Anda di halaman 1dari 22

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

A. Identitas modul
a. Nama penyusun : Anis Yuni Astuti

b. Institusi/lembaga : SMK Negeri 1 Trenggalek

c. Tahun : 2023/2024

d. Jenjang sekolah : SMK

e. Kelas : X

f. Alokasi waktu : 12 JP

B. Kompetensi awal : Sebelum mempelajari teks anekdot siswa harus bisa


memahami keterampilan menulis dan siswa harus bisa
memiliki pengertian teks anekdot, struktur teks anekdot,
dan kaidah bahasa teks anekdot
C. Profil Pelajar : Karakter Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan
Pancasila dalam modul ini adalah :
1. Berpikir kritis yang ditunjukkan melalui kemampuan
berpikir untuk menuliskan teks anekdot.
2. Kreatif yang ditunjukkan melalui kegiatan
mengamati dan mengolah informasi atau fenomena
pada kegiatan menulis teks anekdot dialihwahanakan
menjadi Audio visual.
D. Sarana dan : Peralatan praktik, PC/laptop, handphone, LCD
Prasarana Projector, Buku Paket,
Modul, Internet dan Lainnya
E. Terget Peserta Didik : Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar
:
1. siswa reguler/tipikal
2. siswa dengan hambatan belajar
3. siswa cerdas istimewa berbakat istimewa
F. Model Pembelajaran : Discovery Learning, PBL dan PjBL
1. KOMPONEN INTI
PERTEMUAN 1, 2, 3, 4, 5, 6,7 dan 8 (1440 MENIT)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah KBM dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning /
pembelajaran tatap muka individu dan kelompok, peserta didik mampu

10.3.1 Mengevaluasi gagasan dan pesan pada teks monolog berupa lawakan
tunggal

10.3.2 Memahami dan menganalisis gagasan dalam teks anekdot dengan kritis
dan reflektif

10.3.3 Menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan


simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari visual kreatif

10.3.4 Menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan dengan isi teks.

10.3.5 Mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif

10.3.6 Mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dalam bentuk monolog lawakan tunggal secara logis, runtut, kritis, dan
kreatif

10.3.7 Mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam komunikasi.

10.3.8 Menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital


C. PEMAHAMAN BERMAKNA

Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Umumnya, anekdot menceritakan orang penting atau terkenal berdasarkan
kejadian sebenarnya

D. PERTANYAAN PEMANTIK
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan menulis teks anekdot untuk memikat
pembaca?
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan 30 Menit
1. Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik,
berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Guru menanyakan kabar kepada peserta didik.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai

Kegiatan Inti 120 Menit


Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok
yang terdiri atas 4 – 5 orang. Peserta didik
mengamati sebuah video/teks yang berisi sindiran.
Misalnya, teks anekdot “Hukum Peradilan” atau
Before Activity diakses melalui video
(https://www.youtube.com/watch?v=kU2-
d2gbQ2Y&t=172s)

Atau teks Anekdot Buku Paket Halaman 46-47


Peserta didik membaca teks anekdot. Peserta didik
bertanya jawab mengenai teks tersebut. (Bagaimana
Literasi ciri-ciri teks anekdot?) (Bagaimana struktur teks
anekdot tersebut?) (Bagaimana kaidah kebahasaan
pada teks anekdot tersebut?)
Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai
Critical Thinking topik yang dibahas melalui buku, internet, atau
wawancara.
Peserta didik mengolah informasi mengenai 1) ciri-
Collaboration ciri teks anekdot; 2) struktur teks anekdot; 3) kaidah
kebahasaan teks anekdot.
Peserta didik berdiskusi untuk melakukan
Communication pemeriksaan dan memberikan pembuktian pada
data yang ditemukan.

Creativity Peserta didik membuat kesimpulan terhadap materi


yang dikaji dan menuliskannya pada Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)
On Job Training Peserta didik mempresentasikannya secara bergiliran.
Dan Peserta didik yang dari kelompok yang lain
menanggapinya

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi
Refleksi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam
kegiatan pembelajaran ini?

