Anda di halaman 1dari 16

ZLK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMK NEGERI 1 PURWODADI


Lingkup Pendidikan SMK Tata Busana kelas XII
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik dalam
Membuat dan Menganalisis desain Gamis pada Mata
Pelajaran Pembuatan Busana Industri
Penulis Alif Sapriliana, S.Pd
Tanggal 7 September 2022
Situasi: Pandemi Covid yang terjadi 2 Tahun lalu
Kondisi yang menjadi latar mengakibatkan banyak terjadi perubahan disegala
belakang masalah, mengapa bidang, terutama bidang Pendidikan, hingga
praktik ini penting untuk Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-
dibagikan, apa yang menjadi sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh dan
peran dan tanggung jawab siswa belajar secara mandiri di rumah. Tentu saja
anda dalam praktik ini. hal ini membawa dampak yang begitu besar
terhadap aspek pendidikan, dampak yang terjadipun
beragam dari dampak positif hingga negatif, dampak
negatif yang terjadi yaitu menurunnya kualitas
belajar oleh peserta didik terutama bagi siswa siswi
SMK. Bagi peserta didik yang memiliki fasilitas
belajar praktik lengkap tentu saja akan lebih mudah
mengikuti pembelajaran dari guru, namun berbeda
bagi peserta didik yang tidak memiliki fasilitas
praktik di rumah, tentu akan mengalami kesulitan
atau hanya meraba-raba atau hanya melihat dan
membayangkan saja
Kondisi inilah yang terjadi pada peserta didik kelas
XII Tata Busana, 2 Tahun yang lalu belajar secara
daring dirumah dan ketika pandemi berangsur
turun, pembelajaran secara tatap muka kembali
dilaksanakan mereka sudah di kelas XII dengan
bekal kemampuan praktik yang terbatas.
Mengakibatkan bebrapa peserta didik tidak
bersemangat saat pembelajaran dikelas dan
seringnya lupa terhadap materi-materi yang
sampaikan pada saat pembelajaran secara daring
ditambah lagi jika penyampaian materi oleh guru
tidak dikemas dengan menarik. Hal ini terlihat pada
saat pembelajaran materi menciptakan dan
menganalisis desain gamis, siswa cenderung bingung
apa yang dianalisis, kesulitan menentukan langkah-
langkah dalam menganalisis serta peserta didik
membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan
tugas dalam menciptakan sebuah desain busana.
Setelah melakukan pengamatan dan wawancara
dengan beberapa peserta didik dan guru/ teman
sejawat dapat dilihat beberapa kondisi yang terjadi
ketika pembelajaran yaitu:
1. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti
proses pembelajaran
2. Peserta didik kurang aktif pada saat
pembelajaran
3. Pembelajaran hanya berpusat pada guru
sebagai sumber belajar
4. peserta didik kesulitan dalam menganalisis
desain
5. peserta didik kurang percaya diri untuk
bertanya kepada guru jika mengalami
kesulitan
6. dalam mengerjakan tugas membutuhkan
waktu lama
7. nilai peserta didik rata-rata masih rendah
khususnnya pada materi analisis desain
gamis
kondisi tersebut juga disebabkan oleh guru pada
saat mengajar belum menggunakan media dan
metode pembelajaran yang menarik, seperti hanya
melalui metode ceramah dan tidak memanfaatkan
teknologi dalam penggunaan media, serta
pembelajaran cenderung monoton tidak melibatkan
keaktifan peserta didik.

Mengapa prktik ini penting untuk dibagikan, karena


banyak guru kejuruan tata busana mengalami
permasalahan seperti saya, sehingga praktik ini
selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri
juga diharapkan dapat menjadi refrensi bagi rekan
guru lainnya.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini


