Anda di halaman 1dari 30

[IND.E.JOA.10.

6]

9 Modul Ajar Bahasa Indonesia Fase E


Kelas 10
Nama: Ayu Ingga Novita Sari “Menulis Teks Anekdot”
Instansi: SMA N 1 Kragan Tahun Penyusunan2022
Kelas10
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu: 360 menit

 Fase :E
Tujuan
 Capaian Pembelajaran :Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,
Pembelajaran
arahan, atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis,
kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks anekdot hasil penelitian dan
teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan
ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan
di media cetak maupun digital
 Domain Cp :Menulis teks anekdot sesuai konteks pembaca.
 Tujuan Pembelajaran :10.6 Peserta didik menuliskan gagasannya dalam bentuk teks
anekdot untuk memikat pembaca serta mengalihwahanakannya
dalam media audio atau audiovisual menggunakan media yang
tepat sesuai dengan konteks pembaca secara menarik dan efektif.
 Pertanyaan Esensial :Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan menulis teks anekdot
untuk memikat pembaca?
 Pengetahuan/Keterampilan Esensial : Memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks
anekdot dan memiliki kemampuan menulis teks anekdot.
 Kata Kunci : Menuliskan gagasan, alih wahana.
 Deskripsi Kegiatan :Penyajian gagasan memberikan alternatif kepada peserta didik
untuk memilih format tulis, audio, atau audiovisual.

Berpikir kritisProfil
yang Pelajar
ditunjukkan melalui kemampuan berpikir untuk
menuliskan teks anekdot.

Kreatif yang ditunjukkan melalui kegiatan mengamati dan mengolah


informasi atau fenomena pada kegiatan menulis teks anekdot
dialihwahanakan menjadi Audio visual.

 Siswa Reguler Sasaran dan Jumlah Peserta


 36 peserta didik

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks Anekdot” 1


Sarana dan Prasana
Buku paket, pulpen, buku catatan, komputer/laptop, internet, KBBI luring/daring
(kemdikbud.go.id), aplikasi pembelajaran, gawai, dan lingkungan sekitar.

 Tatap muka
 PJJ daring Model Pembelajaran
 PJJ luring
 Blended learning

Ketersediaan Materi
 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi Tidak
Tidak
 Penjelasan untuk peserta didik yang sulit memahami konsep
Jenis Asesmen

 Tertulis
 Performa
Pengaturan Siswa
 Individu Kegiatan Pembelajaran Utama
 Berpasangan
 Berkelompok
Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Presentasi
Materi Ajar, Alat dan Bahan
Buku paket peserta didikMateri Ajar, Alat sekolah
yang diwajibkan dan Bahan
Buku penunjang yang memuat teks anekdot
Teks anekdot yang memuat kearifan lokal, potensi alam, atau lingkungan hidup
PUEBI daring (https://puebi.readthedocs.io/en/latest/)
Video tentang teks anekdot
Internet
Perkiraan Biaya
Fotokopi teks, yaitu perkiraan 36 peserta didik x @Rp200,00= Rp7.200,00

Persiapan
Menyiapkan materi pembelajaran: buku, power
Pembelajaran
point
 Menyiapkan teks anekdot
 Menyiapkan gambar-gambar isu / permasalahan
Mo dul Ajar Fase E Kelas 10 en ulis Teks
terkini/lingkungan hidup/potensi alam 2
 Menyiapkan video tentang anekdot
 Menyiapkan LKPD
 Menyiapkan asesmen
Urutan Kegiatan

Memahami teks anekdot 90 menit

Mengembangkan teks anekdot 90 menit

Menulis teks anekdot


90

Menyunting dan memublikasikan teks anekdot dalam bentuk 90 menit

Pertemuan Pertama

Materi : Memahami Teks Anekdot


Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


 Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 3


 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti (Model Discovery Learning) (70 menit)
 Fase 1
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang.
Peserta didik mengamati sebuah video/teks yang berisi sindiran. Misalnya, teks
anekdot “Hukum Peradilan” atau diakses melalui video
(https://www.youtube.com/watch?v=kU2-d2gbQ2Y&t=172s)
 Fase 2
Peserta didik membaca teks anekdot
Peserta didik bertanya jawab mengenai teks tersebut.
 Bagaimana ciri-ciri teks anekdot?
 Bagaimana struktur teks anekdot tersebut?
 Bagaimana kaidah kebahasaan pada teks anekdot tersebut?
 Fase 3
 Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai topik yang dibahas
melalui buku, internet, atau wawancara.
 Fase 4
 Peserta didik mengolah informasi mengenai 1) ciri-ciri teks anekdot; 2) struktur
teks anekdot; 3) kaidah kebahasaan teks anekdot.
 Fase 5
 Peserta didik berdiskusi untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan
pembuktian pada data yang ditemukan.
 Fase 6
 Peserta didik membuat simpulan terhadap materi yang dikaji dan
menuliskannya pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Peserta didik mempresentasikannya secara bergiliran.
 Peserta didik yang dari kelompok yang lain menanggapinya.
Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama mengenai memahami teks
anekdot.
Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
Guru mengingatkan topik pembelajaran berikutnya, yaitu menganalisis makna tersirat
teks anekdot.
Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa.