Kegiatan Penutup 30 Menit


1. Clean Area and materials
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
5. Berdoa mengakhiri Kegiatan.

Pertemuan 2
Kegiatan Pendahuluan 30 Menit
1. Ucapan salam dan berdoa memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran
siswa dengan melaksanakan presensi
2. Apersepsi materi/tema/kegiatan pembelajaran sesuai pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai,
serta metode belajar yang akan ditempuh
Kegiatan Inti 120 Menit
Persiapan Alat HP/Laptop
Before Activity
Persiapan Bahan materi teks anekdot
Peserta didik mengamati gambar-gambar/video yang
memuat isi-isi permasalahan dalam kearifan
Literasi
lokal/potensi alam/lingkungan hidup daerah
setempat/peristiwa alam yang terjadi.
Peserta didik bertanya jawab mengenai gambar-
Critical Thinking gambar/video yang memuat kearifan lokal daerah
setempat/potensi alam/lingkungan hidup. Peserta
didik merespons pertanyaan dari guru ( Apakah
kalian pernah melihat/menonton dan mengenal
gambar-gambar/video tersebut?) (Kearifan
lokal/potensi alam/lingkungan hidup apa saja yang
dimiliki oleh Indonesia? Atau masalah lingkungan
apa yang sedang terjadi?)

Peserta didik mengamati kearifan lokal/potensi yang


Collaboration ada di daerah mereka.Misalnya makanan, tarian,
rumah adat, tradisi, peristiwa sejarah. Atau peserta
didik mengamati masalah lingkungan hidup yang
terjadi. Peserta didik menentukan salah satu kearifan
lokal/potensi alam/masalah lingkungan yang mereka
ketahui. Peserta didik mengumpulkan informasi
mengenai kearifan lokal tersebut dari berbagai
sumber. Misalnya, menonton video, membaca buku,
mengamati lingkungan, atau melakukan wawancara.
Communication Peserta didik mengolah informasi mengenai 1)
membuat kerangka teks anekdot; 2)
mengembangkan kerangka teks anekdot sesuai
instruksi.
Creativity Peserta didik berdiskusi untuk melakukan
pemeriksaan dan memberikan pembuktian pada data
yang ditemukan.
On Job Training Peserta didik menuliskan teks anekdot dengan format
yang diberikan.
Refleksi 1. Apakah dalam membuka pelajaran dan
memberikan penjelasan teknis atau instruksi yang
disampaikan untuk pembelajaran yang akan
dilakukan dapat dipahami oleh siswa?
2. Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang
perlu diperbaiki?
3. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran
sesuai dengan yang diharapkan?
4. Apakah 100% siswa mencapai tujuan
pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%) yang
belum tercapai ?
5. Apakah yang menjadi kendalanya? Dan bagaimana
solusinya?

Kegiatan Penutup 30 Menit


1. Clean Area and materials
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
5. Berdoa mengakhiri Kegiatan.

Pertemuan 3
Kegiatan Pendahuluan 30 Menit
1. Ucapan salam dan berdoa memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran
siswa dengan melaksanakan presensi
2. Apersepsi materi/tema/kegiatan pembelajaran sesuai pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai,
serta metode belajar yang akan ditempuh
Kegiatan Inti 120 Menit
Before Activity Persiapan Alat HP/Laptop
Persiapan Bahan materi teks Anekdot
Masing-masing peserta didik menerima teks anekdot
peserta didik yang lain.
Peserta didik membentuk kelompok secara
berpasangan.

Dengan memperhatikan kecerdasan majemuk


peserta didik,guru memberikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
Literasi
Peserta didik mengamati teks anekdot peserta didik
yang lain.

Guru memberikan kesempatan untuk bertanya


Critical Thinking sebanyak mungkin hal yang belum dipahami.
Peserta didik bertanya jawab mengenai teks
tersebut.
Peserta didik merespons pertanyaan dari guru (Apakah
Collaboration teks anekdot mengangkat masalah yang menarik?
Apakah teks anekdot memiliki struktur yang jelas?
Bagaimana penggunaan ejaan dan tanda baca dalam
teks tersebut?)
Communication Peserta didik mendiskusikan mengumpulkan
informasi mengenai penyuntingan teks anekdot.

Creativity Peserta didik mengolah informasi mengenai 1)


menyunting isi teks anekdot; 2) menyunting struktur
teks anekdot; 3) menyunting ejaan dan tanda baca
dalam teks anekdot.
On Job Training Peserta didik membuat kesimpulan terhadap materi
yang dikaji dan menuliskannya pada Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). Peserta didik memublikasikan
teks anekdot yang telah disunting pada majalah
dinding/blog/media sosial/video/media
massa/presentasi. Peserta didik yang dari kelompok
lain menanggapinya.

