budihardjo tahun 1985 yang

125
membuka peluang dirinya untuk terus berkarya hingga saat ini.
Jahitan yang rapi, eksplorasi budaya, detail sulaman yang kaya membuat
Adrian banyak menerima pesanan khusus. Dan yang paling khas dari
rancangannya, ia kerap menampilkan DNA miliknya tanpa mengesampingkan
sisi idealis dirinya.
Koleksinya menjadi andalan para pengantin yang begitu jeli mengutamakan
kualitas desain.

7. Edward Hutabrat

Biasa disapa dengan sebutan Bang Edo, ia dikenal melalui rancangannya yang
selalu bersentuhan dengan budaya Indonesia. Desainer kelahiran Medan dan
berkarya di Jakarta ini belajar fashion secara otodidak. Ia pernah menjadi
finalis Lomba Perancang Mode (LPM) dan memulai karier sebagai desainer
sejak tahun 1981. Tahun 1985 ia mendalami tenun ulos dan sempat
mengadakan pameran di Belanda bersama Prajudi Atmodirdjo.
Tahun 1990, Edo mendalami songket dan batik Jambi yang membawa dirinya
untuk melakukan pameran di London pada tahun 1992. Kemudian di tahun
1996, ia membuat busana nasional Indonesia dan dikenal sebagai pembuat
kebaya berkelas. Riset atas kain tradisional dan seni kriya Indonesia melahirkan
buku Busana Nasional Indonesia tahun 1999 dan diterbitkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Meskipun bukan pembatik, kecintaannya pada batik
membuat dirinya untuk merilis buku kedua, Batik Indonesia pada tahun 2006.
Tahun 2007, ia membangkitkan kembali gairah pada busana berbahan batik
melalui rancangan bermerek Part One yang bergaya muda dan urban global
dengan memadukan batik katun atau corak kotak-kotak, bergaris, atau
berbunga yang kemudian diikuti banyak orang.
Upaya ini memberikan ia penghargaan Fashion Icon Award 2008 dari Asosiasi
Perancang Pengusaha Mode atau APPMI sebagai penggagas kembalinya batik
tenun.

126
Edo rutin berkeliling ke berbagai tempat di Indonesia, selain untuk
mempromosikan busana nasional dan pemakaian kain tradisional, terutama
batik sebagai gaya hidup sehari-hari, juga untuk bekerja sama dengan perajin
kriya di berbagai tempat.

8. Sapto Djojokartiko
Lulusan Esmod Jakarta ini dilahirkan dan dibesarkan di Solo, kota yang
memadukan antara aristokrasi dan feodalisme Jawa dan kolonialisme Belanda,
sehingga memberikan banyak pengaruh bagi seorang desainer Sapto
Djojokartiko. Kekayaan latar budaya pun kerap diangkat menjadi inspirasi
terbesarnya.
Sapto meluncurkan label dengan namanya sendiri pada tahun 2007. Semula ia
lebih banyak membuat pakaian berdasarkan pesanan, terutama kebaya.
Namun di tahun 2009, ia mulai memproduksi busana siapa pakai.
Material lace dengan sulaman bordir menjadi identitas rancangannya sejak
awal. Ia senang mengeksplorasi sisi kecantikan wanita melalui berbagai palet
warna lembut. Siluet yang rileks dan craftsmanship berkualitas tinggi diolah
secara cermat. Nuansa santun dengan keseksian yang tersirat begitu terasa
ketika melihat rangkaian koleksi siap pakainya.
Tepat 10 tahun sudah desainer ini berkarya. Jajaran busana dihadirkan dengan
mengedepankan kekuatan teknik bordir tampil semakin modern dan elegan
namun tidak berlebihan.
Sapto Djojokartiko juga banyak menggunakan material yang luwes dan ringan
mengikuti alur gerak pemakainya. Pemilihan bahan ini terasa tepat untuk
diaplikasikan ke dalam sebuah koleksi busana siap pakai, khususnya untuk
musim panas.

8. Bin House

Rumah mode milik Josephine Komara ini terinspirasi dari objek di


sekelilingnya, seperti kombinasi warna, bentuk, motif, dan juga penataan.
Menurut wanita yang akrab disapa Obin, tiap kreasinya itu diciptakan untuk
wanita masa kini. Perpaduan batik dan tenun pun diolah secara kreatif.
Tak ada kata membosankan jika melihat setiap rancangan Obin.

127
Ketertarikannya pada tenun dimulai tahun 1975, bermula dari minatnya pada
benda antik dan kain tua. Bersama suaminya ketika itu, Baron Manansang, dan
seorang kerabat, Yusman Siswandi, Obin mengenalkan tenun untuk keperluan
interior dan kemudian tenun ikat sutra memakai alat tenun bukan mesin yang
melahirkan rangkaian koleksi wastra modern.
Berbekal pengalaman puluhan tahun itulah, ia piawai dalam memberi tekanan
pada struktur kain yang digunakan.

10. Anne Avantie

Memulai karier sejak tahun 1989, Anne Avantie dikenal berkat eksplorasinya
pada busana nasional dan kain tradisional. Bentuk dasar rancangannya dapat
dikenali dengan mudah, yaitu kebaya, meskipun banyak modifikasi yang ia
lakukan.
Anne sendiri mengatakan, ia tidak menabrak aturan baku kebaya yang
dianggap sakral. Dalam perjalanan kariernya, Anne Avantie yang belajar
fashion secara otodidak ini mendapat hati di masyarakat, terutama karena
busananya tampil mewah dengan menggunakan manik kristal, sulam, dan
bordir, hingga bulu.
Anne juga menggunakan kain batik yang diberi imbuhan kristal, tenun sutra
tradisional yang dilukis, hingga lurik.
Berbagai penghargaan diraih seperti Kartini Award 2005 dari Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia, mengikuti pergelaran di Kuala Lumpur Asia Fashion
Week 2004, dan acara pergelaran tren Asosiasi Perancang Pengusaha Mode
Indonesia (APPMI) di mana ia bergabung. Selain memenuhi permintaan
perorangan melalui karya merek Anne Avantie, ia juga memiliki produk busana

128
siap pakai memakai batik bermerek "Batiken Lawasan".
Butiknya terdapat di Grand Indonesia dan The Catwalk Mal Kelapa Gading,
Jakarta. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial, mengelola Wisma Kasih
Hyrocephalus yang kegiatannya antara lain membantu anak dengan
hidrosefalus, serta melatih pengembangan bakat untuk siswa perempuan di
beberapa sekolah kejuruan.
(Foto: Courtesy of Instagram Biyan, Sebastian Gunawan, Didi Budiardjo, Ghea
Panggabean, Bin House, Didit Hediprasetyo, Adrian Gan, Edward Hutabarat,
Sapto Djojokartiko, dan Anne Avantie) melalui
https://harpersbazaar.co.id/articles/read/4/2019/6646/10-desainer-fashion-
indonesia-paling-berpengaruh

e. Konsep sustainable

Tren ‘sustainable fashion’ mulai menunjukkan eksistensinya di industri


mode di Indonesia, sebagai sebuah revoulsi yang akan menjadikan industri ini
lebih berkelanjutan. Sustainable fashion umumnya melalui beberapa tahapan
produksi, tetapi memiliki daya tahan yang lebih baik, dan kualitas lebih tinggi.
Seluruh proses dilakukan secara bertanggung jawab serta ramah lingkungan.
Tidak hanya ramah lingkungan, sustainable fashion juga berkomitmen
menciptakan praktik kerja yang sehat terhadap pekerjanya. Untuk
menggalakkan konsep ini, sejumlah merek fashion dan peritel
menyelenggarakan Copenhagen Fashion Summit tahun 2017. Topik utama
pertemuan ini adalah untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan
circular fashion system, atau disebut juga dengan sustainable fashion.
Senada dengan misi dari sustainable fashion, Lenzing, perusahaan
produsen serat berbahan dasar alami asal Austria, menggulirkan sejumlah
upaya untuk mewujudkan industri mode di Indonesia yang lebih hijau dan
beretika. Melalui merek serat tekstil unggulannya, TENCEL™, Lenzing bersama
mitra bisnis dan juga desainer mode Indonesia, berkontribusi untuk
mengedukasi publik tentang pentingnya menggunakan material yang ramah
lingkungan. Serat TENCEL™ memiliki terbuat dari bahan dasar alam (botanic
origin), di proses secara berkelanjutan, lembut dan aman di kulit,
menghasilkan warna yang cerah serta memiliki daya serap yang tinggi. Serat
TENCEL™ ini juga dapat terurai kembali ke tanah.

Beberapa merek pakaian lokal di Indonesia telah menggunakan serat ini


sebagai bahan utama produk mereka, diantaranya Zayana (pakaian muslim), et
cetera, The Executive, Bateeq, dan EASE. Sedangkan untuk merek
internasional yang telah menggunakan Serat TENCEL™ diantaranya adalah
Uniqlo, Jockey, Zara, Levi’s, dan H&M. TENCEL™ juga bermitra dengan
komunitas dan figur publik yang berpengaruh, untuk memperkenalkan tentang
material yang bebahan dasar alami dan memberikan pemahaman bahwa

129
dengan menggunakan produk yang mengandung TENCEL™, publik telah secara
aktif berkontribusi membangun industri mode secara positif dan di waktu yang
bersamaan, menjaga keberlangsungan ekosistem. Selain itu, salah satu
keunggulan TENCEL™ yang membuatnya berbeda dari material lain adalah
durability atau ketahanan produk, lebih awet meski digunakan dalam jangka
waktu lama.

Desainer senior Indonesia, Merdi Sihombing, adalah pelopor yang


mengusung isu sustainable fashion di Indonesia. Merdi berpendapat definisi
sustainable fashion lebih dari sekedar ramah lingkungan. Pemberdayaan dan
praktik dagang yang adil (fair trade) juga termasuk sebagai upaya untuk
menciptakan industri mode yang berkelanjutan. November 2018, Merdi
Sihombing menyelenggarakan perhelatan perdana Eco Fashion Week Indonesia
(EFWI), yang didukung juga oleh Lenzing dan TENCEL™. Ajang ini menjadi
medium untuk memperkenalkan produk dan penghubung yang strategis antara
pelaku bisnis, konsumen, serta produsen/pemilik merek.

Selain EFWI, desainer yang banyak mengembangkan tekstil nusantara


termasuk tenun dan sulam ini, juga melakukan program Community
Development ke desa-desa di Indonesia, seperti Alor, Rote Ndao, Banyuwangi
dan Lombok. Dalam program ini, Merdi berinteraksi langsung dengan ibu-ibu
penenun, memberikan pelatihan dan ilmu tentang serat dan kain, serta
membantu mereka untuk memasarkan produk hasil akhirnya. Merdi juga
melihat konsep mode yang berkelanjutan dari sisi yang menarik, yakni akar
dan kekayaan budaya di Indonesia.

Bagi Merdi, nilai adat dan budaya yang terkandung dalam sebuah kain
tenun memiliki kisah sejarah yang wajib untuk dihormati dan diteruskan ke
generasi berikutnya. Banyak jenis

kain khas daerah tertentu yang dibuat berdasarkan cerita rakyat atau legenda
setempat, dan tidak dapat dipotong atau digunting saat akan dijahit menjadi
pakaian, karena akan bertentangan dengan etika budaya setempat. Hal seperti
ini yang harus diketahui para pelaku bisnis kecil maupun besar yang ingin
secara penuh membangun ekosistem mode yang lebih baik.

Selain memberdayakan para pengrajin di daerah pelosok di Indonesia,


Merdi juga aktif berpartisipasi di ajang fashion show berskala internasional dan
juga mengusung tema mode yang berkelanjutan. Baru-baru ini, Merdi
berpartisipasi di Independent London Fashion Week Designers Association
(ILFWDA) untuk memperkenalkan koleksinya yang juga menggunakan bahan
yang mengandung serat TENCEL™ dan dibuat melalui program community

130
development bersama Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi. Dari London, Merdi meluncur ke Dhaka untuk mengikuti
Bangladesh Fashion Week 2019 dengan membawa karya yang menggunakan
kain-kain tenun dengan pewarna alam dan Teknik SIRAT atau ikat kepala
bermotif sacred geometry yang disambung-sambung menjadi satu untuk
dijadikan gaun atau mantel yang cantik. Dalam dua perhelatan akbar tersebut,
tidak hanya memperkenalkan budaya Indonesia, tetapi juga cita-citanya untuk
membangun sebuah sistem mode yang baru yang disebut dengan gerakan Re-
Thinking Fashion System.

Upaya Merdi Sihombing untuk mendorong fashion diplomacy yang


mengedepankan sustainable fashion berlanjut di Jakarta melalui diskusi
interaktif bertajuk “Saving Our Ocean: Re-thinking Our Lifestyle”. Diskusi
berlangsung interaktif bersama dengan beberapa pelaku industri yang
mengedepankan inisiatif dan produk ramah lingkungan seperti Hannah Nur
Auliana dari Waste4Change dan Finalis Next Top Model Valerie dan Veronika.

Konsep sustainable fashion juga diterapkan oleh salah satu mitra bisnis
Lenzing yang berlokasi di Jawa Tengah. Didirikan tahun 1998 di Desa
Yamansari, Kecamatan Lebaksiu, PT Laksana Kurnia Mandiri Sejati (Lakumas)
merupakan pabrik pemintalan yang sebagian besar karyawannya adalah orang
asli Tegal. Salah satu produk unggulan dari Lakumas adalah sarung tenun
goyor, yang sangat diminati di pasar Timur Tengah dan Afrika. Sarung tenun
ini merupakan produk khas Tegal, yang kini telah diproduksi dengan
pengolahan bahan dasar lokal dan dibuat langsung oleh pengrajin asli daerah
tersebut. Selain menggunakan serat alami dari TENCEL™, konsep bisnis yang
dijalani oleh Lakumas juga ikut memberdayakan masyarakat lokal, serta
meningkatkan kualitas hidup para pekerjanya.

Perjalanan Merdi Sihombing dan Lakumas menjadi dasar bagi Lenzing


melalui merek tekstil unggulannya, TENCEL™, untuk menjaga komitmen dan
cita-cita untuk memperbaiki sistem mode di Indonesia dan mengedukasi publik
tentang konsep yang tepat tentang sustainable fashion.

***

Tentang Lenzing Group

Lenzing Group adalah perusahaan internasional yang memproduksi serat


berkualitas tinggi dari bahan baku alami terbarukan, ramah lingkungan dan

131
berteknologi inovatif. Serat-serat ini menjadi bahan dasar untuk berbagai
aplikasi tekstil dan nonwoven, juga digunakan dalam pakaian kerja dan
pakaian pelindung serta digunakan dalam sektor industri.

Kekuatan Lenzing dalam kualitas dan inovasi menjadi tolok ukur standar
global untukserat selulosa. Dengan 80 tahun pengalaman dalam memproduksi
serat, Lenzing Group merupakan satu-satunya perusahaan di dunia yang
mampu memproduksi ketiga generasi serat selulosa dalam jumlah yang besar.
Produk Lenzing dipasarkan dengan nama brand TENCEL™ untuk aplikasi dalam
industri tekstil, VEOCEL™ untuk aplikasi dalam industri nonwoven dan
LENZING™ untuk aplikasi dalam bidang industri dan produk lainnya. Inovasi
lainnya seperti REFIBRA™ yang menggunakan teknologi recycling, LENZING™
ECOVERO™ sebagai standar baru dalam eco-responsible viscose dan TENCEL™
Luxe, lyocell filament, telah menjadikan Lenzing sebuah perusahaan global
yang memimpin dalam hal inovasi.

Kesuksesan Grup Lenzing didasari pada orientasi pelanggan yang


konsisten, digabung dengan inovasi, teknologi dan kepemimpinan berkualitas.
Lenzing berkomitmen terhadap prinsip sustainable management, dengan
standar lingkungan yang sangat tinggi dan dapat menggarisbawahi
komitmen ini dengan berbagai sertifikasi dan penghargaan berskala
internasional, untuk proses bisnisnya sebagai sustainable company terdepan di
sektornya. Selain serat, sebagai bisnis utamanya, Lenzing Group juga bergerak
aktif dalam bidang engineering dan plant construction. Di Indonesia, Lenzing
memiliki pabrik produksi serat di Purwakarta dan bernaung di bawah PT.
South Pacific Viscose. ( Diakses
melalui https://www.tencel.com/id/news-and-events/meniti-
jalan-revitalisasi-industri-mode-di- indonesia pada tanggal 5 juli 2022)

f. Potensi lokal dalam produk fashion


Dunia fashion di Indonesia saat ini sedang ramai diperbincangkan. Hal ini
sedang ramai diperbincangkan oleh kaum Milenial. Membahas fashion dalam
tata cara berpakaian menjadi topik perbincangan yang sering dibahas oleh
kaum Milenial. Bukan hanya itu, topik perbincangan mereka juga membahas
tentang produk-produk fashion. Bukan hanya membahas produk-produk fashion
yang berasal dari luar negeri tetapi juga produk-produk fashion yang berasal
dari dalam negeri. Tak hanya menjadi topik perbincangan, fashion juga
menjadi hal yang digemari oleh kaum Milenial. Fashion adalah hal yang paling
dekat dengan kehidupan sehari- hari manusia. Fashion turut hadir membantu
manusia dalam memilih bagaimana tata cara berpakaian yang akan ia gunakan
untuk menjalankan kesehariannya. Hal inilah yang menjadi sebab mengapa
fashion digemari oleh manusia.

132
Menurut Poppy Dharsono, tokoh fashion Indonesia yang tidak hanya sebagai
pengamat tapi juga praktisi, fashion adalah sebuah kecenderungan gaya yang
sedang digemari pada saat itu dan berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Ellen, owner butik Nyla, fashion adalah bagian gaya hidup yang
merupakan pilihan pribadi setiap orang, yang bisa Beberapa dekade terakhir
sudah banyak pelaku usaha lokal yang sudah dan mau memulai berkecimpung
dalam dunia fashion. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan usaha
fashion di Indonesia. Fashion merupakan subsektor Ekonomi Kreatif. Sebagai
bagian dari subsektor Ekonomi Kreatif, fashion merupakan subsektor yang
berpengaruh terhadap kenaikan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu
negara. Berikut merupakan Data Kontribusi Subsektor Ekonomi Kreatif
terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) membuat diri mereka merasa lebih
baik dan nyaman. (Savitrie, 2008: 53-54).
Contoh produk local yang dapat dikembangkan di lingkungan sekitar
misalnya batik, tenun, songket dan lain sebagainya. Berikut ini adalah brand
local batik yang terkenal di Indonesia diantaranya :
1. Danar Hadi

Telah lama berkecimpung dalam dunia batik tentu menjadikan brand lokal
satu ini layak memasuki daftar brand batik lokal terkenal. Setelah berkembang
dengan baik di Solo, kini brand tersebut merambah ke beberapa kota besar di
Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, medan, Surabaya, dan Semarang.
2. Batik Keris
Brand ini bermula dari produk batik rumahan yang kemudian berkembang
pesat dan tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Manado, Bali,
Jakarta, Palembang, Lombok, dan Balikpapan.
Menghadirkan berbagai macam kombinasi corak, motif, hingga warna, yang
masing-masing kombinasinya menyimpan cerita dan makna unik yang
tersembunyi, yang dapat membuat siapa saja takjub.
Brand batik lokal terkenal ini menyediakan produk ready-to-wear yang
dapat dipadukan dengan beragam kombinasi gaya fashion, baik itu untuk acara
formal maupun hanya untuk penampilan sehari-hari.
3. Batik Semar
Mulanya, brand dari batik ini hanya menyediakan koleksi berupa batik tulis
yang diperuntukkan bagi golongan menengah ke atas saja.
Namun seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya popularitas
batik di berbagai lapisan masyarakat, Batik Semar pun mulai mengeluarkan
produk batik dengan jenis yang lebih beragam, seperti batik kombinasi, batik
133
cap, hingga batik sablon dengan corak yang juga sangat beragam.
4. Alleira Batik
Karakteristik utama pada brand batik lokal terkenal satu ini terlihat dari
kombinasi warna serta gradasi kontemporernya, sehingga setiap produk yang
dihasillkan akan selalu terlihat unik, cantik, dan mewah.
Sementara untuk motifnya, Brand ini lebih banyak memadukan antara
budaya barat dan budaya timur, dan selalu mengeluarkan varian motif terbaru
setiap tahunnya yang mencerminkan kebanggaan terhadap budaya serta daerah
di Indonesia.

5. Batik Iwan Tirta


Iwan Tirta telah mengabdikan banyak waktu dalam hidupnya untuk
mengenalkan batik kepada dunia. Ia juga merupakan seorang maestro batik
yang terkenal dengan berbagai
koleksinya yang melegenda. Maka tak heran jika Batik Iwan Tirta sangat
layak memasuki jajaran brand batik lokal terkenal di Indonesia.
Selain menghadirkan beragam desain yang nampak mewah dan estetik,
Batik Iwan Tirta juga kerap mengadakan pameran busana yang megah dan bisa
disaksikan oleh masyarakat luas.

g. kearifan lokal dalam produk fashion


Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat
lokal. Contoh dari fesyen yang mengangkat sumber ide dari kearifan local
misalnya upacara adat, motif kain khas nusantara,

rumah adat dan kearifan local lainnya. Berikut adalah karya pengaplikasian

134
desain yang memanfaatkan kearifan lokal

Mengangkat kearifan lokal kain nusantara

Mengangkat kearifan lokal kain nusantara

Mengangkat kearifan lokal yang terinspirasi dari pohon Mangrove yang berada di Sumba,
NTT

135
3. BRANDING DAN MARKETING
MODUL AJAR
DASAR BRANDING DAN MARKETING (DBM)

A. IDENTITAS MODUL
PENYUSUN :
SATUAN PENDIDIKAN :
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X TATA BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 3 x 12 JAM (36 X 45 MENIT)
ELEMEN : DASAR BRANDING DAN MARKETING (DBM)
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
branding dan marketing, menjelaskan segmentasi pasar,
memahami DNA brand, memahami pesaing dari produk
busana, menjelaskan definisi dan konsep marketing dan
digital marketing

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang Dunia Industri dan
perkembangan mode (DIPM)

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain berkebhinekaan global,
mandiri, kreatif, gotong royong. berkebinekaan global ( berhubungan dengan mengenal dan
menghargai budaya, gotong royong (dituangkan dalam Kerja Tim) , mandiri (dituangkan
dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide gagasan tari)

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : Vidio tari, laptop, LCD, Gaway
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik on line maupun off line , media Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular / tipikal : peserta didik mampu memahami branding dan
marketing, menjelaskan segmentasi pasar, dan
memahami DNA brand
Peserta didik dengan kesulitan belajar : peserta didik mampu memahami branding dan
marketing, dan menjelaskan segmentasi pasar,
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : peserta didik mampu memahami branding dan
marketing, menjelaskan segmentasi pasar, dan
mencipta DNA brand

136
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran : Project Based Learning
Moda pembelajaran : Blended Learning
Sintak Belajar : Merdeka Belajar

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami segmentasi pasar.
2. Memahami DNA Brand.
3. Memahami pesaing dan produk busana
4. Menjelaskan definisi dan konsep marketing dan digital marketing
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta Didik dapat menciptakan DNA Brand ( Personal Branding)
2. Peserta Didik dapat meningkatkan penjualan Produk.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kamu Tau tentang pengaruh Merk Dagang?
2. Mengapa suatu merk dagang ada yang disukai / tidak disukai oleh konsumen?
3. Mengapa Produk Fashion suatu saat berubah Trend nya?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di Elearning (Clasroom) dan Youtube serta
lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic, formatif, sumatif, beserta lembar penilaiannya

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila.
⮚ Guru memperkenalkan diri dengan peserta didik tingkat X dengan menyebutkan
nama, alamat, dan mata pelajaran yang di ampu
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

137
⮚ Mengecek penampilan peserta didik (well groomed) mulai dari kerapihan dan
kelengkapan anggota badan

2. Inti (60 Menit)


a. Mulai diri
⮚ Guru menanyakan keadaan siswa saat mengikuti pelajaran, misalnya apakah saat
ini kalian bahagia? Apakah kalian siap mengikuti pelajaran?
⮚ Guru membagikan post it kepada peserta didik agar menuliskan nama
panggilannya untuk ditempelkan di dada agar teman yang lain dapat membaca
nama temannya
⮚ Guru menanyakan perasaan siswa memakai produk yang terkenal? Guru
meminta 2 siswa untuk bercerita tentang perasaannya saat memakai produk yang
bermerk.

b. Eksplorasi konsep
⮚ Guru memimpin pembuatan kesepakatan kelas.
⮚ Peserta didik mengamati video lagu profil pelajar pancasila
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada materi tentang
analisis segmentasi pasar dan pesaing dari produk busana
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular
dan high

c. Ruang kolaborasi
⮚ Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Setiap kelompok menganalisa Vidio yang berhubungan dengan segmentasi pasar
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan

d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang analisa Vidio yang
berhubungan dengan segmentasi pasar
e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran tadi?
⮚ Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?

3. Penutup (15 menit)


⮚ Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang hasil analisa yang
berhubungan dengan Personal Branding.
⮚ Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

138
PERTEMUAN 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti (60 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru menanyakan keadaan siswa saat mengikuti pelajaran, misalnya apakah saat
ini kalian bahagia? Apakah kalian siap mengikuti pelajaran?
⮚ Guru membagikan post it kepada peserta didik agar menuliskan Harapannya
setelah mengikuti pembelajaran pada materi Personal Branding, untuk
ditempelkan di kertas Plano yang di tempel di dinding kelas.
⮚ Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan harapannya yang ditulis
tersebut
⮚ Guru memberi memberi umpan balik terhadap harapan siswa tersebut.

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru memimpin pembuatan kesepakatan kelas.
⮚ Peserta didik mengamati video lagu profil pelajar pancasila
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada materi tentang
Personal Branding. (https://youtu.be/elmIMEQ0uFE )
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Setiap kelompok menganalisa Vidio yang berhubungan dengan materi tentang
personal branding
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan

d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang analisa Vidio yang
berhubungan dengan personal branding

139
e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik bagaimana
perasaanmu mengikuti pembelajaran tadi?
⮚ Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran pada hari ini:
● Belajar apa hari ini? Setiap siswa menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari hari ini.

3. Penutup (15 menit)


⮚ Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang hasil analisa yang
berhubungan dengan personal branding
⮚ Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

PERTEMUAN 3

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran .
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti (60 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru menanyakan keadaan siswa saat mengikuti pelajaran, misalnya apakah saat
ini kalian bahagia? Apakah kalian siap mengikuti pelajaran?
⮚ Guru membagikan post it kepada peserta didik agar menuliskan Harapannya
setelah mengikuti pembelajaran pada materi tentang konsep marketing dan digital
marketing untuk ditempelkan di kertas Plano yang di tempel di dinding kelas.
⮚ Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan harapannya yang ditulis
tersebut
⮚ Guru memberi umpan balik terhadap harapan siswa tersebut.

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru memimpin pembuatan kesepakatan kelas.
⮚ Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada materi tentang
marketing dan digital marketing
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high

140
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Setiap kelompok menganalisa Vidio yang berhubungan dengan materi tentang
marketing dan digital marketing ( https://youtu.be/xsoxodTF2zQ )
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan

d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang analisa Vidio yang
berhubungan dengan marketing dan digital marketing

e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik bagaimana
perasaanmu mengikuti pembelajaran tadi?
⮚ Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran pada hari ini:
● Belajar apa hari ini? Setiap siswa menyebutkan hal-hal yang telah dipelajari hari ini.

3. Penutup (15 menit)


⮚ Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang hasil analisa yang
berhubungan dengan segmentasi pasar dan pesaing dari produk busana.
⮚ Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu ketika mengenakan pakaian original Brandid?
⮚ Bagaimana perasaanmu ketika mengenakan pakaian Brandid KW?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah kamu selalu berpakaian mengikuti trend?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran ini?

2) Diagnostic kognitif
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang Merk ?
⮚ Sebutkan macam – macam merk busana yang kamu ketahui?
⮚ Mengapa merk tertentu harganya bisa mahal?

141
⮚ Apakah kamu bisa menjelaskan Trend Mode saat ini?
⮚ Mengapa kebanyakan orang suka belanja online?
⮚ Apa kelebihan dan kelemahan belanja online?

b. Formatif
1) Analisalah video iklan tentang produk …. yang kamu amati!

No Nama Kesesuaian antara Waktu Total score


video dan produk pengumpulan

KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika video iklan sesuai dengan produk nilai 86 – 100
Jika video iklan kurang sesuai dengan produk nilai 76-85
Jika video iklan tidak sesuai dengan produk nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Jika anda adalah seorang pemilik butik yang berkonsentrasi membuat pakaian casual
remaja, bagaimana cara anda mempromosikan produk anda?
3) Merk apa yang akan anda gunakan untuk produk anda?

No Nama Penguasaan materi Sikap Keaslian ide Total score

KRITERIA :

Jika sangat menguasai dan urut materi nilai 86 – 100

142
Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65

Jika serius dan jujur dalam pembawaan nilai 86 – 100


Jika kadang - kadang serius dalam pembawaan nilai 70-85
Jika kurang serius dalam pembawaan nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 - 65

Jika ide baru nilai 86 – 100


Jika ide yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3
4) Pengamatan

No Nama mandiri Kreatif Jujur Kerja sama

Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73

c. Sumatif
1) Tes sumatif 1
a) Kisi – kisi tes sumatif 1

N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No


o Kognitif soal
Pembelajaran soal

1 Dasar Pada akhir Pengertian L1 / C1 Memahami B/S


Branding fase E, segmentas pengertian
1
dan peserta didik i pasar segmentasi pasar

143
2 Marketing mampu Klasifikas L1 / C1 Menyebutkan macam B/S 2
(DBM) menjelaskan i system – macam jenis
segmentasi marketing marketing secara
pasar, offline atau online
memahami
3 DNA brand, Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 3
memahami contoh desain busana
pesaing dari busana tentang busana
produk casual casual remaja untuk
busana, remaja kesempatan tertentu

4 definisi dan Contoh – L3 / C5 Disajikan gambar B/S 4


konsep contoh tentang brand
marketing brand tertentu yang sesuai
dan digital busana produk dan
marketing. casual kesempatannya
remaja

5 Unsur – L3 / C5 Memilih sebuah B/S 5


unsur pamflet/brosur yang
marketing sesuai dengan produk

b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda (B/S)
2. System penjualan secara door to door merupakan jenis pemasaran secara
online (B/S)

144
3. model busana di atas adalah busana yang saat ini sedang tren dikalangan
remaja (B/S)

4. gambar di atas merupakan brand anak muda Indonesia yang sudah


mendunia (B/S)

5. Media di atas merupakan sebuah brosur atau pamflet (B/S)

145
c) Kunci Jawaban tes sumatif 1
1. B
2. S
3. B
4. B
5. S

d) Norma penilaian tes sumatif 1


Nilai = jumlah soal yang benar x 5
= 20 x 5
= 100
2) Tes Sumatif 2
a) Kisi – kisi tes sumatif 2

N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No


o Kognitif soal
Pembelajaran soal

1 Dasar Pada akhir Konsep L1 / C1 Menjelaskan konsep PG


Branding fase E, DNA DNA Brand pada
1
dan peserta didik Brand sebuah brand busana
Marketing mampu remaja
(DBM) menjelaskan
2 segmentasi Konsep L1 / C1 Menjelaskan konsep PG 2
pasar, DNA DNA brand pada
memahami Brand produk busana
DNA brand, remaja

3 memahami Personal L3 / C5 Disajikan gambar PG 3


pesaing dari branding tentang brand fesyen
produk tertentu
busana,
4 definisi dan Personal L3 / C5 Disajikan gambar PG 4
konsep branding tentang brand
marketing tertentu yang sesuai
dan digital produk dan
marketing. kesempatannya

5 Personal L3 / C5 Merangkai sebuah diskusi 5


branding personal branding

146
b) Tes Sumatif 2
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Dibawah ini merupakan hal – hal yang mempengaruhi segmentasi pasar, kecuali …
A. Segmentasi geografis
B. Segmentasi demografis
C. Segmentasi psikografis
D. Segmentasi perilaku
E. Segmentasi topografis
2. Memasarkan sebuah produk dapat melalui online maupun offline, manakah di bawah ini
yang bukan merupakan media penjualan secara online…
A. Shopee
B. Lazada
C. Tokopedia
D. Bazaar
E. Jd.id
3. Michelle membeli sepatu dengan merk “ABABA” , nomer sepatu yang dia pilih sesuai
dengan ukuran kakinya. Akan tetapi ada kelemahan dari sepatu tersebut antara lain dari
segi bahan yang kurang nyaman dan desain warna yang kurang up to date.
Apakah produk tersebut layak untuk dipilih ?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Kurang setuju
D. Agak setuju
E. Tidak setuju
4. Perhatikan logo brand di bawah ini!

147
logo di atas merupakan brand dari produk …
A. Sepatu
B. Busana pesta
C. Sportwear
D. Casual wear
E. jeans
5. z
e) Kunci Jawaban tes sumatif 1
6. B
7. S
8. B
9. B
10. S

f) Norma penilaian tes sumatif 1


Nilai = jumlah soal yang benar x 5
= 20 x 5
= 100

3) Tes Sumatif 3
a) Kisi – kisi tes sumatif 3

N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No


o Kognitif soal
Pembelajaran soal

148
1 Dasar Pada akhir Klasifikas L1 / C1 Menyebutkan Uraian
Branding fase E, i jenis – jenis
1
dan peserta didik marketing marketing
Marketing mampu
2 (DBM) menjelaskan Strategi L2 / C2 Menjelaskan Uraian 2
segmentasi pemasaran macam- macam
pasar, strategi
memahami pemasaran
DNA brand,
memahami
pesaing dari
produk
busana,
definisi dan
konsep
marketing
dan digital
marketing.

b) Tes sumatif 3
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan jenis jenis marketing produk busana yang kamu ketahui!
2. Untuk memasarkan produk busana, bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara baik online maupun offline. Jelaskan strategi marketing seperti apa yang
kalian ketahui!

149
M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN
Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum
memiliki tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca
ulang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan,
silakan lakukan pengamatan

N. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 2 :
Merancang sebuah brand produk busana casual remaja :

No Jenis Kelebihan produk Sasaran pasar Strategi pemasaran


pakaian

142
O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

BAB 1
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISA PRODUK PESAING

A. Pengertian Segmentasi Pasar


Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan
sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk atau menganalisis
perbedaan antara pembeli di pasar. Segmentasi pasa yang efektif harus dapat diukur, dicapai, memberikan
keuntungan, dapat dibedakan secara jelas dan dapat dilaksanakan.

B. Jenis Segmentasi Pasar

Secara umum, terdapat empat jenis segmentasi pasar, yakni segmentasi perilaku,
demografis, psikografis, serta geografis. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengacu pada pengelompokan konsumen berdasarkan tingkah
lakunya terhadap produk bisnis yang ditawarkan, mulai dari sikap, pengetahuan, reaksi
atau respon, loyalitas, serta penggunaan produk terkait dari seorang pelanggan. Biasanya,
jenis segmentasi ini lebih terikat dengan proses pengambilan keputusan atau decision
making konsumen.
2. Segmentasi Demografis
Jenis lainnya dari segmentasi pasar adalah segmentasi demografis, dimana pengelompokan
konsumen berfokus terhadap aspek-aspek seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, status menikah, dan lain sebagainya.
3. Segmentasi Psikografis
Berikutnya ada pula segmentasi psikografis yang lebih cenderung berhubungan dengan
aspek psikologis pelanggan. Umumnya, pelaksanaan segmentasi ini cukup rumit lantaran
Anda wajib memahami selera target konsumen secara mendalam. Untuk itu, Anda bisa
memanfaatkan survei seperti pembagian kuesioner agar dapat mengetahui preferensi
sebenarnya dari konsumen terkait, seperti gaya hidup, hobi, ketertarikan, dan semacamnya.
4. Segmentasi Geografis
Jenis terakhir segmentasi pasar adalah segmentasi geografis, yaitu pengelompokan
konsumen menurut aspek lokasi seperti tempat tinggalnya. Segmentasi satu ini tentu tidak
kalah penting dari lainnya mengingat kebutuhan maupun kegunaan suatu produk dan jasa
selalu akan berbeda-beda tergantung pada lokasi, keadaan, maupun cuaca.