Pertemuan Kedua

Materi : Menganalisis Makna Tersirat Teks Anekdot


Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


 Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti (Model Discovery Learning) (70 menit)
 Fase 1

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 4


Peserta didik mengamati sebuah video/teks yang berkaitan dengan materi.
Misalnya menonton video/membaca teks “Guru Mah Bebas” melalui
https://www.youtube.com/watch?v=66aPMx0k67k”
Peserta didik merespons video/teks tersebut.
 Fase 2
Peserta didik membaca teks Anekdot yang berjudul “Ambulans” yang sesuai dengan
latar belakang siswa.
Peserta didik bertanya jawab mengenai teks tersebut.
 Bagaimana cara menentukan isi tersirat teks anekdot?
 Fase 3
 Peserta didik membentuk kelompok secara berpasangan.
 Setiap kelompok akan mendapatkan dua jenis teks anekdot dari buku pegangan
siswa.
 Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai topik yang dibahas melalui
buku, internet, atau wawancara.
 Fase 4
 Peserta didik mengolah informasi mengenai 1) menentukan gagasan pokok dan
gagasan penjelas dalam teks; 2) mengembangkan isi teks dengan menggunakan
kata-kata sendiri. 3) mengembangkan isi menjadi makna tersirat dalam teks
anekdot.
 Fase 5
 Peserta didik berdiskusi untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan
pembuktian pada data yang ditemukan.
 Fase 6
 Peserta didik membuat simpulan terhadap materi yang dikaji dan
menuliskannya pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau powe point.
 Peserta didik mempresentasikannya secara bergiliran.
 Peserta didik dari kelompok yang lain
menanggapinya. Kegiatan Penutup
Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama mengenai menganalisis
makna tersirat teks anekdot.
Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
Guru mengingatkan topik pembelajaran berikutnya, yaitu menulis teks anekdot.
Guru menugaskan peserta didik untuk mengamati permasalahan/ iss yang up todate.
Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa.

Pertemuan Ketiga

Materi : Menulis Teks Anekdot


Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti (Model Discovery Learning)
 Fase 1
 Peserta didik mengamati gambar-gambar/video yang memuat isi-isi permasalahan
dalam kearifan lokal/potensi alam/lingkungan hidup daerah setempat/peristiwa
alam yang terjadi.
 Fase 2

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 5


 Peserta didik bertanya jawab mengenai gambar-gambar/video yang memuat
kearifan lokal daerah setempat/potensi alam/lingkungan hidup.
 Peserta didik merespons pertanyaan dari guru
 Apakah kalian pernah melihat/menonton dan mengenal gambar-gambar/video
tersebut?
 Kearifan lokal/potensi alam/lingkungan hidup apa saja yang dimiliki oleh
Indonesia? Atau masalah lingkungan apa yang sedang terjadi?
 Fase 3
 Peserta didik mengamati kearifan lokal/potensi yang ada di daerah
mereka.Misalnya makanan, tarian, rumah adat, tradisi, peristiwa sejarah. Atau
peserta didik mengamati masalah lingkungan hidup yang terjadi.
 Peserta didik menentukan salah satu kearifan lokal/potensi alam/masalah
lingkungan yang mereka ketahui.
 Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai kearifan lokal tersebut dari
berbagai sumber. Misalnya, menonton video, membaca buku, mengamati
lingkungan, atau melakukan wawancara.
 Fase 4
 Peserta didik mengolah informasi mengenai 1) membuat kerangka teks anekdot; 2)
mengembangkan kerangka teks anekdot sesuai instruksi.
 Fase 5
 Peserta didik berdiskusi untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan
pembuktian pada data yang ditemukan.
 Fase 6
 Peserta didik menuliskan teks anekdot dengan format yang diberikan.
Kegiatan Penutup6
Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama mengenai menulis teks
anekdot.
Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
Guru mengingatkan topik pembelajaran berikutnya, yaitu menyunting dan
memublikasikan teks anekdot dalam bentuk audiovisual.
Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa.