Refleksi 1. Hal-hal apa saja yang Anda dapatkan selama


pembelajaran menulis teks anekdot?
2. Kendala apa yang Anda temui selama
pembelajaran menulis teks anekdot?
3. Bagaimana Anda mengatasi kendala selama
pembelajaran menulis teks anekdot berlangsung?
4. Manfaat apa yang Anda dapatkan dari
pembelajaran menulis teks anekdot?
Kegiatan penutup 30 menit
1. Clean Area and materials
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
5. Berdoa mengakhiri Kegiatan.
ASSESMENT
1. . Asesmen Diagnostik
a. Asesmen diagnostik non kognitif
• Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
• Bagaimana perasaanmu saat belajar sendiri di rumah?
• Hal apa yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan?
• Apa yang kamu inginkan dalam pembelajaran hari ini?
b. Asesmen diagnostik kognitif
• Carilah sebuah teks anekdot yang menginformasikan tentang PKL !
• Jelaskan apa yang bisa kalian dapatkan mengenai informasi/ teks
tentang PKL ?
1. Asesmen Formatif
a. Penilaian harian
• Teks Anekdot
• Teks Anekdot terlampir
Setelah membaca teks tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Bagaimana ciri-ciri teks anekdot?)
2. (Bagaimana struktur teks anekdot tersebut?)
3. (Bagaimana kaidah kebahasaan pada teks anekdot tersebut?)
3. Asesmen Sumatif
Penilaian Akhir Semester
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah melampaui kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran berupa penambahan bacaan dari jenis teks
serupa untuk memperkaya pengetahuan
Remedial diberikan kepada siswa yang belum melampaui kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran berupa pembelajaran ulang dan/atau asesmen ulang

3. LAMPIRAN

1. RINGKASAN MATERI ( HANDOUT / MODUL PEMBELAJARAN )


Pertemuan 1,2,3
Analisislah makna tersirat dalam teks “PKL” (Tuliskan pada lembar yang
tersedia)
Menentukan Unsur Anekdot
1. ...................................................................................
2. ...................................................................................
3. ...................................................................................
4. ...................................................................................
Interpretasi Tersirat Anekdot
1. ...................................................................................
2. ...................................................................................
3. ...................................................................................
4. ...................................................................................

Menentukan Makna Tersirat Anekdot


1. ...................................................................................
2. ...................................................................................
3. ...................................................................................
4. ...................................................................................

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Pertemuan Kedua
Mengkonstruksi teks makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan
maupun tulis

Sekolah :
Nama :
Kelas/Semester :
Materi :
Tanggal :

Kegiatan Diskusi

Bacalah kedua teks berikut!


Bacalah teks berikut dengan cermat!

Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor


keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi
syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca.
Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia
memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk
membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti
akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk
menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang
telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke
arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si
Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar
demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin
seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata
Nasrudin.
Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan
memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban
“Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar
mirip buku.Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar
membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji
gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus
sampai ia terlatih membalik – balik halaman buku itu”.
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab,”Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik


balik halaman tanpa mengerti isinya”. Jadi kalau kita juga membuka-buka buku
tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nasrudin dengan
mimik serius.

Kerjakan tugas berikut!

Tulislah konstruksi makna tersirat dalam teks “Cara Keledai Membaca Buku”
pada lembar yang tersedia!
Menganalisis Kritik
Paragraf 1
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………
Paragraf 2
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………
Paragraf 3
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………
Paragraf 4
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………
Paragraf 6
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………

Menentukan Isi Makna Teks

........................................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
.......................

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Pertemuan Ketiga

Mengkonstruksi teks anekdot dari aspek makna tersirat

Sekolah :
Nama :
Kelas/Semester :
Materi :
Tanggal :

Kegiatan Mandiri
Pertanyaan :
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Mengikuti Kuis
Suatu hari Doni dan Trio mengikuti sebuah kuis berhadiah. Doni menjadi
pengarah
sedangkan Trio menjadi penjawab. Apapun yang dikatakan Trio, Doni hanya
boleh
menjawab ya, tidak, atau bisa jadi.
Doni : Nama tempat?
Trio Tidak!
Doni : Makanan?
Trio : Tidak!
Doni : Orang?
Trio : Ya, ya, ya!
Doni : Profesi?
Trio : Ya!
Doni : Guru?
Trio Tidak!
Doni :Berdasi?
Trio :Ya, ya!
Doni : Pejabat?
Trio : Ya, ya!
Doni : Di kantor suka tidur?
Trio : Ya!
Doni Banyak yang korupsi?
Trio : Bisa jadi, bisa jadi!
Doni : Anggota DPR?
Trio Ya…!
Akhirnya Doni menjawab betul.