C. Tujuan Segmentasi Pasar


1. Mengenali Kompetitor Bisnis
Salah satu tujuan segmentasi pasar adalah untuk mengenali berbagai kompetitor bisnis

143
Anda. Pasalnya, ketika Anda mengetahui segmen mana yang akan digeluti, tentu Anda
akan melihat siapa dan berapa kompetitor di dalamnya. Hal ini bisa menjadi acuan dasar
untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Anda dapat mempelajari, mencontoh
ataupun mengevaluasi berbagai taktik pemasaran dalam menarik minat pelanggan.
2. Meningkatkan Pelayanan Menjadi Lebih Baik Tujuan lainnya dari segmentasi pasar adalah
meningkatkan pelayanan menjadi jauh lebih baik. Ya, setelah mengetahui segmentasi pasar
bagi bisnis, Anda dapat menerapkan layanan yang sesuai di dalamnya.
3. Bahan Evaluasi dan Perencanaan Bisnis Segmentasi pasar juga ditujukan sebagai bahan
evaluasi ataupun perencanaan perusahaan. Anda akan jadi lebih mudah memahami dan
mempelajari setiap strategi pemasaran yang telah dilakukan, sehingga dapat membuat
rencana bisnis dengan baik dan cerdas ke depannya.
4. Meningkatkan Efektifitas Strategi Pemasaran Selain itu, tujuan segmentasi pasar adalah
untuk meningkatkan efektifitas strategi pemasaran produk maupun jasa yang ditawarkan.
Sebab, dengan adanya pengetahuan akan target konsumen, proses marketing suatu bisnis
akan jauh lebih terarah, mulai dari promosi, produksi, distribusi, dan lain sebagainya.

D. Manfaat Segmentasi Pasar


1. Membantu memenuhi kebutuhan konsumen
2. Meningkatkan daya tarik konsumen
3. Mempermudah perusahaan mengatur produk maupun jasa yang ditawarkan
4. Membantu perusahaan fokus terhadap kelompok target konsumen tertentu saja
5. Membuka peluang lebih besar terhadap pertumbuhan bisnis
6. Membantu pemasaran menjadi lebih baik dan terarah
7. Mempermudahkan perusahaan mengelola keuangan, khususnya untuk pemasaran
8. Meningkatkan daya saing bersama competitor

E. Syarat Dasar Segmentasi Pasar

Dalam menjalankan strategi dan menentukan segmentasi pasar, tentu hal ini tak bisa dilakukan
sembarangan. Pada dasarnya, ada beberapa syarat dasar yang harus perusahaan atau pebisnis
penuhi, seperti:
1. Dapat diukur, artinya pembagian konsumen yang dilakukan harus terukur, entah itu dari
besar, luas, jumlah, ataupun daya belinya dalam setiap kelompok pasar.
2. Dapat dibedakan, maksudnya tiap-tiap kelompok target pasar bisa dibedakan dengan jelas.
3. Logis dan dapat dijangkau, artinya segmentasi pasar adalah hal yang mampu dilaksanakan
dan terjangkau oleh perusahaan.
4. Memiliki skala atau ruang lingkup target yang cukup besar.
5. Target pasar yang dituju berpeluang memberi keuntungan bagi bisnis.

144
F. Prosedur Melakukan Segmentasi Pasar

Lalu, bagaimanakah cara melakukan segmentasi pasar? Berikut beberapa tahapan yang harus
Anda lalui.
1. Tahap Survei
Langkah pertama ketika ingin melakukan segmentasi pasar adalah survei. Ya, Anda perlu
mengeksplorasi target konsumen terlebih dahulu untuk mengenalinya secara mendalam,
entah itu dengan membagikan kuesioner, wawancara, dan lain-lain. Tahap ini akan
membantu Anda mengumpulkan beragam jenis informasi dan data yang dibutuhkan dari
masyarakat atau sasaran pasar.
2. Tahap Analisis
Tahap kedua dari segmentasi pasar adalah menganalisis informasi. Jika Anda telah memiliki
data yang dibutuhkan, maka kemudian Anda harus melakukan analisis terhadap informasi
tersebut hingga akhirnya menarik sebuah kesimpulan. Hasil analisis nantinya digunakan
sebagai dasar pengelompokan konsumen berdasar segmennya.
3. Tahap Identifikasi
Tahap akhir dari segmentasi pasar adalah melakukan identifikasi. Setelah memiliki data
terkait konsumen dan menganalisisnya, Anda kemudian dapat mengidentifikasi setiap
kelompok target pasar tersebut. Dalam tahap ini, Anda akhirnya akan menemukan jenis
konsumen mana yang akan menjadi lahan pemasaran bisnis.

O. GLOSARIUM
Istilah Istilah yang digunakan dalam Modul ajar
Personal Branding : suatu proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek yang ada
dalam diri
Digital Marketing : pemasaran secara digital
Segmen Pasar : kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda
DNA brand :

P. DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/xsoxodTF2zQ

https://youtu.be/elmIMEQ0uFE
Redaksi OCBC NISP https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/segmentasi-pasar-adalah

145
4. MENGGAMBAR MODE

MODUL AJAR
DASAR-DASAR KEAHLIAN BUSANA
FASE E – MENGGAMBAR MODE

146
MODUL AJAR MENGGAMBAR MODE

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : …………………………
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………………………
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 X 45 MENIT
ELEMEN : Menggambar Mode
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan dan
membuat gambar anatomi tubuh dan dasar ilustrasi,
mencampur warna, implementasi desain dan detail ke
anatomi tubuh, dan membuat desain teknis secara digital.

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari materi tentang perhitungan
matematika dasar dan perkembangan mode.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain berkebhinekaan global,
mandiri, kreatif, gotong royong. berkebinekaan global ( berhubungan dengan mengenal dan
menghargai budaya, gotong royong ( dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdiskusi
dan belajar kelompok, mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan
dalam ide menggambar mode)

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : Vidio perkembangan mode, Majalah Mode, Gadget, LCD, pensil,
penggaris, kertas gambar, cat air, pensil warna, penghapus.
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik on line maupun off line , media Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular / tipikal : dapat membuat gambar mode secara anatomi
tubuh dan ilustrasi
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat membuat percampuran warna
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat membuat gambar mode secara manual
maupun digital
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PjBL dengan sintak MERRDEKA

147
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Menerapkan gambar anatomi tubuh


2) Menerapkan dasar ilustrasi
3) Menerapkan pencampuran warna
4) Menerapkan implementasi desain dan detail ke anatomi tubuh
5) Membuat gambar anatomi tubuh
6) Membuat dasar ilustrasi mencampur warna
7) Membuat desain dan detail ke anatomi tubuh
8) Membuat desain teknis secara digital

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan desain busana sesuai dengan bentuk
tubuh.
2. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan warna busana sesuai dengan warna kulit
3. Siswa mampu mengimplementasikan pemilihan motif bahan busana sesuai dengan
bentuk tubuh dan warna kulit.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian pernah mendengar tentang anatomi tubuh?
2. Model busana seperti apa yang kalian sukai?
3. Apa model dan warna busana yang sedang trend saat ini?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di elearning. dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan alat dan bahan untuk praktik pembelajaran
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic, formatit, sumatif beserta dengan lembar
penilaiannya

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

148
⮚ Kegiatan well gromed dengan mengecek kelengkapan dan kerapian berbusana

2. Inti (330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak
yang maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru
menayangkan video motivasi tentang fashion show
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Apakah pengertian dari anatomi tubuh?
4. Pentingkah anatomi tubuh dalam dunia busana?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video anatomi tubuh di https://youtu.be/H2eMF-ocDUE
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video anatomi tubuh
⮚ Guru memberikan penjelasan materi anatomi tubuh lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat desain
sesuai dengan anatomi tubuh
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan desain anatomi tubuh dengan tutor
sebaya

d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :

149
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil gambar anatomi tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar anatomi tubuh?
⮚ Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA AKU BISA AKU LUAR BIASA AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak
yang maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru
menayangkan video motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan sebuah puzzle tentang anatomi tubuh
⮚ Peserta didik menggabungkan pzzle anatomi tubuh
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
150
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Apakah pengertian dari desain ilustrasi?
4. Pentingkah desain ilustrasi dalam dunia busana?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar-dasar keahlian busana
⮚ Guru menayangkan video tentang desain ilustrasi di https://youtu.be/QnVXJJmrFvU
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video desain ilustrasi
⮚ Guru memberikan penjelasan materi desain ilustrasi lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat desain
ilustrasi
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan desain ilustrasi dengan tutor sebaya

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil gambar anatomi tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain ilustrasi?
⮚ Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)

151
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA AKU BISA AKU LUAR BIASA AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2 menit. Anak
yang maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu. Guru
menayangkan video motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan desain busana dengan kombinasi warna
⮚ Peserta didik menyebutkan macam-macam warna
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Apakah warna favorit kalian?
4. Pentingkah kombinasi warna dalam dunia busana?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang kombinasi warna di
https://youtu.be/Dt432vL3QMo

152
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari tentang video kombinasi warna
⮚ Guru memberikan penjelasan materi warna lewat PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa sebagai
tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
linkaran warna
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dala pembuatan lingkaran warna dengan tutor sebaya
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok 1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok yaitu
sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan lingkaran
warna

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar lingkaran warna?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA… AKU BISA…AKU LUAR BIASA…. AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

153
Pertemuan 4

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan
langkah
Langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan
tentang aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2
menit. Anak yang maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu.
Guru menayangkan video motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan gambar berbagai macam bentuk tubuh manusia
⮚ Peserta didik mengidentifikasikan bentuk tubuhnya sendiri
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?
3. Jelaskan bagaimana bentuk tubuh kalian.
4. Pentingkah memilih model busana sesuai dengan bentuk tubuh?
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR

154
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang desain busana sesuai bentuk tubuh di
https://youtu.be/GrVrOlhA9FI
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari video pembelajaran
⮚ Guru memberikan penjelasan materi desain busana sesuai bentuk tubuh lewat
PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum
jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 3 siswa dengan 1 siswa
sebagai tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
linkaran warna
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dalam pembuatan desain busana sesuai bentuk
tubuh dengan tutor sebaya

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam
pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 3
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok
1-12
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok
yaitu sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan desain
busana sesuai bentuk tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?

155
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain busana sesuai dengan
bentuk tubuh?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA… AKU BISA…AKU LUAR BIASA…. AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 5

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 330 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan
tentang aktivitas dari bangun tidur sampai tiba disekolah selama maximal 2
menit. Anak yang maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu.
Guru menayangkan video motivasi
⮚ Peserta didik menanggapi video tersebut
⮚ Guru menunjukan gambar desain busana secara digital
⮚ Peserta didik mengidentifikasikan gambar desain busana secara digital
⮚ Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan GCR
1. Bagaimana perasaanmu hari ini?
2. Apa yang diharapkan dari pembelajaran hari ini?

156
3. Sebutkan kelebihan hasil gambar desain busana secara digital.
4. Pentingkah membuat desain busana secara digital.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan dengan mengisi GCR
⮚ Guru membaca hasil jawaban dari GCR
⮚ Guru memberikan senam ice breaking

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang pembuatan desain busana secara digital di
https://youtu.be/gUVo2vc-fDM
⮚ Dengan bimbingan guru, siswa mengomentari video pembelajaran
⮚ Guru memberikan penjelasan pembuatan desain busana secara digital lewat
PPT
⮚ Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang belum
jelas
⮚ Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang diberikan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok yang beranggotakan 6 siswa dengan 1 siswa
sebagai tutor sebaya.
⮚ Setiap siswa dalam kelompok dibimbing oleh tutor sebaya untuk membuat
desain busana secara digital.
⮚ Guru melakukan assesmen formatif
⮚ Guru membimbing siswa dalam pembuatan desain busana secara digital
dengan tutor sebaya.

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Guru memberikan ice breaking agar siswa tetap termotivasi dalam
pembelajaran
⮚ Guru menempatkan siswa sesuai dengan kelompoknya yang beranggotakan 6
orang
⮚ Guru memberikan nomor meja sesuai dengan nama kelompok, dari kelomok
1-6
⮚ Tiap kelompok membentuk 1 presenter
⮚ Guru mengkondisikan kegiatan presentasi dengan cara kunjungan kelompok
yaitu sebagai berikut :
- Kelompok 1 ke kelompok 2
- Kelomopok 2 ke kelompok 3 dan seterusnya
⮚ Guru memberikan pertanyaan umpan balik terhadap hasil pembuatan desain
busana sesuai bentuk tubuh

e. Refleksi terbimbing
Dalam kegiatan refleksi terbimbing ini guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk maju kedepan, untuk menjawab pertanyaan guru
1. Apa yang kamu rasakan dalam pembelajaran hari ini?

157
2. Bagaimana kesan kamu ketika menggambar desain busana secara digital?
3. Siswa akan menjawab pertanyaan dari guru

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Penutup (15 Menit)
⮚ Guru memberikan motivasi ke peserta didik untuk selalu semangat dalam
pembelajaran, selalu santun kepada orang tua
⮚ Guru menyampaikan yel-yel kelas
AKU PERCAYA… AKU BISA…AKU LUAR BIASA…. AKU BISA!!!
⮚ Guru melakukan kegiatan patuh diri muali dari kebersihan kelas dan kerapian
pakaian
⮚ Guru menutup dengan doa bersama - sama

L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
b. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu sekolah di jurusan busana?
⮚ Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran desain?

2) Diagnostic kognitif
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang menggambar mode?
⮚ Sebutkan macam – macam busana berdasarkan kesempatan?
⮚ Model busana apa saja yang kamu sukai?
⮚ Pernahkah kalian membuat desain busana?
⮚ Apa saja yang kalian amati ketika melihat sebuah desain busana?
⮚ Apakah kalian bisa membuat desain busana?
⮚ Desain busana apa saja yang pernah kalian buat?

c. Formatif

158
1) Buatlah desain anatomi tubuh manusia wanita dewasa menggunakan rangka benang!

No Nama Ketepatan ukuran Waktu Total score


proporsi tubuh pengumpulan

KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika ukuran proporsi tepat sesuai dengan ketentuan nilai 86 – 100
Jika ukuran proporsi tepat kurang sesuai dengan ketentuan nilai 76-85
Jika ukuran proporsi tepat tidak sesuai dengan ketentuan nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Presentasikan hasil gambar anatomi tubuh kamu!

No Nama Penguasaan Sikap Keaslian Total score


materi ide

KRITERIA :

Jika sangat menguasai dan urut materi nilai 86 – 100


Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65

Jika serius dan jujur dalam pembawaan nilai 86 – 100


Jika kadang - kadang serius dalam pembawaan nilai 70-85
Jika kurang serius dalam pembawaan nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 - 65

159
Jika ide baru nilai 86 – 100
Jika ide tari yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3
3) Pengamatan

mandiri kreatif Kebhi Goton


nekaan g
No Nama global royong

Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73

4.
N d. Sumatif Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
o 1) Tes sumatif Pembelajaran Kognitif soal soal
1
a) Kisi – kisi
tes sumatif 1
Elemen
1 Mengambar Pada akhir ● Ga L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S
mode fase E, mbar anatomi tubuh 1
peserta manusia, peserta
anatomi
didik
tubuh didik mampu
mampu
menerapk
membenarkan atau
an dan menyalahkan
kesesuaian proporsi

160
2 membuat ● Da L3 / C5 Disajikan contoh B/S 2
gambar sar desain ilustrasi ,
anatomi peserta didik mampu
ilustras
tubuh dan
membenarkan dan
dasar
ilustrasi,
menyalahkan tentang
mencampu pengertian desain
r warna, ilustrasi
3 implement ● M L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S 3
asi desain encamp tentang lingkaran
dan detail warna, peserta didik
ur
ke
warna, mampu
anatomi
membenarkan dan
tubuh, dan
menyalahkan tentang
membuat
warna primer
desain teknis
4 Imple L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S 4
secara digital.
mentas tentang shiluet desain
i busana, peserta didik
desain mampu
dan membenarkan dan
detail menyalahkan
ke
kesesuaian bentuk
anatom
tubuh dan desain
i tubuh
busana yang
disajikan.
5 ● de L3 / C5 Disajikan macam- B/S 5
sain macam tools yang
teknis ada dalam aplikasi
secara desain digital,
digital peserta didik mampu
membenarkan dan
menyalahkan tentang
penggunaan fungsi
tools dengan benar.

b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Desain proporsi tubuh wanita dewasa secara anatomi adalah 8 ½ x tinggi
kepala. (B/S)
2. Desain ilustrasi adalah desain dengan perbandingan proporsi 9 ½ x tinggi
kepala. (B/S)

161
3. Warna primer adalah pencampuran dari warna merah, kuning, dan biru.
(B/S)
4. Motif polkadot besar cocok untuk orang bertubuh kecil. (B/S)
5. Fungsi tombol “brush” pada tools adalah untuk memberi warna.(B/S)
c) Kunci Jawaban tes sumatif 1
1. S
2. B
3. S
4. B
5. B
d) Norma penilaian tes sumatif 1
Nilai = jumlah soal yang benar x 20
= 5 x 20
= 100

162
M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN
Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum
memiliki tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca
ulang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan,
silakan lakukan penciptaan desain dengan membedakan style dan look.

N. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 1 :
Menggambar macam-macam bagian-bagian tubuh dan rangka secara anatomi tubuh

No Nama Wajah Tangan Kaki Rangka Elipse Balok


siswa benang

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 2 :


Menggambar desain ilustrasi

No Nama Siswa Proporsi ukuran 9 ½ x Proporsi ukuran 12 x


tinggi kepala tinggi kepala

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 3:


Membuat lingkaran warna menggunakan cat air.

No Nama Siswa Warna Warna Sekunder Warna Tersier


Primer

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 4:


Menggambar desain busana sesuai dengan bentuk tubuh

No Nama Siswa Bentuk Bentuk tubuh Bentuk tubuh tinggi


tubuh tinggi

163
kurus pendek gemuk gemuk

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 5:


Menggambar proporsi tubuh manusia secara digital

No Nama Siswa Anak Wanita

O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Materi Pertemuan 1

1. Pengertian Anatomi Tubuh

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari
kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas pada bentuk
dan gerakan tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya
persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher dan wajah harus
diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus sesuai dengan gerakan tubuh
yang sebenarnya.
Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
b. Letak bagian-bagian tubuh
c. Sikap, gaya dan gerak tubuh
d. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak bagian-
bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis-garis dengan
perbandingan tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian-bagian tubuh mulai
dari ubun-ubun sampai ujung kaki.

164
2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh
Anatomi tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang
desainer dalam menuangkan ide dan gagasannya kepada orang lain.
Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang
disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik
dibandingkan tampa anatomi tubuh. Selain itu perbandingan masing-masing ukuran
model pakaian pada anatomi tubuh lebih mudah dibaca orang yang melihatnya seperti :
a. Ukuran garis leher dan krah
b. Bentuk lengan dan panjang lengan
c. Bagian badan, pinggang dan panggul
d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian
e. Siluet blus atau model secara keseluruhan
f. Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian

Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya :


a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya
b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian
c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian
d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah
e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.

3. Jenis–jenis Perbandingan Tubuh


Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain adalah
memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan tubuh seperti ukuran kepala, ukuran
badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian
kita dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu :
a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala
b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang
memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model.

165
c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan
atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala
atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.
Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani,
dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai berikut :
a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit seperti penyakit
beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak seimbang.
b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil
c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga.

4. Menggambar Perbandingan Tubuh


Perbandingan tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali tinggi
kepala atau 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Namun untuk
keperluan desain ilustrasi proporsi tubuh dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan bahkan ada
yang membuat 11 x tinggi kepala.
Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya tinggi
tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3 cm = 25
½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar
bagianbagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi tubuh
untuk desain busana ini, ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun
bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm
tergantung pada gambar yang kita inginkan.

Ikuti langkah-langkah berikut ini :


1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada bagian
ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki.
Panjang garis O-X adalah tinggi tubuh berdasarkan tinggi kepala.
Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi
panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik O-X menjadi 8 ½ bagian.

2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letakletak bagian tubuh pada


tabel 2 di atas. Hubungkan garis-garis tersebut menggunakan garis lurus untuk garis pertolongan
seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh yang belum sempurna atau belum
berdaging.

166
0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/3 x tinggi kepala = 2 cm
1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala 2 = batas
ketiak / dada
3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala 4 = batas pinggul dan pergelangan
tangan, lebar panggul = 2 x lebar kepala 4 ¾ = Ujung jari tangan 5 3/4 = lutut dan jarak lutut =
lebar kepala
7 = betis 8 = pergelangan kaki 8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala 8 ½ = ujung jari kaki
dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala 220

3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan bantuan garis di
atas.
4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh sebuah
anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.

5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian pada wajah dan menyempurnakan


bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan dan
kaki :
Letak bagian-bagian wajah yaitu :
0 = ubun-ubun
¼ = batas dahi
½ = letak mata
¾ = letak hidung
½ - ¾ = letak telinga
7/8 = letak bibir
1 = dagu
224
6. Anatomi ini dapat dirubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka benang atau
rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menggambar bermacam-macam busana.

167
5. Menggambar Bagian-bagian Tubuh
a. Wajah
Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih menarik
dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga dan lainnya. Wajah terdiri atas
bagian-bagian yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut pada kepala.
Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang.
Selain itu dalam menggambarkan wajah juga perlu memahami tentang ekspresi wajah karena
ekspresi wajah juga mempengaruhi penampilan desain secara menyeluruh. Ekspresi wajah
biasanya disesuaikan dengan tema desain misalnya desain pakaian remaja ditampilkan dengan
ekspresi wajah yang ceria, untuk pakaian pesta ditampilkan dengan ekspresi yang anggun seperti
tersenyum.
Berikut ini akan dibahas dan digambarkan bagian-bagian wajah yang meliputi mata dan alis,
hidung, Bibir, telinga dan rambut.
1) Mata dan alis
Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu. Bentuk mata
seperti buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian jarak antara telinga kanan
dan kiri. Mata yang dilihat dari arah depan terlihat seluruhnya dan alis dibuat di atas mata
dengan ujung alis runcing.
2) Hidung
Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Berikut
gambar hidung jika dilihat dari beberapa arah :
3) Bibir
Bibir terletak dibawah hidung atau antara hidung dan dagu. Bentuk bibir digambarkan sesuai
ekspresi yang diinginkan seperti sedang tersenyum dan lain-lain.
4) Telinga
Posisi telinga adakalanya tertutup oleh gaya rambut, namun ada juga yang menggambarkannya
terlihat seluruhnya.
5) Rambut
Batas rambut adalah pertengahan antara puncak kepala dan alis mata. Gaya atau model rambut
dapat digambar sesuai gaya atau mode yang sedang berkembang.

168
b. Tangan
Tangan terdiri atas lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari tangan. Dalam
menggambar lengan kita perlu memperhatikan arah lengan yang digambar, tentunya disesuaikan
dengan posisi tubuh/gaya berdiri.
Gambar bahu atau pangkal lengan dibuat agak membulat, gambar lengan dari siku ke ujung
tangan dibuat agak melengkung, pergelangan tangan dibuat ramping atau mengecil dan gambar
telapak tangan dan jari disesuaikan dengan arah telapak tangan.
c. Kaki dan telapak kaki
Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis dan telapak kaki.
Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akan dibuat. Besar kaki ukuran anatomi
sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. Secara umum ukuran kaki
dapat diperkirakan sebagai berikut :
1) Paha terbesar terletak pada bagian atas, ukurannya lebih kurang setengah lebar panggul, paha
akan mengecil ke bawah sampai mendekati lutut.
2) Lutut agak kecil dibanding paha
3) Betis digambar agak melengkung dan sedikit lebih besar dari lutut dan akan mengecil akan
mengecil pertengahan antara lutut dan mata kaki. Pada gambar berikut terlihat sketsa kaki
dengan beberapa gaya berdiri dan telapak kaki dilihat dari beberapa arah. Menggambar telapak
kaki disesuaikan dengan alas kaki atau sepatu yang dipakai.
Untuk desain adakalanya menggunakan sepatu yang
memakai hak tinggi seperti sepatu untuk pesta, untuk kerja dan sebagainya serta sepatu hak
rendah untuk pakaian santai, pakaian rumah, dll.

6. Gerakan Tubuh pada Desain Busana


Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan gesture atau movement. Gerakan tubuh
ini perlu dipelajari dan dilatihkan karena tidak mungkin seorang desainer menuangkan idenya
hanya pada proporsi tubuh yang menghadap kedepan saja karena ini bisa mengakibatkan
desainnya terlihat kaku atau tidak menarik dan tidak dapat memperlihatkan hasil rancangan
secara menyeluruh seperti arah samping kiri atau samping kanan, maupun dari arah belakang.
Untuk memudahkan mempelajari gerak tubuh dapat diamati dari majalah mode dan foto-foto
dari rancangan busana.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah dengan memperhatikan titik tumpu
tubuh apakah pada kaki kiri, kaki kanan atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan arah garis bahu,
garis pinggang dan garis panggul, biasanya garis tersebut mengikuti arah garis tulang punggung
sebagai action lines/gerak garis tubuh, lalu perhatikan arah arah gerak tangan dan keseimbangan
tubuh secara menyeluruh.

169
Ada beberapa metode yang dapat dipedomani dalam menggambar gaya dan gerak anatomi tubuh
yaitu :
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips

Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkan rancangan busana
khusus menghadap kedepan, sedangkat rangka elips untuk memperlihatkan rancangan
busana dari arah samping.

170
Materi Pertemuan 2
Desain ilustrasi adalah suatu sajian gambar dengan tujuan untuk mempromosikan suatu disain
busana. Oleh sebab itu gambar yang dibuat harus seindah dan semenarik mungkin. Dalam
pembuatannya, seringkali proporsi tubuh dibuat secara ilustrasi atau dipanjangkan pada bagian
kakinya. Proporsi yang sering digunakan biasanya 10 kali tinggi kepala atau lebih.

Seorang yang ahli membuat desain ilustrasi disebut dengan fashion illustrator. Seorang fashion
illustrator belum tentu seorang fashion designer karena hanya bertugas membuat suatu ilustrasi
busana untuk promosi.
Langkah-langkah dalam membuat fashion illustration adalah:
1) Membuat proporsi secara ilustrasi dengan pose yang menarik
2) Menggambar wajah harus cantik
3) Menggambar disain dengan menunjukkan bagian yang menjadi pusat perhatian
4) Menyelesaikan gambar bisa dengan cat air, cat air atau pensil warna
Berikut contoh desain ilustrasi

Materi Pertemuan 3
Warna merupakan unsur yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu
benda dapat dilihat. Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak
benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda, bahkan
mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua, warna terang, warna
gelap, warna redup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah,
biru, kuning, hijau, orange, dan lain sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin,
warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya, ini disebut juga
dengan watak warna.

171
1. ALAT
a. Pensil
b. Penggaris
c. Penghapus
d. Kuas
e. Palet
f. Gunting
g. Jarum

2. BAHAN
a. Pewarna (pigmen warna/cat poster)
b. Kertas gambar
c. Kertas duplex

3. LANGKAH KERJA MEMBUAT LINGKARAN WARNA :


1. Menyiapkan alat dan bahan

172
2. Membuat lingkaran (2 buah)

3. Membagi lingkaran menjadi 12 bagian

173
4. Membuat warna primer dengan cara mengusapkan warna menggunakan kuas lalu
diusapkan pada bagian lingkaran warna
a. Warna Primer

5. Membuat warna sekunder dengan mencampurkan warna primer dengan takaran yang
sama.
● Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.
● Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.
● Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.

6. Kemudian membuat warna intermedian/ tertier yaitu dengan mencampurkan warna


primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna atau dengan cara
mencampurkan dua warna primer dengan perbandingan 1:2.
❖ Kuning hijau (KH)
adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah hijau atau dua bagian kuning ditambah
satu bagian biru (K+K+B)

174
❖ Biru hijau (BH)
adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu
bagian kuning (B+B+K)

❖ Biru ungu (BU)


adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau pencampuran dua bagian biru dengan
satu bagian merah (B+B+M).

❖ Merah ungu (MU)


adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah dan
satu bagian biru (M+M+B)

❖ Merah orange (MO)


adalah hasil pencampuran merah dengan orange atau pencampuran dua bagian merah dan
satu bagian kuning (M+M+K)

❖ Kuning orange (KO)


adalah hasil pencampuran kuning dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning
dan satu bagian merah (K+K)

175
7. Lingkaran warna sudah terbentuk

8. Membuat cetakan berbentuk lingkaran yang bagian dalamnya dilubangi sesuai dengan
jenis warna yaitu kombinasi analog, kombinasi komplementer, kombinasi split-
komplementer, kombinasi dobel-komplementer, kombinasi triad, kombinasi tretrad.

Kombinasi Analog Kombinasi Komlementer

176
Kombinasi Split-Komplementer Kombinasi Dobel-
Komplementer

Kombinasi Triad Kombinasi Tetrad

177
9. Membuat lingkaran monokromatik

10. Pembagiannya sama seperti yang di atas (12 bagian)

11. Kemudian per bagian dibagi menjadi 2

178
12. Untuk bagian atas warnanya sama dengan lingkaran warna dan untuk yang
bawahnya dicampur dengan warna putih agar menghasilkan warna yang lebih
muda.

Materi Pertemuan 4
1. Bentuk Buah Pir
Buah pir adalah buah yang memiliki bentuk khas. Bentuk buah bagian bawah lebih besar
daripada bentuk buah bagian atas.

Ciri-ciri bentuk tubuh buah pir:

1. Dada sempit atau kecil


2. Bahu tidak lebar
3. Pinggang kecil
4. Pinggul besar atau lebar
5. Paha dan bokong berisi atau besar

.
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps

179
2. Bentuk Tubuh Buah Apel

Buah apel adalah buah yang mempunyai bentuk yang bulat.

Ciri-ciri wanita yang memiliki tubuh bentuk buah apel adalah:

1. Bentuk tubuh bagian dada lebar


2. Bahu lebar
3. Pinggang lebar
4. Pinggul sempit atau kecil
5. Paha dan kaki kecil

Beberapa artis yang memiliki bentuk tubuh apel adalah Kerry Katona dan Jennifer Hudson.

Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps

3. Bentuk Tubuh Jam Pasir


Jam pasir memiliki bentuk yang besar pada bagian bawah dan atas, namun ramping di
tengah. Bentuk tubuh jam pasir adalah bentuk tubuh yang diidamkan oleh kalangan wanita.
Bentuk tubuh ini memiliki ciri yaitu bagian dada dan pinggul lebih lebar daripada pinggang.
Pinggang pemilik tubuh jam pasir cenderung kecil atau ramping.
Artis cantik dan seksi Kate Winslet adalah salah satu wanita yang memiliki tubuh jam pasir.

180
Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps

4. Bentuk Tubuh Persegi Panjang


Ciri-ciri dari wanita yang memiliki bentuk tubuh persegi panjang adalah:

1. Lebar pinggang nyaris sama dengan lebar pinggul


2. Lebar bahu hampir sama atau sama dengan lebar pinggang dan pinggul
3. Tidak memiliki lekuk tubuh yang signifikan

Contoh artis yang memliki bentuk tubuh semacam ini adalah Hillary Duff dan Nicole Kidman.

Foto: https://fr.wikihow.com/vous-habiller-selon-la-forme-de-votre-corps

Mengurangi Kekurangan bentuk tubuh Pembuatan desain busana untuk orang dengan proporsi
ideal tidaklah sulit, tetapi kenyataan bahwa sebagian kelompok orang tidak berbadan ideal,
sehingga perlu pemikiran yang serius. Pemilihan desain diharapkan dapat menutupi kekurangan
pada tubuh tersebut sehingga kelihatan sempurna. Ketepatan desainer dalam memilih desain akan
memberikan kepercayaan kepada pelanggan.
Beberapa kekurangan yang terdapat pada tubuh seseorang diantaranya:
1). Ketidakseimbangan tinggi badan,
2). berat badan ( terlalu kurus atau gemuk)
3). Ketidakseimbangan ukuran bahu, dada, pinggang, pinggul, bentuk leher, perut, punggung, kaki.
Adapun kekurangan tersebut dapat diuraikan satu persatu.
a) Ketidakseimbangan tinggi badan.
Orang yang kurang tinggi dapat diatasi dengan memilih busana dengan garis-garis
vertikal sehingga akan berkesan lebih tinggi. Garis atau aksen vertikal dapat diletakkan pada
tengah muka, garis prinses dll. Seseorang yang terlalu tinggi dapat memilih garis horisontal
untuk dapat berkesam mengurangi tinggi badan. Desain dengan potongan yang melintang daat
berkesan memendekkan misalnya dengan model yang menggunakan pas bahu, yoke, pemakaian
ikat pinggang.
b) Ketidakseimbangan berat badan.

181
Seseorang yang berbadan gemuk akan terkesan lebih lebar. Pemilihan garis vertikal akan
lebih tepat untuk mengurangi ukuran lebar. Hindari untuk memilih garis yang horisontal dan
garis lengkung karena akan menambah efek gemuk. Begitupun sebaliknya pada orang yang
berbadan kurus akan menutupi kekurangannya supaya menjadi lebih gemuk. Pemilihan busana
dengan garis horisontal. Pemilihan desain dengan kerut-kerut sehingga memberiakan efek
membesarkan badan.
c) Bahu terlalu panjang atau pendek
Bahu yang terlalu panjang memberikan kesan melebar, dapat dikurangi dengan cara
menggeser garis kerung lengan atau memilih desain tanpa garis kerung lengan, misalnya lengan
reglan atau dengan mengurangi panjang bahu.dan hindari pemakaian bantalan bahu yang
terlalu tinggi. Sedangkan bahu yang pendek akan berkesan sempit pada bagian badan, dapat
disembunyikan dengan menambahkan panjang bahu ke bagian lengan. dan diberikan bantalan
bahu sehingga terkesan lebih gagah

182
d) Dada terlalu besar atau terlalu kecil Seseorang yang memiliki dada besar dapat disembunyikan
dengan memilih model tertutup bagian depan, aksen dibahu berupa kerut atau pita, bahan yang
cocok dengan tekstur lemas. Hal yang perlu dihindari adalah model kamisol dengan kerutan
penuh di muka, bahan ketat, dan aksen pada bagian dada. Dada yang terlalu kecil dapat ditutupi
dengan blus berkerut atau draperi. Desain blus yang longgar dapat digunakan, hindari model
blus ketat.
e) Pinggul besar dan kaki besar Desain busana yang cocok adalah rok span/ suai, panjang rok
menutupi paha. Hindari penggunaan kerut-kerut pada pinggang dan rok mini.
f) Leher pendek dan gemuk Desain yang dapat dipilih orang yang mempunyai leher pendek dan
gemuk agar kelihatan lebih langsing dan mempunyai leher yang jenjang, dengan memilih model
tanpa collar. Hindari model collar tinggi/ tegak, potongan rambut menyentuh bahu.

g) Badan atas pendek kaki panjang


Seseorang yang memiliki tubuh kurang seimbang, antara perbandingan pinggang ke atas
dengan pinggang ke bagian bawah lebih panjang kaki sehingga bagian badan kelihatan lebih
pendek (pinggang tinggi). Hal ini dapat diatasi dengan model busana turun pinggang .
Perbandingan dapat dilihat pada gambar berikut:

183
h) Kaki pendek badan atas lebih panjang
Perbandingan antara badan atas dan bawah tidak proporsional, kaki yang pendek dapat
disamarkan dengan bentuk busana dengan garis pinggang yang dinaikkan, sehingga terkesan
dapat memanjangkan kaki.