Pertemuan Keempat

Materi : Menyunting dan Memublikasikan Teks Anekdot


Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar kepada peserta didik.
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti (Model Discovery Learning)
 Fase 1
 Masing-masing peserta didik menerima teks deskripsi peserta didik yang lain.
 Peserta didik membentuk kelompok secara berpasangan.
 Peserta didik mengamati teks deskripsi peserta didik yang lain.
 Fase
 Peserta didik bertanya jawab mengenai teks tersebut.
 Peserta didik merespons pertanyaan dari guru

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 6


 Apakah teks anekdot mengangkat masalah yang menarik?
 Apakah teks anekdot memiliki struktur yang jelas?
 Bagaimana penggunaan ejaan dan tanda baca dalam teks tersebut?
 Fase 3
 Peserta didik mendiskusikan mengumpulkan informasi mengenai penyuntingan
teks deskripsi.
 Fase 4
 Peserta didik mengolah informasi mengenai 1) menyunting isi teks anekdot; 2)
menyunting struktur teks anekdot; 3) menyunting ejaan dan tanda baca dalam teks
anekdot.
 Fase 5
 Peserta didik berdiskusi untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan
pembuktian pada data yang ditemukan.
 Fase 6
 Peserta didik membuat simpulan terhadap materi yang dikaji dan menuliskannya
pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
 Peserta didik memublikasikan teks deskripsi yang telah disunting pada majalah
dinding/blog/media sosial/video/media massa/presentasi.
 Peserta didik yang dari kelompok lain
menanggapinya. Kegiatan Penutup
Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama mengenai menulis teks
anekdot.
Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
Guru mengingatkan topik pembelajaran berikutnya.
Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa.

Refleksi Peserta Didik

Hal-halapasajayangAndadapatkanselama pembelajaran menulis teks an


Kendala apa yang Anda temui selama pembelajaran menulis teks ane
BagaimanaAndamengatasikendalaselama pembelajaran menulis teks a
Manfaat apa yang Anda dapatkan dari pembelajaran menulis teks ane

Refleksi Guru
 Apakah peserta didik antusias mengikuti
pembelajaran menulis teks anekdot?
 Apakah peserta didik mampu memahami materi
menulis teks anekdot?
Modul AjarFasAe EpaKkelaahs 10p“eMseenrutlais Tdeikds iAknekmdoat”mpu menganalisis teks 7
anekdot?
 Apakah peserta didik mampu menulis teks anekdot
dengan memperhatikan ejaan bahasa Indonesia
Pelaksanaan Asesmen

Sikap
 Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada jurnal, baik
kegiatan positif dan negatif.
 Melakukan penilaian antarteman.
 Mengamati refleksi peserta didik.

Pengetahuan
 Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
 Presentasi
 Proyek
 Portofolio

budaya :pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang
Glosarium
sudah berkembang (beradab, maju), sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan yang sudah sukar diubah

anekdot : cerita singkat yang lucu berisi tentang sindiran yang dikemas dengan
santun.5

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 8


identifikasi : penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya

lingkungan hidup:kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, mempengaruhi alam itu sendiri

kearifan lokal :suatu kebenaran yang telah mentradisi dalam suatu daerah atau
perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang
ada

klasifikasi :penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah


atau standar yang ditetapkan

menyunting :menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan
segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan
struktur kalimat); mengedit

objek : hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan

peristiwa :kejadian (hal, perkara, dan sebagainya); kejadian yang luar biasa
(menarik perhatian dan sebagainya); yang benar-benar terjadi
potensi alam :seluruh kenampakan alam beserta sumber daya alam yang terdapat di
suatu daerah

publikasi : pengumuman atau penerbitan

teks :bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan


sebagainya

teks deskripsi :teks deskipsi merupakan sebuah tulisan yang isinya bertujuan memberi
gambaran suatu objek kepada pembaca secara perinci dan jelas

Ahmad. 2020. “Teks Deskripsi.” Diunduh dari https://www.yuksinau.id/teks-deskripsi/,


Daftar Pustaka 10
November 2020.

Akses Ilmu. 2012. “Contoh Paragraf Narasi, Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi, dan
Persuasi.” Diunduh melalui http://akses-ilmu.blogspot.com/2012/03/contoh-paragraf-
narasi-deskripsi.html, 17 November 2020.

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan
Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Group.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016.
Diunduh melalui http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/1889, 17
November 2020.

