Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri Madani Pekanbaru


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Teks Cerita Fantasi
Sub Materi : Ciri Umum dan Jenis Teks Cerita Fantasi
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

Kompetensi Sikap Kompetensi Inti

1. Sikap Spiritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Sikap Sosial Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,


percayadiri, peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

3. Pengetahuan Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.

4. Keterampilan Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji


secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur 3.3.1 Menentukan ciri umum (tema, tokoh, latar,alur,
teks narasi (cerita fantasi) watak dan amanat) yang ada dalam teks cerita
yang dibaca dan didengar. fantasi yang dibaca/didengar.
3.3.2 Mengidentifikasi jenis teks cerita fantasi yang
dibaca/didengar.
4.3 Menceritakan kembali isi 4.3.1 Menuliskan kembali cerita fantasi yang
teks narasi (cerita didengar/dibaca dengan menggunakan bahasa
fantasi)yang didengar dan sendiri.
dibaca. 4.3.2 Menceritakan kembali isi teks cerita fantasi lisan/
tulis.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah disajikan teks cerita fantasi dan tayangan film dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik diharapkan mampu.

Pertemuan pertama:

1. Peserta didik mampu menentukan ciri umum (tema, tokoh, latar, alur, watak, dan amanat)
teks cerita fantasi yang dibaca melalui diskusi kelompok dengan teliti.
2. Peserta didik mampu menentukan jenis teks cerita fantasi yang dibaca melalui diskusi
kelompok dengan benar.

Pertemuan kedua:
1. Peserta didik mampu menuliskan kembali cerita fantasi yang dibaca melalui diskusi kelompok
dengan kreatif.
2. Peserta didik mampu menceritakan kembali isi teks cerita fantasi secara lisan dengan percaya
diri.

D. Penguatan Pendidikan Karakter

1. Religius
2. Disiplin
3. Teliti
4. Kerja sama
5. Percaya diri

E. Materi Pembelajaran (terlampir)

1. Reguler

a. Faktual

 Contoh teks cerita fantasi.


 Video cuplikan film fantasi.
b. Konseptual

 Pengertian cerita fantasi.


 Ciri umum teks cerita fantasi.
 Jenis teks cerita fantasi.
c. Prosedural

 Langkah-langkah menentukan ciri umum dan jenis teks cerita fantasi.


 Langkah-lanhkah menceritakan Kembali teks cerita fantasi.
d. Metakognitif

Kaitan teks cerita fantasi dengan kehidupan sehari-hari.

2. Perbaikan (Remidial)

Memperbaiki hasil menentukan ciri umum sebuah teks cerita fantasi.

3. Pengayaan
a. Menentukan ciri umum dan jenis teks cerita fantasi lain dari internet.
b. Membuat video pemaparan Kembali teks cerita fantasi yang dibaca atau didengar
kemudian diunggah di media sosial (facebook, whatsapp, instagram, atau youtube).

F. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran

a. Model : PBL (Problem Based Learning)


b. Pendekatan : Saintifik
c. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan presentasi

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Contoh teks dan video cerita fantasi, slide power point, LKPD
2. Alat : Laptop, LED Proyektor, White board, Spidol, Penggaris,
3. Sumber Pembelajaran:
 Harsiati, Titik, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cet. Ke-4 (Edisi Revisi).
 https://youtu.be/IvFBobchMocHow

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran Pendekata PPK/ Alokasi


PBL n Saintifik 4C/ Waktu
Literasi

Pertemuan Pertama
A. A. PENDAHULUAN 10 Menit
Religius
 Pendidik mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam pembuka, dan berdoa
untuk memulai pembelajaran yang
dipimpin oleh ketua kelas.
 Pendidik mengondisikan kelas ke dalam Disiplin
situasi belajar dan mengecek kehadiran
peserta didik.
 Pendidik menyampaikan apersepsi dengan
menonton video cuplikan cerita fantasi
untuk membangun konteks materi.
 Pendidik dan peserta didik bertanya-jawab
tentang isi video yang ditayangkan.
 Pendidik menyampaikan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
 Peserta didik diberi penjelasan tentang
cakupan materi pembelajaran dan ruang
lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan
keterampilan

B. KEGIATAN INTI

Tahap 1:
 Peserta didik mencermati masalah- Mengamati Teliti
Orientasi
masalah dalam kehidupan sehari-hari
peserta
yang berkaitan dengan teks cerita fantasi. Kritikal
didik pada
Sementara guru memberikan motivasi Thinking
Masalah
dengan memunculkan permasalahan
nyata terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
 Guru memberikan contoh terkait ciri
umum cerita fantasi. Misalnya dalam
cerita fantasi ada keajaiban tokoh:
 Komodo bisa melatih anak buahnya
menyerang siluman serigala.
 Tokoh yang biasa menubah dirinya
menjadi burung.