184
DAFTAR PUSTAKA

185
5. DASAR FASHION DESAIN
MODUL AJAR DASAR DASAR BUSANA

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : ……..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK ………..
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X SEMUA JURUSAN / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 48 X 45 MENIT
ELEMEN : Dasar Fashion Desain (DFD)
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
proses penciptaan desain dengan menerapkan dasar-dasar
desain, memahami dan membedakan style dan look,
menemukan inspirasi, membuat kolase, menerapkan cara
mencari bentuk dan mengembangkan desain berdasarkan
style dan look

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang menggambar mode yang
diajarkan di tingkat sebelumnya. Setelah siswa dapat memahami materi tersebut maka siswa
dapat mempelajari bab ini. Bab ini mengupas tentang dasar fashion desain (DFD).

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain berkebhinekaan global,
mandiri, kreatif, gotong royong. berkebinekaan global ( berhubungan dengan mengenal dan
menghargai budaya, gotong royong ( dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdiskusi
dan belajar kelompok, mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif(menuangkan
sumber ide dalam bentuk desain )

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : Vidio fashion show, laptop, LCD
2. Prasara : modul bahan ajar baik on line maupun off line , media Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular / tipikal : dapat memahami proses penciptaan desain
dengan menerapkan dasar-dasar desain
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menjelaskan dan menerapkan dasar fashion
desain

186
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat mengembangkan desain berdasarkan style
dan look

F. MODEL PEMBELAJARAN
Moda pembelajaran : Tatap Muka dan Daring (blanded Learning)

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan proses penciptaan desain dengan menerapkan dasar-dasar desain secara
runtut dan dengan bahasa yang tepat
2. Mendeskripsikan style dan look dengan berdasarkan pengamatan video
3. Mengelompokkan style dan look berdasarkan pengamatan video
4. Menemukan inspirasi melalui pengamatan dan eksplorasi di alam sekitar
5. Membuat kolase secara berkelompok sesuai tema yang dipilih menggunakan bahan yang
ada di alam sekitar
6. Menerapkan cara mencari bentuk busana sesuai tema yang dipilih dalam kelompok
7. Mengembangkan desain berdasarkan style dan look sesuai jenis kelamin dan kesempatan
berpakaian

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat menerapkan style dan look dan mengembangkan wawasan dalam
proses membuat desain busana
2. Peserta didik dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa
belajar sebelumnya
3. Peserta didik dapat mengambil makna dari pembelajaran DFD dalam kehidupan sehari
hari terkait dengan cita cita mereka.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah kalian melihat acara fashion show?
2. Apa yang kalian perhatikan, apa yang menarik dari fashion show?
3. Jika kamu melihat video fashion show, manfaat apa yang bisa diambil dari melihat video
tersebut?
4. Apakah kalian sudah memiliki bayangan 10 tahun ke depan tentang cita-cita kalian sesuai
jurusan?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
 Guru menyiapkan materi pembelajaran di elearning…….(GC) dan lembar penilaian
 Guru menyiapkan assessment diagnostic

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)

187
 Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
 Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada
di ruang kelas
 Guru memperkenalkan diri dengan peserta didik tingkat X dengan menyebutkan
nama, alamat, dan mata pelajaran yang di ampu
 Memberikan ucapan selamat datang dan selamat bergabung ke SMK …..
 Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan
 Ceking growming atau penampilan dan kerapian peserta didik semua. Kelengkapan
seragam jilbab dan riasan.

2. Inti ( 240 Menit)


a. Mulai diri (45 menit)
 Guru mengendalikan kelas dengan acara antara lain:
Menyambut hari dengan karya caranya menanyakan ke siswa tingkat X untuk
menceritakan pengalaman dan perasaan saat berangkat ke SMK… untuk
pertama kali. Hal ini dilakukan secara perwakilan saja 10 orang dengan waktu
maximal masing – masing siswa 2 menit. (20 menit)
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat gambaran kehidupan
mereka 10 tahun mendatang MY BIG DREAM dengan membagi waktu, 1
tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun mendatang . (5 menit)
 Guru memberikan pertanyaan ke peserta didik tentang
1) Bagaimana perasaan kalian bisa diterima sekolah di SMK …..?
2) Apakah sekolah ini adalah tujuan utama kalian?
3) Dari mana asal sekolah kalian?
4) Dimanakah tempat tinggal kalian?
5) Apakah tata busana adalah jurusan yang kalian inginkan sejak awal?
6) Mengapa kalian masuk jurusan tata busana?
7) Apakah kalian memiliki target atau cita-cita untuk 1, 3, 5 dan 10 tahun ke
depan?
8) Apakah kalian sudah mengenal tentang desain ?
9) Peserta didik memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan
menjawab pertanyaan tersebut secara bergilir dan berdiri di tempatnya
masing – masing. (30 menit)

b. Eksplorasi konsep (90 menit)


 Guru menyampaikan elemen dan capaian pembelajaran pada mata pelajaran
Dasar Fashion Desain (DFD)
 Guru menjelaskan langkah belajar mata pelajaran Dasar Fashion Desain (DFD)

188
 Guru menyampaikan target yang harus dicapai peserta didik secara regular dan
high dengan batas waktu tertentu.
 Guru menjelaskan tentang kontrak belajar pada mata pelajaran Dasar Fashion
Desain (DFD)
 Peserta didik mengeksplore berbagai desain fashion melalui kegiatan menonton
video fashion show dari perancang ternama di Indonesia contohnya Anne Avanti
dan Ali Kharisma
 Guru memberikan tugas menuliskan kesan dan harapan peserta didik selama
menonton video tersebut.

c. Ruang kolaborasi (90 menit)


 Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta peserta didik untuk bergabung ke kompok masing –
masing atas dasar kesamaan nomor.
 Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan kontrak belajar secara
berkelompok
 Guru meminta peserta didik untuk mencari literatur di internet dan
mendiskusikan tentang berbagai desain fashion secara berkelompok
 Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan

d. Demonstrasi kontekstual (45 menit)


 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kontrak belajar ke depan
secara bergantian seuruh kelompok , masing-masing kelompok diberikan waktu
5 menit
 Peserta didik memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi diskusi tentang
unsur dan prinsip desain ke depan secara bergantian (10 menit)

e. Refleksi terbimbing (10 menit)


 Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran Dasar fashion desain hari ini
….?
 Apa saja ha yang kamu peroleh selama pembelajaran berlangsung?

3. Penutup (10 menit)


 Guru memberikan kesimpulan tentang pembelajaran yang diberikan hari ini
 Guru menutup dengan Yel yel kelas
 Guru memberikan motivasi tetap semangat tetap rajin ibadah tetap bernakti pada
orang tua dan jaga hati selalu

189
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
 Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa dilakukan secara bergantian sehingga semua siswa mendapat giliran untuk
memimpin doa
 Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
 Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti (240 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri (20 menit)
 Guru melakukan pagi peduli dengan peserta didik diminta menceritakan tentang
teman yang sudah di kenal baik satu kelas maupun kelas lain dengan perwakilan 3
orang maju ke depan selama maximal 2 menit. Anak yang maju dilakukan secara
bergantian dari minggu ke minggu.
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apa jenis pakain favorite yang sering kalian pakai? Sebutkan jenis busananya?
 Guru menyampaikan assessment diagnostic untuk dikerjakan di GC

b. Eksplorasi Konsep (90 menit)


 Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar fashion desain
 Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja siswa (SOP) dalam mengerjakan
tugas kelompok atau individu dan mengupload ke Google Classroom
 peserta didik membaca materi tentang unsur – unsur desain dan nilai estetis
 Guru memberikan penjelasan tentang Basic & Style
 peserta didik belajar materi tentang bagian-bagian dan bentuk busana lewat video
fashion show tentang Basic & Style
 guru menjelaskan tentang bagian-bagian dan bentuk busana

c. Ruang Kolaborasi (90 menit)


 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik mendiskusikan tentang contoh – contoh Basic & Style dengan
mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 1 dengan soal :
1) mencari model busana yang menarik kemudian klasifikasikan berdasarkan
jenis busana apa.
2) Salah satu peserta Upload hasil diskusi di GC dan nilai untuk satu kelompok
3) Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.

190
d. Refleksi terbimbing (15 menit)
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
 Bagaimana langkah yang bisa kalian agar dapat mengelompokkan desain busana
menurut Basic & Style?
Jawaban pertanyaan dapat diupload di GC

e. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu tentang Basic & Style!
Jawaban pertanyaan upload di GC

3. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengupload tugas ke GC
 Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 3

1. Pendahuluan (15 Menit)


 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
 Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
 Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
 Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti ( 240 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri (20 menit)
 Guru melakukan pagi peduli dengan peserta didik diminta menceritakan tentang
benda-benda yang tidak terpakia apa saja yang mereka lihat dalam perjalanan dari
rumah ke sekolah.
 Memaparkan konsep kolase melalui video pembuatan kolase.
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang :
Apakah kalian pernah membuat kolase saat di SLTP! Bahan apa saja yang
digunakan? Apa bentuknya?

191
b. Eksplorasi Konsep (45 menit)
 Guru melakukan tanya jawab tentang kolase berdasarkan konsep mencari sumber
ide dengan menampilkan video keanekaragaman bentuk kolase sebagai bahan
sumber ide pembuatan desain busana.
 Guru memberikan tugas untuk dikerjakan Peserta didik di GC tentang
1) Konsep kolase
2) Mendiskripsikan alat bahan dan Langkah Langkah membuat kolase
3) Menerapkan Teknik membuat kolase
4) Bagai mana menemukan inspirasi desain busana dengan konsep kolase

c. Ruang Kolaborasi ( 135 menit)


 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik membuat kolase secara berkelompok
 Guru mengamati dan membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
membuat kolase

d. Demonstrasi Kontekstual (20 menit)


 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja membuat kolase dengan maju ke
depan secara bergantian tiap kelompok

3. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload tugas ke GC
 Bersama – sama membuat kesimpulan
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Memberikan pengumuman bahwa minggu depan akan ada guru tamu dari
desainer busana karnval Bayu Supriyanto S.Sn yang akan mengisi.
 Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 4

1. Pendahuluan (15 Menit)


b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
c. Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
d. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
e. Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
f. Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam
semua kegiatan
2. Inti (240 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan
langkah – langkah sebagai berikut
a. Mulai Dari diri (5 menit)
 Guru melakukan pagi peduli dengan memperkenalkan guru tamu dari praktisi
desain busana karnaval

192
b. Eksplorasi Konsep (180 Menit)
 Peserta didik mengeksplore berbagai desain fashion karnaval dengan
mendatangkan guru tamu / praktisi / fashion designer

c. Ruang Kolaborasi
 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik membuat replika busana karnaval
 Peserta didik membuat replika busana karnaval dipandu oleh guru tamu

d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta menceritakan ide
gagasan unsurdesainnya yaitu peragaan busana karnaval

3. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk menyiapkan busana karnavalnya dengan
baik untuk kemudian diperagakan
 Bersama – sama membuat kesimpulan
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Menutup dengan doa bersama - sama

L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
 Bagaimana perasaanmu sekolah di SMK ……….?
 Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
 Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
 Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
 Apakah hobi kamu?
 Apakah kamu menyukai pelajaran seni?

2) Diagnostic kognitif
 Apa yang kamu ketahui tentang desain?
 Sebutkan macam – macam unsur desain?
 Desain busana apa saja yang kamu sukai?
 Pernahkah kaliyan melihat fashion show? Jenis busana apa saja yang kamu
lihat?
 Apa saja yang kalian amati ketika melihat sebuah peragaan busana?

193
 Apakah kalian dapat membuat desain busana dengan konsep kolase? Desain baju
apa saja yang bisa kalian buat?
 Sebutkan nama – nama perancang yang kamu ketahui?

b. Formatif
1) Tuliskan makna basic dan style yang kamu amati!

No Nama Kesesuaian makna Waktu Total score


dengan jenis pengumpulan
busana

KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika sesuai makna basic dan style dengan jenis busana nilai 86 – 100
Jika kurang sesuai makna basic dan style dengan jenis busana nilai 76-85
Jika tidak sesuai makna basic dan style dengan jenis busana nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Presentasikan ide gagasan desain kreasi kamu!

No Nama Penguasaan Sikap Keaslian ide Total


materi score

KRITERIA :

Jika sangat menguasai dan urut materi nilai 86 – 100


Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65

Jika serius dan jujur dalam pembawaan nilai 86 – 100


Jika kadang - kadang serius dalam pembawaan nilai 70-85

194
Jika kurang serius dalam pembawaan nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 - 65

Jika ide baru nilai 86 – 100


Jika ide unsurdesain yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3

3) Pengamatan

Gotong royong
Kebhinekaan
No Nama
mandiri

kreatif

global

Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73

c. Sumatif
1) Tes sumatif 1
a) Kisi – kisi tes sumatif 1
No Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
Pembelajaran Kognitif soal soal
1 Mengala Pada akhir fase Pengertian L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S
mi ini, peserta unsur tentang unsur desain 1
didik mampu desain peserta didik
menggali membenarkan atau
makna dan meyalahkan
simbol pada
pernyataan tersebut

195
2 unsur desain Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 2
dan kreasi ke contoh unsur desain peserta
dalam bentuk unsur didik mampu
desain busana desain membenarkan atau
menyalahkan unsur
desain tersebut
3 Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 3
contoh unsur desain peserta
unsur didik mampu
desain membenarkan atau
menyalahkan unsur
desain tersebut
4 Fungsi L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 4
seni pertunjukan
unsurdesai unsurdesain beserta
n fungsinya diharapkan
peserta didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
penggolongan fungsi
unsurdesain tersebut
5 Unsur – L3 / C5 Disajikan sebuah B/S 5
unsur seni istilah unsurdesain
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut
berdasarkan
penggolongan unsur
– unsur seni
6 Nilai L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 6
keindahan unsur desainan
unsur diharapkan peserta
desain didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut
berdasarkan nilai
keindahan unsur
desain
7 Symbol L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 7
dalam unsuresain beserta
unsur maknanya peserta
desain didik membenarkan
atau menyalahkan

196
pernyataan tersebut
berdasarkan makna
unsur desain tersebut
8 Symbol L3 / C5 Disajikan pengertian B/S 8
dalam unsur desain
unsur diharapkan peserta
desain didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
menyalahkan
pernyaatan tersebut
9 Contoh - L3 / C5 Disajikan contoh B/S 9
contoh unsur desain beserta
unsur gambarnya peserta
desain didik mampu
beserta membenarkan atau
gambarny menyalahkan
a pernyataan tersebut
10 Makna L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 10
unsur unsur desain beserta
desain maknanya
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut

b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Unsur desain adalah unsur desain yang digunaan untuk membuat desain
busana (B/S)
2. Warna merupakan salah satu unsur desain (B/S)
3. Tekstur adalah unsur desain yang dapat dikenali dengan cara diraba (B/S)
4. Keysha melihat fashion show yang dipentaskan dalam acara gelar karya
kelas dua belas. Ketika melihat peragan tersebut Keysha memahami
beberapa unsur yang mendukung sebuah busana. (B/S)
5. Ukuran merupakan salah satu pendukung dalam unsur unsur desain (B/S)
6. Yuli memahami sebuah unsur desain dengan baik, sehingga dia dapat
menerapkan pada penciptaan sebuat desain busana. (B/S)
7. Unsur desain dapat memberikan kedan yang berbeda jika diterapkan pada
sebuah desain busana. (B/S)
8. Besar kecil, tinggi pendek, vertikal horisontal adalah termasuk unsur desain
(B/S)
9. Bentuk saku termasuk unsur desain. (B/S)

197
10. Unsur desain garis tegak lurus dan tebal menggambarkan kesan gagah.(B/S)

c) Kunci Jawaban tes sumatif 1


1. S
2. B
3. B
4. B
5. S
6. S
7. B
8. B
9. S

d) BNorma penilaian tes sumatif 1


Nilai = jumlah soal yang benar x 10
= 10 x 10
= 100

M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN


Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum
memiliki tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca
ulang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan,
silakan lakukan pengamatan unsur desain kelompok lain

N. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


 Lembar Kerja Siswa pertemuan 2 :
mencari 10 unsur desain dan prinsip desain dalam sebuah desain busana kemudian
klasifikasikan berdasarkan jenis unsur desain dan prinsip desaindengan form di bawah ini
:

No Nama unsur Unsur desain Prinsip desain keterangan

 Lembar Kerja Siswa pertemuan 3 :


Mencari 1 basic dan style kemudian tuliskan karakteristiknya / keunikan basic dan style
tersebut dengan form di bawah ini :

No Nama busana basic dan style Karakteristik Keterangan

198
 Lembar Kerja Siswa pertemuan 4:
Mencari model busana kemudian tuliskan karakteristiknya tersebut dengan form di
bawah ini :

No Nama busana Karnaval Pesta Karakteristiknya

O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

DASAR FASHION DESAIN


1. Menjelaskan pengertian desain
2. Menguraikan pengelompokan desain
3. Menguraikan unsur-unsur desain
4. Menjelaskan prinsip-prinsip desain
5. Mengekspresikan unsur-usur desain pada desain busana
6. Mengekspresikan prinsip-prinsip desain pada desain busana
7. Mengevaluasi hasil belajar desain busana tentang unsur dan prinsip
desain busana
8. Bagian-bagian busana
a. Garis leher (neckline)
Garis leher adalah bentuk busana yang terletak di leher umumnya
disebut garis leher. Pada dasarnya garis leher berasal dari garis lurus,
garis lengkung, dan gabungan garis lurus dan lengkung. Dari garis lurus
dan lengkung diperoleh bentuk garis leher sebagai berikut:
- Garis lurus; garis leher bentuk V, persegi

199
Gambar 4.6. garis leher V

- Garis lengkung; garis leher bentuk bulat, Sabrina

Gambar 4.7. Garis leher bulat

- Garis lurus dan lengkung: bentuk U, dan bentuk jantung.

Bentuk tersebut adalah bentuk dasar yang dapat diubah sesuai


kreatifias perancangnya. Biasanya disesuaikan dengan bentuk wajah
dan perkembangan mode saat ini.

b. Kerah(collar)
Kerah adalah penyelesaian daerah leher dengan tambahan
potongan kain. Kerah dan garis leher memiliki peran yang sama
pentingnya dalam memberikan kesan pada penampilan seseorang. Garis
leher memberi kesan santai, sedangkan kerah memberi kesan setengah
resmi. Pemilihan model kerah yang tepat akan meningkatkan
penampilan seseorang. Kesalahan pada pemilihan model kerah terhadap
bentuk wajah akan memperlihatkan ketidak proporsian tubuh pemakai.
Karena kreatifitas, menyebabkan bentuk, desain, dan ukuran
kerah menjadi beragam. Keberagaman ini dapat disimpulkan menjadi
beberapa bentuk dasar yang terdiri dari:
1) Kerah rebah (flat collar), disebut juga kerah bayi karena biasanya
kerah ini dipakai pada busana bayi dan anak-anak. Namun
perkembangan mode menjadikannya pantas untuk busana apa saja.
Kerah rebah adalah kerah yang letaknya merebah disekeliling garis

200
leher badan dan bahu tanpa menggunakan penegak. Pengembangan
bentuk kerah rebah ini adalah kerah peterpan, cape bib, dan berta.

Sumber hhtp://my.nakulastore.com

Gambar 4.10 Gambar model-model kerah rebah

2) Kerah rol (roll collar), dikenal juga dengan kerah setengah rebah
atau setengah berdiri. Kerah setengah tegak adalah kerah yang
memiliki penegak dibagian belakang namun merebah pada bagian
muka.

Sumber hhtp://my.nakulastore.com

Gambar 4.11. macam-macam kerah setengah rebah

201
Pengembangan bentuk kerah ini adalah model kerah lapel, eton, dan
kelasi.
3) Kerah tegak (stand collar)
Kerah tegak adalah kerah yang berdiri tegak disekeliling garis leher.
Tegaknya kerah ini karena ada penegak atau kaki kerah.

Sumber hhtp://my.nakulastore.com

Gambar 4.12. Macam-macam kerah tegak

Kerah tegak cocok untuk orang yang memiliki leher jenjang atau
panjang. Jika orang dengan leher pendek hindari menggunakan
kerah tegak, yang tepat adalah memilih kerah rebah atau tanpa
kerah.

c. Lengan (sleeve)
Lengan adalah bagian busana yang menutupi tangan. Menurut
bentuknya lengan terdiri dari dua, yaitu;
1) Lengan yang dipasangkan (set in sleeves)
Lengan yang dipasangkan adalah lengan yang polanya tersendiri
kemudian dijahitkan atau disambungkan pada kerung lengan pada
badan.

202
Penggunaan lengan yang dipasangkan dan menyatu dengan badan
sebaiknya disesuaikan dengan bentuk tubuh seseorang. Hal ini perlu
dianalisa karena pemakaian lengan pada bentuk badan yang tidak
sesuai akan mempengaruhi penglihatan dan ketidak idealan.
Menurutu Hartatiati (2016), lengan dengan panjang yang berbeda
juga memiliki nama yang berbeda pula. Adapun nama lengan
tersebut adalah:
1) Cap Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai puncak
lengan.

2) Short Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai


pertengahan pangkal tangan.

3) Elbow, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai siku

4) Three Quarter Length, yaitu lengan yang panjangnya tiga


perempat panjang tangan.

5) Wrist, yaitu lengan yang panjangnya sampai mata tangan.

Sumber Hartatiati, 2016

203
d. Manset (cuff)
Manset merupakan penyelesaian akhir dari ujung lengan dengan
menggunakan bahan atau kain. Perkembangan bentuk manset saat ini
sangat beragam. Manset dapat dipasangkan pada semua panjang
lengan. Namun Penggunaan manset harus memperhatikan bentuk
tubuh seseorang. Bentuk tubuh besar pendek hindari penggunaan
lengan panjang yang bermanset, namun pilih lengan ¾ dengan manset
yang sama lebarnya dengan lubang lengan.

Sumber Armaini Rambe, 2016

Gambar 4.16 Gambar Macam-macam manset


e. Saku(pocket)
Saku adalah kain tambahan yang dijahitkan pada busana dan
memiliki fungsi selain untuk menyimpan juga untuk hiasan pakaian.
Pemakaian saku pada pakaian perlu dianalisa dengan baik terkait
dengan jenis busana, bentuk tubuh, kesempatan, dan bahan, agar
dapat meningkatkan kualitas penampilan.
Menurut Armaini Rambe ada dua macam saku yaitu;
1) Saku luar (saku tempel)
Adalah saku yang ditempel pada bagian luar pakaian dengan disetik
pada bagian luar atau disetik pada bagian dalam saku.

204
Sumber Armaini Rambe, 2016

Gambar 4.17 Gambar Macam-macam Saku Luar


2) Saku dalam (saku bobok)
Saku Dalam (bobok) merupakan saku yang dijahitkan pada bagian
dalam pakaian. Yang terlihat lubang atau kelepaknya saja dari luar.
Lubang saku ini dapat dibuat tegak, miring, menyudut atau
mendatar.

Sumber Armaini Rambe, 2016

Gambar 4.18 Gambar Macam-macam Saku Dalam

205
f. Belahan (closing).
Belahan menurt Ernawati adalah pengikat dua bagian busana
menjadi satu. Penutup busana ini biasanya menggunakan kancing hias,
kancing tekan, kancing kait, resleting, perekat, sengkelit, dan gesper.
Namun sesuai perkembangan teknologi dan kreatifitas tidak
menutup kemungkinan belahan ini digunakan bahan lain.
g. Rok
Menurut Sicilia Sawitri dkk (2004) Rok adalah bagian busana yang
dikenakan pada bagian bawah blus atau kemeja. Model rok ada banyak
macamnya, namun pada dasarnya ada enam bentuk, yaitu rok suai, rok
kerut, rok lipit, rok pias, rok drapery, dan rok lingkar.
1) Rok suai/lurus
Model yang paling simple. Adalah bentuk yang sama dengan
bentuk badan bagian bawah. Rok jenis ini tepat dipakai oleh
orang bertubuh ideal karena terlihat proporsional. Contoh dari rok
lurus ini adalah; Straight Skirt, Tigh Skirt, Wrap Skirt dan lainnya.
2) Rok kerut
Rok kerut sangat sederhana karena berasal dari kain persegi
panjang yang dikerut untuk bagian pinggang sesuai besar lingkar
pinggang. Rok kerut tepat untuk bentuk tubuh ramping dan tinggi
kurus. Contoh dari rok kerut adalah; Ruffle Skirt, Over Skirt,
Tiered Skirt, Balloon Skirt
3) Rok Lipit
Rok lipit adalah rok yang memiliki lipatan-lipatan pada bagian
pinggang dan variasinya. Jumlah dan pola lipitannya juga sesuai
selera. Jenis rok lipit ini banyak tergantung lipitnya, misalnya
roklipit hadap yatu rok yang terdapat lipitnya behadapan, rok lipit
akordion berarti rok tersebut memiliki lipit banyak seperti rok
seragam anak sekolah dasar.
4) Rok Pias
Rok pias adalah rok yang bersiluet mengecil pada pinggang dan
melebar pada bagian bawah rok, dan terdiri dari bebrapa bagian
yang dijahit. Rok pias dikembangkan dengan nama sesuai berapa
helai potongan. Misalnya Pias 4, 6, 8, dan seterusnya.

206
5) Rok drapery
Rok drapery adalah rok yang mempunyai siluet besar pada bagian
pinggang dan mengecil pada bagian bawah rok.
6) Rok lingkar
Rok yang berbentuk lingkaran, di bagian pinggang dapat dikerut
atau licin, ini sesuai selera. Contoh rok lingkar adalah Semi Flare
Skirt, Flare Skirt, Circular Skirt, Bell Shape Skirt.

h. Celana
Celana merupakan bagian dari busana yang digunakan pada tubuh
bagian bawah dimulai dari pinggang sampai panjang yang diinginkan
dengan menggunakan dua pipa untuk kaki.

 Penggolongan celana berdasarkan panjang dan siluetnya.


1) Short : adalah celana dengan panjang sebatas menutupi pinggul
2) Jamaica : celana dengan panjang sampai pertengahan paha
3) Bermuda : celana yang memiliki panjang sampai batas diatas
lutut
4) Pedal : yaitu celana yang panjangnya sampai bawah lutut
5) Capri : yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki
6) Full leght : yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki
 Penggolongan celana menurut siluetnya:
1) Fitted : yaitu celana yang ketat membungkus kaki
2) Slim : yaitu celana yang bentuknya pas di kaki
3) Straight : yaitu celana yang bentuknya lurus dari bagian paha
4) Tapered : yaitu celana yang bentuknya pas di pinggang sampai
panggul dan meruncing pada bagian bawah
5) Peg top : yaitu celana longgar pada bagian panggul dan
meruncing pada bagian bawah
6) Angkle puff : yaitu celana yang bagian bawahnya dikerut
7) Bell botton, yaitu celana yang bentuknya lurus dan
mengembang pada bagian bawah
8) Palazzo : yaitu celana yang bentuknya lurus dan mengembang
pada bagian bawah
9) Buggy : yaitu celana yang bentuknya lurus dari pinggang
sampai ujung bawah celana

207
Sumber http://riraclothing.com/model-celana-berdasarkan-panjangnya/

9. Bentuk-bentuk Busana
a. Kutang
Kutang adalah bentuk busana yang menyerupai tabung yang lurus.
Kutang merupakan bentuk dasar busana yang paling tua, Bentuknya sangat
sederhana seperti tabung yang digunakan melindungi alat vital saja. Pada
saat itu kutang dibuat dari kulit kayu yang dipukul-pukul hingga kulit
terlepas dari kayu sehingga lebih lentur dan dapat dikenakan. Cara
memakainya diselubungkan pada badan dari bawah ketiak hingga panjang
yang diinginkan.
Beberapa jenis pakaian kutang yang biasa dipakai yaitu:
1. Tunik merupakan bentuk kutang yang dikenakan dari bawah payudara
sampai mata kaki dan diberi dua buah ban/tali ke bahu.
2. Kandys merupakan perkembangan kutang yang dipakai kaum pria
dengan bentuk longgar berlipat pada sisi kanan dan kiri serta lengan
berbentuk sayap.

208
3. Kalasiris yaitu pakaian wanita berbentuk kutang longgar yang
panjangnya sampai mata kaki. Pemakaiannya terkadang dengan ikat
pinggang atau lengan setali.

Gambar 4.1. Bentuk-bentuk Kutang

b. Pakaian Bungkus
Pakain bungkus adalah pakaian berbentuk lembaran kain persegi
panjang dengan cara pemakainya dililitkan pada badan dengan panjang dari
dada atau panggul sampai panjang yang diinginkan seperti celemek panggul.
Pada perkembangannya menurut Ernawaty Dkk (2008), pakaian
bungkus mengalami perubahan cara memakai sesuai daerah yang
mengembangkannya. Contoh pakaian bungkus diantaranya adakah;
1. Himation, yaitu busana bungkus yang dipakai para filosof atau pria
terhormat pada masa Yunani Kuno. Panjang kainnya sampai 12 atau 15
kaki yang dibuat dari wol atau linan putih yang seluruh bidangnya
disulam..
2. Chlamys, yaitu busana kaum pria Yunani Kuno yang berbentuk longgar
dan panjang.
3. Mantel/Shawl, yaitu busana berbentuk segi empat panjang dengan cara
pemakaiannya disampirkan pada satu bahu atau kedua bahu. Ada peniti
dibagian dada sehingga muncul lipit-lipit dan ada rumbai dikedua
ujungnya.
4. Toga, yaitu busana kehormatan yang dipakai secara resmi pada jaman
kerajaan Roma.
5. Palla, yaitu busana wanita Roma pada zaman kerajaan dipakai di atas
tunik atau stola. Pemakaiannya disampirkan pada satu atau kedua
bahu dan di semat dengan peniti.

209
6. Chiton, yaitu busana pria Yunani Kuno yang bahannya terbuat dari wol,
lenan atau rami yang diberi sulamandengan benang berwarna atau
benang emas.

Gambar 4.2. Pakaian Bungkus

c. Ponco
Ponco adalah busana penutup bagian atas yang terbuat dari
selembar kain yang dilipat melebar ditengah-tengahnya dan pada tengah
lipatan diberi lubang leher. Pada awalnya berasal dari kulit binatang, kulit
kayu, dan daun-daunan yang dilubangi bagian tengahnya untuk masuknya
kepala. Sedangkan bagian sampingnya tidak dijahit. Asal pakaian ini dari
Amerika.

Sumber google.com sumber: moda.covermagazin.com

Gambar 4.3. Ponco

210
Macam-macam ponco berdasarkan bentuknya;
1. Ponco Bahu, busana ini merupakan busana khas dari suku Indian
Amerika, Peru, Mexico, dan Tiongkok. Ponco dilubangi untuk masuknya
kepala dan menutup bagian bahu sampai panjang lutut atau sampai
betis. Panjang ponco bahu tergantung dari budaya bangsa yang
mengenakan. Untuk daerah Mexico panjang sampai lutut, untuk darah
Tiongkok menutup bagian bahu saja.
2. Ponco Panggul, busana ini menutupi bagaian pangul ke bawah
sepanjang yang diinginkan, bahkan ada yang sampai menutup mata
kaki serta bagian badan atas terbuka.
Perkembangan busana bentuk Ponco ini sangat pesat. Kita lihat saat
ini semua jenis busana yang dimasukkan dari kepala adalah bentuk
dasarnya Ponco. Sedangkan perkembangan Ponco Panggul adalah
semua busana yang dililitkan di bagian panggul.

Bentuk Kaftan
Busana bentuk kaftan merupakan perkembangan dari tunik yang
mengalami perkembangan yaitu pada bagian muka dipotong sehingga
terdapat belahan pada bagian depan pakaian. Bentuk busana ini berbentuk
baju panjang besar longgar, sisinya lurus, berlengan panjang dan ada
belahan bagian tengah baju. Di Indonesia dikenal dengan Kebaya, di
Jepang dengan nama Kimono, dan di Timur Tengah dengan nama Jubah.
Bentuk kaftan sangat khas yaitu belahan sepanjang bagian mukadan
rlengan. Pada saat mengenakannya bagian muka yang terbuka biasanya
disemat dengan peniti atau dapat juga dibiarkan terbuka lepas tidak
disemat. Pemasangan lengan tergantung pada daerah yang
mengembangkannya, untuk kebaya lengan dibuat pas lengan, untuk
kimono dibuat lebar kotak, dan pada bentuk jubah dibuat longgar dan
panjang. Hal ini dipengaruhi oleh iklim atau kondisi alam yang ada.

211
d. Celana

Celana adalah bagian busana yang berfungsi menutupi badan bagian


bawah mulai dari pinggang sampai panggul dan kedua kaki. Bentuk dasar
celana dari kain persegi panjang yang dilipat dua mengikuti panjang kain
dan bagian lipatan digunting kemudian kedua sisinya dijahit. Untuk lubang
kaki sampai paha dibuat guntingan pada bagian tengah kemudian dijahit
untuk lubang kaki. Pada bagian pinggang dibuat jahitan lajur untuk
memasukkan tali pinggang untuk menahan celana pada pinggang.

Sumber Ernawat dkk

Gambar 4.5. Bentuk Dasar celana

Celana yang kita kenal selama ini ternyata bentuk pengembangan dari
bentuk dasar busana celemek panggul.

Desain colase

1. Pengertian Kolase
Kolase berasal dari bahasa Perancis coller yang berarti merekatkan
dengan lem. Sedang dalam bahasa Inggris Kolase disebut collage yang
berarti merekat.
Kemudian menurut Susanto (2002) dipahami sebagai teknik seni
menempel berbagai macam materi selain cat, yaitu kertas, kain, kaca,
logam, dan sebagainya yang dapat juga dikombinasikan dengan cat atau
lainnya.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kolase adalah sebuah
karya seni yang dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kertas
koran, foto, pita atau benda lainnya yang ditempelkan pada latar belakang,

212
misalnya kertas polos, karton atau kain. Kolase juga dapat dibuat dengan
bahan fisik atau gambar elektronik yang ditempel pada latar belakang digital.
Kolase merupakan cara untuk bereksperimen dengan bermacam-
macam bahan agar mendapatkan hasil akhir yang menakjubkan.
Keberagaman desain sangat ditentukan oleh kreativitas dan imajinasi
pembuatnya. Kolase sangat membutuhkan kreatifitas yang tinggi dan lebih
sulit dibandingkan dengan karya seni lainnya. Pembuatan kolase dituntut
memiliki kemampuan mencari dan menemukan bahan khusus dan cocok
untuk membuat kolase kemudian bagaimana menyelaraskan antara bahan
yang berbeda menjadi satu kesatuan karya yang dapat dinikmati.
Berdasarkan definisinya, kolase dibuat dari beberapa bagian bahan
berbeda. Bagian-bagian ini dapat berupa jenis benda, seperti kertas,
benang, kain, prangko, potongan majalah, plastik, tali rafia, kertas timah,
label, tutup botol, korek api, gabus, bahan alami (kulit pohon, daun, biji,
kulit telur, ranting pohon, sayuran, dan lain sebagainya.) dapat juga dipilih
sebuah media seperti kertas atau kain, atau kombinasi klasik seperti kertas,
kancing, dan kertas timah.
Kertas biasa digunakan sebagai latar belakang. Namun dapat juga
memilih media dari bahan apa pun yang dianggap tepat. Contohnya, latar
belakang bisa dari kertas isap, karton, kain seperti goni (kain karung),
kertas koran, sampul buku lama, kayu, kulit kayu halus, plastik, dan lainnya.
Selama permukaan dapat digunakan dan benda-benda dapat ditempelkan
pada media tersebut, bahan itu dapat digunakan untuk membuat kolase.
Beberapa unsur desain yang terdapat pada kolase adalah:
1) Unsur Titik dan bintik: yaitu unsur seni rupa yang terkecil tidak
memiliki ukuran panjang ataupun lebar. Sedangkan bintik adalah titik
yang lebih besar. Unsur titik dan bintik pada kolase biasanya dalam
bentuk butiran pasir laut. Sedangkan bintik dapat berupa biji-bijian
atau kerikil kecil.
2) Unsur Garis: yaitu perpanjangan dari unsur titik yang mempunyai
ukuran panjang relative tetapi tidak memiliki ukuraan lebar. Pada unsur
kolase untuk garis ini dapat berbentuk lidi, batang korek api, kawat,
benang, dan lainnya.
3) Unsur Bidang: yaitu unsur yang terjadai karena pertemuan beberapa
garis. Aplikasi dalam kolase adalah bidang datar atau dua dimensi dan
bervolume atau tiga dimensi.