Hatikah, Tika dan Mulyanis. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
Kelompok Wajib. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Ibeng, Parta. 2020. “Teks Deskripsi: Pengertian, Ciri, Struktur, Pola, Kaidah, Tujuan dan Contoh.”
Diakses melalui https://pendidikan.co.id/teks-deskripsi/, 15 November 2020.

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 9


Indah, Hesti. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Sidoarjo: Masmedia.

Info Pendidikan. 2019. “Satu Kelas Diisi 42 Siswa, Kok Bisa?” Diunduh dari
https://infopendidikannews.com/2019/12/10/satu-kelas-di-isi-42-siswa-koq-
bisa/#:~:text=Tabel%201%3A%20Jumlah%20Siswa%20per%20Rombel%20Sesuai%
20Permendikbud%2022%2F2016&text=Di%20Bab%20IV%20Pelaksanaan%20Pemb
elajaran,SMK%2C%2036%20siswa%20per%20rombel, 8 November 2020.

Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. 2017. Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.

NH, Ridwan Prama. 2017. “Media, Alat dan Bahan Pembelajaran” dalam Menembus Kreatifitas
Tanpa Batas. Diunduh dari https://kumakukurakura.blogspot.com/2017/01/media-
alat-dan-bahan-pembelajaran.html, 8 November 2020.

Rusman. 2012. Model –Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Santhi, Meita Sandra dan Uti Darmawati. 2017. Detik-Detik UNBK Bahasa Indonesia Tahun
Pelajaran 2017/2018. Klaten: Intan Pariwara.

Silabus.Web.Id. 2019. “Sarana dan Prasarana Belajar”. Diunduh dari


https://www.silabus.web.id/sarana-dan-prasarana-belajar /, 8 November 2020.

Sobandi. 2017. Mandiri Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X Berdasarkan
Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2016). Jakarta. Erlangga.

Yani, Ahmad dan Mamat Ruhimat. 2018. Teori dan Implementasi Pembelajaran Saintifik
Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Pertemuan Pertama

Sekolah :
Nama Kelas/Semester: Materi
Tanggal :
:
:

Kegiatan Diskusi

Bacalah teks berikut dengan


cermat!
Ambulans
Sebuah mobil ambulans yang mengangkut beberapa orang pasien sakit jiwa terpaksa berhenti
di tengah jalan karena bannya bocor.
Ketika sedang mengganti ban, si Sopir tak sengaja menendang ke empat bautnya hingga
masuk selokan.
Dengan panik si Sopir berteriak, “Waduuuh, gimana gue bisa pasang ban kalau bautnya
hilang?”
Mendengar teriakan itu, salah seorang pasien gila nyeletuk, “Bang copotin aja tuh satu baut
dari masing-masing tiga roda lainnya. Terus pasang ke bannya. Jadi, masing-masing ban
dapat tiga baut. Ntar kalau ada toko baut, tinggal beli empat baut.”
Mendengar usul pasien gila tersebut, si Sopir langsung lega. “Pinter juga Lo tapi ... kenapa
Lo masuk rumah sakit jiwa sih?”
Pasien itu menjawab, “Helooooo ... plis dech, kita ini cuma gila. Bukan bego kayak Lo.”

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Kerjakan tugas berikut!
Analisislah makna tersirat dalam teks “Ambulans” (Tuliskan pada lembar yang tersedia)

• Menentukan Unsur Anekdot


• 1. ...................................................................................
• 2. ...................................................................................
• 3. ...................................................................................
• 4. ...................................................................................
• Interpretasi Tersirat Anekdot
• 1. ...................................................................................
• 2. ...................................................................................
• 3. ...................................................................................
• 4. ...................................................................................
• Menentukan Makna Tersirat Anekdot
• 1. ...................................................................................
• 2. ...................................................................................
• 3. ...................................................................................
• 4. ...................................................................................

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Pertemuan Kedua

Sekolah :
Nama Kelas/Semester:
:
Materi:
Tanggal:
Mengkostruksi teks makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis

Kegiatan Diskusi

Bacalah kedua teks berikut!


Bacalah teks berikut dengan cermat!

Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.
Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar
Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi
waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan
apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan
menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk
menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia
ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku
tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai
mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga
halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca
seluruh isi bukunya.

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur
Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi
hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban
“Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip
buku.Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus
membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik –
balik halaman buku itu”.
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin
menjawab,”Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik- balik halaman
tanpa mengerti isinya”.
Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?”
kata Nasrudin dengan mimik serius.

Kerjakan tugas berikut!


Tulislah konstruksi makna tersirat dalam teks “Cara Keledai Membaca Buku” pada lembar yang
tersedia!