1. Peserta didik membentuk kelompok


diskusi sesuai pengarahan guru, Kerjasama
Tahap 2
sementara guru membagi kelompok
Mengorga Kolaborati
secara heterogen kemampuannya dan
nisasikan
peserta menjelaskan aturan diskusi kelompok on
didik untuk menyelesaikan masalah.
untuk 2. Semua peserta didik mencermati
belajar persoalan yang diberikan guru dalam
LKPD yang dibagikan, sementara guru
mengarahkan cara pengerjaan LKPD
Menanya
kepada peserta didik melalui tayangan
slide power point.
3. Peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami
atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang
permasalahan yang diberikan, guru
memberikan penjelasan terkait
pertanyaan peserta didik

1. Semua peserta didik bekerja sama dalam Mengumpu Kerjasama


kelompoknya masing-masing untuk lkan Data
Tahap 3 Kritikal
menyelesaikan permasalahan yang
Membimbing Thinking
diberikan dalam LKPD, sementara guru
penyelidikan
membimbing dan mengawasi jalannya
kelompok
diskusi.
2. Peserta didik berdiskusi mencari solusi
dari persoalan pada LKPD dan
bertanya pada guru jika mengalami
kesulitan, guru memberi penjelasan Menalar
terkait pertanyaan peserta didik
3. Peserta didik diminta secara aktif untuk
menemukan solusi permasalahan awal
terkait unsur gagasan dan fakta dalam
teks.

1. Peserta didik menuliskan hasil diskusi Menyajika Comunica


kelompok terkait menemukan n tion
Tahap 4
masalahpada LPKD yang dibagikan.
Mengemba
2. Peserta didik yang menjadi perwakilan
ngkan dan
kelompok mempresentasikan hasil Mengomun
menyajikan ikasikan
diskusi kelompoknya di depan kelas,
hasil karya
kelompok yang lainnya menyimak.
3. Peserta didik dari kelompok yang lain
diberi kesempatan menanggapi,
sementara guru mengarahkan jalannya
proses tanya jawab.
4. Secara bergiliran peserta didik kelompok
berikutnya mempersentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas,
s e me nt ar a g ur u me mb im b in g
pr os e s persentasi dan tanya jawab,
serta memberipenghargaan terhadap
hasil persentasi peserta didik.
1. Peserta didik dengan bimbingan guru
memeriksa dan memperbaiki hasil
Tahap 5:
persentasi bahan diskusinya jika
Menganalis
terdapat kesalahan, guru memberikan
is dan
penguatan dengan memberikan jawaban
mengevalua
yang seharusnya pada LKPD.
si proses
2. Peserta didik menanyakan hal-hal yang
pemecahan
belum dipahami, guru memberi
masalah
penjelasan terhadap pertanyaan peserta
didik.
3. Siswa mengerjakan kuis untuk
mengukur kemampuan menentukan
unsur dan pola pengembangan teks
cerita fantasi.

C. KEGIATAN PENUTUP 10 menit

1. Pendidik dan peserta didik


menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilakukan.
2. Pendidik memberikan penguatan dari
materi mengidentifikasi ciri umum
teks cerita fantasi.
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
melakukan refleksi terhadap
pembelajaran hari ini.
4. Pendidik memberikan penilaian
formatif dalam pertanyaan lisan untuk
mengukur ketercapaian pembelajran
hari ini.
5. Pendidik memberitahukan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan mengarahkan siswa
untuk berdo’a kemudian mengakhiri
pembelajaran dengan salam.
Pertemuan Kedua
A. A. PENDAHULUAN 10 menit
 Pendidik mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam pembuka, dan berdoa
untuk memulai pembelajaran yang
dipimpin oleh ketua kelas.
 Pendidik mengondisikan kelas ke dalam
situasi belajar dan mengecek kehadiran
peserta didik.
 Pendidik menyampaikan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang pembelajaran
sebelumnya.
 Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Peserta didik diberi penjelasan tentang
cakupan materi pembelajaran dan ruang
lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan
keterampilan