213
4) Unsur Warna: yaitu unsur yang cukup penting dalam kehidupan yang
dapat ditangkap oleh indra penglihatan manusia. Unsur warna yang
terdapat pada kolase adalah diwujudkan dari unsur cat, pita, kertas
warna, renda, dan kain.

a. Jenis Kolase
Kolase dibedakan menjadi beberapa segi, yaitu
1) Fungsi
Dari segi fungsi, kolase dapat dipahami sebagai seni murni dan
terapan. Seni murni merupakan sebuah karya yang dibuat semata
mata hanya untuk memenuhi kebutuhan estetik. Kebutuhan akan
keindahan ini tidak terbatas sejauh kreatifitas seseorang dalam
mewujudkan rasa seni dalam jiwanya. Sedangkan seni terapan atau
seni pakai merupakan karya seni rupa yang dibuat bentuk untuk
memenuhi kebutuhan praktis. Penerapannya lebih menampilkan
komposisi dengan kualitas artistik yang bersifat dekoratif.
2) Matra
Berdasarkan matra maka kolase dibedakan menjadi dua, yaiu kolase
pada permukaan dua dimensi (dwi matra) dan kolase tiga dimensi (tri
matra).
3) Corak
Menurut coraknya kolase dibagi menjadi dua jenis juga yaitu
representative dan nonrepresentatif. Representative berarti
menggambarkan wujud nyata yang bentuknya masih dapat dikenali
dengan jelas. Sedangkan non representatif berarti tidak menampakkan
bentuk nyata, bersifat abstrak, dan menampilkan komposisi unsur
visual yang indah.
4) Material
Semua bahan dapat dimanfaatkan untuk membuat kolase asalkan
ditata dalam komposisi yang menarik dan unik.Bahan kolase yang
beragam akan ditempelkan pada berbagai macam jenis permukaan,
seperti kayu, plastic, kertas, kaca, keramik, karton, dan laiannya
dengan syarat relative rata dan mudah untuk ditempeli. Secara umum
material untuk kolase ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bahan-bahan alam (daun, ranting, bunga, buah, akar, batu, biji, kulit,

214
dan lain-lain), dan bahan sintetis (plastic, serat buatan, logam, kertas,
tutup botol dan lain-lain).

b. Peralatan, Teknik, dan Metode


Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kolase adalah : 1)
alat potong; pisau, cutter, gunting, gergaji, tang, dan lainnya. 2)
bahan perekat; lem kertas, perekat vinyl, PVC, lem plastic, lem bakar,
jarum dan benang jahit, dan lainnya sesuai bahan yang akan
direkatkan.
Sedangkan untuk teknik umumnya karya kolase dibuat dengan
teknik rakit, rekat, jahit, ikat, sobek, gunting, potong, dan sebagainya.
Atau bisa juga kombinasi dari dua atau lebih teknik merekatkan sesuai
dengan bahan kolase yang akan dibuat. Bermacam metode untuk
membuat kolase yaitu 1) tumpang tindih atau saling menutup
(overlapping), 2) penataan ruang (spatial arrangement), 3) repetisi
atau pengulangan (repetition), 4) komposisi beragam jenis tekstur dari
bahan yang berbeda, dan 5) kolase metode digital.

Gambar 4.1. Kolase Metode Tumpang Tindih dan Penataan Ruang


Sumber: Pinterest

215
Gambar 4.2. Kolase Metode Penataan Ulang
Sumber : wikihow

Gambar 4.3. Kolase Metode Beragam Bahan


Sumber: pinterest

Kolase dengan metode digital sudah umum dikerjakan, konsepnya adalah


pengerjaan dengan computer dan bahannya tinggal ambil dari internet untuk

216
dikembangkan secara digital. Kelebihannya adalah dapat dilakukan dimanapun
kapanpun, yang dibutuhkan hanyalah perangkat digital.

Gambar 4.4. Kolase Metode Digital


Sumber: Pinterest
2. Prosedur Pembuatan Kolase
Mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan untuk membuat kolase.
Bahan-bahan untuk menyusun sebuah kolase diperoleh dari semua benda
dan atau bahan bekas yang dapat memunculkan ide desain baru. Kreatifitas
akan membantu dalam menyusun bahan yang ada pada sebuah kertas.
Semakin banyak bahan yang ditampilkan akan semakin mudah
memunculkan ide baru sebuah busana. Kolase akan terbentuk dengan
sendirinya saat bahan yang disusun sesuai dengan kriteria busana yang
diinginkan. Bahan-bahan tersebut membantu memudahkan menyatukan
sumber ide dalam datu desain.
Prosedur pembuatan kolase adalah sebagai berikut:
1. Kumpulkan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kolase seperti;
 Karton, sayuran, buah, alat tulis, kertas foto copy, kantong kertas,
kertas tisu, kertas bercorak, kertas buatan tangan, dan sebagainya.
Kertas yang digunakan bisa bertekstur lembut atau keras, atau
perpaduan keduanya.

217
Gambar 4.5. Bahan Kolase
Sumber: wikikow

 Potongan majalah, kertas Koran dan kalender majalah mode atau


majalah berita memiliki beberapa gambar yang cocok untuk dibuat
kolase. Kertas koran dan kalender juga dapat menambah tekstur yang
menarik kepada kolase, namun tintanya terkadang dapat luntur.
 Potongan kertas dinding yang sudah tidak terpakai atau sisa.
 Kertas timah dan perekat yang berbeda-beda.
 Kertas aluminium dari dapur, atau perekat berwarna.
 Foto dengan cara menggunting gambar dari foto-foto lama dapat
memberikan kesan retro pada kolase.
 Lipat, gunting atau sobek kertas menjadi bentuk yang berbeda-beda
 Dapat menggunakan gunting atau pisau kerajinan tangan untuk
membuat bentuk yang berbeda. Atau dapat merobek kasar ujung
potongan kertas untuk memberikan tekstur atau bentuk yang acak.

Gambar 4.6. Bahan Kolase Dari Kertas Yang Disobek


Sumber: Wikihow

 Gunting seluruh gambar, bagian yang dapat dikenali, atau secukupnya


saja, untuk membuat tekstur, warna, atau nuansa yang diinginkan.

218
 Untuk membuat kata-kata, gunting huruf dari sumbernya dengan font
yang berbeda-beda.

Gambar 4.7. Bahan Dari Macam Macam Huruf


Sumber: Wikihow

2. Munculkan sebuah tema


Pada awalnya mungkin sudah memiliki tema, atau mungkin baru
terbersit saat mengumpulkan bahan-bahan. Apa pun itu, buatlah tema
kolase berdasarkan ide atau gambar utama. Latihan menyusun bahan
untuk dibuat menjadi desain yang layak untuk dilihat sebagai karya
kreatif. Tema sangat perlu sebagai pedoman pengembangan kreasi.
Namun tema dapat berubah ditengah jalan karena melihat wujud kolase
yang hampir jadi.

3. Pertimbangkan untuk menambah ornamen


Walau tidak penting, ornamen dapat membuat kolase menjadi lebih
indah dengan menambahkan kedalaman, minat, dan kilau. Gunakan pita,
manik-manik, tali, bulu atau kain di kolase kertas. Menemukan barang-
barang ini di sekitar rumah, atau beli dari toko kerajinan tangan.

4. Tetapkan apa yang akan ditempel di kolase


Kita dapat menggunakan secarik kertas, karton atau bagian kardus,
dan lainnya. Apa pun yang dipilih, pastikan bahan itu cukup kuat untuk
menahan beberapa lapis bobot dan mudah untuk dipajang. Kolase yang
sudah jadi akan baik untuk hiasan dinding guna memotivasi untuk terus
berkarya.

219
5. Kumpulkan semua potongan sebelum ditempelkan
Walaupun bersifat opsional, ada baiknya mencoba terlebih dahulu
semua benda yang akan diletakkan di kolase. Sebarkan semua bahan
untuk merancang kolase sebelum membuatnya. Letakkan di permukaan
yang lebar seperti meja atau lantai. Susun benda-benda tersebut, dimulai
dari latar belakang dan terus sampai ke depan. Ini dapat memberikan
gambaran seperti apa hasil akhirnya sebelum menempelnya. Jika ingin
mengingatnya dengan tepat, foto saja hasil percobaan tersebut. Beberapa
ide tema kolase misalnya adalah:
 Pemandangan darat, gunung atau pemandangan laut.

Gambar 4.8 Contoh Kolase Dengan Ide Alam


Sumber: Pinterest

 Tokoh dari surat kabar, gunakan cara klasik, yaitu menggunakan orang
di dalam surat kabar lalu merancangnya menjadi kolase.
 Foto seseorang, seperti penyanyi pop atau seseorang yang
menggunakan pakaian atau perhiasan kepala yang bagus, seperti
mutiara.

220
Gambar 4.9. Kolase Dengan Ide Mutiara
Sumber : pinterest

 Hewan, contohnya, gunakan kertas kecil atau foto untuk membuat


bentuk hewan seperti tikus, ayam atau burung. Gambarlah bentuk
hewan itu terlebih dahulu di kertas lalu isi bagian kosong dengan
menempelkan kertas di dalam garis.

Gambar 4.10 Kolase Dengan Sumber Ide Binatang


Sumber: Pinterest
 Pola satu bentuk, seperti lingkaran, persegi, atau lainnya. Pola satu
bentuk yang diulang-ulang juga efektif untuk membuat kolase.

221
 Alfabet: potong huruf-huruf dari kertas dan buatlah alfabet atau kata-
kata di dalam kolase.

Gambar 4.11 Kolase Dengan Tema Huruf dan mozaik


Sumber: Pinterest

 Mosaik atau kombinasi terbaik; mosaik dapat mengikuti bentuk tertentu


atau dapat berupa pola yang campur aduk.
 Sayuran atau buah atau kulitnya yang memiliki tekstur layak untuk jadi
kolase. Dapat menjadi desain kolase yang cukup indah untuk
diwujudkan.

Gambar 4.12 Kolase Dengan Tema Sayuran


Sumber: Pinters

222
6. Tempel kolase dengan lem
Mulailah dari latar belakang dan terus ke depan, lem potongan-
potongan kolase ke dasarnya. Gunakan lem putih biasa, lem stik atau
karet, dan bekerjalah dengan teliti dan tepat.
 Cobalah untuk menyusun kolase di satu potongan yang dirasa terlihat
mencolok atau menarik.
 Ingatlah bahwa tidak semua potongan harus ditempel merata. Kita
dapat meremas atau melipat untuk mendapatkan tekstur yang
berbeda.

Gambar 4.13. Kolase Kertas Di Remas Dan Tema Bunga


Sumber: Pinterest

7. Biarkan kolase mengering


Kolase kini berisi beberapa lapis lem. Berikan waktu yang cukup agar
dapat mengering.
 Untuk kolase kecil, sekitar satu jam akan cukup menjadi kering.
 Untuk kolase besar, harus didiamkan semalaman atau menggunakan
kipas angin dengan tiupan yang sangat lembut.

Dari gambar diatas, macam-macam kolase dengan tema warna,


sayuran dan natural dapat diketahui bahwa teknik kolase dapat

223
menghasilkan desain yang sangat kreatif dan menantang. Keberanian
mencoba membuat desain dengan bantuan kolase ini sangat penting. Sebab
dengan kolase yang menampilkan potongan-potongan benda nyata ataupun
abstrak dapat menghasilkan desain yang kreatif dan inovatif.

Gambar 4.14. Macam-Macam Kolase Dari Sayuran Dan Kertas


Sumber: Pinterest

224
GLOSARIUM

Siluet Garis terluar dari sebuah busana


Garis leher (neckline) bentuk busana yang terletak di leher umumnya
disebut garis leher
Desain Sajian Desain yang dibuat dengan tujuan untuk
dipromosikan atau untuk dipresentasikan dihadapan
konsumen
Desain Produksi Desain yang diperlihatkan pada konsumen
Kolase Sebuah karya seni yang dapat dibuat dari berbagai
bahan, seperti kertas, kertas koran, foto, pita atau
benda lainnya yang ditempelkan pada latar belakang,
misalnya kertas polos, karton atau kain
Mood Board Sarana yang dapat berupa papan, kertas, atau bidang
datar lainnya yang dipermukaannya berisi kumpulan
bentuk-bentuk, gambra-gambar, warna-warna, dan
segala sesuatu yang dijadikan sumber ide dan ingin
diwujudkan oleh seorang desainer
Evaluasi Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengukur
tingkat keberhasilan suatu program pendidikan

225
Daftar Pustaka

Mustika, Indria. Desain Busana C3 Kelas XI. Quantum Buku Sejahtera. 2020

_ Dasar Desain C2 Kelas X. Quantum Buku Sejahtera. 2019

226
6. PROSES PRODUKSI BUSANA

MODUL AJAR TATA BUSANA


FASE E- PROSES PRODUKSI BUSANA

DISUSUN OLEH
………………………………………..
NIP……………………………….

TAHUN PELAJARAN 2022-2023

227
MODUL AJAR TATA BUSANA

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : ………………………………..
SATUAN PENDIDIKAN : SMK …………………………….
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X TATA BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 4 x 12 x 45 MENIT
ELEMEN : PROSES PRODUKSI BUSANA
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
tentang K3 di bidang busana (fesyen), proses produksi
busana di Industri, pengetahuan tentang aspek perawatan
peralatan, dan pengelolaan SDM di Industri

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini coba kalian perhatikan mesin jahit yang ada di ruang praktek
ini. Bisakah kalian membedakan mana mesin jahit manual dan mesin jahit industri?

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain
1. mandiri, dituangkan dalam tugas individu
2. gotong royong, dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdiskusi dan belajar
kelompok
3. bernalar kritis, dituangkan dalam mengamati video tentang proses produksi busana

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : Vidio proses produksi garmen,video proses produksi di butik laptop,
LCD, mesin jahit
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik on line maupun off line, media Internet

228
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan proses produksi busana secara
garmen dan butik
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menjelaskan proses produksi busana secara
butik
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat menjelaskan proses produksi busana secara
garmen dan butik serta mampu melakukan
perawatan alat produksi

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PJBL dengan sintak MERRDEKA
Moda pembelajaran : Tatap Muka dan gogle clasroom untuk pengiriman tugas

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis tentang K3 di bidang busana (fesyen) dengan mengamati video tentang
proses produksi di garment dan butik
2. Mendeskripsikan proses produksi busana di industry dengan mengamati video tentang
proses produksi di garment dan butik
3. Mendiskripsikan pengetahuan tentang aspek perawatan peralatan melalui tayangan video
produksi busana
4. Mengevaluasi pengelolaan SDM di industri

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari pengalaman masa lalu

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mesin jahit apa saja yang kalian ketahui?
2. Mesin jahit mana yang sudah pernah kalian operasikan?
3. Pernahkah kalian lihat proses membuat baju di pabrik?

229
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran , sarana pembelajaran dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic, assesment kognitif, dan asesmen normatif dan
sumatif

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada
di ruang Tata Usaha
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
⮚ Mengecek penampilan diri/ well gromed peseta didik mulai dari kerapian,
kelengkapan atribut dan kesesuaian dengan tata tertib sekolah

2. Inti (60 Menit)


a. Mulai diri
⮚ Guru mengendalikan kelas dengan cara antara lain
⮚ Menanyakan
⮚ Guru memberikan pertanyaan ke peserta didik tentang Apakah di sekitarmu
terdapat usaha busana? Kalau ada apa nama usaha tersebut? Mesin apa saja yang
digunakan dalam proses produksinya? Guru menyampaikan assessment
diagnostic untuk dikerjakan di LMS

230
b. Eksplorasi konsep
⮚ Peserta didik mengamati video proses pembuatan busana di garmen pada alamat
https://www.youtube.com/watch?v=WnvW-yiOUII dan video pembuatan busana
di butik https://www.youtube.com/watch?v=-ukLk-lCp-s kemudian mencatatnya
agar bisa dipahami.
⮚ Guru menyampaikan elemen proses produksi busana dan capaian pembelajaran
pada mata pelajaran dasar keahlian busana
⮚ Guru menjelaskan K3 pada proses produksi busana mata pelajaran Dasar Keahlian
Busana.
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high
⮚ Guru menjelaskan tentang kontrak belajar. Menjelaskan cara penggunaan LMS
dalam pembelajaran dasar
⮚ peserta didik membaca materi tentang pengertian, dasar hukum, ruang lingkup,
tujuan dan prinsip K3

c. Ruang kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam bahaya yang mungkin
terjadi pada saat bekerja diruang produksi busana kemudian mencari solusi cara
menangani bahaya tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.

d. Refleksi terbimbing

231
⮚ Bagaimana cara memproduksi busana dengan aman dan nyaman tanpa mengalami
bahaya/ kecelakaan? Jawaban pertanyaan dapat diupload di LMS

3. Penutup (15 menit)


4. Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengupload tugas ke LMS
5. Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
6. Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
7. Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
⮚ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

2. Inti (60 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
aksi nyata kebaikan yang telah mereka lakukan dari pagi sejak mereka bangun
dengan perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2 menit. Anak yang
maju dilakukan secara bergantian dari minggu ke minggu.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang

232
Apakah di sekitarmu ada sebuah usaha busana yang sedang berkembang! Bisa
lingkup desa, kecamatan atau kota! Kalau ada apa nama usahanya! Dan tergolong
jenis usaha busana apa!
⮚ Guru menyampaikan assessment diagnostic untuk dikerjakan di kelas online

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menjelaskan cara penggunaan platform kelas online yang digunakan untuk
mendukung proses pembelajaran Dasar program kejuruan busana.
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar kejuruan busana
⮚ Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok atau individu dan mengupload ke kelas Online
⮚ peserta didik membaca materi tentang jenis- jenis usaha busana dan karakteristik
usaha busana (butik dan garment)
⮚ peserta didik melihat video tentang jenis-jenis usaha busana
⮚ guru menjelaskan tentang jenis – jenis usaha busana dan karakteristik usaha
busana.

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang contoh – contoh usaha busana dan
karakteristik macam-macam usaha busana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
pertemuan 1 dengan soal :
mencari 10 nama usaha busana di daerah sekitar kemudian klasifikasikan
berdasarkan jenis dan karakteristik nya.
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di kelas online dan nilai untuk satu
kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.

233
d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Bagaimana langkah yang bisa kalian lakukan agar bisa merintis sebuah usaha
busana dilingkungan sekitarmu!
Jawaban pertanyaan dapat diupload di kelas online.

e. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu! (bagaimana langkah dalam merintis sebuah usaha busana)
Jawaban pertanyaan upload di kelas online.

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengupload tugas ke kelas online
⮚ Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama
Pertemuan 3

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti ( 60 Menit)

234
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:

a. Mulai Dari diri


⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
alat-alat dan mesin-mesin yng dipakai untuk memproduksi busana
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian sudah pernah mengopersikan mesin jahit untuk memproduksi
busana? mesin apa saja yang pernah di pegang?cara perawatan mesin produksi?
⮚ Guru melakukan Tanya jawab tentang jenis mesin berdasarkan fungsi
pemakaiannya dan cara perawatan masing-masing mesin

b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang macam-macam mesin produksi busana dan
cara perawatannya
⮚ peserta didik melihat video cara mengopersikan mesin produksi busana dan cara
merawat atau memperbaiki bila ada kerusakan
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi cara pengopersian mesin produksi
busana dan cara merawat serta memperbaiki mesin bila ada kerusakan ringan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 4 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang cara merawat dan memperbaiki peralatan atu
mesin untuk produksi busana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 2
dengan soal :
Cara merawat dan memperbaiki mesin produksi agar produksi busana berjalan
lancar
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LSM dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

235
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara
bergantian

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan yang ada di LMS

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload tugas ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 4
L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
e. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu sekolah di SMK Negeri 1 Tegal?
⮚ Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran seni?

236
2) Diagnostic kognitif
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang proses produksi busana?
⮚ Sebutkan macam – macam mesin produksi busana?
⮚ Apa saja yang kalian amati ketika melihat seseorang sedang menjahit?
⮚ Apakah kalian bisa menjahit? Mesin apa yang kalian gunakan?

f. Formatif
a) Tuliskan alur proses usaha busana garment yang kamu amati!

No Nama Proses Deskripsi proses Waktu Total score


kegiatan kegiatan pengumpulan

KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika sesuai urutan proses dan deskripsi kegiatan nilai 86 – 100
Jika kurang sesuai urutan proses dan deskripsi kegiatan nilai 76-85
Jika tidak sesuai urutan proses dan deskripsi kegiatan nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
b) Presentasikan ide gagasan tari kreasi kamu!

No Nama Penguasaan Sikap Keaslian Total score

237
materi ide

KRITERIA :

Jika sangat menguasai dan urut materi nilai 86 – 100


Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65

Jika serius dan jujur dalam pembawaan nilai 86 – 100


Jika kadang - kadang serius dalam pembawaan nilai 70-85
Jika kurang serius dalam pembawaan nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 - 65

Jika ide baru nilai 86 – 100


Jika ide tari yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3
c) Pengamatan

mandiri kreatif Kebhi Goton


nekaan g
No Nama global royong

238
Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73

g. Sumatif
1) Tes sumatif 2
a) Kisi – kisi soal tes sumatif 2

N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No


o Kognitif soal
Pembelajaran soal

1 Proses Pada akhir Pengertian L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S


Produksi fase E, proses tentang gambar
Busana peserta 1
produksi usaha busana, peserta
didik busana didik membenarkan
mampu (butik dan
memahami
atau meyalahkan
garment) pernyataan tersebut
tentang K3
di bidang
busana
2 (fesyen), Alur L3 / C5 Disajikan sebuah B/S 2
proses proses gambar proses
produksi produksi produksi usaha
busana di busana busana garment,
Industri, (butik dan diharapkan peserta
pengetahua garment).
n tentang didik mampu
aspek membenarkan atau
perawatanp menyalahkan
eralatan, dan pernyataan tersebut
pengelolaan
3 SDM di KarakteristikL3 / C5 Disajikan gambar B/S 3
Industri usaha aktifitas produksi
busana usaha busana butik,

239
(butik dan peserta didik mampu
garment) membenarkan atau
menyalahkan
penggolongan jenis
usaha busana
tersebut

b) Tuliskan Langkah -langkah melakukan perawatan peralatan produksi busan!

No Nama Langkah-langkah Waktu Total score


perawatan mesin pengumpulan
produksi busana

KRITERIA :
Kesesuaian makna
Jika langkah-langkah perawatan sesuai SOP nilai 86 – 100
Jika langkah -langkah perawatan kurang sesuai SOP nilai 76-85
Jika langkah -langkah tidak sesuai SOP nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
c) Presentasikan ide gagasan tari kreasi kamu!

No Nama Penguasaan Sikap Keaslian Total score


materi ide

240
KRITERIA :

Jika sangat menguasai dan urut materi nilai 86 – 100


Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65

Jika serius dan jujur dalam pembawaan nilai 86 – 100


Jika kadang - kadang serius dalam pembawaan nilai 70-85
Jika kurang serius dalam pembawaan nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 - 65

Jika ide baru nilai 86 – 100


Jika ide tari yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3
d) Pengamatan

mandiri kreatif Kebhi Goton


nekaan g
No Nama global royong

Norma penilaian
6. Selalu konsisten nilai 91 – 100
7. Konsiten 81 – 90
8. Mulai konsisten 75 – 80
9. Kurang konsisten 70 – 74

241
10. Sangat kurang < 73

h. Sumatif
2) Tes sumatif 1
a) Kisi – kisi tes sumatif 1
N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
o Kognitif soal
Pembelajaran soal

1 Mengalami Pada akhir Pengertian L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S


fase ini, tari kreasi tentang tari kreasi
1
peserta didik peserta didik
mampu membenarkan atau
menggali meyalahkan
makna dan pernyataan tersebut
simbol pada
2 Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 2
tari tradisi
contoh tari tarian beserta
dan kreasi ke
kreasi penggolongan jenis
dalam bentuk
tarinya peserta didik
karya seni
mampu
pertunjukkan
membenarkan atau
menyalahkan
penggolongan jenis
tari tersebut

3 Contoh – L3 / C5 Disajikan contoh B/S 3


contoh tari tarian beserta
tradisi penggolongan jenis
tarinya peserta didik
mampu
membenarkan atau

242
menyalahkan
penggolongan jenis
tari tersebut

4 Fungsi L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 4


seni tari pertunjukan tari
beserta fungsinya
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
penggolongan fungsi
tari tersebut

5 Unsur – L3 / C5 Disajikan sebuah B/S 5


unsur seni istilah tari
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut
berdasarkan
penggolongan unsur
– unsur seni

6 Nilai L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 6


keindahan pertunjukan tarian
tari (hasta diharapkan peserta
sawanda) didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut

243
berdasarkan nilai
keindahan tari yang
tergabung dalam
hasta sawanda

7 Symbol L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 7


dalam tari gerak tari beserta
(gerak maknanya peserta
maknawi) didik membenarkan
atau menyalahkan
pernyataan tersebut
berdasarkan makna
gerak tari tersebut

8 Symbol L3 / C5 Disajikan pengertian B/S 8


dalam tari gerak tari diharapkan
(pengertia peserta didik mampu
n gerak) membenarkan atau
menyalahkan
menyalahkan
pernyaatan tersebut

9 Contoh - L3 / C5 Disajikan contoh tari B/S 9


contoh tari beserta daerah
beserta asalnya peserta didik
daerah mampu
asalnya membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut

10 Makna L3 / C5 Disajikan ilustrasi B/S 10


tari tari beserta
maknanya

244
diharapkan peserta
didik mampu
membenarkan atau
menyalahkan
pernyataan tersebut

b) Tes sumatif 1
Soal: silahkan kaliyan jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Tari kreasi adalah tarian yang memiliki aturan tertentu atau baku (B/S)
2. Tarian yapong merupakan salah satu tari Kreasi (B/S)
3. Tari Srimpi adalah tarian yang termasuk ke dalam tari Klasik / Istana (B/S)
4. Keysha melihat pertunjukan tari gambyong yang dipentaskan dalam acara
pernikahan. Ketika melihat tarian tersebut Keysha merasa gembira sehingga
tari Gambyong dapat berfungsi sebagai Hiburan. (B/S)
5. Wiraga merupakan salah satu pendukung dalam unsur tari (B/S)
6. Kenzie menampilkan sebuah tari dengan baik. Dia menarikan dengan gagah
dan berani dan gerakan keluar dengan sendiri tanpa mengingat – ingat.
Kenzie menerapkan pacak dalam hasta sawanda. (B/S)
7. Gerak dalam tarian memiliki berbagai symbol. Marah dalam menari bisa di
ekspresikan dengan gerakan nuding. (B/S)
8. Gerak murni (Pure Movent) di sebut gerak wantah yaitu gerak yang disusun
dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk gerak yang artistic (keindahan)
dan tidak mempunyai maksud (B/S)
9. Tari Gambyong merupakan sebuah tarian perang yang berasal dar daerah
Jawa Tengah. (B/S)
10. Tari Merak merupakan salah satu tarian yang menggambarkan tingkah laku
burung merak yang memamerkan keindahan bulu nya.(B/S)
c) Kunci Jawaban tes sumatif 1
1. S 4. B
2. B 5. S
3. B 6. S

245
7. B 9. S
8. B 10. B
d) Norma penilaian tes sumatif 1
Nilai = jumlah soal yang benar x 10
= 10 x 10
= 100

3) Tes sumatif 2
b) Kisi – kisi soal tes sumatif 2
N Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No
o Kognitif soal
Pembelajaran soal

1 Mengalami Pada akhir Pengertian L3 / C5 Disajikan pernyataan B/S


fase ini, symbol tentang symbol gerak
1
peserta didik gerak tari peserta didik
mampu membenarkan atau
menggali meyalahkan
makna dan pernyataan tersebut
simbol pada
2 Symbol L3 / C5 Disajikan sebuah B/S 2
tari tradisi
gerak tari tarian beserta
dan kreasi ke
(Tema temanya diharapkan
dalam bentuk
tari) peserta didik mampu
karya seni
membenarkan atau
pertunjukkan
menyalahkan
pernyataan tersebut

246
c) Soal tes sumatif 2
Soal: silahkan kaliyan jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Pengertian simbol gerak tari, simbol gerak tari adalah segala hal yang
terdapat dalam faktor faktor tarian (gerak, tata busana, tata rias) yang
memiliki makna atau cerita dalam sebuah tarian (B/S)
2. Tarian merak merupakan penggambaran kisah sepasang burung merak yang
sedang memamerkan keindahan sayapnya. Tari merak tergolong ke dalam
jenis tarian yang bertemakan erotis (B/S).

Garis gerak memiliki bermaam macam jenis. Jenis garis gerak antara lain gerak
d) Kunci Jawaban tes sumatif 2
1. B 6. B
2. S 7. S
3. B 8. S
4. B 9. B
5. S 10. S

e) Norma penilaian tes sumatif 2


Nilai = jumlah soal yang benar x 10
= 10 x 10
= 100

M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN


Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum
memiliki tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca
ulang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan,
silakan lakukan pengamatan tari kelompok lain
N. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 2 :

247
mencari 10 nama tarian daerah kemudian klasifikasikan berdasarkan jenis tarinya dengan
form di bawah ini :

No Nama tarian Tari Kreasi Tari Tradisi Asal daerah / Nama koreografer

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 3 :


Mencari 1 tarian boleh tari tradisi atau tari kreasi kemudian tuliskan keindahan / keunikan
tarian tersebut dengan form di bawah ini :

No Nama tarian Tari Kreasi Tari tradisi Keindahan tarian

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 4 dan 5:


Mencari 1 tarian boleh tari tradisi atau tari kreasi kemudian tuliskan cerita / sinopsis /
makna tarian tersebut dengan form di bawah ini :

No Nama tarian Tari Kreasi Tari tradisi Cerita / synopsis tari /


makna tari

248
O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Praktek Menjahit

Ada 4 dasar hukum yang menjadi acuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yaitu:
1. Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.
2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce.
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang Keselamatan
dan pasal 86 dan 87.
4. Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kera RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, befungsi
sebagai Pedoman penerapan sistem manajemen K-3 (SMK3).

C. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Tenaga Kerja/Pekerja/Siswa. Tenaga Kerja/Pekerja/Siswa di perusahaan/organisasi atau
sekolah harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan/keamanan
kerja dapat dicapai melalui: (1) Mempelajari dan melaksanakan instruksi/tata cara kerja

249
dengan benar. (2) Melatih diri dan meningkatkan minat dan kemampuan bekerja. (3)
Pemakaian alat pelindung diri yang dianjurkan/diperintahkan
2. Pekerjaan. Usaha mencegah/memperkecil kecelakaan, dapat dilakukan dengan cara: (1)
Menerapkan peraturan lamanya kerja/sekolah sesuai perundang-undangan yang berlaku. (2)
Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan pengaturan jadwal kerja
(jam kerja dan istirahat yang sesuai). (3) Menerapkan rolling kerja (shif/jam kerja), untuk
menghindari kejenuhan/kebosanan yang mengakibatkan kecelakaan. (4) Pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian dalam penyelesaiannya membutuhkan jam kerja yang lebih pendek
dan membutuhkan istirahat yang yang cukup.
3. Tempat bekerja. Kenyamanan tempat bekerja di industri, perusahaan atau organisasi maupun
sekolah harus diperhatikan. kebersihan, kerapian ruang kerja, hubungan antarpersonal
mempengaruhi kenyamanan di tempat kerja.

D. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
1. Melindungi pekerja/praktikan dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi
akibat kecerobohan pekerja.
2. Memelihara kesehatan pekerja/praktikan untuk memperolah hasil pekerjaan yang optimal.
3. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
4. Mencegah timbulnya penyakit menular atau penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh
sesama pekerja.
5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
7. Mencegah dan mengurangi kerugian/kerusakan yang diderita semua pihak karena terjadinya
kecelakaan/kebakaran.
8. Pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) sebagai langkah pemberian
pertolongan awal dalam penanggulangan kecelakaan yang terjadi di laboratorium/bengkel
kerja.

E. Prinsip-prinsip/Langkah-langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja adalah:

250
1. Setiap pekerja/praktikan berhak mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Tempat
kerja/laboratorium/bengkel kerja wajib menyediakan alat-alat atau fasilitas yang dapat
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: (1) Tersedianya alat pemadam
kebakaran, (2) Tersedianya Kotak PPPK (P3K) lengkap beserta isinya, (3) Ada petugas yang
melayani kesehatan kerja. (4) Alat-alat praktek dalam keadaan aman/mudah digunakan dan
tidak menimbulkan bahaya.
2. Setiap pekerja/praktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat pelindung diri pada
waktu bekerja/melakukan praktikum, seperti, baju kerja/celemek, kacamata, sarung tangan
dan sebagainya.
3. Setiap pekerja/praktikan harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, antara lain: Bekerja sesuai prosedur/langkah
kerja tertentu. Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya. Melakukan perawatan
terhadap kebersihan dan keindahan tempat kerja. Setiap pekerja/praktikan harus memahami
situasi laboratorium/bengkel kerja dalam kaitannya tindakan menyelamatan jika terjadi
kecelakaan.

F. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Praktek Menjahit


Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian sendiri, ini terjadi karena bekerja dengan
terburu-buru, kurang memahami kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari pekerjaan yang
dilakukannya, kerusakan alat ataupun hal lain. Dalam pekerjaan/praktek menjahit beberapa
kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi dan upaya pencegahannya antara lain:
N Jenis
Pencegahan
o. Kecelakaan
1. Tertusuk Jarum Konsentrasi saat menjahit Pakailah bidal/tudung jari/pelindung jari.
tangan.
2. Tertusuk jarum Konsentrasi saat menjahit, Tidak meletakkan kaki saat
mesin jahit memasang/melepas jarum mesin, Matikan mesin saat
memasang/melepas jarum.
3. Terkena gunting Tidak meletakkan gunting di atas meja mesin atau dipangkuan saat
menjahit. Letakkan gunting di laci mesin, atau kantong alat yang
tersedia di mesin.

251
4. Terpeleset Tidak terburu-buru saat berjalan. Hindarkan air, minyak, atau benda
yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Usahakan lantai
tempat bekerja dalam keadaan kering.
5. Tersandung Tidak terburu-buru saat berjalan. Tidak meletakkan benda yang
menghalangi jalan. Hindari pemasangan kabel yang mengganggu jalan
6. Terkena strum Mengunakan alas kaki saat menjahit. Menggunakan kabel sesuai
listrik kebutuhan. Memastikan kabel yang digunakan dalam keadaan baik.

G. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah bantuan atau tindakan awal yang diberikan kepada
korban cidera maupun penyakit mendadak sebelum datangnya bantuan ambulan, dokter atau
petugas terkait lain jadi tidak merupakan suatu tindakan yang menjadi akhir penanganan
terhadap korban maupun pasien yang mengalami gangguan fisik yang mendadak dan gawat.

Tujuan PPPK (P3K)


Tujuan pertolongan pertama dapat dirinci sebagai berikut:
(a) Mempertahankan penderita agar tetap hidup.
(b) Membuat keadaan korban/perderita tetap stabil.
(c) Mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan dan rasa cemas korban.
(d) Meminimalisasi derajat kecacatan.
(e) Memantau proses penyembuhan.