adalah melakukan proses pembelajaran secara
efektif dengan menerapkan metode, media, serta
model pembelajaran yang tepat sesuai dengan
karakteristik dan kondisi peserta didik, sehingga
tujuan dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai.
Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan
Apa saja yang menjadi refleksi diri, wawancara dengan guru, wakil kepala
tantangan untuk mencapai sekolah serta pakar. Maka beberapa tantangan yang
tujuan tersebut? Siapa saja terjadi sebagai berikut:
yang terlibat, 1. Tantangan dari dalam diri peserta didik:
a. Rendahnya motivasi belajar peserta didik kelas
XII, hal ini disebabkan karena dampak
pandemi mereka terbiasa pembelajaran secara
daring
b. Rendahnya kesipan peserta didik dalam
menerima materi produktif dan melakukan
praktik langsung karena sebelumnya terbiasa
santai saat pembelajaran daring dirumah
c. Peserta didik kurang memusatkan perhatian
dalam pembelajaran khususnya pada saat
menganalisis desain busana.
2. Tantangan dari Guru
a. pemilihan model pembelajaran yang tidak
menyesuaikan dengan kondisi dan
karakterisitik peserta didik
b. media pembelajaran yang digunakan masih
bersifat konvensional
c. kurang dalam penggunaan TPACK dalam
pembelajaran
d. pengemasan materi yang tidak menarik dan
sulit dipahami peserta didik
untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut
tentunya perlu keterlibatan berbagai pihak terutama
peserta didik dan guru. Peserta didik harus
mendukung guru dalam pelaksanaan pembelajaran
yang inovatif guna mencapai tujuan yang di inginkan

Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru


Langkah-langkah apa yang dalam menghadapi tantangan tersebut yitu:
dilakukan untuk a. Metode Pembelajaran
menghadapi tantangan Pembelajaran dikelas masih menggunakan metode
tersebut/ strategi apa yang ceramah dan hanya berpusat pada guru sebagai
digunakan/ bagaimana sumber belajar, metode ceramah menyebabkan
prosesnya, siapa saja yang peserta didik menjadi pasif karena hanya
terlibat / Apa saja sumber mendengar informasi yang diberikan oleh guru,
daya atau materi yang peserta didik tidak di ajak/dilibatkan untuk
diperlukan untuk mencari tau sendiri jawaban atas permasalahan,
melaksanakan strategi ini proses belajar juga cenderung menjadi
membosankan apalagi jika dilakukan dalam
durasi yang cukup lama, proses pembelajaran
akan fokus pada pengertian kata-kata saja dan
bisanya bersifat hafalan, oleh sebab itu perlu
adanya perubahan dalam pemilihan metode
pemebalajaran dengan memilih metode yang tepat
salah satunya yaitu metode diskusi kelompok,
sehingga seluruh peserta didik turut aktif dalam
pembelajaran, mampu mengeksplor pengetahuan
dari berbagai sumber, serta peserta didik diberi
kesempatan untuk saling mengutarakan pendapat
sesama teman dengan begitu proses pembelajaran
akan lebih mudah dimengerti.
b. Model Pembelajaran
Guru cenderung memilih model pembelajaran
yang tidak menyesuaikan karakteristik materi
beserta karakteristik peserta didik itu sendiri,
mengakibatkan proses dan hasil pembelajaran
tidak berjalan dengan baik. Untuk mata pelajaran
praktik sebaiknya menggunakan model
pembelajaran yang berbasis masalah atau dapat
juga model pembelajaran yang berbasis projek,
serta karakteristik peserta didik kelas XII tentu
saja sudah mampu beradaptasi dengan materi
teori maupun praktik dan sudah mampu
melakukan proses pembelajaran secara diskusi