Kerjakan tugas berikut!


Tulislah konstruksi makna tersirat dalam teks “Cara Keledai Membaca Buku”
pada lembar yang
tersedia!
Mengonstruksi Teks Anekdot
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………

Kriteria Penilaian
Penilaian Diskusi
Nama Peserta Didik/Kelompok :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :

Rubrik Penilaian Penugasan: Memahami Teks Anekdot


Nomor Soal Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal

1 Menjawab ciri-ciri umum teks 30 30


anekdot dengan tepat.

Menjawab ciri-ciri umum teks 15


anekdot dengan kurang tepat.

2 Menjawab struktur teks 35 35


anekdot dengan tepat.

Menjawab struktur teks 20


anekdot dengan kurang tepat.

3 Menjawab kaidah kebahasaan 35 35


teks anekdot dengan tepat.

Menjawab kaidah kebahasaan 20


teks anekdot dengan kurang
tepat.

Total 100

Penilaian Diskusi
Nama Peserta Didik/Kelompok
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :

Rubrik Penilaian Penugasan: Menganalisis Struktur Teks anekdot


No Indikator Skor
Soal
1 Menganalisis struktur teks anekdot yang disertai dengan 25-35
penjelasan yang logis.

Menganalisis struktur teks anekdot yang disertai dengan 10-24


penjelasan yang kurang logis.
2 Menganalisis kaidah teks anekdot yang disertai dengan 25 – 35
penjelasan yang tepat.

Menganalisis kaidah teks anekdot yang disertai dengan 10 – 24


penjelasan yang kurang tepat.

3 Menyimpulkan hasil analisis kedua teks dengan logis. 21 – 30

Menyimpulkan hasil analisis kedua teks kurang logis. 10 – 20

Rubrik Penilaian Keterampilan: Mengembangkan Teks Anekdot


Nama Peserta Didik/Kelompok :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :
Nomor Instrumen Skor Alasan

1 Menjawab unsur Anekdot dengan


tepat

2 Mengembangkan unsur teks anekdot


dengan kata-kata sendiri.

Kriteria
5= sangat baik, 4=baik, 3=cukup, 2=jarang, dan 1=sangat kurang
Nilai=Skor Perolehan x 100%
20

Rubrik Penilaian Presentasi


Nama Peserta Didik/Kelompok :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :
No Nama Aspek penilaian Total nilai

Kelancaran Kelengkapan Kebenaran


Informasi Isi

1
2
3
4

Pedoman Penskoran
Aspek Kriteria Rentang Skor Skor
Penilaian Maksim
al

Kelancaran Sangat lancar menyamapiakan 85-100 100


isi teks

Cukup lancar menyampaikan isi 70-84


teks

Kurang lancar menyampaikan isi 55-69


teks

Tidak lancar menyampaikan isi 54-40


teks

Kelengkapan Isi teks yang disampaikan sangat 85-100 100


informasi lengkap

Isi teks yang disampaikan sedikit 70-84


kurang lengkap

Hanya separuh isi teks yang 55-69


disampaikan

Isi teks yang disampaikan hanya 54-40


sedikit

Kebenaran isi Isi teks yang disampaikan benar 85-100 100


semua

Isi teks yang disampaikan 70-84


hampir benar semua

Isi teks yang disampaikan 55-69


separuh yang benar

Isi teks yang disampaikan 54-40


sebagian besar salah

Penilaian Mandiri
Rubrik Penilaian Keterampilan: Menulis Teks Anekdot
Nama Peserta Didik :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :
Nomor Instrumen Skor

1. Pemilihan topik yang tepat 10

2. Penyajian fakta-fakta yang sesuai. 10

3. Penggunaan struktur yang lengkap. 30

4. Penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat. 20

5. Penggunaan kalimat efektif yang tepat. 15

6. Penggunaan paragraf yang padu. 15

Total 100

NA= Nilai yang diperoleh X 100


Nilai maksimal

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai kompetensi dasar (KD).
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai
ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman
materi (kompetensi), antara lain pemberian tugas untuk memublikasikan tulisan
teks deskripsi di media massa atau vlog.

Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian kompetensi
dasarnya
(KD) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas.
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam
bentuk
pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, pemanfaatan tutor
sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian.
Materi Pembelajaran
Anekdot

MATERI POKOK TEKS ANEKDOT


Teks Anekdot
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Anekdot biasanya
berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian nyata (KBBI).
Anekdot dapat
berupa cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat.
Partisipan atau pelaku di dalam cerita anekdot pun tidak harus orang penting.
Peristiwa peristiwa
dalam teks anekdot dapat berupa peristiwa lucu atau humor, jengkel, dan konyol.
Teks anekdot ditulis dengan tujuan untuk memberikan kritik dan memberikan
sebuah
pelajaran bagi masyarakat, khususnya pelayan publik di bidang hukum, sosial,
politik, dan
lingkungan. Teks anekdot biasanya membahas permasalahan yang berkaitan
dengan layanan
publik. Tidak semua cerita yang memiliki unsur lucu, jengkel, atau konyol
tergolong ke
dalam teks anekdot. Yang membedakan teks anekdot dengan teks yang lain yaitu
teks
anekdot memiliki pesan moral, memiliki unsur lucu atau konyol, dan memiliki
struktur
(abstraksi,orientasi,krisis, reaksi, dan koda).

Unsur Teks Anekdot


1. Judul
Suatu cerita harus diwakili oleh sebuah judul, karena dalam setiap judul,
pembaca bisa
memahami isi dari cerita tersebut.
2. Partisipan atau tokoh
Dalam sebuah cerita, harus diwakili oleh beberapa tokoh agar cerita tersebut
lebih
menarik dan mempunyai makna/arti.
3. Humor atau lucu
Suatu hal yang bisa membuat pembacanya tertawa. Pada kehidupan sehari-hari
biasanya
kita selalu menemui sebuah lelucon yang unik
4. Kritikan atau Sindiran
Apabila membuat anekdot, sebuah kritikan sangat diperhatikan untuk
memperbaiki
sebuah kekurangan.
5. Singkat
Sebuah anekdot sangat diperhatikan dalam membuat kata-katanya. Suatu anekdot
dikatakan jelas apabila tidak terlalu panjang dan di dalamnya terdapat sebuah
unsur yang
berbeda/sangat unik untuk dibaca
6. Menarik
Sebuah cerita anekdot harus menarik, bila isinya mengandung unsur lucu dan
unik serta
menarik perhatian pembacanya yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu
7. Nyata
Anekdot dibuat berdasarkan cerita yang nyata, melibatkan orang yang
sebenarnya,
terkenal maupun tidak terkenal dan di tempat yang diketahui.
Berdasarkan uraian di atas, unsur pokok dalam teks anekdot terdapat pada uraian
unsur
nomor 1 sampai 4, sedangkan unsur nomor 5 sampai 7 adalah unsur penunjang
dalam teks
anekdot.

Karakteristik Teks Anekdot


Secara umum karakteristik teks anekdot adalah sebagai berikut:
1. Biasanya menunjukan karakter binatang atau figur manusia;
2. Bersifat humoris;
3. Mengandung unsur sindiran;
4. Berhubungan dengan realitas atau kenyataan;
5. Biasanya menggunakan gaya bercerita perbandingan;
6. Biasanya ditujukan terhadap orang penting (pejabat) atau sistem pelayanan
publik.

Tujuan dan Fungsi Teks Anekdot


Fungsi dari teks anekdot ada dua, yakni fungsi primer dan sekunder.
1. Fungsi primer dari teks anekdot adalah sebagai sarana atau wahana ekspresi
yang
berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya.
2. Fungsi sekunder dari teks anekdot adalah bahan hiburan, analogi, atau contoh
dalam
menjelaskan sesuatu, penarik perhatian, dan sebagainya. Fungsi tersebut secara
tak
langsung berkaitan dengan tujuan adanya teks anekdot.
Tujuan teks anekdot terbagi menjadi tiga.
1. Menyampaikan kritikan secara tak langsung dengan cara sindiran pada layanan
publik di
bidang hukum, politik, lingkungan, dan sosial.
2. Membangkitkan atau menggairahkan tawa untuk menghibur pembaca.
3. Mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum dari kisah singkat itu
sendiri atau
untuk melukiskan suatu sifat dengan ringan.