252
Berikut ini contoh pertolongan pertama pada kecelakaan kerja praktek menjahit.

N Jenis
Pencegahan
o. Kecelakaan
1. Tertusuk Jarum 1. Segera cuci tangan dengan alkohol 70% serta betadin.
tangan. 2. Guyur luka dibawah air yang mengalir selama 3 menit.
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar
virus/kuman ikut keluar bersama darah)
4. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih
5. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan menggunakan
kain kasa
6. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
2. Tertusuk jarum 1. Matikan sumber aliran listrik ke mesin jahit.
mesin jahit 2. Laporkan kepada guru pembimbing praktek di workshop
3. Buka jarum mesin dari mesin jahit
4. Cabut jarum mesin dari jari/tangan yang tertusuk
5. Lakukan penekanan pada bekas tusukan jarum, biarkan darah
keluar beberapa menit untuk membersihkan bekas tusukan dari
penyebab infeksi
6. Bersihkan darah/bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih
7. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan menggunakan
kain kasa
8. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak
keluar, mintalah pertolongan dokter
3. Terkena gunting 1. Pastikan lukanya kecil atau besar
2. Biarkan luka kecil atau besar berdarah bebas beberapa menit
untuk membersihkannya dari penyebab infeksi
3. Bersihkan luka dengan bahan yang bersih
4. Jika lukanya kecil tempelkan kasa steril anti septik dan balut

253
dengan kain kasa
5. Jika lukanya besar atau dalam, mintalah pertolongan dokter
4. Terpeleset 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah agar
korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
5. Tersandung 1. Pindahkan korban, bila korban harus dipindahkan mintalah
bantuan orang lain untuk memindahkannya.
2. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah agar
korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
3. Topanglah anggota badan yang terluka.
4. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran (jika
pingsan).
5. Segera minta tolong dokter, bila perlu.
6. Terkena strum 1. Matikan sumber aliran listrik ke alat yang rusak atau bila tidak
listrik mungkin hindarkan korban dari aliran listrik, dengan cara
menyentuh pada punggung telapak tangan, kalau anda
merasakan kejutan kecil, ini menunjukkan masih ada arus
listrik, doronglah atau tarik kuat atau jauhkan korban dari
tempat semula.
2. Pindahkan korban hanya bila dia dalam bahaya dari kebakaran,
listrik, benda jatuh atau sumber bahaya lain. Bila korban harus
dipindahkan mintalah bantuan orang lain untuk
memindahkannya.
3. Posisikan agar korban tetap dalam keadaan lurus, cegahlah agar
korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
4. Topanglah anggota badan yang terluka.

254
5. Usahakan korban untuk diberi bantuan penyandaran, bila sesaat
korban berhenti bernafas, bila dia pingsan, berdarah, muntahan,
gigi lepas atau gigi palsu patah kemungkinan tertelan dan
menyumbat jalannya pernafasan, atau kalau korban terlentang,
lidah kebelakang dan menghalangi jalannya nafas.
Pembengkokan leher akut ke depan pada korban yang pingsan
mungkin pula menghalangi jalan pernafasan.
6. (Segera minta tolong dokter, bila perlu.

Alat Pelindung Dirri Yang Digunakan Pada Lab Busana


Alat pelindung yang di gunakan pada laboratorium busana adalah berupa masker. Namun
tidak semua pekerja menggunakan alat tersebut, sebagian orang beranggapan bahwa masker
tidak penting padahal ketika seseorang menjahit debu dari kain bahkan benang yang sangat kecil
pun dapat masuk ke paru-paru kita pada saat kita menjahit atau memotong, dan agar terlindung
dari hal demikian maka kita wajib menggunakan masker
Selain masker juga ada pemidal yaitu alat untuk melindungi tangan dari jarum tangan
pada saat kita sum atau pasang kancing. Namun tidak semua pekerja menggunakan alat tersebut.
Mereka beranggapan bahwa pemidal hanya menyusahkan kita untuk pasang kancing atau sum
karena hanya memberatkan jari-jari tangan padahal pemidal menghindari kita jika tertusuk jarum
tangan. Saat menjahit juga membutuhkan celemek agar terhindar dari benang-benang dan supaya
baju juga tidak terkena benang. Namun tidak semua melakukan nya mereka tidak merasa perduli
akan kesehatan nya mereka hanya biasa saya menanggapi hal tersebut, padahal alat pelindung
diri sangat di butuhkan bagi pemilik industri maupun pelaku industri
Berikut ini adalah peralatan pelindung diri dalam bekerja :
1. Alat pelindung mata
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan debu. Berbagai jenis
kacamata pengaman mempunyai kegunaan yang berbeda. Kacamata debu berguna melindungi
mata dari bahaya debu, bram (tatal) pada saat menggerinda, memahat dan mengebor.
Kacamata las berguna melindungi mata dari bahaya sinar yang menyilaukan (kerusakan retina
mata) pada saat melaksanakan pengelasan. Kacamata las dapat dibedakan terutama pada

255
kacanya, antara pekerjaan las asetilin dan las listrik. Kacamata las listrik lebih gelap
dibandingkan dengan kacamata las asetilin. Selain kacamata las terdapat juga kedok yang
lazim disebut helm las atau kacamata las yang dipadukan dengan topi.
2. Alat pelindung kepala
Topi adalah alat pelindung kepala secara umum, bila kita bekerja pada mesin-mesin yang
berputar, topi melindungi terpuntirnya rambut oleh putaran mesin.
3. Alat pelindung telinga/Ear plug
Alat pelindung telinga ialah alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang
bising, juga penahan bising dari letupan / letusan.
4. Pelindung hidung dan mulut
Ditempat-tempat tertentu dari bagian bengkel, udara sering dikotori terutama akibat
kimiawi, akibat gas yang terjadi, akibat semprotan cairan, akibat debu dan partikel lainnya
yang lebih kecil. Misalnya pengotoran pada pernafasan akibat debu kasar dari gerinda, kabut
dari proses pengecatan, asap yang timbul ketika pahat sedang digerinda dan asap ketika
mengelas adalah salah satu contoh pengotoran udara yang terjadi. Pemakaian alat pelindung
pernafasan ditentukan oleh jenis bahaya pengotoran udara.
a. Penahan debu
Penahan debu memberi perlindungan pernafasan dari debu, debu metalik yang kasar atau
partikel lainnya yang bercampur dengan udara. Yakinlah bahwa pemakaian pelindung ini
sudah rapat betul, sehingga udara yang dihirup melalui saringan (filter).
b. Saringan Cartridge
Pemakaian saringan cartridge bila jalannya pernafasan mendapat pengotoran dari embun
cairan berracun yang berukuran 0,5 mikron. Saringan cartridge diberi tanda oleh pabrik
guna menerangkan kegunaannya. Bila terasa pernafasan sangat sesak segera saringan
diganti. Yakinlah bahwa melekatnya alat ini pada bagian kulit muka benar-benar melekat
dengan baik. Agar tidak meragukan cobalah dengan melekatkan lembaran kertas atau
ditutup telapak tangan pada lubang udara, kemudian dihirup. Jika penghirupan terasa
sesak, berarti tidak ada kebocoran, ini menunjukkan perlekatan pada bagian kulit muka
baik.

5.Alat pelindung tangan

256
Alat pelindung tangan (sarung tangan) terbuat dari bermacam-macam bahan disesuaikan
kebutuhan. Yang sering dijumpai adalah :
a. Sarung tangan kain
Digunakan untuk memperkuat pegangan. Hendaknya dibiasakan bila memegang benda
yang berminyak, bagian-bagian mesin atau bahan logam lainnya
b. Sarung tangan asbes
Sarung tangan asbes digunakan terutama untuk melindungi tangan terhadap bahaya
pembakaran api. Sarung tangan ini digunakan bila setiap memegang benda yang panas,
seperti pada pekerjaan mengelas dan pekerjaan menempa (pande besi).
c. Sarung tangan kulit
Sarung tangan kulit digunakan untuk memberi perlindungan dari ketajaman sudut pada
pekerjaan pengecoran. Perlengkapan ini dipakai pada saat harus mengangkat atau
memegang bahan tsb.
d. Sarung tangan karet
Terutama pada pekerjaan pelapisan logam seperti pernikel, perkhrom dsb. Sarung tangan
menjaga tangan dari bahaya pembakaran asam atau melindungi dari kepedasan cairan pada
bak atau panic dimana pekerjaan tersebut berlangsung. Sarung tangan karet digunakan pula
untuk melindungi kerusakan kulit tangan karena hembusan udara pada saat membersihkan
bagian-bagian mesin dengan menggunakan kompresor.
6. Alat pelindung kaki
Untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam, tertimpa benda yang
berat, terbakar oleh zat kimia, maka sebagai pelindung digunakan sepatu. Sepatu ini harus
terbuat dari bahan yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
7. Alat pelindung badan
a. Apron
Ketentuan memakai sebuah apron pelindung harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron
kulit dipakai untuk perlindungan dari rambatan panas nyala api.
b. Pakaian pelindung
Dengan menggunakan pakaian pelindung yang dibuat dari kulit, maka pakaian biasa akan
terhindar dari percikan api terutama pada waktu mengelas dan menempa. Lengan baju
jangan digulung, sebab lengan baju akan melindungi tangan dari sinar api.

257
O. GLOSARIUM

P. DAFTAR PUSTAKA

https://k3tium.wordpress.com/2013/05/15/alat-pelindung-dirri-yang-digunakan-pada-lab-busana/

https://www.mikirbae.com/2016/08/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-praktek

258
7. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI DIBIDANG FASHION

MODUL AJAR DASAR-DASAR KEAHLIAN BUSANA


A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : ……………………….
SATUAN PENDIDIKAN : ………………………….
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU :
ELEMEN : Perkembangan Teknologi Di Industri Dan Dunia Kerja Serta
Isu-Isu Global Pada Bidang Busana (Fesyen)
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Siswa Memahami Perkembangan Proses Produksi Pada
Industri Busana (Fesyen) Mulai Dari Konvensional Hingga
Penggunaan Alat/Mesin Dengan Teknologi Modern,
Penggunaan Aplikasi Gambar Penunjang Desain Busana,
Penerapan Teknologi Digital Dalam Dunia Industri, Isu
Pemanasan Global, Perubahan Iklim, Aspek-Aspek (Singkat)
Ketenagakerjaan, Product Life Cycle (Reuse, Recycling, Dan
Reduce).

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari proses produksi busana pada elemen
sebelumnya. Setelah siswa dapat memahami materi tersebut maka siswa dapat mempelajari bab
ini. Bab ini mengupas tentang perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global pada bidang busana (fesyen)

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain bertakwa kepada Tuhan YME
( dituangkan dalam kegiatan berdo’a sebelum dan sesudah pembelajran),bernalar kritis (
dituangkan dalam memahami, menganalisis setiap permasahan), mandiri ( dituangkan dalam
mengerjakan tugas individu), gotong royong( dituangkan dalam kegiatan diskusi dan tugas
kelompok), kreatif ( dituangkan dalam mengemukakan ide, gagasan serta penciptaan produk ) .

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : Vidio tutorial,video pembelajaran,video berita factual, laptop, LCD
2. Prasara na : modul bahan ajar baik on line maupun off line , media Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular / tipikal : Dapat menjelaskan Perkembangan Proses Produksi Pada
Industri Busana (Fesyen) Mulai Dari Konvensional
Hingga Penggunaan Alat/Mesin Dengan Teknologi
259
Modern, Penggunaan Aplikasi Gambar Penunjang
Desain Busana, Penerapan Teknologi Digital Dalam
Dunia Industri, Isu Pemanasan Global, Perubahan Iklim,
Aspek-Aspek (Singkat) Ketenagakerjaan, membuat
semua Product Life Cycle (Reuse, Recycling, Dan
Reduce).
Peserta didik dengan kesulitan belajar : Dapat menjelaskan Perkembangan Proses Produksi
Pada Industri Busana (Fesyen) Mulai Dari Konvensional
Hingga Penggunaan Alat/Mesin Dengan Teknologi
Modern, Penggunaan Aplikasi Gambar Penunjang
Desain Busana, Penerapan Teknologi Digital Dalam
Dunia Industri, Isu Pemanasan Global, Perubahan Iklim,
Aspek-Aspek (Singkat) Ketenagakerjaan, membuat
salah satu Product Life Cycle (Reuse, Recycling, Dan
Reduce).
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : Dapat menjelaskan Perkembangan Proses Produksi
Pada Industri Busana (Fesyen) Mulai Dari Konvensional
Hingga Penggunaan Alat/Mesin Dengan Teknologi
Modern, Penggunaan Aplikasi Gambar Penunjang
Desain Busana, Penerapan Teknologi Digital Dalam
Dunia Industri, Isu Pemanasan Global, Perubahan Iklim,
Aspek-Aspek (Singkat) Ketenagakerjaan, membuat
semua Product Life Cycle dari kombinasi beberapa
bahan baku (Reuse, Recycling, Dan Reduce).

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : MERDEKA
Moda pembelajaran : Tatap Muka

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan perkembangan proses produksi pada industri busana (fesyen) mulai dari
konvensional hingga penggunaan alat/mesin dengan teknologi modern dengan cara
menganalisis tayangan video
2. Mengoperasikan penggunaan aplikasi gambar penunjang desain busana dengan mengamati
video tutorial
3. Mengoperasikan teknologi digital dalam dunia industry menggunakan PC atau android
4. Mendeskripsikan factor-faktor pemicu isu pemanasan global dan perubahan iklim melalui
tayangan video berita factual
5. Menganalisis aspek-aspek (singkat) ketenagakerjaan dengan membaca UU ketenagakerjaan
6. Membuat product life cycle (reuse, recycling dan reduce) menggunakan limbah yang ada di
lingkungan sekitar

260
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Berpikir Kritis dapat dimanfaatkan dalam memecahkan masalah yang muncul dikemudian
hari
2. Mengikuti perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan siswa dalam proses pembelajaran

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa pendapatmu tentang perkembangan fashion saat ini ?
2. Apa yang kamu pikirkan tentang isu pemanasan global ?
3. Apa yang kamu rasakan ketika melihat sungai yang penuh sampah ?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di google classroom dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostic,formatif dan sumatif beserta lembar penilaiannya

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 ( 540 MENIT )
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
⮚ Mengecek penampilan diri ( well gromed ) mulai dari kerapian pakaian, kebersihan
kuku, kerapian rambut
2. Inti ( 510 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta berpendapat tentang gaya
busana artis idolanya selama maximal 2 menit ( secara random )
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah melihat mesin industry garment? Dimana ?
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik melihat tayangan video tentang proses produksi pada industri busana
(fesyen )
⮚ peserta didik melihat tayangan video tentang aplikasi gambar penunjang desain
busana
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi proses produksi pada industri busana
(fesyen ) dan aplikasi gambar penunjang desain busana

261
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi aplikasi gambar penunjang desain
busana
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok terdiri dari 4 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang proses produksi pada industri busana (fesyen )
dan aplikasi gambar penunjang desain busana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
pertemuan 1 dengan soal :
Menjelaskan perkembangan proses produksi pada industri busana (fesyen)
Membuat langkah kerja pengoperasian aplikasi gambar penunjang desain busana (
boleh memilih salah satu aplikasi ,misal paper draw/ibis paint, concept dll )
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di goggle classroom
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara bergantian
dengan durasi waktu maksimal 10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
⮚ Menjawab pertanyaan melalui google form
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

PERTEMUAN 2 ( 540 MENIT )


1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan
2. Inti ( 510 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari Diri

262
⮚ Guru melakukan circle time dengan memberikan suatu kasus masalah social yang
sedang menjadi head line di pemberitaan media massa dan siswa diminta berpendapat
untuk menanggapi isu tersebut selama maximal 2 menit ( secara random )
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik melihat tayangan video tutorial tentang pengoperasian teknologi digital
dalam dunia industry menggunakan PC atau android
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi pengoperasian teknologi digital dalam
dunia industry menggunakan PC atau android
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok terdiri dari 3 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang cara mengoperasikan teknologi digital dalam
dunia industri dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 2 dengan soal :
Membuat video tutorial desain busana rumah dengan teknologi digital ( boleh
memilih salah satu aplikasi ,misal paper draw/ibis paint,/concept/clo3d/flash media
dll )
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di goggle classroom
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil video tutorial yang telah dibuat secara
berkelompok dengan maju ke depan secara bergantian dengan durasi waktu maksimal
10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
⮚ Menjawab pertanyaan melalui google form
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

PERTEMUAN 3 ( 540 MENIT )


1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan
263
2. Inti ( 510 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari Diri
⮚ Guru dan siswa melakukan pagi berbagi dengan melakukan permainan asosiasi
⮚ Siswa mengkritisi berita tentang pencemaran lingkungan

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Siswa melihat tayangan video berita factual tentang factor-faktor pemicu isu
pemanasan global dan perubahan iklim
⮚ Siswa membaca UU ketenagakerjaan
⮚ Guru memberikan penjelasan materi tentang factor-faktor pemicu isu pemanasan
global dan perubahan iklim
⮚ Guru memberikan penjelasan materi tentang aspek-aspek (singkat) ketenagakerjaan
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok terdiri dari 4 siswa/kelompok
⮚ Siswa mendeskripsikan tentang factor-faktor pemicu isu pemanasan global dan
perubahan iklim
⮚ Siswa menganalisis aspek-aspek ( singkat ) ketenagakerjaan
⮚ Siswa mengisi Lembar Kerja pertemuan 3 dengan soal :
a) Deskripsikan tentang factor-faktor pemicu isu pemanasan global dan perubahan
iklim
b) Buatlah analisis tentang aspek-aspek ( singkat ) ketenagakerjaan
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di goggle classroom
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis tentang aspek-aspek ( singkat)
ketenagakerjaan yang telah dibuat secara berkelompok dengan maju ke depan secara
bergantian dengan durasi waktu maksimal 10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan melalui google form
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

264
PERTEMUAN 4
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam semua
kegiatan
2. Inti ( 510 menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan mengajak peserta didik ke lingkungan sekitar
dan meminta peserta didik mencari 1 jenis sampah yang ada di lingkungan dengan
perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2 menit.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Termasuk jenis limbah apakah yang ditemukan oleh peserta didik?
b. Eksplorasi Konsep
⮚ Guru menayangkan video tentang limbah dan pemanfaatan limbah dengan cara life
cycle
⮚ Peserta didik mengamati tentang pengertian, macam-macam limbah dan cara
pemanfaatan limbah (life cycle)
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok terdiri dari 4 siswa/kelompok
⮚ Setiap kelompok berdiskusi untuk memahami tentang produk life cycle,
mengkategorikan jenis-jenis produk life cycle, menentukan alat dan bahan pembuatan
produk life cycle serta menjelaskan langkah kerja pembuatan produk life cycle
⮚ Peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan pembuatan produk life
cycle
⮚ Peserta didik membuat produk life cycle sesuai dengan bahan yang telah dipilih
dengan langkah kerja yang benar
⮚ Guru mengamati project yang dibuat peserta didik dan berkeliling membantu peserta
didik yang merasakan kesulitan.
d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi da hasil karya yang telah dibuat
secara berkelompok dengan maju ke depan secara bergantian dengan durasi waktu
maksimal 10 menit
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
⮚ Bagaimana langkah yang bisa kalian lakukan untuk memilah limbah agar limbah dapat
diolah sesuai jenisnya menjadi produk life cycle!
Jawaban pertanyaan dapat dikirim ke GC
265
3. Penutup (15 Menit)
⮚ Siswa meyampaikan refleksi pembelajaran dengan cara maju ke depan kelas ( random
beberapa siswa )
⮚ Guru memberi penguatan tentang refleksi pembelajaran
⮚ Guru memberikan bintang kebaikan pada siswa
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana perasaanmu hari ini?
⮚ Apa yang membuatmu merasa bahagia?
⮚ Kejadian apa yang kamu alami seblum berangkat sekolah?
2) Diagnostic kognitif
⮚ Siapa saja designer yang kalian ketahui ?
⮚ Apa cirikhas dari designer tersebut ?
⮚ Apakah kalian sudah pernah melihat mesin jahit manual?
⮚ Apakah kalian sudah pernah melihat mesin jahit yang ada di industry garment ?
⮚ Bagaimana pendapatmu tentang perbedaan mesin jahit manual & industry ?
⮚ Apakah yang kamu ketahui tentang aplikasi penunjang
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Hal apa yang sering kamu cari di pencarian googgle ?apa alasannya?

PERTEMUAN 1
b. Formatif

Lembar penilain presntasi langkah kerja pengoperasian aplikasi gambar digital

NO NAMA SISWA ASPEK YANG DINILAI

KRITERIA :
…………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
266
8. MODUL AJAR DASAR POLA

267
268
MODUL AJAR BUSANA (FESYEN)

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN :
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X TATA BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 7 pertemuan (12 X 45 MENIT)
ELEMEN : 8. DASAR POLA
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami dan
melakukan pengukuran tubuh, serta menerapkan pembuatan
pola dasar Teknik konstruksi

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini , cobalah kalian perhatikan satuan ukuran yang terdapat pada
pita ukuran maupun mistar/penggaris. Sudahkah kalian bisa membedakan satuan inch dan
centimeter?

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Setelah pelaksanaan pembelajaran, maka diharapkan karakter Pelajar Pancasila yang akan
dikembangkan adalah :
1. Beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan menganalisa bentuk tubuh dan bagian-bagian tubuh , peserta didik akan menyadari
betapa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan tubuh kita sempurna, dengan bermacam-
macam rupa dan bentuk tubuh
2. Mandiri
269
Melalui pembelajaran membaca modul dan menonton video pembelajaran, peserta didik
secara mandiri dapat mempraktikan teknik melakukan pengukuran tubuh
3. Bernalar kritis

D. SARANA DAN PRASARANA

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, peserta didik harus
menyiapkan sarana dan prasarana yang meliputi :
A. Sarana
- Model/Peragawati/Pelanggan yang akan diukur
- Peralatan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut
1) Meteran/pita ukuran
2) Alat tulis, misalnya boplen atau pena
3) Note book atau buku tulis untuk mencatat daftar ukuran
4) Veterban/pita/tali selebar 0,5 cm
B. Prasarana
- LMS
- Modul bahan ajar baik online maupun offline
- Media internet
- Contoh gambar atau video tentang pengukuran tubuh

E. TARGET PESERTA DIDIK

1. Peserta didik regular/tipikal :


Peserta didik dapat menjelaskan dan melakukan pengukuran tubuh model secara mandiri
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar:
Peserta didik dapat menjelaskan dan melakukan pengukuran tubuh model sesuai kemampuan
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi:
Peserta didik dapat menjelaskan dan melakukan pengukuran tubuh model untuk
macam-macam model busana

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Project Base Learning
Moda pembelajaran : Tatap Muka

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengelompokkan pengukuran tubuh dengan mengamati video tentang ukuran tubuh
2. Melakukan pengukuran tubuh dengan mempraktikkan pada model/customer
3. Menerapkan pembuatan pola dasar teknik konstruksi dengan menggunakan berbagai
macam system pembuatan pola

270
4. Membuat pola dasar teknik konstruksi dengan menerapkan berbagai macam system
pembuatan pola

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
4. Dengan melakukan pengukuran yang tepat, peserta didik dapat membuat pola sesuai ukuran
5. Dengan pembuatan pola dasar peserta didik dapat membuat pola sesuai desain

I. PERTANYAAN PEMANTIK
5. Jika kamu menjahit baju ke tukang jahit apakah badan kamu diukur?
6. Apakah kamu mengamati badan mana saja yang diukur?
7. Apakah pada saat diukur, penjahit tersebut mengikat bagian-bagian khusus dari tubuh kalian?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
 Guru menyiapkan materi pembelajaran , sarana pembelajaran dan lembar penilaian
 Guru menyiapkan assessment diagnostik

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
4. Pendahuluan (15 Menit)
 Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
 Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dipimpin
salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada di ruang Tata
Usaha
 Guru memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

5. Inti (375 Menit)


a. Mulai diri
 Guru mengendalikan kelas dengan acara antara lain
Pagi berbagi dengan cara menanyakan ke siswa tingkat X agar siswa menceritakan
perjalanan dari rumah sampai ke sekolah untuk pertama kali datang ke SMK Negeri
4 Surakarta. Hal ini dilakukan secara perwakilan saja 3 orang dengan waktu
maximal masing – masing siswa 2 menit.
 Guru membagikan post it kepada peserta didik agar menuliskan nama panggilannya
untuk ditempelkan di dada agar teman yang lain dapat membaca nama temannya
 Guru memberikan pertanyaan ke peserta didik tentang
B
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru pada LMS

d. Eksplorasi konsep
271
 Peserta didik mengamati video tentang ukuran tubuh pada
https://www.youtube.com/watch?v=M09qO6Bzcy8
https://www.youtube.com/watch?v=1J_VLW2J_Rc
kemudian mencatatnya agar bisa dipahami.
 Guru menyampaikan elemen Dasar Pola dan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran Dasar Keahlian Busana
 Guru menjelaskan alat-alat untuk mengukur tubuh untuk yang ada pada mata
pelajaran Dasar Keahlian Busana
 Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular dan
high
 Guru menjelaskan tentang kontrak belajar

e. Ruang kolaborasi
 Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1 sampai
6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas dasar
kesamaan nomor.
 Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan kontrak belajar secara
berkelompok
 Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan

f. Demonstrasi kontekstual
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kontrak belajar ke depan
secara bergantian

g. Refleksi terbimbing
 Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran di SMK Negeri 4 Surakarta?
 Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?

6. Penutup (15 menit)


 Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang kontrak belajar yang
dibuat selama mengikuti pembelajaran seni tari
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

Pertemuan 2
4. Pendahuluan (15 Menit)
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
 Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
 Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
 Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
272
5. Inti (375 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
f. Mulai Dari diri
 Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
teman yang sudah di kenal baik satu kelas maupun kelas lain dengan perwakilan 3
orang maju ke depan selama maximal 2 menit. Anak yang maju dilakukan secara
bergantian dari minggu ke minggu.
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang macam-macam ukuran sesuai dengan
jenis pola dasar
 Peserta didik mengelompokkan macam-macam ukuran sesuai dengan jenis pola dasar
 Guru menyampaikan assessment diagnostic untuk dikerjakan di LMS

g. Eksplorasi Konsep
 Menjelaskan cara penggunaan LMS dalam pembelajaran dasar pola
 Menyampaikan elemen pembelajaran dalam dasar pola
 Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok atau individu dan mengupload ke LMS
 peserta didik membaca materi tentang macam-macam bentuk tubuh
 peserta didik melihat video macam-macam bentuk tubuh
 guru menjelaskan tentang macam-macam bentuk tubuh

h. Ruang Kolaborasi
 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam bentuk tubuh manusia dengan
mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 1 dengan soal :
mencari 10 nama tarian daerah kemudian klasifikasikan berdasarkan jenis tarinya.
 Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
 Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasakan kesulitan.

i. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
 Analisis bentuk tubuh temenmu!
Jawaban pertanyaan ditulis pada kertas dan dikumpulkan.

j. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu!

6. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk mengumpulkan asesmen
 Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
273
 Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 3

1. Pendahuluan (15 Menit)


 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
 Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
 Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
 Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti (375 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
e. Mulai Dari diri
 Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang pola
dasar system konstruksi dengan perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2
menit
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kaliyan ketahui tentang pola konstruksi! Apa saja system pola konstruksi?
 Guru melakukan Tanya jawab tentang membuat pola dasar teknik konstruksi dengan
berbagai system pembuatan pola

f. Eksplorasi Konsep
 peserta didik membaca materi tentang membuat pola dasar teknik konstruksi dengan
berbagai system pembuatan pola
 peserta didik melihat Vidio tutorial tentang pembuatan pola konstruksi system praktis
pada https://www.youtube.com/watch?v=J2TvSzXJ9mM
 Guru memberikan penjelasan tentang materi alat dan bahan pembuatan pola

g. Ruang Kolaborasi
 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik mendiskusikan tentang kelebihan dan kekurangan dari pola dasar
system praktis pada Lembar Kerja Siswa
 Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan

h. Demonstrasi Kontekstual
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kelebihan dan kekurangan dari
pola dasar system praktis sesuai dengan kelompok masing-masing, kelompok lain
memberikan tanggapan dan pertanyaan.

i. Refleksi terbimbing
274
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
 Membuat pola dasar system praktis pada buku pola

3. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk menyelesaikan pekerjaan membuat pola dasar
system praktis
 Bersama – sama membuat kesimpulan
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Menutup dengan doa bersama – sama

Pertemuan 4

1. Pendahuluan (15 Menit)


 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
 Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
 Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
 Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti ( 375 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
 Guru melakukan pagi berbagi dengan merefleksikan materi pada pertemuan
sebelumnya
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kaliyan ketahui tentang pola bunka!
 Guru melakukan Tanya jawab tentang membuat pola dasar teknik konstruksi dengan
berbagai system bunka

b. Eksplorasi Konsep
 peserta didik melihat materi tentang membuat pola dasar teknik konstruksi dengan
berbagai system pembuatan pola pada video tutorial pada
https://youtu.be/yRM6_5nVkeY
 peserta didik melihat Vidio pembuatan pola konstruksi system bunka pada
https://youtu.be/MqyXnkyQV0A
 Guru memberikan penjelasan tentang materi alat dan bahan pembuatan pola

c. Ruang Kolaborasi
 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik mendiskusikan tentang kelebihan dan kekurangan dari pola dasar
system bunka pada Lembar Kerja Siswa
275
 Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang merasa
kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kelebihan dan kekurangan dari
pola dasar system bunka sesuai dengan kelompok masing-masing, kelompok lain
memberikan tanggapan dan pertanyaan.

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut secara
individu
 Membuat pola dasar system bunka pada buku pola

3. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk menyelesaikan pekerjaan membuat pola dasar
system bunka
 Bersama – sama membuat kesimpulan
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 5

1. Pendahuluan (15 Menit)


g. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
h. Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
i. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
j. Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
k. Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
2. Inti (375 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut
e. Mulai Dari diri
 Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menganalisis bagian-
bagian busana pada seragam sekolah yang dipakai temannya dengan waktu
maximal 2 menit
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apa saja yang kalian ketahui tentang macam-macam bagian busana!
 Guru menjelaskan cara membuat pola macam-macam bagian busana

f. Eksplorasi Konsep
 peserta didik membuat pola bagian busana bentuk leher dan krah

276
 peserta didik melihat video pembuatan pola bagian busana bentuk leher dan krah
pada https://youtu.be/pbkdbzJkn9g
 Guru memberikan penjelasan tentang pola bagian busana bentuk leher dan krah

g. Ruang Kolaborasi
 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam bentuk leher dengan mengisi
Lembar Kerja Siswa
 Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

h. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
 Jelaskan perbedaan krah rever dan shiller!
 Berikan 4 contoh bentuk tubuh!
 Buatlah pola krah shanghai!
 Buatlah pola bentuk leher bulat!

i. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang bentuk garis leher dan krah
yang kalian sukai sesuai dengan kelompok masing-masing, kelompok lain memberikan
tanggapan dan pertanyaan.

3. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi
 Bersama – sama membuat kesimpulan
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Menutup dengan doa bersama - sama
Pertemuan 6

1. Pendahuluan (15 Menit)


l. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
m. Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
n. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
o. Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
p. Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
2. Inti (375 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut
a. Mulai Dari diri

277
 Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menganalisis jenis
lengan pada seragam sekolah yang dipakai temannya dengan waktu maximal 2
menit
 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Jenis lengan apa saja yang kalian ketahui? Lengan apa yang paling kalian sukai?
 Guru menjelaskan cara membuat pola macam-macam lengan.

b. Eksplorasi Konsep
 peserta didik membuat pola macam-macam lengan
 peserta didik melihat video pembuatan pola macam-macam lengan
 Guru memberikan penjelasan tentang pembuatan pola macam-mcam lengan

c. Ruang Kolaborasi
 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik mendiskusikan tentang kelebihan dan kekurangan dalam pembuatan
pola macam-macam lengan dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
 Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
 Sebutkan perbedaan lengan Puff dan lengan gelembung!
 Berikan 5 contoh lengan!
 Buatlah pola lengan lonceng!
 Buatlah pola lengan tulip!

e. Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kelebihan dan kekurangan
dalam pembuatan pola macam-macam sesuai dengan kelompok masing-masing,
kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan.

3. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi
 Bersama – sama membuat kesimpulan
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 7

1. Pendahuluan (15 Menit)


 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
 Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
 Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
278
 Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran
secara tatap muka di masa pendemi ini
 Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti (375 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut
a. Mulai Dari diri
 Guru melakukan pagi berbagi dengan meminta anak untuk merefleksikan materi
pada pertemuan sebelumnya
 Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik
Rok jenis apa yang kalian pakai pada seragam sekolah?
Apakah rok tersebut nyaman dipakai pada saat sekolah?
 Guru menjelaskan cara membuat pola blus dan rok

b. Eksplorasi Konsep
 peserta didik membuat pola blus dan rok
 peserta didik melihat video pembuatan pola blus dan rok
 Guru memberikan penjelasan tentang pola blus dan rok

c. Ruang Kolaborasi
 Peserta didik membuat kelompok 6 orang
 Peserta didik mendiskusikan tentang macam-macam rok yang disesuaikan dengan
kesempatan pemakaian dengan mengisi Lembar Kerja Siswa
 Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
 Jelaskan pengertian pola blus!
 Jelaskan perbedaan pola rok lipit hadap dengan pola rok sungkup!
 Berikan 4 contoh jenis rok yang cocok untuk busana pesta!
 Buatlah pola blus sesuai desain!
 Buatlah pola rok A line!
 Demonstrasi kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang macam-macam rok yang
disesuaikan dengan kesempatan pemakaian dengan kelompok masing-masing,
kelompok lain memberikan tanggapan dan pertanyaan.

e. Penutup (15 Menit)


 Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi
279
 Bersama – sama membuat kesimpulan
 Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
 Menutup dengan doa bersama - sama

L. ASESMEN

ASESMEN MENGUKUR TUBUH


Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
Asesmen Diagnostic non kognitif dan kognitif
a. Diagnostic
3) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
 Bagaimana perasaanmu sekolah di SMK Negeri 4 Surakarta?
 Berapa jarak antara rumahmu dan sekolahan?
 Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
 Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
 Apakah hobi kamu?
 Apakah kamu menyukai pelajaran seni?
Diagnostic kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

1. Harapan siswa setelah mempelajari 1. Harapan apa yang kalian inginkan setelah
materi pengukuran tubuh mempelajari materi pengukuran tubuh ?

2. Alat mengukur 2 Pernahkah kalian menggunakan pita ukuran ?

280
Untuk mengukur apa ?

3. Pengalaman siswa dalam mengukur 3. Pernakan kalian mencoba mengukur seberapa


tubuh. besar badan kalian?

a. Formatif

Asesmen Formatif diambil dari Lembar kerja


b. Asesmen Sumatif

1. Jelaskan 3 macam bentuk tubuh yang kamu ketahui dan apa saja ciri-cirinya !
2. Jelaskan 5 titik tubuh yang sangat berpengaruh terhadap busana saat dipakai!
3. Jelaskan 3 hal yang yang kamu ketahui tentang teknik mengukur tubuh !
4. Jelaskan 3 jenis ukuran tubuh bagian atas yang kamu ketahui dan bagaimana cara
mengukurnya ?
5. Jelaskan 3 jenis ukuran tubuh bagian bawah yang kamu ketahui dan bagaimana cara
mengukurnya ?

Kunci Jawaban :
1. Diantaranya :

Bentuk apel
Tipe wanita yang memiliki badan bentuk apel, tubuh akan terlihat bulat dari atas bokong
hingga dada. Akan tetapi, kaki cenderung lebih kurus

Bentuk pir
Tanda wanita memiliki bentuk tubuh buah pir adalah ukuran pinggang yang kecil, tetapi
pinggulnya lebar.