berkelompok, dapat menggunakan model berbasis
penyikapan/penemuan.
Dalam hal ini model pembelajaran dalam materi
menganalisis desain menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning. karena peserta
dengan model ini peserta didik dapat memahami
konsep arti dan hubungan melalui proses intuitif
untuk akhirnya sampai kepada kesimpulan
bagaiman menganalisis sebuah desain
busana/gamis
Sintak dari Discovery learning sendiri yaitu
Pemberian Rangsangan/Simulasi tahap ini
peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungan kemudian dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisasi agar timbul
keinginan unuk menyelidiki sendir, atau guru
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku,
dan aktivitas belajar yang mengarah pada
persiapan pemecah masalah, selanjutnya
Identifikasi Masalah, pada tahap ini guru
memberi kesempatan peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran berdasaran hasil stimulasi, kemudian
memilih untuk dirumuskan dalam bentuk
hipotesis, selanjtunya adalah Pengumpulan Data,
peserta didik mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi yang relevan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis, kemudain Pengolahan
Data, semua informasi yang diperoleh diolah
untuk ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu, kemudain Pembuktian peserta didik
melakukan pemeriksaan secara cermat dalam
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
ditetapkan tadi, kemudain yang terakhir adalah
Menarik Kesimpulan tahap ini adalah proses
menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum atas maslah yang diidentifikasi.
Kelebihan dari model Discovery Learning yang
diterapkan dalam pemebalajaran menganalisis
desain ialah:
- Membantu peserta didik memperbaiki dan
meningkatkan ketrampilan dan proses kognitif
dalam menganalisis desain
- Menimbulkan rasa senang karena tubuhnya
rasa menyelidiki dan berhasil
- Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-
sama aktif mengeluarkan gagasan
c. Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif tentunya memerlukan
perencanaan yang baik, begitu juga dalam
pemilihan media yang digunakan dalam
pembelajaran akan membutuhkan perncanaan
yang baik pula.
Dalam pembelajaran ini menggunakan media
berbasis TPACK yaitu media yang beritegrasi
dengan teknologi, pedagogik, dan konten
Guru memanfaatkan media smartphone sebagai
sumber belajar, memberikan penugasan secara
berkelompok berupa mengasilkan sebuah desain
gamis beserta analisisnya untuk ditampilkan
dalam bentuk power point atau video, peserta
didik melakukan presentasi melalui leptop yang
terhubung dengan layar proyektor
Kelebihan TPACK dalam pembelajaran adalah:
- Meningkatkan pemahaman peserta didik
melalui keterlibatan teknologi
- Meningkatkan ketrampilan guru dalam
mengolaborasikan teknologi dalam
pembelajaran
- Peserta didik mendaptakan tantangan baru
dalam proses belajarnya
- Konten pembelajaran yang rumit dapat
disederhanakan dengan bantuan teknologi
- Membantu guru mencapai tujuan
pengembangan kompetensi.
Refleksi Hasil dan dampak Refleksi Hasil
Bagaimana dampak dari aksi Dilihat dari hasil penilaian Pengetahuan berupa
dari Langkah-langkah yang mengerjakan soal-soal uraian, perolehan nilai
dilakukan? Apakah hasilnya menunjukkan keuntasan. Dapat dilihat dari tabel
efektif? Atau tidak efektif? nilai dibawah ini
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut

Sedangkan perolehan nilai Ketrampilan dalam


menciptakan dan menganalisis desain gamis, dengan
nilai KKM 76 seluruh siswa memperoleh nilai diatas
KKM, tertera dalam tabel berikut:

Perolehan nilai Sikap dilaksanakan saat Peserta


didik melakukan diskusi kelompok serta Presentasi
didepan kelas memperoleh nilai sebagai berikut:

a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4


b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
Berikut contoh hasil tugas peserta didik yang dibuat
dalam bentuk power point:

Dampak dari penerapan metode diskusi kelompok


serta penggunaan model discovery learning yang
dikolaborasikan dengan penggunaan media berbasis
TPACK menunjukkan minat dan motivasi belajar
siswa meningkat, hal ini nampak dari perolehan nilai
peserta didik dalam mengerjakan tugas serta
presentasi dalam menciptakan dan menganalisis
desain mengalami peningkatan serta aktifitas
pembelajaran berlangsung santusias/aktif bertanya
dan aktif dalam menanggapi pertanyaan, serta
proses pengerjaan tugas yang diberikan dapat
mudah diselesaikan dalam kurun waktu yang relatif
cepat. Sehingga dapat disimpulkan hal ini efektif
untuk diterapkan.
Respon dari peserta didik dan guru/rekan sejawat
menunjukkan pemilihan metode diskusi kelompok
serta penggunaan model discovery learning yang
dikolaborasikan dengan penggunaan media berbasis
TPACK efektif dan membuat susasana pembelajaran
menjadi aktif dan menyenangkan karena seuruh
komponen pembelajaran dilibatkan, serta cocok
untuk karakteristik dan gaya belajar siswa kelas XII.
Tata Busana.
Lokasi SMK NEGERI 1 PURWODADI
Lingkup Pendidikan SMK Tata Busana Kelas XII
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil praktik Peserta didik dalam
Membuat Pola Gamis pada Mata Pelajaran
Pembuatan Busana Industri
Penulis Alif Sapriliana, S.Pd
Tanggal 14 & 21 September 2022
Situasi: Pandemi Covid sangat berdampak terhadap dunia
Kondisi yang menjadi latar pendidikan, yang lharus menerapkan metode
belakang masalah, pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh
mengapa praktik ini mengakibatkan peserta didik mengalami
penting untuk dibagikan, kemunduruan akademis, penurunan ini terutama
apa yang menjadi peran dalam membaca dan menurunnya kemampuan
dan tanggung jawab anda berhitung. Menurut Inspektorat Jendral Kementrian
dalam praktik ini. Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
mellaui laman resminya menyebut PJJ menimbulkan
keterbatasan dalam sektor pembelajaran, itu karena
pendidik tidak mampu memberikan materi maksimal
dalam pembelajaran daring
Kondisi inilah yang terjadi pada peserta didik kelas
XII Tata Busana, 2 Tahun yang lalu belajar secara
daring dirumah dan ketika pandemi berangsur
turun, pembelajaran secara tatap muka kembali
dilaksanakan mereka sudah di kelas XII dengan
bekal kemampuan praktik yang terbatas.
Beberapa peserta didik kelas XII Tata Busana
mengalami kemunduruan pemahaman terhadap
materi yang berkaitan dengan pembuatan pola,
Peserta didik mudah lupa terhadap materi-materi
praktik kejuruan terutama pada saat membuat pola
cenderung tidak mampu bagaimana pecah polanya
atau kebingungan menentukan langkah-langkahnya
Setelah melakukan pengamatan dan wawancara
dengan beberapa peserta didik dan guru/ teman
sejawat dapat dilihat beberapa kondisi yang terjadi
ketika pembelajaran yaitu:
1. Peserta didik kurang bersemangat mengikuti
proses pembelajaran
2. Peserta didik kurang aktif pada saat
pembelajaran
3. Pembelajaran hanya berpusat pada guru
sebagai sumber belajar
4. peserta didik kesulitan melakukan pecah pola
5. dalam mengerjakan tugas membutuhkan
waktu lama dalam penyelesaian
6. hasil praktik pembuatan pola peserta didik
cenderung asal-asalan
kondisi tersebut juga disebabkan oleh guru pada
saat mengajar belum menggunakan media dan
metode pembelajaran yang menarik, serta
pembelajaran cenderung monoton.
Mengapa prktik ini penting untuk dibagikan, karena
banyak guru kejuruan tata busana mengalami
permasalahan seperti saya, sehingga praktik ini
selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri
juga diharapkan dapat menjadi refrensi bagi rekan
guru lainnya.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini


adalah melakukan proses pembelajran secara efektif
dengan menerapkan metode, media, serta model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik
dan kondisi peserta didik, sehingga tujuan dan hasil
belajar peserta didik dapat tercapai.

Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan


Apa saja yang menjadi refleksi diri, wawancara dengan guru, wakil kepala
tantangan untuk mencapai sekolah serta pakar. Maka beberapa tantangan yang
tujuan tersebut? Siapa saja terjadi sebagai berikut:
yang terlibat, 1. Tantangan dari dalam diri peserta didik:
a. Rendahnya motivasi belajar peserta didik kelas
XII, hal ini disebabkan karena dampak
pandemi mereka terbiasa pembelajaran secara
daring
b. Rendahnya kesipan peserta didik dalam
menerima materi produktif dan melakukan
praktik langsung karena sebelumnya terbiasa
santai saat pembelajaran daring dirumah
c. Peserta didik belum paham sepenuhnya
bagaimana langkah-langkah membuat pola
dari sebuah desain busana
2. Tantangan dari Guru
a. pemilihan model pembelajaran yang tidak
menyesuaikan dengan kondisi dan
karakterisitik peserta didik
b. media pembelajaran yang digunakan masih
bersifat konvensional
c. kurang dalam penggunaan TPACK dalam
pembelajaran
d. pengemasan materi yang tidak menarik dan
sulit dipahami peserta didik
untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut
tentunya perlu keterlibatan berbagai pihak terutama
peserta didik dan guru. Peserta didik harus
mendukung guru dalam pelaksanaan pembelajaran
yang inovatif guna mencapai tujuan yang di inginkan

Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru


Langkah-langkah apa yang dalam menghadapi tantangan tersebut yitu:
dilakukan untuk a. Metode Pembelajaran
menghadapi tantangan Pembelajaran dikelas masih menggunakan metode
tersebut/ strategi apa yang ceramah dan hanya berpusat pada guru sebagai
digunakan/ bagaimana sumber belajar, metode ceramah menyebabkan
prosesnya, siapa saja yang
peserta didik menjadi pasif karena hanya mendengar
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang informasi yang diberikan oleh guru, peserta didik
diperlukan untuk tidak di ajak/dilibatkan untuk mencari tau sendiri
melaksanakan strategi ini jawaban atas permasalahan, proses belajar juga
cenderung menjadi membosankan apalagi jika
dilakukan dalam durasi yang cukup lama, proses
pembelajaran akan fokus pada pengertian kata-kata
saja dan bisanya bersifat hafalan, oleh sebab itu
perlu adanya perubahan dalam pemilihan metode
pemebalajaran dengan memilih metode yang tepat
salah satunya yaitu metode diskusi kelompok,
sehingga seluruh peserta didik turut aktif dalam
pembelajaran, mampu mengeksplor pengetahuan
dari berbagai sumber, serta peserta didik diberi
kesempatan untuk saling mengutarakan pendapat
sesama teman dengan begitu proses pembelajran
akan lebih mudah dimengerti.

b. Model Pembelajaran
Guru cenderung memilih model pembelajaran yang
tidak menyesuaikan karakteristik materi beserta
karakteristik peserta didik itu sendiri,
mengakibatkan proses dan hasil pembelajaran tidak
berjalan dengan baik. Untuk mata pelajaran praktik
sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang
berbasis masalah atau dapat juga model
pembelajaran yang berbasis projek, serta
karakteristik peserta didik kelas XII tentu saja sudah
mampu beradaptasi dengan materi teori maupun
praktik dan sudah mampu melakukan proses
pembelajaran secara diskusi berkelompok.

Dalam hal ini model pembelajaran dalam materi


menganalisis desain menggunakan model
pembelajaran berbasis Projek atau Project Based
Learning, model pembelajaran ini menuntut peserta
didik untuk melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model
pembelajaran ini berpusat pada peserta didik untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam
terhadap suatu topik.
Sintak dari Project Based Learning sendiri yaitu

1. Pertanyaan Mendasar: Pelajaran dibuka


dengan menyuguhkan sebuah pertanyaan
yang mennatang, pertanyaan tersebut harus
dapat mendorong siswa untuk melakukan
aktivitas-aktivitas yang membantu siswa
untuk menjawab permasalahan atau
pertanyaan tersebut. Biasanya topik yang
diambil sesuai degan realita dunia nyata dan
dimulai dengan investigasi yang mendalam
2. Mendesain Perencanaan Produk, dilakukan
secara kolaboratif antara guru dengan
siswa.harapannya siswa akan merasa ikut
memiliki proyek tersebut.
3. Perencanaan jadwal atau membuat
timeline, kegiatan ini membuat peserta didik
fokus pada aktivitasnya. Hasil proyek yang
telah selesai dikerjakan akan dipresentasikan
di kelas
4. Memonitor keaktifan dan perkembangan
proyek : Guru melakukan tugas pengawasan
terhadap jalannya proyek, guru berperan
sebagai mentor yang mengajarkan kepada
siswa bagaimana bekerja dalam kelompok
5. Menguji Hasil, setelah proyek selesai saatnya
melakukan penilaian terhadap proyek,
memberikan umpan balik tentang
pemahaman yang sduah dicapai siswa.
6. Evaluasi Pengalaman Belajar, guru dan
speserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sduah
dikerjakan. Peserta didik mengungkapkan
perasaan dan pengalamanya selama
menyelesaikan proyek