Tahap 1: B. KEGIATAN INTI Mengamati


1. Peserta didik mencermati masalah yang
Orientasi diberikan oleh guru dengan membaca
peserta teks fantasi yang ada dalam buku paket
didik pada halaman 54 – 58.
Masalah 2. Peserta didik mengklarifikasi
permasalahan yang telah ditemukan
dalam teks yang dibaca.
 Peserta didik menuliskan kembali cerita
teks fantasi dengan menggunakan bahasa
sendiri.
 Peserta didik mendemonstrasikan hasil
cerita yang telah dituliskan.
Tahap 2 1. Peserta didik membentuk kelompok
Mengorga diskusi sesuai pengarahan guru,
nisasikan sementara guru membagi kelompok
peserta secara heterogen kemampuannya dan
didik menjelaskan aturan diskusi kelompok
untuk untuk menyelesaikan masalah.
belajar

Tahap 3 1. Peserta didik berdiskusi untuk


Membimbi menemukan rangkaian kejadian dari teks
ng cerita fantasi yang dibaca.
penyelidika 2. Peserta didik menuliskan rangakaian
n cerita fantasi yang telah dibaca sesuai
kelompok dengan alurnya.

Tahap 4 1. Peserta didik menuliskan kembali cerita


Mengemba fantasi dengan menggunakan bahasa
ngkan dan sendiri.
menyajika 2. Masing-masing kelompok menceritakan
n hasil kembali cerita fantasi yang telah dibaca di
karya depan kelas secara berantai.

Tahap 5: 1. Peserta didik dengan bimbingan guru


Menganali memperbaiki kegiatan menceritakan
sis dan Kembali teks cerita fantasi, jika terdapat
mengevalu kesalahan, guru memberikan penguatan
asi proses dengan memberikan jawaban yang
pemecahan seharusnya.
masalah 2. Peserta didik menanyakan hal-hal yang
belum dipahami, guru memberi penjelasan
terhadap pertanyaan peserta didik.

C. KEGIATAN PENUTUP 10 menit


1. Pendidik dan peserta didik
menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Pendidik memberikan penguatan dari
materi tentang materi hari ini.
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
melakukan refleksi terhadap pembelajaran
hari ini.
4. Pendidik memberitahukan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan mengarahkan siswa untuk
berdo’a kemudian mengakhiri
pembelajaran dengan salam

I. Penilaian Hasil Pembelajaran:


1. Penilaian Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi

2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk : Uraian
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Praktik
b. Bentuk Instrumen: Lembar Penilaian
4. Pembelajaran Remidial
Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar perlu adanya:
 Bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
karena mengalami kesulitan pembelajaran.

 Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus secara intensif untuk membantu peserta
didik menguasai kompetensi yang ditetapkan
5. Pembelajaran Pengayaan
 Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kesempatan menjadi tutorial
sebaya bagi temannya yang belum mencapai ketuntasan belajar
 Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diminta menampilkan hasil karya
ke dalam bentuk vlog secara individu.
Bojongmanik, Juli 2021

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H. Heri Fasa, M.Pd Sri Wahyuni, S.Pd


NIP. 19701018 199412 1 002 NUPTK.
8440766667130093

2. Instrumen penilaian
a. Jurnal
Nama Sekolah : SMP Negeri Madani Pekanbaru
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Nilai
Tindak
No. Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Karakter
Lanjut
Religius
1.
2.
3.
4.
5.

b. Tes tertulis
1) Penilaian
Bentuk Teknik
Indikator Instrumen
Tes Tes
3.3.1 Menyebutkan ciri umum (tema, Uraian Tertulis 1. Sebutkanlah tema, tokoh,
tokoh, latar, alur, watak dan latar, alur, watak dan
amanat) yang ada dalam teks amanat dalam teks tersebut!
cerita fantasi yang
dibaca/didengar. 2. Tuliskan bukti ciri umum
3.3.2 Menunjukkan bukti ciri (tema, tokoh, latar, alur,
umum(tema, tokoh, latar, alur, watak dan amanat) pada
watak dan amanat) pada teks teks tersebut!
cerita fantasi yang 3. Jelaskan jenis teks cerita
dibaca/didengar. fantasi tersebut!
3.3.3 Mengidentifikasi jenis teks cerita
fantasi yang dibaca/didengar.

4.3.1 Menuliskan kembali cerita Uraian Tertulis 1. Buatlah kembali cerita


fantasi yang didengar/dibaca fantasi yang kamu baca
dengan menggunakan bahasa dengan menggunakan
sendiri. bahasa sendiri!
Bentuk Teknik
Indikator Instrumen
Tes Tes
4.3.2 Menceritakan kembali isi teks 2. Ceritakanlah kembali cerita
cerita fantasi lisan/ tulis. fantasi yang telah kamu
tulis di depan kelas!