Jam pasir
Wanita dengan bentuk tubuh jam pasir memiliki tanda ukuran pinggul dan dada yang sama.
Akan tetapi ukuran pinggang lebih kecil dan bahu terlihat agak bulat

2. Titik tubuh yang berpengaruh : Pinggang, badan, panggul, bahu, kerung lengan

3. Hal yang perlu diketahui, diantaranya :


Mengenal bentuk tubuh model/peragawati/pelanggan
Sebaiknya tubuh yang diukur mengenakan pakaian yang pas di badan
Berdiri dalam posisi tegak lurus dan garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata

281
4. Jenis ukuran badan bagian atas , diantaranya :
• Lingkar badan : diukur sekeliling badan terbesar melewati payudara diukur pas lalu
ditambah 4
• Panjang muka: Diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah sampai batas garis
pinggang
• Panjang punggung : Diukur dari tulang leher belakang yang menonjol ke bawah
sampai di garis pinggang

5. Jenis ukuran badan bagian bawah


• Lingkar pinggang : diukur sekeliling pinggang terkecil
• Lingkar panggul : diukur sekeliling paggul terbesar
• Tinggi panggul : diukur sekeliling panggul terbesar

Kriteria Penilaian
1. Soal no 1
• Jika peserta didik menuliskan 3 atau lebih jawaban dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi yang benar 2, score 15
• Jika peserta diik menuliskan 3 jawaban tetapi yang salah 2, score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi salah semua, score 5

2. Soal no 2
• Jika peserta didik menuliskan 5 atau lebih jawaban dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik hanya menuliskan 4 jawaban dengan benar score 16
• Jika peserta didik hanya menuliskan 3 jawaban dengan benar, score 12
• Jika peserta didik hanya menuliskan 2 jawaban dengan benar, score 10
• Jika peserta didik hanya menuliskan 1 jawaban dengan benar, score 5

3. Soal no 3
• Jika peserta didik menuliskan 3 hal dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 2 hal dengan benar score 15
• Jika peserta diik menuliskan 1 hal dengan benar , score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi salah semua, score 5

4. Soal no 4
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban dan menjelaskannya dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 2 jawaban dan menjelaskannya dengan benar score 15
• Jika peserta diik menuliskan 1 jawaban dan menjelaskannya dengan benar , score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi tidak menjelaskan , score 5

5. Soal no 5
282
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban dan menjelaskannya dengan benar, skore 20
• Jika peserta didik menuliskan 2 jawaban dan menjelaskannya dengan benar score 15
• Jika peserta diik menuliskan 1 jawaban dan menjelaskannya dengan benar , score 10
• Jika peserta didik menuliskan 3 jawaban tetapi tidak menjelaskan , score 5
• Total Score benar : 100

Pengayaan dan Remedial

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Tuliskan jenis ukuran tubuh bagian bawah yang kamu ketahui
2) Tuliskan penjelasan cara mengambil ukuran bagian bawah yang kamu ketahui

b. Pengayaan
Cobalah ukur celana panjang milikmu di rumah, dan tentukan jenis ukuran yang
dibutuhkan

1. Lembar Kerja Peserta Didik


Tujuan : Peserta didik dapat menganalisa bagian-bagian tubuh yang diukur sesuai model
busana

Pertanyaan :

Model busana 1. Apa yang 2. Ukuran tubuh 3. Bagaimana


kalian mana yang cara
ketahui dibutuhkan melakukan
dengan dalam pengukuran
model pembuatan tubuh untuk
berikut ini ? busana tersebut model busana
? tersebut
Jawaban :

283
284
ASESMEN MEMBUAT POLA
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif :
a. Asesmen diagnostic
1. Asesmen Diagnistic non kognitif

Pilih emoji berikut untuk mewakili perasaanmu hari ini.!

A B C D E

a. Tuliskan hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan saat kamu belajar di rumah !
b. Apa harapan kalian setelah selesai pembelajaran pola ?

2. Asesmen Diagnostic kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

1. Harapan siswa setelah mempelajari 1. Harapan apa yang kalian inginkan setelah
pembuatan pola mempelajari materi pembuatan pola ?

2. Pengalaman siswa setelah mempelajari materi 2. Membuat pola apa yang menurut kalian paling
pembuatan pola. sulit ?

b. Asesmen Formatif
Asesmen formatif diambil dari hasil pembuatan pola pada buku pola melalui observasi
Observasi

285
No Pernyataan Ya Tidak

1 Peserta didik menyiapkan alat menggambar pola sesuai


kebutuhan

2 Peserta didik menggunakan alat pembuatan pola dengan benar

3 Peserta didik menggambar pola dengan benar


4 Peserta didik memberikan tanda-tanda pola dengan benar

5 Peserta didik dapat menjaga kebersihan area kerja gambar pola

c. Asesmen Sumatif

Amati gambar blus berikut ini dan pilihlah salah satu yang kamu sukai untuk dibuat pola sesuai ukuran

1. Lingkar Badan 88 cm
2. Lingkar Pinggang 72 cm
3. Lingkar Panggul 92 cm
4. Lebar Muka 32 cm
5. Lebar Punggung 34 m
6. Lebar bahu 12 cm
7. Panjang blus 60 cm
8. Panjang lengan 52 cm
9. Lingkar Kerung lengan 45 cm

Kriteria Penilaian :
1. Ukuran Pola
a. Nilai 86 – 100 :Jika ukuran dihitung menggunakan rumus dengan benar dan tepat
b. Nilai 76 – 85 : jika ukuran dihitung menggunakan tidak menggunakan rumus tetapi tepat

286
c. Nilai 66 – 75 : Jika ukuran dihitung menggunakan rumus tetapi kurang tepat
d. Nilai 56 – 65 : Jika ukuran tidak dihitung dan tidak tepat

2. Garis dan bentuk pola


a. Nilai 86 – 100 :Jika garis dan bentuk pola benar dan rapi
b. Nilai 76 – 85 : jika garis dan bentuk pola benar tetapi kurang rapi
c. Nilai 66 – 75 : Jika garis dan bentuk pola tidak benar tetapi rapi
d. Nilai 56 – 65 : Jika garis dan bentuk pola tidak benar dan tidak rapi

3. Tanda pola
a. Nilai 86 – 100 :Jika tanda pola benar dan lengkap
b. Nilai 76 – 85 : jika tanda pola benar tapi kurang lengkap
c. Nilai 66 – 75 : Jika tanda pola kurang benar dan kurang lengkap
d. Nilai 56 – 65 : Jika tidak diberi tanda pola

4. Kesesuaian Desain dan pola


a. Nilai 86 – 100 :Jika pola dibuat lengkap sesuai desain
b. Nilai 76 – 85 : jika pola dibuat sesuai desain tapi kurang lengkap
c. Nilai 66 – 75 : Jika pola dibuat kurang sesuai desain
d. Nilai 56 – 65 : Jika pola dibuat tidak sesuai desain

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Tuliskan rumus untuk menentukan besar badan depan, lalu hitunglah besar pola depan
berdasarkan ukuran tersebut
2) Tuliskan pula rumus untuk menentukan besar badan belakang, lalu hitunglah besar pola
belakang berdasarkan ukuran tersebut
3) Tuliskan rumus untuk menentukan besar pinggang depan dan belakang, lalu hitunglah
beerapa besar pola pada bagian pinggang depan dan belakang berdasarkan ukuran tersebut
b. Pengayaan
1. Carilah model untuk diukur
2. Buatlah pola dasar system meyneke sesuai dengan ukuran model tersebut

REFLEKSI
Silakan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda checklist (V) pada pertanyaan di bawah ini secara jujur
sesuai kondisi kalian masing-masing

NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Saya senang belajar membuat pola
2. Saya tidak mengerti rumus yang digunakan dalam pembuatan pola
287
3. Saya sudah mengerti tetapi belum bisa menggambarnya
4. Saya tidak bisa mengikuti langkah pembuatan pola dasar
5. Menurut saya mudah sekali membuat pola dasar

M. MATERI AJAR

Alat untuk mengukur tubuh dan pembuatan pola

Untuk menghasilkan projek ini, saya telah menggunakan pelbagai bahan dan alat.
Berikut adalah beberapa alatan yang perlu ada untuk mengambil ukuran dan
kegunaannya.

1. Alat Mengukur

Alat mengukur kegunaan

Pita ukur . Mengukur dengan tepat ukuran badan dan


fabric. Alat ini di sebut dengan Meteran,
satuan yang tertera yaitu cm dan inchi.

Penggaris lurus . Mengukur dan menanda garisan lurus di kertas


pola
. Mengukur fabrik

1. Alat Mendraf

288
Pembaris L Membuat sudut tepat
Membuat garisan lurus 90 derajat.
Penggaris ini membantu untuk membuat
garis-garis khusus dalam pola misalnya
garis kerung lengan, kerung leher dan
melengkung lainnya.

Pembaris Lengkung membuat garis melengkung pada bagian


panggul .

3. Alat Mendraf

Pembaris L Membuat sudut tepat


Membuat garisan lurus 90 derajat.
Penggaris ini membantu untuk
membuat garis-garis khusus dalam
pola misalnya garis kerung lengan,
kerung leher dan melengkung lainnya.

Pembaris Lengkung membuat garis melengkung pada bagian


panggul .

Pensil Membuat garisan di pola pakian


Boksi
Spidol merah dan biru

Ban peter/ veter ban /pita/elastis


(ukuran: lebar 0,5 cm)

Analisa Bentuk Tubuh

289
A. Macam-macam Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh adalah karakteristik dan ukuran badan seseorang,
padanan katanya adalah perawakan/bodi atau postur tubuh seseorang.
Bentuk tubuh ideal dari abad ke abad berbeda. Bentuk tubuh seseorang
dalam busana akan mempengaruhi pada pembuatan pola dasar yang
digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tampilan kelemahan
dari tubuh seseorang tersebut agar terlihat ideal. Dengan mengetahui
dari macam-macam bentuk tubuh, kita akan dapat mengetahui lebih
banyak saat memilih jenis pakaian yang seseuai untuk tubuh kita
terutama bagi para wanita, dengan mengetahui bentuk tubuh maka
kita akan dapat menyembunyikan kekurangan dan menutupinya
sehingga akan tampak lebih baik. Setiap bentuk tubuh wanita berbeda
dan ada banyak model bentuk yang membuat kita unik untuk kita
tampil berbeda. Pada kenyataannya manusia memiliki bentuk tubuh
yang bermacam- macam, sebagian orang berpendapat bahwa bentuk
tubuh

1. Bentuk geometrik tubuh

Gambar 1. Bentuk tubuh


2. Bentuk tubuh segitiga
Buah apel biasanya berbentuk kecil di atas, serta melebar di bawah.
Ciri fisik yang menonjol ialah bagian bahu sempit, pinggang lebar,
mambesar di bagian pinggul
2. Bentuk tubuh segitiga terbalik
290
Bentuk tubuh segitiga terbalik menonjolkan ciri fisik yang lebar di atas
dan sempit di bawah. Pemilik tubuh bentuk segitiga terbalik ini
umumnya berbahu lebar, bisa melebihi lebar pinggulnya dengan
ukuran dada yang tidak terlalu besar. Bagian bawah lebih besar
daripada bagian atasnya, bahu tidak lebar, pinggang kecil, dan paha
serta panggul yang berisi/besar
3. Bentuk tubuh persegi (rectangle)
Bentuk tubuh persegi dapat dikenali dari proporsi tubuhnya yang
tampak sama dari bagian atas hingga bawah. Hal ini dikarenakan lebar
pinggang yang nyaris sama dengan lebar pinggul. Lebar bahunya pun
hamper sama atau sama dengan lebar pinggang dan pinggul, sehingga
dapat dikatakan bentuk tubuh persegi ini tidak memiliki lekuk tubuh
yang signifikan
4. Bentuk tubuh jam pasir (hourglass)
Bentuk tubuh jam pasir ini adalah bentuk tubuh ideal, yang dapat
dikenali dari proporsi antara tubuh bagian atas dan bawah yang
seimbang. Biasanya dalam dunia dressmaking, bentuk tubuh jam pasir
ini dapat dikenali dari ukuran lingkar badan yang sama atau hampir
sama dengan lingkar panggul, serta ukuran lingkar pinggang yang
kecil
5. Bentuk berlian (diamond)
Bentuk tubuh diamond atau berlian cenderung ke arah gemuk, tapi
dengan cara berdandan yang tepat, akan dapat terlihat cantik dan
seksi
6. Bentuk tubuh oval
Bentuk tubuh oval pada bagian payudara lebih besar daripada
bagian tubuh lain. Pinggul akan sempit dan bagian tengah tubuh akan
terlihat penuh. Wanita dengan bentuk tubuh ini cenderung
menambah berat badan di perut mereka sebelum di tempat lain

291
a. Bentuk perut dan punggung

Gambar 2. Bentuk Perut dan Punggung

b. Bentuk bahu

Gambar 3. Bentuk Bahu

c. Bentuk dada dan perut

Gambar 4. Bentuk Dada dan Perut

d. Bentuk punggung
292
Gambar 5. Bentuk Punggung

B. Anatomi Tubuh dan Titik Tubuh


Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh pada model/pelanggan yang
akan di ukur, maka perlu diperhatikan
1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan
2. Memahami titik point atau titik fokus garis batas ukuran untuk tiap-tiap
bagian tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain dan ukuran
tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang dibutuhkan dalam
pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan bentuk
tubuh dan desain model/pelanggan

Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh berdasarkan kebiasaan


berpakaian, yang perlu diperhatikan adalah
1. Menentukan teknik dan melakukan analisis sesuai letak titik dan garis
tubuh berdasarkan kebiasaan berpakaian
2. Menyesuaikan ukuran dan model/desain dengan kebiasaan berpakaian
pada model/pelanggan

293
Gambar 6. Titik Tampak Depan dan Tampak Belakang Sumber: Pribadi

Gambar 7. Titik Tampak SampingSumber: Pribadi

Keterangan:
1. Titik puncak kepala
2. Titik dahi
3. Titik tulang punggung belakang
4. Titik leher pada bahu
5. Titik leher muka
6. Titik bahu
7. Titik bawah lengan bagian muka
8. Titik bawah lengan bagian belakang
9. Titik puncak (payudara)
10. Titik siku
11. Titik pergelangan tangan
294
12. Titik tinggi panggul
13. Titil lutut

Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh yang akan diukur, maka
keterampilan yang diperlukan oleh seorang guru adalah
1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan
2. Memahami titik point garis batas ukuran untuk tiap-tiap bagian
tubuh
3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain dan
ukuran tubuh model/pelanggan
4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yangdibutuhkan dalam
pengukuran
5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan
bentuk tubuh dan desain model/pelanggan

C. Garis Tubuh
Menentukan titik dan letak garis tubuh harus sesuai dengan perspektif tubuh.
Untuk memudahkan mengukur dan untuk mengetahui dengan pasti letak
titik- titik dan garis tubuh yang akan di ukur, perlu dibuat garis tubuh
dengan menggunakan pita kecil atau pita body line pada tubuh yang akan di
ukur. Fungsi dari memberi tanda garis tubuh dengan pita body line
tersebut adalah untuk mengetahui.
 Letak bagian–bagian tubuh
 Letak titik (point) dan garis tubuh, yang diperlukan untuk
pengambilan ukuran dan pembuatan pola pakaian dengan teknik
konstruksi

Langkah-Langkahnya :

1. Alat dan Bahan yang Diperlukan Untuk pembuatan garis tubuhpada


boneka jahit (dres form)
a. Boneka jahit (dress form/dummy)

295
Gambar 8. Boneka Jahit (Dress Form/Dummy)
b. Kapur jahit

Gambar 9. Kapur Jahit

c. Body line type (pita dari bahan saten lebar 0.3-0,5 cm)

yaitu pita berperekat yang dapat digunakan langsung menempel,


atau dapat menggunakan pita biasa dan jarum pentul sebagai
penyematnya. Cara meletakan body line adalah dengan cara
ditempelkan dengan bantuan jarum pentul yang tidak berkepala
dan pendek dengan ukuran 2 cm sampai 2,5 cm. Hindari
penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena akan
mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dummy.

d. Jarum pentul tanpa kepala

296
Digunakan untuk menyematkan pita yang tidak mempunyai
perekat

Gambar 10. Jarum Pentul Tanpa Kepala


2. Urutan Kerja Meletakkan Garis Tubuh (Body Line) pada boneka jahit
(Dummy)
Cara meletakan pita pada body line adalah dengan cara
ditempelkan langsung (body line type) pada dress form yang
menghubungkan titik point yang telah dibuat. Sedangkan pita yang
tidak berperekat dapat ditempelkan dengan bantuan jarum pentul
yang tidak berkepala (2 cm sampai 2,5 cm) sebagai penyematnya.
Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena akan
mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dress form / dummy.
Urutan kerja pemasangan body line dapat diikuti materi sebagaimana
yang dipaparkan di bawah ini.
 Menentukan Titik (poin) pada tubuh yang akan di ukur dan di
pasang body line
 Garis tengah muka (TM) atau centre front line (CF)
 Garis tengah belakang (TB) atau centre back line (CB)
 Garis lingkar badan atau bust line
 Garis lingkar pinggang atau waist line
 Garis lingkar panggul atau hip line
 Garis lingkar leher atau neck line
297
 Garis kerung lengan atau arm hole
 Garis bahu dan garis sisi atau shoulder line and side line
 Garis prinses bagian muka atau front princes line
 Garis prinses bagian belakang back princes line
Sebelum meletakkan

body line pada dummy, yakinkan titik-titik (poin) yang akan di ukur sudah
di beri tanda dengan benar sebab tanda ini nantinya yang akan dijadikan
sebagai patokan dalam pemasangan body line. Untuk melihat ketepatan
letak garis atau titik yang telah di pasang, lihatlah dari jarak jauh kira-
kira 2 meter sampai 2,5 meter.

3. Kriteria Pemasangan Body Line


a. Ikuti urutan kerja pemasangan body line yang sudah di tulis
sebelumnya, apa bila tidak sesuai urutan, akan ada bagian pita
yang terganggu oleh pita yang lain
b. Garis lingkar harus rata apa bila dilihat dari muka sisi dan
belakang
c. Garis prinses dimulai dari pertengahan bahu melalui titik puncak
payudara dan lurus ke bawah
d. Garis bahu haruslah terlihat segaris, yang dapat di lihat dari bagian
muka dan dari bagian belakang. Apa bila garis bahu hanya dapat di
lihat dari bagian depan saja, berarti letak garis bahu belum benar,
artinya terlalu maju ke depan. Apa bila garis atau pita hanya
terlihat dari belakang saja berarti pemasangan garis bahu
belum benar, artinya terlalu ke belakang. Seharusnya dapat
dilihat dari muka dan dari belakang
e. Garis sisi harus lurus dan segaris dengan garis bahu
f. Kerung lengan mengikuti bentuk lengan
Perlu diperhatikan sebelum melakukan pengukuran, dalam
menentukan letak titik dan garis tubuh harus berdasarkan kebiasaan

298
berpakaian, maka yang adaharus dilakukan adalah posisi titik dan
garis tubuh dibuat tidak berpedoman pada bentuk tubuh normal, tetapi
disesuaikan dengan kebiasaan model dalam berpakaian, misalnya
model yang tubuhnya terbiasa miring ke kiri atau ke kanan, sehingga
letak garis tengah belakang dan garis lingkar badan, maka dalam
mengukur harus disesuaikan dengan bentuk tubuh model, tentunya
tidak sama dengan bentuk tubuh normal, karena salah satu tujuan
berpakaian adalah menutupi kekurangan si pemakai sehingga membuat
nyamanpemakainya

Gambar 11. Body Line Pada Dummy

299
4. Mengambil Ukuran
a. Alat Ukur
Sebelum mengukur tubuh, kita perlu menyiapkan alat yang
dibutuhkan, antara lain.
a. Buku catatan
b. Alat tulis (pulpen/pensil)
c. Peterban
d. Pita ukuran (meteran)
e. Penggaris (kalau diperlukan)
f. Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran
yangakan diambil
g. Model/orang yang akan atau pakaian jadi, yang dijadikan
pedoman untuk ukuran
h. Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat
mengukur laingkar pinggul
b. Pengukuran Pelanggan
Ukuran pada pembuatan pola busana adalah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya satuan ukuran atau satuan suatu benda.
Dalam pembuatan busana ukuran sangat diperlukan dengan tujuan
untuk pembuatan pola dan untuk melakukan penilaian hasil akhir
dari busana yang dibuat supaya dapat diketahui hubungan antara
ukuran pola, bentuk badan dan bentuk pakaian. Fungsi ukuran
adalah
 Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola
dasar flat pattern maupun pola pulir
 Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru
 Merupakan refrensi di dalam pengecekan pola
 Membantu didalam pengepasan
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam mengambil
ukuran tubuh. Lakukanlah persiapan sebelum Melakukan

300
pengukuran, jagalah etika dalam mengukur pelanggan
1) Persiapan mengukur
 Buku catatan ukuran
 Alat tulis (pulpen/pensil)
 Peterban/pita kecil
 Pita ukuran (meteran)
 Penggaris (kalua diperlukan)
 Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran
yang akan diambil
 Model/orang yang akan diukur
 Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada
saat mengukur lingkar panggul
Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa hal
yang perlu menjadi perhatian, sebagaimana yang
tercantum di bawah ini.
 Model yang akan di ukur sebaiknya memakai busana
yang pas badan seperti baju senam atau baju renang
atau memakai kamisol
 Sebelun mengambil ukuran pastikan model berdiri
dengan posisi yang benar, yaitu
o Badan tegak dan lurus (tidak memiringkan badan,
tidak menundukkan kepala, tidak membesarkan
dada dan juga tidak membungkuk
o Garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata
o Kedua kaki rapat
o Tangan lurus pada sisi

301
2) Etika mengukur
a) Posisi di depan sebelah kanan model yang di ukur
b) Ujung pita ukuran yang ber angka kecil ada di tangan kiri
c) Bila pita ukuran di lingkarkan atau di gantung pada leher,
maka pita ukuran yang ber angka kecil, ada di tangan kanan
d) Pastikan pita ukuran tidak terlipat atau tidak melintir
e) Mulailah mengukur dengan sopan dan teliti
f) Usahakan model tidak berpindah tempat atau berputar
mengikuti keinginan yang mengukur
g) Jangan memasang pita ukuran di sekeliling tubuh dengan
ketat, sehingga menekan otot
h) Sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang ringan
dan merata, untuk mendapatkan ukuran yang benar
i) Akan lebih lengkap lagi apabila kita juga mengetahui berat
badan model, supaya dapat diketahui apakah model
mempunyai tubuh yang seimbang antara berat badan dengan
tinggi badan
3) Latihan mengukur
Sebelum mengukur tubuh model atau mengukur tubuh manusia
sebaiknya lakukan latihan sesering mungkin tentang bagai mana
cara mengukur dan dimana letak atau tempat- tempat yang perlu
di ukur. Untuk itu lakukan lah latihan mengukur dengan
menggunakan boneka jahit atau dummy.

302
4) Persiapan mengukur

Tampak Depan Tampak Belakang Gambar 12. Pemasangan


Tali Sebelum Pengukuran

5) Meletakkan pita ukur


Perhatikan letak pita ukuran atau garis tubuh yang akan di
ukur. Pita ukuran haruslah dipasang atau diletakkan rata dari
muka sampai ke belakang. Berikut ini adalah gambar tentang
cara mengambil ukuran

Keterangan:
1. Lingkar badan 1
2. Lingkar badan 2
3. Lingkar pinggang
4. Lingkar panggul
1
5. Lingkar panggul
2

Gambar 13. Ukuran lingkar

303
6) Cara mengambil ukuran
a. Lingkar leher

b. Lingkar badan

c. Lingkar pinggang

304
d. Lingkar panggul

e. Tinggi panggul

f. Panjang punggung

305
g. Lebar punggung

Diukur dengan menyelakan


penggaris ke bawah sampai ke
bawah veter ban pinggang
dikurangi 2 sampai 3 cm.

h. Panjang sisi

i. Panjang muka

306
j. Lebar muka

k. Tinggi dada

l. Panjang bahu

Diukur dari lekuk leher di bahuatau


bahu yang paling tinggi sampai titik
bahu yang terendah atau paling
ujung.

307
m. Lingkar lubang lengan

n. Pajang lengan

Diukur dari puncak


ke bawah
lengan
panjang yang
sampai
diinginkan.

o. Lebar dada
Diukur jarak dari kedua puncak
buah dada. Ukuran ini
tergantung dari (B.H.)
bustehouder atau kutang
pendek yang dipakai. Ukuran ini
tidak dipakai untuk konstruksi
pola hanya untuk ukuran
pemeriksa.

308
3 Pola Kontruksi Sistem Sederhana
3.1.1 Tanda-tanda Pola
Tanda dan fungsi tanda pada pola
No Nama tanda Gambar Fungsi
1 Garis lurus Memberi tanda garis
berwarna merah terluar pola bagian
muka
2 Garis lurus Memberi tanda garis
berwarna biru terluar pola bagian
belakang
3 Garis strip hitam Memberi tanda garis
bantuan yang
------
digunakan membuat
pola
4 Garis strip titik Memberi tanda
merah/biru bagian yang harus
diletakkan pada
bagian lipatan
bahan
5. Arah serat Memberi tanda pola
sudah lurus
6. Tanda kupnat Memberi tanda
kupnat pada busana
yang harus dijahit

3.1.2 Ukuran Standar M


 Lingkar leher : 36 cm
 Lingkar badan : 83 cm
 Lingkar pinggang : 65 cm
 Lingkar panggul : 88 cm
 Tinggi panggul : 18 cm

309
 Panjang punggung : 36 cm
 Lebar punggung : 34 cm
 Panjang sisi : 17 cm
 Panjang muka : 32 cm
 Lebar muka : 30 cm
 Tinggi dada : 14 cm
 Panjang bahu : 11 cm
 Lingkar kerung lengan : 42 cm
 Panjang lengan : 52 cm
 Lingkar pergelangan tangan : 20 cm

310
 Tinggi puncak : 13 cm
 Panjang blus : 65 cm

3.1.3 Pola Dasar Badan Sistem Sederhana Skala ¼

KETERANGAN POLA
TM (TENGAH MUKA) TB (TENGAH BELAKANG)
A-B : 1/6 lingkar leher + 2 cm D-I : ¼ lingkar badan -1
B-C : Panjang muka I-J : Panjang punggung
C-D : A-E (1/4 Lingkar badan J-K : 2 cm
+1 cm)
A-A1 : 1/6 Lingkar leher + 1 K-K1 : 1/6 Lingkar leher +
cm 1 cm
A1- : Panjang bahu K1- : Panjang bahu
A2 K2
A2- : Turun 4 cm K2- : Turun 3 cm
A3 K3
B-B1 : Turun 5 cm J-L : Turun 9 cm
B1- : ½ Lebar muka L-L1 : ½ Lebar punggung
B2
C-G : ½ Panjang punggung I-M : C-G (1/2 Panjang
punggung
C-C1 : ¼ Lingkar pinggang + 3 I-N : ¼ Lingkar pinggang

311
cm + 1 cm +3 cm+ 1 cm
C-C2 : 1/10 Lingkar pinggang + I-N1 : 1/10 Lingkar
1 cm pinggang
C2- : 3 cm (kupnat) N1- : 3 cm (kupnat)
C3 N2
Tinggi : Tinggi dada- 2cm
kup

3.1.4 Pola Dasar Lengan Sistem Sederhana Skala ¼

KETERANGAN POLA LENGAN


A-B : Panjang lengan
A-A1 : Tinggi puncak
A-A2 : A-A3 (1/2 Lingkar kerung lengan)
A-A2 : Dibagi 4
A-A3 : Dibagi 3
B-B1 : B-B2 (1/2 Lingkar lengan bawah

312
N. Glosarium

1. Analisis : Pemahaman konsep


2. Body line : Garis tubuh
3. Flat pattern : Pola datar
4. Peterban : Pita kecil untuk mengikat bagian
tubuh sebagai
tanda letak tubuh
5. Pola pulir : Drapping
6. Refrensi : Suatu informasi yang dapat
dijadikan sebagai rujukan atau
sumber acuan untuk mempertegas
suatu pernyataan yang disampaikan

O. Daftar Pustaka
Darmini Novi Ni Putu, 2020. Modul Pendampingan Rangkuman Materi Konten E-Learning
Mata Kuliah Desain dan Kontruksi Busana Wanita. Singaraja: Program studi Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Undiksha Singaraja.
Ernawti, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan . Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan,
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Prihati Sri, Modul Blus pada UpReskiling online

313
9. ELEMEN TEHNIK DASAR MENJAHIT (TDM)

314
MODUL AJAR BUSANA ELEMEN 9

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU :
SATUAN PENDIDIKAN : SMK …..
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : X BUSANA / FASE E
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
WAKTU : 132 x 45 menit
ELEMEN : Elemen Tehnik dasar menjahit (TDM)
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan sikap
kerja dalam menjahit, mengoperasikan dan memperbaiki
mesin jahit dan mesin penyelesaian, memahami teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, memahami
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dan menjahit
busana sederhana

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang dasar pola. yang diajarkan
di tingkat sebelumnya. Setelah siswa dapat memahami materi tersebut maka siswa dapat
mempelajari bab ini. Bab ini mengupas tentang cara mengoperasikan mesin jahit, mesin
penyelesaian, memperbaiki mesin jahit dan mesin penyelesaian dan menjahit busana
sederhana.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain bertakwa kepada tuhan
yang maha esa, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, kreatif .
berkebinekaan global ( berhubungan dengan mengenal dan menghargai budaya, gotong
royong ( dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdiskusi dan belajar kelompok, mandiri
(dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide gagasan pembuatan
busana sederhana)

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : Mesin jahit, mesin penyelesaian, laptop, LCD
2. Prasarana : Video sikap kerja dalam menjahit, video pengoperasian mesin jahit dan
video mesin peyelesaian, video pembuatan busana, modul bahan ajar
baik on line maupun off line , jobshet ,media Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular / tipikal : dapat menjelaskan sikap kerja dalam menjahit,
mengoperasikan mesin jahit dan mesin
penyelesaian memperbaiki mesin jahit dan mesin
penyelesaian, mengeplorasikan tehnik menjahit

315
sesuai dengan jenis bahan, mengimplementasikan
menjahit busana sederhana.
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat mengidentifikasi dan mengoperasikan salah
satu mesin.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : terampil dalam menjahit, mengoperasikan mesin
jahit dan mesin penyelasaian memperbaiki mesin
jahit dan mesin penyelesaian, mengeplorasikan
tehnik menjahit sesuai dengan jenis bahan,
mengimlementasikan menjahit busana sederhana.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PJBL dengan sintak MERDEKA
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendiskripsikan sikap kerja dalam menjahit dengan mengamati video tentang sikap kerja
2. Mengoperasikan mesin jahit dengan mengamati sajian video di you tube
3. Mengoperasikan mesin penyelesaian dengan mengamati sajian video di you tube
4. Memperbaiki mesin jahit dengan menganalisis sajian perbaikan mesin jahit
5. Memperbaiki mesin penyelesaian dengan menganalisis sajian perbaikan mesin
penyelesaian
6. Mengeksplorasikan teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan dengan menganalisis
teknik dan bahan
7. Mengimplementasikan standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan menggunakan
bahasa sendiri
8. Membuat busana sederhana dengan menerapkan teknik pembuatan busana dari video dan
jobsheet

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat tentang SOP, K3
dan Quality Qontrol dengan baik dan tepat.
2. Peserta didik dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari proses
penggunaan mesin jahit dan mesin penyelesaian serta pembuatan busana sederhana
dengan baik dan tepat.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa yang kamu ketahui tentang sikap kerja menjahit?
2. Macam-macam mesin apa saja yang kamu ketahui?
3. Perhatikan salah satu dari mesin jahit dan mesin penyelesaian! Apa yang kamu ketahui
dari manfaat mesin tersebut?

316
J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
⮚ Guru menyiapkan materi pembelajaran di e-learning dan lembar penilaian
⮚ Guru menyiapkan assessment diagnostik, asseement formatif, assesment sumatif beserta
dengan lembar penilaiannya

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Guru memberi salam kepada peserta didik dan meminta salah satu peserta didik
untuk mempimpin berdoa
⮚ Guru dan peserta didik berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan
dipimpin salah satu siswa, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan ini dipandu secara sentral dari guru pemandu PTM yang berada
di bengkel busana
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka.
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan
⮚ mengecek penampilan diri atau well gromed peserta didik mulai dari kerapihan,
kelengkapan atribut dan kesesuaian dengan tata tertib sekolah
⮚ guru memberikan kontrak belajar
⮚ Menyampaikan tujuan pembelajaran setiap pertemuan.

2. Inti (510 Menit)


a. Mulai diri
⮚ Guru mengendalikan kelas dengan cara antara lain
Guru memberikan kesempatan kepada siswa dengan perwakilan 3 siswa maju ke
kelas untuk mendiskusikan tentang perkembangan mesin jahit
 guru mengomentari terhadap 3 pendapat siswa
 guru menanyakan kepada siswa lain apakah ada yang mengomentari tentang
perkembangan mesin jahit
 Guru memberikan pertanyaan ke peserta didik tentang
1. bagaimana sikap kerja pada saat menjahit
2. sebutkan jenis-jenis mesin jahit
 siswa menjaawab pertanyaan dari guru pada LMS
 guru membaca jawaban siswa pada LMS
b. Eksplorasi konsep
⮚ Guru menampilkan video sikap kerja, perkembangan mesin jahit
⮚ Guru menyampaikan target yang harus dilakukan peserta didik secara regular
dan high
⮚ Mengembangkkan pengetahuan yang diperoleh
c. Ruang kolaborasi
⮚ Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok dengan anggota masing – masing
kelompok 6 orang. Guru membagi kelompok dengan berhitung dari angka 1

317
sampai 6 dan meminta siswa untuk bergabung ke kompok masing – masing atas
dasar kesamaan nomor.
⮚ Guru mengamati diskusi peserta didik dan membantu bagi kelompok yang
mendapatkan kesulitan
⮚ Guru menayangkan video tentang sikap kerja dalam menjahit, Standart
Operasional Prosedur dalam menjahit, K3 dalam menjahit.
⮚ Guru menayangkan video tentang cara mengoperasikan mesin menjahit dan
mesin penyelesaian.

d. Demonstrasi kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang kontrak belajar ke depan
secara bergantian
⮚ Peserta didik mempresentasikan analisis tentang tayangan vidio

e. Refleksi terbimbing
⮚ Guru memberikan refleksi pembelajaran dengan menanyakan ke peserta didik
bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran di SMK Negeri 1 Karanganyar?
⮚ Apa saja hal yang kamu ketahui selama pembelajaran berlangsung?

Aksi nyata
Dari apa yang dipahami atau diperoleh hasil m kolaborasi diperoleh pengetahuan
yang nyata.
Hasil aktifitas siswa.

3. Penutup (15 menit)


⮚ Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang kontrak belajar
yang dibuat selama mengikuti pembelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana
⮚ Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang sikap kerja dalam
menjahit,Standart Operasional Prosedur dalam menjahit, K3 dalam menjahit yang
dibuat selama mengikuti pembelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana
⮚ Guru bersama – sama peserta didik membuat kesimpulan tentang cara
mengoperasikan mesin jahit dan mesin penyelesaian yang dibuat selama mengikuti
pembelajaran Dasar-Dasar Keahlian Busana
⮚ Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk mempimpin
berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini

318
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam semua
kegiatan

2. Inti (510 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merrdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
sikap yang baik dalam menjahit satu kelas maupun kelas lain dengan perwakilan 3
orang maju ke depan selama maximal 2 menit. Anak yang maju dilakukan secara
bergantian dari minggu ke minggu.
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kamu sudah dapat mengoperasikan macam-macam mesin (mesin jahit
manual, mesin highspeed, mesin semi otomatis!
⮚ Guru menyampaikan assessment diagnostik untuk dikerjakan di LMS

b. Eksplorasi Konsep
⮚ Menjelaskan cara penggunaan LMS dalam pembelajaran Dasar-Dasar Keahlian
Busana
⮚ Menyampaikan elemen pembelajaran dalam Dasar-Dasar Keahlian Busana
⮚ Meyampaikan langkah pembelajaran / cara kerja siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok atau individu dan mengupload ke LMS
⮚ peserta didik membaca materi tentang cara mengoperasikan mesin jahit dan mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat video cara mengoperasikan mesin jahit dan mesin
penyelesaian
⮚ guru menjelaskan tentang macam-macam mesin sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya.

c. Refleksi terbimbing
Setelah melihat tayangan video peserta didik mempraktikkan cara mengoperasikan
mesin jahit dan mesin penyelesaian.

d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta membuat peta konsep
secara individu tentang Langkah kerja pengoperasian mesin jahit!