Menganalisis Kritik85

Paragraf 1

Paragraf 2

Paragraf 3

Paragraf 4

Paragraf 5

Paragraf 6

Menentukan Isi MaknaTeks

......................................................................................................................................................................................................
..
......................................................................................................................................................................................................
..
......................................................................................................................................................................................................
..

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


......................................................................................................................................................................................................
..
......................................................................................................................................................................................................
..

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Pertemuan Ketiga

Sekolah :
Nama Kelas/Semester: Materi
Tanggal :
:
:
Mengkosntruksi teks anekdot dari aspek makna tersirat

Kegiatan Mandiri

Pertanyaan:

Bacalah teks berikut dengan cermat!

Mengikuti Kuis
Suatu hari Doni dan Trio mengikuti sebuah kuis berhadiah. Doni menjadi pengarah
sedangkan Trio menjadi penjawab. Apapun yang dikatakan Trio, Doni hanya boleh
menjawab ya, tidak, atau bisa jadi.
Doni : Nama
tempat? Trio
Tidak!
Doni : Makanan?
Trio : Tidak!
Doni : Orang?
Trio : Ya, ya,
ya! Doni :
Profesi? Trio :
Ya!
Doni : Guru?
Trio Tidak!
Doni :Berdasi?

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Trio :Ya, ya!

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Doni : Pejabat?
Trio : Ya, ya!
Doni : Di kantor suka
tidur? Trio : Ya!
Doni Banyak yang
korupsi? Trio : Bisa jadi, bisa
jadi!
Doni : Anggota DPR?
Trio Ya…!
Akhirnya Doni menjawab betul.

Kerjakan tugas berikut!


Tulislah konstruksi makna tersirat dalam teks “Cara Keledai Membaca Buku” pada lembar yang
tersedia!

Mengonstruksi Teks Anekdot

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Kriteria Penilaian

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Penilaian Diskusi

Nama Peserta Didik/Kelompok :


Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :

Rubrik Penilaian Penugasan: Memahami Teks Deskripsi

Nomor Soal Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal

1 Menjawab ciri-ciri umum teks 30 30


anekdot dengan tepat.
Menjawab ciri-ciri umum teks 15
anekdot dengan kurang tepat.
2 Menjawab struktur teks 35 35
anekdot dengan tepat.

Menjawab struktur teks 20


anekdot dengan kurang tepat.
3 Menjawab kaidah kebahasaan 35 35
teks anekdot dengan tepat.

Menjawab kaidah kebahasaan 20


teks anekdot dengan kurang
tepat.
Total 100

Nama Peserta Didik/Kelompok :


Penilaian Diskusi

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 1


Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :

Rubrik Penilaian Penugasan: Menganalisis Struktur Teks anekdot

Nomor Indikator Skor


Soal
1 Menganalisis struktur teks anekdot yang disertai dengan penjelasan yang 25 - 35
logis.
Menganalisis struktur teks anekdot yang disertai dengan penjelasan yang 10 - 24
kurang logis.
2 Menganalisis kaidah teks anekdot yang disertai dengan penjelasan yang 25 – 35
tepat.
Menganalisis kaidah teks anekdot yang disertai dengan penjelasan yang 10 – 24
kurang tepat.
3 Menyimpulkan hasil analisis kedua teks dengan logis. 21 – 30
Menyimpulkan hasil analisis kedua teks kurang logis. 10 – 20

Rubrik Penilaian Keterampilan: Mengembangkan Teks Anekdot


Nama Peserta Didik/Kelompok :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :

Nomor Instrumen Skor Alasan


1. Menjawab unsur Anekdot dengan tepat

2. Mengembangkan unnnsur teks anekdot*** dengan


kata-kata sendiri.

Kriteria
5= sangat baik, 4=baik, 3=cukup, 2=jarang, dan 1=sangat kurang

Nilai=Skor Perolehan x 100%


20

Rubrik Penilaian Presentasi


Nama Peserta Didik/Kelompok :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :
No Nama Aspek penilaian Total nilai
Kelancaran Kelengkapan Kebenaran
Informasi Isi

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


1
2
3
4

Pedoman Penskoran
Aspek Penilaian Kriteria Rentang Skor Skor Maksimal
Kelancaran Sangat lancar 85-100 100
menyamapiakan isi teks
Cukup lancar 70-84
menyampaikan isi teks
Kurang lancar 55-69
menyampaikan isi teks
Tidak lancar menyampaikan 54-40
isi teks
Kelangkapan informasi Isi teks yang disampaikan 85-100 100
sangat lengkap
Isi teks yang disampaikan 70-84
sedikit kurang lengkap
Hanya separuh isi teks yang 55-69
disampaikan
Isi teks yang disampaikan 54-40
hanya sedikit
Kebenaran isi Isi teks yang disampaikan 85-100 100
benar semua
Isi teks yang disampaikan 70-84
hampir benar semua
Isi teks yang disampaikan 55-69
separuh yang benar
Isi teks yang disampaikan 54-40
sebagian besar salah

