Kompetensi Dasar
1. Pengetahuan
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat)
baik lisan maupun tulis
2. Keterampilan
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat Menentukan ciri-
ciri/karakteristik hikayat
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat Menentukan unsur
intrinsik dan ekstrinsik hikayat
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik d Menentukan nilai-nilai
yang terkandung dalam hikayat
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat Menentukan nilai-nilai
yang terkandung dalam hikayat
5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat mengembangkan isi
hikayat yang didengar dan dibaca.
6. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menceritakan kembali
hikayat dengan memperhatikan pokok-pokok isi didalamnya.
7. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menyunting cerita
hikayat yang ditulis dengan memperhatikan pokok-pokok isi
E. Materi Pembelajaran
a. Pemahaman ciri-ciri hikayat
b. Pemahaman unsur-unsur hikayat
c. Pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat
Pertemuan ke-2
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 20 menit
1 Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan
saling mendoakan.
2 Guru meminta peserta didik mempersiapkan pembelajaran yang
diawali dengan berdoa.
3 Guru mengecek kehadiran siswa, menanyakan kabar, dan keadaan
peserta didik.
4 Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya.
5 Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari
dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks hikayat.
Kegiatan Inti 60 menit
1 Pemberian Stimulus Peserta didik membaca hikayat yang
diberikan oleh guru secara individu dalam
kelompok dan membaca.
Peserta didik berkelompok yang terdiri atas
3-4 orang secara heterogen.
2. Pernyataan/Identifikasi Siswa berdiskusi (bersama teman dan guru)
Masalah untuk mengulas pembelajaran sebelumnya
terkait isi yang terkandung dalam
3. Pengumpulan Data Peserta didik secara berkelompok
menceritakan kembali dengan bahasa sendiri
mengenai isi hikayat yang di dengar dan
dibaca.
Peserta didik menukar hasil kerjanya dengan
kelompok lain.
Peserta didik menyunting karangan dengan
memperhatikan pokok-pokok isi hikayat.
Masing-masing memberi koreksi tentang isi
hikayat dan pokok-pokok yang ditulis oleh
kelompok lain.
Memberi catatan terhadap masing-masing
kelompok.
4. Pembuktian Masing-masing kelompok mewakilkan
anggotanya untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Kelompok lain diminta memberi tanggapan
mengenai presentasi dari klompok yang
maju.hikayat.
5. Menarik Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
simpulan/generalisasi pembelajaran mengenai teks hikayat.
Kegiatan Penutup 10 menit
1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dan
membuat catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik dan guru saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
4. Peserta didik menyepakati tugas yang harus dikerjakan berkaitan
dengan mengembangkan isi hikayat menjadi sebuah karangan.
5. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
I. Sumber Belajar
Buku Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)
Komposisi, Gorys Keraf
J. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : tertulis
b. Bentuk tes : uraian
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Lisan
b. Bentuk : praktik
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
Materi pembelajaran
1. Pengerian Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita yang
dibacakan untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau untuk meramaikan pesta.
Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan
keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat
Nilai, merupakan ajaran-ajaran yang terkandung dalam sebuah cerita. Nilai terbagi
menjadi tujuh, antara lain.
a) Nilai ketuhanan, berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan sebagai Sang
Pencipta.
b) Nilai agama, menyangkut aturan-aturan yang terkait dengan hubungan manusia dengan
Tuhan.
c) Nilai moral, yaitu hubungan yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, dan
etika antar manusia.
d) Nilai budaya, merupakan masalah adat-istiadat, bahasa, dan kepercayaan.
e) Nilai sosial, menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia lain dalam
kehidupan sosialnya.
f) Nilai pendidikan, berhubungan dengan ajaran yang dapat diambil dari sebuah cerita.
g) Nilai psikologis; menyangkut masalah eksisitensi diri manusia, kebimbangan, ketakutan,
dendam, dan hal lain yang dialami oleh manusia. Lebih lanjutnya, nilai psikologis
berhubungan dengan kejiawaan dalam diri manusia.
3. Isi Hikayat
Isi adalah sesuatu yg ada (termuat, terkandung, dsb) di dalam suatu benda. Isi hikayat
berarti apa yang terkandung di dalam cerita hikayat itu sendiri.
3. Alur, adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga
menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Dalam hikayat, terdapat beberapa
peristiwa yang pada dasarnya merupakan wadah pertentangan antara tokoh utama yang
baik dan tokoh utama yang jahat. Biasanya yang baiklah yang mendapatkan kemenangan
gemilang, sedangkan yang jahat dapat dikalahkan. Pada umumnya tokoh utama berada di
pihak yang benar, berwatak baik, dan dengan kehebatan dan kesaktiannya dia unggul
dalam suatu perkelahian atau pertentangan.
4. Latar, yaitu tempat, hubungan waktu, suasana, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa secara konkret dan jelas. Unsur latar dibagi empat, yaitu:
a. Latar tempat, merujuk pada lokasi berupa tempat-tempat dengan nama tertentu
terjadinya peristiwa.
b. Latar waktu, berhubungan dengan ‘kapan’ terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan.
c. Latar sosial, merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan
sosial masyarakat di suatu tempat yang di ceritakan dalam hikayat. Pada umumnya,
berkaitan dengan tradisi dan adat-istiadat yang masih kental.
d. Latar suasana, berhubungan dengan keadaan yang tergambar dalam hikayat.
Misalkan ketakutan, romantisme, dan lain-lain.
5. Gaya bahasa, adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam bentuk tulisan dan
lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi,
penggunaan majas, dan penghematan kata. Dalam hikayat, yang digunakan yaitu bahasa
Melayu dengan berbagai macam diksi, majas, dan penggunaan katanya cenderung tidak
efektif, sehingga kita sulit memahaminya. Namun, ada beberapa hikayat yang telah
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sehingga kita tidak kesulitan dalm membacanya.