2) PedomanPenskoran:
Aspek Indikator Penilaian Skor
Menyebutkan tokoh Menyebutkan 4-5 tokoh 5
Menyebutkan 2-3 tokoh 3
Menyebutkan 1 tokoh 1
Menyebutkan alur Menyebutkan dengan tepat 3
Menyebutkan kurang tepat 2
Menyebutkan tidak tepat 1

Menyebutkan latar Menyebutkan dengan tepat 3


Menyebutkan kurang tepat 2
Menyebutkan tidak tepat 1
Watak Menyebutkan dengan tepat 3
Menyebutkan kurang tepat 2
Menyebutkan tidak tepat 1
Amanat Menyebutkan dengan tepat 3
Menyebutkan kurang tepat 2
Menyebutkan tidak tepat 1
Bukti ciri umum teks cerita fantasi Menunjukkan dengan sempurna 3
Menunjukkan kurang sempurna 1

Menyebutkan 2 5
Jenis teks Menyebutkan 1 3
Menyebutkan salah 1
Skor maksimal 46

Pedoman Penilaian
Skor Perolehan
NA = Skor Maksimal x 100
(46)

Pekanbaru, September 2019


Guru Mata Pelajaran,
MUTIA FARINA, S.Pd

Lampiran

KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA


oleh Ugi Agustono

Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas
kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah
ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan
keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah
besar Tana modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan
berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Sumber: blogspot.com/fantasi+2.jpg
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala
yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan
seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susulmenyusul
bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam.
Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan,
disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka
tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap
tenang menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh
panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung
para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget,
tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala karena
lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang.
Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang
padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka,
mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
“Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!”
Seru serigala dengan sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam
jumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak
maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung.
Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan
gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga
Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak
bola api yang padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar
dan mundur kepada seluruh pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana
Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga
mengeluarkan api besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras,
membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan
para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam
46 Kelas VII SMP/Mts
Nono, si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat
tinggal Mbah Sastro. Ia selalu suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda
keliling Wlingi dan bermandi-mandi di Sungai Lekso yang menyegarkan.
Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung makan di
Stasiun Wlingi. Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke
Njari, ke tempat Mbah Pur, kakek buyutnya. Nono pun berangkat dengan
sepeda. Nono mengambil jalan pintas menuju Njari. Di tengah perjalanan,
ia berhenti sejenak untuk melihat sebatang pohon kenari besar di tepi Kali
Njari yang pernah diceritakan oleh Mbah Pur. Menurutnya, dahulu ada
seorang anak bernama Trimo yang menghilang di dalam pohon kenari itu.
Trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia
lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar itu telah menelannya. Nono
api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya
menghadapi kekuatan si ekor biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar
dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun kepada
para serigala licik itu.
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung
dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang
Nataga dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
Ugi Agustono The Little Dragon

Lampiran 2

Nono, si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat


tinggal Mbah Sastro. Ia selalu suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda
keliling Wlingi dan bermandi-mandi di Sungai Lekso yang menyegarkan.
Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung makan di
Stasiun Wlingi. Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke
Njari, ke tempat Mbah Pur, kakek buyutnya. Nono pun berangkat dengan
sepeda. Nono mengambil jalan pintas menuju Njari. Di tengah perjalanan,
ia berhenti sejenak untuk melihat sebatang pohon kenari besar di tepi Kali
Njari yang pernah diceritakan oleh Mbah Pur. Menurutnya, dahulu ada
seorang anak bernama Trimo yang menghilang di dalam pohon kenari itu.
Trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia
lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar itu telah menelannya. Nono

beristirahat dan merendam kakinya di Kali Njari yang dangkal. Sepedanya


diparkirkan di pohon kenari tadi. Namun, ketika ia kembali, sepeda itu tidak
ada. Ia pun dikejutkan dengan kedatangan seorang anak bernama Trimo
yang memperingatkannya untuk bersembunyi. Akan tetapi, Kapitan d’Jaree
dengan mudahnya dapat menemukan tempat persembunyian mereka.
Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Pohon kenari
besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta
orang-orang dan pasukan Belanda yang tiba-tiba berdiri mengelilinginya.
Nono nyaris dihukum gantung gara-gara kaus Manchester United yang
dikenakannya saat itu. Setelah itu, dia terperangkap di Warung Mbok
Rimbi yang merupakan jelmaan iblis, berkawan dengan kelompok Semut
Hitam yang ternyata adalah segerombolan pencuri. Nono juga bertemu
legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan Lembusuro, berjumpa dengan
Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung
kenari, dan berhadapan dengan Sri Ratu yang dijuluki ‘Setan Merah’
karena kekejamannya. Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang
yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang dalam kerajaan.
Dikutip dari : http://www.kompasiana.com/wavesandsatellites

Anda mungkin juga menyukai