Rubrik Penilaian Keterampilan: Menulis Teks Anekdot66666


Penilaian Mandiri
Nama Peserta Didik :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :

Nomor Instrumen Skor


1. Pemilihan topik yang tepat 10

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


2. Penyajian fakta-fakta yang sesuai. 10
3. Penggunaan struktur yang lengkap. 30
4. Penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat. 20
5. Penggunaan kalimat efektif yang tepat. 15
6. Penggunaan paragraf yang padu. 15
Total 100

NA= Nilai yang diperoleh X 100 Nilai maksimal

Pengayaan dan Remedial

Pengayaan

 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi


pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai kompetensi dasar (KD).
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


peserta didik.
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman
materi (kompetensi), antara lain pemberian tugas untuk memublikasikan tulisan
teks deksripsi di media massa atau vlog.

Remedial

 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian kompetensi dasarnya
(KD) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas.
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam bentuk
pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, pemanfaatan tutor
sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian.

Materi Pembelajaran

Anekdot

MATERI POKOK TEKS ANEKDOT


Teks Anekdot
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot biasanya
berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian nyata (KUBI). Anekdot dapat
berupa cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat.
Partisipan atau pelaku di dalam cerita anekdot pun tidak harus orang penting. Peristiwa-
peristiwa dalam teks anekdot dapat berupa peristiwa lucu atau humor, jengkel, dan konyol.
Teks anekdot ditulis dengan tujuan untuk memberikan kritik dan memberikan sebuah
pelajaran bagi masyarakat, khususnya pelayan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan
lingkungan. Teks anekdot biasanya membahas permasalahan yang berkaitan dengan layanan

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


publik. Tidak semua cerita yang memiliki unsur lucu, jengkel, atau konyol tergolong ke
dalam teks anekdot. Yang membedakan teks anekdot dengan teks yang lain yaitu teks
anekdot memiliki pesan moral, memiliki unsur lucu atau konyol, dan memiliki struktur
(abstraksi,orientasi,krisis, reaksi, dan koda).

Unsur Teks Anekdot


1. Judul
Suatu cerita harus diwakili oleh sebuah judul, karena dalam setiap judul, pembaca bisa
memahami isi dari cerita tersebut.
2. Partisipan atau tokoh
Dalam sebuah cerita, harus diwakili oleh beberapa tokoh agar cerita tersebut lebih
menarik dan mempunyai makna/arti.
3. Humor atau lucu
Suatu hal yang bisa membuat pembacanya tertawa. Pada kehidupan sehari-hari biasanya
kita selalu menemui sebuah lelucon yang unik
4. Kritikan atau Sindiran
Apabila membuat anekdot, sebuah kritikan sangat diperhatikan untuk memperbaiki
sebuah kekurangan.
5. Singkat
Sebuah anekdot sangat diperhatikan dalam membuat kata-katanya. Suatu anekdot
dikatakan jelas apabila tidak terlalu panjang dan di dalamnya terdapat sebuah unsur yang
berbeda/sangat unik untuk dibaca
6. Menarik
Sebuah cerita anekdot harus menarik, bila isinya mengandung unsur lucu dan unik serta
menarik perhatian pembacanya yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu
7. Nyata
Anekdot dibuat berdasarkan cerita yang nyata, melibatkan orang yang sebenarnya,
terkenal maupun tidak terkenal dan di tempat yang diketahui.
Berdasarkan uraian di atas, unsur pokok dalam teks anekdot terdapat pada uraian unsur
nomor 1 sampai 4, sedangkan unsur nomor 5 sampai 7 adalah unsur penunjang dalam teks
anekdot.

Karakteristik Teks Anekdot


Secara umum karakteristik teks anekdot adalah sebagai berikut:
1. Biasanya menunjukan karakter binatang atau figur maunisia;
2. Bersifat humoris;
3. Mengandung unsur sindiran;
4. Berhubungan dengan realitas atau kenyataan;
5. Biasanya menggunakan gaya bercerita perbandingan;
6. Biasanya ditujukan terhadap orang penting (pejabat) atau sistem pelayanan publik.