6. Sudut pandang, adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam bercerita. Pencerita
biasanya menempatkan diri ebagai orang ketiga, dengan menggunakan teknik ‘diaan’,
menempatkan pencerita sebagai orang pertama hanya terdapat dalam hikayat Abdullah.
7. Amanat, merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.
Biasanya berisi petuah kehidupan, dan sebagainya
Materi Faktual
a. Contoh hikayat Indera Bangsawan
Judul buku : Buku Guru Bahasa Indonesia
Pengarang : Suherli, dkk
Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
b. Contoh hikayat Bayan Budiman
Judul buku : Buku Guru Bahasa Indonesia
Pengarang : Suherli, dkk
Penerbit : Puskurbuk, Balitbang, Kemdikbud
c. Contoh hikayat Si Miskin
Alamat situs: https://indotim.wordpress.com / cerita rakyat-
2nusantara/hikayat- simiskin
Materi Konseptual
a. Ciri-ciri atau karakteristik hikayat
Istanasentris = mencerikan tentang kerajaan, raja dan keluarganya, serta
hulubalang, perdana menteri
Kesaktian tokoh/kemustahilan = tokoh dengan tiba-tiba bisa melakukan sesuatu
yang mungkin sangat mustahil
Anonim = tidak diketahui nama pengarang sehingga cerita itu milik bersama (
komunal)
Disebarluaskan secara lisan = berkembang di masyarakat disampaikan secara
lisan karena pada waktu itu belum banyak yang mengenal bahasa tulis
Fantastis dan statis = ceritanya berlebih-lebihan dan tidak mengalami
perubahan
Menggunakan bahasa klise dan melayu klasik (sulit dipahami)
2. SETING/LATAR
a. tempat → dimana peristiwa itu terjadi
b. waktu →kapan peristiwa itu terjadi
c. suasana→bagaimana keadaan waktu peristiwa itu terjadi
3. ALUR
a. alur maju/lurus/progresif → peristiwa
diceritakan secara urut dari awal sampai akhir.
b. alur mundur/flashback/regresif→ cerita
dimulai dari akhir atau tengah (konflik) kemudian
dicari sebab-sebabnya.
c. alur campuran/maju mundur →menggunakan
dua alur (novel/roman)
4. SUDUT PANDANG PENGARANG
a. orang pertama tokoh utama
b. orang pertama tokoh sampingan
c. orang ketiga serba tahu
d. orang ketiga tokoh utama
e. orang ketiga dalam cerita/sebagai pengamat
5. MAJAS/GAYA BAHASA
Suatu cerita tidak terlepas dengan bahasa kias dan
konotasi
misalnya : metafora, personifikasi, hiperbola, paradoks,
sinestesia, sinekdok
6. AMANAT→ Pesan yang akan disampaikan oleh pengarang. Bisa melalui perilaku
tokoh-tokohnya, ceritanya, atau lainnya.
• Nilai-nilai hikayat.
a. Nilai moral→ berkait dengan etika, tanggung
jawab, kewajiban, dll
b. Nilai sosial → berkait dengan kemanusian,
yaitu menolong/membantu baik dengan
manusia lain atau makhluk lain.
c. Nilai adat budaya → berkait dengan tradisi/
kebiasaan di suatu daerah atau kelompok.
d. Nilai agama → berkait dengan Allah,
kewajiban makhluk kepada Sang Pencipta
Isi hikayat:
Memahami isi hikayat yaitu dengan cara menentukan siapa tokohnya, apa yang
dilakukan, bagaimana ia melakukan, dengan siapa ia melakukan, di mana ia
melakukan, apa hasil dari yang dilakukan, dsb. (5 W + 1 H)
Lampiran 2
Instrumen Soal:
Kunci Jawaban:
1.Kemustahilan, anonim, kesaktian, istanasentris
2.Pemberani
3.Maju
4.Kita harus membantu orang yang membutuhkan pertolongan.
5.Menggunakan antitesis, misalnya naik gunung turun gunung, keluar masuk hutan.
6.Kehebatan saudara kembar dalam menghadapui musuh sebelum mencapai kebahagiaan.
7.Nilai budaya: raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari
satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya
8. Nilai moral: Membantu orang lain yang sedang mengalami musiba, tidak mau bekerja keras
untuk mendapatkan sesuat
9. Kebijaksaan guru
Pedoman penskoran
1-9 maksimal 100
Penugasan
3…………………………
1. Karakteristik Hikayat Raja Donan:
NO KARAKTERISTIK KALIMAT PEMBUKTIAN
4. ………………………..
1.
2.
3.
Seting
2.
Sudut pandang
4.
5 Amanat
1.
2.
3.
Kunci Jawaban:
Nilai sosial
3. Cik Ambong, menjadi sahabat Raja Donan dan
dibawa sama dalam perjalanan
Penilaian psikomotorik
Bacalah kembali hikayat Raja Donan,kemudian ceritakan kembali hikayat tersebut dengan
bahasa kalian sendiri!
RUBRIK PENILAIAN
MENCERITAKAN KEMBALI ISI HIKAYAT
Nama Siswa :
Kelas/No. Absen :
Tanggal Penilaian :
KOMPONEN SKOR
1 2 3 4 5
1.Kesesuaian isi cerita
2. Ekspresi wajah
3. Penggunaan bahasa
4. Gerakan
5. Ucapan
6. Intonasi
7. Pengaturan jeda
8. Intensitas dan kelancaran berbicara
9. Diksi yang digunakan
10. Sistematika