Menginterpretasi makna teks anekdot


Interpretasi menurut KBBI adalah tafsiran. Tafsiran yang mendalam diperlukan
Untuk bisa
memahami dan memaknai pelajaran atau menangkap kandungan hikmah di
dalam cerita teks
anekdot.
Tahap-tahap pemaknaan teks sebagai berikut.
1. Membaca secara keseluruhan teks anekdot.
2. Memahami jalan cerita
3. Menangkap unsur lucu/konyol/jengkel.
4. Menangkap kalimat sindiran/amanat.
Dalam interpretasi, kita harus menyimak teks dengan saksama. Kita harus
mengerti makna
dari setiap kalimat dan hubungan di antara kalimat yang membangunnya.
Interpretasi yang
utuh dihasilkan dari pemaknaan yang utuh terhadap teks. Selanjutnya, sebagai
pendalaman
dari interpretasi, kita akan belajar tentang makna kata, Hal tersebut penting untuk
diketahui
dalam pemaknaan teks anekdot.
Makna kata
Makna kata terdiri dari makna denotasi dan makna konotasi. Makna denotasi
dapat kita
temukan dalam kamus bahasa. Namun, makna konotasi tidak dapat ditemukan
dalam kamus
bahasa. Makna konotasi adalah makna yang berdasarkan pada latar belakang
emosi tertentu.
Dalam hubungannya dengan teks anekdot, makna terbagi atas makna tersurat dan
makna
tersirat. Makna tersurat adalah makna yang nampak atau terdapat (eksplisit)
dalam badan
teks, sedangkan makna tersirat adalah makna yang tidak tampak secara langsung
(implisit)
dalam badan teks.

Contoh Teks Anekdot


“Keluarga Miskin dan Durian”
Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada
kepulan
asap di dapur. Hasan sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang
yang
berbelas kasihan terhadapnya dengan memberi makan kepadanya. Namun, tak
seorang pun
yang belas kasih kepadanya. Akhirnya, Hasan punya akal panjang yaitu mencuri
buah durian
milik tetangga yang kikir itu. Dia pulang ke rumah membawa sebuah durian. Ibu-
nya pun
senang melihat kedatangan anaknya yang membawa makanan. Ibunya pun
memuji tindakan
Hasan.
“Lain kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu!“ kata ibunya dengan polos.
Hari ini cuaca lebih cerah. Hasan pun pergi ke kebun. Diambilnya dua buah
durian.
Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan di hakimi oleh
massa. “Ini bukan
keinginan saya, tapi keinginan ibuku.” Hasan menjerit kesakitan. Ibunya hanya
diam.
“Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini!” kata kepala kampung
“Lanjut, hajar
dia, sampai dia kapok!” seru warga Ibunya hanya bisa melihat anak yang malang
itu dihakimi
massa.
Setelah warga puas melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya
datang
memeluknya. Tapi Hasan malah memukul ibunya. Ibunya jatuh tersungkur di
tanah. “Kenapa
ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali. Sekarang jadi
seperti ini. Ya
Allah, hukumlah Ibu yang tidak menyayangi anaknya!” rintih Hasan

Menentukan makna dari teks anekdot


Setelah kita membaca dengan cermat, teks anekdot di atas memiliki tema
main hakim,
berlatar di desa dengan latar sosial kehidupan si miskin dan si kaya. Cerita
tersebut
diperankan oleh Hasan dan ibunya (orang miskin), orang kaya, dan warga.
Penyebab konflik
cerita di atas adalah kelaparan karena tidak punya makanan yang bisa dimakan.
Dari uraian di atas bisa diambil makna bahwa teks anekdot tersebut
memiliki beberapa
makna sebagai berikut.
1. Orang kaya yang tidak peduli terhadap orang miskin.
2. Ibu yang tidak menasehati anaknya ketika anaknya melakukan kesalahan.
3. Warga yang main hakim sendiri
Adapun isi dari teks anekdot di atas adalah sindiran terhadap seorang ibu yang
tidak peduli
dengan perilaku anaknya

Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot


Dalam kegiatan mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot ada
beberapa tahap
yang dapat kita lakukan, tahapan tersebut adalah:
1. Menginterpretasi makna teks anekdot;
2. Menentukan makna tersirat teks anekdot;
3. Merumuskan konstruksi makna tersirat teks anekdot;
Untuk lebih memahami tahapan di atas, perhatikan uraian berikut:
1. Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot
Dalam kegiatan sebelumnya, kamu sudah memahami bahwa salah satu perbedaan
antara
humor dan anekdot adalah pada fungsinya. Humor hanya berfungsi untuk
menghibur,
sedangkan anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat (biasanya
berupa
kritik). Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak
disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik
antara pihak
yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan
yang
ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa
menimbulkan
ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa
kata, frasa,
atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya.