Tujuan dan Fungsi Teks Anekdot


Fungsi dari teks anekdot ada dua, yakni fungsi primer dan sekunder.

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


1. Fungsi primer dari teks anekdot adalah sebagai sarana atau wahana ekspresi yang
berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
2. Fungsi sekunder dari teks anekdot adalah bahan hiburan, analogi, atau contoh dalam
menjelaskan sesuatu, penarik perhatian, dan sebagainya. Fungsi tersebut secara tak
langsung berkaitan dengan tujuan adanya teks anekdot.
Tujuan teks anekdot terbagi menjadi tiga.
1. Menyampaikan kritikan secara tak langsung dengan cara sindiran pada layanan publik di
bidang hukum, politik, lingkungan, dan sosial.
2. Membangkitkan atau menggairahkan tawa untuk menghibur pembaca.
3. Mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum dari kisah singkat itu sendiri atau
untuk melukiskan suatu sifat dengan ringan.

Menginterpretasi makna teks anekdot


Interpretasi menurut KUBI adalah tafsiran. Tafsiran yang mendalam diperlukan Untuk bisa
memahami dan memaknai pelajaran atau menangkap kandungan hikmah di dalam cerita teks
anekdot.
Tahap-tahap pemaknaan teks sebagai berikut.
1. Membaca secara keseluruhan teks anekdot.
2. Memahami jalan cerita
3. Menangkap unsur lucu/konyol/jengkel.
4. Menangkap kalimat sindiran/amanat.
Dalam interpretasi, kita harus menyimak teks dengan saksama. Kita harus mengerti makna
dari setiap kalimat dan hubungan di antara kalimat yang membangunnya. Interpretasi yang
utuh dihasilkan dari pemaknaan yang utuh terhadap teks. Selanjutnya, sebagai pendalaman
dari interpretasi, kita akan belajar tentang makna kata, Hal tersebut penting untuk diketahui
dalam pemaknaan teks anekdot.
Makna kata
Makna kata terdiri dari makna denotasi dan makna konotasi. Makna denotasi dapat kita
temukan dalam kamus bahasa. Namun, makna konotasi tidak dapat ditemukan dalam kamus
bahasa. Makna konotasi adalah makna yang berdasarkan pada latar belakang emosi tertentu.
Dalam hubungannya dengan teks anekdot, makna terbagi atas makna tersurat dan makna
tersirat. Makna tersurat adalah makna yang nampak atau terdapat (eksplisit) dalam badan
teks, sedangkan makna tersirat adalah makna yang tidak tampak secara langsung (implisit)
dalam badan teks.

Contoh Teks Anekdot


“Keluarga Miskin dan Durian”

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada kepulan
asap di dapur. Hasan sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang yang
berbelas kasihan terhadapnya dengan memberi makan kapadanya. Namun, tak seorang pun
yang belas kasih kepadanya. Akhirnya, Hasan punya akal panjang yaitu mencuri buah durian
milik tetangga yang kikir itu. Dia pulang ke rumah membawa sebuah durian. Ibu-nya pun
senang melihat kedatangan anaknya yang membawa makanan. Ibunya pun memuji tindakan
Hasan.
“Lain kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu!“ kata ibunya dengan polos.
Hari ini cuaca lebih cerah. Hasan pun pergi ke kebun. Diambilnya dua buah durian.
Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan di hakimi oleh massa. “Ini bukan
keinginan saya, tapi keinginan ibuku.” Hasan menjerit kesakitan. Ibunya hanya diam.
“Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini!” kata kepala kampung “Lanjut, hajar
dia, sampai dia kapok!” seru warga Ibunya hanya bisa melihat anak yang malang itu dihakimi
massa.
Setelah warga puas melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya datang
memeluknya. Tapi Hasan malah memukul ibunya. Ibunya jatuh tersungkur di tanah. “Kenapa
ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali. Sekarang jadi seperti ini. Ya
Allah, hukumlah Ibu yang tidak menyayangi anaknya!” rintih Hasan

Menentukan makna dari teks anekdot


Setelah kita membaca dengan cermat, teks anekdot di atas memiliki tema main hakim,
berlatar di desa dengan latar sosial kehidupan si miskin dan si kaya. Cerita tersebut
diperankan oleh Hasan dan ibunya (orang miskin), orang kaya, dan warga. Penyebab konflik
cerita di atas adalah kelaparan karena tidak punya makanan yang bisa dimakan.
Dari uraian di atas bisa diambil makna bahwa teks anekdot tersebut memiliki beberapa
makna sebagai berikut.
1. Orang kaya yang tidak peduli terhadap orang miskin.
2. Ibu yang tidak menasehati anaknya ketika anaknya melakukan kesalahan.
3. Warga yang main hakim sendiri
Adapun isi dari teks anekdot di atas adalah sindiran terhadap seorang ibu yang tidak peduli
dengan perilaku anaknya

Mengontruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot


Dalam kegiatan mengontruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot ada beberapa tahap
yang dapat kita lakukan, tahapan tersebut adalah:

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


1. Menginterpretasi makna teks anekdot;
2. Menentukan makna tersirat teks anekdot;
3. Merumuskan konstruksi makna tersirat teks anekdot;
Untuk lebih memahami tahapan di atas, perhatikan uraian berikut:
1. Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot
Dalam kegiatan sebelumnya, kamu sudah memahami bahwa salah satu perbedaan antara
humor dan anekdot adalah pada fungsinya. Humor hanya berfungsi untuk menghibur,
sedangkan anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat (biasanya berupa
kritik). Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak
disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak
yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang
ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan
ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa kata, frasa,
atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya.
2. Menentukan makna tersirat dalam anekdot
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu sudah mempelajari bahwa di dalam anekdot
terdapat sindiran yang disampaikan melalui humor. Makna tersirat anekdot berbeda
dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja kritikan lebih mengarah pada tujuan yang
ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Misal dalam teks pemodelan berikut:
Tertib Lalu Lintas
Tertib lalu lintas harus ditegakkan. Hari ini polisi menggelar operasi di Jalan
Was. Polisi : “Mengapa kamu tidak pakai helm?”
Pengendara: “Helm saya hilang, Pak.”
Polisi : “Kalau hilang, beli atau bayar denda di sini?”
Pengendara: “Kalau saya beli helm, saya tidak punya uang untuk bayar denda. Pasti nanti
saya juga disuruh bayar denda karena saya juga tidak punya SIM.”
Polisi :”????”
Polisi mengeluarkan surat tilang. Motor pengendara harus ditinggal.

Makna tersirat yang dapat kita cermati dari teks anekdot di atas antara lain:
1. Pengendara motor sebaiknya memakai helm ketika berkendara;
2. Pengendara motor sebaiknya memahami aturan lalu lintas yang berlaku;
3. Pengendara motor seharusnya mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.
3. Mengonstruksi makna tersirat dalam anekdot

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


Setelah mencermati dan menentukan makna tersirat yang terdapat dalam teks anekdot,
maka langkah selanjutnya kita dapat mengkonstruksi makna tersirat yang terdapat dalam
teks anekdot.
Konstruksi makna tersirat yang terdapat dalam teks anekdot “Tertib Lalu Lintas” adalah
himbauan agar pengendara sepeda motor lebih tertib dalam berlalu lintas dan mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan untuk kepentingan dan keselamatan bersama.

Contoh Teks Anekdot

Masalah Lingkungan Hidup

“Keluarga Miskin dan Durian”


Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada kepulan
asap di dapur. Hasan sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang yang
berbelas kasihan terhadapnya dengan memberi makan kapadanya. Namun, tak seorang pun
yang belas kasih kepadanya. Akhirnya, Hasan punya akal panjang yaitu mencuri buah durian
milik tetangga yang kikir itu. Dia pulang ke rumah membawa sebuah durian. Ibu-nya pun
senang melihat kedatangan anaknya yang membawa makanan. Ibunya pun memuji tindakan
Hasan.
“Lain kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu!“ kata ibunya dengan polos.
Hari ini cuaca lebih cerah. Hasan pun pergi ke kebun. Diambilnya dua buah durian.
Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan di hakimi oleh massa. “Ini bukan

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2


keinginan saya, tapi keinginan ibuku.” Hasan menjerit kesakitan. Ibunya hanya diam.
“Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini!” kata kepala kampung “Lanjut, hajar
dia, sampai dia kapok!” seru warga Ibunya hanya bisa melihat anak yang malang itu dihakimi
massa.
Setelah warga puas melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya datang
memeluknya. Tapi Hasan malah memukul ibunya. Ibunya jatuh tersungkur di tanah. “Kenapa
ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali. Sekarang jadi seperti ini. Ya
Allah, hukumlah Ibu yang tidak menyayangi anaknya!” rintih Hasan

(Sumber: Dikutip dari https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4910339/honai-


rumah- adat-papua-dan-keunikannya, 26 Maret 2021, dengan
penyesuaian)

Modul Ajar Fase E Kelas 10 “Menulis Teks 2

Anda mungkin juga menyukai