Kelebihan dari model pembelajaran Project Based


Learning ialah:

- Membantu peserta didik dalam penyelesaian


tugas secara mandiri dimulai dari tahap
perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan
produk
- Peserta didik bertanggung jawab penuh
terhadap proyek yang akan dihasilkan
- Melatih kemampuan berfikir kreatif
- Situasi kelas sangat toleran dengan
kekurangan dan perkembangan gagasan.
c. Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif tentunya memerlukan
perencanaan yang baik, begitu juga dalam pemilihan
media yang digunakan dalam pembelajaran akan
membutuhkan perncanaan yang baik pula.

Dalam pembelajaran ini menggunakan media berbasi


TPACK yaitu media yang beritegrasi dengan
teknologi, pedagogik, dan konten

Guru memanfaatkan media smartphone sebagai


sumber belajar, memberikan penugasan secara
berkelompok berupa mengasilkan sebuah desain
gamis beserta analisisnya untuk ditampilkan dalam
bentuk power point atau video, peserta didik
melakukan presentasi melalui leptop yang terhubung
dengan layar proyektor

Kelebihan TPACK dalam pembelajaran adalah:

- Meningkatkan pemahaman peserta didik


melalui keterlibatan teknologi
- Meningkatkan ketrampilan guru dalam
mengolaborasikan teknologi dalam
pembelajaran
- Peserta didik mendaptakan tantangan baru
dalam proses belajarnya
- Konten pembelajaran yang rumit dapat
disederhanakan dengan bantuan teknologi
- Membantu guru mencapai tujuan
pengembangan kompetensi.
Refleksi Hasil dan dampak Refleksi hasil Pembelajaran di peroleh dari penilaian
Bagaimana dampak dari Pengetahuan. Ketrampilan dan Sikap
aksi dari Langkah-langkah Berikut hasil dari perolehan nilai pengetahuan
yang dilakukan? Apakah dengan KKM 76, penilaian Pengetahuan berupa
hasilnya efektif? Atau mengerjakan soal teori tentang pembuata pola gamis
tidak efektif? Mengapa? secara grading
Bagaimana respon orang
lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan?
Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses
tersebut
Sedangkan perolehan nilai ketrampilan juga
menunjukkan ketuntasan KKM diperoleh dari hasil
membuat pola gamis secara grading daftar sebagai
berikut:

Penilaian Sikap diambil saat peserta didik


melaksanakan diskusi kelompok dan hasil
presentasi:
Berikut contoh dari tugas yang telah dikerjakan oleh
peserta didik :

Dampak dari penerapan metode diskusi kelompok


serta penggunaan model discovery learning yang
dikolaborasikan dengan penggunaan media berbasis
TPACK menunjukkan minat dan motivasi belajar
siswa meningkat sehingga hasil prakti pembelajaran
juga tercapai, hal ini nampak dari perolehan nilai
peserta didik dalam mengerjakan tugas serta
presentasi dalam membuat pola mengalami
peningkatan serta aktifitas pembelajaran
berlangsung santusias/aktif bertanya dan aktif
dalam menanggapi pertanyaan, serta proses
pengerjaan tugas yang diberikan dapat mudah
diselesaikan dalam kurun waktu yang relatif cepat.
Sehingga dapat disimpulkan hal ini efektif untuk
diterapkan.

Respon dari peserta didik dan guru/rekan sejawat


menunjukkan pemilihan metode diskusi kelompok
serta penggunaan model discovery learning yang
dikolaborasikan dengan penggunaan media berbasis
TPACK efektif dan membuat susasana pembelajaran
menjadi aktif dan menyenangkan karena seuruh
komponen pembelajaran dilibatkan, serta cocok
untuk karakteristik dan gaya belajar siswa kelas XII.
Tata Busana.

Anda mungkin juga menyukai