2. Menentukan makna tersirat dalam anekdot


Pada pembelajaran sebelumnya, kamu sudah mempelajari bahwa di dalam
anekdot
terdapat sindiran yang disampaikan melalui humor. Makna tersirat anekdot
berbeda
dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja kritikan lebih mengarah pada
tujuan yang
ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Misal dalam teks pemodelan berikut:

Tertib Lalu Lintas


Tertib lalu lintas harus ditegakkan. Hari ini polisi menggelar operasi di Jalan
Was.
Polisi : “Mengapa kamu tidak pakai helm?”
Pengendara: “Helm saya hilang, Pak.”
Polisi : “Kalau hilang, beli atau bayar denda di sini?”
Pengendara: “Kalau saya beli helm, saya tidak punya uang untuk bayar denda.
Pasti nanti
saya juga disuruh bayar denda karena saya juga tidak punya SIM.”
Polisi :”????”
Polisi mengeluarkan surat tilang. Motor pengendara harus ditinggal.
Makna tersirat yang dapat kita cermati dari teks anekdot di atas antara lain:
1. Pengendara motor sebaiknya memakai helm ketika berkendara;
2. Pengendara motor sebaiknya memahami aturan lalu lintas yang berlaku;
3. Pengendara motor seharusnya mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.
3. Mengonstruksi makna tersirat dalam anekdot
Setelah mencermati dan menentukan makna tersirat yang terdapat dalam teks
anekdot,
maka langkah selanjutnya kita dapat mengkonstruksi makna tersirat yang
terdapat dalam
teks anekdot.
Konstruksi makna tersirat yang terdapat dalam teks anekdot “Tertib Lalu Lintas”
adalah
himbauan agar pengendara sepeda motor lebih tertib dalam berlalu lintas dan
mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan untuk kepentingan dan keselamatan bersama.

Contoh Teks Anekdot


Masalah Lingkungan Hidup
“Keluarga Miskin dan Durian”
Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada
kepulan
asap di dapur. Hasan sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang
yang
berbelas kasihan terhadapnya dengan memberi makan kepadanya. Namun, tak
seorang pun
yang belas kasih kepadanya. Akhirnya, Hasan punya akal panjang yaitu mencuri
buah durian
milik tetangga yang kikir itu. Dia pulang ke rumah membawa sebuah durian. Ibu-
nya pun
senang melihat kedatangan anaknya yang membawa makanan. Ibunya pun
memuji tindakan
Hasan.
“Lain kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu!“ kata ibunya dengan polos.
Hari ini cuaca lebih cerah. Hasan pun pergi ke kebun. Diambilnya dua buah
durian.
Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan di hakimi oleh
massa. “Ini bukan
keinginan saya, tapi keinginan ibuku.” Hasan menjerit kesakitan. Ibunya hanya
diam.
“Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini!” kata kepala kampung
“Lanjut, hajar
dia, sampai dia kapok!” seru warga Ibunya hanya bisa melihat anak yang malang
itu dihakimi
massa.
Setelah warga puas melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya
datang
memeluknya. Tapi Hasan malah memukul ibunya. Ibunya jatuh tersungkur di
tanah. “Kenapa
ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali. Sekarang jadi
seperti ini. Ya
Allah, hukumlah Ibu yang tidak menyayangi anaknya!” rintih Hasan
4. DAFTAR PUSTAKA
Tim Kemendikbud. (2006). Buku Siswa “ Bahasa Indonesia”
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X.Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.Jakarta.

Tim Kemendikbud. (2021).Buku Panduan Guru “ Cerdas Cergas Berbahasa


dan Bersastra Indonesia” Kelas X. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta.

Tim Kemendikbud. (2021).Buku Siswa “ Cerdas Cergas Berbahasa dan


Bersastra Indonesia”
Kelas X. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta
Sumber dari internet
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/12/162100515/begini-interior-xenia-
terbaru-kabin-lebihluas-dan-banyak-penyimpanan?page=all

Anda mungkin juga menyukai