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengupload tugas ke LMS
⮚ Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

319
Pertemuan 3

1. Pendahuluan (15 Menit)


⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protocol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti (510 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan tentang
pengoperasian mesin penyelesaian yang dibuatnya dengan perwakilan 3 orang
maju ke depan selama maximal 2 menit
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah melihat video pengoperasian mesin penyelesaian melalui
you tube! Dalam acara apa kalian melihatnya!
⮚ Guru melakukan Tanya jawab tentang Langkah kerja mesin penyelesaian
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang pengoperasian mesin penyelesaian
⮚ peserta didik melihat Video tentang pengoperasian mesin penyelesaian
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang materi pengoperasian mesin penyelesaian
c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok secara random menjadi 5 kelompok
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang pengoperasian mesin penyelesaian dengan
mengisi Lembar Kerja Siswa dengan soal :
Mencari 1 mesin penyelesaian kemudian tuliskan Langkah kerja pengoperasian
mesin penyelesaian tersebut!
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan
d. Demonstrasi Kontekstual

320
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dengan maju ke depan secara
bergantian
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Menjawab pertanyaan yang ada di LMS

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload tugas ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 4
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti (510 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:

a. Mulai Dari diri


⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan
tentang apa saja yang dilakukan di pagi ini dengan menceritakan kejadian
yang dianggap berkesan di hati baik menyenangkan maupun menyedihkan
sehingga peserta didik mampu mengambil hikmah dari kejadian tersebut
secara perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2 menit
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah melihat teknisi yang sedang memperbaiki mesin
penyelesaian! apakah kira – kira manfaat yang bisa diambil dari melihat
Langkah perbaikan mesin penyelesaian tersebut
⮚ Guru melakukan Tanya jawab tentang Teknik menjahit sesuai dengan jenis
bahan

b. Eksplorasi Konsep

321
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam uji coba mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat Video penggunaan mesin penyelesaian dan mesin
finishing
⮚ guru memberikan penjelasan tentang penggunaan mesin penyelesaiandan
mesin finishing

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang penggunaan mesin penyelesaian dan
mesin finishing dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 3 dengan
soal:
Mencari Teknik penggunaan mesin penyelesaian, mencari 1 teknik
menggunakan mesin penyelesaian sesuai dengan jenis penyelesaian busana,
kemudian tuliskan hasil analisa tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan 5
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan

322
2. Inti (510 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:

a. Mulai Dari diri


⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan
tentang apa saja yang dilakukan saat berangkat sekolah tadi pagi dengan
menceritakan kejadian yang dianggap berkesan di hati baik menyenangkan
maupun menyedihkan sehingga peserta didik mampu mengambil hikmah dari
kejadian tersebut secara perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2
menit
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah melihat penjahit yang sedang menjahit macam-macam
kampuh! apakah kira – kira manfaat yang bisa diambil dari melihat Langkah
menjahi tersebut
⮚ Guru melakukan Tanya jawab tentang Teknik menjahit sesuai dengan jenis
bahan

b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam perbaikan mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat Video perbaikan perbaikan mesin penyelesaian, teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan
⮚ guru memberikan penjelasan tentang perbaikan perbaikan mesin
penyelesaian, teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan
mengamati dari internet standar kualitas dan finishing hasil jahitan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang perbaikan perbaikan mesin penyelesaian,
teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan mengisi Lembar Kerja
Siswa pertemuan 3 dengan soal:
Mencari Teknik perbaikan mesin penyelesaian, mencari 1 teknik menjahit
sesuai dengan bahan, dan salah satu cara finishing hasil jahitan kemudian
tuliskan hasil analisa tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian

323
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama – sama

pertemuan 6
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti (510 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan
langkah – langkah sebagai berikut:

a. Mulai Dari diri


⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan
tentang apa saja yang dilakukan di akhir minggu dengan menceritakan
kejadian yang dianggap berkesan di hati baik menyenangkan maupun
menyedihkan sehingga peserta didik mampu mengambil hikmah dari kejadian
tersebut secara perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2 menit
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah melihat teknisi yang sedang memperbaiki mesin
penyelesaian! apakah kira – kira manfaat yang bisa diambil dari melihat
Langkah perbaikan mesin penyelesaian tersebut
⮚ Guru melakukan Tanya jawab tentang Teknik menjahit sesuai dengan jenis
bahan

b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam perbaikan mesin
penyelesaian

324
⮚ peserta didik melihat Video perbaikan perbaikan mesin penyelesaian, teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan
⮚ guru memberikan penjelasan tentang perbaikan perbaikan mesin
penyelesaian, teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan
mengamati dari internet standar kualitas dan finishing hasil jahitan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang perbaikan perbaikan mesin penyelesaian,
teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan mengisi Lembar Kerja
Siswa pertemuan 3 dengan soal:
Mencari Teknik perbaikan mesin penyelesaian, mencari 1 teknik menjahit
sesuai dengan bahan, dan salah satu cara finishing hasil jahitan kemudian
tuliskan hasil analisa tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

Pertemuan ke-7
1. Pendahuluan (15 menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini

325
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan

2. Inti (510 Menit)


Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan langkah
– langkah sebagai berikut:

a. Mulai Dari diri


⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan
tentang apa saja yang dilakukan di akhir minggu dengan menceritakan
kejadian yang dianggap berkesan di hati baik menyenangkan maupun
menyedihkan sehingga peserta didik mampu mengambil hikmah dari kejadian
tersebut secara perwakilan 3 orang maju ke depan selama maximal 2 menit
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah melihat teknisi yang sedang memperbaiki mesin
penyelesaian! apakah kira – kira manfaat yang bisa diambil dari melihat
Langkah perbaikan mesin penyelesaian tersebut
⮚ Guru melakukan Tanya jawab tentang Teknik menjahit sesuai dengan jenis
bahan

b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang Langkah dalam mengoperasikan mesin
penyelesaian
⮚ peserta didik melihat Video mengoperasikan mesin penyelesaian, teknik
menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan
⮚ guru memberikan penjelasan tentang mengoperasikan mesin penyelesaian
dan mengamati dari internet standar kualitas dan finishing hasil jahitan

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 5 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang mengoperasikan mesin penyelesaian,
teknik menjahit sesuai dengan jenis-jenis bahan, dan mengamati dari internet
standar kualitas dan finishing hasil jahitan dengan mengisi Lembar Kerja
Siswa pertemuan 3 dengan soal:
Mencari Teknik mengoperasikan mesin penyelesaian tuliskan hasil analisa
tersebut
⮚ Salah satu peserta Upload hasil diskusi di LMS dan nilai untuk satu kelompok
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Demonstrasi Kontekstual
⮚ Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan maju ke
depan secara bergantian

326
e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi ke LMS
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

pertemuan 8 project membuat busana sederhana


peretmuan 9
pertemuan 10
pertemuan 11
1. Pendahuluan (15 Menit)
⮚ Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan profil Pelajar Pancasila
⮚ Mengawali memberi salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
mempimpin berdoa
⮚ Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta didik
⮚ Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran secara tatap muka di masa pendemi ini
⮚ Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam
semua kegiatan
2. Inti (2080 Menit)
Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan kurikulum Merdeka dengan
langkah – langkah sebagai berikut
a. Mulai Dari diri
⮚ Guru melakukan pagi berbagi dengan anak – anak diminta menceritakan
tentang macam-macam busana rumah yang diketahui secara perwakilan 3
orang maju ke depan selama maximal 2 menit
⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan tentang
Apakah kalian pernah menggunakan busana rumah! Kira-kira busana rumah
yang seperti apa yang nyaman digunakan?
⮚ Guru mengadakan Tanya jawab tentang fungsi, symbol dan makna tari

327
b. Eksplorasi Konsep
⮚ peserta didik membaca materi tentang pembuatan busana sederhana
⮚ peserta didik melihat video atau jobsheet pembuatan busana sederhana
⮚ Guru memberikan penjelasan tentang Langkah kerja pembuatan busana
sederhana

c. Ruang Kolaborasi
⮚ Peserta didik membuat kelompok 6 orang
⮚ Peserta didik mendiskusikan tentang Langkah kerja pembuatan busana
sederhana dengan mengisi Lembar Kerja Siswa pertemuan 5 dengan soal:
Seandainya kalian mau membuat sebuah busana sederhana, kira-kira
kebutuhan dalam pembuatan busana rumah apa saja? Coba kalian diskusikan
dengan kelompok kemudian tuliskan hasil diskusi kalian di LMS.
⮚ Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu kelompok yang
merasa kesulitan

d. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan berikut
secara individu
⮚ Peserta didik mengerjakan soal – soal yang ada di LMS untuk melakukan
refleksi

e. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demontrasi kontekstual peserta didik diminta menceritakan
Langkah kerja pembuatan busana sederhana.

3. Penutup (15 Menit)


⮚ Menyampaikan ke peserta didik untuk mengupload hasil diskusi
⮚ Bersama – sama membuat kesimpulan
⮚ Guru bersama peserta didik melakukan senam profil pelajar pancasila
⮚ Menutup dengan doa bersama - sama

L. ASESMEN
Jenis assesmen menggunakan diagnostic, formatif dan sumatif
a. Diagnostic
1) Diagnostic non kognitif
Daftar pertanyaan antara lain:
⮚ Bagaimana cara belajar kamu di rumah?
⮚ Apakah kamu memiliki handphone / laptop di rumah?
⮚ Apakah hobi kamu?
⮚ Apakah kamu menyukai pelajaran busana?

2) Diagnostic kognitif

328
⮚ Apa yang kamu ketahui tentang sikap kerja menjahit?
⮚ Macam-macam mesin apa saja yang kamu ketahui?
⮚ Perhatikan salah satu dari mesin jahit dan mesin penyelesaian!
⮚ Apa yang kamu ketahui dari manfaat mesin tersebut?

b. Formatif
1) Tuliskan sikap kerja dalam menjahit yang kamu amati!

No Nama Kesesuaian sikap Waktu Total score


kerja dalam pengumpulan
menjahit

KRITERIA :
Kesesuaian sikap
Jika sikap kerja sesuai SOP dalam menjahit nilai 86 – 100
Jika sikap kurang sesuai dengan SOP kerja dalam menjahit nilai 76-85
Jika tidak sesuai makna sikap kerja dalam menjahit nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56 - 65
Waktu pengumpulan
Jika waktu pengumpulan kurang 1 minggu pengumpulan nilai 86-100
Jika waktu pengumpulan 1 s/d 3 nilai 76-85
Jika waktu pengumpulan lebih 3 minggu nilai 66-75
Jika tidak mengumpulkan nilai 56-65
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 2
2) Presentasikan hasil analisa pengoperasian mesin jahit!

No Nama Penguasaan materi Sikap Hasil Analisa Total score

KRITERIA :

Jika sangat menguasai dan urut materi nilai 86 – 100


Jika menguasai tidak urut materi nilai 70-85

329
Jika kurang menguasai materi 66-69
Jika tidak menguasai materi nilai 56 - 65

Jika serius dan jujur dalam pembawaan nilai 86 – 100


Jika kadang - kadang serius dalam pembawaan nilai 70-85
Jika kurang serius dalam pembawaan nilai 66-69
Jika tidak serius dalam pembawaan nilai 56 - 65

Jika ide baru nilai 86 – 100


Jika ide tari yang sudah ada nilai 70 – 85
Jika tidak ada ide nilai 56 – 69
Nilai rata – rata dari kolom 1 s / d 3
3) Pengamatan

Kebhinekaan Gotong
No Nama mandiri kreatif
global royong

Norma penilaian
1. Selalu konsisten nilai 91 – 100
2. Konsiten 81 – 90
3. Mulai konsisten 75 – 80
4. Kurang konsisten 70 – 74
5. Sangat kurang < 73

c. Sumatif
1) Tes sumatif 2
a) Kisi – kisi soal tes sumatif 2

No Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No


Pembelajaran Kogn soal soal
itif
1 Tehnik Pada akhir Pengertian L3 / Disajikan PG
dasar fase E, K3 C5 pernyataan
peserta didik 1
menjahit tentang
(TDM) mampu pengertian K3
menjelaskan peserta didik
sikap kerja mampu memilih

330
dalam paling benar
menjahit, diantara pilihan
mengoperasi pernyataan
kan dan tersebut
memperbaiki
2 mesin jahit Kecelakan L3 / Disajikan PG 2
dan mesein an kerja C5 pernyataan
penyelesaian, tentang
memahami kecelakaan kerja
teknik peserta didik
menjahit mampu memilih
sesuai paling benar
dengan jenis- diantara pilihan
jenis bahan, pernyataan
memahami tersebut
standar
3 kualitas dan Kerusakan L3 / Disajikan PG 3
finishing mesin C5 pernyataan
hasil jahitan tentang
dan menjahit kerusakan mesin
busana peserta didik
sederhana mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

4 Pemelihar L3 / Disajikan PG 4
aan mesin C5 pernyataan
jahit tentang
pemeliharaan
mesin jahit
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

5 Pengopera L3 / Disajikan PG 5
sian mesin C5 pernyataan
jahit tentang
pengoperasian
mesin jahit

331
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

6 Pengopera L3 / Disajikan PG 6
sian mesin C5 pernyataan
jahit tentang
pengoperasian
mesin jahit
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

7 Jenis L3 / Disajikan PG 7
mesin C5 pernyataan
penyelesai tentang Jenis
an mesin
penyelesaian
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

8 Bagian- L3 / Disajikan PG 8
bagian C5 pernyataan
mesin tentang Bagian-
bagian mesin
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

9 Finishing L3 / Disajikan PG 9
pernyataan

332
C5 tentang Finishing
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

10 Jenis L3 / Disajikan PG 10
Busana C5 pernyataan
sederhana tentang Jenis
Busana
sederhana
peserta didik
mampu memilih
paling benar
diantara pilihan
pernyataan
tersebut

b) Soal tes sumatif 2


Soal: silahkan kalian jawab benar apa salah pernyataan berikut!
1. Suatu upaya untuk mencegah pencemaran di sekitar tempat kerja dan menjaga kesehatan
pekerja adalah pengertian dari ….
A. Keselamatan Kerja
B. Kesehatan Kerja
C. Keselamatan lingkungan
D. Keamanan Lingkungan
E. Keamanan Kerja
2. Kecelakaan kerja saat menjahit dapat terjadi karena tergores oleh gunting yang dipakai.
Jika ternyata lukanya kecil, pertolongan yang perlu diberikan setelah luka dibersihkan
adalah….
A. Bagian luka diolesi dengan minyak dan ditutup dengan tensoplas
B. Bagian luka dibersihkan dan diberi obat penangkal rasa sakit
C. Bagian luka dibungkus dengan kain mori
D. Ikat bagian yang luka dengan tali plastic kemudian dioles alcohol
E. Tempelkan kasa steril anti septic dan dibalut dengan kain kasa
3. Jika bahan yang dijahit tidak berjalan atau bergerak bisa disebabkan oleh ....
A. Jarum mesin tidak tepat
B. Gigi pada mesin jahit turun
C. Gigi mesin jahit kurang minyak
D. Benang tidak sesuai dengan bahan

333
E. Pengatur setikan tidak sesuai dengan bahan
4. Pemeliharaan yang dilakukan secara periodic contohnya adalah ....
A. Membersihkan debu
B. Memberi minyak mesin
C. Menyetel baut mesin
D. Mengganti dinamo
E. Mengganti sparepart
5. Berikut ini langkah-langkah mengoperasikan mesin jahit highspeed ....
A. Mengisi kumparan, memasang benang atas, memasang jarum, mengatur jarak setikan
B. Mengisi kumparan, mengatur jarak setikan, memasang jarum, memasang benang atas
C. Mengisi kumparan, memasang jarum, memasang benang atas, mengatur jarak setikan
D. Mengatur jarak setikan, Mengisi kumparan, memasang jarum, memasang benang
atas
E. Mengatur jarak setikan, memasang benang atas, memasang jarum, mengatur jarak
setikan
6. Hasil setikan mesin mengkerut, penyebabnya adalah ....
A. Jarum mesin tidak tepat
B. Benang tidak sesuai dengan bahan
C. Tegangan benang terlalu kuat
D. Salah memasang jarum
E. Ukuran jarum tidak sesuai bahan
7. Mesin obras, mesin soom dan mesin lubang kancing termasuk ke dalam kelompok ….
A. Piranji menjahit
B. Mesin manual
C. Mesin high speed
D. Alat jahit penunjang
E. Alat jahit pokok
8. Perhatikan gambar di bawah ini!!!

Pada gambar di atas yang ditunjukkan no. 13 disebut ….


A. Skup pengatur tekanan sepatu
B. Sepatu mesin
C. Pelat benang
D. Pengatur tegangan benang
E. Pengatur maju mundur setikan
9. Penyelesaian kelim busana pada bagian bawah rok atau blus pada bagian tepi
menggunakan obras dapat diselesaikan dengan Teknik tusuk … .
A. Silang

334
B. Flannel
C. Festoon
D. Balut
E. Jelujur
10. Salah satu busana sederhana yang digunakan santai di dalam rumah berbentuk terusan
disebut … .
A. Daster
B. Baby doll
C. Gaun
D. Piyama
E. Kaftan

c. Kunci Jawaban tes sumatif 2


1. B
2. E
3. B
4. E
5. C
6. C
7. D
8. E
9. B
10. A
c. Norma penilaian tes sumatif 2
Nilai = jumlah soal yang benar x 10
= 10 x 10
= 100

2) Tes sumatif 3
a) Kisi – kisi tes sumatif 3

No Elemen Capaian Materi Level Indikator soal Bentuk No


Pembelajar Kognitif soal soal
an
1 Menga Pada akhir Sumber – L2/ C3 Disajikan contoh PG
lami fase ini, sumber tarian diharapkan
peserta 1,2
gagasan tari peserta didik
didik mampu
mampu
menentukan
menggali
sumber gagasan
makna dan
tari dengan tepat
simbol
pada tari
2 Cara L3/ C4 Disajikan sumber – PG 3
tradisi dan

335
kreasi ke mencari sumber pencarian
dalam sumber ide diharapkan
bentuk gagasan / peserta didik
karya seni ide tari mampu memilih
pertunjukka
yang tergolong ke
n
dalam sumber
pencarian ide dari
kebudayaan masa
lampau dengan
benar

3 Isi naskah L2 / C3 Disajikan beberapa PG 4


tari isi naskah tari
diharapkan peserta
didik mampu
menentukan isi
naskah tari yang
paling awal dengan
benar

4 Cara L2/C2 Peserta didik PG 5


menemukan mampu
gagasan / menggolongkan
ide tari sumber gagasan
tari dengan benar

5 Sumber L2/ C3 Disajikan contoh PG 6


gagasan tari tarian peserta didik
mampu
menentukan
sumber gagasan
tari tersebut dengan
benar

6 Sumber L3/ C4 Disajikan ilustrasi PG 7


gagasan tari pembuatan
synopsis
diharapkan peserta
didik mampu
menganalisis
penemuan ide
gagasan

336
7 Cara L1/C2 Peserta didik PG 8
menemukan mampu
ide gagasan menggolongkan ide
tari gagasan tari
berdasarkan cara
penemuan idenya

8 Sumber L2/ C3 Disajikan gambar PG 9,


gagasan tari peserta didik
10
mampu
menentukan
sumber gagasan
dengan benar

M. PENGAYAAN DAN PENDAMPINGAN


Bagaimana hasil pembelajaran dan asesmen Kalian? Jika Kalian merasa masih belum
memiliki tuntutan kompetensi, Kalian masih bisa melakukan remedial dengan membaca
ulang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Namun jika telah memiliki kemampuan, silakan
lakukan pengamatan proses pengoperasian mesin jahit milik kelompok lain

N. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 1:
mencari 5 jenis kecelakaan kerja di industry busana kemudian klasifikasikan berdasarkan
jenis kecelakaan kerja dengan form di bawah ini:

No Nama kecelakaan Penyebab Penangulangan


kerja

⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 4:


Mencari 5 macam kerusakan mesin jahit kemudian tuliskan cara perbaikan kerusakan
tersebut dengan form di bawah ini:

No Nama kerusakan Kerusakan ringan/ berat Jenis Perbaikan


bagian mesin

337
⮚ Lembar Kerja Siswa pertemuan 8:
Membuat 1 busana sederhana kemudian tuliskan Analisa desain dan langkah kerja
membuat busana tersebut dengan form di bawah ini:

No Analisa desain Langkah kerja membuat busana

O. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

MATERI K3
Pengertian keselamatan berasal dari kata dasar selamat .
Selamat artinya terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan, sehat tidak kurang suatu
apapun. Dalam melakukan pekerjaan hendaknya selalu berfikir dan mengantisipasi agar
mengurangi kecelakaan dan bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan , tempat kerja dan
lingkungan serta cara-cara pekerjaan.
Keselamatan kerja adalah upaya agar pekerja selamat ditempat kerjanya sehingga terhindar dari
kecelakaan, termasuk untuk menyelamatkan peralatan serta hasil produksinya.
Kesehatan kerja adalah merupakan upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan mencegah
pencemaran di sekitar tempat kerjanya termasuk masyarakat dan lingkungannya.
1. Tujuan keselamatan dan kesehatan Kerja :

338
a. Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi
akibat kecerobohan pekerja / siswa.
b. Memelihara kesehatan para pekerja / siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
optimal.
c. Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
d. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh
sesama kerja.
e. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
f. Menjamin keselamatan setiap orang berada di tempat kerja
g. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara umum dan efisien.

Sedangkan tujuan kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja serta ruang
lingkupnya adalah
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional
b. Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada ditempat dan disekitar
pekerjaan itu
c. Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaan secara aman, efisien dan
efektif
d. Menjaga keamanan hasil produksi, khusus dari segi kesehatan, mencegah dan membasmi
penyakit dari kecelakaan akibat kerja

Ruang Lingkup keselamatan dan kesehatan kerja meliputi :


a. Setiap pekerja dalam lingkungan tempat kerja.
b. Dalam Lingkungan keluarga
c. Dalam lingkungan mayarakat
d. Penggantian kerugian atau perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan.

Ruang lingkup K3 pada prinsipnya juga meliputi 3 aspek:


a. Pekerja/ siswa
Tugas dan tanggungjawab pekerja / siswa adalah :

339
- Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja
- Memberi contoh kerja aman bagi pekerja / siswa yang kurang berpengalaman
- Menunjukkan kesiapan dan minat melatih diri kerja dengan aman
- Melakukan pekerjaan secara bersungguh-sungguh
b. Pekerjaan
c. Tempat kerja
2. Undang-undang nomor 14 tahun 1969 pasal 9 mengutarakan bahwa “ Tiap tenaga kerja
berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moril kerja
serta perlakuan sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan moral agama “
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja berisi syarat-
syarat keselamatan kerja, yaitu :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian
lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya susu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun psykis,
keracunan, infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan udara yang cukup.
k. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
l. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang , tanaman atau barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.

340
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
4. Hal-hal yang berkaitan dengan keamanan di area kerja busana, antara lain :
PENGAWASAN Tidak diperkenankan mengoperasikan mesin tanpa
pengawasan.
SEPATU Sepatu yang sesuai (tumit rendah, tertutup) harus digunakan di
area kerja sepanjang waktu demi pengendalian dan keamanan
diri. Jangan pernah dalam kondisi apapun mengoperasikan
mesin tanpa alas kaki.
RAMBUT Rambut yang panjang harus di ikat kebelakang. Bila rambut
kurang panjang untuk di ikat, gunakan jepit atau jala untuk
mencegah rambut jatuh ke wajah.
PAKAIAN Pakailah pakaian yang pas atau tidak terlalu longgar, terutama
di daerah lengan. Jangan memakai dasi atau pita. Selendang
harus diikat dengan baik (jangan longgar).
PERHIASAN Dilanggar memakai kalung yang panjang. Tidak dianjurkan
memakai cincin, gelang atau anting jam tangan rantai.
KUKU JARI Tidak boleh terlalu panjang.
JARI Jauhkan jari dari jarum mesin dan bagian-bagiannya yang
bergerak.
TANGAN Bila memakai tangan untuk memutar roda mesin agar
seimbang, janganlah memakai jari tetapi memakai telapak
tangan.
MEMASANG Matikan mesin dan kaki diangkat dari pedal ketikamemasang
BENANG ulang benang, atau mengganti jarum atau sekoci.
PADA MESIN
PENANGANAN Penyuapan / pemasukan kain untuk dijahit ke dalam mesin
KAIN harus dari samping sepatu menggunakan jari-jari tangan bukan
dari depannya.
PEDAL Harus selalu diingat bahwa pedal juga merupakan rem.

341
Menekan bagian belakang pedal dengan tumit akan
menghentikan mesin.
MENINGGALKAN Selalu matikan mesin bila sedang tidak digunakan. Fasilitator
MESIN anda akan memberi tahu anda mengenai cara-caranya.
KEBISINGAN Jangan membuat suara keras atau gerakan mendadak yang
dapat mengejutkan orang lain yang sedang mengoperasikan
mesin, karena dapat menimbulkan kecelakaan
KECELAKAAN Jangan panik jika terjadi kecelakaan. Beritahu orang terdekat
agar dapat mencarikan bantuan.
KERUSAKAN Segera beritahu fasilitator bila terjadi kerusakan
MESIN atau ketidak beresan kerja mesin.
KERAPIHAN Jangan meninggalkan sisa-sisa potongan kain atau tas di lantai.
DANKEBERSIHAN
SIKAP DAN Selalu bertindak dengan penuh tanggung jawab. Mesin-mesin
KEBIASAAN industri sangat berbahaya.
MAKANAN DAN Jangan membawa makanan dan minuman ke dalam area kerja.
MINUMAN.
a. Pengertian keselamatan berasal dari kata dasar selamat .
Selamat artinya terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan, sehat tidak kurang
suatu apapun. Dalam melakukan pekerjaan hendaknya selalu berfikir dan mengantisipasi
agar mengurangi kecelakaan dan bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan , tempat
kerja dan lingkungan serta cara-cara pekerjaan.
Keselamatan kerja adalah upaya agar pekerja selamat ditempat kerjanya sehingga
terhindar dari kecelakaan, termasuk untuk menyelamatkan peralatan serta hasil
produksinya.
b. Kesehatan kerja adalah merupakan upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan
mencegah pencemaran di sekitar tempat kerjanya termasuk masyarakat dan
lingkungannya.

c. Tujuan keselamatan dan kesehatan Kerja :

342
1) Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin
terjadi akibat kecerobohan pekerja / siswa.
2) Memelihara kesehatan para pekerja / siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
optimal.
3) Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
4) Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan
oleh sesama kerja.
5) Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
6) Menjamin keselamatan setiap orang berada di tempat kerja
7) Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara umum dan efisien.
Sedangkan tujuan kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja serta ruang
lingkupnya adalah
1) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional
2) Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada ditempat dan disekitar
pekerjaan itu
3) Menjamin terpeliharanya sumber produksi dan pendayagunaan secara aman, efisien
dan efektif
4) Menjaga keamanan hasil produksi, khusus dari segi kesehatan, mencegah dan
membasmi penyakit dari kecelakaan akibat kerja
Ruang Lingkup keselamatan dan kesehatan kerja meliputi :
1) Setiap pekerja dalam lingkungan tempat kerja.
2) Dalam Lingkungan keluarga
3) Dalam lingkungan mayarakat
4) Penggantian kerugian atau perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan.
Ruang lingkup K3 pada prinsipnya juga meliputi 3 aspek ;
1) Pekerja / siswa
Tugas dan tanggungjawab pekerja / siswa adalah :
- Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja
- Memberi contoh kerja aman bagi pekerja / siswa yang kurang berpengalaman
- Menunjukkan kesiapan dan minat melatih diri kerja dengan aman

343
- Melakukan pekerjaan secara bersungguh-sungguh
2) Pekerjaan
3) Tempat kerja
Undang-undang nomor 14 tahun 1969 pasal 9 mengutarakan bahwa “ Tiap tenaga kerja
berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moril kerja
serta perlakuan sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan moral agama “
Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja berisi
syarat-syarat keselamatan kerja, yaitu :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya susu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi suara dan
getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psykis, keracunan, infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan udara yang cukup.
k. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
l. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang , tanaman atau
barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

344
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Hal-hal yang berkaitan dengan keamanan di area kerja busana, antara lain :
PENGAWASAN Tidak diperkenankan mengoperasikan mesin tanpa
pengawasan.
SEPATU Sepatu yang sesuai (tumit rendah, tertutup) harus digunakan di
area kerja sepanjang waktu demi pengendalian dan keamanan
diri. Jangan pernah dalam kondisi apapun mengoperasikan
mesin tanpa alas kaki.
RAMBUT Rambut yang panjang harus di ikat kebelakang. Bila rambut
kurang panjang untuk di ikat, gunakan jepit atau jala untuk
mencegah rambut jatuh ke wajah.
PAKAIAN Pakailah pakaian yang pas atau tidak terlalu longgar, terutama
di daerah lengan. Jangan memakai dasi atau pita. Selendang
harus diikat dengan baik (jangan longgar).
PERHIASAN Dilanggar memakai kalung yang panjang. Tidak dianjurkan
memakai cincin, gelang atau anting jam tangan rantai.
KUKU JARI Tidak boleh terlalu panjang.
JARI Jauhkan jari dari jarum mesin dan bagian-bagiannya yang
bergerak.
TANGAN Bila memakai tangan untuk memutar roda mesin agar
seimbang, janganlah memakai jari tetapi memakai telapak
tangan.
MEMASANG Matikan mesin dan kaki diangkat dari pedal ketikamemasang
BENANG ulang benang, atau mengganti jarum atau sekoci.
PADA MESIN
PENANGANAN Penyuapan / pemasukan kain untuk dijahit ke dalam mesin
KAIN harus dari samping sepatu menggunakan jari-jari tangan bukan
dari depannya.
PEDAL Harus selalu diingat bahwa pedal juga merupakan rem.

345
Menekan bagian belakang pedal dengan tumit akan
menghentikan mesin.
MENINGGALKAN Selalu matikan mesin bila sedang tidak digunakan. Fasilitator
MESIN anda akan memberi tahu anda mengenai cara-caranya.
KEBISINGAN Jangan membuat suara keras atau gerakan mendadak yang
dapat mengejutkan orang lain yang sedang mengoperasikan
mesin, karena dapat menimbulkan kecelakaan
KECELAKAAN Jangan panik jika terjadi kecelakaan. Beritahu orang terdekat
agar dapat mencarikan bantuan.
KERUSAKAN Segera beritahu fasilitator bila terjadi kerusakan
MESIN atau ketidak beresan kerja mesin.
KERAPIHAN DAN Jangan meninggalkan sisa-sisa potongan kain atau tas di lantai.
KEBERSIHAN
SIKAP DAN Selalu bertindak dengan penuh tanggung jawab. Mesin-mesin
KEBIASAAN industri sangat berbahaya.
MAKANAN DAN Jangan membawa makanan dan minuman ke dalam area kerja.
MINUMAN.

MATERI MESIN JAHIT


1. Mesin Jahit Manual

Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk
menggerakkan mesinnya. Terdapat berbagai macam merek mesin jahit manual, yaitu
singer, standar, butterfly. Pada dasarnya penggunaan mesin jahit manual sama, hanya
merek saja yang membedakan. Mesin jahit manual mempunyai kelebihan dan
kelemahan jika dilihat dari hasiljahitannya.

346
Kelebihannya adalah hasil jahitan yang rapat, rapi, dan kecil akan menbuat
bahan kain yang dijahit terlihat lebih bagus dan berkualitas tinggi. Namun kelemahan
dari hasil jahitan mesin jahit manual ini adalah tusuk jahitan pada kain akan mudah
lepas.
Alat dan bahan yang digunakan :
● Mesin jahit manual
● Spull atau kumparan
● Skoci
● Jarum mesin & skrup
● Sepatu mesin & skrup
● benang
a. Langkah kerja Pemasangan peralatan mesin jahit manual :
1. Menggulung benang pada kumparan / spull
Dalam mengisi kumparan jangan terlalu penuh dan harus rata agar tidak mengganggu
dalam menjahit, cara memasang benang pada kumparan: masukkan kumparan
kedalam penggulung benang sampai pada bagian kawat yang menonjol pada
penggulung benang selanjutnya penggulung benang ditekan kebawah sehingga
kumparan tidak bisa lepas. Selanjutnya pasang benang pada tiang sampai ke
kumparan.Selanjutnya mulailah mengisi kumparan dengan menginjak bagian bawah
untuk menggerakkan mesin jahit. Setelah penuh lepaskan kumpran dari penggulung
benang, lalu masukkan kumparan tersebut kedalam rumah kumparan (skoci) dengan
menyisakan ujung benang untuk diselipkan pada celah-celah skoci.

2. Pemasangan Spul (kumparan) ke dalam Sekoci

347
3. Pemasangan skoci pada mesin manual

4. Memasang jarum pada mesin jahit manual

5. Masukkan kelos benang pada tiang benang

6. Ujung benang diarahkan menuju sangkutan benang

348
7. Arahkan benang ke bawah diselipkan pada 2 piring benang menuju sangkutan

8. Selanjutnya benang ditarik dimasukkan ke pelatuk pengungkit benang

9. Benang ditarik masuk ke sangkutan rumah jarum

10. Benang dimasukkan pada lubang jarum

11. Memancing benang atau menarik benang bawah

349
2. Mesin Jahit Industry (high speed)

Mesin High speed berfungsi untuk menghasilkan setikan lurus dengan satu
lajur. Mesinhigh speed ini tidak digunakan untuk menjahit kain yang mulur (stretch),
seperti kaos, tetap digunakan untuk menjahit semua jenis pakaian dengan jenis kain
tipis, sedang, dan tebal. Mesin ini banyak digunakan di industri garmen.

Alat dan bahan :


● Mesin jahit industry
● Spull atau kumparan
● Skoci
● Jarum mesin & skrup
● Sepatu mesin & skrup
● benang

langkah pemasangan peralatan dan alur benang mesin jahit industri:


● Penggulungan benang dapat dilakukan pada saat menjahit. Ketika menggulung bobin
sewaktu tidak menjahit, presser foot harus dinaikkan benang dari jarum dan naikkan
pelatuk untuk mencegah benang kusut di sekitar pelatuk.

350
Metode Penggulungan Benang :
1. Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai tertahan.
Tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam celah pada spindle
2. Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs. Tension discs
sebaiknya disesuaikan dengan jenis benang yang digunakan. Benang halus,
tegangannya lebih besar, Benang kasar, tegangannya berkurang, Benang sintetis
mempunyai karakter cenderung untuk mulur kalau ditarik atau digulung terlalu ketat.
Benang jenis ini memerlukan tegangan yang lebih kecil.
3. Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari sisi luar.
4. Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin sudah penuh,
penggulung akan berhenti secara otomatis.
5. Jumlah benang yang digulung dapat disetel menggunakan baut-6. Untuk
memperbanyak jumlahnya maka putar sekrup searah jarum jam, untuk mengurangi
jumlahnya putaran sekrup berlawanan arah jarum jam. Hasil terbaik akan dicapai
apabila bobin digulung hingga 4/5 dari kapasitas maksimal.
6. Penggulungan yang Tidak Merata Benang digulung secara merata pada bobin seperti
yang terlihat pada gambar (A). Jika gulungan terlalu banyak pada satu sisinya seperti
pada (B) dan (C), sesuaikanlah dengan memindahkan tension bracket (7) ke kanan
atau kiri.
● Memasukkan Spul ke dalam sekoci.
Spul yang telah terisi benang dimasukkan ke dalam sekoci, kemudian selipkan benang
pada tanda A, tarik ke B sampai menuju tanda A.

351
● Pemasangan spul pada sekoci:
1. Ambil sekoci.
2. Masukkan spool pada sekoci.
3. Ujung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam.
4. Sisa ujung benang ± 10 Cm.
● Pemasangan alur benang
1. Benang dipasangkan pada tiang benang mesin jahit high speed

2. Tarik ujung benang dari cones yang berada di penyangga benang.

3. Masukkan ujung benang melalui jalur benang ke penetral benang pertama dan kedua.

352
4. Ujung benang dimasukkan pada tension, jalur benang, takeup dan pengaman benang
yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum).

5. Benang dimasukkan pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan benang

6. Mengeluarkan benang bawah dengan cara tekan engkol pengatur maju mundur setikan
(back tack). Roda mesin diputar, tarik kedua benang bagian atas dan bawah.
MATERI MACAM-MACAM MESIN PENYELESAIAN:
Dalam kegiatan menjahit, ada beberapa mesin jahit penyelesaian yang digunakan antara
lain :
1. Mesin obras (Overlock Machine)
Mesin ini digunakan untuk jahitan pengaman bahan dan mesin ini menggunakan
jumlah jarum sebanyak 1, 2, 3, dan disesuaikan dengan keperluan. Mesin ini
memiliki kecepatan kurang lebih 7000 rpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DC
x 27.

353
Fungsi utama dari mesin obras adalah untuk merapikan tiras, tetapi tidak sedikit
pula dengan pemakaian benang yang berwarna-warni hasil obrasan dapat dipakai
pula sebagai hiasan.
Jenis mesin obras :
a. Mesin Obral manual benang 3

Hasil setikan pada mesin jahit obras manual :

b. Mesin Obras manual benang 4

354
Hasil setikan pada mesin jahit obras manual :

c. Mesin Jahit obras Industri

Hasil jahitan mesin jahit obras industri :

355
Penyesuaian ukuran jarum mesin dan ukuran benang untuk bahan/kain:

No Jarum Ukuran/No. Benang Bahan/Kain

Katun 80 s/d 120 Ringan Beratnya :

7 – 11 Silk 60 s/d 80 Jersey, organdy, voile,


taffeta, fine silk, dan satin
Sintetis 80

Katun 50 s/d 60 Sedang beratnya :

Silk 40 s/d 50 Linen, pique, katun,


11 – 14
corduroy, velvet twill dan
Sintetis 50 s/d 60
drill

Katun 30 s/d 150 Sangat berat :

14 – 16 Silk 30 s/d 50 Gabardin, tweed, denim,


vinyl dan curduroy
Sintetis 50

2. Mesin wolsum (neci)


Mesin wolsum merupakan salah satu peralatan menjahit yang dapat dimanfaatkan
untuk menjahit tepi kain dengan teknik wolsum. Umumnya mesin ini dapat
dijumpai pada industri rumah tangga mapupun industri konveksi skala besar yang

356
bergerak dalam bidang pembuatan jilbab, mukena, seprei, sarung bantal, serta gaun
bridal dan sejenisnya.
Mesin wolsum pada dasarnya termasuk kedalam salah satu tipe mesin obras yang
didesain khusus untuk menjahit pinggiran kain agar tidak mudah lepas. Hanya saja
jahitan yang dihasilkan oleh mesin wolsum umumnya terlihat lebih rapi, halus, dan
tipis. Tidak seperti mesin obras yang memiliki tipe jahitan lebar, besar, dan kasar.

Hasil jahitan mesin wolsum (neci):

3. Mesin Overdeck
Mesin jahit overdeck adalah salah satu mesin penunjang industri yang berfungsi
untuk merapikan jahitan dengan menutup sempurna jahitan di atas permukaan kain.

357
Mesin overdeck biasa digunakan untuk menjahit kaos dan kelim kemeja. Mesin
overdeck menggunakan benang lima untuk menghasilkan jahitan yang sempurna

Hasil jahitan mesin overdeck:

4. Mesin pelubang kancing


Mesin berkecapatan tinggi ini digunakan untuk jahitan lubang kancing dengan
berbagai ukuran yaitu 6,4 - 38,1 mm yang dilengkapi dengan pisau. Mesin ini
memiliki kecepatan kurang lebih 3600 rpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DP
x 5. Pada mesin lubang kancing ini satu benang digunakan untuk membentuk
sebuah jahitan pasa sisi bagian dalam kain.

358
Hasil jahitan mesin pelubang kancing

5. Mesin pemasang kancing


Mesin pemasang kancing adalah mesin untuk memasang kancing pada busana
secara otomatis. Mesin ini biasa digunakan pada produksi garmen (massal). Gerak
mesin bisa disesuaikan pada jumlah lubang kancing yang akan dipasang. Mesin ini
digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagaivariasi ukuran dan
lubang mulai dari 10 - 28 mm. Jenis kancing yang dapat digunakan pada mesin ini
adalah jenis shank button, wrapped around button, snap, label, metal button, stay
button. Tipe jarum yang digunakan adalah TQ x 1 (atau dibeberapa referensi yang
lain, jarum yang digunakan adalah DP x 17).

359
Hasil jahitan mesin pemasang kancing

360
PERBAIKAN KERUSAKAN MESIN JAHIT
Kerusakan mesin dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kerusakan yaitu:
a) Mesin
1) Mesin jahit macet
Mesin jahit macet tidak bisa menjahit disebabkan adanya benang kusut dan nyangkut di
needle hook (batang jarum)
2) Mesin jahit berisik
Mesin jahit bersuara keras atau berisik disebabkan karena minyak tidak menempel di
batang jarum. Hal ini terjadi karena kualitas minyak yang dipakai tidak bagus. Biasakan
untuk selalu menggunakan minyak mesin jahit yang berkualitas bagus.
b) Setikan mesin
Mesin jahit kadang mengalami gangguan pada hasil setikan. Hal yang perlu diperhatikan
apabila setikan kurang baik antara lain:
1) Tegangan benang atas terlalu kencang
Hasil setikan mesintertarik pada bagian atas menyebabkan hasil setikan tertarik sepeti
gambar di bawah ini.

Gambar 8.1 Tegangan Setikan mesin


Cara memperbaiki hasil setikan mesin dengan memperbaiki sekoci.
Keluarkan sekoci dari rumah sekoci dan keluarkan spull benang.
Kencangkan baut sekoci atau putar baut ke arah kiri.
2) Tegangan benang kendur

Gambar 8. 2 Tegangan setikan mesin kendur


Cara memperbaiki hasil setikan mesin yaitu dengan memperbaiki sekoci. Keluarkan
sekoci dari rumah sekoci dan keluarkan spull benang. Kendurkan baut sekoci atau putar
baut ke arah kanan.

361
Gambar 8.3 Mengencangkan baut skoci
3) Hasil jahitan loncat
Hasil setikan mesin pada saat kalian menjahit kadang loncat-loncat tidak terjahit hal ini
dapt disebabkan pada bagian jarum mesin dan tegangan benang. Coba kalian periksa
keadaan jarum mesinnya, kemungkinan salah memilih jarum. Jenis jarum yang
digunakan harus sesuai dengan tipe mesin yang digunakan. Perhatikan pula nomor
jarumnya. Bila nomor jarum terlalu kecil ukurannya juga akan menyebabkan setikan
terlompat-lompat.
`Apakah jarum dalam keadaan baik? Jarum tidak bengkok atau tumpul?
Jika jarum kalian tumpul atau rusak, ganti jarum baru yang berkualitas baik dan
berukuran tepat sesuai jenis bahan yang dijahit. Periksa pula pemasangan jarum harus
benar. Pemasangan jarum yang tidak benar menyebabkan jarum tidak bisa mengangkat
benang pada sekoci mesin
sehingga menyebakan setikan jahitan loncat-loncat. Lepaskan jarum dari tempatnya lalu
pasang kembali jarum secara benar sesuai petunjuk. Apabila kondisi jarum sudah baik
namun setikan mesin masih terlompatlompat kemungkinan tegangan benang atas terlalu
kencang atau
pemasangan benang atas tidak sesuai alur pemasangan benang. Apabila hal tersebut di
atas tidak dapat pula memperbaiki hasil setikan mesin, kalian harus memeriksa tekanan
sepatu mesin ke bahan kemungkinan kurang kencang/kendor.
4) Benang atas mudah putus
Putus-putus pada benang atas dapat disebabkan karena kualitas benang tidak bagus.
Pada saat memeli benang, pilihlah benang yang berkualitas baik. Sebelum menjahit
kembali, periksa tensi benang atas mungkin terlalu kencang. Tersangkutnya benang atas

362
di bagian mesin jahit, pemasangan jarum tidak benar ,juga dapat menyebabkan benang
tas mudah putus. Pada saat kalian memulai menjahit, usahakan janganlah terlalu cepat
5) Benang pada spull mudah putus
Banyak hal yang dapat menyebabkan benang pada spull mudah putus.
Beberapa hal yang menyebabkan benang mudah putus yaitu penggulungan benang pada
spul mungkin kurang tepat/rata. Pemasangan spull pada sekoci kurang tepat, untuk itu
keluarkan dahulu spull dari dalam sekoci, lalu pasang kembali ke dalam sekoci dengan
benar
6) Benang tidak terkait dengan baik/mbrudul:
Jenis kerusakan benang tidak terkait disebabkan oleh pemasangan benang yang tidak
benar, kualitas benang yang tidak bagus dan tegangan benang yang terlalu kencang atau
kendor.
c) Jarum mudah patah
Kadang kala kita lupa pada saat menjahit produk yang terbuat dari bahan dasar kain terjadi
penumpukan bahan sehingga tidak disadari bahan atau kain yang dijahit terlalu tebal
namun ukuran jarum yang digunakan terlalu kecil sehingga jarum mudah patah. Hal lain
yang menyebabkan jarum mudah patah yaitu pemasangan jarum tidak tepat, jarum
membentur sepatu sepatu mesin, kadang membentur penutup gigi mesin atau sekoci mesin.
Pada saat memasang sekoci pada rumah sekoci, kemungkinan kalian memasangnya kurang
tepat. Selain hal tersebut di atas, jarum mudah patah juga dapat disebabkan pada saat
menjahit, bahan
atau kain ditarik. Untuk itu hindari menarik bahan pada saat menjahit. Sesuaikan ukuran
jarum mesin kalian dengan ketebalan bahan yang akan dijahit. Contohnya bahan denim
menggunakan jarum ukuran 16. Bahan tipis/ringan seperti katun gunakan jarum ukuran 9
sampai dengan11.
d) Kain
1) Kain atau bahan mengkerut
Bahan berkerut tidak licin pada saat di jahit dapat disebabkan karena lebar setikan terlalu
besar, tekanan sepatu ke bahan atau kain kendor, tegangan benang atas dan benang
bawah ukuran dan jenisnya berbeda atau kain yang di jahit terlalu tipis dan lembut.
2) Kain tidak jalan saat dijahit

363
Setelah menyiapkan kain untuk dijahit ternyata waktu menjahit , kain tidak jalan. Waduh
sedihnya. Jangan kalian bingung menghadapinya. Kemungkinan ada benang yang
tersangkut di bawah kain. Lepaskan kain dari sepatu mesin lalu bersihkan gigi atau rumah
sekoci. Selain hal tersebut, dapat juga terjadi karena gigi mesin di posisi 0.
Perhatikan hal di bawah ini agar mesin jahit kalian selalu berada dalam kondisi baik:
Biasakan posisi sepatu mesin selalu dibawah sebelum menjahit. Apabila posisi sepatu
mesin berada diatas pada saat mulai menjahit akan menyebabkan benang kusut dan spull
macet.

364
MEMERIKSA HASIL JAHITAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memeriksa hasil jahitan


Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, setiap produsen harus memahami konsep
mutu. Produk busana yang dibuat harus memenuhi standar sesuai spesifikasi standar
busana yang telah ditetapkan. Namun demikian hal ini tidak semata-mata berupa
spesifikasi produk tetapi juga menyangkut kepuasan konsumen.

Untuk dapat memuaskan konsumen maka harus dipenuhi pula unsur-unsur kualitas
produk busana diantaranya:
1) Karakteristik produk,
2) Harga,
3) Pelayanan,
4) Waktu,
5) Branding.

365
Kualitas jahitan adalah jahitan yang telah memenuhi standar yang telah ditentukan,
yaitu berdasarkan dari kerapian jahitan penggunaan penomoran benang, jarak setikan
(tiap inchinya) sesuai kriteria yang telah ditentukan.

Standar kualitas jahitan adalah jahitan yang telah memenuhi ukuran tertentu yang
ditentukan Standar Industri Indonesia, seperti jarak setikan, hasil setikan, kesesuaian
jahitan, dan finishing.

Kesesuaian jarum jahit


Jarum mesin jahit ini mempengaruhi kualitas sebuah hasil jahitan, karena jika jarum
tumpul maka akan mempengaruhi bahan dan menyebabkan serat bahan tertarik.
Banyaknya merek mesin jahit, maka perlu juga menyesuaikan jarum mesin yang akan
dipakai. Hal ini dikarenakan adanya mesin yang kadang-kadang membutuhkan jarum
khusus. Hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih jarum yang akan digunakan
adalah ukuran jarum mesin. Jarum jahit mesin mempunyai nomor menurut besarnya,
semakin kecil nomor jarum maka semakin haus jarumnya. Umumnya, untuk menjahit
bahan digunakan jarum mesin nomor 12 atau 13. Pemilihan jarum harus disesuaikan
dengan jenis bahan yang akan dijahit. Pemilihan nomor benang dan jarum jahit harus
sesuai supaya menghasilkan jahitan yang berkualitas.

Kualitas Jahitan
Ciri- ciri jahitan yang berkualitas:
1) Menggunakan stik kecil/halus. Semakin kecil stik yang digunakan maka jahitan
semakin rapat dan kuat 1 cm berisi 4 – 6 stik.
2) Obrasan rapi, tidak mengkerut menggunakan mesin besar dan presisi.
3) Jahitan tidak loncat.
4) Menggunakan material yang berkualitas bagus.
5) Ketepatan dalam pengerjaan menjahit terutama pada bagian yang tampak dari luar
seperti : kerah dan lubang kancing.
6) Ketepatan penggunaan lapisan
7) Untuk bahan bermotif,seperti hanya batik potongan motif harus tepat/ketemu dan
mengerti aturan penggunaan dan posisi motif yang benar.

366
Tampilan Blus secara visual
✔ Blus harus nampak rapi, licin dan bersih tanpa kerut atau lipatan yang tidak
diinginkan.
✔ Blus bebas cacat, lobang, sobek, noda atau kotoran.
✔ Tidak terdapat tanda-tanda terpelintir/terlilit.
✔ Jahitan harus benar-benar nampak rapi.
✔ Bahan bermotif (kotak, garis, dll) harus saling bertemu/cocok pada sisi-sisinya.
✔ Arah serat bahan harus sama di tiap bagian atau sesuai dengan konstruksi
desainnya.
✔ Tidak terdapat warna belang.
✔ Desain Blus, pemilihan warna, tekstur bahan, berat/konstruksi bahan harussesuai
dengan rancangan produk untuk jenis busana dan segmentasi pasar.

Hasil Blus
✔ Hasil jahitan baik tidak terdapat setikan yang meloncat
✔ Jumlah setikan sudah sesuai standar.
✔ Warna dan jenis benang sesuai dengan bahan bahan.
✔ Jumlah setikan sesuai standar SPI.
✔ Jahitan pada pinggiran yang mendekati sambungan pada bagian bahan yang
melebar, lurus.
✔ Jahitan pada kup belakang disetik bolak-balik atau diikat sehingga benang tidak
terlepas.

Kelim (Hems)
✔ Hasil keliman halus dan rata tanpa ada belitan/pelintiran dan juga pada bagian
dalamnya.
✔ Blind Stitch harus benar-benar tidak nampak dari luar.
✔ Jenis kelim yang digunakan sesuai dengan desain serta jenis bagian busanayang
akan dikelim.

367
✔ Lebar jahitan kelim harus sama.
✔ Jahitan pada kelim harus kuat supaya awet.

Konstruksi Kampuh (Seam Construction)


✔ Ukuran minimal untuk kampuh tertutup adalah 0.7 cm dan 1.0 cm untukkampuh
terbuka..
✔ Kepadatan/kerapatan setikan sesuai standar SPI (Stitch per inch)

Jahitan per 2,5 cm (minimum)


✔ Bahan tenun, misalnya, krep, voile, fugiette, twill, bor, motif kotak, gabardine,
jacquard, madras dan bahanflanelkemeja, blus, gaun, celana, Blus,celana pendek
10-12
✔ Denim Jeans, celana, Blus, celana pendek, overall, jaket, kemeja 8-10
✔ KanvasJeans, celana, Blus, celana pendek,overall, jaket, kemeja dua baris 8-10
✔ Bahan rajutan, misalnya, jersey, tulang rusuk, interlock, terry, wafel dan bulu T-
shirt, legging, celana pendek, olahraga dan peralatan olahraga, gaun, piyama,
rompers 14-16
✔ Bahan dengan elastomer Swimwear, olahraga dan peralatan olahraga, legging 16-
18
✔ BahanTactel, misalnya, cahaya parasut berat Celana Track, baju olahraga, celana
pendek, jaket 14-15

Jahitan kampuh
✔ Cukup kuat untuk menahan tarikan atau gesekan yang wajar agar tidak mudah
koyak.
✔ Daya regang jahitan harus sesuai dengan bahan bahan tanpa merusak setikan.
✔ Kampuh harus bebas kerutan.
✔ Tidak diijinkan menggunakan benang monofilament.
✔ Penyelesaian pinggiran kampuh untuk mencegah bahan terurai atau melengkung
harus rapi.

368
✔ Jahitan harus bebas dari tanda kerusakan jarum.
✔ Kup harus cukup panjang dan dijahit pada titik yang benar.
✔ Kup harus melancip dengan mulus sampai pada titik akhir dan dikunci.

Bahan Pengencang/Pengancing (Fastening)


✔ Kancing harus terpasang dengan kuat pada tempatnya agar tidak mudah lepas atau
terbuka.
✔ Lubang kancing harus diselesaikan dengan rapi, baik ukuran maupun posisi
kancing harus sesuai dengan lubangnya.

Dalam rangka memeriksa hasil jahitan, pengetahuan yang diperlukan adalah:


1. Pemeriksaan hasil jahitan (hasil jahitan busana tidak berkerut, setikan loncat,
setikan tidak lurus)
2. Pemeriksaan pemasangan komponen (sudah sesuai prosedur)
3. Pemeriksaan ukuran (sesuai ukuran pemesan)
4. Pemeriksaan ketepatan (sesuai dengan desain)
5. Hasil pressing licin dan tidak bergelombang.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam memeriksa hasil jahitan
1. pemasangan komponen (sudah sesuai prosedur)
2. Memeriksa Memeriksa hasil jahitan (hasil jahitan busana tidak berkerut, setikan
loncat, setikan tidak lurus)
3. Memeriksa ukuran (sesuai ukuran pemesan)
4. Memeriksa ketepatan (sesuai dengan desain)
5. Memeriksa hasil pressing licin dan tidak bergelombang.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memeriksa hasil jahitan


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam memeriksa hasil jahitan
2. Taat asas dalam memeriksa hasil jahitan

369
PEMBUATAN BUSANA SEDERHANA
JOBSHEET CELANA SANTAI

A. Tujuan Pembelajaran
✔ Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan alat dan bahan pembuatan
celana santai
✔ Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menguraiakan teknik spreading bahan
celana santai
✔ Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menguraiakan teknik cutting bahan celana
santai
✔ Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan teknik bundeling komponen
pola bahan celana santai
✔ Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan penomeran bundeling celana
santai
✔ Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menguraikan prosedur menjahit (sewing)
celana santai

B. Pengantar Teori
(terlampir pada hand out)
C. Keselamatan Kerja
● Periksa tempat kerja sebelum memulai pekerjaan.
● Gunakan pakaian kerja saat praktik
● Hati-hati dalam mengerjakan dan tidak boleh ceroboh.
● Cek piranti menjahit dan dan mesin jahit sebelum menjahit
● Cek aliran listrik
● Selalu gunakan alas kaki ketika menjahit

370
● Ikuti petunjuk dalam membuat produk dari job sheet
● Pada saat menjahit busana harus tertib dan teratur
● Matikan aliran listrik setelah selesai menjahit
● Membersihkan kembali tempat kerja setelah selesai menjahit busana bolero

D. Alat dan Bahan


ALAT BAHAN

Memotong bahan: Bahan utama


1. Gunting bahan industri (round Bahan pelapis
knife)
2. Pensil / bolpoin
3. Metline

Menempelkan bahan pelapis: Potongan bahan utama


1. Setrika listrik/ mesin press Potongan bahan pelapis
2. Papan setrika
3. Alas sertrika
4. Spayer

Menjahit celana santai : Benang sewarna dengan kain

● Mesin jahit single needle Potongan bahan utama


● Single chainstitching
● Overlock/overdging,
● Interlock stitching,
● Loopeye
● Gunting kain
● Gunting benang
● Setrika
● Papan setrika/meja setrika
● Alas setrika
● Alat bantu pengepresan

371
E. Langkah Kerja
1. Menyiapakan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan celana
santai
2. Memotong
a. Menggunting semua pola untuk membuat busana celana santai, baik pola bahan
utama maupun bahan pelapis
b. Tempelkan pola pada bahan utama sesuai dengan rancangan bahan, beri kampuh
kemudian dipotong
c. Langkah-langkah menjahit celana santai :
❑ Menempel intercfacing pada bagian waist band dan lapisan saku sisi celana santai

❑ Menjahit kupnat bagian depan dan belakang

❑ Menjahit saku (pocket) sisi celana santai

372
❑ Menggabungkan sisi luar celana santai bagian depan dan belakang

❑ Mengobras bagian siis luar celana bagian depan dan belakang

373
❑ Menggabungkan pesak bagian depan, menjit ritsleting dan gulbi

❑ Menjahit pesak bagian belakang

374
❑ Mengobras pesak bagian belakang
❑ Menggabungkan sisi dalam dan sis luar celana bagian depan dan bagian belakang

❑ Menjahit ban pinggang

❑ Menjahit kelim bawah

375
376
LAMPIRAN PENILAIAN KETRAMPILAN

Nomor Peserta :
Nama Peserta :

LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA (KETERAMPILAN)

Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub komponen Penilaian Tidak Ya
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Menjahit
1.1 Perencanaan tempat dan alat kerja
1.2 Persiapan pola dan bahan
1.3 Tertib kerja
Skor Komponen :
II Proses Menjahit
2.1 Penggelaran bahan (spreading) dan
meletakkan pola/pattern layout
2.2 Menggunting (cutting) celana santai
2.3 bundling dan numbering
2.4 Menempel intercfacing pada bagian waist
band dan lapisan saku sisi celana santai
2.5 Menjahit kupnat bagian depan dan belakang
2.6 Menjahit saku (pocket) sisi celana santai
2.7 Menggabungkan sisi luar celana santai
bagian depan dan belakang
2.8 Mengobras bagian siis luar celana bagian
depan dan belakang
2.9 Menggabungkan pesak bagian depan,
menjit ritsleting dan gulbi
2.10 Menjahit pesak bagian belakang
2.11 Mengobras pesak bagian belakang
2.12 Menggabungkan sisi dalam dan sis luar
celana bagian depan dan bagian belakang
2.13 Menjahit ban pinggang
2.14 Menjahit kelim bawah
Skor Komponen :
III Hasil Menjahit
3.1. Penampilan keseluruhan celana santai

377
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub komponen Penilaian Tidak Ya
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
3.2. Penilaian teknik menjahit celana santai
3.3. Penilaian teknik menghias celana santai
Skor Komponen :
IV Sikap Kerja
4,1. Menerapkan K3
4.2.Disiplin
4.3 Tanggung jawab
4.4 Konsentrasi
Skor Komponen :
V Waktu
5.1.Kedatangan di tempat praktik
5.2.Penyelesaian waktu praktik
Skor Komponen :
Keterangan: Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah
dari sub komponen penilaian
Perhitungan nilai praktik (NP):

Prosentase Bobot Komponen Penilaian


Nilai Praktik
(NP)
Sikap
Persiapan Proses Hasil Waktu ∑ NK
Kerja
1 2 3 4 5 6

10 40 10 30 10
Bobot (%)
Skor
Komponen

NK
Keterangan:

● Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan
secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
● NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
● NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
● Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan
karakter program keahlian.

378
RUBRIK PENSKORAN

No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor


Penilaian
1 2 3 4
I Persiapan Kerja
1.1. Perencanaan tempat dan Peralatan disiapkan dengan lengkap, bersih, dan 9,0-10
alat di uji coba sebelum digunakan
Peralatan disiapkan dengan lengkap, bersih, 8,0-8,9
tetapi tidak diuji coba sebelum digunakan
Peralatan disiapkan dengan lengkap, kurang 7,0-7,9
bersih, dan tidak diuji coba sebelum digunakan
Peralatan tidak lengkap, kurang bersih, dan tidak 6,0-6,9
diuji coba sebelum digunakan
1.2Persiapan pola dan bahan Bagian-bagian pola lengkap sesuai dengan 9,0-10
desainnya. Kain sesuai desain, jumlah kain
sesuai dengan kebutuhan dan tidak ada
kerusakan, bahan pengeras sesuai dengan jenis
bahan utama
Bagian-bagian pola lengkap sesuai dengan 8,0-8,9
desainnya. Kain sesuai desain busana, jumlah
kain tidak sesuai dengan kebutuhan dan ada
kerusakan, bahan pengeras sesuai dengan jenis
bahan utama
Bagian-bagian pola kurang lengkap sesuai 7,0-7,9
dengan desainnya. Kain sesuai desain busana,
jumlah kain tidak sesuai dengan kebutuhan dan
ada kerusakan, bahan pengeras sesuai dengan
jenis bahan utama
Bagian-bagian pola tidak lengkap dan tidak 6,0-6,9
sesuai dengan desainnya. Kain sesuai desain
busana, jumlah kain tidak sesuai dan kondisi
kain ada kerusakan, bahan pengeras tidak sesuai
dengan jenis bahan utama
1.3 Tertib kerja Tahapan kerja pembuatan celana santai sangat 9,0-10
sesuai dengan desainnya
Tahapan kerja pembuatan celana santai sesuai 8,0-8,9
dengan desainnya
Tahapan kerja pembuatan celana santai kurang 7,0-7,9
sesuai dengan desainnya
Tahapan kerja pembuatan celana santai tidak 6,0-6,9
sesuai dengan desainnya
II Proses (Sistematika dan CaraKerja)
2.1 Meletakkan pola/pattern Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola tepat 9,0-10
layout sesuai dengan arah serat yang benar, bahan
efisien

379
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola tepat 8,0-8,9
sesuai arah serat yang benar, kurang
memperhatikan efisiensi bahan,
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola 7,0-7,9
bergeser 2 mm dari arah serat yang benar,
Jumlah pola tidak sesuai desain, peletakan pola 6,0-6,9
bergeser 5 mm dari arah serat yang benar
2.2 Menggunting bahan Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola tepat 9,0-10
(utama) sesuai dengan arah serat yang benar,
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola tepat 8,0-8,9
sesuai arah serat yang benar, kurang
memperhatikan efisiensi bahan,
Jumlah pola sesuai desain, peletakan pola 7,0-7,9
bergeser 2 mm dari arah serat yang benar
Jumlah pola tidak sesuai desain, peletakan pola 6,0-6,9
bergeser 5 mm dari arah serat yang benar,
2.3. Mengoperasikan mesin Jahitan diperiksa, warna benang jahit sesuai, 9,0-10
jahit setikan sesuai dengan standart jahitan dan jenis
bahan, setelah digunakan semua tombol di off-
kan (dimatikan) dan aman dari bahaya listrik
Jahitan diperiksa, warna benang jahit sesuai, 8,0-8,9
setikan kurang sesuai dengan standart jahitan
jenis bahan dan benang tidak sesuai dengan
warna bahan setelah digunakan semua tombol di
off-kan (dimatikan) dan aman dari bahaya listrik
Jahitan diperiksa, warna benang jahit kurang 7,0-7,9
sesuai, setikan kurang sesuai dengan standart
jahitan jenis bahan dan benang tidak sesuai
dengan warna bahan setelah digunakan semua
tombol di off-kan (dimatikan) dan aman dari
bahaya listrik
Jahitan tidak diperiksa, warna benang jahit tidak 6,0-6,9
sesuai, setikan dan benang tidak sesuai dengan
standart jahitan dan jenis bahan, setelah
digunakan semua tombol tidak di off- kan
(dimatikan)
2.3 Menjahit bagian depan Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 9,0-10
(bahan utama) dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya sempurna
sesuai standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 8,0-8,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya baik
sesuai dengan standar jahitan.

380
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 7,0-7,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya kurang
baik dengan standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 6,0-6,9
dijahit tidak sesuai tertib kerja dan hasilnya
tidak sesuai standar
2.4 Menjahit bagian-bagian Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 9,0-10
celana santai dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya sempurna
(bahan utama) sesuai standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 8,0-8,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya baik
sesuai dengan standar jahitan.
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 7,0-7,9
dijahit sesuai tertib kerja dan hasilnya kurang
baik dengan standar jahitan
Bagian-bagian bagian-bagian celana santai 6,0-6,9
dijahit tidak sesuai tertib kerja dan hasilnya
tidak sesuai standar
2.8. Menyelesaikan celana Penyelesaian kelim dan pemasangan hak kait 9,0-10
santai dengan jahit dikerjakan dengan teknik jahit yang benar,
tangan kelim dan pemasangan hak kait rapi dan bersih
Penyelesaian kelim dan pemasangan hak kait 8,0-8,9
dikerjakan dengan teknik jahit yang benar,
kelim dan pemasangan hak kait rapi namun
kurang bersih
Penyelesaian kelim pemasangan hak kait 7,0-7,9
dikerjakan dengan teknik jahit yang benar
kelim dan pemasangan hak kait tidak rapi dan
kurang bersih
Penyelesaian kelim rok dan pemasangan hak 6,0-6,9
kait tidak dikerjakan dengan teknik jahit yang
benar, kelim dan pemasangan hak kait tidak rapi

2.9. Memelihara alat jahit Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 9,0-10
yang aman, rapi, siap pakai, jika ada kerusakan
kecil bisa memperbaiki
Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 8,0-8,9
yang aman, kurang rapi, siap pakai, jika ada
kerusakan kecil bisa memperbaiki
Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 7,0-7,9
yang aman, kurang rapi, siap pakai, jika ada
kerusakan kecil tidak bisa memperbaiki

381
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Alat jahit dan alat bantu jahit disimpan ditempat 6,0-6,9
yang aman, tidak rapi, tidak siap pakai, jika ada
kerusakan kecil tidak bisa memperbaiki

III Hasil Kerja


3.1. Penampilan keseluruhan Tampilan keseluruhan (bentuk, ukuran saat 9,0-10
celana santai feeting pada dress form) sangat baik. Tampilan
pressing sangat baik tidak bergelombang,
jatuhya celana santai pada badan bawah sangat
baik; letak saku celana simetris kanan kiri,
jahitan kupnat rapi, bentuk gulbi sangat baik
Tampilan keseluruhan (bentuk, ukuran saat 8,0-8,9
feeting pada dress form) sangat baik. Tampilan
pressing sangat baik tidak bergelombang,
jatuhya celana santai pada badan bawah sangat
baik; letak saku celana simetris kanan kiri,
jahitan kupnat rapi, bentuk gulbi baik
Tampilan keseluruhan (bentuk, ukuran saat 7,0-7,9
feeting pada dress form) sangat baik. Tampilan
pressing sangat baik tidak bergelombang,
jatuhya celana santai pada badan bawah sangat
baik; letak saku celana simetris kanan kiri,
jahitan kupnat rapi, bentuk gulbi kurang baik
Tampilan keseluruhan (bentuk, ukuran saat 6,0-6,9
feeting pada dress form) sangat baik. Tampilan
pressing sangat baik tidak bergelombang,
jatuhya celana santai pada badan bawah sangat
baik; letak saku celana simetris kanan kiri,
jahitan kupnat rapi, bentuk gulbi tidak baik
3.2. Teknik Menjahit celana Semua bagian celana santai diselesaikan dengan 9,0-10
santai teknik yang sangat baik dan rapi.
Ada satu bagian dari celana santai diselesaikan 8,0-8,9
dengan teknik yang baik dan rapi.
Ada dua bagian dari celana santai diselesaikan 7,0-7,9
dengan teknik yang baik dan rapi.
Ada tiga atau lebih bagian celana santai 6,0-6,9
diselesaikan dengan teknik yang baik dan rapi.
IV Sikap Kerja
4,1. Menerapkan K3 Peserta uji menerapkan K3 dengan sangat baik 9,0-10
Peserta uji menerapkan K3 dengan baik 8,0-8,9
Peserta uji menerapkan K3 dengan cukup baik 7,0-7,9
Peserta uji tidak mampu menerapkan K3 6,0-6,9

382
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
4.2. Menerapkan disiplin Mematuhi peraturan, mengerjakan pekerjaan 9,0-10
berdasar tahapan yang jelas sesuai prosedur,
bertingkah laku baik, tetap bekerja di tempat
kerja
Mematuhi peraturan, mengerjakan pekerjaan 8,0-8,9
berdasar tahapan yang jelas sesuai prosedur,
bertingkah laku baik, tetap bekerja di tempat
kerja
Mengabaikan prosedur dalam membuat celana 7,0-7,9
santai , tidak tenang dalam bekerja,
Mengabaikan prosedur dalam membuat celana 6,0-6,9
santai , tidak tenang dalam bekerja
4.3. Tangung jawab Peserts uji melakukan sesuai dengan yang 9,0-10
direncanakan, berani menanggung resiko,
mengerjakan dengan sepenuh hati
Peserta uji percaya terhadap hasil kerja, mampu 8,0-8,9
untuk melakukan pekerjaan, kesediaan
menanggung resiko pekerjaan
Peserta uji percaya terhadap hasil kerja, mampu 7,0-7,9
untuk melakukan pekerjaan dengan baik, tidak
ada kesediaan menanggungresiko yang
ditimbulkan dari pekerjaa
Peserta uji tidak mampu untuk melakukan 6,0-6,9
pekerjaan, tidak ada kesediaan menanggung
resiko pekerjaan
4.4.Konsentrasi Peserta uji sangat konsentrasi dalam 9,0-10
mengerjakan tugas
Peserta uji konsentrasi dalam mengerjakan tugas 8,0-8,9
Peserta uji cukup konsentrasi dalam 7,0-7,9
mengerjakan tugas
Peserta uji tidak konsentrasi dalam mengerjakan 6,0-6,9
tugas
V Waktu
5.1.Kedatangan di tempat Peserta uji hadir15 menit sebelum kegiatan uji 9,0-10
praktik dimulai
Peserta uji hadir 5 menit sebelum kegiatan uji 8,0-8,9
dimulai
Peserta uji hadir tepat waktu dalam kegiatan uji 7,0-7,9
Peserta uji hadir terlambat lebih dari 5 menit 6,0-6,9
pada kegiatan uji
5.2.Penyelesaian waktu praktik Celana santai pesta dapat diselesaikan 30 menit 9,0-10
sebelum waktu yang ditentukan
Celana santai pesta dapat diselesaikan tepat 8,0-8,9
waktu, sesuai waktu yang ditentukan

383
No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
Celana santai pesta dapat diselesaikan 15 menit 7,0-7,9
sesudah waktu yang ditetapkan
Celana santai pesta dapat diselesaikan lebih dari 6,0-6,9
30 menit dari waktu yang ditetapkan

384
P. GLOSARIUM
Istilah Istilah yang digunakan dalam Modul ajar
Button hole machine : mesin lubang kancing
High speed machine : Mesin jahit industri kecepatan tinggi
Mesin neci : mesin wolsum
Mesin overdeck : mesin untuk menjahit kaos dan kelim kemeja
Needle hook : batang jarum
Overlock Machine : Mesin obras

Pocket : Saku
Sekoci : rumah spull
Single needle : mesin jahit satu jarum
Spull/ bobin : kumparan/ tempat gulungan benang

Q. DAFTAR PUSTAKA

Video mengoperasikan mesin jahit juki


https://www.youtube.com/watch?v=B6MGvaJO0Xw
video mengoperasikan mesin obras
https://www.youtube.com/watch?v=CmTkrotZaz0
Video mesin neci / penyelesaian
https://www.youtube.com/watch?v=WfvThohtekc
Video perbaikan mesin jahit
https://www.youtube.com/watch?v=dPRA1Uedgr4

Sumber Materi
https://fitinline.com/article/read/standar-mutu-jahitan-dan-jenis-pengendalian-mutu-di-
industri-garmen/
Budiastuti emi, Kusminarko Warno, 2018, Modul 2 Diskripsi Dasar Teknologi Menjahit,
PPG Spada Brightspace Kemenristek Dikti

Ernawati, dkk. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta: 2008 Direktorat
Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Marniati.1996. Busana Wanita II. Surabaya: University Press IKIP


Priharti, Sri, 2013, Dasar Teknologi Menjahit 1, Direktorat Pembinaan SMK, Jakarta

385
386

Anda mungkin juga menyukai